bab ii tinjauan pustaka a. gigi tiruan sebagian …repository.poltekkes-tjk.ac.id/147/3/6. bab ii...

21
4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Gigi Tiruan Sebagian Lepasan 1. Pengertian Gigi Tiruan Sebagian Lepasan Gigi tiruan sebagian lepasan adalah gigi tiruan yang menggantikan satu atau lebih gigi asli, tetapi tidak seluruh gigi asli dan struktur pendukungnya, didukung oleh gigi serta mukosa, yang dapat dilepas dari mulut dan dipasangkan kembali oleh pasien sendiri. (The Glossary of prosthodontic, 1999). Gigi tiruan harus dibuat mirip dengan gigi asli yang masih ada, sehingga tidak terlihat perubahan yang nyata pada penampilan wajah dan senyum pasien. Gigi tiruan juga dapat membuat seseorang merasa nyaman pada saat memakan-makanan tertentu dan dapat mengurangi rasa malu akibat kehilangan gigi (Wurangian, 2010). 2. Fungsi Gigi Tiruan Sebagian Lepasan Agar menghindari dampak yang tidak diinginkan akibat hilangnya gigi tanpa ada pengganti maka dibuat suatu alat tiruan sebagai pengganti gigi yang sudah hilang (Phoenix; dkk: 2003). fungsi gigi tiruan sebagian lepasan adalah sebagai berikut : a. Pemulihan fungsi estetik Alasan utama seorang pasien mencari perawatan prostodontik biasanya karena masalah estetik, baik yang disebabkan hilangnya gigi geligi, berubah bentuk, susunan, warna maupun berjejalnya gigi-geligi. Hilangnya gigi dapat disebabkan karena karies, penyakit periodontal, trauma atau gigi yang mengalami malposisi dan karena pencabutan. b. Peningkatan fungsi bicara Alat bicara yang tidak lengkap yang kurang sempurna dapat mempengaruhi suara penderita, misalnya pasien yang kehilangan gigi depan atas dan bawah. Kesulitan bicara dapat

Upload: others

Post on 31-Mar-2020

47 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Gigi Tiruan Sebagian …repository.poltekkes-tjk.ac.id/147/3/6. BAB II fix.pdfMetode klasifikasi Kennedy pertama kali dikenal oleh Dr.Edward Kennedy pada

4

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Gigi Tiruan Sebagian Lepasan

1. Pengertian Gigi Tiruan Sebagian Lepasan

Gigi tiruan sebagian lepasan adalah gigi tiruan yang menggantikan

satu atau lebih gigi asli, tetapi tidak seluruh gigi asli dan struktur

pendukungnya, didukung oleh gigi serta mukosa, yang dapat dilepas

dari mulut dan dipasangkan kembali oleh pasien sendiri. (The Glossary

of prosthodontic, 1999).

Gigi tiruan harus dibuat mirip dengan gigi asli yang masih ada,

sehingga tidak terlihat perubahan yang nyata pada penampilan wajah

dan senyum pasien. Gigi tiruan juga dapat membuat seseorang merasa

nyaman pada saat memakan-makanan tertentu dan dapat mengurangi

rasa malu akibat kehilangan gigi (Wurangian, 2010).

2. Fungsi Gigi Tiruan Sebagian Lepasan

Agar menghindari dampak yang tidak diinginkan akibat hilangnya gigi

tanpa ada pengganti maka dibuat suatu alat tiruan sebagai pengganti

gigi yang sudah hilang (Phoenix; dkk: 2003).

fungsi gigi tiruan sebagian lepasan adalah sebagai berikut :

a. Pemulihan fungsi estetik

Alasan utama seorang pasien mencari perawatan

prostodontik biasanya karena masalah estetik, baik yang

disebabkan hilangnya gigi geligi, berubah bentuk, susunan, warna

maupun berjejalnya gigi-geligi. Hilangnya gigi dapat disebabkan

karena karies, penyakit periodontal, trauma atau gigi yang

mengalami malposisi dan karena pencabutan.

b. Peningkatan fungsi bicara

Alat bicara yang tidak lengkap yang kurang sempurna dapat

mempengaruhi suara penderita, misalnya pasien yang

kehilangan gigi depan atas dan bawah. Kesulitan bicara dapat

Page 2: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Gigi Tiruan Sebagian …repository.poltekkes-tjk.ac.id/147/3/6. BAB II fix.pdfMetode klasifikasi Kennedy pertama kali dikenal oleh Dr.Edward Kennedy pada

5

timbul meskipun hanya bersifat sementara. Dalam hal ini gigi

geligi tiruan dapat meningkatkan dan memulihkan kemampuan

bicara, artinya ia mampu kembali mengucapkan kata-kata dan

berbicara dengan jelas, terutama bagi lawan bicaranya.

c. Perbaikan dan peningkatan fungsi pengunyahan

Pola kunyah penderita yang sudah kehilangan sebagian gigi

biasanya mengalami perubahan. Kehilangan beberapa gigi

terjadi pada kedua rahang, tetapi pada sisi sama, maka

pengunyahan akan dilakukan semaksimal mungkin oleh geligi

asli pada sisi lainnya. Dalam hal seperti ini, tekanan kunyah

akan dipikul satu sisi atau sebagian saja. Setelah pasien

memakai protesa, ternyata ia merasa perbaikan. Perbaikan ini

terjadi karena sekarang tekanan kunyah dapat disalurkan secara

lebih merata keseluruh bagian jaringan pendukung.

d. Mempertahankan jaringan mulut

Pasien yang menggunakan gigi tiruan dapat terbantu

mencerna makanan dengan baik, menjaga geligi yang masih

ada agar tidak hilang, dan mencegah resorpsi tulang alveolar.

e. Pencegahan migrasi gigi

Bila sebuah gigi dicabut atau hilang, gigi tetangganya dapat

bergerak memasuki ruang kosong tadi. Dengan demikian

terbukalah kesempatan masuknya makanan pada celah itu, hal

ini menjurus pada peradangan periodontal. Bila pasien

menggunakan gigi tiruan, hal-hal seperti migrasi dan erupsi

gigi antagonis akan dapat diatasi dan tidak terjadi kesulitan.

f. Peningkatan distribusi beban kunyah

Hilangnya sejumlah besar gigi mengakibatkan

bertambahnya beban oklusal pada gigi yang masih tinggal.

Keadaan ini akan memperburuk kondisi periodontalnya.

Akhirnya gigi ini akan menjadi goyang dan miring terutama

kearah labial untuk gigi depan atas. Pola kunyah jadi berubah,

karena pasien berusaha menghindari prematur lain. Beban

Page 3: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Gigi Tiruan Sebagian …repository.poltekkes-tjk.ac.id/147/3/6. BAB II fix.pdfMetode klasifikasi Kennedy pertama kali dikenal oleh Dr.Edward Kennedy pada

6

oklusal berkurang, pengubahan pola ini bisa saja menyebabkan

difungsi oto-otot kunyah.

B. Komponen Gigi Tiruan Sebagian Lepasan

1. Cengkeram

Cengkeram kawat merupakan jenis cengkeram yang lengannya

terbuat dari kawat jadi (wrought wire). Ukuran yang sering dipakai

untuk keperluan pembuatan gigi tiruan sebagian adalah yang bulat

dengan 0,7 mm untuk gigi anterior dan 0,8 untuk gigi posterior.

Syarat yang harus dipenuhi dalam pembuatan cengkeram yaitu

antara lain (Gunadi, 1991: 161).

a. Sandaran dan badan tidak boleh mengganggu oklusi maupun

artikulasi

b. Lengan cengkeram melewati garis survei

c. Ujug lengan cengkeram harus bulat

d. Tidak ada bekas tang dan lekukan yang rusak

Cengkeram kawat oklusal yang masing-masing dibagi menjadi beberapa

bentuk, yaitu:

1) Cengkeram tiga jari

Cengkeram ini dibentuk dengan menyoldir lengan-lengan

kawat pada sandaran atau menanamnya ke dalam basis.

Gambar 2.1 Cengkram tiga jari

( Gunadi,1991)

2) Cengkeram dua jari

Berbentuk sama seperti akers clasp tetapi tanpa sandaran,

yang bila perlu dapat ditambahkan berupa sandaran cor. Tanpa

Page 4: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Gigi Tiruan Sebagian …repository.poltekkes-tjk.ac.id/147/3/6. BAB II fix.pdfMetode klasifikasi Kennedy pertama kali dikenal oleh Dr.Edward Kennedy pada

7

sandaran, cengkeram ini dengan sendirinya berfungsi retentif

saja pada protesa dukungan jaringan.

Gambar 2.2 Cengkram dua jari

(Gunadi,1991)

3) Cengkeram jackson

Indikasi pemakaian cengkeram ini sama seperti cengkeram

dua jari.

Gambar 2.3 Cengkeram jackson

(Gunadi, 1991)

4) Cengkeram setengah jackson

Cengkeram ini disebut juga cengkeram satu jari atau

cengkeram C.

Gambar 2.4 Cengkeram Setengah Jackson

(Gunadi, 1991)

Page 5: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Gigi Tiruan Sebagian …repository.poltekkes-tjk.ac.id/147/3/6. BAB II fix.pdfMetode klasifikasi Kennedy pertama kali dikenal oleh Dr.Edward Kennedy pada

8

5) Cengkeram S

Berbentuk seperti huruf S, cengkeram ini bersandaran pada

singulum gigi kaninus Biasa dipakai untuk kaninus bawah,

dapat pula digunakan untuk kaninus atas.

Gambar 2.5 Cengkeram S

(Gunadi,1991)

2. Elemen Gigi

Elemen atau gigi tiruan merupakan bagian geligi tiruan sebagian

lepasan yang berfungsi menggantikan gigi asli yang hilang. Seleksi

gigi tiruan merupakan tahap yang cukup sulit dalam proses pembuatan

protesa, kecuali pada kasus dimana masih ada gigi asli yang bisa

dijadikan panduan atau mungkin sudah dilakukan rekaman pra ekstrasi

gigi.

Faktor-faktor yang harus diperhatikan dalam pemilihan gigi antara

lain (Gunadi, 1991: 206):

a. Ukuran gigi

Ukuran elemen gigi harus sesuai dengan gigi sejenis pada sisi

sebelahnya. Bila ruang yang ditinggalkan gigi asli sudah tidak

sesuai lagi, biasnya penyusunan dibuat diastem atau berjejal.

1) Gigi anterior

Garis senyum-garis orientasi incisal untuk panjang gigi yaitu

2/3 panjang gigi insisivus sentral atas, jarak distal kaninus

kiri kanan=jumlah lebar ke 6 gigi anterior atas, garis tepi

hidung yang berhimpit dengan poros gigi kaninus atas, lebar

gigi I-1 atas=1/3 wajah.

Page 6: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Gigi Tiruan Sebagian …repository.poltekkes-tjk.ac.id/147/3/6. BAB II fix.pdfMetode klasifikasi Kennedy pertama kali dikenal oleh Dr.Edward Kennedy pada

9

2) Gigi posterior

Memilih gigi posterior dengan fungsinya perlu diperhatikan:

Panjang gigi disesuaikan dengan jarak antara linggir rahang,

gigi yang diganti maksimal sampai molar ke-2 diukur dari

distal kaninus sampai batas lereng linggir di posterior, lebar

buko lingual atau patal yang telah disesuaikan dengan lebar

mesio distal nya.

b. Bentuk gigi

bentuk wajah ada hubungannya dengan bentuk gigi insisivus

sentral atas, Bentuk insisivus sentral atas sesuai dengan bentuk

garis luar wajah tetapi dalam arah terbalik.

c. Jenis kelamin

garis luar insisivus atas pada pria bersudut lebih tajam (giginya

berbentuk kuboidal), sedangkan pada wanita lebih tumpul

(giginya berbentuk spheroidal).

d. Umur

Bentuk gigi biasanya berubah dengan bertambahnya usia.

Bentuk tepi incisal pada usia tua telah mengalami keausan

karena pemakaian.

e. Warna gigi

Pada pembuatan gigi tiruan sebagian lepasan, untuk menentukan

warna gigi yang akan diganti dapat disesuaikan warna gigi yang

ada. Sinar yang paling baik berasal dari matahari, karena inilah

sinar alamiah dan praktis tidak memberi efek pada pemilihan

warna.

f. Kondisi penderita

Faktor yang perlu diperhatikan dalam hal ini adalah faktor usia

dan ras yang biasanya menjadi patokan dasar dalam pemilihan

gigi.

3. Basis Gigi Tiruan

a. Pengertian

Page 7: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Gigi Tiruan Sebagian …repository.poltekkes-tjk.ac.id/147/3/6. BAB II fix.pdfMetode klasifikasi Kennedy pertama kali dikenal oleh Dr.Edward Kennedy pada

10

Basis gigi tiruan merupakan salah satu komponen dari gigi tiruan

yang digunakan sebagai tempat anasir gigi tiruan dan bagian yang

bersandar di atas tulang yang tertutup oleh jaringan lunak (Carr

AB. dkk, 2011: 103).

b. Fungsi basis gigi tiruan

Basis gigi tiruan berfungsi untuk menggantikan tulang alveolar

yang telah hilang, mengembalikan estetik wajah, mendukung

elemen gigi tiruan dan menyalurkan gaya oklusal ke struktur

pendukung rongga mulut (Carr AB. dkk, 2011: 103).

c. Syarat-syarat basis gigi tiruan sebagai berikut (Manappallil JJ.

Basic dental material; dkk, 2003: 99).

Syarat bahan basis gigi tiruan adalah sebagai berikut: tidak

menyebabkan iritasi, memiliki penampilan yang mirip dengan

jaringan sekitarnya, memiliki stabilitas yang baik, merupakan

pengantar termal yang baik, memiliki permukaan yang keras

sehingga tidak mudah tergores atau aus serta halus dan mengkilat,

memiliki stabilitas warna yang baik, mudah dimanipulasi, mudah

diperbaiki apaila terjadi fraktur, mudah dibersihkan, memiliki

harga yang ekonomis.

d. Macam-macam bahan basis gigi tiruan

Menurut Carr, AB(2011) macam-macam bahan basis terdiri dari:

1) Basis metal atau kerangka logam

Bahan basis gigi tiruan logam memiliki beberapa kelebihan dan

kekurangan. Beberapa kelebihan yang dimiliki oleh bahan basis

gigi tiruan logam adalah basis gigi tiruan logam dapat

memberikan stimulasi ke jaringan yang dibawahnya dan

mencegah terjadinya atropi pada tulang alveolar yang mungkin

terjadi pada basis berbahan resin, sehingga basis gigi tiruan

logam dapat mempertahankan kesehatan jaringan yang

berkontak dengan jaringan basis gigi tiruan. Namun bahan

basis gigi tiruan ini memiliki kekurangan seperti mudah

mengalami korosi, relatif lebih mahal, pembuatan dan relining

Page 8: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Gigi Tiruan Sebagian …repository.poltekkes-tjk.ac.id/147/3/6. BAB II fix.pdfMetode klasifikasi Kennedy pertama kali dikenal oleh Dr.Edward Kennedy pada

11

yang lebih sulit serta kurang estetik karena warna basis yang

tidak sewarna dengan jaringan sekitarnya (Carr AB. dkk, 2011:

103)

2) Basis resin akrilik

Basis resin akrilik adalah suatu polimer sintesis yang terbuat

dari resin dan merupakan rangkaian panjang dari monomer-

monomer methyl metacrylate yang berulang. Bahan dasar gigi

tiruan akrilik yang biasa digunakan adalah (methyl metacrylate)

yang biasa disingkat dengan PMMA. Bahan dasar gigi tiruan

umumnya dipakai adalah resin akrilik methyl metacrylate

(Nallaswamy. dkk, 2003: 5-6)

a. Menurut Combe sifat-sifat resin akrilik sebagai berikut:

1. Porositas dapat memberi pengaruh yang tidak

menguntungkan pada kekuatan dan sifat-sifat resin

akrilik.

2. Retak disebabkan adanya tensile stress yang

menyebabkan terpisahnya molekul-molekul polimer.

3. Kestabilan dimensional, berhubungan dengan absorbsi air

dan hilangnya internal stress selama pemakaian gigi

tiruan.

4. Fraktur terjadi karena adanya impact dan fatigue.

b. Keuntungan

1. akrilik memilik warna transparan merah muda, yang

dekat dengan warna gingiva, memberi estetik yang bagus.

2. Gigi tiruan dengan bahan ini mudah dilakukan

rebasing/relining.

3. Tersedia dalam berbagai pigmen warna yang dapat

digunakan untuk karakteristik tertentu.

4. Bahan ini cukup kuat dan dapat menahan tekanan oklusi

normal.

Page 9: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Gigi Tiruan Sebagian …repository.poltekkes-tjk.ac.id/147/3/6. BAB II fix.pdfMetode klasifikasi Kennedy pertama kali dikenal oleh Dr.Edward Kennedy pada

12

c. Kerugian

1. Tidak dapat digunakan pada bagian tipis seperti basis

logam. Oleh karena itu berpengaruh pada cara bicara

pasien

2. Tidak menghantarkan panas apapun, sehingga presepsi

pasien terhadap suhu makanan berkurang.

3. Sulit untuk dipertahankan.

4. Kekurangan dari resin akrilik juga yaitu mudah menyerap

cairan yang masuk dalam rongga mulut sehingga

menyebabkan perubahan warna. Perubahan warna pada

resin akrilik dapat terjadi karena kebiasaan

mengkonsumsi minuman yang mengandung zat warna.

3) Basis nilon termoplastis

Bahan daar dari nilon termoplastis adalah poliamida, yang

berasal dari monomer diamine dan basic acid.. Bahan ini

umumnya digunakan untuk menggantikan bahan basis gigi

tiruan logam dan akrilik, yang digunakan untuk menjadi

kerangka dalam gigi tiruan sebagian lepasan sederhana. Nilon

termoplastis ini memiliki kekuatan fisik yang tinggi, tahan

panas dan tahan kimia. Selain itu, dapat dimanipulasi dengan

mudah untuk meningkatkan kekuatan terhadap aus karena

kekuatan, elastisitas, dan ketahanan panas yang luar biasa,

nilon menjadi kandidat utama untuk menggantikan penggunaan

bahan logam (Negrutiu M. dkk, 2005: 295).

Pasien yang tidak kooperatif serta memiliki oral hygiene (OH)

yang jelek tidak diindikasikan untuk protesa fleksibel. Selain

itu pada kasus-kasus dimana gigi-gigi asli yang tersisa

memiliki mahkota klinis; deep bite (> 4 mm); serta kasus

berujung bebas Kennedy Kelas I dan II dengan ekstensi basis

ke arah distal disertai atrofi ridge dan bentuk ridge yang tajam

juga merupakan kontra indikasi (DiTolla M. dkk, 2004).

Page 10: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Gigi Tiruan Sebagian …repository.poltekkes-tjk.ac.id/147/3/6. BAB II fix.pdfMetode klasifikasi Kennedy pertama kali dikenal oleh Dr.Edward Kennedy pada

13

Pada pembuatan gigi tiruan sebagian lepasan, tahap pertama

yang dilakukan adalah menetukan kelas dari masin-masing

daerah tak bergigi, pembuatan desain. Ada beberapa metode

dari klasifikasi, klasifikasi Kennedy membagi semua keadaan

daerah tak bergigi menjadi empat macam keadaan, yaitu kelas

I, kelas II, kelas III, kelas IV.

C. Klasifikasi Kennedy

Metode klasifikasi Kennedy pertama kali dikenal oleh Dr.Edward

Kennedy pada tahun 1992. Kehilangan gigi dalam lengkung rahang dalam

menegakkan desain dapat ditentukan dari klasifikasi Kennedy

(McCracken’s, 2002: 20). Klasifikasi Kennedy membagi sebagian

lengkung rahang dalam 4 kelas yaitu:

a. Kelas I

Daerah tak bergigi terletak dibagian posterior dari gigi yang

masih ada dan berada pada kedua sisi rahang (bilateral).

Gambar 2.6 Klasifikasi Kennedy Kelas I

(McCracken’s, 2002)

b. Kelas II

Daerah tak bergigi terletak dibagian posterior dari gigi yang

masih ada, tetapi berada hanya pada salah satu sisi rahang saja

(unilateral).

Page 11: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Gigi Tiruan Sebagian …repository.poltekkes-tjk.ac.id/147/3/6. BAB II fix.pdfMetode klasifikasi Kennedy pertama kali dikenal oleh Dr.Edward Kennedy pada

14

Gambar 2.7 Kasifikasi Kennedy Kelas II

(McCracken’s, 2002)

c. Kelas III

Daerah tak bergigi terletak diantara gigi-gigi yang masih

ada dibagian posterior maupun anteriornya dan unilateral.

Gambar 2.8 Kasifikasi Kennedy Kelas III

(McCracken’s, 2002)

d. Kelas IV

Daerah tak bergigi terletak pada bagian anterior posterior

dari gigi masih ada dan melewati garis tengah rahang.

Gambar 2.9 Kasifikasi Kennedy Kelas IV

(McCracken’s, 2002)

D. Pembuatan Desain Gigi Tiruan Sebagian Lepasan

Tahap-tahap pembuatan desain yaitu:

1. Menentukan kelas dari masing-masing daerah tak bergigi

Page 12: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Gigi Tiruan Sebagian …repository.poltekkes-tjk.ac.id/147/3/6. BAB II fix.pdfMetode klasifikasi Kennedy pertama kali dikenal oleh Dr.Edward Kennedy pada

15

Daerah tak bergigi pada suatu lengkung gigi dapat bervariasi, dalam

hal panjang, macam, jumlah dan letaknya. Semua ini akan

mempengaruhi rencana pembuatan desain gigi tiruan, baik dalam

bentuk sadel, konektor, maupun dukungannya.

2. Menentukan macam dukungan dari setiap sadel

Bentuk daerah tak bergigi ada dua macam yaitu dilihat dari letaknya

,sebuah sadel bisa berujung tertutup (paradental) bila kedua ujung

atau sisinya dibatasi gigi asli dan dikatakan sadel berujung bebas (free

end) bila gigi asli hanya menjadi batas pada salah satu sisinya saja,

biasanya dibagian posterior. Ada tiga pilihan untuk dukungan sadel

paradental, yaitu dukungan dari gigi, mukosa, atau dari gigi mukosa

(kombinasi). Dukungan terbaik untuk protesa sebagian lepasan dapat

diperoleh dari beberapa faktor yaitu keadaan jaringan pendukung,

panjang sadel, dan keadaan rahang yang akan dipasang gigi tiruan.

3. Menentukan jenis penahan

a). Dukungan dari sadel

Hal ini berkaitan dengan indikasi dari macam cengkeram yang akan

dipakai dari gigi penyangga yang ada atau diperlukan.

b). Stabilisasi dari geligi tiruan

Hal ini berhubungan dengan jumlah dan macam gigi pendukung

yang ada dan yang akan dipakai.

c). Estetika

Ini berhubungan dengan bentuk atau tipe cengkeram serta lokasi

gigi penyangga.

4. Menentukan jenis konektor

Untuk protesa resin, konektor yang akan dipakai biasanya berbentuk

plat. Pada gigi tiruan kerangka logam, bentuk konektor bervariasi dan

dipilih sesuai indikasinya.

Page 13: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Gigi Tiruan Sebagian …repository.poltekkes-tjk.ac.id/147/3/6. BAB II fix.pdfMetode klasifikasi Kennedy pertama kali dikenal oleh Dr.Edward Kennedy pada

16

E. Retensi dan Stabilisasi

1. Pengertian Retensi

Retensi dapat didefinisikan sebagai ketahanan gigi tiruan terhadap

pengangkatannya dari mulut. Retensi adalah kualitas yang tidak dapat

dipisahkan dari suatu gigi tiruan untuk untuk melawan gaya gravitasi,

daya lekat makanan, serta gaya-gaya yang berhubungan dengan gerak

rahang. Retensi adalah cara memegang gigi tiruan pada posisinya di

dalam mulut (Watt, D.M, 1992: 54).

Faktor-faktor Retensi Gigi Tiruan

1) Cengkeram

Retainer dapat dibagi menjadi 2 kelompok. Pertama

retainer langsung (direct retainer) yang berkontak langsung

dengan permukaan gigi penyangga dan dapat berupa

cengkeram. Selanjutnya, retainer tak langsung (indirect

retainer) yang memberikan retensi untuk melawan gaya yang

cenderung melepas protesa kearah oklusal dan bekerja pada

basis.

2) Perluasan basis geligi tiruan

Desain basis gigi tiruan dibuat cenderung menutupi seluas

mungkin permukaan jaringan lunak, sampai batas toleransi

pasien. Hal ini sesuai dengan prinsip dasar biomekanik,

yaitu gaya oklusal harus disalurkan ke permukaan seluas

mungkin, sehingga tekanan persatuan luas menjadi kecil dan

sehingga dapat meningkatkan faktor retensi dan stabilisasi

(Watt, D.M, 1992: 90).

3) Pengap periferi (Peripheral seal)

Jelas sekali bahwa faktor penting yang mempengaruhi

retensi suatu gigi tiruan adalah pengap periferi. Efektivitas

pengap periferi sangat mempengaruhi efek retentif dari

tekanan atmosfer. Tampaknya tekanan fisik ini terutama

bertanggung jawab terhadap tekanan-tekanan yang dapat

melepaskan suatu gigi tiruan. Pentingnya penutupan tepi

Page 14: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Gigi Tiruan Sebagian …repository.poltekkes-tjk.ac.id/147/3/6. BAB II fix.pdfMetode klasifikasi Kennedy pertama kali dikenal oleh Dr.Edward Kennedy pada

17

yang kedap udara disekeliling tepi gigi tiruan tidak dapat

diabaikan (Watt, D.M 1992: 59).

2. Pengertian Stabilisasi

Menurut Gunadi (1991), stabilisasi merupakan gaya melawan

pergerakan geligi tiruan dalam arah horizontal. Dalam hal ini semua

bagian cengkeram berperan, kecuali bagian terminal (ujung) lengan

retentif. Kekuatan retentif memberikan ketahanan terhadap gigi tiruan

dari mukosa pendukung dan bekerja melalui permukaan gigi tiruan:

a. Permukaan oklusal adalah bagian permukaan gigi tiruan

yang berkontak atau hampir berkontak dengan permukaan

yang sesuai dari gigi tiruan lawan atau gigi asli.

b. Permukaan poles adalah bagian permukaan gigi tiruan yang

terbentang dari permukaan oklusal termasuk permukaan

palatal. Bagian basis gigi tiruan inilah yang biasanya

dipoles, termasuk permukaan bukal dan lingual gigi,

permukaan ini berkontak dengan bibir, pipi dan lidah.

c. Permukaan cetakan adalah bagian dari permukaan gigi tiruan

yang konturnya ditentukan oleh cetakan. Bagian ini

mencakup tepi gigi tiruan yang terbentang ke permukaan

mukosa.

F. Macam-macam Relasi Rahang

Menurut Edward Angle (1899) relasi rahang dibagi menjadi 3, yaitu:

1. Relasi Rahang Kelas I

Lengkung rahang atas dan rahang bawah mempunyai hubungan

normal dimana alveolar ridge rahang atas sejajar dengan alveolar ridge

rahang bawah.

Gambar 2.10 Relasi Rahang Kelas I

Edward Angle (1899)

Page 15: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Gigi Tiruan Sebagian …repository.poltekkes-tjk.ac.id/147/3/6. BAB II fix.pdfMetode klasifikasi Kennedy pertama kali dikenal oleh Dr.Edward Kennedy pada

18

2. Relasi Rahang Kelas II

Pada hubungan kelas II, lengkung rahang bawah lebih ke posterior dari

lengkung rahang atas. Hal ini disebabkan karena alveolar ridge rahang

bawah lebih pendek dan sempit dibandingkan alveolar ridge rahang atas.

Pada relasi rahang kelas II terbagi menjadi 2 bagian yaitu:

a. Relasi rahang kelas II devisi I

Lengkung gigi mempunyai hubungan kelas II, dengan gigi

insisivus sentral atas proklinasi, dan overjet incisal lebih besar.

Gambar 2.11 Relasi Rahang Kelas II Devisi I

Edward Angle (1899)

b. Relasi rahang kelas II devisi II

Lengkung gigi mempunyai hubungan kelas II, dengan gigi-gigi

insisivus sentral atas yang proklinasi dan overbite incisal yang

besar.

Gambar 2.12 Relasi Rahang Kelas II Devisi I

Edward Angle (1899)

3. Relasi Rahang Kelas III

Pada hubungan kelas 3, lengkung rahang bawah lebih kedepan dari

lengkung rahang atas. Hal ini disebabkan biasanya rahang bawah lebih

lebar dari rahang atas.

Page 16: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Gigi Tiruan Sebagian …repository.poltekkes-tjk.ac.id/147/3/6. BAB II fix.pdfMetode klasifikasi Kennedy pertama kali dikenal oleh Dr.Edward Kennedy pada

19

Gambar 2.13 Relasi Rahang Kelas III

Edward Angle (1899)

G. Kelainan Malposisi

1. Crossbite

Crossbite adalah salah satu kondisi dimana satu atau beberapa gigi

mengalami malposisi kearah bukal, lingual atau labial terhadap gigi

antagonisnya. Berdasarkan lokasinya crossbite dibedakan menjadi

crossbite anterior dan crossbite posterior (Gungga dkk, 2015:122-123).

2. Deep Bite

Malrelasi deep bite merupakan suatu kondisi tertutupnya gigi

anterior mandibula oleh gigi anterior maksila pada bidang vertikal

secara secara berlebihan, melebihi jarak gigit normal maupun melewati

sepertiga incisal gigi incisisivus mandibula. Deep bite merupakan

bentuk penyimpangan hubungan vertikal yang paling banyak terjadi

(Bhalaji, S.I, 2004).

Deep bite disebabkan oleh faktor gigi dapat terjadi karena erupsi

gigi anterior yang berlebihan maupun karena infraklusi gigi posterior.

Erupsi gigi anterior yang berlebihan biasanya terjadi karena adanya

jarak gigit yang besar sehingga gigi anterior mandibula gagal untuk

mencapai kontak dengan permukaan palatal gigi anterior maksila dan

dapat bererupsi bebas sehingga menimbulkan overbite yang besar.

Deep bite adalah suatu keadaan dimana jarak menutupnya bagian

incisal insisivus mandibula dalam arah vertikal melebihi 2-3 mm. Pada

kasus deep bite, gigi posterior sering berjejal, ,dan supra oklusi

(Bhalaji, S.I, 2004).

Page 17: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Gigi Tiruan Sebagian …repository.poltekkes-tjk.ac.id/147/3/6. BAB II fix.pdfMetode klasifikasi Kennedy pertama kali dikenal oleh Dr.Edward Kennedy pada

20

3. Migrasi dan Rotasi Gigi

Hilangnya kesinambungan pada lengkung gigi dapat menyebabkan

pergeseran, miring atau berputarnya gigi. Karena gigi tidak menempati

posisi yang normal untuk menerima beban yang terjadi pada saat

pengunyahan, maka akan mengakibatkan kerusakan struktur

periodontal (Gunadi;dkk, 1991: 31).

4. Ekstrusi

Ekstrusi adalah pergerakan gigi keluar dari alveolus dimana akar

mengikuti mahkota. Ekstrusi gigi dari soketnya dapat terjadi tanpa

resopsi dan deposisi tulang yang dibutuhkan untuk pembentukan

kembali dari mekanisme pendukung gigi. Pada umunya pergerakan

ekstrusi mengakibatkan tarikan pada seluruh struktur pendukung

(William J. K, 2000: 1-8).

H. Prosedur Pembuatan Gigi Tiruan Sebagian Lepasan Akrilik

Dalam pembuatan gigi tiruan sebagian lepasan, teknisi laboratorium

Teknik Gigi harus mengetahui tahap-tahap yang harus dikerjakan dari

awal sampai akhir agar mendapatkan hasil akhir protesa gigi tiruan yang

baik sesuai dengan yang diharapkan. Adapun tahap-tahap yang harus

dikerjakan, (Itjiningsih, 1991: 133) yaitu:

1. Model Kerja

Menurut Itjiningsih, syarat model kerja yang baik ialah bersih dari

nodul dan batas anatomi terbentuk jelas untuk mempermudah saat

pembuatan protesa (Pratiwi, Amelia, 2016: 14).

2. Survey dan Block Out

Survey yaitu prosedur penentuan lokasi, garis diluar kontur, posisi

gigi, dan jaringan sekitarnya pada model rahang, sebelum membuat

gigi tiruan. Block out yaitu cara menutup area undercut pada gigi

maupun jaringan lunak yang menghalangi pemasangan dan pelepasan

gigi tiruan.

Page 18: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Gigi Tiruan Sebagian …repository.poltekkes-tjk.ac.id/147/3/6. BAB II fix.pdfMetode klasifikasi Kennedy pertama kali dikenal oleh Dr.Edward Kennedy pada

21

3. Pembuatan Bite Rim

Bite rim atau galangan gigit digunakan untuk menentukan tinggi

bidang oklusal. Pembuatan bite rim ini dapat dilakukan dengan dua

cara yaitu dengan menggunakan wax rim former atau dengan lembaran

malam yang digulung.pembuatan bite rim untuk rahang atas anterior

dapat dibuat sejajar dengan tinggi gigi sebelahnya yang masih ada,

lebarnya 4 mm dan posterior dengan ukuran: tinggi 10-12 mm, lebar 4

mm dan posterior dengan ukuran: tinggi 10-12 mm, lebar 5 mm

dengan perbandingan 1:1 (Itjiningsih, 1991:51;57;59).

4. Penanaman Model Kerja pada Okludator

Okludator adalah alat yang digunakan untuk meniru gerakan tinggi

bidang oklusal. Penanaman okludator yang baik ialah sesuai dengan

bentuk oklusi, garis median okludator hrus berhimpitan dengan garis

median pada model, bidang oklusal sejajar dengan bidang datar, serta

gips pada model kerja rapih atau tidak menutupi batas anatomi model

kerja (Pratiwi, Amelia, 2016: 15). Okludator hanya dapat menentukan

oklusi sentrik dan hanya ada gerakan engsel. Tujuan penanaman model

pada okludator ini untuk membantu dalam proses penyusunan elemen

gigi.

5. Pembuatan Cengkeram

Cengkeram mengelilingi gigi serta menyentuh sebagian kontur

terbesar gigi dibuat untuk memberikan retensi, stabilisasi dan support

untuk gigi tiruan sebagian lepasan.

6. Penyusunan Elemen Gigi Tiruan

Penyusunan gigi tiruan merupakan salah satu yang paling penting,

hal ini disebabkan oleh hubungan diantara gigi-gigi tersebut dengan

faktor gigi yang masih ada. Pasien dengan kelas 1 deep bite

kehilangan gigi asli dapat menimbulkan masalah yang berat karena

adanya pertentangan antara kebutuhan estetika dan kebutuhan

fungsional, dikarenakan overjet yang relatif kecil dan overbite yang

dalam pada gigi asli sehingga akan menyebabkan hambatan incisal

yang berat dengan konsekuensi goyangannya gigi tiruan.

Page 19: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Gigi Tiruan Sebagian …repository.poltekkes-tjk.ac.id/147/3/6. BAB II fix.pdfMetode klasifikasi Kennedy pertama kali dikenal oleh Dr.Edward Kennedy pada

22

Untuk menghasilkan penampilan yang terbaik tanpa

menghilangkan ciri-ciri wajah, maka gigi anterior atas dapat disusun

lebih pendek untuk mengurangi overbite. Dengan cara ini overbite

yang dalam dapat dikurangi, dan penampilan pasien jadi lebih baik.

Penempatan gigi-gigi anterior di bawah bibir atas membuatnya kurang

menonjol, tetapi bibir didukung pada posisi yang sama seperti waktu

gigi asli masih ada. Kadang-kadang dianjurkan untuk mengambil

sebagian dari prosesus alveolaris, dan gigi-gigi dipasang sedikit ke

belakang di dalam mulut. Tetapi hal ini hampir selalu menghasilkan

bibir atas yang tampak lebih tipis dan jatuh ke dalam, sehingga pasien

tampak lebih tua. Disamping itu, pengurangan overjet merintangi

gerak meluncur waktu bicara dan gigi tiruan atas mungkin dapat lepas

oleh benturan antara gigi-gigi anterior (Watt, D. M,1992: 143).

7. Wax Countouring

Wax countouring adalah membentuk dasar dari geligi tiruan malam

sedemikian rupa sehinga harmonis dengan otot-otot penderita dan

semirip mungkin dengan anatomis gusi dan jaringan lunak dalam

mulut akan menghasilkan geligi tiruan yang stabil, menjaga denture

pada tempatnya secara tetap dan selaras. Kontur yang dibentuk dalam

pembuatan wax contouring yaitu: tonjolan akar berbentuk huruf V,

daerah interproksimal harus sedikit cembung, meniru daerah-daerah

interdental papila, daerah bukal posterior atas menutupi tuberositas

(sedikit cembung) dan daerah palatal sampai garis “A-H line”, daerah

bukal posterior bawah biasanya di daerah molar dibuat cekung, daerah

lingual, bentuk rugae pada langit-langit, dan haluskan semua

permukaan luar geligi tiruan malam dengan melewatkan di api dengan

kain satin sutra sampai mengkilat.

8. Flasking

Flasking adalah suatu proses penanaman model malam kedalam

flask untuk mendapat suatu mould space.

Page 20: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Gigi Tiruan Sebagian …repository.poltekkes-tjk.ac.id/147/3/6. BAB II fix.pdfMetode klasifikasi Kennedy pertama kali dikenal oleh Dr.Edward Kennedy pada

23

a. Holding the casting

Model gigi tiruan berada di kuvet bawah dan elemen gigi tiruan

ditutup dengan gips sehingga setelah boiling out akan terlihat ruang

sempit.

b. Pulling the casting

Model gigi tiruan berada di kuvet bawah dan seluruh

elemen gigi tiruan dibiarkan terbuka sehingga setelah boiling

out elemen gigi tiruan akan ikut ke kuvet atas.

9. Boiling Out

Boiling out adalah pembuangan pola malam dengan cara direbus

selama 15 menit setelah itu disiram, Tujuannya untuk menghilangkan

wax dari model yang telah ditanam kedalam kuvet untuk mendapatkan

mould space.

10. Packing

Packing ialah proses pencampuran antara monomer dan polimer

resin akrilik, kemudian dimasukkan kedalam ruangan yang terdapat

pada kuvet. Ada dua metode packing, yaitu dry method dan Wet

method. Dimana pada kasus GTSL biasa digunakan teknik wet

method. Wet method ialah mencampurkan monomer dan polimer di

mixing jar dan bila sudah dough stage baru dimasukkan kedalam

mould space (Itjiningsih, 1991: 155).

11. Curing

Curing adalah proses polimerisasi antara monomer yang bereaksi

dengan polimer bila dipanaskan atau ditambah suatu zat kimia lain.

Pembuatan gigi tiruan sebagian lepasan biasanya sering menggunakan

pemanasan heat curing yang di masukan kedalam air yang belum

mendidih dan ditunggu selama 60 menit (1 jam).

12. Deflasking

Bila curing telah selesai, maka kuvet dibiarkan mendingin sendiri

sampai suhu kamar, baru kuvet boleh dibuka. Apabila kuvet pada

waktu masih panas sudah dibuka maka akan terjadi perubahan bentuk

Page 21: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Gigi Tiruan Sebagian …repository.poltekkes-tjk.ac.id/147/3/6. BAB II fix.pdfMetode klasifikasi Kennedy pertama kali dikenal oleh Dr.Edward Kennedy pada

24

dan sebaliknya bila sangat dingin resin akrilik akan menjadi rapuh.

Deflasking ialah melepaskan geligi tiruan resin akrilik dari kuvet dan

bahan tanamnya dan model dikeluarkan secara utuh (Itjiningsih, 1991).

13. Finishing

Finishing adalah proses membersihkan sisa-sisa bahan tanam dan

merapihkan sisa-sisa akrilik dengan menggunakan bur fissure bur dan

dirapihkan dengan bur fraser lalu dihaluskan dengan amplas.

14. Polishing

proses pemolesan protesa gigi tiruan sebagian lepasan dengan

menggunakan feltcone dengan pumice/abu gosok untuk

menghilangkan guratan setelah halus dan bersih untuk

mengkilapkannya digunakan sikat putih blue angel. Proses ini

merupakan proses akhir dalam pembuatan gigi tiruan sebagian lepasan

(Itjiningsih, 1991).