bab ii telaah pustaka dan hipotesis a. telaah pustaka 1...

21
BAB II TELAAH PUSTAKA DAN HIPOTESIS A. Telaah Pustaka 1. Pengertian dan Tujuan Pengendalian intern Pengendalian intern merupakan fungsi yang sangat vital dalam proses manajemen perusahaan, kadang-kadang fungsi ini merupakan suatu area aktivitas manajemen perusahaan yang sering diabaikan dan disalah artikan. Pengendalian intern merupakan suatu proses pencapaian tujuan tertentu yang telah ditetapkan sebelumnya dan merupakan suatu rangkaian tindakan yang dilakukan, serta menjadi suatu bagian yang tidak dapat dipisahkan dalam suatu perusahaan. Definisi pengendalian intern yang dikemukakan oleh Hery (2013:159) adalah sebagai berikut : Pengendalian intern adalah seperangkat kebijakan dan prosedur untuk melindungi aset atau kekayaan perusahaan dari segala bentuk tindakan penyalahgunaan, menjamin tersedianya informasi akuntansi perusahaan yang akurat, serta memastikan bahwa semua ketentuan (peraturan) hokum/undang- undang, serta kebijakan manajemen telah dipatuhi atau dijalankan sebagaimana mestinya oleh seluruh karyawan perusahaan. Selain itu pengertian pengendalian intern menurut Mulyadi (2013:163) menyatakan bahwa : Pengendalian intern dalam arti luas adalah pengendalian yang meliputi struktur- struktur organisasi, metode dan ukuran yang dikoordinasikan untuk menjaga kekayaan organisasi, mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi, mendorong efesiensi dan dipatuhinya kebijakan-kebijakan manajemen.

Upload: doliem

Post on 10-May-2019

228 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II TELAAH PUSTAKA DAN HIPOTESIS A. Telaah Pustaka 1 ...repository.uir.ac.id/822/2/bab2.pdfPengertian dan Tujuan Pengendalian intern Pengendalian intern merupakan fungsi yang sangat

BAB II

TELAAH PUSTAKA DAN HIPOTESIS

A. Telaah Pustaka

1. Pengertian dan Tujuan Pengendalian intern

Pengendalian intern merupakan fungsi yang sangat vital dalam proses

manajemen perusahaan, kadang-kadang fungsi ini merupakan suatu area aktivitas

manajemen perusahaan yang sering diabaikan dan disalah artikan. Pengendalian intern

merupakan suatu proses pencapaian tujuan tertentu yang telah ditetapkan sebelumnya

dan merupakan suatu rangkaian tindakan yang dilakukan, serta menjadi suatu bagian

yang tidak dapat dipisahkan dalam suatu perusahaan.

Definisi pengendalian intern yang dikemukakan oleh Hery (2013:159) adalah

sebagai berikut :

Pengendalian intern adalah seperangkat kebijakan dan prosedur untuk

melindungi aset atau kekayaan perusahaan dari segala bentuk tindakan

penyalahgunaan, menjamin tersedianya informasi akuntansi perusahaan yang

akurat, serta memastikan bahwa semua ketentuan (peraturan) hokum/undang-

undang, serta kebijakan manajemen telah dipatuhi atau dijalankan sebagaimana

mestinya oleh seluruh karyawan perusahaan.

Selain itu pengertian pengendalian intern menurut Mulyadi (2013:163)

menyatakan bahwa :

Pengendalian intern dalam arti luas adalah pengendalian yang meliputi struktur-

struktur organisasi, metode dan ukuran yang dikoordinasikan untuk menjaga

kekayaan organisasi, mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi,

mendorong efesiensi dan dipatuhinya kebijakan-kebijakan manajemen.

Page 2: BAB II TELAAH PUSTAKA DAN HIPOTESIS A. Telaah Pustaka 1 ...repository.uir.ac.id/822/2/bab2.pdfPengertian dan Tujuan Pengendalian intern Pengendalian intern merupakan fungsi yang sangat

Pengendalian intern merupakan suatu proses untuk mencapai tujuan tertentu.

Pengendalian intern sendiri bukan merupakan suatu tujuan.Pengendalian intern

merupakan suatu tindakan yang bersifat pervasive dan menjadi bagian yang tidak

terpisahkan. Pengendalian intern dijalankan oleh orang dari setiap jenjang organisasi,

yang mencakup dewan komisaris, manajemen dan personel lainya.Pengendalian intern

ditunjukan untuk mencapai tujuan yang saling berkaitan dengan pelayanan laporan

keungan, kepatuhan dan operasi.

Menurut Diana (2011:82) pengendalian intern adalah semua rencana

organisasional, metode dan pengukuran yang dipilih oleh suatu kegiatan usaha untuk

mengamankan harta kekayaannya, mengecek keakuratan dan keandalan data akuntansi

usaha tersebut, meningkatkan efesiensi operasional dan mendukung dipatuhinya

kebijakan yang telah ditetapkan.

Pengendalian intern meliputi beberapa aktivitas, yaitu :

a. Perencanaa

b. Koordinasi antar berbagai bagian dalam organisasi

c. Komunikasi Informasi

d. Pengambilan keputusan

e. Memotivasi orang-orang dalam organisasi agar prilaku sesuai dengan tujuan

organisasi

f. Pengendalian

g. Penilaian Kerja

Alvin A. Arens dkk, (2008:370) juga mengatakan system pengendalian intern

adalah terdiri dari kebijakan dan prosedur yang dirancang untuk memberikan

manajemen kepastian yang layak bahwa perusahaan telah mencapai tujuan dan

sasarannya.

Page 3: BAB II TELAAH PUSTAKA DAN HIPOTESIS A. Telaah Pustaka 1 ...repository.uir.ac.id/822/2/bab2.pdfPengertian dan Tujuan Pengendalian intern Pengendalian intern merupakan fungsi yang sangat

Defenisi diatas mempunyai ruang lingkup yang sangat luas, tgidak saja

mencakup kegiatan akuntansi dan keuangan, tetapi sangat luas sampai pada aspek

operasi perusahaan. Pengertian pengendalian intern dalam arti sempit dapat diartikan

sama dengan : “ internal check” yaitu suatu system atau prosedur yang secara otomatis

dapat saling memeriksa, dalam arti bahwa data akuntansi yang dihasilkan oleh suatu

bagian atau fungsi lain dalam suatu organisasi/satuan usaha. Pada dasarnya prosedur

pengendalian intern yang baik tidak hanya terdapat masalah-masalah yang berhubungan

lansung dengan bagian akuntansi dan keuangan, tetapi lebih luas sampai pada seluruh

aspek kegiatan perusahaan.

Suatu perusahaan yang telah berjalalan harus terus memonitor kegiatan dan

hasilnya. Bagian manajemen dan meningkatkan hasil yang akan dicapai.

Tujuan dari pengendalian intern menurut Mulyadi (2014:180) adalah sebagai

berikut :

a. Memperkecil kemungkinan kesalahan pernyataan data akuntansi

b. Memperkecil penyelewengan dan penggelapan dana

c. Meningkatkan efesiensi kerja dan mencegah pemborosan

Sedangkan tujuan pengendalian intern menurur Krismiaji (2010:215)

berpendapat bahwa tujuan dilakukannya pengendalian intern adalah untuk mencegah

timbulnya kerugian bagi suatu organisasi, yang timbul antara lain karena sebab-sebab

sebagai berikut :

a) Penggunaan sumber daya yang tidak efesien dan boros

b) Keputusan manajemen yang tidak baik

c) Kesalahan yang tidak disengaja dalam pencatatan dan pemrosesan data

Page 4: BAB II TELAAH PUSTAKA DAN HIPOTESIS A. Telaah Pustaka 1 ...repository.uir.ac.id/822/2/bab2.pdfPengertian dan Tujuan Pengendalian intern Pengendalian intern merupakan fungsi yang sangat

d) Kehilangan atau kerusakan catatan yang secara tidak sengaja

e) Kehilangan aktiva karna kecerobohan karyawan

f) Tidak ditaatinya kebijakan manajemen dan peraturan lainya oleh para

karyawan

g) Perubahan secara tidak sah terhadap system informasi akuntansi atau

komponen-komponennya

Definis-defini diatas mempunyai mempunyai ruang lingkup yang sangat luas,

tidak saja mencakup bagian kegiatan akuntansi dan keuangan, tetapi sangat luas sampai

pada aspek operasi perusahaan. Pengertian pengendalian intern dalam arti sempit dapat

diartikan sama dengan “internal check”yaitu suatu sistem atau prosedur yang secara

otomatis dapat saling memeriksa, dalam arti bahwa data akuntansi yang dihasilkan oleh

suatu bagian atau fungsi lain dalam suatu organisasi/satuan usaha. Pada dasarnya

prosedur pengendalian intern yang baik tidak hanya terdapat pada masalah-masalah

yang berhubungan lansung dengan bagian akuntansi dan keuangan, tetapi lebih luas

sampai pada seluruh aspek kegiatan perusahaan.

Abdul Halim (2001:189) mengemukakan bahwa pentingnya pengendalian intern

bagi manajemen bank adalah:

a. Lingkup dan ukuran entitas bisnis semakin komplek,hal ini mengakibatkan

manajemen harus mengendalikan laporan dan analisis yang banyak

jumlahnya agar peranan pengendalian dapat berjalan efektif.

b. pemeriksaan dan penelaahan bahwa dalam system yang baik memeberikan

perlindungan terhadap kelemahan manusia dan mengurangi kemungkinan

kekeliruan dan ketidakberesan yang terjadi.

Page 5: BAB II TELAAH PUSTAKA DAN HIPOTESIS A. Telaah Pustaka 1 ...repository.uir.ac.id/822/2/bab2.pdfPengertian dan Tujuan Pengendalian intern Pengendalian intern merupakan fungsi yang sangat

c. pengendalian yang baik akan mengurangi beban pelaksanaan audit sehingga

dapat mengurangi biaya atau fee audit

Sedangkan bagi perusahaan pengendalian intern dapat digunakan secara efektif

untuk mencegah penggelapan maupun menyimpangan. Dalam kata lain pengendalian

intern akan memberikan kepastian bahwa penggelapan laporan keuangan dapat dicegah

atau dideteksi lebih dini.

2. Unsur-unsur pengendalian Intern

Menurut Mulyadi (2013:165) untuk menciptakan pengendalian intern yang baik

dalam perusahaan maka ada empat unsur pokok yang harus dipenuhi antara lain:

a) Struktur organisasi yang memisahkan tanggung jawab fungsional secara

tegas

Karyawan yang mutunya sesuai dengan tanggung jawabnyaStruktur

organisasi merupakan kerangka (framework) pembagian tanggung jawab

fungsional kepada unit-unit organisasi yang dibentuk untuk melaksanakan

kegiatan-kegiatan pokok perusahaan.Dalam perusahaan manufaktur

misalnya, kegiatan pokoknya adalah memproduksi dan menjual

produk.Untuk melaksanakan kegiatan pokok tersebut dibentuk departemen

prosuksi, departemen pemasaran, dan departemen keuangan dan

umum.Departemen-departemen ini kemudian terbagi-terbagi lebih lanjut

menjadi unit-unit organisasi yang lebih kecil untuk melaksanakan kegiatan-

kegiatan perusahaan. Pembagian tanggung jawab fungsional dalam

organisasi ini didasarkan pada prinsip-prinsip berikut :

1. Harus dipisahkan fungsi-fungsi operasi dan penyimpanan dari funsi

akuntansi.

2. Suatu funsi tidak boleh diberi tanggung jawab penuh pada semua tahap

suatu transaksi.

b) Sistem wewenang dan prosedur pencatatan yang memberikan perlindunagn

yang cukup terhadap kekayaan, utang, pendapatan dan biaya dalam

organisasi setiap transaksi hanya terjadi atas dasar otorisasi dari pejabat yang

memilki wewenang untuk menyetujui terjadinya transaksi tersebut. Oleh

karena itu dalam organisasi harus dibuat sistem yang mengatur pembagian

wewenang untuk otorisasi atas terlaksananya setiap transaksi dalam

organisasi.

Page 6: BAB II TELAAH PUSTAKA DAN HIPOTESIS A. Telaah Pustaka 1 ...repository.uir.ac.id/822/2/bab2.pdfPengertian dan Tujuan Pengendalian intern Pengendalian intern merupakan fungsi yang sangat

c) Praktik yang sehat dalam melaksanakan tugas dan fungsi setiap unit

organisasi.

Adapun cara-cara yang umumnya ditempuh oleh perusahaan dalam

menciptakan praktik yang sehat adalah :

1. Penggunaan formulir bernomor urut bercetak yang pemalkaiannya harus

dipertanggung jawabkan oleh yang berwenang.

2. Pemeriksaan mendadak (surprised audit).

3. Setiap transaksi tidak boleh dilaksanakan dari awal sampai akhir oleh

satu orang atau satu unit organisasi,tanpa campur tangan dari orang atau

unit organisasi lain.

4. Perputaran jabatan (job ration

5. Keharusan menggambil cuti bagi karyawan yang berhak

6. Secara periodik diadakan pencocokan fisik kekayaan dengan catatan

7. Pembentukan unit organisasi yang bertugas untuk mengecek efektivitas

unsure-unsur sistenm pengendalian yang lain.

d) Karyawan yang mutunya sesuai dengan tanggung jawabnya.

Bagaimanapun baik struktur organisasi, sistem otorisasi dan prosedur

pencatatan, serta berbagai cara yang diciptakan untuk mendorong praktik

yang sehat,semuanya tergantung pada manusia yang

melaksanakannya.diantara 4 pokok pengendalian intern tersebut, unsur mutu

karyawan yang paling penting.jika perusahaan memiliki karyawan yang

kompoten dan jujur, unsur pengendalian yang lain dapat dikurangi sampai

batas yang minimum, dan perusahaan dapat tetap mampu menghasilkan

pertanggungjawaban keuangan yang dapat diandalkan. Tapi tetap semua

unsur pada kendalinya masing-masing agar pengendalian intern berjalan

sebagaimana mestinya.

Dalam Standar Profesional Akuntan Publik (2011:319.1) dijelaskan bahwa untuk

kepentingan audit atas laporan keuangan maka pengendalian intern satuan usaha terdiri

dari lima unsur yaitu:

1. lingkungan pengendalian

adalah dasar bagi pelaksanaan terhadap penyaluran kredit dari dalam

perusahaan dan merupakan dasar untuk semua komponen pengendalian

intern, menyediakan disiplin dan struktur.

Faktor-faktor yang mencakup lingkungan pengendalian:

Page 7: BAB II TELAAH PUSTAKA DAN HIPOTESIS A. Telaah Pustaka 1 ...repository.uir.ac.id/822/2/bab2.pdfPengertian dan Tujuan Pengendalian intern Pengendalian intern merupakan fungsi yang sangat

a) integritas dan nilai etika

b) komitmen terhadap kompetensi

c) partisipasi dewan komisaris/komite audit

d) filosofi dan gaya operasi manajemen

e) struktur organisasi

f) pemberian wewenang

g) kebijakan dan praktek sumber daya manusia

2. Penaksiran Resiko

adalah identifikasi entitas dan analisis terhadap resiko yang relevan untuk

mencapai tujuannya, membentuk suatu dasar untuk menentukan bagaimana

resiko harus dikelola. Resiko dapat berubah atau timbul karena keadaan

seperti berikut ini:

a) Perubahan dalam lingkungan operasi

b) Personel baru

c) Sistenm informasi baru atau yang diperbaiki

d) Pertumbuhan yang pesat

e) Treknologi baru

f) Lini baru,produk atau efektivitas baru

g) Restrukturrisasi

h) Operasi luar negeri

i) Penerbitan standar akuntansi baru

3. Aktivitas pengendalian

adalah kebijakan dan prosedyur yang membantu menyakinkan bahwa

tindakan yang diperlukan telah dilaksanakan uyntuk menghadapi resiko

dalam pencapaian tujuan entitas. Aktivitas pengendalian yang mungkin

relevan dengan audit dapat digolongkan sebagai kebijakan dan prosedur yang

berkaitan dengan:

a) Pemindahan tugas yang cukup

b) System otorisai yang pantas terhadap transaksi dan aktivitas

Page 8: BAB II TELAAH PUSTAKA DAN HIPOTESIS A. Telaah Pustaka 1 ...repository.uir.ac.id/822/2/bab2.pdfPengertian dan Tujuan Pengendalian intern Pengendalian intern merupakan fungsi yang sangat

c) Dokumen dan catatan yang memadai

d) Pengendalian fisik atas aktivitas dan catatan

4. Informasi dan komunikasi

adalah pengidenbtifikasikan, penangkapan dan pertukaran informasi dalam

suatu bentuk dan waktu yang memyngkinkan orang melaksanakan tanggung

jawab mereka. Sistemnm komuniaksi dan informasi ini mencakup metode

dan catatan yang digunakan untuk:

a) Mengindentifikasikan dan mencatat semua transaksi yang sah

b) Menjelaskan pada saat yang tepat transaksi secara cukup rinci untuk

memungkinkan penggolongan

c) Mengukur nilai transaksi

d) Menentukan periode terjadinya transaksi

e) Menyajikan transaksi semestinya dan pengungkapan yang berkaitan

dalam laporan keuangan

5. Pemantauan adalah proses yang menentukan kualitas intern sepanjang waktu.

Menurut Romney (2006:231) lima komponen model pengendalian internal

COSO yang saling berhubungan,yaitu:

a. Lingkunagn pengendaliuan

Inti dari bisnis apa pun adalah orang-orangnya, cirri perorangan, termasuk

integritas, nilai-nilai etika, dan kompetensi serta lingkungan tempat

beroperasi. Mereka adalah mesin yang mengemudikan organisasi dan dasar

tempat segala hal terletak. Lingkungan pengendalian terdiri dari faktor-faktor

berikut ini:

1. Komitmen atas integritas dan nilai-nilai etika

2. Filosofi pihak manajemen dan gaya beroperasi.

3. Struktur organisasional

Page 9: BAB II TELAAH PUSTAKA DAN HIPOTESIS A. Telaah Pustaka 1 ...repository.uir.ac.id/822/2/bab2.pdfPengertian dan Tujuan Pengendalian intern Pengendalian intern merupakan fungsi yang sangat

4. Badan audit

5. Komite audit bertanggung jawab untuk mengawasi struktur

6. Metode untuk memberikan oitoritas dan tanggung jawab

7. Kebijakan dan praktik-praktik dalam sumberdaya mnanusia

8. Kebijakan dan praktik-praktik mengenai pengontrakan, pelatihan,

pengevaluasian, pemberian kompensasi, dan promosi pegawai

mempengaruhi kemampuan organisasi untuk meminimalkkan anacaman,

resiko, dan pajanan.

9. Pengaruh-pengaruh eksternal.

b. Aktivitas pengendalian

Kebijakan dan prosedur pengendalian harus dibuat dan dilaksanakan

membantu memastikan bahwa tindakan yang diindentifikasi oleh pihak

manajemen mengatasi resiko pencapaian tujuan organisasi secara efektif

dijalankan secara umum, prosedur-prosedur pengendalian termasuk dalam

satu dari lima kategori berikut:

1. Otorisasi transaksi dan kegiatan yang memadai

Para pegawai melaksanakan tugas dan membuat keputusan yang

mempengaruhi asset perusahaan. Oleh karena pohak manajemen

kekurangan wakjtu dan sumberdaya untuk melakukan supervise setiap

aktivitas dan keputusan, mereka membuat kebijakan untuk diakui oleh

para pegawai, dan kemudian memberdayajkan merelka untuk

melaksanakan.

2. Pemisahan tugas

Pengendalian internal yang baik mensyaratkan bahwa tidak ada pegawai

yang diberi tanggung jawab terlalu banyak.Seorang pegawai seharusnya

tidak berada dalam posisi untuk melakukan penipuan atau kesalahan

yang tidak disengaja.

3. desain dan penggunaan dokumen serta catatan yang memadai

Desain dan pengguna catatan yang memadai membantu untuk

memastikan pecatatan yang akurat dan lengkap atas seluruh data

transaksi yang berkaitan.Bentuk dan isinya harus dijaga agar tetap

sesederhana mungkin untuk mendukung pencatatan yang efesien,

meminimalkan kesalahan pencatatan, dan memfasilitasi peninjauan serta

verifikasi. Dokumen-dokumen yang dipergunakan untuk memindahkan

aseet ke orang lain, harus memiliki ruang untuk tanda tangan pihak

penerina asset.

Page 10: BAB II TELAAH PUSTAKA DAN HIPOTESIS A. Telaah Pustaka 1 ...repository.uir.ac.id/822/2/bab2.pdfPengertian dan Tujuan Pengendalian intern Pengendalian intern merupakan fungsi yang sangat

4. Penjaga asset dan catatan yang memadai

Ketikas orang berfikir tentang penjagaan asset, mereka sering kali

berfikir tentang kas dan asset fisik, seperti persendian dan perlengkapan.

Akan tetapi, disa sekarang ini, salah satu asset terpenting perusahaan

adalah informasi.Oleh sebab itu, harus diambil langkah-langkah untuk

menjhaga baik asset berupa informasi maupun fisik. Prosedur-prosedur

berikut ini menjaga asset pencurian, penggunaan tanpa otorisasi dan

vandalism:

1. Mensurpervisi dan memisahkan tugas secara evektif

2. Memelihara catatan asset, termasuk informasi secara akurat

3. Membatasi akses secara fisik ke asset

4. Melindungi akses secara fisik ke asset

5. Mengendalikan lingkungan

5. pemeriksaan independen atas kerja

Pemeriksaan internal untuk memastikan bahwa seluruh transaksi diproses

secara akurat adalah elemen pengendaluian lainnya yang penting.

Pemeriksaan ini harus independen, karena pemeriksaan umumnya akan

efektif apabila dilaksanakan oleh orang lain yang tidak bertanggung

jawab atas jalannya operasi yang diperiksa.

c. Penilaian Resiko

Organisasi harus sabar akan berurusan dengan resiko yang dihadapi.

Penilaian resiko merupakan proses indentifikasi dan analisis risiko yang

dapat mengahambat atau berhubungan dengan pencapaian tujuan

perusahaan, serta menentukan cara bagaimana resiko itu ditangani. COSO

mengarahkan kita melakukan indentifikasi terhadap resiko internal maupun

ekstern dari aktivitas suatu entity atau indivisu. Pada tahap ini terdapat cost-

benefit consideration yang memeperhitungkan cost dan bonefit yang akan

dihasilkan dari suatu penerapan control. Artinya, jika biaya untuk

pengendalian intern terlalu besar, maka sistem pengendalian intern tersebut

sudah tidak punya makna positif lagi.

d. Informasi Komunikasi

Page 11: BAB II TELAAH PUSTAKA DAN HIPOTESIS A. Telaah Pustaka 1 ...repository.uir.ac.id/822/2/bab2.pdfPengertian dan Tujuan Pengendalian intern Pengendalian intern merupakan fungsi yang sangat

Disekitar aktivitas pengendalian terdapat system informasi dan komunikasi.

System informasi harus dapat memberikan dat yang memiliki karakteriktik:

a. relative to established objectives (berhubungan dengan sasaran) b.

accurate and in sufficient detail (akurat dan terinci) c. understandable and in

a usable form ( mudah dipahami/digunakan) komunikasi membahas

mengenai perlunya penyampain semua hal-hal yang berhubungan kebijakan

pimpinan kepada seluruh anggota organisasi. Semua pegawai harus paham

tentang kondisi perusahaan, kebijakan pemimpin, tentang internal control,

competitive, dan keadaan ekonomi

e. Pengawasn

Seluruh proses harus diawasi, dan perubahan dilakukan sesuai dengan

kebutuhan. Melalui cara ini, system dapat beraksi secara sdianamis, berubah

sesuai tuntutan kedaan. Komponen pemantauan atau pengwasan dijelaskan

dalam COSO untuk memastikan keandalan system dan internal control dari

waktu ke waktu. Pada hakekatnya terdapat dua mekanisme pemantauan yaitu

: 1) yang bersifat on going monitoring activities, yaitu pengawasan yang

berlansung dilakukan oleh masing-masing atasan pihak yang bersangkutan

berdasarkan jenjang hirarki jabatan dan 2) separate monitoring activities

yaitu pengawasan yang dilakukan oleh fungsi audit.pada masa orde baru

kedua jenis pengawasan ini sering disebut dengan istilah pengawasan

melekat (oleh atasan) dan pengwasan fungsional.

Contoh aktivitas pengawasan :

Page 12: BAB II TELAAH PUSTAKA DAN HIPOTESIS A. Telaah Pustaka 1 ...repository.uir.ac.id/822/2/bab2.pdfPengertian dan Tujuan Pengendalian intern Pengendalian intern merupakan fungsi yang sangat

1) Manajemen meriview pengeluaran accrual dengan pengeluaran yang

dianggarkan pada unit yang dipimpimnnya.

2) Dilakukan pada saat unit fungsi audit

3. Pengertian kredit syariah

Kredit Syariah yaituPembiayaan yang diberikan kepada nasabah / konsumenya

untuk melakukan akad jual beli dengan cara pembayaran mencicil angsuran dengan

batasan waktu yang telah ditertentu oleh lembaga syariah. Syarat kredit ditetapkan

sesuai dengan prinsip syariah,

Koperasi simpan pinjam syariah atau jasa keuangan syariah menurut keputusan

menteri Negara koperasi dan usaha kecil menengah Republik Indonesia No

91/Kep/IV/KUKM/IX/2004 dalam pasal 1 adalah sebagai berikut :

a. Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-seorang atau badan

hokum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip

koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas asas

kekeluargaan.

b. Koperasi Jasa Keuangan Syariah selanjutnya yang disebut KJKS adalah

koperasi yang kegiatan usahanya bergerak dibidang pembiayaan, investasi

dan simpanan sesuai dengan pola bagi hasil (syariah).

c. Unit Jasa Keuangan Syariah selan jutnya disebut UJKS, adalah unit koperasi

yang bergerak dibidang usaha pembiayaan, investasi, dan simpanan dengan

pola bagi hasil (syariah) sebagai bagian dari kegiatan koperasi yang

bersangkutan.

Ketentuan syar’i rukun transaksi, dan pengawasan syariah transaksi mudhrabah

menurut PSAK 105, kontrak mudharabah dapat dibagi atas tiga jenis yaitu :

1) Mudharabah Muqayyadah

Mudharabah Muqayyadah adalah bentuk kerja sama antara pemilik dana dan

pengelola, dengan kondisi pengelola dikenakan pembatasan oleh pemilik

dana dalam hal tempat, cara, dan/atau objek investasi.

2) Mudharabah Muthlaqah

Page 13: BAB II TELAAH PUSTAKA DAN HIPOTESIS A. Telaah Pustaka 1 ...repository.uir.ac.id/822/2/bab2.pdfPengertian dan Tujuan Pengendalian intern Pengendalian intern merupakan fungsi yang sangat

Mudharabah Muthlaqah adalah bentuk kerja sama antara pemilik dana dan

pengolala tanpa adanya pembatasan oleh pemilik dana dalam hal tempat,

cara, maupun objek investasi.

3) Mudharabah Musytarakah

Mudharabah Musytarakah adalah bentuk mudharabah dimana dana pengelola

menyertakan modal atau dananya dalam kerja sama investasi.

Menurut undang-undang nomor 10 tahun 1998 (kasmir 2008:95) menyebutkan

pengertian kredit adalah:

Kredit adalah penyedian uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu,

berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjaman meminjam antara bank

dengan pihak lain yang mewajibkan pihak meminjam melunasi utangnya setelah

jangka waktu tertentu dengan pemberian bunga. Dalam arti luas kredit diartikan

sebagai kepercayaan yang berasal dari kata “credere” yaitu sama kepercayaan

yang diberikan oleh bank kepada nasabah bahwa uang yang dipinjamkan pasti

kembali.

4. Unsur-unsur, Tujuan dan Fungsi Kredit

Menurut Kasmir (2012:87) unsur-unsur dalam kredit tersebut adalah sebagai

berikut:

1) Kepercayaan

yaitu suatu ketyakinan pemberi kredit bahwa kredit yang diberikan (berupa

uang, barang atau jasa) akan benar-benar diterima kembali dimasa tertentu

dimasa dating.

2) Kesepakatan

yaitu disampingkan usur percaya di dalam kredit juga mengandung unsure

kesepakatan antara si pemberi kredit dengan si penerima kredit.

3) Jangka waktu

yaitu setiap kredit yang diberikan mwemiliki jangka waktu tertentu, jangka

waktu ini mencakup masa pengembalian kredit yang telah disepakati.

4) Resiko

yaitu adanya suatu tenggang waktu pengembalian akan menyebabkan suatu

resiko tidak tertagihnya/macet pemberian kredit.

5) Balas jasa

yaitu merupakan keuntungan atas pemberian suatu kredit atau jasa tersebut

yang kita kenal dengan nama bunga.

Page 14: BAB II TELAAH PUSTAKA DAN HIPOTESIS A. Telaah Pustaka 1 ...repository.uir.ac.id/822/2/bab2.pdfPengertian dan Tujuan Pengendalian intern Pengendalian intern merupakan fungsi yang sangat

Pemberian suatu fasilitas kredit mempunyai tujuan tertentu. Tujuan pemberian

kredit tersebut tidak akan terlepas dari misi bank tersebut didirikan.

Adapun tujuan utama pemberian suatu kredit menurut kasmir (2012:88) antara lain:

a) Mencari keuntungan

b) Membantu usaha nasabah, dan

c) Membantu pemerintah

Menurut Kasmir (2011:107) fungsi kreb dit dapat dikelompokan menjadi tujuh

bagian yaitu sebagai berikut:

1) Kredit pada hakikatnya dapat meningkatkan daya guna uang

2) Kredit dapat meningkatkan peredaran lalu lintas uang

3) Kredit dapat meningkatkan daya guna dan peredaran barang

4) Kredit sebagai salah satu alat stabilitas ekonomi

5) Kredit dapat meningkatkan kegairahan pendapatan

6) Kredit dapat menigkatkan pemerataan pendapatan

7) Kredit seabagai alat meningkatkan hubungan internasional

5. Penentuan Kebijakan Kredit

Lembaga keuangan harus menentukan kebijakan kredit yaitu penyelesaian

peraturan-peraturan yang ditetapkan terlebih dahulu secara tertulis maupun tidak

tertulis.Kredit merupakan suatu kepercayaan, sebelum suatu fasilitas kredit diberikan

maka bank harus merasa yakin merasa yakin terlebih dahulu bahwa kredit yang

diberikan benar-benar akan kembali. Untuk menimbulkan kepercayaan pemberi kredit

perlu meneliti terlebih dahulu apa, bagaimana dan siapa calon peminjam. Oleh karena

itu fasilitas kredit diberikan maka pihak bank harus melakukan penilaian kredit.

Menurut Sawaldjo Puspopranoto (2004:138) pernyataan kebijakan kredit adalah

sebagai berikut:

Page 15: BAB II TELAAH PUSTAKA DAN HIPOTESIS A. Telaah Pustaka 1 ...repository.uir.ac.id/822/2/bab2.pdfPengertian dan Tujuan Pengendalian intern Pengendalian intern merupakan fungsi yang sangat

a) Volume kredit

b) Kebijakan kredit harus memberikan pedoman umum mengenmai volume

perkreditan yang diiginkan

c) Biaya kredit

d) Suatu kebijhakan kredit juga menyebutkan buiaya yang akan dibebankan

untuk fasilitas krdeit yang diberikan bank. Biaya ini merliputi tingkat bunga,

fee, ongkos, denda dan lain-klain yang berkaitan dengan kontrak kredit

e) Bauran kredit

f) Kebijakan kredit harus memberikan referensi mengenai bauran (struktur)

kredit yang ingin dicapai bank dan sebagaimana keseimbangan dari setiap

jenis kredit yang layak di dalam pemberian fasilitas kredit

g) Factor lain. Factor lain perlu disebutkan dalam kebijakan kredit yaitu

mengenai pengaturan kredit. Adakan jenis agunan tertentu yang tidak akan

diterima bank, berupa jumlah kredit yang diperkenankan atau mengenai

persyaratan untuk memperoleh kredit.

Sebagai lembaga kredit, bank harus dapat menentukan policy atau kebijakan

umum yang harus ditempuhnya.pimpinan bank harus dapat menyelami dengan sungguh-

sungguh kondisi perekonomian dan perdangangan yang merupakan landasan bagi

usahanya.Agar pemberian kredit dapat terkontrol maka sdebaiknya bank

pengelompokan kolektibilitas kreditnya untuk mengetahui lancar tidaknya kredit yang

disalurkan.

Menurut Kasmir (2012:95) untuk melakukan penilaian kredit bank sering

melakukan analisis 7P yaitu :

1. Personality

Yitu suatu penilaian kepada nasabah dari segi kepribadian atau tingkah

lakunya sehari-hari atau masa lalu.Personalityjuga mencakup sikap, emosi,

tingkah laku dan tindakan nasabah dalam menyikapi suatu masalah.

2. Party

Yaitu pengklasifikasian nasabah kedalam klasifikasi tertentu atau golongan-

golongan tertentu berdasarkan modal, loyalitas serta karakternya.

3. Perpose

Yaitu untuk mengetahui tujuan nasabah dalam mengambil kredit, termasuk

jenis kredit yang di inginkan nasabah.

4. Prospect

Page 16: BAB II TELAAH PUSTAKA DAN HIPOTESIS A. Telaah Pustaka 1 ...repository.uir.ac.id/822/2/bab2.pdfPengertian dan Tujuan Pengendalian intern Pengendalian intern merupakan fungsi yang sangat

Yaitu untuk menilai suaru usaha nasabah dimasa akan dating

menguntungkan atau tidak dengan kata lain mempunyai prospek atau

sebaliknya.

5. Payment

Merupakan ukuran bagaimana cara nasabah dalam menmgembalikan kredit

yang telah diambil atau dari sumber mana saja dana untuk pengembalian

kredit diperolehnya.

6. Profitability

Untuk menganalisis kemampuan nasabah dalam mencari laba profabilitas

diukur dari periode-periode apakah sama atau meningkat, apalagi dengan

tambahan kredit yang diperolehnya dari bank.

7. Protection

Tujuannya adalah bagaimana menjaga agar kredit yang diberikan

mendapatkan jaminan perlindungan, perlindungan dapat berupa jaminan

barang atau jaminan asuransi.

Oleh karna pemberi kredit dimaksudkan untuk memperoleh keuntungan, maka

lembaga keuangan perlu melakukan penilaian kredit agar kredit yang diberikan

mencapai sasaran.

6. Pengendalian Intern Kredit

Pengendalian intern kredit sebaiknya dimulai dari proses pemberian kredit

apakah berjalan sesuai dengan prosedur yang ditetapkan atau tidak, karena

penyimpangan dalam prosedur kredit akan memberikan resiko yang tinggi dan kredit

bermasalah akan bertambah besar.

Menurut Teguh Pudjo Mulyono (2001:24) pengertian pengendalian intern kredit

sebagai berikut:

Pengendalian kredit adalah salah satu fungsi manajemen dalam usahanya untuk

penjagaan dan pengamanan dalam pengelolaan kekayaan bank dalam bentuk

perkreditan yang lebih baik dan efesien, guna menghindarkan terjadinya

penyimpangan-penyimpangan dengan cara mendorong dipatuhinya

kebijaksanaan-kebijaksanaan perkreditan yang telah ditetapkan serta

mengusahakan penyusunan administrasi perkreditan yang benar.

Page 17: BAB II TELAAH PUSTAKA DAN HIPOTESIS A. Telaah Pustaka 1 ...repository.uir.ac.id/822/2/bab2.pdfPengertian dan Tujuan Pengendalian intern Pengendalian intern merupakan fungsi yang sangat

Menurut Sukrisno Agoes (2008:79) baik buruknya pengendalian intern akan

memberikan pengaruh yang besar terhadap :

a) Keamanan harta perusahaan

b) Dapat dipercaya atau tidaknya laporan keuangan

c) Lama atau cepatnya proses pemeriksaan akuntan

d) Tinggi rendahn ya audit fee

e) Jenis opini yang akan diberikan akuntan publik

Menurut Z. Dunil (2005:243) proses perkreditan terbagi dalam beberapa tahap:

1) Tahap evaluasi sampai dengan keputusan persetujuan atau penolakan kredit:

a. Penelitian Surat Permohonan Kredit (SPK)

b. Penelitian kelengkapan data

c. Peninjauan atau pemeriksaan setempat

d. Analisa dan perhiyungan kredit serta perhitungan resiko kredit

e. Adpis

f. Keputusan

2) Tahap pemenuhan pesyaratan kredit samapi dengan pencairan kredit

a. Syarat legal

b. Syarat jaminan

1. Jaminan fudisia

2. Hak tanggungan dan hipotek

3. Hipotek

4. Tanggung rentang

5. Bentuk pengikatan terhadap jaminan lainnya

6. Paripasu atau jaminan yang nilainya cukup tinggi

7.Akta pemberitahuan tanggungan

1) Akad kredit (perjanjian kredit)

2) Pencairan kredit

3) Monitoring

a. Memantau aktivitas rekening

b. Pemesiksaan On The Spot

c. Analisa menjelang akhir periodes

d. Tahap penagihan sejak jatuh empo kredit sampai pelunasan dengan

kemungkinan eksekusi jaminan kredi. Tahap ini terjafi apabila ternyata

berubah menjadi kredi bermasalah dan tidak dapat diselesaikan pada

waktunya, dan

Page 18: BAB II TELAAH PUSTAKA DAN HIPOTESIS A. Telaah Pustaka 1 ...repository.uir.ac.id/822/2/bab2.pdfPengertian dan Tujuan Pengendalian intern Pengendalian intern merupakan fungsi yang sangat

4) Pembukuan / Penghapusan kredit macet

Untuk menjamin pengembalian kredit, bank tidak akan memberikan kredit tanpa

jaminan kepada siapapun juga, secara umum jaminan kredit diartikan sebagai

penyerahan atau penyertaan seseorang atas kesanggupan untuk menanggung

pembayaran kembali hutangnya.

Aspek-aspek yang perlu diperhatikan untuk menjamin sistem pengendalian

intern yang efektif dalam mengenai transaksi kredit adalah:

1. Permohonan kredit diisi sendiri oleh nasabah atau calon nasabah dengan

menggunakan formulir permohonan atau dengan surat. Data yang diperlukan

sama sekali tidak diperknanakan diisi oleh bank untuk membantu dalam hal

permohonan bila tidak mengerti cara pengisian tersebut.

2. Setiap minggu pejabat berwewenagn memeriksa pinjaman yang over draft

dan memperhatikan rekening yang over drafrt apakah melempaui ketentuan.

3. Harus terdapat bukti tertulis dari masing-masing transaksi yang telah terjadi.

4. Transaksi hanya dapat dilakukan kepada masalah yang tepat.

5. Harus ada penetapan batas maksimal dan wewenang persetujuan.

6. Persyaratan persetujuan pemberian kredit harus analis.

7. Kriteria Pengelolaan Kolektibilitas Kredit

Berdasarkan tingkat kolektibilitas tingkat pengenbalian kredit menurut Rivai

(2013:211) dapat dikelompokan ke dalam 5 golongan yaitu:

a. Kredit Lancar (pass)

Kredit atau ukuran suatu kredit dapat dilakukan lancar apabila

a) Pembayaran angsuran pokok dan bunga tepat waktu

b) Memiliki mutasi rekening yang aktif

c) Bagian dari kredit yang dijaminkan dengan angsuran tunai (cash

collateral)

b. Kredit dalam perhatian khusus (special mention)

Arti suatu kredit dikatakan dalam perhatian khusus apabila memenuhi

kriteria antara lain :

a) Terdapat tunggakan pembayaran pokok dan atau bunga sampai 90 hari

b) Kadang-kadang terjadi cerukan

c) Jarang terjadi pelanggaran terhadap kontrak yang diperjanjikan

d) Mutasi rekening relative aktif

e) Didukung dengan pinjaman baru

Page 19: BAB II TELAAH PUSTAKA DAN HIPOTESIS A. Telaah Pustaka 1 ...repository.uir.ac.id/822/2/bab2.pdfPengertian dan Tujuan Pengendalian intern Pengendalian intern merupakan fungsi yang sangat

c. Kredit kurang lancar (Sub standard)

Suatu kredit dikatakan kurang lancer apabila memenuhi kreteria sebagai

berikut :

a) Terdapat tunggakan pembayaran angsuran pokok dan bunga yang telah

melampaui 90 hari

b) Sering terjadi cerukan

c) Terjadi pelanggaran terhadap kontrak yang diperjanjikan dari 90 hari

d) Frekuensi mutasi rekening relative rendah

e) Terdapat indikasi masalah keunagan yang dihadapi debitur

f) Dokumen pinjaman yang lemah

d. Kredit diragukan (Doubtfull)

Dikatakan diragukan apabila memenuhi kreteria anatar lain:

1. Terdapat tunggakan pembayaran angsuran pokok dan bunga yang telah

melampaui 180 hari

2. Terjadi cerukan yang bersifat permanen

3. Terjadi wan prestasi lebih dari 180 hari

4. Terjadi kapitalisasi bunga

5. Dokumen hukum yang lemah baik untuk perjanjian kredit maupun

peningkatan pinjaman

e. Kredit macet (lost)

Kualitas kredit macet dikatakan macet apabila memenuhi kreteria berikut

antara lain:

1. Terdapat tunggakan pembayaran angsuran pokok dan bunga yang telah

mealampaui 270 hari

2. Kerugian opersional ditutup dengan pinjaman baru

3. Dari segi hukum dan kondisi

8. Penyelesaian Kredit Bermasalah

Penyelesaian kredit adalah usaha penyelamatan yang dilakukan Bank terhadap

kredit yang telah diklarifikasi sebagia kredit yang diragukan dan macet. Usaha

penyelesaian yang awal dilakukan adalah dengan cara memberikan teguran atau

peringatan lisan atau tertulis kepada debitur. Dapat juga dilakukan dengan wawancara

untuk mengetahui permasalahan sesungguhnya dihadapi oleh debitur.

Menurut Sutarno (2005:265) dengan adanya kredit yang bermasalaj menuntut

pihak bank untuk:

Page 20: BAB II TELAAH PUSTAKA DAN HIPOTESIS A. Telaah Pustaka 1 ...repository.uir.ac.id/822/2/bab2.pdfPengertian dan Tujuan Pengendalian intern Pengendalian intern merupakan fungsi yang sangat

a. Penyelesaian yang cepat, tepat dan akurat serta segera mengambil tindakan

hukum jika sudah tidak ada jalan lain penyelesaian melalui restrukturisasi

b. Dilakukan penilaian ulang atau review secara periodic agara dapat diketahui

sndiri mungkin baik actual loan problem,maupun potensial problem sehingga

bank dapat menggambil langkah pengamanannya (action program)

c. Dilakukan penyelamatan dan penyelesaian segera bila kredit menunjukan

potensi bermasalah (nonperforming loan)

Menurut Siswanto Sutojo (2007:171) adapun hal-hal yang menyebakan timbul

kredit bermasalah adalah sebagai berikut:

a. Menurunnya kondisi usaha perusahaan, yang disebabkan merosotnya kondisi

ekonomi umum dan / atau bidang usaha dimana mereka beroperasi

b. Adanya salah urus dalam pengelolaan bisnis perusahaan, atau karena kurang

berpengalaman dalam bidang usaha yang mereka tangani

c. Problem keluarga, misalnya perceraian, kematian, sakit yang

berkepanjangan, atau pemborosan dan oleh salah satu atau beberapa orang

anggota keluarga debitur

d. Kegagalan deitur pada bidang usaha atau perusahaan mereka yang lain

e. Kesulitan likuiditasi keunagan yang serius

f. Munculny kejadian yang diluar kekuasaan debitur, misalnya perang dan

bencana alam

g. Watak buruk debitur, (yang dari semula telah merencanakan untu tidak akan

mengembalikan kredit)

Untuk penyelesaian kredit macet tersebut pada prinsipnya pimpinan bertanggung

jawab untuk mengusahakan penagihan atau penyelesaian kredit macet dengan

membentuk tim penyelesaian kredit macet dalam usaha penyelesaian kredit macet

tersebut.

Menurut Kasmir (2008:127) penyelamatan terhadap kredit mcet dilakukan

dengan cara-cara seabagai berikut:

1. Rescheduling, yaitu dengan cara:

a. Memperpanjang jangka waktu kredit

b. Memperpanjang jangka waktu angsuran

Page 21: BAB II TELAAH PUSTAKA DAN HIPOTESIS A. Telaah Pustaka 1 ...repository.uir.ac.id/822/2/bab2.pdfPengertian dan Tujuan Pengendalian intern Pengendalian intern merupakan fungsi yang sangat

2. Reconditioning, yaitu dengan cara mengubah berbagai persyaratan yang

adanya seperti berikut:

a. Kapalitasi bunga, yaiyu bunga dijadikan hutang pokok

b. Penundaan pembayaran bunga sampai waktu tertentu

c. Penurunan suku bunga

d. Pembebasan bunga

3. Restructuring, yaitu dengan cara:

a. Menambah jumlah kredit

b. Menambahkan equaty, yaitu dengan cara menyetor uang tunai dan

tamabhan dari pemilik

4. Kombinasi, merupakan kombinasi dari kegita jenis metode yang di atas.

Restrukturisasi kredit dilakukan untuk semua kualitas dan hanya dapat dilakukan

untuk debitur yang masih memiliki prospek usaha yang baik dan telah diperlakukan

akan mengalami kesulitan pembayaran pokok atau bunga kredit

B. Hipotesis

Berdasarkan latar belakang masalah dan telaah pustaka yang dikemukakan

diatas, maka dapatlah di susun suatu dugaan sebagai berikut :

“penerapan sistem pengendalian intern terhadap pemberian kredit pada Baitul

Mal Watt Tamwil (BMT-SP) Agam Madani Tiku Utara Kecamatan Tanjung Mutiara

Kabupaten Agam Sumatera Barat belum berjalan secara efektif”.