bab ii landasan teori sistem informasi akuntansi...

38
6 BAB II LANDASAN TEORI A. Sistem Informasi Akuntansi 1. Pengertian Informasi Informasi adalah data yang telah diolah sehingga dapat dijadikan dasar untuk mengambil keputusan yang tepat. Pada dasarnya informasi adalah penting seperti sumber daya yang lain, misalnya: peralatan, bahan, tenaga, dan sebagainya. Informasi yang berualitas dapat mendukung kompetitif suatu organisasi (Xu, 2009), dalam sistem informasi akuntansi kualitas dari informasi yang disediakan merupakan hal penting dalam kesuksesan tim. Secara konseptual seluruh sistem organisasional mencapai tujuannya melalui proses alokasi sumber daya, yang diwujudkan melalui proses pengambilan keputusan manajerial. Informasi memiliki nilai nilai ekonomik pada saat ia mendukung keputusan alokasi sumberdaya, sehingga dengan demikian mendukung sistem untuk mencapai tujuan. Pemakai informasi akuntansi dapat dibagi menjadi 2 bagian: meliputi ekstern dan intern. Pemakai ekstern mencakup pemegang saham, investor, kreditor, pemerintah, pelanggan, pemasok, pesaing, serikat pekerja dan masyarakat. Pemakai intern terutama para manajer, kebutuhannya bervariasi tergantung pada tingkatannya dalam organisasi atau terhadap fungsi yang mereka jalankan.

Upload: others

Post on 27-Dec-2019

8 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

6

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Sistem Informasi Akuntansi

1. Pengertian Informasi

Informasi adalah data yang telah diolah sehingga dapat

dijadikan dasar untuk mengambil keputusan yang tepat. Pada dasarnya

informasi adalah penting seperti sumber daya yang lain, misalnya:

peralatan, bahan, tenaga, dan sebagainya. Informasi yang berualitas

dapat mendukung kompetitif suatu organisasi (Xu, 2009), dalam

sistem informasi akuntansi kualitas dari informasi yang disediakan

merupakan hal penting dalam kesuksesan tim. Secara konseptual

seluruh sistem organisasional mencapai tujuannya melalui proses

alokasi sumber daya, yang diwujudkan melalui proses pengambilan

keputusan manajerial. Informasi memiliki nilai nilai ekonomik pada

saat ia mendukung keputusan alokasi sumberdaya, sehingga dengan

demikian mendukung sistem untuk mencapai tujuan.

Pemakai informasi akuntansi dapat dibagi menjadi 2 bagian:

meliputi ekstern dan intern. Pemakai ekstern mencakup pemegang

saham, investor, kreditor, pemerintah, pelanggan, pemasok, pesaing,

serikat pekerja dan masyarakat. Pemakai intern terutama para

manajer, kebutuhannya bervariasi tergantung pada tingkatannya dalam

organisasi atau terhadap fungsi yang mereka jalankan.

7

2. Pengertian Sistem

Sistem menurut James A. Hall (2009:6) sistem merupakan

sekelompok dari dua atau lebih komponen atau sub sistem yang saling

berhubungan yang berfungsi dengan tujuan yang sama. Menurut

Supriyati (2012:10) sistem merupakan kumpulan atau unsur dari sub-

sub sistem atau komponen-komponen atau prosedur-prosedur baik

fisik maupun non fisik yang mempunyai fungsi dan prosedur tertentu,

saling bekerja sama secara harmonis untuk mencapai suatu tujuan

tertentu. Menurut Mardi (2011:3) menyatakan bahwa sistem berasal

dari Bahasa Latin ( systema) dan Yunani ( Sustema) artinya suatu

kesatuan komponen atau elemen yang dihubungkan bersama untuk

memudahkan aliran informasi, materi atau energi. Sistem merupakan

suatu kesatuan yang memiliki tujuan bersama dan memiliki bagian-

bagian yang saling berintegrasi satu samalain.

3. Karakteristik Sistem

Menurut Hutahaean (2014: 3-5) adapun beberapa karakteristik

meliputi sebagai berikut:

1. Komponen, suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen-

komponen yang saling berinteraksi, yang artinya saling bekerja

sama membentuk suatu kesatuan. Komponen sistem terdiri dari

komponen yang berupa sub sistem atau bagian-bagian dari

sistem.

8

2. Batasan sistem (boundary), batasan sistem merupakan daerah

yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lain

atau dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini

memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai suatu kesatuan,

batasan suatu sistem menunjukkan ruang lingkup (scope) dari

sistem tersebut.

3. Lingkungan luar sistem (environment), merupakan luar batas

dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan

dapat bersifat menguntungkan yang harus tetap dijaga dan yang

merugikan yang harus dijaga dan dikendalikan, kalau tidak akan

mengganggu kelangsungan hidup dari sistem.

4. Penghubung sistem (interface), merupakan media penghubung

antara satu subsistem dengan subsistem lainnya. Melalui

penghubung ini menungkinkan sumber-sumber daya mengalir

dari subsistem ke subsistem lain, keluaran subsistem akan

menjadi masukan (input) untuk subsistem lain melalui

penghubung.

5. Masukkan sistem (input), masukkan adalah energi yang dapat

dimasukkan ke dalam sistem, yang dapat berupa perawatan

(maintenaceinput) dan masukan sinyal (signal input),

maintenaceinput berupa energi yang dimasukkan agar sistem

dapat beroperasi, sedangkan signal input adalah energi yang

diproses untuk didapatkan keluaran.

9

6. Keluaran sistem (output), keluaran sistem adalah hasil dari

energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang

berguna.

7. Pengolah sistem, suatu sistem menjadi bagian pengolah yang

akan merubah masukan menjadi keluaran

Sasaran sistem, suatu sistem pasti mempunyai tujuan (goal) atau

sasaran (objective) sasaran dari sistem sangat menentukan input

yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan dihasilakan

sistem.

4. Pengertian Sistem Akuntansi

Sistem akuntansi adalah disediakan bagi perusahaan atau sati

organisasi bisnis. Sistem akuntansi sangat diperlukan dalam setiap

organisasi atau perusahaan, agar terciptanya suatu efisiensi dan

efektifitas. Menurut Mulyadi (2001) , sistem akuntansi adalah

organisasi formulir, catatan, dan laporan, yang dikoordinasi

sedemikian rupa untuk menyediakan informasi keuangan yang

memudahkan pengelolaan perusahaan. Menurut Zaki Baridwan

(2002), sistem akuntnsi adalah formulir-formulir, catatan-catatan,

prosedur-prosedur, alat-alat untuk mengelola data mengenai usaha

suatu kesatuan ekonomis dan tujuan untuk menghasilkan umpan balik

dalam bentuk laporan-laporan yang diperlukan oleh menejemen untuk

mengawasi usahanya, dan bagi pihak-pihak lain yang berkepentingan

10

seperti pemegang saham, kreditur dan lembaga-lembaga pemerintahan

untuk menilai hasil operasi.

Menurut Warren, Reeve, dan Fees (2006) sistem akuntansi

adalah metode dan prosedur untuk mengumpulkan,

mengklasifikasikan, mengikhtisarkan, dan melaporkan informasi

operasi dan keuangan sebuah perusahaan. Menurut Nugroho

Widjajanto (2001) sistem akuntansi adalah susunan berbagi formulir,

catatan, peralatan, termasuk komputer, dan perlengkapan serta alat

komunikasi, tenaga pelaksananya dan laporan yang terkoordinasi

secara erat yang didesain untuk mentransformasikan data keuangan

menjadi informasi yang dibutuhkan manajemen. Menurut Mulyadi

(2001) sistem akuntansi adalah salah satu sistem informasi diantara

berbagai sistem informasi yang digunakan oleh menejemen dalam

mengelola perusahaan. Setiap sistem informasi terdiri dari bagian-

bagian bangunan yang membentuk sistem tersebut. Sistem akuntansi

merupakan bagian dari sistem yang lebih besar yang meliputi

pemasukan data (input) kemudian diolah melalui suatu mekanisme

pemrosesan data (process) data informasi sebagai hasil dari

pemrosesan dapat dijadikan kembali sebagai satu input pada proses

yang lainnya. Dari prses tersebut sehingga membentuk siklus

informasi yang dapat diperoleh dari sistem informasi sebagai sistem

yang khusus mengolah data dan informasi yang berhubungan dengan

akuntansi.

11

5. Pengertian Sistem Informasi Akuntansi

Sistem informasi akuntansi adalah kumpulan sumberdaya,

seperti manusia dan peralatan yang diatur untuk mengubah data

menjadi informasi. Informasi ini dikomunikasikan kepada beragam

pengambil keputusan. SIA mewujudkan perubahan ini secara manual

atau terkomputerisasi. SIA juga merupakan sistem yang paling

penting di organisasi dan merubah cara menangkap, memproses, dan

menyimpan, dan mendistribusikan informasi, (Xu, 2009) saat ini

digital dan informasi online semakin digunakan dalam sistem

informasi akuntansi. Organisasi perlu menempatkan sistem di line

depan, dan mempertimbangkan baik segi sistem maupun manusia

sebagai faktor yang terkait ketika mengatursistem informasi akuntansi.

SIA pada umumnya meliputi beberapa siklus pemrosesan transaksi:

1. Siklus pendapatan, berkaitan dengan pendistribusian barang dan

jasa ke entitas lain dan pengumpulan pembayaran-pembayaran

yang berkaitanpelunasan kewajiban.

2. Siklus produksi, berkaitan dengan perubahan sumberdaya

menjadi barang dan jasa.

3. Siklus keuangan, kejadian-kejadian yang berkaitan dengan

perolehan dan menejemen dana-danamodal termasuk kas.

12

6. Tujuan Sistem Informasi Akuntansi

Menurut James Hall (2009:21) tujuan dari sistem informasi

akuntansi adalah sebagai berikut:

1. Mendukung fungsi penyediaan pihak manajemen, administrasi

mengacu pada tanggungjawab pihak manajemen untuk

mengelola denganbaik sumber daya perusahaan. Sistem

informasi akuntansi menyediakan informasi mengenai

penggunaan sumber daya ke pengguna eksternal melalui laporan

keuangan tradisional serta dari berbagai laporan lain yang

diwajibkan, secara internal pihak manajemen menerima

informasi pelayanan dari berbagai laporan pertanggungjawaban.

2. Mendukung operasional harian perusahaan, sistem informasi

akuntansi menyediakan informasi bagi para anggota operasional

untuk membantu mereka melaksanakan pekerjaan hariannya

dalam cara yang efisien dan efektif.

Menurut Krismiaji (2010:23) tujuan pokok sistem informasi

akuntansi sebagai berikut: “Mengumpulkan dan memproses data

tentang kegiatan organisasi bisnis secara efektif dan efisien,

menghasilkan informasi yang berguna untuk pembuatan keputusan,

melakukan pengawasan yang memadai untuk menjamin bahwa data

transaksi telah dicatat dan diproses dengan secara akurat, serta untuk

melindungi data tersebut aktiva lain yang dimiliki oleh perusahaan”.

13

B. Analisis Sistem

1. Pengertian Analisis Sistem

Tahapan analisis digunakan oleh sistem untuk membangun

keputusan. Apabila sistem saat ini mempunyai masalah atau sudah

tidak berfungsi secara baik, dan hasil analisis nya digunakan sebagai

dasar untuk memperbaiki sistem. Analisis sistem merupakan suatu

proses untuk menguji sistem informasi yang ada dengan

lingkungannya. Tujuan analisis sistem ini untuk memperoleh petunjuk

mengenai berbagai kemungkinan perbaikan yang dapat dilakukan

untuk meningkatkan kemampuan sistem itu sendiri (Nugroho

Widjajanto,2001).

Menurut (Jogiyanto 2005:129) pada jurnal Rara Sri Artati

Rejeki,2011) mengatakan analisis sistem sebagai penguraian dari

suatu sistem informasi yang utuh ke dalam bagian-bagian komponen

nyadengan maksud untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi

permasalahan dan kesempatan, dengan kata lain analisis sistem dapat

diartikan sebagai penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh ke

dalam bagian-bagian komponen nya dengan maksud untuk

mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan,

kesempatan,hambatan yang terjadi dengan kebutuhan yang diharapkan

sehingga dapat diusulkan perbaikannya. Menurut Mc Leod (2007,p74)

analisis sitem merupakan penelitian terhadap sistem yang telah ada

dengan tujuan untuk merancang sistem baru atau memperbarui sistem

14

yang telah ada tersebut. (Al Fatta,2007:4) teknik pemecahan masalah

yang menguraikan bagian-bagian komponen dengan mempelajari

seberapa bagus bagian-bagian komponen tersebut bekerja dan

berinteraksi untuk mencapai tujuan mereka. Maka dapat ditarik

kesimpulan bahwa analisis sistem adalah tahapan penelitian terhadap

sistem berjalan dan bertujuan untuk mengetahui segala permasalahan

yang terjadi serta memudahkan dalam menjalankan tahap selanjutnya

yaitu tahap perancangan sistem.

2. Tahap-Tahap Analisis Sistem

Menurut (Mulyanto, 2009:126) tahap analisis sistem merupakan

tahap yang paling kritis dan sangat penting, karena kesalahan ditahap

ini akan menyebabkan kesalahan ditahap selanjutnya, menurut

(Mulyanto, 129:129) didalam tahap analisis sistem terdapat langkah-

langkah dasar yang harus dilakukan oleh seorang analis sistem,

diantaranya meliputi:

a. Identify, proses yang dilakukan untuk mengidentifikasi masalah

b. Understand, memahami kerja dan sistem yang ada

c. Analysis, melakukan analisa terhadap sistem

d. Report, membuat laporan dari hasil analisis yang telah dilakukan

dalam kurun waktu tertentu.

15

3. Fungsi Analisis Sistem

Adapaun fungsi analisis sistem meliputi,(Goal, 2008:74)

a. Memilih alternatif-alternatif metode pemecahan masalah

b. Menerapkan rancangan sistem

c. Menyatakan secara spesifik sasaran yang harus dicapai untuk

memenuhi kebutuhan pemakai

d. Mengidentifikasi masalah-masalah kebutuhan pemakai (user)

4. Pengertian Flowchart

Flowchart merupakan teknik analitis yang digunakan untuk

menggambarkan beberapa aspek dari sistem informasi dengan cara

yang jelas, ringkas, dan logis. Flowchart menggunakan simbol standar

untuk menggambarkan prosedur proses transaksi perusahaan dan

aliran data sistem dari awal hingga akhir (Romney dan Steinbart,

2012:75). Penggunaan flowchart lebih bermanfaat dibandingkan

dengan uraian tertulis dalam menggambarkan suatu sistem, manfaat

tersebut adalah sebagai berikut (Mulaydi 2008, 60-64)

a. Gambaran sistem secara menyeluruh lebih mudah diperoleh

dengan menggunakan flowchart.

b. Perubahan sistem lebih mudah digambarkan dengan

menggunakan flowchart.

16

c. Kelemahan-kelemahan dalam sistem dan identifikasi bidang-

bidang yang memerlukan perbaikan lebih mudah ditemukan

dengan flowchart.

d. Dokumentasi sistem akuntansi dilakukan dengan menggunakan

flowchart.

5. Simbol Dan Notasi Flowchart

Berikut ini disajikan simbol-simbol standar flowchart dengan

maknanya masing-masing (Mulyadi 2008: 60-63)

Gambar 2.1 Simbol dan Notasi Flowchart

No Simbol Nama Simbol Makna Simbol

1 Dokumen Simbol ini digunakan

untuk menggambarkan

semua jenis dokumen

yang merupakan

formulir yang

digunakan untuk

merekam data yang

terjadinya suatu

transaksi

2 Dokumen dan

tembusannya

Simbol ini digunakan

untuk menggambarkan

dokumen asli dan

17

tembusannya.

3 Berbagai dokumen Digunakan untuk

menggambarkan

berbagai jenis

dokumen yang

digabungkan bersama

didalam satu paket.

4 catatan Digunakan untuk

menggambarkan

catatan akuntansi yang

digunakan untuk

mencatat data yang

direkam sebelumnya

didalam dokumen atau

formulir

5 Penghubung pada

halaman yang sama

(one-page connector)

Simbol ini digunakan

untuk menghubungkan

aliran dokumen karena

keterbatasan ruang

halaman.

6 Penghubung pada

halaman yang

berbeda (off-page

Digunakan untuk

menunjukkan kemana

dan bagaimana bagan

b

a

18

connector) alir terkait satu sama

lain dengan yang

lainnya karena

diperlukan lebih dari

satu halaman.

7 Kegiatan manual Digunakan untuk

menggambarkan

kegiatan manual.

8

Keterangan

komentar

Digunakan untuk

menambahkan

keterangan untuk

memperjelas pesan

yang disampaikan

dalam bagan alir.

9 Arsip sementara Digunakan untuk

menunjukkan tempat

penyimpanan

dokumen.

10

Arsip permanen Digunakan untuk

menggambarkan arsip

permanen yang

19

merupakan tempat

penyimpanan

dokumen yang tidak

akan diproses lagi

dalam sistem

akuntansi yang

bersangkutan.

11 On-line computer

process

Menggambarkan

pengolahan data

dengan komputer

melalui on-line

terminal.

12 Keying(typing

verifying)

Menggambarkan

pemasukan data ke

dalam komputer

melalui on-line

terminal.

13 Pita magnetik

(magnetic tape)

Menggambarkan arsip

komputer yang

berbentuk pita

magnetik.

14 On-line storage Menggambarkan arsip

komputer yang

20

berbentuk online

15 Keputusan Menggambarkan

keputusan yang harus

dibuat dalam proses

pengolahan data.

16 Garis alir (flowline) Menggambarkan arah

proses pengolahan

data.

17 Persimpangan garis

alir

Simbol ini

menunjukkan dua

garis alir yang

bersimpangan.

18 Pertemuan garis alir Digunakan jika 2 garis

alir bertemu dan salah

satu garis mengikuti

arus garis lainnya.

19 Dari pemasok

Mulai/berakhir

terminal

Simbol ini untuk

menggambarkan awal

dan akhir suatu sistem

akuntansi

21

20 Ke sistem

penjualan

Masuk ke sistem Simbol ini digunakan

untuk menggambarkan

masuk ke sistem yang

digambarkan dalam

bagan alir.

Sumber : (Mulyadi 2008, 60-64)

C. Sistem Pengendalian Intern

1. Pengertian Sistem Pengendalian Intern

Pengendalian internal (internal control) dapat dipandang dari

arti sempit dan arti yang luas, pandangan yang sempit mengatakan

bahwa pengendalian intern adalah pengecekan, penjumlahan, baik

penjumlahan mendatar (crossfooting) maupun penjumlahan menurun

(footing), sedangkan pandangan yang luas menyatakan bahwa

pengendalian intern lebih luas dari pengecekan yaitu meliputi semua

alat yang digunakan manajemen untuk melakukan pengendalian atau

pengawasan.

Pengendalian intern adalah pengendalian yang meliputi struktur

organisasi , semua cara, dan alat koordinasi yang digunakan didalam

perusahaan dengan tujuan untuk mengamankan harta perusahaan,

meningkatkan ketelitian dan dapat dipercayai data akuntansi,

meingkatkan efisiensi akuntansi, mendorong dipatuhinya kebijakan

22

manajemen yang telah ditetapkan (Sugiri 2002:3). Pengendalian intern

sebagai suatu proses yang dijalankan oleh dewan komisaris,

manajemen, dan personil lain yang di desain untuk keyakinan

memadai tentang pencapaian tiga golongan yaitu: keandalan laporan

keuangan, kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku,

efektifitas dan efisiensi operasi(Mulaydi 2002:180). Menurut Mulyadi

(2001:163) sistem pengendalian intern adalah gabungan suatu sistem

yang meliputi struktur organisasi, metode, dan ukuran-ukuran yang

dikoordinasikan untuk menjaga kekayaan organisasi, mengecek

ketelitian dan keandalan data akuntansi, mendorong efisiensi, dan

mendorong agar dipatuhinya kebijakan manajemen.

2. Unsur-Unsur Pengendalian Intern

Menurut Mulyadi (2001:164) unsur sistem pengendalian intern

meliputi sebagai berikut:

a. Struktur organisasi yang memisahkan tanggung jawab fungsional

secara tegas.

b. Sistem wewenang dan prosedur pencatatan yang memberikan

perlindungan terhadap kekayaan, piutang, pendapatan dan biaya.

c. Pratik yang sehat dalam melaksanakan tugas dan fungsi setiap

unit organisasi.

d. Karyawan bermutu sesuai dengan tanggung jawabnya.

23

3. Prosedur Pengendalian Intern

Penerimaan kas dalam suatu perusahaan dapat berasal dari

beberapa sumber, antara lain berasal dari berbagai sumber, pelunasan

piutang, dan pinjaman. Adapun prosedur-prsedur pengawasan yang

dapat digunakan antara lain:

a. Harus ditunjukkan dengan jelas fungsi-fungsi penerimaan kas

dan setiap penerimaan kas harus segera dicatat dan disetor ke

bank

b. Diadakan pemisahan fungsi antara bagian kas dan pencatatan

kas

c. Diadakan pengawasan yang ketat terhadap fungsi penerimaan

dan pencatatan kas selain itu setiap hari harus dibuat laporan kas

(Baridwan 1992:87)

4. Prinsip-Prinsip Pengendalian Intern

Menurut Jusup (2001:4) prinsip-prinsip pengendalian intern

yang pokok adalah sebagai berikut:

a. Pelaksanaan pemeriksaan secara independent

b. Pemakaian peralatan mekanis bila memungkinkan

c. Pemisahan tanggung jawab atas transaksi yang berkaitan

d. Pemisahan pencatatan dan penyimpanan aktiva

e. Pengasuransian kekayaan dan karyawan perusahaan

f. Penyelenggaraan pencatatan yang memadai

24

g. Penetapan tanggung jawab secara jelas

5. Tujuan Pengendalian Intern

Menurut Mulyadi, tujuan dari sistem pengendalian intern dilihat

dari definisi sistem pengendalian intern adalah sebagai berikut:

a. Menjaga kekayaan organisasi

b. Mendorong efisiensi

c. Mengecek ketelitian dan keandalan

d. Mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen.

Dilihat dari tujuan sistem pengendalian intern, maka sistem

pengendalian intern tersebut dapat digolongkan menjadi 2 macam ,

diantaranya:

a. Pengendalian intern akuntansi

Pengendalian akuntansi meliputi struktur organisasi, metode,

dan ukuran-ukuran yang dikoordinasikan terutama untuk

menjaga kekayaan organisasi, mengecek ketelitian dan

keandalan data akuntansi. Pengendalian akuntansi yang baik

akan menjamin kekayaan para investor dan kreditur yang

ditanamkan dalam perusahaan yang akan menghasilkan laporan

keuangan yang dapat dipercaya.

b. Pengendalian intern administratif

Pengendalian intern administratif meliputi struktur organisasi,

metode, dan ukuran-ukuran yang dikoordinasikan terutama

25

untuk mendorong efisiensi dan dipatuhinya kebijakan

manajemen Mulyadi (2001:164)

D. Sistem Penjualan Tunai

1. Pengertian Penjualan Tunai

Sistem akuntansi penjualan tunai merupakan unsur kegiatan

yang pokok dan merupakan kegiatan rutin perusahaan. Naik turunnya

transaksi penjualan tunai sangat mempengaruhi penerimaan kas, yang

berhubungan langsung dengan pendapatan perusahaan. Sistem

akuntansi penjualan tunai meliputi jaringan prosedur, bagian – bagian

yang terkait dalam penjualan tunai, dokumen yang digunakan, dan

catatan akuntansi penjualan tunai serta catatan akuntansi penerimaan

kas.

2. Fungsi Yang Terkait Penjualan Tunai

Fungsi penjualan, Fungsi ini bertanggung jawab untuk

menerima order dari pembeli, mengisi faktur penjualan tunai, dan

menyerahkan faktur tersebut kepada pembeli untuk kepentingan

pembayaran harga barang ke fungsi kas.

a. Fungsi Kas, Fungsi ini bertanggungjawab sebagai penerima kas

dari pembeli.

26

b. Fungsi gudang, Fungsi ini bertanggungjawab untuk menyiapkan

barang yang dipesan oleh pembeli, serta menyerahkan barang

tersebut ke fungsi pengiriman.

c. Fungsi pengiriman, Fungsi ini bertanggungjawab untuk

membungkus barang dan menyerahkan barang yang telah dibayar

harganya kepada pembeli.

d. Fungsi akuntansi, Fungsi ini bertanggungjawab sebagai pencatat

transaksi penjualan dan penerimaan kas dan pembuat laporan

penjualan.

3. Dokumen-Dokumen Yang Digunakan Penjualan Tunai

a. Faktur Penjualan Tunai (FPT), Faktur ini diisi oleh bagian order

penjualan dalam rangka 3 antara lain :

Lembar 1: Diberikan ke pembeli sebagai pengantar untuk

kepentingan pembayaran barang ke bagian kasa.

Lembar 2: Diberikan ke bagian pembungkus beserta barangnya

sebagai perintah penyerahan barang ke pembeli yang telah

membayar di kasa. Tembusan ini juga berfungsi sebagai slip

pembungkus yang ditempel di pembungkus barang untuk

identitas barang.

Lembar 3: Diarsip sementara berdasarkan nomor urutnya oleh

bagian order penjualan/pelayan sebagai pengendali apabila nanti

terjadi kejanggalan transaksi penjualan. Di samping itu juga

27

tembusan ini berfungsi untuk pengendali penghitungan komisi

dan bonus pelayan.

b. Pita Register Kas, Dokumen ini dihasilkan oleh mesin yang

dioperasikan oleh bagian kasa setelah terjadi transaksi

penerimaan uang dari pembeli sebagai pembayaran atas barang.

Dokumen ini berfungsi sebagai dokumen pendukung untuk

meyakinkan bahwa faktur tersebut benar-benar telah dibayar dan

dicatat dalam register kas.

c. Bukti setor bank, Dokumen ini dibuat oleh fungsi kas sebagai

bukti penyetoran kas ke bank.

d. Rekap HPP, Dokumen ini digunakan oleh fungsi akuntansi untuk

meringkas harga pokok produk yang dijual selama satu periode.

4. Unit Organisasi/Fungsi yang terkait (Pelaksana)

a. Bagian Order Penjualan (Pelayan), Fungsi ini menerima order

dari pembeli, mengisi faktur penjualan tunai, dan menyerahkan

faktur tersebut kepada pembeli untuk kepentingan pembayaran

kas di bagian kasa.

b. Bagian Kasa, Fungsi ini menerima pembayaran uang sebesar

harga barang yang terdapat pada faktur.

c. Bagian pembungkus, Fungsi ini membungkus barang dan

memberikannya kepada pembeli ditukar dengan faktur yang telah

dilunasi.

28

d. Bagian Akuntansi, Fungsi ini mencatat transaksi penjualan tunai

pada catatan harian jurnal umum atau jurnal khusus penjualan,

jurnal penerimaan kas dan kartu persediaan barang serta secara

periodik membuat laporan penjualan sesuai dengan kebutuhan

manajemen.

5. Prosedur Yang Membentuk Sistem Penjualan Tunai

Guna mengindari terjadinya perangkapan tugas, perlu dibentuk

suatu prosedur yang sesuai dengan kebutuhan tiap fungsi pada bagian

penjualan tunai. Hal ini bertujuan agar tiap tahapan dalam proses

penjualan tunai dapat berjalan dengan baik dan teratur sesuai dengan

kebutuhan informasi tiap fungsi pada penjualan tunai. Menurut

Mulyadi (2001), prosedur yang membentuk sistem dalam sistem

penjualan tunai adalah sebagai berikut:

a. Prosedur order penjualan, dalam prosedur ini fungsi penjualan

menerima order dari pembeli dan membuat faktur penjualan tunai

untuk memungkinkan pembeli melakukan pembayaran harga

barang ke fungsi gudang dan fungsi pengiriman menyiapkan

barang yang akan diserahkan kepada pembeli.

b. Prosedur Penerimaan Kas, dalam prosedur ini, fungsi kas

menerima pembayaran harga barang dari pembeli dan

memberikan tanda pembayaran (berupa pita register kas dan cap

lunas pada faktur penjualan tunai)

29

c. Prosedur Penyerahan Barang, pengiriman hanya menyerahkan

barang kepada pembeli,

d. Prosedur Pencatatan Penjualan Tunai, dalam prosedur ini, fungsi

akuntansi melakukan pencatatan transaksi penjualn tunai dalam

jurnal penjualan dan jurnal penerimaan kas disamping itu fungsi

akuntansi juga mencatat berkurangnya persediaan barang yang

dijual dalam kartu persediaan.

e. Prosedur Penyetoran Kas ke Bank, sistem pengendalian.

6. Pengelompokan Laporan Penjualan Tunai

a. Laporan Penjualan berdasarkan Jenis/tipe Barangnya. Laporan ini

digunakan oleh manajemen untuk menganalisis jenis atau tipe

barang mana yang paling disukai pelanggan.

b. Laporan Penjualan berdasarkan Daerah Pemasaran, Laporan ini

digunakan oleh manajemen untuk menganalisis di daerah mana

barang ini paling banyak terjual.

c. Laporan Penjualan berdasarkan Pelanggan, Laporan ini

digunakan oleh manajemen untuk menganalisis Pelanggan mana

yang paling aktif sehingga pantas untuk mendapat perhatian

khusus.

d. Laporan Penjualan berdasarkan Pelayan atau Bagian Order

Penjualan, Laporan ini digunakan oleh manajemen untuk

30

menganalisis pelayan mana yang paling berhasil sehingga perlu

mendapat penghargaan.

Gambar 2.2 Flowchart Penjualan Tunai

(Sumber: Mulyadi 2010 60-63)

31

7. Pengertian Penjualan Tunai Secara Online

Penjualan tunai secara online proses transaksi penjualan barang

dan jasa yang menggunakan teknologi elektronik yang dapat

memudahkan para konsumen. Adapun manfaat dari penjualan online,

dapat membeli produk-produk, barang dan jasa secara online dan tidak

perlu dengan mengunjungi toko fisik untuk mendapatkan barang yang

diinginkan. Hanya dengan memilih serta mengirim barang tersebut

dengan rentang waktu yang sudah disepakati oleh kedua belah pihak.

Adapun beberapa kelebihan dalam penjualan online, meliputi:

a. Kemudahan dalam mengakses juga dapat menjadi kelebihan yaitu

kita dengan mudah dapat mengunjungi alamat website.

b. Secara tidak langsung semua orang dapat melihat produk

penjualan dari berbagai pulau, kota, provinsi, maupun negara lain

melalui situs penjualan yang sudah dirancang.

8. Sistem Penjualan Tunai Secara Offline

Sistem penjualan secara offline merupakan proses transaksi

penjualan barang dan jasa secara langsung yang dimana produsen dan

konsumen bertemu dan terjadinya proses transaksi jual beli. Manfaat

adanya transaksi penjualan secara offline, kualitas barang dapat dilihat

secara langsung, setelah melakukan proses pembayaran maka barang

yang diinginkan dapat langsung dibawa oleh pembeli. Adapun

beberapa kelemahan dari penjualan offline:

32

a. Penjualan offline mungkin tergolong sulit, dikarenakan bersifat

lokal. Apabila harus membuka cabang diberbagai kota perlu

mengeluarkan biaya yang cukup mahal.

b. Dalam mengakses produk dalam penjualan secara offline

tergolong sulit dikarenakan apabila pihak produsen membagikan

brosur kepada pelanggan kemudian pelanggan susah untuk

menemukan alamat dari toko fisik, maka tidak banyak orang

datang ke tempat tersebut.

Apabila ingin membuka usaha, lebih baik membuka dua

alternatif yaitu:via online maupun offline, agar dapat mempermudah

para konsumen untuk membeli barang dan jasa yang ada. Pasar online

sangat menjanjikan saat ini maupun ditahun mendatang.

33

9. Bagan Alur Sistem Penjualan Tunai Secara Online

Gambar 2.3 Bagan Alur Sistem Penjualan Tunai Secara Online

(Sumber: La Midjan (2000:12)

mulai

Pengadaan barang

online

Konsumen membeli

online

Stock sedia?

Stock terjual

Konfirmasi pesanan

Konsumen transfer

sejumlah total pesanan

Uang diterima?

Barang dikirim melalui

ekspedisi

finish

Stock habis?

34

10. Bagan Alur Sistem Penjualan Tunai Secara Offline

Gambar 2.4 Bagan Alur Penjualan Tunai Secara Offline

(Sumber: La Midjan 2000:12)

E. E-Commerce

1. Pengertian E-Commerce

Electronic commerce(EC) adalah proses pembelian, penjualan,

transfer, atau pertukaran produk , layanan, dan atau informasi melalui

jaringan komputer, termasuk internet. (Turban et al. 2008).

Selanjutnya electronic commerce dapat didefinisikan dari prespektif

sebagai berikut:

a. Proses bisnis (EC) adalah melakukan bisnis secara elektronik

dengan memenuhi proses bisnis melalui jaringan elektronik,

dengan demikian mengurangi pengiriman informasi melalui

proses bisnis secara fisik.

mulai

Pengadaan barang

Stock habis

Display barang di

toko

Stock sedia?

Stock terjual

Konsumen membayar

Finish

35

b. Layanan (EC) adalah peralatan yang digunakan oleh pemerintah,

konsumen, perusahaan dan menejemen untuk mengurangi biaya

layanan saat meningkatkan kualitas layanan pada pelanggan dan

meningkatkan kecepatan penyampaian layanan.

c. kolaborasi (EC) adalah kerangka untuk kolaborasi inter intra

organisasional.

d. Komunitas (EC) adalah menyediakan tempat bersama untuk

anggota komunitas dalam belajar, bertransaksi dan berkolaborasi.

Tipe yang populer untuk komunitas adalah social networks.

Di akhir tahun 1990an, e-commerce mulai menggunakan

teknologi internet terutama menggunakan teknologi web

(Jogiyanto,206). E- commerce pun dapat diterapkan antar organisasi

bisnis dan pada pelanggan.

2. Pengelompokan E-commerce

Pengelompokan E-commerce yang lazim dilakukan orang

adalah berdasarkan sifat transaksinya. Menurut (M. Suyanto,2003)

tipe-tipe berikut akan dapat dibedakan:

a. Business to business (B2B), B2B merupakan merupakan setting

penggunaan fasilitas elektronis untuk berkomunikasi ataupun

bertukar data antar organisasi, sehingga hal ini disebut bisnis ke

bisnis. Misalnya B2B digunakan antar kantor pemerintahan,

pemerintahan dengan perusahaan, perusahaan dengan perusahaan

36

lain, perusahhan manufaktur dengan pemasok, ataupun agen

penjualan , organisasi pendidikan dengan organisasi lainnya. B2B

ini berkonsep untuk memperlancar kegiatan bisnis antar anggota

yang terhubung. Aplikasi ini digunakan sebagai sistem pertukaran

data elektronis (Electronic data interchange) / EDI menggunakan

jaringan privat , pada awal tahun 1990an sistem ini telah banyak

digunakan (Brown et al,2009) adapun bentk contoh transaksinya

meliput: transaksi pembelian, transaksi pembayaran, status

rekening.

b. Business to consumer, B2C saat ini terjadi peningkatan dalam

implementasi situs B2C dan menambahkan interface yang lebih

ramah, lebih banyak informasi dan lebih mudah dalam membuat

order (Zhuang & Lederer, 2004). Manfaat dari B2C bervariasi (

Brown et el,2009) tergantung pasar dan kompetisi penjual, apakah

perusahaan mempunyai penjualan langsung secara tradisional

pada konsumen akhir (dengan katalog atau toko retail) dan

karakteristik dari produk yang layanannya. Contoh produk adalah

musik dan layanan adalah informasi yang dapat didistribusikan

secara langsung pada pengguna dalam bentuk digital.

c. Consumer to consumer (C2C) merupakan turunan dari B2B

perbedaanya proses ini terjadi antara pelaku bisnis dan instansi

pemerintah.

37

d. Consumer to business (C2B) merupakan hubungan atau interaksi

antara pemerintah dengan masyarakat, konsumen dalam hal ini

masyarakat dapat dengan mudah menjangkau pemerintah

sehingga memperolehkemudahan dalam sehari-hari.

3. Manfaat E-Commerce

Adapun beberapa manfaat E-commercemenurut

(M.Suyanto,2003)

Manfaat E-Commerce bagi konsumen:

a. Memungkinkan pelanggan untuk berbelanja atau melakukan

transaksi lain selama24 jamsepanjang tahun dari hampir setiap

lokasi

b. Memberikan lebih banyak pilihan kepada pelanggan, mereka bisa

memilih berbagai produk dari banyak vendor.

c. Menyediakan produk-produk dan jasa yang tidak mahal kepada

pelanggan dengan cara mengunjungi banyak tempat dan

melakukan perbandingan secara tepat.

d. Pelanggan bisa menerima informasi relevan secara detail dalam

hitungan detik, bukan lagi hari atau minggu.

Manfaat E-commerce bagi masyarakat:

a. Memungkinkan orang untuk bekerja di dalam rumah dan tidak

banyak keluar untuk berbelanja,.

38

b. Memungkinkan sejumlah barang dijual dengan harga lebih

rendah, sehingga orang yang kurang mampu bisa membeli lebih

banyak dan menigkatkan taraf hidup mereka.

c. Memfasilitasi layanan publik, seperti perawatan kesehatan,

pendidikan, dan pemerataan layanan sosial.

Manfaat E-commerce bagi bisnis:

a. Perusahaan-perusahaan dapat menjangkau pelanggan diseluruh

dunia oleh karena itu dengan memperluas bisnis mereka, sama

saja dengan meningkatkan keuntungan.

b. Menawarkan pengurangan sejumlah biaya tambahan. Sebuah

perusahaan yang melakukan bisnis di internet akan mengurangi

biaya tambahan karena biaya tersebut tidak digunakan untuk

gedung dan pelayanan pelanggan (customer service), jika

dibandingkan dengan bisnis tradisional.

4. Kelemahan E-commerce

a. Ada kekurangan sistem keamanan, kehandalan, standar, dan

beberapa protokol komunikasi

b. Ada bandwidth telekomunikasi yang tidak mencukupi

c. Alat pengembangan pelengkapan lunak masih dalam

perkembangan dan sedang berubah dengan cepat

d. Pemerintahan sebaiknya menyediakan lingkungan yang secured

dan saving dibidang e-commerce disebabkan semakin besarnya

39

ketergantungan pengguna terhadap sistem komputer dan open

networks dalam cyberspacetransaction.

e. Pemberdayaan kepada unit-unit usaha kecil menengah diseluruh

indonesia yang berpotensi tinggi untuk menjual produk-produk

unggulan agar dapat diberikan insentif yang mendorong ke arah

perdagangan elektronik.

5. Pengertian Website

Website merupakan lokasi di internet yang menyajikan

kumpulan informasi sehubungan dengan profil pemilik situs, dengan

kata lain website bisa disebut juga dengan suatu halaman yang

memuat situs-situs web page yang berada di internet yang berfungsi

sebagai media penyampaian informasi, komunikasi, atau transaksi.

(Sumber: Hakim Lukmanul:2004)

6. Pengertian Penjualan Tunai Berbasis Website

Sistem akuntansi penjualan tunai berbasis web termasuk

systemimmediateprocessing (online) dimana untuk setiap transaksi

akan direkam dan diproses segera setelah terjadi (Nugroho

Widjajanto,2001). Terdapat beberapa kegiatan dalam sistem online

antara lain:

a. Entry data dan editing data merupakan kegiatan memasukkan data

yang akan di proses , editing data merupakan pemeriksaan

40

keabsahan data yang menemukan kemungkinan kesalahan

sehingga memungkinkan untuk diperbaiki.

b. Fileupdating atau dengan istilah lain pemeliharaan file ialah

memberikan informasi kepada komputer mengenai jenis transaksi

yang akan direkam dan jenis kegiatan yang akan dilaksanakan

dalam sistem online.

c. Fileinquiry adalah permintaan informasi dari file, kegiatan ini

dapat dilakukan melalui perangkat lunak.

Penyusunan laporan dimana dapat menghasilkan laporan atau

dokumen dibawah kendali program penyusunan laporan. Sistem

penjualan tunai berbasis web diartikan sebagai suatu proses

pengolahan data yang menggunakan perangkat lunak atau software,

dimana web berguna untuk memproses data transaksi penjualan

sebagai input untuk menghasilkan laporan penjualan yang akan

digunakan pihak manajemen untuk membuat laporan keuangan dan

untuk mengelola perusahaan, serta sebagai sarana informasi produk.

bagi konsumen.

Menurut Ariyanti (2012:32) Penjualan tunai berbasis web

merupakan suatu kegiatan belanja atau berdagang yang menyediakan

layanan “getanddeliver’ transaksi berbasis web akan memudahkan

baik bagi penjual maupun bagi pembeli atau biasa lebih dikenal

sebutan e-commerce, beberapa keunggulan yang diperoleh dengan

cara e-commerce yaitu murah dan sangat efisien. Mendapatkan akses

41

mudah tanpa batas ke seluruh penjuru dunia reveneu stream yang bisa

jadi sulit diperoleh melalui cara konvensional, memperpendek jarak

antara penjual dengan pembeli.

F. Tinjauan Penelitian

Daftar Tabel 2.1 Tinjauan Penelitian

No Judul penelitian

sebelumnya Peneliti Pembahasan Kesimpulan

1 Analisis SPI

penjualan tunai

secara online

pada els beauty

store, 2016

Tasha

Novia, 2016

Membahas tentang sistem

informasi akuntansi, sistem

pengendalian intern dengan

media online dan bagaimana

prosedur pelaksanaanya

Dapat mengetahui

pengelolaan sistem

pengendalian intern

penjualan tunai pada

perusahaan dan

pengendalian sistem

informasi guna

mendukung pengambilan

keputusan.

42

2 Analisis sistem

akuntansi

penjuaalan tunai

berbasis web pada

UKM Kuwera

Bintang Empat

Klaten

Santi, 2013 Membahas bagaimana

sistem informasi akuntansi

berbasis web dapat

dilaksanakan, perancangan

sistem dan penerapannya

dalam UKM

Dapat mengetahui

pengelolaan sistem

pengendalian intern

penjualan tunai pada

perusahaan dan

pengendalian sistem

informasi guna

mendukung pengambilan

Dapat mengetahui

pengelolaan sistem

pengendalian keputusan.

3 AnalisisSistemInf

ormasiAkuntansi

PenjualandanPene

rimaanKas di PT

Telekomunikasi

Indonesia,Kandat

el Malang

AnikKrisna

wati, 2013

Mengaanalisisefektivitaspen

gendalian intern

terhadapsistemakuntansipen

jualandanpenerimaankas

intern penjualan tunai

pada perusahaan dan

pengendalian sistem

informasi guna

mendukung pengambilan

keputusan.

43

4 AnalisisPengenda

lian Internal

SiklusPenjualanT

unaistudikasuspad

a PT Cartenz

Indonesia

Ervina,

2012

Membahaspengendalian

internal

padasikluspenjualantunai

PT Cartenz

Dapat mengetahui

pengelolaan sistem

pengendalian intern

penjualan tunai pada

perusahaan dan

pengendalian sistem

informasi guna

mendukung pengambilan

keputusan.

5 Perancangan

sistem akuntansi

penjualan tunai

berbasis web pada

perusahaan Pupz

Miracle

Novia

lilmubin,

2011

Membahas perancangan

sistem dan penerapannya

pada SIA dan bagaimana

sistem informasi akuntansi

dapat dijalankan pada

perusahaan

Dapat mengetahui

pengelolaan sistem

pengendalian intern

penjualan tunai pada

perusahaan dan

pengendalian sistem

informasi guna

mendukung pengambilan

keputusan.