bab ii profil pt. cpi

29
BAB II PROFIL PT. CHEVRON PACIFIC INDONESIA 2.1 Sejarah Singkat PT. Chevron Pacific Indonesia PT. Chevron Pacific Indonesia (PT. CPI) merupakan salah satu perusahaan minyak asing terbesar di Indonesia yang bergerak di bidang eksplorasi minyak bumi dan gas alam yang terkemuka pada level multinasional. PT. Chevron Pacific Indonesia dulu bernama CALTEX (California Texas Petroleum Corporation) yang merupakan anak perusahaan dari Chevron and Texaco (Texas Oil Corporation). Perubahan nama dari PT. Caltex Pacific Indonesia menjadi PT. Chevron Pacific Indonesia terjadi ketika ditetapkannya surat keputusan No.C-25712 HT.01.04.TH.2005 pada tanggal 16 September 2005. Perubahan ini berdasarkan arahan pemilik saham mengenai aplikasi nama Chevron pada seluruh bisnis hulunya di dunia. CALTEX berdiri pada tahun 1924, pada saat perusahaan SOCAL (Standard Oil Company of California) datang ke Indonesia untuk melakukan survei eksplorasi. Dan pada tahun 1930, berdiri suatu perusahaan bernama

Upload: taufiq-joenior

Post on 21-Nov-2015

64 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

Bab II Profil Pt. Cpi

TRANSCRIPT

KP PT. Chevron Pacific Indonesia, Minas, Riau

II-17

BAB IIPROFIL PT. CHEVRON PACIFIC INDONESIA

2.1 Sejarah Singkat PT. Chevron Pacific IndonesiaPT. Chevron Pacific Indonesia (PT. CPI) merupakan salah satu perusahaan minyak asing terbesar di Indonesia yang bergerak di bidang eksplorasi minyak bumi dan gas alam yang terkemuka pada level multinasional. PT. Chevron Pacific Indonesia dulu bernama CALTEX (California Texas Petroleum Corporation) yang merupakan anak perusahaan dari Chevron and Texaco (Texas Oil Corporation). Perubahan nama dari PT. Caltex Pacific Indonesia menjadi PT. Chevron Pacific Indonesia terjadi ketika ditetapkannya surat keputusan No.C-25712 HT.01.04.TH.2005 pada tanggal 16 September 2005. Perubahan ini berdasarkan arahan pemilik saham mengenai aplikasi nama Chevron pada seluruh bisnis hulunya di dunia.CALTEX berdiri pada tahun 1924, pada saat perusahaan SOCAL (Standard Oil Company of California) datang ke Indonesia untuk melakukan survei eksplorasi. Dan pada tahun 1930, berdiri suatu perusahaan bernama NV. Nederlanshce Pacific Petroleum Maatchapij (NPPM) di Indonesia dan lima tahun kemudian mendapatkan tawaran eksplorasi seluas 600.000 hektar di Sumatera bagian tengah yang dianggap kurang memberikan harapan. Lalu pada tahun 1936 Chevron And Texaco Inc. yang berlokasi di Texas, USA bersama dengan SOCAL sepakat untuk bergabung dan membentuk CALTEX (California Texas Petroleum Corporation).Kemudian melalui hasil penelitian geofisika yang dilakukan sekitar tahun 1936-1937 diidentifikasi bahwa prospek minyak lebih besar terletak didaerah selatan. Kegiatan eksplorasi pengeboran untuk pertama kalinya pada bulan April 1939 di daerah Kubu I. Selanjutnya, pada bulan Agustus 1940, ditemukan lapangan minyak di daerah Minas I dan gas dalam sumur eksplorasi kedua di Sebanga, diikuti dengan ditemukannya minyak di Duri setahun kemudian. Namun, karena pecahnya Perang Dunia II dan Indonesia terkena imbasnya, maka kegiatan pemasangan Mercu Bor dan penggunaan sekumpulan peralatan senilai US$ 1 juta terpaksa dihentikan.Kegiatan eksplorasi dilakukan oleh Jepang pada tahun tahun berikutnya pada masa penjajahan. Eksplorasi pengeboran yang dilakukan oleh Jepang ini merupakan satu satunya sumur Wild Cat di Indonesia setelah Perang Dunia II yang memiliki kedalaman 2623 kaki (785,5 meter). Namun, kegiatan pengeboran Jepang ini tidak berlangsung lama karena adanya perang kemerdekaan Indonesia sehingga pada tahun 1946 kegiatan ini terhenti.Setelah berakhirnya perang, kegiatan eksplorasi dilanjutkan dan diputuskan untuk pengembangan lapangan Minas. Pengeboran eksplorasi pertama kali dilakukan pada lokasi yang dipilih dan dipersiapkan Chevron dengan menggunakan peralatan yang ditinggalkan karena pecahnya Perang Dunia II. Pada tahun 1950, pemerintah Indonesia mulai mempelajari dan menyusun suatu undang undang pertambangan. Pada bulan Januari 1951, pemerintah Indonesia memberikan izin atas berdirinya Caltex Pacific Oil Company (CPOC) atau NV. Caltex Petroleum Maatchapij (CPPN) untuk melanjutkan kegiatan NPPM.Setahun berikutnya, CPOC memproduksi minyak bumi di lapangan Minas. Pada tanggal 20 April 1952, dilakukan penjualan (shipping) pertama Minas Crude dari Perawang menyusuri sungai Siak menuju Pakning di Selat Malaka. Kegiatan ekspor tersebut membuahkan hasil berupa :1. Pengembangan lapangan Duri (Ladang Minyak Duri)2. Pembangunan jalan, instalasi minyak.3. Pemasangan pipa saluran yang berdiameter 60 dan 75 cm sepanjang 120 kilometer dari Minas melintasi rawa sampai ke Dumai4. Pembangunan stasiun stasiun pengumpulan dan stasiun pompa pusat di Duri5. Kompleks Perumahan serta Perbengkelan di Duri maupun Dumai6. Pembagunan Dermaga Minyak pertama di Dumai, yang saat ini ada empat dermaga.Nasionalisasi perusahaa penghasil minyak yang dimiliki Belanda dimulai pada tahun 1957. Keputusan tersebut dikeluarkan oleh Presiden Soekarno yang secara tidak langsung akan berpengaruh besar terhadap posisi Caltex sebagai salah satu perusahaan penghasil minyak. Caltex telah menanamkan modalnya di Indonesia sebesar US$ 50 juta sejak tahun 1950-an. Menjelang tahun 1958 produksi minyak Caltex telah mencapai 200.000 barrell per hari.Usaha nasionalisasi perusahaan minyak asing di Indonesia diatur dalam UU No.44 tahun 1960. Berdasarkan Undang Undang ini, dinyatakan bahwa semua kegiatan penambangan minyak dan gas bumi di Indonesia hanya dilakukan oleh negara yang pelaksanaanya dilakukan oleh perusahaan minyak negara. Pada 23 September 1963, diadakan Perjanjian Karya yang ditandatangani antar perusahaan negara dan perusahaan asing, dan termasuk di dalamnya adalah PT. Caltex Pacific Indonesia dan Pertamina. Dalam perjanjian tersebut dinyatakan bahwa wilayah PT. CPI adalah wilayah Kangaroo seluas 9.030 km2. Pada tahun 1968, diadakan penambahan luas wilayah yaitu sekitar Minas Tenggara, Libo Tenggara, Libo Barat, dan Sebanga, sehingga luas wilayah kerja PT. Caltex Pacific Indonesia seluruhnya menjadi 9898 km2.Seiring ditemukannya teknologi perminyakan yang canggih, kemungkinan untuk memperpanjang hidup industri perminyakan di Indonesia cukup besar. Contohnya, Ladang Minyak Duri, di lokasi ini telah digunakan peralatan canggih, yaitu teknologi steam, dimana produksi minyak per harinya dapat ditingkatkan hingga enam kali lipat dari produksi sebelumnya (dari 50.000 barrel per hari menjadi 300.000 barrel per hari). Penerapan teknologi ini dilatar belakangi oleh tingkat viskositas dari minyak bumi di Duri sangat tinggi dan sulit untuk dipompa keluar.Karena sebelumnya, sempat digunakan teknologi injeksi air yang meningkatkan hasil produksi sebesar 16%, dan ketika teknologi steam ditemukan, prosentase kenaikan hasil produksi meningkat sangat pesat. Ladang minyak Duri telah memberikan sumbangan yang cukup besar terhadap produksi minyak Indonesia, yaitu sekitar 8% dan 42% dari seluruh total produksi minyak PT. Chevron Pacific Indonesia. Namun pada tahun 1964 terjadi penurunan produksi minyak di Duri. Penurunan ini sangat berpengaruh pada economic life expectancy dari perusahaan, dan untuk mengatasi masalah tersebut, perusahaan telah mempersiapkan suatu proyek baru yang dinamakan Injeksi Uap. Proyek ini baru diresmikan oleh Presiden Suharto pada kemudian hari, tepatnya 3 Maret 1990. Dengan proyek ini, produksi minyak meningkat sebesar 55 %.Teknologi yang diresmikan oleh Presiden Suharto pada 3 Maret 1990 akan mempermudah proses penyedotan minyak dari dalam perut bumi yang tidak dapat dilakukan dengan teknologi penyedotan minyak tradisional. Dengan menerapkan teknologi tersebut, PT. Caltex Pacific Indonesia mengharapkan tidak hanya mencegah penurunan produksi minyak yang berasal dari ladang minyak Duri tetapi juga melipatgandakan produksi minyak yang berasal dari ladang minyak tersebut.Perjanjian karya berakhir pada 28 November 1983 dan diperpanjang menjadi kontrak bagi hasil (Production Sharing Contract) hingga tanggal 8 Agustus 2001 dengan wilayah kerja seluas 31.700 km2. Dalam kontrak bagi hasil tersebut antara lain menetapkan bahwa Pertamina adalah pengendali manajemen operasional dan yang menyetujui program kerja dan anggaran tahunan. PT. Caltex Pacific Indonesia sebagai kontaktor berkewajiban melaksanakan kegiatan operasional dan menyediakan keahlian teknis, investasi, serta biaya operasi.Kontrak bagi hasil untuk daerah operasi baru seluas 21.975 km2 yaitu wilayah Coastal Plains dan Pekanbaru (CPP) ditandatangani pada tanggal 9 Agustus 1971. Sedangkan wilayah kerja sebelumnya dikenal dengan sebutan Kangoroo Block seluas 9030 km2 diperpanjang masa operasinya sampai dengan tanggal 8 Agustus tahun 2001.Rasio pembagian untuk kontrak bagi hasil yang disepakati sampai saat ini antara pemerintah (Pertamina) dan PT. Caltex Pacific Indonesia adalah 88% : 12%. Jika dibandingkan dengan 52 kontraktor minyak lainnya, PT. Caltex Pacific Indonesia mencapai 65,8 % (1974) dan menurun menjadi 46,5 % (1990). Meskipun terjadi penurunan pangsa produksi dari PT. Caltex Pacific Indonesia, kelima kontraktor minyak, yaitu Caltex, Arco, Mobil Oil, Total, dan Maxus, tetap menguasai pangsa produksi sebesar 75 %, dsedangkan Pertamina dan Unocal mengalami penurunan produksi.Pada tanggal 10 Oktober 2001, dua buah kekuatan besar Chevron dan Texaco, selama ini dikenal sebagai pemilik saham yang terpisah, bersatu, sehingga didirikanlah sebuah perusahaan ChevronTexaco. Chevron Texaco merupakan perusahaan energi global teratas dengan 53.000 pegawai yang tersebar di 180 negara dan menjadi produsen tertinggi di negara Indonesia, Angola, Kazakhstan serta memegang daerah utama di perairan dalam Amerika Serikat. Sebagai perusahaan energi global puncak, perusahaan raksasa ChevronTexaco tercatat memiliki 25.000 tempat penyalur produk minyak dan gas. Produksi untuk penjualan harian sebesar 3,5 juta barrel per hari dengan kapasitas kilang minyak 2,2 juta.2.2 Lokasi dan Daerah OperasiWilayah operasi PT Chevron Pacific Indonesia secara keseluruhan mencapai 42.000 km2, mencakup 7 wilayah kontrak yang tersebar di 4 propinsi yaitu Riau, Jambi, Sumatra Utara, dan Aceh.Daerah kerja PT. CPI yang pertama seluas hampir 10.000 km2 dikenal dengan nama Kangaroo Block dan terletak di Kabupaten Bengkalis. Selain mengerjakan daerahnya sendiri PT. CPI juga bertindak sebagai operator bagi Calastiatic/Chevron dan Topco/Texaco (C&T). Pada bulan September 1963, ditandatangani perjanjian C&T yang pertama (berdasarkan Perjanjian Karya) untuk jangka waktu 30 tahun, meliputi 4 daerah seluas 12.328 km2, dikenal dengan Blok A, B, C dan D. Setelah mendapat tambahan daerah seluas 4.300 km2, maka pada tahun 1968 sebagian Blok A, sebagian Blok D dan seluruh blok C diserahkan pada Pemerintah Republik Indonesia. Pengembalian daerah-daerah berikutnya dilakukan pada tahun 1973 dan 1978 seingga tersisa 8.314 km2.Pada bulan Agustus 1971, C&T menandatangani Perjanjian Coastal Plains Pekanbaru Block seluas 21.975 km2, kemudian bulan Januari 1975, menandatangani Perjanjian Mountain Front Kuantan Block seluas 6.865 km2. Setelah dilakukan pengembalian beberapa bagian daerah kerja secara bertahap, sekarang Coastal Plains Pekanbaru tinggal 9.996 km2. Antara tahun 1979-1991, C&T menandatangani lima perjanjian lagi, yaitu:1. Perjanjian Patungan (joint venture) dengan Pertamina (Jambi Selatan Blok B) pada tahun 1979 seluas 5.826 km2, sudah dikembalikan seluruhnya tahun 1988.2. KPS Singkarak Block pada tahun 1981 seluas 7.163 km2 di Sumatera Barat, telah dikembalikan seluruhnya pada Juni 1984.3. KPS Langsa Block seluas 7.080 km2 pada tahun 1981 di Selat Malaka di lepas Pantai Sumatera Utara dan Daerah Istimewa Aceh, juga telah dikembalikan seluruhnya pada Mei 1986.4. KPS Nias Block seluas 16.116 km2 pada tahun 1991.5. Perpanjangan Kontrak Karya ke dalam bentuk KPS untuk Siak Block seluas 8.314 km2,berlaku 20 tahun sejak 28 November 1993.

Gambar 2.1 Peta daerah operasi PT CPI secara keseluruhan [Asia Pacific IT Horizon PT. CPI]Berdasarkan luas operasi dan kondisi geografis yang ada serta pertimbangan efisiensi dalam operasi, maka PT. Chevron Pacific Indonesia membagi daerahnya menjadi 5 (lima) distrik yaitu:1. Distrik Jakarta, merupakan kantor pusat untuk memudahkan hubungan dengan pemerintah pusat.2. Distrik Rumbai, merupakan pusat administrasi untuk wilayah Sumatra.3. Distrik Minas, merupakan daerah operasi produksi minyak jenis Sumatera Light Crude (SLC).4. Distrik Duri, merupakan operasi produksi minyak jenis Heavy Crude / Duri Crude (DC) dengan system steam flooding.5. Distrik Dumai merupakan lokasi penampungan, pelabuhan, dan pengapalan crude oil.

Gambar 2.2 Wilayah operasi PT Chevron Pacific Indonesia di Riau [Asia Pacific IT Horizon PT. CPI]Minyak Sumatera Light Crude (SLC) digemari oleh negara-negara industri karena mempunyai kadar belerang yang rendah dimana produksi kumulatif dari lapangan minyak Minas dari tahun 1969 hingga akhir tahun 1990 mencapai 3 milyar barrel.2.3 Visi dan MisiSebagai perusahaan eksplorasi minyak terbesar di Indonesia, PT. Chevron Pacific Indonesia dalam menjalankan dan mengembangkan perusahaan memiliki visi dan misi. Visi dan misi ini sangat penting untuk didefinisikan agar langkah dari perusahaan lebih terarah sesuai dengan tujuan dan landasan kerja yang telah ditetapkan.Visi dari perusahaan Chevron Texaco adalah :To be a global energy company admired of its human resources, partnership, and performanceDalam visi ini disebutkan bahwa PT. Chevron Pacific Indonesia mempunyai visi untuk menjadi perusahaan energi dunia yang dikagumi karena karyawan, kemitraan dan kinerjanya.To be recognized as a world class company committed to excelleceDalam visi ini disebutkan bahwa PT. Chevron Pacific Indonesia dalam pengoperasiannya mempunyai visi untuk selalu menampilkan citra sebuah perusahaan semaksimal mungkin untuk hasil yang terbaik. Hal tersebut sesuai dengan posisi dan status PT. Chevron Pacific Indonesia sebagai perusahaan multinasional.Misi yang diemban oleh PT. Chevron Pacific Indonesia yang didasarkan pada falsafah ChevronTexaco (Chevron Texaco Way) diharapkan akan membangun pemahaman yang sama bagi setiap yang bekerja atau berinteraksi dengannya. Chevron Texaco Way menjelaskan siapa kami, apa yang kami lakukan, apa yang kami yakini, dan apa yang ingin kami capai. Adapun motto yang telah dituangkan oleh PT. Chevron Pacific Indonesia untuk mendukung falsafah Chevron Texaco adalah :As a business partner with Pertamina, PT. Chevron Pacific Indonesia will effective and develop hydrocarbons for the benefit of Indonesia and its shareholders (Sebagai mitra usaha BP Migas, PT. Chevron Pacific Indonesia akan memberikan nilai tambah dengan melakukan eksplorasi dan pengemban hidrokarbon secara efektif untuk kepentingan Indonesia dan para pemegang sahamnya).Dengan misi tersebut, PT. Chevron Pacific Indonesia sebagai mitra usaha BP Migas berusaha memberi sumbangan nyata bagi pembangunan bangsa Indoesia. PT. Chevron Pacific Indonesia harus bertanggung jawab dan dapat mewujudkan tekadnya dengan cara :a. Mentaati seluruh perundangan-undangan dan peraturan yang berlakub. Menganut standar etika yang tinggic. Mengakui karyawan sebagai sumber daya yang paling berhargad. Memelihara lingkungan yang selamat dan sehat bagi karyawan, mitra usaha, dan keluarganyae. Melindungi lingkungan dan membantu masyarakatf. Menerapkan pengendalian mutu terpadu dalam kegiatan sehari-hari.Di samping pernyataan visi-misi di atas, PT. Chevron Pacific Indonesia juga mengembangkan sebuah falsafah Utamakan CPI (CPI First), yang berarti karyawan PT. Chevron Pacific Indonesia harus menempatkan kepentingan perusahaan di atas kepentingan SBU atau tim mereka. Untuk mencapai tujuan strategis, semua karyawan perlu menghayati falsafah ini dan menggunakannya sebagai pedoman dalam menjalankan kegiatan bisnis.2.4 Nilai - Nilai pada PT. Chevron Pacific IndonesiaNilai-nilai yang dianut oleh PT Chevron Pacific Indonesia antara lain : 1. KepercayaanPT. Chevron Pacific Indonesia mempunyai prinsip untuk saling mempercayai, menghormati, mendukung, dan berusaha untuk mendapatkan kepercayaan diri dari rekan sekerja dan mitra usahanya.2. IntegritasPT. Chevron Pacific Indonesia dalam melaksanakan operasinya bersikap jujur, dan selalu berusaha konsisten dengan ucapannya.3. KeragamanPT. Chevron Pacific Indonesia belajar menjunjung tinggi Ideologi dan budaya dimana PT Chevron Pacific Indonesia bekerja, dan menghormati perbedaan yang ada.4. KemitraanPT. Chevron Pacific Indonesia memiliki tekad yang konsisten untuk menjadi mitra usaha yang baik bagi pemerintah, perusahaan lain, pelanggan-pelanggan PT. Chevron Pacific Indonesia, masyarakat dan sesama rekan kerja.5. Kinerja yang unggul PT. Chevron Pacific Indonesia memiliki tekad untuk stay a head (tetap unggul) dalam setiap hal yang dilakukan, dan berupaya keras untuk terus memperbaiki diri.6. Tanggung jawabPT. Chevron Pacific Indonesia bertanggung jawab, baik secara orang-perorang maupun sebagai kelompok untuk setiap hal yang dikerjakan maupun untuk setiap tindakan yang dilakukan.7. PertumbuhanPT. Chevron Pacific Indonesia menyukai perubahan yang mendukung pembaharuan dan kemajuan, serta berusaha mencari dan mengejar kesempatan. Seiring berjalannya waktu PT Chevron Pacific Indonesia akan selalu inovatif dalam bekerja.8. Perlindungan terhadap Manusia dan Lingkungan PT. Chevron Pacific Indonesia memberikan perlindungan keselamatan kerja dan kesehatan, baik terhadap manusia maupun lingkungan.Prinsip-prinsip dan harapan-harapan yang menjadi landasan PT Chevron Pacific Indonesia adalah :1. KepemimpinanBerupaya keras untuk menghasilkan kinerja bertaraf dunia dengan sistem yang tahan uji yaitu Sistem Managemen Operasional Terbaik untuk mengelola masalah keselamatan kerja, kesehatan dan lingkungan.2. Keselamatan dan operasi bebas kecelakaanMerancang, membangun, melaksanakan, memelihara, bahkan menarik kembali peralatan PT Chevron Pacific Indonesia, demi menghindari luka-luka, penyakit maupun kecelakaan.3. Pemberian saran dan nasehatBekerja dengan memegang teguh etika untuk saling membangun dan menyajikan keahlian teknis tertentu untuk membahas hukum dan peraturan yang diajukan, juga turut serta mengambil bagian di dalam pembahasan masalah-masalah yang masih hangat dan aktual.4. Pemberian jaminanMenjaga agar kebijaksanaan perusahaan sesuai dengan peraturan-peraturan pemerintah.5. Pemeliharaan sumber daya alamMemelihara sumber daya perusahaan dan sumber daya alam dengan berusaha memperbaiki proses dan mengukur perkembangannya.6. Penjagaan dan pemeliharaan produkBersama dengan seluruh pihak yang terlibat sepanjang masa hidup produk mengelola resiko yang dapat ditimbulkan oleh produk.7. Menghindari pencemaranSecara terus-menerus berusaha memperbaiki proses kegiatan PT Chevron Pacific Indonesia untuk memperkecil pencemaran dan pembuangan.8. Pemindahan hartaMengatur dan mengemban kewajiban serta tanggung jawab terhadap lingkungan hidup sebelum kegiatan jual-beli harta dilakukan.9. Menjaga masyarakatMenjangkau masyarakat dan melibatkan diri di dalam musyawarah terbuka demi membangun rasa saling percaya.10. Penanganan keadaan daruratPencegahan lebih diutamakan, namun harus selalu siap untuk menghadapi keadaan darurat dan memadamkan setiap kejadian kecelakaan dengan cepat dan tepat.2.5 Strategi PT. Chevron Pacific IndonesiaPT. CPI memiliki suatu rencana strategis yang merupakan penjabaran dari visi misi yang telah dibuat. Adapun strategi yang dimiliki meliputi :1. Strategi Bisnis UtamaPT. Chevron Pacific Indonesia mempunyai tiga strategi bisnis :a. Global Upstream (Operasi Hulu Secara Global)Mempertinggi keuntungan dalam kegiatan bisnis utama dan membangun posisi prestasi yang baru.b. Global Gas (Operasi Gas Secara Global)Mengkomersilkan ekuitas cadangan gas yang ada kepasar-pasar di Amerika Utara dan Asia.c. Global Downstream (Operasi Hilir Secara Global)Meningkatkan pendapatan dengan menggunakan kekuatan pemasaran dan penyediaan.2. Strategi KeberhasilanTiga Strategi Keberhasilan yang diterapkan di semua bidang kegiatan perusahaan: a. Berinvestasi pada Orang untuk mencapai tujuan strategis.b. Meningkatkan Teknologi untuk mencapai kinerja yang unggul dan pertumbuhan yang tinggi.c. Meningkatkan Kemampuan Organisasi (4+1) untuk menghasilkan kinerja kelas dunia dalam bidang keunggulan operasi, pengurangan biaya, pengelolaan aset/kapital, dan peningkatan keuntungan.2.6 Struktur OrganisasiPT. CPI mengalami beberapa fase sistem organisasi. Sejak 11 Maret 1995 PT. CPI menggunakan sistem line and staff (sistem yang bersifat fungsional) yang dikenal dengan SBU (Strategic Business Unit). Pada saat itu wilayah operasi PT. CPI disebut dengan Rumbai SBU, Minas SBU, Bekasap SBU, Duri SBU dan Support Operation.Pada bulan Maret 2004, SBU diganti dengan sistem baru yang disebut IBUC (Indonesian Business Unit Challenge) yang mengatur wilayah operasionalnya dengan OU (Operating Unit). OU lebih bersifat kerja tim dan sesuai dengan proses pekerjaannya yang terdiri dari Heavy Oil OU dan Sumatera Light Oil OU. OUadalah suatu struktur organisasi yang berdasarkan proses kerja bisnis dan mempunyai otoritas tersendiri atas proses produksi dari awal hingga akhir dalam satu unit sehingga ada pelimpahan wewenang (desentralisasi) yang besar pada suatu unit. Sejak Agustus 2005, Chevron mengakui isi Unocal dan seluruh industri hulu memakai nama Chevron menjadi PT. Chevron Pacific Indonesia dengan visi Menjadi perusahaan energi dunia yang dikagumi karena karyawan, kinerja dan kemitraannya.Secara umum struktur organisasi PT. CPI dapat dilihat pada skema halaman berikut :

Gambar 2.3 Struktur Organisasi IBU [Asia Pacific IT Horizon PT. CPI]

Gambar 2.4 Struktur Organisasi Planning, Reserve, Technology and OS [Asia Pacific IT Horizon PT. CPI]IBU IT Organization

Gambar 2.5 Struktur Organisasi IBU Information Technology [Asia Pacific IT Horizon PT. CPI]

Gambar 2.6 Struktur Organisasi IT Computing Infrastructure [Asia Pacific IT Horizon PT. CPI]

Gambar 2.7 Struktur Organisasi IT System Support [Asia Pacific IT Horizon PT. CPI]2.7 Konsep Data

Gambar 2.8 Konsep Data Pada PT. CPIData loading merupakan proses memuat data-data SOR (System of Record) ke dalam sistem basis data. Sedangkan, data integrasi adalah mengintegrasikan data-data yang telah dimuat ke dalam sistem basis data. Kemudian, data yang telah diintergrasikan dijadikan suatu keputusan berupa laporan dalam bentuk MAP, DSS( Decision Support System), Dash Board dan lain-lain.2.8 HES (Health, Environment, and Safety)Health, Environment, and Safety (HES) merupakan salah satu kebijakan yang dibuat guna menunjang terpenuhinya nilai nilai diatas sehingga tujuan perusahaan bisa tercapai. PT. Chevron Pacific Indonesia telah lama menerapkan keselamatan kerja dalam strategi bisnisnya, namun dengan adanya isu baru mengenai dampak lingkungan, maka PT. Chevron Pacific Indonesia turut berperan aktif dalam menerapkan kebijakan yang menyangkut lingkungan hidup maupun lingkungan kerja.HES merupakan salah satu kebijakan yang dibuat oleh PT. Chevron Pacific Indonesia untuk melaksanakan usahanya secara etis dan dengan penuh rasa tanggung jawab sosial untuk melindungi kesehatan dan keselamatan pegawai, mitra kerja, dan masyarakat serta menjaga kelestarian lingkungan.Untuk mendapat pengakuan dari lingkungan industri dan masyarakat sekitar di mana perusahaan beroperasi sebagai pelopor dalam kinerja kesehatan, lingkungan, keselamatan, kehandalan, dan efisiensi merupakan cita cita PT. Chevron Pacific Indonesia.Untuk mewujudkan cita cita diatas, PT. Chevron Pacific Indonesia akan menunjukkan kepemimpinan yang sadar sosial dan memperlihatkan keteladanan dalam pelaksanaan program program kesehatan, lingkungan, keselamatan.Untuk memastikan kepatuhan terhadap kebijaksanaan ini, maka diadakanlah semua peraturan dan perundang undangan HES dan standar industri yang diakui, serta membuat peraturan sendiri bila belum ada peraturan yang berlaku. Juga memastikan agar semua karyawan perusahaan dan mitra kerja memahami tanggung jawab mereka atas kesehatan dan keselamatan.2.8.1 HealthBidang ini bertanggung jawab untuk mewujudkan lingkungan fisik yang baik sehingga tidak berpengaruh buruk pada kesehatan. Bagian bagian yang diawasi antara lain :1. Penyedian airAir yang dikonsumsi maupun yang dibuang ke hutan, parameternya selalu dikontrol secara kontinu agar tidak mencemari lingkungan dan aman untuk dikonsumsi. Parameter parameter tersebut antara lain : PH, total dissolved solid, kesadahan, biocide, temperatur2. Pengolahan sampahSampah yang berasal dari pekerjaan bangunan akan dibakar. Sampah dari laboratorium akan diproses deluting sehingga tidak membahayakan. Adapun sampah yang berasal dari bahan beracun (B3) akan dikirim ke Balai Pengolahan di Bogor untuk diolah lebih lanjut. Limbah yang berasal dari kotoran manusia akan dimasukkan ke septic tank yang terdapat di perumahan.3. Pengawasan terhadap makanan dan minumanMakanan yang terdapat di Mess Hall, Commisary, dan Sanggar Karyawan diperiksa secara berkala. Pengawasan juga meliputi masa kadaluarsa suatu produk.4. Pest ControlAdalah pengendalian terhadap hewan penyebar penyakit dan hewan pengganggu. Depatemen HES menyediakan pekerja untuk membasmi hewan hewan tersebut bila diminta oleh penghuni camp. Departemen HES juga akan melakukan pembasmian berkala terhadap penyakit malaria dan demam berdarah yang cukup tinggi di Riau.

2.8.2 EnvironmentBagian environment mengatasi masalah yang menyangkut pencemaran terhadap lingkungan seperti pencemaran tanah oleh tumpahan minyak, atau buangan minyak ke hutan, pencemaran air produksi yang diijinkan untuk diinjeksi ke dalam tanah.2.8.3 SafetyBidang safety menangani masalah keselamatan kerja. Hasil inspeksi dan audit yang dilakukan oleh Chevron Texaco, IBU Management, dan Tim HES beberapa tahun terakhir menunjukkan bahwa dalam beberapa hal dibidang keselamatan, perusahaan bisa lebih baik. Temuan temuan dan hasil pengamatan itu memberikan peluang untuk perbaikan terutama di area dasar dasar keselamatan. Berdasarkan hal ini, manajemen IBU mencanangkan fokus perbaikan di bidang fundamental safety. Lebih lanjut, fundamental safety work practice didefinisikan sebagai 7 elemen dasar keselamatan. Elemen elemen tersebut adalah : access control, work permit, personal protective equipment (PPE), lock out tag out (LOTO), standard operating procedure (SOP), job safety analysis, material safety datasheet (MSDS), dan housekeeping.Kegiatan kegiatan yang menjadi tanggung jawab bagian ini adalah :1. Melakukan pembelian barang barang penunjang keselamatan kerja dan kesehatan lingkungan2. Melakukan perawatan terhadap alat alat keselamatan3. Melakukan pencegahan kecelakaan melalui perencanaan yang baik.4. Melacak sebab sebab terjadinya kecelakaan dan melaporkannya.5. Melakukan inspeksi.6. Melakukan pelatihan mengenai HES secara berkesinambungan.

4,571 Km

Relinquished

Relinquished

2

9,996 Km

CPP BLOCK

C&T PS

2

7,914 Km

BLOCK

ROKAN

2

BLOCK

SIAK

2

3,000 Km

MFK BLOCK

C&T PS

2

9,834 Km

BLOCK

NIAS

2

9,821 Km

BLOCK

SIBOLGA

JAMBI

PEKANBARU

N

300 KMS

BENGKULU

ACEH

BANDA

LAMPUNG

BANDAR

PALEMBANG

PADANG

MEDAN