bab ii tinjauan pustaka a. hasil penelitian...

12
5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Hasil Penelitian Terdahulu Bungkatno (2013) melakukan penelitian Analisis Laporan Keuangan Sebagai Salah Satu Alat Untuk Menilai Kinerja Keuangan Koperasi pada KPRI Sejahtera mengungkapkan bahwa kinerja keuangan KPRI Sejahtera Jika dianalisis dengan menggunakan empat rasio yaitu rasio Rentabilitas Modal sendiri (RMS), rasio Return Of Asset (ROA), rasio Asset Turn Over (ATO) dan rasio profitabilitas. Berdasarkan hasil perhitungan yang sudah dilakukan adalah kurang baik yang disebabkan karena koperasi dalam kemampuannya menghasilkan laba belum efektif dan belum mencapai jumlah yang seharusnya. Ni'mah (2011) melakukan penelitian Analisis Kinerja Keuangan Pada Koperasi BMT Bina Usaha Kecamatan Bergas Kabupaten Semarang mengungkapkan bahwa berdasarkan hasil perhitungan yang sudah dilakukan adalah cukup baik karena menunjukkan dibawah standar kesehatan koperasi. Rachmawati (2013) melakukan penelitian Analisis Rasio Keuangan Untuk Menilai Kinerja Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) Tegak mengungkapkan bahwa berdasarkan hasil perhitungan yang sudah dilakukan adalah kurang baik karena perhitungan rasio dari tahun lalu lebih baik daripada tahun selanjutnya.

Upload: others

Post on 19-Oct-2020

3 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 5

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    A. Hasil Penelitian Terdahulu

    Bungkatno (2013) melakukan penelitian Analisis Laporan Keuangan

    Sebagai Salah Satu Alat Untuk Menilai Kinerja Keuangan Koperasi pada KPRI

    Sejahtera mengungkapkan bahwa kinerja keuangan KPRI Sejahtera Jika dianalisis

    dengan menggunakan empat rasio yaitu rasio Rentabilitas Modal sendiri (RMS),

    rasio Return Of Asset (ROA), rasio Asset Turn Over (ATO) dan rasio

    profitabilitas. Berdasarkan hasil perhitungan yang sudah dilakukan adalah kurang

    baik yang disebabkan karena koperasi dalam kemampuannya menghasilkan laba

    belum efektif dan belum mencapai jumlah yang seharusnya.

    Ni'mah (2011) melakukan penelitian Analisis Kinerja Keuangan Pada

    Koperasi BMT Bina Usaha Kecamatan Bergas Kabupaten Semarang

    mengungkapkan bahwa berdasarkan hasil perhitungan yang sudah dilakukan

    adalah cukup baik karena menunjukkan dibawah standar kesehatan koperasi.

    Rachmawati (2013) melakukan penelitian Analisis Rasio Keuangan Untuk

    Menilai Kinerja Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) Tegak

    mengungkapkan bahwa berdasarkan hasil perhitungan yang sudah dilakukan

    adalah kurang baik karena perhitungan rasio dari tahun lalu lebih baik daripada

    tahun selanjutnya.

  • 6

    Perbedaan penelitian sekarang dengan penelitian terdahulu adalah pada

    pemilihan objek yang akan diteliti. Penelitian sekarang akan dilakukan di koperasi

    simpan pinjam guru lekok.

    B. Tinjauan Pustaka

    1. Penilaian Kinerja

    a. Pengertian Penilaian Kinerja

    Pengukuran/penilaian kerja yaitu proses mencatat dan mengukur pencapaian

    pelaksanaan kegiatan dalam arah pencapaian misi melalui hasil-hasil yang

    ditampilkan berupa produk, jasa ataupun suatu proses (bastian, 2006:273)

    b. Tujuan dan Manfaat Penilaian Kinerja

    1) Memastikan pemahaman para pelaksana dan ukuran yang digunakan untuk

    pencapaian kinerja.

    2) Memastikan tercapainya skema kinerja yang disepakati.

    3) Memonitor dan mengevaluasi pelaksanaan kinerja dan membandingkan

    dengan skema kerja serta melakukan tindakan untuk memperbaiki kinerja.

    4) Memberikan Penghargaan dan hukuman yang objektif atas kinerja yang

    dicapai setelah dibandingkan dengan skema indikator kinerja yang telah

    disepakati.

    5) Menjadi alat komunikasi antara bawahan dan pimpinan dalam upaya

    memperbaiki kinerja organisasi.

    6) Mengidentifikasi apakah kepuasan pelanggan sudah terpenuhi.

    7) Membantu memahami proses kegiatan instansi pemerintah

  • 7

    8) Memastikan bahwa pengambilan keputusan dilakukan secara objektif.

    9) Menunjukkan peningkatan yang perlu dilakukan

    10) mengungkap permasalahn yang terjadi

    2. Laporan Keuangan

    a. Pengertian Laporan Keuangan

    Laporan keuangan adalah produk atau hasil akhir dari suatu proses akuntansi.

    Inilah yang merupakan wujud jasa dari profesi akuntan. Laporan keuangan

    inilah yang menjadi bahan informasi bagi para pemakainya sebagai salah satu

    bahan proses pengambilan keputusan atau sebagai laporan pertanggung jawaban

    manajemen atas pengelolaan perusahaan. Laporan keuangan ini tentu telah dimulai

    sejak awal dan berkembang sampai saat ini (Syam, 2007:10).

    Menurut Pernyataaan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 1 tentang

    penyajian laporan keuangan SAK (2009 : Paragraf 7), laporan keuangan adalah

    suatu penyajian terstruktur dari posisi keuangan dan kinerja keuangan suatu entitas.

    b. Jenis Laporan keuangan

    Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 1 tentang penyajian

    laporan keuangan SAK (2009 : Paragraf 7) menyatakan bahwa laporan keuangan

    lengkap terdiri dari komponen-komponen sebagai berikut

    1) Neraca, yaitu laporan yang sistematis tentang asset, kewajiban serta ekuitas dari

    suatu perusahaan pada suatu saat tertentu.

    2) Laporan laba rugi,laporan yang menunjukkan hasil usaha dan biaya-biaya

    selama suatu periode akuntansi

  • 8

    3) Laporan perubahan ekuitas, yaitu laporan yang menunjukkan sebab-sebab

    perusahaan ekuitas dari jumlah awal periode menjadi jumlah ekuitas pada akhir

    periode.

    4) Laporan arus kas, yaitu laporan yang menunjukkan arus kas masuk dan keluar

    yang dibebankan menjadi arus kas operasi, arus kas investasi, dan arus kas

    pendanaan.

    5) Catatan atas laporan keuangan, yaitu laporan keuangan seperti yang tertera

    diatas dapat dikatakan sebagai laporan-laporan tujuan umum. Sebagai tambahan

    dari laporan keuangan diatas, dapat dibuat laopran-laporan keuangan khusus

    yang menunjukkan bagian-bagian dari laporan keuangan dapat lebih rinci dari

    biasanya disebut laporan-laporan untuk tujuan khusus, misalnya untuk bank,

    kantor pajak, Bapepam, dan lain-lain

    c. Tujuan Laporan Keuangan

    Menurut Syam (2007:35) tujuan laporan keuangan adalah sebagai berikut :

    1) Untuk memberikan informasi keuangan yang dapat dipercaya mengenai aset

    dan kewajiban serta ekuitas suatu perusahaan.

    2) Untuk memberikan informasi yang dapat dipercaya mengenai perubahan dalam

    aset netto (aset dikurangi kewajiban) suatu perusahaan yang timbul dari

    kegiatan usaha dalam memperoleh laba.

    3) Untuk memberikan informasi keuangan yang membantu para pemakai laporan

    didalam menaksir potensi perusahaan dalam menghasilkan laba.

  • 9

    4) Untuk memberikan informasipenting lainnya mengenai perubahan dalam aset

    dan kewajiban suatu perusahaan, seperti informasi mengenai aktivitas

    pembiayaan dan investasi

    5) Untuk mengungkapkan sejauh mungkin informasi lain yang berhubungan

    dengan laporan keuangan yang relavan untuk kebutuhan pemakai laporan,

    seperti informasi mengenai kebijakan akuntansi yang dianut perusahaan.

    3. Analisis Rasio Keuangan

    1. Pengertian Rasio Keuangan

    Menurut Warsono (2002;32) analisis rasio keuangan merupakan bentuk atau

    cara yang umum digunakan dalam analisis yang selalu digunakan untuk mengukur

    kekuatan atau kelemahan yang dihadapi perusahaan terutama dibidang

    keuanganadalah analisis rasio (Financial Ratio Analisys)

    Syafri (2008:297) menyatakan bahwa analisis rasio keuangan merupakan

    angka yang diperoleh dari hasil perbandingan dari suatu pos laporan keuangan

    dengan pos lainnya yang mempunyai hubungan yang relavan dan signifikan.

    Dari definisi diatas jelas bahwa analisis rasio keuangan merupakan suatu

    proses yang penuh pertimbangan dalam rangka membantu mengevaluasi posisi

    keuangan dari hasil operasi perusahaan mada masa sekarang dan masa lalu, hal ini

    bertujuan untuk menentukan estimasi dan prediksi mengenai kondisi dan kinerja

    perusahaan yang akan datang

  • 10

    2. Macam–macam Rasio Keuangan

    a. Rasio likuiditas

    Likuiditas merupakan suatu indikator mengenai kemampuan perusahaan untuk

    membayar semua kewajiban finansial jangka pendek pada saat jatuh tempo

    dengan menggunakan aktiva lancar yang tersedia. Likuiditas tidak hanya

    berkenaan dengan keadaan keseluruhan keuangan perusahaan, tetapi juga

    berkaitan dengan kemampuannya untuk mengubah aktiva lancar tertentu

    menjadi uang kas. (Syamsudin, 2000 : 41)

    Jenis-jenis rasio likuiditas terdiri dari :

    1. Current Ratio (rasio lancar)

    Yaitu rasio yang biasa digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan

    memenuhi liabilitas jangka pendek yang akan jatuh tempo dalam waktu satu

    tahun.liabilitas lancar digunakan sebagai penyebut karena mencerminkan

    liabilitas yang segera harus dibayar dalam waktu satu tahun.

    Rumus yang digunakan yaitu :

    �������� = ��� + ���

    ������������100%

    2. Cash Ratio ( Rasio Kas )

    Cash ratio merupakan perbandingan antara kas dan bank dengan hutang

    lancar yang dinyatakan dalam presentase. Cash ratio menunjukkan

    kemapuan koperasi untuk menjamin utang lancarnya dengan kas dan bank

    yang dimliki.

  • 11

    Rumus yang digunakan yaitu :

    ����������� = ����������

    ������������100%

    b. Rasio Solvabilitas

    Rasio solvabilitass adalah rasio yang menggambarkan kemampuan perusahaan

    dalam membayar kewajiban jangka panjangnya/kewajiban-kewajibannya

    apabila perusahaan dilikuidasi (Syafri, 2008 : 303).

    Macam-macam rasio solvabilitas :

    1. Rasio Total Hutang Terhadap Total Aset

    Rasio yang biasa disebut dengan rasio hutang (Debt Ratio) ini

    menunjukkan seberapa besar total aset yang dimiliki perusahaan yang

    didanai oleh seluruh krediturnya. Makin tinggi Debt Ratio akan

    menunjukkan makin beresiko perusahaan karena makin besar utang yang

    digunakan untuk pembelian asetnya (Murhadi, 2013:61).

    Rumus yang digunakan yaitu :

    ������������������ℎ������������� = ����������

    ����������100%

    2. Rasio Total Hutang Terhadap Ekuitas

    Menunjukkan perbandingan antara utang dan ekuitas perusahaan.

    Semakin tinggi rasio total hutang terhadap ekuitas, maka semakin

    beresiko perusahaan. (Murhadi, 2013:61).

    Rumus yang digunakan yaitu :

  • 12

    ������������������ℎ���������������� = ����������

    �������������100%

    c. Rasio Profitabilitas

    Menurut Syafri (2008:303) rasio profitabilitas adalah rasio yang

    menggambarkan kemampuan perusahaan dalam mendapatkan laba melalui

    semua kemampuan dan sumber yang ada seperti kegiatan penjualan, kas, modal,

    jumlah karyawan, jumlah cabang dan sebagainya. Ada beberapa ukuran rasio

    profitabilitas yang dipakai, yakni:

    1. Return on Assets

    Menurut Syamsuddin (2009,63) merupakan rasio yang mengukur

    kemampuan perusahaan secara keseluruhan didalam menghasilkan

    keuntungan dengan jumlah keseluruhan aktiva yang tersedia didalam

    perusahaan.

    Rumus yang digunakan yaitu :

    ReturnonAssets = )�������*��ℎ�

    ����������100%

    2. Return on Equity

    Return on equity adalah rasio yang memperlihatkan sejauh manakah

    perusahaan mengelola modal sendiri (net worth) secara efektif,

    mengukur tingkat keuntungan dari investasi yang telah dilakukan

    pemilik modal sendiri atau pemegang saham perusahaan (Sawir

    2009:20).

    Rumus yang digunakan yaitu :

  • 13

    ReturnonEquity = )���ℎ����*��ℎ�

    ��������100%

    d. Rasio Aktivitas

    Merupakan rasio yang menggambarkan efektivitas perusahaan dalam

    mengelola aset kas dalam hal ini mengubah aset non kas menjadi aset kas.

    (Murhadi, 2013:58). Ada beberapa ukuran rasio aktivitas yang dipakai yaitu :

    1. Rasio Perputaran Kas

    Merupakan rasio mengukur aktivitas bisnis terhadap kelebihan aktiva lancar

    atas kewajiban lancar serta menunjukkan banyaknya penjualan (dalam

    rupiah) yang dapat diperoleh perusahaan untuk tiap rupiah modal kerja

    (Sawir, 2009:16).

    Rumus yang digunakan yaitu :

    �����/������������ = �����/���������

    ���������� − ��1�2�3���������100%

    2. Rasio Perputaran Piutang

    Merupakan perputaran piutang dalam satu periode. Makin tinggi

    perputaran piutang, maka investasi yang ditanamkan dalam bentuk

    piutang adalah rendah dan sebaliknya (Murhadi, 2013:58).

    Rumus yang digunakan yaitu :

    RasioPerputaranPiutang =�����/���������

    ���� − ����/������*��ℎ��100%

    4. Koperasi

    a. Pengertian Koperasi

  • 14

    Menurut PSAK No.27, 2007 dalam (Rudianto, 2010:3) koperasi adalah badan

    usaha yang mengorganir pemanfaatan dan pendayagunaan sumber daya

    ekonomi para anggotanya atas dasar prinsip-prinsip koperasi dan kaidah usaha

    ekonomi untuk meningkatkan taraf hidup anggota pada khususnya dan

    masyarakat daerah kerja pada umumnya. Dengan demikian, koperasi

    merupakan gerakan ekonomi rakyat dan soko guru perekonomian nasional.

    Sedangkan menurut Pasal 1 UU No.17/2012 dijelaskan bahwa koperasi adalah

    badan hukum yang didirikan oleh orang perseorangan atau badan hukum

    koperasi, dengan pemisahan kekayaan para anggotanya sebagai modal untuk

    menjalankan usaha, yang memenuhi aspirasi dan kebutuhan bersama di bidang

    ekonomi, sosial, dan budaya sesuai dengan nilai dan prinsip koperasi.

    Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan Koperasi, yaitu suatu

    badan/lembaga usaha yang beranggotakan orang-seorang untuk memperbaiki

    nasib penghidupan ekonomi dalam bentuk kerja sama yang bersifat sukarela

    yang berdasarkan asas kekeluargaan.

    b. Landasan, Tujuan dan Asas Koperasi

    Menurut Pasal 1 UU No.17/2012 dijelaskan bahwa koperasi berlandaskan

    Pancasila dan Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

    Koperasi berdasarkan asas kekeluargaan. Dan koperasi bertujuan untuk

    meningkatkan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada

    umumnya, sekaligus sebagi bagian yang tidak terpisahkan dari tatanan

    perekonomian nasional yang demokratis dan berkeadilan.

  • 15

    c. Nilai dan Prinsip Koperasi

    1. Nilai yang mendasari kegiatan operasi yaitu :

    a. kekeluargaan

    b. menolong diri sendiri

    c. bertanggung jawab

    d. demokrasi

    e. persamaan

    f. keadilan dan

    g. kemandirian

    2. Nilai yang diyakini anggota koperasi yaitu :

    a. kejujuran

    b. keterbukaan

    c. tanggung jawab dan

    d. kepedulian terhadap orang lain

    3. Koperasi melakukan prinsip koperasi yang meliputi

    a. keanggotaan koperasi bersifat sukarela dan terbuka

    b. pengawasan oleh anggota dilakukan secara demokratis

    c. anggota berpatisipasi aktif dalam kegiatan ekonomi koperasi

    d. koperasi merupakan badan usaha swadaya yang otonom dan independen

  • 16

    e. koperasi menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan bagi anggota,

    pengawas, pengurus dan karyawannya serta memberikan informasi

    kepada masyarakat tentang jati diri, kegiatan dan kemanfaatan koperasi

    f. koperasi melayani anggotanya secara prima dan memperkuat gerakan

    koperasi dengan bekerja sama melalui jaringan kegiatan pada tingkat

    lokal, nasional, regional, dan internasional dan

    g. koperasi bekerja untuk pembangunan berkelanjutan bagi lingkungan dan

    masyarakat melalui kebijakan yang disepakati oleh anggotanya