bab ii telaah pustaka dan hipotesis a. telaah pustaka 1...

24
11 BAB II TELAAH PUSTAKA DAN HIPOTESIS A. Telaah Pustaka 1. Pengertian dan Fungsi Akuntansi Akuntansi merupakan suatu sistem informasi yang memberikan keterangan-keterangan mengenai data ekonomi untuk pengambilan keputusan bagi siapa saja yang memerlukannya. Pengertian akuntansi yang dikeluarkan oleh Komite Terminologi AICPA (The Committen Terminology of the American Institute of Certified Publik Accountants) dalam Ahmad Riahi Belkaoui (2011:128) adalah sebagai berikut : Akuntansi adalah sebuah seni pencatatan, penggolongan dan peringkasan transaksi dan kejadian yang bersifat keuangan dengan cara yang berdaya guna dalam bentuk satuan uang dan penginterprestasian hasil tersebut. Pengertian akuntansi menurut Rudianto (2012:4) adalah : Akuntansi adalah sistem informasi yang menghasilkan informasi keuangan kepada pihak-pihak yang berkepentingan mengenai aktivitas ekonomi dan kondisi perusahaan. Carl S. Warren, James M. Reeve, dkk (2014:3) mendefinisikan akuntansi sebagai berikut :

Upload: vonhu

Post on 05-Mar-2019

228 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II TELAAH PUSTAKA DAN HIPOTESIS A. Telaah Pustaka 1 ...repository.uir.ac.id/651/2/bab2.pdfAkuntansi adalah sistem informasi yang menghasilkan informasi keuangan kepada pihak-pihak

11

BAB II

TELAAH PUSTAKA DAN HIPOTESIS

A. Telaah Pustaka

1. Pengertian dan Fungsi Akuntansi

Akuntansi merupakan suatu sistem informasi yang memberikan

keterangan-keterangan mengenai data ekonomi untuk pengambilan keputusan

bagi siapa saja yang memerlukannya.

Pengertian akuntansi yang dikeluarkan oleh Komite Terminologi

AICPA (The Committen Terminology of the American Institute of Certified

Publik Accountants) dalam Ahmad Riahi Belkaoui (2011:128) adalah sebagai

berikut :

Akuntansi adalah sebuah seni pencatatan, penggolongan dan

peringkasan transaksi dan kejadian yang bersifat keuangan dengan

cara yang berdaya guna dalam bentuk satuan uang dan

penginterprestasian hasil tersebut.

Pengertian akuntansi menurut Rudianto (2012:4) adalah :

Akuntansi adalah sistem informasi yang menghasilkan informasi

keuangan kepada pihak-pihak yang berkepentingan mengenai aktivitas

ekonomi dan kondisi perusahaan.

Carl S. Warren, James M. Reeve, dkk (2014:3) mendefinisikan

akuntansi sebagai berikut :

Page 2: BAB II TELAAH PUSTAKA DAN HIPOTESIS A. Telaah Pustaka 1 ...repository.uir.ac.id/651/2/bab2.pdfAkuntansi adalah sistem informasi yang menghasilkan informasi keuangan kepada pihak-pihak

12

Akuntansi adalah sistem informasi yang menyediakan laporan untuk

para pemangku kepentingan mengenai aktivitas ekonomi dan kondisi

perusahaan.

Pengertian akuntansi menurut Dwi Martani (2012:4) adalah sebagai

berikut :

Akuntansi menghasilkan informasi yang menjelaskan kinerja

keuangan entitas dalam suatu periode tertentu dan kondisi keuangan

entitas pada tanggal tertentu.

Dari keseluruhan pengertian akuntansi diatas dapat dilihat bahwa

akuntansi merupakan aktifitas dalam perusahaan yang menghasilkan informasi

akuntansi tentang kondisi keuangan. Informasi akuntansi tersebut didapat

melalui proses pengidentifikasian transaksi, pencatatan, penggolongan dan

pelaporan laporan keuangan yang berguna bagi pihak-pihak yang

berkepentingan dalam membuat pertimbangan dan pengambilan keputusan.

Pada dasarnya dalam kehidupan sehari-hari banyak masyarakat

menggunakan fungsi akuntansi. Hal ini terwujud dalam bentuk pencatatan-

pencatatan yang dilakukan dengan maksud untuk mengetahui dan

mengendalikan keuangannya. Jadi, besar kecilnya cakupan pengetahuan dan

penerapan akuntansi sangat bergantung pada tingkat kebutuhannya serta fungsi

akuntansi itu sendiri.

Page 3: BAB II TELAAH PUSTAKA DAN HIPOTESIS A. Telaah Pustaka 1 ...repository.uir.ac.id/651/2/bab2.pdfAkuntansi adalah sistem informasi yang menghasilkan informasi keuangan kepada pihak-pihak

13

Menurut Ely Suhayati dan Sri Dewi Anggadini (2009:3) memberikan

pengertian fungsi akuntansi sebagai berikut :

Fungsi akuntansi adalah untuk menghitung laba yang dicapai

perusahaan kemudian menilai apakah pimpinan perusahaan telah

melaksanakan tugas dan kewajiban yang telah dibebankan oleh para

pemilik sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai dan membantu

mengamankan dan mengawasi semua hak dan kewajiban perusahaan

khususnya dari segi keuangan.

Dari pengertian fungsi akuntansi tersebut dapat dilihat bahwa dalam

menjalankan suatu usaha akuntansi sangat dibutuhkan terutama dalam

menyediakan informasi akuntansi sebagai cermin aktivitas usaha untuk

mengambil keputusan ekonomi.

2. Prinsip dan Konsep Dasar Akuntansi

Dalam hal menerapkan akuntansi ada hal-hal yang perlu diperhatikan

mengenai konsep dasar akuntansi. Adapun konsep-konsep yang melandasi

bentuk, isi dan susunan laporan keuangan antara lain sebagai berikut :

a) Konsep kesatuan usaha (Business Entity Concept), yaitu pemisahan

transaksi usaha dengan transaksi non usaha.

Menurut Winwin Yadiati dan Ilham Wahyudi (2008:39) konsep

kesatuan usaha merupakan satuan usaha bisnis yang berdiri sendiri dan

terpisah dari harta pemilik. Dengan demikian transaksi pribadi pemilik

tidak boleh dicatat oleh perusahaan.

Page 4: BAB II TELAAH PUSTAKA DAN HIPOTESIS A. Telaah Pustaka 1 ...repository.uir.ac.id/651/2/bab2.pdfAkuntansi adalah sistem informasi yang menghasilkan informasi keuangan kepada pihak-pihak

14

b) Konsep kelangsungan usaha (Going Concern)

Menurut Soemarso S.R (2008:23) konsep kelangsungan usaha adalah

konsep yang menganggap bahwa suatu kesatuan usaha diharapkan akan

terus beroperasi dengan menguntungkan dalam jangka waktu yang

terbatas.

c) Konsep objektif (Objectivity concept)

Menurut Winwin Yadiati dan Ilham Wahyudi (2008:39) konsep

objektif adalah seluruh catatan dan laporan keuangan lazimnya dibukukan

sebesar harga perolehan berdasarkan bukti-bukti yang objektif.

d) Konsep Penandingan (Matching concept), yaitu suatu konsep akuntansi

dimana semua pendapatan yang dihasilkan harus dibandingkan dengan

biaya-biaya yang ditimbulkan untuk perolehan laba dari pendapatan untuk

jangka waktu tertentu.

e) Konsep periode waktu (Time period concept)

Menurut Winwin Yadiati dan Ilham Wahyudi (2008:39) konsep

periode waktu menyatakan bahwa akuntansi memperhitungkan laba

dengan periode waktu sebagai takarannya. Bahwa sebagai implikasi dari

konsep ini adalah akuntansi menentukan laba dengan menandingkan atau

mengasosiasi pendapatan periode dengan biaya yang dianggap

menciptakan pendapatan untuk periode tersebut. Jadi, biaya dianggap

sebagai upaya untuk menghasilkan pendapatan dengan waktu sebagai

takaran penandingan.

Page 5: BAB II TELAAH PUSTAKA DAN HIPOTESIS A. Telaah Pustaka 1 ...repository.uir.ac.id/651/2/bab2.pdfAkuntansi adalah sistem informasi yang menghasilkan informasi keuangan kepada pihak-pihak

15

f) Konsep satuan pengukuran (Unit of meansure concept)

Menurut Soemarso S.R (2008:23) konsep satuan pengukuran adalah

konsep akuntansi yang menyatakan data ekonomi harus dinyatakan dalam

satuan uang.

Menurut Hery (2009:60) ada dua macam dasar pencatatan dalam

akuntansi yang dipakai dalam mencatat transaksi yaitu :

1) Dasar Kas (Cash Basic)

Pendapatan dan beban akan dilaporkan dalam laporan laba rugi dalam

periode dimana uang kas diterima atau uang kas dibayarkan.

2) Dasar Akrual (Accrual Basic)

Pendapatan dan beban akan dilaporkan dalam laporan laba rugi dalam

periode dimana pendapatan dan beban tersebut terjadi, tanpa

memperhatikan arus uang kas masuk ataupun arus uang kas keluar.

3. Pentingnya Akuntansi Pada Usaha

Menurut James M. Reeve, Carl S. Warren, dkk (2014:9) peran

akuntansi dalam bisnis atau usaha adalah untuk memberikan informasi yang

digunakan oleh manajer dalam menjalankan operasi perusahaan. Akuntansi

juga memberikan informasi untuk pihak-pihak lain yang berkepentingan dalam

menilai kinerja dan kondisi ekonomi perusahaan, karena melalui akuntansilah

informasi bisnis dikomunikasikan kepada para pemangku kepentingan.

Menurut L.M. Samryn (2015:14-16) Tiap jenis usaha memerlukan

spesifikasi proses akuntansi dan bentuk laporan yang khas. Jenis usah terutama

berpengaruh pada proses akuntansi yang berhubungan dengan akun-akun yang

khas pada tiap bidang usaha dari aktivitas utama dan investasi perusahaan.

Page 6: BAB II TELAAH PUSTAKA DAN HIPOTESIS A. Telaah Pustaka 1 ...repository.uir.ac.id/651/2/bab2.pdfAkuntansi adalah sistem informasi yang menghasilkan informasi keuangan kepada pihak-pihak

16

1. Perusahaan Jasa

Perusahaan jasa adalah perusahaan yang kegiatan utamanya

menyelenggarakan jasa tertentu dan memperoleh pendapatan dari kegiatan

memberikan jasa tersebut. Akuntansi untuk jenis perusahaan ini relatif

sederhana karena tidak perlu menghitung biaya produksi.

2. Perusahaan Perdagangan

Kegiatan utama jenis usaha perdagangan adalah membeli barang dan

menjualnya kembali dalam bentuk yang sama. Pusat perhatian dalam

bidang usaha ini adalah informasi akuntansi tentang pergerakan persediaan

barang dagangan dari tahap pengadaan, penyimpanan sampai terjual,

menghasilkan nilai penjualan dan harga pokok penjualan untuk

membentuk laba.

3. Perusahaan Perindustrian

Kegiatan utama jenis usaha perindustrian adalah membeli barang yang

kemudian diubahnya melalui proses produksi dan dijual dalam bentuk

yang lain. Fokus akuntansi pada usaha ini adalah pada arus dana yang

berkaitan dengan proses produksi. Informasi tersebut meliputi pembelian

bahan baku, pemakaian tenaga kerja, dan pemakaian fasilitas produksi di

pabrik.

4. Siklus Akuntansi

Laporan keuangan perlu melalui tahapan-tahapan proses akuntansi

yang dikenal dengan siklus akuntansi. Menurut Rudianto (2009:14) siklus

akuntansi didefinisikan sebagai berikut :

Page 7: BAB II TELAAH PUSTAKA DAN HIPOTESIS A. Telaah Pustaka 1 ...repository.uir.ac.id/651/2/bab2.pdfAkuntansi adalah sistem informasi yang menghasilkan informasi keuangan kepada pihak-pihak

17

Siklus akuntansi adalah aktivitas mengumpulkan, menganalisis,

menyajikan dalam bentuk angka, mengklasifikasikan, mencatat, meringkas dan

melaporkan aktifitas atau transaksi perusahaan dalam bentuk informasi

keuangan. Proses pencatatan dalam akuntansi sering disebut pembukuan.

Menurut Rudianto (2012:16) pengertian siklus akuntansi adalah

sebagai berikut :

Siklus akuntansi adalah urutan kerja yang harus dilakukan oleh

akuntan sejak awal hingga menghasilkan laporan keuangan

perusahaan.

Pengertian siklus akuntansi diatas menggambarkan bahwa siklus

akuntansi merupakan suatu proses yang sangat penting dan harus dilalui oleh

sutau perusahaan dan dilakukan secara berulang-ulang dalam menghasilkan

informasi mengenai keadaan suatu perusahaan dimana dalam melaksanakan

proses tersebut telah diatur dengan Standar Akuntansi Keuangan. Adapun

siklus-siklus akuntansi meliputi :

1. Bukti / Dokumen

Menurut Rudianto (2012:16) dokumen dasar adalah berbagai formulir

yang menjadi bukti telah terjadinya transaksi tertentu, seperti : faktur, kuitansi,

nota penjualan, invoice, dll.

2. Mencatat Transaksi dalam Jurnal

Dengan adanya bukti-bukti transaksi, langkah berikutnya dalam siklus

akuntansi adalah membuat jurnal. Pengertian jurnal menurut Rudianto

(2012:16) adalah sebagai berikut :

Page 8: BAB II TELAAH PUSTAKA DAN HIPOTESIS A. Telaah Pustaka 1 ...repository.uir.ac.id/651/2/bab2.pdfAkuntansi adalah sistem informasi yang menghasilkan informasi keuangan kepada pihak-pihak

18

Jurnal adalah buku yang digunakan untuk mencatat transaksi perusahaan

secara kronologi (berdasarkan urut waktu terjadi).

Defenisi jurnal menurut Mulyadi (2016:3) adalah :

Jurnal merupakan catatan akuntansi pertama yang digunakan untuk

mencatat, mengklasifikasikan, dan meringkas data keuangan dan data

lainnya.

Menggunakan jurnal sebagai buku masukan / catatan orisinil (books of

original entry) mempunyai beberapa keuntungan (Budi Rahardjo,2007:31)

yaitu:

1. Jurnal memberikan suatu catatan sejarah transaksi perusahaan sesuai

dengan urutan kejadiannya. Sejauh kita mengetahui tanggal

kejadiannya, berapa lamapun telah terjadi, kita dapat melihat kembali

transaksi bersangkutan, hanya dengan mengacu ke jurnal.

2. Jurnal memberikan suatu catatan transaksi keseluruhan, termasuk

dampaknya terhadap rekening atau pos tertentu. Setiap transaksi yang

dicatat dalam jurnal dilakukan sedemikian rupa sehingga semua catatan

debet dan kredit terkelompok. Ini akan meminimumkan kesalahan.

3. Jurnal dapat membantu meyakinkan kesamaan nilai debet dan kredit.

Kesalahan pencatatan transaksi yang dimunculkan ketidaksamaan debet

dan kredit akan kecil kemungkinan yang terjadi bila menggunakan

jurnal, karena pencatatan debet dan kredit setiap transaksi dilakukan

secara berdekatan atau bersampingan satu sama lain. Bila sampai terjadi

ketidaksamaan atau kesalahan lain, jurnal akan berguna dalam

menemukan kesalahan tersebut untuk dikoreksi. Ada dua macam

bentuk jurnal, yaitu :

1) Jurnal umum, digunakan untuk mencatat segala macam transaksi

dan kejadian.

2) Jurnal khusus, merupakan jurnal yang digunakan untuk mencatat

transaksi yang bersifat khusus, misalnya jurnal untuk mencatat

penerimaan uang, mencatat pengeluaran uang, mencatat pembelian

secara kredit dan lain-lain.

Page 9: BAB II TELAAH PUSTAKA DAN HIPOTESIS A. Telaah Pustaka 1 ...repository.uir.ac.id/651/2/bab2.pdfAkuntansi adalah sistem informasi yang menghasilkan informasi keuangan kepada pihak-pihak

19

3. Buku Besar

Setelah jurnal-jurnal dibuat, maka jurnal tersebut dimasukan kedalam buku

besar. Menurut Mulyadi (2016:3) yang dimaksud dengan buku besar adalah :

Buku besar terdiri dari rekening-rekening yang digunakan untuk

meringkas data keuangan yang telah dicatat sebelumnya dalm jurnal.

Rekening-rekening dalam buku besar ini disediakans sesuai dengan unsur-

unsur informasi yang disajikan dalam laporan keuangan.

Menurut Rudianto (2012:43-44) bentuk buku besar yang dapat

dipergunakan oleh perusahaan, yaitu sebagai berikut :

1. Bentuk skontro, biasa disebut juga bentuk dua kolom atau bentuk T,

yang artinya sebelah menyebelah, sisi kiri disebut debet dan sisi kanan

disebut kredit.

2. Bentuk bersaldo, disebut juga dengan bentuk empat kolom.

Adapun fungsi dari buku besar adalah sebagai berikut :

a. Mencatat secara terperinci setiap jenis harta, utang dan modal

beserta perubahannya (transaksi / kejadian).

b. Menggolongkan aspek transaksi atau kejadian sesuai dengan jenis

akun masing-masing.

c. Menghitung jumlah atau nilai dari tiap-tiap jenis akun.

d. Mengikhtisarkan transaksi kedalam akun yang terkait, sehingga

dapat menyusun laporan keuangan.

Page 10: BAB II TELAAH PUSTAKA DAN HIPOTESIS A. Telaah Pustaka 1 ...repository.uir.ac.id/651/2/bab2.pdfAkuntansi adalah sistem informasi yang menghasilkan informasi keuangan kepada pihak-pihak

20

4. Menyusun Neraca Saldo

Berdasarkan siklus akuntansi, setelah diposting kedalam buku besar

langkah selanjutnya adalah mengikhtisarkan transaksi kedalam neraca saldo.

Menurut Hery (2009:73) neraca saldo adalah :

Daftar dari semua saldo perkiraan, sebagai alat untuk menguji apakah total

debet sama dengan total kredit untuk semua perkiraan.

Sedangkan menurut Sofyan Syafri Harahap (2008:23) neraca saldo adalah:

Neraca yang memuat semua perkiraan, tetapi yang dimaksudkan biaya

saldo akhirnya saja.

Sedangkan menurut Hery (2009:73) fungsi neraca saldo adalah :

Neraca saldo diperlukan untuk memastikan bahwa tidak adanya kesalahan

didalam mem-posting jumlah debet atau kredit dari jurnal ke buku besar.

Kecocokan antar jumlah debet dengan jumlah kredit ini harus dibuktikan

pada setiap akhir periode laporan akuntansi.

5. Jurnal Penyesuaian

Setelah disusunnya neraca saldo, maka proses selanjutnya dalam siklus

akuntansi adalah membuat jurnal penyesuaian. Ayat jurnal penyesuaian

biasanya dibuat pada akhir periode akuntansi. Adapun tujuan dibuatnya jurnal

penyesuaian adalah untuk memastikan bahwa prinsip-prinsip pengakuan

pendapatan pada akuntansi tidak dilanggar.

Pada prinsipnya ada empat item yang memerlukan penyesuaian, yaitu

(Hery, 2009:75) :

Page 11: BAB II TELAAH PUSTAKA DAN HIPOTESIS A. Telaah Pustaka 1 ...repository.uir.ac.id/651/2/bab2.pdfAkuntansi adalah sistem informasi yang menghasilkan informasi keuangan kepada pihak-pihak

21

1. Beban yang masih harus dibayar atau beban akrual atau hutang akrual.

2. Pendapatan yang mesti harus diterima atau pendapatan akrual atau

piutang akrual.

3. Beban yang ditangguhkan atau biaya di bayar dimuka.

4. Pendapatan yang ditangguhkan atau pendapatan yang diterima dimuka.

6. Laporan Keuangan

Setelah pencatatan transaksi dan diikhtisarkan, maka disiapkan laporan

bagi pemakai. Laporan akuntansi yang menghasilkan informasi demikian itu

dinamakan laporan keuangan. Laporan keuangan yang dihasilkan oleh setiap

organisasi memiliki suatu tujuan tertentu. Walaupun satu badan usaha memiliki

bidang usaha dan karakteristik yang berbeda antara yang satu dengan yang

lainnya, tetapi secara umum laporan keuangan disusun dengan tujuan sebagai

berikut (Rudianto, 2009:18-19) :

1. Untuk memberikan informasi keuangan yang dapat dipercaya

mengenai sumber-sumber ekonomi, dan kewajiban serta modal suatu

perusahaan.

2. Untuk memberikan informasi yang dapat dipercaya mengenai

perubahan dalam sumber-sumber ekonomi suatu perusahaan yang

timbul dalam aktivitas usaha dalam rangka memperoleh laba.

3. Untuk memberikan informasi keuangan yang membantu para pemakai

laporan dalam mengestimasi potensi perusahaan guna menghasilkan

laba di masa mendatang.

4. Untuk memberikan informasi penting lainnya mengenai perubahan

dalam sumber-sumber ekonomi dan kewajiban, seperti informasi

mengenai aktivitas pembelanjaan dan investasi.

5. Untuk mengungkapkan sejauh mungkin informasi lain yang

berhubungan dengan laporan keuangan yang relevan untuk kebutuhan

pengguna laporan, seperti informasi mengenai kebijaksanaan yang

dianut perusahaan.

Adapun jenis-jenis laporan keuangan meliputi :

Page 12: BAB II TELAAH PUSTAKA DAN HIPOTESIS A. Telaah Pustaka 1 ...repository.uir.ac.id/651/2/bab2.pdfAkuntansi adalah sistem informasi yang menghasilkan informasi keuangan kepada pihak-pihak

22

a. Laporan laba-rugi

Laporan laba rugi adalah suatu ikhtisar pendapatan dan beban selama

periode waktu tertentu. Pengertian laba-rugi menurut Rudianto (2012:99)

didefinisikan sebagai berikut :

Laporan laba rugi adalah laporan yang menunjukkan kemampuan

perusahaan dalam menghasilkan laba selama suatu periode akuntansi atau

satu tahun.

Sukrisno Agoes (2013:4) juga memberikan pengertian laba rugi sebagai

berikut:

Laporan laba rugi merupakan suatu laporan yang menyajikan penghasilan

dan beban entitas untuk suatu periode yang merupakan kinerja

keuangannya.

Menurut (Rudianto, 2009:15-16) unsur-unsur laporan laba-rugi meliputi :

1. Pendapatan, yaitu kenaikan kekayaan perusahaan akibat penjualan

produk perusahaan dalam rangka menjalankan kegiatan usaha normal.

2. Beban usaha, yaitu pengorbanan ekonomis yang dilakukan perusahaan

untuk memperoleh barang dan jasa yang digunakan di dalam usaha

normal perusahaan dan bermanfaat pada suatu periode tertentu. Beban

usaha terdiri dari berbagai beban yang berbeda antara satu perusahaan

dengan yang lainnya, seperti : beban gaji, beban transportasi, beban

listrik dan telpon, dan sebagainya.

Bentuk penyajian laba-rugi dikenal sebagai berikut :

1. Current Operating Income, adalah suatu cara penyajian yang

mencantumkan pendapatan yang berasal dari kegiatan normal,

sedangkan pos yang berasal dari kegiatan yang tidak biasa

dicantumkan dalam laporan laba ditahan.

2. All Inclusif Income, adalah suatu cara penyajian yang

mencantumkan income yang berasal dari kegiatan normal dan

kegiatan insidentil dicantumkan dalam laporan laba-rugi dan hasil

akhirnya saja dilaporkan ke laporan laba ditahan.

Kegunaan laporan laba-rugi adalah sebagai berikut :

Page 13: BAB II TELAAH PUSTAKA DAN HIPOTESIS A. Telaah Pustaka 1 ...repository.uir.ac.id/651/2/bab2.pdfAkuntansi adalah sistem informasi yang menghasilkan informasi keuangan kepada pihak-pihak

23

a. Mengevaluasi kinerja masa lalu perusahaan.

b. Memberikan dasar untuk memprediksi kinerja masa depan.

c. Membantu menilai resiko atau ketidakpastian pencapaian arus

kas masa depan.

b. Laporan ekuitas pemilik / Modal

Laporan ekuitas pemilik adalah suatu ikhtisar perubahan ekuitas pemilik

yang terjadi selama periode waktu tertentu. Misalnya : sebulan atau setahun.

Menurut Rudianto (2012:61) tujuan dari penyusunan laporan ekuitas

pemilik adalah :

Untuk mengetahui ekuitas akhir pada akhir periode akuntansi tertentu,

yang merupakan klaim pemilik atas penyertaan modalnya dalam

perusahaan.

Penyebab terjadinya perubahan ekuitas atau modal menurut Suradi

(2009:38) adalah :

1. Bertambahnya karena adanya tambahan setoran oleh pemilik atau

perusahaan mendapat laba.

2. Berkurangnya karena pemilik melakukan pengambilan harta

perusahaan atau pribadi atau perusahaan menderita rugi.

c. Neraca

Menurut Rahman Pura (2013:89) neraca merupakan laporan keuangan

yang menggambarkan kondisi keuangan suatu perusahaan pada tanggal

tertentu.

Page 14: BAB II TELAAH PUSTAKA DAN HIPOTESIS A. Telaah Pustaka 1 ...repository.uir.ac.id/651/2/bab2.pdfAkuntansi adalah sistem informasi yang menghasilkan informasi keuangan kepada pihak-pihak

24

Unsur-unsur neraca meliputi (Rudianto, 2009:17) :

1. Aktiva, yaitu harta kekayaan yang dimiliki perusahaan pada suatu

periode tertentu. Kekayaan tersebut dapat berupa uang (kas), tagihan

(piutang), persediaan barang dagangan, peralatan kantor, kendaraan,

bangunan, tanah dan sebagainya.

2. Hutang, yaitu kewajiban untuk membayar kepada pihak lain sejumlah

uang, barang atau jasa di masa mendatang akibat transaksi di masa

lalu. Hutang di neraca menunjukkan bahwa sebagian dari harta

kekayaan yang dimiliki perusahaan berasal dari pinjaman kepada

pihak lain di masa lalu.

3. Modal, yaitu harta kekayaan yang ditanamkan oleh pemilik

perusahaan ke dalam perusahaan yang dimilkinya. Harta kekayaan

yang ditanamkan pemilik di dalam perusahaan dapat berupa uang

tuani, kendaraan, bangunan, mesin, tanah dan sebagainya.

Neraca dapat disajikan dalam tiga bentuk (Lili M. Sadeli, 2011:21) :

1. Bentuk skontro, yaitu bentuk neraca yang disusun sebelah

menyebelah, yaitu sisi kiri disebut aktiva dan sisi kanan disebut

pasiva. Sisi aktiva dan sisi pasiva harus seimbang.

2. Bentuk stafel, yaitu bentuk neraca yang disusun dalam bentuk laporan,

yaitu bagian atasnya untuk mencatat aktiva dan bagian bawahnya

untuk mencatat pasiva. Jumlah aktiva dan pasiva juga harus seimbang

seperti halnya bentuk skontro.

3. Bentuk yang menyajikan posisi keuangan, dalam bentuk ini posisi

keuangan tidak dilaporkan seperti dalam bentuk skontro maupun

bentuk stafel yang berpedoman pada persamaan akuntansi. Dalam

bentuk ini cara pengerjaannya adalah pertama-tama dicantumkan

aktiva lancar dikurangi hutang lancar dan dikurangi modal kerja.

Modal kerja tersebut ditambahkan dengan aktiva tetap dan aktiva

lainnya, kemudian dikurangi dengan hutang jangka panjang, maka

akan diperoleh modal pemilik.

d. Laporan arus kas

Laporan arus kas adalah suatu ikhtisar penerimaan kas dan pembayaran

kas selama suatu periode waktu tertentu. Menurut Dwi Martani (2012:145)

tujuan utama laporan arus kas adalah untuk menyajikan suatu informasi tentang

perubahan arus kas dan setara kas entitas selama satu periode yang

diklasifikasikan berdasarkan aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.

Page 15: BAB II TELAAH PUSTAKA DAN HIPOTESIS A. Telaah Pustaka 1 ...repository.uir.ac.id/651/2/bab2.pdfAkuntansi adalah sistem informasi yang menghasilkan informasi keuangan kepada pihak-pihak

25

Meningkatkan penjualan dan menekankan biaya merupakan tugas yang

penting bagi perusahaan. Namun demikian, mendapatkan laba yang memadai

berjumlah cukup. Pengelolaan kas juga merupakan hal yang sangat penting,

karena harus selalu tersedia kas yang cukup pada saat yang dibutuhkan.

Menurut Suradi (2009:39) laporan arus kas terdiri dari tiga bagian :

a. Arus kas dari aktivitas operasi

Bagian ini melaporkan ikhtisar penerimaan dan pembayaran yang

berkaitan dengan operasi perusahaan. Arus kas bersih dari aktivitas

operasi biasanya berbeda dari jumlah laba bersih periode berjalan,

perbedaan ini terjadi karena pendapatan dan beban tidak selalu

diterima atau dibayar dengan uang kas (tunai).

b. Arus kas dari aktivitas investasi

Arus kas dari aktivitas investasi melaporkan transaksi kas yang terjadi

untuk pembelian atau penjualan aktiva tetap perusahaan.

c. Arus kas dari aktivitas pendanaan

Arus kas dari aktivitas pendanaan melaporkan transaksi kas yang

berhubungan dengan peminjaman dana, investasi oleh pemilik atau

pengambilan uang oleh pemilik.

e. Catatan atas laporan keuangan

Catatan atas laporan keuangan adalah catatan-catatan yang dianggap

penting dalam penyusunan laporan keuangan dan kebijakan-kebijakan

perusahaan sehingga laporan keuangan yang disajikan dapat berguna bagi

pihak-pihak yang berkepentingan.

Menurut Ikatan Akuntan Indonesia (2009:1.13) catatan atas laporan

keuangan mengungkapkan :

a. Informasi tentang dasar penyusunan laporan keuangan dan kebijakan

akuntansi yang dipilih dan diterapkan terhadap peristiwa dan transaksi

yang penting.

Page 16: BAB II TELAAH PUSTAKA DAN HIPOTESIS A. Telaah Pustaka 1 ...repository.uir.ac.id/651/2/bab2.pdfAkuntansi adalah sistem informasi yang menghasilkan informasi keuangan kepada pihak-pihak

26

b. Informasi yang diwajibkan dalam PSAK tetapi tidak disajikan dalam

neraca, laporan laba-rugi, laporan arus kas, dan laporan perubahan

ekuitas.

c. Informasi tambahan yang tidak disajikan dalam laporan keuangan

tetapi diperlukan dalam rangka penyajian secara wajar.

7. Jurnal Penutup

Menurut Soemarso (2009:134) ayat jurnal penutup pada hakikatnya adalah

ayat jurnal untuk menolkan saldo akun-akun sementara apabila akan dimulai

pencatatan akunatnsi periode berikutnya.

Menurut Soemarso (2009:134-135) ada empat tahapan yang diperlukan

untuk melakukan jurnal penutup, yaitu :

1. Penutupan akun pendapatan

Semua akun pendapatan di debit sebesar masing-masing saldonya.

Akun ikhtisar laba rugi di kredit dengan jumlah saldo akhir akin-akun

tersebut. Dengan pendebitan ini, akun-akun pendapatan akan menjadi

nol.

2. Penutupan akun beban

Semua akun beban di kredit sebesar masing-masing saldo akhirnya dan

akun ikhtisar laba rugi di debit sebesar jumlah saldo akhir akun akun

tersebut. Dengan pengkreditan ini semua akun beban akan bersaldo

nol.

3. Penutupan akun ikhtisar laba rugi

Selisih antara jumlah sisi kredit dengan jumlah sisi debit pada akun

ikhtisar laba rugi dipindahkan ke akun modal. Apabila memperoleh

laba, sisi kredit akun ikhtisar laba rugi akan lebih besar dibandingkan

dengan sisi debitnya. Untuk memindahkan laba ke akun modal, akun

ini di debit sebesar selisih antara jumlah sisi kredit dan sisi debit, akun

modal di kredit dengan jumlah yang sama. Apabila perusahaan

menderita rugi pemindahan berlaku sebaliknya.

4. Penutupan akun prive

Akun prive di kredit sebesar saldo akhirnya dan akun modal di debit

dengan jumlah yang sama.

Page 17: BAB II TELAAH PUSTAKA DAN HIPOTESIS A. Telaah Pustaka 1 ...repository.uir.ac.id/651/2/bab2.pdfAkuntansi adalah sistem informasi yang menghasilkan informasi keuangan kepada pihak-pihak

27

5. Persediaan

Persediaan harus dimiliki perusahaan karena merupakan produk

perusahaan yang harus dijual sebagai sumber pendapatan perusahaan. Menurut

Rudianto (2009:236) pengertian persediaan adalah sebagai berikut :

Persediaan adalah sejumlah barang jadi, bahan baku, barang dalam

proses yang dimiliki perusahaan dengan tujuan untuk dijual atau

diproses lebih lanjut.

Menurut Rudianto (2009:236-239) terdapat dua metode yang dipakai

untuk menghitung dan mencatat persediaan berkaitan dengan penghitungan

harga pokok penjualan yang meliputi :

a. Metode Fisik

Metode fisik atau disebut juga metode periodik adalah metode pengelolaan

persediaan, dimana arus keluar masuknya barang tidak dicatat secara rinci

sehingga untuk mengetahui nilai persediaan pada suatu saat tertentu harus

melakukan penghitungan barang secara fisik (stock opname) di gudang.

Penggunaan metode fisik mengharuskan penghitungan barang yang ada

(tersisa) pada akhir periode akuntansi, yaitu pada saat penyusunan laporan

keuangan.

b. Metode Perpetual

Metode perpetual adalah metode pengelolaan persediaan, di mana arus

masuk dan arus kas persediaan dicatat secara rinci. Dalam metode ini setiap

jenis persediaan dibuatkan kartu stok yang mencatat secara rinci keluar

masuknya barang di gudang beserta harganya.

Page 18: BAB II TELAAH PUSTAKA DAN HIPOTESIS A. Telaah Pustaka 1 ...repository.uir.ac.id/651/2/bab2.pdfAkuntansi adalah sistem informasi yang menghasilkan informasi keuangan kepada pihak-pihak

28

6. Karakteristik Kualitatif Laporan Keuangan

Menurut “Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan

Keuangan” (IAI, 2009:5), terdapat empat karakteristik kualitatif laporan

keuangan yaitu :

1. Dapat Dipahami, kualitas penting informasi yang ditampung

dalam laporan keuangan adalah kemudahannya untuk segera

dapat dipahami oleh pengguna. Untuk maksud ini, pengguna

diasumsikan memiliki pengetahuan yang memadai tentang

aktivitas ekonomi dan bisnis, akuntansi, serta kemauan untuk

mempelajari informasi dengan ketekunan yang wajar. Namun

demikian, informasi kompleks yang seharusnya dimasukkan

dalam laporan keuangan tidak dapat dikeluarkan hanya atas dasar

pertimbangan bahwa informasi tersebut terlalu sulit untuk dapat

dipahami oleh pengguna tertentu.

2. Relevan, agar bermanfaat informasi harus relevan untuk

memenuhi kebutuhan pengguna dalam proses pengambilan

keputusan. Informasi memiliki kualitas relevan kalau dapat

mempengaruhi keputusan ekonomi pengguna dengan membantu

mereka mengevaluasi peristiwa masa lalu, masa kini atau masa

depan, menegaskan atau mengoreksi hasil evaluasi pengguna

dimasa lalu.

3. Keandalan, agar bermanfaat informasi juga harus andal

(realiable). Informasi memiliki kualitas andal jika bebas dari

pengertian yang menyesatkan, kesalahan material, dan dapat

diandalkan penggunanya sebagai penyajian yang tulus atau jujur

(faithful representation) dari yang seharusnya disajikan atau

secara wajar diharapkan dapat disajikan.

4. Dapat Dibandingkan, pengguna harus dapat memperbandingkan

laporan keuangan perusahaan antar periode untuk

mengidentifikasi kecenderungan (tren) posisi dan kinerja

keuangan. Pengguna juga haus dapat memperbandingkan laporan

keuangan antar perusahaan untuk mengevaluasi posisi keuangan,

kinerja, serta perubahan posisi keuangan secara relatif. Oleh

karena itu, pengukuran dan penyajian dampak keuangan dari

transaksi dan peristiwa lain yang serupa harus dilakukan secara

konsisten untuk perusahaan tersebut, antar periode perusahaan

yang sama dan untuk perusahaan yang berbeda.

Page 19: BAB II TELAAH PUSTAKA DAN HIPOTESIS A. Telaah Pustaka 1 ...repository.uir.ac.id/651/2/bab2.pdfAkuntansi adalah sistem informasi yang menghasilkan informasi keuangan kepada pihak-pihak

29

7. Pengertian Perusahaan Kecil

Defenisi usaha kecil sampai saat ini berbeda-beda sesuai dengan sudut

pandang yang mengartikannya. Ada yang mengartikan usaha kecil dari sudut

pandang modal, omset tahunan, bahkan ada juga yang mendefinisikan dari

sudut pandang tenaga kerja, tetapi pada prinsipnya adalah sama.

Departemen perdagangan dan perindustrian memberikan batasan

usaha kecil sebagai berikut :

Usaha kecil adalah kelompok usaha industri yang memiliki investasi

peralatan dibawah tujuh puluh juta rupiah, investasi pertenaga kerja

maksimal enam ratus lima puluh dua ribu rupiah, jumlah tenaga kerja

20 orang, serta memiliki asset perusahaan tidak lebih dari seratus juta

rupiah.

Sedangkan Biro Pusat Statistik (BPS) memberikan batasan usaha kecil

adalah sebagai berikut :

Usaha kecil adalah usaha yang difokuskan pada industri manufaktur

dengan menyerap tenaga kerja antara 5-9 orang.

Usaha kecil dan menengah (UKM) di Indonesia telah mendapat

perhatian dan dibina pemerintah dengan membuat portofolio kementerian yaitu

Menteri Koperasi dan usaha kecil dan menengah. Dalam Adler Haymans

Manurung (2008:8) Kementerian mengelompokkan UKM menjadi tiga

kelompok berdasarkan total asset, total penjualan tahunan dan status usaha

dengan kriteria sebagai berikut :

Page 20: BAB II TELAAH PUSTAKA DAN HIPOTESIS A. Telaah Pustaka 1 ...repository.uir.ac.id/651/2/bab2.pdfAkuntansi adalah sistem informasi yang menghasilkan informasi keuangan kepada pihak-pihak

30

1. Usaha mikro adalah kegiatan ekonomi rakyat berskala kecil dan

bersifat tradisional dan informal, dalam arti belum terdaftar,

belum tercatat, dan belum berbadan hukum. Hasil penjualan

bisnis tersebut paling banyak Rp 100juta rupiah.

2. Usaha kecil adalah kegiatan ekonomi rakyat yang memenuhi

kriteria sebagai berikut :

a. Usaha yang memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp

200juta, tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha;

b. Usaha yang memiliki penjualan tahunan paling banyak Rp 1

Miliyar;

c. Usaha yang berdiri sendiri, bukan perusahaan atau cabang

perusahaan yang dimiliki, dikuasai atau terafiliasi baik

langsung maupun tidak langsung dengan usaha menengah

atau skala besar;

d. Berbetuk usaha yang dimilki orang perorangan, badan usaha

yang tidak berbadan hukum atau badan usaha yang berbadan

hukum, termasuk koperasi.

3. Usaha menengah adalah kegiatan ekonomi rakyat yang memenuhi

kriteria sebagai berikut :

a. Usaha yang memiliki kekayaan bersih lebih besar Rp 200juta

sampai dengan paling banyak Rp 10 Milyar, tidak termasuk

tanah dan bangunan usaha;

Page 21: BAB II TELAAH PUSTAKA DAN HIPOTESIS A. Telaah Pustaka 1 ...repository.uir.ac.id/651/2/bab2.pdfAkuntansi adalah sistem informasi yang menghasilkan informasi keuangan kepada pihak-pihak

31

b. Usaha yang berdiri sendiri, bukan anak perusahaan atau

cabang perusahaan yang dimilki, dikuasai atau terafiliasi baik

langsung maupun tidak langsung dengan usaha menengah

atau skala besar;

c. Berbentuk usaha yang dimiliki orang perorangan, badan

usaha yang tidak berbadan hukum atau badan usaha yang

berbadan hukum, termasuk koperasi.

Dalam pasal 6 UU No 20 Tahun 2008, bahwa kriteria UMKM adalah

sebagai berikut :

1. Usaha Mikro : memiliki kekayaan bersih (tidak termasuk tanah

dan bangunan) paling banyak Rp 50.000.000 atau memiliki hasil

penjualan tahunan paling banyak Rp 300.000.000;

2. Usaha Kecil : memiliki kekayaan bersih (tidak termasuk tanah

dan bangunan) antara Rp 50.000.000 dan Rp 500.000.000 atau

memiliki hasil penjualan tahunan antara Rp 300.000.000 dan Rp

2.500.000.000;

3. Usaha Menengah : memiliki kekayaan bersih (tidak termasuk

tanah dan bangunan) antara Rp 500.000.000 dan Rp

10.000.000.000 atau memiliki hasil penjualan tahunan antara Rp

2.500.000.000 dan Rp 50.000.000.000.

Page 22: BAB II TELAAH PUSTAKA DAN HIPOTESIS A. Telaah Pustaka 1 ...repository.uir.ac.id/651/2/bab2.pdfAkuntansi adalah sistem informasi yang menghasilkan informasi keuangan kepada pihak-pihak

32

Meskipun ada beberapa definisi mengenai usaha kecil, tetapi usaha

kecil tetap mempunyai karakteristik yang hampir seragam. Menurut Mamik

Krisdiartiwi (2008) karakteristik usaha kecil antara lain :

1. Tidak adanya pembagian tugas yang jelas antara bidang

administrasi dan operasi. Kebanyakan industri kecil dikelola oleh

perorangan yang merangkap sebagai pemilik sekaligus pengelola

perusahaan, serta memanfaatkan tenaga kerja dari keluarga dan

kerabat dekatnya.

2. Rendahnya akses industri kecil terhadap lembaga-lembaga kredit

formal sehingga mereka cenderung menggantungkan pembiayaan

usahanya dari modal sendiri atau sember-sumber lain seperti

keluarga, kerabat, pedagang perantara, bahkan rentenir.

3. Sebagian besar usaha kecil ditandai dengan belum memiliki status

badan hukum.

8. Sistem Akuntansi Untuk Perusahaan Kecil

Sistem akuntansi yang dilakukan oleh usaha kecil masih bersifat

sederhana dan sistem yang digunakan yaitu sistem akuntansi tunggal (single

entry system).

Hal ini diperkuat dengan argumen (Sofyan Syafri Harahap, 2008)

yang menyatakan :

Kenyataan akuntansi usaha kecil di Indonesia tidak banyak mengikuti

siklus akuntansi yang jelas. Banyak diantara mereka yang miliki

catatan dikepala atau dikertas-kertas lepas atau bahkan tidak ada

pencatatan sama sekali. Mereka mungkin dapat dikategorikan

memiliki single entry accounting system.

Menurut Nunuy Nurarfiah (2009:6) ada dua sistem pencatatan

akuntansi :

Page 23: BAB II TELAAH PUSTAKA DAN HIPOTESIS A. Telaah Pustaka 1 ...repository.uir.ac.id/651/2/bab2.pdfAkuntansi adalah sistem informasi yang menghasilkan informasi keuangan kepada pihak-pihak

33

1. Sistem pencatatan tunggal (single entry system)

Sistem pencatatan single entry sering disebut juga dengan sistem

tata buku tunggal atau tata buku saja. Dalam sistem ini,

pencatatan transaksi ekonomi dilakukan dengan mencatat secara

tunggal (tidak berpasangan).

2. Sistem pembukuan berpasangan (double entry bookkeeping)

Sistem pencatatan double entry juga sering disebut sistem tata

buku berpasangan. Menurut sistem ini, pada dasarnya suatu

transaksi akan dicatat secara berpasangan (double = berpasangan,

entry = pencatatan), pencatatan dengan sistem ini disebut dengan

istilah menjurnal.

Dari sistem-sistem pencatatan diatas dapat diketahui keunggulan dari

perbedaan masing-masing jenis pencatatan tersebut, yaitu dalam perkembangan

pencatatan transaksi berdasarkan single entry dirasa dapat mengurangi nilai

informasi yang dihasilkan karena informasi yang diperoleh dari single entry

cenderung hanya untuk kepentingan pihak manajemen perusahaan (pihak

internal). Sedangkan kebutuhan informasi mengenai perubahan dan

peningkatan pengelolaan untuk pihak eksternal tidak dapat direalisasikan.

Sedangkan double entry book keeping selalu mencatat setiap transaksi dalam

dua aspek, yaitu sisi debet dan sisi kredit yang diwakilkan oleh minimal dua

perkiraan yang berbeda, dan harus seimbang antara debet dan kredit, sehingga

informasi untuk pihak internal maupun eksternal dapat diterima dengan baik,

dan untuk pihak manajemen, usaha informasi dapat dijadikan acuan dalam

pengambilan keputusan usaha.

B. Hipotesis

Berdasarkan latar belakang masalah dan telaah pustaka yang telah

diuraikan diatas maka penulis dapat mengemukakan hipotesis penelitian

sebagai berikut :

Page 24: BAB II TELAAH PUSTAKA DAN HIPOTESIS A. Telaah Pustaka 1 ...repository.uir.ac.id/651/2/bab2.pdfAkuntansi adalah sistem informasi yang menghasilkan informasi keuangan kepada pihak-pihak

34

Diduga penerapan akuntansi pada Apotek di Kecamatan Marpoyan

Damai Pekanbaru belum sesuai dengan konsep-konsep dasar

akuntansi.