bab ii. ruang lingkup studi - hutanriau.org andal sau bag ii.pdf · konservasi tanah dan air, ......

41
BAB II. RUANG LINGKUP STUDI A. ISU-ISU POKOK LINGKUNGAN Identifikasi bertujuan untuk menemukan dampak lingkungan yang potensial akan terjadi pada kegiatan IUPHHK Hutan Tanaman PT. SELARAS ABADI UTAMA. Identifikasi dilakukan dengan menggunakan metode Matriks. Hasil identifikasi dampak disajikan pada Tabel 11-1. Dampak potensial yang diprakirakan akan timbul akibat kegiatan IUPHHK Hutan Tanaman PT. SELARAS ABADI UTAMA adalah sebagai berikut : TAHAP PRAKONTRUKSI: 1. Sosialisasi/Penyuluhan Kegiatan IUPHHK Hutan Tanaman, akan menimbutkan dampak terhadap persepsi masyarakat terhadap IUPHHK Hutan Tanaman. 2. Pembebasan Lahan, akan menimbulkan dampak terhadap persepsi masyarakat terhadap IUPHHK Hutan Tanaman TAHAP KONTRUKSI : 1. Kegiatan Penataan Areal Kerja, akan menimbutkan dampak terhadap pola penguasaan lahan, persepsi masyarakat terhadap IUPHHK Hutan Tanaman serta pola pemitikan dan penguasaan lahan. 2. Kegiatan Pembukaan Wilayah Hutan/Mobilisasi Alat Berat dan Konservasi Tanah dan Air, akan menimbutkan dampak terhadap debit sungai, fluktuasi dan potensi air tanah, kualitas air, habitat satwa, biota perairan, aksesibilitas, perubahan sosial, persepsi masyarakat terhadap IUPHHK Hutan Tanaman, kontribusi terhadap pembangunan daerah dan pola pemilikan serta pengusaan Ia han . 3. Penyiapan Lahan, Pembukaan Lahan dan Pembuatan Saluran Drainase, akan menimbulkan dampak terhadap iklirn mikro, kualitas tanah, debit sungai, fluktuasi dan potensi air tanah, kualitas air, produktifitas tanaman lAPORAN lffAMA ANDAL IUPHHK Hutan Tanaman PT. SELARAS ABADI lffAMA 11-1

Upload: duonganh

Post on 01-Feb-2018

222 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II. RUANG LINGKUP STUDI - Hutanriau.org ANDAL SAU bag II.pdf · Konservasi Tanah dan Air, ... kualitas air, habitat satwa, biota perairan, aksesibilitas, perubahan sosial, persepsi

BAB II.

RUANG LINGKUP STUDI

A. ISU-ISU POKOK LINGKUNGAN

Identifikasi bertujuan untuk menemukan dampak lingkungan yang potensial akan

terjadi pada kegiatan IUPHHK Hutan Tanaman PT. SELARAS ABADI UTAMA.

Identifikasi dilakukan dengan menggunakan metode Matriks. Hasil identifikasi

dampak disajikan pada Tabel 11-1.

Dampak potensial yang diprakirakan akan timbul akibat kegiatan IUPHHK Hutan

Tanaman PT. SELARAS ABADI UTAMA adalah sebagai berikut :

TAHAP PRAKONTRUKSI:

1. Sosialisasi/Penyuluhan Kegiatan IUPHHK Hutan Tanaman, akan

menimbutkan dampak terhadap persepsi masyarakat terhadap IUPHHK Hutan

Tanaman.

2. Pembebasan Lahan, akan menimbulkan dampak terhadap persepsi

masyarakat terhadap IUPHHK Hutan Tanaman

TAHAP KONTRUKSI :

1. Kegiatan Penataan Areal Kerja, akan menimbutkan dampak terhadap pola

penguasaan lahan, persepsi masyarakat terhadap IUPHHK Hutan Tanaman

serta pola pemitikan dan penguasaan lahan.

2. Kegiatan Pembukaan Wilayah Hutan/Mobilisasi Alat Berat dan

Konservasi Tanah dan Air, akan menimbutkan dampak terhadap debit

sungai, fluktuasi dan potensi air tanah, kualitas air, habitat satwa, biota

perairan, aksesibilitas, perubahan sosial, persepsi masyarakat terhadap IUPHHK

Hutan Tanaman, kontribusi terhadap pembangunan daerah dan pola pemilikan

serta pengusaan Ia han.

3. Penyiapan Lahan, Pembukaan Lahan dan Pembuatan Saluran

Drainase, akan menimbulkan dampak terhadap iklirn mikro, kualitas tanah,

debit sungai, fluktuasi dan potensi air tanah, kualitas air, produktifitas tanaman

lAPORAN lffAMA ANDAL IUPHHK Hutan Tanaman PT. SELARAS ABADI lffAMA 11-1

Page 2: BAB II. RUANG LINGKUP STUDI - Hutanriau.org ANDAL SAU bag II.pdf · Konservasi Tanah dan Air, ... kualitas air, habitat satwa, biota perairan, aksesibilitas, perubahan sosial, persepsi

(kerapatan dan volume tegakan), jenis tanaman, ekosistem khas, jenis nir

kayu, jenis dilindungijendemik, jenis bernilai ekologis, habitat satwaliar, biota

perairan, kelimpahan jenis satwaliar, serta persepsi masyarakat terhadap

IUPHHK Hutan Tanaman.

4. Pengadaan Bibit/Persemaian, akan menimbulkan dampak terhadap kualitas

air.

5. Penanaman, akan menimbulkan dampak terhadap iklim mikro, kualitas tanah,

debit sungai, sedimentasi, kualitas air, produktifitas tanaman (volume tegakan),

jenis tanaman, jenis nir kayu, habitat satwa, kelimpahan jenis satwa, hama dan

penyakit tanaman, biota perairan, persepsi masyarakat terhadap IUPHHK Hutan

Tanaman.

6. Pemeliharaan Tanaman, akan menimbulkan dampak terhadap kualitas

tanah, debit sungai, fluktuasi dan potensi air tanah, kualitas air, biota perairan,

produktifitas tanaman dan hasi nir kayu.

7. Perlindungan dan Pengamanan Hutan, akan menimbulkan dampak

terhadap produktifitas tanaman, pranata sosial, persepsi masyarakat terhadap

IUPHHK Hutan Tanaman dan kontribusi IUPHHK Hutan Tanaman terhadap

lingkungan/pembangunan daerah.

8. Penelitian, akan menimbulkan dampak terhadap produktifitas tanaman

IUPHHK Hutan Tanaman.

9. Pengadaan Tenaga Kerja, akan menimbulkan dampak terhadap kesempatan

kerja dan berusaha, tingkat pendapatan, kependudukan, pranata sosial, dan

perubahan sosial, kontribusi IUPHHK Hutan Tanaman terhadap

lingkungan/pembangunan daerah, persepsi masyarakat terhadap IUPHHK

Hutan Tanaman dan taraf dan fasilitas pendidikan masyarakat.

10. Pengadaan Sarana Prasarana/ Fasilitas Karyawan dan Fasilitas Umum

dan Kegiatan Sosial, akan menimbulkan dampak terhadap kesempatan kerja

dan berusaha, fasilitas perekonomian, persepsi masyarakat terhadap IUPHHK

Hutan Tanaman, kontribusi IUPHHK Hutan Tanaman terhadap

lingkungan/pembangunan daerah, taraf dan fasilitas pendidikan masyarakat,

serta taraf dan fasilitas pelayanan kesehatan.

l.APORAN lffAHA ANDAL IUPHHK Hutan Tanaman PT. SELARAS ABADI lffAHA 11-2

Page 3: BAB II. RUANG LINGKUP STUDI - Hutanriau.org ANDAL SAU bag II.pdf · Konservasi Tanah dan Air, ... kualitas air, habitat satwa, biota perairan, aksesibilitas, perubahan sosial, persepsi

TAHAP PASCA KONTRUKSI:

1. Pemanenan dan Pengangkutan Hasil, akan menimbulkan dampak terhadap

iklim mikro, subsidensi, produktifitas tanaman, kualitas tanah, debit sungai,

sedimentasi, kualitas air, habitat satwa liar, kelimpahan jenis satwa liar dan

kontribusi terhadap pembangunan daerah.

Tabel II-1. Matriks Identifikasi Dampak Lingkungan Rencana Kegiatan Perkebunan IUPHHK Hutan Tanaman PT. SELARAS ABADI UTAMA.

Diskripsi Keqiatan

I ll Ill

Komponen/ Sutrsub Komponen

Sub Ungkungan A B c D E F G H I J K L M

Komponen

l.Jngkungan I

I A. FISIK4<IMIA I 1. lklim !klim Mikro . + + + + I 2. Tanah a. Sifat Fisik Tanah . . + + + + .

I b. Sifat Klmia Tanah + + + + c. Sctat Klmia Tanah . + + + + d. Kesuburan Tanah . . + + + +

3. Hidrologi a. Ruktuasi Debit . + + + + . Sunqai

b. Sedimentasi - + + + + - I 4. Kuahtas a. Sifat Fisik Alr - - + + + + - I

Air b. Sifat Klmia Air I - - + + + + -B. BIOLOGI l. Tumbuhan a. Tipe Ekoslstem - . + + + + .

(Keanekaragaman Jenis)

b. Produktifitas - + + + + -(Kerapatan dan Volume Tegakan)

c. JeniS Dilindungi/ . + + + + . Endemik/Ekoloois

2. Hasil a. Jumlah JeniS - - + + + + .

Hutan b. 'Tlngkat - - + + + + Nir Kayu Ketenganrungan

Masyarakat 3. Satwaliar a. Kelimpahan - - + + + +

lndividu b. Keanekaragaman I - - + + + +

Aves d. Kondisi Habitat I - + + + +

4. Hama dan a. Jenis Hama dan I - . - + Penvalat Penval<it

I s. Plankton a. Kelimpahan . + + b. Keanekaraqarnan . . i + + I c. Kemerataan I . I + + I

I 6. Benthos a. Kelimpahan - + + I !

b. Keanel<araqarnan - + + I I c. Kemerataan . . + + I

I 7. Nekton/ a. Jumlah Jenos I + + I :~<an

I b. Ntlai Ekonomts I - + + I

lAPORAN IJTAMA ANDAL I UPHHK Hutan Tanaman PT. SELARAS ABADI IJTAMA II-3

Page 4: BAB II. RUANG LINGKUP STUDI - Hutanriau.org ANDAL SAU bag II.pdf · Konservasi Tanah dan Air, ... kualitas air, habitat satwa, biota perairan, aksesibilitas, perubahan sosial, persepsi

Tabel 11-1. Lanjutan

Diskripsi ~latan

I II Ill

Komponen/ Sut>-sub Komponen

Sub Ungkungan A B c 0 E F G H I J K L M Komponen

Ungkungan

C. SOSEKBUD

1. Soslal a. Kesempatan Ket]a Ekonomi dan Peluang + +

Berusaha b. Po1a Pemaikan dan

Penggunaan Lahan + c. Pendapatan +

Masyarakat

d. Fasilitas + + Perekonomian

e. Al<sesibilitas + + 2. Sosial a. Penyebaran + + +

Buday a Penduduk

b. PranataSosial/ Kelembagaan + t'lasyao-a'<at

c. Adat dan Pola -Kebiasaan

d. Hak Ulayat + - -e. Sosialisasi + + f. Pe~epsi

Masyao-akat + + + temadap Ungk. Hid up

g.Persepsi - - + + + + + + + Masyarakat terhadap IUPHHK Hutan Tanaman

h. Taraf dan Fasilitas + + Pendidikan

i. Kontlibusi + Pembangunan

I Daerah

3. Kesehatan a. Taraf Kesehatan + Masyarakat b. Fasilitas Kesellatan + +

Keterangan : I. TAHAP PRAKONTRUKSI : A = Sosialisasi/Penyuluhan Terhadap Masyarakat, B = Pembebasan Lahan

II. TAHAP KONTRUKSI : C = Penataan Areal Kerja, D = Pembukaan Wilayah Hutan, E = Penyiapan Lahan, F = Pengadaan Bibit, G = Penanaman, H = Pemeliharaan Tanaman, I = Perlindungan Hutan dan Pengamanan Hutan, J = Penelitian, K = Pengadaan Tenaga Kerja, L = Pengadaan Sarana Prasarana dan Kegiatan Sosial

III. TAHAP PASCA KONTRUKSI : M = Pemanenan dan Pengangkutan

L.APORAN UTAMA ANDAL IUPHHK Hutan Tanaman PT. SB.ARAS ABADI UTAMA 11-4

Page 5: BAB II. RUANG LINGKUP STUDI - Hutanriau.org ANDAL SAU bag II.pdf · Konservasi Tanah dan Air, ... kualitas air, habitat satwa, biota perairan, aksesibilitas, perubahan sosial, persepsi

j ~

~ ~ :a:.. ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ Ci;l

~ ~ ~

~ ~ ~ ~

~ :b

.... .... I

(JI

~

RENCANA KEGIATAN Pra I 1. Penyuluhan, Sosiahsa51

Kont . 2. Pembebasan Lahan 1. Penataan Areal Kerja 2. PWH/Mobillsasi Alat Berat 3. Penyfapan/Pembukaan Lahan

Kont.l 4. Pengadaan B1bit 5. Penanaman 6. Pemefiharaan Tanaman 7. Perlind. dan Pengamn Hutan 9. Pengadaan Tenaga

10. Sarana PrasaranajFas1h· tas Umum & Keg. Sos1al

Psc.l 1. Pemanenan dan Kont. Pengangkutan Hasll

IDENliFIKAS

~DIIMPAK I ENSIAL

A. FISIK KIMIA I RONA UNGKUNGAN

1. lklim MlkrO 2. Tanah 3. Hidrologi 4. Kualitas Air

B. BIOLOGI 1. Tumbuhan Hutan 2. Hasil Hutan Nir Kayu 3. Satwa Liar 4. Hama dan Panyakit 5. Biota Perairan

C. SOSEKBUO 1. SOSial Ekonom1 2. SOSlal Budaya 3. Kesehatan Masyarakat

I NETODA 1 MATRIKS

~I

OAMPAK POTENSIAL A. FISIK KIMIA

1. Perubahan lklim Mikro 2. Penurunan Kualitas Tanah 3. Peningkatan Erosi Tanah 4. Peningkatan Sedimentasi 5. Peningkatan Debit Sungai 6. Penurunan Kualitas Air

B. BIOLOGI 1. Produktlvltas Tanaman ~. Jenis Tanaman 3. Ek.:>Sistem Khas 4. Jenis Nir Kayu 5. Jenis Dilindungi/endemlk 6. Penurunan produksl tanaman

jenis bemilai ekologls 7. Perubahan habltas Satwaliar 8. Kelimpahan & Keanekaragaman

Satwaliar 9. Hama dan Penyak1t Tanaman 10. Biota Perairan

C. SOSEKBUO 1. Aksesibllltas 2. Kesempatan kerja 3. Peningkatan Pendapatan 4. Persepsl masy. Terhadap LH 5. Peluang Berusaha 6. Kontrlbusi IUPHHK HT Thd.

Pembangunan Daerah 7. Pranata Sosial 8. Perubahan adat lsbadat dan

Perubahan soslal 9. Persepsi masy. Thd. IUPHHK·HT 10. Peningkatan taraf pendid1kan

masyarakat 11 . Peningkatan taraf kesehatan

masyarakat

IDENTIFIKASf DAMPAK

POTENSIAL

METODA • Diskusi antar

pakar • Diskusi dengan

pemrakarsa • Kep. Ka. Bapedal No. 056/1994

DAMPAK PENTING A. FISIK KIMIA -

1. Peningkatan erosi tanah 2. Penurunan kualitas tanah 3. Peningkatan sedimentasi 4. Penurunan kualitas air

B. BIOLOGI 1. Peningkatan produktlvitas

Tanaman 2. Peningkatan jenis nlr kayu 3. Perubahan habitat satwa liar 4. Penurunan keanekaragaman

~

satwa liar ISU POKOK 5. Gangguan hama dan penyakit 1. Kelestarian Fungsi 6. Penurunan keanekaragaman Ekologis

biota air 2. Kelestarian Fungsi PrOctuksi

3. Penlngkatan kese· c. SOSEKBUO jahteraan masy.

1. Peningkatan kesempatan kef')a 4. Kontribusi IUPHHK HT 2. Peluang berusaha 1 thd. Pemb. Daerah 3. Peningkatan pendapatan 4. Persepsl masy. terhadap

IUPHHK Hutan Tanaman 5. Akseslbilitas 6. Persepsl masy. terhadap

lingkungan llidup 7. Kontribusl IUPHHK·HT Thd.

pembangunan daerah 8. Kesehatan masyarakat 9. Pendidikan masyarakat

METODA ANALI51S

KEKUATAN

Gambar 11-1. Bagan Alir Pelingkupan Kegiatan IUPHHK Hutan Tanaman PT. SELARAS ABADI UTAMA

Page 6: BAB II. RUANG LINGKUP STUDI - Hutanriau.org ANDAL SAU bag II.pdf · Konservasi Tanah dan Air, ... kualitas air, habitat satwa, biota perairan, aksesibilitas, perubahan sosial, persepsi

t>

4

UNIT KEHUTANAN

Berdasarkan hasil evaluasi dampak penting yang akan terjadi pada Unit Kehutanan

IUPHHK Hutan Tanaman PT. SELARAS ABADI UTAMA seperti disajikan pada Tabel

II-2.

Tabel II-2. Daftar Dampak Penting Kegiatan pada Unit Kehutanan IUPHHK Hutan Tanaman PT. SELARAS ABADI UTAMA

Tahap dan Diskripsi Keoiatan Komponen/ Sub Sub·sub Komponen I n ill

Komponen Ungkungan A B c D E F G H I J LinQkunqan

A. FISIK-KIM lA 1. Tanah a. Sifat Fisik Tanah - p - p +P + P - p

b. Sifat Kimia Tanah - p - p +P + P - p c. Kesuburan Tanah - p - p +P + P - p

I 2. Hidrologi a. Flul<tuasi Debit Sunoai - p - p + P + P - p b. Sedimentasi - p - p + P + P - p

3. Kualitas Air a. Sifat Fisik Air - p - p + P +P - p b. Sifat Kimia Air - p - p +P +P - p I B. BIOLOGI

1. Tumbuhan a. Struktur Veoetasi - p + P +P +P - p b. Jenis Dilindunoi - p +P +P +P

2. Hasil Hutan a. Jumlah Jenis - p + P +P +P Nir Kavu b. Tinokat Keterotoan Masv. - p +P +P +P

3. satwaliar a. Kelimpahan Individu - p - p + P +P +P - p b. Keanekaragarnan Jenis -P -P + P +P +P - p c. Kondisi Habitat - p - p + P +P +P - p

4. Biota Perairan a. Kelimpahan - p + P b. Keanekaraoarnan - p +P

C. SOSEKBUD 1. Sosial a. Peiuano Berusaha + P

Ekonomi b. Kesemoatan Keria +P c. Pendapatan Masyarakat +P d. Aksesibilitas +P e. Kontribusi IUPHHK HT +P

terhadap Pendapatan Daerah

l.APORAN UTAMA ANDAL /UPHHK Hutan Tanaman PT. SELARAS ABADI UTAMA 11-6

Page 7: BAB II. RUANG LINGKUP STUDI - Hutanriau.org ANDAL SAU bag II.pdf · Konservasi Tanah dan Air, ... kualitas air, habitat satwa, biota perairan, aksesibilitas, perubahan sosial, persepsi

Tabel Il-2. (Lanjutan)

Tahap dan Diskripsi Keqiatan Komponen/Sub Sub-sub Komponen I II m

Komponen Lingkungan A B c D E F G H I J unakunaan

2. Sosial Budaya a. Persepsi Masyarakat tt'd +P Linakunaan Hidup

b. Persepsi Masyarakat thd +P - p - p +P +P +P +P +P IUPHHK-HT

c. Pendidikan Mavarakat I + p 3. Kesehatan a. Fasilitas Kesehatan +P

Masvarakat Keterangan : I. TAHAP PRAKONTRUKSI :

A = Sosialisasi/ Penyuluhan Terhadap Masyarakat, B = Pembebasan L.ahan II. TAHAP KONTRUKSI :

C = Pembukaan Wilayah Hutan, D = Penyiapan L.ahan, E = Penanaman, F = Pemeliharaan Tahap Pertama dan L.anjutan, G = Perlindungan Hutan dan Pengamanan Hutan serta Penetitian, H = Pengadaan Tenaga Kerja, I = Pengadaan Sarana Prasarana dan Kegiatan Sosiat

III. TAHAP PASCA KONTRUKSI : J = Pemanenan dan Pengangkutan

1. Komponen Rona Lingkungan Hidup

Berdasarkan hasil identifikasi dampak dan evaluasi dampak penting, maka

komponen lingkungan hidup yang menjadi isu pokok berdampak penting

adalah:

a) Komponen Fisik-Kimia

:;.. Penurunan Kualitas Tanah

'r Peningkatan Sedimentasi

r Penurunan Kualitas Air

b) Komponen Biologi

:,.. Peningkatan volume tegakan

, Perubahan tipe ekosistem

, Perubahan hasil hutan nir kayu

,- Perubahan habitat satwaliar

,- Penurunan kelimpahan jenis satwa liar

,- Penurunan kelimpahan dan kanekaragaman biota perairan

LAPORAN UTAMA ANDAL JUPHHK Hutan Tanaman PT. SELARAS ABADI UTAMA 11-7

Page 8: BAB II. RUANG LINGKUP STUDI - Hutanriau.org ANDAL SAU bag II.pdf · Konservasi Tanah dan Air, ... kualitas air, habitat satwa, biota perairan, aksesibilitas, perubahan sosial, persepsi

c) . Komponen Sosekbud

> Aksesibilitas masyarakat

.,_ Peningkatan kesempatan kerja

:;... Peningkatan peluang berusaha

-,. Peningkatan pendapatan masyarakat

r Persepsi masyarakat terhadap IUPHHK Hutan Tanaman

-,. Persepsi masyarakat terhadap lingkungan hidup

> Kontribusi IUPHHK Hutan Tanaman terhadap pembangunan daerah

:,. Pendidikan masyarakat

> Kesehatan masyarakat

2. Komponen Rencana Kegiatan

Berdasarkan hasil evaluasi dampak penting yang akan terjadi, maka kegiatan

yang akan ditelaah dalam studi ANDAL IUPHHK Hutan Tanaman PT. SELARAS

ABADI UTAMA:

;. Sosialsiasi/Penyuluhan Terhadap Masyarakat Sekitar

,. Pembebasan Lahan

;.... Perr.!:>ukaan Wilayah Hutan

,. Penyiapan Lahan

;;.. Penanaman

,. Pemeliharaan Tanaman

:,. Perlindungan dan Pengamanan Hutan serta Penelitian

> Pengadaan Tenaga Kerja

,. Pengadaan Sarana Prasarana dan Kegiatan Sosial

,. Pemanemm dan Pengangkutan Kayu

3. Komponen Kegiatan l ain di Sekitar Areal Kerja Unit Kehutanan

Berdasarkan hasil pengamatan lapangan keg iatan lain sekitar IUPHHK Hutan

Tanaman PT. SELARAS ABADI UTAMA terdapat kegiatan HTI PT. RAPP dibagian

Utara. Dampak lingkungan kualitas air berdampak ke aliran sungai yang

bermuara ke S. Kampar dan dampak sosial ekonomi yang mungkin terjadi dari

penyerapan tenaga kerja dan berdampak ke pendapatan masyarakat.

!.APORAN lffAMA ANDAL IUPHHK Hutan Tanaman PT. SELARAS ABADJ l/TAMA II-8

Page 9: BAB II. RUANG LINGKUP STUDI - Hutanriau.org ANDAL SAU bag II.pdf · Konservasi Tanah dan Air, ... kualitas air, habitat satwa, biota perairan, aksesibilitas, perubahan sosial, persepsi

UNIT PERKEBUNAN

Berdasarkan hasil identifikasi dampak lingkungan yang potensial dan hasil evaluasi

dampak penting yang akan terjadi pada Unit Perkebunan IUPHHK Hutan Tanaman

PT. SELARAS ABADI UTAMA seperti disajikan pada Tabel II-3.

Tabel 11-3. Daftar Dampak Penting Kegiatan pada Unit Perkebunan IUPHHK Hutan Tanaman PT. SELARAS ABADI UTAMA

Tahao dan Diskriosi Keaiatan Komponen/ Sub Sub-sub Komponen I II III

Komponen Ungkungan A B c D E F G H I J Uno kung an

A. FISIK-KIMIA

1. Tanah a. Sifat Fisik Tanah - p - p +P +P - p

b. Sifat Kimia Tanah - p - p + p +P - p

c. Kesuburan Tanah - p - p + P +P - p

2. Hidrologi a. Fluktuasi Debit Sungai - p - p +P + p - p

b. Sedimentasi - p - p +P + p - p

3. Kualitas Air a. Sifat Fisik Air - p - p +P + p - p

b. Sifat Kimia Air - p - p + P + p - p

B. BIOLOGI

1. Tumbuhan a. Struktur Vegetasi - p +P +P + P

b. Jenis Dilindungi - p +P +P + p

2. Satwaliar a. Kelimpahan Individu - p - p +P +P + p

b. Keanekaragaman Jenis - p - p ~ p + P +P

c. Kondisi Habitat - p - p +P +P +P

3. Biota Perairan a. Kelimpahan - p +P

b. Keanekaragaman - p + p

C. SOSEKBUD

1. Sosial Ekonomi a. Peluang Berusaha + P

b. Kesempatan Kerja + P

c. Pendapatan Masyarakat +P

d. Aksesibilitas + P

e. Kontribusi IUPHHK HT +P terhadap Pendapatan Daerah

2. Sosial Budaya a. Persepsi Masyarakat thd + P Ungkungan Hidup

b. Persepsi Masyarakat thd + P - p - p + P + p +P +P + P IUPHHK-HT

c. Pendidikan Mayarakat I t + P I

3. Kesehatan a. Fasilitas Kesehatan I + p Masyarakat I

Keterangan : I. TAHAP PRAKONTRUKSI: A = Sosialisasi/ Penyuluhan Terhadap Masyarakat, B = Pembebasan Lahan

II. TAHAP KONTRUKSI: C = Mobi lisasi Alat dan Tenaga Kerja, D = Pembukaan Lahan dan Pembuatan Drainase, E = Pembangunan Fasi!itas Pengusahaan dan fasilitas Umum, F = Konservasi Tanah dan Air, G = Penanaman, H = Pemeliharaan Tanaman, I = Pengadaan Tenaga Kerja

III. TAHAP PASCA KONTRUKSI : J = Pemanenan dan Pengangkutan

I

!

I t

LAPORAN UTAMA ANDAL IUPHHK Hutan Tanaman PT. SEI.ARAS ABADI UTAMA 11-9

Page 10: BAB II. RUANG LINGKUP STUDI - Hutanriau.org ANDAL SAU bag II.pdf · Konservasi Tanah dan Air, ... kualitas air, habitat satwa, biota perairan, aksesibilitas, perubahan sosial, persepsi

1. Komponen Rona Lingkungan Hidup

Berdasarkan hasil identifikasi dampak dan evaluasi dampak penting, maka

komponen lingkungan hidup yang menjadi isu pokok berdampak penting

adalah:

a) Komponen Fisik-Kimia

:>- Penurunan Kualitas Tanah

r Peningkatan Sedimentasi

> Penurunan Kualitas Air

b) Komponen Biologi

r Peningkatan volume tegakan

> Perubahan tipe ekosistem

> Perubahan habitat satwaliar

> Penurl!nan kelimpahan jenis satwa liar

;... Penurunan kelimpahan dan kanekaragaman biota perairan

c) Komponen Sosekbud

> Aksesibilitas masyarakat

> Peningkatan kesempatan kerja

> Peningkatan peluang berusaha

;;.. Peningkatan pendapatan masyarakat

,. Persepsi masyarakat terhadap IUPHHK Hutan Tanaman

r Persepsi masyarakat terhadap lingkungan hidup

;... Kontribusi IUPHHK Hutan Tanaman terhadap pembangunan daerah

,. Pendidikan masyarakat

,. Kesehatan masyarakat

LAPORAN UTAMA ANDAL /UPHHK Hutan Tanaman PT. SEI.ARAS ABADI UTAHA 11-10

Page 11: BAB II. RUANG LINGKUP STUDI - Hutanriau.org ANDAL SAU bag II.pdf · Konservasi Tanah dan Air, ... kualitas air, habitat satwa, biota perairan, aksesibilitas, perubahan sosial, persepsi

2. Komponen Rencana Kegiatan

Berdasarkan hasil evaluasi dampak penting yang akan terjadi, maka kegiatan

yang akan ditelaah dalam studi ANDAL IUPHHK Hutan Tanaman PT. SELARAS

ABADI UTAMA.

> Sosialisasi/Penyuluhan Terhadap Masyarakat Sekitar

>- Pembebasan Lahan

> Mobilisasi Alat dan Tenaga Kerja

> Pembukaan Lahan dan Pembuatan Drainase

> Pembangunan Fasilitas Pengusahaan dan Fasilitas Umum

>- Konservasi Tanah dan Air

' ,.

>->

Penanaman

Pemeliharaan Tanaman

Pengadaan Tenaga Kerja

Pemanenan dan Pengangkutan Hasil

3. Komponen Kegiatan Lain di Sekitar Areal Kerja

Berdasarkan hasil pengamatan lapangan kegiatan lain sekitar IUPHHK Hutan

Tanaman PT. SELARAS ABADI UTAMA terdapat HTI PT. RAPP. Dampak fisik

dari kegiatan HTI akan menjadi dampak akumulasi dari kegiatan IUPHHK Hutan

Tanaman karena kegiatan HTI ini berada dibagian utara areal kerja dampak

terhaaap kualitas air terakumulasi pada daerah aliran yang bermuara ke S.

Kampar. Dampak sosial yang mungkin terjadi dari penyerapan tenaga kerja

dan berdampak ke pendapatan masyarakat.

Dampak potensial dari seluruh rangkaian kegiatan Pengusahaan Hutan yang akan

dilakukan di areal kerja IUPHHK Hutan Tanaman PT. SELARAS ABADI UTAMA, di

Kabupaten Pelalawan, Provinsi Riau 3kan menjadi isu utama (Main issue).

Pemusatan dampak penting dilakukan dengan menggunakan metode Analisis

Keterkaitan, baik antara rencana kegiatan dan komponen lingkungan maupun

keterkaitan antar dampak penting.

LAPORAN UTAMA ANDAL JUPHHK Hutan Tanaman PT. SELARAS ABADJ UTAMA 11-11

Page 12: BAB II. RUANG LINGKUP STUDI - Hutanriau.org ANDAL SAU bag II.pdf · Konservasi Tanah dan Air, ... kualitas air, habitat satwa, biota perairan, aksesibilitas, perubahan sosial, persepsi

a. Kelestarian Fungsi Ekologis :

> Pembukaan Wilayah Hutan (PWH) dan penyiapan lahan akan menyebabkan

terjadinya peningkatan sedimentasi diikuti dengan penurunan kualitas air,

akibat lain yaitu penurunan kualitas tanah sehingga dapat berpengaruh

terhadap kesuburan lahan dan akhirnya mempengaruhi kelestarian jenis

dilindungi/endemik/bernilai ekologis dan penurunan permukaan tanah.

>- Kegiatan penanaman IUPHHK Hutan Tanaman dengan sistem monokultur

menyebabkan perubahan habitat satwaliar, sehingga kelimpahan satwaliar

berubah.

> Dengan demikian kegiatan-kegiatan tersebut akan berpengaruh terhadap

kelestarian fungsi ekologis.

b. Kelestarian Fungsi Produksi :

> Kegiatan penanaman dengan jenis-jenis tanaman cepat tumbuh dan jenis

tanaman nir kayu akan meningkatkan produktivitas dalam pemenuhan

kebutuhan masyarakat

> Kegiatan pemeliharaan tanaman akan memberikan peluang tumbuh

tanaman lebih terjamin kelestarian hasil

> Kegiatan perlindungan dan pengamanan hutan dari bahaya kebakaran

hutan, pencurian dan perambahan lahan

> Kegiatan-kegiatan tersebut akan berpengaruh terhadap kelestarian fungsi

produksi

c. Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat :

,. Peningkatan pendapatan masyarakat akibat dari penyerapan tenaga kerja

dan meningkatnya peluang berusaha

,. Peningkatan pendidikan masyarakat akibat dari pengadaan sarana prasaran

umum dan kegiatan sosial lainnya

,. Peningkatan kesehatan masyarakat akibat dari kegiatan pengadaan sarana

kesehatan dan peningkatan pendidikan serta kesadaran masyarakat akan

kebersihan lingkungan

LAPORAN UTAMA ANDAL IUPHHK Hutan Tanaman PT. SELARAS ABADI UTAMA 11- 12

Page 13: BAB II. RUANG LINGKUP STUDI - Hutanriau.org ANDAL SAU bag II.pdf · Konservasi Tanah dan Air, ... kualitas air, habitat satwa, biota perairan, aksesibilitas, perubahan sosial, persepsi

d. Kontribusi IUPHHK Hutan Tanaman Terhadap Pembangunan Daerah :

> Pembukaan Wilayah Hutan

> Pengadaan sarana prasarana dan kegiatan sosial

; Penyerapan tenaga kerja dan kesempatan berusaha

> Meningkatnya kesejahteraan masyarakat akan berpengaruh terhadap

pengembangan wilayah, meningkatnya PDRB, berkurangnya tingkat

pengangguran dan akhimya kegiatan IUPHHK Hutan Tanaman tersebut

akan memberikan kontribusi terhadap pembangunan daerah.

B. WILAYAH STUDI

Areal pencadangan IUPHHK Hutan Tanamari PT. SELARAS ABADI UTAMA

berdasarkan keadaan tanah termasuk tipe ekosistem lahan basah (tanah

organosol/gambut).

Batas wilayah studi Analisis Dampak Lingkungan pada areal IUPHHK Hutan

Tanaman PT. SELARAS ABADI UTAMA, Kabupaten Pelalawan, Provinsi Riau

merupakan resultante dari batas-batas kegiatan IUPHHK Hutan Tanaman, batas

administratif, batas ekologis dan c3tas sosial. Areal studi dijadikan satu wilayah

studi dengan pertimbangan areal letaknya berdekatan dan dalam satu kelompok

hutan yang relatif sama kondisi fisik dan ekologis.

1. Batas Rencana Kegiatan

Batas rencana kerja kegiatan mencakup seluruh areal kerja IUPHHK Hutan

Tanaman PT. SELARAS ABADI UTAMA yang berdasarkan peta kerja terletak pada

kelompok hutan S. Selampayan, S. Salak dan S. Kerumutan seluas 20.000 Ha.

Batas kegiatan studi ini berdasarkan kegiatan IUPHHK Hutan Tanaman adalah

sebagai berikut :

Sebelah Utara Sebelah Selatan Sebelah Timur Sebelah Barat

2. Batas Ekologis

HTI PT. RAPP S. Kampar, SM Kerumutan HTI PT. RAPP S. Kampar

Daerah Aliran Sungai (DAS) merupakan salah satu pertimbangan utama dalam

menentukan atas ekologis. DAS yang dipakai sebagai batas ekologis adalah DAS

LAPORAN l.ffAMA ANOAL RJPHHK Hutan Tanaman PT. SELARAS ABAOJ l.ffAMA 11-13

Page 14: BAB II. RUANG LINGKUP STUDI - Hutanriau.org ANDAL SAU bag II.pdf · Konservasi Tanah dan Air, ... kualitas air, habitat satwa, biota perairan, aksesibilitas, perubahan sosial, persepsi

·j

Kampar dan Sub DAS Pinang, Sub DAS Selampayan, Sub DAS Salak, Sub DAS

Gemuruh, Sub DAS Terantang, Sub DAS Sirak Jangkung.

3. Batas Administrasi

Areal Kerja IUPHHK Hutan Tanaman PT. SELARAS ABADI UTAMA secara

administrasi terletak di wilayah Kecamatan Pelalawan dan Kecamatan Teluk Meranti,

Kabupaten Pelalawan, Provinsi Riau.

4. Batas Sosial

Batas Sosial mencakup desa-desa sekitar kegiatan IUPHHK Hutan Tanaman PT.

SELARAS ABADI UTAMA, yaitu meliputi Desa Pelalawan, Kuala Tolam, Ransang,

Sungai Ara (Kecamatan Pelalawan) dan Teluk Binjai (Kecamatan Teluk Meranti)

C. JANGKAUAN WAKTU STUDI

Jangkauan waktu studi adalah jangkauan waktu prakiraan dampak kegiatan yang

direncanakan dengan asumsi bahwa setelah studi dilakukan tidak terjadi perubahan

mendasar yang disebabkan oleh kegiatan tersebut. Dengan demikian jangkauan

waktu studi ditetapkan sampai dengan jangka waktu pengusahaan tahap

berikutnya, serta saat produksi maksimum.

Dalam kegiatan IUPHHK Hutan Tanaman PT. SELARAS ABADI UTAMA pada unit

kehutanan jangkauan studi sampai 35 tahun ditambah daur tanaman pokok

kehutan (7 tahun), dengan demikian jangka waktu pengusahaan meliputi 42 tahun.

LAPORAN IJTAMA ANDAL IUPHHK Hutan Tanaman PT. SELARAS ABA.DI IJTAMA 11-14

Page 15: BAB II. RUANG LINGKUP STUDI - Hutanriau.org ANDAL SAU bag II.pdf · Konservasi Tanah dan Air, ... kualitas air, habitat satwa, biota perairan, aksesibilitas, perubahan sosial, persepsi

BAB III.

METODA STUDI

A. METODA PENGUMPULAN DATA DAN ANALISIS

1. Metoda Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan sesuai dengan hasil evaluasi dampak dan isu pokok

lingkungan berupa d~ta primer dan sekunder dalam studi ANDAL IUPHHK Hutan

Tanaman PT. SELARAS ABADI UTAMA seperti disajikan pada Tabel III-1.

Tabel III-1 . Rekapitulasi Jenis Data dan cara Pengumpulannya Dalam Rangka Studi ANDAL IUPHHK Hutan Tanaman PT. SELARAS ABADI UTAMA

Komponen/Sub Parameter Metoda Pengumpulan Alat Yang Komponen_Ungklllgan l..ingkungan Satuan dan Metoda Analisis Diaunakan

A. Rsik Kimia 1. Iklim !.l.Iklim Wilayah a. Type Ikhm - Analisls data curah hujan & hari hujan -

deN;jan Metoda Sdlmidt dan Ferguson b.Suhu •c Pengumpulan data dari stasiun pengamat -

cuaca c.Ketembaban % PeN;jumpulan data dari stastUn pengamat -

cuaca d.Curah t'oJan mm PeN;jumpulan data dari stasiun pengamat -

cuaca e.Hari Hujan hari Analisis data curah hujan dengan metode

thiesen & tabulasi. 1.2. Iktim MikrO a.Suhu oc Pengul<uran lapang rhermomet~

b.Kelembaban % Pengukuran lapangan sychromete ~- Topografi dan Rsiografi a.Ketinggran mdpl Interprestasi Peta Topograti Altimeter

b.Kelerengan % InterprestaSt Peta Topografi Planimeter c.Panjang lereng lnterprestaSt Peta Topograti Meter an d.BentU< Wilayah Interprestasi Peta Topografl -

~.Po!a Penggunaa11 Lahan a.'"""'"""" '"""] PeN;lamatan lapang dan data sekunder -b.Penutupan Lahan % Pengamatan lapang dan penafsiran Gtra -

Landsat/Potret l,;jara ~ · Geologt a.Formast GeoiOQt Ha, % !nterpretast Peta Geologi dan Studt Pustaka Plantmeter

b.Keumkant kerawanq - Interpretast Peta Geologt dan Studt Pustaka

[TaMh Ia Keda!aman so:um I Cm PeN;lamatan lapangan -~ Kedalam air tanah Cm Pengamatan lapangan

I -

f:: Orainase tanah Pengamatan lapangan - I ~ Kadarabu I % Pengamatan lapang & anaiiSIS lab. Alat Lab.

- I -

LAPORAN lfTAMA ANOAL IUPHHK Hutan Tanaman PT. SEZARAS ABAOI lfTAMA Ill-1

Page 16: BAB II. RUANG LINGKUP STUDI - Hutanriau.org ANDAL SAU bag II.pdf · Konservasi Tanah dan Air, ... kualitas air, habitat satwa, biota perairan, aksesibilitas, perubahan sosial, persepsi

. f;'

1

Tabeiiii-1 . Lanjutan.

. Hidrologi

. Kualitas Air

A. B. BIOLOGI

11. Tumbuhan

. pH . Bahan organik . Kej. basa . KTK

.Sumber air bagi masyarakat

. Potensi Air tanah

. Suhu

. Wama

. Kekeruhan . pH . Alkahmtas (<:a/C03)

Kesadahan (CaC03)

. C02 bebas

. DO

. Keanekaragaman )en1s

Metoda Pengumpulan Satuan dan Metoda Analisis

Alat Yang Di unakan

% %

me{lOOg

Pengukuran lapang dan analisiS Lab. Alat Lab . pH meter/

Paper Alat lab . Alat Lab .

m Pengukuran lapang dan stud1 Pustaka Meteran, Eakman Dredge

m3/det Pengukuran lapang dan stud1 pustaka Pelampung da

ton/tlln

•c PtCo

UmhOS{cm mg/1 Nl'U

Mg{l mg{l

mg{l mg/1

mg/1

mg/1

mg/1

mg/1

mg/1

mg/1

mg{l

mg/1

mg/1

mg/1

mg/1

Mg.l

Analisis berdasarkan laJu eros1 dengan Metoda SDR engamatan lapang dan wawancara

Pengamatan lapang & wawancara Pengukuranlapang Pengamatan lapang{analisis laporatorium Pengukuranlapang Analisis Lab (Metoda Grafimetn) Analisis Lab. (Metoda Nephelometn) Pengukuranlapang Pengukuran L.apang (Titr asi) Pengukuran lapang (Metoda tJtnmeter EDTA) Pengukuran (titrasi) Pengukuran lapang (metoda lodometn Winkler) Pengukuran lapang (metoda lodometn Winkler) Pengukuran lapang (metoda Iodometri Winkler) Analisis L.aboratorium (Metoda spektrofoto-metri Nessler) Anal isis L.a!Xlratorium (Metoda spektrofoto-metri Sulfanihk) Analisis Laboratorium (Metoda Spe!<trofoto-metri Brusin) AnaiiSis Laboratorium (Met Spe!<trofotometri Stranus Chloride) Analisis Laboratorium (Met. Spe!<trofotometri) Anal isis L.aboratorium (Met. Spe!<trofotometri) · AnaliSis Laboratorium (Met. Spe!<trofotometri) Analisis Laboratorium (Met. Spel<trofotometri) Anaiisis Laboratorium (Met. Spel<trofotometri) AnahSIS laboratorium

stop watch

Daftar!sian

Daftar isian Thermometer

Spektrofotomebi

SCT meter Alat Lab. Alat Lab. pH Meter Alat tltrasi Alat titrasi

Alat trt:rasi Alat titrasi

Alat tritasi

Alat tritrasi

M3 /Ha Kornpas, tall, Me-teran, Tally

sheet Pengamatan (Metoda Jalur berpetak) Kornpas, tali cross chek Meteran, Tally

sheet

L.APORAN lfTAMA ANDAL IUPHHK Hutan Talli1IT1an PT. SELARAS ABADllfTAMA 111-2

Page 17: BAB II. RUANG LINGKUP STUDI - Hutanriau.org ANDAL SAU bag II.pdf · Konservasi Tanah dan Air, ... kualitas air, habitat satwa, biota perairan, aksesibilitas, perubahan sosial, persepsi

Tabel III-1 . Lanjutan.

Komponen/Sub Parameter Komponen UnokunQan Unqkunoan

. T1pe ekosistem }:l.Jenis tumbltlan yg

~· Hasil Hutan N1r Kayu

~· Satwa uar

~· Plankton

~· BenthOS

6. Nekton/Ikan

~· SOSIAL EKONOMI DA BUDAY A

1. SOSial Ekonomi

I I p. Sos.a. Budaya

dtlindungi/jenis endemik

Je. Jenis khusus/ ekologis (ha· bitat satwa/ se-rangga, indi· kator kondisi lingklKlgan)

If. Potensi hutan Tanaman

t;J. Potensi hama & penyakit

~· Jenis ekonomts ~· Jenis potensial Ia. Kelimpahan

indiVIdu

~· Indeks keaneka· ragaman aves

. T1ngkat trop1k ~· Kond1si habitat Ia· Jents

b.Kehmpahan c. Keanekaragaman a.Jenis

b.Kettmpahan c. Keanekaragaman a.Jenis

b.Ntlai ekonomis .Produksi

a. Stn.l<ttr mata pencahalian

p. Pendapatan . Kesempatan

kerja ~· Peluang berusaha Je. Pola pemilikan &

pengusahaan sumberdaya lahan Fastlitas perekonomtan

!;J. ~1antaat sumber hutan bagt masyarakat " - ~

t-. uo::mogra .. . Stru'<tur penduduk . Pertumbuhan

penduduk i=l· Pranata sosoal

(kelembagaan masyarakat)

Je. Kepercayaan dan kehldupan beraoan

Satuan --

M3 /Ha

-. . -

.

-.

. -. . ----

-

Rp/Kpt/th %

% .

.

I

I -

%

Metoda Pengumpulan dan Metoda Analisis

Pengamatan dan wawancara Pengamatan dan wawancara

Pengamatan dan wawancara

Pengamatan (Metoda jalur berpetak ) cross chek

Pengamatan, studi pustaka

Pengamatan, wawancara Pengamatan, wawancara Inventalisasi & wawancara (buku panduan), anahsis kehmpahan

Analisis keanekaragaman

Studt pustaka Pengamatan, studi pustaka Pengambilan contoh, analisis laboratoriiS!l Anahsis Kefimpahan Analisis Keanekaragaman Pengambilan contoh, analisis laboratorillll AnaltSis Kehmpahan Anahsts Keanekaragaman Pengamatan dan wawancara (buku Panduan) wawancara dan data sekunder wawancara dan data sekunder

Data sekunder (Ka~ten Da!am Angka, Monograli Kecamatan, Potenst Desa) Wawancara dan data sekunder Wawancara dan data sekunder

Wawancara dan data sekunder wawancara dan data sekunder

wawancara dan data sekunder

I '.':fa\·,ancara dan data sekunder

"" . ... vo~..a S€N..iitVer Data sekunder Data sekunder

wawancara

Wawancara dan data sekunder

LAPORAN UTAMA ANDAL JUPHHK Hutan Tanaman PT. SELARAS ABADI UTAMA

Alat Yang Diaunakan Daftar isian Daftar isian

Daftar isian

Kompas, tati Meteran, Tally

sheet Daftar isian

Daftar 1sian Daftar isian Daftar isian,

teropong, bukL panduan, Dafta

is1an .

--

Plankton net

--Eikman Dredge

--

Buku panduan

Daftar iSian Daftar tsian

-

Daftar isian Daftar isian

Daftar isian Daftar isian

Dattar tsian

I Daftar ts:an

I

Daftar isian

Ill-3

Page 18: BAB II. RUANG LINGKUP STUDI - Hutanriau.org ANDAL SAU bag II.pdf · Konservasi Tanah dan Air, ... kualitas air, habitat satwa, biota perairan, aksesibilitas, perubahan sosial, persepsi

Tabel III-1. Lanjutan.

Komponen/Sub Parameter Metoda Pengumpulan Alat Yang Komoonen Unokunoan Unqkunoan Satuan dan Metoda Analisis Diounakan

. Fasilitas ibadah - Wawancara dan data sekunder Dattar isian ~· Adat, pola kebia-

saan, norma-norm< Wawancara dan data sekunder Dattar isian

~· Hak ulayat Wawancara dan data sekunder oattar isian . Pelapisan masyarak Wawancara dan data sekunder Dattar isian . Sikap/ persepsl wawancara dan data sekunder Dattar isian

masyarakat thd IUPHHK-HT dan lingk. hidup

. Perubahan sosialf - Wawancara Dattar 1sian kontlik

IJ.Kesehatan Masyarakat ~· Sanitasi Lingkunga - Wawancara oattar Isian ~· Ketersediaan air - Wawancara Dattar isian

besih . Status gizi & - Wawancara Dattar isian

kecu1<upan pangan ~· Jenis penyakit - Wawancara dan data sekunder Daftar 1sian

utama{epidemi ~. Fas1htas kesehatan - Wawancara dan data sekunder Daftar 1sian

~· Pend1d1kan Masyarakat ~. Tlngkat pend1d1kan wawancara dan data sekunder Daftar isian ~. Fasi11taS Peni<lldk.ar - Wawancara dan data sekunder Daftar isian . Jumlah Anak - Wawancara dan data sekunder Dattar isian

5ekolah

a. Pengumpulan Data Sekunder

Data sekunder diambil di tingkat pusat (Jakarta, Bogor dan Bandung), tingkat

daerah (Riau, Pelalawan, Kecamatan terkait) dan di lokasi studi. Data dan

informasi dari tingkat pusat bermanfaat untuk mengetahui karakteristik wilayah

studi dan digunakan untuk menyusun rencana studi yang dituangkan dalam

dokumen laporan utama.

Data dan informasi ycng diambil di tingkat pusat adalah: Peta Topografi, Peta

Iklim, Peta Geologi, Peta Tanah, Peta RTRW Provinsi Riau dan RTRW Kabupaten

Pelalawan, Peta/informasi tentang pola penggunaan lahan dan penutupan lahan

saat ini, data/informasi tentang tipe hutan serta jenls-)enis pohon,

data/ informasi tentang satwaliar, serta data/ informasi tentang kondisi sosial

ekonomi dan budaya masyarakat. Data/informasi yang juga sangat penting

adalah mengenai lokasi dan volume setiap komponen kegiatan pengusahaan

hutan, baik yang telah dilaksanakan maupun yang masih dalam rencana.

LAPORAN UTAMA ANOAL JUPHHK Hutan Tanaman PT. SEI.ARAS A8401 UTAMA Ill-4

Page 19: BAB II. RUANG LINGKUP STUDI - Hutanriau.org ANDAL SAU bag II.pdf · Konservasi Tanah dan Air, ... kualitas air, habitat satwa, biota perairan, aksesibilitas, perubahan sosial, persepsi

Pengumpulan data sekunder di daerah dilakukan dengan tujuan untuk

melengkapi data yang diperoleh dari tingkat pusat. · Beberapa instansi/pihak

yang dihubungi untuk memperoleh data sekunder adalah :

:.- Kantor Dinas Kehutanan Provinsi Riau

r Pemerintah Daerah Provinsi Riau dan Kabupaten Pelalawan

:;... Kantor BAPEDALDA Daerah Kabupaten Pelalawan dan Provinsi Riau

>- Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Pelalawan

>- Kantor Statistik Tingkat Provinsi dan Kabupaten

:;.. Kantor Kecamatan Pelalawan dan Kecamatan Teluk Meranti serta

Potensi Desa-desa Plot Sampel.

b. Pengumpulan Data Primer

Pengumpulan data primer dilaksanakan dengan pengamatan atau pengukuran

dan pengambilan contoh langsung di lapangan serta wawancara dengan

masyarakat dan tokoh masyarakat. Metoda pendekatan dalam menentukan lokasi

contoh dan prosedur pengamatan/pengukuran/pengambilan contoh untuk masing­

masing parameter lingkungan diuraikan berikut ini.

1) Arahan Penentuan Lokasi Contoh

Lokasi contoh ditentukan dengan memperhatikan faktor-faktor: (1) Lokasi

pelaksanaan komponen kegiatan pengusahaan hutan yang telah diidentifikasi

menimbulkan dampak, (2) Waktu pelaksanaan komponen kegiatan

pengusahaan hutan, dan (3) Keterwakilan karakteristik komponen/ sub­

komponen/parameter lingkungan di wilayah studi.

Berdasarkan pendekatan tersebut di atas maka diperoleh 4 (empat) kelompok

plot contoh dalam studi ini, sebagaimana disajikan pada Tabel III-2.

LAPORAN UTAMA ANDAL IUPHHK Hutan Tanaman PT. SEL.ARAS A84DI UTAMA Ill-S

Page 20: BAB II. RUANG LINGKUP STUDI - Hutanriau.org ANDAL SAU bag II.pdf · Konservasi Tanah dan Air, ... kualitas air, habitat satwa, biota perairan, aksesibilitas, perubahan sosial, persepsi

Tabel III-2. Arahan Penentuan Lokasi Contoh Dalam Rangka Studi ANDAL IUPHHK Hutan Tanaman PT. SELARAS ABADI UTAMA

Komponen & Sub

Komponen Lingkungan

I. Plot Iklim Mikro dan

Tanah

II. Plot Hidrologi, Kualitas

Air dan Biota Perairan

III. Plot Tumbuhan dan

Satwaliar

IV. Plot Sosial Ekonomi

Dan Budaya

I

Parameter Lingkungan

1. Suhu

2. Kelembaban

3. Penutupan lahan

4. Sifat fisik tanah

5. Sifat Kimia Tanah

1. Air tanah Dangkal

2. Debit sungai

3. Sedimentasi

4. Kualitas air

5. Biota perairan

1. Penutupan vegetasi

2. Keanekaragaman jenis

3. Jenis flora dilindungi

4. Hasil hutan nir kayu

5. Kondisi habitat

6. Kelimpahan individu

sa twa 7. Keanekaragaman aves

8. Jenis khusus/ target

9. Potensi hutan tanaman

10. Potensi hama dan penyakit

1. Kesempatan kerja

2. Peluang berusaha

3. Pendapatan masyarakat

4. Perekonomian daerah

5. Kelembagaan

masyarakat

6. Perubahan sosial/konflik

7. Persepsi masyarakat

terhadap Kegiatan

IUPHHK Hutan

Tanaman

8. Persepsi masyarakat

terhadap lingkungan h1dup

9. Kesehatan masyarakat

10. Pendidikan masyarakat

Arahan Penentuan Lokasi Contoh

Terkait dengan :

1. Jenis tanah

2. Penutupan lahan

3. Iklim

4. Habitat kering/ basah

Terkait dengan :

1. Proses inlet-outlet aliran sungai

2. Pemakaian air

3. Transportasi

Terkait dengan :

1. Penutupan lahan

2. Tipe ekosistem/lokasi

Terkait dengan :

1. Pemukiman sekitar IUPHHK HT

2. Base camp (jika sudah ada)

I

I I

LAPORAN ffTAMA ANDAL JUPHHK HufiJn Tanaman PT. SELARAS ABADI ffTAMA IU-6

Page 21: BAB II. RUANG LINGKUP STUDI - Hutanriau.org ANDAL SAU bag II.pdf · Konservasi Tanah dan Air, ... kualitas air, habitat satwa, biota perairan, aksesibilitas, perubahan sosial, persepsi

0

2) Lokasi Pengamatan/Pengambilan Contoh

Berdasarkan arahan penentuan lokasi contoh sebagaimana diuraikan di atas,

maka jumlah dan lokasi contoh untuk masing-masing kelompok pengamatan

disajikan pada Tabe l III-3 sampai dengan Tabel III-6 berikut ini, dan

sebarannya disajikan pada Peta Batas Wilayah Studi dan Lokasi Contoh

(Lampiran).

Tabel III-3. Kondisi Lingkungan Yang Terwakili Dalam Pengamatan Tanah dan Iklim

No Komponen & Sub Parameter Kondisi Asosiasi Kelas Kondisi

Plot Komponen Ungkungan Habitat Jenis Tanah Lereng Penutupan Ling kung an La han

L FISIK - Kit-1IA a. Iklim Mikro - Suhu Raw a A LOA ( efektif

kebun)

- Kelembaban

b. Tanah - Sifat Fisik Raw a Kubah gambut oligotrofik A LOA (efektif

I tanah, air tawar, dengan kebun ) kedalaman 0,2 - 2,0 m

- Sifat Kimia Tanah,

2. Sda sda Raw a Kubah gambut oligotrofik A LOA (efektif air tawar, kedalaman > hutan) 2,0m I

3. Sda sda Raw a Daratan banjir dari sungai A LOA (efektif yang bermeaderl kebun)

4. Sda sda Raw a Kubah gambut oligotrofik A NH (efektif air tawar, kedalaman > hutan} 2,0m

5. Sda sda Raw a Kubah gambut oligotrofik A NH (efektif air tawar, dengan kebun) kedalarnan 0,2 - 2,0 m Hutan

6. Sda sda Raw a Kubah gambut oligotroftk A NH (efektif air tawar, kedalaman > kebun}

I 2,0 m Hutan I 7. Sda scia Raw a Kubah gambut oligotroftk A

1

LOA (efektif au- tawar, dengan hutan)

I kedalaman 0,2 - 2,0 m i

LAPORAN UTAMA ANDAL IUPHHK HuliJn TanafTiill1 PT. SELARAS ABADJ UTAMA Ill-7

Page 22: BAB II. RUANG LINGKUP STUDI - Hutanriau.org ANDAL SAU bag II.pdf · Konservasi Tanah dan Air, ... kualitas air, habitat satwa, biota perairan, aksesibilitas, perubahan sosial, persepsi

, Tabel 111-4. Kondisi Ungkungan Yang Terwakili Dalam Pengamatan Hidrologi dan

Biota Perairan

No. Komponen dan Sub Parameter Lingkungan DAS/ Keterangan Plot Komponen Sungai (Inlet/Outlet)

Lingkungan

Fisik-Kimia

1,2 a. Hidrologi Morfometri DAS, debit, sedimentasi, S. Salak - Inlet air tanah dang kat - Outlet

b. Kualitas Air Sifat Fisik dan Kimia Air

3,4 Sda Sda S. Pinang - Inlet

- Outlet

5,6 Sda Sda Anak S. - Inlet Kampar - Outlet

Bio logi

1,2 a. Plankton Jenis, Kelimpahan jenis, Indeks s. Salak - Inlet Keanekaragaman jenis - Outlet

b. Bentos Jenis, Kelimpahan jenis, Indeks Keanekaragaman jenis

c. Nekton Jenis, Nilai ekonomis

3,4 Sda Sda S. Pinang - Inlet

-Outlet

5,6 Sda Sda Anak S. - Inlet Kampar - Outlet

Tabe llll-5. Kondisi Lingkungan Yang Terwakili Dalam Pengamatan Tumbuhan dan Satwaliar

No. Komponen & Sub Parameter Ungkungan Tipe Hutan/

I Kelas Kondisi

Plot Komponen Lokasi Lereng Penurupan Lingkungan La han

BIOLOGI

1, 2 a. Tumbuhan Trpe ekosistem, volume tegakan, Raw at areal A Bek.as jenis dilindungi, jenis bemilai ekologis efektif-tidak Tebangan

efektif

b. Hasil Hutan Nir Jenis ekonomis, jenis potensial Kayu

c. Satwaliar Kondisi Habitat, kelimpahan individu, keanekaragaman jenis, jenis indikator

d Hama Penyakit Jeins mikro organisme 1 I I

Tingkat kerusakan I I Bekas 3 Sda Sda Rawa/ PPN A

I I Tebangan I 4 Sda Sda Rawa/PPS - A Bekas

Buffer 51•1 I

Tebangan

5 Sda Sda Rawa/Sem· A i Bekas ' padan Sungai I I Tebangan

I

lAPORAN UTAMA ANDAL IUPHHK Hutan Tanaman PT. SELARAS ABADI UTAMA Ill-8

Page 23: BAB II. RUANG LINGKUP STUDI - Hutanriau.org ANDAL SAU bag II.pdf · Konservasi Tanah dan Air, ... kualitas air, habitat satwa, biota perairan, aksesibilitas, perubahan sosial, persepsi

Tabel III-6. Kondisi Lingkungan Yang Terwakili Dalam Pengamatan Sosial Ekonomi dan Budaya Masyarakat.

No. Komponen Sub Parameter Ungkungan Desa Lokasi

Plot Komponen

Ling kung an

1-3 Sosii!l Ekonomi

di!O fluda~a 1. Sosial a. Mata pencaharian penduduk Desa Pelalawan, Di dalam dan

Ekonomi b. Pendapatan masyarakat Kuala Tolam, sekitar kegiatan

Ransang, SungaiAra IUPHHK

c. Kesempatan kerja (Kecamatan Hutan Tanaman

d. Peluang berusaha Pelalawan) dan Desa

e. Pola pemilikan & pengusahaan Teluk Binjai

sumberdaya lahan (Kecamatan Teluk

f. Fasilitas perekonomlan Meranti)

g. Manfaat sumber daya hutan bagi

masyarakat

2. Sosial Budaya a. Pranata sosiaiJkelembagaan

b. Kepercayaan & kehidupan beragama

c. Fasilitas ibadah

d. Adat, pola kebiasaan, nonna-norma

e. Hak ulayat

f. Pelepasan lahan masyarakat

g. Perubahan sosial/konflik

h. Sikap/persepsi masyarakat tertladap

Hutan Tanarnan

I. Sikap/persepsi masyarakat thd

lingkungan hidup

J. Tingkat pendidikan

k. Sarana prasarana pendidikan

I. Sikap/persepsi masyarakat thd

pendidikan fonmal

m.Pendidikan non fonnal

3. Kesehatan a. Sanitasi lingkungan/MCK

Masyarakat b. Ketersediaan air bersih

c. Status gizi dan pangan

d. Penyakit utama

_j e. Fasilita< kesehatan

4. Pendidikan a. Tingkat Penddid1kan

I Hasyarakat b. Fasilitas Pendidikan

c. Jumlah bersekolah

LAPORAN UTAMA ANDAL IUPHHK Hutan Tanaman PT. SELARAS ABADI UTAMA Ill-9

Page 24: BAB II. RUANG LINGKUP STUDI - Hutanriau.org ANDAL SAU bag II.pdf · Konservasi Tanah dan Air, ... kualitas air, habitat satwa, biota perairan, aksesibilitas, perubahan sosial, persepsi

_f

3) Prosedur Pengamatan/Pengambilan Contoh

(a) Pengamatan Iklim

Parameter yang diamati adalah suhu dan kelembaban. Pengukuran

dilakukan pada berbagai tingkat penutupan lahan. Pengukuran suhu

dilakukan dengan menggunakan thermometer, sedangkan pengukuran

kelembaban dilakukan dengan menggunakan psychrometer.

(b) Pengamatan Tanah

Secara umum teknik dan cara pengambilan contoh tar:~ah yang dilakukan di

lapangan adalah sebagai berikut :

> Uji petik kondisi wilayah secara umum antara lain dengan melihat

kemiringan, panjang lereng dan ketinggian dari permukaan laut serta

mengamat bentuk wilayah/bentang alam.

> Pengambilan contoh tanah terganggu (secara komposit) yang

respresentatif di daerah plot pengamatan pada kedalaman 0-50 em

sebanyak ± 1,5 kg untuk penetapan bahan organik tanah, unsur hara

penting, pH dan tekstur tanah.

> Pengukuran kedalaman gambut dan tingkat kematangan gambut.

(c) Pengamatan Hidrologi

Debit Sungai

Pengukuran debit dilakukan dengan cara mengukur luas penampang

sungai dan kecepatan aliran yang terjadi. Luas penampang sungai

diperoleh dengan membagi Iebar sungai ke dalam beberapa segmen.

Lebar masing-masing segmen sepersepuluh dari Iebar sungai dan di

setiap segmen dilakukan pengukuran kedalaman. Untuk mengetahui

kecepatan aliran digunakan metode pengukuran kecepatan dengan

menggunakan pelampung. Metode ini dilakukan dengan cara

menghanyutkan suatu pelampung di atas permukaan aliran.

LAPORAN IJTAMA ANOAL JUPHHK Hutan Tanaman PT. SELARAS A8AOI IJTAMA ID-10

Page 25: BAB II. RUANG LINGKUP STUDI - Hutanriau.org ANDAL SAU bag II.pdf · Konservasi Tanah dan Air, ... kualitas air, habitat satwa, biota perairan, aksesibilitas, perubahan sosial, persepsi

Letak dan lokasi pengukuran debit di atur sehingga menggambarkan

proses inlet-outlet yang terjadi di sekitar kawasan kegiatan IUPHHK

Hutan Tanaman sehingga letak pengukuran debit dilakukan di daerah

bagian hulu, tengah dan hilir aliran sungai di sekitar kegiatan IUPHHK

Hutan Tanaman yang masih berada di daerah batasan ekologis yang

dikaji dalam studi ini selain dari hasil uji petik, data hidrologi di ambil

juga dari data sekunder yang tersedia.

Kualitas Air

Metode pengambilan contoh yang dilakukan adalah dengan sistem

grab sample yaitu pengambilan contoh sesaat, mengingat keterbatasan

waktu yang tersedia. Letak dan jumlah sampel disesuaikan dengan

arah aliran air dan rencana lokasi sarana prasarana pengusahaan

hutan.

Untuk setiap lokasi pengambilan contoh dilakukan stratifikasi baik

secara horizontal maupun vertikal sehingga bisa mewakili keadaan

daerah yang bersangkutan. Kemudian contoh-contoh tersebut

dikompositkan (dicampur) sehingga dari setiap lokasi pengambilan

contoh hanya ada satu contoh sampel yang siap dianalisis.

Mengingat parameter kua:itas ai1· ada yang tidak tahan lama, maka

parameter tersebut dianalisis ditempat (in situ) seperti DO, C02 bebas

dan salinitas. Sementara parameter seperti kesadahan, nitrat,

alkalinitas dan pH dianalisis di lapangan serta parameter lainnya

dianalisis di laboratorium.

Sedimentasi

Sampel yang diambil untuk analisis sedimentasi terletak dalam batas

ekologis yang diperkirakan akan terkena dampak akibat rencana

kegiatan IUPHHK Hutan Tanaman PT. SELARAS ABADI UTAMA.

Sedangkan metode pengambilan contoh untuk analisis sedimen sama

seperti metoda pengambilan sampel kualitas air yaitu dengan

memperhatikan stratifikasi vertikal maupun horisontal sehingga sampel

LAPORAN UTAMA ANDAL IUPHHK Hutan Tanaman PT. SELARAS ABADI UTAMA m-11

Page 26: BAB II. RUANG LINGKUP STUDI - Hutanriau.org ANDAL SAU bag II.pdf · Konservasi Tanah dan Air, ... kualitas air, habitat satwa, biota perairan, aksesibilitas, perubahan sosial, persepsi

yang diambil mewakili daerah yang bersangkutan. Hasil sampel yang

telah di kompositkan kemudian dianalisis di laboratorium.

- Sumber/Pemakaian Air

Metoda yang digunakan untuk menduga ketersediaan air tanah adalah

dengan melakukan pengecekan terhadap sumber/ mata air yang ada

serta melakukan wawancara dengan penduduk.

(d) Pengamatan Vegetasi

- Vegetasi Hutan

>- Pada setiap plot yang ditentukan dibuat garis transek dengan arah

tegak lurus arah tegak lurus arah aliran sungai dan/atau tegak

lurus kontur

)> Pada garis transek dibuat petak-petak eontoh pengukuran

sebanyak 50 petak berukuran 20m x 20m (Gambar III-1)

,. Pada setiap petak eontoh dilakukan pengukuran diameter dan

tinggi bebas cabang untuk tingkat pohon/ tiang dan pancang1

sedangkan untuk tingkat anakan dan tumbuhan bawah1 dihitung

jumlah individu setiap jenis.

Kriteria masing-masing untuk tingkat pertumbuhan adalah :

,. Pohon diameter> 20 em

,. Tiang 10 em< diameter< 20 em

> Pancang

,. Semai

tinggi > 115 m dan diameter 10 em

tinggi 115 m

Ukuran petak-petak eontoh untuk masing-masing tingkat pertumbuhan

adalah:

,. Pohon

:,. Tiang

:,. Pancang

,. Semai

20m x 20m

10m x 10m

5mx5m

2mx2m

L.APORAN lfTAMA ANOAL JUPHHK Hutan Tanaman PT. SEL.ARAS ABADI lfTAMA Ill-12

Page 27: BAB II. RUANG LINGKUP STUDI - Hutanriau.org ANDAL SAU bag II.pdf · Konservasi Tanah dan Air, ... kualitas air, habitat satwa, biota perairan, aksesibilitas, perubahan sosial, persepsi

.,, ,

20m ~

Sm .. ... 10m

n 2m lr 20m

.....

u2m

10m

Sm

20m .. __...

Gambar III-1. Jalur Pengamatan Vegetasi

HasH Hutan Nir Kayu

Untuk mendapatkan data hasil hutan nir kayu/jenis budidaya maka

dilakukan wawancara langsung dengan penduduk di lokasi studi dan

juga pengamatan lapangan.

(e) Pengamatan Satwa liar

Pengamatan satwa liar dilakukan di dalam jalur-jalur pengamatan yang juga

digunakan untuk pengamatan vegetasi hutan alam.

Metode Jalur

Metode ini digunakan untuk mengetahui kekayaan jenis, penyebaran dan

kondisi habitat dari kelas mamalia dan reptilia. Prosedur pengamatan

dengan metode ini adalah sebagai berikut :

,. Pertama ditentukan lokasi unit contoh (areal berhutan)1 arar. dan titik

awal jalur tersebut (batas jalan/sungai/petak tebangan)

,. Pengamatan dengan berjalan sepanjang jalur contoh yang telah

ditentukan (1 km) dan mencatat spesies yang dijumpai, jumlahnya dan

tipe vegetasi (kerapatan/ jenis pohon dominan, penutupan vegetasi).

Pengamatan dilakukan secara langsung (perjumpaan) dan tidak

langsung (analisa jejak, kotoran, bekas cakaran, sarang, sisa makanan,

bulu, tanduk dan sebagainya) .

lAPORAN LIT ANA ANDAL IUPHHK Hutan Tanaman PT. SELARAS ABADI UTANA Ill- 13

Page 28: BAB II. RUANG LINGKUP STUDI - Hutanriau.org ANDAL SAU bag II.pdf · Konservasi Tanah dan Air, ... kualitas air, habitat satwa, biota perairan, aksesibilitas, perubahan sosial, persepsi

Metode Concentration Count

Metode concentration count merupakan suatu metode yang dipergunakan

untuk pengamatan satwaliar yang mempunyai perilaku tertentu di

dalam/pada suatu daerah (lokasi) tertentu. Metode ini digunakan untuk

pengamatan dari kelas mamalia, umumnya mempunyai perilaku dan

habitat khusus. Cara pengamatannya adalah mencari daerah konsentrasi

satwa, seperti tempat bersarang, tempat berkubang, tempat tidur

kelompok, tempat makan kelompok, dan lain sebagainya. Selanjutnya

didaerah konsentrasi dicatat kondisi satwa pada saat berkumpul.

Metode IPA

Metode IPA khusus digunakan untuk pengamatan dari kelas aves yang

umumnya mempunyai daya mobilitas tinggi dan sangat sensitif terhadap

kehadiran manusia. Prosedur metode ini adalah:

,. Pada setiap kondisi habitat yang disensus dibuat plot contoh sebanyak

10 plot

:;... Plot contoh berbentuk lingkaran dengan luas 0,1 Ha. Plot tersebut

diletakkan di sepanjang jalur pengamatan, dimana jarak antar titik

pengamatan tidak tumpang tindih.

:;... Pada setiap plot contoh dilakukan pengamatan selama 15 menit.

Pengamatan spesies di lakukan dengan cara pengamatan langsung,

yaitu perjumpaan, dan cara tidak langsung melalui analisa suara.

- Spesies Indikator

Spesies indikator merupakan spesies yang diteliti lebih mendalam

dibandingkan dengan spesies lain karena merupakan kunci dalam rantai

makanan/kehidupan dalam ekosistem. Dasar penetapan sebagai satwa

target adalah :

,. Merupakan jenis satwaliar dilindungi dan atau jenis endemik pada

daerah tersebut

:;.. Diduga telah terjadi penurunan kelimpahan yang sangat tinggi/jarang

dijumpai/ hampir tak pernah terlihat (hanya dijumpai jejak/kotoran)

LAPORAN IJTAMA ANOAL IUPHHK Hutan Tanaman PT. SELARAS A8AOI IJTAMA III-14

Page 29: BAB II. RUANG LINGKUP STUDI - Hutanriau.org ANDAL SAU bag II.pdf · Konservasi Tanah dan Air, ... kualitas air, habitat satwa, biota perairan, aksesibilitas, perubahan sosial, persepsi

> Terdapat pada satu lokasi tertentu/mempunyai kondisi habitat

tersendiri, seperti jenis satwa arboreal hidupnya memerlukan tajuk

~ pohon tergolong rapat dan kontinyu.

.,

(f) Pengamatan Biota Perairan Plankton

Contoh air untuk plankton diambil sebanyak 100 liter pada setiap plot

pengambilan contoh. Air yang terambil disaring dengan plankton set nomor

25. Contoh plankton hasil penyaringan diawetkan dengan MAF (metil

alkhohol asam asetat glasial-formalin) berkadar 4%, selanjutnya jenis dan

kelimpahan plankton di analisis (diamati dan dihitung) di laboratorium.

Benthos

Pengambilan contoh benthos di dasarkan perairan dilakukan dengan

menggunakan alat Dredge (pada dasar berlumpur) atau Surber (pada

dasar berbatu). Pemisahan benthos dari subtratnya dilakukan di lapangan

dan contoh benthos, diawetkan dengan larutan formalin berkadar 4%.

Selanjutnya jenis dan kelimpahannya diamati dan dihitung dilaboratorium.

Nekton

Jenis ikan/nekton yang terdapat di perairan wilayah studi dan tingkat

pemanfaatannya ditelusuri dengan wawancara dengan penduduk dan studi

pustaka.

(g) Pengamatan Sosekbud

Untuk memperoleh gambaran tentang kondisi sosial ekonomi dan budaya

masyara!<at di wilayah studi dilakukan wawancara responden dan informan.

Pedoman wawancara disajikan pada lampiran. Penentuan responden

dilakukan secara random sampling yang dapat memiliki berbagai profesi.

Jumlah responden adalah 10- 20% dari jumlah KK pada setiap plot sampel.

LAPORAN UTAMA ANDAL IUPHHK Hutan Tanaman PT. SELARAS A8ADI UTAMA IU-15

Page 30: BAB II. RUANG LINGKUP STUDI - Hutanriau.org ANDAL SAU bag II.pdf · Konservasi Tanah dan Air, ... kualitas air, habitat satwa, biota perairan, aksesibilitas, perubahan sosial, persepsi

2. Metoda Analisis

a. Komponen Fisik Kimia

1} Kesuburan Tanah

Dampak penting terhadap kesuburan tanah didekati dengan mengkaji

perubahan parameter sifat fisik tanah antara lain struktur, permeabilitas,

konsistensi dan kedalaman solum serta parameter sifat kimia yang meliputi

kandungan unsur hara penting (N, P,K, ca dan Mg). Besarnya perubahan

parameter sifat fisik dan kimia tersebut mencerminkan derajat dampak

penting.

2) Perhitungan Sedimentasi/Pelumpuran

Besarnya beban sedimen melayang (suspended load) dalam sutau aliran air

diduga dengan menggunakan persamaan yang dirumuskan oleh Ilyas dan

Komarudin (1985) berikut :

QS 0,0864 X Q XC

Keterangan : QS = Beban sedimen Q = Debit sungai mf/det) C = Kandungan sedimen tersuspensi (mg/liter)

LAPORAN UTAMA ANDAL IUPHHK Hutan Tanaman PT. SEI.ARAS ABAOI UTAHA Ill-16

Page 31: BAB II. RUANG LINGKUP STUDI - Hutanriau.org ANDAL SAU bag II.pdf · Konservasi Tanah dan Air, ... kualitas air, habitat satwa, biota perairan, aksesibilitas, perubahan sosial, persepsi

.->

3) Perhitungan Debit

Pendekatan besarnya nilai debit aliran sungai, yaitu dengan persamaan yang

dirumuskan oleh Sosrodarsono dan Takeda (1977), sebagai berikut:

Q V.A

A = d [hl + hn)/2 + h2 + ......... + Hn-11)

Keterangan : Q = Debit aliran (m3/det) V = Kecepatan aliran (m/det) A = Luas penampang ( m2

)

d = Lebar segmen (m) h = Kedalaman (m)

Sedangkan dalam rangka pencadangan debit puncak digunakan metoda

rasional:

Qm = 0,278 fl A

Keterangan :

Qm = Debit puncak (m3/det) f = Koefisien aliran (limpasan) I = Intensitas curah hujan maksimum sesuai waktu konsentrasi A = Luas DAS (Km2

)

b. Komponen Biologi

1) Biota Darat

(a) Vegetasi Hutan Alam

INP = KR + FR + DR

l.APORAN UTAMA ANDAL JUPHHK Hutan Tanaman PT. SEI.ARAS ABADI UTAMA IU-17

Page 32: BAB II. RUANG LINGKUP STUDI - Hutanriau.org ANDAL SAU bag II.pdf · Konservasi Tanah dan Air, ... kualitas air, habitat satwa, biota perairan, aksesibilitas, perubahan sosial, persepsi

dalam hal ini adalah :

K = Kerapa tan (phn I ha) = Jumlah iodividu suatu j enis

Luas seluruh plot

KR = Kerapa tan Relatif = Kerapa tan suatu jenis

Kerapa tan seluruh j enis

F = Frekuensi = Jumlah petak berisi suatu jenis

Jumlah seluruh petak

xlOO%

FR = Frekuensi Relatif = Frekuensi suatu jenis

Frekuensi seluruh j enis xlOO%

D = Do min ansi ( m 2 I ha ) =

DR = Domin ansi Relatif

Basal areal suatu jenis

Luas seluruh plot

Do min ansi suatu jenis

Do min ansi seluruh jenis

Keterangan : Untuk tiang dan pohon

Untuk Semai dan Pancang

Indeks Keanekaragaman Vegetasi :

n H' = - L [p .. In P·) ,

1 I I

1-

Keterangan : H' = Indeks keanekaragaman Shanon n, = Indeks Nilai Penting Suatu Jenis

INP = KR + FR

N = Jumlah Indeks Nilai Penting dari selu ruh jenis

l.APORAN lffAMA ANOAL IUPHHK HutiJn Tanaman PT. SEI.ARAS ABAOI lffAHA

xlOO%

ID-18

Page 33: BAB II. RUANG LINGKUP STUDI - Hutanriau.org ANDAL SAU bag II.pdf · Konservasi Tanah dan Air, ... kualitas air, habitat satwa, biota perairan, aksesibilitas, perubahan sosial, persepsi

.. ,

(b) Satwaliar

- Indeks Nilai Penting

Frekuensi Jumlah T itik Dijumpai Suatu Jenis

JumJah Semua Titik Pengama tan

FR(%) = Frekuensi Suatu Jenis

Frekuensi Semua J enis

K =

KR =

Jumlah Suatu Jenis

Jumlah Semua Jenis

Kerapa tan Suatu Jen is

Kerapa tan Semua Jenis

X 100%

X 100%

INP = FR+ KR

- Keanekaragaman Jenis

n H' =- 2: [p .. Inp.) .

1 1 I

1-

dimana:

n . p. I

I N

H' = Indeks Keanekaragaman Shanon n, = INP suatu jenis N = Jumlah INP seluruh jenis

l.APORAN lffAMA ANOAL JUPHHK Hutan Tanaman PT. SELARAS ABAOI lffAMA IU-19

Page 34: BAB II. RUANG LINGKUP STUDI - Hutanriau.org ANDAL SAU bag II.pdf · Konservasi Tanah dan Air, ... kualitas air, habitat satwa, biota perairan, aksesibilitas, perubahan sosial, persepsi

2) Analisis Biota Perairan

(a) Kelimpahan Plankton

X 11 A X B/C X D/E X F

Keterangan :

X = Kelimpahan plankton (individu/lt) A = Volume air yang disaring (It) B = Volume air yang tersaring C = Volume praparat (ml) D = Volume cover glass (mm2

)

E = Luas lapang pandang (mm2)

F = Jumlah individu yang teramatai (individu)

(b) Kelimpahan Benthos

Keterangan : Xi = Kefimpahan benthos (indv/m2

)

m = Jumlah individu benthos L = Luas mulut alat sampling (m2

)

(c) Indeks Keragaman

dimana: n.

P. I

I :\

Keterangan : ni = Jumlah individu suatu jenis N = Jumlah individu seluruh jenis

LAPORAN lffAMA ANDAL IUPHHK Hutan Tanaman PT. SELARAS ABAD!lffAHA m-2o

Page 35: BAB II. RUANG LINGKUP STUDI - Hutanriau.org ANDAL SAU bag II.pdf · Konservasi Tanah dan Air, ... kualitas air, habitat satwa, biota perairan, aksesibilitas, perubahan sosial, persepsi

c. Komponen Sosial Ekonomi dan Budaya

1) Angka Pertumbuhan Penduduk

r = (y ":.•J-1

Keterangan : r = Angka pertumbuhan penduduk (%) Pt Jumlah penduduk pada tahun ke-t Uiwa) P0 Jumlah penduduk pada tahun ke-0 Uiwa) n = Lamanya waktu antara Po dan Pt (tahun)

2) Kepadatan Penduduk

D = Jumlab Penduduk (Jiwa)

Lu as Wilayah (Km 2 )

Keterangan : D = Kepadatan penduduk Uiwa/Km2

)

3) Angka Beban Tanggungan {Dependency Ratio)

56 Po-~~ + p + DR = --'----'----

Pls- 55

Keterangan : DR = Angka beban tanggungan (dependency ratio X%) P0•14 = Jumlah penduduk usia 0-14 tahun (usia belum produktif) P56+ = Jumlah penduduk usia 55 tahun ke atas (usia tidak produktif) P 15.55 = Jumlah penduduk usia 15-55 tahun (usia produktif) K = Konstanta ( 100)

LAPORAN UTAMA ANDAL IUPHHK HufiJn Tanaman PT. SEL.ARAS ABADI UTAMA Ill-21

Page 36: BAB II. RUANG LINGKUP STUDI - Hutanriau.org ANDAL SAU bag II.pdf · Konservasi Tanah dan Air, ... kualitas air, habitat satwa, biota perairan, aksesibilitas, perubahan sosial, persepsi

B. METODE PENENTUAN DAN PRAKIRAAN DAMPAK BESAR DAN

PENTING

1. Metode Prakiraan Dampak

Prakiraan dampak dimaksudkan sebagai pengkajian kedalaman perubahan kondisi

parameter lingkungan akibat kegiatan. Kedalaman perubahan kondisi parameter

lingkungan diungkapkan dalam bentuk besar dampak. Metode pendekatan yang

digunakan dalam penelaahan besar dampak adalah metode formal dan informal

sebagai berikut:

a. Penggunaan Baku Mutu lingkungan

Dalam pendekatan ini, kondisi parameter lingkungan dibandingkan dengan baku

mutu lingkungan yang tertuang di dalam PP No. 82 Tahun 2001, dan/atau

peraturan perundangan lain yang mengatur tentang baku mutu. Parameter

yang dapat didekati dengan cara ini adalah kualitas air.

b. Analogi

Pendekatan ini dilakukan dengan cara mempelajari dampak lingkungan yang

timbul akibat kegiatan pengusahaan hutan sejenis yang telah berlangsung pada

bagian areal tertentu di tempat yang sama atau tempat lain yang karakteristik

lingkungannya mirip dengan areal studi, sehingga dapat dijadikan bahan

pertimbangan dalam memprakirakan dampak di wilayah studi.

c. Penilaian Keahlian

Dalam pendekatan ini prakiraan besar dampak yang terjadi terhadap parameter

lingkungan ditetapkan berdasarkan pengetahuan dan pengalaman pakar yang

di-kaitkan dengan fenomena di lapangan.

2. Metode Penentuan Arti Penting Dampak

Penentuan arti penting dampak pada setiap parameter lingkungan secara parsial

dilakukan dengan cara menggunakan satu atau beberapa kriteria dampak penting

yang merujuk kepada Keputusan Kepala BAPEDAL No. 056 Tahun 1994 tentang

Pedoman Mengenai Ukuran Dampak Penting, yaitu :

l.APORAN UTAMA ANDAL IUPHHK Hutan Tanaman PT. SELARAS ABADI UTAMA Ill-22

Page 37: BAB II. RUANG LINGKUP STUDI - Hutanriau.org ANDAL SAU bag II.pdf · Konservasi Tanah dan Air, ... kualitas air, habitat satwa, biota perairan, aksesibilitas, perubahan sosial, persepsi

> Jumlah manusia yang terkena dampak

1> luas wilayah persebaran dampak

> Lama dampak berlangsung

>- Intensitas dampak berlangsung

., Banyak komponen lingkungan yang terkena dampak

;... Sifat kumulatif dampak

,.. Berbalik atau tidaknya dampak

Beberapa pendekatan yang akan digunakan dalam penelahaan besar dampak

adalah metoda formal dan non formal.

a. Metode Formal

Dalam metoda formal digunakan metoda matematis, yaitu persamaan­

persamaan matematis untuk memperoleh besar/nilai parameter lingkungan.

b. Metode Non Formal

Metode non formal dapat digunakan apabila suatu kasus tidak dapat didekati

dengan mE>~ode formal yang ada, karena melanggar kaidah-kaidah formal,

seperti kurangnya data dan informasi yang termasuk dalam metode ini. Dalam

metode non formal biasanya dilakukan dengan analogi dan penilaian keahlian.

Analogi mengacu pada kejadian yang pemah terjadi, karena kejadian yang sama

dengan kejadian yang lain. Sedangkan penilaian keahlian (Profesional

Judgment) adalah pendapat para ahli yang digunakan untuk menilai

kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi.

C. METODE EVALUASI DAMPAK BESAR DAN PENTING

Metode evaluasi dampak penting dimaksudkan untuk menelaah dan mengevaluasi

arah serta kecenderungan seluruh dampak penting yang diprakirakan akan

timbul/terjadi. Hal ini dilakukan melalui penelaahan secara holistik hasil prakiraan

dampak dengan mengacu pada Undang-Undang No. 23 Tahur, 1997 dan merujuk

pada 7 (tujuh) Kriteria Dampak Penting (SK. Kepala Bapedal No. KEP-056 Tahun

LAPORAN lfTAMA ANDAL IUPHHK HuliJn Tanaman PT. SELARAS ABADI lfTAMA lll-23

Page 38: BAB II. RUANG LINGKUP STUDI - Hutanriau.org ANDAL SAU bag II.pdf · Konservasi Tanah dan Air, ... kualitas air, habitat satwa, biota perairan, aksesibilitas, perubahan sosial, persepsi

1994 tanggal 18 Maret 1994 tentang Pedoman Mengenai Ukuran Dampak Penting).

Sehingga dengan demikian kaitan dengan evaluasi dampak penting dapat dilakukan

penggolongan menjadi Dampak Positif (Positif dan Negatif) dan Dampak tidak

Penting (Positif dan Negatif). Sedangkan Dampak Penting adalah perubahan

lingkungan yang sangat mendasar yang diakibatkan oleh suatu usaha atau kegiatan

dimana sesuai UU Nomor 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup.

Mengenai dampak penting ditentukan oleh faktor-faktor berikut :

1. Jumlah Manusia Yang Akan Terkena Dampak

Bahwa dampak lingkungan suatu rencana usaha atau kegiatan, yang pen~ntuannya

didasarkan pada perubahan sendi-sendi kehidupan pada masyarakat tersebut dan

jumlah manusia yang terkena dampak menjadi penting apabila : Manusia di wilayah

studi ANDAL yang terkena dampak lingkungan tetapi tidak menikmati manfaat dari

usaha atau kegiatan, jumlah sama atau lebih besar dari jumlah manusia yang

menikmati manfaat dari usaha atau kegiatan di wilayah studi.

Adapun yang dimaksud dengan manfaat dari usaha atau kegiatan adalah manusia

yang secara langsung menikmati produk suatu rencana usaha atau kegiatan dan

atau yang diserap secara langsung sebagai tenaga kerja pada rencana usaha atau

kegiatan.

2. Luas Wilayah Persebaran ~amiX)k

Bahwa luas wilayah persebaran dampak merupakan salah satu faktor yang dapat

menetukan pentingnya dampak terhadap lingkungan .. Dengan demikian dampak

lingkungan suatu rencana usaha atau kegiatan bersifat penting bila: rencana Usaha

atau Kegiatan mengakibatkan adanya wilayah yang mengalami perubahan

mendasar dari segi intensitas dampak atau tidak berbaliknya dampak atau segi

kumulatif dampak.

3. Lamanya Dampak Berlangsung

Dampak lingkungan suatu rencana usaha atau kegiatan dapat berlangsung pada

suatu tahap tertentu atau pada berbagai tahap dari kelangsungan usaha atau

kegiatan. Dengan demikian maka dampak lingkungan bersifat penting bila: rencana

!lsaha kegiatan mengakihatkan tjmbulnya pewhahan mendasar dari segi intensitas l.APORAN lffAMA ANDAL IUPHHK Hutan Tanaman PT. SEL.ARAS ABADI lffAMA III-24

Page 39: BAB II. RUANG LINGKUP STUDI - Hutanriau.org ANDAL SAU bag II.pdf · Konservasi Tanah dan Air, ... kualitas air, habitat satwa, biota perairan, aksesibilitas, perubahan sosial, persepsi

dampak atau tidak berbaliknya dampak, atau segi kumulatif dampak, yang

berlangsung hanya pada suatu atau lebih tahapan kegiatan.

4. Intensitas Dampak

Intensitas dampak mengandung pengertian perubahan lingkungan yang timbul

bersifat hebat, atau drastis, serta berlangsung di areal yang relatif luas, dalam

kurun waktu yang relatif singkat. Dengan demikian dampak lingkungan tergolong

penting bila :

a. Rencana usaha atau kegiatan akan menyebabkan perubahan pada sifat-sifat

dan atau hayati lingkungan yang melampaui baku mutu lingkungan menurut

peraturan perundang-undangan yang berlaku.

b. Rencana usaha atau kegiatan akan menyebabkan perubahan mendasar pada

komponen lingkungan yang melampaui kriteria yang diakui, berdasarkan

pertimbangan ilmiah.

c. Rencana usaha atau kegiatan akan mengkibatkan spesies-spesies yang langka

dan atau ·endemik, dan atau dilindungi menurut peraturan perundang­

undangan yang berlaku terancam punah atau habitat alamiahnya mengalami

kerusakan.

d. Rencana usaha atau kegiatan menimbulkan kerusakan atau gangguan

terhadapkawasan lindung (hutan Undung, eagar Alam, Taman Nasional,

Suaka Margasatwa dan sebagainya) yang telah diterapkan menurut peraturan

perundang-undangan.

e. Rencana usaha atau kegiatan akan merusak atau memusnahkan benda­

benda dan bangunan peninggalan sejarah yang bernilai tinggi.

f. Rencana usaha atau kegiatan akan mengakibatkan konflik atau kontroversi

dangan masyarakat, pemerintah daerah, atau pemerintah pusat, dan atau

menimbulkan konflik atau kontroversi di kalangan masyarakat, pemerintah

daerah atau pemerintah pusat.

g. Rencana usaha atau kegitan mengubah atau memodifikasi areal yang

mempunyai nilai keindahan alami yang tinggi.

LAPORAN 1./TAMA ANDAL IUPHHK Hutan Tanaman PT. SELARAS ABADI 1./TAMA Ill-25

Page 40: BAB II. RUANG LINGKUP STUDI - Hutanriau.org ANDAL SAU bag II.pdf · Konservasi Tanah dan Air, ... kualitas air, habitat satwa, biota perairan, aksesibilitas, perubahan sosial, persepsi

5. Banyaknya Komponen Ungkungan Lain yang Terkena Dampak

Mengingat komponen lingkungan hidup pada dasarnya tidak ada yang berdiri

sendiri, atau dengan kata lain atau satu sama lain saling terkait dan pengaruh

mempengaruhi, maka dampak pada suatu komponen lingkungan umumnya

berdampak tergolong penting bila : rencana usaha atau kegiatan menimbulkan

dampak sekunder dan dampak lanjutan lainnya yang jumlahnya lebih atau sama

dengan komponen lingkungan yang terkena dampak primer.

6. Sifat Kumulatif Dampak

Kumulatif mengadung pengertian bersifat bertambah, bertumpuk, atau bertimbun.

Dampak suatu usaha atau kegiatan dikatakan bersifat kumulatif bila pada awalnya

dampak tersebut tidak tampak atau tidak dianggap penting, tetapi karena aktivitas

tersebut bekerja berulang kali atau terus menerus, maka lama kelamaan dam­

paknya bersifat kumulatif. Dengan demikian dampak suatu usaha atau kegiatan

tergolong penting bila :

a. Dampak lingkungan berlangs•1ng berulang kali dan terus menerus, sehingga

pada kurun waktu tertentu tidak dapat diasimilasi oleh lingkungan alam atau

sosial yang menerimanya.

b. Beragam dampak lingkungan bertumpuk dalam suatu ruang tertentu, sehingga

tidak dapat diasimilasi oleh lingkungan a lam dan sosial yang menerimanya.

c. Dampak lingkungan dari berbagai sumber kegiatan menimbulkan effek yang

saling memperkuat (sinergik).

7. Berbalik atau Tidak Berbaliknya Dampak

Dampak kegiatan terhadap lingkungan ada yang bersifat dapat dipulihkan,

namun ada pula yang tidak dapat c:;pulihkan walau dengan intervensi manusia

sekalipun. Dalam hal ini maka dampak bersifat penting bila: Perubahan yang akan

dialami oleh suatu komponen lingkungan tidak dapat dipulihkan kembali

walaupun dengan intervensi manusia.

lAPORAN UTAHA ANDAL IUPHHK Hutan Tanaman PT. SELARAS ABADI UTAMA III-26

Page 41: BAB II. RUANG LINGKUP STUDI - Hutanriau.org ANDAL SAU bag II.pdf · Konservasi Tanah dan Air, ... kualitas air, habitat satwa, biota perairan, aksesibilitas, perubahan sosial, persepsi

Dengan memperhatikan ke-7 (tujuh) Ukuran Dampak Penting diatas, maka

evaluasi dampak lingkungan akan ditempuh dengan melalui sintesis yang

meliputi:

a. Penelaahan secara holistik semua komponen lingkungan yang diprakirakan

telah dan akan mengalami perubahan mendasar.

b. Penelaahan persebaran dampak lingkungan yang diakibatkan oleh kegitan

IUPHHK Hutan Tanaman PT. SELARAS ABADI UTAMA menurut ruang dan

waktu.

c. Penelaahan kegiatan IUPHHK Hutan Tanaman PT. SELARAS ABADI UTAMA

yang bersifat strategis bagi keperluan pengelolaah dan pemantauan

lingkungan.

Selanjutnya evaluasi dampak yang bersifat holistik, ditujukan untuk

mensintesiskan tiga kelompok dampak penting yang meliputi :

a. Kelestarian Fungsi Produksi kayu, untuk dampak terhadap aspek kelestarian

produksi yang dapt diindikasikan oleh dampak terhadap potensi permudaan

kayu komersial (jumlah batang dan volume).

b. Kelestarian Fungsi Ekologis/Lingkungan yang dirincikan oleh dampak

terhadap kelestarian keanekaragaman hayati dan konservasi tanah dan

air/perlindungan hidrologis.

c. Kelestarian Sosekbud yang dirincikan dengan peningkatan kesejahteraan

sosial ekonomi masyarakat oleh dampak terhadap aspek sosial ekonomi dan

budaya masyarakat.

Dengan adanya penelaahan terhadap masing-masing komponen lingkungan

terhadap dampak penting yang akan terjadi/akan timbul, maka hasil evaluasinya

akan dituangkan dalam bentuk matriks evaluasi dampak penting yang dilengkapi

dengan bagan alir dampak kegiatan IUPHHK Hutan Tar.Jman yang menggambarkan

keterkaitan, keteraturan dan ketergantungan antar dampak penting yaitu dampak

awalfprimer menuju ke dampak sekunder/lanjutan sehingga ditargetkan tindakan

pengendalian dampak negatif dan pengembangan dampak positif secara efektif dan

efisien.

LAPORAN lfTAMA ANDAL JUPHHK HuliJn Tanaman PT. SELARAS ABADI lfTAMA Ill-27