bab ii landasan teori - repository.bsi.ac.id filesecara umum jaringan komputer terbagi menjadi 4...
TRANSCRIPT
4
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. Pengertian Jaringan Komputer
Jaringan komputer bukanlah sesuatu yang baru saat ini. Hampir di setiap
perusahaan, instansi dan organisasi terdapat jaringan komputer untuk
memperlancar arus informasi di dalam perusahaan tersebut. Internet yang mulai
popular saat ini adalah suatu jaringan komputer raksasa yang merupakan jaringan
komputer yang terhubung dan saling berinteraksi.
Menurut Pratama (2015:12) “Jaringan komputer adalah hubungan dari
sejumlah perangkat yang dapat saling berkomunikasi satu sama lain,
perangkat yang dimaksud adalah perangkat yang mencakup semua jenis
perangkat komputer (komputer desktop, komputer jinjing, smartphone, PC
tablet) dan perangkat penghubung (router, switch, hub, modem)”.
Dengan demikian kita dapat melakukan aktivitas seperti tukar–menukar data
atau informasi dengan mudah dalam waktu singkat dan cepat. Banyak sekali
manfaat yang dapat kita peroleh apabila komputer kita terhubung dengan jaringan
di antaranya adalah :
1. Tukar–menukar data antar komputer dapat kita lakukan dengan cepat.
2. Dapat saling berbagi file data (sharing data) dengan komputer lain.
3. Memungkinkan kita untuk memakai satu printer yang terhubung dengan
jaringan secara bersama–sama dalam area jaringan (sharing device).
4. Lebih hemat biaya.
5. Efisiensi dan efektivitas kerja semakin meningkat.
6. Manajemen File–file data dapat lebih mudah dipelihara dan diproteksi.
5
7. Kinerja sistem dapat kita tingkatkan sesuai dengan beban pemakaian komputer
di jaringan.
Menurut Pratama (2015:32) menyimpulkan bahwa “Jaringan komputer
bersifat scalable yaitu dapat membersar atau mengecil sesuai dengan kebutuhan.”.
Secara umum jaringan komputer terbagi menjadi 4 jenis, yaitu Local Area
Network (LAN), Metropolitan Area Network (MAN), Wide Area Network (WAN),
dan Internet.
1. Local Area Network (LAN)
Pratama (2015:32) menyebutkan bahwa “Sebuah LAN adalah jaringan yang
dibatasi oleh area yang relative kecil, umumnya dibatasi oleh area lingkungan
seperti sebuah perkantoran di sebuah gedung, atau sebuah sekolah, dan biasanya
tidak jauh sekitar 1 km persegi”. Beberapa model konfigurasi LAN, satu komputer
biasanya di jadikan sebagai file server yang digunakan untuk menyimpan perangkat
lunak (software) yang mengatur aktifitas jaringan, ataupun sebagai perangkat lunak
yang dapat digunakan oleh komputer yang terhubung ke jaringan (network) itu yang
biasanya disebut dengan workstation. Biasanya kemampuan workstation lebih
dibawah file server dan mempunyai aplikasi lain di dalam hardisknya selain aplikasi
untuk jaringan. Kebanyakan LAN menggunakan media kabel untuk
menghubungkan antara satu komputer dengan komputer lainnya.
Media transmisi data yang umum digunakan pada sebuah Local Area Network
(LAN) adalah kabel coaxial, dan UTP (Unshielded Twisted Pair). Biasanya jarak
antar node tidak lebih jauh dari 200 meter.
6
LAN tradisional beroperasi pada kecepatan mulai 10 sampai 100 Mbps
dengan delay rendah dan mempunyai faktor kesalahan yang kecil. LAN modern
dapat beroperasi pada kecepatan yang lebih tinggi, sampai ratusan megabit/detik.
Sumber : http://dosenit.com/wp-content/uploads/2015/08/LAN-1.gif
Gambar II.1. Jaringan LAN
2. Metropolitan Area Network (MAN)
Menurut Pratama (2015:34) “Sebuah MAN biasanya meliputi area yang lebih
besar dari LAN, misalnya antara wilayah dalam suatu kota. Dalam hal ini jaringan
menghubungkan beberapa buah jaringan–jaringan kecil dalam lingkungan area
yang lebih besar”. MAN dapat mencakup kantor-kantor perusahaan yang
berdekatan. MAN berhubungan dengan jaringan televisi kabel. MAN hanya
memiliki sebuah atau dua buah kabel dan tidak mempunyai elemen switching, yang
berfungsi untuk mengatur paket melalui beberapa output kabel. Adanya elemen
switching membuat rancangan menjadi lebih sederhana. Jaringan ini juga dapat
menjangkau lokasi yang berbeda tempat dan biasanya digunakan oleh sebuah
7
perusahan jaringan komputer dalam satu kota, antar kampus atau universitas, dan
lain-lainnya.
Sumber : http://dosenit.com/wp-content/uploads/2015/08/MAN.jpg
Gambar II.2. Jaringan MAN
3. Wide Area Network (WAN)
Menurut Pratama (2015:35) “Sebuah WAN adalah jaringan yang lebih luas
dari MAN, dimana ruang lingkupnya mencakup negara atau benua”. Biasanya
jaringan WAN sudah menggunakan sarana satelit ataupun kabel – kabel bawah laut,
sebagai contoh keseluruhan jaringan Bank Negara Indonesia (BNI) yang ada di
Indonesia ataupun yang ada di Negara – Negara lain menggunakan sarana WAN.
Sebuah bank yang ada di bandung biasanya menghubungi kantor cabangnya yang
ada di Hongkong hanya dalam beberapa menit.
Bentuk komunikasi antar komputer didalam Wide Area Network (WAN)
memerlukan adanya perangkat penghubung, salah satunya berupa router. Fungsi
dari router adalah membantu dalam merutekan jalur yang akan ditempuh oleh paket
8
data di dalam proses transmisi paket data dan komunikasi antarkomputer di dalam
WAN tersebut.
Sumber : http://dosenit.com/wp-content/uploads/2015/08/wan.jpg
Gambar II.3. Jaringan WAN
4. Internet
Menurut Pratama (2015:36) “Internet atau Interconnection Networking
merupakan jaringan komputer yang luas, dengan cakupan seluruh planet bumi ini”.
Internet ini menghubungkan seluruh Local Area Network (LAN), Metropolitan
Area Network (MAN), dan Wide Area Network (WAN) di dalamnya.
9
Sumber : http://dosenit.com/wp-content/uploads/2015/08/jaringan.jpg
Gambar II.4. Jaringan Internet
2.2. Topologi Jaringan
Menurut Pratama (2015:186) menyatakan bahwa “Topologi jaringan
komputer didefinisikan sebagai teknis, cara, dan aturan di dalam merangkai dan
menghubungkan berbagai komputer dan perangkat penghubung lainnya ke sebuah
jaringan komputer, sehingga membentuk sebuah hubungan yang geometris”.
Berikut ini beberapa tipe topologi jaringan yang ada.
2.2.1. Topologi Bus
Menurut Pratama (2015:19) menyatakan bahwa “Topologi bus merupakan
topologi yang paling awal digunakan di dalam model jaringan komputer, terutama
di masa-masa awal jaringan komputer dikembangkan”.
Topologi ini juga sering digunakan pada jaringan dengan basis fiber optic
(yang kemudian digunakan dengan topologi star untuk menghubungkan dengan
client atau node).
10
1. Keuntungan Topologi Bus :
a. Sederhana dan mudah diimplentasikan (pengembangan jaringannya
mudah).
b. Memerlukan biaya yang relatif sedikit.
c. Kecepatan pengiriman dan pertukaran data lebih cepat.
2. Kerugian Topologi Bus :
a. Membutuhkan repeater untuk jarak jaringan yang terlalu jauh.
b. Jaringan akan terganggu apabila salah satu komponen mengalami
kerusakan.
c. Deteksi kesalahan sangat kecil, sehingga apabila terjadi gangguan maka
sulit sekali mencari kesalahan tersebut.
Sumber : http://dosenit.com/jaringan-komputer/konsep-jaringan/topologi-bus
Gambar II.5. Topologi bus
2.2.2. Topologi Ring
Menurut Pratama (2015:26) menyatakan bahwa “Topologi Ring hanya
menghubungkan setiap komputer (node) satu per satu, sehingga membentuk sebuah
rangkaian menyerupai cincin (ring)”. Umumnya fasilitas ini memanfaatkan fiber
optic sebagai sarananya (walaupun ada juga yang menggunakan twiested pair)”.
11
1. Keuntungan Topologi Ring:
a. Hemat Kabel.
b. Dapat mengisolasi kesalahan dari suatu workstation.
2. Kerugian Topologi Ring:
a. Sangat peka terhadap kesalahan jaringan walaupun sekecil apapun.
b. Sukar untuk mengembangkan jaringan, sehingga jaringan tersebut tampak
menjadi kaku.
c. Biaya pemasangan lebih besar.
Sumber : http://www.markijar.com/2015/09/8-topologi-jaringan-komputer.html
Gambar II.6. Topologi ring
2.2.3. Topologi Star
Menurut Pratama (2015:21) menyatakan bahwa “Topologi Star adalah
topologi yang didesain dimana setiap node (file server, workstation, dan perangkat
lainnya) terkoneksi dengan jaringan melewati sebuah hub atau concentrator”.
Jaringan ini banyak digunakan di berbagai tempat, karena kemudahan untuk
menambah, mengurangi atau mendeteksi kerusakan jaringan yang harus sesuai
12
(matching). Umumnya topologi star menggunakan teknik crimping tool, kabel UTP
(biasanya CAT5) dan Connector RJ45.
1. Keuntungan Topologi Star
a. Fleksibel dalam hal pemasang jaringan baru, tanpa mempengaruhi jaringan
yang lain.
b. Mudah dalam mendeteksi kesalahan jaringan karena kontrol jaringan yang
terpusat.
c. Apabila salah satu kabel koneksi user terputus, tidak akan mempengaruhi
user yang lain dan keseluruhan hubungan jaringan masih tetap bekerja.
2. Kerugian Topologi Star
a. Boros dalam pemakaian kabel jika kita hubungkan dengan jaringan yang
lebih besar dan luas.
b. Kontrol hanya terpusat pada hub/switch sehingga operasionalnya perlu
ditangani secara khusus.
Sumber : http://dosenit.com/jaringan-komputer/konsep-jaringan/topologi-star
Gambar II.7. Topologi Star
13
2.2.4. Topologi Tree
Topologi ini terdiri dari kumpuluan topologi star yang dihubungkan dalam
satu topologi bus sebagai backbone. Seperti halnya Topologi Star, perangkat (node
device) yang ada pada topologi tree juga terhubung kepada sebuah pusat pengendali
(central HUB) yang berfungsi mengatur traffic di dalam jaringan Komputer-
komputer dihubungkan ke hub, sedangkan hub lain dihubungkan sebagai jalur
tulang punggung atau backbone. Meskipun demikian, tidak semua perangkat pada
topologi tree terhubung secara langsung ke central HUB. Sebagian perangkat
memang terhubung secara langsung ke central HUB, tetapi sebagian lainnya
terhubung melalui secondary HUB.
1. Keuntungan dari topologi tree, yaitu:
a. Terhubung pada pusat pengendali/hub
b. Mampu menjangkau jarak yang lebih jauh
2. Kekurangan dari topologi tree, yaitu kabel yang digunakan menjadi lebih banyak
sehingga diperlukan perencanaan yang matang dalam pengaturannya dan potensi
untuk terjadinya Collision (tabrakan) paket data sangat besar.
Sumber : http://nesabamedia.com/topologi-jaringan-komputer/
Gambar II.8. Topologi Tree
14
2.2.5. Topologi Mesh
Menurut Pratama (2015:29) menyatakan bahwa “Topologi Mesh
menghubungkan semua komputer/ perangkat jaringan secara penuh (Fully
Connected)”. Topologi Mesh banyak digunakan pada penyedia layanan akses
internet (ISP/ Internet Service Provider), sebab topologi ini mampu menjaga agar
kerusakan atau gangguan yang terjadi pada salah satu komputer tidak akan
mempengaruhi komputer yang lain atau jaringan keseluruhan.
2.3. Perangkat Keras Jaringan
2.3.1 Personal Computer (PC)
Menurut Sofana (2013:85) berpendapat bahwa:
“Pada dasarnya setiap PC bisa digunakan dalam membentuk sebuah jaringan.
Akan tetapi PC dangan kualitas kerja tinggi akan mampu mengirim dan mengakses
data dalam jaringan dengan cepat”. Didalam jaringan tipe client-server, komputer
yang dijadikan sebagai server mutlak harus memiliki fungsi kualitas kerja yang
lebih tinggi dibandingkan komputer-komputer lain sebagai workstation-nya, karena
server akan berfungsi menyediakan fasilitas yang diperlukan oleh client.
2.3.2 Kartu Jaringan (Network Interface Card)
Menurut Sofana (2013:38) menyertakan bahwa “Kartu Jaringan merupakan
perangkat paling utama yang harus terpasang pada komputer kita setiap komputer
dapat kita hubungkan dengan suatu jaringan melalui kartu jaringan”.
Ada beberapa jenis port koneksi yang dapat digunakan. Jika didesain untuk
kabel coaxial maka konektor dipakai adalah konektor BNC (Barrel Nut Connector
15
atau Bayonet Net Connector). Sementara jika didesain untuk kabel twisted pair
maka konektor yang dipakai adalah konektor RJ-45.
Sumber : http://www.igcseict.info/theory/4/hware/
Gambar II.9. Network Interface Card
2.3.3 Kabel Jaringan
Menurut Pratama (2015:16) “Berdasarkan media transmisi yang digunakan,
jaringan komputer dibedakan menjadi 2 macam, yaitu jaringan komputer berkabel
(Wired Network) dan jaringan komputer tanpa kabel (Wireless Network)”. Jaringan
komputer berkabel (Wired Network) menggunakan sarana kabel jaringan (misalnya
menggunkan kabel UTP, RG45, dan Crimping), untuk kemudian dihubungkan
dengan Hub atau Switch. Berikut kabel yang sering digunakan di dalam jaringan
Local Area Network (LAN).
1. Kabel Coaxial
Menurut Pratama (2015:525) “Kabel coaxial adalah salah satu media
transmisi pada jaringan komputer berupa kabel jaringan dengan kemampuan
transmisi tinggi, sehingga umumnya lebih sering digunakan pada saluran televisi
dibandingkan jaringan komputer.” Dikenal dua jenis kabel coaxial untuk jaringan
komputer, yaitu thick coaxcable (berdiameter lumayan besar) dan thin coaxcable
16
(berdiameter lebih kecil). Untuk perangkat jaringan, kabel jenis coaxial yang
dipakai adalah kabel RG-58. Jenis ini juga dikenal sebagai thin ethernet. Setiap
perangkat yang dihubungkan dengan konektor BNC-T.
Sumber : http://dosenit.com/wp-content/uploads/2015/09/kabel-coaxial.jpg
Gambar II.10. Kabel Coaxial
2. Kabel Unshielded Twisted Pair (UTP)
Menurut Pratama (2015:526) “ Kabel UTP (Unshielded Twisted Pair) adalah
kabel jaring yang paling umum dan paling banyak digunakan dalam kehidupan
sehari-hari untuk jenis jaringan komputer bermedia kabel (Wired Network).”
Jumlah kabel yang ada didalam kabel UTP adalah 8, sehingga terdapat 4 pasang
kabel yang saling berlilitan. Fungsi dari lilitan ini adalah sebagai eliminasi dan
induksi kebocoran. Dari 8 buah kabel yang ada, yang digunakan untuk pengiriman
dan penerimaan data hanya 4 saja (2 pasang). Untuk dapat menghubung komputer
dengan komputer atau perangkat jaringan lainnya, kabel UTP menggunakan
konektor RJ-45 sebagai media penghubungnya.
17
Sumber : http://pengertianku.net/wp-content/uploads/2015/01/kabel-utp.jpg
Gambar II.11. Kabel UTP (Unshielded Twisted Pair)
3. Kabel Fiber Optic
Menurut Pratama (2015:528) “Kabel Fiber Optic merupakan media transmisi
pada jaringan komputer yang menggunakan teknologi berupa serat optik (serat
gelas murni) berbentuk kabel, dengan kehalusan melebihi rambut manusia, namun
secara teknis memiliki kemampuan pengiriman data yang sangat cepat”. Kabel
fiber optic merupakan kabel yang dapat mentransmisi cahaya. Kabel fiber optic
tidak membawa sinyal elektrik, seperti kabel lainnya yang menggunakan kabel
tembaga. Sebagai gantinya, sinyal yang mewakili bit tersebut diubah ke bentuk
cahaya. Kabel fiber optic terdiri dari dua jenis, dikenal sebagai single mode dan
multi mode. Kabel single mode dapat menjangkau jarak yang lebih jauh dan hanya
mengirim satu sinyal pada satu waktu. Kabel multi mode mengirim sinyal yang
berbeda pada saat bersamaan, mengirim data pada sudut refraksi yang berbeda pada
saat yang bersamaan. Kabel single mode dapat menjangkau ratusan kilometer
sedangkan kabel multimode biasanya hanya mencapai 500 m atau kurang. Konektor
kabel fiber optic terdiri dari dua jenis konektor model ST yang berbentuk lingkaran
18
dan konektor SC yang berbentuk persegi. Penggunaan kabel ini harus disesuaikan
dengan jenis perangkat yang di gunakan.
Sumber : https://cdn.pixabay.com
Gambar II.12. Kabel Fiber Optic
2.3.4 Hub/Konsentrator
Menurut Kustanto dan Saputro (2015:30) mengenai hub/concentrator
“Merupakan sebuah repeater dengan banyak port (multi port) yang mendukung
kabel twisted pair dalam sebuah topologi star. Setiap node yang berkomunikasi
dengan hub atau consentrator, kemudian sinyal akan diperkuat dan ditransmisikan
keluar dari setiap port. Hub bekerja pada level listrik”.
Keuntungan menggunakan switch adalah fleksibilitas yang dimiliki tiap client
bisa ditambahkan setiap waktu tanpa menggangu jaringan yang sedang beroprasi
switch dikenal pada topologi star dan tree. Switch menghubungkan semua komputer
yang terhubung ke LAN, sama seperti hub. Perbadaannya adalah switch dapat
beroperasi dengan mode full-duplex dan mampu mengalihkan jalur dan memfilter
informasi ke dan tujuan yang spesifik. Switch adalah perangkat yang berfungsi
menghubungkan beberapa komputer yang berhubungkan ke Local Area Network
19
(LAN) sama seperti hub, yaitu switch dapat beroperasi dengan mode full-duplex dan
mampu menglihkan jalur dan memfilter informasi dari tujuan yang spesifik.
Sumber : http://dosenit.com/wp-content/uploads/2015/09/hub.jpg
Gambar II.13. Hub/Konsentrator
2.3.5 Access Point
Menurut pendapat Zaki (2012:43) “Access Point adalah perangkat nirkabel
(wireless), yang memungkinkan perangkat lain untuk terhubung ke jaringan”. Pada
dasarnya access point merupakan hub untuk wireless dan bridge untuk jaringan
LAN UTP. Oleh karena itu, biasanya pada access point terdapat port untuk konektor
RJ-45. Secara standarisasi, access point bekerja pada lapisan Data Link dan lapisan
fisik dari standarisasi OSI, sehingga protokol komunikasi atau transfer datanya
masih memakai protokol TCP/IP.
Sumber : http://www.tp-link.co.id
Gambar II.14. Access Point
20
2.3.6 Modem
Menurut Kustanto dan Saputro (2015:32) modem “perangkat modulator de
modulator yaitu untuk mengubah informasi data digital ke analog atau sebaliknya”.
Modem (Modulator Demodulator) berfungsi sebagai media untuk pengiriman data
pada jarak jauh atau data pada jaringan global. Proses pengiriman data dilakukan
secara serial dalam bentuk pulsa analog frekuensi tinggi dengan prinsip dasar
modulasi. Untuk pengiriman jarak jauh digunakan sinyal analog mengingat sinyal
digital mempunyai jarak jangkau yang pendek sebagai akibat pengaruh redaman
maupun derau pada media pengirimannya, sedangkan pada sinyal analog meskipun
mempunyai kelemahan yakni terpengaruh oleh derau selama pengiriman tetapi hal
ini dapat diatasi dengan pengiriman pada frekuensi tinggi.
Sumber : http://cdn.makeuseof.com
Gambar II.15. Modem
2.3.7 Switch
Menurut Kustanto dan Saputro (2015:31) mengenai switch “Merupakan
gabungan dari hub dan bridge yang berfungsi untuk meneruskan paket data dalam
sistem komunikasi data”. Meskipun terhubung dengan jaringan yang berbeda pada
masing-masing port, switch dapat memindahkan paket data antar jaringan apabila
diperlukan.
21
Sumber : http://www.dlink.com
Gambar II.16. Switch
2.3.8 Router
Menurut Pratama (2015:489) “Router merupakan perangkat keras dalam
jaringan komputer yang berfungsi di dalam proses routing untuk menentukan rute
yang dilalui oleh paket data dari komputer pengirim ke komputer penerima”. Router
bekerja pada 3 buah layer sekaligus yaitu Physical Layer, Data Link Layer, Network
Layer. Jadi fungsi utama Router digunakan untuk pengiriman data jika terdapat
perbedaan dalam beberapa bagian protokol. Perbedaan dari beberapa bagian
protokol ini terjadi pada hubungan antar jaringan LAN dengan LAN dalam suatu
WAN (Wide Area Network). Router ini menghubungkan antar LAN tersebut.
Sumber : http://www.cisco.com
Gambar II.16. Router
2.4. Perangkat Lunak Jaringan
Menurut Pratama (2015:256) Perangkat Lunak (software) jaringan komputer
umumnya berkaitan dengan sistem operasi yang digunakan oleh komputer client
22
dan server. Terdapat banyak sistem operasi yang biasa digunakan untuk server dan
client. Akan tetapi pada penyusunan tugas akhir ini penulis hanya menjelaskan System
Operasi Windows Server 2012 R2, Windows 7 Profesional, Ubuntu Server dan Squid.
1. Windows Server 2012
Pada tanggal 18 Maret 2014 Microsoft merilis pemutakhiran untuk Windows
Server 2012 R2 yang disebut sebagai Update 1 bersamaan dengan Windows
8.1 Update 1.
Setelah kebocoran pada bulan Januari dan Februari 2014, wakil presiden
Microsoft Joe Belfiore resmi mengumumkan di Mobile World Congress pada
tanggal 23 Februari 2014 bahwa pembaruan besar untuk Windows Server 2012 R2
sedang dalam pengembangan, meskipun ia tidak mengungkapkan tanggal rilis
tertentu di luar samar-samar "musim semi 2014". Pembaruan ini dimaksudkan
untuk tipis pemisahan antara aplikasi tradisional dan gaya-Metro, dan
meningkatkan navigasi dengan mouse dan keyboard. Pada perangkat yang tidak
memiliki layar sentuh, menu konteks tradisional digunakan (sebagai lawan toolbar
tersembunyi), sebuah bilah judul sembunyi-otomatis dengan tombol tradisional
Minimalkan dan Tutup ditampilkan dalam aplikasi di dekat bagian atas layar, dan
desktop ditampilkan setelah log masuk bukannya layar Mulai. Bilah tugas dapat
menampilkan dan menyematkan aplikasi bergaya Metro, dan dapat diakses dari
aplikasi apapun tanpa terlebih dahulu beralih ke aplikasi desktop. Akhirnya, tombol
pencarian dan daya terlihat juga akan ditambahkan ke layar Mulai.
Belfiore mencatat bahwa pemutakhiran akan menurunkan persyaratan sistem
minimum untuk Windows, sehingga dapat diinstal pada perangkat dengan sesedikit
1 GB RAM dan cakram keras 16 GB.
23
Kelebihan Windows Server 2012 :
a. Didasari komputasi melalui jaringan dan fitur cloud. Windows server
2012 memiliki kelebihan dalam fitur yang telah disebutkan tadi. Karena
jarang sistem operasi lainnya yang mensupport teknologi ini. Seperti
fitur cloud dari Microsoft Azure yang dapat dihubungkan ke Windows
Server 2012.
b. Banyak Versi yang dapat disesuaikan kebutuhan. Dengan
bertumbuhnya perusahaan dan bisnis, diperlukan juga akan komputasi
server yang sesuai dengan budget dan kebutuhan suatu bisnis. Dengan
banyaknya versi membuat bisnis dapat memilih versi Windows Server
2012 yang tepat bagi mereka, tanpa perlu mengkonfigurasi suatu sistem
operasi untuk sesuai dengan kebutuhan mereka (bisnis).
2. Windows 7 Profesional
Windows 7 adalah versi windows terakhir yang menggunakan menu start
yang menggantikan versi windows sebelumnya, Windows Vista. Windows 7 dirilis
untuk pabrikan komputer pada 22 Juli 2009 dan dirilis untuk publik pada 22
Oktober 2009, kurang dari tiga tahun setelah rilis pendahulunya, Windows Vista.
Tidak seperti pendahulunya yang memperkenalkan banyak fitur baru,
Windows 7 lebih fokus pada pengembangan dasar Windows, dengan tujuan agar
lebih kompatibel dengan aplikasi-aplikasi dan perangkat keras komputer yang
kompatibel dengan Windows Vista. Presentasi Microsoft tentang Windows 7 pada
tahun 2008 lebih fokus pada dukungan multi-touch pada layar, desain ulang taskbar
yang sekarang dikenal dengan nama Superbar, sebuah sistem jaringan rumahan
bernama HomeGroup, dan peningkatan performa. Beberapa aplikasi standar yang
24
disertakan pada versi sebelumnya dari Microsoft Windows, seperti Windows
Calendar, Windows Mail, Windows Movie Maker, dan Windows Photo Gallery,
tidak disertakan lagi di Windows 7; kebanyakan ditawarkan oleh Microsoft secara
terpisah sebagai bagian dari paket Windows Live Essentials yang gratis.
Windows 7 Professional adalah salah satu edisi terbaik dari sekian banyak
edisi Windows 7, dan salah satu edisi yang paling banyak digunakan pemakai
komputer. Dengan Windows 7 Professional maka kita dapat memutar lagu dan film
(lebih tepatnya memutar audio dan video), memotong video kemudian menggabung
potongan-potongan video menjadi satu video, merekam suara, mengisi CD-R(RW)
dan DVD-R(RW), membuat VCD dan DVD-Video dan dapat diputar dengan DVD
Player yang berpasangan dengan TV, mengakses Internet, menggunakan printer
lama maupun baru, menggunakan program antivirus yang disediakan Microsoft
untuk melindungi komputer Anda, menggunakan layar sentuh (touch screen), dan
lain-lain.
3. Ubuntu Server
Linux Ubuntu Server adalah sistem operasi turunan dari Linux Ubuntu yang
di desain khusus dengan kernel yang telah dikustomisasi untuk bekerja sebagai
sistem operasi server. Kernel Linux Ubuntu Server di desain khusus untuk bisa
bekerja dengan lebih dari satu proses (multiprocessor) dengan dukungan NUMA
pada 100Hz internal timer frequency dan menggunakan penjadwalan deadline I/O.
Linux Ubuntu Server memiliki lisensi open source dan gratis serta merupakan
turunan dari distro linux debian sehingga memiliki keamanan yang cukup tinggi.
Linux Ubuntu Server ini mempunyai kebutuhan minimum atau resource yang harus
dipenuhi diantaranya adalah processor 300 MHz, Memory 64MB, Harddisk 500MB
25
dan VGA 640×480. Namun untuk meningkatkan kinerja pada computer resource
pada komputer harus disediakan lebih tinggi.
Berikut kelebihan Ubuntu Server:
a. Freeware yaitu software yang bersifat free tanpa ada tuntutan dari hak
cipta.
b. Kita bisa mencoba menggunakan ubuntu tanpa perlu menginstalnya
kedalam hard disk computer, dengan menggunakan fitur Live CD pada
Ubuntu melalui proses boot pada CD atau flash disk saja.
c. Start / shutdown cepat.
d. Tahan virus.
e. Tersedia banyak aplikasi mulai dari aplikasi Office (libreOffice,
openOffice), browsing (Firefox, chromunium), multimedia
(Rhythmbox, VLC player), grafik (GIMP, shotwell), game (linecity,
hedgewar), edukasi/pendidikan (educational suite gcomprize, quran)
dan berbagi aplikasi lainnya yang sebagian besar diantaranya adalah
gratis (free).
f. Terdapat lebih dari 55 bahasa, termasuk bahasa Indonesia. Sehingga
memudahkan anda dalam menggunakan Ubuntu, jika anda tak mengerti
bahasa Inggris.
g. Tidak begitu membutuhkan hardware yang terlalu besar kapasitasnya
maupun biayanya.
h. Akses data full proteksi dari pengguna.
26
4. Proxy Server
Menurut Imam (2014:143) “Proxy server merupakan server yang berfungsi
sebagai perantara antara komputer client dengan server lainya. Server proxy akan
meneruskan permintaan atas nama client ke server lain dan menerima respons dari
server tersebut untuk kemudian meneruskannya kembali ke komputer client”.
Dalam menjalankan tugasnya proxy server tidak terlihat oleh komputer client,
sebagai contoh saat seorang pengguna yang berinteraksi dengan internet melalui
sebuah proxy server tidak akan mengetahui bahwa sebuah proxy server sedang
menangani request yang dilakukannya. Web server yang menerima request dari
Proxy server akan menginterpresentasikan request-request tersebut seolah-olah
datang secara langsung dari komputer client, bukan dari proxy server.
Proxy server dalam suatu jaringan memiliki tiga fungsi utama yaitu:
a. Connection sharing
Proxy bertindak sebagai gateway yang menjadi pembatas antara jaringan
lokal dengan jaringan luar. Gateway bertindak juga sebagai sebuah titik dimana
sejumlah koneksi dari pengguna lokal dan koneksi jaringan luar juga terhubung
kepadanya. Oleh sebab itu, koneksi dari jaringan lokal ke internet akan
menggunakan sambungan yang dimiliki oleh gateway secara bersama-sama
(connecion sharing).
b. Filtering
Proxy bisa difungsikan untuk bekerja pada layar aplikasi dengan demikian
maka dia bisa berfungsi sebagai firewalll paket filtering yang dapat digunakan
untuk melindungi jaringan lokal terhadap gangguan maupun ancaman serangan dari
jaringan luar. Fungsi filtering ini juga dapat diatur atau dikonfigurasi untuk
menolak akses terhadap situs web tertentu dan pada waktu-waktu tertentu juga.
c. Caching
Sebuah proxy server mempunyai mekanisme penyimpanan obyek-obyek
yang telah diminta dari server-server yang ada di internet. Dengan mekanisme
27
caching ini maka akan menyimpan objek-objek yang merupakan berbagai
permintaan/request dari para pengguna yang di peroleh dari iternet.
Salah satu aplikasi proxy adalah Squid. Squid adalah software publik domain
berbasis UNIX. fungsi dari squid adalah meng-‘cache’ atau menyimpan data yang
diminta oleh pengguna (komputer client) biasanya berupa web pages dan FTP.
Tidak semua data bisa di cache oleh Squid, data-data yang bersifat dinamik seperti
CGI-BIN tidak di cache oleh Squid, jadi tiap kali ada permintaan CGI-BIN, maka
Squid akan menghubungi langsung server tujuan. Saat ini protokol yang bisa
dilayani oleh Squid adalah HTTP, FTP, Gopher, dan Wais.
Sumber : http://www.ehowstuff.com/wp-content/uploads/2014/07/squid_00.jpg
Gambar II.17. Squid Proxy
2.5. TCP/IP
2.5.1 TCP/IP
Menurut Pratama (2015:337) “TCP/IP (Transport Control Protocol / Internet
Protocol) merupakan protokol dalam jaringan komputer yang Reliable dan
Connection Oriented”. Reliable artinya handal di dalam jaringan komputer dan
Connection Oriented berarti TCP memerlukan adanya proses pembuatan (setup)
koneksi jaringan komputer terlebih dahulu. TCP/IP terdiri dari beberapa lapisan
28
protokol sampai dengan 4 level fungsi layer dalam arsitektur protokol, seperti
terlihat dalam tabel.
Tabel II.1
Model TCP/IP
LAYER FUNCTION
Application Services
Email (SMTP), Network Management
(SNMP), WWW(HTTP), And Other
Services
Transport End-to-end Message Integrity (UDP,
TCP) And Error Recovery (TCP)
Internet Connectionless, Best-effort Packet
Delivery (IP)
Network Interface Almost Any Network Technology
Sumber : http://www.tcpipguide.com/free/diagrams/tcpiplayers.png
1. Network Access Layer
Menurut Pratama (2015:54) menyatakan bahwa “Network Access merupakan
layer terbawah pada pemodelan layer TCP/IP”. Network Access layer merupakan
gabungan antara Physical Layer dan Data Link layer. Network Access Layer adalah
pengubah ip datagram ke dalam frame yang ditransmisikan oleh jaringan dan
mendapat ip address ke alamat fisik yang digunakan dalam jaringan.
2. Internet Layer
Menurut Pratama (2015:54) menyatakan bahwa “Internet layer yaitu layer di
lapis kedua yang berfungsi untuk pergantian datagram pada jaringan”. Internet
layer menyediakan layanan pengiriman paket dasar pada jaringan tempat jaringan
TCP/IP dibangun. Seluruh protokol di atas dan di bawah Internet layer
menggunakan Inernet Protocol untuk mengirimkan data. Semua data TCP/IP
29
mengalir melalui IP, baik data yang akan masuk maupun yang akan keluar. Internet
layer bertanggung jawab dalam proses pengiriman paket ke alamat yang tepat.
3. Transport Layer
Menurut Pratama (2015:54) menyatakan bahwa “Transport layer yaitu layer
di lapis ketiga (diatas internet layer) yang berfungsi untuk menyediakan
konektivitas antarproses ( end to end services), chanel pergantian data untuk
aplikasi, transmisi end to end message, dengan menggunakan protokol TCP (untuk
connection oriented) dan UDP (untuk connectionless)”. Dengan demikian, kita
dapat memilih protokol yang mana yang lebih tepat kita gunakan untuk mengirim
paket data dalam jaringan.
4. Appication Layer
Menurut Pratama (2015:55) menyatakan bahwa “pada bagian teratas
arsitektur protokol TCP/IP terdapat lapisan Aplication Layer yang berfungsi untuk
komunikasi data antara aplikasi dan komputer (dalam hal ini disebut peer)”.
Beberapa protokol jaringan yang berjalan di layer ini adalah SMTP, HTTP, FTP,
DNS, SNMP.
2.5.2 IP Address
Kustanto dan Saputro (2015:37) menuturkan pengertian IP Address
“sederetan angka biner 32 bit yang terbagi 4 kelompok, masing-masing kelompok
terdiri atas biner 8 bit yang dipisahkan dengan tanda titik (dot)”.
Dengan demikian masing-masing komputer dapat melakukan proses tukar
menukar data/informasi, mengakses internet, atau mengakses ke suatu jaringan
komputer dengan menggunakan protokol TCP/IP.
30
IP digunakan untuk mengedintifikasi interface jaringan pada host dari suatu
mesin (komputer). IP address terdiri dari sekelompok bilangan biner 32 bit yang
terbagi menjadi 4 bagian. Masing-masing bagian terdiri dari 8 bit, yang berarti
memiliki nilai desimal dari 0 sampai 255. Tiap 8 bit ini disebut sebagai octet.
Bentuk IP address adalah sebagai berikut:
xxxxxxxx.xxxxxxxx.xxxxxxxx.xxxxxxxx
setiap simbol tanda “x” dapat digantikan oleh angka 0 dan 1, misal:
11000000.10101000.00000000.00000001
Atau dengan nilai desimal yaitu 192.168.0.1
IP address dapat dipisahkan menjadi dua bagian yaitu host ID dan network
ID. Host ID berfungsi untuk mengedintifikasi host dalam suatu jaringan, sedangkan
network ID berfungsi untuk mengedintifikasi suatu jaringan dari jaringan yang lain.
Hal ini berarti seluruh host yang tersambung di dalam jaringan yang memiliki
network ID yang sama pula. Sebagian dari bit-bit bagian awal dari IP address
merupakan network ID dan network number, sedangkan sisanya untuk host. Garis
pemisah antara bagian network dan host tidak tetap (konstan), tergantung pada
kelas network yang digunakan.
Terdapat beberapa kelas IP address yang digunakan dalam TCP/IP dalam
suatu jaringan, yaitu kelas A, kelas B, kelas C, kelas D, dan kelas E.
1. Kelas A
Pada jaringan IP address tersebut adalah 0. Bit pertama dan 7 bit berikutnya
(8 bit pertama) merupakan network ID, sedangkan 24 bit terakhir merupakan host
ID. Maka pada kelas A hanya dapat 128 network IP address dengan jangkauan dari
0.xxx.xxx.xxx sampai 127.xxx.xxx.xxx.
31
Tabel II.2
IP address kelas A
0-126 0-255 0-255 0-255
0nnnnnnn hhhhhhhh Hhhhhhhh hhhhhhhh
Bit-bit network bit-bit host
Sumber: Kurniawan (2007: 71)
2. Kelas B
Pada jaringan IP address kelas B, 2 bit pertama dari IP address adalah 10.
Dua bit ini dan bit berikutnya (16 bit pertama) merupakan network ID, sedangkan
16 bit terakhir merupakan host ID. Maka kelas B terdapat 16384 network IP address
dengan jangkauan dari 128.0.xxx.xxx sampai 191.255.xxx.xxx.
Tabel II.3
IP Address kelas B
0-126 0-255 0-255 0-255
10nnnnnn Hhhhhhhh Hhhhhhhh hhhhhhhh
Bit-bit network bit-bit host
Sumber: Kurniawan (2007: 71)
3. Kelas C
Pada jaringan IP address kelas C, 3 bit pertama dari IP address adalah 110.
Tiga bit ini dan 21 bit berikutnya (24 bit pertama) merupakan network ID,
sedangkan 8 bit terakhir merupakan host ID, maka pada kelas C terdapat lebih dari
32
2 juta network IP address dengan jangkauan dari 192.0.0.xxx sampai
223.255.255.xxx.
Tabel II.4
IP Address kelas C
0-126 0-255 0-255 0-255
11nnnnnn hhhhhhhh Hhhhhhhh hhhhhhhh
Bit-bit network bit-bit host
Sumber: Kurniawan (2007: 72)
4. Kelas D
Pada jaringan IP Address kelas E, 4 bit pertama dari IP address ini adalah
1110. Sedangkan bit sisanya digunakan untuk grup host pada jaringan dengan range
IP antara 224.0.0.0-239.255.255.255. IP address kelas D digunakan untuk
multicasting, yaitu pemakaian aplikasi secara bersama-sama oleh sejumlah
komputer. Salah satu prenggunaan muticasting address pada internet saat ini adalah
aplikasi real time video conference yang melibatkan lebih dari dua host (mutipoint)
dengan menggunakan Mbone (Multicast Backbone).’
5. Kelas E
Pada jaringan IP address kelas E, 4 bit pertama dari IP address ini adalah
1111. IP address kelas E mempunyai range antara 240.0.0.0-254.255.255.255. IP
address kelas E merupakan kelas IP address eksperimen yang dipersiapkan untuk
penggunaan IP address di masa yang akan datang.
33
2.6. Sistem Keamanan Jaringan
2.6.1. Konsep Firewall
Menurut Siregar (2010:108) memberikan pengertian bahwa “ Firewall adalah
pertahanan pertama yang ditujukan untuk melindungi sebuah komputer atau sebuah
network dari traffic internet atau traffic intranet yang tidak diinginkan”.
Perlindungan dapat dilakukan dengan menyaring, membatasi atau bahkan menolak
satu atau semua hubungan/kegiatan dari suatu segmen pada jaringan pribadi dengan
jaringan luar yang bukan merupakan ruang lingkupnya. Segmen tersebut dapat
merupakan sebuah workstation, server, router, atau Local Area Network (LAN).
Tujuan utama dari firewall adalah untuk menjaga (prevent) agar akses
(kedalam maupun ke luar) dari orang yang tidak berwenang (unauthorized access)
tidak dapat dilakukan. Konfigurasi firewall bergantung kepada kebijaksanaan
(policy) dari organisasi yang bersangkutan, yang dibagi menjadi dua jenis:
1. Semua konfigurasi yang tidak diperbolehkan untuk mengakses dan masuk pada
sistem. Semua akses yang mencoba untuk melewati sistem akan dicegah oleh
firewall agar keamanan sistem dapat tetap dipertahankan (Prohibitted).
2. Semua konfigurasi diperbolehkan untuk mengakses dan masuk pada sistem.
Segala fasilitas yang ada pada sistem data dipergunakan oleh pengguna luar
dengan syarat tidak melampaui dari batas-batas yang diperbolehkan oleh
firewall tersebut (permitted).
2.6.2. Penggunaan Jaringan Firewall
Menurut Siregar (2010:108) “dalam jaringan komputer terdapat dua buah
cara yang dapat digunakan agar komunikasi jaringan dapat berjalan sesuai dengan
fungsinya, yaitu menggunakan packet filtering dan system proxy”.
34
1. Paket Filtering
Packet filtering sering disebut juga screening router, yaitu router yang
melakukan routing paket antara jaringan internal dan jaringan eksternal sesuai
dengan kebijakan keamanan yag digunakan pada suatu jaringan.
Dengan kata lain, packet filtering hanya dapat dipakai untuk menyaring
paket-paket yang digunakan dengan paket-paket yang tidak digunakan dan mampu
mempunyai resiko keamanan yang lebih bersar. Informasi yang yang digunakan
untuk menyeleksi paket-paket tersebut antara lain IP address asal dan tujuan,
protocol yang digunakan (TCP, UDP, atau ICMP), dan alamat port asal dan tujuan.
Dengan memperoleh informasi-informasi tersebut, router akan mengevaluasi
informasi setiap paket yang melaluinya dan akan memutuskan tindakan yang harus
dilakukan terhadap paket tersebutberdasarkan aturan atau program yang ada pada
packrt filtering tersebut. Apakah paket tesebut diperbolehkan melewati jaringan
atau tiak boleh melewatinya.
2. System Proxy
Proxy merupakan server atau aplikasi spesifik yang dijalankan pada mesin
firewall. Setiap komunikasi yang terjadi antara dua buah jaringan dilakukan melalui
suatu operator (Proxy Server). Sebuah firewall biasanya akan menggunakna
kombinasi antara paket filtering dan system proxy. Hal tersebut dikarenakan tidak
semua kinerja protocol jaringan dapat berjalan secara maksimal sesuai dengan salah
satu dari kedua teknik tersebut.
Proxy dalam tugasnya mengambil user request untuk internet service (seperti
HTTP, FTP, dan lain-lain) dan meneruskan pada host yang menjadi tujtannya.
35
Dapat disimpulkan, proxy merupakan perantara antara jaringan internal dengan
jaringan eksternal (internet).
Kelebihan system proxy adalah level kemanan yang lebih baik dari pada
screening router, karena semua paket yang melewatinya dideteksi sampai pada
tingkatan aplikasi layer. Selain itu jaringan internal yang menggunakan system
proxy dan menggunakan private IP address, sehingga computer yang tersambung
pada system tersebut jumpalnya dapat menjadi sangat banyak. Adapun kekutangan
system proxy adalah kinerja lebih rendah daripada screening router karena aplikasi
yang didukung oleh system proxy ini terbatas dan terjadi satu penambahan header
pada paket yang dikirimkan.
2.6.3. Keuntungan Menggunakan Firewall
Menurut Siregar (2010:108) Ada beberapa keuntungan apabila dalam
pemasangan jaringan menggunakan firewall, antara lain:
1. Firewall dapat digunakan untuk membatasi pengguna sumber daya informasi.
2. Seluruh akses dalam jaringan dapat dikontrol melalui firewall.
3. Seluruh akses dapat untuk mengawasi semua service yang berjalan.
4. Beberapa dapat mencatat dan merekam semua kegiatan yang berjalan
melewatinya.
5. Firewall dapat menerapkan suatu kebijakan sekuriti (security policy).
6. Firewall dapat mencegah suatu paket yang dapat mecurigakan oleh sistem.
7. Firewall dapat sedikit menghambat pergerakan para penyerang yang mencoba
memasuki sistem.