bab ii meote pengukuran geolistrik
TRANSCRIPT
II. METODE MATERIAL PENELITIAN / SURVEI GEOLISTRIK
A. Metode Penelitian
Salah satu metode pendugaan Geolistrik adalah melakukan pengukuran dan
interpretasi dari sifat tahanan jenis atau daya hantar lapisan batuan terhadap arus listrik,
yang disebut dengan Eletrical Resisitivity Methods. Prinsip kerja dari metode terbut
adalah memasukakkan/injeksikan arus listrik se arah ke dalam tanah melalui dua
elektroda arus yang kemudian arus tersebut akan tertangkap oleh dua pasang elektrode
potensial, sehingga jumlah arus yang masuk dapat diketahui (I dalam mA). Arus yang
mengalir kedalam batuan bawah permukaan ini akan menimbulakan perbedaan potensial
(V dalam mV), dengan demikian maka harga resistivity batuan (R dalam Ohm meter)
akan dapat diketahui.
Dua pasang elektroda tersebut dibentangkan dan digeserkan bergerak menjauhi
titik pusat (lokasi alat ukur) menurut aturan yang telah ditentukan, semakin jauh dari alat
akan semakin dalam injeksi arus yang masuk ke bawah permukaan.. Besar kecilnya
tahanan jenis batuan yang terukur, tergantung oleh bebrapa faktor antara lain jenis
material, density , porositas, ukuran butir, kadar air, kwalitas dan temperatur serta musim
selama dilakukan pengukuran.
Pelaksanaan pengukuran Geolistrik yang dilakukan dalam penelitian ini
menggunakan aturan Schlumberger dengan metode Vertical Electrical Sounding (VES).
Metode ini bertujuan mengetahui variasi (susunan) lapisan batuan bawah permukaan
secara vertikal, dengan mengubah jarak/spasi susunan elektroda secara berangsur
dipindahkan memanjang ke arah luar sesuai dengan kebutuhan dan jenis lapisan
batuannya.
Formula umum perhitungan untuk mencari Resistivity Semu.adalah :
(L/2)2 – (b/2)2 V a = ------------------------
b l
a = Resistivity apparent (tahanan jenis semu) dalam Ohm meter.L = Jarak sepasang elektroda arus (meter)b = Jarak elektroda potensial (meter)
Gambar 2 : Susunan spasi elekt
Ditinjau dari beberapa segi antara lai
dan effisiensi waktu pada pelaksanaan pe
Schlumberger lebih unggul dibanding yang la
dan disukai.
Selanjutnya formula perhitungannya d
adalah :
I
C1 C2
O
P1 P2
L
V
roda untuk Vertical El
n, kepraktisan dalam
ngukuran, ternyata s
in, sehingga aturan in
i sederhanakan dalam
b
ectric Sou
penempata
usunan s
i lebih ban
aturan Sc
nding
n elektroda
pasi aturan
yak dipakai
hlumberger
V a = K --------
l
Keterangan : K = (Faktor Geometrik) = (b2/a – a/4)b= AB/2 = setengah jarak spasi elektroda arus (meter)a = MN/2 = Setengah jarak elektroda potensial (meter)
Gambar 3 : Susunan spasi elektroda VES atura
Untuk mendapatkan tahanan jenis sebenarnya, d
mengeplotkan data-data hasil pengukuran di lapangan pada k
logaritma ganda dengan tahanan jenis semu ( apparent) se
setengah jarak elektroda arus (AB/2=b) sebagai absisnya, sehing
dapat ditarik garis yang membentuk suatu kurva lengkung
dilakukan penyamaan kurva lengkung lapangan dengan kurva
dibantu dengan empat kurva lengkung bantu (kurva H, Q, K
dengan “Curve Matching”, maka diperoleh tahanan jenis
I
A B
O
M N
V
b
a
n Sc
ilak
ert
bag
ga
lap
le
, d
batu
b
hlumberge
ukan de
as kalkir d
ai ordinat
dari titik-ti
angan.
ngkung sta
an A), ya
an yang
r
ngan cara
iatas kerta
nya sedang
tik tersebut
Selanjutnya
ndart yang
ng disebut
sebenarnya
(absolut) dari setiap lapisan batuan dalam bentuk log listrik. Selain secara manual, saat
kini telah dapat dilakukan dengan analisa komputer.
Ketepatan atau keakuratan hasil analisa sangat bergantung oleh beberapa faktor
yang antara lain adalah ketepatan data, keadaan medan pengukuran (landai, miring, lurus
atau berkelok-kelok), struktur geologi, serta cuaca. Faktor yang memegang peranan
sangat penting adalah faktor manusianya (personal) dalam kejelian dan keteletiliannya
dalam pengukuran serta analisa data.
B. Pelaksanaan Penelitian
Pengukuran data Geolistrik dilakukan sebanyak 15 buah titik yang menyebar di
sekitar 5 buah sumur yang telah ada, dengan penempatan titik tersebut dapat diperiksa
dalam gambar 1.
Waktu pengukuran dilakukan selama 4 hari yaitu, mulai tanggal 25 April 2001
sampai 28 April 2001, cuaca hari pertama mendung dan hujan, sedang hari selanjutnya
cuaca panas.
Faktor-faktor penghambat selama pengukuran tidak begitu besar pengaruhnya
selama penelitian, karena sebagian besar lokasi daerah pengukuran mempunyai medan
yang relatif datar, walaupun di beberapa tempat medannya agak miring sedikit, terutama
di daerah perbukitan bergelombang di sekitar daerah Lebak. Ketinggian daerahnya
maksimum rata-rata berada antara 117 m (titik JP 15) dan 112 m (titik JP 6), sedangkan
ketinggian yang minimum rata – rata berada 32 m (JP 1) dan 35 m (JP 11).
C. Peralatan yang dipergunakan
Peralatan pengukuran dilakukan dengan alat McOhm OYO 2115 dengan
spesifiaksi alat sebagai berikut :
Transmitter : Tegangan KeluaranArus KeluaranTegangan Operational
400 Vpp max1;2;5;10;20;50;100 dan 200 mA12 Volt DC
Reciever : Impedensi masukanPengukuran TeganganResolusiRasio peredaman “noise”“Stacking”Siklus Pengukuran
1 M – Ohm0-0,6 V ; 0 – 6 V (automatik)20 u – Volt90 dB (50/60 Hz)1 ; 4 ; 16 ; 64 kali3,5 detik
Penyimpanan data : Jumlah file maxJumlah data maxJumlah data dalam file
1272000110
Interface : RS-232C
Daya : 12 Volt DC
TemperaturOperasional
: 0 – 50 0 C
Dimensi : 206 x 281 x 200 mm
Berat : 7,5 Kg