bab ii - repository.nusamandiri.ac.id filemerupakan timbal balik dari jasa yang telah dijual dan...

17
11 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Program Konsep dasar program berisi tentang teori-teori yang berhubungan pengertian program, pengertian aplikasi, pengertian pendapatan, pengertian jasa. 2.1.1. Pengertian Program Program menurut Kurniawan ( 2011:65) Adalah “kumpulan Instruksi yang disusun dengan urutan nalar yang tepat untuk menyelesaikan suatu persoalan”. Menurut Kadir (2015:1) mendefinisikan bahwa, “Program adalah kumpulan instruksi yang ditunjukan untuk komputer supaya peralatan tersebut dapat melakukan tindakan-tindakan yang dikehendaki oleh pemakai program (user)” . Berdasarkan definisi diatas bahwa dapat disimpulkan bahwa program merupakan instruksi-instruksi yang dirangkai agar dapat melakukan suatu fungsi pada komputer dan dapat menjalankan fungsinya sebagai komputer. 2.1.2. Aplikasi Menurut Hendrayudi (2009:143) “Aplikasi adalah kumpulan perintah program yang digunakan untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan tertentu (khusus)”. Menurut Arifin (2009:13) “Aplikasi merupakan perangkat lunak pendukung yang memiliki fungsi tertentu untuk membantu pengguna dalam menyelesaikan tugas tertentu untuk membantu pengguna dalam menyelesaikan tugas dan pekerjaan-pekerjaan tertentu”.

Upload: duongdan

Post on 03-May-2019

218 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

11

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1. Konsep Dasar Program

Konsep dasar program berisi tentang teori-teori yang berhubungan

pengertian program, pengertian aplikasi, pengertian pendapatan, pengertian jasa.

2.1.1. Pengertian Program

Program menurut Kurniawan ( 2011:65) Adalah “kumpulan Instruksi yang

disusun dengan urutan nalar yang tepat untuk menyelesaikan suatu persoalan”.

Menurut Kadir (2015:1) mendefinisikan bahwa, “Program adalah kumpulan

instruksi yang ditunjukan untuk komputer supaya peralatan tersebut dapat

melakukan tindakan-tindakan yang dikehendaki oleh pemakai program (user)” .

Berdasarkan definisi diatas bahwa dapat disimpulkan bahwa program

merupakan instruksi-instruksi yang dirangkai agar dapat melakukan suatu fungsi

pada komputer dan dapat menjalankan fungsinya sebagai komputer.

2.1.2. Aplikasi

Menurut Hendrayudi (2009:143) “Aplikasi adalah kumpulan perintah

program yang digunakan untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan tertentu (khusus)”.

Menurut Arifin (2009:13) “Aplikasi merupakan perangkat lunak pendukung

yang memiliki fungsi tertentu untuk membantu pengguna dalam menyelesaikan

tugas tertentu untuk membantu pengguna dalam menyelesaikan tugas dan

pekerjaan-pekerjaan tertentu”.

12

Berdasarkan definisi diatas dapat disimpulkan bahwa aplikasi adalah suatu

perangkat lunak yang dibuat untuk memenuhi kebutuhan diberbagai aktivitas dan

pekerjaan tertentu.

2.1.3. Pendapatan

Menurut Wibowo dan Arif (2008:3) menyimpulkan bahwa “Pendapatan

merupakan kenaikan harta yang disebabkan oleh adanya transaksi dengan pihak

ketiga, misalnya penjualan (sales), pendapatan sewa (rent revenue), pendapatan

deviden (devivend revenue), dan pendapatan komisi (commission revenue)”.

Menurut Shatu (2016:25) menjelaskan bahwa “Pendapatan merupakan

penghasilan yang timbul dari pelaksanaan aktifitas perusahaan yang biasa (reguler)

dan dikenal dengan sebutan yang berbeda-beda, seperti, penjualan, penghasilan jasa

(fee), bunga, deviden, royalti dan sewa”.

Berdasarkan definisi diatas dapat disimpulkan bahwa pendapatan adalah

penyataan yang berhubungan dengan keuangan hasil dari usaha pokok yaitu barang

dan jasa yang dilakukan oleh pihak perusahaan.

2.1.4 Jasa

Menurut Prasetya dan Lukiastuti (2009:72) mendefinisikan bahwa “Jasa

adalah suatu yang diproduksi dan dikonsumsi secara simultan. Jadi, jasa tidak

pernah ada dan hasilnya dapat dilihat setelah terjadi.

Menurut College (2009:84) “Jasa merupakan suatu aktifitas ekonomi yang

hasilnya bukan produk yang berbentuk fisik atau konstruksi, dikonsumsi pada saat

yang sama dengan waktu yang dihasilkan dan memberikan nilai tambah atau

pemecah masalah yang dihadapi konsumen.

13

Berdasarkan definisi diatas dapat disimpulkan bahwa jasa merupakan

aktifitas di produksi kemudian dikonsumsi oleh konsumen yang membeli sebuah

jasa. Hasil dari jasa tersebut akan terasa apabila terselesaikan.

2.1.5. Pendapatan Jasa

Menurut Fess (2008:21) menyimpulkan bahwa pendapatan jasa adalah

“Beberapa istilah dapat digunakan untuk menjelaskan jenis pendapatan tertentu,

seperti penjualan (sales) untuk penjualan barang dagangan. Pendapatan dari

penjualan jasa disebut pendapatan jasa (fees earned)”.

Menurut Himayati (2008:12) pendapatan jasa adalah “Peningkatan ekuitas

pemilik yang diakibatkan oleh proses penjualan barang atau jasa kepada pembeli.

Aktiva atau jasa yang digunakan dalam menghasilkan pendapatan disebut beban”.

Berdasarkan definisi diatas dapat disimpulkan bahwa pendapatan jasa

merupakan timbal balik dari jasa yang telah dijual dan terselesaikan terhadap

pelanggan. Untuk mengetahui jumlah pendapatan maka perlu adanya perhitungan

jumlah pendapatan dikurang dengan jumlah seluruh biaya.

2.2. Peralatan Pendukung

Peralatan Pendukung mampu mendeskripsikan sistem yang sedang berjalan

yaitu Database, Xampp, MySQL, V isual Basic 6.0, ODBC, ERD (Entity

Realationship Diagram), Crystal Report, LRS (Logical Relational Structure), UML

(Unified Modelling Language) yang meliputi Activity Diagram, Use case, dan

balckbox testing.

14

2.2.1. Database / Basisdata

Menurut Anhar (2010:45), “ Database adalah sekumpulan tabel-tabel yang

berisi data dan merupakan kumpulan dari field atau kolom.”

Menurut Anhar (2010:45), ada 3 struktur file yang menyusun sebuah

database adalah Data, Record dan Field, yaitu :

1. Data adalah satu satuan informasi yang akan diolah. Sebelum diolah, data

dikumpulkan di dalam suatu file database.

2. Record adalah data yang isinya merupakan satu kesatuan seperti Nama User

dan Password. Setiap keterangan yang mencakup Nama User dan Password

dinamakan satu record, dan setiap record diberikan nomor urut yang disebut

nomor record (Record Number).

3. Field adalah sub bagian dari Record.

Menurut Binarto (2012:21) “Database adalah kumpulan informasi yang

disimpan didalam komputer secara sistematik untuk memperoleh informasi dari

basis data tersebut”.

Berdasarkan definisi diatas dapat disimpulkan bahwa database / basisdata

merupakan suatu system file yang terintegrasi dan disimpan dalam komputer atau

media elektronik secara sistematik, dan diolah sedemikian rupa agar dapat

digunakan dengan mudah.

2.2.2. Visual Basic 6.0

Menurut Thabrani (2007:2) “Visual basic 6 merupakan salah satu software

pembuat program yang sangat handal hingga saat ini. Software ini diambil dari

bahasa yaitu Visual Basic. Bahasa pemograman adalah printah-perintah yang dapat

dimengerti komputer untuk melakukan tugas tertentu”.

15

Menurut Kusrini dan Koniyo (2007:171) “ Visual Basic merupakan

salah satu development tool, yaitu alat bantu untuk membuat berbagai macam

program komputer khusus yang menggunakan sistem operasi windows”.

2.2.3. ODBC

Menurut Fauzi dan Amin (2012:59), “Open Database Connectivity (ODBC)

merupakan Application Programming Interface (API) yang khusus digunakan

untuk mengakses database relasional.”

Ada 2 hal penting yang berkaitan dengan koneksi database, yaitu :

1. Database Driver

Database Driver adalah software/driver yang berfungsi untuk membuat

koneksi ke database yang sesuai dengan database tersebut. Setiap database

memiliki driver yang spesifik, sehingga dalam sebuah ODBC data berisi lebih

dari 1 databasedriver.

2. Data Source Name (DSN)

Data Source Name (DSN) adalah nama/ alias dari database yang digunakan

oleh program, yang koneksinya melalui ODBC.

Dalam ODBC terdapat beberapa jenis Data Source Name yang akan

menentukan otoritas pemakai database, yaitu :

1. User DSN, bersifat private bagi user pembuatnya.

2. System DNS, bersifat public dalam sebuah komputer.

3. File DSN, satu-satunya yang bias di-share dan dapat dipergunakan komputer

lain yang memiliki driverdatabase yang sama.

16

2.2.4. MySQL

Menurut Anhar (2010:21) “MySQL (My Structure Query Language) adalah

sebuah perangkat lunak sistem manajemen basis data SQL (Data Management

System) atau DBMS dari sekian banyak DBMS, seperti Oracal, MS SQL, Postagre

SQL”.

Menurut Saputra (2010:3), MySQL adalah suatu software yang digunakan

dalam menghubungkan database SQL dengan software aplikasi yang akan kita

pergunakan.”

Menurut Andi (2010:5) adalah “program database yang mampu mengirim

dan menerima data dengan sangat cepat dan multi user. MySQL memiliki dua

bentuk lisensi, yaitu free software dan shareware”.

Berdasarkan definisi diatas dapat disimpulkan bahwa MySQL merupakan

software sistem manajemen basis data SQL yang merupakan turunan dari salah satu

konsep utama dalam database untuk menyeleksi data dan pemasukan data yang

memungkinkan proses operasi data dilakukan secara mudah.

2.2.5 XAMPP

Menurut Wicaksono (2008:7) “XAMPP adalah sebuah software yang

berfungsi untuk menjalan kan website berbasis PHP dan menggunakan pengolahan

data MySQL di komputer lokal. XAMPP berperan sebagai server web pada

komputer anda. XAMPP juga dapat disebut sebuah Cpanel server virtual, yang

dapat membantu anda melakukan preview sehingga dapat memodifikasi website

tanpa harus online atau terakses dengan internet”.

17

Menurut Kurniawan, (2008:118) Xampp adalah “perangkat lunak yang

memaketkan Apache, MySQL, PHP, dan Perl sekaligus”.

Berdasarkan definisi diatas dapat disimpulkan bahwa XAMPP adalah

software yang mendukung sistem informasi. XAMPP mempunyai fungsi sebagai

server yang berdiri sendiri (localhost) yang terdiri dari MySQL database, Apache

HTTP Server, dan menerjemahkan tulisan dalam bahasa pemograman PHP dan

Perl.

2.2.6. Crystal Report

Menurut Kusrini dan Kuniyo (2007:264) “Crystal Report merupakan

program dapat digunakan untuk membuat, menganalisis dan menerjemahkan

informasi yang terkandung dalam database atau program kedalam berbagai jenis

laporan yang sangat fleksibel. Beberapa kelebihan Crystal Report adalah

Pembuatan laporannya tidak terlalu rumit sehingga memungkinkan pemograman

pemula sekalipun untuk membuat laporan tanpa harus melibatkan banyak kode

pemograman”.

1. Pembuatan laporannya tidak terlalu rumit sehingga memungkinkan

pemograman pemula sekalipun untuk untuk membuat laporan tanpa harus

melibatkan banyak kode program.

2. Terintegrasi dengan berbagai bahasa pemograman lain sehingga

memungkinkan pemograman memanfaatkan dengan keahliannya sendiri-

sendiri.

3. Fasilitas impor hasil laporan yang mendukung format yang populer seperti

Microsoft Word, Excell, Acces, Adobe Acrobat Reader, HTML dan

Sebagainya.

18

Menurut Alam (2005:233), “Crystal Report merupakan program yang

digunakan untuk pembuatan report (laporan) dari berbagai format database.”

Berdasarkan definisi diatas dapat disimpulkan bahwa Crystal Report

merupakan program yang dapat digunakan bagi pemula dan mempermudah

pembuatan laporan tanpa harus melibatkan banyak kode pemograman.

2.2.7. ERD (Entity Relationship Diagram)

ERD menurut Alfatta (2007:121) adalah “gambar atau diagram yang

menunjukan informasi dibuat, disimpan, dan digunakan dalam sistem bisnis”.

ERD menurut Kusrini dan Koniyo (2007:99) “merupakan notasi grafis dalam

pemodelan data konseptual yang mendeskripsikan hubungan antar penyimpanan”.

Menurut Sukamto dan Shalahuddin (2015:49) “ERD (Entity Realationship

Diagram) adalah diagram yang menggambarkan keterkaitan antartabel beserta

dengan field di dalamnya pada suatu database sistem. Sebuah database memuat

minimal sebuah tabel dengan sebuah atau beberapa buah field (kolom) di dalamnya.

Namun pada kenyataannya, database lebih sering memiliki lebih dari satu buah

tabel (dengan beberapa field di dalamnya). Setiap tabel umumnya memiliki

keterkaitan hubungan. Keterkaitan antartabel ini bisa disesebut dengan Relasi.

Terdapat tiga buah jenis relasi antar table didalam bagan ERD”.

1. One to One (Satu ke Satu)

Relasi ini menggambarkan hubungan satu field pada tabel pertama ke satu

field pada tabel kedua. Relasi ini paling sederhana. Sebagai contoh, pada

sistem informasi perpustakaan terdapat tabel Buku (dengan field Kode_Buku,

Kode_Katagori, Kode_Penulis, Nama_Penulis, Judul, Penerbit) dan tabel

19

Katagori (Kode_Katagori, Nama_Katagori, Alamat). Field Kode_Katagori

memilki keterkaitan (relasi) satu ke satu pada table Buku dan table Katagori.

2. One to Many (Satu ke Banyak)

Relasi ini menggambarkan hubungan satu field pada tabel pertama ke dua

atau beberapa buah field di tabel kedua.

3. Many to Many (Banyak ke Banyak)

Sebagai contoh, sebuah sistem informasi sekolah memiliki penggunaan guru

dan siswa di dalamnya. Sistem informasi ini memiliki sebuah database

bernama sisfosekolah dengan tiga buah tabel didalamnya. Ketiga tabel

tersebut adalah tabel Guru(memuat field NIP, Nama_Guru, Jabatan,

Pangkat_Golongan, Alamat), tabel Mata Pelajaran (memuat field

Kode_Mata_Pelajaran, Nama_Mata_Pelajaran), dan tabel Mengajar (memuat

field NIP , Kode_Mata_Pelajaran, Kelas)”.

Berdasarkan definisi diatas dapat disimpulkan bahwa ERD adalah Suatu

model yang digunakan untuk membuat desain database yang bertujuan

menunjukan data yang berelasi pada database.

2.2.8. LRS (Logical Relational Structure)

Menurut Hasugian (2012:608) (Sebuah model system yang digambarkan

dengan sebuah diagram ER akan mengikuti pola / aturan permodelan tertentu dalam

kaitannya dengan konversi ke LRS, maka perubahan yang terjadi adalah mengikuti

aturan – aturan berikut ini : setiap entitas akan diubah kebentuk kotak, sebuah

atribut relasi disatukan dalam sebuah kotak bersama entitas jika hubungan yang

terjadi pada diagram ER 1:M (relasi bersatu dengan cardinality M) atau tingkat

hubungan 1:1 (relasi bersatu dengan cardinality yang saling membutuhkan

20

referensi), sebuah relasi dipisah dalam sebuah kotak tersendiri (menjadi entitas

baru) jka tingkat hubunganya M:M (many to many) dan memiliki foreign key

sebagai primary key yang diambil dari kedua entitas yang sebelumnya saling

berhubungan.

Sedangkan menurut Frieyadi dalam Rahmayu (2015:162) “LRS merupakan

hasil dari pemodelan Entity Relationship (ER) beserta atributnya sehingga bisa

terlihat hubungan antar entitas”.

Berdasarkan definisi diatas dapat disimpulkan bahwa Logic Relational

Stucture (LRS) merupakan diagram yang dibentuk dari hasil antar himpunan entitas

yang mengikuti pola pemodelan tertentu.

2.2.9. UML (Unified Modeling Language)

Menurut Nugroho (2010:6), “UML (Unified Modeling Language) adalah

‘bahasa’ pemodelan untuk sistem atau perangkat lunak yang berparadigma

‘berorientasi objek’ ”.

UML (Unified Modeling Languange) menurut Mulyani. (2016:42) adalah

“sebuah teknik pengembangan sistem yang menggunakan bahasa grafis sebagai alat

untuk pendokumentasian dan melakukan spesifikasi pada sistem”.

2.2.10. Use Case Diagram

Menurut Alfatta (2007:91) “Use case adalah metode berbasis teks untuk

menggambarkan dan mendokumentasikan proses yang kompleks. Use case

menambahkan detail untuk kebutuhan yang telah dituliskan pada defenisi sistem

kebutuhan. Use case dikembangkan oleh analisa sistem bersama-sama dengan

pengguna. Pada tahapan selanjutnya, berdasarkan use case ini analisa menyusun

model data dan model proses”.

21

Menurut Nugroho (2009:10) “Use Case Diagram merupakan gambaran

menyeluruh dan pada umumnya sangatlah tidak terperinci oleh karena itu kita harus

memeperinci lagi perilaku sistem untuk masing-masing use case yang ada.”

Menurut Sukamto dan Shalahuddin (2015:155)”Use Case atau Diagram use

case merupakan pemodelan untuk kelakuan (behavior) sistem informasi yang akan

dibuat. Use case mendeskripsikan sebuah interaksi antara satu atau lebih aktor

dengan sistem informasi yang akan dibuat. Secara kasar, use case digunakan untuk

mengetahui fungsi apa saja yang berhak menggunakan fungsi-fungsi itu”.

Berdasarkan definisi diatas dapat disimpulkan Use case merupakan model

untuk menggambarkan kelakuan sistem yang akan dibuat. Use case digunakan

untuk mengetahui fungsi apa saja yang ada didalam sistem dan siapa saja yang

dapat menjalankan fungsi.

2.2.11. Activity Diagram

Menurut Andi (2010:62) “Diagram aktivitas (activity diagram)

sesungguhnya merupakan bentuk khusus dari state machine yang bertujuan

memodelkan komputasi-komputasi dan aliran kerja yang terjadi dalam

sistem/perangkat lunak yang sedang dikembangkan”.

Menurut Sukamto dan Shalahuddin (2015:161) “Diagram aktivitas atau

activity diagram menggambarkan workflow (aliran kerja) atau aktivitas dari sebuah

sistem atau proses bisnis atau menu yang ada pada perangkat lunak. Yang

perlu diperhatikan disini adalah bahwa diagram aktivitas menggambarkan aktivitas

sistem bukan apa yang dilakukan aktor, jadi aktivitas yang dapat dilakukan oleh

sistem”.

22

Berdasarkan definisi diatas dapat disimpulkan bahwa Activity diagram

adalah Diagram yang menggambarkan aliran kerja atau aktivitas yang

menggambarkan alur sistem dam menggambarkan aktivitas sistem bukan aktor.

Yang perlu diperhatikan disini adalah bahwa diagram aktivitas menggambarkan

aktivitas sistem bukan apa yang dilakukan aktor, jadi aktivitas yang dapat dilakukan

oleh sistem.

Diagram aktivitas juga banyak digunakan untuk mendefinisikan hal-hal berikut:

a. Rancangan proses bisnis dimana setiap urutan aktivitas yang digambarkan

merupakan proses bisnis sistem yang didefinisikan

b. Urutan atau pengelompokan tampilan dari sistem / user interface dimana

setiap aktivitas dianggap memiliki sebuah rancangan antarmuka tampilan.

c. Rancangan pengujian dimana setiap aktivitas dianggap memerlukan sebuah

pengujian yang perlu didefinisikan kasus ujinya.

d. Rancangan menu yang ditampilkan pada perangkat lunak.

2.2.12. Unit Pengujian

Black Box Testing (pengujian kotak hitam) yaitu pengujian perangkat lunak

dari segi spesifikasi fungsional tanpa menguji desain dan kode program. Pengujian

dimaksudkan untuk mengetahui terhadap fungsi-fungsi, masukan, dan keluaran dari

perangkat lunak sesuai dengan spesifikasi yang dibutuhkan. Membuat kasus uji

yang bersifat mencoba semua fungsi dengan memakai

perangkat lunak apakah sesuai dengan spesifikasi yang dibutuhkan. Kasus uji

dibuat dengan kasus benar dan kasus salah, misalkan kasus proses login (Sukamto

dan Shalahuddin, 2013:275), adalah:

23

1. Jika user memasukkan nama pemakai (username) dan kata sandi (password)

yang benar.

2. Jika user memasukkan nama pemakai (username) dan kata sandi (password)

yang salah, misalnya nama pemakai benar tapi kata sandi salah, atau

sebaliknya, atau keduanya salah.

Sedangkan menurut Rizky dalam Rahayu (2011:264) “blackbox testing

adalah tipe testing yang memperlakukan perangkat lunak yang tidak diketahui

kinerja internalnya. Sehingga para tester memandang perangkat lunak seperti

layaknya sebuah ‘kotak hitam’ yang tidak penting dilihat isinya, tapi cukup dikenai

proses testing di bagian luar”.

Klasifikasi black box testing mencakup beberapa pengujian menurut

Simarmata dalam Rahayu (2010:316), yaitu:

1. Pengujian fungsional (functional testing)

Pengujian dilakukan dalam bentuk tertulis untuk memeriksa apakah aplikasi

berjalan seperti yang diharapkan. Pengujian fungsional meliputi seberapa baik

sistem melaksanakan fungsinya, termasuk perintah-perintah pengguna,

manipulasi data, pencarian dan proses bisnis, pengguna layar, dan integrasi.

Pengujian fungsional juga meliputi permukaan yang jelas dari jenis fungsi-

fungsi, serta operasi back-end (seperti, keamanan dan bagaimana

meningkatkan sistem).

2. Pengujian tegangan (stress testing)

24

Pengujian tegangan berkaitan dengan kualitas aplikasi didalam lingkungan.

Idenya adalah untuk menciptakan sebuah lingkungan yang lebih menurut

aplikasi, tidak seperti saat aplikasi dijalankan pada beban kerja normal.

3. Pengujian beban (load testing)

Pada pengujian beban, aplikasi akan diuji dengan beban berat atau masukan,

seperti yang terjadi pada pengujian situs web, untuk mengetahui apakah

aplikasi atau kinerjanya menurun. Pengujian beban beroperasi pada tingkat

beban standar, biasanya beban tertinggi akan diberikan ketika sistem dapat

menerima dan tetap berfungsi dengan baik.

4. Pengujian khusus (ad-hoc testing)

Jenis pengujian ini dilakukan tanpa penciptaan rencana pengujian (test plan)

atau kasus pengujian (test case). Pengujian khusus membantu dalam

menentukan lingkup dan durasi dari berbagai pengujian lainnya dan juga

mambantu para penguji dalam mempelajari aplikasi sebelum memulai

pengujian dengan pengujian lainnya. Pengujian ini merupakan metode

pengujian formal yang paling sedikit. Membaca persyaratan atau spesifikasi

(jika ada) jarang memberikan panduan yang jelas mengenai bagaimana sebuah

program benar-benar bertindak, bahkan dokumentasi pengguna tidak

menangkap “look and feel” dari sebuah program.

5. Pengujian penyelidikan (exploratory testing)

Pengujian penyelidikan mirip dengan pengujian khusus dan dilakukan untuk

mempelajari atau mencari aplikasi.

6. Pengujian usabilitas (usability testing)

25

Pengujian ini dilakukan jika antarmuka pengguna dari aplikasinya penting dan

harus spesifik untuk jenis pengguna tertentu. Pengujian usabilitas adalah proses

yang bekerja dengan pengguna akhir secara langsung maupun tidak langsung

untuk menilai bagaimana pengguna merasakan paket perangkat lunak dan

bagaimana mereka berinteraksi dengannya. Tujuan dari pengujian usabilitas

harus membatasi dan menghilangkan kesulitan bagi pengguna dan untuk

mempengaruhi area yang kuat untuk usabilitas maksimum.

7. “Pengujian Asap” (smoke testing)

Pengujian ini dilakukan untuk memeriksa apakah aplikasi tersebut sudah siap

untuk pengujian yang lebih besar dan bekerja dengan baik tanpa cela sampai

tingkat yang paling diharapkan.

8. Pengujian pemulihan (recovery testing)

Pengujian pemulihan (recovery testing) pada dasarnya dilakukan untuk

memeriksa seberapa cepat dan baiknya aplikasi bisa pulih terhadap semua jenis

crash atau kegagalan hardware, masalah bencana, dan lain-lain.

9. Pengujian volume (volume testing)

Pengujian volume dilakukan terhadap efisiensi dari aplikasi. Pengujian volume,

seperti namanya, adalah pengujian sebuah sistem (baik perangkat keras dan

perangkat lunak) untuk serangkaian pengujian dengan volume data yang

diproses adalah subjek dari pengujian, seperti sistem yang dapat menangkap

sistem pengolahan transaksi penjualan real-time atau dapat membarui basis

data atau pengembalian data (data retrieval).

10. Pengujian domain (domain testing)

26

Pengujian domain merupakan penjelasan yang paling sering menjelaskan

teknik pengujian.

11. Pengujian skenario (scenario testing)

Pengujian skenario adalah pengujian yang realistis, kredibel dan memotivasi

stakeholders, tantangan untuk program dan mempermudah penguji untuk

melakukan evaluasi. Pengujian ini menyediakan kombinasi variable-variable

dan fungsi yang sangat berarti dari pada kombinasi buatan yang didapatkan

dengan pengujian domain atau desain pengujiann kombinasi.

12. Pengujian regresi (regression testing)

Pengujian regresi adalah gaya pegujian yang berfokus pada pengujian ulang

(retesting) setelah ada perubahan. Pada pengujian regresi berorientasi risiko

(risk-oriented regression testing), daerah yang sama yang sudah diuji, akan kita

uji lagi dengan pengujian yang berbeda (semakin kompleks). Usaha pengujian

regresi bertujuan agar mengurangi risiko berikut ini:

a. Perubahan yang dimaksudkan untuk memperbaiki bug yang gagal.

b. Beberapa perubahan memiliki efek samping, tidak memperbaiki bug lama

atau memperkenalkan bug baru.

13. Penerimaan pengguna (user acceptance)

Pada jenis pengujian ini, perangkat lunak akan diserahkan kepada pengguna

untuk mengetahui apakah perangkat lunak memenuhi harapan pengguna dan

bekerja seperti yang diharapkan.

14. Pengujian alfa (alpha testing)

27

Pengguna akan menggunakan aplikasi dan pengembang mencatat setiap

masukan atau tindakan yang dilakukan oleh pengguna. Semua jenis perilaku

yang tidak normal dari sistem dicatat dan dikoreksi oleh para pengembang.

15. Pengujian beta (beta testing)

Pada jenis ini, perangkat lunak didistribusikan sebagai sebuah versi beta

dengan pengguna yang menguji aplikasi di situs mereka. Pengecualian atau

cacat yang terjadi akan dilaporkan kepada pengembang. Pengujian beta

dilakukan setelah pengujian alfa.