bab ii tinjauan pustaka 2.1 konsep dasar...

26
10 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Dasar Humas Hubungan masyarakat atau yang juga bisa disebut Public Relations seringkali banyak didefinsikan berbeda-beda oleh para Ahli. Hal ini dikarenakan perbedaan latar belakang dan sudut pandang. Salah satunya Griswold dalam suryanto (2013:7) menyatakan : “Humas adalah fungsi manajemen yang melakukan penilaian terhadap sikap publik, menyesuaikan kebijaksanaan dan tata kerja dari suatu organisasi dengan kepentingan publik dan melakukan aksi untuk memperoleh pengertian dan persetejuan oleh Publik” Dari definisi tersebut dapat dilihat bahwa para praktisi Humas memiliki tanggung jawab untuk mengkomunikasikan mengenai kebijakan dan tindakan suatu organisasinya kepada publik baik secara eksternal maupun internal. Demi terciptanya kesepakatan antara 2 pihak, Humas berperan menjadi mediator komunikasi dua arah yang di terjadi antara keduanya. 2.1.1 Fungsi dan Peran Humas Membahas mengenai Fungsi Humas, berarti menuju pada kesimpulan seberapa penting keberadaan suatu divisi Humas dalam suatu organisasi. Robert F Harlow dalam Cutlip, Center, Broom (2006:455) membagi fungsi Humas menjadi 2 berdasarkan bagaimana Humas tersebut diadakan dan bagaimana cara melakukannya. Fungsi tersebut yaitu state of being dan method of communications.

Upload: buiquynh

Post on 01-May-2019

232 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Dasar Humaseprints.umm.ac.id/37019/3/jiptummpp-gdl-auliarahma-51220-3-babii.pdf · antara organisasi dan Publiknya baik untuk mencapai kesepakatan

10

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Konsep Dasar Humas

Hubungan masyarakat atau yang juga bisa disebut Public Relations

seringkali banyak didefinsikan berbeda-beda oleh para Ahli. Hal ini dikarenakan

perbedaan latar belakang dan sudut pandang. Salah satunya Griswold dalam

suryanto (2013:7) menyatakan :

“Humas adalah fungsi manajemen yang melakukan penilaian terhadap sikap

publik, menyesuaikan kebijaksanaan dan tata kerja dari suatu organisasi dengan

kepentingan publik dan melakukan aksi untuk memperoleh pengertian dan

persetejuan oleh Publik”

Dari definisi tersebut dapat dilihat bahwa para praktisi Humas memiliki

tanggung jawab untuk mengkomunikasikan mengenai kebijakan dan tindakan

suatu organisasinya kepada publik baik secara eksternal maupun internal. Demi

terciptanya kesepakatan antara 2 pihak, Humas berperan menjadi mediator

komunikasi dua arah yang di terjadi antara keduanya.

2.1.1 Fungsi dan Peran Humas

Membahas mengenai Fungsi Humas, berarti menuju pada kesimpulan

seberapa penting keberadaan suatu divisi Humas dalam suatu organisasi. Robert F

Harlow dalam Cutlip, Center, Broom (2006:455) membagi fungsi Humas menjadi

2 berdasarkan bagaimana Humas tersebut diadakan dan bagaimana cara

melakukannya. Fungsi tersebut yaitu state of being dan method of

communications.

Page 2: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Dasar Humaseprints.umm.ac.id/37019/3/jiptummpp-gdl-auliarahma-51220-3-babii.pdf · antara organisasi dan Publiknya baik untuk mencapai kesepakatan

11

a. Fungsi State of being

Humas dalam fungsi ini adalah sebagai bentuk kegiatan komunikasi yang

dilakukan humas dalam bentuk kelembagaan. Divisi hubungan masyarakat yang

menangani urusan hubungan masyarakat berwujud suatu bagian yang nyata.

Yakni ruang kantor lengkap dengan peralatanya dan jelas pula pegawai-

pegawainya mulai dari kepala humas hingga tukang ketik. Penggunaan istilah ini

berdasarkan pada struktur organisasi dimana hubungan masyarakat itu dilakukan.

b. Fungsi Method Of Communication

Hubungan Masyarakat dalam pengertian Method Of Communication adalah

hakikatnya merupakan bagian dari teknik kegiatan berkomunikasi. Jadi semua

yang berada didalam Suatu Organisasi bisa melaksanan Fungsi Humas. Karena

Tidak semua organisasi dilengkapi dengan bagian hubungan masyarakat, tetapi

pemimpinnya sendiri dapat melakukan kegiatan hubungan masyarakat. Tidak

semua kecamatan dilengkapi dengan bagian humas, tetapi pak Camat sendiri

dapat melakukan kegiatan hubungan masyarakat dalam pengertian Method of

communication. Dalam hal ini yang bersangkutan harus terampil dan kreatif

sehingga fungsi hubungan masyarakat benar-benar terlaksana.

Lalu selanjutnya mengenai Peran Praktisi Humas dalam suatu organisasi.

Menurut Dozer (1992) dalam Suryanto (2013:59) Peranan Humas merupakan hal

utama untuk memahami fungsi dari Humas yang meliputi hal-hal berikut:

a. Expert Preciber Communications

Page 3: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Dasar Humaseprints.umm.ac.id/37019/3/jiptummpp-gdl-auliarahma-51220-3-babii.pdf · antara organisasi dan Publiknya baik untuk mencapai kesepakatan

12

Dalam hal ini Humas berperan sebagai penasehat pimpinan organisasi

mengenai keputusan yang menyangkut kepentingan publik. Maka dari itu divisi

Public Relations harus berada dekat dengan struktur top management agar mampu

menyampaikan informasi secara langsung tanpa intervensi pihak lain.

b. Problem Solving Process Fasilitator

Pada peranan ini para staf Humas melibatkan diri dalam manajemen krisis.

Untuk memaksimalkan peran ini para staf Humas harus mempunyai skill yang

baik.

c. Communication Fasilitator

Humas atau Public Relations berperan memfasilitasi komunikasi dua arah

antara organisasi dan Publiknya baik untuk mencapai kesepakatan bersama

bahkan untuk menyelsaikan konflik. Dalam hal ini para praktisi Public Relations

harus dituntut untuk bersifat netral meskipun praktisi tersebut bekerja dengan

organisasi yang bersangkutan.

d. Techinian Communicator

Praktisi Humas dalam hal ini berperan sebagai pelaksana teknis komunikasi

yang menyediakan layanan di bidang teknis. Karena hal ini seorang Humas harus

mampu menguasai dan mengoperasikan berbagai alat teknologi komunikasi yang

sesuai dengan perkembangan zaman. Perlu ditekankan disini meskipun Humas

sebagai pelaksana teknis komuniksi namun pilihan keputusan mengenai teknis

komunikasi bukan tetap menjadi wewenang manajemen. Sedangkan divisi Humas

adalah bagian yang melaksakannya.

Page 4: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Dasar Humaseprints.umm.ac.id/37019/3/jiptummpp-gdl-auliarahma-51220-3-babii.pdf · antara organisasi dan Publiknya baik untuk mencapai kesepakatan

13

Peran-peran Praktisi Humas tersebut juga tergantung bagaimana sifat

organisasi (Non Provit-komersial, Pemerintah maupun Swasta) dan budaya

organisasi atau perusahaan yang bersangkutan.

2.2 Humas dalam Pemerintahan

Tak hanya perusahaan besar, sektor Pemerintah saat ini juga mulai

menyadari fungsi dan peran Humas dalam sistem Manajemen. Bagi negara yang

menganut sistem demokrasi seperti Indonesia keberadaan Humas merupakan

aspek yang “wajib” ada. Karena ciri pemerintah yang demokratis adalah

Keterbukaan Informasi yang akurat serta keterlibatan masyarakatnya dalam

pengambilan keputusan dalam pemerintahan.

Menurut Cutlip, Center, Broom (2006:465) Peran praktik Humas

Pemerintah lebih besar dibandingkan dengan Praktik PR lain dikarenakan

adanya peran advokasi publik yang dimainkan oleh Humas untuk membuat suatu

kebijakan. Artinya Humas Pemerintah melakukan komunikasi dua arah secara

terus menerus antara pemerintah dengan rakyatnya untuk menciptakan mufakat

demi kepentingan bersama.

Sam Black dalam Effendy (2006:37) mengklasifikasikan

humaspemerintah menjadi 2 yaitu, humas pemerintah pusat dan humas

pemerintah daerah :

a. Humas Pemerintah Pusat

Humas dalam suatu pemerintahan pusat memiliki kedudukan yang

cukup tinggi karena bertugas menasehati pimpinan. Nasehat tersebut dapat

berupa bagaimana cara memberikan reaksi kepada masyarakat atas kebijakan

Page 5: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Dasar Humaseprints.umm.ac.id/37019/3/jiptummpp-gdl-auliarahma-51220-3-babii.pdf · antara organisasi dan Publiknya baik untuk mencapai kesepakatan

14

yang sudah dilaksanakan. Tetapi hal tersebut ditentukan bagaimana sistem

pemerintahan yang berlaku.

b. Humas Pemerintah Daerah

Dalam bentuk mekanisme kerja Hakikatnya Humas Pemerintah

Daerah sama saja dengan Humas Pemerintah Pusat dalam hal manajemen

kerja dan pengorganisasian. Namun yang membedakan hanya saja ruang

lingkup Humas daerah lebih sedikit. Banyaknya wilayah serta beragamnya

suku dan budaya diperlukan suatu perlakuan khusus. Untuk negara seperti

Indonesia dengan norma kehidupan dan kebudayaan yang beragam mungkin

diperlukan tambahan bagian tertentu tergantung wilayah.

2.2.1 Ruang Lingkup Humas

Seperti yang sudah dijelaskan pada Poin sebelumnya bahwa peran dan

fungsi Humas diklasifikasikan menurut jenis organisasinya. Rachmat Kriyantono,

(2008: 23-25) menjabarkan ruang lingkup pekerjaan Humas secara umum yang

dapat disingkat menjadi PENCILS :

a. Publications & Publicity : Merupakan pengenalan lembaga atau

perusahaan kepada publik. Dapat dilakukan dengan cara membuat tulisan

yang disebarkan ke media.

b. Events : Kegiatan yang dilakukan oleh lembaga bertujuan untuk

beriteraksi langsung dengan publik sebgai upaya untuk membentuk citra.

Saling pengertian antara korporasi dan publiknya berkembang melalui

hubungan baik antara keduanya. Event dapat dilakukan secara berkala

Page 6: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Dasar Humaseprints.umm.ac.id/37019/3/jiptummpp-gdl-auliarahma-51220-3-babii.pdf · antara organisasi dan Publiknya baik untuk mencapai kesepakatan

15

selama beberapa tahun bahkan membentuk suatu tradisi yang menancap

pada benak masyarakat.

c. News: seorang praktisi Public Relations diharuskan menguasai teknik-

teknis menulis sehingga menghasilkan Public Relations Writing seperti

press release, newsletter, berita dan lain-lain.

d. Comunity Involvement : Public Relations membentuk progam-progam

yang melibatkan komunitas-komunitas atau masyarakat disekitar

lingkungan lembaga tersebut berada. Dengan program tersebut diharapkan

akan menciptakan perasaan memiliki terhadap lembaga dalam diri

masyarakatnya.

e. Identity-Media : Merupakan kegiatan praktisi PR menjalin hubungan

dengan media mengingat sangat pentingnya memperoleh publistas media.

Terdapat hubungan saling menguntungkan antara media dan PR. Media

butuh Public Relations sebagai bahan berita sedangkan Public Relations

butuh media sebagai sarana penyebar informasi serta pembentukan opini

publik.

f. Lobbying : Praktisi Public Relations dituntut mempunyai keahilan peruasi

dan negoisasi dengan berbagai pihak. Keahlian ini terutama dibutuhkan

ketika lembaga mengalami krisis atau untuk mencapai kata sepakat ketika

dua pihak bertikai.

g. Social Invesment, Kegiatan Public Relations untuk membuat progam-

progam untuk kepentingan kesejahteraan sosial. Kegiatan ini dilakukan

dengan tujuan menyesuaikan diri dengan lingkungan masyarakat.

Termasuk dalam ini adalah progam Corporate Sosial Responsibility

Page 7: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Dasar Humaseprints.umm.ac.id/37019/3/jiptummpp-gdl-auliarahma-51220-3-babii.pdf · antara organisasi dan Publiknya baik untuk mencapai kesepakatan

16

(CSR). Public Relations mempunyai peran penting baik secara eksternal

maupun secara internal dalam aktivitas CSR. Peran Public Relations dalam

aktivitas CSR akan berkembang menjadi lebih kompleks seiring dengan

kemajuan dari program CSR perusahaan (Rusdianto 2013:87)

Sedangkan menurut Efendy (2006) ruang lingkup aktivitas

kehumasan pemerintah adalah sebagai berikut :

1. Press Office merupakan bagian Humas di setiap kementrian. Staf yang

ditugaskan disini akan selalu mengurusi kegiatan pers, seperti mengelola

siaran pers, menyiapkan bahan, menyusun hingga mempublikasikan berita.

2. Broadcasting Section merupakan bagian yang hanya ada pada

pemerintahan pusat. Fungsi bagian ini hampir sama dengan bagian press

office yang juga berkecimpung di didunia maya. Tetapi bagian ini lebih

fokus kepada penyiaran pada media elektronik seperti radio dan televisi.

3. Publicity Section merupakan bagian Humas yang berkecimpung dalam

pengelolaan periklanan, film, poster, pamflet dan kegiatan publikasi lain

yang mengeluarkan biaya. Meskipun mengeluarkan biaya, pesan-pesan

tersebut dianggap penting dan bisa disiarkan secara berulang-ulang.

4. Intelegence Section, merupakan biro yang juga ada pada humas

pemerintah. Staf yang berada pada bagian ini bertugas untuk

mengumpulkan informasi dari masyarakat mengenai hal-hal yang terkait

dengan pemerintahan yang selanjutnya untuk diteruskan kepada Biro Pers

atau Publisitas. Tugas staf Intelegence section ini adalah menyelidiki

bagaimana opini publik mengenai kebijakan menteri. Kegiatan ini

Page 8: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Dasar Humaseprints.umm.ac.id/37019/3/jiptummpp-gdl-auliarahma-51220-3-babii.pdf · antara organisasi dan Publiknya baik untuk mencapai kesepakatan

17

merupakan bentuk salah satu fungsi Humas yaitu melakukan komunikasi

dua arah dengan baik.

2.2.2 Karakter Humas Pemerintah

Walaupun Humas pemerintahan juga melakukan publikasi dan promosi,

namun didalam Humas Pemerintahan tidak ada unsur komersial. Ruslan

(2012:341) dalam Nilasari (2012:73) menjelaskan hal itulah yang membedakan

antara fungsi dan tugas Humas Pemerintahan dengan Humas Swasta. Humas

Pemerintahan lebih menekankan tugasnya kepada pelayanan publik dan pelayanan

umum. Lalu Nilasari (2012:75) menjelaskan bahwa Humas Pemerintahan

bertugas untuk memberikan info kepada masyarakat, baik mengenai kegiatan

sehari-hari pemerintah maupun info mengenai kebijakan-kebijakan yang akan

atau sudah berlangsung.

Menurut Nilasari (2012:76) Keberadaan divisi humas dalam instansi

pemerintahan merupakan bentuk secara fungsional dan operasional. Humas

melakukan publikasi dan penyebaran informasi baik untuk publik eksternal,

maupun publik internal. Melalui divisi humas tersebut pemerintah menyampaikan

informasi mengenai aktivitas dalam menjalankan kewajiban dan tugas pemerintah

serta menyampaikan informasi mengenai kebijakan tertentu.

Lebih lanjut mengenai karakteristik humas pemerintah, Suryanto (2013:6)

menganalogikan ketika menghadapi opini dan sikap publik misalnya berupa

demonstrasi. Humas pemerintah cenderung bersifat pasif dengan hanya membuat

release, mengadakan jumpa pers, menampung informasi yang bernada negatif,

mengkliping berita-berita tanpa ada perencanaan lebih lanjut lagi. Hal ini bisa

Page 9: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Dasar Humaseprints.umm.ac.id/37019/3/jiptummpp-gdl-auliarahma-51220-3-babii.pdf · antara organisasi dan Publiknya baik untuk mencapai kesepakatan

18

disebabkan petugas humas pemerintahan tidak memenuhi kualifikasi karena tidak

adanya sumber daya manusia yang profesional pada divisi Humas.

2.2.3 Tugas dan Fungsi Humas Pemerintah

Humas Pemerintahan setidaknya memiliki 2 tugas utama. Effendy (2006: 54)

Menyebutkan yang pertama adalah Menyebarkan Informasi kepada publik

mengenai kebijaksanaan dan perencanaan serta keberhasilan yang dicapai

pemerintah. Lalu yang selanjuntnya adalah menerangkan kepada publik

mengenai peraturan perundang-undangan dalam kehidupan sehari-hari.

Lebih lanjut Dijelaskan dalam Nilasari (2012:78) mengenai tugas fungsi

Humas yang berpedoman kepada Surat Keputusan Menteri Negara Komunikasi

dan Informasi (Kominfo) Nomor 03 A/SK/Meneg/1/2002. Isi dari SK tersbeut

kurang lebih sebagai berikut:

1. Humas Pemerintahan Membantu menteri penerangan RI dalam

menetapkan kebijakan dan pembinaan komunikasi yang lancar antara

pemerintah dan masyarakat.

2. Mengadakan koordinasi dan kerjasama antara humas departemen dan

lembaga pemerintah

3. Merencanakan dan melaksanakan kegiatan-kegiatan kehumasan sesusai

dengan kebijakan pemerintah yang berkuasa pada saat itu.

Mengenai Fungsi dasar Humas Pemerintah di Indonesia, Nilasari (2012:83) juga

menyebutkannya sebagai berikut :

1. Mengamankan kebiksanaan pemerintah

Page 10: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Dasar Humaseprints.umm.ac.id/37019/3/jiptummpp-gdl-auliarahma-51220-3-babii.pdf · antara organisasi dan Publiknya baik untuk mencapai kesepakatan

19

Berhasil atau tidaknya kebijakan pemerintah diterima oleh masyarakat dapat

dilihat dari bagaimana humas menyampaikan informasi mengenai kebijakan

tersebut kepada rakyat.

2. Menyampaikan Informasi

Humas bertanggung jawab pada urusan seputar perencanaan pembuatan

hingga hubungan ke media untuk menerbitkan rilis seputar instansi pemerintahan

itu sendiri. Selain untuk menyebarkan informasi hal ini dilakukan dengan tujuan

agar publik tetap menaruh perhatian terhadap instansi tersebut.

3. Menjadi Mediator

Humas berfungsi sebagai juru bicara dalam menjembatani kepentingan

pemerintah dengan memperhatikan dan menampung opini publik dal internal dan

eksternal sekaligus.

4. Menciptakan Iklim yang Kondusif

Hal ini perlu dilakukan untuk mengamankan stabilitas politik pembanguan

nasional yang dinamis baik jangka pendek maupun jangka panjang.

5. Membuat Laporan

Untuk memelihara dan mempertahankan hubungan instansi dengan publik,

Humas membuat laporan rutin mengenai progam-progam yang sudah berlaku

serta proposal-proposal untuk proyek mendatang .

Page 11: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Dasar Humaseprints.umm.ac.id/37019/3/jiptummpp-gdl-auliarahma-51220-3-babii.pdf · antara organisasi dan Publiknya baik untuk mencapai kesepakatan

20

2.3 Cyber Public Relations

Untuk Membudahkan kinerja dan Tugas Humas agar Fungsi dan Perannya

dapat dicapai secara optimal, Hidayat (2013:93) menjelaskan diperlukan sebuah

media untuk melakukannya. Salah satu media mulai digunakan dalam kegiatan

Public Relations masa kini adalah internet. Kegiatan Public Relations yang

menggunakan Internet ini kemudian dikenal dengan Istilah Electronic Public

Relations atau biasa disingkat dengan e-PR.

Di Indonesia istilah Electronic Public Relations juga disebut Cyber Public

Relations. Onggo (2003:3) mendefinisikan Cyber Public Relations sebagai

inisiatif akademisi dan praktisi Public Realations yang menggunakan internet

sebagai sarana publisitasnya. Penerapan Cyber Public Relations sendiri

merupakan salah satu perwujudan dari Peran PR sebagai pelaksana teknis

komunikasi.

Lebih lanjut Onggo (2003:5) menekankan, jika Keberadaan organisasi sudah

diekspos melalui Internet, maka sebaiknya jangan tanggung-tanggung karena hal

tersebut dapat mempengaruhi Opini Publik terhadap organisasi tersebut. Cyber

Public Relations menuntut para praktisi Public Relations untuk profesional serta

kemampuan untuk dapat berpikir cepat dan bertindak tepat agar peran dan fungsi

Public Relations dapat berjalan secara maksimal.

2.3.1 Keuntungan menerapkan Cyber Public Relations dalam organisasi

Internet telah membawa banyak kemudahan dalam dunia Public Relations.

Hotltz dalam Hidayat (2014:76) menyatakan saat ini banyak Praktisi PR yang

menggunakan Internet atas nama organisasi mereka sebagai salah satu dari

Page 12: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Dasar Humaseprints.umm.ac.id/37019/3/jiptummpp-gdl-auliarahma-51220-3-babii.pdf · antara organisasi dan Publiknya baik untuk mencapai kesepakatan

21

strategi komunikasi Public Relations. Soemirat & Ardianto (2010:191) juga

menambahkan jika para Praktisi PR mampu mencapai publik sasaran secara

langsung tanpa campur tangan dari pihak lain melalui internet. Jadi hambatan-

hambatan dalam berkomunikasi bisa diminimalisir.

Menurut Holtz 2002 dalam Suryanto (2013:177) dan Matt Haig 2000 dalam

Rusdianto (2013:97) Menyebutkan beberapa keuntungan yang akan didapatkan

jika menggunaan Internet dalam kegiatan Public Relations. Keduanya

menyebutkan kelebihan-kelebihan yang hampir sama, antara lain sebagai berikut :

1. Multifungsi, karakter internet ini bisa digunakan untuk beberapa kegiatan

sekaligus misalnya : media komunikasi, iklan, alat marketing serta alat

penyebaran Informasi.

2. Informasi lebih cepat sampai kepada Publik dan dapat diakses oleh siapa

saja dan dimana saja.

3. Internet tidak terbatas oleh ruang dan waktu.

4. Interaktif, melalui Internet Praktisi PR bisa mendapat Umpan balik

(feedback) secara cepat. PR juga bisa memberikan respons langsung

mengenai pernyataan dan pertanyaan yang dari publik.

5. Komunikasi Konstan, artinya Komunikasi bisa dilakukan dimana saja,

kapan saja dan dimana saja dengan target seluruh dunia.

6. Efektifitas Biaya, Pekerjaan yang dilakukan lebih hemat biaya.

Meskipun demikian, kemampuan Humas organisasi dalam membina

hubungan baik agar terciptanya kedekatan antara organisasi dan publiknya juga

bergantung kepada siapa publiknya, apa saja media yang digunakan, dan

Page 13: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Dasar Humaseprints.umm.ac.id/37019/3/jiptummpp-gdl-auliarahma-51220-3-babii.pdf · antara organisasi dan Publiknya baik untuk mencapai kesepakatan

22

bagaimana strategi yang diterapkan. Seperti yang dikatakan Hidayat (2013:96)

pada dasarnya kegiatan Public Relations pada untuk menumbuhkan, membangun,

dan memelihara hubungan dengan Publik. Perbedaan penggunaan media baik

konvensional maupun internet hanya pengaruh dari perkembangan zaman.

2.3.2 Bentuk Cyber Public Relations

Terdapat beberapa bentuk dari Cyber Public Relations. Onggo dalam Hidayat

(2014:99-106) setidaknya menyebutkan terdapat 5 Bentuk pemanfaatan Cyber

Public Relations yaitu :

a. Wire Service (Website)

Menurut Hidayat (2014:106) website merupakan layanan publik yang

bertujuan untuk menyediakan berbagai jenis informasi tentang perusahaan atau

organisasi secara resmi yang dapat diakses oleh publik kapanpun dan dimanapun.

Wire Service dapat berupa Web Organisasi atau situs organisasi. Bahkan bagi

sejumlah perusahaan besar website merupakan kontak primer karena pertama kali

dituju karena dianggap menggambarkan alamat nyata perusahaan setelah alamat

fisiknya. Selain sebagai sarana informasi resmi organisasi, Shel Holtz (1999)

dalam Suryanto (2013:177) menyebutkan bahwa website merupakan salah salah

satu pendekatan strategi Public Relations.

b. E-mail

Onggo (2004:11) menjelaskan Email dapat digunakan sebagai cara yang

efektif untuk membangun bahkan meruntuhkan reputasi. Hal ini bisa disebabkan

masalah teknis seperti cara menulis email dan kecepatan membalas email yang

Page 14: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Dasar Humaseprints.umm.ac.id/37019/3/jiptummpp-gdl-auliarahma-51220-3-babii.pdf · antara organisasi dan Publiknya baik untuk mencapai kesepakatan

23

jika tidak diperhatikan dengan baik dapat meruntuhkan reputasi perusahaan yang

sudah dibangun secara offline dengan biaya mahal dan susah payah.

Email dapat digunakan oleh perusahaan yang ingin menekan biaya

komunikasi, membangun komunitas online, menjual produk dan menyediakan

customer service yang baik.

c. Electronic Magazine

Dijelaskan juga dalam Onggo (2004:74) Electronic Magazine bisa disingkat

dengan istilah Ezine. Ezine adalah versi online suatu majalah. yang sarat akan

informasi, artikel, dan solusi. Hidayat (2014:100) menganalogikan jika pembaca

suka dengan artikelnya, berarti mereka merupakan target konsumen dan otomatis

mereka akan berlangganan ezine tersebut. Hal ini berarti bahwa Ezine sangat

efektif dalam publisitas karena adanya hubungan antara pembacanya dan target

pelanggan baru. Lebih lanjut Onggo (2004:85) menjelaskan ezine yang baik

tergantung dari kontennya. Jadi ezine yang baik tidak bukan ditentukan dari

jumlah pembaca secara umum. Karena jika konten bagus maka otomatis ezine

tersebut akan diminati.

d. Blogs

Blogs adalah sejenis manajemen konten yang memudahkan siapa saja untuk

mempublikasikan tulisan-tulisan pendek yang dimakan post. Hidayat(2014:101)

mengingatkan, Blog bukan media yang tepat untuk menyebarkan siaran pers

perusahaan saja. Lebih dari itu blog harus bersifat interaktif. Perlu hendaknya

membuat konten berkualitas pada blog sendiri, karena konten tersebutlah yang

nantinya akan mengundang feedback.

Page 15: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Dasar Humaseprints.umm.ac.id/37019/3/jiptummpp-gdl-auliarahma-51220-3-babii.pdf · antara organisasi dan Publiknya baik untuk mencapai kesepakatan

24

e. Multimedia

Kriyantono 2012 dalam Kusumaningsih (2015:35) mendefinisikan Multimedia

merupakan sebuah sistem komunikasi yang menawarkan perpaduan teks, grafik,

suara, video, dan animasi. Sedangkan Hidayat (2014:103-105) menyebutkan

Contoh nyata dari bentuk multimedia adalah sosial media seperti Twitter,

Facebook, dan Youtube

Twitter termasuk kategori Microblogging yang merupakan bentuk lain blog

yang cirinya yaitu membatasi ukuran kata setiap postnya. (Zarella dalam Onggo,

2004:31). Lalu ada facebook yang fitur-fiturnya dapat dimanfaatkan sebuah

perusahaan untuk membuat profil terbuka Hidayat (2014:104) menjelaskan profil

terbuka tersebut memungkinkan pengguna dapat berhubungan dengan halaman

facebook dan menjadi fannya.

Youtube merupakan situs video bersama terbesar di web dan situs yang

paling sering dikunjungi nomer tiga didunia. Saat ini banyak orang memanfaatkan

youtube untuk memposting video dengan konten yang menarik.

Selain yang sudah disebutkan diatas, saat ini banyak jenis multimedia lain

yang berkembang. Maka dari itu dibutukan keahlian praktisi PR dalam memilah

dan memilih sosial media mana yang bisa dimanfaatkan untuk aktivitas Public

Relations.

Page 16: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Dasar Humaseprints.umm.ac.id/37019/3/jiptummpp-gdl-auliarahma-51220-3-babii.pdf · antara organisasi dan Publiknya baik untuk mencapai kesepakatan

25

2.4 Definisi Website

Menurut Yuhefizar, 2009 dalam Kusumaningsih (2015:33) mendefinsikan

website sebagai kumpulan dari halaman-halaman web yang yang terdapat suatu

domain yang mengandung informasi. Domain merupakan nama yang dipilih oleh

organisasi yang dapat diakses melalui internet. Pemerintahan Kabupaten Pasuruan

menggunakan domain www.PasuruanKab.go.id

WWW merupakan kepanjangan dari World Wide Web yang merupakan

kumpulan dari beberapa halaman web yang saling berhubungan. Yazid (2015:2)

Menerangkan bahwa satu halaman web merupakan dokumen yang ditulis dalam

bentuk HTML (Hyperlink Text Markup Language). Laman dengan format HTML

ini bisa diakses melalui HTTP yang merupakan protokol yang ditampilkan untuk

para pengguna web browser.

Jaringan informasi yang sangat besar bisa terbentuk karena publikasi-publikasi

yang dilakukan melalui website. kumpulan halaman-halaman web yang saling

berhubungan disebut sebagai hyperlink. hyperlink tersebut akan bisa diakses

melalui URL yang disebut homepage. Yazid (2015:3) Mendefinisikan URL

sebagai kesatuan yang mengatur halaman-halaman (Hyperlink) yang akhirnya

mengatur alur bagi para pembaca hingga memberitahukan keseluruhan bagimana

informasi dalam suatu web ini akan berjalan. Sedangkan go.id merupakan

subdomain dari domain id yang merupakan domain untuk negara Indonesia.

Subdomain go digunakan khusus untuk pemerintahan yang merupakan singkatan

dari kata goverment yang berarti pemerintah.

Page 17: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Dasar Humaseprints.umm.ac.id/37019/3/jiptummpp-gdl-auliarahma-51220-3-babii.pdf · antara organisasi dan Publiknya baik untuk mencapai kesepakatan

26

Rusidanto (2014:67) menyimpulkan website adalah sarana yang paling

populer dilihat oleh seseorang ketika ingin mengetahui informasi mengenai suatu

organisasi atau perusahaan. Karena itu setiap lembaga yang ingin lebih mudah

dikenal oleh publiknya hendaknya membuat website sebagai sarana

komunikasinya.

2.4.1 Karakteristik dan Manfaat Website untuk lembaga

Kusumaningsih (2015:34) menjelaskan Situs Web dibedakan menjadi 2 jenis

menurut pengelolanya, yang pertama adalah Official Web (Website Resmi) dan

Unofficial Web (Website tidak resmi). website pemerintah termasuk dalam

kategori website resmi. Lalu yang selanjutnya ada unofficial web yang merupakan

web yang dikelola perseorangan (website tidak resmi). Apapun jenisnya,

informasi yang ada dalam web bersifat universal dan harus diupadate dalam

jangka waktu tertentu.

Laermer (2009:86) dalam hidayat (2014:102) menyebutkan beberapa Manfaat

yang didapatkkan oleh instansi apabila menggunakan website. Manfaat tersebut

dapat diringkas sebagai berikut:

a. Mempermudah komunikasi

Website juga bisa dimanfaatkan karyawan untuk berkomunikasi dengan

mudah. Website pada saat ini sudah berkembang seiring dengan fitur-fitur pada

website yang bisa melakukan one to one communications dan one to many

communications sekaligus dalam satu waktu.

Page 18: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Dasar Humaseprints.umm.ac.id/37019/3/jiptummpp-gdl-auliarahma-51220-3-babii.pdf · antara organisasi dan Publiknya baik untuk mencapai kesepakatan

27

b. Memperkenalkan profil Perusahaan

Website merupakan media yang tepat digunakan untuk media publikasi

sejarah instansi, letak geografis instansi, hingga jenis layanan yang disediakan.

Hidayat (2014:86) bahkan menekankan bahwa website bukan media yang tepat

untuk publikasi press release dan sejenisnya. Artinya website hanya sebagai

pelengkap yang efektif untuk digunakan untuk melaksanakan kegiatan media

relations.

Tetapi hal ini sepenuhnya tidak benar, dengan karakteristik dan kelebihan

yang ada pada website malah bisa digunakan sebagai media publikasi resmi dari

instansi yang bersangkutan mengingat sekarang maraknya pemberitaan hoax yang

belum jelas kebenarannya. Dengan Publikasi release yang ada pada website resmi

dapat digunakan publik untuk mencari kebenaran agar tidak terjadi

kesalahpahaman.

c. Branding

Lewat website, kegiatan branding bisa dilakukan dengan mudah

mengingat sifat internet yang efisien dan fleksibel.

d. Kemudahan Memberi Informasi

Website bisa berfungsi untuk memperkenalkan produk kepada seluruh

anggota internal perusahaan. Dengan adanya website informasi mengenai produk,

perbaikan, bahkan pengenalan produk baru dapat dilakukan dengan mudah. Untuk

instansi resmi seperti pemerintahan website juga bisa digunakan sebagai sarana

Page 19: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Dasar Humaseprints.umm.ac.id/37019/3/jiptummpp-gdl-auliarahma-51220-3-babii.pdf · antara organisasi dan Publiknya baik untuk mencapai kesepakatan

28

sosialisasi progam pemerintahan yang baru dan bagaimana perkembangan

program tersebut.

e. Kemudahan dalam Polling

Polling merupakan salah satu cara yang digunakan untuk mencapai

kesepakatan dalam suatu organisasi. Lewat website polling bisa dibuat dengan

mudah serta berjalan secara maksimal.

f. Menimbulkan kesan profesional.

Dengan menggunakan website, orang akan menilai perusahaan lebih

modern, canggih dan profesional. Hal ini tentu bisa dijadikan sebagai tolak ukur

dari reputasi yang dihasilkan berdasarkan kegiatan yang dilakukan PR.

2.5 Website sebagai bentuk e-Goverment

Terdapat satu Bentuk birokrasi pemerintahan baru yang hadir karena

pemanfaatan teknologi digital dalam bidang komunikasi yang kemudian dikenal

dengan e-Goverment. e-Goverment merupakan kepanjangan dari Electronic

Goverment. Dengan kecanggihan teknologi interaksi hubungan antara pemerintah

dan masyarakat menjadi lebih bersahabat dari yang sebelumnya yang terlalu

birokratis dan terkesan kaku.

Pemerintah Federal Amerika Serikat dalam Indrajit (2002:5)

mendefinisikan e-Goverment sebagai alat untuk mengirimkan informasi

pemerintahan dan pelayanan publik online. e-Goverment juga sering

dideskripsikan beragam oleh masing-masing individu maupun komunitas. Hal

tersebut disebabkan diakarenakan setiap negara mempunyai kondisi internal yang

Page 20: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Dasar Humaseprints.umm.ac.id/37019/3/jiptummpp-gdl-auliarahma-51220-3-babii.pdf · antara organisasi dan Publiknya baik untuk mencapai kesepakatan

29

berbeda, misalnya: visi & misi, strategi pembangunan daerah, budaya, pendidikan,

politik, sampai kondisi ekonomi dari negara yang bersangkutan namun tetap

mempunyai dasar yang universal.

Indrajit (2005:2) menekankan e-Goverment harus didefinisikan secara

tepat. Hal ini Hal ini karena menyangkut penyusunan dan pengimplementasian e-

Goverment pada suatu pemerintahan. Definisi yang terlalu sempit bisa tidak akan

mencapai manfaat secara utuh, sedangkan definisi yang terlalu luas dan umum

akan membuat pengaplikasian e-Goverment itu sendiri tidak fokus.

Keberadaan e-Govement pada pemerintahan Indonesia diperkuat dengan

adanya Intruksi Presiden no 3 tahun 2003 tentang Kebijakan dan strategi Nasional

pengembangan e-Goverment. Presiden menjabat kala itu, Megawati Soekarno

Putri beserta MPR, TNI, Kapolri, Gubernur, Walikota, Bupati beserta intansi-

instansi pemerintahan sepakat untuk bertangung jawab, mengembangkan e-

Goverment sebagai dasar strategi Nasional.

Salah satu bentuk nyata dari pelaksanaan e-Goverment adalah website

resmi dari pemerintah. Hal ini diperkuat dengan masuknya website sebagai

progam kerja Progam Kerja Kominfo dalam Kegiatan “Pengembangan

Komunikasi dan Media Massa”. Progam tersebut tertulis dalam Rencana Srategis

Dinas Komunikasi dan Informasi Pemerintah Kabupaten Pasuruan pada tahun

2013-2018. Yazid (2015:2) beranggapan website merupakan media kehumasan

yang efektif digunakan oleh pemerintah untuk berhubungan dengan

masyarakatnya.

Page 21: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Dasar Humaseprints.umm.ac.id/37019/3/jiptummpp-gdl-auliarahma-51220-3-babii.pdf · antara organisasi dan Publiknya baik untuk mencapai kesepakatan

30

2.5.1 Website e-Goverment sebagai bentuk dari Cyber Public Relations

Website dalam ruang lingkup pemerintahan yang merupakan salah satu

bentuk dari e-Goverment juga mempunyai karakteristik yang sama dengan

kebanyakan website lainnya. Wood and Smith (2001:36-37) dalam Yazid

(2015:3) menyebutkan beberapa karakteristik utama website yaitu packet

switching multimedia, interactivity, synchronicity, hypertextuality. Melihat hal

tersebut, berarti website merupakan salah satu pilihan tepat yang bisa digunakan

Humas Pemerintah sebagai wujud dari pelaksanaan Cyber Public Relations.

Menurut data yang terdapat dalam website kementrian dalam negeri

www.kemendagri.go.id terdapat 486 kabupaten dan kota seluruh Indonesia,

sedikitnya ada 80 Kota atau Kabupaten yang belum mepunyai website resmi.

Misalnya saja Provinsi Maluku yang 13 wilayah Kabupaten atau kotanya tidak

mempunyai situs resmi pemerintah, lalu kemudian juga ada Papua yang sebanyak

15 Wilayah Kabupaten atau Kotanya tidak mempunyai website.

Di Jawa Timur pada tahun 2015 lalu, Pemerintah Kota dan Kabupaten

Malang mendapatkan penghargaan website Pemerintah terbaik di Indonesia.

Penghargaan bertjauk KABTA (Kabupaten Kota ) Web Awards merupakan ajang

yang diadakan oleh situs berita online beritasatu.com. Kabta Web Awards

bertujuan untuk mendorong pemerintah daerah, Khususnya wilayah Kabupaten

dan Kota untuk memaksimalkan pengelolaan web masing-masing di era

pekembangan teknologi komunikasi dan informasi yang semakian berkembang.

Selain Kota dan Kabupaten Malang, Kabupaten Bayuwangi dan

Kabupaten Trenggalek yang juga mendapatkan penghargaan yang sama. Tim juri

Page 22: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Dasar Humaseprints.umm.ac.id/37019/3/jiptummpp-gdl-auliarahma-51220-3-babii.pdf · antara organisasi dan Publiknya baik untuk mencapai kesepakatan

31

Kabta Web Awards setidaknya harus menilai dari 297 website Kabupaten dan 70

website Kota. Website-website tersebut kemudian harus melalui beberapa

pengecekan seperti google indexing, tercatat pada alexa indonesia. tidak hanya itu

website-website lalu dinilai berdasarkan konten (30%), Navigasi

(25%),Aksesibilitas (15%), Estetika (10%) Aktualitas (20%).

2.6 Aspek Pengelolaan website e-Goverment

Riset yang dilakukan oleh Congresional Management Foundation ketika

meneliti website para wakil rakyat di Amerika menghasilkan kesimpulan yaitu

berupa aspek yang harus diperhatikan dalam mengelola website agar mendukung

fungsi e-Goverment. Konsep tersebut disebutkan Goldschimdt et al (2002) dalam

Indrajit (2005:53) yang terbagi menjadi 5 Aspek yang masing-masing : audience,

content, interactivity,usability, dan Inovation.

a. Audience

Website Pemerintah yang merupakan bentuk dari Cyber Public Relations

dapat digunakan sebagai alat komunikasi yang efektif apabila pengelolanya

mampu menentukan target audience secara jelas. Indrajit (2005:53) menekankan

bahwa website merupakan pelayanan publik, bukan hanya media untuk

menyebarkan pesan saja.

Terdapat dua kategori audience dari website e-Goverment:

Seekers : Merupakan pengunjung Website Pemerintah yang tujuannya

mencari informasi atau membutuhkan pelayanan tertentu.

Page 23: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Dasar Humaseprints.umm.ac.id/37019/3/jiptummpp-gdl-auliarahma-51220-3-babii.pdf · antara organisasi dan Publiknya baik untuk mencapai kesepakatan

32

Recruits : Merupakan audience yang dituju oleh pemerintah ysng

dihrapkan dapat merasakan manfaat website baik secara langsung maupun

tidak langsung.

Sehubungan dengan aspek ini maka pemerintah harus mampu menentukan

seekers dan reqruits dari websitenya. Karena Hal ini akan berhubungan

dengan bagaimana isi dari website yang dirancang untuk para audience

tersebut.

b. Content

Komponen utama dari sebuah website adalah content. Content website

harusnya sesuai dengan audience yang sudah ditentukan sebelumnya. Content

yang tersedia dalam website setidaknya harus :

- Memenuhi kebutuhan audience dan stakeholder

- Menunjang pencapaian visi, misi tujuan dan objektif dari pemerintah

- Menciptakan relasi yang baik dengan para pengunjung website

- Menarik perhatian calon pengunjung agar mau mengunjungi website

bahkan menjadi pengunjung tetap.

- Efisiensi waktu dan biaya dalam komunikasi antara pemerintah dengan

publik.

- Melibatkan Publik dalam proses pemerintahan. Hal ini sesuai dengan

sistem pemerintahan demokrasi yang berlaku di Indonesia.

- Meningkatkan kepercayaan Publik terhadap pemerintah melalui

keterbukaan Informasi yang bisa diakses siapa saja.

Page 24: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Dasar Humaseprints.umm.ac.id/37019/3/jiptummpp-gdl-auliarahma-51220-3-babii.pdf · antara organisasi dan Publiknya baik untuk mencapai kesepakatan

33

c. Interactivity

Komunikasi dua arah yang merupakan esensi Humas juga harus diperhatika

pengelola website Pemerintah. Dengan adanya komunikasi dua arah akan ada

pertukaran data dan informasi yang membantu menciptakan hubungan yang kuat

antara Masyarakat dan Pemerintahnya. Lebih dari itu, aktivitas umpan balik yang

terjadi akan berpengaruh pada “psikologi publik” yang turut berpartispasi dalam

pemerintahan. Jika partisipasi publik tersebut dikelola dengan baik maka akan

mendukung terciptanya good governance.

d. Usability

Ketiga hal yang sudah disebutkan sebelumnya tidak berarti Jika website yang

bersangkutan susah digunakan. Navigasi yang buruk serta animasi dan grafis yang

terlalu berlebihan akan mempegaruhi “mood” pengunjung untuk berkunjung

kembali pada sebuah website. Elemen Usability yang harus dimiliki website

pemerintahan adalah:

- Kategorisasi content pada website harus diatur secara jelas.

- Navigasi yang ada pada website harus mudah dipahami dan

digunakan.

- Content harus mudah dipahami dan dibaca (Gaya Bahasa menarik,

lugas,kombinasi warna dan font)

- Agar selalu menarik dan relevan, content dalam website harus up-to-

date

- Waktu utnuk mengakses satu halaman penuh website tidak boleh lebih

dari 10 detik

Page 25: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Dasar Humaseprints.umm.ac.id/37019/3/jiptummpp-gdl-auliarahma-51220-3-babii.pdf · antara organisasi dan Publiknya baik untuk mencapai kesepakatan

34

- Tidak boleh ada unsur diskriminasi. Website harus bisa dinikmati oleh

semua orang.

- Unsur Privasi pengunjung website yang harus diperhatikan agar

mereka tetap merasa nyaman ketika salinh berinteraksi melalui

website.

e. Innovation

Inovasi diperlukan untuk meningkatkan tingkat penggunaan website oleh

pengunjung. Sejalan dengan perkembangan teknologi maka pemerintah juga

harus selalu kreatif berinovasi untuk mengembangkan website agar semakin

menarik serta bermanfaat.

2.7 Penelitian Terdahulu

Penelitian terdahulu yang relevan sesuai dengan tema yang diangkat

peneliti adalah PERAN COMPAIGN OFFICER ORGANISASI SOSIAL

DALAM MENJALANKAN PUBLISITAS DI INTERNET ATAU CYBER

PUBLIC RELATIONS (Studi pada Protection of Forest & Fauna atau

PROFAUNA Malang) Oleh Sari A.

Penelitian ini menggunakan pendekatan dan Tipe Penelitian deskriptif

yaitu untuk mengetahui dan mendeskripsikan peran Compaign Officer

PROFAUNA secara sistematis dalam menjalankan Publisitas di Internet. Teknik

Pengumpulan data yang digunakan adalah Wawancara dan Dokumentasi. Teknik

Analisa data melalui empat tahap yaitu pengumpulan data,reduksi data, penyajian

data dan penarikan kesimpulan

Page 26: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Dasar Humaseprints.umm.ac.id/37019/3/jiptummpp-gdl-auliarahma-51220-3-babii.pdf · antara organisasi dan Publiknya baik untuk mencapai kesepakatan

35

Penyusunan hasil analisis deskriptif dalam penelitian ini menggunakan

berdasarkan Proses Managemen POAC yaitu Planing, Organizing, Actuating,

Controling & Evaluating. Berdasarkan hasil Analisis dan Pembahasan dapat

disimpulkan bahwa Compaign Officer Profauna lebih berperan sebagai penyedia

informasi terkait kegiatan PROFAUNA. Sebagai pengganti ruang komentar pada

website PROFAUNA, disediakan kontak-kontak yang dihubungi masyarakat

untuk menyampaikan aspirasi masyarakat. Adapun hambatan dalam menjalankan

Publisitas di PROFAUNA adalah kurangnya sumber daya manusia dan gangguan

jaringan internet.

Persamaan Penelitian terdahulu dengan Penelitian ini adalah untuk

mengetahui bagaimana sebuah website yang merupakan bentuk dari Cyber Pulic

Relations dikelola oleh suatu divisi dalam institusi yang menjalankan fungsi

humas secara Method Of Communications.

Perbedaannya adalah Jika Penelitian terdahulu menggunakan konsep

proses managemen POAC (Planning, Organizing, Actuating, Controling &

Evaluating). Penelitian ini akan menggunakan Konsep pengelolaan website e-

Goverment yaitu aspek audience, content,interactivity, usability dan innovation.