bab ii tinjauan pustaka 2.1 rasio kecukupan modal...

21
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Rasio Kecukupan Modal (CAR) 2.1.1 Definisi CAR Secara umum, pengertian CAR (Capital Adequacy Ratio) adalah rasio kecukupan modal yang berfungsi menampung risiko kerugian yang kemungkinan dihadapi oleh bank. Semakin tinggi CAR maka semakin baik kemampuan bank tersebut untuk menanggung risiko dari setiap kredit/aktiva produktif yang berisiko. Jika nilai CAR tinggi maka bank tersebut mampu membiayai kegiatan operasional dan memberikan kontribusi yang cukup besar bagi profitabilitas. Sedangkan, menurut Dendawijaya (2005:121) CAR adalah ” Rasio yang memperlihatkan seberapa jauh seluruh aktiva bank yang mengandung risiko (kredit, penyertaan , surat berharga, tagihan pada bank lain ) ikut dibiayai dari dana modal sendiri bank disamping memperoleh dana – dana dari sumber – sumber di luar bank , seperti dana dari masyarakat , pinjaman , dan lain – lain. CAR merupakan indikator terhadap kemampuan bank untuk menutupi penurunan aktivanya sebagai akibat dari kerugian – kerugian bank yang di sebabkan oleh aktiva yang berisiko. Capital Adequacy Ratio (CAR) dapat dihitung dengan menggunakan formula sebagai berikut : CAR = Modal Aktiva Tertimbang Menurut Resiko Universitas Sumatera Utara

Upload: others

Post on 27-Feb-2020

8 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Rasio Kecukupan Modal …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/41211/4/Chapter II.pdfBAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Rasio Kecukupan Modal (CAR) 2.1.1 Definisi

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Rasio Kecukupan Modal (CAR)

2.1.1 Definisi CAR

Secara umum, pengertian CAR (Capital Adequacy Ratio) adalah rasio

kecukupan modal yang berfungsi menampung risiko kerugian yang kemungkinan

dihadapi oleh bank. Semakin tinggi CAR maka semakin baik kemampuan bank

tersebut untuk menanggung risiko dari setiap kredit/aktiva produktif yang

berisiko. Jika nilai CAR tinggi maka bank tersebut mampu membiayai kegiatan

operasional dan memberikan kontribusi yang cukup besar bagi profitabilitas.

Sedangkan, menurut Dendawijaya (2005:121) CAR adalah ” Rasio yang

memperlihatkan seberapa jauh seluruh aktiva bank yang mengandung risiko

(kredit, penyertaan , surat berharga, tagihan pada bank lain ) ikut dibiayai dari

dana modal sendiri bank disamping memperoleh dana – dana dari sumber –

sumber di luar bank , seperti dana dari masyarakat , pinjaman , dan lain – lain.

CAR merupakan indikator terhadap kemampuan bank untuk menutupi penurunan

aktivanya sebagai akibat dari kerugian – kerugian bank yang di sebabkan oleh

aktiva yang berisiko.

Capital Adequacy Ratio (CAR) dapat dihitung dengan menggunakan

formula sebagai berikut :

CAR = Modal

Aktiva Tertimbang Menurut Resiko

Universitas Sumatera Utara

Page 2: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Rasio Kecukupan Modal …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/41211/4/Chapter II.pdfBAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Rasio Kecukupan Modal (CAR) 2.1.1 Definisi

Penyediaan modal minimum yang ditetapkan oleh pemerintah dalam

penilaian kesehatan bank ini berubah-ubah sesuai dengan tingkat keperluan yang

dianggap paling tepat. Misalnya, tingkat CAR yang ditetapkan oleh pemerintah

untuk tahun 1999 minimal 8% dan untuk tahun 2001 minimal 12%. Pada

prinsipnya, tingkat CAR ini disesuaikan dengan ketentuan CAR yang berlaku

secara internasional yaitu sesuai dengan standard yang dikeluarkan oleh Bank for

International Settlement (BIS). Peningkatan CAR ini bertujuan untuk

meningkatkan kinerja dan untuk memastikan prinsip kehati-hatian perbankan

senantiasa terjamin.

2.1.2 Unsur Capital Adequacy Ratio (CAR)

Menurut Rivai (2007:709), modal adalah faktor penting bagi bank dalam

rangka pengembangan usaha dan menampung kerugian. Agar mampu

berkembang dan bersaing secara sehat, maka permodalannya perlu disesuaikan

dengan ukuran internasional yang dikenal dengan standar BIS (Bank for

International Settlement). Modal terdiri dari modal inti dan modal pelengkap

(Susilo, 2000:28) dengan penjelasan sebagai berikut:

1. Modal Inti, berupa:

a. Modal Disetor, yaitu modal yang telah disetor secara efektif oleh

pemiliknya.

b. Agio Saham, yaitu selisih lebih setoran yang diterima oleh bank akibat

harga saham yang melebihi nilai nominal.

Universitas Sumatera Utara

Page 3: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Rasio Kecukupan Modal …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/41211/4/Chapter II.pdfBAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Rasio Kecukupan Modal (CAR) 2.1.1 Definisi

c. Modal Sumbangan, yaitu modal yang diperoleh dari

sumbangansumbangan saham, termasuk selisih antara nilai yang tercatat

dengan harga jual apabila saham tersebut dijual.

d. Cadangan umum, yaitu cadangan dari penyisihan laba yang ditahan atau

dari laba bersih setelah dikurangi pajak, dan mendapat persetujuan rapat

anggota sesuai dengan ketentuan pendirian atau anggaran masing-masing

bank.

e. Cadangan tujuan, yaitu bagian laba setelah dikurangi pajak yang

disisihkan untuk tujuan tertentu dan telah mendapat persetujuan rapat

umum pemegang saham atau rapat anggota.

f. Laba yang ditahan, yaitu saldo laba bersih setelah dikurangi pajak yang

oleh RUPS atau rapat anggota diputuskan untuk tidak dibagikan.

g. Laba tahun lalu, yaitu seluruh laba bersih tahun lalu setelah

diperhitungkan pajak dan belum ditetapkan penggunaannya.

h. Laba tahun berjalan, yaitu 50 persen dari laba tahun buku berjalan

dikurangi pajak. Apabila tahun berjalan bank mengalami kerugian, maka

seluruh kerugian tersebut menjadi faktor pengurang dari modal inti.

2. Modal Pelengkap, berupa:

a. Cadangan revaluasi aktiva tetap, yaitu cadangan yang dibentuk dari

selisih penilaian kembali aktiva tetap yang telah mendapat persetujuan

Direktorat Jenderal Pajak.

b. Penyisihan penghasilan aktiva produktif, yaitu cadangan yang dibentuk

dengan cara membebani laba rugi tahun berjalan. Cadangan ini dibentuk

Universitas Sumatera Utara

Page 4: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Rasio Kecukupan Modal …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/41211/4/Chapter II.pdfBAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Rasio Kecukupan Modal (CAR) 2.1.1 Definisi

untuk menampung kerugian yang mungkin timbul akibat tidak diterimanya

kembali sebagian atau seluruh aktiva produktif. Penyisihan penghapusan

aktiva produktif yang dapat diperhitungkan sebagai modal pelengkap

adalah maksimum 25 persen dari ATMR.

c. Modal Kuasi, yaitu modal yang didukung oleh instrument atau warkat

yang memiliki sifat seperti modal.

d. Pinjaman subordinasi, yaitu pinjaman yang harus memenuhi berbagai

syarat, seperti ada perjanjian tertulis antara bank dan pemberi pinjaman

mendapat persetujuan dari Bank Indonesia, minimal berjangka lima tahun

dan pelunasan sebelum jatuh tempo, harus ada Bank Indonesia.

Menurut Sinungan (1992:169) Aktiva tertimbang menurut resiko (ATMR)

adalah aktiva yang tercantum dalam neraca maupun aktiva yang bersifat

administratif sebagaimana tercermin pada kewajiban yang masih bersifat

kontingen dann atau komitmen yang disediakan oleh bank bagi pihak ketiga.

Terhadap masing-masing jenis aktiva tersebut ditetapkan bobot resiko yang

besarnya didasarkan pada kadar resiko yang terkandung pada aktiva itu sendiri

atau bobot resiko yang didasarkan pada golongan nasabah, penjamin, atau sifat

barang jaminan.

Adapun menurut Sinungan (1992:178) langkah-langkah dalam

perhitungan penyediaan modal minimum bank adalah sebagai berikut:

1. ATMR aktiva neraca dihitung dengan cara mengalikan nilai nominal

masing-masing aktiva yang bersangkutan dengan bobot resiko dari

masing-masing pos aktiva neraca tersebut.

Universitas Sumatera Utara

Page 5: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Rasio Kecukupan Modal …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/41211/4/Chapter II.pdfBAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Rasio Kecukupan Modal (CAR) 2.1.1 Definisi

2. ATMR aktiva administratif dihitung dengan cara mengalikan nilai nominal

rekening administratif yang bersangkutan dengan bobot resiko masing-

masing pos rekening tersebut.

3. Total ATMR = ATMR aktiva neraca + aktiva administratif.

4. Rasio modal bank dapat dihitung dengan cara membandingkan antara

modal bank (modal inti + modal pelengkap) dan total ATMR.

2.1.3 Hal yang Dapat Mempengaruhi CAR

Menurut Rivai (2007:713) Capital Adequacy Ratio (CAR) sangat

bergantung pada :

1. Jenis aktiva serta besarnya resiko yang melekat padanya

Meliputi aktiva yang tercantum dalam neraca maupun aktiva yang bersifat

administratif (tidak tercantum dalam neraca). Terhadap masing-masing

pos dalam aktiva diberikan bobot resiko yang besarnya didasarkan pada

kadar risiko yang terkandung pada aktiva itu.

2. Kualitas aktiva atau tingkat kolektibilitasnya

Guna memperhitungkan kualitas dari masing-masing aktiva agar diketahui

seberapa besar kemungkinan diterima kembali dana yang ditanamkan pada

aktiva tersebut.

3. Total aktiva suatu bank, semakin besar aktiva semakin bertambah pula

resikonya. Jadi bank yang memiliki aktiva yang besar tidak menjamin

masa depan dari bank tersebut, karena aktiva-aktiva telah memiliki bobot

resiko masing-masing.

Universitas Sumatera Utara

Page 6: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Rasio Kecukupan Modal …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/41211/4/Chapter II.pdfBAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Rasio Kecukupan Modal (CAR) 2.1.1 Definisi

2.2 Bank

Menurut Undang-Undang RI Nomor 10 Tahun 1998 tanggal 10 November

1998 tentang Perbankan , yang dimaksud dengan bank adalah “badan usaha yang

menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya

kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam

rangka meningkatkan tarif hidup rakyat banyak”. Dari pengertian diatas dapat

dijelaskan secara lebih luas lagi bahwa bank merupakan perusahaan yang

bergerak dalam bidang keuangan, artinya aktivitas perbankan selalu berkaitan

dalam bidang keuangan.

Aktivitas perbankan yang pertama adalah menghimpun dana dari

masyarakat luas yang dikenal dengan istilah di dunia perbankan adalah kegiatan

funding. Pengertian menghimpun dana maksudnya adalah mengumpulkan atau

mencari dana dengan cara membeli dari masyarakat luas. Pembelian dana dari

masyarakat ini dilakukan oleh bank dengan cara memasang berbagai strategi agar

masyarakat mau menanamkan dananya dalam bentuk simpanan.

Agar masyarakat mau menyimpan uangnya di bank, maka pihak

perbankan memberikan rangsangan berupa balas jasa yang akan diberikan kepada

si penyimpan. Balas jasa tersebut dapat berupa bunga, bagi hasil, hadiah,

pelayanan atau balas jasa lainnya.

Setelah memperoleh dana dalam bentuk simpanan dari masyarakat, maka

oleh perbankan dana tersebut diputarkan kembali atau dijualkan kembali ke

masyarakat dalam bentuk pinjaman atau lebih dikenal dengan istilah kredit

Universitas Sumatera Utara

Page 7: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Rasio Kecukupan Modal …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/41211/4/Chapter II.pdfBAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Rasio Kecukupan Modal (CAR) 2.1.1 Definisi

(lending). Dalam pemberian kredit juga dikenakan jasa pinjaman kepada penerima

kredit (debitur) dalam bentuk bunga dan biaya administrasi.

2.2.1 Jenis-jenis Bank

Dalam praktik perbankan di Indonesia saat ini terdapat beberapa jenis

perbankan yang diatur dalam Undang-Undang Perbankan. Menurut Kasmir

(2008:34) perbedaan jenis perbankan dapat dilihat dari berbagai aspek :

1. Menurut Kegiatannya

Jenis-jenis bank menurut kegiatannya dapat dibedakan berdasarkan

periode penerapan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992 tentang Perbankan.

Sebelum Undang-Undang tersebut berlaku maka jenis bank berdasarkan

kegiatannya dikategorikan kepada tiga jenis. Namun setelah Undang-Undang

tersebut berlaku maka bank yang ada dikategorikan kepada dua jenis saja.

Tabel 2.1 Jenis Bank Berdasarkan Kegiatannya

Sebelum Berlaku UU No7 Tahun 1992

Sesudah Berlaku UU No 7 Tahun 1992

Bank Tabungan

Bank Pembangunan

Bank Ekspor-Impor

Bank Umum

Bank Perkreditan Rakyat

Sumber : (Lubis, 2010 : 30)

a. Bank Umum adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara

konvensional dan atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya

memberikan jasa dalam lau lintas pembayaran.

Universitas Sumatera Utara

Page 8: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Rasio Kecukupan Modal …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/41211/4/Chapter II.pdfBAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Rasio Kecukupan Modal (CAR) 2.1.1 Definisi

b. Bank Perkreditan Rakyat (BPR) adalah bank yang melaksanakan kegiatan

usaha secara konvensional atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam

kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.

2. Menurut Target Pasar

Berdasarkan target pasar, bank-bank yang ada dibagi menjadi :

a. Corporate Bank

Corporate bank adalah bank yang memberikan pelayanan dan transaksi

kepada nasabah yang berskala besar, biasanya berbentuk koperasi. Corporate

bank dengan sendirinya harus memiliki dana modal yang besar sehingga dapat

memberikan jasa pelayanan yang sesuai dengan kebutuhan nasabah atau

perusahaan-perusahaan besar.

b. Retail Bank

Retail bank adalah bank yang memfokuskan pelayanan dan transaksi

kepada nasabah-nasabah kecil.

c. Retail Corporate Bank

Retail corporate bank adalah bank yang memberi pelayanan kepada

kelompok retail dan juga perusahaan-perusahaan besar

3. Menurut Kepemilikannya

Kepemilikan bank dapat dilihat dari penguasaan saham dan juga akta

pendirian bank tersebut. Dalam hal ini bank-bank yang ada dibedakan kepada :

a. Bank Milik Pemerintah adalah jenis bank dimana akta pendirian dan

modal bank tersebut adalah milik pemerintah sehingga semua keuntungan

Universitas Sumatera Utara

Page 9: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Rasio Kecukupan Modal …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/41211/4/Chapter II.pdfBAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Rasio Kecukupan Modal (CAR) 2.1.1 Definisi

yang diperoleh dari operasinya akan menjadi milik pemerintah, seperti

BNI46, BRI, BTN.

b. Bank Milik Pemerintah Daerah adalah bank dimana pemiliknya adalah

pemerintah daerah tertentu misalnya BPD DKI Jakarta, BPD Jawa Barat,

BPD Sumatera Utara, dan lain-lain.

c. Bank Milik Koperasi adalah jenis bank dimana saham-sahamnya dimiliki

perusahaan yang berbadan hukum koperasi, misalnya Bukopin.

d. Bank Milik Swasta Nasional adalah jenis bank dimana seluruh atau

sebagian bank tersebut dimiliki swasta nasional karena akte pendiriannya

dilakukan oleh pihak swasta. Misalnya Bank Muamalat, Bank Niaga, bank

Universal, dan lain-lain.

e. Bank Milik Asing adalah bank milik swasta asing atau milik pemerintah

asing yang beroperasi di Indonesia. Bank ini biasanya merupakan cabang

dari bank induknya yang ada di luar negeri, misalnya American Express

Bank, Hongkong Bank, City Bank, dan lain-lain.

f. Bank Milik Campuran adalah jenis bank dimana sahamnya mayoritas

dimiliki oleh pihak swasta nasional dan sisanya dimiliki oleh pihak asing.

4. Menurut Status atau Kedudukan

Pembagian ini menunjukkan ukuran kemampuan bank dalam melayani

masyarakat dari segi jumlah produk, modal dan kualitas pelayanan. Menurut

status atau kedudukannya, bank diklarifikasikan kepada :

a. Bank Devisa adalah bank yang dapat melaksanakan transaksi ke luar

negeri atau yang berhubungan dengan mata uang asing.

Universitas Sumatera Utara

Page 10: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Rasio Kecukupan Modal …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/41211/4/Chapter II.pdfBAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Rasio Kecukupan Modal (CAR) 2.1.1 Definisi

b. Bank Non-Devisa adalah bank yang belum mempunyai izin untuk

melaksanakan transaksi sebagai bank devisa. Bank ini melakukan aktivitas

yang lebih terbatas baik ditinjau dari jasa dan produk yang ditawarkan

maupun luas geografi yang mungkin dilayani.

5. Menurut Prinsip Operasinya

Jika ekstensi perbankan ditinjau dari sudut prinsip operasi yang

diaplikasikannya, maka institusi perbankan yang ada sekarang dapat

diklasifikasikan kepada dua kelompok yaitu :

a. Bank berdasarkan prinsip konvensional

Bank berdasarkan prinsip konvensional adalah bank yang beroperasi

dengan menggunakan sistem bunga dan fee based untuk mendapatkan

keuntungan yang diharapkan.

b. Bank Berdasarkan prinsip syariah

Bank berdasarkan prinsip syariah merupakan suatu lembaga intermediasi

yang menyediakan jasa keuangan bagi masyarakat dimana seluruh

aktivitasnya dijalankan berdasarkan etika dan prinsip-prinsip Islam

sehingga bebas dari unsur riba (bunga), bebas dari kegiatan spekulatif non

produktif seperti perjudian (maysir), bebas dari kegiatan yang meragukan

(gharar), bebas dari perkara yang tidak sah (bathil) dan hanya membiayai

usaha-usaha yang halal. Kegiatan usaha perbankan syariah pada dasarnya

merupakan perluasan jasa perbankan bagi mayarakat yang membutuhkan

dan menghendaki pembayaran imbalan yang tidak didasarkan pada sistem

bunga, melainkan atas prinsip syariah (hukum Islam).

Universitas Sumatera Utara

Page 11: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Rasio Kecukupan Modal …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/41211/4/Chapter II.pdfBAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Rasio Kecukupan Modal (CAR) 2.1.1 Definisi

2.2.2 Kegiatan Bank

Menurut Kasmir (2008:42) dalam melaksanakan kegiatannya, bank

dibedakan antara kegiatan bank umum dengan kegiatan bank perkreditan rakyat.

Adapun kegiatan-kegiatan perbankan yang ada di Indonesia dewasa ini adalah

sebagai berikut :

1. Kegiatan Bank Umum

a. Menghimpun dana dari masyarakat (Funding) dalam bentuk :

i. Simpanan Giro (Demand Deposit)

ii. Simpanan Tabungan (Saving Deposit)

iii. Simpanan Deposito (Time Deposit)

b. Menyalurkan dana ke masyarakat (Lending) dalam bentuk :

i. Kredit Investasi

ii. Kredit Modal Kerja

iii. Kredit Perdagangan

c. Memberikan jasa-jasa lainnya (Services) seperti :

i. Transfer (Kiriman Uang)

ii. Inkaso (Collection)

iii. Kliring (Clearing)

iv. Safe Deposit Box

v. Bank Card

vi. Bank Notes (Valas)

vii. Bank Garansi

viii. Referensi Bank

Universitas Sumatera Utara

Page 12: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Rasio Kecukupan Modal …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/41211/4/Chapter II.pdfBAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Rasio Kecukupan Modal (CAR) 2.1.1 Definisi

ix. Bank Draft

x. Letter of Credit (L/C)

xi. Cek Wisata (Travellers Cheque)

xii. Jual beli surat-surat berharga

xiii. Menerima setoran-setoran, seperti : pembayaran pajak,

telepon, dan lain sebagainya

xiv. Melayani pembayaran-pembayaran, seperti : gaji/pensiun,

pembayaran deviden, pembayaran kupon, dan lain

sebagainya

xv. Di dalam pasar modal perbankan dapat memberikan atau

menjadi : penjamin emisi (Underwriter), Penjamin

(Guarantor), Wali amanat (Trustee), Pedagang efek

(Dealer), dan lain sebagainya

xvi. Dan jasa-jasa lainnya.

2. Kegiatan Bank Perkreditan Rakyat

a. Menghimpun dana dalam bentuk :

i. Simpanan Tabungan

ii. Simpanan Deposito

b. Menyalurkan dana dalam bentuk :

i. Kredit Investasi

ii. Kredit Modal Kerja

iii. Kredit Perdagangan

Universitas Sumatera Utara

Page 13: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Rasio Kecukupan Modal …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/41211/4/Chapter II.pdfBAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Rasio Kecukupan Modal (CAR) 2.1.1 Definisi

c. Larangan-larangan bagi Bank Perkreditan Rakyat adalah sebagai

berikut :

i. Menerima Simpanan Giro

ii. Mengikuti Kliring

iii. Melakukan Kegiatan Valuta Asing

3. Kegiatan Bank Campuran dan Bank Asing

a. Dalam mencari dana bank asing dan bank campuran dilarang menerima

simpanan dalam bentuk simpanan tabungan

b. Kredit yang diberikan lebih diarahkan ke bidang tertentu, seperti :

i. Perdagangan Internasional

ii. Bidang Industri dan Produksi

iii. Penanaman Modal asing atau Campuran

iv. Kredit yang tidak dapat dipenuhi oleh bank swasta nasional

c. Untuk jasa-jasa bank lainnya juga dapat dilakukan oleh bank umum

campuran dan asing sebagaimana layaknya bank umum yang ada di

Indonesia seperti berikut ini :

i. Jasa Transfer

ii. Jasa Kliring

iii. Jasa Inkaso

iv. Jasa Jual Beli Valuta Asing

v. Jasa Bank Card

vi. Jasa Bank Draft

vii. Jasa Safe Deposit Box

Universitas Sumatera Utara

Page 14: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Rasio Kecukupan Modal …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/41211/4/Chapter II.pdfBAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Rasio Kecukupan Modal (CAR) 2.1.1 Definisi

viii. Jasa Pembukaan dan Pembayaran L/C

ix. Jasa Bank Garansi

x. Jasa Referensi Bank

xi. Jasa Jual Beli Travellers Cheque

xii. Dan jasa bank umum lainnya

2.3 Rasio Keuangan Bank

Rasio keuangan adalah satu angka yang dinyatakan dalam hubungannya

dengan yang lain. Ini didapat dengan membagi satu angka yang menjadi dasar

dengan angka yang lain (Tunggal, 2012 : 26). Hasil perhitungan rasio ini dapat

digunakan untuk mengukur kinerja keuangan bank pada periode tertentu, dan

dapat dijadikan tolok ukur untuk menilai tingkat kesehatan bank selama periode

keuangan tersebut (Riyadi : 2006).

Rasio keuangan perbankan yang sering diumumkan dalam neraca

publikasi biasanya meliputi rasio permodalan yaitu Capital Adequacy Ratio

(CAR), Aktiva Produktif yaitu Aktiva Produktif Bermasalah, Non Performing

Loan (NPL), PPAP terhadap Aktiva Produktif dan Pemenuhan PPAP; rasio

rentabilitas yaitu Return On Assets (ROA), Return On Equity (ROE), Net Interest

Margin (NIM), Beban Operasional Termasuk Beban Bunga dan Beban PPAP

serta Beban Penyisihan Aktiva Lain-lain Dibagi Pendapatan Operasional termasuk

Pendapatan Bunga (BO/PO) ; rasio Likuiditas yaitu Cash Ratio dan Loan To

Deposit Ratio (LDR).

Universitas Sumatera Utara

Page 15: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Rasio Kecukupan Modal …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/41211/4/Chapter II.pdfBAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Rasio Kecukupan Modal (CAR) 2.1.1 Definisi

2.4 Laporan Keuangan Bank

Menurut Siamat (2005 : 368) dalam rangka peningkatan transparansi

kondisi keuangan, berdasarkan Peraturan Bank Indonesia Nomor : 3/22/PBI/2001

tanggal 13 Desember 2001, bank wajib menyusun dan menyajikan laporan

keuangan dengan bentuk dan cakupan yang terdiri dari :

1. Laporan Tahunan dan Laporan Keuangan Tahunan

Laporan Tahunan adalah laporan lengkap mengenai kinerja suatu bank

dalam kurun waktu satu tahun. Laporan Tahunan sekurang-kurangnya mencakup :

a. Informasi umum yang meliputi antara lain : kepengurusan,

kepemilikan, perkembangan usaha bank dan kelompok usaha bank,

strategi dan kebijakan manajemen dan laporan manajemen, minimal

mencakup : struktur organisasi, aktivitas utama, teknologi informasi,

produksi dan jasa yang ditawarkan, dan lain sebagainya

b. Laporan Keuangan Tahunan Bank adalah laporan keuangan akhir

tahun bank yang disusun berdasarkan standar akuntansi keuangan

yang berlaku dan wajib diaudit oleh akuntan publik, terdiri dari :

i. Neraca

ii. Laporan Laba-Rugi

iii. Laporan Perubahan Ekuitas

iv. Laporan Arus kas

v. Catatan atas laporan keuangan, termasuk informasi tentang

komitmen dan kontinjensi

c. Laporan Keuangan Perusahaan Induk di bidang keuangan.

Universitas Sumatera Utara

Page 16: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Rasio Kecukupan Modal …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/41211/4/Chapter II.pdfBAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Rasio Kecukupan Modal (CAR) 2.1.1 Definisi

2. Laporan Keuangan Publikasi Triwulanan

Laporan Keuangan Publikasi Triwulanan adalah laporan keuangan yang

disusun berdasarkan standar akuntansi keuangan yang berlaku dan dipublikasikan

setiap triwulan. Laporan keuangan publikasi triwulanan disusun antara lain untuk

memberikan informasi mengenai posisi keuangan, kinerja atau hasil usaha bank,

serta informasi keuangan lainnya kepada berbagai pihak yang berkepentingan

dengan perkembangan usaha bank.

3. Laporan Keuangan Publikasi Bulanan

Laporan keuangan publikasi bulanan adalah laporan keuangan yang

disusun berdasarkan laporan bulanan bank umum yang disampaikan bank kepada

Bank Indonesia dan dipublikasikan setiap bulan. Laporan keuangan publikasi

bulanan bank umum sekurang-kurangnya, meliputi :

a. Laporan keuangan yang terdiri dari :

i. Neraca

ii. Laporan Laba Rugi

b. Komitmen dan Kontinjensi

c. Rincian Kualitas Aktiva Produktif

d. Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif yang telah dibentuk,

dibandingkan dengan penyisihan penghapusan aktiva produktif yang wajib

dibentuk.

e. Perhitungan kewajiban penyediaan modal minimum

4. Laporan Keuangan Konsilidasi

Universitas Sumatera Utara

Page 17: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Rasio Kecukupan Modal …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/41211/4/Chapter II.pdfBAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Rasio Kecukupan Modal (CAR) 2.1.1 Definisi

2.5 Penelitian Terdahulu

1. Handayani (2005)

Handayani melakukan penelitian mengenai “Analisis Perbandingan dan

Kinerja Bank Nasional, Bank Campuran dan Bank Asing Dengan Menggunakan

Rasio Keuangan”. Handayani menggunakan sampel sebanyak 140 bank yang

terdaftar di Bank Indonesia yang terdiri dari 107 bank nasional, 23 bank campuran

dan 10 bank asing. Penelitian Handayani bertujuan untuk menganalisis perbedaan

kinerja keuangan bank nasional, bank asing dan bank campuran periode 2000 –

2002 dengan menggunakan proksi rasio keuangan.

Penelitian ini dilakukan dengan membandingkan variabel Bank Nasional,

Bank Campuran dan Bank Asing untuk periode tahun 2000 sampai tahun 2002

dengan menggunakan Uji Anova. Dari penelitiannya tersebut ditemukan bahwa

tidak ada perbedaan kinerja keuangan berdasarkan Capital Adecuacy Ratio yang

diproksikan dengan CAR antara bank nasional, bank asing dan bank campuran.

Hal ini ditunjukkan dengan nilai F hitung = 0.405 < F 0.05 = 3.017, sehingga H0

diterima.

2. Putra (2011)

Penelitian yang dilakukan Putra pada kelompok bank swasta nasional dan

bank milik pemerintah menggunakan sampel sebanyak 21 bank dengan tahun

penelitian 2007 sampai dengan tahun 2009. Tujuan dari penelitian Putra adalah

untuk melihat apakah terdapat perbedaan yang signifikan antara CAR bank umum

swasta nasional dengan bank milik pemerintah. Pengolahan data dalam penelitian

Universitas Sumatera Utara

Page 18: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Rasio Kecukupan Modal …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/41211/4/Chapter II.pdfBAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Rasio Kecukupan Modal (CAR) 2.1.1 Definisi

ini menggunakan software statistic SPSS dengan metode statistik yang digunakan

berupa uji beda dua rata-rata (independent sample t-test).

Dari penelitian ini ditemukan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan

pada CAR antara bank swasta dengan bank pemerintah. Namun mean CAR bank

swasta lebih tinggi dari bank pemerintah, artinya bank swasta lebih baik CAR nya

dibandingkan bank pemerintah selama periode penelitian karena semakin tinggi

nilai CAR semakin bagus kualitasnya.

2.6 Kerangka Konseptual

Menurut Dendawijaya (2005:152) Kesehatan atau kondisi keuangan bank

dan non keuangan bank merupakan kepentingan semua pihak terkait, baik

pemilik, manajemen bank, bank pemerintah (melalui Bank Indonesia) dan

pengguna jasa bank. Dengan diketahuinya kondisi suatu bank dapat digunakan

oleh pihak-pihak tersebut untuk mengevaluasi kinerja bank dalam menerapkan

prinsip kehati-hatian, kepatuhan terhadap ketentuan yang berlaku dan manajemen

resiko.

Penilaian untuk menentukan kondisi suatu bank biasanya menggunakan

analisis CAMELS. Enam aspek dalam metode CAMELS diantaranya aspek

permodalan yang didasarkan pada kewajiban penyediaan modal minimum bank.

Penilaian tersebut didasarkan pada CAR yang telah ditetapkan oleh Bank

Indonesia.

Menurut Dendawijaya (2005 : 121) CAR adalah rasio yang

memperlihatkan seberapa jauh seluruh aktiva bank yang mengandung risiko

Universitas Sumatera Utara

Page 19: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Rasio Kecukupan Modal …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/41211/4/Chapter II.pdfBAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Rasio Kecukupan Modal (CAR) 2.1.1 Definisi

(kredit, penyertaan , surat berharga, tagihan pada bank lain) ikut dibiayai dari dana

modal sendiri bank disamping memperoleh dana – dana dari sumber – sumber di

luar bank , seperti dana dari masyarakat , pinjaman , dan lain – lain.

Bila CAR (Capital Adequacy Ratio) suatu bank rendah, kemampuan bank

untuk survive pada saat mengalami kerugian juga rendah. Modal sendiri cepat

habis untuk menutup kerugian yang dialami, maka kemampuan bank diragukan

oleh masyarakat dan akhirnya kelangsungan usaha bank menjadi terganggu. Ada

dua penyebab Capital Adequacy Ratio (CAR) rendah yaitu terkikisnya modal

perbankan akibat negative spread dan peningkatan aset yang tidak didukung

dengan peningkatan modal. Berdasarkan hal tersebut di atas, menunjukkan risiko

yang dipikul bank semakin bertambah besar karena rendahnya modal sebagai

penyangga risiko yang dapat melindungi nasabah. Capital Adequacy Ratio (CAR)

yang rendah dapat menyebabkan turunnya kepercayaan nasabah yang pada

akhirnya dapat menurunkan profitabilitas bank.

Dalam praktik perbankan di Indonesia saat ini terdapat beberapa jenis

perbankan yang diatur dalam Undang-Undang Perbankan (Kasmir, 2002 : 34)

Perbedaan jenis perbankan dapat dilihat dari berbagai aspek, salah satunya dari

aspek kepemilikan.

Di Indonesia, bank milik swasta nasional dan bank milik asing memiliki

jumlah paling banyak, untuk itu penulis tertarik untuk meneliti kedua bank ini.

Bank Swasta Nasional dan Bank Asing sama-sama kita ketahui akan

menghasilkan laporan keuangan, dimana laporan keuangan masing-masing bank

tersebut akan dianalisis oleh peneliti mengenai permodalannya. Dalam penelitian

Universitas Sumatera Utara

Page 20: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Rasio Kecukupan Modal …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/41211/4/Chapter II.pdfBAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Rasio Kecukupan Modal (CAR) 2.1.1 Definisi

ini, penulis ingin mencoba membandingkan sejauh mana perbedaan rasio

kecukupan modal (CAR) antara Bank Umum Swasta Nasional dan Bank Asing

seperti yang ditunjukkan dalam Gambar 2.1 :

Sumber : Bhakti (2009), Febriyani (2003), Putra (2011) (diolah)

Gambar 2.1 Kerangka Konseptual

2.7 Hipotesis

Berdasarkan rumusan masalah, tinjauan pustaka dan kerangka konseptual

yang telah diuraikan sebelumnya, maka hipotesis yang diajukan adalah sebagai

berikut :

Ho : CARS = CARA

Tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara nilai CAR pada Bank Umum

Swasta Nasional dan Bank Asing

BANK SWASTA NASIONAL

CAR :

MODAL ATMR

BANK ASING CAR :

MODAL ATMR

ANALISIS DISKRIMINAN

CLASSIFICATION RESULT

Universitas Sumatera Utara

Page 21: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Rasio Kecukupan Modal …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/41211/4/Chapter II.pdfBAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Rasio Kecukupan Modal (CAR) 2.1.1 Definisi

H1 : CARS ≠ CARA

Terdapat perbedaan yang signifikan antara nilai CAR pada Bank Umum Swasta

Nasional dan Bank Asing.

Universitas Sumatera Utara