bab ii sejarah dan implementasi pariwisata halal di …eprints.umm.ac.id/47205/3/bab ii.pdf ·...
TRANSCRIPT
45
BAB II
SEJARAH DAN IMPLEMENTASI PARIWISATA HALAL DI THAILAND
Pada bab ini membahas sejarah dan pengimplementasian pemerintah
Thailand terkait pariwisata halal. Selain itu, membahas perkembangan pariwisata
halal Thailand serta trend pariwisata halal yang mulai banyak di kembangkan oleh
beberapa negara non-muslim di dunia.
2.1 Perkembangan Pariwisata Halal di Thailand
Islam adalah salah satu agama utama di Asia Tenggara khususnya di
negara–negara dimana agama tersebut menjadi dominan, seperti di Indonesia dan
Malaysia.50
Namun, di beberapa negara Asia Tenggara lainnya Islam menjadi
agama minoritas, salah satunya adalah di Thailand. Thailand menjadi negara
dengan penduduk beragama Budha terbesar di Asia Tenggara, menjadikan
pengembangan pariwisata halal sebagai bentuk pemanfaatan terhadap potensi
meningkatnya wisatawan Muslim di seluruh dunia. Hal ini dapat dilihat melalui
tindakan awal pengembangan pariwisata halal Thailand yang dimulai pada sektor
peternakan.
Pada 1949, kantor Shaikhul-Islam Thailand atau kantor Chularajmontree
yang merupakan badan tertinggi masyarakat muslim Thailand dimana memiliki
andil dalam menyelesaikan konflik agama, mengeluarkan fatwa, dan lain-lain,
mulai menjalankan sertifikasi halal untuk rumah potong hewan. Lebih lanjut pada
50
Thanet Aphornsuvan, 2014, History and Politics of The Muslims in Thailand, Thammasat
University, diakses dalam https://www.researchgate.net/publication/267702487 (14/10/2018,
00:08 WIB)
46
tahun 1982 Central Islamic Committee of Thailand (CICOT) membentuk sistem
sertifikasi dan pemerintah Thailand memberi izin penggunaan logo halal di bawah
otoritas CICOT. Melihat perkembangan yang semakin baik Thailand mulai
mengembangkan potensi pariwisata halal ini pada tahun 1994.
Dalam rangka mengembangkan potensi pariwisata halal, Thailand
kemudian mendirikan Halal Science Center di Universitas Chulalongkorn yang
bertujuan sebagai tempat penelitian dengan spesifikasi bidang halal food. Dengan
pendirinya adalah Dr Winai Dahlan yang merupakan cucu KH. Ahmad Dahlan
yaitu pendiri Muhammadiyah. Dr Winai Dahlan memang telah lahir dan besar di
Thailand. Dengan pertimbangan proteksi konsumen, pada 1995 Dr Winai Dahlan
mengoperasikan laboratorium sains halal di Fakultas Rumpun Ilmu Kesehatan
Universitas Chulalongkorn.51
Pada 1996, CICOT mendaftarkan logo halalnya ke Kementerian
Perdagangan sesuai peraturan penggunaan logo produk. Satu tahun kemudian
pada 1997, CICOT diakui secara legal sebagai otoritas urusan halal. Tahun 1998
Kementerian Industri Thailand mengadopsi standar Codex Halal sebagai standar
halal nasional,52
Setelah adanya penetapan Codex Alimentarius Commission
terkait aturan atau prosedur halal produk yang tertuang dalam CAC/GL 24-1997
on General Guidelines for Use of the Term Halal.53
51
Fuji Pratiwi, 2016, Belajar Halal dari Thailand, diakses dalam
http://www.republika.co.id/berita/koran/teraju/16/01/27/o1lt0h1-belajar-halal-dari-thailand
(19/10/2018, 23:37 WIB) 52
Ibid. 53
Fao.org, 1996, Codex Alimentarius Commission – FAO, diakses dalam
www.fao.org/input/download/report/141/al97_22e.pdf (22/11/2018, 22:28 WIB)
47
Codex sendiri sebenarnya bernama Codex Alimentarius Commission
(CAC) namun biasanya hanya disebut Codex, merupakan badan antar pemerintah
yang bertujuan melaksanakan Joint FAO/WHO Food Standard Programme
(Program Standar Pangan FAO/WHO). 54
Codex dibentuk dengan tujuan antara
lain untuk melindungi kesehatan konsumen, menjamin praktek yang jujur (fair)
dalam perdagangan pangan internasional serta mempromosikan koordinasi
pekerjaan standarisasi pangan yang dilakukan oleh organisasi internasional lain.
Codex menetapkan teks-teks yang terdiri dari standar, pedoman, code of practice
dan rekomendasi lainnya.
Rekomendasi tersebut mencakup komoditi pangan, ketentuan bahan
tambahan dan kontaminan pangan, batas maksimum residu pestisida dan residu
obat hewan, prosedur sertifikasi dan inspeksi serta metoda analisa dan
sampling.55
Sedangkan Codex halal yang menjadi standar halal nasional adalah
produk pangan yang diizinkan menurut hukum Islam yaitu tahap pengolahan,
bahan-bahan yang digunakan, alat atau fasilitas yang digunakan harus sesuai
dengan hukum Islam misalnya seperti dalam bahan, alat atau fasilitas yang
digunakan tidak mengandung babi.56
Pada 2001, CICOT membuat standar nasional regulasi sertifikasi halal.
Kemudian pada 2002, pemerintah Thailand mengajukan rencana strategis pusat
pangan halal di Selatan Thailand. Berlanjut pada 2003 pemerintah Thailand
memberi dukungan dana untuk mengembangkan sistem Halal-HACCP (Hazard
54
Fao.org, Codex Alimentarius : How it All Began, diakses dalam
http://www.fao.org/docrep/v7700t/v7700t09.htm (19/05/2018, 22:03 WIB) 55
Ibid. 56
Fao.org, 1997, General Guidelines for Use of The Term“Halal”, diakses dalam
http://www.fao.org/docrep/005/Y2770E/y2770e08.htm (19/5/2018, 22:33 WIB)
48
Analysis Critical Control Point)¸ HACCP merupakan suatu jaminan mutu yang
berdasarkan pada kesadaran atau penghayatan bahwa hazard (bahaya) dapat
timbul pada berbagai titik atau tahap produksi tertentu tetapi dapat dilakukan
pengendalian untuk mengontrol bahaya tersebut.57
Pada 2003 pula, pemerintah Thailand mensponsori pendirian Halal
Standard Institute of Thailand (HSIT) dibawah Central Islamic Committee of
Thailand (CICOT) dan Halal Science Center (HSC). Hingga pada 2009, CICOT
kemudian menerbitkan Peraturan Manajemen Urusan Halal, pengujian dan
pengawasan kualitas produk halal, serta penggunaan logo halal.58
Bagan 2.1 : Mekanisme Pengembangan Pariwisata Halal di Bidang Industri59
Keterangan :
Garis Lurus : Intruktif Kotak Hitam : Lembaga Resmi
57
Dc konsultan, 2018, Konsultan HACCP, diakses dalam
https://www.dckonsultan.com/services/konsultan-haccp (24/10/2018, 00:11 WIB) 58
Fao.org, Loc. Cit. 59
Sumber Diolah Oleh Peneliti
Pemerintah Thailand
Kementerian
Perdagangan
CICOT (Central Islamic Committee of
Thailand)
Kementerian
Perindustrian
Codex Halal
Standar Nasional
Regulasi Sertifikasi
Halal.
HSC (Halal
Science Center)
Halal Standard Institute
of Thailand (HSIT)
49
Negara
Garis Putus-putus : Koordinatif Kotak Biru : Regulasi/kebijakan
Garis Tiga sisi : Koorperatif Kotak Merah : Lembaga
Perguruan Tinggi
2.2 Tujuan Pengembangan Pariwisata Halal
Potensi dari trend pariwisata halal yang semakin berkembang, membuat
pemerintah Thailand mulai memberikan perhatiannya untuk mengembangkan
potensi ini. Menjadi negara dengan mayoritas penduduk beragama Buddha
terbesar di Asia Tenggara tidak menurunkan niat pemerintah Thailand untuk
mengembangkan trend ini. Pengembangan pariwisata halal kemudian dijadikan
sebagai bentuk diferensiasi dan ekspansi pasar.60
Namun dibalik hal tersebut, pada
kenyataannya pemerintah Thailand memiliki demografi penduduk Muslim.
Penduduk muslim Thailand, mayoritas tinggal di wilayah selatan Thailand dan
menjadi minoritas dimana sering terjadi gejolak politik disana.
Mengingat adanya kondisi yang kurang stabil dimana sering terjadi
gejolak politik di Thailand Selatan membuat pemerintah Thailand menjadikan
pariwisata sebagai alternatif untuk mengupayakan agar keadilan dan kemerataan
tercipta.61
Dengan mengedepankan perdamaian, inklusivitas dan integrasi nasional,
upaya yang tengah dilakukan oleh pemerintah Thailand ini diharapkan akan
menurunkan gangguan stabilitas politik yang terjadi di Thailand Selatan sehingga
wisatawan yang berkunjung ke Thailand tidak merasa khawatir akan konflik yang
terjadi di negara tersebut.62
60
DK Dwijayadi, Loc. Cit. 61
Ibid. 62
Ibid.
50
Tindakan yang dilakukan oleh pemerintah Thailand ini bertujuan untuk
menjadikan Thailand sebagai negara yang friendly tidak hanya untuk wisatawan
umum namun juga untuk wisatawan muslim, meningkatkan pendapatan negara,
membangun kesadaran dan kepercayaan terhadap produk halal Thailand.63
Pemerintah Thailand berusaha menciptakan citra bahwa Thailand adalah negara
dengan mayoritas Budha serta memiliki penduduk minoritas Muslim bisa menjadi
destinasi terbaik dan memenuhi fasilitas yang dibutuhkan oleh wisatawan Muslim.
Berdasarkan upaya yang telah dilakukan oleh pemerintah Thailand,
menurut CEO Crescentrating, Fazal Bahardeen, salah satu alasan mengapa banyak
negara mulai tertarik untuk menarik wisatawan muslim adalah karena
meningkatnya daya beli kelas menengah di negara-negara teluk Persia, Turki,
Malaysia dan juga komunitas muslim di Eropa dan Amerika Serikat.64
Faktor
terpenting dalam meningkatkan wisatawan muslim adalah suatu negara harus
memiliki supermarket atau restoran yang terjamin sertifikasi halal baik produk
maupun makanannya.65
Dengan adanya Halal Standard Institute of Thailand
(HSIT) pemerintah Thailand berusaha untuk memenuhi kebutuhan wisatawan
muslim dengan produk halal yang sesuai dengan prinsip sharia.
Pengembangan Halal Standard Institute of Thailand (HSIT) dibawah
Central Islamic Committee of Thailand (CICOT) dan Halal Science Center (HSC)
bertujuan untuk menjadikan Thailand sebagai negara pengekspor makanan halal
63
Imtiaz Muqbil, 2015, Thailand‟s Muslim-Friendly Destination Strategy Goes Well Beyond Just
Tourism,diakses dalam https://www.travel-impact-newswire.com/2015/06/thailands-muslim-
friendly-destination-strategy-goes-well-beyond-just-tourism/ (15/10/2018, 23:53) 64
Efe_epa, 2016, The Rise of Halal Tourism in Asia, diakses dalam
https://www.efe.com/efe/english/life/the-rise-of-halal-tourism-in-asia/50000263-3050518
(15/10/2018, 23:27 WIB) 65
Ibid.
51
terbaik di dunia. Menurut pakar kuliner Indonesia, Arie Parikesit, mengatakan
bahwa pada 2015 Thailand menduduki posisi sebagai salah satu produsen
makanan halal terbesar di dunia. Tindakan ini tidak mengatasnamakan bahwa
kebutuhan wisatawan muslim yang diutamakan melainkan adanya komitmen dari
pemerintah Thailand untuk menjadi standarisasi produk dan menjadi higienitas
dan kualitas produk dari Thailand.66
Selain itu, wisatawan muslim mancanegara juga melihat banyaknya wisata
yang ditawarkan di Thailand. Beberapa diantaranya adalah surga belanja, wisata
laut dan pantai, Thailand juga termasuk produsen makanan halal terbesar di Asia,
dengan branding tersebut diharapkan akan menarik wisatawan muslim untuk
berlibur disana.
2.3 Implementasi Pariwisata Halal
2.3.1 Promosi Masjid
Masjid adalah salah satu kebutuhan utama wisatawan muslim dalam
menjalankan kegiatannya ketika berwisata. Kewajiban untuk melakukan ibadah
dalam waktu lima kali dalam sehari menjadikan masjid sebagai tempat terpenting
dari sejumlah fasilitas yang dibutuhkan oleh wisatawan muslim. Demi memenuhi
kebutuhan wisatawan muslim yang berkunjung ke negaranya, pada tahun 2014
melalui The Tourism Authority of Thailand pemerintah Thailand mulai
mempromosikan masjid–masjid yang berdiri di Thailand. Salah satunya adalah
Masjid Jawa.
66
Tri Wahyuni, 2015, Soal Makanan Halal, Indonesia Kalah dari Thailand, diakses dari
https://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20151125141344-262-93978/soal-makanan-halal-
indonesia-kalah-dari-thailand (15/10/2018, 23:42 WIB)
52
Gambar 2.1 Jawa Mosque67
Masjid Jawa didirikan pada tahun 1906 oleh imigran–imigran yang berasal
dari pulau Jawa yang kini telah menjadi warga negara Thailand. Masjid Jawa
menjadi salah satu daya tarik wisatawan muslim yang berkunjung ke Thailand
khususnya wisatawan yang berasal dari Indonesia. 68
Uniknya adalah penduduk
yang bermukim di sekitar masjid merupakan penduduk keturunan Jawa yang
masih memiliki budaya seperti tujuh bulanan, bedug, dan lain-lain, sama seperti
pada kebiasaan penduduk Jawa yang berada di Indonesia, perbedaan terletak
dalam berbicara dimana penduduk disana berbahasa Thailand.69
Masjid Jawa
berlokasi di Polo 5 Alley, Khwaeng Lumphini, Khet Pathum Wan, Krung Thep
Maha Nakhon, 10330, Thailand.
Selain Masjid Jawa, masjid yang cukup identik untuk menarik wisatawan
muslim dari Indonesia adalah masjid Indonesia atau masjid Polo. Masjid ini
terletak di dekat Kedutaan Besar Amerika Serikat untuk Thailand dan Taman
67
Rakhmat Nur Hakim, 2017, Jejak Orang Jawa di Negeri Gajah Putih, diakses dalam
https://travel.kompas.com/read/2017/02/18/092600327/jejak.orang.jawa.di.negeri.gajah.putih
(7/11/2018, 16:37 WIB) 68
Trevel.kompas, 2014, Thailand Promosikan Pariwisata Muslim, diakses dalam
https://travel.kompas.com/read/2014/04/06/1317418/Thailand.Promosikan.Pariwisata.Muslim
(19/10/2018, 00:45 WIB) 69
Ibid.
53
Lumphini. Masjid yang dibangun pada tahun 1949 ini memiliki tempat ibadah
yang tenang, bersih dan penuh kedamaian dimana bagian luarnya terdapat toko
yang menjual makanan halal. Masjid ini berlokasi di 707 Soi Rong Nam Kaeng,
Sathorntai Road, Yannawa.70
Selain itu, terdapat Bang Luang Mosque yang merupakan salah satu
masjid tertua di Bangkok, masjid ini dibangun pada tahun 1767 oleh muslim
Thailand yang tinggal di kanal Bang Luang di era Raja Taksin. Menjadi satu–
satunya masjid yang tetap menggunakan bata dan beton yang menjadi gaya
tradisional Thailand, ciri khas masjid ini adalah memiliki 30 menara yang disebut
sebagai simbol dari adanya 30 juz dalam Al-qur‟an. Masjid ini berlokasi di Soi
Wat Kanlaya, Tessaban Sai 1 Road, Bangkok Yai.71
Masjid tertua di Bangkok lainnya adalah Ton Son Mosque dimana masjid
ini bangun pada masa Ayutthaya pada tahun 1688. Masjid ini dahulu disebut
sebagai Kudai Yai dimana identik dengan bangunan rumah dari kayu jati dengan
atap ubin terakota yang menyerupai aula biara Budha. Namun, pada tahun 1952
masjid ini direnovasi menjadi bangunan dengan bahan baku bata seluruhnya.
Setelah direnovasi dan dibangun kembali masjid ini diberi nama Ton Son yang
dalam bahasa Thailand berarti pohon cemara kembar.
70
Tim Viva, 2018, Empat Masjid Menarik di Thailand, Salah Satunya Jawa Mosque, diakses
dalam https://www.viva.co.id/gaya-hidup/travel/1073195-empat-masjid-menarik-di-thailand-
salah-satunya-jawa-mosque (19/10/2018, 1:21 WIB) 71
Ibid.
54
Gambar 2.2 Ton Son Mosque72
Bagi wisatawan yang suka menikmati Thailand dengan wisata berbelanja
terdapat beberapa masjid yang cukup mudah dijangkau, diantaranya adalah masjid
As-Syafir atau masjid KBRI, masjid ini berlokasi di bagian belakang kompleks
Kedutaan Besar Republik Indonesia di Bangkok tepatnya di Petchaburi Road yang
masih berada di sekitar kawasan Pratunam yang juga dikenal sebagai tempat
berbelanja. Namun, untuk memasuki masjid ini harus melewati prosedur
keamanan dan mengharuskan meninggalkan kartu identitas layaknya masuk ke
wilayah kantor kedutaan besar.73
Di Thailand Utara, tepatnya di Chiang Mai terdapat masjid yang telah
berusia 100 tahun. Masjid tersebut bernama Hidayatul Islam Banhaw. Terletak di
sisi jalan Chaunperated 1 Alley Road di tengah pemukiman komunitas muslim.
Masjid yang telah berdiri sejak 1617 tersebut dahulu menjadi pusat komunitas
Islam yang datang dari Yunnan, China Selatan.74
72
Dokumentasi Pribadi Penulis, 2018 73
Irene Dyah, Decita Tutyastri, Dkk, 2017, Bangkok Rasa Lokal, Destinasi Wisata Anti-
Mainstream di Bangkok dan Sekitarnya, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama 74
Muhammad Irzal Adiakurnia, 2018, Berburu Kuliner di Kawasan Muslim Terbesardi Thailand
Utara, diakses dalam https://travel.kompas.com/read/2018/01/31/155040027/berburu-kuliner-di-
kawasan-muslim-terbesar-di-thailand-utara (4/11/2018, 23:21 WIB)
55
Thailand Selatan, tepatnya di Pattani terdapat masjid yang terletak di
Sabarang Talubuk RW. 1 Pakaharang, Mueang, Pattani. Masjid ini bernama Nurul
Insan yang merupakan salah satu masjid terbesar di kota Pattani, masjid ini
dibangun pada 23 Mei 1949 M. Dalam perkembangannya masjid ini tidak hanya
digunakan sebagai tempat ibadah tetapi juga sebagai pusat pengembangan dakwah
Islamiah, melainkan juga senantiasa melakukan kegiatan relevan lainnya seperti
adanya pengajian, ceramah agama, melestarikan tradisi maulid nabi, nifsu sya‟ban,
dan lain-lain.75
2.3.2 Thailand Diamond Halal
Industri halal global adalah satu sektor dengan pertumbuhan paling cepat
di dunia. Menurut Thailand National Food Institute (NFI), diperkirakan industri
ini bernilai sekitar THB 81 triliun atau sekitar USD 2,3 triliun. Dewasa ini industri
ini tidak hanya terbatas pada produk dan makanan halal, tetapi telah meluas
hingga mencakup bahan kimia, barang rumah tangga, kosmetik, pakaian
pembekalan medis dan bisnis yang terkait dengan pariwisata seperti hotel, rumah
sakit dan spa.76
Untuk memenuhi kebutuhan akan industri halal tersebut pemerintah
Thailand meluncurkan Thailand Diamond Halal. Thailand Diamond Halal
merupakan konsep merek yang memasarkan semua produk dan jasa halal yang
bersumber dari Thailand, termasuk pariwisata halal serta pariwisata medis halal.
75
Miss Nasroh Duerea, 2017, Wisata Religi Dalam Masyarakat Islam Patani Thailand Selatan
(Studi Kasus Tradisi Maulid Nabi di Masjid Nurul Insan Sabarang Talubuk, Skripsi, Semarang:
UIN Walisongo. 76
Thinkasiainvestthailand, 2016, Thailand‟s Halal Industry Skyrockets, diakses dalam
http://www.thinkasiainvestthailand.com/web/en-investment-opportunity.php?id=11 (19/10/2018,
22:50 WIB)
56
Pariwisata medis halal sendiri adalah alat medis dan obat-obatan yang digunakan
tidak mengandung babi.77
Merek ini diluncurkan pada Desember 2014 di
Bangkok Convention Centre, Centara Grand Hotel (Central World) pada acara
yang bertajuk “Thailand Halal Assembly 2014”. 78
Melalui peluncuran merek Thailand Diamond Halal yang dihadiri oleh 20
negara dan organisasi internasional tersebut, pemerintah Thailand berencana
untuk terus mengambil kesempatan untuk menjadi pengekspor produk makanan
halal. Selain itu karena di hadiri oleh berbagai negara dan organisasi internasional,
dalam acara tersebut pula pemerintah Thailand bertujuan untuk mempromosikan
inovasi dan teknologi dalam pengembangan industri halal Thailand.
Sejalan dengan hal tersebut, menurut Wakil Perdana Menteri Thailand
Tanasak Patimapragorn, penting bagi Thailand untuk mempromosikan produk
halalnya. Karena industri tersebut merupakan salah satu andalan pendapatan
nasional, terutama hasil ekspor ke negara-negara anggota Organisasi Konferensi
Islam (OKI).79
Tindakan pemerintah tersebut sesuai dengan rencana strategi
program lima tahun pemerintah Thailand yaitu tahun 2016-2020. Tahun 2016,
Departemen Industri Thailand telah menganggarkan 180 juta baht untuk
mempromosikan ekspor produk halal. Selain itu, pemerintah Thailand juga
menerbitkan rencana pengembangan UMKM produk halal.80
77
Imtj.com, 2015, Thailand Targets Muslim Travellers, diakses dalam
https://www.imtj.com/news/thailand-targets-muslim-travellers/ (19/10/2018, 22:04 WIB) 78
Chula.ac.th, 2014, Thailand Halal Assembly 2014, diakses dalam
http://www.chula.ac.th/en/archive/3802 (19/10/2018, 22:14 WIB) 79
Fuji Pratiwi, Loc. Cit. 80
Sakina Rakhma Diah Setiawan, 2017, Mudahnya Mencari Makanan Halal di Thailand, diakses
dalam https://travel.kompas.com/read/2017/11/20/071400627/mudahnya-mencari-makanan-halal-
di-thailand- (19/10/2018, 23:35 WIB)
57
Pemerintah Thailand juga mengembangkan pusat studi halal seperti Halal
Standart Institute of Thailand dan Halal Science Center. Hal ini membuat
pemerintah optimis akan rencana strategi program lima tahun dimana Thailand
menjadi satu dari lima besar negara eksportir produk halal pada tahun 2020.81
Terlebih pada tahun 2014 Thailand telah memiliki 120 ribu produk ekspor
bersertifikat halal, dengan catatan ini Thailand menjadi negara dengan ekspor
produk halal terbesar di ASEAN.82
Produk halal yang ditargetkan oleh Thailand
diantara adalah produk kimia, makanan, perangkat rumah, kosmetik, garmen, dan
alat-alat kesehatan. Sejalan dengan rencana tersebut pemerintah Thailand
memiliki visi untuk menjadi dapur halal dunia.83
2.3.3 Restoran Halal dan Hotel Halal
2.3.3.1 Restoran Halal
Saat mengunjungi suatu negara dengan mayoritas penduduk non-muslim
membuat wisatawan muslim cukup sulit untuk menemukan makanan halal,
wisatawan muslim cenderung merasa khawatir apabila makanan yang tertera tidak
terdapat label halal. Demi memenuhi kebutuhan wisatawan muslim yang
berkunjung ke Thailand, ketika mendarat di Suvarnabhumi Airport wisatawan
dapat menemukan makanan halal di A Li Me Kiao yang terletak di depan Sor
Sumali Mansion yang menyajikan makanan khas Thailand. Selain di Bandara
Suvarnabhumi, beberapa wilayah restoran ini menawarkan masakan halal
diantaranya adalah:
81
Fuji Pratiwi, Op. Cit. 82
Ibid 83
Sakina Rakhma Diah Setiawan, Op. Cit.
58
1) Bangkok
Cukup mudah untuk menemukan restoran halal di tengah kota Bangkok
salah satunya adalah Restoran Usman Thai Muslim. Restoran ini terletak di
Sukhumvit Soi 22, menyajikan makanan Thailand Selatan yang cocok untuk lidah
melayu. Beberapa masakannya yang terkenal adalah Tom Yum dan Ikan Tiga
Rasa atau Plam Sam Rod yang wajib di coba. 84
Restoran Sophia, restoran yang telah berdiri sejak hampir 20 tahun yang
lalu ini sudah menjadi langganan banyak kaum muslim di Bangkok. Meski berada
agak jauh dari pusat kota tepatnya di Suan Luang, dekorasi yang cantik dan
masakan yang pas di lidah restoran ini sering dijadikan lokasi resepsi. Pada pintu
kaca restoran tertulis „Ahlan Wasahlan‟ dan deretan huruf arab bertuliskan halal.
karena fasilitas mushola yang bersih dan nyaman membuat restoran ini cukup
diminati oleh muslim Bangkok.85
Di pusat-pusat perbelanjaan, wisatawan cukup mudah untuk menemukan
makanan halal seperti di MBK Center terdapat Ali‟s Indian Arabic & Sultan Thai
Cuisine yang terletak di Lantai 5. Selain itu, terdapat Indonesian Food by
Jimbaran Bali di Lantai 5 pula yang menyajikan makanan khas Indonesia. 86
Di sekitar Ramkhamhaeang Area terdapat I Am Pizza by Sara yang
terletak di Soi Seri Thai 57, Sahakorn Village Soi 23, Bueng Kum, yang
menyajikan makanan Italia. Bagi penyuka steak terdapat steak halal yang terletak
84
Irene Dyah, Dkk, 2016, Meniti Cahaya, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, Hal. 73 85
Ibid. 86
The Tourism Authority of Thailand, Loc. Cit.
59
di Hanafi Steak Home yang berlokasi di 107/26-29 Suan Siam Road, Khan Na
Yao, Bangkok.87
Di pusat kota Bangkok, tepatnya di Pratunam juga terdapat restoran halal
bernama Al-Sana Pakistani Halal Restaurant. Restoran yang berdiri sejak 1988 ini
berlokasi di sebelah Biyoke Sky Hotel tepatnya di Soi 13 Phetchaburi, Khwaeng
Thanon Phaya Thai, Khet Ratchathewi, Krung Thep Maha Nakhon, 10400. Al-
Sana Pakistani Halal Restaurant menyediakan Pakistani, Indian, Arabic,
Malaysian, Sri Lankan, dan Thai food.88
Gambar 2.3 Al-Sana Pakistani Halal Restaurant89
2) Chiang Mai
Beberapa lokasi restoran halal yang terletak di Chiang Mai diantaranya,
wisatawan dapat mencoba Al-Reem Restaurant yang berlokasi di 164/18 Charoen
Prathet Road, Chang Khlan, Mueang, Chiang Mai, yang terkenal akan chicken
biryani, dan lebanese chicken makloune. Selain itu dapat mencoba Restoran
Bismillah, yang terletak di 175/1 Charoen Prathet Road, Chang Khlan, Mueang,
Chiang Mai. Atau bagi wisatawan yang ingin menikmati makanan halal Eropa
87
Ibid. 88
Alsanabkk, 2018, Al-Sana Restaurant And Hotel (Halal Food),Bangkok, Thailand, diakses
dalam http://www.alsanabkk.com/about-us/ (7/11/2018, 20:02 WIB) 89
Diakses dalam http://halallivingthailand.com/2014/07/08/al-sana-pakistani-halal-restaurant-at-
pratunam/ (7/11/2018, 20:04 WIB)
60
dapat mengunjungi Restoran Fatimah, yang terletak di 35/5 Soi 1, Charoen
Prathet Road, Chang Khlan, Mueang, Chiang Mai.90
Di Chiang Mai terdapat tempat yang bernama Hilal Street, tempat tersebut
dahulu bernama Chaunparated 1 Alley Road, namun sekarang lebih sebab Hilal
Street oleh Komunitas Muslim di Thailand. Dijalan yang tak terlalu panjang
tersebut menjadi pusat perdagangan Muslim di Chiang Mai. Terdapat banyak
restoran, rumah makan, gerobak kuliner, tenda kuliner hingga toko cemilan. Salah
satu restoran yang ramai didatangi adalah Restoran Khao Soi Muslim. Restoran
yang telah berusia 50 tahun tersebut menyajikan ragam hidangan Asia, salah satu
yang amat terkenal di Thailand Utara adalah Khao Soi.91
3) Thailand Selatan (Krabi, Phuket & Songkhla)
Bagi wisatawan yang mengunjungi wilayah selatan Thailand, cukup
mudah untuk menemukan makanan halal. Hal ini disebabkan karena wilayah
tersebut merupakan wilayah dengan penduduk mayoritas muslim di Thailand.
Sarapan di Sripet Hotel, Krabi, yang terletak di 135/50 Krabi Road, Paknam,
Mueang, Krabi, bisa menjadi salah satu rekomendasi wisatawan yang ingin
mencoba steak dan makanan khas Thailand. 92
Sedangkan bagi wisatawan yang menyukai olahan seafood dapat
mengunjungi Restoran Bang Saeng Duean yang terletak di 2 Mu 4, Thep Kasattri
Road, Ko Kaeo, Mueang, Phuket. Wisatawan juga dapat menikmati makanan
halal Tiongkok di Restoran Sami Kitchen, yang terletak di 71/1 Ratthakan Road
Khlong Hae, Hat Yai, Songkhla, Thailand. Udang yang dimasak dengan saus
90
The Tourism Authority of Thailand, Op. Cit. 91
Muhammad Irzal Adiakurnia, Loc. Cit. 92
The Tourism Authority of Thailand, Op. Cit.
61
asam muda dan sup daging sapi menjadi rekomendasi saat berkunjung ke restoran
ini.
2.4.3.2 Hotel Halal
Hotel atau penginapan merupakan salah satu hal terpenting bagi wisatawan
khususnya wisatawan muslim saat berkunjung ke suatu negara. Untuk itu
penginapan yang halal menjadi salah satu prinsip wisatawan muslim ketika
berkunjung ke suatu negara. Selain menyediakan fasilitas khusus yang mampu
memenuhi kebutuhan wisatawan muslim, wisatawan juga merasa nyaman ketika
memilih penginapan atau hotel tersebut. Beberapa hotel halal yang ada di
Thailand antara lain:
1) Al Meroz Hotel Bangkok
Untuk semakin menunjang kebutuhan wisatawan muslim yang
mengunjungi Thailand. Hotel halal pertama di Bangkok, Al Meroz Hotel resmi
dibuka pada Sabtu, 11 Februari 2017.93
Hotel tersebut merupakan hotel bintang
empat yang memiliki arsitektur seperti masjid yang terlihat mencolok dari luar,
memiliki dua mushola dan tiga ruang makan halal.94
93
Rakhmat Nur Hakim, 2017, Al Meroz, Hotel Halal Pertama di Bangkok Resmi di Buka, diakses
dalam
https://travel.kompas.com/read/2017/02/13/080300027/al.meroz.hotel.halal.pertama.di.bangkok.re
smi.dibuka (29/10/2018, 18:21 WIB) 94
Patpicha Tanakasempipat, 2016, Thailand‟s First Halal Hotel Hopes to Help Boost Muslim
Arrivals, diakses dalam https://www.reuters.com/article/us-thailand-hotel-halal/thailands-first-
halal-hotel-hopes-to-help-boost-muslim-arrivals-idUSKCN1150GB (29/10/2018, 18:24 WIB)
62
Gambar 2.4 : Hotel Al Meroz, Bangkok95
Menjadi hotel halal pertama di Bangkok, dalam situsnya hotel Al Meroz
dibangun khusus untuk memberikan gaya hidup Islam bagi para tamunya
diantaranya tanpa bar, alkohol dan atraksi hiburan malam.96
Menurut Managing
Director and General Manager Al Meroz Hotel, Sanya Saengboon, Hotel Al
Meroz menawarkan sejumlah fasilitas yang dibutuhkan wisatawan muslim
misalnya disediakan sajadah untuk shalat dan arah kiblat.97
Hadirnya hotel Al
Meroz disambut baik oleh Menteri Pariwisata dan Olahraga Thailand, Kobkarn
Wattanavrangkul yang dalam pernyataannya menyebutkan bahwa keberadaan Al
Meroz penting bagi pariwisata Thailand yang menandai bahwa pentingnya
melayani siapapun dari latar belakang apapun khususnya di dunia pariwisata.98
Pernyataan ini sejalan dengan adanya pengembangan pariwisata halal di
Thailand sebagai negara dengan mayoritas Budha namun memberikan pelayanan
tanpa memandang pengunjung. Managing Director and General Manager Al
95
Diakses dalam http://almerozhotel.com/ (8/11/2018, 21:54 WIB) 96
BBC, 2016, Gaya Hidup Islami di Hotel Halal Pertama di Bangkok, diakses dalam
https://www.bbc.com/indonesia/majalah/2016/08/160830_majalah_thailand_halal (30/10/2018,
22:52 WIB) 97
Rakhmat Nur Hakim, 2017, Hotel Al Meroz dan Tren Baru Pariwisata Thailand, diakses dalam
https://travel.kompas.com/read/2017/02/13/211213827/hotel.al.meroz.dan.tren.baru.pariwisata.thai
land (29/10/2018, 18:31 WIB) 98
Ibid.
63
Meroz Hotel, Sanya Saengboon, menyebutkan bahwa pengunjung hotel terbanyak
berasal dari Malaysia dan Indonesia. Selain itu beberapa negara Islam lainnya
seperti Pakistan, Bangladesh negara-negara Timur Tengah juga diharapkan mulai
merasakan keterbukaan masyarakat Thailand terhadap umat Islam dengan
hadirnya Al Meroz.99
2) Hotel Ramada Phuket Deevana
Hotel Ramada Phuket Deevana merupakan hotel bintang empat yang
beroperasi sejak dua tahun lalu di Kawasan Patong, hotel ini memiliki total 206
kamar. Dari balkon Junior Suite tamu hotel dapat menyaksikan pemandangan
gunung dan kolam renang. Untuk memenuhi kebutuhan wisatawan muslim hotel
ini menyediakan fasilitas dimana terdapat kafe dan restoran halal. Hotel ini juga
telah mengantongi sertifikat halal dari The Central Islamic Council of Thailand,
yaitu lembaga yang berhak mengeluarkan sertifikat halal di Thailand. 100
3) The Royal Paradise Hotel and Spa
Hotel ini merupakan hotel tertinggi di kawasan Pantai Patong. Memiliki
total 350 kamar yang terletak di dua bangunan yaitu Paradise Wing dan Royal
Wing. Paradise Wing menawarkan sensasi pemandangan pantai dan gunung
sedangkan Royal Wing memiliki dekorasi kontemporer Thailand dengan
pemandangan gunung dan kolam renang.
Hotel yang beroperasi sejak 27 tahun yang lalu ini memiliki restoran
utama yaitu Coconut Coffee Shop yang menawarkan menu halal masakan
99
Rakhmat Nur Hakim, Loc. Cit. 100
Kristianto Purnomo, 2017, Mengintip 4 Hotel Halal di Phuket, diakses dalam
https://travel.kompas.com/read/2017/08/12/100500927/mengintip-4-hotel-halal-di-phuket
(30/10/2018, 23:19 WIB)
64
internasional dan Asia. Selain itu terdapat Restoran Halal Casablanca dengan
masakan Arab dan India, serta Restoran Halal Fueng Fah yang menawarkan
makanan halal dengan masakan khas Thailand. Menurut Asisten Manager
Eksekutif The Royal Paradise Hotel and Spa, Anuchai Wattanasap, setiap tahun
mereka harus mengikuti aturan cara menyajikan makanan halal yang dikeluarkan
lembaga halal Thailand.101
4) The Metropole Hotel
Hotel ini berjarak sekitar 32 km dari Bandara Internasional Phuket.
Memiliki berbagai menu masakan halal otentik khas Thailand, menu prasmanan
internasional, dan dim sum yang dapat dinikmati oleh tamu yang menginap di
hotel ini.102
2.3.4 Fasilitas Prayer Room di Area Publik
Untuk memudahkan wisatawan muslim saat berkeliling di Thailand,
beberapa tempat telah menyediakan fasilitas yang menunjang kebutuhan
wisatawan muslim untuk memenuhi kewajibannya, beberapa tempat yang telah
menyediakan prayer room diantaranya adalah ketika baru menginjakkan kaki di
Thailand, wisatawan dapat menemukan mushola di Bandara Don Mueang
tepatnya di lantai 3 terminal 2 keberangkatan. Di Bandara Suvarnabhumi terdapat
3 prayer room yang terletak di terminal building lantai 3, area transit bandara
lantai 3 dan di Jet Bridge E.103
Dan di Central Airport Chiang Mai, terdapat
101
Ibid. 102
Ibid. 103
Halal Trip, 2015, Thailand‟s Best Airports for Muslim Trevelers, diakses dalam
https://www.halaltrip.com/other/blog/thailands-best-airports-for-muslim-travelers/ (31/10/2018,
23:34 WIB)
65
mushala di lantai 8 dengan kapasitas 15-20 orang, selain itu terdapat di lantai 2 di
dekat keberangkatan internasional .104
Di sekitar Platinum Fashion Mall yang berlokasi di 222 Phetchaburi Road,
Ratchathewi, terdapat mushola yang memudahkan wisatawan muslim untuk
menunaikan kewajiban mereka. Ketika berkeliling di salah satu mall yang dijuluki
sebagai surga berbelanja di Bangkok ini, terdapat mushola yang terletak di Level
2 bagi wanita, dan level 5 bagi laki-laki dengan kapasitas 15-20 orang.105
Di pusat perbelanjaan Central World yang berlokasi di Rama I Road,
Pathum Wan, menjadi satu-satunya tempat yang mengadakan open ceremony
untuk meresmikan mushola. Pihak Central World mengundang Duta Besar Arab
Saudi untuk Thailand dan Mantan Perdana Menteri yang merupakan seorang
Muslim yaitu Sonthi Boonyaratkalin untuk meresmikan mushola tersebut di tahun
2009.106
Prayer room terdapat di lantai 1 dan lantai 6. Selain itu di salah satu pusat
perbelanjaan yang terkenal di Thailand, MBK Shopping Center yang terletak di
44 Phayathai Road, Pathum Wan. Prayer room terletak di lantai 6 tepatnya di
dekat car park zone 6A-6B. Prayer room tersebut berkapasitas 15-20 orang. Bagi
wisatawan yang berkunjung ke pasar malam Asiatique, prayer room terletak di
2194 Soi Charoen Krung 72-76, Charoen Krung Road, Bang Kho Laem, Bangkok.
104
Ibid. 105
The Tourism Authority of Thailand, 2015, Halal Check-in Thailand, diakses dalam
https://www.tourismthailand.org/fileadmin/upload_img/Multimedia/Ebrochure/667/halal.pdf
(31/10/2018, 21:51 WIB) 106
Winyu Ardrugsa, 2017, „Public‟ Prayer Rooms of Contemporary Bangkok, Faculty of
Architecture and Planning, Thailand: Thammasat University. Hal, 92.
66
Selain itu dapat berjalan kaki sekitar 3 menit atau sekitar 100 dari Asiatique
terdapat Bang Uthit Mosque.107
Berlokasi di Kamphaeng Phet 1 Road, Chatuchak, Bangkok. Chatuchak
Weekend Market merupakan pusat perbelanjaan favorit turis mancanegara.
Chatuchak Weekend Market memiliki dua prayer rooms dimana prayer room
lama dibangun oleh penjual muslim dahulu kala, dan prayer rooms yang baru
dibangun ketika periode Aroon Sijaroon, seorang muslim yang menjadi Direktur
Chatuchak Weekend Market di tahun 2009.108
Untuk menemukan prayer room,
wisatawan dapat mencari Clock Tower. Di sisi kiri clock tower terdapat prayer
room dengan kapasitas 15-20 orang serta berjalan di dekat gate 1 di sebelah kiri
terdapat ATM TMB Bank dan mushola terdapat di gang di sebelahnya .109
Untuk daerah Pattaya, mushola terdapat di Central Beach Pattaya, yang
berlokasi di 333/102 Mu 9, Sukhumvit Road, Nong Prue, Banglamung, Chon Buri,
tepatnya di lantai 5. Mushola tersebut memiliki kapasitas antara 5-10 orang.
Selain itu terdapat di Pattaya Floating Market, yang berlokasi di 451/304 Mu 12,
Sukhumvit Road, Nong Prue, Banglamung, Chon Buri. Mushola tersebut berada
tepat di tengah Floating Market dengan kapasitas antara 15-20 orang.110
Di Phuket,
mushola terdapat di Central Phuket yang berlokasi di 74-75 Mu 5, Wichit,
Mueang, Phuket. Mushola terletak di lantai 4 dengan kapasitas antara 15-20 orang.
Wisatawan muslim yang mengunjungi kebun binatang khususnya di
Chiang Mai dewasa ini tak perlu khawatir akan pelaksanaan kewajibannya. Pada
107
Ibid. 108
Ibid. 109
Awan Yulianto, 2016, Easy Guide: Bangkok – Pattaya, Jakarta: Elex Media Komputindo, Hal.
226 110
The Tourism Authority of Thailand, Op. Cit.
67
tahun 2014 tempat wisata yang terkenal di Chiang Mai tersebut memperbaiki
fasilitasnya untuk melayani wisatawan Muslim. Chiang Mai Zoo yang terletak di
100 Huay Kaew Road, Suthep, Mueang, Chiang Mai tersebut memiliki dua ruang
shalat yang membedakan antara ruang shalat untuk laki-laki dan perempuan.111
2.4 Upaya Pemerintah Thailand dalam Mempromosikan Pariwisata Halal
2.4.1 Aplikasi Muslim Friendly-Destination
Pada 5 Juni 2015, pemerintah Thailand melalui The Tourism Authority of
Thailand (TAT) mengumumkan akan meluncurkan aplikasi yang akan
memudahkan wisatawan muslim ketika berkunjung ke Thailand. Pengumuman ini
dilakukan dalam forum inovatif bertajuk Thailand Travel Mart Plus (TTM+ )
2015 yang diselenggarakan oleh TAT.112
Dalam forum tersebut TAT mengundang
113 perwakilan agen perjalanan dan berbagai media.
Perwakilan tersebut berasal dari dari Iran, Mesir, Kuwait, Tunisia,
Indonesia, Malaysia, Brunei Darussalam, Oman, United Arab Emirates, Turki,
India dan Singapura untuk berpartisipasi dalam forum tersebut. Selain itu
pemerintah Thailand juga bekerja sama dengan beberapa maskapai penerbangan
internasional untuk menerbangkan perwakilan dari berbagai negara tersebut yang
diantaranya Thai Airways International, Emirates, Etihad, Oman Air dan Mahan
Air.113
111
NNT, 2014, Chiang Mai Zoo Renovates Muslim Prayer Room for AEC Integration, diakses
dalam http://www.pattayamail.com/thailandnews/chiang-mai-zoo-renovates-muslim-prayer-
rooms-for-aec-integration-40330 (5/11/2018, 00:05 WIB) 112
Tatnews, 2015, TAT to Launch App for Muslim Visitors, diakses dalam
https://www.tatnews.org/2015/06/tat-to-launch-app-for-muslim-visitors/ (20/10/2018, 23:40 WIB) 113
Ibid.
68
Lalu pada Senin, 29 juni 2015 The Tourism Authority of Thailand resmi
meluncurkan aplikasi smartphone pertama yang didesain secara spesifik untuk
meningkatkan wisatawan muslim bernama “Thailand Muslim Friendly
Destination”. Aplikasi ini dikembangkan dengan dukungan dari Halal Science
Centre of Chulalongkorn University, Yayasan Pusat Halal Thailand, Lembaga
Standar Halal Thailand dan Dewan Pariwisata Thailand. Dan tersedia untuk iOS
dan Android dengan panduan yang tersedia dalam bentuk online dan offline. 114
Gambar 2.5 : Aplikasi Thailand Muslim Friendly Destination115
Aplikasi ini dirancang agar membantu wisatawan muslim yang berkunjung
ke Thailand untuk menemukan masjid, restoran dan hotel halal, pusat
perbelanjaan dengan fasilitas prayer room, serta fasilitas lainnya yang dapat
memandu wisatawan muslim. Tak sampai disitu saja aplikasi ini juga dilengkapi
fitur memudahkan wisatawan muslim untuk mengetahui waktu shalat serta
membantu wisatawan muslim ketika mencari suatu tempat tertentu dengan cepat
114
Tatnews, 2015, TAT Launches App for Muslim Visitors, diakses dalam
https://www.tatnews.org/2015/06/tat-launches-app-for-muslim-visitors/ (21/10/2018, 00:06 WIB) 115
Firman Firdaus, 2015, Bingung Menemukan Makanan Halal di Thailand ? Coba Aplikasi Ini,
diakses dalam
https://travel.kompas.com/read/2015/07/21/160700027/Bingung.Menemukan.Makanan.Halal.di.T
hailand.Coba.Aplikasi.Ini (8/11/2018, 21:58 WIB)
69
dengan memperkirakan waktu yang ditempuh dari lokasi pengguna saat itu ke
lokasi yang dituju.116
Pada peluncurannya di tahun 2015 aplikasi ini hanya tersedia dalam
bahasa Inggris dan bahasa Thailand. Namun, TAT mengatakan akan memperluas
jangkauan aplikasi tersebut dengan menambahkan bahasa Arab dan bahasa
Indonesia. Pada 2017, Otoritas Pariwisata Thailand (TAT) telah resmi
meningkatkan aplikasi tersebut dengan menambahkan terjemahan ke bahasa Arab
dan bahasa Indonesia. 117
Menurut Gubernur TAT, Mrs Juthaporn Rarngronasa, penambahan bahasa
Arab dan bahasa Indonesia disebabkan karena adanya 240 juta populasi Islam
yang kuat di Indonesia, Malaysia dan Brunei Darussalam. Diharapkan dengan
penambahan ini akan berguna untuk meningkatkan kunjungan wisatawan muslim
khususnya dari Indonesia dan Malaysia. Selain itu beliau mencatat bahwa
Thailand telah menjadi tujuan utama bagi wisatawan Timur Tengah di Asia.118
2.4.2 Buku Panduan “Halal Check-in Thailand” dan
Brosur “Citarasa Halal di Thailand”
Demi mempermudah wisatawan muslim yang berkunjung ke Thailand,
pada 2015, The Tourism Authority of Thailand (TAT) memproduksi sejumlah
buku panduan dan brosur yang disesuaikan dengan kebutuhan wisatawan muslim.
Sehingga wisatawan tak hanya mampu mendapatkan fasilitas yang dapat diakses
116
Ibid. 117
Tatnews, 2017, Thailand‟s Muslim-friendly Travel Application Now Available in Arabic and
Bahasa Indonesia, diakses dalam https://www.tatnews.org/2017/04/thailands-muslim-friendly-
travel-application-now-available-arabic-bahasa-indonesia/ (21/10/2018, 00:21 WIB) 118
Tatnews, Loc. Cit.
70
melalui smartphone namun juga dapat mengakses informasi melalui buku
panduan halal check-in Thailand dan brosur citarasa halal Thailand.
2.4.2.1 Buku Panduan “Halal Check-in Thailand”
Halal Check-in Thailand adalah salah satu buku panduan yang berisikan
daftar masjid di setiap provinsi hingga masjid di berbagai jalan di Thailand,
restoran bersertifikat halal, hotel ramah muslim, pusat perbelanjaan yang memiliki
prayer room, dan berbagai tempat pertunjukan yang menyediakan fasilitas untuk
beribadah bagi wisatawan muslim.119
Gambar 2.6 : Buku Panduan Halal Check-in Thailand120
Untuk semakin memudahkan wisatawan muslim buku panduan membagi
lokasi Thailand sesuai dengan lingkup negaranya yaitu meliputi kawasan tengah
Kota, kawasan Selatan, kawasan Utara, kawasan Timur. Dalam buku panduan
tersebut juga terdapat beberapa wilayah atau distrik yang menjadi tempat yang
bisa dikunjungi oleh wisatawan muslim ketika berkunjung ke Thailand, selain itu
119
Abdul Rasyid, 2017, Pariwisata Halal di Thailand, diakses dalam http://business-
law.binus.ac.id/2017/02/28/pariwisata-halal-di-thailand/ (22/10/2018, 23:58 WIB) 120
Diakses dalam
https://www.tourismthailand.org/fileadmin/upload_img/Multimedia/Ebrochure/667/halal.pdf
(14/11/2018, 23:54 WIB)
71
terdapat nomor telpon serta alamat yang membantu wisatawan untuk lebih mudah
mengakses dan menemukan tempat tersebut.
2.4.2.2 Brosur “Citarasa Halal di Thailand”
Sama seperti buku panduan Halal Check-in Thailand, brosur citarasa halal
di Thailand juga memberikan informasi terkait keberadaan masjid, serta makanan
halal dan hotel halal yang bersertifikasi halal dari Central Islamic Committee of
Thailand, yaitu badan yang berwenang memberikan sertifikat serta fatwa terhadap
industri halal Thailand. Sama seperti buku panduan, brosur ini juga memberikan
informasi keberadaan fasilitas di berbagai wilayah Thailand, yang dapat
memenuhi kebutuhan wisatawan muslim ketika berkunjung ke Thailand.
Gambar 2.7 Brosur Citarasa Halal di Thailand121
Perbedaan antara buku panduan Halal Check-in Thailand dan brosur
Citarasa Halal di Thailand adalah terletak pada “kalimat bermanfaat”. Kalimat
bermanfaat hanya terdapat di brosur yang dimana berisikan contoh kalimat yang
121
Wisatathailand.id, 2015, Citarasa Halal Di Thailand, diakses dalam
http://www.wisatathailand.id/wp-content/uploads/2017/10/brochure-citarasa-halal.pdf (11/11/2018,
20:25 WIB)
72
dapat digunakan oleh wisatawan ketika berkunjung ke Thailand. Contoh kalimat
ini akan sangat bermanfaat agar wisatawan muslim dapat menanyakan makanan
yang hendak dikonsumsi sesuai dengan syariat Islam atau tidak.
Selain adanya buku panduan dan brosur seperti yang dijelaskan
sebelumnya, pemerintah Thailand juga melakukan promosi pariwisata halal
dengan mengikuti pameran Alimentaria Expo Halal, yang diadakan di Barcelona
pada 16-19 April 2018. Alimentaria adalah pameran dagang yang diselenggarakan
setiap dua tahun sekali, pameran ini juga menjadi standar perkembangan terkini
industri makanan dan minuman di dunia. Kedutaan Besar Kerajaan Thailand di
Madrid bekerja sama dengan Kementerian Luar Negeri Kerajaan Thailand,
membawa 8 perusahaan Thailand dengan spesifikasi pada produk halal.122
Perusahaan Thailand yang berpartisipasi memamerkan buah dan jus
Thailand, beras melati, hingga produk sereal yang bersertifikat halal. Pameran
yang juga dihadiri oleh Dr. Winai Dahlan, sebagai Direktur Halal Science Center,
Universitas Chulalongkorn tersebut juga melakukan pertemuan bilateral dengan
Halal Institute of Cordoba guna meningkatkan promosi kerjasama dibidang halal
di Spanyol dan Thailand. Dengan berpartisipasinya Thailand di pameran ini
merupakan upaya Thailand untuk membangun channel dengan perusahaan yang
turut berpartisipasi dalam pameran tersebut untuk menembus pasar Halal
Eropa.123
122
Thaiembassy, 2018, Thailand Promotes Halal Potentials at Alimentaria 2018, diakses dalam
http://www.thaiembassy.org/madrid/en/news/914/88801-Thailand-promotes-Halal-potentials-at-
Alimentaria.html (12/11/2018, 21:43 WIB) 123
Ibid.
73
Setelah kebutuhan yang telah disebutkan terpenuhi, salah satu hal
terpenting untuk meningkatkan kunjungan wisatawan adalah faktor keamanan,
maka berbagai implementasi ini dilakukan untuk mengembalikan kepercayaan
wisatawan bahkan negara. Hal ini disebabkan beberapa negara mengeluarkan
peringatan agar tidak melakukan perjalanan ke Thailand yang diakibatkan karena
adanya kerusuhan politik dan kudeta yang terjadi pada 22 Mei 2014. Selain itu
kebijakan ini bertujuan untuk menyambut wisatawan muslim yang berkunjung ke
Thailand di tengah meningkatnya sentimen anti-muslim di beberapa negara Barat
dan serangan militan Islam dewasa ini.124
Berdasarkan uraian di atas maka
implementasi pariwisata halal Thailand dapat disederhanakan menjadi :
Bagan 2.2 Implementasi Pariwisata Halal Thailand125
Implementasi
Pariwisata Halal
Promosi Masjid Thailand Diamond
Halal
Restoran dan Hotel
Halal
Prayer Room in
Public Area
Brosur Citarasa
Halal di Thailand
Muslim Friendly
Destination App Buku Panduan “Halal
Check-in Thailand”
Selain memudahkan wisatawan muslim dengan memberikan fasilitas yang
dibutuhkan, dewasa ini Thailand telah memberlakukan akses bebas visa dalam
124
Reuters, 2015, Thailand Launches Muslim-friendly Tourist App, diakses dalam
https://www.reuters.com/article/thailand-tourism-idUSL4N0ZF3G020150629 (23/10/2018, 23:54
WIB) 125
Sumber Diolah Oleh Peneliti
74
jangka waktu 14 hingga 30 hari bagi beberapa negara untuk mengunjungi
Thailand, antara lain: Oman, Qatar, Uni Emirat Arab, Malaysia, Brunei
Darussalam, Arab Saudi, Maladewa, Turki, Uzbekistan, Kazakhstan, Chile,
Dominica, Dominica Republic, Fiji, Hongkong, Indonesia, Jepang, Laos, Macau,
Malawi, Micronesia, Mongolia, Myanmar, Palestina, Peru, Filipina, Singapura,
Korea Selatan, Sudan Selatan, Vietnam, Taiwan, Turki, dan lain-lain.126
Selain pembebasan visa, TAT mencatat bahwa dewasa ini Thailand telah
memiliki lebih banyak penerbangan langsung dari negara–negara mayoritas Islam
dari pada negara–negara tetangga ASEAN. Penerbangan tersebut antara lain
Emirates Airlines yang melakukan penerbangan enam kali sehari dari Dubai
menuju Bangkok, Etihad Airways tiga kali sehari dari Abu Dhabi, Qatar Airways
kali sehari dari Doha dan Oman Air dua kali sehari dari Muscat.127
Melalui
pembebasan visa, faktor keamanan yang memadai dan adanya penerbangan
langsung pemerintah Thailand berharap wisatawan yang berkunjung ke Thailand
akan semakin bertambah setiap tahunnya.
126
Diakses dalam https://www.passportindex.org/comparebyPassport.php?p1=th&fl=&s=yes
(27/10/2018, 00:15 WIB) 127
Imtiaz Muqbil, Loc. Cit.