bab ii tinjauan pustaka 2.1. pemodelan farmakokinetika ... ii.pdfΒ Β· waktu paruh eliminasi obat (...

25
5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pemodelan Farmakokinetika Kompartemen Pemodelan persamaan kadar plasma obat sebagai fungsi waktu, () umumnya diasumsikan pada dua macam model, yaitu model 1 kompartemen dan 2 kompartemen. Model tersebut berbeda-beda tergantung pada rute administrasi obat. Berikut model persamaan umum () pada model 1 dan 2 kompartemen baik pada rute intravena dan per-oral (Shargel and Yu, 2005; Jambhekar and Breen, 2009; Koch, 2012). a. Intravena model 1 kompartemen atau = βˆ’ = βˆ™ βˆ’ (Pers. 1) b. Intravena model 2 kompartemen atau = 21 βˆ’ βˆ’ βˆ’ + 21 βˆ’ βˆ’ βˆ’ = βˆ’ + βˆ’ (Pers. 2) c. Per-oral model 1 kompartemen atau = βˆ’ βˆ’ βˆ’ βˆ’ βˆ’ = βˆ’ βˆ’ βˆ’ (Pers. 3) d. Per-oral model 2 kompartemen atau = 21 βˆ’ βˆ’βˆ’ βˆ’ + 21 βˆ’ βˆ’ βˆ’ βˆ’ βˆ’ βˆ’ 21 βˆ’ βˆ’ βˆ’ = βˆ’ + βˆ’ βˆ’ βˆ’ (Pers. 4)

Upload: lythu

Post on 07-Mar-2019

243 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

5

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Pemodelan Farmakokinetika Kompartemen

Pemodelan persamaan kadar plasma obat sebagai fungsi waktu, 𝐢𝑝(𝑑)

umumnya diasumsikan pada dua macam model, yaitu model 1 kompartemen dan

2 kompartemen. Model tersebut berbeda-beda tergantung pada rute administrasi

obat. Berikut model persamaan umum 𝐢𝑝(𝑑) pada model 1 dan 2 kompartemen

baik pada rute intravena dan per-oral (Shargel and Yu, 2005; Jambhekar and

Breen, 2009; Koch, 2012).

a. Intravena model 1 kompartemen

atau

𝐢𝑝 𝑑 =𝐷

π‘‰π‘π‘’βˆ’πΎπ‘‘

𝐢𝑝 𝑑 = 𝐷 βˆ™ π΄π‘–π‘£π‘’βˆ’πΎπ‘‘

(Pers. 1)

b. Intravena model 2 kompartemen

atau

𝐢𝑝 𝑑 = 𝐷 π‘˜21 βˆ’ 𝛼

𝑉𝑐 𝛽 βˆ’ 𝛼 π‘’βˆ’π›Όπ‘‘ +

π‘˜21 βˆ’ 𝛽

𝑉𝑐 𝛼 βˆ’ 𝛽 π‘’βˆ’π›½π‘‘

𝐢𝑝 𝑑 = 𝐷 π΄π‘–π‘£π‘’βˆ’π›Όπ‘‘ + 𝐡𝑖𝑣𝑒

βˆ’π›½π‘‘

(Pers. 2)

c. Per-oral model 1 kompartemen

atau

𝐢𝑝 𝑑 = 𝐷 πΎπ‘Žπ‘π‘ πΉ

𝑉𝑐 π‘˜π‘Žπ‘π‘  βˆ’ 𝐾 π‘’βˆ’π‘˜π‘‘ βˆ’

πΎπ‘Žπ‘π‘ πΉ

𝑉𝑐 π‘˜π‘Žπ‘π‘  βˆ’ 𝐾 π‘’βˆ’πΎπ‘Žπ‘π‘  𝑑

𝐢𝑝 𝑑 = 𝐷 π΅π‘π‘œπ‘’βˆ’π‘˜π‘‘ βˆ’ π΄π‘π‘œ 𝑒

βˆ’πΎπ‘Žπ‘π‘  𝑑

(Pers. 3)

d. Per-oral model 2 kompartemen

atau

𝐢𝑝 𝑑 = 𝐷 π‘˜π‘Žπ‘π‘  𝐹 π‘˜21βˆ’π›Ό

𝑉𝑐 π‘˜π‘Žπ‘π‘  βˆ’π›Ό π›½βˆ’π›Ό π‘’βˆ’π›Όπ‘‘ +

π‘˜π‘Žπ‘π‘  𝐹 π‘˜21βˆ’π›½

𝑉𝑐 π‘˜π‘Žπ‘π‘  βˆ’π›½ π›Όβˆ’π›½ π‘’βˆ’π›½π‘‘ βˆ’

π‘˜π‘Žπ‘π‘  𝐹 π‘˜π‘Žπ‘π‘  βˆ’π‘˜21

𝑉𝑐 π‘˜π‘Žπ‘π‘  βˆ’π›Ό π‘˜π‘Žπ‘π‘  βˆ’π›½ π‘’βˆ’π‘˜π‘Žπ‘π‘  𝑑

𝐢𝑝 𝑑 = 𝐷 π΄π‘π‘œ π‘’βˆ’π›Όπ‘‘ + π΅π‘π‘œ 𝑒

βˆ’π›½π‘‘ βˆ’ πΆπ‘π‘œ π‘’βˆ’π‘˜π‘Žπ‘π‘  𝑑

(Pers. 4)

6

Selain pemodelan juga terdapat parameter-parameter farmakokinetika penting

yang sering muncul pada data publikasi farmakokinetika pre-klinik maupun

klinik. Berikut persamaan parameter farmakokinetika diantaranya (ket: 1k = 1

kompartemen; 2k = 2 kompartemen; i.v. = intravena; p.o. = per-oral):

a. Kadar plasma mula-mula pada administrasi secara intravena (𝐢𝑝(0))

1k, i.v. 𝐢𝑝 0 = 𝐴𝑖𝑣 =𝐷

𝑉𝑐 (Pers. 5)

2k, i.v. 𝐢𝑝 0 = 𝐷 𝐴𝑖𝑣 + 𝐡𝑖𝑣 (Pers. 6)

b. Waktu paruh eliminasi obat (𝑑1/2)

1k 𝑑1/2 =ln 2

𝐾 (Pers. 7)

2k 𝑑1/2 =ln 2

𝐾10 (Pers. 8)

c. Luas daerah dibawah kurva dari waktu 0 sampai 𝑑 satuan waktu setelah

administrasi (π΄π‘ˆπΆ0𝑑)

1k, i.v. π΄π‘ˆπΆ0𝑑 =

𝐷𝐴𝑖𝑣

𝐾 1 βˆ’ π‘’βˆ’πΎπ‘‘ (Pers. 9)

2k, i.v. π΄π‘ˆπΆ 0𝑑 =

𝐷𝐴𝑖𝑣

𝛼 1 βˆ’ π‘’βˆ’π›Όπ‘‘ +

𝐷𝐡𝑖𝑣

𝛽 1 βˆ’ π‘’βˆ’π›½π‘‘ (Pers. 10)

1k, p.o. π΄π‘ˆπΆ 0𝑑 =

π·π΅π‘π‘œ

𝐾 1 βˆ’ π‘’βˆ’πΎπ‘‘ βˆ’

π·π΄π‘π‘œ

πΎπ‘Žπ‘π‘ 

1 βˆ’ π‘’βˆ’πΎπ‘Žπ‘π‘  𝑑 (Pers. 11)

2k, p.o.

π΄π‘ˆπΆ 0𝑑 =

π·π΄π‘π‘œ

𝛼 1 βˆ’ π‘’βˆ’π›Όπ‘‘ +

π·π΅π‘π‘œ

𝛽 1 βˆ’ π‘’βˆ’π›½π‘‘

βˆ’π·πΆπ‘π‘œ

πΎπ‘Žπ‘π‘ 

1 βˆ’ π‘’βˆ’πΎπ‘Žπ‘π‘  𝑑

(Pers. 12)

7

d. Luas daerah toal dibawah kurva (π΄π‘ˆπΆ0∞)

1k, i.v. π΄π‘ˆπΆ0∞ =

𝐷𝐴𝑖𝑣

𝐾 (Pers. 13)

2k, i.v. π΄π‘ˆπΆ 0∞ = 𝐷

𝐴𝑖𝑣

𝛼+

𝐡𝑖𝑣

𝛽 (Pers. 14)

1k, p.o. π΄π‘ˆπΆ 0𝑑 = 𝐷

π΅π‘π‘œ

πΎβˆ’

π΄π‘π‘œ

πΎπ‘Žπ‘π‘  (Pers. 15)

2k, p.o. π΄π‘ˆπΆ 0𝑑 = 𝐷

π΄π‘π‘œ

𝛼+

π΅π‘π‘œ

π›½βˆ’

πΆπ‘π‘œ

πΎπ‘Žπ‘π‘  (Pers. 16)

e. Volume distribusi kompartemen sentral (𝑉𝑐)

1k, i.v. 𝑉𝑐 =𝐷

𝐾 π΄π‘ˆπΆ 0∞ (Pers. 17)

2k, i.v. 𝑉𝑐 =𝐹𝐷

𝐾 π΄π‘ˆπΆ 0∞ (Pers. 18)

1k, p.o. 𝑉𝑐 =𝐷

𝐾10 π΄π‘ˆπΆ 0∞ (Pers. 19)

2k, p.o. 𝑉𝑐 =𝐹𝐷

𝐾10 π΄π‘ˆπΆ 0∞ (Pers. 20)

f. Volume distribusi steady state (𝑉𝑠𝑠)

2k 𝑉𝑠𝑠 = 1 +𝐾12

𝐾21 𝑉𝑐 (Pers. 21)

g. Volume distribusi terminal (𝑉𝛽 )

2k 𝑉𝛽 =𝐢𝑙

𝛽 (Pers. 22)

h. Klirens (𝐢𝑙)

1k 𝐢𝑙 = 𝐾𝑉𝑐 (Pers. 23)

2k 𝐢𝑙 = 𝐾10𝑉𝑐 (Pers. 24)

8

i. Waktu capai kadar plasma puncak (π‘‡π‘šπ‘Žπ‘₯ )

1k, p.o. π‘‘π‘šπ‘Žπ‘₯ =1

πΎπ‘Žπ‘π‘  βˆ’ 𝐾ln

πΎπ‘Žπ‘π‘ 

𝐾 (Pers. 25)

j. Tetapan laju intrakompartemen (𝐾12 dan 𝐾21)

2k, i.v. 𝐾21 =𝐴𝑖𝑣𝛽 + 𝐡𝑖𝑣𝛼

𝐴𝑖𝑣 + 𝐡𝑖𝑣 (Pers. 26)

2k, p.o. 𝐾21 =π΄π‘π‘œπ›½(πΎπ‘Žπ‘π‘  βˆ’ 𝛼) + π΅π‘π‘œπ›Ό(πΎπ‘Žπ‘π‘  βˆ’ 𝛽)

π΄π‘π‘œ (πΎπ‘Žπ‘π‘  βˆ’ 𝛼) + π΅π‘π‘œ (πΎπ‘Žπ‘π‘  βˆ’ 𝛽) (Pers. 27)

2k 𝐾12 = 𝛼 + 𝛽 βˆ’ 𝐾21 βˆ’ 𝐾10 (Pers. 28)

k. Tetapan laju eliminasi murni (𝐾10)

2k 𝐾10 =𝛼𝛽

𝐾21 (Pers. 29)

l. Tetapan laju hibrida (𝛼 dan 𝛽)

2k

𝛼, 𝛽 =1

2 𝐾10 + 𝐾12 + 𝐾21

Β± 𝐾10 + 𝐾12 + 𝐾21 2 βˆ’ 4𝐾10𝐾21

(Pers. 30)

m. Karakter parameter dasar 𝐢𝑝(𝑑) per-oral

1k, p.o. π΄π‘π‘œ = π΅π‘π‘œ =πΎπ‘Žπ‘π‘ πΉ

𝑉𝑐 π‘˜π‘Žπ‘π‘  βˆ’ 𝐾 (Pers. 31)

2k, p.o. π΄π‘π‘œ =πΎπ‘Žπ‘π‘ πΉ π‘˜21 βˆ’ 𝛼

𝑉𝑐 πΎπ‘Žπ‘π‘  βˆ’ 𝛼 𝛽 βˆ’ 𝛼 (Pers. 32)

2k, p.o. π΅π‘π‘œ =πΎπ‘Žπ‘π‘ πΉ π‘˜21 βˆ’ 𝛽

𝑉𝑐 πΎπ‘Žπ‘π‘  βˆ’ 𝛽 𝛼 βˆ’ 𝛽 (Pers. 33)

2k, p.o. π΄π‘π‘œ + π΅π‘π‘œ = πΆπ‘π‘œ =πΎπ‘Žπ‘π‘ πΉ πΎπ‘Žπ‘π‘  βˆ’ π‘˜21

𝑉𝑐 πΎπ‘Žπ‘π‘  βˆ’ 𝛼 πΎπ‘Žπ‘π‘  βˆ’ 𝛽 (Pers. 34)

9

2.2. Prediksi Parameter Farmakokinetika Antar-Spesies

2.2.1. Alometri Sederhana (SA)

Alometri merupakan pemodelan yang menghubungkan data fisiologis,

anatomis, tingkah laku (Damuth, 2001), serta bentuk (Small, 1996) antar-spesies

yang berubah seiring dengan meningkatnya ukuran spesies. Secara matematis,

model alometri sederhana mengambil bentuk persamaan:

π‘Œ = π‘Žπ΅π‘Šπ‘ (Pers. 35)

dimana π‘Œ merupakan data spesies yang dibuatkan model alometri, π΅π‘Š merupakan

berat badan, π‘Ž merupakan koefisien alometri dan 𝑏 merupakan eksponen alometri.

Untuk memperoleh model linear dapat dilakukan dengan membuat hubungan log-

log sebagai berikut:

log π‘Œ = log π‘Ž + 𝑏 log π΅π‘Š (Pers. 36)

melalui model regresi linear diperoleh log π‘Ž sebagai titik potong garis hubungan

log π‘Œ dan log π΅π‘Š pada sumbu 𝑦 dan 𝑏 sebagai slope garis linear (Boxenbaum,

1982; Mordenti et al., 1991).

Model alometri sederhana sering dimanfaatkan dalam membuat model

parameter farmakokinetika antar-spesies, seperti: klirens (𝐢𝑙), volume distribusi

steady-state (𝑉𝑠𝑠), volume distribusi terminal (𝑉𝛽 ), dan volume distribusi sentral

(𝑉𝑐), dan kadar plasma puncak (πΆπ‘π‘šπ‘Žπ‘₯ ) (Sinha et al., 2011; Bergh et al., 2011)

𝐢𝑙 = π‘Žπ΅π‘Šπ‘₯ (Pers. 37)

𝑉𝛽 = π‘π΅π‘Šπ‘¦ (Pers. 38)

𝑉𝑠𝑠 = π‘π΅π‘Šπ‘§ (Pers. 39)

10

𝑉𝑐 = π‘π΅π‘Šπ‘ž (Pers. 40)

πΆπ‘π‘šπ‘Žπ‘₯

π·π‘œπ‘ π‘–π‘ = π‘šπ΅π‘Šπ‘› (Pers. 41)

2.2.2. Alometri dengan Faktor Koreksi (CorA)

Model SA sering memberikan hasil yang kurang akurat dalam menetapkan

parameter farmakokinetika (Mordenti, 1986; Mahmood and Balian, 1996).

Mahmood dan Balian (1996) melakukan perbaikan terhadap model SA dalam

memprediksi 𝐢𝑙, 𝑉𝑠𝑠, 𝑉𝛽 , dan 𝑉𝑐 . Model alometri terkoreksi (CorA) tersebut

memberikan persamaan alometri dengan faktor pengoreksi, seperti: fraksi obat

bebas dalam plasma (𝑓𝑒), umur maksimal spesies (𝑀𝐿𝑃), dan berat organ otak

spesies (π΅π‘Ÿπ‘Š) (Mahmood and Balian, 1996). Model CorA ini telah digunakan

pada publikasi Sinha et al (2011) dan Bergh et al (2011).

Model parameter 𝐢𝑙 antar-spesies dikerjakan dengan faktor koreksi berbeda

tergantung pada nilai eksponen π‘₯ hubungan 𝐢𝑙 dan π΅π‘Š dari model SA. Formula

digunakan, yaitu:

Jika harga π‘₯ < 0,7, maka:

𝐢𝑙

𝑓𝑒= π‘Žβ€²π΅π‘Šπ‘₯β€² (Pers. 42)

Jika harga 0,7 < π‘₯ < 1,0, maka:

𝐢𝑙 βˆ™ 𝑀𝐿𝑃

𝑓𝑒= π‘β€²π΅π‘Šπ‘žβ€² (Pers. 43)

Jika harga π‘₯ > 1, maka:

𝐢𝑙 βˆ™ π΅π‘Ÿπ‘Š

𝑓𝑒= π‘Ÿβ€²π΅π‘Šπ‘ β€² (Pers. 44)

11

Prediksi harga volume distribusi dengan faktor koreksi dikerjakan sebagai berikut:

𝑉𝛽

𝑓𝑒= π‘β€²π΅π‘Šπ‘¦β€² (Pers. 45)

𝑉𝑠𝑠𝑓𝑒

= π‘β€²π΅π‘Šπ‘§β€² (Pers. 46)

(Bergh et al., 2011; Sinha et al., 2011)

2.2.3. Wajima Scale-up

Wajima scale-up menyediakan formula untuk memprediksi 𝐢𝑙 dan 𝑉𝑠𝑠 pada

manusia menggunakan parameter 𝐢𝑙 dan 𝑉𝑠𝑠 dari dua spesies hewan, tikus dan

anjing. Prediksi ini juga memerlukan data fisiko-kimia obat/senyawa khusus

untuk prediksi 𝐢𝑙 senyawa/obat pada manusia. Berikut formula digunakan:

log(πΆπΏπ‘•π‘’π‘šπ‘Žπ‘› ) = 0,433 βˆ™ log(πΆπΏπ‘Ÿπ‘Žπ‘‘ ) + 1,00 βˆ™ log(πΆπΏπ‘‘π‘œπ‘” )

βˆ’ 0,00627 βˆ™ π‘€π‘Š + 0,189 βˆ™ π»π‘Ž βˆ’ 0,00111

βˆ™ log(πΆπΏπ‘‘π‘œπ‘” ) Γ— π‘€π‘Š + 0,0000144 βˆ™ π‘€π‘Š

Γ— π‘€π‘Š βˆ’ 0,000400 βˆ™ π‘€π‘Š Γ— π»π‘Ž βˆ’ 0,707

(Pers. 47)

log(π‘‰π‘ π‘ π‘•π‘’π‘šπ‘Žπ‘› )

= 0,07714 βˆ™ log(π‘‰π‘ π‘ π‘Ÿπ‘Žπ‘‘ ) Γ— log(π‘‰π‘ π‘ π‘‘π‘œπ‘” )

+ 0,5147 βˆ™ log(π‘‰π‘ π‘ π‘‘π‘œπ‘” ) + 0,5860

(Pers. 48)

dimana MW dan Ha berturut-turut bobot molekul senyawa/obat dan jumlah atom

penerima ikatan hidrogen (Wajima et al., 2002; Wajima et al., 2003; Wajima et

al., 2004).

12

2.3. Prediksi Profil Kadar Plasma-Waktu Obat pada Manusia: Plot Dedrick

Selain memprediksi parameter farmakokinetika antar-spesies, banyak

penelitian juga dilakukan untuk memprediksi profil kadar plasma – waktu obat

antar-spesies. Dedrick et al., (1970) melakukan penelitian terhadap profil kadar

plasma-waktu metotreksat secara intravena pada 5 spesies mamalia. Penelitian

tersebut menunjukkan bahwa masing-masing kadar plasma dibagi dengan

(dosis/BW), serta titik waktu masing-masing kadar dibagi dengan π΅π‘Š0,25 dari

masing-masing spesies akan menghasilkan profil kadar plasma-waktu baru (kadar

plasma-waktu fisiologis) yang saling tumpang tindih. Model kadar plasma-waktu

fisiologis tersebut adalah:

π‘Œ βˆ’ π‘Žπ‘₯𝑖𝑠 =π‘˜π‘œπ‘›π‘ π‘’π‘›π‘‘π‘Ÿπ‘Žπ‘ π‘–

(π‘‘π‘œπ‘ π‘–π‘ /π΅π‘Š) (Pers. 49)

𝑋 βˆ’ π‘Žπ‘₯𝑖𝑠 =π‘€π‘Žπ‘˜π‘‘π‘’

π΅π‘Š0,25 (Pers. 50)

Hal ini menjadi dasar prediksi profil kadar plasma-waktu dengan model plot

Dedrick pada suatu spesies dengan mengalikan kembali (dosis/BW)y dan BW

y-x

spesies tersebut pada kadar plasma-waktu fisiologis.

2.3.1. Prediksi dengan Model Plot Dedrick-SA

Model plot Dedrick ini menggunakan data eksponen dari SA dan diperlukan

data π΅π‘Š hewan dan manusia. Berikut formula digunakan untuk tranformasi profil

kadar plasma-waktu pada hewan menuju manusia.

Transformasi waktu untuk manusia dari data hewan:

𝑑𝑕 = π‘‘π‘Ž π΅π‘Šπ‘•

π΅π‘Šπ‘Ž π‘¦βˆ’π‘₯

13

π‘‘π‘Ž = 𝑑𝑕 π΅π‘Šπ‘•

π΅π‘Šπ‘Ž π‘₯βˆ’π‘¦

(Pers. 51)

Transformasi kadar plasma andrografolid untuk manusia dari data hewan:

𝐢𝑝𝑕 = πΆπ‘π‘Ž

𝐷𝑕

π·π‘Ž π΅π‘Šπ‘Ž

π΅π‘Šπ‘• 𝑦

πΆπ‘π‘Ž =𝐢𝑝𝑕

𝐷𝑕

π·π‘Ž

π΅π‘Šπ‘Ž

π΅π‘Šπ‘• 𝑦 (Pers. 52)

dimana 𝐢𝑝, 𝑑, π΅π‘Š, π‘₯, dan 𝑦 berturut-turut kadar plasma, waktu, berat badan,

eksponen prediksi 𝐢𝑙 dengan simple alometry, dan eksponen prediksi 𝑉𝛽 dengan

SA. Subskrip 𝑕 dan π‘Ž berturut-turut menunjukkan parameter manusia dan hewan

(Bergh et al., 2011).

Untuk memperoleh prediksi parameter farmakokinetika manusia, akan

diperlukan proses fitting transformasi langsung kadar-waktu manusia dari data

hewan. Hal ini akan menghasilkan model parameter yang kedekatannya diukur

secara statistik yang nilainya tergantung pada kedekatan profil kadar plasma-

waktu parameter hasil fitting dengan profil yang diamati. Untuk menghindari

penyimpangan/error, maka lebih baik tranformasi dimulai langsung dari

parameter farmakokinetika hewan manuju manusia.

Data model farmakokinetika pre-klinik untuk model kompartemen paling

banyak berada dalam model 1 dan 2 kompartemen. Parameter yang ditranformasi

meliputi semua parameter dalam model kadar plasma sebagai fungsi waktu.

Formula untuk transformasi parameter tersebut ditetapkan melalui turunan

berikut:

14

Tranformasi untuk model 1 kompartemen:

πΆπ‘π‘Ž 𝑑 = π·π‘Ž

1

π‘‰π‘‘π‘Žπ‘’βˆ’πΎπ‘Ž π‘‘π‘Ž

𝐢𝑝𝑕 𝑑 = π·π‘Ž 1

π‘‰π‘‘π‘Ž

𝐷𝑕

π·π‘Ž π΅π‘Šπ‘Ž

π΅π‘Šπ‘• 𝑦

exp βˆ’ πΎπ‘Ž π΅π‘Šπ‘•

π΅π‘Šπ‘Ž π‘₯βˆ’π‘¦

𝑑𝑕

𝐢𝑝𝑕 𝑑 = 𝐷𝑕 1

π‘‰π‘‘π‘Ž π΅π‘Šπ‘Ž

π΅π‘Šπ‘• 𝑦

exp βˆ’ πΎπ‘Ž π΅π‘Šπ‘•

π΅π‘Šπ‘Ž π‘₯βˆ’π‘¦

𝑑𝑕

Persamaan diatas merupakan hasil transformasi kadar plasma sebagai fungsi

waktu untuk manusia (dari data hewan) yang secara teoritis equivalen dengan

model dibawah ini.

𝐢𝑝𝑕 𝑑 = 𝐷𝑕

1

𝑉𝑑𝑕exp βˆ’πΎπ‘•π‘‘π‘•

Maka, formula transformasi untuk prediksi parameter i.v. model 1 kompartemen

manusia dari data hewan dengan Dedrick-SA, yaitu:

1

𝑉𝑑𝑕=

1

π‘‰π‘‘π‘Ž π΅π‘Šπ‘Ž

π΅π‘Šπ‘• 𝑦

(Pers. 53)

𝐾𝑕 = πΎπ‘Ž π΅π‘Šπ‘•

π΅π‘Šπ‘Ž π‘₯βˆ’π‘¦

(Pers. 54)

Transformasi untuk model 2 kompartemen:

πΆπ‘π‘Ž 𝑑 = π·π‘Ž π΄π‘–π‘£π‘Žπ‘’βˆ’π›Όπ‘Ž π‘‘π‘Ž + π΅π‘–π‘£π‘Žπ‘’

βˆ’π›½π‘Ž π‘‘π‘Ž

𝐢𝑝𝑕 𝑑

𝐷𝑕

π·π‘Ž π΅π‘Šπ‘Ž

π΅π‘Šπ‘• 𝑦 = π·π‘Ž π΄π‘–π‘£π‘Ž exp βˆ’π›Όπ‘Ž

π΅π‘Šπ‘•

π΅π‘Šπ‘Ž π‘₯βˆ’π‘¦

𝑑𝑕 + π΅π‘–π‘£π‘Ž exp βˆ’π›½π‘Ž π΅π‘Šπ‘•

π΅π‘Šπ‘Ž π‘₯βˆ’π‘¦

𝑑𝑕

𝐢𝑝𝑕 𝑑 = π·π‘Ž π΄π‘–π‘£π‘Ž

𝐷𝑕

π·π‘Ž

π΅π‘Šπ‘Ž

π΅π‘Šπ‘•

𝑦

exp βˆ’ π›Όπ‘Ž π΅π‘Šπ‘•

π΅π‘Šπ‘Ž

π‘₯βˆ’π‘¦

𝑑𝑕 + π΅π‘–π‘£π‘Ž

𝐷𝑕

π·π‘Ž

π΅π‘Šπ‘Ž

π΅π‘Šπ‘•

𝑦

exp βˆ’ π›½π‘Ž π΅π‘Šπ‘•

π΅π‘Šπ‘Ž

π‘₯βˆ’π‘¦

𝑑𝑕

𝐢𝑝𝑕 𝑑 = 𝐷𝑕 π΄π‘–π‘£π‘Ž π΅π‘Šπ‘Ž

π΅π‘Šπ‘•

𝑦

exp βˆ’ π›Όπ‘Ž π΅π‘Šπ‘•

π΅π‘Šπ‘Ž

π‘₯βˆ’π‘¦

𝑑𝑕 + π΅π‘–π‘£π‘Ž π΅π‘Šπ‘Ž

π΅π‘Šπ‘•

𝑦

exp βˆ’ π›½π‘Ž π΅π‘Šπ‘•

π΅π‘Šπ‘Ž

π‘₯βˆ’π‘¦

𝑑𝑕

Persamaan diatas merupakan hasil transformasi kadar plasma sebagai fungsi

waktu untuk manusia (dari data hewan) yang secara teoritis equivalen dengan

model dibawah ini.

15

𝐢𝑝𝑕 𝑑 = 𝐷𝑕 𝐴𝑖𝑣𝑕 exp(βˆ’π›Όπ‘•π‘‘π‘•) + 𝐡𝑖𝑣𝑕 exp βˆ’π›½π‘•π‘‘π‘•

Maka, formula transformasi untuk prediksi parameter i.v. model 2 kompartemen

manusia dari data hewan dengan Dedrik-SA, yaitu:

𝐴𝑖𝑣𝑕 = π΄π‘–π‘£π‘Ž π΅π‘Šπ‘Ž

π΅π‘Šπ‘• 𝑦

(Pers. 55)

𝐡𝑖𝑣𝑕 = π΅π‘–π‘£π‘Ž π΅π‘Šπ‘Ž

π΅π‘Šπ‘• 𝑦

(Pers. 56)

𝛼𝑕 = π›Όπ‘Ž π΅π‘Šπ‘•

π΅π‘Šπ‘Ž π‘₯βˆ’π‘¦

(Pers. 57)

𝛽𝑕 = π›½π‘Ž π΅π‘Šπ‘•

π΅π‘Šπ‘Ž π‘₯βˆ’π‘¦

(Pers. 58)

2.3.2. Prediksi dengan Model Plot Dedrick-CorA

Model plot Dedrick ini menggunakan data eksponen dari SA yang dikoreksi

berdasarkan harga eksponen hasil SA data 𝐢𝑙 (π‘₯) dan diperlukan data π΅π‘Š hewan

dan manusia. Berikut formula digunakan untuk tranformasi profil kadar plasma-

waktu pada hewan menuju manusia.

Transformasi waktu untuk manusia dari data hewan:

Jika harga π‘₯ < 0,7, maka:

𝑑𝑕 = π‘‘π‘Ž π΅π‘Šπ‘•

π΅π‘Šπ‘Ž π‘¦β€²βˆ’π‘₯β€²

(Pers. 59)

Jika harga 0,7 < π‘₯ < 1,0, maka:

𝑑𝑕 = π‘‘π‘Žπ‘€πΏπ‘ƒπ‘•

π‘€πΏπ‘ƒπ‘Ž π΅π‘Šπ‘•

π΅π‘Šπ‘Ž π‘¦β€²βˆ’π‘žβ€²

(Pers. 60)

16

Jika harga π‘₯ > 1, maka:

𝑑𝑕 = π‘‘π‘Žπ΅π‘Ÿπ‘Šπ‘•

π΅π‘Ÿπ‘Šπ‘Ž π΅π‘Šπ‘•

π΅π‘Šπ‘Ž 𝑦 β€² βˆ’π‘ β€²

(Pers. 61)

Transformasi kadar plasma untuk manusia dari data hewan:

𝐢𝑝𝑕 = πΆπ‘π‘Ž

𝐷𝑕

π·π‘Ž.π‘“π‘’π‘Ž

𝑓𝑒𝑕 π΅π‘Šπ‘Ž

π΅π‘Šπ‘• 𝑦′

(Pers.62)

dengan 𝐢𝑝, 𝑑, π΅π‘Š, (π‘₯β€², π‘žβ€², 𝑠′) dan 𝑦′ berturut-turut kadar plasma, waktu, berat

badan, eksponen prediksi 𝐢𝑙 dengan CorA, dan eksponen prediksi 𝑉𝛽 dengan

CorA. Subskrip 𝑕 dan π‘Ž berturut-turut menunjukkan parameter manusia dan

hewan (Bergh et al., 2011).

Model ini juga perlu dilakukan transformasi dari parameter dalam model

kadar plasma sebagai fungsi waktu. Berikut sampel turunan formula untuk model

Dedrick-CorA jika harga π‘₯ > 1:

Tranformasi untuk model 1 kompartemen:

πΆπ‘π‘Ž 𝑑 = π·π‘Ž

1

π‘‰π‘‘π‘Žπ‘’βˆ’πΎπ‘Ž π‘‘π‘Ž

𝐢𝑝𝑕

𝐷𝑕

π·π‘Ž

π‘“π‘’π‘Ž

𝑓𝑒𝑕

π΅π‘Šπ‘Ž

π΅π‘Šπ‘• 𝑦 β€²

= π·π‘Ž

1

π‘‰π‘‘π‘Žexp βˆ’πΎπ‘Ž

π΅π‘Ÿπ‘Šπ‘Ž

π΅π‘Ÿπ‘Šπ‘• π΅π‘Šπ‘•

π΅π‘Šπ‘Ž π‘ β€²βˆ’π‘¦ β€²

𝑑𝑕

𝐢𝑝𝑕 = π·π‘Ž 1

π‘‰π‘‘π‘Ž

𝐷𝑕

π·π‘Ž

π‘“π‘’π‘Ž

𝑓𝑒𝑕 π΅π‘Šπ‘Ž

π΅π‘Šπ‘• 𝑦 β€²

exp βˆ’ πΎπ‘Ž

π΅π‘Ÿπ‘Šπ‘Ž

π΅π‘Ÿπ‘Šπ‘• π΅π‘Šπ‘•

π΅π‘Šπ‘Ž π‘ β€²βˆ’π‘¦ β€²

𝑑𝑕

𝐢𝑝𝑕 = 𝐷𝑕 1

π‘‰π‘‘π‘Ž

π‘“π‘’π‘Ž

𝑓𝑒𝑕 π΅π‘Šπ‘Ž

π΅π‘Šπ‘• 𝑦 β€²

exp βˆ’ πΎπ‘Ž

π΅π‘Ÿπ‘Šπ‘Ž

π΅π‘Ÿπ‘Šπ‘• π΅π‘Šπ‘•

π΅π‘Šπ‘Ž π‘ β€²βˆ’π‘¦ β€²

𝑑𝑕

Persamaan diatas merupakan hasil transformasi kadar plasma sebagai fungsi

waktu untuk manusia (dari data hewan) yang secara teoritis equivalen dengan

model dibawah ini.

17

𝐢𝑝𝑕 𝑑 = 𝐷𝑕

1

𝑉𝑑𝑕exp βˆ’πΎπ‘•π‘‘π‘•

Maka, formula transformasi untuk prediksi parameter i.v. model 1 kompartemen

manusia dari data hewan dengan Dedrick-SA, yaitu:

1

𝑉𝑑𝑕=

1

π‘‰π‘‘π‘Ž

π‘“π‘’π‘Ž

𝑓𝑒𝑕 π΅π‘Šπ‘Ž

π΅π‘Šπ‘• 𝑦 β€²

(Pers. 63)

𝐾𝑕 = πΎπ‘Ž

π΅π‘Ÿπ‘Šπ‘Ž

π΅π‘Ÿπ‘Šπ‘• π΅π‘Šπ‘•

π΅π‘Šπ‘Ž π‘ β€²βˆ’π‘¦ β€²

(Pers. 64)

Transformasi untuk model 2 kompartemen:

πΆπ‘π‘Ž 𝑑 = π·π‘Ž π΄π‘–π‘£π‘Žπ‘’βˆ’π›Όπ‘Ž π‘‘π‘Ž + π΅π‘–π‘£π‘Žπ‘’

βˆ’π›½π‘Ž π‘‘π‘Ž

𝐢𝑝𝑕

𝐷𝑕

π·π‘Ž

π‘“π‘’π‘Ž

𝑓𝑒𝑕 π΅π‘Šπ‘Ž

π΅π‘Šπ‘• 𝑦 β€²

= π·π‘Ž π΄π‘–π‘£π‘Ž exp βˆ’π›Όπ‘Ž

π΅π‘Ÿπ‘Šπ‘Ž

π΅π‘Ÿπ‘Šπ‘• π΅π‘Šπ‘•

π΅π‘Šπ‘Ž π‘ β€²βˆ’π‘¦ β€²

𝑑𝑕 + π΅π‘–π‘£π‘Ž exp βˆ’π›½π‘Ž

π΅π‘Ÿπ‘Šπ‘Ž

π΅π‘Ÿπ‘Šπ‘• π΅π‘Šπ‘•

π΅π‘Šπ‘Ž π‘ β€²βˆ’π‘¦ β€²

𝑑𝑕

𝐢𝑝𝑕 = π·π‘Ž π΄π‘–π‘£π‘Ž

𝐷𝑕

π·π‘Ž

π‘“π‘’π‘Ž

𝑓𝑒𝑕 π΅π‘Šπ‘Ž

π΅π‘Šπ‘• 𝑦 β€²

exp βˆ’π›Όπ‘Ž

π΅π‘Ÿπ‘Šπ‘Ž

π΅π‘Ÿπ‘Šπ‘• π΅π‘Šπ‘•

π΅π‘Šπ‘Ž 𝑠 β€²βˆ’π‘¦ β€²

𝑑𝑕 + π΅π‘–π‘£π‘Ž

𝐷𝑕

π·π‘Ž

π‘“π‘’π‘Ž

𝑓𝑒𝑕 π΅π‘Šπ‘Ž

π΅π‘Šπ‘• 𝑦 β€²

exp βˆ’π›½π‘Ž

π΅π‘Ÿπ‘Šπ‘Ž

π΅π‘Ÿπ‘Šπ‘• π΅π‘Šπ‘•

π΅π‘Šπ‘Ž π‘ β€²βˆ’π‘¦ β€²

𝑑𝑕

𝐢𝑝𝑕 = 𝐷𝑕 π΄π‘–π‘£π‘Ž

π‘“π‘’π‘Ž

𝑓𝑒𝑕 π΅π‘Šπ‘Ž

π΅π‘Šπ‘• 𝑦 β€²

exp βˆ’ π›Όπ‘Ž

π΅π‘Ÿπ‘Šπ‘Ž

π΅π‘Ÿπ‘Šπ‘• π΅π‘Šπ‘•

π΅π‘Šπ‘Ž π‘ β€²βˆ’π‘¦ β€²

𝑑𝑕 + π΅π‘–π‘£π‘Ž

π‘“π‘’π‘Ž

𝑓𝑒𝑕 π΅π‘Šπ‘Ž

π΅π‘Šπ‘• 𝑦 β€²

exp βˆ’ π›½π‘Ž

π΅π‘Ÿπ‘Šπ‘Ž

π΅π‘Ÿπ‘Šπ‘• π΅π‘Šπ‘•

π΅π‘Šπ‘Ž π‘ β€²βˆ’π‘¦ β€²

𝑑𝑕

Persamaan diatas merupakan hasil transformasi kadar plasma sebagai fungsi

waktu untuk manusia (dari data hewan) yang secara teoritis equivalen dengan

model dibawah ini.

𝐢𝑝𝑕 𝑑 = 𝐷𝑕 𝐴𝑖𝑣𝑕 exp(βˆ’π›Όπ‘•π‘‘π‘•) + 𝐡𝑖𝑣𝑕 exp βˆ’π›½π‘•π‘‘π‘•

Maka, formula transformasi untuk prediksi parameter i.v. model 2 kompartemen

manusia dari data hewan dengan Dedrik-SA, yaitu:

𝐴𝑖𝑣𝑕 = π΄π‘–π‘£π‘Ž

π‘“π‘’π‘Ž

𝑓𝑒𝑕 π΅π‘Šπ‘Ž

π΅π‘Šπ‘• 𝑦 β€²

(Pers. 65)

𝐡𝑖𝑣𝑕 = π΅π‘–π‘£π‘Ž

π‘“π‘’π‘Ž

𝑓𝑒𝑕 π΅π‘Šπ‘Ž

π΅π‘Šπ‘• 𝑦 β€²

(Pers. 66)

𝛼𝑕 = π›Όπ‘Ž

π΅π‘Ÿπ‘Šπ‘Ž

π΅π‘Ÿπ‘Šπ‘• π΅π‘Šπ‘•

π΅π‘Šπ‘Ž π‘ β€²βˆ’π‘¦ β€²

(Pers. 67)

18

𝛽𝑕 = π›½π‘Ž

π΅π‘Ÿπ‘Šπ‘Ž

π΅π‘Ÿπ‘Šπ‘• π΅π‘Šπ‘•

π΅π‘Šπ‘Ž π‘ β€²βˆ’π‘¦ β€²

(Pers. 68)

Dengan cara yang sama, untuk harga π‘₯ < 0,7 diperoleh formula transformasi

parameter:

Tranformasi untuk model 1 kompartemen:

1

𝑉𝑑𝑕=

1

π‘‰π‘‘π‘Ž

π‘“π‘’π‘Ž

𝑓𝑒𝑕 π΅π‘Šπ‘Ž

π΅π‘Šπ‘• 𝑦 β€²

(Pers. 69)

𝐾𝑕 = πΎπ‘Ž π΅π‘Šπ‘•

π΅π‘Šπ‘Ž π‘₯β€²βˆ’π‘¦ β€²

(Pers. 70)

Tranformasi untuk model 2 kompartemen:

𝐴𝑖𝑣𝑕 = π΄π‘–π‘£π‘Ž

π‘“π‘’π‘Ž

𝑓𝑒𝑕 π΅π‘Šπ‘Ž

π΅π‘Šπ‘• 𝑦 β€²

(Pers. 71)

𝐡𝑖𝑣𝑕 = π΅π‘–π‘£π‘Ž

π‘“π‘’π‘Ž

𝑓𝑒𝑕 π΅π‘Šπ‘Ž

π΅π‘Šπ‘• 𝑦 β€²

(Pers. 72)

𝛼𝑕 = π›Όπ‘Ž π΅π‘Šπ‘•

π΅π‘Šπ‘Ž π‘₯β€²βˆ’π‘¦ β€²

(Pers. 73)

𝛽𝑕 = π›½π‘Ž π΅π‘Šπ‘•

π΅π‘Šπ‘Ž π‘₯β€²βˆ’π‘¦ β€²

(Pers. 74)

Dengan cara yang sama, untuk harga 0,7 < π‘₯ < 1 diperoleh formula tranformasi

parameter:

Tranformasi untuk model 1 kompartemen:

1

𝑉𝑑𝑕=

1

π‘‰π‘‘π‘Ž

π‘“π‘’π‘Ž

𝑓𝑒𝑕 π΅π‘Šπ‘Ž

π΅π‘Šπ‘• 𝑦 β€²

(Pers. 75)

𝐾𝑕 = πΎπ‘Ž

π‘€πΏπ‘ƒπ‘Žπ‘€πΏπ‘ƒπ‘•

π΅π‘Šπ‘•

π΅π‘Šπ‘Ž π‘ž β€²βˆ’π‘¦ β€²

(Pers. 76)

19

Tranformasi untuk model 2 kompartemen:

𝐴𝑖𝑣𝑕 = π΄π‘–π‘£π‘Ž

π‘“π‘’π‘Ž

𝑓𝑒𝑕 π΅π‘Šπ‘Ž

π΅π‘Šπ‘• 𝑦 β€²

(Pers. 77)

𝐡𝑖𝑣𝑕 = π΅π‘–π‘£π‘Ž

π‘“π‘’π‘Ž

𝑓𝑒𝑕 π΅π‘Šπ‘Ž

π΅π‘Šπ‘• 𝑦 β€²

(Pers. 78)

𝛼𝑕 = π›Όπ‘Ž

π‘€πΏπ‘ƒπ‘Žπ‘€πΏπ‘ƒπ‘•

π΅π‘Šπ‘•

π΅π‘Šπ‘Ž π‘ž β€²βˆ’π‘¦ β€²

(Pers. 79)

𝛽𝑕 = π›½π‘Ž

π‘€πΏπ‘ƒπ‘Žπ‘€πΏπ‘ƒπ‘•

π΅π‘Šπ‘•

π΅π‘Šπ‘Ž π‘ž β€²βˆ’π‘¦β€²

(Pers. 80)

2.4. Prediksi Profil Kadar Plasma-Waktu Obat pada Manusia: Css-MRT

Metode ini dikerjakan dengan terlebih dahulu membuat profil kadar plasma-

waktu yang dinormalisasi (normalized curve) terhadap sekumpulan data

farmakokinetika hewan melalui pembagian kadar plasma (sumbu 𝑦) dibagi

dengan kadar plasma steady-state (𝐢𝑠𝑠) dan profil waktu (sumbu π‘₯) dibagi dengan

mean time residence (MRT) dari masing-masing spesies. Kurva ternormalisasi

dari masing-masing spesies diamati. Secara ideal, kurva ternormalisasi dari tiap

spesies akan saling tumpang tindih atau mirip saat diplot bersama. Transformasi

profil menuju kadar plasma-waktu manusia selanjutnya dikerjakan dengan

mengalikan 𝐢𝑠𝑠 manusia dengan kadar plasma kurva ternormalisasi dan

mengalikan MRT manusia dengan tiap titik waktu dari kurva ternormalisasi.

Parameter Css dan MRT manusia diperoleh melalui prediksi, baik dengan SA.

CorA maupun dengan Wajima scale-up (Wajima et al., 2004; Bergh et al., 2011).

Berdasarkan uraian ini, setelah memprediksi harga 𝐢𝑙 dan 𝑉𝑠𝑠 manusia maka

20

tranformasi profil kadar plasma-waktu dari data hewan menuju manusia adalah

sebagai berikut:

𝑑𝑕 = π‘‘π‘Žπ‘€π‘…π‘‡π‘•

π‘€π‘…π‘‡π‘Ž= π‘‘π‘Ž

𝑉𝑠𝑠𝑕/πΆπ‘™π‘•π‘‰π‘ π‘ π‘Ž/πΆπ‘™π‘Ž

π‘‘π‘Ž = π‘‘π‘•π‘‰π‘ π‘ π‘Ž/πΆπ‘™π‘Žπ‘‰π‘ π‘ π‘•/𝐢𝑙𝑕

(Pers. 81)

Sedangkan, untuk transformasi kadar plasma, yaitu:

𝐢𝑝𝑕 = πΆπ‘π‘Ž

𝐢𝑠𝑠𝑕

πΆπ‘ π‘ π‘Ž= πΆπ‘π‘Ž

𝐷𝑕/𝑉𝑠𝑠𝑕

π·π‘Ž/π‘‰π‘ π‘ π‘Ž

πΆπ‘π‘Ž =𝐢𝑝𝑕

𝐷𝑕 /𝑉𝑠𝑠𝑕

π·π‘Ž /π‘‰π‘ π‘ π‘Ž

(Pers. 82)

Menggunakan kedua formula ini diturunkan persaman utnuk transformasi

parameter dalam persamaan kadar plasma sebagai fungsi waktu:

Tranformasi untuk model 1 kompartemen:

πΆπ‘π‘Ž 𝑑 = π·π‘Ž

1

π‘‰π‘‘π‘Žπ‘’βˆ’πΎπ‘Ž π‘‘π‘Ž

𝐢𝑝𝑕 𝑑 𝐷𝑕 /𝑉𝑠𝑠𝑕

π·π‘Ž /π‘‰π‘ π‘ π‘Ž

= π·π‘Ž

1

π‘‰π‘‘π‘Žexp βˆ’πΎπ‘Ž

π‘‰π‘ π‘ π‘Ž/πΆπ‘™π‘Žπ‘‰π‘ π‘ π‘•/𝐢𝑙𝑕

𝑑𝑕

𝐢𝑝𝑕 𝑑 = π·π‘Ž

1

π‘‰π‘‘π‘Ž

𝐷𝑕/𝑉𝑠𝑠𝑕

π·π‘Ž/π‘‰π‘ π‘ π‘Žexp βˆ’πΎπ‘Ž

π‘‰π‘ π‘ π‘Ž/πΆπ‘™π‘Žπ‘‰π‘ π‘ π‘•/𝐢𝑙𝑕

𝑑𝑕

𝐢𝑝𝑕 𝑑 = 𝐷𝑕

1

π‘‰π‘‘π‘Ž

π‘‰π‘ π‘ π‘Žπ‘‰π‘ π‘ π‘•

exp βˆ’πΎπ‘Ž

π‘‰π‘ π‘ π‘Ž/πΆπ‘™π‘Žπ‘‰π‘ π‘ π‘•/𝐢𝑙𝑕

𝑑𝑕

Persamaan diatas merupakan hasil transformasi kadar plasma sebagai fungsi

waktu untuk manusia (dari data hewan) yang secara teoritis equivalen dengan

model dibawah ini.

𝐢𝑝𝑕 𝑑 = 𝐷𝑕

1

π‘‰π‘‘π‘•π‘’βˆ’πΎπ‘• 𝑑𝑕

21

Sehingga parameter i.v. model 1 kompartemen untuk manusia diperoleh:

1

𝑉𝑑𝑕=

1

π‘‰π‘‘π‘Ž

π‘‰π‘ π‘ π‘Žπ‘‰π‘ π‘ π‘•

(Pers. 83)

𝐾𝑕 = πΎπ‘Ž

π‘‰π‘ π‘ π‘Ž/πΆπ‘™π‘Žπ‘‰π‘ π‘ π‘•/𝐢𝑙𝑕

(Pers. 84)

Tranformasi untuk model 2 kompartemen:

πΆπ‘π‘Ž 𝑑 = π·π‘Ž π΄π‘–π‘£π‘Žπ‘’βˆ’π›Όπ‘Ž π‘‘π‘Ž + π΅π‘–π‘£π‘Žπ‘’

βˆ’π›½π‘Ž π‘‘π‘Ž

𝐢𝑝𝑕 𝑑 𝐷𝑕 /𝑉𝑠𝑠𝑕

π·π‘Ž /π‘‰π‘ π‘ π‘Ž

= π·π‘Ž π΄π‘–π‘£π‘Ž exp βˆ’π›Όπ‘Ž

π‘‰π‘ π‘ π‘Ž/πΆπ‘™π‘Žπ‘‰π‘ π‘ π‘•/𝐢𝑙𝑕

𝑑𝑕 + π΅π‘–π‘£π‘Ž exp βˆ’π›½π‘Ž

π‘‰π‘ π‘ π‘Ž/πΆπ‘™π‘Žπ‘‰π‘ π‘ π‘•/𝐢𝑙𝑕

𝑑𝑕

𝐢𝑝𝑕 𝑑 = π·π‘Ž π΄π‘–π‘£π‘Žπ·π‘• /𝑉𝑠𝑠𝑕

π·π‘Ž /π‘‰π‘ π‘ π‘Žexp βˆ’π›Όπ‘Ž

π‘‰π‘ π‘ π‘Ž /πΆπ‘™π‘Ž

𝑉𝑠𝑠𝑕 /𝐢𝑙𝑕𝑑𝑕 + π΅π‘–π‘£π‘Ž

𝐷𝑕 /𝑉𝑠𝑠𝑕

π·π‘Ž /π‘‰π‘ π‘ π‘Žexp βˆ’π›½π‘Ž

π‘‰π‘ π‘ π‘Ž /πΆπ‘™π‘Ž

𝑉𝑠𝑠𝑕 /𝐢𝑙𝑕𝑑𝑕

𝐢𝑝𝑕 𝑑 = 𝐷𝑕 π΄π‘–π‘£π‘Žπ‘‰π‘ π‘ π‘Ž

𝑉𝑠𝑠𝑕exp βˆ’π›Όπ‘Ž

π‘‰π‘ π‘ π‘Ž /πΆπ‘™π‘Ž

𝑉𝑠𝑠𝑕 /𝐢𝑙𝑕𝑑𝑕 + π΅π‘–π‘£π‘Ž

π‘‰π‘ π‘ π‘Ž

𝑉𝑠𝑠𝑕exp βˆ’π›½π‘Ž

π‘‰π‘ π‘ π‘Ž /πΆπ‘™π‘Ž

𝑉𝑠𝑠𝑕 /𝐢𝑙𝑕𝑑𝑕

𝐢𝑝𝑕 𝑑 = 𝐷𝑕 𝐴𝑖𝑣𝑕 exp(βˆ’π›Όπ‘•π‘‘π‘•) + 𝐡𝑖𝑣𝑕 exp βˆ’π›½π‘•π‘‘π‘•

Parameter i.v. model 2 kompartemen untuk manusia dari data hewan adalah:

𝐴𝑖𝑣𝑕 = π΄π‘–π‘£π‘Ž

π‘‰π‘ π‘ π‘Žπ‘‰π‘ π‘ π‘•

(Pers. 85)

𝐡𝑖𝑣𝑕 = π΅π‘–π‘£π‘Ž

π‘‰π‘ π‘ π‘Žπ‘‰π‘ π‘ π‘•

(Pers. 86)

𝛼𝑕 = π›Όπ‘Ž

π‘‰π‘ π‘ π‘Ž/πΆπ‘™π‘Žπ‘‰π‘ π‘ π‘•/𝐢𝑙𝑕

(Pers. 87)

𝛽𝑕 = π›½π‘Ž

π‘‰π‘ π‘ π‘Ž/πΆπ‘™π‘Žπ‘‰π‘ π‘ π‘•/𝐢𝑙𝑕

(Pers. 88)

2.5. Prediksi Bioavailabilitas Absolut

Data farmakokinetika suatu obat/senyawa pada sebagian besar penelitian

lebih banyak memberikan profil farmakokinetika rute per-oral baik pada hewan

22

maupun manusia. Klirens oral (𝐢𝑙/𝐹) merupakan salah satu parameter penting

dalam model farmakokinetika per-oral. Hal ini menyebabkan perlunya prediksi

terhadap bioavailabilitas absolut (𝐹) suatu obat secara per-oral guna menetapkan

harga klirens (𝐢𝑙) termasuk parameter lainnya. Pada studi oleh Mahmood (2000),

melakukan pendekatan harga bioavailabilitas absolut dengan beberapa metode

yang berbeda, salah satunya dengan pendekatan alometri hubungan

bioavailabilitas absolut dengan berat badan. metode tersebut dikerjakan dengan

data 𝐢𝑙𝑖𝑣 (𝐢𝑙), πΆπ‘™π‘π‘œ (𝐢𝑙/𝐹), berat badan (π΅π‘Š) dan laju alir hepatik (𝑄)

menggunakan persamaan dibawah ini (Mahmood, 2000):

𝐢𝑙/𝐹 = π‘’π΅π‘Šπ‘£ (Pers. 89)

𝐹 = 𝐢𝑙𝑖𝑣/πΆπ‘™π‘π‘œ (Pers. 90)

𝐹 = 1 βˆ’πΆπ‘™π‘–π‘£π‘„

(Pers. 91)

𝐹 =𝑄

𝑄 + πΆπ‘™π‘π‘œ (Pers. 92)

𝐹 juga dapat diperoleh dengan menurunkan formula kadar plasma sebagai

fungsi waktu secara matematis. Pada model 1 kompartemen diperoleh persmaaan:

𝐢𝑝 𝑑 =π‘˜π‘Žπ‘π‘ πΉπ·π‘π‘œ

𝑉𝑐 π‘˜π‘Žπ‘π‘  βˆ’ π‘˜ (π‘’βˆ’π‘˜π‘‘ βˆ’ π‘’βˆ’π‘˜π‘Žπ‘π‘  𝑑)

𝐹 =𝐢𝑝 𝑑 𝑉𝑐 π‘˜π‘Žπ‘π‘  βˆ’ π‘˜

π‘˜π‘Žπ‘π‘ π·π‘π‘œ (π‘’βˆ’π‘˜π‘‘ βˆ’ π‘’βˆ’π‘˜π‘Žπ‘π‘  𝑑)

Syarat untuk memperoleh 𝐹 minimal harus diketahui satu titik harga hubungan 𝑑

dan 𝐢𝑝(𝑑). Apabila diketahui πΆπ‘π‘šπ‘Žπ‘₯ manusia pada dosis π·π‘π‘œ dicapai pada waktu

π‘‡π‘šπ‘Žπ‘₯ , diperoleh persamaan:

𝐹 =πΆπ‘π‘šπ‘Žπ‘₯ 𝑉𝑐 π‘˜π‘Žπ‘π‘  βˆ’ π‘˜

π‘˜π‘Žπ‘π‘ π·π‘π‘œ (π‘’βˆ’π‘˜π‘‡π‘šπ‘Žπ‘₯ βˆ’ π‘’βˆ’π‘˜π‘Žπ‘π‘  π‘‡π‘šπ‘Žπ‘₯ ) (Pers. 93)

23

Dengan cara yang sama juga diperoleh model persamaan penetapan 𝐹 pada model

2 kompartemen:

𝐹 =πΆπ‘π‘šπ‘Žπ‘₯ 𝑉𝑐/π‘˜π‘Žπ‘π‘  π·π‘π‘œ

π‘˜21βˆ’π›Ό

π‘˜π‘Žπ‘π‘  βˆ’π›Ό π›½βˆ’π›Ό π‘’βˆ’π›Όπ‘‡π‘šπ‘Žπ‘₯ +

π‘˜21βˆ’π›½

π‘˜π‘Žπ‘π‘  βˆ’π›½ π›Όβˆ’π›½ π‘’βˆ’π›½π‘‡π‘šπ‘Žπ‘₯ βˆ’

π‘˜π‘Žπ‘π‘  βˆ’π‘˜21

π‘˜π‘Žπ‘π‘  βˆ’π›Ό π‘˜π‘Žβˆ’π›½ π‘’βˆ’π‘˜π‘Žπ‘π‘  π‘‡π‘šπ‘Žπ‘₯

(Pers. 94)

Parameter intravena 𝐾 dan 𝑉𝑐 pada model 1 kompartemen, atau 𝛼, 𝛽, dan 𝑉𝑐

pada model 2 kompartemen bersaman dengan nilai 𝐹 dan πΎπ‘Žπ‘π‘  digunakan untuk

membuat model per-oral menggunakan (Pers. 3) dan (Pers. 4). Hasil pengerjaan

dengan β€œMetode 2” ditunjukkan pada tabel dibawah ini.

2.6. Prediksi Tetapan Laju Absorbsi

Model untuk prediksi πΎπ‘Žπ‘π‘  telah dilakukan pada beberapa penelitian. Salah

satunya, dengan melakukan model komputasional prediksi πΎπ‘Žπ‘π‘  menggunakan

parameter fisikokimia obat/senyawa. Model terbaik yang mendekati harga πΎπ‘Žπ‘π‘ 

22 obat yang diabsorbsi melalui difusi pasif (Linnankoski et al., 2006), yaitu:

log πΎπ‘Žπ‘π‘  = 0,623 + 0,154 βˆ™ log 𝐷6,0 βˆ’ 0,007 βˆ™ 𝑃𝑆𝐴 (Pers. 95)

dimana 𝐷6,0 dan 𝑃𝑆𝐴 berturut-turut adalah koefisien distribusi pada pH 6,0 dan

luas permukaan polar molekul obat.

πΎπ‘Žπ‘π‘  juga dapat ditentukan dari π‘‡π‘šπ‘Žπ‘₯ . Model 1 kompartemen memliki

formula penetapan π‘‡π‘šπ‘Žπ‘₯ , yaitu: π‘‡π‘šπ‘Žπ‘₯ =ln (πΎπ‘Žπ‘π‘  βˆ’πΎ)

πΎπ‘Žπ‘π‘  βˆ’πΎ. Nilai 𝐾 sudah tersedia pada

masing-masing model intravena, namun pemecahan aljabar model matematika

untuk menghasilkan persamaaan penetapan πΎπ‘Žπ‘π‘  sulit dilakukan. Untuk

memecahkan masalah ini peneliti memanfaatkan software Micromath Scientist

24

2.0. dengan memasukkan formula π‘‡π‘šπ‘Žπ‘₯ =ln (πΎπ‘Žπ‘π‘  βˆ’πΎ)

πΎπ‘Žπ‘π‘  βˆ’πΎ kedalam skrip model

software, kemudian menginput nilai 𝐾 dan π‘‡π‘šπ‘Žπ‘₯ manusia untuk memprediksi

πΎπ‘Žπ‘π‘  .

Hasil penelusuran pustaka menunjukkan belum ada model matematis untuk

penetapan π‘‡π‘šπ‘Žπ‘₯ pada model 2 kompartemen. Strategi penyelesaian masalah ini

dikerjakan dengan menggunakan prinsip diferensial model matematika.π‘‡π‘šπ‘Žπ‘₯

merupakan waktu capai kadar puncak pada persamaan kadar plasma sebagai

fungsi waktu. Sehingga model turunan pertama persamaan kadar plasma sebagai

fungsi waktu model 2 kompartemen akan memberikan harga 0 pada π‘‡π‘šπ‘Žπ‘₯ (slope

kurva sama dengan 0 pada puncak kurva kadar plasma sebagai fungsi waktu

model 2 kompartemen). Sehingga terlebih dahulu ditetapkan model persamaan

turunan pertama kadar plasma-waktu:

𝐢𝑝 𝑑 =π‘˜π‘ŽπΉπ·π‘π‘œ

𝑉𝑐

π‘˜21βˆ’π›Ό

π‘˜π‘Žβˆ’π›Ό π›½βˆ’π›Ό π‘’βˆ’π›Όπ‘‘ +

π‘˜21βˆ’π›½

π‘˜π‘Žβˆ’π›½ π›Όβˆ’π›½ π‘’βˆ’π›½π‘‘ βˆ’

π‘˜π‘Žβˆ’π‘˜21

π‘˜π‘Žβˆ’π›Ό π‘˜π‘Žβˆ’π›½ π‘’βˆ’π‘˜π‘Ž 𝑑

𝑑𝐢𝑝 𝑑

𝑑𝑑=

π‘˜π‘ŽπΉπ·π‘π‘œ

𝑉𝑐

π‘˜21βˆ’π›Ό

π‘˜π‘Žβˆ’π›Ό π›½βˆ’π›Ό

𝑑

π‘‘π‘‘π‘’βˆ’π›Όπ‘‘ +

π‘˜21βˆ’π›½

π‘˜π‘Žβˆ’π›½ π›Όβˆ’π›½

𝑑

π‘‘π‘‘π‘’βˆ’π›½π‘‘ βˆ’

π‘˜π‘Žβˆ’π‘˜21

π‘˜π‘Žβˆ’π›Ό π‘˜π‘Žβˆ’π›½

𝑑

π‘‘π‘‘π‘’βˆ’π‘˜π‘Ž 𝑑

𝑑𝐢𝑝 𝑑

𝑑𝑑=

π‘˜π‘ŽπΉπ·π‘π‘œ

𝑉𝑐 βˆ’

𝛼 π‘˜21βˆ’π›Ό π‘’βˆ’π›Όπ‘‘

π‘˜π‘Žβˆ’π›Ό π›½βˆ’π›Ό βˆ’

𝛽 π‘˜21βˆ’π›½ π‘’βˆ’π›½π‘‘

π‘˜π‘Žβˆ’π›½ π›Όβˆ’π›½ +

π‘˜π‘Ž π‘˜π‘Žβˆ’π‘˜21 π‘’βˆ’π‘˜π‘Ž 𝑑

π‘˜π‘Žβˆ’π›Ό π‘˜π‘Žβˆ’π›½

Pada waktu π‘‡π‘šπ‘Žπ‘₯ harga 𝑑𝐢𝑝 𝑑

𝑑𝑑= 0. Sehingga diperoleh persamaan:

𝛼 π‘˜21 βˆ’ 𝛼 π‘’βˆ’π›Όπ‘‡π‘šπ‘Žπ‘₯

π‘˜π‘Ž βˆ’ 𝛼 𝛽 βˆ’ 𝛼 +

𝛽 π‘˜21 βˆ’ 𝛽 π‘’βˆ’π›½π‘‡π‘šπ‘Žπ‘₯

π‘˜π‘Ž βˆ’ 𝛽 𝛼 βˆ’ 𝛽 βˆ’

π‘˜π‘Ž π‘˜π‘Ž βˆ’ π‘˜21 π‘’βˆ’π‘˜π‘Žπ‘‡π‘šπ‘Žπ‘₯

π‘˜π‘Ž βˆ’ 𝛼 π‘˜π‘Ž βˆ’ 𝛽 = 0 (Pers. 96)

Persamaan tersebut kemudian dimanfaatkan untuk membuat skrip model pada

software Micromath Scientist 2.0. dengan menginput nilai 𝛼, 𝛽, 𝐾21 , dan π‘‡π‘šπ‘Žπ‘₯

manusia untuk memprediksi πΎπ‘Žπ‘π‘  .

25

2.7. Kompilasi Data Farmakokinetika Andrografolid Pre-klinik

2.7.1. Data Farmakokinetika Andrografolid pada Tikus

Data digunakan, yaitu parameter farmakokinetika andrografolid tikus

dengan BW 200Β±20 gram diberikan secara intravena. Parameter farmakokinetika

andrografolid pada tikus meliputi: K 0,62Β±0,33 jam-1

; AUC0-∞ 8,34±3,70

Β΅g.jam/mL; Cl 0,29Β±0,16 mL/menit (Panossian et al., 2000).

Selain profil intravena, juga diperlukan data parameter farmakokinetika dari

profil per-oral guna membuat model alometri Cl/F dan Cpmax antar spesies.

Parameter dihasilkan dari pemberian tablet andrografolid pada tikus dosis 10

mg/kg BW: AUC0-∞ 348,75Β±24,41; K (6,78Γ—10-3

)Β±(3,53Γ—10-4

) menit-1

; Tmax

59,69Β±3,61 menit; dan Cpmax 1,62Β±0,11 Β΅g/mL (Suo et al., 2007).

2.7.2. Data Farmakokinetika Andrografolid pada Kelinci

Farmakokinetika andrografolid diberikan dalam bentuk tablet secara per-

oral pada Kelinci diperoleh data parameter dan profil farmakokinetika berikut:

Tabel 2.1. Parameter farmakokinetika andrografolid pada kelinci yang diberikan

secara per-oral (Du et al., 2012)

Parameter Nilai

BW (g) 250-300

Dosis (mg/kg BB) 40

AUC0-7 (Β΅g.menit/mL) 877,37Β±93,21

Tmax (menit) 61,04Β±8,64

Kabs (menit-1) 0,04Β±0,00

T1/2 (menit-1) 17,27Β±0,13

MRT0-∞ 2,70±0,15

26

Gambar 2.1. Profil kadar andrografolid dalam plasma tiap waktu pada kelinci (Du

et al., 2012)

Berdasarkan data publikasi Sermkaew et al., (2013) dilakukan studi

bioavailabilitas andrografolid secara per-oral dari ekstrak etanol Andrographis

paniculata pada kelinci (2,5 kg). Data digunakan, yaitu data profil kadar

andrografolid plasma tiap waktu pada pemberian secara per-oral dengan dosis 35

mg/kg BW, serta kadar andrografolid pada 1,5 jam setelah pemberian tunggal,

yaitu 0,8Β±0,05 Β΅g/mL. Berikut profil kadar andrografolid tiap waktu pada

pemberian sediaan oral pada kelinci.

Gambar 2.2. Profil kadar andrografolid dalam plasma tiap waktu pada kelinci

(Sermkaew et al., 2013)

27

2.7.3. Data Farmakokinetika Andrografolid pada Anjing

Sediaan tablet pemberian dosis tunggal secara per-oral mengandung 49,5

mg andrografolid pada anjing (BW 9,0Β±0,5 kg) menghasilkan profil kadar

plasma-waktu sebagai berikut:

Gambar 2.3. Profil kadar andrografolid dalam plasma tiap waktu pada anjing (Xu

et al., 2015)

Parameter farmakokinetika dihasilkan meliputi: Tmax 1,30Β±0,57 jam; Cmax

209,40±64,45 ng/mL; AUC0-∞ 525,29±196,39 ng.jam/mL; waktu paruh 2,08±0,99

jam; Vc/F 300,06Β±74,85 L; dan Cl/F 106,42Β±43, 46 liter/jam (Xu et al., 2015).

2.8. Kompilasi Data Farmakokinetika pada Manusia

Pemberian tablet andrografolid (tunggal) dengan dosis 200 mg per tablet

secara oral menghasilkan profil kadar andrografolid plasma tiap waktu sebagai

berikut (Xu et al., 2009):

28

Gambar 2.4. Profil kadar andrografolid dalam plasma tiap waktu pada manusia

(Xu et al., 2009)

2.9. Sifat Fisikokimia Andrografolid

Sifat fisikokimia andrografolid merupakan parameter penting terhadap

beberapa jenis metode prediksi parameter farmakokinetika manusia.

Andrografolid merupakan senyawa aktif dari Andrographis paniculata dengan

rumus molekul C20H30O5 dan bobot molekul 350,449 Da. Struktur andrografolid

memiliki 5 atom penerima ikatan intermolekular hidrogen (hydrogen bond

acceptor) (Levita et al., 2010). Fraksi andrografolid terikat protein secara in vitro

menggunakan serum albumin manusia adalah sebesar 55% (Panossian et al.,

2000). Parameter koefisien distribusi andrografolid memiliki harga log 𝐷 pada pH

5,5 dan 7,4, yaitu 1,90. Luas daerah polar pada permukaan molekul andrografolid

(polar surface area) sebesar 86,99 Γ…2

(ACD/Labs, 2013).

Harga π‘ƒπ‘Žπ‘π‘ (apparent permeability) andrografolid diperoleh sebesar 254,165

nm/s menggunakan software Qikprop-Schrodinger, USA (Devendar et al., 2015).

Berdasarkan percobaan eksperimental, harga π‘ƒπ‘Žπ‘π‘ andrografolid dihasilkan

sebesar 1,14Γ—10-5

cm/s (Ye et al., 2011).

29

2.10. Data Fisiologis Spesies Hewan dan Manusia

Untuk penelitian prediksi farmakokinetika pada manusia, data yang

diperlukan dari spesies hewan dan manusia diantaranya: berat badan (BW),

potensi umur maksimal (MLP), berat organ otak (BrW) dan laju alir hepatik (Q).

BW masing-masing hewan dapat diperoleh berdasarkan data bobot pada publikasi

data farmakokinetika digunakan.

Tabel 2.2. Data fisiologis dari mencit, tikus, kelinci, monyet, anjing, dan manusia

(Foster et al., 1983; Crispens, 1975; Fisevora-Bergerova and Hughes,

1983; Weisbroth et al., 1974; Mibby and Altman, 1976; Forsyth,

1968; Fox, 1964; ICRP, 1975; Davies and Morris, 1993).

Spesies BW (kg) BrW (g) MLP (tahun) Q (mL/menit)

Mencit 0,02 0,36 3,3 1,8

Tikus 0,25 1,8 4,7 13,8

Kelinci 2,5 14 20 177

Monyet 5 90 22 218

Anjing 10 80 15 309

Manusia 70 1400 93 1450