bab ii rotary drilling

Upload: jefpri-simont-raedogawa

Post on 07-Jul-2018

546 views

Category:

Documents


17 download

TRANSCRIPT

  • 8/18/2019 Bab II Rotary Drilling

    1/32

    BAB II

    ROTARY DRILLING

    Perencanaan sumur yang komprehensif bertujuan untuk pengeboran yang meliputi aspek:

      Aman

    Aman atau safety   bagi crew selama bekerja merupakan prioritas utama dan juga

    keamanan bagi sumur itu sendiri, seperti bahaya terhadap resiko blowout dan faktor lain

    nya. Sehingga perencanaan yang teliti dan matang merupakan suatu hal yang penting.

      Minimum Cost

    Pengeboran merupakan kegiatan yang mahal. Sehingga tujuan dari perencanaan adalah

    dengan biaya yang minimum tanpa mengabaikan faktor keamanan.

      Usable

    Sumur yang dibor berguna, dengan memiliki diameter yang cukup untuk komplesi danproduksi, serta formasi tidak rusak.

    Gambar 2.1 Rotary Drilling Rig 

       H   e   r   i   o   t   W   a   t   t    /   D   r   i    l    l   i   n   g   E   n   g   i   n   e   e   r   i   n   g

  • 8/18/2019 Bab II Rotary Drilling

    2/32

    Rotary Drilling 

    Teknik Pemboran I - STT Migas Balikpapan 

    Tipe-tipe Sumur Pengeboran:

    Secara umum di Indonesia, klasifikasi sumur terbagi dua, yaitu sumur eksplorasi dan sumur

    pengembangan (development).

    Sumur eksplorasi merupakan sumur yang dibor untuk menentukan adanyanya minyak dan

    gas pada lokasi yang masih baru. Tipe pemboran ini masih berupa penyelidikan, dimana belumdiketahui dengan pasti akan adanya hidrokarbon atau tidak. Sumur eksplorasi biasanya di bor

    terkait dengan komitment perusahaan terhadap pemerintah untuk tahun-tahun tertentu sesuai

    kontrak eksplorasi. Yang termasuk tipe sumur eksplorasi adalah Wildcat, Eksplorasi, Delineasi .

    Wildcat : Istilah pengeboran sumur pengeboran awal untuk mencari adanya minyak dan

    gas pada suatu lapangan baru dengan data yang minim.

    Eksplorasi : Sumur yang di bor untuk membuktikan adanya hidrokarbon pada suatu

    lapangan.

    Deliniasi : Sumur untuk membuktikan batas-batas reservoir.

    Sumur pengembangan (Development ) merupakan sumur yang di bor untuk mengurashidrorkarbon yang sudah terbukti sebelumnya oleh kegiatan eksplorasi. Sumur pengembangan

    biasanya di bor dengan menggunakan acuan Plan of Development   (POD) yang telah disetujui

    regulator/pemerintah untuk mengambil hidrokarbon dalam perut bumi untuk tujuan komersil.

    Yang termasuk tipe sumur pengembangan adalah Infill drilling, dan Re-entry. 

    Infill : Pemboran sumur tambahan untuk memproduksi minyak atau gas pada suatu

    lapangan yang sudah di bor, yang memperdekat jarak antar sumur.

    Reentry : Pemboran kembali sumur yang eksisting yang sudah ada, biasanya dilakukan

    deepening atau pendalaman.

    Step out well adalah sumur yang di bor, diluar batas reservoir yang sedang dikembangkan. Step

    Out drilling bisa termasuk eksplorasi atau juga bisa pengembangan.

    Pekerja Pemboran

    a.  Company man, wakil dari perusahaan yang ada berada di tempat operasi pemboran. Company

    man ini yang memutuskan segala kebijaksanaan perusahaan selama operasi pemboran

    berlangsung.

    b.  Tool pusher, wakil dari perusahaan kontraktor pengeboran yang mengawasi operasi pemboran

    dan berkoordinasi dengan company man.

    c.  Driller, bertugas mengoperasikan dan mengontrol mesin dan peralatan pengeboran dari meja

    pengontrol yang ditempatkan dekat drawwork. Jika terjadi kick, driller yang mengangkat bit

    dari dasar lubang, dan menutup BOP. Driller bertanggung jawab ke tool pusher.

    d.  Derrickman, disebut juga monkeyboard, sebuah platform kecil di atas derrick, biasanya 90 ft

    diatas rotary table. Ketika koneksi menyambung atau melepas sambungan pipa, derrick man

    yang membantu pada ujung pipa dari atas. Jika sedang mengebor atau tak ada koneksi,

    derrickman bekerja mejaga peralatan pompa dan alat-alat lainnya.

    e.  Rotary helper atau Floorman, sedikitnya harus terdiri dari dua atau tiga orang. Mereka yang

    bertanggung jawab menyambung bagian bawah ujung pipa, dengan mengoperasikan tong,

    kunci pipa untuk melepas atau membuat koneksi. Jika sedang mengebor atau tak ada koneksi,

    floorman bekerja menjaga peralatan pompa dan alat-alat lainnya, membersihkan, mengecat

    peralatan atau pekerjaan lain yang diperlukan.

  • 8/18/2019 Bab II Rotary Drilling

    3/32

    Rotary Drilling 

    Teknik Pemboran I - STT Migas Balikpapan 

    7  

    Gambar 2.2 Personal Pemboran dan Personal Service Company

    i. Mud engineer, bertugas memeriksa sifat-sifat fluida pemboran serta menentukan jenis fluida

    pemboran yang sesuai untuk digunakan.

     j. Mud logger, bertugas untuk menilai suatu formasi yang telah dicapai dengan melakukanpemeriksaan terhadap serpih pemboran.

       R   u    d   i   R   u    b   i   a   n    d   i   n   i    /   B   a    h   a   n   K   u    l   i   a    h   T   e    k   n   i    k   P   e   m    b   o   r   a   n ,

       2   0   0   9

  • 8/18/2019 Bab II Rotary Drilling

    4/32

    Rotary Drilling 

    Teknik Pemboran I - STT Migas Balikpapan 

    Pada operasi pemboran, peralatan yang dipakai terbagi menjadi beberapa sistem.

    Pembagian sistem-sistem yang umum dilakukan dalam industri perminyakan adalah sebagai

    berikut :

    1. Sistem pengangkatan (Hoisting System)

    Fungsi utamanya menurunkan dan menaikkan tubular (pipa pemboran, peralatan completionatau pipa produksi) masuk-keluar lubang sumur.

    Gambar 2.3 Hoisting System 

    Dua jenis kegiatan rutin yang sering menggunakan peralatan hoisting system pada saat

    operasi pemboran adalah :

    1. Melaksanakan penyambungan rangkaian string ( making connection  ), proses penambahan

    sambungan baru pada drillpipe untuk penembusan yang makin dalam.

    2. Melaksanakan trip  (making trip), pencabutan drillstring  dari lubang bor untuk mengganti

    kombinasi dari peralatan bawah permukaan (Bottom Hole Assembly ) dan kemudian

    menurunkan kembali ke dalam sumur pemboran. Trip biasanya dilakukan untuk mengganti bit

    yang sudah mulai tumpul.

       D   i   p    l   &   P   r   a   s   s    l    /   D   r   i    l    l   i   n   g   E   n   g   i   n   e   e   r   i   n   g

  • 8/18/2019 Bab II Rotary Drilling

    5/32

    Rotary Drilling 

    Teknik Pemboran I - STT Migas Balikpapan 

    Making Connection

    Gambar 2.4 Making Connection 

    Tripping out

    Gambar 2.5 Tripping Out  

    Komponen-komponen utama dari hoisting system adalah :

    1. 

    Derrick dan Substructure

    Fungsi dari derrick   adalah untuk menyediakan ruang ketinggian vertikal yang

    diperlukan untuk mengangkat pipa dari atau menurunkan ke sumur. Semakin tinggi

    ketinggian, semakin panjang rangkaian pipa yang dapat ditangani, sehingga semakin cepat

    pipa yang panjang dapat dimasukkan atau dikeluarkan dari lubang bor. Panjang pipa yang

    umum digunakan adalah berkisar antara 27 dan 30 ft. Kemampuan derrick   untuk

    menangani suatu panjang rangkaian pipa sering disebut dengan stand , yang tersusun dari

       D   i   p    l   &   P   r   a   s   s    l    /   D   r   i    l    l   i   n   g   E   n   g   i   n   e   e   r   i   n   g

       D   i   p    l   &   P   r   a   s   s    l    /   D   r   i    l    l   i   n   g   E   n   g   i   n   e   e   r   i   n   g

  • 8/18/2019 Bab II Rotary Drilling

    6/32

    Rotary Drilling 

    Teknik Pemboran I - STT Migas Balikpapan 

    10 

    dua, tiga atau empat sambungan drillpipe, yang sering disebut dengan kemampuan

    menarik doubles, thribbles atau fourbles.

    Dalam penambahan ketinggian, klasifikasi derrick   oleh  American Petroleum

    Institute (API) ditentukan berdasarkan kemampuan menahan beban kompresif dan beban

    angin. Beban angin yang diijinkan ditentukan dari rangkaian drillstring di lubang bor danrangkaian drillstring yang disandarkan pada salah satu sisi derrick .

    Gambar 2.6 Penempatan Drillpipe pada Derrick  

    Gambar 2.7 Drillpipe pada Rigfloor  

       S   y   a    f   r   i   z   a    l

       S   y   a    f   r   i   z   a    l

  • 8/18/2019 Bab II Rotary Drilling

    7/32

    Rotary Drilling 

    Teknik Pemboran I - STT Migas Balikpapan 

    11 

    2.  Block  dan Tackle 

    Gambar 2.7 Block dan Tackle

    Block dan tackle terdiri dari :

    2.1 Crown block   : katrol yang terletak di atas mast  atau derrick .

    2.2 Travelling block   : katrol yang bergerak naik dan turun tempat melilitkan drilling line,

    tergantung di bawah crown block  dan di atas rig floor .

    Gambar 2.7 Traveling Block  

    2.3 Drilling line  : Tali kawat baja yang berfungsi menghubungkan semua komponen dalam

    hoisting system. Tali ini dililitkan secara bergantian melalui katrol pada crown block   dantraveling block  kemudian digulung pada drum rotating drawwork .

       R   u    d   i   R   u    b   i   a   n    d   i   n   i    /   B   a    h   a   n   K   u    l   i   a    h   T   e    k   n   i    k   P   e   m    b   o   r   a   n ,

       2   0   0   9

       D   i   p    l   &   P   r   a   s   s    l    /   D   r   i    l    l   i   n   g   E   n   g   i   n   e   e   r   i   n   g

  • 8/18/2019 Bab II Rotary Drilling

    8/32

    Rotary Drilling 

    Teknik Pemboran I - STT Migas Balikpapan 

    12 

    Salah satu jenis dari drilling line adalah wire rope. Wire rope dibuat dari carbon steel  yang

    didinginkan dengan cepat dan mempunyai variasi ukuran dan kekuatan. Klasifikasi wire

    rope didasarkan pada klasifikasi yang dibuat oleh API, contoh nya pada gambar dibawah.

    Gambar 2.8 Drilling Line (rabia) 

    Drilling line  yang konstan memikul beban tension  dan bending, memiliki limit masa

    pemakaian, sehingga dalam beberapa tenggang beban kerja, akan diganti dengan yang

    baru.

    1)  Hook   : Peralatan berbentuk kait yang besar yang terletak di bawah traveling

    block untuk menggantungkan swipel dan drill steam selama proses pemboran

    berlangsung.

    2) 

    Elevator : Suatu penjepit yang memegang drill pipe  dan drill collar   saatdimasukkan dan dikeluarkan dari dan ke dalam lubang bor. Elevator ini

    digantung oleh elevator link  yang diikatkan pada bagian pinggir dari traveling

    block  atau hook .

    Ada dua tipe dasar dari elevator yaitu :

      Bottle - neck   : digunakan untuk memegang drill pipe.

      Collar lift   : digunakan untuk memegang drill collar .

    Gambar 2.9 Posisi Elevator     R   u    d   i   R   u    b   i   a   n    d   i   n   i    /   B   a    h   a   n   K   u    l   i   a    h   T   e    k   n   i    k   P   e   m    b   o   r   a   n ,

       2   0   0   9

       H   U   S   S   A   I   N   R   A   B   I   A    /   W   E   L   L   E   N   G   I   N   E   E   R   I   N   G   &   C   O   N   S   T   R   U   C   T   I   O   N

  • 8/18/2019 Bab II Rotary Drilling

    9/32

    Rotary Drilling 

    Teknik Pemboran I - STT Migas Balikpapan 

    13 

    Gambar 2.10 Elevator

    Gambar 2.11 Elevator dan Slip

       R   u    d   i   R   u

        b   i   a   n    d   i   n   i    /   B   a    h   a   n   K   u    l   i   a    h   T   e    k   n   i    k   P   e   m    b   o   r   a   n ,

       2   0   0   9

       N   O   V .   c

       o   m

  • 8/18/2019 Bab II Rotary Drilling

    10/32

    Rotary Drilling 

    Teknik Pemboran I - STT Migas Balikpapan 

    14 

    3.  Drawwork

    Drawwork adalah suatu peralatan mekanik yang merupakan otak dari derrick. Fungsi dari

    drawwork yaitu :

    a. Merupakan pusat pengontrol bagi driller  yang menjalankan operasi pemboran.

    b. Merupakan rumah dari gulungan drilling line.c. Meneruskan daya dari  prime mover   ke drill string  ke rotary drive sprocket , ke

    catheads.

    Drawwork menyediakan daya untuk mengangkat dan menurunkan beban yang berat. Bagian

    utama dari drawwork adalah:

    3.1 Drum : Peralatan yang berfungsi untuk menggulung atau mengulur drilling line.

    3.2 Brake, Terdiri dari :

      Main mechanical brake, suatu peralatan yang paling penting dari hoisting system. Alat ini

    mempunyai kemampuan untuk membuat seluruh beban kerja betul-betul berhenti,

    seperti pada saat tripping  ataupun menurunkan casing. Bila beban berat diturunkan,

    maka main brake secara hidrolik atau elektrik akan membantu meredam sejumlah besarenergi yang timbul akibat massa yang dimiliki oleh travelling block, hook, drill pipe, drill

    collar atau casing.

       Auxiliary Brake, suatu peralatan hidrolis yang membantu meringankan tugas mechanical

    brake. Alat ini tidak dapat memberhentikan proses pemboran seluruhnya.

    3.3 Transmisi

    3.4 Cat head : merupakan sub-bagian dari drawwork yang terdiri dari

    a. Drum atau make-up cat head  

    b. Break out cat head .

    Cat head  digunakan untuk menyambung dan melepas sambungan walaupun demikian tugas yanglebih umum adalah untuk mengangkat peralatan yang ringan dengan catline. Pada rig modern

    fungsi cat head  digantikan oleh automatic cat head  dan air-powered hoist .

    Gambar 2.12 Drawworks dan Braking System 

       R   u    d

       i   R   u    b   i   a   n    d   i   n   i    /   B   a    h   a   n   K   u    l   i   a    h   T   e    k   n   i    k   P   e   m    b   o   r   a   n ,

       2   0   0   9

  • 8/18/2019 Bab II Rotary Drilling

    11/32

    Rotary Drilling 

    Teknik Pemboran I - STT Migas Balikpapan 

    15 

    Gambar 2.13 Cat Head  

    2. Sistem Sirkulasi (Circulating System)

    Untuk mensirkulasikan fluida pemboran keluar masuk sumur dan menjaga agar properti

    lumpur seperti yang diinginkan, serta yang utama untuk sirkulasi cutting dari lubang pemboran ke

    permukaan.

    Gambar 2.14 Circulating System 

       R   u    d   i   R   u    b   i   a   n    d   i   n   i    /   B   a    h   a   n   K   u    l   i   a    h   T   e    k   n   i    k   P   e   m    b   o   r   a   n ,

       2   0   0   9

       D

       i   p    l   &   P   r   a   s   s    l    /   D   r   i    l    l   i   n   g   E   n   g   i   n   e   e   r   i   n   g

  • 8/18/2019 Bab II Rotary Drilling

    12/32

    Rotary Drilling 

    Teknik Pemboran I - STT Migas Balikpapan 

    16 

    Aliran dari fluida pemboran melewati :

    1. Dari steel tanks ke mud pump 

    2. Dari mud pump ke high-pressure surface connection dan ke drillstring 

    3. Dari drillstring ke bit  4. Dari nozzle bit  ke atas ke annulus lubang dengan drillstring sampai ke permukaan

    5. Masuk ke contaminant-removal equipment  dan kembali ke suction tank .

    Peralatan utama dari circulating system adalah :

    1.  Mud pumps :

    Mud pump adalah bagian utama dari circulating system. Berfungsi untuk memompa fluida

    pemboran dengan tekanan tinggi. Ada dua macam mud pump yaitu : Duplex  (dua Silinder) dan

    tripleks (tiga silinder).

    Perbedaan utamanya adalah dalam jumlah silinder dan cara kerja. Duplex  adalah pompa

    yang double acting, yang memompa dengan maju dan mundur nya piston. Triplex bekerja

    secara single acting, memompa dengan majunya piston. Pompa triplex   lebih ringan dan

    compact   dibanding duplex , outpun tekanan nya lebih stabil dan gampang dioperasikan,

    sehingga banyak yang dioperasikan sekarang adalah pompa triplex .

    Gambar 2.14 Mud Pump 

    Gambar 2.15 Mud Pump dan Tanki Lumpur Pemboran

       S   y   a    f   r   i   z   a    l

  • 8/18/2019 Bab II Rotary Drilling

    13/32

    Rotary Drilling 

    Teknik Pemboran I - STT Migas Balikpapan 

    17  

    2.  Mud Pit/ Mud Tank   : berfungsi menampung lumpur sebelum disirkulasikan. Biasanya rig

    mempunyai dua atau tiga pit dengan ukuran lebar 8 - 12 ft, panjang 20 - 40 ft dan tinggi 6 - 12

    ft. Volumenya berkisar antara 200 - 600 bbl. Pada operasi-operasi di offshore dapat

    ditambahkan 1 - 3 pit untuk penyimpanan kelebihan lumpur dan untuk lumpur yang

    mempunyai densitas tinggi. Salah satu bentuk susunan dari tanki lumpur tanpa variasi dari

    macam-macam peralatan pengontrol solid ditunjukkan pada gambar berikut.

    Gambar 2.16 Sistem Pit

    Tanki pertama menerima lumpur yang balik dari lubang pemboran dengan membawa

    cutting, dilengkapi dengan peralatan pengontrol solid (Solid Control Equipment /SCE). Dahulu pit

    kedua dipakai untuk tempat mengendapkan solid, walaupun ada perhitungan-perhitungan yang

    menunjukkan bahwa kebanyakan solid dalam lumpur tidak akan mengendap mengingat waktu

    yang dibutuhkan untuk mengalirkan lumpur relatif singkat. Kini tanki kedua dilengkai beberapa

    peralatan pengontrol solid bila tanki yang tersedia sejajar. Pada tangki terakhir dilengkapi oleh

    pipa-pipa isap dan slugging tank untuk persiapan lumpur berat yang digunakan sebelum trippingdan pipa-pipa untuk memasukkan chemical treatment .

    Tanki lumpur pemboran mempunyai sistem pengaduk yang mencegah barite atau solid

    mengendap di dasar tangki. Umumnya ada dua jenis pengaduk yaitu :

    1. Perputaran kipas yang ditenggelamkan dan digerakkan masing-masing oleh motor listrik.

    2. Pompa centrifugal  dengan gerakan jet dan lumpur yang ditembakkan untuk memecah

    viskositas yang tinggi dari lumpur di dalam lumpur.

       R   u    d   i

       R   u    b   i   a   n    d   i   n   i    /   B   a    h   a   n   K   u    l   i   a    h   T   e    k   n   i    k   P   e   m    b   o   r   a   n ,

       2   0   0   9

  • 8/18/2019 Bab II Rotary Drilling

    14/32

    Rotary Drilling 

    Teknik Pemboran I - STT Migas Balikpapan 

    18 

    Gambar 2.17 (a)

    Gambar 2.17 (b)

    Gambar 2.17(a) dan (b) Pengaduk Lumpur di Pit

    Reserve pit   adalah kolam penampungan cutting pemboran dan lumpur yang sudah

    dibuang atau tidak dipakai lagi saat operasi. Reserve pit   ini biasanya dibuat dengan ukuran

    tertentu pada lokasi dengan dimensi yang cukup menampung jumlah cutting dari lubang

    pemboran.

    Pembuangan cutting harus sesuai dengan peraturan pemerintah tentang lingkungan,

    terutama jika lumpur oil based mud  sehingga tidak merusak tanah dan lingkungan.

       R   u    d   i   R   u    b   i   a   n    d   i   n   i    /   B   a    h   a   n   K   u    l   i   a    h   T   e    k   n   i    k   P   e   m    b   o   r   a   n ,

       2   0   0   9

       S   y   a    f   r   i   z   a    l

  • 8/18/2019 Bab II Rotary Drilling

    15/32

    Rotary Drilling 

    Teknik Pemboran I - STT Migas Balikpapan 

    19 

    Gambar 2.18 Reserve Pit

    3.  Mud mixing equipment   : Suatu peralatan untuk mencampurkan bahan atau material lumpur

    dengan menggunakan mixing hopper . Mixing Hopper   berbentuk corong yang dipakai untuk

    menambahkan bahan-bahan padat ke dalam fluida pemboran pada saat treatment di dalam

    tangki lumpur.

    Gambar 2.19 Mixing Hopper  

       S   y   a    f   r   i   z   a    l

  • 8/18/2019 Bab II Rotary Drilling

    16/32

    Rotary Drilling 

    Teknik Pemboran I - STT Migas Balikpapan 

    20 

    Gambar 2.20 Mixing Hopper  

    4.  Contaminant   removal (Solid Control Equipment /SCE): terdiri dari rangkaian peralatan yang

    berfungsi untuk memisahkan solid cutting  pada lumpur pemboran, yang keluar dari lubang

    sumur hasil pecahnya formasi akibat digerus oleh bit.

    Biasanya, sistem solid kontrol terdiri lima tahap: tangki lumpur, shale shaker , degasser vakum,

    desander , desilter , dan centrifuge.

    Shale Shaker   digunakan untuk memisahkan butiran besar dengan diameter di atas 75μm,

    Desander   dari 45-74μm, dan Desilter   antara 15-44μm. Kadang Desander   dan Desilter  

    digabungkan sebagai satu Mud Cleaner . Ketika udara memasuki lumpur pengeboran, sebuah

    degasser  vakum digunakan untuk memisahkan udara. Setelah butiran dan cutting dipisahkan,

    lumpur dapat dipompa ke lubang bor lagi.

    a.  Shale shaker , menggunakan screen untuk memisahkan cutting berukuran

    besar dari fluida pemboran keluar lagi lubang pemboran hasil gerusan bit, melalui

    mud return line.

    Gambar 2.21 Shale Shaker NOV tipe King Cobra 

       S   y   a    f   r   i   z   a    l

       S   y   a    f   r   i   z   a    l

  • 8/18/2019 Bab II Rotary Drilling

    17/32

    Rotary Drilling 

    Teknik Pemboran I - STT Migas Balikpapan 

    21 

    b.  Desander , berfungsi untuk memisahkan pasir dari fluida pemboran

    c. 

    Desilter, berfungsi untuk memisahkan partikel-partikel yang ukurannya lebih

    kecil dari pasir.

    Gambar 2.22 Mud Cleaner  

    d.  Degasser , berfungsi untuk memisahkan gas-gas dari fluida pemboran secara

    terus menerus.

    Gambar 2.23 Vaccum Degasser

    e. 

    Mud Gas Separator  

    Dalam kondisi berbahaya seperti Kick , Mud / Gas Separator  mensirkulasikan gas

    pocket/ kantong gas. Lumpur pada Gas cut mud akan disalurkan ke peralatan

    Solid Control untuk diproses lebih lanjut, sedangkan gas dipisahkan ke flare di

    bagian atas unit yang akan dibuang pada jarak aman dari rig dan rig personil.

       S   y   a    f   r   i   z   a    l

       S   y   a    f   r   i   z   a    l

  • 8/18/2019 Bab II Rotary Drilling

    18/32

    Rotary Drilling 

    Teknik Pemboran I - STT Migas Balikpapan 

    22 

    Gambar 2.24 Mud Gas Separator

    Gambar 2.25 Drilling Fluid Conditioning Area

       R   u    d   i   R   u    b   i   a   n    d   i   n   i    /   B   a    h   a   n   K   u    l   i   a    h   T   e    k   n   i    k   P   e   m    b   o   r   a   n ,

       2   0   0   9

       S   y   a    f   r   i   z   a    l

  • 8/18/2019 Bab II Rotary Drilling

    19/32

    Rotary Drilling 

    Teknik Pemboran I - STT Migas Balikpapan 

    23 

    3.  Sistem pemutar (Rotating System) 

    Berfungsi untuk memutarkan drillstring di dalam sumur, yang akan memutar bit pada

    ujung paling bawah untuk menggerus formasi

    3.1 

    Rotary table

    Peralatan yang berfungsi untuk memutar dan dipakai untuk menggantung drill string (drill

     pipe, drill collar  dsb) yang memutar bit di dasar sumur.

    Kelly bushing  dan rotary   (master) bushing  berfungsi untuk memutar kelly. Rotary bushing 

    digerakan oleh prime mover  lewat tenaga gabungan atau motor elektrik sedangkan kelly bushing 

    didudukan di dalam rotary bushing dan ditahan oleh empat penjepit. Diameter dari kelly bushing 

    berbentuk empat persegi atau hexagonal yang sesuai dengan kelly.

    Kebutuhan horse power  rotary biasanya antara 1.5 sampai 2 kali kecepatan rotary, tergantung

    kedalaman sumur. Misalkan untuk kecepatan rotary 200 rpm, kebutuhan tenaga putar sekitar

    400 HP.

    Gambar 2.26 Drilling Rotary Table

       R   u    d   i   R   u    b   i   a   n    d   i   n   i    /   B   a    h   a   n   K   u    l   i   a    h   T   e    k   n   i    k   P   e   m    b   o   r   a   n ,

       2   0   0   9

  • 8/18/2019 Bab II Rotary Drilling

    20/32

    Rotary Drilling 

    Teknik Pemboran I - STT Migas Balikpapan 

    24 

    Gambar 2.27 Rotary Accessories 

    3.2 

    Kelly

    Kelly adalah rangkaian pipa di bawah swivel yang dapat berupa segi empat atau persegi

    enam. Kelly mentransfer gaya putar dan torsi ke drillstring (akhirnya ke bit), melalui kelly bushing 

    yang terletak di dalam master bushing dari rotary table.

    Gambar 2.28 Kelly  

    3.3  Swivel

    Swivel merupakan titik penghubung antara circulating system  dan rotating system.

    Disamping itu juga sebagai penutup fluida dan menahan putaran selama diberikan tekanan.

       R   u    d   i   R   u    b   i   a   n    d   i   n   i    /   B   a    h   a   n   K   u    l   i   a    h   T   e    k   n   i    k   P   e   m    b   o   r   a   n ,

       2   0   0   9

       R   u    d   i   R   u    b   i   a   n    d   i   n   i    /   B

       a    h   a   n   K   u    l   i   a    h   T   e    k   n   i    k   P   e   m    b   o   r   a   n ,

       2   0   0   9

  • 8/18/2019 Bab II Rotary Drilling

    21/32

    Rotary Drilling 

    Teknik Pemboran I - STT Migas Balikpapan 

    25 

    (a)  (b)

    Gambar 2.29 Basic Swivel Parts 

    3.4 

    Rotary hose

    Pipa fleksibel yang memungkinkan kelly naik atau menurunkan untuk sirkulasi lumpur

    pengeboran ke pipa bor.

    Gambar 2.30 Rotary Hose 

       R   u    d   i   R   u    b   i   a   n    d   i   n   i    /   B   a    h   a   n   K   u    l   i   a    h   T   e    k   n   i    k   P   e   m    b   o   r   a   n ,

       2   0   0   9

  • 8/18/2019 Bab II Rotary Drilling

    22/32

    Rotary Drilling 

    Teknik Pemboran I - STT Migas Balikpapan 

    26 

    3.5  Top Drive (equivalent  terhadap Kelly dan rotary table)

    Pengeboran saat ini sudah umum memakai Top Drive  dibandingkan alat rotary

    konvensional yang memakai Rotary Table dan Kelly. Top drive  terdiri dari swivel yang dikoneksi

    pada travelling block , turun naik pada track vertical yang membentang dari bawah Crown Block  

    sampai sekitar 3 meter diatas rig floor, dengan tenaga dari motor penggerak.

    Top Drive  memungkinkan mengebor langsung dengan beberapa sambungan pipa (1

    Stand=2 atau 3 Drillpipe sekaligus), sedangkan rig dengan rotary table  hanya bisa mengebor

    dengan single pipe sekitar 30 ft (9,1 m). Sehingga bisa waktu pengeboran bisa efisien.

    Gambar 2.31 Top Drive System (Varco)

    Gambar 2.32 TDH-150 Top Drive (NOV.com)    S   y   a    f   r   i   z   a    l

  • 8/18/2019 Bab II Rotary Drilling

    23/32

    Rotary Drilling 

    Teknik Pemboran I - STT Migas Balikpapan 

    27  

    4.  Sistem Daya (Power System)

    Yaitu sumber tenaga dan suplai listrik untuk menggerakan semua sistem di atas, biasanya

    digunakan mesin diesel berkapasitas besar.

    Rig pengeboran biasanya beroperasi di lokasi di mana  power supply  tidak tersedia. Oleh

    karena itu mereka harus menghasilkan listrik sendiri yang digunakan untuk operasi pengeboran.

    Listrik di hasilkan oleh dari internal combustion diesel engine (prime movers). Listrik ini kemudian

    dipasok ke motor listrik yang terhubung ke Drawworks, rotary table and mud pumps. Kebutuhan

    listrik pada rig tergantung pada ukuran dan kapasitas rig, bisa mencapai 4 penggerak utama,

    memberikan lebih dari 3000 Horsepower (HP).

    Gambar 2.33 Power System

    5. Sistem pencegah sembur liar (BOP System)

    Peralatan di atas permukaan sumur, untuk menutup sumur bila terjadi kenaikan tekanan

    dasar sumur yang tiba-tiba dan berbahaya dalam operasi pemboran. Jumlah, ukuran dan

    kekuatan BOP yang digunakan tergantung dari kedalaman sumur yang akan dibor serta tekananreservoir yang akan dijumpai.

    Blowout preventer   (BOP) system digunakan untuk mencegah aliran fluida formasi yang

    tidak terkendali dari lubang bor. Saat bit menembus zone permeabel dengan tekanan fluida

    formasi lebih besar dari tekanan hidrostatik normal lumpur bor, maka fluida formasi akan

    menggantikan fluida pemboran. Masuknya fluida formasi ke dalam lubang bor sering disebut

    dengan kick. 

    Fungsi dari sistem well control   adalah untuk mencegah aliran yang tidak terkendali

    fluida formasi dari sumur bor. Ketika bit memasuki formasi permeabel

    tekanan dalam ruang pori formasi mungkin lebih besar daripada hidrostatik yang

    tekanan yang diberikan oleh kolom lumpur. Sehingga, fluida formasi akan memasuki

  • 8/18/2019 Bab II Rotary Drilling

    24/32

    Rotary Drilling 

    Teknik Pemboran I - STT Migas Balikpapan 

    28 

    lubang sumur dan mulai mendesak lumpur dari lubang. Masuknya fluida formasi (minyak,

    gas atau air) ke lubang bor disebut Kick .

    Sistem well kontrol dirancang untuk:

    - Mendeteksi Kick  

    - Menutup sumur di permukaan- Mengalirkan fluida formasi yang telah masuk ke sumur

    - Membuat sumur aman

    Kegagalan system ini akan mengakibatkan aliran yang tidak terkendali yang dikenal

    sebagai Blow-out yang dapat menyebabkan hilangnya nyawa dan peralatan, kerusakan lingkungan

    dan hilangnya cadangan minyak atau gas.

    Primary well control dilakukan dengan memastikan bahwa tekanan hidrostatik lumpur di

    dalam lubang pemboran, lebih besar dari tekanan formasi yang di bor.

    Tekanan hidrostatik dihitung dengan:P = 0,052 x MW x TVD

    dimana:

    P = tekanan hidrostatik (psi)

    MW = berat lumpur (ppg)

    TVD = ketinggian vertikal kolom lumpur (ft)

    Primary control didapat dengan mempertahankan berat lumpur pada nilai yang

    ditentukan, dan menjaga lubang dipenuhi lumpur.

    Secondary well control dicapai dengan menggunakan katup/ valve untuk mencegah aliranfluida dari dalam sumur sampai aman.

  • 8/18/2019 Bab II Rotary Drilling

    25/32

    Rotary Drilling 

    Teknik Pemboran I - STT Migas Balikpapan 

    29 

      Mendeteksi Kick

    Ada beberapa tanda yang membuat driller akan menyadari ketika kick terjadi. Tanda

    pertama Kick adalah adanya peningkatan volume lumpur mendadak di dalam pit. Tanda lain

    mungkin lumpur mengalir (flow) keluar dari sumur ketika pompa dimatikan (tanpa sirkulasi).

    Perangkat mekanis banyak sekarang dipakai seperti pit level indicators atau mudflowmeters yang memicu alarm untuk mengingatkan kru rig. Biasanya diadakan latihan secara

    reguler (BOP drill) untuk memastikan bahwa driller dan kru rig dapat bereaksi cepat dan tepat

    dalam menghadapi Kick.

      Menutup Sumur

    Blow out preventors (BOP) harus dipasang untuk menghadapi setiap kemungkinan kick

    yang mungkin terjadi. BOP pada dasarnya katup tekanan tinggi menutup dari atas sumur.Pada

    land rig BOP stack berada langsung di bawah rig lantai. Pada rig laut dalam, BOP stack dipasang di

    dasar laut, dimana katup hidrolik dioperasikan dari lantai rig.

    Ada dua tipe dasar BOP

    Annular preventor : dirancang untuk menutup annulus antara drillstring dan sisi lubang (juga

    menutup open hole jika Kick terjadi ketika drillpipe dicabut keluar dari lubang). Terbuat dari karet

    sintetis yang, ketika mengambang, akan menutup rongga.

    Gambar 2.34 Hydril annular BOP 

  • 8/18/2019 Bab II Rotary Drilling

    26/32

    Rotary Drilling 

    Teknik Pemboran I - STT Migas Balikpapan 

    30 

    Ram Preventor : dirancang untuk menutup annulus dengan ram.

    Blind rams : Ram ini didesain untuk menutup dan mengisolasi lubang bor yang tanpa

    drill string atau casing.

    -  Pipe rams : Pipe rams didesain untuk menutup annulus di sekeliling pipa yang

    sedang di run (drillpipe, tubing atau casing).

    Shear rams : Shear ram adalah blind ram yang dapat memotong pipa dan mengisolasilubang dalam kondisi openhole (digunakan sebagai pilihan terakhir).

    Biasanya BOP stack terdiri dari annular dan ram preventer.

    Gambar 2.35 BOP Stack

    Gambar 2.36 BOP Darat dan Laut (Oil-gasportal.com)

       S   y   a    f   r   i   z   a    l

  • 8/18/2019 Bab II Rotary Drilling

    27/32

    Rotary Drilling 

    Teknik Pemboran I - STT Migas Balikpapan 

    31 

      Sirkulasi Kick

    Untuk mengeluarkan fluida formasi di dalam anulus digunakan sirkulasi bertekanan tinggi.

    Choke manifold digunakan untuk mengontrol aliran selama sirkulasi. Lumpur yang lebih berat

    dipompa ke dalam sumur melalui drillpipe untuk mengontrol tekanan formasi, dan fluida didalam

    annulus disirkulasikan ke permukaan. Ketika kick mulai naik ke atas lubang, bukaan choke dibatasi

    untuk menahan tekanan pada formasi untuk mencegah masuknya influx lebih lanjut. Fluidadisirkulasikan keluar melalui choke line ke choke manifold keluar ke gas/mud separator, dan

    akhirnya ke flare stack. Setelah lumpur yang lebih berat telah mencapai permukaan, sumur

    seharusnya sudah aman (dead).

    Choke manifold juga mengarahkan aliran ke :

    - ke flare (jika terjadi gas kick)

    - ke pit (jika mud)

    - ke tanki (jika oil)

    Gambar 2.37 Choke Manifold

       S   y   a    f   r   i   z   a    l

  • 8/18/2019 Bab II Rotary Drilling

    28/32

    Rotary Drilling 

    Teknik Pemboran I - STT Migas Balikpapan 

    32 

    Rig Pengeboran

    Pada umumnya gig pengeboran minyak dibagi menjadi rig darat dan rig laut.

    Rig Darat :

      Portable/ Truck Mounted Rig

    Rig jenis ini biasanya dipasangkan pada satu unit truck khusus. Keuntungan  portable rig 

    adalah mudah menaikkan dan menurunkan derrick, dan biaya operasional yang lebih murah

    Gambar 2.38 Portable/ Truck Mounted Rig 

      Conventional Rig

    Conventional rig  memiliki komponen-komponen yang besar, yang membutuh waktu lebih

    lama dalam hal pindah lokasi pengemboran.

    Drillship

    Semisubmersible

    Swamp Barge

    Land Rigs

    Drilling Rigs

    Marine Rigs

    Floating Rigs Bottom-Supported Rigs

    Jack Up

    Tender Assist

    Platform

    Portable/ Truck

    Conventional

       S   y   a    f   r   i   z   a    l

  • 8/18/2019 Bab II Rotary Drilling

    29/32

    Rotary Drilling 

    Teknik Pemboran I - STT Migas Balikpapan 

    33 

    Gambar 2.39 Conventional Rig 

    Rig laut :

     

    Swamp Barge : Biasa beroperasi di daerah rawa atau delta sungai, dengan kedalamandangkal dibawah 6 meter. Hanya ada di area operasi Total Indonesie dan di Nigeria

    Gambar 2.40 Swamp Barge 

      Jack Up Rig: alat pengeboran dengan kaki yang panjang. Kaki ini dapat naik dan turun untuk

    menopang struktur utama. Rig jenis ini biasa digunakan pada daerah dengan kedalaman

    sekitar 100 m atau kurang

    Gambar 2.41 Jack up Rig

       I   m   p   e   r   i   a    l   e   n   e   r   g   y   i   n   c .   c   o   m

       t   e    k   n   i    k   m   e   t   a    l   u   r   g   i   u   n   j   a   n   i .   o   r   g

       F    l   i   c    k   r .   c   o   m

  • 8/18/2019 Bab II Rotary Drilling

    30/32

    Rotary Drilling 

    Teknik Pemboran I - STT Migas Balikpapan 

    34 

      Tender Assist Rig: Menara pengeboran pada platform, yang di bantu oleh kapal untuk

    keperluan dan space  peralatan. Tender (kapal) diperlukan karena area platform tempat

    wellhead tidak kuat untuk menampung semua peralatan pengeboran

    Gambar 2.42 Tender Assist Rig 

      Platform Rig : Sistem pengeboran dipasang pada platform yang kuat untuk menampung alat

    dan penunjang pengeboran.

    Gambar 2.43 Platform Rig

       C   o   r   p   o   r   a   t   e    l   i   v   e

       w   i   r   e .   c

       o   m

       O    f    f   s    h   o   r   e   e   n   e   r   g   y   t   o    d   a   y .   c

       o   m

  • 8/18/2019 Bab II Rotary Drilling

    31/32

    Rotary Drilling 

    Teknik Pemboran I - STT Migas Balikpapan 

    35 

      Semisubmersible Rig

    Rig semisub merupakan rig terapung yang dipasang alat pengeboran. Biasa digunakan untuk

    mengebor daerah laut dalam (lebih dari 100 M) yang tidak dapat dijangkau lagi oleh Jack up

    rig, untuk kondisi lingkungan arus laut yang besar. Biaya operasi harian semisub sekitar 2/3

    dari biaya operasi harian drillship.

    Gambar 2.44 Semisubmersible Rig 

     

    Drillship

    Semua peralatan untuk pengeboran dipasang pada kapal. Biasa digunakan untuk mengebor

    daerah laut dalam, untuk kondisi lingkungan arus laut yang tenang.

    Gambar 2.45 Drill Ship

       O    f    f   s    h   o   r   e  -   t   e   c    h   n   o    l   o   g   y .   c

       o   m

       F    l   o   w   c   o   n   t   r   o    l   n   e   t   w   o   r    k .   c

       o   m

  • 8/18/2019 Bab II Rotary Drilling

    32/32

    Rotary Drilling 

    DAFTAR PUSTAKA

    1.  Neal Adams, "Drilling Engineering", Penn Well Publishing Company, Tulsa-Oklahoma, 1985

    2.  Wolfgang F. Prassl, “Drilling Engineering”, Curtin University of Technology 

    3. 

    Rudi Rubiandini RS, Bahan Kuliah Teknik Pemboran, 20094.  Heriot Watt, Drilling Engineering

    5.  NOV.com