bab ii tinjauan pustaka a.kecenderungan narsistik 1 ...eprints.mercubuana-yogya.ac.id/3185/5/5bab...

21
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kecenderungan Narsistik 1. Pengertian Kecenderungan disebut juga kesiapan reaktif yang bersifat kebiasaan. Kecenderungan merupakan watak atau sifat yang disposional yaitu bukan tingkah laku itu sendiri, akan tetapi merupakan sesuatu yang memungkinkan timbulnya tingkah laku dan mengarah pada suatu objek tertentu. Kecenderungan bersifat herediter yakni tidak dibawa sejak lahir juga tidak mekanistik kaku, seperti reflek dan kebiasaan. Sifatnya sementara namun terkadang juga bisa bersifat menetap (Fitriyah, 2014). Narsistik adalah suatu kepribadian ditandai dengan adanya fantasi atau perilaku berlebihan terhadap kekuasaan, kecantiakan, kesuksesan atau cinta ideal, kebutuhan besar untuk dikagumi oleh orang lain dan kurangnya kemampuan untuk berempati Diagnosis And Statistical Manual of Mental Disorder IV-R (American Psychiatric Assosiation 2000). Millon (dalam Wiramihardja, 2004) mengemukakan bahwa asal narsistik adalah evaluasi berlebihan yang tidak realistik (unrealistic overvaluation) mengenai nilai anak-anak oleh orang tua. Anak-anak tidak mampu untuk menggapai (live up) pada evaluasi- evaluasi orang tua mengenai dirinya, tetapi secara berkelanjutan bertindak seolah-olah merupakan orang yang superior. Sedangkan menurut Supratiknya (1995) mengartikan kecenderungan kepribadian narsistik dengan merasa diri penting dan haus akan perhatian. 12

Upload: lebao

Post on 17-Jul-2019

216 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A.Kecenderungan Narsistik 1 ...eprints.mercubuana-yogya.ac.id/3185/5/5BAB II.pdfkesuksesan, kekuasaan, kepintaran, kecantikan atau cinta sejati, memiliki

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Kecenderungan Narsistik1. Pengertian

Kecenderungan disebut juga kesiapan reaktif yang bersifat

kebiasaan. Kecenderungan merupakan watak atau sifat yang disposional

yaitu bukan tingkah laku itu sendiri, akan tetapi merupakan sesuatu yang

memungkinkan timbulnya tingkah laku dan mengarah pada suatu objek

tertentu. Kecenderungan bersifat herediter yakni tidak dibawa sejak lahir

juga tidak mekanistik kaku, seperti reflek dan kebiasaan. Sifatnya

sementara namun terkadang juga bisa bersifat menetap (Fitriyah, 2014).Narsistik adalah suatu kepribadian ditandai dengan adanya

fantasi atau perilaku berlebihan terhadap kekuasaan, kecantiakan,

kesuksesan atau cinta ideal, kebutuhan besar untuk dikagumi oleh orang

lain dan kurangnya kemampuan untuk berempati Diagnosis And

Statistical Manual of Mental Disorder IV-R (American Psychiatric

Assosiation 2000). Millon (dalam Wiramihardja, 2004) mengemukakan

bahwa asal narsistik adalah evaluasi berlebihan yang tidak realistik

(unrealistic overvaluation) mengenai nilai anak-anak oleh orang tua.

Anak-anak tidak mampu untuk menggapai (live up) pada evaluasi-

evaluasi orang tua mengenai dirinya, tetapi secara berkelanjutan

bertindak seolah-olah merupakan orang yang superior. Sedangkan

menurut Supratiknya (1995) mengartikan kecenderungan kepribadian

narsistik dengan merasa diri penting dan haus akan perhatian.

12

Page 2: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A.Kecenderungan Narsistik 1 ...eprints.mercubuana-yogya.ac.id/3185/5/5BAB II.pdfkesuksesan, kekuasaan, kepintaran, kecantikan atau cinta sejati, memiliki

13

Fausiah & Widury (2005) menyatakan bahwa kecenderungan

narsistik merupakan perasaan yang tidak masuk akal bahwa dirinya

orang penting, merasa bahwa dirinya spesial dan berharap mendapatkan

perlakuan khusus. Menurut Kamus Psikologi (Chaplin, 2005)

kecenderungan narsistik adalah suatu tingkat awal dalam perkembangan

manusiawi dicirikan secara khas dengan perhatian yang sangat ekstrim

pada diri sendiri dan tidak adanya perhatian pada orang lain.Sementara Nevid dkk (2003) menjelaskan bahwa

kecenderungan narsistik adalah perilaku atau cara berhubungan dengan

orang lain yang benar-benar kaku. Kekakuan tersebut menghalang-

halangi mereka untuk menyesuaikan diri terhadap tuntutan eksternal,

sehingga perilaku tersebut pada akhirnya bersifat merusak diri sendiri.

Penderita kecenderungan kepribadian narsistik memiliki perasaan yang

tidak masuk akal, bahwa dirinya orang penting dan sangat terpaku

dengan dirinya sendiri sehingga mereka tidak memiliki sensitivitas dan

tidak memiliki perasaan iba terhadap orang lain (Boeree,2004).Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa

kecenderungan narsistik adalah suatu kepribadian individu yang ditandai

dengan adanya keinginan berlebih terhadap kekuasaan, kecantikan,

kesuksesan atau cinta ideal atau kasih sayang, kurangnya kemampuan

untuk berempati, kebutuhan besar untuk dikagumi oleh orang lain

sebagai penilaian atas dirinya.

2. Ciri-ciri Kecendeungan NarsistikSupratiknya (1995) menjelaskan kecenderungan kepribadian

narsistik memiliki ciri umum yaitu berperilaku dramatik atau penuh aksi,

Page 3: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A.Kecenderungan Narsistik 1 ...eprints.mercubuana-yogya.ac.id/3185/5/5BAB II.pdfkesuksesan, kekuasaan, kepintaran, kecantikan atau cinta sejati, memiliki

14

serba menonjolkan diri, emosional dan eratik atau aneh-aneh. Sedangkan

ciri khususnya yaitu merasa diri paling penting dan haus akan perhatian

orang lain, selalu menuntut perlakuan dan perhatian istimewwa dari

orang lain, sangat peka pada pandangan orang lain tehadap dirinya atau

memiliki harga diri yang rapuh, bersikap eksploitatif, memikirkan

kepentingan diri sendiri dan mengabaikan orang lain.Boeree (2004) mengindikasikan bahwa kecenderungan

kepribadian narsistik memiliki ciri-ciri sebagai berikut: Membesar-

besarkan pemahaman akan nilai penting diri, asyik dengan fantasi akaan

kekuasaan, kesuksesan, kecantikan atau cinta sejati yang tak terbatas,

meyakini bahwa ia special dan unik serta hanya bisa dipahami oleh atau

seharusnya berhubungan dengan orang-orang (institusi) berstatus tinggi

atau orang-orang khusus lainnya, butuh penghargaan yang berlebihan,

punya perasaan istimewa yaitu harapan-harapan yang tidal selayaknya,

khususnya terhadap perlakuan yang menguntungkan atau penuh otomatis

terhadap harapan-harapannya, mengambil keuntungan dari orang lain

untuk mencapai tujuannya sendiri, kurang empati, sering kali iri hati

terhadap orang lain atau meyakini orang lain iri terhadapnya,

menunjukkan perilaku dan sikap arogan.Sedangkan menurut DSM-IV (Diagnostic And Stastical Manual

of Mental Disorders – Fourth Edition) individu dapat dikatakan

mengalami kepribadian narsistik jika memiliki lima atau lebih dari

sembilan ciri kepribadian sebagai berikut: Merasa diri paling hebat

namun seringkali tidak sesuai dengan potensi atau kompetensi yang

Page 4: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A.Kecenderungan Narsistik 1 ...eprints.mercubuana-yogya.ac.id/3185/5/5BAB II.pdfkesuksesan, kekuasaan, kepintaran, kecantikan atau cinta sejati, memiliki

15

dimiliki dan senang memamerkan apa yang dimiliki termasuk gelar

(prestasi) dan harta benda, dipengaruhi dengan fantasi tentang

kesuksesan, kekuasaan, kepintaran, kecantikan atau cinta sejati, memiliki

kebutuhan untuk dikagumi, merasa layak untuk diperlakukan secara

istimewa, kurang empati, mengeksploitasi hubungan interpersonal,

sering memiliki rasa iri terhadap orang lain atauu merasa orang lain iri

terhadap dirinya, angkuh, memandang rendah orang lain, percaya bahwa

dirinya unik dan spesial.Emmons (dalam Apsari, 2012) memberikan 4 karakteristik yang

khas pada kecenderungan narsistik yaitu:a. Leadership (autory)

Yaitu anggapan sebagai pemimpin atau orang yang berkuasa.b. Superiority (arrogance)

Yaitu rasa superior atau keangkuhan. Suatu rasa yang besar diri,

penting dan khusus. Individu yang narsistik mempunyai

kecenderungan untuk menunjukkan sikap yang sangat baik pada

penampilannya.c. Self absorpstion

Yaitu penyerahan diri atau kekaguman pada diri sendiri.d. Exploitiveness

Yaitu memanfaatkan orang lain untuk menunjukkan diri dengan

mengeksploitasi orang lain.Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa ciri-ciri narsistik yaitu

merasa diri paling hebat, dipengaruhi dengan fantasi tentang kekuasaan,

memiliki kebutuhan untuk dikagumi, merasa layak untuk diperlakukan

secara istimewa, kurang empati, mengeksploitasi hubungan interpersonal,

merasa iri dan merasa dirinya unik dan spesial.

3. Kecenderungan Narsistik pada Remaja Pengguna Jejaring Sosial

Page 5: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A.Kecenderungan Narsistik 1 ...eprints.mercubuana-yogya.ac.id/3185/5/5BAB II.pdfkesuksesan, kekuasaan, kepintaran, kecantikan atau cinta sejati, memiliki

16

Menurut Hurlock (2003) istilah remaja atau adolescence berasal

dari kata Latin yaitu adolescere yang berarti tumbuh atau tumbuh menjadi

dewasa. Adolescence memiliki arti yang lebih luas mencakup kematangan

mental, emosional, sosial, dan fisik. Masa remaja dibagi menjadi dua

bagian yaitu remaja awal kira-kira dari usia 13tahun sampai 16 tahun atau

17 tahun dan remaja akhir yaitu usia 16tahun sampai usia 18tahun.

Sementara Santrock (2003) memaparkan bahwa masa remaja diartikan

sebagai masa perkembangan transisi antara masa anak dan dewasa yang

mencakup perubahan biologis, kognitif dan sosial-emosional. Secara

keseluruhan rentang usia remaja berlangsung antara usia 12-21 tahun.

Secara lebih spesifik masa remaja dibagi menjadi 3 tahapan yaitu: remaja

awal (12-15tahun), remaja tengah (usia 15-18 tahun) dan remaja akhir

(usia 18-21 tahun).Sementara Agustiani (2006) membagi masa remaja dalam tiga

tingkatan yaitu remaja awal, remaja tengah dan remaja akhir.a. Remaja awal (usia 12-15 tahun)

Pada masa ini individu mulai untuk meninggalkan peran sebagai

anak-anak dan berusaha mengembangkan diri sebagai individu yang

unik dan tidak tergantung pada orang tua. Fokus penerimaan dalam

bentuk fisik serta adanya konformitas terhadap teman sebaya.b. Remaja pertengahan (usia15-18 tahun)

Ditandai dengan berkembangnya kemampuan berpikir yang baru.

Teman sebaya masih memiliki peran penting namun individu sudah

lebih mengarahkan diri sendiri (self directed). Dalam masa ini,

remaja mulai mengembangkan kematangan tingkah laku, belajar

mengendalikan impulsivitas dan membuat keputusan-keputusan awal

Page 6: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A.Kecenderungan Narsistik 1 ...eprints.mercubuana-yogya.ac.id/3185/5/5BAB II.pdfkesuksesan, kekuasaan, kepintaran, kecantikan atau cinta sejati, memiliki

17

yang berkaitan tujuan vokasional yang ingin dicapai, selain itu

penerimaan dari lawan jenis menjadi penting bagi individu.c. Remaja akhir (usia 19-22tahun)

Ditandai oleh persiapan akhir untuk memasuki pera-peran orang

dewasa. Selama periode ini, remaja berusaha memantapkan tujuan

vokasionalnya dan mengembangkan sense of personal identity.

Keinginan yang kuat untuk matang dan diterima dalam kelompok

teman sebaya dan orang dewasa juga menjadi ciri ditahap ini.Penggunaan jejaring sosial di kalangan remaja pada saat ini

merupakan suatu yang tidak dapat dihindari lagi. Hampir setiap hari

remaja mengakses jejaring sosialnya hanya untuk sekedar mencari

informasi atau menyampaikan kegiatan mereka yang mereka lakukan pada

saat itu Perdana (2015). Hal ini sesuai dengan karakteristik remaja

menurut Hurlock (2003) masa remaja sebagai masa pencarian identitas,

salah satu cara untuk mencoba mengangkat diri sendiri sebagai individu

adalah dengan menggunakan simbol status dalam bentuk pakaian,

perhiasan, gadget dan kepemilikan barang-barang yang mudah terlihat

lainnya. Fungsi simbol status bagi para remaja adalah untuk menunjukkan

pada orang lain bahwa mempunyai status ekonomi yang lebih tinggi dan

remaja merupakan anggota yang diterima dalam suatu kelompok karena

penampilan yang sama atau perbuatan yang sama dengan anggota

kelompok tersebut.Banyak remaja menggunakan standar kelompok sebagai dasar

konsep mereka mengenai kepribadian “ideal” untuk menilai kepribadian

mereka sendiri. Sarwono (2013) mengemukakakn bahwa remaja memiliki

Page 7: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A.Kecenderungan Narsistik 1 ...eprints.mercubuana-yogya.ac.id/3185/5/5BAB II.pdfkesuksesan, kekuasaan, kepintaran, kecantikan atau cinta sejati, memiliki

18

kecenderungan untuk mencintai dirinya sendiri atau bisa disebut dengan

“narsistik”. Kepemilikan akun di jejaring sosial juga berpengaruh dengan

kecenderungan narsistik. Hal ini dijelaskan bahwa terdapat beberapa ciri-

ciri kenenderungan narsistik yaitu ingin menunjukkan bahwa dirinya

spesial dan unik serta memiliki kebutuhan untuk dikagumi. Dari ciri-ciri

kecenderungan narsistik tersebut seseorang dapat menunjukkan dirinya

melalui akun jejaring sosial yang dimiliki, serta ingin selalu tampil

menonjol diantara teman-temannya.Penelitian yang dilakukan oleh Campbell (dalam Rahmanita,

2014) menunjukkan bahwa kecenderungan narsistik berhubungan dengan

jumlah aktivitas yang di web site yang dilihat dari jumlah teman dan

jumlah wallpost atau pesan dinding yang mereka miliki. Pada penelitian

ini ditemukan bahwa kecenderungan narsistik secara positif berhubungan

dengan unsur kecantikan fotografi. Pemilik akun tersebut juga cenderung

mempromosikan diri dan kecantikan mereka melalui foto profil.Esa (2018) menjelaskan bahwa remaja yang memunggah foto atau

memperbarui status di jejaring sosial ingin mendapatkan pengakuan dari

orang lain, mereka ingin menjelaskan tentang dirinya dan membentuk citra

diri yang ditampilkan melalui foto atau tulisan. Hal ini dirasa wajar

mengingat masa remaja berada pada tahap pencarian identitas diri di mana

remaja berusaha untuk menjelaskan siapa dirinya dan apa perannya dalam

masyarakat. Akan tetapi, jika aktivitas di jejaring sosial ini dilakukan

secara berlebihan atau melewati batas wajar dapat menimbulkan dampak

negatif, mereka akan cenderung fokus pada pembentukan citra diri melalui

Page 8: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A.Kecenderungan Narsistik 1 ...eprints.mercubuana-yogya.ac.id/3185/5/5BAB II.pdfkesuksesan, kekuasaan, kepintaran, kecantikan atau cinta sejati, memiliki

19

dunia maya dibanding dunia nyata. Akibatnya mereka kurang

mengembangkan ketrampilan diri melalui aktivitas-aktivitas yang

seharusnya dijalani dikehidupan sehari-hari.Salah satu hal yang diharapkan remaja ketika mengunggah foto

atau memperbarui status adalah mendapat perhatian dari orang yang

melihatnya yaitu berupa tanda like atau komentar. Saat mereka mendapat

like atau komentar mereka merasa diperhatikan oleh orang lain sehingga

menimbulkan kekaguman pada diri sendiri. Selain kecederungan

menampilkan kekaguman, terdapat juga keinginan untuk menampilkan

kecantikan atau kegantengan. Hal ini juga termasuk ciri-ciri

kecenderungan narsistik, dimana remaja ingin memperlihatkan

kelebihannya di jejaring sosial melalui foto yang diunggah. Hal ini

membuat seseorang melakukan berbagai usaha agar terlihat sempurna agar

mendapat pujian dari orang lain (Esa, 2017).Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa masa remaja

merupakan masa pencarian identitas dimana remaja ingin menujukkan

siapa dirinya dan apa perannya dalam masyarakat. Hal tersebut mereka

lakukan dengan menggunakan simbol status contohnya smartphone,

dengan menggunakan smartphone yang mereka miliki mereka dapat

mengakses jejaring sosial yang merupakan media untuk komunikasi

maupun media untuk eksistensi diri. Jejaring sosial dapat menjadi salah

satu hal yang dapat mempengaruhi remaja untuk mencintai dirinya sendiri

yang disebut juga dengan kecenderungan narsistik salah satunya dengan

Page 9: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A.Kecenderungan Narsistik 1 ...eprints.mercubuana-yogya.ac.id/3185/5/5BAB II.pdfkesuksesan, kekuasaan, kepintaran, kecantikan atau cinta sejati, memiliki

20

cara mengunggah foto maupun memperbarui status untuk mendapat

perhatian dan pengaguman dari orang lain.

4. Faktor-faktor yang mempengaruhi kecenderungan narsistikAdi (2009) memaparkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi

narsistik antara lain harga diri, konsep diri, kesepian dan kecemburuan

atau iri hati.a. Harga diri, merupakan gambaran sejauh mana individu tersebut

menilai dirinya sebagai orang yang memiliki kekuatan untuk

mengontrol perilakunya, keberartian dan memiliki kompetensi untk

mencapai cita-cita yang diharapkan.b. Konsep diri, merupakan gambaran mental diri sendiri yang terdiri dari

pengetahuan tentang diri sendiri, pengharapandan penilaian terhadap

diri sendiri.c. Kesepian, sebuah kondisi perasaan sepia tau sendiri, dimana individu

menemui indvidu lain tidak sebagai dirinya melainkan sebagai

bentukan dari tugas-tugas atau keajiban dalam masyarakat saja. Baron

& Byrne (2005) menyatakan bahwa kesepian muncul ketika terjadi

kesenjangan antara apa yang diharapkan dengan kenyataan dalam

kehidupan interpersonal individu.d. Cemburu atau iri hati, merupakan suatu keadaan ketakutan yang

diliputi kemarahan. Perasaan ini muncul didasarkan perasaan tidak

aman dan takut status posisi yang berarti akan digantikan oleh orang

lain.Lubis (dalam Apsari, 2002) penyebab narsistik yaitu faktor

biologis, psikologis dan sosiologis.a. Faktor biologis

Page 10: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A.Kecenderungan Narsistik 1 ...eprints.mercubuana-yogya.ac.id/3185/5/5BAB II.pdfkesuksesan, kekuasaan, kepintaran, kecantikan atau cinta sejati, memiliki

21

Secara biologi gangguan narsistik lebih banyak dialami oleh individu

yang orang tuanya penderita neurotik. Selain itu jenis kelamin, usia,

fungsi hormonal dan struktur-struktur fisik lainnya ternyata

berhubungan dengan narsistik.b. Faktor psikologis

Narsistik terjadi karena tingkat aspirasi yang tidak realistis atau

berkurangnya penerimaan terhadap diri sendiri.c. Faktor sosiologis

Narsistik dialami oleh semua orang dengan berbagai lapisan golongan

terhadap perbedaan yang nyata antara kelompok budaya tertentu dan

reaksi narsisik yang dialaminya.Sedikides (dalam Jazilah, 2017) memberikan hasil risetnya

mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi kecenderungan narsistik

yaitu:a. Self-esteem (harga diri): bahwa harga dirinya tidak stabil dan terlalu

tergantung pada interaksi sosialnya memiliki harga diri yang rapuh,

sehingga sangat rentan terhadap kritik. Seseorang yang memiliki self-

esteem rendah cenderung lebih aktif di jejaring sosial.b. Depression (depresi): merupakan perasaan negatif tentang dirinya,

dunia, dan masa depan, adanya rasa bersalah dan kurang percaya

dalam menjalani hidup. Seseorang yang mengalami depresi karena

adanya adanya anggapan baha dirinya orang penting dan terokupasi

dengan keinginan mendapatkan perhatian, jika tidak mampu

meujudkan harapan-harapannya sendiri maka indvidu akan menjadi

putus asa dan cenderung menyalahkan orang lain.c. Loneliness (kesepian): yaitu perasaan yang tidak menyenangkan yang

berhubungan dengan ketidaksesuaian anatara kebutuhan untuk akrab

Page 11: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A.Kecenderungan Narsistik 1 ...eprints.mercubuana-yogya.ac.id/3185/5/5BAB II.pdfkesuksesan, kekuasaan, kepintaran, kecantikan atau cinta sejati, memiliki

22

dengan orang lain atau keakraban personal. Hubungan

interpersonalnya terhambat karena tidak mampu menjalin suatu

hubungan yang akrab dengan orang lain sehingga hubungan pribadi

mereka sedikit dan dangkal. Bila orang lain kurang memenuhi

harapannya yang tidak realistis, maka mereka akan marah dan

menyingkirkan orang tersebut. Hal ini membuat mereka tidak mampu

untuk memahami orang lain dan memiliki sedikit empati karena

perasaan iri membuat tuntutan yang tidak realistis bagi orang lain.d. Subjektif well-being (perasaan subjektif): yaitu individu merasa bahwa

dirinya seakan-akan menjadi oribadi yang sempurna sehingga hal ini

membuatnya hidup dalam fantasi keasyikan dengan khayalan akan

keberhasilan, kekuatan, kecermelangan atau kecantikan yang tidak

terbatas.Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa faktor yang

mempengaruhi kecenderungan narsistik yaitu harga diri, konsep diri,

kesepian dan cemburu atau iri hati. Dalam penelitian ini peneliti memilih

harga diri sebagai faktor yang mempengaruhi narsistik karena harga diri

merupakan kebutuhan dasar manusia. Hal tersebut sesuai dengan pendapat

Maslow (dalam Boeree, 2004) yang menyatakan bahwa kebutuhan harga

diri yang tidak terpenuhi merupakan suatu masalah yang menjadi dasar-

dasar masalah psikologis.

B. Harga Diri1. Pengertian

Harga diri merupakan penghargaan seseorang terhadap dirinya

sendiri dan kualitas tinggi-rendahnya harga diri seseorang dipengaruhi

Page 12: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A.Kecenderungan Narsistik 1 ...eprints.mercubuana-yogya.ac.id/3185/5/5BAB II.pdfkesuksesan, kekuasaan, kepintaran, kecantikan atau cinta sejati, memiliki

23

oleh interaksinya dengan lingkungan. Menurut Coopersmith (1967)

harga diri merupakan suatu bentuk evaluasi diri di mana individu dapat

menghargai dirinya sendiri. Hal ini berarti bahwa bagaimana individu

dapat menerima ataupun menolak suatu kondisi yang dialami. Istilah

self-esteem atau harga diri diartikan sebagai bentuk penilaian diri sendiri

yang ditunjukkan dalam perilaku individu.Menurut Santrock (2003) harga diri merupakan dimensi evaluasi

yang menyeluruh dari diri. Evaluasi ini memperlihatkan bagaimana

individu menilai dirinya sendiri dan diakui atau tidaknya kemampuan

dan keberhasilan yang diperoleh. Penilaian tersebut terlihat dari

penghargaan mereka terhadap keberadaan dan keberartian dirinya.

Individu yang memiliki harga diri tinggi akan menerima dan menghargai

dirinya sediri apa adanya. Menurut Baron & Byrne (2004) harga diri

adalah sikap individu terhadap dirinya sendiri dalam rentang dimensi

positif hingga negatif atau tinggi hingga rendah. Johnson dan Swidley

(1999) mengemukakan bahwa harga diri yang tinggi merupakan

perasaan dan pandangan positif terhadap semua hal baik yang terjadi

dalam kehidupan seseorang seperti kebahagiaan, kesehatan,

kesejahteraan, dan hubungan baik yang terpenuhi. Sebaliknya, harga diri

yang rendah merupakan rasa tidak cukup terhadap diri dan percaya

bahwa dirinya tidak cukup baik atau sejahtera dalam memperoleh

sesuatu.Sementara menurut Gufron & Risnawita (2010), harga diri

adalah penilaian diri yang dilakukan oleh orang lain dan perlakuan orang

Page 13: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A.Kecenderungan Narsistik 1 ...eprints.mercubuana-yogya.ac.id/3185/5/5BAB II.pdfkesuksesan, kekuasaan, kepintaran, kecantikan atau cinta sejati, memiliki

24

lain terhadap dirinya yang menunjukkan sejauh mana individu memiliki

rasa percaya diri serta berhasil dan berguna. Maslow (dalam Dewi, 2009)

menyatakan bahwa harga diri dapat diperoleh melalui penghargaan

seseorang terhadap dirinya sendiri maupun penghargaan seseorang

terhadap dirinya sendiri maupun orang lain. Penghargaan diri sendiri

meliputi: kebutuhan prestasi, keunggulan dan kompetisi, kepercayaan

diri, kemandirian dan kebebasan. Sedangkan dari orang lain meliputi:

prestis, kedudukan, kemasyuran dan nama baik, martabat dan

penghargaan.Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa harga diri

merupakan suatu hasil penilaian atau penghargaan seseorang terhadap

dirinya yang dipertahankan oleh individu terhadap dirinya sendiri yang

diperoleh dari interaksi lingkungan.

2. Aspek-aspek Harga DiriCoopersmith (1967) menyebutkan terdapat empat aspek dalam

harga diri individu. Aspek-aspek tersebut yaitu kekuatan, keberartian,

kebijakan dan kemampuan.a. Kekuatan

Kekuatan menunjukkan adanya kemampuan seseorang untuk dapat

mengatur atau mengontrol tingkah laku dan mendapat pengakuan

atas tingkah laku tersebut. Kekuatan dinyatakan dengan pengakuan

dan penghormatan yang diterima individu dari orang lain dan adanya

kualitas atas pendapat yang diutarakan oleh individu yang nantinya

diakui oleh orang lain.b. Keberartian

Page 14: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A.Kecenderungan Narsistik 1 ...eprints.mercubuana-yogya.ac.id/3185/5/5BAB II.pdfkesuksesan, kekuasaan, kepintaran, kecantikan atau cinta sejati, memiliki

25

Keberartian menunjukkan pada kepedulian, perhatian, kasih sayang

dan penghargaan dari orang-orang terdekat seperti keluarga, sahabat

serta masyarakat. Penerimaan dari lingkungan ditandai dengan

adanya kehangatan, penerimaan dan menghargai akan membuat

individu semakin berarti yang akhirnya akan membentuk harga diri

yang positif. Sebaliknya, juka lingkungan tidak memberikan respon

positif pada seorang individu, maka individu tersebut merasa ditolak

dan kemudian akan mengucilkan diri.c. Kebijakan

Kebijakan merupakan suatu ketaatan untuk mengikiuti aturan-aturan

yang ada dalam masyarakat. Individu yang taat pada aturan dan

ketentuan yang ada dalam msayarakat akan memiliki perasaan

berharga dan bangga pada diri sendiri. Hal ini dikarenakan bahwa

dengan menunjukkan perilaku yang diharapkan dan diinginkan oleh

masyarakat, maka orang lain akan menghargai dan menghormati

individu tersebut sebagai orang yang berkelakuan baik. Hal ini akan

mendorong terbentuknya harga diri yang positif.d. Kompeten

Kemampuan untuk mencapai apa yang dicita-citakan atau diarapkan.

Hal ini berhubungan dengan kemampuan yang dimiliki individu,

dengan adanya kemampuan yang cukup individu erasa yakin untuk

mencapai apa yang dicita-citakan dan mampu mengatasi setiap

masalah yang dihadapinya. Branden (dalam Gufron & Risnawita, 2010) mengemukakan

aspek-aspek orang yang memiliki harga diri tinggi yaitu:

Page 15: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A.Kecenderungan Narsistik 1 ...eprints.mercubuana-yogya.ac.id/3185/5/5BAB II.pdfkesuksesan, kekuasaan, kepintaran, kecantikan atau cinta sejati, memiliki

26

a. Mampu menanggulangi kesengsaraan dan kemalamngan hidup, lebih

tabah dan ulet, lebih mampu melawan suatu kekalahan, kegagalan, dan

keputusasaan.b. Cenderung berambisic. Memiliki kemungkinan untuk lebih kreatif dalam pekerjaan dan

sebagai sarana untuk menjadi lebih berhasil.d. Memiliki kemungkinan lebih besar dalam membina hubungan

interpersonal dan tampak lebih gembira dalam menghadapi masalah

yang dihadapinya. Koentjoro (dalam Gufron & Risnawita, 2010) mengemukakan

bahwa individu dengan harga diri yang tinggi mempunyai ciri-ciri

diantaranya mampu menghargai dan meghormati dirinya sendiri,

mengenali keterbatasannya, dan berharap untuk tumbuh. Sebaliknya jika

individu yang memiliki harga diri rendah cenderung menolak dirinya dan

cenderung tidak puas.Dari beberapa aspek yang telah dijelaskan diatas dapat disimpulkan

bahwa aspek-aspek harga diri meliputi kekuatan, keberartian, kebijakan,

dan kompeten. Peneliti memilih aspek harga diri menurut pendapat

Coopersmith (1967) dikarenakan lebih lengkap dan menggambarkan diri

seseorang.

C. Hubungan Harga Diri dengan Kecenderungan Narsistik Pada

Remaja Pengguna Jejaring SosialInternet memberikan kemudahan dalam berkomunikasi

maupun mencari informasi. Dengan adanya internet maka

bermunculan jejaring sosial seperti facebook, twitter, youtube,

whatsapp, instagram dan jejaring sosial lainnya yang merupakan alat

Page 16: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A.Kecenderungan Narsistik 1 ...eprints.mercubuana-yogya.ac.id/3185/5/5BAB II.pdfkesuksesan, kekuasaan, kepintaran, kecantikan atau cinta sejati, memiliki

27

penghubung yang digemari oleh masyarakat saat ini baik dari anak-

anak atau remaja hingga dewasa. Para pengguna jejaring sosial sering

memposting foto-foto pribadinya dan mengupdate status untuk

ditunjukkan atau dipamerkan kepada teman-teman sesama pengguna

jejaring sosial untuk mendapatkan perhatian. Semakin banyak yang

memberi komentar atau like individu tersebut beranggapan bahwa

dirinya popular.Kepemilikan akun di jejaring sosial juga berpengaruh dengan

kecenderungan narsistik. Hal ini dijelaskan bahwa terdapat beberapa

ciri-ciri kecenderungan narsistik yaitu ingin menunjukkan bahwa

dirinya spesial dan unik serta memiliki kebutuhan untuk dikagumi.

Dari ciri-ciri kecenderungan narsistik tersebut seseorang dapat

menunjukkan dirinya melalui akun media sosial yang dimiliki, serta

ingin selalu tampil menonjol diantara teman-temannya. Seseorang

yang menggunakan jejaring sosial cenderung sering untuk

memperlihatkan versi ideal dari diri atau kehidupan mereka, lebih

menekankan pada hal-hal positif dan meminimalisir yang negatif. Hal

ini mereka bukan hanya menipu orang lain melainkan menipu diri

mereka sendiri Austin (dalam Rahmanita, 2014).Penelitian tentang kecenderungan narsistik sebelumnya pernah

diteliti oleh Kristanto (2012), dimana hasil penelitiannya menyatakan

bahwa tingkat kecenderungan narsistik pengguna facebook

mahasiswa psikologi Fakultas llmu Pendidikan Universitas Negeri

Semarang termasuk kategori sedang. Penelitian yang dilakukan oleh

Page 17: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A.Kecenderungan Narsistik 1 ...eprints.mercubuana-yogya.ac.id/3185/5/5BAB II.pdfkesuksesan, kekuasaan, kepintaran, kecantikan atau cinta sejati, memiliki

28

Campbell (dalam Rahmanita, 2014) menunjukkan bahwa

kecenderungan narsistik berhubungan dengan jumlah aktivitas yang di

web site yang dilihat dari jumlah teman dan jumlah wallpost atau

pesan dinding yang mereka miliki. Pada penelitian ini ditemukan

bahwa narsistik secara positif berhubungan dengan unsur kecantikan

fotografi. Self-promotion dan sexiness. Pemilik akun tersebut juga

cenderung mempromosikan diri dan kecantikan mereka melalui foto

profil.Coopersmith (1967) mengungkapkan bahwa harga diri

merupakan suatu bentuk evaluasi diri di mana individu dapat

menghargai dirinya sendiri. Hal ini berarti bahwa bagaimana individu

dapat menerima ataupun menolak suatu kondisi yang dialami. Harga

diri yang tinggi merupakan perasaan dan pandangan yang positif

terhadap semua hal baik yang terjadi dalam kehidupan seseorang.

Sebaliknya, harga diri yang rendah merupakan rasa tidak cukup

terhadap diri dan percaya bahwa dirinya tidak cukup baik atau

sejahtera dalam memperoleh sesuatu. Individu yang memiliki harga

diri rendah cenderung ingin mendapat pengakuan diri dari orang lain.Menyambung hal tersebut Sarwono (2013) mengemukakan

bahwa remaja memiliki kecenderungan untuk mencintai dirinya

sendiri atau narsis. Remaja yang narsis cenderung menghabiskan

waktunya untuk mengakses jejaring sosial, mereka berupaya

menjelaskan siapa dirinya, ketertarikannya terhadap hal-hal tertentu

serta menjelaskan kegiatan kesehariannya, namun sangat marah

Page 18: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A.Kecenderungan Narsistik 1 ...eprints.mercubuana-yogya.ac.id/3185/5/5BAB II.pdfkesuksesan, kekuasaan, kepintaran, kecantikan atau cinta sejati, memiliki

29

apabila mendapat kritikan dari orang lain. Hal tersebut berkaitan

dengan harga diri, seseorang yang memiliki harga diri normal

tercermin dari keterbukaannya terhadap kritik dan hanya mengalami

kekecewaan yang sebentar kalau mendapat kritikan dari orang lain.

Sebaliknya, seseorang yang memiliki harga diri rendah tidak bisa

menerima dirinya apa adanya dan ingin memperbaiki kekurangan-

kekurangan yang ada pada dirinya, sehingga ingin tampak lebih baik

lagi dengan cara sering meminta pujian, perhatian atau komentar dari

orang lain yang terkait penampilannya dan perbuatan-perbuatan yang

telah dilakukannya.Pada aspek kekuatan (Coopersmith, 1967) berkaitan dengan

kekuatan individu untuk mengontrol atau mengendalikan orang lain

dan dirinya sendiri. Individu dengan kekuatan besar mempunyai

kemampuan untuk mengendalikan perilakunya. Sebaliknya, individu

dengan kekuatan kecil atau lemah akan mengalami kesulitan dalam

mengendalikan perilakunya. Berne dan Savary (dalam Gufron &

Risnawita, 2010) seseorang yang merasa harga dirinya rendah

memiliki gambaran negatif pada diri sendiri, sedikit mengenal dirinya

sehingga menghalangi kemampuan untuk menjalin hubungan, merasa

tidak terancam dan berhasil.Pada aspek kebijakan berkaitan dengan ketaatan untuk

mengikuti aturan-aturan yang ada dalam masyarakat (Coopersmith,

1967). Individu yang taat pada peraturan dan ketentuan yang akan

memiliki rasa bangga dan berharga, hal ini dikarenakan bahwa dengan

Page 19: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A.Kecenderungan Narsistik 1 ...eprints.mercubuana-yogya.ac.id/3185/5/5BAB II.pdfkesuksesan, kekuasaan, kepintaran, kecantikan atau cinta sejati, memiliki

30

menunjukkan perilaku yang diharapkan dan diinginkan oleh

masyarakat maka orang lain akan menghargai individu tersebut

sebagai individu yang berkelakuan baik. Contoh kasus yang terjadi

pada 2 wisatawan remaja melakukan foto dengan tengkorak di makam

Toraja di mana makam tersebut merupakan kawasan cagar budaya

dan pusat berbagai upacara adat Toraja. Hal tersebut menjelaskan

baha rendahnya harga diri seseorang dapat menyebabkan individu

meminta perhatian pengaguman atas perbuatan-perbuatan yang

mereka lakukan dengan kata lain individu tersebut memiliki

kecenderungan narsistik.Penelitian yang dilakukan oleh Zogby pada tahun 2010 (dalam

Fahmi, 2011) menyebutkan bahwa remaja terkadang menampilkan

perilaku yang terkadang menyimpang dari norma dan nilai yang

berlaku saat menggunakan jejaring sosial. Hal ini menimbulkan

kecemasan tersendiri bagi orang tua khususnya yang memiliki anak

remaja. Kecemasan tersebut beralasan mengingat pada masa remaja

individu mengalami bebagai perubahan yang mempengaruhi perilaku

remaja dan mengakibatkan terjadinya penyesuaian kembali terhadap

nilai-nilaiyang telah dimiliki sebelumnya.Pada aspek kompetensi (Coopersmith, 1967) berkaitan dengan

sejauh mana individu mempersiapkan diri dalam menghadapi segala

masalah dan membuat rencana untuk masa depan sebagai bekal

hidup. Remaja yang memiliki harga diri rendah akan lebih fokus pada

aktivitas di jejaring sosialnya, membentuk kesan positif di jejaring

Page 20: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A.Kecenderungan Narsistik 1 ...eprints.mercubuana-yogya.ac.id/3185/5/5BAB II.pdfkesuksesan, kekuasaan, kepintaran, kecantikan atau cinta sejati, memiliki

31

sosial yang dapat mengarahkan pada kecenderungan narsistik (Esa,

2018) menambahkan bahwa seseorang dihargai oleh orang lain maka

individu tersebut merasa merasa bahwa berharga dan berguna. Ketika

individu tersebut merasa berharga maka dapat berkarya lebih baik dan

bersemangat menjalani hidup (Adi, 2009).Penelitian yang dilakukan Adi (2009) menunjukkan bahwa

pengaruh harga diri terhadap pengguna friendster tidak terlalu besar,

dimana 88% lainnya dipengaruhi oleh faktor lain seperti konsep diri,

kesepian dan cemburu atau iri hati. Sementara hasil penelitian

Mehdizadeh (2010) menunjukkan bahwa orang yang narsis memiliki

harga diri yang rendah, mereka rentan mengunggah foto-foto yang

mempromosikan diri dan pamer melalui pembaruan status melalui

jejaring sosial.Individu yang memiliki harga diri normal berarti individu

masih memiliki kesadaran untuk menerima dirinya sebagaimana

adanya dan memahami dirinya seperti apa adanya. Sedangkan

individu yang memiliki harga diri yang rendah, maka tidak bisa

menerima dirinya apa adanya sehingga ingin memperbaiki kekuragan-

kekurangan yang ada pada dirinya, sehingga ingin tampak lebih baik

lagi dengan cara sering meminta pujian, perhatian atau komentar dari

orang lain yang terkait atas penampilannya, prestasinya dan

perbuatan-perbuatan yang telah dilakukannya. Hal tersebut

menjelaskan bahwa rendahnya harga diri seseorang dapat

menyebabkan individu cenderung meminta pengaguman dan

Page 21: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A.Kecenderungan Narsistik 1 ...eprints.mercubuana-yogya.ac.id/3185/5/5BAB II.pdfkesuksesan, kekuasaan, kepintaran, kecantikan atau cinta sejati, memiliki

32

pemujaan diri dari orang lain atas penampilan dan kelebihan yang

dimilikinya, dengan kata lain individu tersebut memiliki

kecenderungan narsistik (Adi, 2009).Adi (2009) menambahkan bahwa kadar harga diri juga masih

sehat ketika individu masih bisa mengerti dan berempati pada

perasaan orang lain. Salah satu cara terbaik untuk mencegah agar

harga diri tidak berkembang menjadi kecenderungan narsistik adalah

dengan mau mendengarkan kritik dari orang lain dan meminta umpan

balik dari orang lain sebagai evaluasi diri. Selalu mengeksplorasi

kelebihan dan kekurangan pada diri juga merupakan salah satu cara

agar harga diri tidak berubah menjadi kecenderungan narsistik.Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa harga diri

merupakan salah satu faktor yang dapat meningkatan kecenderungan

narsistik pada remaja pengguna jejaring sosial. Kemampuan,

keberartian, kebijakan dan kompetensi yang dimiliki individu akan

membentuk tinggi rendahnya harga diri individu.

D. HipotesisHipotesis yang diajukan adalah adanya hubungan negatif antara

harga diri dengan kecenderungan narsistik pada remaja pengguna jejaring

sosial. Semakin tinggi harga diri maka semakin rendah kecenderungan

narsisitik pada remaja pengguna sosial media. Sebaliknya, semakin rendah

harga diri maka semakin tinggi kecenderungan narsistik pada remaja

pengguna jejaring sosial.