bab ii tinjauan pustaka a. pengertian negara

37
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Negara Kata "negara" dipakai beberapa ahli untuk merujuk pada negara berdaulat. Tidak ada kesepakatan khusus mengenai jumlah negara di dunia, karena ada beberapa negara yang masih diperdebatkan kedaulatannya. Ada total 206 negara, dengan 193 negara anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa dan 13 lainnya yang kedaulatannya diperdebatkan. Meskipun bukan negara berdaulat, Inggris, Skotlandia, Wales dan Irlandia Utara (yang tergabung dalam Britania Raya) adalah contoh entitas yang disepakati dan dirujuk sebagai negara. Bekas negara lainnya seperti Bavaria (kini bagian dari Jerman) dan Piedmont (kini bagian dari Italia) tidak akan dirujuk sebagai "negara" dalam kondisi normal, walaupun mereka pernah menjadi sebuah negara yang berdiri sendiri pada masa lalu. Lebih menarik lagi dipetik pendapat Anthony Giddens yang memberikan batasan tentang negara, yakni : 1 Negara adalah suatu tipe institusi kepemerintahan tertentu didalam suatu masyarakat (governmental institutions of defenite type within such a society). Negara adalahsekumpulan orang yang menempati wilayah tertentu dan diorganisasi oleh pemerintah negara yang sah, yang umumnya memiliki kedaulatan. 2 Negara juga merupakan suatu wilayah yang memiliki suatu sistem atau aturan yang berlaku bagi semua individu di wilayah tersebut, dan berdiri secara independent. Syarat primer sebuah negara adalah memiliki rakyat, memiliki wilayah,dan memiliki 1 Anthony Giddens dalam I Gde Pantja Astawa dan Suprin Na’a , Memahami Ilmu Negara & Teori Negara, PT Refika Aditama, 2012, h. 6 2 Kewarganegaraan, Ras, Etnis & Suku Terkait Proses Pengajaran Bahasa Inggris https://www.kompasiana.com/arifelsiradj/5948ae923a7b61391d12da8a/kewarganegaraan-ras-etnis-suku- terkait-proses-pengajaran-bahasa-inggris?page=all, diakses 16 Juli 2019

Upload: others

Post on 24-Oct-2021

7 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Negara

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Negara

Kata "negara" dipakai beberapa ahli untuk merujuk pada negara berdaulat. Tidak

ada kesepakatan khusus mengenai jumlah negara di dunia, karena ada beberapa negara

yang masih diperdebatkan kedaulatannya. Ada total 206 negara, dengan 193 negara

anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa dan 13 lainnya yang kedaulatannya diperdebatkan.

Meskipun bukan negara berdaulat, Inggris, Skotlandia, Wales dan Irlandia Utara (yang

tergabung dalam Britania Raya) adalah contoh entitas yang disepakati dan dirujuk sebagai

negara. Bekas negara lainnya seperti Bavaria (kini bagian dari Jerman) dan Piedmont (kini

bagian dari Italia) tidak akan dirujuk sebagai "negara" dalam kondisi normal, walaupun

mereka pernah menjadi sebuah negara yang berdiri sendiri pada masa lalu.

Lebih menarik lagi dipetik pendapat Anthony Giddens yang memberikan batasan

tentang negara, yakni :1

Negara adalah suatu tipe institusi kepemerintahan tertentu didalam suatu

masyarakat (governmental institutions of defenite type within such a society).

Negara adalahsekumpulan orang yang menempati wilayah tertentu dan

diorganisasi oleh pemerintah negara yang sah, yang umumnya memiliki kedaulatan.2

Negara juga merupakan suatu wilayah yang memiliki suatu sistem atau aturan yang

berlaku bagi semua individu di wilayah tersebut, dan berdiri secara independent. Syarat

primer sebuah negara adalah memiliki rakyat, memiliki wilayah,dan memiliki

1Anthony Giddens dalam I Gde Pantja Astawa dan Suprin Na’a ,Memahami Ilmu Negara & Teori Negara, PT

Refika Aditama, 2012, h. 6 2Kewarganegaraan, Ras, Etnis & Suku Terkait Proses Pengajaran Bahasa Inggris

https://www.kompasiana.com/arifelsiradj/5948ae923a7b61391d12da8a/kewarganegaraan-ras-etnis-suku-

terkait-proses-pengajaran-bahasa-inggris?page=all, diakses 16 Juli 2019

Page 2: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Negara

pemerintahan yang berdaulat. Sedangkan syarat sekundernya adalah mendapat pengakuan

dari negara lain.

Dalam sejarah ketatanegaraan pengertian-pengertian tentang negara senantiasa

berubah-rubah. Hal ini disebabkan oleh karena pengertian-pengertian itu dilahirkan

menurut panggilan zamannya dan juga karena alam pikiran dari penciptanya tidak bebas

dari kenyataan-kenyataan yang hidup disekitarnya3. Ada dua bentuk negara yang dikenal

di dunia saat ini, yakni kesatuan (Unitaris) dan Serikat (federasi). Negara kesatuan

merupakan bentuk negara yang kekuasaan tertingginya berada di pemerintahan pusat.

Secara hierarkinya, negara kesatuan merupakan negara yang bersusunan tunggal yang

berarti tidak ada negara didalam negara. Negara kesatuan dibedakan kembali menjadi dua

yaitu sistem sentralisasi dan desentralisasi. Dalam sistem sentralisasi, semua persoalan

diatur oleh pemerintah pusat. Daerah bertugas menjalankan perintah dari pusat tanpa

diberikan kewenangan. Sedangkan dalam desentralisasi, daerah diberikan kewenangan

untuk mengatur urusan rumah tangga sendiri (hak otonomi)

sesuai kebutuhan dan peraturan yang juga diatur oleh pemerintah pusat4.

Ciri - Ciri Negara Kesatuan :

1. Hanya terdiri satu undang-undang dasar, kepala negara, dewan menteri dan dewan

perwakilan rakyat.

2. Kedaulatan negara mencakup kedaulatan ke dalam dan kedaulatan ke luar yang telah

ditandatangani oleh pemerintah bagian pusat.

3Moh. Kusnadi dan Bintan R. Saragih, MA, Ilmu Hukum Edisi Revisi,Gaya Media Pratama,Jakarta 1995, h.45

4Pengertian Negara: Unsur-Unsur, Fungsi, Tujuan, dan Bentuk Negara,

https://www.maxmanroe.com/vid/umum/pengertian-negara.html, diakses 16 Juli 2019,

Page 3: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Negara

3. Menganut dua sistem, yaitu sentralistik atau dari pusat dan desentralistik atau dari

daerah.

4. Hanya menggunakan satu kebijakan terhadap masalah yang dihadapi seperti ekonomi,

sosial, politik, budaya, keamanan dan pertahanan.

Contoh negara kesatuan yaitu Inggris Raya, Prancis, Indonesia, danMaladewa.

Sedangkan Negara Serikat merupakan bentuk negara yang didalamnya terdapat

beberapa negara yang disebut negara bagian. Negara- negara tersebut ada yang merupakan

penggabungan diri atau hasil pemekeran bagian. Dalam negara serikat, dikenal 2 macam

pemerintahan didalamnya yaitu pemerintahan federal dan pemerintahan negara bagian.

Pemerintahan federal biasanya mengatur urusan bersama dari semua anggota negara

bagian seperti hubungan Internasional, pertahanan, mata uang, dan komunikasi.

Ciri - Ciri Negara Kesatuan :5

1. Kepala negara yang telah dipilih rakyat dan bertanggung jawab terhadap rakyatnya.

2. Kepala negara memiliki hak veto yang dapat diajukan oleh parlemen.

3. Masing-masing negara bagian mempunyai kekuasaan asli namun tidak memiliki

kedaulatan.

4. Tiap-tiap negara bagian mempunyai wewenang menyusun undang-undang dasar

sendiri.

5. Pemerintah pusat mempunyai kedaulatan terhadap negara bagian dalam urusan dalam

maupun luar.

Contoh negara federasi yaitu Amerika Serikat, Rusia, Brasil, dan Jerman.

5Pengertian dan Juga Ciri – Ciri Negara Kesatuan Lengkap & Jelas

https://www.draftgorenh.com/pengertian-dan-juga-ciri-ciri-negara-kesatuan-lengkap-jelas/diakses

pada tanggal 22 Juni 2019

Page 4: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Negara

B. Pengertian Hukum

Hukum adalah sistem yang terpenting dalam pelaksanaan atas rangkaian

kekuasaan kelembagaan6dari bentuk penyalahgunaan kekuasaan dalam bidang politik,

ekonomi dan masyarakat dalam berbagai cara dan bertindak, sebagai perantara utama

dalam hubungan sosial antar masyarakat terhadap kriminalisasi dalam hukum pidana,

hukum pidana yang berupayakan cara negara dapat menuntut pelaku dalam konstitusi

hukum menyediakan kerangka kerja bagi penciptaan hukum, perlindungan hak asasi

manusia dan memperluas kekuasaan politik serta cara perwakilan mereka yang akan

dipilih. Administratif hukum digunakan untuk meninjau kembali keputusan dari

pemerintah, sementara hukum internasional mengatur persoalan antara berdaulat negara

dalam kegiatan mulai dari perdagangan lingkungan peraturan atau tindakan militer. Filsuf

Aristotle menyatakan bahwa "Sebuah supremasi hukum akan jauh lebih baik daripada

dibandingkan dengan peraturan tirani yang merajalela.

Hingga saat ini, belum ada kesepahaman dari para ahli mengenai pengertian

hukum. Telah banyak para ahli dan sarjana hukum yang mencoba untuk memberikan

pengertian atau definisi hukum, namun belum ada satupun ahli atau sarjana hukum yang

mampu memberikan pengertian hukum yang dapat diterima oleh semua pihak. Definisi

memang berharga, leih baik jika definisi itu adalah hasil pikiran dan penyelidikan sendiri,

yakni definisi yang dirumuskan pada akhir pelajaran7. Ketiadaan definisi hukum yang

dapat diterima oleh seluruh pakar dan ahli hukum pada gilirannya memutasi adanya

permasalahan mengenai ketidaksepahaman dalam definisi hukum menjadi mungkinkah

hukum didefinisikan atau mungkinkah kita membuat definisi hukum? Lalu berkembang

lagi menjadi perlu kita mendefinisikan hukum.

6pengertian hukum https://id.wikipedia.org/wiki/Hukum diakses pada tanggal 22 Juli 2019

7. C. S. T. Kansil, Pengantar Ilmu Hukum dan Tata Hukum Idonesia, Balai Pustaka, Jakarta, 1989, h. 34

Page 5: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Negara

Ketiadaan definisi hukum jelas menjadi kendala bagi mereka yang baru saja ingin

mempelajari ilmu hukum. Tentu saja dibutuhkan pemahaman awal atau pengertian hukum

secara umum sebelum memulai untuk mempelajari apa itu hukum dengan berbagai macam

aspeknya. Bagi masyarakat awam pengertian hukum itu tidak begitu penting. Lebih

penting penegakannya dan perlindungan hukum yang diberikan kepada masyarakat.

Namun, bagi mereka yang ingin mendalami lebih lanjut soal hukum, tentu saja perlu untuk

mengetahui pengertian hukum. Secara umum, rumusan pengertian hukum setidaknya

mengandung beberapa unsur sebagai berikut:8

Hukum mengatur tingkah laku atau tindakan manusia dalam masyarakat. Peraturan

berisikan perintah dan larangan untuk melakukan sesuatu atau tidak melakukan

sesuatu. Hal ini dimaksudkan untuk mengatur perilaku manusia agar tidak

bersinggungan dan merugikan kepentingan umum.

Peraturan hukum ditetapkan oleh lembaga atau badan yang berwenang untuk itu.

Peraturan hukum tidak dibuat oleh setiap orang melainkan oleh lembaga atau badan

yang memang memiliki kewenangan untuk menetapkan suatu aturan yang bersifat

mengikat bagi masyarakat luas.

Penegakan aturan hukum bersifat memaksa. Peraturan hukum dibuat bukan untuk

dilanggar namun untuk dipatuhi. Untuk menegakkannya diatur pula mengenai aparat

yang berwenang untuk mengawasi dan menegakkannya sekalipun dengan tindakan

yang represif. Meski demikian, terdapat pula norma hukum yang bersifat

fakultatif/melengkapi.

Hukum memliki sanksi dan setiap pelanggaran atau perbuatan melawan hukum akan

dikenakan sanksi yang tegas. Sanksi juga diatur dalam peraturan hukum.

8Pengertian Hukum https://id.wikipedia.org/wiki/Hukum, diakses tanggal 20 Mei 2019

Page 6: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Negara

Menurut Soedjono Dirdjosisworo bahwa pengertian hukum dapat dilihat dari

delapan arti, yaitu hukum dalam arti penguasa, hukum dalam arti para petugas, hukum

dalam arti sikap tindakan, hukum dalam arti sistem kaidah, hukum dalam arti jalinan

nilai, hukum dalam arti tata hukum, hukum dalam artiilmu hukum, hukum dalam arti

disiplin hukum. Beberapa arti hukum dari berbagai macam sudut pandang yang

dikemukakan oleh Soedjono Dirdjosisworo menggambarkan bahwa hukum tidak

semata-mata peraturan perundang-undangantertulis dan aparat penegak hukum seperti

yang selama ini dipahami oleh masyarakat umum yang tidak tahu tentang hukum.

Tetapi hukum juga meliputihal-hal yang sebenarnya sudah hidup dalam pergaulan

masyarakat.9

Menurut Hans Kelsen, hukum adalah ilmu pengetahuan normatif danbukan

ilmu alam.10Lebih lanjut Hans Kelsen menjelaskan bahwa hukummerupakan teknik

sosial untuk mengatur perilaku masyarakat.11

Pengertian-pengertian hukum itu ada yang diangkat dari pengertian-pengertian

sehari-haridan ada pula yang diciptakan secara khusus sebagai suatu pengertian teknik.

12

9Pengertian Hukum https://id.wikipedia.org/wiki/Hukum, diakses 21 Mei 2019

10Cari Jurusan Ilmu Hukum, https://www.youthmanual.com/cari-jurusan/humaniora/ilmu-hukum, diakses 21 Mei

2019

11hans kelsen Dasar-Dasar Hukum Normatif. Prinsip-Prinsip Teoritis untuk Mewujudkan Keadilan dalam Hukum

dan Politik,https://www.goodreads.com/book/show/13450725-dasar-dasar-hukum-normatif-prinsip-prinsip-

teoritis-untuk-mewujudkan-ke, diakses tanggal 21 Mei 2019

12Satjipro Rahardjo, Ilmu Hukum (cet VIII) PT Citra Aditya Bakti, Bandung, 2014 h. 43

Page 7: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Negara

C. Negara Hukum

Negara Hukum atau dikenal dengan istilah rechtsstaat maupun the rule of

law,negara yang bertujuan untuk menyelengarakan ketertiban hukum, yakni tata tertib

yang umumya berdasarkan kesadaran hukum yang terdapat pada rakyat. Dari

latarbelakang dan sistem hukum yang menopangnya, terdapat perbedaan antara

konseprechtsstaat dengan konsep the rule of law, meskipun dalam perkembangannya

dewasa ini tidak dipermasalahkan lgi perbedaan antara keduannya karena pada dasarnya

kedua konsep itu mengarahkan diriya pada satu sasaran yaitu pengakuan, perlindungan

terhadap hak-hak asasi manusia. Meskipun dengan sasaran yang sama, keduanya tetap

berjalan dengan sistem sendiri yaitu sistem hukum sendiri.13Dalam negara hukum

kewajiban pemerintah yang terutama ialah: memelihara hukum, menjaga ketertiban

umum supaya jangan sampai terganggu dan agar semuanya berjalan menurut hukum14.

Walaupun keduanya berasal dari 2 (dua) tradisi yang berbeda. Paham rechtsstaat pada

dasarnya bertumpu pada sistem hukum Eropa Kontinental. Paham rechtsstaat

dikembangkan oleh ahli-ahli hukum Eropa Kontinental seperti Immanuel Kant dan

Friederich Julius Stahl, bahwa ide tentang rechtsstaat mulai populer pada abad ke XVII

sebagai akibat dari situasi politik Eropa yang didominir oleh absolutisme Raja,

sedangkan paham the rule of law bertumpu pada sistem hukum anglo saxon atau

common law system. Paham the rule of law mulai dikenal setelah Albert Venn Dicey

pada tahun 1885 menerbitkan bukunya Introduction to Study of the Law of the

Constitution. Negara hukum bersandar pada keyakinan bahwa kekuasaan negara harus

dijalankan atas dasar hukum yang adil dan baik. Ada dua unsur dalam negara hukum,

yaitu pertama: hubungan antara yang memerintah dan yang diperintah tidak berdasarkan

13Philiphus M.Hadjon, dalam Ni’Matul Huda, Hukum Tata Negara Indonesia Edisi Revisi , PT Raja Grafindo

Persada, Jakarta 2016, h.81 14Ensiklopedia Indonesia dalam A. Mukti Fajar, Negara Hukum ,h.1

Page 8: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Negara

kekuasaan melainkan berdasarkan suatu norma objektif, yang juga mengikat pihak yang

memerintah; kedua: norma objektif itu harus memenuhi syarat bahwa tidak hanya secara

formal, melainkan dapat dipertahankan berhadapan dengan idea hukum.

Hukum menjadi landasan tindakan setiap negara. Ada empat alasan mengapa

negara menyelenggarakan dan menjalankan tugasnya berdasarkan hukum :15

1. Demi kepastian hukum

2. Tuntutan perlakuan yang sama

3. Legitimasidemokrasi

4. Tuntutan akal budi

Menurut Wirjono Prodjodikoro, negara hukum adalah suatu negara yang

didalam wilayahnya adalah:

a. Semua alat-alat perlengkapan dari negara, khususnya alat-alatperlengkapan dan

pemerintah dalam tindakannya baik terhadap warga negara maupun dalam saling

berhubungan masing-masing, tidak boleh sewenang-wenang, melainkan harus

memperhatikan peraturan peraturan hukum yang berlaku;

b. Semua orang atau penduduk dalam hubungan kemasyarakatan harus tunduk pada

peraturan-peraturan hukum yang berlaku.16

Negara hukum berarti alat-alat negara mempergunakan kekuasaannya hanya

sejauh berdasarkan hukum yang berlaku dan dengan cara yang ditentukan dalam hukum

itu. Dalam negara hukum, tujuan suatu perkara adalah agar dijatuhi putusan sesuai dengan

kebenaran. Tujuan suatu perkara adalah untuk memastikan kebenaran, maka semua pihak

berhak atas pembelaan atau bantuan hukum. Prinsip-prinsip negara hukum selalu

15Pengertian hukum https://id.wikipedia.org/wiki/Hukum, diakses tanggal 20 Mei 2019 16 Wirjono Prodjodikoro, dalam Ni’Matul Huda, Hukum Tata Negara Indonesia, Raja Grafindo Persada Jakarta,

2011, h. 75.

Page 9: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Negara

berkembang seiring dengan perkembangan masyarakat dan negara. Utrecht membedakan

negara hukum menjadi dua macam, yaitu negara hukum dalam arti formil atau negara

hukum klasik dan negara hukum dalam arti materiil atau negara hukum moderen.

Sedangkan ciri-ciri negara hukum adalah sebagai berikut :17

1. Kekuasaan dijalankan sesuai dengan hukum positif yang berlaku;

2. Kegiatan negara berada dibawah kontrol kekuasaan kehakiman yang efektif;

3. Berdasarkan sebuah undang-undang yang menjamin HAM;

4. Menuntut pembagian kekuasaan.

(a) rakyat dan negara;

(b) Negara tidak dapat disalahkan, yang salah adalah pejabatnegara

(c) Hukum tidak dapat diganggu gugat, kecuali oleh Supremacy of Court atau

Mahkamah Agung

D. Diskriminasi

D.1 Pengertian Diskriminasi

Diskriminasi merupakan bentuk ketidakadilan menurut Pasal 1 ayat 3 Undang-

undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia, menjelaskan bahwa

pengertian diskriminasi adalah18 setiap pembatasan, pelecehan, atau pengucilan yang

langsung maupun tak langsung didasarkan pada perbedaan manusia atas dasar agama,

suku, ras, etnik, kelompok, golongan, status sosial, status ekonomi, jenis kelamin,

bahasa, keyakinan politik, yang berakibat pengangguran, penyimpangan atau

penghapusan pengakuan, pelaksanaan atau penggunaan hak asasi manusia dan

17makalah pengertian diskriminasi dan jenis-jenisnya, , diakses pada tanggal 20 Mei 2019

18Pengertian Diskriminasi: Arti, Penyebab, Jenis, dan Contoh

Diskriminasihttps://www.maxmanroe.com/vid/sosial/pengertian-diskriminasi.html, diakses 17 Juli 2019

Pukul 10.14

Page 10: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Negara

kebebasan dasar dalam kehidupan baik individual maupun kolektif dalam bidang

politik, ekonomi, hukum, sosial, budaya dan aspek kehidupan lainnya. Perlakuan

diskriminasi sangat bertentangan dengan Undang-Undang Dasar 1945 beserta

amandemennya. Undang-Undang Dasar 1945 secara tegas mengutamakan kesetaraan

dan keadilan dalam kehidupan bermasyarakat baik di bidang politik, ekonomi, sosial

budaya, hukum dan bidang kemasyarakatan lainnya. Untuk itu Undang-Undang Dasar

1945 beserta amendemennya sangat penting untuk menjadi acuan universal para

penyelenggara negara dalam melaksanakan tugas dan fungsinya.

Sedangkan Menurut Theodorson, Diskriminasi adalah perlakuan yang tidak

seimbang terhadap perorangan, atau kelompok, berdasarkan sesuatu, biasanya bersifat

kategorikal, atau atribut-atribut khas, seperti berdasarkan ras, suku bangsa, agama, atau

keanggotaan kelas-kelas social.19

Menurut Doobdalam liliweri diskriminasi merupakan prilaku yang ditujukan

untuk mencegah suatu kelompok, atau membatasi kelompok lain yang berusaha

memiliki atau mendapatkan sumber daya. Secara teoritis, diskriminasi dapat dilakukan

melalui kebijakan-kebijakan untuk mengurangi, memusnahkan, menaklukan,

memindahkan, melindungi secara legal, menciptakan pluralism budaya dan

mengasimilasi kelompok lain.

Menurut Shadilydalam Reslawatidiskriminasi adalah perbedaan

yangmerugikan bagi yang terdiskriminasi. Diskriminasi dapat muncul dalam berbagai

bidang. Misalnya, diskriminasi pekerjaan, diskriminasi politik, diskriminasi di tempat

umum dan diskriminasi perumahan.

19Makalahpengertiandiskriminasi dan jenis-jenisnya

https://knowledgeisfreee.blogspot.com/2016/03/makalah-pengertian-jenis-jenis.html, diakses 17 Juli 2019

Page 11: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Negara

Diskriminasisering kali terjadi diawali dengan prasangka. Dengan prasangka,

kita membuat perbedaan antara kita dengan orang lain. Pembedaan ini terjadi karena

kita adalah makhluk social yang secara alami ingin berkumpul dengan orang yang

memiliki kemiripan dengan kita. Prasangka seringkali didasari pada ketidakpahaman,

ketidakpedulian pada kelompok di luar kelompoknya atau ketakutan atas perbedaan.

Ketika seseorang diperlakukan kepercayaan, aliran politik, kondisi fisik atau

karateristik lain yang diduga merupakan dasar dari secara tidakadil karena karakteristik

suku, antargolongan, kelamin, ras, agama dan tindakan diskriminasi.

Secara bahasa diskriminasi berasal dari bahasa inggris “Discriminate” yang

berarti membedakan. Dan dalam bahasa Arab istilah Diskriminasi di kenal dengan Al-

Muhabbah ( المحا با ة ) yang artinya membedakan kasih antara satu dengan yang lain atau

pilih kasih. Kosa kata Discriminate ini kemudian diadopsi menjadi kosa kata bahasa

Indonesia “Diskriminasi” yaitu suatu sikap yang membeda-bedakan orang lain

berdasarkan suku, agama, ras, dan lain sebagainya.20

Menurut sudut pandang sosiologi, sampai kapanpun setiap menginginkan

adanya kebersamaan, bersatu, dan terpadu, keinginan ini didasarkan pada prinsip:

1. Benar salah : apabila prinsip benar salah ini menjadikan seseorang tidak bisa

sembarangan bertindak atau melakukan sesuatu sekehendak hatinya sendiri. Tindakan

manusia yang dapat dibenarkan manusia adalah tindakan yang dilakukan seseorang

sesuai dengan norma yang berlaku.

2. Pengungkapan perasaan kebersamaan : pengungkapan perasaan ini terwujud dalam

bentuk, seperti perkumpulan, kekerabatan, keluarga, suku, bangsa , organisasi, Negara,

dan badan-badan internasional.

20Pengertian Diskriminasi, http://maniailmu.blogspot.co.id/2015/12/diskriminasi.html, diakses pada tanggal 22

Mei 2019

Page 12: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Negara

3. Keyakinan diri, dan keberadaan : perasaan keyakinan diri yang dimiliki oleh manusia

mampu memberikan kepercayaan dan rasa aman bagi dirinya, sehingga tidak

menganggap unsure lain diluar dirinya sebagai sesuatu yang berbahaya, maupun

ancaman yang perlu dihindari.

4. Pengungkapan estetika dan keindahan: manusia dalam hidupnya memerlukan kebutuhan

batin atau kejiwaan manusia. Pengungkapan estetika adalah manivestasi kebutuhan

batiniah sebagai makluk berfikir dan bermoral.

Diskriminasi merujuk kepada pelayanan yang tidak adil terhadap individu

tertentu, di mana layanan ini dibuat berdasarkan karakteristik yang diwakili oleh

individu tersebut. Diskriminasi merupakan suatu kejadian yang biasa dijumpai dalam

masyarakat manusia, ini disebabkan karena kecenderungan manusian untuk membeda-

bedakan yang lain. Ketika seseorang diperlakukan secara tidak adil karena karakteristik

suku, antargolongan, kelamin, ras, agama dan kepercayaan, aliranpolitik, kondisi fisik

atau karateristik lain yang diduga merupakan dasar dari tindakan diskriminasi.

Dalam terminologi hak asasi manusia, prinsip kesetaraan dan anti diskriminasi

merupakan ciri khas dari hak asasi manusia. Prinsip kesetaraan sebagaimana yang

ditentukan dalam Pasal 1 Universal Declaration of Human Rights (UDHR) sebagai

berikut : “All human beings are born free and equal in dignity and rights. They are

endowed with reason and conscience and should act towards one another in a spirit of

brotherhood”. Dalam ketentuan Pasal 1 UDHR tersebut dapat dipahami tentang

prinsipkebebasan, kesetaraan dan persaudaraan. Hal ini berarti bahwa dalam kehidupan

individu maupun kehidupan sosialnya setiap orang mempunyai kedudukan yang setara

satu dengan yang lain.

Sedangkan prinsip antidiskriminasi sebagaimana ditentukan dalam Pasal 2

Universal Declaration of Human Rights, dengan tegas dijelaskan bahwa setiap orang

Page 13: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Negara

berhak atas semua hak-hak dan kebebasankebebasan yang diatur dalam Deklarasi tanpa

adanya kekecualian atau perbedaan apapun seperti ras, warna kulit, jenis kelamin,

bahasa, agama, politik atau pandangan lain, asal usul kebangsaan atau kemasyarakatan,

hak milik, kelahiran, ataupun kedudukan. Dengan kata lain dalam perspektif hak asasi

manusia tidak boleh ada perlakuan diskriminatif yang ditujukan kepada kelompok

masyarakat tertentu. Penegasan mengenai prinsip kesetaraan dan antidiskriminasi

dalam pelaksanaan hak asasi manusia dapat juga dicermati dalam instrumen hukum

internasional tentang hak asasi manusia antara lain adalah The International Covenant

on Economic, Social and Culture Right yang telah diratifikasi oleh Negara Republik

Indonesia sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 11 Tahun 200521 dan juga

The International Covenant on Civil and Politic rights yang telah diratifikasi melalui

Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2005.22 Uraian-uraian di atas yang menegaskan

mengenai prinsip kebebasan, kesetaraan, persaudaraan dan antidiskriminasi sebagai ciri

khas dari hak asasi manusia, menunjukkan bahwa dalam terminologi hak asasi manusia

segala bentuk tindakan / perlakuan diskriminatif merupakan pelanggaran hak asasi

manusia.

D.2 Jenis-Jenis Diskrminasi

Fulthonimemaparkan jenis-jenis diskriminasi yang sering terjadi. Yaitu

sebagai berikut:23

a. Diskriminasi berdasarkan suku, etnis, ras dan agama.

b. Diskriminasi berdasarkan jenis kelamin dan gender

21 Republik Indonesia, Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2005, LN Tahun 2005Nomor 118, TLN Nomor 4557. 22 Republik Indonesia, Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2005, LN Tahun 2005 Nomor 119, TLN Nomor 4558. 23PengertianDiskriminasi: Arti,Penyebab, Jenis,danContoh Diskriminasi

https://www.maxmanroe.com/vid/sosial/pengertian-diskriminasi.html diakses tanggal 20 Juli 2019

Page 14: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Negara

c. Diskriminasi terhadap penyandang cacat

d. Diskriminasi terhadap penderita HIV/ AIDS

e. Diskriminasi karena kasta sosial

D.3Tipe-Tipe Diskriminasi

Menurut Pettigrewdalam liliweri ada dua tipe diskriminasi. Yaitu:

a. Diskriminasi langsung

Tindakan membatasi suatu wilayah tertentu, seperti pemukiman, jenis pekerjaan,

fasilitas umum dan semacamnya dan juga terjadi manakala pengambil keputusan

diarahkan oleh prasangka-prasangka terhadap kelompok tertentu.

b. Diskriminasi tidak langsung

Diskriminasi tidak langsung dilaksanakan melalui penciptaan kebijakan-kebijakan

yang menghalangi ras/etnik tertentu untuk berhubungan secara bebas dengan kelompok

ras / etnik lainnya yang mana aturan dan prosedur yang mereka jalani mengandung bias

diskriminasi yang tidak tampak dan mengakibatkan kerugian sistematis bagi komunitas

atau kelompok masyarakat tertentu.

D.4 Sebab-Sebab Diskriminasi24

Yahya mengemukakan sebab-sebab diskriminasi, yaitu:

a. Mekanisme pertahanan psikologi (projection)

Seseorang memindahkan kepada orang lain cirri-ciri yang tidak disukai tentang dirinya

kepada orang lain

b. Kekecewaan

24ibid

Page 15: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Negara

Setengah memindahkan kepada orang lain cirri-ciri yang tidak disukai tentang dirinya

kepada orang lain sebagai “kambing hitam”

c. Mengalami rasa tidak selamat dan rendah diri

Mereka yang merasa terancam dan rendah diri untuk menenangkan diri maka mereka

mencoba dengan merendahkan orang atau kumpulan lain.

d. Sejarah

Ditimbulkan karena adanya sejarah pada masa lalu yang sangat menyakiti orang

tersebut sehingga terbawa menjadi dendam.

e. Persaingan dan eksploitasi

Masyarakat kini adalah lebih materialilistik dan hidup dalam persaingan. Individu atau

kumpulan bersaing diantara mereka untuk mendapatkan kekayaan kemewahan dan

kekuasaan.

f. Corak sosialisasi

Diskriminasi juga adalah fenomena yang dipelajari dan diturunkan dari satu generasi

kepada generasi yang lain melalui proses sosialisasi.seterusnya terbentuk suatu

pandangan steorotib tentang peranan sebuah bangsa dengan yang lain dalam

masyarakat. Yaitu berkenaan dengan kelakuan, cara kehidupan dan sebagainya.

Melalui pandangan steorotib ini kanak-kanak belajar meyakini sikap prejudis juga

dipelajari melalui proses yang sama.

E. Ras Dan Etnis

E.1Pengertian dan Pembagian Ras

Page 16: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Negara

Ras adalah pengelompokan berdasarkan ciri biologis, bukan berdasarkan ciri-

ciri sosiokultural. Dengan kata lain, ras berati segolongan penduduk suatu daerah yang

mempunyai sifat-sifat keturunan tertentu berbeda dengan penduduk daerah lain.

Sebaliknya, perbedaan ras pada berbagai suku bangsa tidak menghindari

kemungkinan penggunaan bahasa yang walaupun mungkin berbeda-beda. Di zaman

sekarang tampaksuatu perkembangan baru,yaitu bahwa sejumlah orang yang memiliki

ciri-ciri ras yang berbeda-beda, menganut kebudayaan yang sama.25 Manusia hidup di

dunia memiliki perbedaan satu sama lain yang terlihat dari warna kulit, bentuk kepala,

indeks muka, warna rambut,dan bentuk rambut. Ras merupakan konsepsi biolobi,

bukan konsepsi kebudayan. Apabila kita memberikan definisi ras, ciri-ciri yang kita

kemukakan adalah ciri-ciri fisik yang menurun.26

Salah satu penyebab masalah soial tentang ras adalah adanya

prasangkarasyangmerupakansalahsatuaspek etnosentrisme. Etnosentrisme adalah suatu

sifat manusia yang menganggap bahwa cara hidup golongannya paling baik, sedangkan

cara hidup golongan lain dianggaptidak baik dan kadang-kadang disertai dengan

perasan menentang golongan lain. Fungsi etnosentrisme adalah adanya persamaan

sangat kuat yang mengikat seseorang dengan golongannya sehingga menimbulkan

solidaritas kelompok.

Menurut Yoseph Arthur Gebinean, pandangan yang menimbulkan prasangka

terhadap ras yang berbeda, antara lain sebagai berikut.27

a). Suku bangsa liar dapat hidup pada peradapan tinggi kalau bangsa yang

menciptakan cara hidup yang lebih tinggi itu berasal dari ras sama.

25Koentjaraningrat Pengantar Antropologi I, Rineka Cipta, Jakarta, 2011 h. 195 26Op.cit

27Pengertian Diskriminasi http://maniailmu.blogspot.com/2015/12/diskriminasi.html diakses pada tanggal

20 Mei

Page 17: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Negara

b). Suku bangsa liar itu selalu biadab meskipun pada waktu yang silam pernah

mengadkan hubungan dengan bangsa yang peradabannya lebih tinggi.

c). Ras yang berbeda tidak dapat saling mempengaruhi.

d). Peradaban yang saling mempengaruhi dengan kuat tidak akan bercampur.

Menurut A.L. Krober, ras di dunia dapat dibedakan sebagai berikut.28

a). Ras Mongoloid (Berkulit Kuning), yaitu penduduk asli wilayah Eropa,

sebagian Afrika, dan Asia, antara lain : Asiatic Mongoloid, Malayan

Mongoloid, American Mongoloid

b). Ras Negroid (Berkulit Hitam), yaitu penduduk asli wilayah Afrika dan

sebagianAsia, antara lain : African Negroid, Negroto, Melanesian

c). Ras Kaukasoid (Kulit Putih), yaitu penduduk asli wilayah Eropa,

sebagian Afrika, danAsia, antara lain : Nordic, Alpine, Mediteranian, Indic

d). Ras Khusus Yang Tidak Dapat Diklasifikasikan, ras ini antara

lain: Bushman, Veddoid, Australoid, Polynesian, Ainu.

Pembagian ras dibedakan pada sifat fisik sama yang menurun. Pada garis

besarnya, tanda fisik yang digunakan untuk mengklasifikasikan ras adalah.29

a). Bentuk Badan

Sebenarnya bentuk badan itu tidak begitu besar nilainya bagi ukuran

pembagian ras. Dapat kita katakana bahwa manisia dewasa memiliki tinggi

rata-rata 150-178 cm.

b). Bentuk Kepala

Bentuk kepala dihitung dengan cara mengetahui indeks kepala. Cara

menghitungnya ialah labar kepala dibagi panjang kepala dilalikan 100.

28Penjelasan tentang diskriminasi https://betterwork.org/in-labourguide/?page_id=2168diakses pada tanggal 20

Juli 2019 29ibid

Page 18: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Negara

c). Bentuk Air Muka dan Tulang Rahang Bawah

Ada lima hal yang harus diperhatikan dalam membahas bentuk air muka dan

tulang rahang bawah, yaitu:

1. Bentuk tulang pipi itu ada yang terlihat menonjol keluar.

2. Pronagtisme adalah derajat proyeksi ke muka dari air muka.

3. Lebar Muka

4. Gigi kurang bermanfaat bagi penyelidikan karena bentuk gigi pada manusia

tidak begitu bayak berbeda.

5. Manusia purba dan manusia modern terdapat perbedaan yang mencolok.

d). Bentuk Hidung

Indeks hidung diperoleh dengan cara membagi panjang hidung dengan

lebarnya dikalikan 100.

e). Warna Kulit, Warna Rambut, dan Warna Mata

Warna kulit manusia dapat dibagi menjadi hitam dan putih. Selain itu, kita

mengenal warna putih pada ras Nordic, warna kuning pada orang Tionghoa,

warna sawo matang pada orang Dravida, warnakuning coklat pada orang

Polynesia, dan warnacoklat hitam pada orang Negro. Warna rambut seperti

warna hitam, coklat, pirang, putih, dan kekuningan, sedangkan warna mata

ada yang hitam, coklat, hijau, biru, dan abu-abu.

f). Bentuk rambut

Bentuk rambut manusia yaitu lurus, bergelombang, krul, keriting, dan seperti

wol.

Page 19: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Negara

Selain ras-ras yang telah disebutkan. Ras yang ada diIndonesia, antara lain

sebagai berikut.30

a). Ras Melanesoid (Negro Melanesia)

Suku bangsa ras ini adalah orang-orang Papua dan orang-orang Maluku.

b). Ras Mongoloid Melayu

Suku-suku bangsa di wilayah Indonesia bagian bart dan tengah termasuk ras

Mongoloid Melayu.

c). Kelompok-Kelompok Penduduk Keturunan Asing

Ras yang termasuk kelompok ini, yaitu orang cina yang termasuk ras

Mongoloid Induk serta orang keturunan Arab, Pakistan, dan India.

Sebelum kedatangan nenek moyang kita, di kepulauan Indonesia sudah

ditempati oleh suku bangsa Negito dan suku bangsa Veddoid.

a). Suku Bangsa Negrito

Cirri-ciri bangsa Negrito terlihat pada suku Aeta , suku Semang, dan suku

Tapiro .

b). Suku Bangsa Veddoid

Cirri-ciri suku bangsa Veddoid terlihat pada suku Toala, suku Tomuna, suku

Senai, suku kubu, suku Gayo, dan suku Mentawai.

Suku melayu yang dianggap nenek moyang bangsa Indonesia. Berdasarkan

cirri-ciri kebudayaan yang dimiliki suku bangsa melayau dapat dibedakan

menjadi dua golongan.

a). Golongan Melayu Tua (Proto Melayu)

30Hati-hati kenali 7 bentuk diskriminasi terhadap perempuan di tempat kerjamu

https://www.popbela.com/career/working-life/didy/hati-hati-kenali-7-bentuk-diskriminasi-terhadap-perempuan-

di-tempat-kerjamu-berikut-ini, diakses pada tanggal 21Juni 2019

Page 20: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Negara

Golongan ini memiliki kebudayaan yang masih asli. Kepercayaannya ialah

animisme dan dinamisme. Gambaran Melayu Tua dapat terlihat pada Suku

Batak, Suku Dayak, Suku Toraja

b). Golongan Melayu Muda (Deutero Melayu)

Kebudayaan Melayu Muda telah terpengaruh kebudayaan luar yang di bawa

pendatang dan pelaut yang tersebar di seluruh Indonesia. Suku yang termasuk

golongan Melayu Muda, Misalnya : Suku Jawa, Suku Minangkabau,

SukuBali, Suku Bugis

E.2Pengertian Etnis

Pada awalnya istilah etnik hanya digunakan untuk suku-suku tertentu yang

dianggap bukan asli Indonesia, namun telah lama bermukim dan berbaur dalam

masyarakat, serta tetap mempertahankan identitas mereka melalui cara-cara khas

mereka yang dikerjakan, dan atau karena secara fisik mereka benar-benar khas.

Misalnya etnik Cina, etnik Arab, dan etnik Tamil-India. Perkembangan belakangan,

istilah etnik juga dipakai sebagai sinonim dari kata suku pada suku-suku yang dianggap

asli Indonesia. Misalnya etnik Bugis, etnik Minang, etnik Dairi-Pakpak, etnik Dani,

etnik Sasak, dan ratusan etnik lainnya. Malahan akhir-akhir ini istilah suku mulai

ditinggalkan karena berasosiasi dengan keprimitifan (suku dalam bahasa inggris

diterjemahkan sebagai ‘tribe’), sedangkan istilah etnik dirasa lebih netral. Istilah etnik

sendiri merujuk pada pengertian kelompok orang-orang, sementara etnis merujuk pada

orang-orang dalam kelompok. Dalam buku ini keduanya akan digunakan secara

bergantian tergantung konteksnya.

Dalam Ensiklopedi Indonesia disebutkan istilah etnik berarti kelompok sosial

dalam sistem sosial atau kebudayaan yang mempunyai arti atau kedudukan tertentu

karena keturunan, adat, agama, bahasa, dan sebagainya. Anggota-anggota suatu

Page 21: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Negara

kelompok etnik memiliki kesamaan dalam hal sejarah (keturunan), bahasa (baik yang

digunakan ataupun tidak), sistem nilai, serta adat-istiadat dan tradisi.

Menurut Frederich Barth istilah etnik menunjuk pada suatu kelompok tertentu

yang karena kesamaan ras, agama, asal-usul bangsa, ataupun kombinasi dari kategori

tersebut terikat pada sistem nilai budayanya. Kelompok etnik adalah kelompok orang-

orang sebagai suatu populasi:31

Dalam populasi kelompok mereka mampu melestarikan kelangsungan

kelompok dengan berkembang biak.

Mempunyai nila-nilai budaya yang sama, dan sadar akan rasa

kebersamaannya dalam suatu bentuk budaya.

Membentuk jaringan komunikasi dan interaksi sendiri.

Menentukan ciri kelompoknya sendiri yang diterima oleh kelompok

lain dan dapat dibedakan dari kelompok populasi lain.

Definisi etnik diatas menjelaskan pembatasan-pembatasan kelompok etnik yang

didasarkan pada populasi tersendiri, terpisah dari kelompok lain, dan menempati

lingkungan geografis tersendiri yang berbeda dengan kelompok lain. Seperti misalnya,

etnik Minang menempati wilayah geografis pulau Sumatera bagian barat yang menjadi

wilayah provinsi Sumatera Barat saat ini dan beberapa daerah pengaruh di provinsi

sekitar. Lalu etnik Sunda menempati wilayah pulau jawa bagian barat. Dan etnik

Madura menempati pulau madura sebagai wilayah geografis asal.

F. Perlindungan Hukum

F.1 Pengertian Perlindungan Hukum

31Pengertian Diskriminasi ras, https://id.wikipedia.org/wiki/Diskriminasi_ras, diakses pada tanggal 20Juni

Page 22: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Negara

Menurut Satjito Rahardjo perlindungan hukum adalah adanya upayamelindungi

kepentingan seseorang dengan cara mengalokasikan suatu HakAsasiManusia

kekuasaan kepadanya untuk bertindak dalam rangkakepentingannya tersebut.

Menurut Setiono perlindungan hukum adalah tindakan atau

upayauntukmelindungi masyarakat dari perbuatan sewenang-wenang oleh penguasa

yangtidak sesuai dengan aturan hukum, untuk mewujudkan ketertiban danketentraman

sehingga memungkinkan manusia untuk menikmati martabatnyasebagai manusia.32

Menurut Muchsin perlindungan hukum adalah kegiatan untuk

melindungiindividu dengan menyerasikan hubungan nilai-nilai atau kaidah-kaidah

yangmenjelma dalam sikap dan tindakan dalam menciptakan adanya ketertibandalam

pergaulan hidup antara sesama manusia.

Menurut Hetty Hasanah perlindungan hukum yaitu merupakan segala upaya

yang dapat menjamin adanya kepastian hukum, sehingga dapat memberikan

perlindungan hukum kepada pihak-pihak yang bersangkutan atau yang melakukan

tindakan hukum.33

Menurut Undang-Undang Nomor 40 tahun 1999 tentang Pers,perlindungan

hukum adalah jaminan perlindungan pemerintah dan atau masyarakat kepada

warganegara dalam melaksanakan fungsi, hak, kewajiban,dan peranannya sesuai

dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yangberlaku. Dalam Undang-Undang

Nomor 23 Tahun 2004 tentang PenghapusanKekerasan Dalam Rumah Tangga,

perlindungan hukum adalah segala upayayang ditujukan untuk memberikan rasa aman

kepada korban yang dilakukanoleh pihak keluarga, advokat, lembaga sosial, kepolisian,

32Pengertian negara hukum menurut setiono,

https://yogifajarpebrian13.wordpress.com/2011/04/12/pengertian-negara-hukum/, diakses tanggal 20 Mei 2019

33Pengertian hukum menurut hetty hasanah,http://jurnal.unikom.ac.id/vol3/perlindungan.html. diakses pada

tanggal 23 Mei 2019

Page 23: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Negara

kejaksaan,pengadilan, atau pihak lainnya baik sementara maupun berdasarkan

penetapanpengadilan. Sedangkan perlindungan hukum yang tertuang dalam

PeraturanPemerintah No.2 Tahun 2002 tentang Tatacara Perlindungan Terhadap

Korbandan Saksi Dalam Pelanggaran Hak Asasi Manusia yang berat,

perlindunganhukum adalah suatu bentuk pelayanan yang wajib dilaksanakan oleh

aparatpenegak hukum atau aparat keamanan untuk memberikan rasa aman baik

fisikmaupun mental, kepada korban dan saksi, dari ancaman, gangguan, teror,

dankekerasan dari pihak manapun, yang diberikan pada tahap penyelidikan,penyidikan,

penuntutan, dan atau pemeriksaan di sidang pengadilan.

Secara kebahasaan, kata perlindungan dalam bahasa Inggris

disebutdenganprotection. Istilah perlindungan menurut KBBI dapat disamakan dengan

istilahproteksi, yang artinya adalah proses atau perbuatan memperlindungi,

sedangkanmenurut Black’s Law Dictionary, protection adalah the act of protecting.

Pengertian perlindungan adalah tempat berlindung, hal (perbuatan

dansebagainya) memperlindungi. Dalam KBBI yang dimaksud dengan

perlindunganadalah cara, proses, dan perbuatan melindungi. Sedangkan hukum

adalahperaturan yang dibuat oleh pemerintah atau yang data berlaku bagi semua

orangdalam masyarakat (negara).

Pengertian perlindungan hukum adalah suatu perlindungan yang

diberikanterhadap subyek hukun dalam bentuk perangkat hukum baik yang

bersifatpreventif maupun yang bersifat represif, baik yang tertulis maupun tidak

tertulis.Dengan kata lain perlindungan hukum sebagai suatu gambaran dari fungsi

hukum,yaitu konsep dimana hukum dapat memberikan suatu keadilan,

ketertiban,kepastian, kemanfaatan dan kedamaian.

Page 24: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Negara

Suatu perlindungan dapat dikatakan sebagai perlindungan hukum

apabilamengandung unsur-unsur sebagai berikut:

1. Adanya pengayoman dari pemerintah terhadap warganya.

2. Jaminan kepastian hukum.

3. Berkaitan dengan hak-hak warganegara.

4. Adanya sanksi hukuman bagi pihak yang melanggarnya.

F.2Bentuk Perlindungan Hukum

Menurut R. La Porta dalam Jurnal of Financial Economics,

bentukperlindungan hukum yang diberikan oleh suatu negara memiliki dua sifat,

yaitubersifat pencegahan (prohibited) dan bersifat hukuman (sanction).34

Bentukperlindungan hukum yang paling nyata adalah adanya institusi-institusi

penegakhukum seperti pengadilan, kejaksaan, kepolisian, dan lembaga-

lembagapenyelesaian sengketa diluar pengadilan (non-litigasi) lainnya. Hal ini

sejalandengan pengertian hukum menurut Soedjono Dirdjosisworo yang

menyatakanbahwa hukum memiliki pengertian beragam dalam masyarakat dan salah

satunyayang paling nyata dari pengertian tentang hukum adalah adanya institusi-

institusipenegak hukum.

Perlindungan hukum sangat erat kaitannya dengan aspek keadilan.Menurut

Soedirman Kartohadiprodjo, pada hakikatnya tujuan hukum adalahmencapai keadilan.

F.3Peran Kepolisian Dalam Perlindungan Hukum

Peran kepolisian sebagai penegak hukum dituntut untuk mampu melakukan

penyelidikan dan penyidikan terhadap setiap bentuk tindak pidana, termasuk upaya

pembuktian secara ilmiah dengan memanfaatkan kemajuan ilmu pengetahuan dan

34Pengertian negara hukum https://id.wikipedia.org/wiki/Negara_hukum, diakses tanggal 20 Mei 2019

Page 25: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Negara

teknologi guna melindungi hak-hak masyarakatnya. Aktualisasi dari peran sebagai

penegak hukum ini adalah:

1. Menguasai dan mahir dalam hukum acara pidana maupunperdata sehingga

mampu menghadapi setiap permasalahan hukum dengan tepat dan dapa

mengatasi kasus-kasus pelanggaran hak pada tingkat pra peradilan.

2. Menguasai teknik dan taktik penyelidikan serta penyidikan sehingga

mampumembuat terang dan terungkapnya setiap tindak pidana yang

terjadi.

3. Mempunyai semangat dan tekad yang kuat untuk menjadi “Crime Hunter”

dengan motto “Walaupun langit esok akan runtuh namun hukum harus

tetap ditegakkan.”

4.Mampu memanfaatkan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk

membantu mengungkapkan pembuktian secara ilmiah dalam kasuskasus

yang terjadi.

5. Mampu melakukan koordinasi dengan segenap instansi terkait dalam

usahanya menegakan hukum menurut sistem peradilan pidana.

G. Hak Asasi Manusia

G.1 Pengertian hak Asasi Manusia

Istilah hak asasi manusia merupakan terjemahan dari Droits de L’homme

(Perancis), Human Rights (Inggris), dan mensekelije rechten (Belanda). Di Indonesia,

hak asasi lebih dikenal dengan istilah hak-hakasasi atau juga dapat disebut sebagai hak

fundamental.Istilah hak asasi lahir secara monumental sejak terjadinya revolusiPerancis

pada tahun 1789 dalam “Declaration des Droits de L’hommeet du Citoyen” (hak-hak

Page 26: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Negara

asasi manusia dan warga negara Perancis), dengansemboyan Liberte (Kemerdekaan),

Egalite (Persamaan) dan Fraternite (Persaudaraan).35

Istilah hak mempunyai banyak arti. Hak dapat dikatakan sebagai sesuatu yang

benar, kewenangan, kekuasaan untuk berbuat sesuatu, atau dapat juga diartikan sebagai

kekuasaan untuk tidak berbuat sesuatu dan lain sebagainya. Sedangkan asasi berarti

bersifat dasar atau pokok atau dapat juga diartikan sebagai fundamental. Sehingga hak

asasi manusia adalah hak yang bersifat dasar atau hak pokok yang dimiliki oleh

manusia, seperti hak untuk berbicara, hak hidup, hak untuk mendapatkan perlindungan

dan lain sebagainya.

Hak asasi manusia merupakan hak yang melekat pada manusia secara kodrati.

Pengakuan terhadap hak asasi manusia lahir dari adanya keyakinan bahwa semua

manusia dilahirkan dalam keadaan bebas dan memiliki harkan dan martabat yang sama

antara manusia yang satu dengan manusia yang lainnya. Selain itu, manusia diciptakan

dengan disertai akal dan hati nurani, sehingga manusia dalam memperlakukan manusia

yang lainnya harus secara baik dan beradab.

Menurut Prof. Koentjoro Poerbapranoto, hak asasi adalah hak yang bersifat

asasi, artinya hak yang dimiliki oleh manusia secara kodrat dan tidak dapat dipisahkan

dari manusia itu sendiri sehingga sifatnya suci.36 Sehingga dapat juga dikatakan bahwa

hak asasi manusia merupakan hak dasar yang dimiliki oleh seseorang sebagai anugerah

Tuhan yang dibawa sejak lahir. Bagi orang yang beragama dan meyakini bahwa

manusia adalah anugerah Tuhan Yang Maha Esa, maka hak asasi adalah hak yang

melekat pada diri manusia dan merupakan hak yang diberikan sebagai anugerah Tuhan.

35 Istilah hak asasi manusia... https://www.coursehero.com/file/35599473/HAMpptx/, diakses pada

tanggal 23 Juli 2019

36Pengertian Hak Asasi Manusia Menurut Para Ahli

http://woocara.blogspot.com/2015/10/pengertian-ham-macam-macam-ham-contoh-pelanggaran-

ham.htmldiaksestanggal 20 Juni

Page 27: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Negara

Karena semua hak asasi manusia itu diberikan oleh Tuhan, maka tidak ada yang boleh

mencabut dan menghilangkan selain Tuhan. Sehingga hak asasi itu perlu mendapatkan

perlindungan dan jaminan oleh negara atau pemerintah, dan bagi siapa saja yang

melanggarnya maka harus mendapatkan sangsi yang tegas tanpa kecuali.

Ada beberapa hak yang tidak dapat dicabut seperti hak untuk memiliki

kebebasan dalam berbicara dan berpendapat, hak untuk mendapatkan kebebasan dalam

memilih agama sesuai dengan keyakinanya, hak mendapatkan kebebasan untuk

berserikat, hak untuk mendapatkan perlindungan yang sama dihadapan hukum dan

masih banyak lagi. Hak atas hidup, hak untuk mendapatkan kebebasan dan keamanan

merupakan contoh dari beberapa hak yang diakui secara universal didunia. Tidak

seorang pun boleh diperbudak, diperdagangkan, disiksa, diperlakukan secara tidak

berperikemanusiaan atau merendahkan martabat manusia. Hak tersebut merupakan

contoh beberapa hak yang dimiliki oleh setiap individu tanpa memandang perbedaan

ras, warna kulit, jenis kelamin, agama, bahasa, asal kebangsaan, status sosial, harta, atau

latar belakang lainnya. Sehingga hak asasi manusia itu memerlukan adanya

perlindungan dari hukum.

Dalam Pasal 1 ayat (1) Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak

Asasi Manusia disebutkan mengenai pengertian hak asasi manusia, bahwa : “Hak asasi

manusia adalah seperangkat hak yang melekat pada hakekat dan keberadaan manusia

sebagai mahluk Tuhan Yang Maha Esa, dan merupakan anugerahnya yang wajib

dihormati, dijunjung tinggi, dan dilindungi oleh negara, hukum dan pemerintah, dan

setiap orang demi kehormatan serta perlindungan harkat dan martabat manusia”. Dari

bunyi undang-undang tersebut ditegaskan bahwa adanya kewajiban dari setiap individu

untuk menghormati hak asasi orang lain. Kewajiban tersebut dengan tegas dituangkan

dalam undang-undang sebagai seperangkat kewajiban sehingga apabila tidak

Page 28: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Negara

dilaksanakan maka tidak mungkin akan terlaksana dan tegaknya perlindungan terhadap

hak asasi manusia. Undang-undang ini memandang kewajiban dasar manusia

merupakan sisi lain dari hak asasi manusia. Tanpa menjalankan kewajiban dasar

manusia, adalah tidak mungkin terlaksana dan tegaknya hak asasi manusia, sehingga

dalam pelaksanaannya, hak asasi seseorang harus dibatasi oleh kewajiban untuk

menghormati hak asasi orang lain.

G.2 Perkembangan Hak Asasi Manusia

Perjuangan untuk memperoleh pengakuan dan jaminan terhadap hak asasi

manusia selalu mengalami pasang surut sejalan dengan peradaban manusia dan

mengalami perjuangan yang panjang. Sejak abad ke-13 usaha perlindungan terhadap

hak asasi manusia telah dimulai. Usaha melindungi hak-hak asasi manusia telah

ditempuh oleh bangsa Inggris sejak tahun 1215 dengan ditandatanganinya Magna

Charta oleh Raja John Lackland. Namun sebelum adanya Magna Charta, di dunia

islam telah terlebih dahulu ada suatu piagam tentang hak asasi manusia yang dikenal

dengan “Piagam Madinah” di madinah pada tahun 622, yang memberikan jaminan

terhadap perlindungan hak asasi manusia bagi penduduk Madinah yang terdiri atas

berbagai suku dan agama.

Noourouzzaman Shiddigi telah membuat ringkasan Piagam Madinahyaitu:

1. Masyarakat pendukung piagam ini adalah masyarakat majemuk, baik ditinjau

dari segi asal keturunan, budaya maupun agama yang dianut. Tali pengikat

persatuan adalah politik dalam rangka mencapai cita-cita bersama (Pasal 17, 23,

dan 42).

2. Masyarakat pendukung semula terpecah belah dikelompokkan dalam kategori

Muslim dan non-Muslim. Tali pengikat sesama Muslim adalah persaudaraan

Page 29: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Negara

seagama (Pasal 15). Diantara mereka harus tertanam rasa solidaritas yang tinggi

(Pasal 14,19, dan 21).

3. Negara mengakui dan melindungi kebebasan melakukan ibadat bagi orang-orang

non-Muslim, khususnya Yahudi (Pasal 25- 30).

4. Semua orang mempunyai kedudukan yang sama sebagai anggota masyarakat;

wajib saling membantu dan tidak boleh seorang pun diperlakukan secara buruk

(Pasal 16). Bahwa orang lemah harus dilindungi dan dibantu (Pasal 11).

5. Semua warga negara mempunyai hak dan kewajiban yang sama (Pasal 24, 36,

37, 38 dan 44).

6. Setiap warga negara mempunyai kedudukan yang samadihadapan hukum (Pasal

34, 40 dan 46) .

7. Hukum adat (tradisi masa lalu) dengan berpedoman padakeadilan dan kebenaran

tetap diberlakukan (Pasal 2 dan 10).

8. Hukum harus ditegakkan, siapa pun tidak boleh melindungi kejahatan apalagi

berpihak kepada orang yang melakukan kejahatan demi tegaknya keadilan dan

kebenaran, siapapun pelaku kejahatan harus dihukum tanpa pandang bulu (Pasal

13,22 dan 43).

9. Perdamaian adalah tujuan utama, namun dalam mengusahakan perdamaian tidak

boleh mengorbankan keadilan dan kebenaran (Pasal 45).

10. Setiap orang harus dihormati (Pasal 12).

11. Pengakuan terhadap hak milik individu (Pasal 47).37

Namun yang sering tuangkan dalam sejarah tentang permulaan perjuangan hak

asasi manusai adalah Piagam Magna Charta yang berisikan beberapa hak yang

37Ringkasan Piagam Madinah, https://ar-ar.facebook.com/notes/indonesia-tidak-butuh-khilafah-

/ringkasan-piagam-madinah/156940694395590diakses pada tanggal 20 Juli

Page 30: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Negara

diberikan oleh raja John kepada beberapa bangsawan bawahannya dan kaum gerejani

atas sejumlah tuntutan yang diajukan oleh mereka dengan konsekuensi adanya

pembatasan terhadap kekuasaan raja dan adanya penghormatan terhadap hak-hak

rakyat.Hak yang diberikan kepada para bangsawan ini merupakan kompensasi dari

jasa-jasa kaum bangsawan dalam mendukung Raja John di bidangkeuangan.

Perkembangan selanjutnya ditandai dengan penandatanganan Petition of Rights

pada tahun 1628 tang dilakukan oleh Raja Charles I. Dibandingkan dengan Magna

Charta, Petition of Rights banyak mengalami kemajuan. Bila penandatanganan Magna

Charta dilatar belakangi oleh sejumlah tuntutan yang diajukan oleh kaum bangsawan

dan gerejani, maka kelahiran Petition of Rights dilatar belakangi oleh sejumlah tuntutan

rakyat yang diwakili oleh parlemen. Disini raja berhadapan dengan beberapa parlemen

yang terdiri dari utusan rakyat (the House of Commons). Perlawanan rakyat Inggris

terhadap Raja James II pada Tahun 1688 atau yang dikenal dengan Revolusi tak

berdarah (The GloriusRevolution) telah mendorong penandatanganan Undang-Undang

Hak (Billor Rights) oleh Raja Williem III pada tahun 1689 yang melembagagakan

adalah kaum borjuis yang hanya menegaskan naiknya kelas bangsawan dan pedagang

diatas monarkhi. Penandatanganan undang-undang tersebut bukan saja menandai

kemenangan Parlemen Inggris atau Raja akan tetapi juga merupakan bukti kesungguhan

rakyat Inggris dalam menegakkan hak-haknya dibawah kekuasaan Raja yang

diperjuangkan selama enam puluh tahun lamanya. Apa yang dilakukan oleh rakyat

inggris merupakan usaha untuk membatasi kekuasaan raja agar tidak sewenang-

wenang. Usaha membatasi kekuasaan raja untuk melindungi hak asasi manusia

dilakukan pula oleh bangsa Prancis. Seperti di Inggris, usaha perlindungan hak asasi

manusia di Prancis lahir dari revolusi yang bertujuan menghancurkan sistem

pemerintahan absolut dan menggantinya

Page 31: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Negara

Dengan pemerintahan yang demokratis yang banyak dipengaruhi oleh

pemikiran Thomas Hobbes dan John Locke pada saat itu. Thomas Hobbes dan John

Locke adalah peletak dasar teori perjanjian masyarakat. Perbedaannya apabila teori

perjanjian masyarakat yang dikembangkan oleh Thomas hobbes melahirkan ajaran

monarki absolut, sedangkan teori perjanjian masyarakat yang dikembangkan oleh John

Locke melahirkan ajaran monarkhi konstitusional. Menurut Thomas Hobbes, manusia

selalu dalam situasi “hommohomini lupus bellum omnium comtra omnes38”. Situasi ini

mendorong dilakukannya perjanjian antara masyarakat dengan penguasa. Perjanjian

tersebut berisikan penyerahan hak rakyat kepada penguasa. Sehingga ajaran yang

dikemukakan oleh Thomas Hobbes mengarah kepada pembentukan monarkhi absolut.

Berbeda dengan Thomas Hobbes, John Locke memandang dalam bermasyarakat dan

bernegara merupakan kehendak manusia yang diwujudkan dalam dua bentuk

perjanjian, yaitu yang pertama adalah pactum unionis yang merupakan perjanjian

antaranggota masyarakat untuk membentuk masyarakat politik dan negara.Sedangkan

yang kedua yaitu pactum subjectionis. John Locke memandang bahwa pactum

subjectionis sebagai perjanjian antara rakyat dengan penguasa untuk melindungi hak-

hak rakyat yang tetap melekat ketika berhadapan dengan penguasa. Pada dasarnya

perjanjian antara individu tadi (pactum unionis) terbentuk atas dasar suara mayoritas.39

Sehingga menurut John Locke tugas negara adalah melindungi hak-hak individu, yaitu

hak untuk hidup (life), hak untuk mendapatkan kebebasan (liberty), dan hak milik

38Moh. Kusnadi, Harmaily Ibrahim., Hukum Tata Negara Indonesia, PusatStudi Hukum Tata Negara Fakultas

Hukum Universitas Indonesia , CV. Sinar Bakti,Jakarta 2003, h. 308

39Hak Asasi Manusia dan Hak & Kewajiban Warga Negara, http://cynm-

mtk.blogspot.com/2012/12/hak-asasi-manusia-dan-hak-kewajiban.html diakses pada tanggal 20Juli

Page 32: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Negara

(estate). Jaminan perlindungan terhadap hak-hak tersebut dituangkan dalam undang-

undang sehingga ajaran John Locke disebut monarkhi konstitusional.

Perkembangan sejarah perlindungan hak asasi manusia di Amerika juga

memiliki kaitan dengan pengalaman perjuangan bangsa Inggris dan Prancis. Hal ini

terlihat dari ajaran John Locke terhadap kandungan isi Declaration of Independence

Amerika yang disetujui oleh Congres yang mewakili 13 negara baru pada tanggal 4 Juli

1776. Perkembangan usaha perlindungan terhadap hak asasi manusia di Amerika

memiliki kemiripan dengan perlindungan hak asasi manusia yang dialami oleh bangsa

Prancis. Konsep kedaulatan berada di tangan rakyat yang dianut oleh Amerika juga

dianut oleh Prancis. Kedua negara tersebut juga memperjuangkan hak asasi melalui

revolusi serta pada tahun yang sama kedua negara tersebut menandatangani piagam

tentangperlindungan hak asasi manusia.

Di Prancis pada tahun 1789 dikeluarkan pernyataan tentang hakhak manusia

dan warga negara (Declaration des droits de L’homme et ducitoyen). Deklarasi tersebut

berupa naskah yang dicetuskan pada awal Revolusi Prancis sebagai bentuk perlawanan

terhadap kekuasaan lama yang sewenang-wenang yang berkuasa secara absolut.

Declaration des droits de L’homme et du citoyen yaitu pernyataan hak-hak asasi

manusia dan warga negara sebagai hasil Revolusi Prancis di bawah kepemimpinan

Jenderal Lafayette yang terkenal dengan simbol Liberte (Kemerdekaan), Egalite

(persamaan) dan Fraternite (persaudaraan). Deklarasi tersebut untuk menjamin hak

asasi manusia yang tercantum dalam konstitusi.

Sedangkan pada tahun yang sama, di Amerika juga dikeluarkanUndang-Undang

Hak (Bill of Rights) yaitu suatu naskah yang disusun oleh rakyat Amerika pada tahun

1789. Dan undang-undang ini sekarang telah menjadi bagian dari Undang-Undang

Dasar Amerika pada tahun 1971.

Page 33: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Negara

Kejadian lain dalam perkembangan hak asasi manusia yaitu terjadi pada abad

ke XX yang ditandai dengan terjadinya Perang Dunia II yang memporak-porandakan

kehidupan manusia. Perang Dunia ini disebabkan oleh ulah para pemimpin yang tidak

mengindahkan hak asasi manusia bahkan dengan sengaja menginjak-nginjaknya seperti

Jerman oleh Hilter, Italia oleh Benito Musolini, dan Jepang oleh Hirohito. Pada saat

berkobarnya Perang Dunia II, muncullah AtlanticCharter yang dipelopori oleh F.D.

Roosevelt yang merumuskan tentang The Four Freedoms ( 4 kebebasan ) dalam hidup

bermasyarakat dan bernegara yaitu:

a. Kebebasan untuk berbicara dan mengeluarkan pendapat (freedom of speech);

b. Kebebasan untuk beragama ( freedom of religion);

c. Kebebasan dari rasa takut (freedom of fear);

d. Kebebasan dari kemelaratan (freedom from want).

Pada tahun 1946 Commision on Human Rights of United NationPerserikatan

Bangsa-Bangsa menetapkan secara terperincibeberapa hak ekonomi dan sosial serta

hak politik. Kemudian penetapandilanjutkan dengan disusunya pernyataan sedunia

tentang hak asasimanusia (Universal Declaration of Human Rights) pada tanggal

10Desember 1948.40 Universal Declaration of Human Rights merupakan

pernyataansedunia tentang hak-hak asasi manusia yang terdiri dari 30 pasal. Piagam

tersebut menyerukan kepada semua anggota dan bangsa di dunia untukmenjamin dan

mengakui hak-hak asasi manusia yang dimuat di dalamkonstitusi negara masing-

masing.Keberhasilan diterimanyaUniversal Declaration of Human Rights diikuti oleh

40Pernyataan Umum tentang Hak-Hak Asasi Manusia,

https://id.wikipedia.org/wiki/Pernyataan_Umum_tentang_Hak-Hak_Asasi_Manusia diakses pada

tanggal 20Juli 2019

Page 34: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Negara

keberhasilan diterimanya suatu perjanjian (Convenant) yangdiakui oleh Hukum

Internasional dan diratifikasi oleh negara-negaraanggota PBB seperti:

a. The International on Civil and Political Rights

Yaitu memuat tentang hak-hak sipil dan hak-hak politik (persamaan

antara hak pria dan wanita).

b. Optional Protocol

Yaitu adanya kemungkinan seorang warga negara yang mengadukan

pelanggaran hak asasi kepada The Human Rights Commitee PBB setelah

melalui upaya pengadilan di negaranya.

c. The Internaational Convenant on Economic, Social and CulturalRights

Yaitu berisi syarat-syarat dan nilai-nilai bagi sistem demokrasi,

ekonomi, sosial dan budaya.

Dengan adanya Universal Declaration of Human Rights maka diharapkan agar

para anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa tersebut mencantumkannya dalam Undang-

Undang Dasarnya atau peraturan yang lainnya yang berlaku di negara tersebut.

Di Indonesia, semua peraturan perundang-undangan yang berlaku mengacu

pada hukum dasar atau konstitusi baik yang tertulis maupun yang tidak tertulis. Hukum

dasar yang tertulis yang berlaku di Indonesia saat ini adalah Undang-Undang Dasar

Tahun 1945. Namun setelah adanya amandemen kedua Undang-Undang Dasar Tahun

1945 pada tahun 2000 dan dikeluarkannya ketetapan MPR No. XVII/MPR/998 tentang

Hak Asasi Manusia, maka perkembangan mengenai hak asasi manusia mengalami

peningkatan yang pesat. Terlebih lagi setelah dikeluarkannya Undang–Undang Nomor

39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia. Pada pembukaan Undang-Undang Dasar

1945 terdapat penyataan mengenai hak asasi manusia yaitu yang dinyatakan sebagai

berikut:

Page 35: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Negara

“Bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh sebab

itu, maka penjajahan diatas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan

perikemanusiaan dan perikeadilan”

Bunyi paragraf pertama Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 menunjukkan

bahwa hak asasi manusia terutama hak kemerdekaan bagi semua bangsa mendapatkan

jaminan dan di junjung tinggi oleh seluruh bangsa di dunia. Setelah perubahan kedua

Undang-Undang 1945, jaminan tentang hak asasi manusia dinyatakan secara khusus

pada bab tersendiri yaitu Bab XA tentang Hak Asasi Manusia yang meliputi Pasal 28A

sampai 28 J. Sejak Proklamasi Kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus tahun

1945, sebenarnya telah ada pemikiran bahkan telah menuangkan gagasan mengenai hak

asasi manusia. Namun dalam pelaksanaannya mengalami pasang surut. Banyak kritikan

yang didapat oleh pemerintah sehingga perlu mendorong pemerintah untuk segera

membentuk suatu Keputusan Presiden RI Nomor 50 Tahun 1993 tentang Komisi

Nasional Hak Asasi Manusia (KOMNASHAM). Tujuan pembentukan

KOMNASHAM adalah sebagai berikut:

a. Mengembangkan kondisi yang kondusif bagi pelaksanaan hak asasi manusia sesuai

dengan Pancasila, Undang-Undang Dasar Tahun 1945 dan Piagam Perserikatan

Bangsa-Bangsa, serta Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia,

b. Meningkatkan perlindungan dan penegakkan hak asasi manusia guna berkembangnya

pribadi manusia Indonesia seutuhnya dan kemampuan berpartisipasi dalam berbagai

bidang kehidupan. 41

41 Komisi Nasional Hak Asasi Manusia,

https://id.wikipedia.org/wiki/Komisi_Nasional_Hak_Asasi_Manusia diakses pada tanggal 20 Juni

2019

Page 36: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Negara

Karena pertimbangan pentingnya masalah hak asasi manusia diIndonesia dan

situasi yang tidak menentu serta banyaknya sorotan dari dunia Internasional terhadap

banyaknya pelanggaran hak asasi manusia di Indonesia sedangkan peraturan

perundangan yang dapat didasarkan (landasan) oleh pemerintah untuk menindak para

pelanggar hak asasi manusia belum memadai maka pada tahun 1998 dikeluarkan

sejumlah peraturan tentang hak asasi manusia seperti:

1. Undang-Undang republik Indonesia Nomor 5 Tahun 1998 tentang Pengesahan

Convention Againts Torture and Other Cruel, Inhumanor Degrading Treatment or

Punishment (Konvensi Menentang Penyiksaan dan Perlakuan atau Penghukuman

Lain yang Kejam, Tidak Manusiawi, atau Merendahkan martabat Manusia).

2. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 181 Tahun 1998 tentang Komisi

Nasional Anti Kekerasan Terhadap Perempuan.

3. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 129 Tahun 1998 tentang Rencana

Aksi Nasional Hak-Hak Asasi Manusia Indonesia.

4. Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 26 Tahun 1998 tentang Menghentikan

Penggunaan Istilah Pribumi dan Non-Pribumi dalam semua Perumusan dan

Penyelenggaraan Kebijakan, Perencanaan Program, ataupun Pelaksanaan Kegiatan

Penyelenggaraan Pemerintah.

Untuk melengkapi peraturan perundang-undangan diatas maka pada tanggal 23

September 1999 diundangkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 39 Tahun

1999 tentang Hak Asasi Manusia. Undang- Undang tersebut mengatur secara lengkap

dan terperinci mengenai hak asasi manusia. Sistematika Undang-Undang No. 39 Tahun

1999 tentang Hak Asasi Manusia terdiri atas 11 bab dan 106 pasal, yaitu sebagai

berikut:

1. Bab I Ketentuan Umum

Page 37: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Negara

2. Bab II Asas-asas Dasar

3. Bab III Hak Asasi Manusiadan Kebebasan Dasar Manusia

4. Bab IV Kewajiban Dasar Manusia

5. Bab V Kewajiban dan Tanggung Jawab Pemerintahan

6. Bab VI Pembatasan dan Larangan

7. Bab VII Komisi Nasional Hak Asasi Manusia

8. Bab VIII Partisipasi Masyarakat

9. Bab IX Pengadilan Hak Asasi Manusia

10. Bab X Ketentuan Peralihan

11. Bab XI Ketentuan Penutup