bab ii tinjauan pustaka 2.1. landasan teori - portal...

25
8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori 2.1.1. Pasar Modal 2.1.1.1. Pengertian pasar modal Bursa Efek Indonesia mendefinisakan pasar modal sebagai pasar untuk berbagai instrumen keuangan jangka panjang yang bisa diperjualbelikan baik surat hutang (obligasi) ekuiti (saham), reksa dana, instrumen derivatif maupun instrumen lainya. Pasar modal merupakan sarana pendanaan lain (misalnya pemerintah), dan sebagai sarana bagi kegiatan investasi. Dengan demikian pasar modal memfasilitasi berbagai sarana dan prasarana kegiatan jual beli dan kegiatan lainnya. Undang-undang Pasar Modal No. 8 yahun 1995 tentang Pasar Modal mendefinisikan pasar modal sebagai kegiatan yang bersangkutan dengan penawaran umum dan perdagangan efek, perusahaan publik yang berkaitan dengan efek yang diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek. Pasar modal menurut Tandelilin (2010) merupakan pertemuan antara pihak yang memiliki kelebihan dana dengan pihak yang membutuhkan dana dengan cara memperjualbelikan sekuritas. Dengan demikian pasar modal juga dapat diartikan sebagai pasar untuk memperjualbelikan

Upload: ngocong

Post on 21-Mar-2019

219 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori - Portal Wisudaabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/F1214048_bab2.pdf · Landasan Teori 2.1.1. Pasar Modal ... arah keseimbangan baru. Istilah

8

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Landasan Teori

2.1.1. Pasar Modal

2.1.1.1. Pengertian pasar modal

Bursa Efek Indonesia mendefinisakan pasar modal

sebagai pasar untuk berbagai instrumen keuangan jangka

panjang yang bisa diperjualbelikan baik surat hutang (obligasi)

ekuiti (saham), reksa dana, instrumen derivatif maupun

instrumen lainya. Pasar modal merupakan sarana pendanaan

lain (misalnya pemerintah), dan sebagai sarana bagi kegiatan

investasi. Dengan demikian pasar modal memfasilitasi berbagai

sarana dan prasarana kegiatan jual beli dan kegiatan lainnya.

Undang-undang Pasar Modal No. 8 yahun 1995 tentang Pasar

Modal mendefinisikan pasar modal sebagai kegiatan yang

bersangkutan dengan penawaran umum dan perdagangan

efek, perusahaan publik yang berkaitan dengan efek yang

diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang berkaitan

dengan efek. Pasar modal menurut Tandelilin (2010)

merupakan pertemuan antara pihak yang memiliki kelebihan

dana dengan pihak yang membutuhkan dana dengan cara

memperjualbelikan sekuritas. Dengan demikian pasar modal

juga dapat diartikan sebagai pasar untuk memperjualbelikan

Page 2: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori - Portal Wisudaabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/F1214048_bab2.pdf · Landasan Teori 2.1.1. Pasar Modal ... arah keseimbangan baru. Istilah

9

sekuritas yang umumnya memiliki umur lebih dari satu tahun

seperti saham dan obligasi.

Pasar modal memiliki peran penting dalam perekonomian

suatu negara karena menurut Bursa Efek Indonesia pasar

modal menjalankan dua fungsi yaitu pertama sarana bagi

masayrakat untuk berinvestasi pada instrumen keuangan

seperti saham, obligasi, reksadana dan instrumen lainnya,

kedua sebagai sarana pendanaan usaha atau sebagai sarana

perusahaan untuk mendapatkan dana dari masyarakat

pemodal (investor).

2.1.1.2. Jenis-Jenis Pasar Modal

Pasar modal dikategorikan menjadi 4 tipe:

2.1.1.2.1. Pasar perdana sarana bagi perusahaan menawarkan

saham atau obligasi untuk pertama kalinya ke masyarakat

umum. Sebelum menawarkan saham di pasar perdana,

perusahaan emiten sebelumnya akan mengeluarkan

informasi mengenai perusahaan secara detail yang

berfungsi untuk memberikan informasi mengenai kondisi

perusahaan kepada calon investor, sehingga dapat

memperkirakan perkembangan perusahaan pada masa

yang akan datang. Surat berharga yang baru dijual dapat

berupa penawaran perdana ke publik atau tambahan surat

berharga baru apabila perusahaan sudan going public.

2.1.1.2.2. Pasar sekunder merupakan tempat perdagangan atau jual

beli sekuritas oleh dan antar investor setelah sekuritas

Page 3: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori - Portal Wisudaabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/F1214048_bab2.pdf · Landasan Teori 2.1.1. Pasar Modal ... arah keseimbangan baru. Istilah

10

emiten dijual di pasar perdana. Dengan adanya pasar

sekunder investor dapat melakukan perdagangan sekuritas

untuk mendapat keuntungan. Perdagangan di pasar

sekunder dapat dilakukan di dua jenis pasar yaitu pasar

lelang dan pasar nogoisasi.

2.1.1.2.3. Pasar ketiga merupakan pasar perdagangan surat

berharga pada saat pasar kedua tutup. Pasar ketiga

dijalankan oleh broker yang mempertemukan pembeli dan

penjual pada saaat pasar kedua tutup. Dalam pasar ketiga

ini tidak memiliki pusat lokasi perdagangan yang

dinamakan floor trading (lantai bursa).

2.1.1.2.4. Pasar keempat pasar modal yang dilakukan diantara

institusi berkapasitas besar untuk menghindari komisi untuk

broker. Pasar keempat umunya dilaksanakan oleh investor

besar karena menghemat biaya transaksi daripada jika

dilakukan di pasar sekunder, yaitu dengan menggunakan

jaringan komunikasi untuk memperdagangkan saham

dalam jumlah blok yang besar.

2.1.1.3. Sejarah Pasar Modal Indonesia

Penulisan perkembangan pasar modal Indonesia yang

ditulis disini mengacu sepenuhnya pada uraian Bursa Efek

Indonesia. Secara historis, pasar modal telah hadir jauh

sebelum Indonesia merdeka. Pasar modal atau bursa efek

telah hadir sejak jaman kolonial Belanda dan tepatnya pada

tahun 1912 di Batavia. Pasar modal ketika itu didirikan oleh

Page 4: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori - Portal Wisudaabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/F1214048_bab2.pdf · Landasan Teori 2.1.1. Pasar Modal ... arah keseimbangan baru. Istilah

11

pemerintah Hindia Belanda untuk kepentingan pemerintah

kolonial atau VOC. Meskipun pasar modal telah ada sejak

tahun 1912, perkembangan dan pertumbuhan pasar modal

tidak berjalan seperti yang diharapkan, bahkan pada

beberapa periode kegiatan pasar modal mengalami

kevakuman. Hal tersebut disebabkan oleh beberapa faktor

seperti perang dunia ke I dan II, perpindahan kekuasaan dari

pemerintah kolonial kepada pemerintah Republik Indonesia,

dan berbagai kondisi yang menyebabkan operasi bursa efek

tidak dapat berjalan sebagimana mestinya.

Pemerintah Republik Indonesia mengaktifkan kembali

pasar modal pada tahun 1977, dan beberapa tahun kemudian

pasar modal mengalami pertumbuhan seiring dengan

berbagai insentif dan regulasi yang dikeluarkan pemerintah.

Secara singkat, tonggak perkembangan pasar modal di

Indonesia dapat dilihat sebagai berikut:

Desember 1912 : Bursa Efek pertama di Indonesia dibentuk

di Batavia oleh Pemerintah Hindia Belanda.

1914 – 1918 : Bursa Efek di Batavia ditutup selama

Perang Dunia I.

1925 – 1942 : Bursa Efek di Jakarta dibuka kembali

bersama dengan Bursa Efek di Semarang dan Surabaya.

Awal th 1939 : Karena isu politik (Perang Dunia II) Bursa

Efek di Semarang dan Surabaya ditutup.

Page 5: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori - Portal Wisudaabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/F1214048_bab2.pdf · Landasan Teori 2.1.1. Pasar Modal ... arah keseimbangan baru. Istilah

12

1942 – 1952 : Bursa Efek di Jakarta ditutup kembali

selama Perang Dunia II.

1956 : Program nasionalisasi perusahaan

Belanda. Bursa Efek semakin tidak aktif.

1956 – 1977 : Perdagangan di Bursa Efek vakum.

10 Agustus 1977 : Bursa Efek diresmikan kembali oleh

Presiden Soeharto. BEJ dijalankan dibawah BAPEPAM

(Badan Pelaksana Pasar Modal). Pengaktifan kembali pasar

modal ini juga ditandai dengan go public PT Semen Cibinong

sebagai emiten pertama.

1977 – 1987 : Perdagangan di Bursa Efek sangat lesu.

Jumlah emiten hingga 1987 baru mencapai 24. Masyarakat

lebih memilih instrumen perbankan dibandingkan instrumen

Pasar Modal.

1987 : Ditandai dengan hadirnya Paket

Desember 1987 (PAKDES 87) yang memberikan kemudahan

bagi perusahaan untuk melakukan Penawaran Umum dan

investor asing menanamkan modal di Indonesia.

1988 – 1990 : Paket deregulasi dibidang Perbankan dan

Pasar Modal diluncurkan. Pintu BEJ terbuka untuk asing.

Aktivitas bursa terlihat meningkat.

2 Juni 1988 : Bursa Paralel Indonesia (BPI) mulai

beroperasi dan dikelola oleh Persatuan Perdagangan Uang

Page 6: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori - Portal Wisudaabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/F1214048_bab2.pdf · Landasan Teori 2.1.1. Pasar Modal ... arah keseimbangan baru. Istilah

13

dan Efek (PPUE), sedangkan organisasinya terdiri dari broker

dan dealer.

Desember 1988 : Pemerintah mengeluarkan Paket

Desember 88 (PAKDES 88) yang memberikan kemudahan

perusahaan untuk go public dan beberapa kebijakan lain yang

positif bagi pertumbuhan pasar modal.

16 Juni 1989 : Bursa Efek Surabaya (BES) mulai

beroperasi dan dikelola oleh Perseroan Terbatas milik swasta

yaitu PT Bursa Efek Surabaya.

13 Juli 1992 : Swastanisasi BEJ. BAPEPAM berubah

menjadi Badan Pengawas Pasar Modal. Tanggal ini

diperingati sebagai HUT BEJ.

22 Mei 1995 : Sistem Otomasi perdagangan di BEJ

dilaksanakan dengan sistem computer JATS (Jakarta

Automated Trading Systems).

10 November 1995 : Pemerintah mengeluarkan Undang –

Undang No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal. Undang-

Undang ini mulai diberlakukan mulai Januari 1996.

1995 : Bursa Paralel Indonesia merger dengan

Bursa Efek Surabaya.

2000 : Sistem Perdagangan Tanpa Warkat

(scripless trading) mulai diaplikasikan di pasar modal

Indonesia.

Page 7: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori - Portal Wisudaabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/F1214048_bab2.pdf · Landasan Teori 2.1.1. Pasar Modal ... arah keseimbangan baru. Istilah

14

2002 :BEJ mulai mengaplikasikan sistem

perdagangan jarak jauh (remote trading).

2007 : Penggabungan Bursa Efek Surabaya

(BES) ke Bursa Efek Jakarta (BEJ) dan berubah nama

menjadi Bursa Efek Indonesia (BEI).

02 Maret 2009 : Peluncuran Perdana Sistem Perdagangan

Baru PT Bursa Efek Indonesia: JATS-NextG.

2.1.2. Efisiensi Pasar

Pada efisiensi pasar ini membahas mengenai bagaimana pasar

merespon infromasi yang mempengaruhi harga sekuritas menuju ke

arah keseimbangan baru. Istilah efisiensi mempunyai arti yang

berbeda sesuai dengan konteks penggunaan istilahnya. Misalnya dari

sudut pandang pengelolaan aset, efisiensi dapat diartikan sebagai

kondisi dimana aset-aset yang telah ada dapat dialokasikan dengan

optimal. Dalam kontekas aplikasi teknologi, efisiensi dapat diartikan

sebagai pengaplikasian teknologi yang memerlukan biaya operasi

paling murah. Sedangkan efisiensi pada sudut pandang investasi

menurut Tandelilin (2010) berarti harga pasar yang telah terbentuk

telah mencerminkan informasi yang tersedia. Jadi dapat dikatan bahwa

tidak ada seorang investor yang bisa mengambil keuntungan dari

pasar. Artinya jika pasar efisien dan semua informasi dapat diakses

secara mudah dengan biaya yang murah oleh semua pihak pasar,

maka harga yang terbentuk merupakan harga keseimbangan,

sehingga tidak ada seorang investorpun yang dapat memperoleh

Page 8: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori - Portal Wisudaabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/F1214048_bab2.pdf · Landasan Teori 2.1.1. Pasar Modal ... arah keseimbangan baru. Istilah

15

keuntungan tidak normal dengan memanfaatkan infromasi yang

dimilikinya.

Konsep pasar efisien menggambarkan adanya suatu proses

peyesuaian harga sekuritas menuju harga keseimbangan baru

sebagai respon atas informasi baru yang masuk ke pasar. Proses

penyesuaian harga memang tidak harus berjalan dengan sempurna

melainkan yang tepenting adalah harga yang telah terbentuk tidak bias

dengan etimasi harga keseimbangan. Harga keseimbangan akan

terbentuk setelah investor sudah sepenuhnya menilai dampak dari

informasi tersebut.

Ada beberapa kondisi menurut Tandelilin (2010) yang harus

terpenuhi untuk mencapai pasar yang efisien:

2.1.2.1. Ada banyak investor yang rasional dan berusaha untuk

memaksimalkan profit dan mereka juga merupakan price taker,

sehingga tindakan dari satu investor saja tidak akan mampu

mempengaruhi harga dari sekuritas.

2.1.2.2. Semua pelaku pasar dapat memperoleh informasi pada saat

yang sama dengan cara yang mudah dan murah.

2.1.2.3. Informasi yang terjadi bersifat random.

2.1.2.4. Investor bereaksi secara cepat terhadap informasi baru,

sehingga harga sekuritas akan berubah sesuai dengan

perubahan nilai sebenarnya akibat informasi tersebut.

Untuk memudahkan penelitian tentang efisiensi pasar, Fama

(1970) dalam Tandelilin (2010) mengklasifikasikan bentuk pasar yang

efisien ke dalam tiga tipe yaitu:

Page 9: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori - Portal Wisudaabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/F1214048_bab2.pdf · Landasan Teori 2.1.1. Pasar Modal ... arah keseimbangan baru. Istilah

16

2.1.2.1. Efisien dalam bentuk lemah (weak form) yang berarti semua

infromasi di masa lalu akan tercermin dalam harga yang

terbentuk sekarang. Informasi masa lalu seperti harga dan

volume perdagangan tidak bisa digunakan untuk memprediksi

perubuahan harga di masa yang akan datang, karena sudah

tercermin pada harga saat ini.

2.1.2.2. Efisien dalam bentuk setengah kuat (semi strong) berarti harga

pasar saha, yang telah terbentuk sekarang telah mencerminkan

informasi masa lalu ditambah dengan semua informasi yang

dipublikasikan seperti dividen, penerbitan saham baru,

pengumuman stock split, dan peristiwa publikasi lainnya yang

mempengaruhi aliran kas di masa yang akan datang. Pada

bentuk pasar ini pengembalian tidak normal hanya terjadi di

sekitar pengumuman suatu peristiwa sebagai representasi dari

respon pasar terhadap pengumuman tersebut. Suatu pasar

dikatakan efisien dalam bentuk setengah kuat bila informasi

terserap atau direspon dengan cepat oleh pasar.

2.1.2.3. Efisien dalam bentuk kuat (strong form) berarti harga pasar

saham yang tebentuk saat ini telah mencerminkan informasi

masa lalu, informasi yang dupublikasikan ditambah infromasi

yang tidak dipublikasikan

2.1.3. Obligasi

2.1.3.1. Pengertian Obligasi

Pengertian obligasi menurut Bursa Efek Indonesia yaitu,

obligasi merupakan surat utang jangka menengah-panjang

Page 10: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori - Portal Wisudaabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/F1214048_bab2.pdf · Landasan Teori 2.1.1. Pasar Modal ... arah keseimbangan baru. Istilah

17

yang dapat dipindahtangankan yang berisi janji dari pihak yang

menerbitkan untuk membayar imbalan berupa bunga pada

periode tertentu dan melunasi pokok utang pada waktu yang

telah ditentukan sebelumnya. Sedangkan Zalmi (2012)

mendefinisikan obligasi sebagai surat utang yang diterbitkan

oleh pemerintah atau perusahaan untuk mendapatkan dana.

Pihak penerbit akan membayarkan sejumlah bunga (coupon),

misalnya setiap enam bulan, kemudian pada saat jatuh tempo

(maturity) utang pokoknya akan dikembalikan kepada

pemegang obligasi. Berdasarkan definisi diatas dapat

disimpulkan bahwa obligasi merupakan surat hutang yang

mempunyai masa jatuh tempo lebih dari satu tahun, dimana

pihak yang menerbitkan obligasi akan memberikan imbalan

berupa bunga obligasi (coupon) kepada pemegang obligasi

sesuai dengan waktu perjanjian yang di tentukan sebelumnya.

Obligasi merupakan salah satu alternatif pendanaan yang

digunakan perusahaan untuk menjalankan kegiatan

operasionalnya. Pemegang obligasi merupakan kreditur bagi

pihak yang menerbitkan obligasi tersebut dan tidak memiliki hak

kemepilikan atas perusahaan, tetapi pemegang obligasi

mempunyai hak untuk mendapatkan pembayaran terlebih

dahulu dibandingkan pegang saham, termasuk apabila

perusahaan dilikuidasi (Zalmi, 2012).

2.1.3.2. Karakteristik Obligasi

Obligasi memiliki beberapa karakteristik yaitu:

Page 11: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori - Portal Wisudaabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/F1214048_bab2.pdf · Landasan Teori 2.1.1. Pasar Modal ... arah keseimbangan baru. Istilah

18

2.1.3.2.1. Nilai nominal (Face Value) adalah nilai pokok dari suatu

obligasi yang akan diterima oleh pemegang obligasi pada

saat obligasi tersebut jatuh tempo.

2.1.3.2.2. Kupon (The Interest Rate) adalah nilai bunga yang diterima

pemegang obligasi secara berkala (kelaziman pembayaran

kupon obligasi adalah setiap 3 atau 6 bulanan) Kupon

obligasi dinyatakan dalam annual prosentase.

2.1.3.2.3. atuh tempo (maturity) adalah tanggal dimana pemegang

obligasi akan mendapatkan pembayaran kembali atau nilai

nominal obligasi yang dimilikinya. Periode jatuh tempo

obligasi bervariasi mulai dari 365 hari sampai dengan

diatas 5 tahun. Obligasi yang akan jatuh tempo dalam

waktu 1 tahun akan lebih mudah untuk di prediksi,

sehingga memiliki resiko yang lebih kecil dibandingkan

dengan obligasi yang memiliki periode jatuh tempo dalam

waktu 5 tahun. Secara umum, semakin panjang jatuh

tempo suatu obligasi, semakin tinggi kupon/bunganya.

2.1.3.2.4. Penerbit/emiten (issuer) mengetahui dan mengenal

penerbit obligasi merupakan faktor sangat penting dalam

melakukan investasi obligasi ritel. Mengukur

resiko/kemungkinan dari penerbit obligasi tidak dapat

melakukan pembayaran kupon dana atau pokok obligasi

tepat waktu (disebut default risk) dapat dilihat dari peringkat

(rating) obligasi yang dikeluarkan oleh lembaga

pemeringkat seperti PEFINDO atau Kasnic Indonesia.

Page 12: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori - Portal Wisudaabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/F1214048_bab2.pdf · Landasan Teori 2.1.1. Pasar Modal ... arah keseimbangan baru. Istilah

19

2.1.3.3. Jenis-Jenis Obligasi

Ada beberapa jenis obligasi dengan berbagai macam

karakteristik, yaitu:

2.1.3.3.1. Obligasi dengan jaminan (mortgage bonds) merupakan

obligasi yang diterbitkan oleh perusahaan dengan

menggunakan jaminan aset real, sehingga jika perusahaan

gagal memenuhi kewajibanya maka pemegang obligasi

berhak mengambil alih aset tersebut.

2.1.3.3.2. Obligasi tanpa jaminan adalah obligasi yang diterbitkan

tanpa menggunakan suatu jaminan aset real tertentu.

2.1.3.3.3. Obligasi konversi merupakan obligasi yang memberikan

hak kepada pemegangnya untuk mengkonversikan obligasi

tersebut dengan sejumlah saham perusahaan pada harga

yang sudah ditetapkan sehingga pemegang obligasi

mempunyai kesempatan mendapkan capital gain. Emiten

juga memperoleh keutungan karena tingkat kupon yang

diberikan kepada pemegang obligasi lebih rendah

dibanding obligasi biasa.

2.1.3.3.4. Obligasi yang disertai warrant, dengan adanya warrant

pemegang obligasi mempunyai hak untuk membeli saham

perusahaan pada harga yang ditentukan. Umumnya

obligasi ini juga memberikan keuntungan untuk pemegang

saham karena mempunyai kesempatan untuk memperoleh

capital gain dari selisih kenaikan harga saham, dan untuk

emiten karena kupon yang diberikan lebih rendah.

Page 13: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori - Portal Wisudaabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/F1214048_bab2.pdf · Landasan Teori 2.1.1. Pasar Modal ... arah keseimbangan baru. Istilah

20

2.1.3.3.5. Obligasi tanpa kupon adalah obligasi yang tidak

memberikan pembayaran bunga. Obligasi ini biasanya

ditawarkan pada harga dibawah nilai parnya sehingga

investor memperoleh keuntungan dari perbedaan harga

pasar dan nilai parnya pada saat obligasi tersebut dibeli.

2.1.3.3.6. Obligasi dengan tingkat bunga mengambang adalah

obligasi yang bunganya disesuaikan dengan tingkat bunga

pasar yang berlaku. Umunya obligasi ditawarkan pada

dengan menggunakan kupon sebesar presentase suku

bunga deposito atau bisa juga dikombinasikan dengan

besarnya tingkat suku bunga tetap.

2.1.3.3.7. Putable bond adalah obligasi yang memberikan hak

kepada pemegang obligasi untuk menerima pelunasan

obligasi sesuai dengan nilai par sebelum waktu jatuh

tempo.

2.1.3.3.8. Junk bond obligasi yang memberikan tingkat keuntungan

(kupon) yang sangat tinggi tetepai juga mengandung resiko

yang tinggi. Biasanya diterbitkan oleh perusaaan yang

beresiko tinggi atau oleh perusahaan yang ingin membiayai

suatu rencana merger atau akuisisi.

2.1.3.3.9. Sovereign bond merupakan obligasi yang diterbitkan oleh

suatu negara dalam mata uangnya sendiri, tetapi dijual di

negara lain dalam mata uang negara tersebut.

Page 14: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori - Portal Wisudaabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/F1214048_bab2.pdf · Landasan Teori 2.1.1. Pasar Modal ... arah keseimbangan baru. Istilah

21

2.1.4. Obligasi Syariah (Sukuk)

2.1.4.1. Pengertian Sukuk

Berdasarkan peraturan Bapepam & LK (sekarang menjadi

OJK) No IX.A.13 tentang Penerbitan Efek Syariah, definisi

Sukuk adalah Efek Syariah berupa sertifikat atau bukti

kepemilikan yang bernilai sama dan mewakili bagian yang tidak

tertentu (tidak terpisahkan atau tidak terbagi (syuyu’/undivided

share) atas:

2.1.4.1.1. Aset berwujud tertentu (a’yan maujudat);

2.1.4.1.2. Nilai manfaat atas aset berwujud (manafiul a’yan) tertentu

baik yang sudah ada maupun yang akan ada;

2.1.4.1.3. Asa (al khadamat) yang sudah ada maupun yang akan

ada;

2.1.4.1.4. Aset proyek tertentu (maujudat masyru’ mu’ayyan);

dan/atau

2.1.4.1.5. Kegiatan investasi yang telah ditentukan (nasyath

ististmarin khashah).

Pada dasarnya sukuk berasal dari bahasa Arab yang

merupakan bentuk jamak „Sakk’ yang mempunyai arti dokumen

atau sertifikat, yang pada pertengahan abad ke 20 sering

digunakan oleh perdangan muslim sebagai dokumen yang

menunjukkan kewajiban finansial yang berasal dari

perdagangan atau aktivitas komersial lainnya. Sementara

pengertian sukuk berdasarkan Standar Syariah The Accounting

and Auditing Organization for Islamic Financial Institutions

Page 15: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori - Portal Wisudaabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/F1214048_bab2.pdf · Landasan Teori 2.1.1. Pasar Modal ... arah keseimbangan baru. Istilah

22

(AAOIFI) yaitu sukuk merupakan sertifikat bernilai sama yang

mewakilkan atas bagian kepemilikan yang tidak terbagi pasa

aset berwujud, hak manfaat, dan jasa atau kepemilikan pada

suatu aset proyek atau kegiatan investasi tertentu. Dewan

syarian Nasional (DSN) Majelis Ulama Indonesia (MUI)

pengertian obligasi syariah Dalam fatwa No. 32/DSN-

MUI/IX/2002 yaitu suatu surat berharga jangka panjang

berdasarkan prinsip syariah yang dikeluarkan Emiten kepada

pemegang Obligasi Syariah yang mewajibkan Emiten untuk

membayar pendapatan kepada pemegang obligasi syariah

berupa bagi hasil/margin/fee serta membayar kembali dana

obligasi pada saat jetuh tempo. Sukuk merupakan aset yang

didasari lebih dari sekuiritas dengan underlying asset sebagai

jaminan yang berdasarkan pada prinsip syariah dalam sifat dan

penggunaanya (Godlewski, et al., 2013). Berdasarkan

beberapa definisi diatas dapat disimpulkan pengertian sukuk

adalah surat berhagarga jangka panjang yang dalam aturan

dan penguananya didasarkan pada prinsip syariah dengan

imbalan yang diberikan oleh pemegang sukuk adalah

merupakan bagi hasil dan pelunasan kembali dana obligasi

pada saat jatuh tempo.

2.1.4.2. Karakteristik Sukuk

Sukuk dapat menunjukkan kepemilikan parsial dari

hutang, aset, proyek, bisnis atau investasi. Beberapa struktur

sukuk antara lain :

Page 16: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori - Portal Wisudaabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/F1214048_bab2.pdf · Landasan Teori 2.1.1. Pasar Modal ... arah keseimbangan baru. Istilah

23

2.1.4.2.1. Murabaha (cost-plus selling)

2.1.4.2.2. Salam (pre-payment of an asset for future delivery)

2.1.4.2.3. Ijara ( rental / lease agreement)

2.1.4.2.4. Istisna ( build to-own property)

2.1.4.2.5. Mudaraba (patership forms)

2.1.4.2.6. Musharaka (patership forms)

Banyaknya jenis akad yang ada pada obligasi syariah,

tetapi hanya beberapa yang sering digunakan dalam obligasi

syariah di pasar modal Indonesia. Menurut peraturan OJK No

IX.A.14 tentang akad-akad yang digunakan dalam penerbitan

efek syariah di pasar modal Indonesia, yaitu :

2.1.4.2.1. Akad Mudharabah (Qiradh) adalah perjanjian dimana pihak

yang menyediakan dana (Shahib al-mal) berjanji kepada

pengelola usaha (mudharib) untuk menyerahkan modal

dan pengelola (mudharib) berjanji untuk mengelola modal

tersebut.

2.1.4.2.2. Akad ijarah adalah perjanjian (Akad) dimana pihak yang

memiliki barang atau jasa (pemberi sewa atau pemberi

jasa) berjanji kepada penyewa atau pengguna jasa untuk

menyerahkan hak penggunaan atau pemanfaatan atas

suatu barang dan atau memberikan jasa yang dimiliki

pemberi sewa atau pemberi jasa dalam waktu tertentu

dengan pembayaran sewa dan atau upah (ujrah), tanpa

diikuti dengan beralihnya hak atas pemilikan barang yang

menjadi obyek ijarah.

Page 17: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori - Portal Wisudaabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/F1214048_bab2.pdf · Landasan Teori 2.1.1. Pasar Modal ... arah keseimbangan baru. Istilah

24

Beberapa karakteristik dari sukuk menurut Christope J

pada artikel yang berjudul Sukuk Vs Conventional Bonds : A

Stock Market Perspective yaitu :

2.1.4.2.1. Surat berharga harus mewakili kepemilikan pada aset

berwujud (tengible assets), hasil dari hak pakai atau

pendapatan perusahaan;

2.1.4.2.2. Pembayaran kepada investor merupakan hasil yang

dihitung setelah pajak;

2.1.4.2.3. Nilai yang dilunasi saat jatuh tempo mencerminkan harga

pasar saat ini berdasarkan dari underlying assets bukan

dari nilai investasi asli.

Maka dapat dilihat kelebihan obligasi syariah yaitu

strukturnya terjamin oleh aset yang nyata. Maka pemegang

obligasi ini memperoleh hak penjualan atas aset dan juga

berhak memperoleh pendapata dari aset. Selain itu obligasi

syariah ini juga mempunyai ciri khas yang mencerminkan

kewajiban kepada pemegangnya, maka sertifikat tersebut tidak

dapat diperjualbelikan pada pasar sekunder, sehingga menjadi

instrumen jangka panjang hingga jatuh tempo atau dijual pada

nilai nominal.

2.1.5. Signalling Theory

Informasi yang dikeluarkan perusahaan merupakan unsur

penting untuk investor dan pelaku bisnis dalam mengambil keputusan

investasi di luar perusahaan. Pada hakekatnya informasi menyajikan

Page 18: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori - Portal Wisudaabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/F1214048_bab2.pdf · Landasan Teori 2.1.1. Pasar Modal ... arah keseimbangan baru. Istilah

25

keterangan, catatan atau gambaran untuk keadaan masa lalu, saat ini

maupun untuk keadaan pada masa yang akan datang. Adanya

infromasi yang relevan, akurat, lengkap dan tepat waktu merupakan

alat analisis bagi para investor dalam melakukan pengambilan

keputusan investasi di pasar modal.

Menurut Ross (1997) signalling theory menyatakan bahwa pihak

eksekutif perusahaan memiliki informasi lebih baik mengenai

perusahaan akan terdorong untuk menyampaikan infromasi tersebut

kepada calon investor agar harga saham perusahaanya meningkat.

Signalling theory adalah suatu tindakan yang diambil manajemen

perusahaan yang memberi petunjuk bagi investor tentang bagaimana

manajemen memandang prospek perusahaa (Brigham dan Houston,

2006). Hartono (2008) menyatakan bahwa informasi yang

dipublikasikan sebagai suatu pengumuman akan memberikan sinyal

bagi investor dalam pengambilan keputusan investasi. Jika suatu

informasi baru yang relevan masuk ke pasar, maka investor akan

menganalisis dan mengintreprestasikan informasi tersebut sebagai

sinyal baik (good news) atau sinyal buruk (bad news). Sinyal tersebut

dapat dilihat melalui rekasi pasar yang ditunjukkan dengan adanya

perubahan pada harga saham dan volume perdagangan.

Adanya pengumuman penerbitan obligasi mengandung informasi

bagi para investor yang nantinya investor akan melakukan penilaian

dari informasi tersebut sehingga mempengaruhi keputusan

investasinya. Penerbitan obligasi memberikuan suatu pertanda (signal)

dalam pengambilan keputusan investasi, sehingga signalling theory

Page 19: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori - Portal Wisudaabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/F1214048_bab2.pdf · Landasan Teori 2.1.1. Pasar Modal ... arah keseimbangan baru. Istilah

26

berlaku dalam penelitian ini. Dengan demikian signalling theory dapat

dartikan sebagai sebuah pertanda dari pihak perusahaan yang

ditujukan untuk investor dalam bentuk informasi khususnya

pengumuman penerbitan obligasi dalam penelitian ini, yang kemudian

akan digunakan sebagai pertimbangan dalam pengambilan keputusan

investasi.

2.1.6. Return dan Resiko

2.1.6.1. Pengertian Return

Return menurut Tandelilin (2010) yaitu merupakan salah satu

faktor yang memotivasi investor berinteraksi dan juga

merupakan imbalan atas keberanian investor dalam

menanggung resiko atas investasi yang dilakukannya. Return

merupakan tingkat pengembalian yang diperoleh investor atas

investasi yang dilakukan dan juga merupakan salah satu

motivasi untuk para investor dalam berinvestasi. Return

menurut Hartono (2008) dapat dibedakanmenjadi dua, yaitu:

2.1.6.1.1. Return Realisasi

Merupakan return yang telah terjadi dan digunakan sebagai

salah satu pengukur kinerja perusahaan yang dihitung

berdasarkan data historis. Return ini juga dapat digunakan

sebagai dasar penentuan return ekspektasi dan resiko di

masa yang akan datang.

2.1.6.1.2. Return Ekspektasi

Merupakan return yang diharapkan akan diperoleh investor

di masa yang akan datang. Return ini digunakan untuk

Page 20: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori - Portal Wisudaabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/F1214048_bab2.pdf · Landasan Teori 2.1.1. Pasar Modal ... arah keseimbangan baru. Istilah

27

pengambilan keputuasan investasi dan untuk mengukur

resiko di masa yang akan datang. Berbeda dengan return

realisasi yang difatnya telah terjadi, return ekspektasi ini

sifatnya belum terjadi.

2.1.6.2. Pengertian Resiko

Pengertian resiko menurut Brigham dan Houston (2006) yaitu

resiko merupakan kemungkinan adanya perbedaan return yang

diterimalebih kecil dibandingkan dengan return yang

diharapkan, semakin besar perbedaan maka semakin besar

resiko investasinya. Menurut Hartono (2008) resiko dibagi

menjadi dua, yaitu:

2.1.6.2.1. Systematic Risk

Bagian dari resiko sekuritas yang tidak dapat dihindari atau

dihilangkan dengan membentuk portofolio seperti resiko

inflasi, resiko tingkat suku bunga, resiko pasar, dan resiko

nilai tukar.

2.1.6.2.2. Unsystematic Risk

Bagian dari resiko sekuritas yang dapat dihilangkan

dengan membentuk portofolio seperti resiko bisnis, resiko

likuiditas dan resiko finansial.

2.1.7. Saham

2.1.7.1. Pengertian saham

Saham merupakan salah satu bentuk investasi yang ada

di pasar modal dan merupakan instrumen yang populer. Saham

juga merupakan instrumen investasi pendanan untuk

Page 21: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori - Portal Wisudaabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/F1214048_bab2.pdf · Landasan Teori 2.1.1. Pasar Modal ... arah keseimbangan baru. Istilah

28

perusahaan. Definisi saham menurut Bursa Efek Indonesia

adalah sebagai berikut :

“Saham dapat didefinisikan sebagai tanda penyertaan

modal seseorang atau pihak (badan usaha) dalam suatu

perusahaan atau perseroan terbatas. Dengan menyertakan

modal tersebut, maka pihak tersebut memiliki klaim atas

pendapatan perusahaan, klaim atas asset perusahaan, dan

berhak hadir dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).”

2.1.7.2. Return Saham

Surat saham adalah dokumen bukti kepemilikan suatu

perusahaan. Jika perusahaan memperoleh keuntungan, maka

setiap pemegang saham berhak atas bagian laba yang

dibagikan atau deviden sesuai dengan proporsi

kepemilikannya. Saham juga dapat diperjual belikan, adanya

perbedaan dari harga jual dan harga beli sehingga memberikan

keuntungan atau kerugian dari transaksi jual beli saham

tersebut. Menurut Zubir (2011) menyebutkan bahwa return

saham terdiri dari capital gain dan dividend yield. Capital gain

adalah selisih antara harga jual dan harga beli saham per

lembar dibagi dengan harga beli, dan dividend yield adalah

dividen per lembar dibagi dengan harga beli saham per lembar.

2.1.8. Abnormal Return

Abnormal return merupakan kelebihan dari return yang

sesungguhnya terjadi terhadap return yang tidak normal. Dengan

Page 22: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori - Portal Wisudaabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/F1214048_bab2.pdf · Landasan Teori 2.1.1. Pasar Modal ... arah keseimbangan baru. Istilah

29

demikian return tidak normal dapat dicari dari selisih antara return

sesungguhnya yang terjadi dengan return ekspektasi, sebagai berikut:

ARit = Rit – E (Rit)

Keterangan :

ARit = abnormal return saham

Rit = return saham i pada periode t

E (Rit) = expected return saham i pada periode t

Return sesungguhnya merupakan return yang terjadi pada waktu

ke-t yang merupakan selisih harga sekarang dengan harga sebelumnya

yang kemudian dibagi dengan harga sebelumnya atau dengan rumus

(Pit – Pit-1) / Pit-1. Sedangkan return ekspektasi merupakan return yang

diestimasi, model yang digunakan untuk menghitung return eskpektasi

adalah sebagai berikut:

2.1.8.1. Market adjusted model

Model ini beranggapan bahwa penduga untuk mengetimasi

return adalah return indeks pasar pada saat tersebut. Maka

tidak diperlukan periode estimasi untuk membentuk model

estimasi, karena return yang diestimas sama dengan return

indeks pasar.

2.1.8.2. Mean adjusted model

Model ini berangapan bahwa return ekspektasi bernilai

konstan yang sama dengan rata-rata return realisasi

sebelumnya selama periode estimasi.

2.1.8.3. Market model

Page 23: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori - Portal Wisudaabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/F1214048_bab2.pdf · Landasan Teori 2.1.1. Pasar Modal ... arah keseimbangan baru. Istilah

30

Perhitungan dengan model ini dilakukan melalui dua tahapan

yaitu (1) membetuk model ekspektasi dengan menggunakan

data realisasi selama periode estimasi, dan (2) menggunakan

model ekspektasi untuk mengestimasi return ekspektasi pada

windows event.

2.2. Hipotesis

Dalam penelitian ini menjelaskan mengenai perbedaan reaksi pasar

yang terjadi pada penerbitan obligasi konvensional dengan obligasi syariah.

Reaksi pasar yang ditunjukkan dengan adanya perubahan harga saham

dapat dilihat melalui abnormal return pada setiap perusahaan selama

persitiwa. Penerbitkan obligasi memiliki informasi yang memengaruhi

perilaku pasar dan harga sekuritas, maka penelitian ini menggunakan

Cummulativ Abnormal Return saham sebagai ukuran untuk meilhat reaksi

pasar. Oleh karena itu hipotesis yang akan diuji dalam penelitian ini adalah:

H1 :Pengumuman penerbitan obligasi syariah berpengaruhpositif pada

reaksi pasar modal Indonesia.

H2 :Pengumuman penerbitan obligasi konvensional berpengaruh positif

pada reaksi pasar modal Indonesia

H3 :Pengumuman penerbitan kedua jenis obligasi berpengaruh positif pada

rekasi pasar modal Indonesia.

2.3. Penelitian Terdahulu

Beberapa penelitian yang pernah dilakukan untuk melihat rekasi pasar

modal terhadap penerbitan obligasi antara lain:

2.3.1. Ashhari (2009) dengan penelitian berjudul Conventional vs Islamic

Bond Announcements: the effects on Shareholders‟ wealth yang

Page 24: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori - Portal Wisudaabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/F1214048_bab2.pdf · Landasan Teori 2.1.1. Pasar Modal ... arah keseimbangan baru. Istilah

31

dilakukan di bursa efek Malaysia menggunakan metode analisis

regresi berganda. Hasil dati penelitian ini adalah bahwa obligasi

konvensional tidak berpengaruh terhadap return saham sedangkan

obligasi syariah berpengaruh terhadap return saham.

2.3.2. Chirstope et al., (2013) yang meneliti reaksi pasar modal di Malaysia

terhadap penerbitan obligasi syariah (sukuk) dan obligasi konvensional

dengan menggunakan model penelitian event study yang

menghasilkan bahwa pasar saham tidak bereaksi signifikan terhadap

penerbitan obligasi konvensional, tetapi mempunyai reaksi yang

negatif terhadap penerbitan obligasi syariah (sukuk).

2.3.3. Rizky (2013) meneliti mengenai pengaruh penerbitan obligasi syariah

(sukuk) terhadap reaksi pasar modal Indonesia dengan model

penelitain event study yang menunjukkan bahwa penerbitan sukuk

mempunyai pengaruh sebesar 11,8 % terhadap reaksi di pasar modal

Indonesia.

2.3.4. Dwi (2015) meneliti mengenai analisis dampak penerbitan obligasi

syariah (sukuk) dan obligasi konvensional terhadap return saham di

Indonesia dengan menggunakan model event study dan metode

analisis regresi data panel dengan hasil tes keseluruhan bahwa nilai

obligasi, debt ratio dan ukuran perusahaan tidak berpengaruh terhadap

abnormal return.

2.4. Kerangka Penelitian

Kerangka penelitian ini diawali dengan adanya pengumuman penerbitan

obligasi baik konvensional atau syariah sebagai sebuah peristiwa karena

memiliki kandungan informasi yang mempengaruhi perilaku pasar dan harga

Page 25: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori - Portal Wisudaabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/F1214048_bab2.pdf · Landasan Teori 2.1.1. Pasar Modal ... arah keseimbangan baru. Istilah

32

sekuritas. Penerbitan obligasi menunjukkan bahwa perusahaan

membutuhkan dana yang akan digunakan untuk menjalankan kegiatan

operasionalnya sehingga akan meningkatkan kegiatan investasi dan

opersional perusahaan. Meningkatnya kegiatan operasional yang berarti

meningkat pula kegiatan produksi barang dan jasa. Tersedianya penawaran

mendorong adanya pergerakan permintaan yang mempengaruhi roda

perekonomian. Adanya pergerakan permintaan jelas berpengaruh terhadap

income perusahaan yang menunjukkan semakin efektif perusahaan dalam

menjalankan aktivasnya. Hal tersebut menunjukkan adanya peningkatan

kinerja yang bagus dari sebuah perusahaan yang berdampak pada return

saham.

Abnormal Retrurn Abnormal RetrurnPenerbitan

Obligasi

Pra Event Post EventEvent