bab ii tinjauan pustaka a. pengertian negara
TRANSCRIPT
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Negara
Kata "negara" dipakai beberapa ahli untuk merujuk pada negara berdaulat. Tidak
ada kesepakatan khusus mengenai jumlah negara di dunia, karena ada beberapa negara
yang masih diperdebatkan kedaulatannya. Ada total 206 negara, dengan 193 negara
anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa dan 13 lainnya yang kedaulatannya diperdebatkan.
Meskipun bukan negara berdaulat, Inggris, Skotlandia, Wales dan Irlandia Utara (yang
tergabung dalam Britania Raya) adalah contoh entitas yang disepakati dan dirujuk sebagai
negara. Bekas negara lainnya seperti Bavaria (kini bagian dari Jerman) dan Piedmont (kini
bagian dari Italia) tidak akan dirujuk sebagai "negara" dalam kondisi normal, walaupun
mereka pernah menjadi sebuah negara yang berdiri sendiri pada masa lalu.
Lebih menarik lagi dipetik pendapat Anthony Giddens yang memberikan batasan
tentang negara, yakni :1
Negara adalah suatu tipe institusi kepemerintahan tertentu didalam suatu
masyarakat (governmental institutions of defenite type within such a society).
Negara adalahsekumpulan orang yang menempati wilayah tertentu dan
diorganisasi oleh pemerintah negara yang sah, yang umumnya memiliki kedaulatan.2
Negara juga merupakan suatu wilayah yang memiliki suatu sistem atau aturan yang
berlaku bagi semua individu di wilayah tersebut, dan berdiri secara independent. Syarat
primer sebuah negara adalah memiliki rakyat, memiliki wilayah,dan memiliki
1Anthony Giddens dalam I Gde Pantja Astawa dan Suprin Na’a ,Memahami Ilmu Negara & Teori Negara, PT
Refika Aditama, 2012, h. 6 2Kewarganegaraan, Ras, Etnis & Suku Terkait Proses Pengajaran Bahasa Inggris
https://www.kompasiana.com/arifelsiradj/5948ae923a7b61391d12da8a/kewarganegaraan-ras-etnis-suku-
terkait-proses-pengajaran-bahasa-inggris?page=all, diakses 16 Juli 2019
pemerintahan yang berdaulat. Sedangkan syarat sekundernya adalah mendapat pengakuan
dari negara lain.
Dalam sejarah ketatanegaraan pengertian-pengertian tentang negara senantiasa
berubah-rubah. Hal ini disebabkan oleh karena pengertian-pengertian itu dilahirkan
menurut panggilan zamannya dan juga karena alam pikiran dari penciptanya tidak bebas
dari kenyataan-kenyataan yang hidup disekitarnya3. Ada dua bentuk negara yang dikenal
di dunia saat ini, yakni kesatuan (Unitaris) dan Serikat (federasi). Negara kesatuan
merupakan bentuk negara yang kekuasaan tertingginya berada di pemerintahan pusat.
Secara hierarkinya, negara kesatuan merupakan negara yang bersusunan tunggal yang
berarti tidak ada negara didalam negara. Negara kesatuan dibedakan kembali menjadi dua
yaitu sistem sentralisasi dan desentralisasi. Dalam sistem sentralisasi, semua persoalan
diatur oleh pemerintah pusat. Daerah bertugas menjalankan perintah dari pusat tanpa
diberikan kewenangan. Sedangkan dalam desentralisasi, daerah diberikan kewenangan
untuk mengatur urusan rumah tangga sendiri (hak otonomi)
sesuai kebutuhan dan peraturan yang juga diatur oleh pemerintah pusat4.
Ciri - Ciri Negara Kesatuan :
1. Hanya terdiri satu undang-undang dasar, kepala negara, dewan menteri dan dewan
perwakilan rakyat.
2. Kedaulatan negara mencakup kedaulatan ke dalam dan kedaulatan ke luar yang telah
ditandatangani oleh pemerintah bagian pusat.
3Moh. Kusnadi dan Bintan R. Saragih, MA, Ilmu Hukum Edisi Revisi,Gaya Media Pratama,Jakarta 1995, h.45
4Pengertian Negara: Unsur-Unsur, Fungsi, Tujuan, dan Bentuk Negara,
https://www.maxmanroe.com/vid/umum/pengertian-negara.html, diakses 16 Juli 2019,
3. Menganut dua sistem, yaitu sentralistik atau dari pusat dan desentralistik atau dari
daerah.
4. Hanya menggunakan satu kebijakan terhadap masalah yang dihadapi seperti ekonomi,
sosial, politik, budaya, keamanan dan pertahanan.
Contoh negara kesatuan yaitu Inggris Raya, Prancis, Indonesia, danMaladewa.
Sedangkan Negara Serikat merupakan bentuk negara yang didalamnya terdapat
beberapa negara yang disebut negara bagian. Negara- negara tersebut ada yang merupakan
penggabungan diri atau hasil pemekeran bagian. Dalam negara serikat, dikenal 2 macam
pemerintahan didalamnya yaitu pemerintahan federal dan pemerintahan negara bagian.
Pemerintahan federal biasanya mengatur urusan bersama dari semua anggota negara
bagian seperti hubungan Internasional, pertahanan, mata uang, dan komunikasi.
Ciri - Ciri Negara Kesatuan :5
1. Kepala negara yang telah dipilih rakyat dan bertanggung jawab terhadap rakyatnya.
2. Kepala negara memiliki hak veto yang dapat diajukan oleh parlemen.
3. Masing-masing negara bagian mempunyai kekuasaan asli namun tidak memiliki
kedaulatan.
4. Tiap-tiap negara bagian mempunyai wewenang menyusun undang-undang dasar
sendiri.
5. Pemerintah pusat mempunyai kedaulatan terhadap negara bagian dalam urusan dalam
maupun luar.
Contoh negara federasi yaitu Amerika Serikat, Rusia, Brasil, dan Jerman.
5Pengertian dan Juga Ciri – Ciri Negara Kesatuan Lengkap & Jelas
https://www.draftgorenh.com/pengertian-dan-juga-ciri-ciri-negara-kesatuan-lengkap-jelas/diakses
pada tanggal 22 Juni 2019
B. Pengertian Hukum
Hukum adalah sistem yang terpenting dalam pelaksanaan atas rangkaian
kekuasaan kelembagaan6dari bentuk penyalahgunaan kekuasaan dalam bidang politik,
ekonomi dan masyarakat dalam berbagai cara dan bertindak, sebagai perantara utama
dalam hubungan sosial antar masyarakat terhadap kriminalisasi dalam hukum pidana,
hukum pidana yang berupayakan cara negara dapat menuntut pelaku dalam konstitusi
hukum menyediakan kerangka kerja bagi penciptaan hukum, perlindungan hak asasi
manusia dan memperluas kekuasaan politik serta cara perwakilan mereka yang akan
dipilih. Administratif hukum digunakan untuk meninjau kembali keputusan dari
pemerintah, sementara hukum internasional mengatur persoalan antara berdaulat negara
dalam kegiatan mulai dari perdagangan lingkungan peraturan atau tindakan militer. Filsuf
Aristotle menyatakan bahwa "Sebuah supremasi hukum akan jauh lebih baik daripada
dibandingkan dengan peraturan tirani yang merajalela.
Hingga saat ini, belum ada kesepahaman dari para ahli mengenai pengertian
hukum. Telah banyak para ahli dan sarjana hukum yang mencoba untuk memberikan
pengertian atau definisi hukum, namun belum ada satupun ahli atau sarjana hukum yang
mampu memberikan pengertian hukum yang dapat diterima oleh semua pihak. Definisi
memang berharga, leih baik jika definisi itu adalah hasil pikiran dan penyelidikan sendiri,
yakni definisi yang dirumuskan pada akhir pelajaran7. Ketiadaan definisi hukum yang
dapat diterima oleh seluruh pakar dan ahli hukum pada gilirannya memutasi adanya
permasalahan mengenai ketidaksepahaman dalam definisi hukum menjadi mungkinkah
hukum didefinisikan atau mungkinkah kita membuat definisi hukum? Lalu berkembang
lagi menjadi perlu kita mendefinisikan hukum.
6pengertian hukum https://id.wikipedia.org/wiki/Hukum diakses pada tanggal 22 Juli 2019
7. C. S. T. Kansil, Pengantar Ilmu Hukum dan Tata Hukum Idonesia, Balai Pustaka, Jakarta, 1989, h. 34
Ketiadaan definisi hukum jelas menjadi kendala bagi mereka yang baru saja ingin
mempelajari ilmu hukum. Tentu saja dibutuhkan pemahaman awal atau pengertian hukum
secara umum sebelum memulai untuk mempelajari apa itu hukum dengan berbagai macam
aspeknya. Bagi masyarakat awam pengertian hukum itu tidak begitu penting. Lebih
penting penegakannya dan perlindungan hukum yang diberikan kepada masyarakat.
Namun, bagi mereka yang ingin mendalami lebih lanjut soal hukum, tentu saja perlu untuk
mengetahui pengertian hukum. Secara umum, rumusan pengertian hukum setidaknya
mengandung beberapa unsur sebagai berikut:8
Hukum mengatur tingkah laku atau tindakan manusia dalam masyarakat. Peraturan
berisikan perintah dan larangan untuk melakukan sesuatu atau tidak melakukan
sesuatu. Hal ini dimaksudkan untuk mengatur perilaku manusia agar tidak
bersinggungan dan merugikan kepentingan umum.
Peraturan hukum ditetapkan oleh lembaga atau badan yang berwenang untuk itu.
Peraturan hukum tidak dibuat oleh setiap orang melainkan oleh lembaga atau badan
yang memang memiliki kewenangan untuk menetapkan suatu aturan yang bersifat
mengikat bagi masyarakat luas.
Penegakan aturan hukum bersifat memaksa. Peraturan hukum dibuat bukan untuk
dilanggar namun untuk dipatuhi. Untuk menegakkannya diatur pula mengenai aparat
yang berwenang untuk mengawasi dan menegakkannya sekalipun dengan tindakan
yang represif. Meski demikian, terdapat pula norma hukum yang bersifat
fakultatif/melengkapi.
Hukum memliki sanksi dan setiap pelanggaran atau perbuatan melawan hukum akan
dikenakan sanksi yang tegas. Sanksi juga diatur dalam peraturan hukum.
8Pengertian Hukum https://id.wikipedia.org/wiki/Hukum, diakses tanggal 20 Mei 2019
Menurut Soedjono Dirdjosisworo bahwa pengertian hukum dapat dilihat dari
delapan arti, yaitu hukum dalam arti penguasa, hukum dalam arti para petugas, hukum
dalam arti sikap tindakan, hukum dalam arti sistem kaidah, hukum dalam arti jalinan
nilai, hukum dalam arti tata hukum, hukum dalam artiilmu hukum, hukum dalam arti
disiplin hukum. Beberapa arti hukum dari berbagai macam sudut pandang yang
dikemukakan oleh Soedjono Dirdjosisworo menggambarkan bahwa hukum tidak
semata-mata peraturan perundang-undangantertulis dan aparat penegak hukum seperti
yang selama ini dipahami oleh masyarakat umum yang tidak tahu tentang hukum.
Tetapi hukum juga meliputihal-hal yang sebenarnya sudah hidup dalam pergaulan
masyarakat.9
Menurut Hans Kelsen, hukum adalah ilmu pengetahuan normatif danbukan
ilmu alam.10Lebih lanjut Hans Kelsen menjelaskan bahwa hukummerupakan teknik
sosial untuk mengatur perilaku masyarakat.11
Pengertian-pengertian hukum itu ada yang diangkat dari pengertian-pengertian
sehari-haridan ada pula yang diciptakan secara khusus sebagai suatu pengertian teknik.
12
9Pengertian Hukum https://id.wikipedia.org/wiki/Hukum, diakses 21 Mei 2019
10Cari Jurusan Ilmu Hukum, https://www.youthmanual.com/cari-jurusan/humaniora/ilmu-hukum, diakses 21 Mei
2019
11hans kelsen Dasar-Dasar Hukum Normatif. Prinsip-Prinsip Teoritis untuk Mewujudkan Keadilan dalam Hukum
dan Politik,https://www.goodreads.com/book/show/13450725-dasar-dasar-hukum-normatif-prinsip-prinsip-
teoritis-untuk-mewujudkan-ke, diakses tanggal 21 Mei 2019
12Satjipro Rahardjo, Ilmu Hukum (cet VIII) PT Citra Aditya Bakti, Bandung, 2014 h. 43
C. Negara Hukum
Negara Hukum atau dikenal dengan istilah rechtsstaat maupun the rule of
law,negara yang bertujuan untuk menyelengarakan ketertiban hukum, yakni tata tertib
yang umumya berdasarkan kesadaran hukum yang terdapat pada rakyat. Dari
latarbelakang dan sistem hukum yang menopangnya, terdapat perbedaan antara
konseprechtsstaat dengan konsep the rule of law, meskipun dalam perkembangannya
dewasa ini tidak dipermasalahkan lgi perbedaan antara keduannya karena pada dasarnya
kedua konsep itu mengarahkan diriya pada satu sasaran yaitu pengakuan, perlindungan
terhadap hak-hak asasi manusia. Meskipun dengan sasaran yang sama, keduanya tetap
berjalan dengan sistem sendiri yaitu sistem hukum sendiri.13Dalam negara hukum
kewajiban pemerintah yang terutama ialah: memelihara hukum, menjaga ketertiban
umum supaya jangan sampai terganggu dan agar semuanya berjalan menurut hukum14.
Walaupun keduanya berasal dari 2 (dua) tradisi yang berbeda. Paham rechtsstaat pada
dasarnya bertumpu pada sistem hukum Eropa Kontinental. Paham rechtsstaat
dikembangkan oleh ahli-ahli hukum Eropa Kontinental seperti Immanuel Kant dan
Friederich Julius Stahl, bahwa ide tentang rechtsstaat mulai populer pada abad ke XVII
sebagai akibat dari situasi politik Eropa yang didominir oleh absolutisme Raja,
sedangkan paham the rule of law bertumpu pada sistem hukum anglo saxon atau
common law system. Paham the rule of law mulai dikenal setelah Albert Venn Dicey
pada tahun 1885 menerbitkan bukunya Introduction to Study of the Law of the
Constitution. Negara hukum bersandar pada keyakinan bahwa kekuasaan negara harus
dijalankan atas dasar hukum yang adil dan baik. Ada dua unsur dalam negara hukum,
yaitu pertama: hubungan antara yang memerintah dan yang diperintah tidak berdasarkan
13Philiphus M.Hadjon, dalam Ni’Matul Huda, Hukum Tata Negara Indonesia Edisi Revisi , PT Raja Grafindo
Persada, Jakarta 2016, h.81 14Ensiklopedia Indonesia dalam A. Mukti Fajar, Negara Hukum ,h.1
kekuasaan melainkan berdasarkan suatu norma objektif, yang juga mengikat pihak yang
memerintah; kedua: norma objektif itu harus memenuhi syarat bahwa tidak hanya secara
formal, melainkan dapat dipertahankan berhadapan dengan idea hukum.
Hukum menjadi landasan tindakan setiap negara. Ada empat alasan mengapa
negara menyelenggarakan dan menjalankan tugasnya berdasarkan hukum :15
1. Demi kepastian hukum
2. Tuntutan perlakuan yang sama
3. Legitimasidemokrasi
4. Tuntutan akal budi
Menurut Wirjono Prodjodikoro, negara hukum adalah suatu negara yang
didalam wilayahnya adalah:
a. Semua alat-alat perlengkapan dari negara, khususnya alat-alatperlengkapan dan
pemerintah dalam tindakannya baik terhadap warga negara maupun dalam saling
berhubungan masing-masing, tidak boleh sewenang-wenang, melainkan harus
memperhatikan peraturan peraturan hukum yang berlaku;
b. Semua orang atau penduduk dalam hubungan kemasyarakatan harus tunduk pada
peraturan-peraturan hukum yang berlaku.16
Negara hukum berarti alat-alat negara mempergunakan kekuasaannya hanya
sejauh berdasarkan hukum yang berlaku dan dengan cara yang ditentukan dalam hukum
itu. Dalam negara hukum, tujuan suatu perkara adalah agar dijatuhi putusan sesuai dengan
kebenaran. Tujuan suatu perkara adalah untuk memastikan kebenaran, maka semua pihak
berhak atas pembelaan atau bantuan hukum. Prinsip-prinsip negara hukum selalu
15Pengertian hukum https://id.wikipedia.org/wiki/Hukum, diakses tanggal 20 Mei 2019 16 Wirjono Prodjodikoro, dalam Ni’Matul Huda, Hukum Tata Negara Indonesia, Raja Grafindo Persada Jakarta,
2011, h. 75.
berkembang seiring dengan perkembangan masyarakat dan negara. Utrecht membedakan
negara hukum menjadi dua macam, yaitu negara hukum dalam arti formil atau negara
hukum klasik dan negara hukum dalam arti materiil atau negara hukum moderen.
Sedangkan ciri-ciri negara hukum adalah sebagai berikut :17
1. Kekuasaan dijalankan sesuai dengan hukum positif yang berlaku;
2. Kegiatan negara berada dibawah kontrol kekuasaan kehakiman yang efektif;
3. Berdasarkan sebuah undang-undang yang menjamin HAM;
4. Menuntut pembagian kekuasaan.
(a) rakyat dan negara;
(b) Negara tidak dapat disalahkan, yang salah adalah pejabatnegara
(c) Hukum tidak dapat diganggu gugat, kecuali oleh Supremacy of Court atau
Mahkamah Agung
D. Diskriminasi
D.1 Pengertian Diskriminasi
Diskriminasi merupakan bentuk ketidakadilan menurut Pasal 1 ayat 3 Undang-
undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia, menjelaskan bahwa
pengertian diskriminasi adalah18 setiap pembatasan, pelecehan, atau pengucilan yang
langsung maupun tak langsung didasarkan pada perbedaan manusia atas dasar agama,
suku, ras, etnik, kelompok, golongan, status sosial, status ekonomi, jenis kelamin,
bahasa, keyakinan politik, yang berakibat pengangguran, penyimpangan atau
penghapusan pengakuan, pelaksanaan atau penggunaan hak asasi manusia dan
17makalah pengertian diskriminasi dan jenis-jenisnya, , diakses pada tanggal 20 Mei 2019
18Pengertian Diskriminasi: Arti, Penyebab, Jenis, dan Contoh
Diskriminasihttps://www.maxmanroe.com/vid/sosial/pengertian-diskriminasi.html, diakses 17 Juli 2019
Pukul 10.14
kebebasan dasar dalam kehidupan baik individual maupun kolektif dalam bidang
politik, ekonomi, hukum, sosial, budaya dan aspek kehidupan lainnya. Perlakuan
diskriminasi sangat bertentangan dengan Undang-Undang Dasar 1945 beserta
amandemennya. Undang-Undang Dasar 1945 secara tegas mengutamakan kesetaraan
dan keadilan dalam kehidupan bermasyarakat baik di bidang politik, ekonomi, sosial
budaya, hukum dan bidang kemasyarakatan lainnya. Untuk itu Undang-Undang Dasar
1945 beserta amendemennya sangat penting untuk menjadi acuan universal para
penyelenggara negara dalam melaksanakan tugas dan fungsinya.
Sedangkan Menurut Theodorson, Diskriminasi adalah perlakuan yang tidak
seimbang terhadap perorangan, atau kelompok, berdasarkan sesuatu, biasanya bersifat
kategorikal, atau atribut-atribut khas, seperti berdasarkan ras, suku bangsa, agama, atau
keanggotaan kelas-kelas social.19
Menurut Doobdalam liliweri diskriminasi merupakan prilaku yang ditujukan
untuk mencegah suatu kelompok, atau membatasi kelompok lain yang berusaha
memiliki atau mendapatkan sumber daya. Secara teoritis, diskriminasi dapat dilakukan
melalui kebijakan-kebijakan untuk mengurangi, memusnahkan, menaklukan,
memindahkan, melindungi secara legal, menciptakan pluralism budaya dan
mengasimilasi kelompok lain.
Menurut Shadilydalam Reslawatidiskriminasi adalah perbedaan
yangmerugikan bagi yang terdiskriminasi. Diskriminasi dapat muncul dalam berbagai
bidang. Misalnya, diskriminasi pekerjaan, diskriminasi politik, diskriminasi di tempat
umum dan diskriminasi perumahan.
19Makalahpengertiandiskriminasi dan jenis-jenisnya
https://knowledgeisfreee.blogspot.com/2016/03/makalah-pengertian-jenis-jenis.html, diakses 17 Juli 2019
Diskriminasisering kali terjadi diawali dengan prasangka. Dengan prasangka,
kita membuat perbedaan antara kita dengan orang lain. Pembedaan ini terjadi karena
kita adalah makhluk social yang secara alami ingin berkumpul dengan orang yang
memiliki kemiripan dengan kita. Prasangka seringkali didasari pada ketidakpahaman,
ketidakpedulian pada kelompok di luar kelompoknya atau ketakutan atas perbedaan.
Ketika seseorang diperlakukan kepercayaan, aliran politik, kondisi fisik atau
karateristik lain yang diduga merupakan dasar dari secara tidakadil karena karakteristik
suku, antargolongan, kelamin, ras, agama dan tindakan diskriminasi.
Secara bahasa diskriminasi berasal dari bahasa inggris “Discriminate” yang
berarti membedakan. Dan dalam bahasa Arab istilah Diskriminasi di kenal dengan Al-
Muhabbah ( المحا با ة ) yang artinya membedakan kasih antara satu dengan yang lain atau
pilih kasih. Kosa kata Discriminate ini kemudian diadopsi menjadi kosa kata bahasa
Indonesia “Diskriminasi” yaitu suatu sikap yang membeda-bedakan orang lain
berdasarkan suku, agama, ras, dan lain sebagainya.20
Menurut sudut pandang sosiologi, sampai kapanpun setiap menginginkan
adanya kebersamaan, bersatu, dan terpadu, keinginan ini didasarkan pada prinsip:
1. Benar salah : apabila prinsip benar salah ini menjadikan seseorang tidak bisa
sembarangan bertindak atau melakukan sesuatu sekehendak hatinya sendiri. Tindakan
manusia yang dapat dibenarkan manusia adalah tindakan yang dilakukan seseorang
sesuai dengan norma yang berlaku.
2. Pengungkapan perasaan kebersamaan : pengungkapan perasaan ini terwujud dalam
bentuk, seperti perkumpulan, kekerabatan, keluarga, suku, bangsa , organisasi, Negara,
dan badan-badan internasional.
20Pengertian Diskriminasi, http://maniailmu.blogspot.co.id/2015/12/diskriminasi.html, diakses pada tanggal 22
Mei 2019
3. Keyakinan diri, dan keberadaan : perasaan keyakinan diri yang dimiliki oleh manusia
mampu memberikan kepercayaan dan rasa aman bagi dirinya, sehingga tidak
menganggap unsure lain diluar dirinya sebagai sesuatu yang berbahaya, maupun
ancaman yang perlu dihindari.
4. Pengungkapan estetika dan keindahan: manusia dalam hidupnya memerlukan kebutuhan
batin atau kejiwaan manusia. Pengungkapan estetika adalah manivestasi kebutuhan
batiniah sebagai makluk berfikir dan bermoral.
Diskriminasi merujuk kepada pelayanan yang tidak adil terhadap individu
tertentu, di mana layanan ini dibuat berdasarkan karakteristik yang diwakili oleh
individu tersebut. Diskriminasi merupakan suatu kejadian yang biasa dijumpai dalam
masyarakat manusia, ini disebabkan karena kecenderungan manusian untuk membeda-
bedakan yang lain. Ketika seseorang diperlakukan secara tidak adil karena karakteristik
suku, antargolongan, kelamin, ras, agama dan kepercayaan, aliranpolitik, kondisi fisik
atau karateristik lain yang diduga merupakan dasar dari tindakan diskriminasi.
Dalam terminologi hak asasi manusia, prinsip kesetaraan dan anti diskriminasi
merupakan ciri khas dari hak asasi manusia. Prinsip kesetaraan sebagaimana yang
ditentukan dalam Pasal 1 Universal Declaration of Human Rights (UDHR) sebagai
berikut : “All human beings are born free and equal in dignity and rights. They are
endowed with reason and conscience and should act towards one another in a spirit of
brotherhood”. Dalam ketentuan Pasal 1 UDHR tersebut dapat dipahami tentang
prinsipkebebasan, kesetaraan dan persaudaraan. Hal ini berarti bahwa dalam kehidupan
individu maupun kehidupan sosialnya setiap orang mempunyai kedudukan yang setara
satu dengan yang lain.
Sedangkan prinsip antidiskriminasi sebagaimana ditentukan dalam Pasal 2
Universal Declaration of Human Rights, dengan tegas dijelaskan bahwa setiap orang
berhak atas semua hak-hak dan kebebasankebebasan yang diatur dalam Deklarasi tanpa
adanya kekecualian atau perbedaan apapun seperti ras, warna kulit, jenis kelamin,
bahasa, agama, politik atau pandangan lain, asal usul kebangsaan atau kemasyarakatan,
hak milik, kelahiran, ataupun kedudukan. Dengan kata lain dalam perspektif hak asasi
manusia tidak boleh ada perlakuan diskriminatif yang ditujukan kepada kelompok
masyarakat tertentu. Penegasan mengenai prinsip kesetaraan dan antidiskriminasi
dalam pelaksanaan hak asasi manusia dapat juga dicermati dalam instrumen hukum
internasional tentang hak asasi manusia antara lain adalah The International Covenant
on Economic, Social and Culture Right yang telah diratifikasi oleh Negara Republik
Indonesia sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 11 Tahun 200521 dan juga
The International Covenant on Civil and Politic rights yang telah diratifikasi melalui
Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2005.22 Uraian-uraian di atas yang menegaskan
mengenai prinsip kebebasan, kesetaraan, persaudaraan dan antidiskriminasi sebagai ciri
khas dari hak asasi manusia, menunjukkan bahwa dalam terminologi hak asasi manusia
segala bentuk tindakan / perlakuan diskriminatif merupakan pelanggaran hak asasi
manusia.
D.2 Jenis-Jenis Diskrminasi
Fulthonimemaparkan jenis-jenis diskriminasi yang sering terjadi. Yaitu
sebagai berikut:23
a. Diskriminasi berdasarkan suku, etnis, ras dan agama.
b. Diskriminasi berdasarkan jenis kelamin dan gender
21 Republik Indonesia, Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2005, LN Tahun 2005Nomor 118, TLN Nomor 4557. 22 Republik Indonesia, Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2005, LN Tahun 2005 Nomor 119, TLN Nomor 4558. 23PengertianDiskriminasi: Arti,Penyebab, Jenis,danContoh Diskriminasi
https://www.maxmanroe.com/vid/sosial/pengertian-diskriminasi.html diakses tanggal 20 Juli 2019
c. Diskriminasi terhadap penyandang cacat
d. Diskriminasi terhadap penderita HIV/ AIDS
e. Diskriminasi karena kasta sosial
D.3Tipe-Tipe Diskriminasi
Menurut Pettigrewdalam liliweri ada dua tipe diskriminasi. Yaitu:
a. Diskriminasi langsung
Tindakan membatasi suatu wilayah tertentu, seperti pemukiman, jenis pekerjaan,
fasilitas umum dan semacamnya dan juga terjadi manakala pengambil keputusan
diarahkan oleh prasangka-prasangka terhadap kelompok tertentu.
b. Diskriminasi tidak langsung
Diskriminasi tidak langsung dilaksanakan melalui penciptaan kebijakan-kebijakan
yang menghalangi ras/etnik tertentu untuk berhubungan secara bebas dengan kelompok
ras / etnik lainnya yang mana aturan dan prosedur yang mereka jalani mengandung bias
diskriminasi yang tidak tampak dan mengakibatkan kerugian sistematis bagi komunitas
atau kelompok masyarakat tertentu.
D.4 Sebab-Sebab Diskriminasi24
Yahya mengemukakan sebab-sebab diskriminasi, yaitu:
a. Mekanisme pertahanan psikologi (projection)
Seseorang memindahkan kepada orang lain cirri-ciri yang tidak disukai tentang dirinya
kepada orang lain
b. Kekecewaan
24ibid
Setengah memindahkan kepada orang lain cirri-ciri yang tidak disukai tentang dirinya
kepada orang lain sebagai “kambing hitam”
c. Mengalami rasa tidak selamat dan rendah diri
Mereka yang merasa terancam dan rendah diri untuk menenangkan diri maka mereka
mencoba dengan merendahkan orang atau kumpulan lain.
d. Sejarah
Ditimbulkan karena adanya sejarah pada masa lalu yang sangat menyakiti orang
tersebut sehingga terbawa menjadi dendam.
e. Persaingan dan eksploitasi
Masyarakat kini adalah lebih materialilistik dan hidup dalam persaingan. Individu atau
kumpulan bersaing diantara mereka untuk mendapatkan kekayaan kemewahan dan
kekuasaan.
f. Corak sosialisasi
Diskriminasi juga adalah fenomena yang dipelajari dan diturunkan dari satu generasi
kepada generasi yang lain melalui proses sosialisasi.seterusnya terbentuk suatu
pandangan steorotib tentang peranan sebuah bangsa dengan yang lain dalam
masyarakat. Yaitu berkenaan dengan kelakuan, cara kehidupan dan sebagainya.
Melalui pandangan steorotib ini kanak-kanak belajar meyakini sikap prejudis juga
dipelajari melalui proses yang sama.
E. Ras Dan Etnis
E.1Pengertian dan Pembagian Ras
Ras adalah pengelompokan berdasarkan ciri biologis, bukan berdasarkan ciri-
ciri sosiokultural. Dengan kata lain, ras berati segolongan penduduk suatu daerah yang
mempunyai sifat-sifat keturunan tertentu berbeda dengan penduduk daerah lain.
Sebaliknya, perbedaan ras pada berbagai suku bangsa tidak menghindari
kemungkinan penggunaan bahasa yang walaupun mungkin berbeda-beda. Di zaman
sekarang tampaksuatu perkembangan baru,yaitu bahwa sejumlah orang yang memiliki
ciri-ciri ras yang berbeda-beda, menganut kebudayaan yang sama.25 Manusia hidup di
dunia memiliki perbedaan satu sama lain yang terlihat dari warna kulit, bentuk kepala,
indeks muka, warna rambut,dan bentuk rambut. Ras merupakan konsepsi biolobi,
bukan konsepsi kebudayan. Apabila kita memberikan definisi ras, ciri-ciri yang kita
kemukakan adalah ciri-ciri fisik yang menurun.26
Salah satu penyebab masalah soial tentang ras adalah adanya
prasangkarasyangmerupakansalahsatuaspek etnosentrisme. Etnosentrisme adalah suatu
sifat manusia yang menganggap bahwa cara hidup golongannya paling baik, sedangkan
cara hidup golongan lain dianggaptidak baik dan kadang-kadang disertai dengan
perasan menentang golongan lain. Fungsi etnosentrisme adalah adanya persamaan
sangat kuat yang mengikat seseorang dengan golongannya sehingga menimbulkan
solidaritas kelompok.
Menurut Yoseph Arthur Gebinean, pandangan yang menimbulkan prasangka
terhadap ras yang berbeda, antara lain sebagai berikut.27
a). Suku bangsa liar dapat hidup pada peradapan tinggi kalau bangsa yang
menciptakan cara hidup yang lebih tinggi itu berasal dari ras sama.
25Koentjaraningrat Pengantar Antropologi I, Rineka Cipta, Jakarta, 2011 h. 195 26Op.cit
27Pengertian Diskriminasi http://maniailmu.blogspot.com/2015/12/diskriminasi.html diakses pada tanggal
20 Mei
b). Suku bangsa liar itu selalu biadab meskipun pada waktu yang silam pernah
mengadkan hubungan dengan bangsa yang peradabannya lebih tinggi.
c). Ras yang berbeda tidak dapat saling mempengaruhi.
d). Peradaban yang saling mempengaruhi dengan kuat tidak akan bercampur.
Menurut A.L. Krober, ras di dunia dapat dibedakan sebagai berikut.28
a). Ras Mongoloid (Berkulit Kuning), yaitu penduduk asli wilayah Eropa,
sebagian Afrika, dan Asia, antara lain : Asiatic Mongoloid, Malayan
Mongoloid, American Mongoloid
b). Ras Negroid (Berkulit Hitam), yaitu penduduk asli wilayah Afrika dan
sebagianAsia, antara lain : African Negroid, Negroto, Melanesian
c). Ras Kaukasoid (Kulit Putih), yaitu penduduk asli wilayah Eropa,
sebagian Afrika, danAsia, antara lain : Nordic, Alpine, Mediteranian, Indic
d). Ras Khusus Yang Tidak Dapat Diklasifikasikan, ras ini antara
lain: Bushman, Veddoid, Australoid, Polynesian, Ainu.
Pembagian ras dibedakan pada sifat fisik sama yang menurun. Pada garis
besarnya, tanda fisik yang digunakan untuk mengklasifikasikan ras adalah.29
a). Bentuk Badan
Sebenarnya bentuk badan itu tidak begitu besar nilainya bagi ukuran
pembagian ras. Dapat kita katakana bahwa manisia dewasa memiliki tinggi
rata-rata 150-178 cm.
b). Bentuk Kepala
Bentuk kepala dihitung dengan cara mengetahui indeks kepala. Cara
menghitungnya ialah labar kepala dibagi panjang kepala dilalikan 100.
28Penjelasan tentang diskriminasi https://betterwork.org/in-labourguide/?page_id=2168diakses pada tanggal 20
Juli 2019 29ibid
c). Bentuk Air Muka dan Tulang Rahang Bawah
Ada lima hal yang harus diperhatikan dalam membahas bentuk air muka dan
tulang rahang bawah, yaitu:
1. Bentuk tulang pipi itu ada yang terlihat menonjol keluar.
2. Pronagtisme adalah derajat proyeksi ke muka dari air muka.
3. Lebar Muka
4. Gigi kurang bermanfaat bagi penyelidikan karena bentuk gigi pada manusia
tidak begitu bayak berbeda.
5. Manusia purba dan manusia modern terdapat perbedaan yang mencolok.
d). Bentuk Hidung
Indeks hidung diperoleh dengan cara membagi panjang hidung dengan
lebarnya dikalikan 100.
e). Warna Kulit, Warna Rambut, dan Warna Mata
Warna kulit manusia dapat dibagi menjadi hitam dan putih. Selain itu, kita
mengenal warna putih pada ras Nordic, warna kuning pada orang Tionghoa,
warna sawo matang pada orang Dravida, warnakuning coklat pada orang
Polynesia, dan warnacoklat hitam pada orang Negro. Warna rambut seperti
warna hitam, coklat, pirang, putih, dan kekuningan, sedangkan warna mata
ada yang hitam, coklat, hijau, biru, dan abu-abu.
f). Bentuk rambut
Bentuk rambut manusia yaitu lurus, bergelombang, krul, keriting, dan seperti
wol.
Selain ras-ras yang telah disebutkan. Ras yang ada diIndonesia, antara lain
sebagai berikut.30
a). Ras Melanesoid (Negro Melanesia)
Suku bangsa ras ini adalah orang-orang Papua dan orang-orang Maluku.
b). Ras Mongoloid Melayu
Suku-suku bangsa di wilayah Indonesia bagian bart dan tengah termasuk ras
Mongoloid Melayu.
c). Kelompok-Kelompok Penduduk Keturunan Asing
Ras yang termasuk kelompok ini, yaitu orang cina yang termasuk ras
Mongoloid Induk serta orang keturunan Arab, Pakistan, dan India.
Sebelum kedatangan nenek moyang kita, di kepulauan Indonesia sudah
ditempati oleh suku bangsa Negito dan suku bangsa Veddoid.
a). Suku Bangsa Negrito
Cirri-ciri bangsa Negrito terlihat pada suku Aeta , suku Semang, dan suku
Tapiro .
b). Suku Bangsa Veddoid
Cirri-ciri suku bangsa Veddoid terlihat pada suku Toala, suku Tomuna, suku
Senai, suku kubu, suku Gayo, dan suku Mentawai.
Suku melayu yang dianggap nenek moyang bangsa Indonesia. Berdasarkan
cirri-ciri kebudayaan yang dimiliki suku bangsa melayau dapat dibedakan
menjadi dua golongan.
a). Golongan Melayu Tua (Proto Melayu)
30Hati-hati kenali 7 bentuk diskriminasi terhadap perempuan di tempat kerjamu
https://www.popbela.com/career/working-life/didy/hati-hati-kenali-7-bentuk-diskriminasi-terhadap-perempuan-
di-tempat-kerjamu-berikut-ini, diakses pada tanggal 21Juni 2019
Golongan ini memiliki kebudayaan yang masih asli. Kepercayaannya ialah
animisme dan dinamisme. Gambaran Melayu Tua dapat terlihat pada Suku
Batak, Suku Dayak, Suku Toraja
b). Golongan Melayu Muda (Deutero Melayu)
Kebudayaan Melayu Muda telah terpengaruh kebudayaan luar yang di bawa
pendatang dan pelaut yang tersebar di seluruh Indonesia. Suku yang termasuk
golongan Melayu Muda, Misalnya : Suku Jawa, Suku Minangkabau,
SukuBali, Suku Bugis
E.2Pengertian Etnis
Pada awalnya istilah etnik hanya digunakan untuk suku-suku tertentu yang
dianggap bukan asli Indonesia, namun telah lama bermukim dan berbaur dalam
masyarakat, serta tetap mempertahankan identitas mereka melalui cara-cara khas
mereka yang dikerjakan, dan atau karena secara fisik mereka benar-benar khas.
Misalnya etnik Cina, etnik Arab, dan etnik Tamil-India. Perkembangan belakangan,
istilah etnik juga dipakai sebagai sinonim dari kata suku pada suku-suku yang dianggap
asli Indonesia. Misalnya etnik Bugis, etnik Minang, etnik Dairi-Pakpak, etnik Dani,
etnik Sasak, dan ratusan etnik lainnya. Malahan akhir-akhir ini istilah suku mulai
ditinggalkan karena berasosiasi dengan keprimitifan (suku dalam bahasa inggris
diterjemahkan sebagai ‘tribe’), sedangkan istilah etnik dirasa lebih netral. Istilah etnik
sendiri merujuk pada pengertian kelompok orang-orang, sementara etnis merujuk pada
orang-orang dalam kelompok. Dalam buku ini keduanya akan digunakan secara
bergantian tergantung konteksnya.
Dalam Ensiklopedi Indonesia disebutkan istilah etnik berarti kelompok sosial
dalam sistem sosial atau kebudayaan yang mempunyai arti atau kedudukan tertentu
karena keturunan, adat, agama, bahasa, dan sebagainya. Anggota-anggota suatu
kelompok etnik memiliki kesamaan dalam hal sejarah (keturunan), bahasa (baik yang
digunakan ataupun tidak), sistem nilai, serta adat-istiadat dan tradisi.
Menurut Frederich Barth istilah etnik menunjuk pada suatu kelompok tertentu
yang karena kesamaan ras, agama, asal-usul bangsa, ataupun kombinasi dari kategori
tersebut terikat pada sistem nilai budayanya. Kelompok etnik adalah kelompok orang-
orang sebagai suatu populasi:31
Dalam populasi kelompok mereka mampu melestarikan kelangsungan
kelompok dengan berkembang biak.
Mempunyai nila-nilai budaya yang sama, dan sadar akan rasa
kebersamaannya dalam suatu bentuk budaya.
Membentuk jaringan komunikasi dan interaksi sendiri.
Menentukan ciri kelompoknya sendiri yang diterima oleh kelompok
lain dan dapat dibedakan dari kelompok populasi lain.
Definisi etnik diatas menjelaskan pembatasan-pembatasan kelompok etnik yang
didasarkan pada populasi tersendiri, terpisah dari kelompok lain, dan menempati
lingkungan geografis tersendiri yang berbeda dengan kelompok lain. Seperti misalnya,
etnik Minang menempati wilayah geografis pulau Sumatera bagian barat yang menjadi
wilayah provinsi Sumatera Barat saat ini dan beberapa daerah pengaruh di provinsi
sekitar. Lalu etnik Sunda menempati wilayah pulau jawa bagian barat. Dan etnik
Madura menempati pulau madura sebagai wilayah geografis asal.
F. Perlindungan Hukum
F.1 Pengertian Perlindungan Hukum
31Pengertian Diskriminasi ras, https://id.wikipedia.org/wiki/Diskriminasi_ras, diakses pada tanggal 20Juni
Menurut Satjito Rahardjo perlindungan hukum adalah adanya upayamelindungi
kepentingan seseorang dengan cara mengalokasikan suatu HakAsasiManusia
kekuasaan kepadanya untuk bertindak dalam rangkakepentingannya tersebut.
Menurut Setiono perlindungan hukum adalah tindakan atau
upayauntukmelindungi masyarakat dari perbuatan sewenang-wenang oleh penguasa
yangtidak sesuai dengan aturan hukum, untuk mewujudkan ketertiban danketentraman
sehingga memungkinkan manusia untuk menikmati martabatnyasebagai manusia.32
Menurut Muchsin perlindungan hukum adalah kegiatan untuk
melindungiindividu dengan menyerasikan hubungan nilai-nilai atau kaidah-kaidah
yangmenjelma dalam sikap dan tindakan dalam menciptakan adanya ketertibandalam
pergaulan hidup antara sesama manusia.
Menurut Hetty Hasanah perlindungan hukum yaitu merupakan segala upaya
yang dapat menjamin adanya kepastian hukum, sehingga dapat memberikan
perlindungan hukum kepada pihak-pihak yang bersangkutan atau yang melakukan
tindakan hukum.33
Menurut Undang-Undang Nomor 40 tahun 1999 tentang Pers,perlindungan
hukum adalah jaminan perlindungan pemerintah dan atau masyarakat kepada
warganegara dalam melaksanakan fungsi, hak, kewajiban,dan peranannya sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yangberlaku. Dalam Undang-Undang
Nomor 23 Tahun 2004 tentang PenghapusanKekerasan Dalam Rumah Tangga,
perlindungan hukum adalah segala upayayang ditujukan untuk memberikan rasa aman
kepada korban yang dilakukanoleh pihak keluarga, advokat, lembaga sosial, kepolisian,
32Pengertian negara hukum menurut setiono,
https://yogifajarpebrian13.wordpress.com/2011/04/12/pengertian-negara-hukum/, diakses tanggal 20 Mei 2019
33Pengertian hukum menurut hetty hasanah,http://jurnal.unikom.ac.id/vol3/perlindungan.html. diakses pada
tanggal 23 Mei 2019
kejaksaan,pengadilan, atau pihak lainnya baik sementara maupun berdasarkan
penetapanpengadilan. Sedangkan perlindungan hukum yang tertuang dalam
PeraturanPemerintah No.2 Tahun 2002 tentang Tatacara Perlindungan Terhadap
Korbandan Saksi Dalam Pelanggaran Hak Asasi Manusia yang berat,
perlindunganhukum adalah suatu bentuk pelayanan yang wajib dilaksanakan oleh
aparatpenegak hukum atau aparat keamanan untuk memberikan rasa aman baik
fisikmaupun mental, kepada korban dan saksi, dari ancaman, gangguan, teror,
dankekerasan dari pihak manapun, yang diberikan pada tahap penyelidikan,penyidikan,
penuntutan, dan atau pemeriksaan di sidang pengadilan.
Secara kebahasaan, kata perlindungan dalam bahasa Inggris
disebutdenganprotection. Istilah perlindungan menurut KBBI dapat disamakan dengan
istilahproteksi, yang artinya adalah proses atau perbuatan memperlindungi,
sedangkanmenurut Black’s Law Dictionary, protection adalah the act of protecting.
Pengertian perlindungan adalah tempat berlindung, hal (perbuatan
dansebagainya) memperlindungi. Dalam KBBI yang dimaksud dengan
perlindunganadalah cara, proses, dan perbuatan melindungi. Sedangkan hukum
adalahperaturan yang dibuat oleh pemerintah atau yang data berlaku bagi semua
orangdalam masyarakat (negara).
Pengertian perlindungan hukum adalah suatu perlindungan yang
diberikanterhadap subyek hukun dalam bentuk perangkat hukum baik yang
bersifatpreventif maupun yang bersifat represif, baik yang tertulis maupun tidak
tertulis.Dengan kata lain perlindungan hukum sebagai suatu gambaran dari fungsi
hukum,yaitu konsep dimana hukum dapat memberikan suatu keadilan,
ketertiban,kepastian, kemanfaatan dan kedamaian.
Suatu perlindungan dapat dikatakan sebagai perlindungan hukum
apabilamengandung unsur-unsur sebagai berikut:
1. Adanya pengayoman dari pemerintah terhadap warganya.
2. Jaminan kepastian hukum.
3. Berkaitan dengan hak-hak warganegara.
4. Adanya sanksi hukuman bagi pihak yang melanggarnya.
F.2Bentuk Perlindungan Hukum
Menurut R. La Porta dalam Jurnal of Financial Economics,
bentukperlindungan hukum yang diberikan oleh suatu negara memiliki dua sifat,
yaitubersifat pencegahan (prohibited) dan bersifat hukuman (sanction).34
Bentukperlindungan hukum yang paling nyata adalah adanya institusi-institusi
penegakhukum seperti pengadilan, kejaksaan, kepolisian, dan lembaga-
lembagapenyelesaian sengketa diluar pengadilan (non-litigasi) lainnya. Hal ini
sejalandengan pengertian hukum menurut Soedjono Dirdjosisworo yang
menyatakanbahwa hukum memiliki pengertian beragam dalam masyarakat dan salah
satunyayang paling nyata dari pengertian tentang hukum adalah adanya institusi-
institusipenegak hukum.
Perlindungan hukum sangat erat kaitannya dengan aspek keadilan.Menurut
Soedirman Kartohadiprodjo, pada hakikatnya tujuan hukum adalahmencapai keadilan.
F.3Peran Kepolisian Dalam Perlindungan Hukum
Peran kepolisian sebagai penegak hukum dituntut untuk mampu melakukan
penyelidikan dan penyidikan terhadap setiap bentuk tindak pidana, termasuk upaya
pembuktian secara ilmiah dengan memanfaatkan kemajuan ilmu pengetahuan dan
34Pengertian negara hukum https://id.wikipedia.org/wiki/Negara_hukum, diakses tanggal 20 Mei 2019
teknologi guna melindungi hak-hak masyarakatnya. Aktualisasi dari peran sebagai
penegak hukum ini adalah:
1. Menguasai dan mahir dalam hukum acara pidana maupunperdata sehingga
mampu menghadapi setiap permasalahan hukum dengan tepat dan dapa
mengatasi kasus-kasus pelanggaran hak pada tingkat pra peradilan.
2. Menguasai teknik dan taktik penyelidikan serta penyidikan sehingga
mampumembuat terang dan terungkapnya setiap tindak pidana yang
terjadi.
3. Mempunyai semangat dan tekad yang kuat untuk menjadi “Crime Hunter”
dengan motto “Walaupun langit esok akan runtuh namun hukum harus
tetap ditegakkan.”
4.Mampu memanfaatkan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk
membantu mengungkapkan pembuktian secara ilmiah dalam kasuskasus
yang terjadi.
5. Mampu melakukan koordinasi dengan segenap instansi terkait dalam
usahanya menegakan hukum menurut sistem peradilan pidana.
G. Hak Asasi Manusia
G.1 Pengertian hak Asasi Manusia
Istilah hak asasi manusia merupakan terjemahan dari Droits de L’homme
(Perancis), Human Rights (Inggris), dan mensekelije rechten (Belanda). Di Indonesia,
hak asasi lebih dikenal dengan istilah hak-hakasasi atau juga dapat disebut sebagai hak
fundamental.Istilah hak asasi lahir secara monumental sejak terjadinya revolusiPerancis
pada tahun 1789 dalam “Declaration des Droits de L’hommeet du Citoyen” (hak-hak
asasi manusia dan warga negara Perancis), dengansemboyan Liberte (Kemerdekaan),
Egalite (Persamaan) dan Fraternite (Persaudaraan).35
Istilah hak mempunyai banyak arti. Hak dapat dikatakan sebagai sesuatu yang
benar, kewenangan, kekuasaan untuk berbuat sesuatu, atau dapat juga diartikan sebagai
kekuasaan untuk tidak berbuat sesuatu dan lain sebagainya. Sedangkan asasi berarti
bersifat dasar atau pokok atau dapat juga diartikan sebagai fundamental. Sehingga hak
asasi manusia adalah hak yang bersifat dasar atau hak pokok yang dimiliki oleh
manusia, seperti hak untuk berbicara, hak hidup, hak untuk mendapatkan perlindungan
dan lain sebagainya.
Hak asasi manusia merupakan hak yang melekat pada manusia secara kodrati.
Pengakuan terhadap hak asasi manusia lahir dari adanya keyakinan bahwa semua
manusia dilahirkan dalam keadaan bebas dan memiliki harkan dan martabat yang sama
antara manusia yang satu dengan manusia yang lainnya. Selain itu, manusia diciptakan
dengan disertai akal dan hati nurani, sehingga manusia dalam memperlakukan manusia
yang lainnya harus secara baik dan beradab.
Menurut Prof. Koentjoro Poerbapranoto, hak asasi adalah hak yang bersifat
asasi, artinya hak yang dimiliki oleh manusia secara kodrat dan tidak dapat dipisahkan
dari manusia itu sendiri sehingga sifatnya suci.36 Sehingga dapat juga dikatakan bahwa
hak asasi manusia merupakan hak dasar yang dimiliki oleh seseorang sebagai anugerah
Tuhan yang dibawa sejak lahir. Bagi orang yang beragama dan meyakini bahwa
manusia adalah anugerah Tuhan Yang Maha Esa, maka hak asasi adalah hak yang
melekat pada diri manusia dan merupakan hak yang diberikan sebagai anugerah Tuhan.
35 Istilah hak asasi manusia... https://www.coursehero.com/file/35599473/HAMpptx/, diakses pada
tanggal 23 Juli 2019
36Pengertian Hak Asasi Manusia Menurut Para Ahli
http://woocara.blogspot.com/2015/10/pengertian-ham-macam-macam-ham-contoh-pelanggaran-
ham.htmldiaksestanggal 20 Juni
Karena semua hak asasi manusia itu diberikan oleh Tuhan, maka tidak ada yang boleh
mencabut dan menghilangkan selain Tuhan. Sehingga hak asasi itu perlu mendapatkan
perlindungan dan jaminan oleh negara atau pemerintah, dan bagi siapa saja yang
melanggarnya maka harus mendapatkan sangsi yang tegas tanpa kecuali.
Ada beberapa hak yang tidak dapat dicabut seperti hak untuk memiliki
kebebasan dalam berbicara dan berpendapat, hak untuk mendapatkan kebebasan dalam
memilih agama sesuai dengan keyakinanya, hak mendapatkan kebebasan untuk
berserikat, hak untuk mendapatkan perlindungan yang sama dihadapan hukum dan
masih banyak lagi. Hak atas hidup, hak untuk mendapatkan kebebasan dan keamanan
merupakan contoh dari beberapa hak yang diakui secara universal didunia. Tidak
seorang pun boleh diperbudak, diperdagangkan, disiksa, diperlakukan secara tidak
berperikemanusiaan atau merendahkan martabat manusia. Hak tersebut merupakan
contoh beberapa hak yang dimiliki oleh setiap individu tanpa memandang perbedaan
ras, warna kulit, jenis kelamin, agama, bahasa, asal kebangsaan, status sosial, harta, atau
latar belakang lainnya. Sehingga hak asasi manusia itu memerlukan adanya
perlindungan dari hukum.
Dalam Pasal 1 ayat (1) Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak
Asasi Manusia disebutkan mengenai pengertian hak asasi manusia, bahwa : “Hak asasi
manusia adalah seperangkat hak yang melekat pada hakekat dan keberadaan manusia
sebagai mahluk Tuhan Yang Maha Esa, dan merupakan anugerahnya yang wajib
dihormati, dijunjung tinggi, dan dilindungi oleh negara, hukum dan pemerintah, dan
setiap orang demi kehormatan serta perlindungan harkat dan martabat manusia”. Dari
bunyi undang-undang tersebut ditegaskan bahwa adanya kewajiban dari setiap individu
untuk menghormati hak asasi orang lain. Kewajiban tersebut dengan tegas dituangkan
dalam undang-undang sebagai seperangkat kewajiban sehingga apabila tidak
dilaksanakan maka tidak mungkin akan terlaksana dan tegaknya perlindungan terhadap
hak asasi manusia. Undang-undang ini memandang kewajiban dasar manusia
merupakan sisi lain dari hak asasi manusia. Tanpa menjalankan kewajiban dasar
manusia, adalah tidak mungkin terlaksana dan tegaknya hak asasi manusia, sehingga
dalam pelaksanaannya, hak asasi seseorang harus dibatasi oleh kewajiban untuk
menghormati hak asasi orang lain.
G.2 Perkembangan Hak Asasi Manusia
Perjuangan untuk memperoleh pengakuan dan jaminan terhadap hak asasi
manusia selalu mengalami pasang surut sejalan dengan peradaban manusia dan
mengalami perjuangan yang panjang. Sejak abad ke-13 usaha perlindungan terhadap
hak asasi manusia telah dimulai. Usaha melindungi hak-hak asasi manusia telah
ditempuh oleh bangsa Inggris sejak tahun 1215 dengan ditandatanganinya Magna
Charta oleh Raja John Lackland. Namun sebelum adanya Magna Charta, di dunia
islam telah terlebih dahulu ada suatu piagam tentang hak asasi manusia yang dikenal
dengan “Piagam Madinah” di madinah pada tahun 622, yang memberikan jaminan
terhadap perlindungan hak asasi manusia bagi penduduk Madinah yang terdiri atas
berbagai suku dan agama.
Noourouzzaman Shiddigi telah membuat ringkasan Piagam Madinahyaitu:
1. Masyarakat pendukung piagam ini adalah masyarakat majemuk, baik ditinjau
dari segi asal keturunan, budaya maupun agama yang dianut. Tali pengikat
persatuan adalah politik dalam rangka mencapai cita-cita bersama (Pasal 17, 23,
dan 42).
2. Masyarakat pendukung semula terpecah belah dikelompokkan dalam kategori
Muslim dan non-Muslim. Tali pengikat sesama Muslim adalah persaudaraan
seagama (Pasal 15). Diantara mereka harus tertanam rasa solidaritas yang tinggi
(Pasal 14,19, dan 21).
3. Negara mengakui dan melindungi kebebasan melakukan ibadat bagi orang-orang
non-Muslim, khususnya Yahudi (Pasal 25- 30).
4. Semua orang mempunyai kedudukan yang sama sebagai anggota masyarakat;
wajib saling membantu dan tidak boleh seorang pun diperlakukan secara buruk
(Pasal 16). Bahwa orang lemah harus dilindungi dan dibantu (Pasal 11).
5. Semua warga negara mempunyai hak dan kewajiban yang sama (Pasal 24, 36,
37, 38 dan 44).
6. Setiap warga negara mempunyai kedudukan yang samadihadapan hukum (Pasal
34, 40 dan 46) .
7. Hukum adat (tradisi masa lalu) dengan berpedoman padakeadilan dan kebenaran
tetap diberlakukan (Pasal 2 dan 10).
8. Hukum harus ditegakkan, siapa pun tidak boleh melindungi kejahatan apalagi
berpihak kepada orang yang melakukan kejahatan demi tegaknya keadilan dan
kebenaran, siapapun pelaku kejahatan harus dihukum tanpa pandang bulu (Pasal
13,22 dan 43).
9. Perdamaian adalah tujuan utama, namun dalam mengusahakan perdamaian tidak
boleh mengorbankan keadilan dan kebenaran (Pasal 45).
10. Setiap orang harus dihormati (Pasal 12).
11. Pengakuan terhadap hak milik individu (Pasal 47).37
Namun yang sering tuangkan dalam sejarah tentang permulaan perjuangan hak
asasi manusai adalah Piagam Magna Charta yang berisikan beberapa hak yang
37Ringkasan Piagam Madinah, https://ar-ar.facebook.com/notes/indonesia-tidak-butuh-khilafah-
/ringkasan-piagam-madinah/156940694395590diakses pada tanggal 20 Juli
diberikan oleh raja John kepada beberapa bangsawan bawahannya dan kaum gerejani
atas sejumlah tuntutan yang diajukan oleh mereka dengan konsekuensi adanya
pembatasan terhadap kekuasaan raja dan adanya penghormatan terhadap hak-hak
rakyat.Hak yang diberikan kepada para bangsawan ini merupakan kompensasi dari
jasa-jasa kaum bangsawan dalam mendukung Raja John di bidangkeuangan.
Perkembangan selanjutnya ditandai dengan penandatanganan Petition of Rights
pada tahun 1628 tang dilakukan oleh Raja Charles I. Dibandingkan dengan Magna
Charta, Petition of Rights banyak mengalami kemajuan. Bila penandatanganan Magna
Charta dilatar belakangi oleh sejumlah tuntutan yang diajukan oleh kaum bangsawan
dan gerejani, maka kelahiran Petition of Rights dilatar belakangi oleh sejumlah tuntutan
rakyat yang diwakili oleh parlemen. Disini raja berhadapan dengan beberapa parlemen
yang terdiri dari utusan rakyat (the House of Commons). Perlawanan rakyat Inggris
terhadap Raja James II pada Tahun 1688 atau yang dikenal dengan Revolusi tak
berdarah (The GloriusRevolution) telah mendorong penandatanganan Undang-Undang
Hak (Billor Rights) oleh Raja Williem III pada tahun 1689 yang melembagagakan
adalah kaum borjuis yang hanya menegaskan naiknya kelas bangsawan dan pedagang
diatas monarkhi. Penandatanganan undang-undang tersebut bukan saja menandai
kemenangan Parlemen Inggris atau Raja akan tetapi juga merupakan bukti kesungguhan
rakyat Inggris dalam menegakkan hak-haknya dibawah kekuasaan Raja yang
diperjuangkan selama enam puluh tahun lamanya. Apa yang dilakukan oleh rakyat
inggris merupakan usaha untuk membatasi kekuasaan raja agar tidak sewenang-
wenang. Usaha membatasi kekuasaan raja untuk melindungi hak asasi manusia
dilakukan pula oleh bangsa Prancis. Seperti di Inggris, usaha perlindungan hak asasi
manusia di Prancis lahir dari revolusi yang bertujuan menghancurkan sistem
pemerintahan absolut dan menggantinya
Dengan pemerintahan yang demokratis yang banyak dipengaruhi oleh
pemikiran Thomas Hobbes dan John Locke pada saat itu. Thomas Hobbes dan John
Locke adalah peletak dasar teori perjanjian masyarakat. Perbedaannya apabila teori
perjanjian masyarakat yang dikembangkan oleh Thomas hobbes melahirkan ajaran
monarki absolut, sedangkan teori perjanjian masyarakat yang dikembangkan oleh John
Locke melahirkan ajaran monarkhi konstitusional. Menurut Thomas Hobbes, manusia
selalu dalam situasi “hommohomini lupus bellum omnium comtra omnes38”. Situasi ini
mendorong dilakukannya perjanjian antara masyarakat dengan penguasa. Perjanjian
tersebut berisikan penyerahan hak rakyat kepada penguasa. Sehingga ajaran yang
dikemukakan oleh Thomas Hobbes mengarah kepada pembentukan monarkhi absolut.
Berbeda dengan Thomas Hobbes, John Locke memandang dalam bermasyarakat dan
bernegara merupakan kehendak manusia yang diwujudkan dalam dua bentuk
perjanjian, yaitu yang pertama adalah pactum unionis yang merupakan perjanjian
antaranggota masyarakat untuk membentuk masyarakat politik dan negara.Sedangkan
yang kedua yaitu pactum subjectionis. John Locke memandang bahwa pactum
subjectionis sebagai perjanjian antara rakyat dengan penguasa untuk melindungi hak-
hak rakyat yang tetap melekat ketika berhadapan dengan penguasa. Pada dasarnya
perjanjian antara individu tadi (pactum unionis) terbentuk atas dasar suara mayoritas.39
Sehingga menurut John Locke tugas negara adalah melindungi hak-hak individu, yaitu
hak untuk hidup (life), hak untuk mendapatkan kebebasan (liberty), dan hak milik
38Moh. Kusnadi, Harmaily Ibrahim., Hukum Tata Negara Indonesia, PusatStudi Hukum Tata Negara Fakultas
Hukum Universitas Indonesia , CV. Sinar Bakti,Jakarta 2003, h. 308
39Hak Asasi Manusia dan Hak & Kewajiban Warga Negara, http://cynm-
mtk.blogspot.com/2012/12/hak-asasi-manusia-dan-hak-kewajiban.html diakses pada tanggal 20Juli
(estate). Jaminan perlindungan terhadap hak-hak tersebut dituangkan dalam undang-
undang sehingga ajaran John Locke disebut monarkhi konstitusional.
Perkembangan sejarah perlindungan hak asasi manusia di Amerika juga
memiliki kaitan dengan pengalaman perjuangan bangsa Inggris dan Prancis. Hal ini
terlihat dari ajaran John Locke terhadap kandungan isi Declaration of Independence
Amerika yang disetujui oleh Congres yang mewakili 13 negara baru pada tanggal 4 Juli
1776. Perkembangan usaha perlindungan terhadap hak asasi manusia di Amerika
memiliki kemiripan dengan perlindungan hak asasi manusia yang dialami oleh bangsa
Prancis. Konsep kedaulatan berada di tangan rakyat yang dianut oleh Amerika juga
dianut oleh Prancis. Kedua negara tersebut juga memperjuangkan hak asasi melalui
revolusi serta pada tahun yang sama kedua negara tersebut menandatangani piagam
tentangperlindungan hak asasi manusia.
Di Prancis pada tahun 1789 dikeluarkan pernyataan tentang hakhak manusia
dan warga negara (Declaration des droits de L’homme et ducitoyen). Deklarasi tersebut
berupa naskah yang dicetuskan pada awal Revolusi Prancis sebagai bentuk perlawanan
terhadap kekuasaan lama yang sewenang-wenang yang berkuasa secara absolut.
Declaration des droits de L’homme et du citoyen yaitu pernyataan hak-hak asasi
manusia dan warga negara sebagai hasil Revolusi Prancis di bawah kepemimpinan
Jenderal Lafayette yang terkenal dengan simbol Liberte (Kemerdekaan), Egalite
(persamaan) dan Fraternite (persaudaraan). Deklarasi tersebut untuk menjamin hak
asasi manusia yang tercantum dalam konstitusi.
Sedangkan pada tahun yang sama, di Amerika juga dikeluarkanUndang-Undang
Hak (Bill of Rights) yaitu suatu naskah yang disusun oleh rakyat Amerika pada tahun
1789. Dan undang-undang ini sekarang telah menjadi bagian dari Undang-Undang
Dasar Amerika pada tahun 1971.
Kejadian lain dalam perkembangan hak asasi manusia yaitu terjadi pada abad
ke XX yang ditandai dengan terjadinya Perang Dunia II yang memporak-porandakan
kehidupan manusia. Perang Dunia ini disebabkan oleh ulah para pemimpin yang tidak
mengindahkan hak asasi manusia bahkan dengan sengaja menginjak-nginjaknya seperti
Jerman oleh Hilter, Italia oleh Benito Musolini, dan Jepang oleh Hirohito. Pada saat
berkobarnya Perang Dunia II, muncullah AtlanticCharter yang dipelopori oleh F.D.
Roosevelt yang merumuskan tentang The Four Freedoms ( 4 kebebasan ) dalam hidup
bermasyarakat dan bernegara yaitu:
a. Kebebasan untuk berbicara dan mengeluarkan pendapat (freedom of speech);
b. Kebebasan untuk beragama ( freedom of religion);
c. Kebebasan dari rasa takut (freedom of fear);
d. Kebebasan dari kemelaratan (freedom from want).
Pada tahun 1946 Commision on Human Rights of United NationPerserikatan
Bangsa-Bangsa menetapkan secara terperincibeberapa hak ekonomi dan sosial serta
hak politik. Kemudian penetapandilanjutkan dengan disusunya pernyataan sedunia
tentang hak asasimanusia (Universal Declaration of Human Rights) pada tanggal
10Desember 1948.40 Universal Declaration of Human Rights merupakan
pernyataansedunia tentang hak-hak asasi manusia yang terdiri dari 30 pasal. Piagam
tersebut menyerukan kepada semua anggota dan bangsa di dunia untukmenjamin dan
mengakui hak-hak asasi manusia yang dimuat di dalamkonstitusi negara masing-
masing.Keberhasilan diterimanyaUniversal Declaration of Human Rights diikuti oleh
40Pernyataan Umum tentang Hak-Hak Asasi Manusia,
https://id.wikipedia.org/wiki/Pernyataan_Umum_tentang_Hak-Hak_Asasi_Manusia diakses pada
tanggal 20Juli 2019
keberhasilan diterimanya suatu perjanjian (Convenant) yangdiakui oleh Hukum
Internasional dan diratifikasi oleh negara-negaraanggota PBB seperti:
a. The International on Civil and Political Rights
Yaitu memuat tentang hak-hak sipil dan hak-hak politik (persamaan
antara hak pria dan wanita).
b. Optional Protocol
Yaitu adanya kemungkinan seorang warga negara yang mengadukan
pelanggaran hak asasi kepada The Human Rights Commitee PBB setelah
melalui upaya pengadilan di negaranya.
c. The Internaational Convenant on Economic, Social and CulturalRights
Yaitu berisi syarat-syarat dan nilai-nilai bagi sistem demokrasi,
ekonomi, sosial dan budaya.
Dengan adanya Universal Declaration of Human Rights maka diharapkan agar
para anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa tersebut mencantumkannya dalam Undang-
Undang Dasarnya atau peraturan yang lainnya yang berlaku di negara tersebut.
Di Indonesia, semua peraturan perundang-undangan yang berlaku mengacu
pada hukum dasar atau konstitusi baik yang tertulis maupun yang tidak tertulis. Hukum
dasar yang tertulis yang berlaku di Indonesia saat ini adalah Undang-Undang Dasar
Tahun 1945. Namun setelah adanya amandemen kedua Undang-Undang Dasar Tahun
1945 pada tahun 2000 dan dikeluarkannya ketetapan MPR No. XVII/MPR/998 tentang
Hak Asasi Manusia, maka perkembangan mengenai hak asasi manusia mengalami
peningkatan yang pesat. Terlebih lagi setelah dikeluarkannya Undang–Undang Nomor
39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia. Pada pembukaan Undang-Undang Dasar
1945 terdapat penyataan mengenai hak asasi manusia yaitu yang dinyatakan sebagai
berikut:
“Bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh sebab
itu, maka penjajahan diatas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan
perikemanusiaan dan perikeadilan”
Bunyi paragraf pertama Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 menunjukkan
bahwa hak asasi manusia terutama hak kemerdekaan bagi semua bangsa mendapatkan
jaminan dan di junjung tinggi oleh seluruh bangsa di dunia. Setelah perubahan kedua
Undang-Undang 1945, jaminan tentang hak asasi manusia dinyatakan secara khusus
pada bab tersendiri yaitu Bab XA tentang Hak Asasi Manusia yang meliputi Pasal 28A
sampai 28 J. Sejak Proklamasi Kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus tahun
1945, sebenarnya telah ada pemikiran bahkan telah menuangkan gagasan mengenai hak
asasi manusia. Namun dalam pelaksanaannya mengalami pasang surut. Banyak kritikan
yang didapat oleh pemerintah sehingga perlu mendorong pemerintah untuk segera
membentuk suatu Keputusan Presiden RI Nomor 50 Tahun 1993 tentang Komisi
Nasional Hak Asasi Manusia (KOMNASHAM). Tujuan pembentukan
KOMNASHAM adalah sebagai berikut:
a. Mengembangkan kondisi yang kondusif bagi pelaksanaan hak asasi manusia sesuai
dengan Pancasila, Undang-Undang Dasar Tahun 1945 dan Piagam Perserikatan
Bangsa-Bangsa, serta Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia,
b. Meningkatkan perlindungan dan penegakkan hak asasi manusia guna berkembangnya
pribadi manusia Indonesia seutuhnya dan kemampuan berpartisipasi dalam berbagai
bidang kehidupan. 41
41 Komisi Nasional Hak Asasi Manusia,
https://id.wikipedia.org/wiki/Komisi_Nasional_Hak_Asasi_Manusia diakses pada tanggal 20 Juni
2019
Karena pertimbangan pentingnya masalah hak asasi manusia diIndonesia dan
situasi yang tidak menentu serta banyaknya sorotan dari dunia Internasional terhadap
banyaknya pelanggaran hak asasi manusia di Indonesia sedangkan peraturan
perundangan yang dapat didasarkan (landasan) oleh pemerintah untuk menindak para
pelanggar hak asasi manusia belum memadai maka pada tahun 1998 dikeluarkan
sejumlah peraturan tentang hak asasi manusia seperti:
1. Undang-Undang republik Indonesia Nomor 5 Tahun 1998 tentang Pengesahan
Convention Againts Torture and Other Cruel, Inhumanor Degrading Treatment or
Punishment (Konvensi Menentang Penyiksaan dan Perlakuan atau Penghukuman
Lain yang Kejam, Tidak Manusiawi, atau Merendahkan martabat Manusia).
2. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 181 Tahun 1998 tentang Komisi
Nasional Anti Kekerasan Terhadap Perempuan.
3. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 129 Tahun 1998 tentang Rencana
Aksi Nasional Hak-Hak Asasi Manusia Indonesia.
4. Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 26 Tahun 1998 tentang Menghentikan
Penggunaan Istilah Pribumi dan Non-Pribumi dalam semua Perumusan dan
Penyelenggaraan Kebijakan, Perencanaan Program, ataupun Pelaksanaan Kegiatan
Penyelenggaraan Pemerintah.
Untuk melengkapi peraturan perundang-undangan diatas maka pada tanggal 23
September 1999 diundangkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 39 Tahun
1999 tentang Hak Asasi Manusia. Undang- Undang tersebut mengatur secara lengkap
dan terperinci mengenai hak asasi manusia. Sistematika Undang-Undang No. 39 Tahun
1999 tentang Hak Asasi Manusia terdiri atas 11 bab dan 106 pasal, yaitu sebagai
berikut:
1. Bab I Ketentuan Umum
2. Bab II Asas-asas Dasar
3. Bab III Hak Asasi Manusiadan Kebebasan Dasar Manusia
4. Bab IV Kewajiban Dasar Manusia
5. Bab V Kewajiban dan Tanggung Jawab Pemerintahan
6. Bab VI Pembatasan dan Larangan
7. Bab VII Komisi Nasional Hak Asasi Manusia
8. Bab VIII Partisipasi Masyarakat
9. Bab IX Pengadilan Hak Asasi Manusia
10. Bab X Ketentuan Peralihan
11. Bab XI Ketentuan Penutup