bab ii tinjauan pustakaeprints.umm.ac.id/60115/4/bab ii.pdf · hemoroid atau lebih dikenal sebagai...

21
10 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Hemoroid 2.1.1 Pengertian Hemoroid Hemoroid atau lebih dikenal sebagai wasir atau ambeien, bukan merupakan suatu keadaan yang patologis. Hemoroid berasal dari kata ‘’haima’’ dan ‘’rheo’’ yang dalam ilmu medis berarti pelebaran pembuluh darah (Sudarsono, 2015). Hemoroid adalah suatu pelebaran dari vena-vena di dalam pleksus hemoroidalis. Walaupun kondisi ini merupakan suatu kondisi fisiologis, tetapi karena sering menyebabkan keluhan pada pasien sehingga memberikan manifestasi untuk diberikan intervensi (Muttaqin & Sari, 2011). Hemoroid adalah suatu keadaan ketika terdapat bantalan-bantalan vascular yang menonjol di pertemuan anus dan rektum (anorectal junction). Kondisi ini berhubungan dengan peningkatan intraluminal yang tinggi sehingga anus terlihat menonjol dan kongestif dan bahkan dapat disertai prolaps dan ulserasi (Simon, 2014). Hemoroid merupakan suatu penyakit yang berbahaya dan dapat mengganggu aktivitas sehari-hari sehingga menyebabkan penurunan kualitas hidup seseorang, hemoroid juga cenderung memburuk dari tahun ke tahun (Safyudin & Damayanti, 2017). Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa hemoroid merupakan suatu keadaan yang patologis, pelebaran vena-vena di dalam pleksus hemoroidalis yang menyebabkan peningkatan tekanan intraluminal sehingga anus terlihat menonjol.

Upload: others

Post on 16-Jul-2020

16 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II TINJAUAN PUSTAKAeprints.umm.ac.id/60115/4/BAB II.pdf · Hemoroid atau lebih dikenal sebagai wasir atau ambeien, bukan merupakan suatu keadaan yang patologis. Hemoroid berasal

10

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Konsep Hemoroid

2.1.1 Pengertian Hemoroid

Hemoroid atau lebih dikenal sebagai wasir atau ambeien, bukan

merupakan suatu keadaan yang patologis. Hemoroid berasal dari kata ‘’haima’’

dan ‘’rheo’’ yang dalam ilmu medis berarti pelebaran pembuluh darah

(Sudarsono, 2015). Hemoroid adalah suatu pelebaran dari vena-vena di dalam

pleksus hemoroidalis. Walaupun kondisi ini merupakan suatu kondisi fisiologis,

tetapi karena sering menyebabkan keluhan pada pasien sehingga memberikan

manifestasi untuk diberikan intervensi (Muttaqin & Sari, 2011). Hemoroid

adalah suatu keadaan ketika terdapat bantalan-bantalan vascular yang menonjol

di pertemuan anus dan rektum (anorectal junction). Kondisi ini berhubungan

dengan peningkatan intraluminal yang tinggi sehingga anus terlihat menonjol dan

kongestif dan bahkan dapat disertai prolaps dan ulserasi (Simon, 2014).

Hemoroid merupakan suatu penyakit yang berbahaya dan dapat mengganggu

aktivitas sehari-hari sehingga menyebabkan penurunan kualitas hidup seseorang,

hemoroid juga cenderung memburuk dari tahun ke tahun (Safyudin &

Damayanti, 2017).

Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa hemoroid merupakan

suatu keadaan yang patologis, pelebaran vena-vena di dalam pleksus

hemoroidalis yang menyebabkan peningkatan tekanan intraluminal sehingga

anus terlihat menonjol.

Page 2: BAB II TINJAUAN PUSTAKAeprints.umm.ac.id/60115/4/BAB II.pdf · Hemoroid atau lebih dikenal sebagai wasir atau ambeien, bukan merupakan suatu keadaan yang patologis. Hemoroid berasal

11

Gambar 2. 1 Gambaran Hemoroid

2.1.2 Etiologi hemoroid

Kondisi hemoroid biasanya tidak berhubungan dengan kondisi medis atau

penyakit, namun ada beberapa predisposisi penting yang dapat meningkatkan

resiko terjadinya hemoroid seperti berikut ( (Muttaqin & Sari, 2011).

1. Peradangan pada usus

Penyakit crohn adalah proses inflamasi kronis yang dapat mengenai bagian saluran

gastrointestinal manapun, tetapi yang paling umum menyerang ileum terminal,

penyakit ini secara karakteristik melibatkan semua lapisan dinding usus

(transmural) (Sodikin, 2011).

2. Keturunan

Adanya kelemahan dinding vena di daerah anorektal yang didapat sejak lahir

akan memudahkan terjadinya hemoroid setalah mendapatkan paparan tambahan

seperti mengejan terlalu kuat atau terlalu lama, dan kontipasi. Hubungan antara

riwayat penyakit keluarga dimasa lalu tidak memiliki hubungan yang relevan

dengan kejadian hemoroid, akan tetapi kebiasaan yang telah dilakukan oleh

anggota keluarga memiliki peranan yang sangat berpengarah bagi anggota

keluarga lainnya (Ulima, 2012).

Page 3: BAB II TINJAUAN PUSTAKAeprints.umm.ac.id/60115/4/BAB II.pdf · Hemoroid atau lebih dikenal sebagai wasir atau ambeien, bukan merupakan suatu keadaan yang patologis. Hemoroid berasal

12

3. Konsumsi makanan rendah serat

Diet rendah serat dapat menyebabkan fases menjadi kecil dan keras yang dapat

menyebabkan mengejan pada saat buang air besar. Makanan yang mengandung

serat akan mempercepat produksi fases, semakin banyaknya makanan yang

masuk kedalam tubuh juga mempengaruhi proses defekasi (Afifah

Muthmainnah, Masrul, 2015).

4. Obesitas

Obesitas adalah suatu keadaan dimana terdapat penimbunan lemak secara

berlebihan. Obesitas menjadi faktor resiko terjadinya berbagai penyakit, salah

satunya yaitu hemoroid. Hemoroid terjadi karena sirkulasi darah yang buruk

pada penderita obesitas adalah salah satu masalah yang berefek pada kesehatan

sel dan kesehatan vascular. Karena adanya peningkatan tekanan abdominal

abdominal dan tekanan pada daerah pelvic pada vena yang ada dianus (Halik,

2017).

5. Lama duduk

Hemoroid biasnya ditandai dengan rasa gatal dan panas dianus disertai kesulitan

buang air besar. Hal ini disebabkan oleh pelebaran atau pembesaran pembuluh

vena di daerah poros usus atau sekitar dubur akibat tekanan yang terus menerus

karena duduk yang terlalu lama lebih tanpa mengganti posisi atau dengan

istirahat dapat meningkatkan tekanan intra abdominal (Fridolin, Saleh, &

Hernawan, 2015). Duduk lama pada saat buang air besar juga dapat

meningkatkan resiko terjadinya hemoroid. Pemakaian toilet duduk

menyebabkan posisi usus dan anus tidak dalam posisi tegak. Sehingga

menyebabkan tekanan dan gesekan pada vena di daerah rektum dan anus

(Muttaqin & Sari, 2011).

Page 4: BAB II TINJAUAN PUSTAKAeprints.umm.ac.id/60115/4/BAB II.pdf · Hemoroid atau lebih dikenal sebagai wasir atau ambeien, bukan merupakan suatu keadaan yang patologis. Hemoroid berasal

13

6. Mengejan dan kontipasi

Kontipasi adalah kondisi dimana fases menjadi lebih keras sehingga susah

dikeluarkan melalui anus dan menimbulkan rasa tidak nyaman pada rektum

(Kartika Sari & Wirjatmadi, 2018). Kontipasi merupakan pelannya pergerakan

fases melalui usus besar yang disebabkan oleh tinja yang kering dan keras pada

colon descenden yang menumpuk karena absorsi cairan yang berlebihan. Pada

kontipasi diperlukan waktu mengejan terlalu lama membuat tekanan yang keras

sehingga menyebab hemoroid (Ulima, 2012).

7. Alkohol

Pada penelitian yang dilakukan oleh (Fridolin, Saleh, & Hernawan, 2014).

Alkohol dapat menyebabkan tubuh lebih banyak kehilangan air. Alkohol

menghentikan produksi anti diuretic hormone, yang dapat menyebabkan seseorang

lebih sering berkemih, hal ini dapat menyebabkan dehidrasi. Alkohol juga

menarik air dari fases sehingga dapat memicu terjadinya konstipasi, selain itu

terlalu banyak mengkomsumsi alkohol juga dapat menyebabkan diare yang juga

dapat meningkatkan resiko terjadinya hemoroid.

2.1.3 Klasifikasi

Menurut (Sjamsuhidajat, 2016) Sesuai dengan tampilan klinis, hemoroid

dibedakan menjadi 2 yaitu :

1. Hemoroid internal

Hemoroid internal adalah pelebaran vena submukosa di atas linea dentate

(Winangun et al., 2012). Hemoroid internal ini merupakan bantalan vascular di

dalam jaringan sub mukotan pada rektum sebelah bawah. Hemoroid sering

dijumpai pada tiga posisi primer, yaitu kanan-depan, kanan- belakang, dan kiri-

lateral. Hemoroid yang lebih kecil terdapat diantara ketiga letak primer tersebut

Page 5: BAB II TINJAUAN PUSTAKAeprints.umm.ac.id/60115/4/BAB II.pdf · Hemoroid atau lebih dikenal sebagai wasir atau ambeien, bukan merupakan suatu keadaan yang patologis. Hemoroid berasal

14

(Sjamsuhidajat, 2016). Hemoroid internal dapat menjadi prolapss adalah tonjolan

dinding rektum sehingga terlihat menonjol keluar anus (Bordeianou et al., 2014)

dan berdarah terkadang juga menimbulkan rasa nyeri apabila berkembang

menjadi thrombosis dan nekrosis (biasanya menjadi prolapss yang berat,

inkarserasi dan strangulasi) (Margetis, 2019). Hemoroid internal dibedakan

menjadi empat derajat yaitu :

Derajat I menyebabkan perdarahan merah segar tanpa nyeri pada waktu

defekasi. Pada stadium awal seperti ini tidak terdapat prolapss, dan pada

pemeriksaan anoskopi terlihat hemoroid yang membesar menonjol

kedalam lumen.

Derajat II menonjol melalui kanalis analis pada saat mengejan ringan tetapi

dapat masuk kembali secara spontan.

Derajat III pada derajat ini hemoroid menonjol saat mengejan dan harus

didorong kembali sesudah defekasi.

Derajat IV merupakan hemoroid yang menonjol ke luar dan tidak dapat

didorong masuk kembali dan tidak dapat direposisi kembali.

Gambar 2. 2 Derajat Hemoroid Internal Dikutip dari (Carolina, Syamsuri, & Manawan, 2014)

Page 6: BAB II TINJAUAN PUSTAKAeprints.umm.ac.id/60115/4/BAB II.pdf · Hemoroid atau lebih dikenal sebagai wasir atau ambeien, bukan merupakan suatu keadaan yang patologis. Hemoroid berasal

15

2. Hemoroid eksternal

Hemoroid eksternal merupakan pelebaran dan penonjolan pleksus hemoroidalis

inferior disebelah bawah anus (Gebbensleben, Hilger, & Rohde, 2009). Kondisi

hemoroid eksternal memberikan manifestasi kurang higienis akibat kelembapan

dan rangsangan akumulasi mukus. Keluarnya mukus dan adanya fases yang

menempel pada pada pakaian dalam merupakan ciri hemoroid eksternal yang

mengalami prolaps menetap (Muttaqin & Sari, 2011). Hemoroid eksternal dibagi

menjadi 2 yaitu hemoroid eksternal aku dan hemoroid eksternal kronis.

a. Hemoroid eksternal akut merupakan pembengkakan bulat kebiruan pada

pinggiran anus dan sebenarnya merupakan hematoma.

b. Hemoroid eksternal kronik di sebut dengan skin tags yaitu satu atau lebih

lipatan kulit yang terdiri dari jaringan penyambung sedikit pembulu darah,

merupakan kelanjutan hemoroid eksternal yang mengalami trombosi.

Kedua pleksus hemoroid, internus dan eksturnus saling berhubungan

secara longgar dan merupakan awal dari aliran vena yang kembali dari rektum

sebelah bawah dan anus. Pleksus hemoroid internus mengalirkan darah ke vena

hemoroidalis superior dan selanjutnya ke vena porta. Pleksus hemoroid

eksternus mengalirkan darah ke peredaran sistemik melalui darah perineum dan

lipat paha ke vena iliaka (Sjamsuhidajat, 2016)

2.1.4 Tanda gejala

Tanda dan gejala yang umum pada penderita hemoroid menurut

(Handayana, 2017) yaitu keluar darah saat buang air besar, rasa gatal dan perih

dari anus, nyeri dan rasa tidak nyaman karena adanya benjolan dari anus.

Page 7: BAB II TINJAUAN PUSTAKAeprints.umm.ac.id/60115/4/BAB II.pdf · Hemoroid atau lebih dikenal sebagai wasir atau ambeien, bukan merupakan suatu keadaan yang patologis. Hemoroid berasal

16

1. Hemoroid internal

Umumnya perdarahan merupakan tanda pertama pada hemoroid internal yang

diakaibatkan oleh trauma karena fases yang keras (Sudarsono, 2015). Darah yang

keluar berwarna merah segar dan tidak bercampur dengan fases, dapat hanya

berupa garis pada fases atau kertas pembersih (tissue toilet) pada perdarahan

yang terlihat menetes atau mewarnai air toilet menjadi merah. Walaupun berasal

dari vena, darah yang keluar berwarna merah segar karena pleksus vena

berhubungan dengan cabang arteri secara langsung (pintas arteri vena) tanpa

melewati kapiler (Kumala, Ramadhani, & Sumirat, 2016). Hemoroid internal

dapat menyebabkan adanya lendir ke jaringan perianal, lendir pada fases dapat

menyebabkan dermatitis lokal atau biasa disebut dengan pruritus ani (Muttaqin &

Sari, 2011). Tanda gejala hemoroid berdasarkan derajat menurut (Margetis, 2019;

Winangun et al., 2012) yaitu :

a. Derajat I Adanya perdarahan merah segar, Pada stadium awal seperti ini

tidak terdapat prolapsse/penonjolan,

b. Derajat II

- Penonjolan hemoroid melewati linea dentate

- Dapat terlihat saat mengejan

- Dapat kembali secara spontan

- Perdarahan

c. Derajat III

- Penonjolan dapat masuk kembali menggunakan dorangan jari

- Perdarahan

d. Derajat IV

- Penonjolan tidak dapat masuk kembali

Page 8: BAB II TINJAUAN PUSTAKAeprints.umm.ac.id/60115/4/BAB II.pdf · Hemoroid atau lebih dikenal sebagai wasir atau ambeien, bukan merupakan suatu keadaan yang patologis. Hemoroid berasal

17

- Perdarahan

- Terjadi thrombosis dan infar

2. Hemoroid eksternal

Hemoroid eksternal biasanya ditandai dengan adanya penonjolan dibagian

luar anus disebabkan oleh gangguan rotasi bantalan anus dalam keadaan normal

bantalan anus akan menempel secara longgar pada lapisan otot sirkuler, namun

ketika defekasi musculus sphincter ani eksternal akan berelaksasi, bantalan anus

akan berotasi kearah luar membentuk bibir anorektum (ulima, 2012). Gatal, nyeri

pada saat buang air besar, dan tidak ada pendarahan. Tekanan urteri pada rektum

selama kehamilan, tumor intra abdomen, kontipasi, diare, obesitas, gagal jantung

kongesif dan hipertensi portal adalah penyebab utama terjadinya hemoroid

eksternal (Rosdahl & Kowalski, 2017). Thrombosis akut yang mendasari vena

hemoroid eksternal dapat terjadi. Thrombosis akut biasnya berkaitan dengan

peristiwa tertentu, seperti tenaga fisik, berusaha dengan mengejan, diare, atau

perubahan dalam diet (Muttaqin & Sari, 2011). Nyeri dari inervasif saraf oleh

adanya distensi dan edema. Nyeri berlansung selama 7-14 hari sesuai dengan

resolusi trombosi (Muttaqin & Sari, 2011).

2.1.5 Patofisiologi

Diet rendah serat dapat menyebabkan fases menjadi kecil dan keras yang

dapat menyebabkan mengejan pada saat buang air besar. Makanan yang

mengandung serat akan mempercepat produksi fases, semakin banyaknya

makanan yang masuk kedalam tubuh juga mempengaruhi proses defekasi

(Mubarak, Indrawati, & Susanto, 2015). Yang mengakibatkan kondisi mengejan

selama BAB. Mengejan menyebabkan peningkatan tekanan vena lalu

menimbulkan prolapsse bantalan anal. Pada bantalan yang mengalami prolapss

Page 9: BAB II TINJAUAN PUSTAKAeprints.umm.ac.id/60115/4/BAB II.pdf · Hemoroid atau lebih dikenal sebagai wasir atau ambeien, bukan merupakan suatu keadaan yang patologis. Hemoroid berasal

18

terjadi gangguan venouse return sehingga mengakibatkan dilatasi pleksus dan

stastis vena. Inflamasi terjadi akibat erosi epitel bantalan yang menimbulkan

perdarahan (Parathon, 2011). Kehamilan atau obesitas memberikan ketegangan

abnormal dari otot sfingter internal juga dapat menyebabkan masalah hemoroid,

mungkin melalui mekanisme yang sama. Penurunan venous return dianggap

sebagai mekanisme aksi. Terlalu lama duduk di toilet atau pada saat membaca

diyakini menyebabkan penurunan relative venous return di daerah perianal (yang

disebut dengan efek tourniquet), mengakibatkan kongesi vena dan terjadilah

hemoroid. Kondisi penuaan menyebabkan melemahnya struktur pendukung,

yang efasilitasi prolapss. Melemahnya struktur pendukung sudah dapat terjadi

pada awal dekade ketiga. Hipertensi portal telah sering disebutkan dalam

hubungan dengen hemoroid. Perdarahan masif dari hemoroid pada pasien

dengan hipertensi portal biasanya bersifat masif. Varises anorekatal terjadi di

midrekum, di antara system portal dan vena inferior rektal. Varises terjadi lebih

sering pada pasien nonsirosis. Dan mereka jarang mengalami perdarahan

(Muttaqin & Sari, 2011).

2.1.6 Faktor risiko hemoroid

Faktor risiko hemoroid menurut berbagai sumber adalah sebagai berikut:

1. Usia

Usia lebih dari 45 tahun memiliki risiko lebih tinggi terkena hemoroid. Usia yang

semakin tua dapat menyebabkan degenerasi pada jaringan tubuh. Semakin

meningkatnya usia akan memperparah hemoroid, sel secara terus menerus akan

dirusak oleh radikal bebas. Kerusakan sel oleh radikal bebas tidak dapat

diimbangi oleh kemampuan tubuh untuk memperbaiki diri melalui proses

regeneratif karina kemampuannya telah menurun (Dwi Utomo, Virgiandhy, &

Page 10: BAB II TINJAUAN PUSTAKAeprints.umm.ac.id/60115/4/BAB II.pdf · Hemoroid atau lebih dikenal sebagai wasir atau ambeien, bukan merupakan suatu keadaan yang patologis. Hemoroid berasal

19

Rialita, 2016). Menurunnya tonus otot sfingter menyebabkan kelemahan struktur

dinding pembuluh darah dan akan menimbulkan prolapss (penonjolan)

(Nugroho, 2014)

2. Ibu hamil

Hemoroid normalnya terdapat pada individu sehat terdiri dari bantalan

fibromuskuler kemudian bervaskularisasi yang melapisi saluran anus. Pada ibu

hamil tekanan intraabdomen yang meningkat karena pertumbuhan janin dan

juga karena perubahan hormon menyebabkan pelebaran vena hemorroidalis

(Carolina, Syamsuri, & Manawan, 2014).

3. Pekerjaan

Posisi kerja duduk merupakan pilihan utama semua pekerja dan dianggap paling

nyaman serta tidak melelahkan. Dalam perencanaan stasiun kerja duduk,

dimensi-dimensi yang perlu diperhatikan adalah tinggi badan saat duduk, tinggi

mata duduk, tebal paha duduk, jangkauan tangan kedepan, tinggi siku duduk,

dan tinggi popliteal duduk (Iridiastadi & Yassierli, 2017). Duduk memerlukan

lebih sedikit energi dari pada berdiri, karena hal itu dapat mengurangi banyaknya

beban otot. Pekerjaan yang dilakukan sambil duduk memiliki keuntungan

kurangnya kelelahan pada kaki, terhindar dari sikap yang tidak alamiah,

kurangnya tingkat keperluan sirkulasi darah. Namum bekerja dengan sikap

duduk memiliki kerugian untuk melembekan otot-otot perut dan tidak baik bagi

alat dalam khususnya bagian pencernaan jika posisi dilakukan secara

membungkuk (Wardaningsih, 2010).

Salah satu populasi tenaga kerja yang mengerjakan pekerjaan dengan posisi

duduk adalah pekerjaan pada industri yang menghasilkan pakaian jadi. Industry

ini mengerjakan tenaga yang bekerja dengan posisi duduk dan menunduk secara

Page 11: BAB II TINJAUAN PUSTAKAeprints.umm.ac.id/60115/4/BAB II.pdf · Hemoroid atau lebih dikenal sebagai wasir atau ambeien, bukan merupakan suatu keadaan yang patologis. Hemoroid berasal

20

terus menerus selama waktu kerja. Tingginya permintaan produk dari konsumen

menyebabkan para pekerja dituntut untuk melakukan aktifitas fisik secara terus

menerus yang menyebabkan dampak buruk secara fisiologis. Dampak buruk ini

secara konseptual dapat diartikan sebagai rendahnya energi yang dihasilkan

melalui proses metabolisme tubuh bila dibandingkan dengan energi yang

dibutuhkan untuk melalukan suatu aktifitas. Keadaan seperti ini secara kronik

dapat mengakibatkan terjadinya kelelahan secara berlebihan dan dalam jangka

panjang dapat memicu penyakit lain yang berakhir dengan kematian atau

kegagalan fungsi-fungsi penting dalam tubuh lainnya (Iridiastadi & Yassierli,

2017).

2.2 Konsep Lama Duduk

Kebiasaan terlalu duduk menyebabkan timbulnya hemoroid, karena pada

saat duduk dapat menyebabkan tekanan yang terus menerus sehingga

menyebabkan trauma yang berlebihan pada pleksus hemorroidalis dan

mengakibatkan ternyadinya penonjolan pada vena hemorroidalis (Sunarto, 2016).

Penelitian yang telah dilakukan oleh Permana Riswar pada tahun 2014 di

Pool Po Gumarang jaya dalam (Kumala et al., 2016)menunjukkan bahwa 71,2%

sopir bus dengan durasi duduk lebih dari 6 jam menderita hemoroid. Hal ini

dapat terjadi karena pada saat duduk dengan durasi yang lama tanpa mengubah

posisi akan mengakibatkan dapat mengakibatkan tekanan intraabdomen di anus.

Sehingga menyebabkan pelebaran dan pembesaran pembuluh darah vena

hemoroidalis (Halik, 2017).

Lama duduk menyebabkan pembesaran pembuluh darah vena di daerah

poros usus atau di sekitar dubur akibat tekanan yang terus-menurus pada saat

duduk. Hal ini dapat meningkatkan tekanan intra abdominal (Fridolin et al.,

Page 12: BAB II TINJAUAN PUSTAKAeprints.umm.ac.id/60115/4/BAB II.pdf · Hemoroid atau lebih dikenal sebagai wasir atau ambeien, bukan merupakan suatu keadaan yang patologis. Hemoroid berasal

21

2015). Hal ini didukung oleh teori Cameron (1997) yang menyatakan bahwah

tekanan yang terus-menerus dapat mengakibatkan trauma yang berlebihan pada

plexus hemorrhoidalis sehingga menyebabkan hemoroid.

Hemoroid timbul akibat dilatasi, pembengkakan atau inflamasi vena

hemoroidalis yang disebabkan oleh faktor resiko atau pencetus salah satunya adalah

duduk terlalua lama (Kumala et al., 2016). Kebiasaan duduk dengan durasi yang

lama dapat muncul pada seseorang dengan pekerjaan yang membutuhkan

aktivitas duduk yang lama seperti supir bus, programmer dan penjahit.

Keadaan posisi duduk yang salah dalam waktu yang lama akan menyebabkan

ketegangan otot-otot dan perenggangan ligamentum longitudinal posterior pada

tulang belakang. Posisi tubuh yang salah selama duduk membuat tekanan

abnormal dan jaringan sehingga menyebabkan rasa sakit pada punggung bawah.

Bekerja dalam posisi duduk akan menimbulkan kelemahan otot perut dan

punggung. Duduk dalam jangka waktu yang lama menyebabkan peningkatan

tekanan dari punggung, leher, lengan dan kaki, dan dapat menambah sejumlah

besar tekanan otot punggung. duduk yang terlalu lama tanpa mengganti posisi

atau dengan istirahat dapat meningkatkan tekanan intra abdominal (Fridolin et

al., 2015).

2.3 Konsep penjahit

2.3.1 Pengertian Penjahit

Penjahit merupakan salah satu pekerjaan yang ditekuni oleh sebagian besar

masyarakat di Indonesia baik secara individu maupun kelompok (konveksi)

(Rachmat, Utomo, Sambada, & Andyarini, 2019). Pekerjaan menjahit adalah

bekerja dengan aktivitas kedua tangan yang selalu berada diatas meja mesin jahit

untuk memegang objek jahitan dan kedua kaki menekan sedel penggerak

Page 13: BAB II TINJAUAN PUSTAKAeprints.umm.ac.id/60115/4/BAB II.pdf · Hemoroid atau lebih dikenal sebagai wasir atau ambeien, bukan merupakan suatu keadaan yang patologis. Hemoroid berasal

22

dinamo, dengan posisi leher cenderung miring ke depan. Pekerjaan penjahit juga

merupakan pekerjaan yang membutuhkan aktivitas duduk terlalu lama serta

pekerjaan yang banyak berulang (Saputri & Djunaidi, 2013).

2.3.2 Macam-Macam Penjahit

a. Penjahit konveksi adalah penjahit yang bekerja disuatu perusahaan yang

memproduksi berbagai macam pakaian jadi, seperti kaos, kemeja, celana

panjang atau bahan yang pembuatannya perlu dijahit.. Penjahit yang bekerja di

perusahaan-perusahan konveksi biasanya mengikuti peraturan jam kerja yang

telah dibuat oleh menteri tenaga kerja. Peraturan mengenani ketenagakerjaan

telah diatur secara khusus dalam Undang-Undang No.13 Tahun 2003 yang

mewajibkan setiap pengusaha untuk melaksanakan ketentuan jam kerja ini

mengatur 2 sistem yaitu 7 jam kerja dalam 1 atau 40 jam kerja dalam satu

minggu atau 8 jam kerja dalam 1 hari atau 40 jam kerja dalam 1 minggu untuk

5 hari kerja dalam 1 minggu. Penjahit konveksi memproduksi pakaian dalam

jumlah yang banyak sehingga mereka tidak bekerja sesuai dengan waktu yang

telah ditentukan akan tetapi mereka bekerja mengejar target pemasaran yang

harus dicapai (Ahmad & Sukania, 2017)

b. Penjahit rumahan merupakan pekerja yang mampu mencipatakan sebuah

pakaian atau produk jahit lainnya. Jumlah yang diproduksi pada penjahit ini

sesuai dengan pesanan. Tidak harus mencapai target yang telah ditentukan

(Rachmat et al., 2019).

Page 14: BAB II TINJAUAN PUSTAKAeprints.umm.ac.id/60115/4/BAB II.pdf · Hemoroid atau lebih dikenal sebagai wasir atau ambeien, bukan merupakan suatu keadaan yang patologis. Hemoroid berasal

23

2.3.3 Jenis-Jenis Alat Jahit

Alat jahit adalah alat-alat yang digunakan untuk keperluan menjahit, untuk

menghasilkan busana, lenen rumah tangga atau benda lain yang dibuat dengan

cara dijahit baik menggunakan tangan atau mesin jahit. Yang termasuk alat jahit

adalah mesin jahit yang dikelompokkan menjadi 5 jenis yaitu (Saputra &

Taman, 2016) :

1. Mesin jahit manual

Mesin jahit msnual merupakan mesin jahit yang berfungsi untuk menjahit

setikan lurus dan mesin jahit yang terdiri dari mesin engkol tangan dan pedal

kaki.

2. Mesin jahit semi otomatis

Mesin jahit semi otomatis dapat digunakan untuk membuat setikan lurus,

setikan hias, lubang kancing, pasang kancing dan sebagainya. Cara kerja

mesin ini adalah dengan menginjakkan kaki ke pedal mesin (yang

menggunakan motor listrik).

3. Mesin jahit otomatis

Mesin otomatis biasanya terbentuk portable atau tanpa menggunakan meja,

kegunaan mesin jahit ini sama dengan mesin jahit semi otomatis,

perbedaannya adalah mesin jahit otomatis memakai komponen yang lebih

praktis. Pada mesin jahit ini hanya cukup dengan menekan tombol sesuai

dengan desain/motif yang diinginkan.

4. Mesin jahit industri

Mesin jahit industri adalah mesin jahit yang memiliki kecepatan tinggi, dalam

pengoprasiannya menggunakan dynamo dengan daya yang besar sehingga

dapat menggahilkan kecepatan putaran mesin yang lebih cepat. Mesin ini

Page 15: BAB II TINJAUAN PUSTAKAeprints.umm.ac.id/60115/4/BAB II.pdf · Hemoroid atau lebih dikenal sebagai wasir atau ambeien, bukan merupakan suatu keadaan yang patologis. Hemoroid berasal

24

disebut juga dengan mesin jahit high speed dan banyak digunakan di industri

garmen.

5. Mesin jahit khusus/penyelesaian

Mesin jahit ini hanya digunakan untuk satu macam penyelesaian jahitan saja.

Misalnya mesin obras yang digunakan untuk penyelesaian pinggiran busana,

mesin neci untuk membuat jahitan pinggiran neci mesin kelim untuk

membuat keliman pada blouse, rok dan celana, mesin pasang kancing

khusus untuk membuat jahitan lubang kancin dan lain sebagainya.

2.3.4 Ergonomi Penjahit

Berdasarkan pengertian ergonomi menurut Pusat Kesehatan Kerja

Departemen Kesehatan Kerja RI (2013), ergonomi adalah ilmu yang

mempelajari perilaku manusia dalam kaitannya dengan pekerjaan mereka

(Wardaningsih, 2010).

Ergonomi merupakan suatu cabang ilu yang secara sistematis

memanfaatkan informasi-informasi mengenai informasi-informasi mengenai

sifat, kemampuan, dan keterbatasan manusia dalam merancang suatu sistem

kerja sehingga mencapai tujuan yang diinginkan melalui bekerja dengan efektif,

aman dan nyaman. Salah satu faktor yang mempengaruhinya adalah postur dan

sikap tubuh pada saat bekeja. Hal tersebut sangat penting untuk diperhatikan

agar hasil produksi dapat terpenuhi sesuai dengan target yang harus dicapai.

Bila postur dan sikap tubuh yang digunakan pada saat berkja salah atau tidak

ergonomis, pekerja akan cepat lelah sehingga konsetrasi dan tingkat

ketelitiaannya menurun (Kuswana, 2014).

Ergonomi penjahit adalah pada saat bekerja, dimana sikap duduk penjahit

yaitu kedua tangan selalu berada diatas meja mesin jahit untuk memegang objek

Page 16: BAB II TINJAUAN PUSTAKAeprints.umm.ac.id/60115/4/BAB II.pdf · Hemoroid atau lebih dikenal sebagai wasir atau ambeien, bukan merupakan suatu keadaan yang patologis. Hemoroid berasal

25

jahitan dan kedua kaki menekan sedel penggerak dinamo, dengan leher

cenderung miring ke depan untuk membuat sudut tertentu (Ahmad & Sukania,

2017). Posisi duduk yang tepat pada saat menjahit dalah posisi badan tegak dan

setara dengan posisi jarum, kedua kaki bertumpu pada pedal, dan leher

condong kedepan

Posisi kerja penjahit adalah posisi kerja janggal yang merupakan posisi

tubuh yang tidak sesuai dalam melakukan pekerjaan sehingga dapat

menyebabkan kondisi dimana transfer tenaga dari otot ke jaringan rangka tidak

efisien sehingga mudah menimbulkan kelelaha. Yang termasuk posisi janggal

yakni pengulangan atau membutuhkan waktu yang lama dalam posisi, berputas,

memiringkan badan dan lain sebagainya. Posisi ini melibatkan beberapa area

tubuh seperti bahu, punggung dan lutut (Andini, 2015)

2.3.5 Tipe kursi penjahit

kursi yang digunakan untuk bekerja seharusnya adalah kursi yang

ergonomi yang dapat diatur agar sesuai dengan postur badan pada saat bekerja.

Kita juga dapat menggunakan kursi yang empuk dengan meletakkan busa pada

letak dudukan ini akan membuat pekerja merasa nyama (Ahmad & Sukania,

2017).

a. Memiliki bantalan dari busa yang dilapisi kulit di sintesis peristirahatan punggu

pekerja. Kulit yang melapisi busa tersebut juga berfungsi agar punggu dari tidak

berkeringat.

b. Memiliki bantalan untuk dudukan yang terbuat dari bahan yang sama, bantalan

ini berguna untuk mengurangi atau menghindari cepat pegal karena operator

duduk secara terus menerus selama bekerja.

Page 17: BAB II TINJAUAN PUSTAKAeprints.umm.ac.id/60115/4/BAB II.pdf · Hemoroid atau lebih dikenal sebagai wasir atau ambeien, bukan merupakan suatu keadaan yang patologis. Hemoroid berasal

26

c. Memiliki lebar sandaran yang sesuai dengan lebar bahu penjahit, sehingga jika

penjahit memiliki tubuh yang besar tetap dapat kenyamanan saat bekerja.

2.3.6 Lama bekerja penjahit

Lama bekerja adalah jangka waktu yang diketahui seseorang sejak

menekuni pekerjaan. Lama bekerja dapat menggambarkan pengalaman

seseorang dalam menguasai suatu bidang tugansnya. lama bekerja dapat

menimbulkan kejenuhan dan kelelahan pada pekerja. Pada hasil penelitian

(Frely, Kawatu, & Maddusa, 2018) seseorang yang bekerja >10 tahun

mengalami kelelahan berat. Penelitian lainnya oleh (Kumala et al., 2016)

mengatakan bahwa risiko lama bekerja lebih dari 5 tahun menyebabkan

hemoroid. Hal ini terjadi karena kurangnya melakukan aktivitas fisik seperti

bangun dari duduk dan melakukan perenggangan sehingga mempengaruhi

tonus otot pada pelvis (Kumala et al., 2016).

2.3.7 Penyakit Akibat Kerja Penjahit

Penyakit akibat kerja (PAK) adalah penyakit yang disebabkan oleh

pekerjaan dan lingkungan kerja. Faktor resiko PAK antara lain adalah golongan

fisik, kimiawi, biologis atau psikososial ditempat kerja. Penyakit akibat kerja pada

penjahit yaitu :

1. Kelelahan

Kelelahan kerja sering terjadi pada penjahit karena beberapa faktor yaitu

pekerjaan yang cenderung monoton, postur tubuh yang cenderung

membungkuk kearah mesin jahit/ postur janggal dan kebutuhan visual. Faktor

tersebut disebabkan oleh poster pekerjaannya sendiri, pekerjaan yang berulang

dan desain tempat duduk yang tidak memadai, tinggi meja yang tidak sesuai,

Page 18: BAB II TINJAUAN PUSTAKAeprints.umm.ac.id/60115/4/BAB II.pdf · Hemoroid atau lebih dikenal sebagai wasir atau ambeien, bukan merupakan suatu keadaan yang patologis. Hemoroid berasal

27

kurangnya pencahayaan, penempatan pedal yang membuat postur kaki dan

lutut menjadi salah, dan ukuran mesih yang tidak sesuai (Umyati, 2010) .

2. Carpal tunnel syndrome

Carpal tunnel syndrome merupakan gangguan neopati umum yang

disebabkan karena melakukan pekerjaan secara berulang-ulang dan dengan

posisi yang menetap pada jangka waktu yang lama dan dapat mempengaruhi

saraf suplay darah ke tangan dan pergelangan tangan. Tanda gejala carpal tunnel

syndrome adalah mati rasa, kesemutan dan rasa terbakar di malam hari

(Rohmah, 2016)

3. Muskuloskaletal disorders

Muskuloskaletal disorders (MSDs) adalah keluhan yang mempunyai gejala

yang menyerang saraf, tendon, ligament, tulang sendi, tulang rawan dan syaraf

tulang belakang. Penyakit ini bukanlah hasil dari suatu pekerjaan yang instan

atau bukanlah peristiwa akut seperti kecelakaan tetapi diakibatkan oleh suatu

pekerjaan yang dilakukan secara berulang atau secara terus menerus(M.A. et al.,

2016). MSDs yang sering terjadi pada penjahit adalah nyeri punggu bawah (low

back pain) merupakan masalah kesehatan dunia yang sangat umum terjadi yang

menyebabkan pembatasan aktuvitas dan ketidakhadiran kerja. Faktor resiko

terjadinya NBP adalah usai, indeks massa tubuh, massa kerja, kursi kerja posisi

duduk dan kebiasaan olahraga (Lia Dheka Arwino, 2018).

2.3.8 Faktor Penyakit Akibat Kerja Penjahit

Faktor resiko penyakit akibat kerja pada penjahit adalah faktor

antropometri individu, faktor pekerjaan, faktor kursi kerja dan desain kerja.

Page 19: BAB II TINJAUAN PUSTAKAeprints.umm.ac.id/60115/4/BAB II.pdf · Hemoroid atau lebih dikenal sebagai wasir atau ambeien, bukan merupakan suatu keadaan yang patologis. Hemoroid berasal

28

1. Faktor antropometri individu

Antopometri berasal dari kata anthropos yang artinya tubuh dan metros

artinya ukuran. Jadi antropometri adalah cabang ilmu ergonomi yang berkaitan

pengukuran dimensi dan karakteristik tubuh manusia seperti volume, titik berat

dan masa tubuh. Antropometri dapat digunakan dalam perencanaan suatu

sitem kerja dengan sasaran yaitu sistem kerja yang efektif, aman, sehat, nyaman

dan efisien (Ahmad & Sukania, 2017)

Pada umumnya manusia memiliki karakteristik tubuh yang berbeda-beda,

perbedaan tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya yaitu jenis

kelamin, usia, suku bangsa, jenis pekerjaan, pakaian, faktor kehamilan pada

wanita, dan cacat tubuh secara fisik. Masyarakat Indonesia memiliki

kecenderungan antropometri seperti masyarakat asia kebanyakan yaitu postur

tubuh lebih kecil dibantdingkan dengan masyarakat Eropa maupun Amerika.

2. Faktor pekerjaan

Faktor pekerjaan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi

terjadinya PAK pada penjahit. Jumlah hari dan waktu kerja yang berlebihan

dapat menimbulkan kelelahan pada penjahit. Pekerjaan yang lebih dari 10 jam

perhari menyebabkan terjadinya penurunan dalam total prestasi dan

menurunnya kecepattan kerja karena kelelahan (Umyati, 2010). Untuk itu pelu

dilakukan pengaturan yang sesuai dengan UU No.13 Tahun 2003 yang

mewajibkan setiap pengusaha untuk melaksanakan ketentuan jam kerja ini

mengatur 2 sistem yaitu 7 jam kerja dalam 1 atau 40 jam kerja dalam satu

minggu atau 8 jam kerja dalam 1 hari atau 40 jam kerja dalam 1 minggu untuk

5 hari kerja dalam 1 minggu.

Page 20: BAB II TINJAUAN PUSTAKAeprints.umm.ac.id/60115/4/BAB II.pdf · Hemoroid atau lebih dikenal sebagai wasir atau ambeien, bukan merupakan suatu keadaan yang patologis. Hemoroid berasal

29

3. Faktor kursi kerja

Kursi yang ergonomi adalah kursi yang dapat di atur agar sesuai dengan

kondisi badan baik tinggi maupun sandaranya. Kursi yang ergonomi akan

membuat bagian belakan tubuh seseorang mersakan rileks sebab terdapat

sandaran untuk menopang tubuh bagian belakang (Saputri & Djunaidi, 2013).

Penggunaan kursi kerja yang tidak ergonomi akan menyebabkan keluhan nyeri

pada punggu bagian belakang. Untuk mengurangi timbulnya NBP maka harus

diberikan kursi kerja yang ergonomi atau sesuai dengan desain antropometri

pekerja (Astutik & Sugiharto, 2015). Kursi kerja yang baik dapat memberikan

postur dan sirkulasi yang baik dan akan membantu menghindari

ketidaknyamanan pada penjahi.

4. faktor desain kerja

Desain kerja yang tidak sesuai dengan dengan antropometri tubuh dapat

menyebabkan terjadinya postur janggal saat bekerja. Tinggi meja jahit sebaiknya

sejajar dengan tinggi siku, pinggiran meja jahit tidak boleh terdapat suduk yang

lancip karena akan menekan lengan bagian bawah dan pergelangan tangan

sehingga menyebabkan aliran darah tersumbat (Saputri & Djunaidi, 2013).

Pencahayaan yang cukup agar mata dapat dengan jelas tanpa harus menunduk

saat fokus bekerja. Penerangan yang kurang di tempat kerja dapat

menimbulkan gangguan dan penglihatan pada mata, sehingga dapat

menyebabkan kelelahan pada mata yanga akan mengakibatkan berkurangnya

daya dan efisiensi kerja, kelelahan mental, keluhan pegal dan skit kepala di

sekitar area mata, kerusakan indra mata dan lainnya (Jasna & Dahlan, 2019).

Page 21: BAB II TINJAUAN PUSTAKAeprints.umm.ac.id/60115/4/BAB II.pdf · Hemoroid atau lebih dikenal sebagai wasir atau ambeien, bukan merupakan suatu keadaan yang patologis. Hemoroid berasal

30