bab ii reviosi 2x

54
Prestasi akademik adalah istilah untuk menunjukkan suatu pencapaian tingkat keberhasilan tentang suatu tujuan, karena suatu usaha belajar telah dilakukan oleh seseorang secara optimal (Setiawan, 2000). Prestasi akademik adalah proses belajar yang dialami siswa untuk menghasilkan perubahan dalam bidang pengetahuan, pemahaman, penerapan, daya analisis dan evaluasi (Winkel, 2004). Berdasarkan uraian tersebut, dapat disimpulkan bahwa prestasi akademik adalah suatu tingkat khusus dari pencapaian seseorang individu dalam tugas sekolah atau akademik, yang dikarenakan oleh kesungguhannya dalam mempelajari dan melakukan tugas dan kewajibannya. a. Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Akademik 10

Upload: diiah-tiiass

Post on 14-Feb-2015

16 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II Reviosi 2x

Prestasi akademik adalah istilah untuk menunjukkan suatu

pencapaian tingkat keberhasilan tentang suatu tujuan, karena suatu usaha

belajar telah dilakukan oleh seseorang secara optimal (Setiawan, 2000).

Prestasi akademik adalah proses belajar yang dialami siswa untuk

menghasilkan perubahan dalam bidang pengetahuan, pemahaman,

penerapan, daya analisis dan evaluasi (Winkel, 2004).

Berdasarkan uraian tersebut, dapat disimpulkan bahwa prestasi

akademik adalah suatu tingkat khusus dari pencapaian seseorang

individu dalam tugas sekolah atau akademik, yang dikarenakan oleh

kesungguhannya dalam mempelajari dan melakukan tugas dan

kewajibannya.

a. Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Akademik

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi prestasi akademik,

sebagaimana yang dikemukakan Rola dalam Sahputra (2009) terdapat

empat faktor yang memepengaruhi prestasi akademik yaitu :

1) Pengaruh keluarga dan kebudayaan

Besarnya kebebasan yang diberikan orang tua kepada

anaknya, jenis pekerjaan orang tua dan jumlah serta urutan anak

dalam keluara memiliki pengaruh yang sangat besar dalam

perkembangan prestasi. Produk – produk kebudayaan pada suatu

10

Page 2: BAB II Reviosi 2x

daerah seperti cerita rakyat, sering mengandung tema prestasi yang

bisa meningkatkan semangat.

2) Peranan konsep diri

Konsep diri merupakan bagaimana individu berfikir tentang

dirinya sendiri. Apabila individu percaya bahwa dirinya mampu

untuk melakukan sesuatu, maka individu akan termotivasi untuk

melakukan hal tersebut sehingga berpengaruh dalam tingkah

lakunya.

3) Pengaruh dari peran jenis kelamin

Prestasi akademik yang tinggi biasanya diidentikkan dengan

makulinitas, sehingga banyak wanita yang belajar tidak maksimal

khususnya jika wanita tersebut berada diantara pria. Pada wanita

terdapat kecenderungan takut akan kesuksesan, yang artinya pada

wanita terdapat kekhawatiran pada dirinya akan ditolak masyarakat

apabila dirinya memperoleh kesuksesan, namun sampai saat ini

konsep tersebut masih diperdebatkan.

4) Pengakuan dan prestasi

Individu akan berusaha keras jika dirinya merasa

diperdulikan oleh orang lain. Dimana prestasi sangat dipengaruhi

oleh peran orang tua, keluarga, dan dukungan lingkungan tempat

dimana individu berada. Individu yang diberi dorongan untuk

berprestasi akan lebih realistis dalam mencapai tujuannya.

11

Page 3: BAB II Reviosi 2x

Sedangkan dipihak lain Soemanto dalam Sahputra (2009)

menyatakan faktor yang mempengaruhi prestasi dan tingkah laku

individu adalah :

1) Konsep diri

Pikiran atau persepsi individu tentang dirinya sendiri,

merupakan faktor yang penting mempengaruhi prestasi dan

tingkah laku individu.

2) Locus of Control

Dimana individu merasa melihat hubungan antara

tingkah laku dan akibatnya, apakah dapat menerima tanggung

jawab atau tidak atas tindakannya. Locus of control

mempunyai dua dimensi, yakni dimensi eksternal dan dimensi

internal. Dimensi eksternal akan mengganggap bahwa

tanggung jawab segala perbuatan berada di luar diri pelaku.

Sedangkan dimensi internal melihat bahwa tanggung jawab

sebagai perbuatan berada pada diri si pelaku. Individu yang

memiliki locus of control eksternal memiliki kegelisahan,

kecurigaan, dan rasa permusuhan. Sedangkan, individu yang

memiliki locus of control internal suka bekerja sendiri dan

efektif.

12

Page 4: BAB II Reviosi 2x

3) Kecemasan yang dialami

Kecemasan merupakan gambaran emosional yang

dikaitkan dengan ketakutan. Dimana dalam proses belajar

mengajar, individu memiliki derajat dan jenis kegelisahan

yang berbeda.

4) Motivasi belajar

Jika motivasi individu untuk berhasil lebih kuat

daripada motivasi untuk tidak gagal, maka individu akan segera

merinci kesulitan-kesulitan yang dihadapinya. Sebaliknya, jika

motivasi individu untuk tidak gagal lebih kuat, individu akan

mencari soal yang lebih mudah atau lebih sukar.

Setiap individu yang telah terpenuhi kebutuhan

pokoknya pastilah sedikit banyak memiliki keinginan

berprestasi. Namun yang membedakan antara individu yang

memiliki keinginan berprestasi tinggi dan rendah adalah

keinginan dirinya untuk dapat menyelesaikan sesuatu dengan

baik (Rola dalam Sahputra 2009)

Sobur (2006) menyatakan bahwa ciri individu yang

memiliki keinginan berprestasi tinggi adalah memiliki standar

berprestasi, berprestasi dihubungkan dengan seperangkat

standar. Seperangkat standar tersebut dihubungkan dengan

prestasi orang lain, prestasi diri sendiri yang lampau serta

tugas yang harus dilakukan. Adanya kebutuhan untuk

13

Page 5: BAB II Reviosi 2x

mendapatkan umpan balik atas pekerjaan yang dilakukan

sehingga dapat diketahui dengan cepat hasil yang diperoleh

dari kegiatannya, lebih baik atau lebih buruk. Menghindari

tugas-tugas yang sulit atau terlalu mudah, akan tetapi memilih

tugas yang tingkat kesulitannya sedang.

Dengan demikian, individu yang memiliki keinginan

untuk berprestasi tinggi adalah individu yang memiliki standar

berprestasi, memiliki tanggung jawab pribadi atas apa yang

dilakukannya, individu lebih suka bekerja pada situasi dimana

dirinya mendapat umpan balik sehingga dapat diketahui

seberapa baik tugas yang dilakukannya, individu tidak

menyukai keberhasilan yang bersufat kebetulan atau karena

tindakan orang lain, individu lebih suka bekerja pada tugas

yang tingkat kesulitannya menegah dan realistis dalam

pencapaian tujuannya.

Menurut Slameto (2003) faktor-faktor yang

mempengaruhi prestasi belajar dapat digolongkan ke dalam

dua golongan yaitu faktor internal yang bersumber pada diri

mahasiswa dan faktor eksternal yang bersumber dari luar diri

mahasiswa. Faktor internal terdiri dari kecerdasan atau

intelegensi, perhatian, bakat, minat, motivasi, kematangan,

kesiapan dan kelelahan. Sedangkan faktor eksternal terdiri dari

14

Page 6: BAB II Reviosi 2x

lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, dan lingkungan

masyarakat.

Faktor internal (faktor dari dalam diri manusia)

Faktor ini meliputi:

1) Faktor fisiologi (yang bersifat fisik) yang meliputi:

a) Karena sakit

b) Karena kurang sehat

c) Karena cacat tubuh

2) Faktor Psikologi (faktor yang bersifat rohani) meliputi:

a) Intelegensi

Setiap orang memiliki tingkat IQ yang berbeda-

beda. Seseorang yang memiliki IQ 110 – 140 dapat

digolongkan cerdas, dan yang memiliki IQ 140

keatas tergolong jenius. Golongan ini mempunyai

potensi untuk dapat menyelesaikan pendidikan di

Perguruan Tinggi. Seseorang yang memiliki IQ

kurang dari 90 tergolong lemah mental, mereka

inilah yang banyak mengalami kesulitan belajar.

b) Bakat

Bakat adalah potensi atau kecakapan dasar yang

dibawa sejak lahir. Setiap individu mempunyai bakat

yang berbeda-beda. Seseorang akan lebih mudah

mempelajari sesuatu yang sesuai dengan bakatnya.

15

Page 7: BAB II Reviosi 2x

Apabila seseorang harus mempelajari sesuatu yang

tidak sesuai dengan bakatnya, ia akan cepat bosan,

mudah putus asa dan tidak senang. Hal-hal tersebut

akan tampak pada anak suka menggangu kelas,

berbuat gaduh, tidak mau pelajaran sehingga nilainya

rendah.

c) Minat

Tidak adanya minat seorang anak terhadap suatu

pelajaran akan timbul kesulitan belajar. Belajar yang

tidak ada minatnya mungkin tidak sesuai dengan

bakatnya, tidak sesuai dengan kebutuhannya, tidak

sesuai dengan kecakapan dan akan menimbulkan

problema pada diri anak. Ada tidaknya minat

terhadap suatu pelajaran dapat dilihat dari cara anak

megikuti pelajaran, lengkap tidaknya catatan dan

aktif tidaknya dalam proses pembelajaran.

d) Motivasi

Motivasi sebagai faktor dalam (batin) berfungsi

menimbulkan, mendasari, dan mengarahkan

perbuatan belajar. Motivasi dapat menentukan baik

tidaknya dalam mencapai tujuan, sehingga semakin

besar motivasinya akan semakin besar kesuksesan

belajarnya. Seorang yang besar motivasinya akan

16

Page 8: BAB II Reviosi 2x

giat berusaha, tampak gigih, tidak mau menyerah dan

giat membaca buku-buku untuk meningkatkan

prestasinya. Sebaliknya mereka yang motivasinya

lemah, tampak acuh tak acuh, mudah putus asa,

perhatiannya tidak tertuju pada pelajaran, suka

menggangu kelas dan sering meninggalkan

pelajaran. Akibatnya mereka banyak mengalami

kesulitan belajar.

3) Kelelahan

Ada beberapa faktor kelelahan yang dapat

mempengaruhi prestasi akademik mahasiswa antara

laindapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu kelelahan

jasmani dan kelelahan rohani. Sebagaimana

dikemukakan oleh Slameto (2003) sebagai berikut:

(1) Kelelahan jasmani terlihat dengan lemahnya tubuh

dan timbul kecenderungan untuk membaringkan

tubuh. Kelelahan jasmani terjadi karena ada

substansi sisa pembakaran di dalam tubuh,

sehingga darah kurang lancar pada bagian

tertentu.

(2) Kelelahan rohani dapat terus menerus karena

memikirkan masalah yang berarti tanpa istirahat,

17

Page 9: BAB II Reviosi 2x

mengerjakan sesuatu karena terpaksa, tidak sesuai

dengan minat dan perhatian.

Dari uraian di atas maka kelelahan jasmani dan

rohani dapat mempengaruhi prestasi belajar dan agar

mahasiswa belajar dengan baik haruslah menghindari

jangan sampai terjadi kelelahan dalam belajarnya seperti

lemah letihnya tubuh. Sehingga perlu diusahakan kondisi

yang bebas dari kelelahan rohani seperti memikirkan

masalah yang berarti tanpa istirahat, mengerjakan

sesuatu karena terpaksa tidak sesuai dengan minat dan

perhatian.

Ini semua besar sekali pengaruhnya terhadap

pencapaian prestasi akademik mahasiswa. Agar

mahasiswa selaku pelajar dengan baik harus tidak terjadi

kelelahan fisik dan psikis.

Kelelahan baik jasmani atau rohani dapat

dihilangkan dengan cara-cara:

(1) Tidur,

(2) Istirahat,

(3) Mengusahakan variasi dalam belajar,

(4) Menggunakan obat-obatan yang bersifat

melancarkan peredaran darah, misalnya obat gosok,

(5) Rekreasi dan ibadah yang teratur,

18

Page 10: BAB II Reviosi 2x

(6) Olahraga secara teratur,dan

(7) Mengimbangi makan dengan makanan yang

memenuhi syarat-syarat kesehatan, misalnya empat

sehat lima sempurna,

(8) Jika kelelahan sangat serius cepat-cepat

menghubungi seorang ahli, misalnya dokter,

psikiater, konselor, dan lain-lain.

Faktor Eksternal (faktor yang berasal dari luar diri

seseorang), faktor ini meliputi :

1) Lingkungan keluarga

Keluarga merupakan pusat pendidikan yang utama dan

pertama. Yang temasuk faktor ini antara lain :

a) Perhatian orang tua

Dalam lingkungan keluarga setiap individu

atau siswa memerlukan perhatian orang tua dalam

mencapai prestasi belajarnya. Karena perhatian

orang tua ini akan menentukan seseorang siswa

dapat mencapai prestasi belajar yang tinggi.

Perhatian orang tua diwujudkan dalam hal kasih

sayang memberi nasihat-nasihat dan sebagainya.

b) Keadaan ekonomi orang tua

Keadaan ekonomi keluarga juga

mempengaruhi prestasi belajar siswa, kadang kala

19

Page 11: BAB II Reviosi 2x

siswa merasa kurang percaya diri dengan keadaan

ekonomi keluarganya. Akan tetapi ada juga siswa

yang keadaan ekonominya baik, tetapi prestasi

belajarnya rendah atau sebaliknya siswa yang

keadaan ekonominya rendah malah mendapat

prestasi belajar yang tinggi.

c) Hubungan antara anggota keluarga

Dalam keluarga harus terjadi hubungan yang

harmonis antar personil yang ada. Dengan adanya

hubungan yang harmonis antara anggota keluarga

akan mendapat kedamaian, ketenangan dan

ketentraman. Hal ini dapat menciptakan kondisi

belajar yang baik, sehingga prestasi belajar siswa

dapat tercapai dengan baik pula.

2) Lingkungan sekolah/kampus

Yang dimaksud sekolah, antara lain :

a) Guru/ dosen

b) Kondisi gedung

c) Kurikulum

d) Beban studi/ SKS

e) Metode mengajar

f) Media/ fasilitas belajar

20

Page 12: BAB II Reviosi 2x

3) Lingkungan sosial

(1) Teman bergaul

Teman bergaul berpengaruh sangat besar bagi anak-

anak. Maka kewajiban orang tua adalah mengawasi

dan memberi pengertian untuk mengurangi

pergaulan yang dapat memberikan dampak negatif

bagi anak tersebut.

(2) Lingkungan tetangga

Lingkungan tetangga dapat memberi motivasi bagi

anak untuk belajar apabila terdiri dari pelajar,

mahasiswa, dokter. Begitu juga sebaliknya, apabila

lingkungan tetangga adalah orang yang tidak

sekolah, menggangur, akan sangat berpengaruh bagi

anak.

(3) Aktivitas masyarakat

Peran orang tua disini adalah memberikan

pengarahan kepada anak agar kegiatan diluar belajar

dapat diikuti tanpa melupakan tugas belajarnya.

Dari berbagai faktor di atas, ada satu faktor

internal yang sulit ditingkatkan, yakni faktor

intelegensia atau kecerdasan karena pembawaan.

Sedangkan faktor-faktor lainnya, baik internal

21

Page 13: BAB II Reviosi 2x

maupun eksternal bisa dikembangkan atau

ditingkatkan. Beberapa faktor yang bisa

ditingkatkan adalah lingkungan belajar, kebiasaan

belajar dan motivasi belajar.

Lingkungan belajar adalah kondisi dan

segala fasilitas yang digunakan untuk kegiatan

belajar sehari-hari, termasuk di dalamnya adalah

lingkungan belajar yang memadai, tempat belajar

yang tenang, penerangan yang cukup, orang-orang

yang mendukung, bahan-bahan belajar yang

memadai, dan perlengkapan belajar yang cukup.

Kebiasaan belajar adalah cara-cara kegiatan yang

kerapkali dilakukan sehingga menjadi otomatis atau

menjadi kebiasaan. Kebiasaan belajar merupakan

pembentukan. Setiap orang dapat membentuk

sendiri kebiasaan belajarnya. Kebiasaan belajar

yang baik akan timbul dalam diri seseorang bila

punya kemauan untuk melakukannya dan

dilaksanakan secara terus-menerus sehingga

menjadi habitus.

Motivasi belajar adalah penggerak aktif

dalam diri mahasiswa untuk melakukan aktivitas

belajar. Motivasi belajar menentukan secara

22

Page 14: BAB II Reviosi 2x

langsung terhadap intensitas belajar. Seorang

mahasiswa/i yang memiliki motivasi belajar yang

tinggi akan melakukan kegiatan belajar secara

optimal.

Ketiga faktor di atas sangat esensial terhadap

peningkatan prestasi belajar mahasiswa-mahasiswi.

Penelitian tentang faktor-faktor yang berpengaruh

terhadap prestasi belajar sudah banyak dilakukan,

namun sejauh ini penelitian yang secara khusus

melihat korelasi antara lingkungan belajar, terutama

tempat belajar yang tenang dan orang-orang yang

mendukung (status tempat tinggal: keluarga, kost,

dan orangtua) dengan prestasi belajar mahasiswa

belum dilakukan. Berdasarkan landasan itulah

penelitian ini dilakukan.

2. Olahraga

a. Pengertian Olahraga

Berdasarkan rangkuman dari beberapa sumber, pengertian olahraga

antara lain:

- Olahraga adalah sebuah aktivitas manusia yang bertujuan untuk

mencapai kesejahteraan (sejahtera jasmani dan sejahtera rohani)

manusia itu sendiri.

23

Page 15: BAB II Reviosi 2x

- Olahraga adalah aktivitas untuk melatih tubuh seseorang, tidak

hanya secara jasmani tetapi juga rohani, dan bertujuan untuk

mencapai prestasi yang setinggi-tingginya.

- Olahraga adalah gerak badan yang dilakukan oleh satu orang atau

lebih yang merupakan regu atau rombongan.

b. Jenis Olahraga :

Ada dua jenis olahraga, yaitu olahraga aerobik dan olahraga

anaerobik.

1) Olahraga Aerobik

Olahraga aerobic adalah olahraga yang dilakukan secara

terus-menerus dimana kebutuhan oksigen masih dapat dipenuhi

tubuh. Kata aerobik berarti "menghasilkan/produksi oksigen" dan

seperti arti kata aerobik, olahraga aerobik akan merangsang

produksi oksigen.

Sebagai contoh olahraga aerobik adalah gerak jalan cepat,

jogging, lari, senam, renang, dan bersepeda. Olahraga aerobik

merupakan latihan intensif yang menggerakkan dua tangan dan

kedua kaki seperti jogging, bulu tangkis, berenang gaya krol

(bukan gaya katak), bersepeda aktif (bukan sepeda statis).

Senam aerobik telah menjadi sangat populer di Indonesia.

Dahulu, kaum pria menganggap senam aerobik adalah olahraga

24

Page 16: BAB II Reviosi 2x

untuk wanita saja dan menganggapnya kurang bermanfaat. Tetapi

kini, baik pria maupun wanita, bersama-sama melakukan senam

aerobik demi kebugaran dan kegembiraannya. Senam tersebut

diiringi dengan musik kesenangannya dan irama musik menjadi

panduan dari gerakan yang dilakukan.

Mereka yang dahulu mengira senam aerobik merupakan

olahraga ringan, setelah melakukannya sendiri merasa bahwa

senam aerobik keras intensitasnya sehingga mereka menghargai

seperti olahraga lain yang juga cukup keras intensitasnya. Dalam

rangka meningkatkan kebugaran/kesegaran jasmani

karyawan/karyawati  mengadakan senam aerobik.

a) Baik bagi jantung

Olahraga aerobik akan membuat denyut jantung anda

meningkat dalam periode waktu yang lebar. Pada saat denyut

jantung anda meningkat, hal ini berarti suplai atau aliran darah

ke seluruh bagian tubuh bertambah banyak, tersedianya oksigen

yang cukup untuk kebutuhan jaringan dan sel tubuh. Olahraga

aerobik teratur sangat penting bagi tubuh dalam menjaga

kesehatan jantung.

Olahraga aerobik ini dapat dimulai dengan pemanasan

selama 5 menit kemudian diikuti latihan pokok dengan

25

Page 17: BAB II Reviosi 2x

mengukur maksimum detak jantung menuju pencapaian 200

dikurangi usia yang sedang berlatih per menit (DNM). Latihan

ini dilakukan selama 20 menit, namun bila dilakukan setiap hari

atau bila tidak ada waktu boleh dilakukan 3x30 menit per

minggu.

b) Turunkan tekanan darah

Saat berolahraga jalan cepat, bersepeda, joging, berenang,

atau mengikuti aktivitas aerobik lainnya, tekanan darah akan

naik cukup banyak. Misalnya selama melakukan latihan-latihan

aerobik yang keras, tekanan darah sistolik dapat naik menjadi

150 - 200 mmHg dari tekanan sistolik ketika istirahat sebesar

110 - 120 mmHg. Sebaliknya, segera setelah latihan aerobik

selesai, tekanan darah akan turun sampai di bawah normal dan

berlangsung selama 30 - 120 menit. Penurunan ini terjadi karena

pembuluh darah mengalami pelebaran dan relaksasi.

Pada penderita hipertensi, penurunan itu akan nyata sekali.

Kalau olahraga aerobik dilakukan berulang-ulang, lama

kelamaan penurunan tekanan darah tadi berlangsung lebih lama.

Itulah sebabnya latihan olahraga secara teratur akan dapat

menurunkan tekanan darah. Dari hasil penelitian, penderita

hipertensi tingkat ringan, bila mau melakukan latihan olahraga

earobik secara teratur dan cukup takarannya, tekanan darah

26

Page 18: BAB II Reviosi 2x

sistoliknya dapat turun 8 - 10 mmHg dan diastoliknya turun 6 -

10 mmHg.

c) Baik untuk tulang

Dalam penelitian-penelitian terbukti bahwa latihan-

latihan olahraga tertentu tidak hanya dapat membantu kita

melindungi diri terhadap berkurangnya kepadatan tulang karena

bertambahnya usia, tetapi juga dapat meningkatkan kepadatan

massa tulang pada daerah-daerah tertentu.

Tidak ada satu jenis olahraga yang dapat menguatkan

atau mengembangkan keseluruhan tulang. Untuk menguatkan

satu tulang tertentu, anda harus melakukan olahraga yang

khusus bersasaran pada tulang itu. Misalnya, jogging dapat

memberikan banyak tambahan kekuatan pada tulang punggung,

tetapi hanya sedikit saja pada tulang-tulang pergelangan tangan.

d) Baik bagi lansia

Olahraga aerobik akan memperbaiki endurance, dan bila

olahraga ini dilakukan oleh orang yang sudah lanjut usia, akan

memperbaiki keadaan fisiknya dan juga mencegah agar tidak

pelupa. Olahraga menahan beban (weight bearing exercise)

yang intensif misalnya berjalan, adalah yang paling aman,

murah dan paling mudah serta sangat bermanfaat bagi sebagian

27

Page 19: BAB II Reviosi 2x

besar lansia. Olahraga sangat bermanfaat bagi lansia, antara

lain: meningkatkan kekuatan otot jantung, memperkecil resiko

serangan jantung,

melancarkan sirkulasi darah dalam tubuh sehingga menurunkan

tekanan darah dan menghindari penyakit tekanan darah tinggi,

menurunkan kadar lemak dalam tubuh sehingga membantu

mengurangi berat badan yang berlebih dan terhindar dari

obesitas, menguatkan otot-otot tubuh sehingga otot tubuh

menjadi lentur dan terhindar dari penyakit rematik,

meningkatkan sistem kekebalan tubuh sehingga terhindar dari

penyakit- penyakit yang menyerang kaum lansia, dapat

mengurangi stres dan ketegangan pikiran.

b) Olahraga anaerobic

Olahraga anaerobic adalah olahraga dimana kebutuhan

oksigen tidak dapat dipenuhi seluruhnya oleh tubuh. Sebagai

contoh angkat besi, lari sprint 100 M, tenis lapangan, dan bulu

tangkis.

Olahraga anaerobik menyebabkan proses anaerobik dalam

tubuh dan ini akan menjelaskan mengapa olahraga jenis ini hanya

dilakukan untuk jangka waktu yang singkat. Olahraga anaerobik

sangat intensif dan berat, sangat menguras stamina. Olahraga

28

Page 20: BAB II Reviosi 2x

anaerobik akan mempercepat proses metabolisme anda dan ini

akan terus bahkan setelah anda berhenti berolahraga.

Olahraga jenis ini merupakan latihan olahraga yang

dilakukan oleh para atlet olahraga untuk meningkatkan masa otot

dan non-endurance sifatnya, seperti angkat beban dalam

meningkatkan masa otot. Manfaat utama dari olahraga anaerobik

adalah kemampuannya untuk membangun otot yang lebih kuat.

Ketika melakukan latihan anaerobik, energi yang tersimpan dalam

otot akan digunakan sebagai sumber energi.

American Heart Association (2007) menganjurkan angkat

beban hendaknya dilakukan setelah latihan aerobik dan hanya

sebagai pelengkap sifatnya untuk penampilan yang baik bagi tubuh

kita. Latihan aerobik dan anaerobik hendaknya dilakukan secara

teratur dan tidak usah berlama-lama sehingga over-exchausted

yang malah berbahaya karena dapat menimbulkan serangan

jantung mendadak.

Latihan anaerobik dan aerobik juga bekerja untuk

meningkatkan daya kerja dari organ jantung terutama dalam

meningkatkan volume kedua ventrikel kiri dan kanan dari organ

jantung dengan latihan aerobik, atau memperbaiki kekuatan otot

myocardial jantung dengan latihan anaerobik.  

29

Page 21: BAB II Reviosi 2x

c. Manfaat olahraga :

1) Memperbaiki percayaan diri.

Umumnya semakin mahir seseorang dalam suatu jenis

aktivitas, maka kepercayaan diri pun akan meningkat. Bahkan

suatu riset membuktikan bahwa remaja yang aktif berolahraga

merasa lebih percaya diri dibandingkan dengan teman-temannya

yang tidak melakukan kegiatan serupa.

2) Mengurangi resiko stress

Olahraga dapat mengurangi kegelisahan. Bahkan lebih jauh

lagi, bisa membantu kita  mengendalikan amarah. Latihan

aerobik dapat meningkatkan kemampuan jantung dan membuat

Anda lebih cepat mengatasi stres. Aktivitas seperti jalan kaki,

berenang, bersepeda, dan lari merupakan cara terbaik

mengurangi stres.

3) Meningkatkan kemampuan sel otak

Latihan fisik yang rutin dapat meningkatkan konsentrasi,

kreativitas, dan kesehatan mental. Karena olahraga bisa

meningkatkan jumlah oksigen dalam darah dan mempercepat

aliran darah menuju otak. Para ahli percaya bahwa hal-hal ini

dapat mendorong reaksi fisik dan mental yang lebih baik.

30

Page 22: BAB II Reviosi 2x

4) Membantu menunda proses penuaan dini

Riset membuktikan bahwa latihan sederhana seperti jalan

kaki secara teratur dapat membantu mengurangi penurunan

mental pada wanita di atas 65 tahun. Semakin sering dan lama

mereka melakukannya makan penurunan mental kian lambat.

Kabarnya, banyak orang merasakan manfaat aktivitas itu setelah

sembilan minggu melakukannya secara teratur tiga kali seminggu.

Latihan ini tidak harus dilakukan dalam intensitas tinggi. Cukup

berupa jalan kaki di sekitar rumah.

5) Menaikkan daya tahan tubuh

d. Keuntungan olahraga

1) Menurunkan kolesterol

Pertambahan usia menjadi salah satu faktor naiknya kadar

kolesterol jahat (LDL) dan menurunnya kadar kolesterol baik

(HDL). Cara terbaik untuk menjaga agar kadar LDL tetap rendah

adalah dengan mengonsumsi makanan rendah lemak jenuh.

Sementara itu, untuk meningkatakan kadar HDL, lakukanlah

olahraga. Fakta tersebut didukung oleh penelitian di Denmark pada

tahun 2007 terhadap 835 pria yang rutin berolahraga. Kadar

kolesterol baik para responden diketahui selalu tinggi.

31

Page 23: BAB II Reviosi 2x

2) Menurunkan trigliserida

Trigliserida merupakan lemak dalam darah. Kadar trigliserida yang

tinggi merupakan faktor penyebab tingginya risiko penyakit

jantung. Studi yang sama yang dilakukan para ahli di Denmark

juga menunjukkan pria yang aktif memiliki kadar trigliserida yang

rendah.

3) Menurunkan tekanan darah

Studi yang dipublikasikan tahun 2007 oleh para peneliti dari

University of Minnesota menyebutkan aktivitas fisik yang

dilakukan secara reguler efektif menurunkan tekanan darah.

4) Meningkatkan daya ingat

Para pakar menegaskan olahraga termasuk kegiatan yang penting

agar fungsi otak maksimal. Olahraga bisa meningkatkan asupan

oksigen dalam darah dan merangsang produksi senyawa kimia di

otak yang bermanfaat mempertajam daya ingat.

5) Mengurangi inflamasi

Olahraga secara rutin efektif mengurangi kadar protein C-

reaktif, yang menunjukkan kadar inflamasi (peradangan).

Mengapa hal ini penting? Ini karena timbunan kolesterol yang

menyebabkan plak di pembuluh darah bisa pecah dan

menyebabkan peradangan. Akibatnya adalah serangan jantung.

32

Page 24: BAB II Reviosi 2x

6) Kondisi pembuluh darah lebih baik

Untuk merespon kebutuhan oksigen dalam tubuh, pembuluh

darah haruslah fleksibel atau mudah membesar. Merokok,

endapan kolesterol, dan proses penuaan menyebabkan pembuluh

darah mengeras dan meningkatkan risiko penyakit jantung.

Berbagai studi menunjukkan olahraga bisa membantu menjaga

kemampuan pembuluh darah untuk terbuka dan berkontraksi

sesuai kebutuhan fisik tubuh.

7) Menurunkan risiko diabetes

The Diabetes Prevention Program menemukan bahwa olahraga

dan program penurunan berat badan yang dilakukan selama 3

tahun mampu mengurangi risiko diabetes hingga 58 persen.

8) Menguatkan tulang

Berlatih angkat beban, keseimbangan, atau jalan kaki merupakan

jenis-jenis latihan yang bisa kita lakukan untuk mengurangi

risiko tulang keropos.

9) Menjaga berat badan

Kalau ingin langsing, ya olahraga, dong. Ini merupakan nasihat

klise yang selalu didengungkan orang. Faktanya memang

demikian. Salah satu studi mengenai manfaat olahraga

menunjukkan, pria yang aktif secara fisik memiliki lingkar

pinggang yang lebih kecil dibanding dengan orang yang malas

berolahraga.

33

Page 25: BAB II Reviosi 2x

10) Panjang umur

Sebuah penelitian yang dilakukan di tahun 2004 di Finlandia

terhadap 15.853 pria berusia 30-59 tahun selama 20 tahun

menemukan, mereka yang aktif secara fisik lebih sedikit yang

terkena penyakit jantung dan meninggal dunia selama periode

penelitian berlangsung. 

3. Olahraga Futsal

Olahraga futsal adalah olahraga sepakbola mini yang dilakukan di

dalam ruangan dengan panjang lapangan 25-42 meter dan lebar 15-25

meter. Dimainkan oleh 5 pemain termasuk penjaga gawang (Roeslan

Hatta, 2003: 9). Memainkan futsal hampir sama dengan sepakbola,

diantaranya dimana dua tim memperebutkan dan memainkan bola

diantara para pemain dengan tujuan dapat memasukkan bola ke gawang

lawan dan mempertahankan gawang dari kemasukan bola. Pemenangnya

adalah tim yang memasukkan bola ke gawang lawan lebih banyak dari

kemasukan bola di gawang sendiri.

Menurut John D. Tenang (2008: 15), futsal adalah olahraga yang

membentuk seorang pemain agar selalu siap menerima dan mengumpan

bola dengan cepat dalam tekanan pemain lawan. Dilihat dari segi

keterampilan, futsal hampir sama dengan sepakbola lapangan rumput.

Hanya perbedaannya pada futsal banyak menggunakan telapak kaki

pada saat menahan bola karena permukaan lapangan rata dan keras

34

Page 26: BAB II Reviosi 2x

dengan ukuran lapangan yang kecil sehingga bola tidak boleh jauh dari

kaki dengan jarak 1,5 meter, karena jika jarak bola dengan kaki melebihi

1,5 meter maka lawan akan cepat merebut bola.

Futsal dimainkan pada lapangan berbentuk bujur sangkar

(rectangular). Panjang garis samping harus lebih besar dari panjang

garis gawang. Panjang 25-42 meter dan lebar 15-25 meter. Lapangan

ditandai dengan garis. Garis-garis tersebut termasuk pada daerah yang

mana adalah tapal batas (boundary).

Gambar 2.1 : Lapangan Futsal(Sumber: http://2.bp.blogspot.com/_QiJukpFN0Xs/S-

2Cfb5tMLI/AAAAAAAAAD8/eXqh92Vj8aY/s1600/futsal-court-dimensions-and-layout.jpg diakses tgl 27 oktober 2011)

Bola dalam permainan futsal menggunkan bola khusus

futsal ukuran nomer 4. Bola yang digunakan terbuat dari bahan

kulit atau bahan yang sesuai lainnya. Kelilingnya tidak boleh

kurang dari 62 cm dan tidak boleh lebih dari 64 cm. Beratnya tidak

35

Page 27: BAB II Reviosi 2x

kurang dari 400 gram dan tidak lebih dari 440 gram pada

permulaan pertandingan.

Gambar 2.2 : Bola Futsal

(Sumber: http://Fifa.com di akses tanggal 27 oktober 2011)

Pertandingan futsal dilaksanakan dalam waktu 2x20 menit

dengan jeda antar babak 5 menit. Setiap tim berhak meminta waktu

untuk keluar (time out) selama satu menit di setiap babaknya.

Apabila skor seri, dilanjutkan dengan adu tendangan penalti yang

dilakukan dari titik penalti terdekat. Kedua tim melakukan 5

tendangan sampai salah satunya telah mencetak gol lebih banyak

dari pada tim yang lain. Jika pada 5 tendangan skor tetap masih

sama, maka dilanjutkan sampai salah satu tim mencetak gol lebih

banyak daripada tim lain.

Berdasarkan uraian diatas, peneliti dapat menyimpulkan

bahwa futsal adalah olahraga yang dilakukan dalam ruangan

dengan jumlah pemain 5 orang termasuk penjaga gawang.

Lapangan futsal berukuran 25-42 meter dan lebar 15-25 meter

dengan bola berukuran nomer 4. Pertandingan futsal dilaksanakan

dalam waktu 2x20 menit dengan jeda antar babak 5 menit dan

36

Page 28: BAB II Reviosi 2x

setiap tim berhak meminta waktu untuk keluar (time out) selama

satu menit di setiap babaknya.

a. Teknik Dasar Dalam Futsal

Teknik dasar futsal merupakan bagian olahraga futsal yang

sangat penting. Berbagai teknik dalam futsal harus dikuasai oleh

setiap pemain agar dalam melakukan gerakan menjadi baik

sehingga dapat menguasai bola dengan baik pula. Pemain yang

memiliki teknik dasar yang baik dalam mengolah bola, maka

pemain tersebut cenderung dapat bermain futsal dengan baik pula.

Menurut John D. Tenang (2008: 69), teknik dasar dalam

permainan futsal adalah sebagai berikut :

1) Teknik dasar mengoper bola (passing)

Passing adalah merupakan salah satu teknik dasar permainan

futsal yang sangat dibutuhkan oleh setiap pemain, karena

dengan lapangan yang rata dan ukuran yang relatif kecil maka

dibutuhkan passing yang keras dan akurat.

Gambar 2.3. Teknik Dasar Passing(Sumber : Richard Widdows dan Paul Buckle, 1981: 23)

2) Teknik dasar menahan bola (control)

37

Page 29: BAB II Reviosi 2x

Teknik dasar menahan bola pada futsal dianjurkan

menggunakn telapak kaki (sole). Karena mengingat permukaan

lapangan yang rata maka bola akan bergulir dengan cepat

sehingga para pemain pemain harus dapat mengontrol dengan

baik, apabila bola jauh dari kaki maka lawan akan mudah

merebut bola.

Gambar 2.4. Teknik Dasar Control(Sumber : Richard Widdows dan Paul Buckle, 1981: 9)

3) Teknik dasar menggiring bola (dribling)

Teknik dasar menggiring bola merupakan kemampuan dimana

setiap pemain dalam menguasai bola sebelum diberikan

kepada temannya untuk menciptakan peluang dalam mencetak

gol.

4) Teknik dasar menendang bola (shooting)

Shooting merupakan teknik dasar yang harus dikuasai setiap

pemain, teknik ini merupakan cara untuk menciptakan gol,

karena seluruh pemain futsal dapat kesempatan untuk

menciptakan gol dan memenangkan pertandingan.

38

Page 30: BAB II Reviosi 2x

Gambar 2.5. Teknik Dasar Shooting(Sumber : Richard Widdows dan Paul Buckle, 1981: 26)

5) Teknik dasar tendangan ke dalam (kick in)

Teknik dasar tendangan ke dalam ini sangat dibutuhkan oleh

setiap pemain. Karena jika pemain tidak tepat menendang bola

ke dalam ini tepat di atas garis maka bola akan berpindah ke

pihak lawan.

Menurut Andri Irawan (2009: 22), teknik dasar dalam

permainan futsal adalah sebagai berikut :

1) Teknik Dasar Mengumpan (Passing)

Passing adalah merupakan salah satu teknik dasar permainan

futsal yang sangat dibutuhkan oleh setiap pemain, karena

dengan lapangan yang rata dan ukuran yang relatif kecil maka

dibutuhkan passing yang keras dan akurat karena bola

meluncur sejajar dengan tumit pemain, sebab hampir

sepanjang permainan futsal menggunakan passing.

2) Teknik Mengumpan Lambung (Chipping)

Chipping yaitu operan yang menggunakan ujung kaki dan

digunakan untuk melintasi lawan dengan umpang lambung

yang memblok jalur operan bola bawah.

39

Page 31: BAB II Reviosi 2x

Gambar 2.6. Teknik Dasar Chipping(Sumber : Andri Irawan, 2009: 28)

3) Teknik Dasar Menerima Bola (Receiving)

Teknik menerima bola terdiri dari teknik menggunakan telapak

kaki, kaki bagian dalam dan kaki bagian luar, paha, dada dan

kepala, tergantung situasi dan kondisi bola yang mengarah

pada kita. Karena dengan permukaan yang rata maka bola akan

bergulir cepat, ditekankan lebih banyak menerima

menggunakan telapak kaki.

4) Menggiring Bola (Dribbling)

Menggiring bola adalah suatu usaha memindahkan bola dari

satu daerah ke daerah lain atau dengan berliku-liku untuk

menghindari lawan.

5) Teknik Dasar Menembak (Shooting)

Shooting dapat dibagi menjadi dua teknik yaitu menggunakan

punggung kaki dan ujung kaki. Shooting adalah salah satu cara

untuk menciptakan gol dalam futsal.

6) Teknik Dasar Menyundul (Heading)

40

Page 32: BAB II Reviosi 2x

Teknik dasar menyundul bertujuan untuk mengumpan,

mencetak gol dan mematahkan serangan lawan. Menyundul

dilakukan jika bola tersebut melambung tinggi diatas kepala

kita.

Gambar 2.7. Teknik Dasar Heading(Sumber : Richard Widdows dan Paul Buckle, 1981: 43)

Berdasarkan uraian diatas maka dapat disimpulkan bahwa

beberapa teknik dasar dalam futsal seperti teknik mengumpan,

teknik menahan bola, teknik menggiring bola, teknik menembak,

teknik menyundul dan teknik tendangan ke dalam sangat penting

dan harus dikuasai para pemain. Karena jika semua teknik tersebut

dapat dilakukan dengan baik dan benar maka pemain tersebut juga

bisa bermain dengan bagus.

4. Olahraga Futsal Dengan Prestasi Akademik

Olahraga adalah aktivitas untuk melatih tubuh seseorang, tidak

hanya secara jasmani tetapi juga rohani, dan bertujuan untuk mencapai

prestasi yang setinggi-tingginya. Orang yang rajin berolah raga dengan

teratur akan memiliki system kardiovaskular yg kuat. Efeknya adalah

41

Page 33: BAB II Reviosi 2x

dapat meningkatkan aliran darah ke otak, meningkatkan suasana hati,

mengurangi kelelahan, mengurangi kegelisahan serta membuat

seseorang menjadi lebih fokus dan konsentrasi dalam mengerjakan

sesuatu.

System yg kuat ini dapat meningkatkan kemampuan otak sehingga dapat

membantu mendapatkan nilai yg lebih bagus dan menjadi lebih sukses di

kemudian hari.

Penelitian yang diterbitkan dalam The Journal of Applied

Physiology Olahraga bermanfaat pada kebugaran otak, olahraga juga

mampu membantu prestasi akademik. Olahraga  meningkatkan aliran

darah ke otak. Selain itu, gerakan otot tubuh juga dapat merangsang

produksi hormon-hormon yang menciptakan rasa tenang. Hal itu

tentunya menghasilkan  konsentrasi belajar di kelas. Beberapa penelitian

lain bahkan menemukan bahwa olahraga dapat membentuk saraf-saraf

baru yang membuat fungsi otak meningkat. Pintar karena rajin berolah

raga telah teruji dibandingkan karena faktor genetik atau keturunan.

Pintar karena olah raga pengaruhnya hingga 80% sedangkan karena

genetik atau keturunan kurang dari 15%. juga faktor lingkungan dan

dukungan orang tua dapat memberikan pengaruh.

Purnomo (Buletin Kesjas Edisi 2/Th.II/1995;13) dalam penelitian

dari 20 SMP di 4 Propinsi ( Jatim, Bali, D.I.Y, dan Sulsel) diperoleh

kesimpulan bahwa tingkat kebugaran jasmani yang baik, berpengaruh

positif terhadap prestasi belajar. Hal ini terbukti dari hasil tes kebugaran

42

Page 34: BAB II Reviosi 2x

jasmani dan nilai hasil belajar yang diambil dari 10 mata pelajaran.

Setelah diklasifikasikan hasilnya menunjukkan bahwa ada hubungan

yang signifikan antara siswa yang mempunyai prestasi belajar baik

dengan tingkat kebugaran jasmani baik.

Wiranto (1997;4), menyatakan bahwa kecerdasan emosional dapat

dikembangkan melalui pendidikan jasmani dan olahraga. Inti sari

pengertian kecerdasan emosional menurut Rusli (1997), mencakup

empat aspek yaitu pengendalian diri, kerajinan, keuletan dan kemampuan

untuk memotivasi diri sendiri. Kesimpulannya bahwa kecerdasan

emosional merupakan salah satu faktor internal dalam menentukan

keberhasilan belajar siswa.

Dukungan kebugaran jasmani sangat diperlukan oleh para siswa

sekolah untuk dapat mengikuti proses pembelajaran setiap hari yang

rata-rata membutuhkan waktu lima jam. Dengan demikian tidak

diragukan lagi bahwa pendidikan jasmani memang sangat dibutuhkan

oleh para siswa sekolah untuk meningkatkan dan menjaga kebugaran

jasmani. Menurut Wiranto (1997:3), kecerdasan dan kreatifitas yang

diperoleh melalui olahraga hendaknya melekat pada kepribadian dan

kemampuan seseorang.

B. Kerangka Teori

43

Olahraga Prestasi Akademik Mahasiswa

Page 35: BAB II Reviosi 2x

Sumber : Slameto (2003),Soemanto dalam Sahputra (2009).

Gambar 2.8

44

Faktor Internal- Faktor Fisiologis

1. Karena sakit2. Kurang sehat3. Cacat tubuh- Faktor Psikologi

1. Intelegensi2. Bakat3. Minat4. Motivasi5. Kesehatan mental- Faktor Kelelahan

1. Jasmani2. Rohani

Faktor Eksternal- Faktor Keluarga

1. Perhatian orang tua2. Keadaan ekonomi

orang tua3. Hubungan antara

anggota keluarga- Faktor Sekolah

1. Guru/dosen2. Kondisi gedung3. Kurikulum4. Bebas studi/SKS5. Metode mengajar6. Media/fasilitas belajar- Faktor Kelelahan

1. Aktifitas dalam masyarakat

2. Lingkungan tetangga3. Teman bergaul