bab ii landasan teori...teori himpunan dalam bidang matematika. erd digunakan untuk pemodelan basis...
TRANSCRIPT
8
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Konsep Dasar Sistem
Terdapat dua kelompok pendekatan di dalam mendefinisikan sistem, yaitu yang
menekankan pada prosedurnya dan yang menekankan pada komponen atau elemennyat.
Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada prosedur mendefinisikan sistem sebagai
berikut.
2.1.1 Sistem
Berikut ini hal-hal yang berkaitan dengan sistem, sebagai berikut :
Pengertian Sistem
Menurut Rusdiana & Irfan (2014:28), menyatakan bahwa,“Kata sistem berasal
dari bahasa Yunani, yaitu systema, yang artinya himpunan bagian atau komponen
yang saling berhubungan secara teratur dan merupakan suatu keseluruhan. Selain
itu, bisa diartikan sekelompok elemen yang independen, namun saling terkait
sebagai satu kesatuan. Sistem terdiri atas struktur dan proses”.
Struktur sistem merupakan unsur-unsur yang membentuk sistem tersebut,
sedangkan proses sistem menjelaskan cara kerja setiap unsur sistem dalam mencapai
tujuan. Setiap sistem merupakan bagian dari sistem lain yang lebih besar dan terdiri atas
berbagai sistem yang lebih kecil, yang disebut subsistem. Setiap sistem diciptakan untuk
menangani sesuatu yang berulang-ulang atau yang secara rutin terjadi.
Sedangkan menurut Tyoso (2016:1) mengemukakan bahwa,“Sistem merupakan
suatu kumpulan dari komponen-komponen yang membentuk satu kesatuan.
Sebuah organisasi dan sistem informasi adalah sistem fisik dan social yang ditata
sedemikian rupa untuk mencapai tujuan tertentu. Seorang manajer yang
mengorganisasikan pekerjaan unitnya adalah orang yang menciptakan sesuatu
sistem pengembangan personal computer (PC) menciptakan sesuatu sistem yang
terdiri dari perangkat keras dan lunak PC ini menjadi subsistem dari suatu
perangkat konferensi elektronik. Sistem fisik dan social adalah sistem yang abstrak
9
(abstract system) dari konsep dan ide. Contoh sistem yang abstrak ialah
pengembangan daur hidup atau pengembangan sistem perangkat lunak”.
Sumber : (Tyoso, 2016:2)
Gambar II.1. Sistem dan Lingkungannya
1. Karakteristik Sistem
Menurut Muslihudin & Oktafianto (2016:4), suatu sistem mempunyai
karakteristik atau sifat-sifat tertentu, yaitu :
1. Komponen sistem
Suatu sistem yang terdiri atas bagian-bagian yang saling berkaitan dan
bervariasi yang bersama-sama mencapai beberapa sasaran. Sebuah sistem
bukanlah seperangkat unsur yang tersusun secara teratur, tetapi terdiri atas unsur
yang dapat dikenal dan saling melengkapi karena suatu maksud, tujuan dan
sasaran.
10
2. Batasan sistem (Boundary)
Merupakan daerah yang membatasi antara sistem yang satu dengan sistem
yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya.
3. Lingkungan luar sistem (Environment)
Lingkungan luar sistem (Environment) adalah apapun di luar dari batasan
sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar dapat merugikan
sistem tersebut. Lingkungan luar yang menguntungkan berupa energi dari sistem,
sedangkan lingkungan luar yang merugikan harus ditahan dan dikendalikan, jika
tidak akan mengganggu kelangsungan sistem tersebut.
4. Sistem penghubung (Interface)
Sistem penghubung (Interface) merupakan media penghubung antara suatu
subsistem dengan yang lainnya. Penghubung ini memungkinkan sumber daya
mengalir dari suatu sistem ke sistem yang lainnya dengan melalui penghubung
suatu subsistem dapat berinteraksi dengan subsistem lainnya membentuk suatu
kesatuan.
5. Sistem masukan (Input)
Sistem masukan (Input) adalah energi yang dimasukkan ke dalam sistem.
Masukan dapat berupa masukan perawatan dan masukan sinyal. Masukan
perawatan adalah energi yang dimasukkan supaya sistem dapat beroperasi.
Sedangkan masukan sinyal adalah energi yang diproses untuk mendapatkan
keluaran.
11
6. Sistem keluaran (Output)
Sistem keluaran (Output) adalah energi yang diolah, diklasifikasikan
menjadi keluaran yang berguna untuk subsistem lain.
7. Sistem sasaran
Sistem sasaran ialah suatu sistem yang mempunyai tujuan atau sasaran. Jika
suatu sistem tidak mempunya batasan sasaran, maka operasi sistem tidak akan
ada gunanya.
8. Klasifikasi Sistem
Klasifikasi sistem dalam suatu bentuk integrasi antara satu komponen lain
karena sistem memiliki sasaran yang berbeda untuk setiap kasus yang terjadi
didalam sistem tersebut.
Menurut Hutahaean (2015:6), suatu sistem dapat diklasifikasi dalam
beberapa sudut pandang, yaitu :
a. Klasifikasi sistem sebagai :
i. Sistem abstrak (abstract system)
Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran-pemikiran atau
ide-ide yang tidak tampak secara fisik.
ii. Sistem fisik (physical system)
Sistem fisik adalah sistem yang ada secara fisik.
12
b. Sistem diklasifikasikan sebagai :
i. Sistem alamiyah (natural system)
Sistem alamiyah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak
dibuat oleh manusia.
ii. Sistem buatan manusia (human made system)
Sistem buatan manusia adalah sistem yang dibuat oleh manusia yang
melibatkan interaksi antara manusia dengan mesin (human machine
system).
c. Sistem diklasifikasikan sebagai :
i. Sistem tertentu (deterministicl system)
Sistem tertentu adalah sistem yang beroperasi dengan tingkah laku
yang sudah dapat diprediksi, sebagai keluaran sistem yang dapat
diramalkan.
ii. Sistem tak tentu (probalistic system)
Sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak
dapat diprediksi karena mengandung probabilistic.
d. Sistem diklasifikasikan sebagai :
i. Sistem tertutup (close system)
Sistem tertutup adalah sistem yang tidak terpengaruh dan tidak
berhubungan dengan lingkungan luar, sistem bekerja otomatis tanpa
13
ada turut campur lingkungan luar. Secara teoritis sistem tertutup ini
ada, kenyataannya tidak ada sistem yang benar-benar tertutup, yang
ada hanya relatively closed system.
ii. Sistem terbuka (open system)
Sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh
dengan lingkungan luarnya. Sistem ini menerima input dan output
dari lingkungan luar atau subsistem lainnya. Karena sistem terbuka
terpengaruh lingkungan luar maka harus mempunyai pengendali yang
baik.
9. Pengertian Informasi
Menurut Rusdiana & Irfan (2014:74) “Informasi atau dalam bahasa
inggrisnya adalah information, berasal dari kata informacion bahasa Prancis.
Kata tersebut diambil dari bahasa Latin, yaitu informationem yang artinya
konsep, ide, garis besar”. Informasi adalah suatu data yang sudah diolah atau
diproses sehingga menjadi suatu bentuk yang memiliki arti bagi penerima
informasi yang memiliki nilai bermanfaat. Informasi merupakan sesuatu yang
dihasilkan dari pengolahan data. Data yang sudah ada dikemas dan diolah
sedemikian rupa sehingga menjadi sebuah informasi yang berguna.
Menurut Muslihudin & Oktafianto (2016:9) menyimpulkan bahwa,
“Informasi merupakan data yang diolah menjadi bentuk yang berguna untuk
membuat keputusan. Informasi berguna untuk pembuat keputusan karena
informasi menurunkan ketidakpastian (atau meningkatkan pengetahuan).”
14
10. Pengertian Sistem Informasi
Menurut Hutahaean (2015:13) menyatakan bahwa “Sistem informasi
adalah suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan
pengelolaan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial, dan
kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu
dengan laporan-laporan yang dibutuhkan”.
Menurut Lucas, Henry dalam Djahir, Yulia dan Pratita, Dewi (2014;14)
(Fridayanthie and Charter 2016) menyatakan bahwa, “Sistem Informasi
adalah suatu kegiatan dari prosedur-prosedur yang diorganisasikan, bilamana
dieksekusi akan menyediakan informasi untuk mendukung pengambilan
keputusan dan pengendalian didalam organisasi”.
11. Pengertian Sistem Berorientasi Objek (OOP)
Menurut Sukamto & Shalahuddin (2018:100), menyatakan bahwa:
Metodologi berorientasi objek adalah suatu strategi pembangunan perangkat
lunak yang mengorganisasikan perangkat lunak sebagai kumpulan objek
yang berisi data dan operasi yang diberlakukan terhadapnya. Metodologi
berorientasi objek merupakan suatu cara bagaimana sistem perangkat lunak
dibangun melalui pendekatan objek secara sistematis. Metode berorientasi
objek didasarkan pada penerapan prinsip-prinsip pengelolaan kompleksitas.
Metode berorientasi objek meliputi rangkaian aktivitas analisis berorientasi
objek, perancangan berorientasi objek, pemrograman berorientasi objek.
dan pengujian berorientasi objek.
15
Menurut Dharma, Akhmad (2013:3) dalam (Fridayanthie and Charter 2016)
menyatakan bahwa “OOP (Object Oriented Programming) adalah sebuah
pendekatan untuk pengembangan suatu software, dimana dalam struktur
software tersebut didasarkan kepada interaksi objek dalam penyelesaian
suatu proses atau tugas”.
Menurut Nugroho, adi (2011:121) dalam (Fridayanthie and Charter 2016)
menyatakan bahwa, “Pemrograman berorientasi objek atau object oriented
programming (OOP) adalah suatu cara baru dalam berfikir serta berlogika
untuk menghadapi masalah- masalah yang akan dicoba batasi dengan
bantuan komputer”.
2.1.2 Basis Data
Basis data sebagai perangkat andalan yang sangat diperlukan oleh
berbagai institusi dan perusahaan. Dalam pengembangan sistem informasi
diperlukan basis data sebagai media penyimpana data. Kehadiran basis data
dapat meningkatkan daya saing sebuah institusi atau perusahaan tersebut. Basis
data dapat mempercepat upaya pelayanan kepada pelanggan, menghasilkan
informasi dengan cepat dan tepat.
Menurut Sukamto & Shalahuddin (2018:43) menyatakan bahwa, “Sistem
basis data adalah sistem terkomputerisasi yang tujuan utamanya adalah
memelihara data yang sudah diolah atau informasi dan membuat informasi
16
tersedia saat dibutuhkan. Pada intinya basis data adalah media untuk
penyimpanan data agar dapat diakses dengan mudah dan cepat.”
Microsoft Access
Menurut Tofik (2016:1) menyatakan bahwa, “Microsoft Access adalah
program database bagian dari paket Microsoft Office Professional yang
diluncurkan oleh Microsoft Corporation”.
2.1.3 Model Pengembangan Perangkat Lunak
Menurut Sukamto & Shalahuddin (2018:28) menyatakan bahwa, “Model SDLC
air terjun (waterfall) sering juga disebut model sekuensial linier (sequential
linear) atau alur hidup klasik (classic life cycle)”.
Gambar II.2. Model Waterfall
Sumber : (Sukamto & Shalahuddin, 2018:28)
17
Metode Waterfall terbagi menjadi lima tahapan yaitu :
1. Analisis kebutuhan perangkat lunak
Proses pengumpulan kebutuhan dilakukan secara intensif untuk mespesifikasikan
kebutuhan perangkat lunak agar dapat dipahami perangkat lunak seperti apa yang
dibutuhkan oleh user. Spesifikasi kebutuhan perangkat lunak pada tahap ini perlu
untuk didokumentasikan.
2. Desain
Desain perangkat lunak adalah proses multi langkah yang fokus pada desain
pembuatan program perangkat lunak termasuk struktur data, arsitektur perangkat
lunak, representasi antarmuka, dan prosedur pengodean. Tahap ini mentranslasi
kebutuhan perangkat lunak dari tahap analisis kebutuhan ke representasi desain
agar dapat diimplementasikan menjadi program pada tahap selanjutnya. Desain
perangkat lunak yang dihasilkan pada tahap ini juga perlu didokumentasikan.
3. Pembuatan kode program
Desain harus ditranslasikan ke dalam program perangkat lunak. Hasil dari tahap
ini adalah program komputer sesuai dengan desain yang telah dibuat pada tahap
desain.
4. Pengujian
Pengujian fokus pada perangkat lunak secara dari segi lojik dan fungsional dan
memastikan bahwa semua bagian sudah diuji. Hal ini dilakukan untuk
18
meminimalisir kesalahan (error) dan memastikan keluaran yang dihasilkan sesuai
dengan yang diinginkan.
5. Pendukung (support) atau pemeliharaan (maintenance)
Tidak menutup kemungkinan sebuah perangkat lunak mengalami perubahan ketika
sudah dikirimkan ke user. Perubahan bisa terjadi karena adanya kesalahan yang
muncul dan tidak terdeteksi saat pengujian atau perangkat lunak harus beradaptasi
dengan lingkungan baru. Tahap pendukung atau pemeliharaan dapat mengulangi
proses pengembangan mulai dari analisis spesifikasi untuk perubahan perangkat
lunak yang sudah ada, tapi tidak untuk membuat perangkat lunak baru.
2.2 Teori Pendukung
Adapun teori-teori yang mendukung kemudahan dalam mempelajari dalam
perancangan program aplikasi ini sebagai berikut :
2.2.1 Entity Relation Diagram (ERD)
Menurut (Sudibyo 2014) “ERD merupakan suatu model untuk menjelaskan
hubungan antar data dalam basis data berdasarkan obyek-obyek dasar data yang
mempunyai hubungan antar relasi. ERD untuk memodelkan struktur data dan hubungan
antar data dengan notasi dan simbol.”
Menurut Sukamto & Shalahuddin (2018:50) “ERD dikembangkan berdasarkan
teori himpunan dalam bidang matematika. ERD digunakan untuk pemodelan
basis data relasional. Sehingga jika penyimpanan basis data menggunakan
OODBMS maka perancangan basis data tidak perlu menggunakan ERD. ERD
memiliki beberapa aliran notasi seperti notasi Chen (dikembangkan oleh Peter
Chen), Barker (dikembangkan oleh Richard Barker, Ian Palmer, Harry Ellis),
19
notasi Crow’s Foot, dan beberapa notasi lain. Namun yang banyak digunakan
adalah notasi dari Chen”.
1. Komponen ERD
a. Entity merupakan data inti yang disimpan dan akan menjadi tabel pada basis
data. Benda yang memiliki data dan harus disimpan datanya agar dapat
diakses oleh aplikasi komputer. Penamaan entitas biasanya lebih ke kata
benda dan belum merupakan nama tabel.
b. Atribut merupakan field atau kolom data yang butuh disimpan dalam suatu
entitas.
c. Relasi adalah yang menghubungkan antara entitas, biasanya diawali dengan
kata kerja.
d. Kardinalitas (Cardinality)
Menunjukkan jumlah maksimum entitas yang dapat berelasi dengan entitas
pada himpunan entitas yang lain.
2. Derajat Relasi atau Kardinalitas
Bedasarkan definisi dari Muhamad Muslihudin & Oktafianto (2016:85) , yaitu:
a. Satu ke satu (one to one), setiap anggota entitas A hanya boleh berhubungan
dengan satu anggota entitas B, begitu pula sebaliknya.
b. Satu ke banyak (one to many), setiap anggota entitas A dapat berhubungan
dengan lebih dari satu anggota entitas B, tetapi tidak sebaliknya.
20
c. Banyak ke banyak (many to many), setiap entitas A dapat berhubungan
dengan banyak entitas himpunan entitas B dan demikian pula sebaliknya.
3. Logical Record Structure (LRS)
Menurut pradani dkk, 2013 dalam (Fauzi, Erniawati, and Setyawan 2019)
menyatakan bahwa, “LRS adalah representasi dari struktur record-record pada table-
tabel yang terbentuk dari hasil anttar himpunan entitas.”
2.2.2 Unified Modelling Language (UML)
Menurut Sukamto & Shalahuddin (2018:137) menyatakan bahwa : “Pada
perkembangan teknologi perangkat lunak, diperlukan adanya bahasa yang
digunakan untuk memodelkan perangkat lunak yang akan dibuat dan perlu
adanya standarisasi agar orang di berbagai Negara dapat mengerti pemodelan
perangkat lunak. Seperti yang kita ketahui bahwa menyatukan banyak kepala
untuk menceritakan sebuah ide dengan tujuan untuk memahami hal yang sama
tidaklah mudah, oleh karena itu diperlukan sebuah bahasa pemodelan perangkat
lunak yang dapat dimengerti oleh banyak orang.”
Sedangkan dalam (Putra 2018) menurut Lee, 2012 menyatakan bahwa, “UML
(Unified Modelling Language) adalah alat yang digunakan untuk
menentukan,menvisualisasikan,memodifikasi, membangun dan mendokumentasi
pengembangan piranti perangkat lunak.”
1. Activity Diagram
Menurut Sukamto & Shalahuddin (2018:161), yaitu: Diagram aktivitas atau
activity diagram menggambarkan workflow (aliran kerja) atau aktivitas dari sebuah
sistem atau proses bisnis atau menu yang ada pada perangkat lunak. Yang perlu
diperhatikan disini adalah bahwa diagram aktivitas menggambarkan aktivitas
21
sistem bukan apa yang dilakukan actor, jadi aktivitas yang dapat dilakukan oleh
sistem.
Diagram aktivitas juga banyak digunakan untuk mendefinisikan hal-hal
berikut:
a. Rancangan proses bisnis dimana setiap urutan aktivitas yang digambarkan
merupakan proses bisnis sistem yang didefinisikan.
b. Urutan atau pengelompokan tampilan dari sistem / user interface dimana
setiap aktivitas dianggap memiliki sebuah rancangan antarmuka tampilan.
c. Rancangan pengujian dimana setiap aktivitas dianggap memerlukan sebuah
pengujian yang perlu didefinisikan kasus ujinya.
d. Rancangan menu yang ditampilkan pada perangkat lunak.
Berikut adalah simbol-simbol yang ada pada diagram aktivitas:
Table II.1. Diagram Aktivitas
Sumber : (Sukamto shalahuddin,2018)
22
2. Use Case Diagram
Menurut Sukamto & Shalahuddin (2018:155), yaitu: Use case atau
diagram use case merupakan pemodelan untuk kelakukan (behavior) sistem
informasi yang akan dibuat. Use case mendeskripsikan sebuah interaksi antara
satu atau lebih actor dengan sistem informasi yang akan dibuat. Secara kasar,
use case digunakan untuk mengetahui fungsi apa saja yang ada di dalam
sebuah sistem informasi dan siapa saja yang berhak menggunakan fungsi-
fungsi itu.
Syarat penamaan pada use case adalah nama didefinisikan sesimpel
mungkin dan dapat dipahami. Ada dua hal utama pada use case yaitu
pendefinisian apa yang disebut aktor dan use case.
a. Aktor merupakan orang, proses, atau sistem lain yang berinteraksi
dengan sistem informasi yang akan dibuat di luar sistem informasi
yang akan dibuat itu sendiri, jadi walaupun simbol dari aktor adalah
gambar orang, tapi aktor belum tentu merupakan orang.
b. Use case merupakan fungsionalitas yang disediakan sistem sebagai
unit-unit yang saling bertukar pesan antar unit atau aktor.
3. Class Diagram
Menurut (Urva and Siregar 2015) “Merupakan hubungan antar kelas dan
penjelasan detail tiap-tiap kelas di dalam model desain dari suatu sistem, juga
memperlihatkan aturan-aturan dan tanggng jawab entitas yang menentukan perilaku
sistem.”
23
Menurut Sukamto & Shalahuddin (2018:141), yaitu: Diagram kelas atau
class diagram menggambarkan struktur sistem dari segi pendefinisian
kelas-kelas yang akan dibuat untuk membangun sistem. Kelas memiliki
apa yang akan dibuat untuk membangun sistem. Kelas memiliki apa
yang disebut atribut dan metode atau operasi.
a. Atribut merupakan variabel-variabel yang dimiliki oleh suatu kelas.
b. Operasi atau metode adalah fungsi-fungsi yang dimiliki oleh suatu
kelas.
Kelas-kelas yang ada pada struktur sistem harus dapat melakukan
fungsi-fungsi sesuai dengan kebutuhan sistem sehingga pembuat perangkat
lunak atau programmer dapat membuat kelas-kelas di dalam program
perangkat lunak sesuai dengan perancangan diagram kelas. Susunan
struktur kelas yang baik pada diagram kelas sebaiknya memiliki jenis-jenis
kelas berikut:
a. Kelas main
Kelas yang memiliki fungsi awal dieksekusi ketika sistem
dijalankan.
b. Kelas yang menangani tampilan sistem (view)
Kelas yang mendefinisikan dan mengatur tampilan ke pemakai.
c. Kelas yang diambil dari pendefinisian use cae (cotroller)
24
Kelas yang menangani fungsi-fungsi yang harus ada diambil dari
pedefinisian use case, kelas ini biasanya disebut dengan kelas proses yang
menangani proses bisnis pada perangkat lunak.
d. Kelas yang diambil dari pendefinisian data (model)
Kelas yang digunakan untuk memegang atau membungkus data
menjadi sebuah kesatuan yang diambil maupun akan disimpan ke
basis data. Semua tabel yang dibuat di basis data dapat dijadikan
kelas, namun untuk tabel dari hasil relasi atau atribut multivalue
pada ERD dapat dijadikan kelas tersendiri dapat juga tidak asalkan
pengaksesannya dapat dipertanggungjawabkan atau tetap ada di
dalam perancangan kelas.
4. Sequence Diagram
Menurut Sukamto & Shalahuddin (2018:165), yaitu: Diagram
sekuen menggambarkan kelakuan objek pada use case dengan
mendeskripsikan waktu hidup objek dan message yang dikirimkan dan
diterima antar objek. Oleh karena itu untuk menggambarkan diagram
sekuen maka harus diketahui objek-objek yang terlibat dalam sebuah
use case beserta metode-metode yang dimiliki kelas yang diinstansiasi
menjadi objek itu. Membuat diagram sekuen juga dibutuhkan untuk
melihat skenario yang ada pada use case.