bab ii new rancang bangun mesin penutup gelas plastik
TRANSCRIPT
BAB II
PERTIMBANGAN DESAIN
2.1 Perancangan
Perancangan mekanik adalah perancangan dalam berbagai hal dan system dari
suatu mesin mekanik alami , produk, struktur, alat, dan instrument.(Shigley,1984)
Perencanaan adalah suatu bentuk kreasi untuk mendapatkan suatu hasil akhir dengan
mengambil suatu tindakan yang jelas, atau suatu kreasi atas sesuatu yang mempunyai
kenyataan fisik (Zainun, 2006 ).
Dalam bidang teknik proses perancangan menyangkut suatu proses yaitu
prinsip - prinsip dan alat - alat teknik yang dipakai, untuk menghasilkan suatu
rancangan yang dapat memenuhi kebutuhan manusia.
Pada dasarnya manusia memiliki sifat yang tidak mudah puas terhadap apa
yang dihasilkannya dan selalu berinovasi selama hidupnya, untuk mendapatkan yang
lebih baik lagi dari apa yang pernah dihasilkan. Selain itu kebutuhan manusia akan
suatu produk alat bantu juga menjadi salah satu faktor pendorong yang menyebabkan
meningkatnya keinginan seorang manusia untuk terus berinovasi dan merancang
peralatan yang lebih baik dari sebelumnya. Oleh karena itu kegiatan perancangan
tidak dapat kita pisahkan dari kehidupan kita.
Pada masyarakat tradisional aktifitas merancang dan membuat suatu peralatan
adalah sebuah proses yang perancangannya dilakukan secara bersamaan dengan
proses pembuatan. Tapi pada masyarakat modern aktifitas perancangan haruslah
dilaksanakan sampai tuntas sebelum dilakukan proses pembuatan. Sehingga aktifitas
perancangan adalah suatu proses untuk mengisi deskripsi tentang peralatan yang akan
dibuat dan disusun selengkap – lengkapnya dengan memuat informasi tentang seluruh
proses pembuatan tersebut. Dalam proses perancangan perlu adanya gambar teknik
yang berfungsi untuk media komunikasi sehingga informasi lengkap tentang
pembuatan peralatan akan dibuat dapat dipahami oleh pihak yang akan membuatnya.
Disamping itu pula proses perancangan memerlukan tahapan – tahapan urutan
pembuatan dari sebuah ide menjadi sebuah mesin yang dapat beroperasi.
2.2 Tahapan Perancangan
Suatu ide perancangan mesin penutup gelas plastik ini pertama kali muncul
dari sebuah gagasan untuk membantu para pengusaha minuman home Industri dan
untuk mengatasi membeludaknya produk impor dari luar yang lebih mahal dan
memberatkan para pengusaha minuman lokal, terutama para pengusaha yang baru
merintis usahanya dan home industri, agar mampu meningkatkan jumlah produksinya
maupun kualitas produknya, serta melihat kebanyakan sistem yang digunakan
didalam produk yang sudah ada terlalu rumit bahkan melibatkan mekanisme yang
masih dapat disederhanakan sehingga penulis memutuskan merancang mesin ini.
Setelah melewati tahap perumusan masalah, proses perancangan mesin memasuki
tahap analisa dan tahap sintesis. Pada tahap perumusan masalah, akan muncul
beberapa pilihan perancangan atau desain untuk dapat dipertimbangkan sehingga
dalam tahap analisa dapat dipilih salah satu perancangan yang terbaik.
Adapun tahapan perancangan dari awal hingga akhir menurut shigley
digambarkan pada suatu diagram alir sebagai berikut :
Pada awal tahap perencanaan adalah pengenalan kebutuhan, yang mana secara
umum telah dibahas pada BAB I yaitu pada perumusan masalah. Setelah perumusan
masalah, langkah selanjutnya adalah sintesa dari jawaban yang optimum. Sintesa
tidak mungkin dilakukan tanpa disertai dengan analisa dan optimasi (analisis dan
optimation), Karena sistem yang direncanakan harus dianalisa untuk mengetahui
apakah hasil yang direncanakan dapat mencapai tujuan perancangan.
Tujuan perancangan secara umum dikelompokkan menjadi dua, yaitu:
1. Kriteria wajib (must) yaitu ketentuan yang harus dipenuhi dalam rancang
bangun.
Kriteria wajib pada rancang bangun mesin penutup gelas plastik kapasitas 400
gelas/jam dengan penggerak motor listrik harus dapat memenuhi kriteria sebagai
berikut :
a. Mampu mengisi air kedalam gelas.
b. Mampu menutup gelas dengan plastik yang ada dengan waktu yang relatif
cepat dan hasil yang lebih baik daripada secara manual.
c. Mesin harus mudah dan aman dalam pengoperasian.
2. Kriteria harapan (wish) yaitu ketentuan yang diinginkan terdapat pada hasil
rancang bangun.
Kriteria harapan pada rancang bangun mesin penutup gelas plastik diharapkan
dapat dipenuhi kriteria sebagai berikut :
a. Perawatan dan perbaikan mudah.
b. Harga pembuatan mesin murah di banding dengan harga mesin yang ada di
pasaran.
c. Komponen-komponen yang dibutuhkan oleh mesin diharapkan dapat dengan
mudah didapat dipasaran atau dibuat dengan biaya yang terjangkau.
d. Penampilan atau estetika mesin menarik.
2.3 Alternatif Pemecahan Masalah
Didasarkan pada permasalahan yang ada maka penyusun menyediakan
beberapa alternatif desain yang dapat dijadikan pertimbangan penyelesaian masalah
untuk kemudian dipilih sebagai alternatif terbaik.
2.3.1 Alternatif Desain 1
Alternatif Desain mesin 1 adalah sebagai berikut :
Gambar 2.2. Alternatif Desain 1
Keterangan :
1. Rangka mesin
2. Motor penggerak poros
utama
3. Tempat gulungan plastik
4. Motor penggerak pemanas
5. Saluran air
6. Pemegang gelas ( Jig )
7. Roda gigi paying
8. Poros penerus putaran ke
penggulung plastik
9. Reduser
10. Poros utama
11. Stopper
12. Batang pemegang gelas
( Jig )
3
4
2
7
51
6
8 910
11
12
Cara Kerja Desain Alternatif 1:
Pada alternatif desain mesin yang pertama ini penggerak poros utama
dan penggulung plastik dilakukan dengan menggunakan satu motor. Roda gigi
payung digerakkan oleh motor yang dihubungkan ke poros utama dan poros
penerus putaran untuk penggulung plastik.
Cara pengoperasian dari desain mesin alternatif pertama yaitu : Gelas
plastik diletakkan pada pemegang gelas (jig), kemudian batang pemegang
gelas (jig) berputar, digerakkan oleh motor yang sekaligus memutar bagian
penggulung plastik dan membawa gelas ke bagian pengisian air untuk diisi
dengan volume air tertentu (240 ml). Sesudah diisi, selanjutnya batang
pemegang gelas (jig) berputar lagi dan membawa gelas yang sudah terisi
dengan air tersebut ke bagian pemanas untuk ditutup dengan menggunakan
lembaran plastik yang sudah disediakan sebagai penutup gelas tersebut.
Setelah itu pemanas turun dan mengepres sekaligus memotong plastik penutup,
pemanas naik kembali dengan disusulnya batang pemegang gelas (jig) yang
berputar membawa gelas yang sudah ditutup ke bagian peletakan gelas.
Kemudian operator mengambil gelas yang telah terisi dan menggantinya
dengan gelas yang kosong.
Kelebihan Alternatif Desain 1 :
1. Pengesealan dilakukan secara otomatis.
2. Proses produksi cepat.
3. Pemakaian listrik yang digunakan kecil.
Kekurangan Alternatif Desain 1 :
1. Mekanisme rumit karena memakai roda gigi payung untuk membagi
arah putaran motor.
2. Dimensi alat lebih kecil yaitu (70 x 70 x 70) cm
3. Pengambilan dan peletakan gelas masih dilakukan secara manual.
4. Sisa plastik penutup tidak digulung kembali.
5. Motor menggunakan reduser untuk menurunkan putaran, sehingga
biayanya lebih mahal.
6. Proses pengerjaaan mesin sulit.
2.3.2 Alternatif Desain 2
Alternatif Desain mesin 2 adalah sebagai berikut :
Gambar 2.3. Alternatif Desain 2
Keterangan :
1. Rangka mesin
2. Kotak mesin kontrol panel
3. Unit konveyor
4. Unit pengisi air
5. Unit pompa
6. Unit pengemas
Cara Kerja Desain Alternatif 2:
Pada alternatif desain mesin yang kedua ini proses perpindahan gelas
dilakukan dengan menggunakan unit konveyor. Dengan proses kerja yaitu
gelas diletakkan pada unit konveyor, kemudian diisi oleh unit pengisi air.
Sesudah diisi, selanjutnya unit konveyor membawa gelas yang sudah terisi
dengan air ke unit pengemas untuk ditutup dengan menggunakan lembaran
plastik yang sudah disediakan sebagai penutup gelas. Setelah itu pemanas
turun dan mengepres sekaligus memotong plastik penutup, pemanas naik
kembali dengan disusulnya unit konveyor berputar sehingga gelas akan jatuh
sendiri.
Kelebihan Alternatif Desain 2:
1. Dimensi alat lebih kecil yaitu (60 x 45 x 60) cm
2. Dari segi estetika lebih enak dipandang dan lebih rapih.
3. Gelas dapat jatuh sendiri.
Kekurangan Alternatif Desain 2 :
1. Dari segi harga lebih mahal, karena menggunakan bahan yang banyak
dan mahal seperti bahan stanless.
2. Proses pembuatan lebih sulit, terutama pada bagian unit konveyor.
3. Mekanisme rumit.
2.3.3 Alternatif Desain 3
Alternatif Desain mesin 3 adalah sebagai berikut :
Gambar 2.4. Alternatif Desain 3
1
2
3
4
6
5
7
8
9
Keterangan :
1. Rangka
2. Piringan pemegang gelas
(jig)
3. Pemegang gelas (jig)
4. Tempat gulungan plastik
5. Motor penggerak pemanas
6. Motor penggulung sisa plastik
7. Tempat gulungan sisa plastik
8. Pengarah plastik penutup
9. Pengangkat gelas
Keterangan:
1. Motor pengerak poros
utama
2. Poros utama
3. Roda
4. Pengarah pemanas
5. Pemanas
6. Pipa
7. Pompa
Cara Kerja Desain Alternatif 3:
1 2
7
5
46
3
Gelas platik diletakkan pada pemegang gelas (jig), kemudian piringan
pemegang gelas (jig) berputar dengan penggerak motor dan membawa gelas
ke bagian pengisian air untuk diisi dengan volume air tertentu (240 ml).
Sesudah diisi,selanjutnya piringan pemegang gelas (jig) berputar lagi dan
membawa gelas yang sudah terisi dengan air tersebut ke bagian pemanas
untuk ditutup dengan menggunakan lembaran plastik yang sudah disediakan
sebagai penutup gelas tersebut. Setelah itu pemanas turun dan mengepres
sekaligus memotong plastik penutup, sesudah pemanas mengepres dan
memotong plastik penutup, pemanas naik kembali dengan disusulnya piringan
pemegang gelas (jig) yang berputar membawa gelas yang sudah ditutup ke
bagian peletakan gelas. Kemudian operator mengambil dan meletakkan gelas
kosong ke pemegang gelas (jig) pada bagian peletakan.
Kelebihan Alternatif Desain 3:
1. Dari segi estetika lebih enak dipandang dan lebih rapih.
2. Pengesealan dilakukan secara otomatis.
3. Proses produksi cepat.
4. Mekanisme sederhana.
5. Pengerjaan mesin mudah.
6. Sisa plastik penutup digulung kembali.
Kekurangan Alternatif Desain 3:
1. Peletakan dan pengambilan gelas masih dilakukan secara manual.
2. Pemakaian daya listrik lebih banyak.
3. Dimensi alat lebih besar yaitu (70 x 70 x 70) cm
3.4 Penilaian dan Pemilihan Desain Alternatif Terbaik
Dari Ketiga alternatif desain yang ada harus dipilih desain terbaik yang
mampu memenuhi spesifikasi yang telah ditentukan guna memenuhi tuntutan
keinginan konsumen dengan berdasarkan penilaian. Desain yang memiliki nilai
terbanyak dianggap sebagai desain terbaik yang mampu memenuhi kriteria yang
diharapkan. Kriteria penilaian terhadap alternatif desain diatas antara lain adalah
berdasakan hal-hal sebagai berikut :
A. Unjuk kerja
B. Kekuatan
C. Tampilan
D. Proses pembuatan dan biaya
E. Kemudahan dalam perawatan
Tabel 2.1 Kriteria Penilaian Prioritas
Kriteria A B C D E Jumlah Bobot (K)
A - 1 1 0,5 0,5 3
B 0 - 1 0,5 0,5 2
C 0 0 - 0 0,5 0,5
D 0,5 0,5 1 - 0,5 2,5
E 0,5 0,5 0,5 0,5 - 2
Jumlah 10 1
Rumus :
Nilai awal untuk menentukan harga K dengan rumus
Jumlah nilai =
=
= 10
Keterangan :
n = Jumlah criteria
Untuk membandingkan kriteria bobot, salah satu caranya adalah dengan
membandingkan setiap kriteria yang ada. Dalam membandingkan kriteria - kriteria
tersebut, kriteria yang lebih penting diberi nilai 1, sedangkan kriteria yang kurang
penting diberi nilai 0, dan apabila kriteria satu dengan kriteria yang satunya dianggap
sama penting, maka diberi nilai 0,5 untuk tiap-tiap kriteria. Kemudian nilai yang
diperoleh setiap kriteria dijumlahkan. Jumlah yang diperoleh dari setiap kriteria
tersebut digunakan untuk menentukan prosentase kriteria terhadap semua jumlah
nilai kriteria yang ada. Selanjutnya prosentase kriteria ini digunakan untuk
menentukan bobot.
Setelah prosentase dapat ditentukan dari tiap-tiap aspek penilaian, langkah
selanjutnya adalah menentukan penilaian mekanisme pemelihan alternative desain
dengan bobot sesuai dengan prosentase diatas.
Tabel 2.2 Penilaian Pemilihan Alternatif Desain
KriteriaBobot
(K)
Alternatif 1 Alternatif II Alternatif III
Nilai (N) N x K Nilai (N) N x K Nilai (N) N x K
A 0,3 7 2,1 7 2,1 8 2,4
B 0,2 8 1,6 8 1,6 8 1,6
C 0,05 7 0,35 6 0,3 7 0,35
D 0,25 7 1,75 6 1,5 7 1,75
E 0,2 6 1,2 7 1,2 7 1,4
Jumlah 7,00 6,7 7,5
Keterangan nilai :
0 = sama sekali tidak menyelesaikan masalah
1 = sangat tidak cukup menyelesaikan masalah
2 = sangat sedikit menyelesaika masalah
3 = sedikit menyelesaikan masalah
4 = lumayan menyelesaikan masalah
5 = cukup menyelesaikan masalah
6 = cukup baik menyelesaikan masalah
7 = baik menyelesaikan masalah
8 = sangat baik menyelesaikan masalah
9 = baik sekali menyelesaikan masalah
10 = sempurna
(Cross, Nigel, 1995:128)
3.5 Analisis Pengembangan Alternatif Desain
Dari hasil penilaian ketiga alternatif mesin tersebut diperoleh hasil bahwa
alternatif desain 3 memperoleh nilai paling tinggi menurut kriteria penilaian desain
diatas, maka alternatif desain 3 yang dipilih sebagai rancangan yang akan digunakan.
Namun tidak menutup kemungkinan apabila nanti dikemudian hari ada
penyempurnaan dari desain yang telah ada atau adanya alternatif desain yang lebih
sempurna untuk aplikasi mesin pengisian dan pengemasan gelas plastik, sehingga
dapat meningkatkan efektifitas kinerja mesin menjadi lebih baik dan berguna
khususnya sebagai alat bantu pengisian dan pengemasan gelas plastik untuk home
industri.
Pada bagian selanjutnya muncul perhitungan - perhitungan berdasarkan desain
alat yang dipilih berdasarkan penyaringan perhitungan-perhitungan yang muncul
adalah :
1. Perhitungan daya motor yang dibutuhkan
2. Perhitungan lengan/piringan pemegang gelas (jig)
3. Perhitungan laju aliran fluida pada pengisian air
4. Perhitungan diameter poros dan kekuatan poros
3.6 Evaluasi
Evaluasi bertujuan untuk menilai hasil mesin pengisian dan pengemasan gelas
plastik sesuai yang diharapkan meliputi :
1. Hasil pengisian dan pengemasan
2. Interval waktu proses pengisian dan pengemasan
3. Perbandingan harga yang lebih murah dari harga pasaran