bab ii meote pengukuran geolistrik

5
II. METODE MATERIAL PENELITIAN / SURVEI GEOLISTRIK A. Metode Penelitian Salah satu metode pendugaan Geolistrik adalah melakukan pengukuran dan interpretasi dari sifat tahanan jenis atau daya hantar lapisan batuan terhadap arus listrik, yang disebut dengan Eletrical Resisitivity Methods. Prinsip kerja dari metode terbut adalah memasukakkan/injeksikan arus listrik se arah ke dalam tanah melalui dua elektroda arus yang kemudian arus tersebut akan tertangkap oleh dua pasang elektrode potensial, sehingga jumlah arus yang masuk dapat diketahui (I dalam mA). Arus yang mengalir kedalam batuan bawah permukaan ini akan menimbulakan perbedaan potensial (V dalam mV), dengan demikian maka harga resistivity batuan (R dalam Ohm meter) akan dapat diketahui. Dua pasang elektroda tersebut dibentangkan dan digeserkan bergerak menjauhi titik pusat (lokasi alat ukur) menurut aturan yang telah ditentukan, semakin jauh dari alat akan semakin dalam injeksi arus yang masuk ke bawah permukaan.. Besar kecilnya tahanan jenis batuan yang terukur, tergantung oleh bebrapa faktor antara lain jenis material, density , porositas, ukuran butir, kadar air, kwalitas dan temperatur serta musim selama dilakukan pengukuran. Pelaksanaan pengukuran Geolistrik yang dilakukan dalam penelitian ini menggunakan aturan Schlumberger dengan metode Vertical Electrical Sounding (VES). Metode ini bertujuan mengetahui variasi (susunan) lapisan batuan bawah permukaan secara vertikal, dengan mengubah jarak/spasi susunan elektroda secara berangsur

Upload: siddhi-saputro

Post on 11-Aug-2015

42 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: Bab II Meote Pengukuran Geolistrik

II. METODE MATERIAL PENELITIAN / SURVEI GEOLISTRIK

A. Metode Penelitian

Salah satu metode pendugaan Geolistrik adalah melakukan pengukuran dan

interpretasi dari sifat tahanan jenis atau daya hantar lapisan batuan terhadap arus listrik,

yang disebut dengan Eletrical Resisitivity Methods. Prinsip kerja dari metode terbut

adalah memasukakkan/injeksikan arus listrik se arah ke dalam tanah melalui dua

elektroda arus yang kemudian arus tersebut akan tertangkap oleh dua pasang elektrode

potensial, sehingga jumlah arus yang masuk dapat diketahui (I dalam mA). Arus yang

mengalir kedalam batuan bawah permukaan ini akan menimbulakan perbedaan potensial

(V dalam mV), dengan demikian maka harga resistivity batuan (R dalam Ohm meter)

akan dapat diketahui.

Dua pasang elektroda tersebut dibentangkan dan digeserkan bergerak menjauhi

titik pusat (lokasi alat ukur) menurut aturan yang telah ditentukan, semakin jauh dari alat

akan semakin dalam injeksi arus yang masuk ke bawah permukaan.. Besar kecilnya

tahanan jenis batuan yang terukur, tergantung oleh bebrapa faktor antara lain jenis

material, density , porositas, ukuran butir, kadar air, kwalitas dan temperatur serta musim

selama dilakukan pengukuran.

Pelaksanaan pengukuran Geolistrik yang dilakukan dalam penelitian ini

menggunakan aturan Schlumberger dengan metode Vertical Electrical Sounding (VES).

Metode ini bertujuan mengetahui variasi (susunan) lapisan batuan bawah permukaan

secara vertikal, dengan mengubah jarak/spasi susunan elektroda secara berangsur

Page 2: Bab II Meote Pengukuran Geolistrik

dipindahkan memanjang ke arah luar sesuai dengan kebutuhan dan jenis lapisan

batuannya.

Formula umum perhitungan untuk mencari Resistivity Semu.adalah :

(L/2)2 – (b/2)2 V a = ------------------------

b l

a = Resistivity apparent (tahanan jenis semu) dalam Ohm meter.L = Jarak sepasang elektroda arus (meter)b = Jarak elektroda potensial (meter)

Gambar 2 : Susunan spasi elekt

Ditinjau dari beberapa segi antara lai

dan effisiensi waktu pada pelaksanaan pe

Schlumberger lebih unggul dibanding yang la

dan disukai.

Selanjutnya formula perhitungannya d

adalah :

I

C1 C2

O

P1 P2

L

V

roda untuk Vertical El

n, kepraktisan dalam

ngukuran, ternyata s

in, sehingga aturan in

i sederhanakan dalam

b

ectric Sou

penempata

usunan s

i lebih ban

aturan Sc

nding

n elektroda

pasi aturan

yak dipakai

hlumberger

Page 3: Bab II Meote Pengukuran Geolistrik

V a = K --------

l

Keterangan : K = (Faktor Geometrik) = (b2/a – a/4)b= AB/2 = setengah jarak spasi elektroda arus (meter)a = MN/2 = Setengah jarak elektroda potensial (meter)

Gambar 3 : Susunan spasi elektroda VES atura

Untuk mendapatkan tahanan jenis sebenarnya, d

mengeplotkan data-data hasil pengukuran di lapangan pada k

logaritma ganda dengan tahanan jenis semu ( apparent) se

setengah jarak elektroda arus (AB/2=b) sebagai absisnya, sehing

dapat ditarik garis yang membentuk suatu kurva lengkung

dilakukan penyamaan kurva lengkung lapangan dengan kurva

dibantu dengan empat kurva lengkung bantu (kurva H, Q, K

dengan “Curve Matching”, maka diperoleh tahanan jenis

I

A B

O

M N

V

b

a

n Sc

ilak

ert

bag

ga

lap

le

, d

batu

b

hlumberge

ukan de

as kalkir d

ai ordinat

dari titik-ti

angan.

ngkung sta

an A), ya

an yang

r

ngan cara

iatas kerta

nya sedang

tik tersebut

Selanjutnya

ndart yang

ng disebut

sebenarnya

Page 4: Bab II Meote Pengukuran Geolistrik

(absolut) dari setiap lapisan batuan dalam bentuk log listrik. Selain secara manual, saat

kini telah dapat dilakukan dengan analisa komputer.

Ketepatan atau keakuratan hasil analisa sangat bergantung oleh beberapa faktor

yang antara lain adalah ketepatan data, keadaan medan pengukuran (landai, miring, lurus

atau berkelok-kelok), struktur geologi, serta cuaca. Faktor yang memegang peranan

sangat penting adalah faktor manusianya (personal) dalam kejelian dan keteletiliannya

dalam pengukuran serta analisa data.

B. Pelaksanaan Penelitian

Pengukuran data Geolistrik dilakukan sebanyak 15 buah titik yang menyebar di

sekitar 5 buah sumur yang telah ada, dengan penempatan titik tersebut dapat diperiksa

dalam gambar 1.

Waktu pengukuran dilakukan selama 4 hari yaitu, mulai tanggal 25 April 2001

sampai 28 April 2001, cuaca hari pertama mendung dan hujan, sedang hari selanjutnya

cuaca panas.

Faktor-faktor penghambat selama pengukuran tidak begitu besar pengaruhnya

selama penelitian, karena sebagian besar lokasi daerah pengukuran mempunyai medan

yang relatif datar, walaupun di beberapa tempat medannya agak miring sedikit, terutama

di daerah perbukitan bergelombang di sekitar daerah Lebak. Ketinggian daerahnya

maksimum rata-rata berada antara 117 m (titik JP 15) dan 112 m (titik JP 6), sedangkan

ketinggian yang minimum rata – rata berada 32 m (JP 1) dan 35 m (JP 11).

Page 5: Bab II Meote Pengukuran Geolistrik

C. Peralatan yang dipergunakan

Peralatan pengukuran dilakukan dengan alat McOhm OYO 2115 dengan

spesifiaksi alat sebagai berikut :

Transmitter : Tegangan KeluaranArus KeluaranTegangan Operational

400 Vpp max1;2;5;10;20;50;100 dan 200 mA12 Volt DC

Reciever : Impedensi masukanPengukuran TeganganResolusiRasio peredaman “noise”“Stacking”Siklus Pengukuran

1 M – Ohm0-0,6 V ; 0 – 6 V (automatik)20 u – Volt90 dB (50/60 Hz)1 ; 4 ; 16 ; 64 kali3,5 detik

Penyimpanan data : Jumlah file maxJumlah data maxJumlah data dalam file

1272000110

Interface : RS-232C

Daya : 12 Volt DC

TemperaturOperasional

: 0 – 50 0 C

Dimensi : 206 x 281 x 200 mm

Berat : 7,5 Kg