bab ii pemahaman terhadap gedung konser musik ... ii.pdf · c. tarling, adalah seni musik dari...

51
6 BAB II PEMAHAMAN TERHADAP GEDUNG KONSER MUSIK INTERNASIONAL Pada bab 2, pemahaman mengenai Gedung Konser Musik Internasional akan dibahas melalui tinjauan teori, spesifikasi umum gedung konser, dan studi objek pada proyek sejenis. 2.1 Tinjauan Teori Hal yang penting dalam mendesain dan mengembangkan bangunan seni adalah jenis seni yang ingin di tampilkan dalam gedung tersebut. Jenis seni yang ditampilkan akan menentukan ukuran dan tipe dari auditorium dan fasilitas pendukungnya. Tiap seni akan memiliki sejarah, tradisi, dan pertunjukannya sendiri (Appleton, 2008:7) 2.1.1 Pemahaman terhadap Musik : Berikut merupakan beberapa definisi mengenai musik menurut beberapa ahli (http://carapedia.com/pengertian_definisi_musik_info2091.html) : 1. David Ewen : Musik adalah ilmu pengetahuan dan seni tentang kombinasi ritmik dari nada- nada, baik vokal maupun instrumental, yang meliputi melodi dan harmoni sebagai ekspresi dari segala sesuatu yang ingin diungkapkan terutama aspek emosional 2. Suhastjarja : Musik ialah ungkapan rasa indah manusia dalam bentuk suatu konsep pemikiran yang bulat, dalam wujud nada-nada atau bunyi lainnya yang mengandung ritme dan harmoni, serta mempunyai suatu bentuk dalam ruang waktu yang dikenal oleh diri sendiri dan manusia lain dalam lingkungan Maka secara umum, musik adalah sebuah seni yang mengadopsi berbagai macam kombinasi nada nada secara harmoni dan didalamnya terdapat sebuah pemikiran pemikiran dan ungkapan manusia secara emosional, 2.1.2 Klasifikasi Jenis Musik Berdasarkan nada yang digunakan, musik dibagi atas (Suptandar, 2004:23) : 1. Musik Pentatonis (musik tradisional), adalah jenis musik yang mempunyai lima nada dasar atau nada-nada yang memiliki jarak hampir sama. Ada beberapa musik nusantara Indonesia yang diketahui sampai saat ini, seperti: a. Gamelan, merupakan kesatuan alat musik tradisional yang dimainkan secara bersamaan oleh beberapa orang dengan alat musik yang berbeda.

Upload: nguyenkien

Post on 06-Mar-2019

225 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II PEMAHAMAN TERHADAP GEDUNG KONSER MUSIK ... II.pdf · c. Tarling, adalah seni musik dari sekitar Cirebon, dengan memadukan alat gitar dan seruling. d. Kolintang, adalah musik

6

BAB II

PEMAHAMAN TERHADAP GEDUNG KONSER MUSIK INTERNASIONAL

Pada bab 2, pemahaman mengenai Gedung Konser Musik Internasional akan dibahas

melalui tinjauan teori, spesifikasi umum gedung konser, dan studi objek pada proyek sejenis.

2.1 Tinjauan Teori

Hal yang penting dalam mendesain dan mengembangkan bangunan seni adalah jenis seni

yang ingin di tampilkan dalam gedung tersebut. Jenis seni yang ditampilkan akan menentukan

ukuran dan tipe dari auditorium dan fasilitas pendukungnya. Tiap seni akan memiliki sejarah,

tradisi, dan pertunjukannya sendiri (Appleton, 2008:7)

2.1.1 Pemahaman terhadap Musik :

Berikut merupakan beberapa definisi mengenai musik menurut beberapa ahli

(http://carapedia.com/pengertian_definisi_musik_info2091.html) :

1. David Ewen : Musik adalah ilmu pengetahuan dan seni tentang kombinasi ritmik dari nada-

nada, baik vokal maupun instrumental, yang meliputi melodi dan harmoni sebagai ekspresi

dari segala sesuatu yang ingin diungkapkan terutama aspek emosional

2. Suhastjarja : Musik ialah ungkapan rasa indah manusia dalam bentuk suatu konsep

pemikiran yang bulat, dalam wujud nada-nada atau bunyi lainnya yang mengandung ritme

dan harmoni, serta mempunyai suatu bentuk dalam ruang waktu yang dikenal oleh diri

sendiri dan manusia lain dalam lingkungan

Maka secara umum, musik adalah sebuah seni yang mengadopsi berbagai macam

kombinasi nada – nada secara harmoni dan didalamnya terdapat sebuah pemikiran – pemikiran

dan ungkapan manusia secara emosional,

2.1.2 Klasifikasi Jenis Musik

Berdasarkan nada yang digunakan, musik dibagi atas (Suptandar, 2004:23) :

1. Musik Pentatonis (musik tradisional), adalah jenis musik yang mempunyai lima nada dasar

atau nada-nada yang memiliki jarak hampir sama. Ada beberapa musik nusantara Indonesia

yang diketahui sampai saat ini, seperti:

a. Gamelan, merupakan kesatuan alat musik tradisional yang dimainkan secara

bersamaan oleh beberapa orang dengan alat musik yang berbeda.

Page 2: BAB II PEMAHAMAN TERHADAP GEDUNG KONSER MUSIK ... II.pdf · c. Tarling, adalah seni musik dari sekitar Cirebon, dengan memadukan alat gitar dan seruling. d. Kolintang, adalah musik

7

b. Gambang kromong, merupakan jenis orkes yang tersusun dari perpaduan musik

pribumi melayu dengban unsur-unsur tionghoa.

c. Tarling, adalah seni musik dari sekitar Cirebon, dengan memadukan alat gitar dan

seruling.

d. Kolintang, adalah musik tradisional dari Minahasa dengan instrumen yang terbuat

dari kayu dimainkan oleh lebih kurang 7 orang pemain/ pemusik.

e. Angklung, adalah musik tradisional dari Jawa Barat yang seluruh bahannya terbuat

dari bambu.

f. Musik arumba, adalah musik angklung versi baru dalam bentuk orkes ditambah

vibraphone dari bahan bambu dan dimainkan oleh 7 orang pemusik.

g. Keroncong, terdiri dari dua tingkatan yaitu: Keroncong asli, dengan susunan 6 atau 7

musik yaitu ukulele, banyo, cello, bas, gitar, biola dan flute dengan beberapa biduan

yang menyanyikan lagu-lagu khas.

2. Musik Diatonis (Musik Modern), adalah musik yang menggunakan tujuh buah nada dasar

dan lima buah nada tambahan. Jenis-jenis musik modern antara lain :

a. Musik Blues, adalah jenis lagu ratapan dari bangsa negro di Amerika. Musik ini

berkembang mulai tahun 1911, sebagai perintis musik Jazz. Dalam sajian vokal,

umumnya bersuara tunggal yang lambat, meskipun diikuti suara bersama, namun

pada sajian instrumentalnya tampak leluasa.

b. Musik Rock, adalah musik yang banyak mengutamakan vokal dan alat musik

elektronik, lebih mengutamakan sound, dan kurang mengutamakan struktur harmoni,

melodi, serta ritme.

c. Musik Pop, yaitu musik dengan frase melodi yang sederhana dan cepat dipahami, dan

memiliki ciri khas bahasa (teks) dengan gambaran yang kuat secara emosional.

d. Musik Country, adalah suatu corak musik dengan permainan vokal, yang berkembang

mula-mula oleh para musafir, pengembala, dan pekerja keras.

e. Musik Jazz, adalah musik yang banyak menggunakan instrumen, teknik pengolahan

variatif, prinsip tema dengan pengolahan improvisasi panjang.

f. Musik Rhythm & Blues (R&B), yaitu musik berlandaskan musik Blues namun

memiliki unsur ritmis yang lebih tajam.

Page 3: BAB II PEMAHAMAN TERHADAP GEDUNG KONSER MUSIK ... II.pdf · c. Tarling, adalah seni musik dari sekitar Cirebon, dengan memadukan alat gitar dan seruling. d. Kolintang, adalah musik

8

g. Musik Reggae, berasal dari kelas rendah di Jamaika, berlandaskan musik R&B,

disajikan melalui garis bas pada suatu hentakan dari pukulan drum.

h. Musik Kontemporer, adalah musik kreasi baru yang menggabungkan berbagai macam

bunyi, dari sumber alam maupun alat-alat mekanik. Musik ini merupakan upaya

penggabungan musik tradisional dengan musik non tradisional (pentatonis dan

diatonis).

i. Musik Funk, adalah musik yang monoton, keras, dan bersifat anti keterampilan alat

musik. Falsafahnya adalah semakin keras dan kasar musik tersebut, semakin bagus

untuk didengar.

j. Musik Klasik, adalah musik yang mengutamakan untuk dinikmati dalam segi

komposisi, gubahan lagu, dan keterampilan musisi memainkan alat musik.

Berdasarkan alat musiknya, musik dibagi menjadi :

1. Akustik (Ilmiah), adalah musik yang suaranya dihasilkan oleh alat musik itu sendiri tanpa

adanya penguat bunyi yang dihasilkan oleh listrik.

2. Non akustik (Elektrik), merupakan musik yang suaranya dihasilkan oleh adanya penguat

suara yang ditimbulkan oleh aliran listrik seperti equalizer, mixer, dan amplifier.

Berdasarkan sumber bunyinya, dapat dibagi menjadi :

(http://jihanshoniap.blogspot.com/2014/10/klasifikasi-alat-musik-berdasarka n.html)

1. Idiophone, pada jenis ini biasanya cara memainkan alat musik dengan digoyang,

dipukul,ditepukkan, dan lain-lain karena idiophone mendapatkan sumber bunyi dari getaran

pada badan alat musik tersebut. Beberapa contoh alat musik idiophone adalah marakas,

gong, simbal, kulintang, dan bel.

2. Membranophone, merupakan alat musik yang sumber bunyinya berupa membran.Pada alat

musik jenis ini umumnya cara memainkannya dengan cara dipukul seperti kendang, drum

dan rebana. Alat musik jenis ini menggunakan lapisan tipis yang dibentangkan secara kuat

di salah satu sisinya. Membran ini kemudian digetarkan untuk menghasilkan bunyi.

3. Chordophone memiliki sumber bunyi berupa dawai seperti biola, harpa, gitar, dan lain-lain.

Dawai-dawai tersebut dibentangkan dari titik tertentu dengan memiliki rongga resonansi

kemudian cara memainkannya dengan dipetik sehingga menghasilkan getaran

bunyi.Aerophone memiliki sumber bunyi berupa udara dan getaran udara di dalam alat

Page 4: BAB II PEMAHAMAN TERHADAP GEDUNG KONSER MUSIK ... II.pdf · c. Tarling, adalah seni musik dari sekitar Cirebon, dengan memadukan alat gitar dan seruling. d. Kolintang, adalah musik

9

musik inilah yang menimbulkan bunyi. Cara memainkannya dengan ditiup,contoh alat

musik aerophone adalah terompet, harmonika, dan akordion.

4. Electrophone seperti namanya jenis alat musik ini menggunakan komponen listrik/elektrik

pada sumber bunyinya. Contoh alat musik electrophone adalah gitar elektrik dan keyboard.

Musik tradisional Bali dapat disebut juga gamelan bali disebut dengan rincikan dan berikut

adalah nama-nama gamelan Bali:

1. Jiyèng,

2. Réyong,

3. Kanthil,

4. Gangsé,

5. Jigog,

6. Jublak,

7. Gong,

8. Kenong,

9. Kethuk,

10. Cèng-cèng(Kecrak),

11. Kendhang,

12. Gendèr

13. Suling

2.1.3 Pemahaman Gedung Konser Musik

Gedung Konser atau Concert Hall secara umum berfungsi untuk mewadahi aktifitas dari

seniman baik perseorangan maupun kelompok dan menyampaikannya kepada penonton dalam

bentuk media seni musik.

Sebuah gedung pertunjukan seni harus memiliki syarat kunci yakni sebagai berikut :

(Appleton, 2008:520)

1. Setiap perseorangan penonton harus mampu melihat dengan jelas penampilan artis,

latar/layar, sebagaimana juga dengan jelas mendengar pidato, musik, dan suara.

2. Desain auditorium harus memikirkan kenyamanan penonton, keamanan terhadap api,

kualitas dari akustik, sistem suara, dan juga pencahayaan

3. Teknologi pada panggung dan fasilitasnya akan terus berkembang seiring dengan jaman

Sebuah gedung pertunjukan seni akan memiliki bentuk dan ukuran yang berbeda sesuai

pertunjukan yang ditampilkan (Strong, 2010: 7). Salah satunya gedung konser musik yang harus

mampu mewadahi dan melengkapi standar dari genre musik yang ada tentunya yang cocok

membutuhkan sebuah gedung konser untuk menampilkan seni tersebut. Menurut Judith Strong

dalam bukunya Theatre Building a Design Build maka genre musik yang cocok adalah sebagai

berikut :

Page 5: BAB II PEMAHAMAN TERHADAP GEDUNG KONSER MUSIK ... II.pdf · c. Tarling, adalah seni musik dari sekitar Cirebon, dengan memadukan alat gitar dan seruling. d. Kolintang, adalah musik

10

a) Symphony Concert

b) Orchestra

c) Blues and Country

d) Jazz

e) Pop/Rock

2.1.4 Standar Internasional pada Gedung Konser Musik

Gedung konser musik memiliki standar – standar yang harus diperhatikan agar suatu

suatu gedung konser memiliki identitas dan fasilitas yang juga terdapat di gedung – gedung yang

sudah ada di dunia. Oleh karena itu, beberapa langkah yang dilakukan dalam menentukan

standar internasional tersebut adalah sebagai berikut :

1. Studi literatur yang berwawasan internasional

Literatur dengan wawasan internasional berarti di dalamnya telah terdapat standar –

standar ruang dan juga fasilitas yang harus ada pada sebuah gedung konser. Selain itu,

didalamnya juga terdapat studi – studi kasus mengenai beragamm gedung konser yang ada di

Eropa dan Amerika yang notabene merupakan acuan utama dalam merumuskan standar

internasional yang di maksud.

Berikut merupakan beberapa judul buku dalam merumuskan standar pada gedung konser musik :

a) Ian Appleton, Buildings for the Performing Arts, 2nd

ed.

b) Judith Strong, Theatre Building A Design Guide

c) Barron, Michael, Auditorium Acoustics and Architectural Design, 2nd

ed

2. Studi terhadap proyek sejenis

Studi pada proyek sejenis berarti melakukan kunjungan pada gedung konser musik yang

dikenal memiliki kualitas akustik yang baik dan telah dikenal di Indonesia sebagai salah satu

gedung terbaik dalam menyelenggarakan konser musik. diantaranya sebagai berikut :

Gambar 2.1 Buku Referensi yang digunakan dalam merancang gedung konser

Page 6: BAB II PEMAHAMAN TERHADAP GEDUNG KONSER MUSIK ... II.pdf · c. Tarling, adalah seni musik dari sekitar Cirebon, dengan memadukan alat gitar dan seruling. d. Kolintang, adalah musik

11

a) Aula Simfonia, Jakarta – Indonesia

b) The Sage Gateshead, Newcastle – Inggris

c) The Opera, Copenhagen – California

3. Skala Penyelenggaraan Konser :

Dalam sebuah konser musik, terdapat beberapa standar yang harus dipenuhi yang

merupakan fasilitas yang harus ada dalam sebuah konser dengan skala international. Yakni

sebagai berikut :

a) Pengisi Acara

Dalam sebuah konser musik dengan skala internasional, paling tidak terdapat

minimal 3 artis atau kelompok yang dijadikan sebagai bintang tamu, dan juga terdapat 3

artis nasional yang berlaku sebagai pengiring, atau bisa juga sebagai band kolaborasi

dengan band internasional. (Natsyora, 2015)

b) Penonton

Sebuah konser musik yang berstandar internasional, memiliki target penonton

yang ditentukan pada tabel berikut :

No Jenis pertunjukan Kapasitas tempat duduk

Pusat ibu kota

1 Opera house 1600-2000

2 Dance Theater 1200-1500

3 Concert Hall 1500-2000

4 Recital Room 600-800

5 Drama 750-900

Arena 2000

7 Drama theatre 750-900

8 Small and medium-scale drama 150-350, 350-500

Pusat Daerah

1 Concert hall 1200-1700

2 Touring theatre 900-1400

3 Drama theatre 750-900

4 Arena 2000 +

5 Small and medium-scale drama 150-350, 350-500

Pusat kota

1 Community theatre 150–350

2 Arts workshop 150–350

3 Amateur theatre 150–350

Pusat kawasan

1 Community school 150–350

Tabel 2.1 Target Penonton Gedung Konser

Sumber : Appleton 2008:138

Page 7: BAB II PEMAHAMAN TERHADAP GEDUNG KONSER MUSIK ... II.pdf · c. Tarling, adalah seni musik dari sekitar Cirebon, dengan memadukan alat gitar dan seruling. d. Kolintang, adalah musik

12

2.2 Desain dalam Gedung Konser Musik Internasional

Menurut Quentin Pickard dalam bukunya The Architect Handbook, Dalam sebuah

gedung pementasan seni, terdapat 3 kelompok ruang yakni :

1. Resepsionis /Front of The house : entrance hall, foyers, ticket box, toilets, koridor dan

tangga

2. Auditorium : Studio/ Main Seating Area

3. Panggung/Back Stage : Panggung utama, ruang ganti, area belakang panggung.

Detail ruang dapat dilihat pada gambar 2.2 :

Gedung Konser Musik merupakan salah satu sarana rekreasi sehingga diperlukan sebuah

fasilitas hiburan sebagai faktor utama. Namun, faktor lain sebagai pendukung juga harus

dipenuhi untuk memuaskan segala aspek yakni marketing, lokasi, aksesibilitas, dan standar dari

bangunan.

Pengalaman yang didapat pengunjung tidak dibatasi oleh waktu yang dihabiskan dalam

auditorium. Menurut Ian Appleton dalam bukunya Building of The Performing Art Second

Gambar 2.2 Diagram Kelompok Ruang

Sumber : Pickard, 2002:370

Penyimpanan Alat Musik dan

Ruang Kerja

Seni Rupa : Ruang Pameran pada

Foyer, atau galeri yang terpisah

Service Tambahan :

Bar/Café Restaurant

Tourist Information

Shop

Museum

Akses Utama pada Fasilitas

Tangga Utama, Lift, Korridor, dan akses untuk kaum disable

Front of House

Bagian Entrance dan Akses Menujuer Jalan

Box Office

Kantor Administrasi

Box Theatre

Pengisi acara :

Ruang Kerja dan

Studio

Latihan/Eksperimental

Loading Dock dan

Ruang kerja bagian

scenery, costume, dan

gudang Ruang Conference dan Pendidikan

Fasilitas Lain :

Ruang Pendidikan

Studio Seni Rupa dan Gudang

Penyimpanannya

Studio Photografy

Studio Rekaman

Ruang Pemanasan/Latihan Kedap Suara

Fasilitas Multimedia (Sound/Lighting)

Kantin Staff

Lounge

Toilet dan Fasilitas Kebersihan

Auditorium Utama (Panggung)

Page 8: BAB II PEMAHAMAN TERHADAP GEDUNG KONSER MUSIK ... II.pdf · c. Tarling, adalah seni musik dari sekitar Cirebon, dengan memadukan alat gitar dan seruling. d. Kolintang, adalah musik

13

Edition, titik dari bangunan Gedung Pementasan Seni dapat menentukan pengalaman yang

didapat pengunjung dapat dilihat dari :

a) Urutan aktifitas dari dan menuju panggung pementasan : Kualitas entrance, foyer,

toilet, lobby, dan auditorium

b) Kualitas dari pementasan acara : Kemampuan untuk melihat dan mendengar, isi dari

acara entah konser atau theater, dan kemampuan dari seniman, directors/

choreographer /conductor.

c) Aktifitas Pendukung : Makan dan minum untuk pengunjung, galeri seni dan toko

souvenir

d) Pelayanan staff kepada publik : Keramah tamahan, akses menuju tempat duduk,

penunjuk arah yang jelas.

2.2.1 Ruang Front Of House (FOH) pada Gedung Konser Musik Internasional

Bagian Front of House merupakan sebuah kelompok ruang pada gedung pementasan seni

yang memiliki peran untuk memberikan kesan awal kepada pengunjung, karena bagaimana

kualitas dari front of House akan memberikan kesan dan pengalaman keseluruhan dari bangunan.

Oleh karena itu, desain pada kelompok ruang front of house harus dibuat nyaman, artistik, dan

mengandung unsur hiburan maupun pendidikan.

Fungsi dari kelompok ruang front of house adalah sebuah ruang yang dimiliki oleh

public, dalam hal ini adalah pengunjung dari gedung pementasan seni dan juga terdapat fasilitas

– fasilitas pendukung untuk menambah kenyamanan pengunjung. Sehingga ruang front of house

dibagi 2 yakni :

1. Ruang Publik / Public Area :

(a) Entrance lobby dan drop-off, (b) foyer dan sirkulasi pengunjung, (c) Box office dan

Loket tiket (Gambar 2.1), (d) Reception dan konter informasi, (e) Exhibition Area

(Gambar 2.2), (f) Toko souvenir, (g) Tempat Penitipan barang/Cloakroom, (h)Toilet,

(Gambar 2.3), (j) Ruang Konferensi (Hospitality Suites), (k) Bar (lGambar 2.4), (l) Area

Pameran.

Page 9: BAB II PEMAHAMAN TERHADAP GEDUNG KONSER MUSIK ... II.pdf · c. Tarling, adalah seni musik dari sekitar Cirebon, dengan memadukan alat gitar dan seruling. d. Kolintang, adalah musik

14

2. Ruang Pendukung / Support Area

(a) Kantor manajer dan kantor keamanan, (b) Toko peralatan, (c) Ruang Pertolongan

Pertama/ First Aid Room, (c) Ruang ganti, (d) Ruang pengarahan (e) Kantor telepon ,

internet dan surat, (f) Box office manajer dan kantor kas, (g) Ruang Merchandise , (h)

Dapur, (i) Ruang Cleaning Service

2.2.2 Desain Auditorium pada Gedung Konser Musik

Auditorium merupakan bagian utama dari sebuah gedung konser musik. Dimana di

dalamnya terdapat interaksi yang intens antara pemain seni dan penontonnya. Pada desain

auditorium, akan dijelaskan standar – standar yang baik dan nyaman dalam mendesain

auditorium.

Konter Informasi di Royal & Derngate

Theatres, Northampton, UK

Sumber : Strong , 2010 : 49

Exhibition Area di Royal & Derngate

Theatres, Northampton, UK

Sumber : Strong , 2010 : 57

Bar di Northern Stage, Newcastle, UK

Sumber : Strong , 2010 : 52

Foyer di Bridgewater Hall, Manchester

Sumber : Strong , 2010 : 47

Gambar 2.3 Ruang Front of House pada gedung

Page 10: BAB II PEMAHAMAN TERHADAP GEDUNG KONSER MUSIK ... II.pdf · c. Tarling, adalah seni musik dari sekitar Cirebon, dengan memadukan alat gitar dan seruling. d. Kolintang, adalah musik

15

A. Tata Panggung/Stage

Panggung adalah tempat pemain musik mengekspresikan musiknya kepada penonton.

Panggung musik akan memiliki karakter yang berbeda dengan jenis seni lain yang ada pada

sebuah gedung pertunjukkan seni seperti panggung seni musik dan panggung theater.

Dalam mendesain panggung, langkah awal yang dilakukan adalah memilih karakteristik

yang spesifik dari musik seperti ; musik klasikal. Pop/Rock, Jazz, Opera, tarian, musical – dan

kemudian menentukan skala dari pementasan, yakni dalam skala besar, sedang, ataupun kecil.

Semua keputusan ini akan berdampak pada jumlah penonton, jumlah seniman, staff teknikal dan

juga manajemen dari produksi (Appleton, 2008:106)

Berdasarkan dari karakteristik jenis musik yang ada, maka tiap – tiap jenis panggung

yang cocok untuk digunakan pada gedung konser adalah sebagai berikut :

1. Orchestra dan Choral Classical Music

Jenis musik ini menggunakan tata panggung yang diletakkan satu arah dengan arah

pandang penonton, artinya mata penonton hanya terkunci pada satu arah pandang saja. Jenis

panggung yang biasa digunakan pada pementasan seni musik ini yakni kombinasi dengan variasi

bentuk persegi dan auditorium berbentuk kipas. (Appleton,2008:106)

Gambar 2.4 a) Panggung dengan hubungan searah, (b) Panggung dengan sebagian

penonton mengelilingi panggung pada balkon samping dan belakang (c) Penonton mengelilingi panggung dengan atau tanpa balkon

Sumber : Appleton, 2008:107

Page 11: BAB II PEMAHAMAN TERHADAP GEDUNG KONSER MUSIK ... II.pdf · c. Tarling, adalah seni musik dari sekitar Cirebon, dengan memadukan alat gitar dan seruling. d. Kolintang, adalah musik

16

2. Jazz/Blues dan Pop/Rock

Pada pementasan jazz formal, suasana panggung memiliki kemiripan dengan jenis

panggung musik Orchestra dan Choral Classical Music yakni memiliki satu arah pandang

dengan mata terkunci pada satu arah pandang. Namun lebih terdapat sebuah kesan yang teatrikal

dalam presentasi musik pop dan rock, sehingga panggung berkembang dengan lighting dan

sound effect. Lalu dipadukan peralatan latar/background visual yang dapat berubah – ubah

sehingga dibutuhkan side stage atau back stage untuk mempersiapkannya. (Appleton, 2008:107)

Panggung jazz yang tergolong besar, dimana didalamnya sudah termasuk jazz band,

instrumentalis, dan penyanyi memikih dimensi : lebar 9 m, panjang 6 meter, dan tinggi 900 mm.

dengan layout panggung dapat ditata sesuai dengan pemain instrument.

Gambar 2.7 Garis Pandang Artis/Pengisi Acara

Sumber : Appleton, 2008:131

Gambar 2.6 a) Desain Platform Panggung pada Gedung konser jenis classical

Sumber : Appleton, 2008:143

Gambar 2.5 Perletakan instrumentalis pada panggung jazz dan orkestra

Sumber : Appleton, 2008:144

Page 12: BAB II PEMAHAMAN TERHADAP GEDUNG KONSER MUSIK ... II.pdf · c. Tarling, adalah seni musik dari sekitar Cirebon, dengan memadukan alat gitar dan seruling. d. Kolintang, adalah musik

17

3. Lift Panggung

Lift panggung digunakan untuk menaikkan dan menurunkan properti konser musik yang

memiliki beban sedang dan disediakan di basement panggung. basement panggung memiliki

dimensi dengan ; tinggi minimal 2.500 mm, dan lebar ruang sampai dengan 7 – 10 m.

Gambar 2.8 Panggung musik Jazz/Blues dan Pop/Rock

Sumber : Appleton, 2008:107

Gambar 2.9 Aplikasi dari Lift Panggung untuk mengangkat alat musik

Sumber : Appleton, 2008:144

Page 13: BAB II PEMAHAMAN TERHADAP GEDUNG KONSER MUSIK ... II.pdf · c. Tarling, adalah seni musik dari sekitar Cirebon, dengan memadukan alat gitar dan seruling. d. Kolintang, adalah musik

18

B. Auditorium Seating

Penempatan tempat duduk dalam auditorium bergantung pada jenis format pementasan

– hubungan antara penonton dan artis – dan kualitas visual dan aural dari pertunjukkan tersebut.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam merancang seating dalam auditorium adalah sebagai

berikut :

1. Kepadatan Jumlah Tempat Duduk

Kepadatan dari jumlah tempat duduk bergantung pada dimensi dari kursi dari penonton.

Semakin besar dimensi kursi akan membuat kapasitas menjadi lebih sedikit. Apabila dimensi

kursi semakin kecil maka akan menambah jumlah kursi tetapi mengurangi kenyamanan dari

penonton. Segi kenyamanan merupakan hal yang harus diperhitungkan, terutama kenyamanan

area kaki dari penonton.

Dalam penempatan tempat duduk tradisional, jumlah maksimum dalam baris penonton

terdapat 22 kursi apabila terdapat 2 buah gangway di tiap ujung baris, dan 11 apabila gangway

hanya terdapat pada satu sisi saja. Maka dengan ini, gangways merupakan sebuah ruang pemisah

antara baris penonton atau dapat juga menjadi pembatas antara blok – blok baris penonton.

2. Spasi Baris ke Baris

Spasi dikondisikan oleh jarak antara dari sandaran kursi terdepan dengan dudukan bagian

depan kursi belakang. Dimensi kritis adalah saat orang melintasi yang barisan kursi. Untuk

tempat duduk tradisional minimum adalah 300 mm. Untuk Continental Seating jarak tidak

kurang dari 400 mm dan tidak lebih dari 500mm. Spasi dalam tiap baris dikondisikan dengan

Gambar 2.10 Lift Panggung Sumber : http://www.hydromech.in diakses pada 25 Maret 2015

Page 14: BAB II PEMAHAMAN TERHADAP GEDUNG KONSER MUSIK ... II.pdf · c. Tarling, adalah seni musik dari sekitar Cirebon, dengan memadukan alat gitar dan seruling. d. Kolintang, adalah musik

19

jarak antara ujung depan tempat duduk kursi terdepan dengan ujung belakang dari kursi di

belakangnya.

Jarak untuk penempatan adalah 300 mm dan dimensi ini meningkat seiring dengan

jumlah kursi dalam baris. Dengan meningkatnya jumlah tersebut dimensi dapat mencapai 400

mm dan tidak lebih dari 500 mm.

3. Seating Geometry

Penempatan tempat duduk biasanya menghasilkan tata kursi yang linear atau melingkar

dan terfokuskan pada artis. bentuk yang lebih kompleks adalah baris dengan sudut kemiringan

tertentu.

Baris tempat duduk melengkung sedikit lebih efisiesn dalam jumlah kursi penonton

namun akan meningkatkan biaya konstruksi dan sebaliknya pada baris penonton linear. Maka

Gambar 2.11Spasi antar baris kursi

Sumber : Appleton, 2008:120

Gambar 2.12 Jenis geometri penempatan tempat duduk

Sumber : Appleton, 2008:121

Page 15: BAB II PEMAHAMAN TERHADAP GEDUNG KONSER MUSIK ... II.pdf · c. Tarling, adalah seni musik dari sekitar Cirebon, dengan memadukan alat gitar dan seruling. d. Kolintang, adalah musik

20

kombinasi antara kedua jenis inin mungkin dilakukan demi mendapatkan jumlah penonton dan

kenyamanan terbaik.

4. Gangways

Dimensi lebar dari gang di dalam layout temat duduk dalam tiap tingkat auditorium

detentukan oleh fungsi mereka sebagai jalur evakuasi dan jumlah tempat duduk yang disediakan.

Lebar minimum adalah 1.100 mm dan dalam 1300 apabila ada dikondisikan untuk kursi roda.

5. Sightline

Seluruh penonton harus memliki pandangan yang tidak terganggu dan tidak terhalangi

terhadap pementas acara. Oleh karena itu garis pandang harus diperhatikan dalam pengaturan

tempat duduk penonton sebagai berikut.

a) Sightline Horizontal

Gambar 2.14 Pengaturan Garis Pandang Penonton

Sumber : Pickard, 2002:382

Gambar 2.13 Penempatan Gangway pada baris kursi

Sumber : Appleton, 2008:121

Page 16: BAB II PEMAHAMAN TERHADAP GEDUNG KONSER MUSIK ... II.pdf · c. Tarling, adalah seni musik dari sekitar Cirebon, dengan memadukan alat gitar dan seruling. d. Kolintang, adalah musik

21

b) Sightline Vertical

6. Balcony

Dengan jumlah kursi yang banyak maka baris tempat duduk akan sekaligus menjadi

panjang sehingga penonton yang duduk dibelakang akan terganggu. Demi menjaga kenyamanan

penonton terutama yang duduk di bagian belakang, maka dapat dilakukan dengan menggunakan

balkon sebagai berikut :

Gambar 2. 16 Pengaturan Garis pandang vertical

Sumber : Pickard, 2002 :382

Gambar 2.15Sudut Pandang Penonton

Sumber : Pickard, 2002:382

Page 17: BAB II PEMAHAMAN TERHADAP GEDUNG KONSER MUSIK ... II.pdf · c. Tarling, adalah seni musik dari sekitar Cirebon, dengan memadukan alat gitar dan seruling. d. Kolintang, adalah musik

22

Perbandingan maksimal dari jarak D:H adalah 1:1 untuk sebuah gedung konser. Garis

pandang dari balkon menuju panggung tidak boleh lebih dari 30 derajat dan baris paling

belakang harus punya pandangan yang bebas menuju panggung.

7. Dimensi Tempat Duduk

Penonton memiliki dimensi tubuh yang berbeda antara satu dengan yang lainnya. Oleh

karena itu dibuat standar ukuran kursi untuk membantu menyimpulkan dimensi kursi yang

dibutuhkan dalam gedung pertunjukkan. Sebagai berikut :

Gambar 2.18 Petunjuk dimensi untuk tempat duduk

Sumber : David, 2003 : 60

Sumber : David, 2003 : 60

Tabel: 2.2 Dimensi Tempat Duduk

Gambar 2. 17 Petunjuk dimensi untuk Balcony Sumber : Pickard, 2002 :381

Page 18: BAB II PEMAHAMAN TERHADAP GEDUNG KONSER MUSIK ... II.pdf · c. Tarling, adalah seni musik dari sekitar Cirebon, dengan memadukan alat gitar dan seruling. d. Kolintang, adalah musik

23

Tabel 2.2 menjabarkan mengenai dimensi-dimensi standar tempat duduk pada gedung

pertunjukan. Standar tersebut menjadi acuan dalam mendesain sehingga memberikan rasa

nyaman yang tepat untuk penonton.

2.2.3 Ruang Back Stage pada Gedung Konser Musik

Ruang backstage adalah fasilitas pendukung agar acara dari gedung pementasan berjalan

lancar. Ruang Backstage digunakan oleh pengisi acara untuk mempersiapkan acara dan sebagai

relaksasi atau penyegaran dan dirancang kepada pengisi acara dengan usia beragam(anak – anak,

dewasa, dan kaum disable). Fasilitas dari back stage adalah sebagai berikut :

1. Dress Room/ Ruang Rias

Dimensi dari ruang rias disesuaikan dengan tipe pementasan yang akan

ditampilkan karena tiap pementasan akan terdapat jumlah pengisi acara yang berbeda.

(Appleton, 2008:174)

a) Ruang Ganti Pengisi Acara Jazz, Pop/Rock

Tabel: 2.3 Jumlah Pengisi acara jazz, pop/rock

Gambar 2.19 Petunjuk Handrail pada sisi depan balkon

Sumber : Appleton, 2008 : 115

Sumber : Appleton,2008:175

Page 19: BAB II PEMAHAMAN TERHADAP GEDUNG KONSER MUSIK ... II.pdf · c. Tarling, adalah seni musik dari sekitar Cirebon, dengan memadukan alat gitar dan seruling. d. Kolintang, adalah musik

24

b) Ruang Ganti Pengisi Acara Orchestra, Classical Music, Choir

Pengertian ruang ruang pada table di atas adalah sebagai berikut (Appleton,2008:176) :

Single Room : Single room adalah ruang ganti tunggal yang biasanya digunakan oleh

artis utama dalam sebuah gedung pertunjukkan. Memiliki kapasitas kecil (1 – 2 orang

) dengan fasilitas relaksasi, TV, kamar mandi dalam, dan make up. Luasan dari ruang

ini minimal 15 m2

Shared Room : jumlah maksimal pengguna ruang ini adalah 4 orang. Didalamnya

terdapat meja, kursi, lemari pakaian, dan lain – lain. selain itu, juga terdapat kamar

mandi untuk tiap orang yang ada didalamnya. Luasan Ruang termasuk Shower

mencapai 18 m2

Communal Room : Jumlah pengguna ruang ini tidak lebih dari 20 orang. Didalamnya

terdapat meja, kursi, lemari pakaian, dan lain – lain. Dengan kapasitas kamar mandi

adalah 1 kamar mandi untuk 4 orang. Ruang gerak 1.5 – 3m2 per orang. Kombinasi

antara 2 communal room dapat membuat ruang yang lebih besar untuk ruang

pemanasan dan ruang meeting.

2. Green Room :

Green Room adalah ruang yang digunakan sebagai ruang umum dari pengisi acara untuk

beraktivitas sosial, istirahat, penyegaran, dan hiburan. Besarnya tergantung pada jumlah pengisi

acara kecuali terdapat penggunaan tertentu seperti meeting, rehearsal(pemanasan), ruang ganti

ekstra. (Appleton,2008:179)

Didalamnya juga dibutuhkan gudang untuk membantu perlengkapan dan kebutuhan

tertentu. Selain itu, dalam fungsinya sebagai penyegaran, ruang ini dapat ditambahkan dapur

yang menyediakan makanan untuk semua staff di dalam gedung.

Tabel: 2.4 Jumlah Pengisi acara jazz, pop/rock

Sumber : Appleton,2008:175

Page 20: BAB II PEMAHAMAN TERHADAP GEDUNG KONSER MUSIK ... II.pdf · c. Tarling, adalah seni musik dari sekitar Cirebon, dengan memadukan alat gitar dan seruling. d. Kolintang, adalah musik

25

3. Ruang Latihan

Ruang ini diperlukan oleh pengisi acara untuk berlatih sebelum acara dimulai. Musisi dan

penyanyi akan membutuhkan 15 m2 dengan piano yang kualitas akustiknya diperhatikan. Selain

itu, ruang untuk penari dibutuhkan dengan ruang minimal 100 m2 dengan fasilitas cermin, lantai

kayu, dan alat pendukung lainnya.

4. Ruang Berkumpul Orchestra dan Choir (Assembly Point)

Adalah area dalam acara orchestra atau choir untuk berkumpul sebelum memasuki

panggung. didalamnya terdapat sebuah lobby karena sebelum pengisi acara masuk, area ini akan

disorot oleh musik dan lampu. Area yang dibutuhkan sampai dengan 1 m2 per orang.

(Appleton,2008:180)

5. Pintu Panggung atau Entrance Artis

Pintu masuk termasuk dalam lobby yang terpisah dan disertakan kanopi. Syarat yang

harus diperhatikan adalah sebagai berikut; Terdapat akses langsung menuju panggung, tanpa

melalui ruang lainnya, terdapat akses masuk menuju ruang laltihan dan green room, terdapat

stand security yang dipantau oleh control room (Appleton,2008:181)

2.2.4 Utilitas Auditorium pada Gedung Konser Musik

Bagian utilitas pada gedung merupakan salah satu bagian yang paling krusial dalam

mendesan gedung pertunjukkan seni, hal ini mencakup penataan akustik, pencahayaan, pemadam

api, dll dimana akan sangat penting untuk menunjang kualitas acara dan kenyamanan penonton.

Gambar 2.20 Contoh Ruang Pemanasan dan Latihan

Sumber : Appleton, 2008:199

Page 21: BAB II PEMAHAMAN TERHADAP GEDUNG KONSER MUSIK ... II.pdf · c. Tarling, adalah seni musik dari sekitar Cirebon, dengan memadukan alat gitar dan seruling. d. Kolintang, adalah musik

26

1. Lighting

Didalam Gedung pertunjukkan seni, sistem pencahayaan sangat penting untuk memberikan

kesan dramatis dalam sebuah acara musik. Meskipun fungsinya tidak sekrusial dalam pentas

theater karena lebih menjadi estetika didalam panggung saja. Pengaturan lighting memiliki

karakteristik sesuai jenis musik yang ditampilkan. Untuk tingkat illuminasi pada gedung konser

yaitu sebesar 100 lux, sedangkan untuk ruang lain seperti foyer/hall yaitu 200 lux (Mirayani,

2008). Pencahayaan dalam auditorium mencakup :

a) Pencahayaan Pengisi acara :

Posisi pencahayaan di dalam auditorium terdapat pada langit langit dari

ruanganan, dinding samping dan belakang, balkon bagian depan, dan terdapat di bawah

tempaat duduk. Arah dari lighting menuju panggung dengan penerangan yang jelas.

Tiap posisi lampu memerlukan akses untuk teknisi untuk mengganti atau

memodifikasinya dan aksesnya cukup menggunakan tangga pada dinding dan lighting

bridge pada langit – langit.

Penggunaan spotlight dipasang di belakang auditorium atau pada lighting bridge

di langit – langit. Tradisi pada musik orchestra dan choir adalah menggunakan

iluminasi pada panggung selama pertunjukkan berlangsung.

b) Pencahayaan pada Auditorium

Dalam pencahayaan untuk sirkulasi dan area tempat duduk untuk penonton untuk

mengitari auditorium, membaca program acara, dan lain – lain, lampu dekoratif

kemudian mendukung fitur arsitektural didalam gedung. Pencahayaan auditorium

biasanya menggunakan teknollogi dimmed.

c) Pencahayaan darurat

Adalah pencahayaan untuk menunjukkan bagaimana sirkulasi menuju pintu

darurat terdekat. Lampu yang digunakan dapat berupa lampu ber watt kecil yang

diletakkan pada lantai ruang.

d) Pencahayaan untuk bekerja

Adalah pencahayaan yang digunakan dengan tingkat yang sedang, dan digunakan

untuk membersihkan dan merawat fasilitas auditorium. Pencahayaan ini merupakan

sistem yang terpisah saat auditorium tidak digunakan.

Page 22: BAB II PEMAHAMAN TERHADAP GEDUNG KONSER MUSIK ... II.pdf · c. Tarling, adalah seni musik dari sekitar Cirebon, dengan memadukan alat gitar dan seruling. d. Kolintang, adalah musik

27

e) Blue Lights

Area yang diakses oleh teknisi pada saat berlangsungnya acara memerlukan

sebuah pencahayaan dengan level rendah dengan warna biru agar tidak terlihat oleh

penonton.

Berdasarkan deskripsi dari jenis lampu yang ada diatas, maka perletakannya pada

sebuah gedung auditorium dapat dilihat pada gambar berikut :

2. Akustik

Perlengkapan suara pada penjelasan berikut dibutuhkan pada sebagian besar desain

auditorium. Letak dari pengeras suara untuk mendukung performa pengisi acara membutuhkan

amplifikasi contohnya pada konser dengan musik rock dan pop. Tujuannya adalah untuk

menentukan lokasi loudspeakers utama yang suaranya akan didistribusikan ke seluruh penonton.

Gambar 2.21 Tipikal Perletakan Lampu pada Auditorium

Sumber : Strong, 2010:134

Page 23: BAB II PEMAHAMAN TERHADAP GEDUNG KONSER MUSIK ... II.pdf · c. Tarling, adalah seni musik dari sekitar Cirebon, dengan memadukan alat gitar dan seruling. d. Kolintang, adalah musik

28

Pada panggung pop/Jazz, loudspeakers diletakkan di setiap sisi panggung.

Berbagai macam posisi speaker di dalam auditorium diletakkan di bagian sisi dan

belakang dinding, langit – langit auditoroium, balkon, bahkan mungkin saja diletakkan

di bawah lantai dari tempat duduk. Lokasi dari speaker membutuhkan sambungan yang

tidak terganggu dari speakers menuju penonton. (Barron,2009:166)

Untuk membuat suara yang jernih, frekuensi suara yang mampu ditangkap oleh telinga

harus mencapai rata – rata 500, 1000, dan 2000 hz. Dan jangkauan suara untuk gedung dengan

fungsi musik adalah antara -2 sampai +2 dB. (Barron,2009:198)

Bunyi yang harus dihindari dalam sebuah auditorium adalah hadirnya suara suara yang

tidak diinginkan akibat pantulan suara yang tidak sempurna. Menurut Doelle (1990;64) ada

delapan jenis bunyi yang harus dihindari, yakni :

a) Gema (echoes)

Gema adalah suara yang dipantulkan oleh permukaan yang jauh, sehingga suara

yang terpantul tertunda cukup lama dan terdengar menjadi bunyi yang berbeda dari

sumber suara itu sendiri.

b) Pemantulan yang Berkepanjangan ( long delayed reflection )

Pemantulan yang berkepanjangan mirip dengan gema, namun penundaan waktu

yang terjadi antara bunyi langsung dan bunyi pantul lebih singkat daripada gema.

c) Gaung

Gaung adalah cacat akustik yang terdiri atas gema – gema kecil yang berurutan

dengan cepat. Sebuah ruang dengan daya pantul yang tinggi akan membuata bunyi

Gambar 2.22 Tata letak sound Sumber : Strong , 2010 : 132

Page 24: BAB II PEMAHAMAN TERHADAP GEDUNG KONSER MUSIK ... II.pdf · c. Tarling, adalah seni musik dari sekitar Cirebon, dengan memadukan alat gitar dan seruling. d. Kolintang, adalah musik

29

memantul secara berlebihan sehingga mengakibatkan bunyi yang sulit dimengerti

dengan jelas.

d) Pemusatan Bunyi

Pemusatan bunyi diakibatkan pada permukaan cekung, sehingga distribusi

penyebaran bunyi tidak merata dan hanya terpusat pada satu titik. Pemusatan bunyi

ini dapat dihindari dengan membuat permukaan yang berpenyerap bunyi atau difus (

tidak rata/tidak beraturan)

e) Ruang Gandeng ( coupled spaces)

Adalah cacat akustik yang terjadi akibat ruang yang berhubungan dengan

auditorium, seperti foyer dan ruang tangga, maka kedua ruang tersebut akan

membentuk ruang gandeng. Selama ada rongga udara antar ruang yang berhubungan

tersebut, maka akan terjadi bunyi dengung yang masuk dari ruang lain meski akustik

dari auditorium sudah baik.

f) Distorsi

Merupakan gangguan bunyi yang terjadi akibat ketidak seimbangan permukaan

dinding sehingga bunyi yang terserap terjadi perubahan kualitas yang tidak

dikehendaki.

g) Bayangan Bunyi

Merupakan cacat akustik saat bunyi terhalang dari sumbernya menuju ke

penonton. Masalah ini terjadi akibat tempat duduk di bawah balkon yang menonjol

terlalu jauh dengan kedalaman lebih dari dua kali tingginya.

h) Bisikan (whispering gallery)

Merupakan cacat akustik yang disebabkan oleh bunyi yang memiliki frekuensi

tinggi lalu kemudian cenderung merangkak di sepanjang permukaan dinding

auditorium yang berbentuk cekung (setengah bola).

3. Penggunaan Bahan Penyerap Bunyi

Lapisan Penyusun dinding terdiri dari material yang memantulkan suara sehingga kualitas

suara yang ada mampu dinikmati oleh seluruh tempat duduk penonton. Maka dari itu,

penyampaian bunyi diperkuat pemantulannya dari depan auditorium untuk memantulkan bunyi

secara langsung ke tempat duduk bagian belakang dimana bunyi langsung (direct sound)

terdengar paling lemah.

Page 25: BAB II PEMAHAMAN TERHADAP GEDUNG KONSER MUSIK ... II.pdf · c. Tarling, adalah seni musik dari sekitar Cirebon, dengan memadukan alat gitar dan seruling. d. Kolintang, adalah musik

30

Penggunaan material penyerap bunyi sangat disarankan untuk mendapatkan akustik yang

baik dan penerapan dari bahan tersebut dapat dipasang pada dinding ruang ataupun digantung

(Doelle 1990:33). Material yang memiliki penyerapan bunyi yang baik adalah sebagai berikut :

a) Bahan Berpori

Bahan ini menyerap energy bunyi yang datang dan menyerapnya sebagian besar

dari bunyi di dalam pori – pori, kemudian sisa dari bunyi tersebut dipantulkan oleh

permukaan bahan. Penyerapan bunyinya lebih cocok pada bunyi berfrekuensi tinggi

Contoh bahan ini adalah : papan serat(fiber board), Plasteran lembut (soft

plaster), mineral wools, dan selimut isolasi.

b) Panel Penyerap

Panel Penyerap merupakan sebuah bahan solid yang kedap fan dipasang pada

lapisan yang padat namun didalamnya terdapat suatu rongga sebagai pemisah. Panel

ini cocok digunakan pada suara yang berfrekuensi sedang dan tinggi dan merupakan

penyerap bunyi yang efisien karena mampu membuat dengung yang merata pada

seluruh jangkauan frekuensi. Material ini mudah disusun saat pemasangannya

sehingga dapat dibentuk sesuai desain yang diinginkan karena tersedia dalam

berbagai ukuran.

Contoh dari bahan ini adalah : panel kayu, dan hardboard, gypsum board, langit-

langit plesteran yang digantung, pleteran berbulu, plastik board tegar,jendela, kaca,

pintu, lantai kayu dan panggung.

Gambar 2.23 Bahan Berpori

(Sumber : Templeton, 2001:83)

Berpori-pori Berpori-pori dan

permukaannya berperforasi

Berpori-pori dan

bercelah udara

Membran tipis

Gambar 2.24 Penyerap Panel

(Sumber : Templeton, 2001:84)

Page 26: BAB II PEMAHAMAN TERHADAP GEDUNG KONSER MUSIK ... II.pdf · c. Tarling, adalah seni musik dari sekitar Cirebon, dengan memadukan alat gitar dan seruling. d. Kolintang, adalah musik

31

c) Karpet

Karpet memiliki sifat mereduksi suara yang baik saat digunakan sebagai dinding

maupun sebagai alas pada auditorium. Semakin tebal lapisan karpet yang digunakan,

maka semakin besar pula daya serapnya terhadap bising yang ditimbulkan.

4. Ruang Kontrol

Ruang ini biasanya terletak di bagian belakang tengah dari sebuah auditorium dimana

operator memiliki pandangan yang tidak terganggu menuju panggung. Pada sebuah gedung

konser, ruang control lebih mencakup kepada pengaturan lighting dan latar. Dengan dimensi

minimal lebar 3 m, Panjang 2,5 m, dan tinggi 2,4 m. pengisi ruang telah terhitung operator dan

juga asistennya dengan berbagai alat control baik dalam segi musical maupun lighting.

Pada gedung konser musik, ruang control dilengkapi beberapa fasilitas khusus yakni

recording dan Amplifier. Selain itu, juga dapat ditambahkan fasilitas proyeksi viseal seperti

video proyektor untuk membantu konser pop/rock yang dapat dikombinasikan dengan scenic

stage.

Gambar 2.25 Contoh Aplikasi Ruang Kontrol

Sumber : Appleton, 2008:186

Gambar 2.26 Ruang kontrol yang Gedung Konser Musik

Sumber : Strong , 2010:135

Page 27: BAB II PEMAHAMAN TERHADAP GEDUNG KONSER MUSIK ... II.pdf · c. Tarling, adalah seni musik dari sekitar Cirebon, dengan memadukan alat gitar dan seruling. d. Kolintang, adalah musik

32

5. Sistem Penghawaan

Pengunaan sistem penghawaan pada gedung auditorium lebih cocok menggunakan AC

central untuk memudahkan sirkulasi udara pada bangunan yang bersifat bentang lebar. AC

sentral menggunakan alat pendingin (chiller). Sistem AC sentral menggunakan alat pendingin

(chiller) yang terletak pada suatu ruang khusus yang kemudian akan mensuplai udara dingin (air

chilled system) atau air dingin (water chilled system) ke seluruh ruangan.

(http://mengerjakantugas.blogspot.com/2009/07/penghawaan-buatan.html). Standar kenyamanan

sebuah ruang (Termal Comfort) berkisar antara 18o-

-20oC, selisih suhu pada ketinggian 0,5m –

1,5m diatas lantai kurang dari 2oC. Volume ruang sangat erat hubungangnnya dengan sistemp

penghawaaan sehingga menjadi penentu besar dan kecilnya kebutuhan pengahawaan dalam

ruang. Sirkulasi udara pada auditorium dapat dilihat pada gambar berikut :

Sedangkan penggunaan sistem penghawaan pada ruang diluar auditorium dapat

menggunakan AC dengan sistem lain baik dengan split ataupun tetap menggunakan AC sentral.

6. Sistem Peringatan dan Pemadam Kebakaran

Detektor kebakaran merupakan alat yang mendeteksi secara dini adanya kebakaran agar

tidak berkembanga menjadi lebih besar. Dengan terdeteksinya sumber kebakarakan menjadi

sebuah intervensi untuk mematikan api denga cepat, sehingga dapat meminimalisir kerugian.

a) Detektor Asap

Merupakan alat pendeteksi asap yang sinyalnya akan diteruskan sehingga fire

alarm berbunyi (lihat Gambar 2.35). Luas cakupannya adalah 50 – 100 meter persegi.

Gambar 2.27Distribusi udara dingin dan udara panas

Sumber : Strong , 2010:85

Page 28: BAB II PEMAHAMAN TERHADAP GEDUNG KONSER MUSIK ... II.pdf · c. Tarling, adalah seni musik dari sekitar Cirebon, dengan memadukan alat gitar dan seruling. d. Kolintang, adalah musik

33

b) Detektor Panas

Berfungsi mendeteksi terjadinya perubahan energi thermal (panas) yang

diakibatkan oleh adanya api. Detektor panas memiliki dua type yaitu detektor dengan

batasanan suhu yang tetap, dan detektor yang mendeteksi peningkatan suhu secara

seketika. Batas suhu yang dideteksi minimal 58 o

C dengan jangkakauan hingga 50

msq

c) Sprinkle

Sprinkle adalah alat pemadam kebakjaran otomatis yang paling sederhana, dengan

baham pemadam berupa air, Sprinkle akan menyemburkan air dengan mendeteksi

asap di dalam sebuah ruangan. Pemipaan sprinkle harus berbeda dan dipisahkan

dengan pemipaan atau plumbing yang lain dan harus tersendiri, karena membutuhkan

daya tekan yang tinggi untuk menyuplai air pada semua ruangan. Jarak antar sprinkle

maksimal adalah 4,5 meter antar sprinkle.

d) Portable

Adalah alat pemadam api yang dilengkapi dengan alat pengukur tekanan

(pressure gauge) yang setiap saat dapat menunjukan adanya tekanan, sehingga

memudahkan pengontrolan efektifitas kinerja tabung.

e) Water (gas cartridge type) extinguishers ( merah )

Alat pemadam ini menggunakan air dan karbon dioksida sebagai baham

pemadam. Jenis pemadam ini cocok untuk memadamkan api yang membakar kertas

Gambar 2.28Smoke Detektor dan Heat Detector Sumber : Hill, 2004:70

Gambar 2.29 Sprinkle

Sumber : Hill, 2004:70

Page 29: BAB II PEMAHAMAN TERHADAP GEDUNG KONSER MUSIK ... II.pdf · c. Tarling, adalah seni musik dari sekitar Cirebon, dengan memadukan alat gitar dan seruling. d. Kolintang, adalah musik

34

dan kayu. Tidak boleh digunakan pada area-area yang terdapat peralatan yang

menggunakan listrik atau cairan kimia organic yang tidak larut didalam air

f) Carbondioxide extinguisher ( hitam )

Jenis pemadam ini menggunakan CO2 (karbon dioksida) sebagai bahan

pemadam. Alat pemadan ini akan mengeluarkan awan karbon dioksida dan partikel

COP padat pada saat digunakan. Jenis pemadam ini digunakan untuk area dimana

terdapat peralatan elektronik sehingga peralatan tersebut tidak rusak,seperti

instrument laboratorium,server,komputer,dsb.

g) Hidrant

Hydrant ini juga berfungsi untuk mempermudah proses penanggulangan ketika

bencana kebakaran melanda. hydrant merupakan sebuah fasilitas wajib bagi

bangunan-banguanan public seperti pasar tradisional maupun modern, pertokoan,

bahkan semestinya lingkungan perumahanpun harusnya ada fasilitas hydrant.

Terdapat dua jenis hydrant yaitu, hydrant dalam ruangan ( in door ) dan hydran di

luar ruangan (lihat Gambar 2.38). Pemasangan hydrant di dalam ruangan tergantung

pada luas ruangan dan luas gedung. Hydrant di luar ruangan berfungsi untuk

menyalurkan suplay air pada mobil pemadam kebakaran. Jarak antar hydrant

maksimal adalah setiap 200 meter.

Gambar 2.30 Water (gas cartridge type) dan Carbondioxide extinguisher Sumber : Hill, 2004:70

Gambar 2.31Hydrant indoor dan Hydrant outdoor

Sumber : Hill, 2004:70

Page 30: BAB II PEMAHAMAN TERHADAP GEDUNG KONSER MUSIK ... II.pdf · c. Tarling, adalah seni musik dari sekitar Cirebon, dengan memadukan alat gitar dan seruling. d. Kolintang, adalah musik

35

7. Sistem Keamanan Gedung

Close Circuit Televition merupakan alat perekam yang menggunakan satu atau lebih alat

perekam yang menghasilkan data berupa video ataupun audio dengan cara kerja mengirimkan

signal dengan cara tertutup melalui wireless atau kabel.

i. Jenis pengambilan gambar pada CCTV ada dua jenis yaitu hitam putih dan berwarna

ii. Type pengambilan jumlah gambar per detik adalah 1-6 FPS ( Frame Per Second )

sebagai standard untuk mengetahui tindak kejahatan, hingga 30 FPS untuk real-time

CCTV.

iii. Kamera CCTV ada yang dapat digerakkan ke kana-kiri atas-bawah dari jarak jauh,

dan ada juga yang bersifat statis. Moveable Camera ( dapat digerakkan ), Fixed

Camera ( statis ) Dome Camera, ( Estetis, simple, rapi )

iv. Cara penyimpanan rekaman adalah dengan menggunakan Tape atau DVR ( Digital

Video Recorder )

v. CCTV dihubungkan dengan layar monitor pada ruang monitoring.

8. Emergency Exit dan Tangga darurat

Dalam merancang emergency exit atau tangga darurat, hal yang perlu diperhatikan adalah :

a) Jarak Perjalanan

Pada sebuah umum dengan desain tradisional, jarak pintu dari gangway adalah 18

m, dan 15 m dari tiap tempat duduk yang ada dengan waktu evakuasi yang

dibutuhkan pada tiap tingkat auditorium minimal 2,5 menit.

CCTV Camera DVR Monitor

Coax Cable

Gambar 2.32 CCTV diagramatic

Sumber : Hill,2004:98

Page 31: BAB II PEMAHAMAN TERHADAP GEDUNG KONSER MUSIK ... II.pdf · c. Tarling, adalah seni musik dari sekitar Cirebon, dengan memadukan alat gitar dan seruling. d. Kolintang, adalah musik

36

b) Jumlah Pintu Keluar

Jumlahpintu keluar yang dibutuhkan tiap tingkat dari auditorium adalah minimal

2 pintu yang terpisah. Pada auditorium dengan kapasitas 500, minimal 2 pintu keluar

diperlukan dengan asumsi 250 orang membutuhkan 1 pintu keluar. Pada auditorium

yang lebih besar, perhitungan 250 orang untuk 1 pintu juga dapat diterapkan dengan

arah sirkulasi menjauhi panggung.

c) Lebar pintu keluar

Lebar dari pintu keluar telah diatur oleh regulasi. Perhitungan dasarnya adalah 45

orang per menit dengan jalur berukuran lebar 520 mm – 530 mm. regulasi pengaturan

lebar jalan dapat dilihat pada jalur berikut :

d) Rute Jalan Keluar

Jalan Keluar dari auditorium harus mengarah ke area yang aman. Lebar dari rute

keluar harus sama dengan pintu keluar agar tidak terjadi efek botol dimana penonton

Gambar 2.33 Aplikasi Emergency Exit

Sumber : Appleton, 2008:124

Tabel: 2.5 Standar Dimensi Pintu Keluar Berbanding Jumlah Penonton

Sumber : Appleton, 2008:125

Page 32: BAB II PEMAHAMAN TERHADAP GEDUNG KONSER MUSIK ... II.pdf · c. Tarling, adalah seni musik dari sekitar Cirebon, dengan memadukan alat gitar dan seruling. d. Kolintang, adalah musik

37

akan tersangkut saat keluar dan menimbulkan kepanikan. Apa bila terdapat tangga,

maka dimensi tangga adalah :

Anak tangga minimal 2 sampai dengan 16

Tinggi anak tangga 175 sampai dengan 275 dan dimensi tinggi harus konsisten

Penggunaan ram dengan sudut 115 derajat dengan panjang 10 meter

Rute harus terdiri dari material yang anti api.

2.2.5 Struktur pada Gedung Konser Musik

Sebuah gedung pertunjukan harus memiliki standar keamanan dan kenyamanan bagi

penggunanya sehingga diperlukan struktur yang kuat untuk mewujudkan kedua hal tersebut.

Karena fungsinya sebagai sebuah gedung pertunjukan, maka penonton harus mendapatkan

pandangan yang maksimal dan tidak terhalang apapun, salah satunya kolom struktur. Untuk itu,

harus diterapkan sistem struktur bentang lebar. Salah satu sistem yang sering digunakan dan

fleksibel membentuk struktur atap dari bangunan bentang lebar adalah Rangka Ruang

Struktur rangka ruang atau Space Frame System adalah suatu sistem konstruksi rangka

ruang dengan suatu sistem sambungan antara batang / member satu sama lain yang

menggunakan bola / ball joint sebagai sendi penyambungan dalam bentuk modul-modul segitiga

sehingga Space Frame ini mudah untuk dipasang, dibentuk dan dibongkar kembali

dan pelaksanaannya dapat dilakukan dengan cepat.

Gambar 2.34 Arah beban struktur rangka ruang

Sumber : Schodek:1999

Page 33: BAB II PEMAHAMAN TERHADAP GEDUNG KONSER MUSIK ... II.pdf · c. Tarling, adalah seni musik dari sekitar Cirebon, dengan memadukan alat gitar dan seruling. d. Kolintang, adalah musik

38

Sistem rangka ruang dikembangkan dari sistem struktur rangka batang dengan

penambahan rangka batang ke arah tiga dimensinya. Struktur rangka ruang adalah komposisi

dari batang – batang yang masing masing berdiri sendiri, memikul gaya tekan atau gaya tarik

yang sentris dan dikaitkan satu sama lain dengan sistem tiga dimensi atau ruang.

2.3 Pemahaman Terhadap Proyek Sejenis

Pemahaman terhadap proyek sejenis dilakukan dengan observasi langsung kepada sebuah

bangunan yang memiliki fungsi yang mendekati dengan judul skripsi yang dipilih. Studi pada

proyek sejenis berarti melakukan kunjungan pada gedung konser yang dikenal memiliki kualitas

akustik yang baik dan telah dikenal di Indonesia sebagai salah satu gedung terbaik dalam

menyelenggarakan konser musik. diantaranya sebagai berikut :

Gambar 2.35 Detail Struktur Ball Joint

Sumber : Schodek:1999

Penerapan Rangka Ruang yang Mudah di bentuk Sumber : Google Image

Penggabungan Rangka Ruang dengan Material Kaca

Sumber : Google Image

Gambar 2.36 Penerapan Struktur Rangka Ruang

Page 34: BAB II PEMAHAMAN TERHADAP GEDUNG KONSER MUSIK ... II.pdf · c. Tarling, adalah seni musik dari sekitar Cirebon, dengan memadukan alat gitar dan seruling. d. Kolintang, adalah musik

39

2.3.1 Aula Simfonia Jakarta

Nama Gedung : Aula Simfonia Jakarta

Owner : Grand Mirage Group

Arsitek : Stephen Tong

Lokasi : : Kemayoran, Jakarta Pusat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta, Indonesia

Fungsi : Gedung Konser/Concert Hall

Kapasitas : 1227 orang

Tahun : 2009

Aula Simfonia Jakarta merupakan concert hall pertama yang pernah dibangun di kota

Jakarta dengan kapasitas tempat duduk 1.400 kursi, termasuk kursi paduan suara dan orkestra.

Dari eksterior, bangunan ini memiliki gaya bangunan Eropa dengan warna putih dan pilar – pilar

corinthians sebagai penghias kolomnya.

1. Klasifikasi Penonton

Bronze

Silver

Gold

Platinum

Student

Gambar 2.37 Eksterior Aula Simfonia Jakarta

Sumber : Survey 25 Maret 2015

Gambar 2.38 Denah Tempat Duduk Sumber : Survey 25 Maret 2015

Page 35: BAB II PEMAHAMAN TERHADAP GEDUNG KONSER MUSIK ... II.pdf · c. Tarling, adalah seni musik dari sekitar Cirebon, dengan memadukan alat gitar dan seruling. d. Kolintang, adalah musik

40

Pintu masuk penonton berdasarkan dari klasifikasi penonton terdapat 2 buah yakni :

Entrance pada lantai 1 diperuntukan untuk klasifikasi bronze dan silver

Entrance pada lantai 2 diperuntukan untuk klasifikasi bronze, silver, gold, dan platinum

Area tempat duduk untuk student yang dimaksud adalah peserta paduan suara yang

sebagian besar merupakan siswa/siswi dari sekolah Kristen.

2. Jam Operasional

Aula Simfonia Jakarta hanya dibuka pada hari pagelaran konser. Selama tidak ada

konser, yang dibuka hanyalah box office (tempat penjualan tiket konser). Box office beroperasi

setiap hari Senin – Jumat mulai dari jam 10.00 – 17.00 WIB, Sabtu jam 12.00 – 16.00 WIB, dan

Minggu 09.30 – 12.00 WIB. Pada hari pagelaran konser, box office tetap buka dari jam 10.00 –

19.30 WIB.

Gambar 2.39 Diagram Organisasi Ruang Aula Simfonia

Sumber : Survey 25 Maret 2015

Page 36: BAB II PEMAHAMAN TERHADAP GEDUNG KONSER MUSIK ... II.pdf · c. Tarling, adalah seni musik dari sekitar Cirebon, dengan memadukan alat gitar dan seruling. d. Kolintang, adalah musik

41

3. Lobby

Lobby pada bangunan ini terletak di lantai 2. Apabila datang melalui basement, maka

pengunjung akan melewati gallery musik klasik dimana didalamnya terdapat composer dan alat

– alat musik klasik dari jaman ke jaman. Setelah itu, pengunjung akan keluar melewati taman

dan corridor sebelum kemudian masuk melewati pintu besar menuju box office.

Apabila melalui jalur drop off, pengunjung akan langsung turun menuju lobby tanpa

melalui gallery. Biasanya pengunjung dengan akses ini adalah tamu penting atau penonton yang

sudah memiliki tiket dan bisa langsung masuk menuju auditorium.

4. Foyer

Jalur menuju auditorium diakses melalui tangga mezanin yang berjumlah 2 buah lalu

kemudian bertemu di sebuah porte yang pada ruangan ini terdapat toilet, pintu utama auditorium,

dan tangga menuju balkon tempat duduk lantai 2

Gambar 2.42 Lobby area dan drop off Sumber : Survey 25 Maret 2015

Gambar 2.40 Entrance Corridor Sumber : Survey 25 Maret 2015

Gambar 2.41 box office Sumber : Survey 25 Maret 2015

Page 37: BAB II PEMAHAMAN TERHADAP GEDUNG KONSER MUSIK ... II.pdf · c. Tarling, adalah seni musik dari sekitar Cirebon, dengan memadukan alat gitar dan seruling. d. Kolintang, adalah musik

42

5. Auditorium

Aula Simfonia Jakarta memiliki layout tempat duduk yang berbentuk setengah lingkaran

dan pada bagian side stage menggunakan tempat duduk dengan pola linear langsung menuju

panggung pada lantai 2 dengan kapasitas 1.227 orang ( 97% penonton dapat melihat dengan

jelas semua seniman di pentas, sisanya dapat melihat secara jelas 70% ).

Gambar 2. 43 Akses menuju Foyer menggunakan tangga Mezanin Sumber : Survey 25 Maret 2015

Gambar 2. 45 Denah Tempat Duduk Sumber : Survey 25 Maret 2015

Gambar 2.44 Akses Auditorium dan toilet yang terletak di Foyer Sumber : Survey 25 Maret 2015

Page 38: BAB II PEMAHAMAN TERHADAP GEDUNG KONSER MUSIK ... II.pdf · c. Tarling, adalah seni musik dari sekitar Cirebon, dengan memadukan alat gitar dan seruling. d. Kolintang, adalah musik

43

Auditorium konser ini tidak pernah menggunakan pengeras suara dalam setiap

pertunjukan musik langsung. Bahan penyusun akustik terbuat dari kayu mulai dari dinding,

lantai, hiingga kayu pada bangku penonton. Penataan dan desain aula konser sangat diperhatikan

sehingga penonton dapat mendengar musik dengan kualitas tertinggi.

Aula Simfonia Jakarta memiliki organ pipa buatan Cassavant Freres tahun 1962 yang

terdiri dari 3.217 pipa dengan bobot total lebih dari 10 ton. Sejumlah organ pipa dipakai sebagai

dekorasi utama pada dinding di belakang panggung aula. Panggung ini terbuat dari material kayu

dan mengakomodasi seluruh band orchestra dan juga kursi di belakang panggung sebagai tempat

peserta paduan suara yang berjumlah hingga 200 kursi. Panggung ini juga dilengkapi fasilitas

recording yang akan berlangsung tiap adanya pementasan musik.

Gambar 2.46 Akustik auditorium tersusun dari bahan kayu dan marmer yang merupakan material penyusun yang baik untuk menyerap suara.

Sumber : Survey 25 Maret 2015

Page 39: BAB II PEMAHAMAN TERHADAP GEDUNG KONSER MUSIK ... II.pdf · c. Tarling, adalah seni musik dari sekitar Cirebon, dengan memadukan alat gitar dan seruling. d. Kolintang, adalah musik

44

6. Utilitas Auditorium

Di dalam auditorium Aula Simfonia Jakarta, terdapat sistem utilitas berupa kamera cctv

yang diletakkan di beberapa titik yang mampu mengcover 90 % penonton yang ada dan aktif

selama 24 jam. Dapat dilihat pada gambar 2.48

Pada gambar 2.49, langit – langit pada auditorium ini menggunakan bahan kayu dan

gypsum dan diaplikasikan dengan bentuk drop ceiling. Selain berguna untuk menyerap suara,

langit – langit ini juga berfungsi sebagai estetika dan utilitas, yakni tempat dibenamkannya alat

pemadam kebakaran dan juga lampu penerangan dan penghawaan. Penerangan pada langit –

langit digunakan maksimal saat acara konser berlangsung ataupun optional sesuai permintaan

artis.

Gambar 2.47 Tata Panggung pada Aula Simfonia dan perletakkan kursi untuk paduan suara

Sumber : Survey 25 Maret 2015

Gambar 2.48 penempatan kamera cctv

Sumber : Survey 25 Maret 2015

Gambar 2.49 Penataan lighting pada plafond yang juga terdapat penghawaan dan material akustik

Sumber : Survey 25 Maret 2015

Page 40: BAB II PEMAHAMAN TERHADAP GEDUNG KONSER MUSIK ... II.pdf · c. Tarling, adalah seni musik dari sekitar Cirebon, dengan memadukan alat gitar dan seruling. d. Kolintang, adalah musik

45

7. Control Room

Pada auditorium Aula Simfonia, letak Control room berada di bagian paling belakang

tempat duduk dan didalamnya hanya terdapat pengaturan lighting dan juga recording. Ruang ini

mengontrol peralatan berupa :

­ 2 Announcer Speaker

­ 11 Build-in Speakers

­ 2 Wireless microphones

­ 8 Vocal microphones

­ 6 Choir Microphones

8. Backstage

Ruang pada bagian backstage terdiri dari gudang peralatan, Assembly point, ruang artist

soloist, ruang artis communal, green room, storage, dan ruang rehearsal yang menggunakan

panggung utama sebagai tempat latihan.

Gambar 2.51 Korridor menuju ruang ganti pengisi acara dan kamar ganti khusus artis utama/soloist

Sumber : Survey 25 Maret 2015

Gambar 2.50 Letak Kontrol Room pada Auditorium Sumber : Survey 25 Maret 2015

Page 41: BAB II PEMAHAMAN TERHADAP GEDUNG KONSER MUSIK ... II.pdf · c. Tarling, adalah seni musik dari sekitar Cirebon, dengan memadukan alat gitar dan seruling. d. Kolintang, adalah musik

46

2.3.2 The Sage Gateshead, Newcastle

Nama Gedung : The Sage Gateshead

Arsitek : Fosters and Partners

Lokasi : Selatan Sungai Tyne, Newcastle, Inggris

Fungsi : Gedung Konser/Concert Hall

Kapasitas : 1200 - 1650

Tahun : 2004

Gambar 2.52 Assembly point yang digabung dengan storage alat – alat musik

Sumber : Survey 25 Maret 2015

Gambar 2.53 Eksterior The Sage Gateshead

Sumber : Appleton,2008: 244

Pintu Masuk dari Storage dan Assembly Point

Page 42: BAB II PEMAHAMAN TERHADAP GEDUNG KONSER MUSIK ... II.pdf · c. Tarling, adalah seni musik dari sekitar Cirebon, dengan memadukan alat gitar dan seruling. d. Kolintang, adalah musik

47

The Sage Adalah gedung konser yang selesai dan dibuka untuk umum pada tahun 2004.

Lokasi bangunan ini terletak pada ujung selatan Sungai Tyne menjadikannya sebuah bangunan

yang termasuk di bangun pada kawasan waterfront. Tiap panggung didesain sebagai bangunan

yang terpisah namun tetap terlihat satu kesatuan dengan atap yang menyerupai cangkang.

Struktur cangkang yang membungkus bangunan ini memiliki bentuk yang bergelembung dan

terkesan tidak saling bersentuhan, begitu juga dengan panggung yang ada di dalamnya hingga

akomodasi backstage. Tiap volume dari bentuk gelembung pada atap mengekspresikan ruang

akustik tiap panggung yakni tiap ruang terpisah secara horizontal, menghindari perpindahan

suara yang tidak diinginkan dan mengijinkan sirkulasi yang vertical.

Gambar 2.54 Layout Bangunan Sumber : Appleton, 2008:244

Gambar 2.55 Entrance Bangunan Sumber : thesagegateshead.com

Page 43: BAB II PEMAHAMAN TERHADAP GEDUNG KONSER MUSIK ... II.pdf · c. Tarling, adalah seni musik dari sekitar Cirebon, dengan memadukan alat gitar dan seruling. d. Kolintang, adalah musik

48

1. Lobby

Didalamnya terdapat fasilitas pendukung seperti café, bar, dan juga toko – toko souvenir,

box offices dan information centre yang juga berfingsi sebagai area public. Dan pada bangunan

ini, terdapat The Concourse sebagai foyer yang menghubungkan 3 buah panggung dan juga

berguna sebagai ruang sosial dari sekolah musik yang terletak di level lantai di bawahnya. The

Councorse memiliki view menuju sungai Tyne sebagai salah satu sungai utama di kota

Newcastle

2. Hall One

Panggung Musik utama, dapat disebut Hall One memiliki kapasitas tempat duduk sampai

dengan 1650 orang. Dibangun dengan tujuan untuk menghadirkan akustik natural maupun

musik amplifikasi dengan sempurna. Dimana melibatkan bentuk, kapasitas, dan material.

Bentuk dari auditorium adalah persegi/rectangular dengan sisi dinding yang parallel.

Platform di desain dengan bentuk semi circular orchestra dengan lengkung yang tegas menuju

tembok belakang, begitu juga dengan penempatan tempat duduk penonton. Terdapat 2 buah

balkon sepanjang hall dan pada lantai tiga, balkon didesain mengelilingi panggung yang

merupakan public balcony

Langit langit pada gedung utama terdapat 6 buah panel yang dapat bergerak sesuai tinggi

yang bervariasi dan dibuat untuk menyesuaikan ukuran orchestra ataupun tipe musik yang

Gambar 2.56 The Concourse yang merupakan area public sekaligus

area sekolah Sumber : Appleton, 2008:247

Page 44: BAB II PEMAHAMAN TERHADAP GEDUNG KONSER MUSIK ... II.pdf · c. Tarling, adalah seni musik dari sekitar Cirebon, dengan memadukan alat gitar dan seruling. d. Kolintang, adalah musik

49

dimainkan. Selain itu, juga terdapat curtains penyerap suara yang digerakkan dengan motor yang

melapisi sebagian besar dari dinding.

3. Hall Two

Panggung musik kedua, yang dapat disebut Hall Two memiliki kapasitas sampai dengan

400 orang dengan 10 sisi dinding yang mengililingi panggung. panggung ini lebih fleksibel

dalam jenis musik yang di tampilkan seperti jazz, folk, blues, Chamber music, pop, rock, dan

lain – lain dengan kualitas suara yang mengelilingi ruang (surround sound)

Gambar 2.57 Desain panggung Hall One Sumber : Appleton, 2008:248

Gambar 2.58 Desain panggung Hall Two Sumber : Appleton,2008 248

Page 45: BAB II PEMAHAMAN TERHADAP GEDUNG KONSER MUSIK ... II.pdf · c. Tarling, adalah seni musik dari sekitar Cirebon, dengan memadukan alat gitar dan seruling. d. Kolintang, adalah musik

50

4. Nothern Rock Foundattion Hall

Dan yang terakhir adalah rehearsal hall. Rehearsal Hall digunakan oleh The Nothern

Simfonia sebagai sekolah musik, yang melibatkan siswa dari umur anak – anak hingga umur

dewasa. Panggung ini terdiri dari 26 ruang latihan yang masing – masingnya didesain untuk

menghadirkan dead acoustic yang cocok bagi siswa untuk mengasah kemampuan bermusik.

2.3.3 The Opera, Copenhagen

Nama Gedung : Copenhagen Opera House

Arsitek : Henning Larsens Tegnestue

Lokasi : Copenhagen

Fungsi : Gedung Konser/Concert Hall

Kapasitas : 1400 – 1700 Orang

Tahun : 2005

Gambar 2.59 Rehearsal Hall Sumber : Appleton, 2008:249

Gambar 2.60 Exterior bangunan Sumber : Appleton,2008: 252

Page 46: BAB II PEMAHAMAN TERHADAP GEDUNG KONSER MUSIK ... II.pdf · c. Tarling, adalah seni musik dari sekitar Cirebon, dengan memadukan alat gitar dan seruling. d. Kolintang, adalah musik

51

The Opera terletak di lahan yang terkemuka dekat sungai yang ada di tengah kota

Copenhagen. Layout dari bangunan ini berbentuk simetris, dengan auditorium dan panggungnya

pusat yang dominan, dan dikelilingi ruang public dan fasilitas Back stage. Sungai yang ada dekat

bangunan ini dimanfaatkan sebagai view pada bagian foyer. Bagian depan dari bangunan yang

terlihat sebagai kantilever besar berguna sebagai entrance dan sirkulasi umum utama.

Auditorium pada The Opera berbentuk tapal kuda(horse – shoe) dimana didalamnya

terdapat 3 tingkat balkon yang mengelilingi panggung dan tata panggung menggunakan jenis

Proscenium. Auditorium ini mampu menampung hingga 1700 orang dan apabila orchestra pit

telah terisi penuh, kapasitasnya berkurang menjadi 1.400 Langit – langit dari auditorium dilapisi

dengan daun - daun emas dan permainan lampu yang beriluminasi seperti benang tipis. Pada

desainnya, gema yang dipantulkan adalah 1,4 detik dengan kapasitas full, yang bertujuan

memaksimalkan suara natural.

Gambar 2.61Public Area Sumber : Appleton,2008: 252

Gambar 2.62 Pengaturan Tempat duduk Sumber : Appleton,2008: 254

Page 47: BAB II PEMAHAMAN TERHADAP GEDUNG KONSER MUSIK ... II.pdf · c. Tarling, adalah seni musik dari sekitar Cirebon, dengan memadukan alat gitar dan seruling. d. Kolintang, adalah musik

52

Panggung utama dikelilingi oleh 5 panggung sisi (side stage) dan panggung belakang

(rear stages). Sementara perpindahan set dari panggung ke panggung menggunakan kereta

kecil(wagon) dengan penggerak motor. Dinding akustikk yang tebal mampu membuat tiap

panggung dapat digunakan dengan terpisah baik sebagai rehearsal dan sebagai konstruksi utama.

Di dalamnya juga terdapat ruang latihan orchestra (rehearsal room) yang mampu

menampung orchestra, solois, dan paduan suara. Ruang ini terletak dibawah baris penonton dari

baris penonton yang ada di auditorium utama.

Gambar 2.63 Sistem Panggung yang dapat Diputar sesuai dengan set dan keperluannya

Sumber : Appleton, 2008:256

Gambar 2.64 Rehearsall hall yang terletak di basement bangunan

Sumber : Appleton, 2008:256

Page 48: BAB II PEMAHAMAN TERHADAP GEDUNG KONSER MUSIK ... II.pdf · c. Tarling, adalah seni musik dari sekitar Cirebon, dengan memadukan alat gitar dan seruling. d. Kolintang, adalah musik

53

Objek Studi

Kriteria

Objek I Objek II Objek III

Aula Simfonia, Jakarta The Sage, Newcastle The Opera, Copenhagen

lokasi Kemayoran, Jakarta Pusat Newcastle, Inggris Copenhagen, Denmark

Jenis Kegiatan

Pementasan Orchestra,

Choir, Jazz, Soloist,

Choir, Pop, Blues, Gamelan Kontemporer

Pementasan Orchestra, Choir, Jazz, Soloist,

Choir, Pop, Blues,

Pementasan Orchestra, Choir, Jazz, Soloist,

Choir, Pop, Blues, Opera

Sistem Pelayanan

Pembelian tiket bisa

melalui media online ,

SMS dan membeli

langsung pada loket

Pembelian tiket bisa

melalui media online ,

SMS dan membeli

langsung pada loket

Pembelian tiket bisa

melalui media online ,

SMS dan membeli

langsung pada loket

Fasilitas Auditorium, Gallery

Composer, Lobby

Restaurant, Bar, Lounge, Lobby, Sekolah Musik,

Studio Musik

Bar, Lounge, Open Stage,

Studio latihan

Kapasitas 1200 orang 1200 orang 1400 – 1700 orang

Akustik

Drop Ceiling, Dinding

Kayu, Kursi Kayu, Lantai

Kayu, Panggung Kayu,

Curtain Penyerap Suara,

Motorized Ceiling Panel,

Lantai dan Dinding Kayu,

Curtain Penyerap Suara,

Surround Sound

Lantai dan Dinding Kayu,

Balkon yang dilapisi

kayu, Langit - Langit

dari bahan kayu

Seating arrangement Berbentuk setengah lingkaran memiliki

tingkat disetiap barisnya

Berbentuk setengah lingkaran memiliki

tingkat disetiap barisnya

Berbentuk setengah lingkaran memiliki

tingkat disetiap barisnya

Dekorasi Ruang

Dekorasi dominan warna

coklat dan merah, dengan penambahan ornament

klasik eropa dan patung –

patung composer

terkenal.

Dekorasi dominan

berwarna coklat kayu

dibantu dengan titik

lampu sebagai pencerah warna dari kayu tersebut.

Dekorasi dominan

dengan warna coklat

kayu dan lampu LED

diselipkan di beberapa titik langit – langit.

2.3.4 Kesimpulan

Berdasarkan data dari literatur dan hasil studi banding pada proyek sejenis, dapat ditarik

kesimpulan bahwa gedung konser musik merupakan gedung yang berfungsi mewadahi

pertunjukan musik sebagai fungsi utama dari bangunan dengan persyaratan akustik yang khusus,

serta memiliki fasilitas - fasilitas pendukung dan kapasitas yang mencukupi sesuai dengan

standar internasional yang ada.

Pemilihan dari jenis musik yang akan ditampilkan akan memiliki peran yang krusial

dalam mendesain fasilitas utama dari gedung konser yang berupa panggung, penataan tempat

Tabel: 2.6 Tabel Perbandingan Objek Studi Banding

Page 49: BAB II PEMAHAMAN TERHADAP GEDUNG KONSER MUSIK ... II.pdf · c. Tarling, adalah seni musik dari sekitar Cirebon, dengan memadukan alat gitar dan seruling. d. Kolintang, adalah musik

54

duduk penonton, dan ruang backstage. Selain itu, pemilihan jenis musik juga akan berimbas pada

jenis akustik yang digunakan, sistem pencahayaan, dan sistem utilitas lainnya yang perlu

diperhatikan untuk mendukung konser musik yang berlangsung.

Fasilitas pendukung juga memiliki peran yang tidak kalah penting dalam mendesain

gedung konser yang memiliki fungsi sebagai front of house karena akan memberikan identitas

dan kesan keseluruhan dari bangunan. Oleh karena itu, desain pada kelompok ruang front of

house dan harus dibuat nyaman, artistik, dan mengandung unsur hiburan dan pendidikan.

Gedung konser musik juga harus memperhatikan kenyamanan dan privasi pengisi acara

dengan menghadirkan fasilitas backstage yang aman dan tertutup dengan tingkat keamanan yang

tinggi, agar pengisi baik dari tingkat nasional maupun internasional tidak segan untuk tampil

dengan kenyamanan, keamanan dan privasi yang terjaga.

2.4 Spesifikasi Umum Perancangan Gedung Konser Musik Internasional

Spesifikasi dari gedung konser musik internasional akan dijelaskan melalui beberapa

pokok bahasan sebagai berikut :

2.4.1 Pengertian

Gedung konser musik internasional merupakan suatu bangunan yang diperuntukkan

khusus untuk mewadahi konser musik yang didalamnya terdapat fasilitas dan sistem yang

mendukung jalannya acara konser musik dengan standar internasional sehingga mampu

mewadahi acara – acara konser musik dengan kualitas akustik dan visual yang baik.

2.4.2 Fungsi

Gedung konser internasional memiliki fungsi sebagai berikut :

1. Fungsi Utama :

Sebagai wadah berlangsungnya konser musik. Sehingga terjadi komunikasi antara pengisi

acara dan penonton menggunakan media seni musik.

2. Fungsi Pendukung :

Sebagai tempat mengembangkan pengetahuan dan minat bermusik dengan menghadirkan

fasilitas hiburan yang mendidik secara musikal kepada pengunjung.

Sebagai tempat mengembangkan bakat dan kemampuan musisi lokal agar mampu

memiliki kualitas yang lebih baik hingga ke kancah internasional.

Page 50: BAB II PEMAHAMAN TERHADAP GEDUNG KONSER MUSIK ... II.pdf · c. Tarling, adalah seni musik dari sekitar Cirebon, dengan memadukan alat gitar dan seruling. d. Kolintang, adalah musik

55

2.4.3 Tujuan

Tujuan dari pengadaan gedung konser musik internasional ini adalah untuk mewadahi

konser musik dengan fasilitas yang berstandar internasional sehingga terjadi kegiatan hiburan

yang baik antara pengisi acara dan penonton. Pengadaan gedung ini diharapkan mampu

memberikan konstribusi dalam berbagai dampak positif terhadap minat dan bakat dari

masyarakat khususnya Bali yang mengunjungi gedung konser internasional ini.

2.4.4 Fasilitas

Berdasarkan data literatur dan studi pada proyek sejenis, maka fasilitas yang

disediakan dalam perancangan gedung konser musik internasional ini adalah sebagai berikut:

1. Fasilitas Rekreasi (front of house)

Foyer

Plaza/exhibition area

Bar dan cafe

Pameran dan galeri

Toko souvenir

Ruang konferensi

2. Fasilitas Pertunjukan Musik (Auditorium)

Panggung

Seating penonton

Ruang Kontrol

3. Fasilitas Pengelola (backstage)

Rehearsal room

Studio rekaman

Ruang artis

Entrance artis

Green room

2.4.5 Lingkup Pelayanan

Lingkup pelayanan dari perancangan gedung konser musik internasional ini

mengakomodasi musik modern dan tradisional yang ditentukan dengan pendekatan sebagai

berikut :

1. Pertunjukan musik modern yang terdiri dari kelompok musik yaitu solo, band maupun

kelompok musik orkestra.

2. Pertunjukan musik tradisional terdiri dari kelompok atau seka tabuh

Page 51: BAB II PEMAHAMAN TERHADAP GEDUNG KONSER MUSIK ... II.pdf · c. Tarling, adalah seni musik dari sekitar Cirebon, dengan memadukan alat gitar dan seruling. d. Kolintang, adalah musik

56

3. Pada musik modern teknologi dari alat musik tersebut sangat diperlukan terlebih lagi

instrumen yang digunakan merupakan jenis instrumen elektrik yang membutuhkan tenaga

listrik.

4. Pada musik tradisional, alat musik yang digunakan tidak menggunakan listrik sehingga

menggunakan bunyi asli dari alat musik tersebut tanpa bantuan pengeras suara.

5. Karakteristik musisi dan penonton dari musik modern dan tradisional adalah menampilkan

ekspresi sesuai alunan musik yang dibawakan untuk memberikan kesan intim dan

wkspresif dalam pementasan musik.

6. Gedung pertunjukan musik ini mampu mewadahi kegiatan bermusik dari para musisi serta

para peminat musik untuk dapat mengembangkan bakat dan potensi mereka.

Dari pendekatan diatas, maka lingkup pelayanan dari Perancangan gedung

pertunjukan musik adalah penggemar musik Bali serta musisi International yang ingin

mengadakan konser musik modern yang dapat disaksikan oleh masyarakat umum serta

tempat untuk mengembangkan bakat bagi musisi pemula.

2.4.6 Prinsip Umum

Prinsip umum merupakan langkah yang dilakukan dalam menentukan kriteria dalam

menentukan hal – hal yang bersifat umum dalam desain. Seperti :

1. Prinsip Umum Besaran Proyek

Besaran proyek mengacu pada kapasitas pengguna/civitas dari gedung konser musik

internasional yang akan berdampak kepada besaran ruang yang dibutuhkan seperti kapasitas

auditorium, front of house,dan backstage.

2. Prinsip Umum Penetapan Lokasi

Dalam menentukan lokasi tapak yang akan dirancang pada gedung konser musik

internasional, harus berdasarkan beberapa pertimbangan yaitu :

Aksesbilitas transportasi (mudah dicapai, kepadatan jalur ),

Prasarana dan utilitas lingkungan yang mendukung (listrik,air,jalan),

Kedekatan dengan objek wisata/ kawasan wisata,

Luas Site dan Bentuk Site,

Polusi udara

Kebisingan