bab ii tinjauan pustaka 2.1 komunikasi 2.1.1 definisi ...eprints.umm.ac.id/48531/3/bab ii.pdf1....

32
7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Komunikasi 2.1.1 Definisi Komunikasi Pada hakikat manusia tidak bisa terlepas dari yang namanya komunikasi. Komunikasi merupakan cara manusia untuk menyampaikan pesan melalui simol-simbol untuk mencapai tujuannnya. Ada beberapa fitur- fitur penting dalam ranah komunikasi. Fitur pertama adalah proses, komunikasi adalah sebuah proses yang dimana selalu bergerak, semakin maju ataupun berubah secara terus-menerus. Mulai kita dilahirkan komunikasi akan terus berlanjut sampai kita mati. Komunikasi juga adalah suatu sistem, yang memiliki arti dimana dia terjadi dalam suatu sistem pada bagian yang berhubungan dan memiliki pengaruh satu sama lain. (Menurut Garvi yang dikutip oleh Julia T. Wood) disebutkan dalam komunikasi keluarga misalnya, setiap anaggota keluarga adalah bagian dari sistem. Lingkungan fisik serta wakktu adalah elemen- elemen dari sistem itu yang mempengaruhi interaksi. Orang-orang yang berinteraksi pada ruang yang formal dengan yang berinteraksi di pantai tentunya berbeda. Komunikasi tidak bisa dipisahkan pula dari peran simbol yang memncakup bahasa dan pesan nonverbal. Sesuatu yang belum berbentuk menandakan sesuatu yang lain bisa menjadi simbol, contohnya seperti cinta yang sering disimbolkan dengan ucapan dan pelukan.

Upload: others

Post on 29-Nov-2020

6 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Komunikasi 2.1.1 Definisi ...eprints.umm.ac.id/48531/3/BAB II.pdf1. Mengenal Diri Sediri dan Orang Lain Melalui komunikasi interpersonal kita dapat memperbincangkan

7

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Komunikasi

2.1.1 Definisi Komunikasi

Pada hakikat manusia tidak bisa terlepas dari yang namanya

komunikasi. Komunikasi merupakan cara manusia untuk menyampaikan

pesan melalui simol-simbol untuk mencapai tujuannnya. Ada beberapa fitur-

fitur penting dalam ranah komunikasi. Fitur pertama adalah proses,

komunikasi adalah sebuah proses yang dimana selalu bergerak, semakin

maju ataupun berubah secara terus-menerus. Mulai kita dilahirkan

komunikasi akan terus berlanjut sampai kita mati.

Komunikasi juga adalah suatu sistem, yang memiliki arti dimana dia

terjadi dalam suatu sistem pada bagian yang berhubungan dan memiliki

pengaruh satu sama lain. (Menurut Garvi yang dikutip oleh Julia T. Wood)

disebutkan dalam komunikasi keluarga misalnya, setiap anaggota keluarga

adalah bagian dari sistem. Lingkungan fisik serta wakktu adalah elemen-

elemen dari sistem itu yang mempengaruhi interaksi. Orang-orang yang

berinteraksi pada ruang yang formal dengan yang berinteraksi di pantai

tentunya berbeda.

Komunikasi tidak bisa dipisahkan pula dari peran simbol yang

memncakup bahasa dan pesan nonverbal. Sesuatu yang belum berbentuk

menandakan sesuatu yang lain bisa menjadi simbol, contohnya seperti cinta

yang sering disimbolkan dengan ucapan dan pelukan.

Page 2: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Komunikasi 2.1.1 Definisi ...eprints.umm.ac.id/48531/3/BAB II.pdf1. Mengenal Diri Sediri dan Orang Lain Melalui komunikasi interpersonal kita dapat memperbincangkan

8

Menurut Riswandi ( 2009:4) Ada beberapa karakteristik dalam

komunikasi, yaitu:

a. Komunikasi adalah proses

b. Komunikasi adalah upaya yangg disengaja dan mempunyai tujuan

c. Komunikasi menuntut adanya partisipasi dan kerja sama dari para pelaku

yang terlibat

d. Komunikasi bersifat simbolis

e. Komunikasi bersifat transaksional

f. Komunikasi menembus faktor ruang dan waktu

2.1.2 Proses Komunikasi

Berangkat dari paradigma Laswell, effendi (1994:11-19)

membedakan proses komunikasi menjadi dua tahap, yaitu:

a. Proses komunikasi secara primer

Proses komunikasi secara primer adalah proses penyampaian pikiran

dan atau perasaan seseorang kepada orang lain dengan menggunakan

lambing (symbol) sebagai media. Lambing sebagai media primer dalam

proses komunikasi adalah pesan verbal (bahasa), dan pesan nonverbal

(kial/gesture, isyarat, gambar, warna, dan lain sebagainya) yang secara

langsung dapat/mampu menerjemahkan pikiran dan atau perasaan

komunikator kepada komunikan.

b. Proses komunikasi sekunder

Proses komunikasi secara sekunder adalah proses penyampaian

pesan oleh komunikator kepada komunikan dengan menggunakan alat atau

Page 3: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Komunikasi 2.1.1 Definisi ...eprints.umm.ac.id/48531/3/BAB II.pdf1. Mengenal Diri Sediri dan Orang Lain Melalui komunikasi interpersonal kita dapat memperbincangkan

9

sarana sebagai media kedua setelah memakai lambing sebagai media

pertama.

Seorang komunikator menggunkan media kedua dalam

menyampaikan komunikasi karena komunikan sebagai sasaran berada di

tempat yang relatif jauh atau jumlahnya banyak. Surat, telepon, teleks, surat

kabar, majalah, radio, televisi, film, dsb adalah media kedua yang sering

digunakan dalam komunikasi. Proses komunikasi secara sekunder itu

menggunakan media yang dapat diklasifikasikan sebagai media massa (surat

kabar, telivisi, radio, dsb.) dan media nirmassa (telepon, surat, megapon,

dsb.)

2.2 Konteks-Konstes Komunikasi

Komunikasi tidak berlangsung dalam ruang hampa sosial, melainkan

dalam konteks atau situasi tertentu (Mulyana, 2005). Kategori berdasarkan

tingkat (level) paling lazim digunakan untuk melihat konteks komunikasi

dimulai dari komunikasi yang melibatkan jumlah peserta komunikasi paling

sedikit hingga komunikasi yang disepakati banyak pakar yaitu:

a. Komunikasi intrapribadi (Komunikasi intrapersonal

Komunikasi intrapribadi adalah komunikasi dengan diri sendiri, baik

sadar atau tidak. Contohnya berpikir, komunikasi ini merupakan landasan

komunikasi antar pribadi dan komunikasi dalam konteks-konteks lainnya,

meskipun dalam disiplin komunikasi tidak dibahas secara rinci dan tuntas,

dengan kata lain komunikasi antarpribadi ini berhubungan erat dalam

komunikasi dua-orang, tiga-orang dan seterusnya, karena sebelum

Page 4: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Komunikasi 2.1.1 Definisi ...eprints.umm.ac.id/48531/3/BAB II.pdf1. Mengenal Diri Sediri dan Orang Lain Melalui komunikasi interpersonal kita dapat memperbincangkan

10

berkomunikasi dengan orang lain kita biasanya berkomunikasi dengan diri

sendiri ( mempersepsi dan memastikan makna pesan orang lain.)

b. Komunikasi Antarpribadi (komunikasi interpersonal)

Komunikasi antarpribadi adalah komunikasi antara orang-orang

secara tatap muka, yang memungkinkan setiap pesertanya menangkap reaksi

orang lain secara langsung, baik secara verbal ataupun non verbal. Bentuk

khusus dari komunikasi antarpribadi adalah komunikasi diadik (dyadic

communication) yang melibatkan hanya dua orang, seperti suami-istri, dua

sejawat, dua sahabat dekat, anak-ibu, dan sebagainya.

Ciri-ciri komunikasi diadik adalah: pihak-pihak yang berkomunikasi

berada dalam jarak yang dekat; pihak-pihak yang berkomunikasi mengirim

dan menerima pesan secara stimultan dan spontan, baik secara verbal

ataupun non verbal. Keberhasilan komunikasi menjadi tanggung jawab para

peserta komunikasi

c. Komunikasi Kelompok

Komunikasi adalah sekumpulan orang yang mempunyai tujuan

bersama, yaitu berinteraksi satu sama lainnya, dan memandang mereka

sebagai bagian dari kelompok tersebut, meskipun setiap anggota boleh jadi

punya peran berbeda.

Komunikasi kelompok biasanya merujuk pada komunikasi yang

dilakukan kelompok kecil (small group communication), jadi bersifat tatap

muka dan umpat balik dari seorang peserta dalam komunikasi kelompok

masih bisa di indentifikasi dan ditanggapi secara langsung.

Page 5: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Komunikasi 2.1.1 Definisi ...eprints.umm.ac.id/48531/3/BAB II.pdf1. Mengenal Diri Sediri dan Orang Lain Melalui komunikasi interpersonal kita dapat memperbincangkan

11

d. Komunikasi Publik

Komunikasi public adalah komunikasi antara seorang pembicara

dengan sejumlah besar orang (khalayak), yang tidak bisa dikenali satu-

persatu. Contohnya pidato, cerama, atau kuliah umum. Komunikasi publik

sering juga disebut istilah komunikasi kelompok besar (lagre group

communication) Komunikasi publik biasanya berlangsung formal dan

pendengarnya cenderung massif. Umpan balik terbatasnya khususnya

verbal. Ciri-ciri komunikasi publik adalah terjadi ini tempat umum (public),

misalnya auditorium, kelas, tempat ibadah, atau tempat lainnya yang dihadiri

sejumlah besar orang. Komunikasi public sering bertujuan untuk

memberikan penerangan, menghibur, memberikan penghormatan, atau

membujuk.

2.3 Komunikasi Interpersonal

2.3.1 Definisi Komunikasi Interpersonal

Menurut Mulyana (2005:81) Komunikasi antarpribadi (interpersonal

communication) komunikasi antara orang-orang secara tatap-muka, yang

memungkinkan setiap pesertanya menangkap reaksi orang lain secara

langsung, baik secara verbal ataupun nonverbal. Komunikasi interpersonal

ini dilakukan yang hanya dua orang, seperti suami istri, anak ibu, sepasang

sahabat.

Sementara Barnlud (Wiryanto, 2004) komunikasi interpersonal

sebagai pertemuan antara dua, tiga orang, mungkin empat orang, yang

terjadi sangat spontan dan tidak berstruktur. Menurut Devito (Effendy,

Page 6: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Komunikasi 2.1.1 Definisi ...eprints.umm.ac.id/48531/3/BAB II.pdf1. Mengenal Diri Sediri dan Orang Lain Melalui komunikasi interpersonal kita dapat memperbincangkan

12

2003) mengemukakan komunikasi interpersonal adalah penyampaian pesan

oleh satu orang dan penerimaan pesan oleh orang lain atau sekelompok kecil

orang, dengan berbagai dampaknya dan dengan peluang untuk memberikan

umpan balik segera.

Melihat dari 3 ungkapan tersebut dapat disimpulkan bahwa

komunikasi interpersonal adalah komunikasi yang dilakukan dua orang yang

dilakukan dengan tatap muka/secara langsung untuk pembicaraan yang lebih

intim, spontan dan tidak berstruktur. Komunikasi interpersonal sangat

penting dilakukan dalam sebuah keluarga, karena keluarga yang baik itu

dibangun atas komunikasi yang baik.

2.3.2 Ciri Ciri Komunikasi Interpersonal

Ada beberapa ciri-ciri komunikasi interpersonal yang bisa kita lihat,

salah satunya seperti yang diungkapkan oleh Buber (dalam Wood. 2013:23)

yang mengidentifikasikan ciri-ciri komunikasi interpersonal meliputi:

1. Selektif

Dalam kehidupan kita tidak mungkin langsung dapat membuka diri

dan langsung berkomunikasi terhadap sekitar yang baru kita kenal, contoh

ketika kita diwawancara kita akan menjawab pertanyaan sesuai jawaban

yang diajukan saja. Kita akan membuka diri dengan orang yang lebih kita

kenal dan akrab terlebih dahulu.

2. Sistematis

Komunikasi interpersonal dicirikan dengan sifat sistem karena dia

terjadi sistem yang bervariasi dan komunikasi interpersonal dipengaruhi oleh

Page 7: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Komunikasi 2.1.1 Definisi ...eprints.umm.ac.id/48531/3/BAB II.pdf1. Mengenal Diri Sediri dan Orang Lain Melalui komunikasi interpersonal kita dapat memperbincangkan

13

sistem, situasi, waktu, masyarakat, budaya, latar belakang personal dan,

sebagainya. Semua proses komunikasi terjadi dalam banyak sistem yang

memengaruhi makna.

3. Unik

Komunikasi interpersonal sangat unik, kita dapat menggantikan

seseorang dalam hal pekerjaan tetapi kita tidak bias menggantikan

keakraban, Menurut Nicholson yang dikutip oleh Julia T. Wood (2013:25)

Sekelompok sahabat pasti menciptakan pola unik sendiri dan bahkan istilah-

istilah yang hanya dimiliki oleh kelompok mereka sendiri. Keunikanya

terlihat ketika kita saat bersama siapa dan situasi seperti apa.

4. Processual

Komunikasi interpersonal adalah proses yang berkelanjutan, sebuah

hubungan persahabatan dan hubungan romantis menjadi lebih personal dari

masa ke masa dapat tumbuh lebih dalam dalam atau renggang seiring

berjalannya waktu. Semakin lama komunikasi akan berkembang dan

berubah sesuai apa yang kita lakukan, situasi pada dua orang yang

berinteraksi di masa lalu dan masa depan akan saling terkait. Seluruh proses

komunikasi yang kita alami terjadi dalam tiga dimensi, yaitu masa lalu yang

memengaruhi saat ini, masa kini yang merefleksikan masa lampau dan

menyusun masa depan, dan masa depan yang dibentuk oleh saat ini dan

masa lalu.

Page 8: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Komunikasi 2.1.1 Definisi ...eprints.umm.ac.id/48531/3/BAB II.pdf1. Mengenal Diri Sediri dan Orang Lain Melalui komunikasi interpersonal kita dapat memperbincangkan

14

5. Transaksional

Proses transaksi antara beberapa orang adalah komunikasi

interpersonal. Sifat transaksional yang secara alami terjadi komunikasi

interpersonal berdampak pada tanggung jawab komunikator untuk

menyampaikan pesan secara jelas komunikasi yang baik tidak dapat

dibebankan pada satu pihak saja, maka baik komunikator maupun

komunikan bertanggung jawab terhadap efektivitas komunikasi.

6. Individual

Dalam suatu perkumpulan kita dapat melihat manusia sebagai individu

yang unik dan berbeda dengan orang lain saat terjadinya komunikasi

interpersonal. Kita belajar untuk memahami ketakutan dan harapan, masalah

dan kegembiraan, dan kemampuan dalam berinteraksi secara utuh bersama

orang lain. Ketika kepercayaan udah terbangun dengan baik, kita bisa

berbagai informasi yang sifatnya privasi pada orang lain.

7. Pengetahuan Personal

Komunikasi Interpersonal membantu perkembangan pengetahuan

personal dan wawasan kita terhadap interaksi manusia dengan cara

melakukan komunikasi terus menerus dan harus memahami pikiran serta

perasaan orang lain secara personal. Komunikasi interpersonal juga

membuka pemahaman kita untuk mengetahui kepribadian orang lain, ketika

hubungan yang dijalani semakin dalam kita membangun kepercayaan dan

belajar untuk berkomunikasi dengan cara yang membuat kita merasa

nyaman. Pemahaman personal dibangun sepanjang waktu, mampu

Page 9: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Komunikasi 2.1.1 Definisi ...eprints.umm.ac.id/48531/3/BAB II.pdf1. Mengenal Diri Sediri dan Orang Lain Melalui komunikasi interpersonal kita dapat memperbincangkan

15

mendorong kita untuk memahami dan bersedia dipahami: kita berbagai

rahasia, ketakutan, dan pengalaman pribadi pada seseorang dipercaya, tapi

tidak pada semua orang.

8. Menciptakan Makna

Menurut Duck yang dikutip oleh Wood (2013:27) inti dari komunikasi

interpersonal adalah berbagi makna dan informasi antara dua belah pihak.

Kita tidak hanya bertukar kalimat, tetapi juga saling berkomunikasi, kita

menciptakan makna seperti kita memahami tujuan setiap kata dan perilaku

yang ditampilkan oleh orang lain. Komunikasi interpersonal melibatkan dua

tingkatan makna menurut Rogers dikutip oleh Wood (2013:28). Tingkat

pertama disebut dengan pemaknaan isi (content meaning), yang merujuk

pada arti sebenarnya. Misalnya ketika orangtua menyuruh anaknya yang

berumur lima tahun, “Bersihkan kamarmu sekarang!” kalimat tersebut

bermakna bahwa sang anak harus segera membersihkan kamarnya. Tingkat

kedua adalah pemaknaan hubungan (relationship meaning). Hal ini

menjelaskan hubungan yang terjadi antara komunikator dan komunikan.

Makna hubungan dari kalimat “Bersihkan kamarmu sekarang!” adalah

bahwa orangtua memiliki hak untuk memerintah anaknya; mereka memiliki

hubungan yang timpang.

Sedangkan menurut De vito (sugiyo, 2005:4) mengenai ciri-ciri

komunikasi interpersonal yang efektif, yaitu :

1. Keterbukaan (Openness), yaitu adanya kesediaan antara dua belah

pihak untuk membuka diri dan mereaksi kepada orang lain, merasakan

Page 10: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Komunikasi 2.1.1 Definisi ...eprints.umm.ac.id/48531/3/BAB II.pdf1. Mengenal Diri Sediri dan Orang Lain Melalui komunikasi interpersonal kita dapat memperbincangkan

16

pikiran dan perasaan orang lain dan menanggapi dengan senang hati

informasi yang diterima di dalam menghadapi hubungan antarpribadi.

2. Empati (Empathy), yaitu suatu penghayatan atau kemampuan

seseorang untuk mengetahui perasaan orang lain atau turut merasakan

apa yang dirasakan orang lain.

3. Dukungan (Supportiveness), situasi yang terbuka untuk mendukung

komunikasi berlangsung efektif. Hubungan interpersonal yang efektif

adalah hubungan dimana terdapat sikap mendukung.

4. Rasa positif (Positiveness), yaitu kecenderungan bertindak kepada

komunikator dengan memberikan penilaian positif terhadap

komunikan dan menciptakan situasi komunikasi kondusif untuk

interaksi yang efektif.

5. Kesamaan (Equality), kesamaan menunjukan kesetaraan antara

komunikator dan komunikan. Dalam komunikasi antar pribadi,

kesetaraan ini merupakan ciri yang penting dalam keberlangsungan

dan bahkan keberhasilan komunikasi antarpribadi serta ada pengakuan

secara diam–diam bahwa kedua belah pihak menghargai, berguna, dan

mempunyai sesuatu yang penting untuk disumbangkan.

2.3.3 Jenis-Jenis Komunikasi Interpersonal

1. Komunikasi Diadik (Dyadic Communication)

Komunikasi berlangsung antara dua orang yakni seseorang sebagai

komunikator yang menyampaikan pesan dan seseorang menjadi komunikan

sebagai penerima pesan, karena perilaku komunikasinya dua orang maka

Page 11: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Komunikasi 2.1.1 Definisi ...eprints.umm.ac.id/48531/3/BAB II.pdf1. Mengenal Diri Sediri dan Orang Lain Melalui komunikasi interpersonal kita dapat memperbincangkan

17

dialog yang terjadi berlangsung dengan intens. Komunikator memusatkan

perhatiannya pada komunikan. (Murtiadi, 2015)

2. Komunikasi Triadic (Triadic Communication)

Dalam komunikasi ini pelakunya terdiri dari tiga orang, komunikator

dan dua orang komunikan. Apabila dibandingkan maka komunikasi diadik

lebih efektif karena komunikator memusatkan pada seorang komunikan

sehingga dapat menguasai frame of reference komunikan sepenuhnya, serta

umpan balik yang berlangsung. (Murtiadi, 2015)

Dari kedua pendapat mengenai jenis komunikasi diadik memiliki

keterkaitan dengan pembahasan dalam penelitian ini yaitu tentang

komunikasi antara suami dan istri karena dialog yang terjadi berlangsung

dengan intens.

2.3.4 Tujuan Komunikasi Interpersonal

Menurut Riswandi (2009:87-88) tujuan komunikasi interpersonal ada 6

yaitu:

1. Mengenal Diri Sediri dan Orang Lain

Melalui komunikasi interpersonal kita dapat memperbincangkan diri

kita pada orang lain. Berbincang dengan orang lain membuat kita mengenal

diri kita sendiri serta memahami sikap dan perilaku kita. Dengan

membicarakan diri sendiri kepada oarng lain, kita akan mendapatkan

perspektif baru tentag diri kita dan memahami lebih dalam sikap dan

perilaku diri sendiri. Pada kenyataanya, persepsi kita sebagian besar

Page 12: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Komunikasi 2.1.1 Definisi ...eprints.umm.ac.id/48531/3/BAB II.pdf1. Mengenal Diri Sediri dan Orang Lain Melalui komunikasi interpersonal kita dapat memperbincangkan

18

merupakan hasil yang kita pelajari dari kita sendiri, dan dari orang lain

melalui komunikasi antara pribadi.

2. Mengetahui Dunia Luar

Komunikasi interpersonal memungkinkan kita mengenal

lingkungan serta peristiwa-peristiwaa sosial dengan baik. Hampir semua

informasi yang kita miliki adalah hasil dari berinteraksi dengan orang lain.

Meskipun banyak informasi yang bisa didapatkan dari media massa tetapi

sesungguhnya informasi dari media massa tersebut dikonfirmasi dan

diperdalam melalui interaksi sosial.

3. Menciptakan dan Memelihara Hubungan Menjadi Lebih

Bermakna

Pada hakikatnya manusia adalah mahluk sosial yanng harus

berinteraksi dengan orang lain maupun lingkungan lain untuk

melangsungkan hidupnya, mengadu, berkeluh kesah, menyampaikan isi

hatinya.

4. Mengubah Sikap dan Perilaku

Dalam komunikasi interpersonal biasanya kita sering ingin

merubaha sikap atau pandangan seseorang tentnng sesuatu, dengan

berbincang kita bisa melakukan itu terhadap orang lain. Intinya, kita banyak

mempergunakan waktu untuk mempersuasif orang lain melalui komunikasi

interpersonal.

Page 13: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Komunikasi 2.1.1 Definisi ...eprints.umm.ac.id/48531/3/BAB II.pdf1. Mengenal Diri Sediri dan Orang Lain Melalui komunikasi interpersonal kita dapat memperbincangkan

19

5. Bermain dan Mencari Hiburan

Manusia melakukan komunikasi interpersonal untuk menghilangkan

jenuh dan beban misalnya dengan bercerita dengan teman, membicarakan

segala hal-hal lucu, dan sebagainya.

6. Membantu

Melalui komunikasi dengan orang lain, kita bisa membantu orang

lain dalammenyelesaikan masalahnya, hal itupun berlaku sebaliknya, ketika

kita dalam masalah kita dapat berkomunikasi dengan orang lain untuk

mendapat bantuan.

Terdapat empat tujuan komunikasi menurut Alo Liliweri (20015:27)

yaitu:

1. Orang Lain Mengerti Saya

Tanpa kita sadari dalam berkomunikasi kita “mengharuskan” orang

lain untuk kita, mulai pendapat, pemikiran, tindakan kita bahkan perasaan

kita.

2. Saya Mengerti Orang Lain

Sebaliknya, jika kita ingin dimengerti oleh lawan bicara yang kita

hadapi maka, kita harus dapat memahami orang lain. Dengarkan dengan

baik komunikator kita dengan demikian akan mendorong mereka untuk

berbicara dengan leluasa.

3. Orang Lain Menerima Saya

Kita berpikir dengan cara kita untuk mengerti orang lain,

menghargai orang lain, pasti terbesit dalam hati “Saya” ingin diterima oleh

Page 14: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Komunikasi 2.1.1 Definisi ...eprints.umm.ac.id/48531/3/BAB II.pdf1. Mengenal Diri Sediri dan Orang Lain Melalui komunikasi interpersonal kita dapat memperbincangkan

20

orang lain dalam lingkungannya. Maka kita akan melakukan sesuatu yang

akan menyenangkan orang tersebut.

4. Kita Bersama Dapat Melalukan Sesuatu

Salah satu tujuan penting dari komunikasi antar personal adalah

bagaimana saya dan orang lain memperoleh sesuatu dari apa yang

dikerjakan bersama-sama.

Widjaja (2000:122) dalam buku Ilmu Komunikasi Pengantar studi

mengemukankan bahwasanya tujuan komunikasi interpersonal memiliki

enam tujuan yang dianggap penting yaitu:

1. Mengenal diri sendiri.

2. Mengetahui dunia luar.

3. Menciptakan dan memelihara hubungan.

4. Mengubah sikap dan perilaku.

5. Bermain dan mencari hiburan.

6. Membantu orang lain.

Dari tiga teori diatas memiliki kesamaan berupa tujuan dari

komunikasi interpersonal adalah bagaimana kita mengenal diri sendiri,

mengenal orang lain dan untuk mencari sebuah informasi di lingkungan

sekitar yaitu pertemanan, percintaan, hiburan, ilmu dan lain-lain

2.3.5 Efektivitas Komunikasi Interpersonal

Efek komunikasi adalah hasil yang ditimbulkan oleh pesan

komunikator kepada komunikannya. Efek komunikasi dapat dilihat dari

kognitif, afektif, dan konatif nya. Karenanya efek merupakan salah satu

Page 15: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Komunikasi 2.1.1 Definisi ...eprints.umm.ac.id/48531/3/BAB II.pdf1. Mengenal Diri Sediri dan Orang Lain Melalui komunikasi interpersonal kita dapat memperbincangkan

21

elemen terpenting dari komunikasi untuk mengetahui sejauh mana

komunikasi yang disampaikan berhasil. Joseph DeVito (Riswandi, 2009:89)

mngemukakan 2 perspektif untuk melihat ke efektifan komunikasi

interpersonal:

1. Perspektif Humanistik

a. Adanya kesamaan kepentingan antara komunikator dengan

komunikan.

b. Adanya sikap yang mendukung dari kedua belah pihak.

c. Sikap positif, artinya pikiran atau ide yang diutarakan dapat

diterima sebagai sesuatu yang mendatangkan manfaat bagi kedua

belah pihak.

d. Sikap keterbukaan yang di tampilkan oleh kedua belah pihak.

Keterbukaan dosen dalam menyampaikan suatu pesan kepada

mahasiswa sangat berguna untuk meningkatkan motivasi.

e. Masing-masing pihak mencoba, mampu memahami apa yang

dirasakan satu sama lain.

2. Perspektif Pragmatis

a. Sikap yakin, tidak memiliki perasaan gelisah dalam menghadapi

orang lain.

b. Kebersamaan, sifat ini ditandai dengan adanya hubungan dan rasa

kebersamaan dengan memperhatikan perasaan dan kepentingan

orang lain.

Page 16: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Komunikasi 2.1.1 Definisi ...eprints.umm.ac.id/48531/3/BAB II.pdf1. Mengenal Diri Sediri dan Orang Lain Melalui komunikasi interpersonal kita dapat memperbincangkan

22

c. Menajemen interaksi, mengontrol dan menjaga interaksi dengan

maksud untuk memuaskan kedua belah pihak.

d. Perilaku ekpresif, keterlibatan sungguh-sungguh dalam interaksi

dengan orang lain.

e. Orientasi pada orang lain, kemampuan seseorang untuk beradaptasi

pada orang lain selama interaksi.

f. Untuk mencapai efektivitas komunikasi, kemampuan seseorang

untuk beradaptasi dengan orang lain selama komunikasi

antarpribadi.

Komunikasi adalah jantung dari sebuah hubungan personal.

Keberlangsungan sebuah hubungan personal tergantung dari kemampuan

kita dalam melakukan komunikasi secara efektif. Agar tercipta kepuasan

dalam hubungan, kita harus paham untuk mengungkapkan perasaan,

kebutuhan, dan gagasan kepada orang lain.

2.3.6 Faktor-Faktor Penghambat Komunikasi Interpersonal

Tidaklah mudah untuk melakukan komunikasi interpersonal secara

efektif,karena dalam komunikasi interpersonal sering terdapat hambatan-

hambatan yang mengganggu jalannya komunikasi tersebut. Hambatan-

hambatan dalam penyampaian pesan tentunya akan menyebabkan proses

dalam komunikasi interpersonal tidak efektif.

Menurut Effendy (2002:11-16) faktor-faktor penghambat komunikasi

dibedakan menjadi empat macam, yaitu:

Page 17: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Komunikasi 2.1.1 Definisi ...eprints.umm.ac.id/48531/3/BAB II.pdf1. Mengenal Diri Sediri dan Orang Lain Melalui komunikasi interpersonal kita dapat memperbincangkan

23

1. Hambatan Sosio-Antro-Psikologis, hambatan ini terdapat pada

komunikator. Saat berlangsungnya komunikasi, komunikator perlu

memperhatikan situasi, karena situasi sangat berpengaruh dalam

kelancaran komunikasi. Ferdinand Tonnies dalam Effendy (2002:11)

menyatakan bahwa hambatan sosiologis dibagi menjadi dua macam,

yaitu gameinschaft dan gesellschaft. Gameinschaft adalah pergaulan

hidup yang bersifat pribadi, statis dan tak rasional, seperti dalam

kehidupan rumah tangga, sedangkan gesellschaft adalah pergaulan hidup

yang bersifat tak pribadi, dinamis, dan rasional, seperti pergaulan di

kantor atau organisasi. Pada hambatan antropologis, komunikator perlu

mengenal siapa komunikan yang menjadi sasarannya. Siapa bukan

berarti nama yang disandang, melainkan bangsa apa, ras apa, atau suku

apa. Dengan mengenal komunikan, maka akan mengenal pula

kebudayaannya, gaya hidup, kebiasaan norma, kehidupannya dan

bahasanya. Kemudian terakhir ialah hambatan psikologis, komunikasi

sulit berhasil apabila komunikan sedang merasa kecewa, sedih, marah,

bingung, iri hati dan kondisi psikologis lainnya, dan juga jika komunikan

menaruh prasangka (prejudice) kepada komunikator.

2. Hambatan Semantis, hambatan semantis ini terdapat pada diri

komunikator. Faktor semantis menyangkut bahasa yang digunakan

oleh komunikator sebagai alat untuk menyalurkan pikiran dan

perasaannya terhadap komunikan. Hambatan semantis terkadang

Page 18: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Komunikasi 2.1.1 Definisi ...eprints.umm.ac.id/48531/3/BAB II.pdf1. Mengenal Diri Sediri dan Orang Lain Melalui komunikasi interpersonal kita dapat memperbincangkan

24

disebabkan oleh aspek antropologi, yaitu kata-kata yang tulisan dan

bunyinya sama, tetapi memiliki makna yang berbeda.

3. Hambatan Mekanis, gangguan ini dapat dijumpai pada media yang

kita pergunakan dalam melancarkan komunikasi. Contohnya, suara

putus-putus saat melakukan telepon.

4. Hambatan Ekologis, gangguan ekologis terjadi disebabkan oleh

gangguan lingkungan. Contoh dari hambatan ekologis ialah,

kebisingan lalu lintas, suara hujan atau petir, suara pesawat terbang

lewat dan sebagainya.

Sedangkan Menurut Wiryanto (2004) hambatan komunikasi

interpersonal sebagai berikut:

1. Komunikator

Kesulitan biologis maupun gangguan psikologis yang dialami oleh

komunikator.

2. Media

Hambatan yang diakibatkan dari teknis, geografis, symbol atau

bahasa dan budaya.

3. Komunikan

Hambatan yang berkaitan dengan hambatan biologis seperti

komunikan yang mengalami kesulitan untuk konsentrasi dengan

pembicaraan.

Page 19: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Komunikasi 2.1.1 Definisi ...eprints.umm.ac.id/48531/3/BAB II.pdf1. Mengenal Diri Sediri dan Orang Lain Melalui komunikasi interpersonal kita dapat memperbincangkan

25

4. Interaksi Sosial

Hambatan yang dapat mengakibatkan hasil dari interaksi mengarah

kepada suatu pertentangan yang dapat menimbulkan kerugian.

5. Kultur

Perbedaan kultus menyebabkan adanya perbedaan persepsi,

perbedaan style bahasa, penafsiran yang berbeda hingga tujuan dari

pesan sehingga terjadi penolakan dalam komunikasi interpersonal.

6. Pengalaman

Adanya perbedaan pengalaman antar individu. Perbedaan persepsi

tersebut disebabkan oleh adanya perbedaan kemampuan kognitif,

efektif, dan konatif sehingga akan memberikan perbedaan komunikasi

interpersonal.

Komunikasi interpersonal yang rendah, akan mengalami hambatan.

Hambatan juga berpengaruh terhadap komunikasi interpersonal anak dengan

orang tua tiri. Kadang hambatan dalam komunikasi interpersonal dalam

sebuah keluarga adalah dimana komunikator dan komunikan jarang

melakukan komunikasi dan memiliki ego masing-masing.

2.4 Komunikasi Interpersonal Apakah dalam Keluarga

2.4.1 Definisi Komunikasi dalam Keluarga

Komunikasi keluarga pahami sebagai proses penyampaian dan

penciptaan pesan dengan terbuka dan interaktif dalam keluarga, baik yang

menyenangkan maupun yang tidak menyenangkan, menyelesaikan masalah-

Page 20: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Komunikasi 2.1.1 Definisi ...eprints.umm.ac.id/48531/3/BAB II.pdf1. Mengenal Diri Sediri dan Orang Lain Melalui komunikasi interpersonal kita dapat memperbincangkan

26

masalah dalam keluarga dengan pembicaraan yang dijalani dalam kesabaran

dan kejujuran serta keterbukaan (Hargie, Owen & David Dickson. 2004).

Menurut Galvin & Brommel (Budyatna, 2011:169) sebuah keluarga

adalah sebuah kelompok manusia yang memiliki hubungan yang akrab yang

mengembangkan rasa berumahtangga dan identitas kelompok, lengkap

dengan ikatan yang kuat mengenai kesetiaan dan emosi, dan mengalami

sejarah dan menatap masa depan

Harold D Laswell mendefinisikan komunikasi adalah proses

penyampaian pesan oleh komunikator kepada komunikan melalui media

yang menimbulkan efek tertentu (Mulyana, 2005: 69). Dalam perspektif

sosiologi keluarga komunikasi adalah ilmu yang mempelajari hubungan

antar individu di dalam keluarga, hubungan keluarga dengan keluarga

dengan keluarga lainnya, serta segala aspek-aspek yang timbul dari

hubungan-hubungan tersebut (Khairuddin, 2002:4)

Dari pengertian komunikasi keluarga kita katakan bahwa komunikasi

keluarga adalah komunikasi interpersonal yang berlangsung setiap hari

dalam kehidupan keluarga untuk mencapai tujuan tertentu. Dalam kehidupan

sehari-hari dimana suami-istri dan orang tua-anak melakukan interaksi

dalam kehidupannya tergantung bagaimana komunikasi keluarga

berlangsung, Dengan kata lain seberapa dekat keterikatan keluarga inti dan

pengaruh perubahan dalam keluarga (perceraian) kedua dimensi ini

memengaruhi dan dipengaruhi oleh komunikasi.

Page 21: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Komunikasi 2.1.1 Definisi ...eprints.umm.ac.id/48531/3/BAB II.pdf1. Mengenal Diri Sediri dan Orang Lain Melalui komunikasi interpersonal kita dapat memperbincangkan

27

2.4.2 Fungsi Komunikasi Keluarga

Secara umum fungsi komunikasi keluarga sama dengan fungsi

komunikasi pada umumnya. Menurut (Hurlock, 1997: 198) komunikasi

keluarga adalah pembentukan pola kehidupan keluarga dimana di dalamnya

terdapat unsur pendidikan, pembentukan sikap dan perilaku anak yang

berpengaruh terhadap perkembangan anak. Menurut Verderber (dalam buku

Muhammad Budyatna, 2011:169) komunikasi keluarga memiliki paling

tidak tiga tujuan utama dari beberapa tujuan bagi para anggota keluarga

individual:

1. Komunikasi keluarga berkontribusi bagi pembentukan konsep diri

2. Komunikasi keluarga memberikan pengakuan dan dukungan diperlukan

3. Komunikasi keluarga menciptakan model-model

4. Komunikasi keluarga antar generasi

5. Meningkatkan komunikasi keluarga

2.4.3 Efektivitas Komunikasi Keluarga

Menurut The Liang Gie (dalam Mujiati, 2001), efektivitas adalah

keadaan yang mengandung pengertian tentang terjadinya suatu efek atau

akibat yang dikehendaki kalau seseorang melakukan perbuatan itu dan

dikatakan efektif apabila menimbulkan akibat atau dampak sebagaimana

dikehendaki.

Pendapat Simon (dalam Mujiati, 2011) menjelaskan bahwa efektivitas

berasal dari kata efektif yang berarti bisa mencapai tujuan yang tepat dan

baik, jadi efektivitas komunikasi adalah kemampuan dalam berkomunikasi

Page 22: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Komunikasi 2.1.1 Definisi ...eprints.umm.ac.id/48531/3/BAB II.pdf1. Mengenal Diri Sediri dan Orang Lain Melalui komunikasi interpersonal kita dapat memperbincangkan

28

untuk mencapai tujuan atau hasil guna tentang suatu tindakan dengan tepat

dan baik. Menurut De Vito (1997) terdapat lima aspek efektivitas

komunikasi interpersonal antara orang tua dan remaja yakni keterbukaan

(openess), empati (empathy), dukungan (supportiveness), rasa positif

(positiveness), dan kesetaraan (equality).

Selain itu ada banyak faktor yang memengaruhi hubungan

interpersonal dalam kehidupan berkeluarga. Faktor komunikasi merupakan

pengaruh yang paling besar terhadap baik tidaknya suatu hubungan.

Komunikasi yang tidak efektif sering menjadi penyebab rusaknya suatu

hubungan. Komunikasi yang tidak efektif menyembabkan timbulnya salah

paham, salah persepsi, dan salah dalam mengambil keputusan maka suatu

hubungan pun bisa menjadi berantakan.

2.4.4 Hambatan Komunikasi Keluarga

Dalam komunikasi di sebuah keluarga tentunya memiliki beberapa

hambatan, menurut Anna Surti Ariani, SPsi, M.Si selaku psikologi anak dan

keluarga menerangkan, secara umum terdapat empat hambatan komunikasi

yang dihadapi kebanyakan orang, khususnya terkait komunikasi dengan

keluarga (tabloidbintang.com).

1. Hambatan fisik atau lingkungan. Ini memang dirasakan dan dihadapi

banyak keluarga yang terpaksa terpisah satu sama lain akibat jarak dan

pekerjaan.

2. Hambatan situasional, misalnya saat seorang ibu hamil tengah moody

dan akhirnya orang di sekitarnya enggan melakukan komunikasi

Page 23: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Komunikasi 2.1.1 Definisi ...eprints.umm.ac.id/48531/3/BAB II.pdf1. Mengenal Diri Sediri dan Orang Lain Melalui komunikasi interpersonal kita dapat memperbincangkan

29

dengannya akibat perilakunya yang kurang memberi kenyamanan bagi

orang di sekitarnya.

3. Adanya hambatan psikologi, dimana seseorang sudah terlebih dahulu

merasa takut ditolak atau tidak diterima sebelum memulai komunikasi.

4. Hambatan gender yang melihat bahwa wanita dan pria masing-masing

memiliki cara berbeda dalam upaya berkomunikasi.

2.5 Perceraian

Sebuah pernikahan yang dijalani dalam kehidupan ini tidak menutup

kemungkinan adanya sebuah perceraian di dalamnya. Terdapat dua jenis

perceraian yang terjadi di dalam lingkungan masyarakat. Pertama cerai

hidup, cerai hidup sering terjadi dikarenakan masalah materi,

ketidakcocokan, serta kekerasan dalam sebuah pernikahan. Kedua cerai

mati, cerai mati terjadi ketika salah satu pasangan dalam keluarga

meninggal. Dalam perceraian pasti mengakibatkan sebuah korban dalam

keluarga, anak adalah korban yang paling terluka ketika orang tuanya

memutuskan untuk bercerai. Anak dapat merasa ketakutan karena

kehilangan sosok ayah dan ibu mereka, takut kehilangan kasih saying orang

tua yang kini tidak tinggal serumah. Anak juga merasa cemas untuk

beradaptasi terhadap lingkungan sekitar dan lebih menutup diri dan merasa

canggung ketika memiliki orang tua baru/tiri dalam keluarga mereka

sehingga anak perlu melakukan adaptasi juga komunikasi kembali ketika

memiliki orang tua baru/tiri di dalam keluarganya.

Page 24: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Komunikasi 2.1.1 Definisi ...eprints.umm.ac.id/48531/3/BAB II.pdf1. Mengenal Diri Sediri dan Orang Lain Melalui komunikasi interpersonal kita dapat memperbincangkan

30

2.6 Keluarga Pecah (Broken Home)

Menurut Sofyan S Willis (2013:66) Keluarga pecah (Broken Home)

dapat dilihat dari dua aspek: (1) keluarga itu terpecah karena strukturnya

tidak utuh sebab salah satu dari kepala keluarga itu meninggal dunia atau

telah bercerai; (2) orang tua tidak bercerai akan tetapi struktur keluarga tidak

utuh karena ayah atau ibu sering tidak dirumah, dan atau tidak

memperlihatkan hubungan kasih sayang lagi. Menurut Ginarsa (1995:48)

Broken Home dapat juga muncul karena ketidakmampuan pasangan suami

istri dalam memecahkan masalah yang dihadapi (kurang komunikasi dua

arah), saling cemburu, ketidakpuasan pelayanan suami/istri, kurang adanya

saling pengertian dan kepercayaan, kurang mampu menjalin hubungan baik

dengan keluarga pasangan, merasa kurang dengan penghasilan yang

diperoleh, saling menuntut, dan ingin menang sendiri.

2.7 Landasan teori

West (2012) Untuk memahami kedekatan hubungan antara dua orang,

Irwin Altman dan Dalmas Taylor (1993) mengonseptualisasikan Teori

Penetrasi Sosial (Sosial Penetrasi Theory). Keduanya melakukan studi yang

ekstensif dalam suatu area mengenal ikatan sosial pada berbagai macam tipe

pasangan. Teori mereka menggambarkan suatu pola pengembangkan

hubungan, sebuah proses yang mereka identifikasikan sebagai penetrasi

sosial. Penetrasi sosial (Sosial Penetration) merujuk pada sebuah proses

ikatan hubungan dimana individu-individu bergerak dari komunikasi

superfisial menuju komunikasi yang lebih intim.

Page 25: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Komunikasi 2.1.1 Definisi ...eprints.umm.ac.id/48531/3/BAB II.pdf1. Mengenal Diri Sediri dan Orang Lain Melalui komunikasi interpersonal kita dapat memperbincangkan

31

Menurut Altman dan Taylor, keintiman disini lebih dari sekedar

keintiman secara fisik, dimensi lain dari keintiman termasuk intelektual dan

emosional, dan hingga pada Batasan dimana pasangan melakukan aktivitas

bersama (West & Turner, 2006). Proses penetrasi sosial, karenanya,

mencakup didalamnya perilaku verbal, perilaku nonverbal, dan perilaku

yang berorientasi pada lingkungan, objek fisik yang ada didalam

lingkungan.

Pertama, hubungan komunikasi dimulai pada tahapan superfisial dan

bergerak pada sebuah kontinum menuju tahapan yang lebih intim. Asumsi

kedua dari Teori Penetrasi Sosial berhubungan dengan prediktabilitas.

Secara khusus, para teoritikus penetrasi sosial berpendapat bahwa hubungan

hubungan berkembang secara sistematis dan dapat diprediksi. Hubungan-

seperti proses komunikasi-bersifat dinamis dan terus berubah, tetapi bahkan

sebuah hubungan saling dinamis mengikuti standar dan pola perkembangan

yang dapat diterima. Asumsi ketiga dari teori penetrasi sosial ini

berhubungan dengan pemikiran bahwa perkembangan hubungan mencakup

depenetrasi dan disolusi.

Sejauh ini kita telah membahas titik temu dari sebuah hubungan. Akan

tetapi, hubungan dapat menjadi berantakan, atau menarik diri, dan

kemunduran ini dapat menyebabkan terjadinya disolusi hubungan. Altman

dan Taylor menyatakan kemiripan proses ini dengan sebuah film yang

diputar mundur. Sebagaimana komunikasi memungkinkan sebuah hubungan

bergerak maju menuju tahap keintiman, komunikasi juga dapat

Page 26: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Komunikasi 2.1.1 Definisi ...eprints.umm.ac.id/48531/3/BAB II.pdf1. Mengenal Diri Sediri dan Orang Lain Melalui komunikasi interpersonal kita dapat memperbincangkan

32

menggerakan hubungan untuk mundur menuju tahap ketidakintiman. Jika

sebuah komunikasi penuh dengan konflik hubungan itu mungkin akan

mengambil langkah mundur dan menjadi lebih maju.

Dalam penetrasi sosial didalamnya terdapat inti dari perkembangan

hubungan. Pembukaan diri (self-disclosure) dapat secara umum

didefinisikan sebagai proses pembukaan informasi mengenai diri sendiri

kepada orang lain yang memiliki tujuan. Biasanya informasi yang ada

didalam pembukaan diri adalah signifikan. Menurut Altman dan Taylor

(1973), hubungan yang tidak intim bergerak menuju hubungan yang intim

karean adanya keterbukaan diri.

Keterbukaan diri (self-disclosure) adalah pengungkapan informasi

mengenai diri sendiri yang biasanya tidak dapat ditemukan orang lain. Kita

membuka diri ketika kita membagikan informasi pribadi mengenai diri

sendiri harapan, ketakutan, perasaan, pikiran, dan pengalaman kita.

Walaupun kita tidak mengungkapkan diri sendiri kita kepada semua orang

dan tidak sering, bahkan kepada orang-orang terdekat. Keterbukaan diri

adalah jenis komunikasi yang penting

Keterbukaan diri merupakan alat pengukur kedekatan yang utama,

samp & Palevitz, 2009 (dalam Wood, 2013:156 ). Kita memulai membuka

informasi yang agak pribadi, tetapi tidak membuat kita terlalu rentan. Jika

seseorang merespon keterbukaan yang terlalu cepat dan terbatas dengan

penerimaan, dan jika orang tersebut menyimpan rahasia kita, kita akan

Page 27: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Komunikasi 2.1.1 Definisi ...eprints.umm.ac.id/48531/3/BAB II.pdf1. Mengenal Diri Sediri dan Orang Lain Melalui komunikasi interpersonal kita dapat memperbincangkan

33

cenderung mengungkapkan lebih banyak informasi intim seiring dengan

berlanjutnya hubungan tersebut, jika semua keterbukaan ditunjang dengan

pemahaman dan kerahasiaan, kepercayaan dan keintiman dapat tumbuh.

Penetrasi dapat dilihat dengan menggunakan dua dimensi yaitu

keluasan dan kedalaman. Keluasan merujuk kepada berbagai topik yang

didiskusikan dalam suatu hubungan: waktu keluasan (breadth time)

berhubungan dengan jumlah waktu yang di habiskan oleh pasangan dalam

berkomunikasi satu sama lainnya mengenai berbagai macam topik tersebut.

Kedalaman (depth) merujuk pada tingkat keintiman yang mengarahkan

diskusi mengenai suatu topik. Pada tahap awal, hubungan mempunyai

keluasan yang sempit dan kedalaman yang dangkal.

Penetrasi sosial dapat di ibaratkan sebuah bawang yang mempunyai

beberapa lapisan, yang terlihat saat pertama kali adalah bagian kulit bawang

semakin lama berkomunikasi akan menuju lapis pertama dan seterusnya

tergantung dari semakin lama sebuah hubungan yang terjalin dan

komunikasi yang dilakukan.

Gambar 2.1. Teori Penetrasi Sosial

Page 28: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Komunikasi 2.1.1 Definisi ...eprints.umm.ac.id/48531/3/BAB II.pdf1. Mengenal Diri Sediri dan Orang Lain Melalui komunikasi interpersonal kita dapat memperbincangkan

34

2.7.1 Teori Penetrasi Sosial

Altman dan Taylor, (Budyatna, 2011:228) menyatakan empat tahapan

pengembangan hubungan: (1) orientasi, (2) pertukaran afektif eksploratif,

(3) pertukaran afektif, (4) pertukaran yang seimbang.

1. Orientasi, membuka sedikit informasi tentang diri kita kepada orang

lain.

Tahap paling awal dari interaksi, disebut sebagai tahap orientasi

(orientation stage), terjadi pada tingkat publik hanya sedikit mengenai diri

kita terbuka untuk orang lain. Komunikasi yang terjadi bersifat tidak pribadi.

Para individu yang terlibat hanya menyampaikan informasi bersifat sangat

umum saja. Orang biasanya bertindak sesuai dengan cara yang dianggap

baik secara sosial dan berhati-hati untuk tidak melanggar harapan sosial.

Taylor dan Altman (1987) menyatakan bahwa orang cenderung tidak

mengevaluasi atau mengkritik selama tahap orientasi. Perilaku ini akan

dipersepsikan sebagai ketidakwajaran oleh orang lain dan mungkin akan

merusak interaksi selanjutnya.

2. Pertukaran Penjajakan Afektif, munculnya kepribadian seseorang.

Dalam tahap orientasi, para interaktan berhati-hati untuk tidak

membuka diri terlalu banyak terhadap satu sama lain. Tahap pertukaran

penjajakan afektif (exploratory affective exchange stage) merupakan

perluasan area public dari diri dan terjadi ketika aspek-aspek dari

kepribadian seorang individu mulai muncul, tahap ini juga melibatkan

perilaku verbal dan nonverbal. Orang mungkin mulai untuk menggunakan

Page 29: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Komunikasi 2.1.1 Definisi ...eprints.umm.ac.id/48531/3/BAB II.pdf1. Mengenal Diri Sediri dan Orang Lain Melalui komunikasi interpersonal kita dapat memperbincangkan

35

beberapa phrase yang hanya dimengerti oleh mereka yang terlibat di dalam

hubungan. Terdapat sedikit spontanitas dalam komunikasi karena individu-

individu merasa lebih nyaman satu sama lain, dan mereka tidak begitu hati-

hati akan kelepasan berbicara mengenai sesuatu yang nantinya akan mereka

sesalkan. Taylor dan Altman mengatakan kepada kita bahwa banyak

hubungan tidak bergerak melebihi tahapan ini.

3. Pertukaran Afektif, komunikasi yang spontan, penggunaan idiom

pribadi.

Tahap ini ditandai oleh persahabatan yang dekat dan pasangan yang

intim. Tahap pertukaran afektif (affective exchange stage) termasuk interaksi

yang lebih “tanpa beban dan santai” dimana komunikasi sering kali berjalan

spontan dan individu membuat keputusan yang tepat. Sering kali dengan

sedikit memberikan perhatian untuk hubungan secara keseluruhan. Tahap ini

mencakup hubungan yang membuatnya menjadi unik; pandangan yang

menusuk diartikan sebagai, “kita bicarakan ini nanti.” Kita mungkin juga

menemukan individu-individu yang menggunakan idiom pribadi (personal

idiom) yang merupakan cara pribadi dalam menggambarkan sebuah

keintiman hubungan melalui kata-kata, phrase, dan perilaku.

4. Pertukaran Stabil, komunikasi yang efisien: dibangunnya sebuah

sistem komunikasi personal.

Tahap keempat dan terakhir, pertukaran stabil, dicapai dalam sedikit

hubungan. Tahap pertukaran stabil (stable exchange stage) berhubungan

dengan pengungkapan pemikiran, perasaan dan perilaku secara terbuka yang

Page 30: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Komunikasi 2.1.1 Definisi ...eprints.umm.ac.id/48531/3/BAB II.pdf1. Mengenal Diri Sediri dan Orang Lain Melalui komunikasi interpersonal kita dapat memperbincangkan

36

mengakibatkan munculnya spontanitas dan keunikan hubungan yang tinggi.

Para teoretikus Penetrasi Sosial percaya bahwa terdapat relative sedikit

kesalahan interpretasi dalam memaknai komunikasi pada tahap ini. Tahap

penukaran stabil menyatakan bahwa makna yang jelas dan tidak ambigu.

Pendekatan tahapan menuju keintiman ini dapat diwarnai dengan letupan-

letupan periodik dan perlambatan pada perjalanannya. Selain itu, tahapan-

tahapan ini bukan merupakan gambaran yang penuh mengenai proses

keintiman. Terhadap sejumlah pengaruh lain, termasuk latar belakang dan

nilai-nilai pribadi seseorang serta lingkungan dimana hubungan mereka

terjadi. Proses penetrasi sosial adalah sebuah pengalaman memberi dan

menerima dimana kedua pasangan berusaha untuk menyeimbangkan

kebutuhan individu mereka dengan kebutuhan hubungan.

Dalam penelitian ini selain mengunkan landasan teori penetrasi sosial

juga menggunakan teori self disclosure sering di sebut teori “Johari

window” atau Jendela Johari. Para parak psikolog kepribadian menganggap

bahwa model teoritis yang dia ciptakan merupakan dasar untuk menjelaskan

dan memahami interaksi antarpribadi secara manusiawi.

Garis besar model teoritis Jendela Johari dapat dilihat dalam gambar

berikut ini:

Sumber: Alo Lilweri 1997

Page 31: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Komunikasi 2.1.1 Definisi ...eprints.umm.ac.id/48531/3/BAB II.pdf1. Mengenal Diri Sediri dan Orang Lain Melalui komunikasi interpersonal kita dapat memperbincangkan

37

Jendela Johari terdiri dari empat bingkai. Masing-masing bingkai

berfungsi menjelaskan bagaimana tiap individu mengungkapkan dan

memahami diri sendiri dalam kaitannya dengan orang lain.

Asumsi Johari bahwa setiap individu bisa memahami diri sendiri maka

dia bisa mengendalikan sikap dan tingkahlakunya di saat berhubungan

dengan orang lain. Penjelasan dari masing-masing bingkai adalah sebagai

berikut:

Bingkai 1 disebut daerah terbuka, menunjukkan orang yang terbuka

terhadap orang lain. Keterbukaan itu disebabkan dua pihak (saya dan orang

lain) sama-sama mengetahui informasi, perilaku, sikap, perasaan, keinginan,

motivasi, gagasan, dan lain-lain. Johari menyebutnya “bidang terbuka”,

Johari menyebut “bidang terbuka”, suatu bingkai yang paling ideal dalam

hubungan dan komunikasi interpersonal.

Bingkai 2 disebut daerah buta, orang yang tidak mengetahui banyak

hal tentang dirinya sendiri namun orang lain mengetahui banyak hal tentang

dia.

Bingkai 3 disebut daerah tersembunyi, menunjukkan keadaan bahwa

hal yang diketahui diri sendiri namun tidak diketahui oleh orang lain.

Bingkai 4 disebut daerah tidak dikenal, menunjukan bahwa kedua

belah pihak tidak mengetahui tentang sesuatu hal yang ada dalam diri

Dari penjelasan teori diatas perlu diketahui bahwa jendela-jendela

tersebut dapat diperluas dan dipersempit, tergantung dari diri masing-masing

individu.

Page 32: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Komunikasi 2.1.1 Definisi ...eprints.umm.ac.id/48531/3/BAB II.pdf1. Mengenal Diri Sediri dan Orang Lain Melalui komunikasi interpersonal kita dapat memperbincangkan

38

Dalam teori jendela Johari, sifat orang dibagi menjadi tiga, yaitu:

a. Open area lebar. Orang yang mempunyai open area lebar cenderung

extroved (familier, terbuka, akrab, suka bergaul, bisa menerima ide-ide

orang lain).

b. Open area sempit. Orang yang mempunyai open area sempit cenderung

interoved (sensitif, egois, sentimental, pencemas, curiga).

c. Open area seimbang. Orang yang mempunyai open area seimbang

cenderung ambived (sifat-sifatnya seimbang).