bab ii landasan teori - repository.pip-semarang.ac.idrepository.pip-semarang.ac.id/290/17/13.bab...

20
8 BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka 1. Barge/Lighter/tongkang/ponton Menurut Suyono (2003:15) dalam bukunya berjudul Shipping Pengangkutan Intermodal Ekspor Impor Melalui Laut, barge/lighter/tongkang/ponton adalah perahu-perahu kecil yang dipergunakan untuk mengangkut muatan atau barang dari atau ke kapal yang dimuat/dibongkar, yang biasanya ditarik oleh kapal tunda. 2. Tug boat/kapal tunda Menurut Suyono (2003:83) dalam bukunya berjudul Shipping Pengangkutan Intermodal Ekspor Impor Melalui Laut, tug boat/kapal tunda adalah kapal yang dibuat agar dapat menarik atau mendorong kapal atau segala sesuatu yang mengapung. Tugas lain yang dilakukan adalah menolong kapal dalam bahaya, memadamkan kebakaran di laut, memerangi polusi/pencemaran, dan lain sebagainya. 3. Lighter Carrier/pengangkut tongkang Menurut Suyono (2003:79) dalam bukunya berjudul Shipping Pengangkutan Intermodal Ekspor Impor Melalui Laut, kapal pengangkut tongkang adalah variasi dari kapal pengangkut petikemas, dimana sebagai pengganti petikemas, kapal ini tidak memerlukan terminal khusus seperti kapal petikemas dan, secara teori, juga tidak memerlukan pelabuhan dan tempat sandar. Kapal jenis ini cukup datang ke tempat

Upload: others

Post on 17-Nov-2020

8 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II LANDASAN TEORI - repository.pip-semarang.ac.idrepository.pip-semarang.ac.id/290/17/13.BAB II.pdf · Selain itu, di dalam dunia perdagangan dikenal istilah hard coal dan brown

8

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka

1. Barge/Lighter/tongkang/ponton

Menurut Suyono (2003:15) dalam bukunya berjudul Shipping

Pengangkutan Intermodal Ekspor Impor Melalui Laut,

barge/lighter/tongkang/ponton adalah perahu-perahu kecil yang

dipergunakan untuk mengangkut muatan atau barang dari atau ke kapal

yang dimuat/dibongkar, yang biasanya ditarik oleh kapal tunda.

2. Tug boat/kapal tunda

Menurut Suyono (2003:83) dalam bukunya berjudul Shipping

Pengangkutan Intermodal Ekspor Impor Melalui Laut, tug boat/kapal

tunda adalah kapal yang dibuat agar dapat menarik atau mendorong kapal

atau segala sesuatu yang mengapung. Tugas lain yang dilakukan adalah

menolong kapal dalam bahaya, memadamkan kebakaran di laut,

memerangi polusi/pencemaran, dan lain sebagainya.

3. Lighter Carrier/pengangkut tongkang

Menurut Suyono (2003:79) dalam bukunya berjudul Shipping

Pengangkutan Intermodal Ekspor Impor Melalui Laut, kapal pengangkut

tongkang adalah variasi dari kapal pengangkut petikemas, dimana

sebagai pengganti petikemas, kapal ini tidak memerlukan terminal

khusus seperti kapal petikemas dan, secara teori, juga tidak memerlukan

pelabuhan dan tempat sandar. Kapal jenis ini cukup datang ke tempat

Page 2: BAB II LANDASAN TEORI - repository.pip-semarang.ac.idrepository.pip-semarang.ac.id/290/17/13.BAB II.pdf · Selain itu, di dalam dunia perdagangan dikenal istilah hard coal dan brown

9

berlabuh, membongkar tongkangnya yang ditarik oleh kapal gandeng

sambil memuat tongkang-tongkang yang sudah diisi. Untuk daerah

perairan seperti Indonesia, kapal jenis ini banyak manfaatnya. Ada

beberapa jenis kapal pengangkut tongkang:

a. Lash/lighter aboard ship

Kapal lash dapat memuat 80 tongkang dengan kapasitas

masing-masing 400 ton. Tongkang-tongkang dibongkar dan dimuat

melalui bagian belakang kapal dengan bantuan keran berjalan atas rel

(gantry crane) dengan kapasitas 510 ton. Lash adalah petikemas yang

berbentuk tongkang dengan atau tanpa mesin penggerak.

b. Sea bees/sea train

Kapal sea bees lebih besar dari kapal lash, namun hanya berisi

tongkang (barges) sebanyak 38 buah dengan kapasitas masing-

masing 1.000 ton. Tongkang dimasaukkan ke kapal dengan bantuan

elevator yang terletak di belakang kapal. Kapal multiguna karena

dapat juga dipakai sebagai kapal RORO dan kapal petikemas biasa.

Sea bees dapat mengerjakan muatan dengan kapasitas 2.800 ton/jam.

c. Bacat

Kapal bacat (barge aboard catamaran) lebih kecil dari kapal

lash dan hanya dapat mengangkut 10 buah tongkang, bacat kecil dan

3 tongkang-lash.

Page 3: BAB II LANDASAN TEORI - repository.pip-semarang.ac.idrepository.pip-semarang.ac.id/290/17/13.BAB II.pdf · Selain itu, di dalam dunia perdagangan dikenal istilah hard coal dan brown

10

d. Flash

Kapal flash (feeder vessel for lash barges) merupakan suatu

unit terapung yang digandeng dengan tongkang-tongkang di atasnya.

Bertindak sebagai feeder (kapal pengangkut muatan disungai, pantai,

dan sebagainya. Sampai ke pelabuhan besar) terhadap kapal lash.

Flash menyerupai dok terapung yang dapat dibenamkan atau

diapungkan di air untuk memuat atau menurunkan lash. Flash

biasanya tidak memiliki mesin penggerak sendiri hingga ditarik oleh

kapal tunda ke tempat tujuannya.

e. Spalsh

Kapal splash (self propelled lighter aboard ship) adalah kapal

jenis mutakhir dari flash yang dilengkapi dengan motor penggerak

sendiri sehingga tidak perlu lagi ditarik denagn kapal tunda.

4. Schedules/jadwal

Schedules atau jadwal itu sendiri mempunyai arti secara tata bahasa

merupakan sebuah tulisan yang berisi sebuah rangkaian dan urutan

semua acara yang dimulai dari awal acara sampai dengan acara-acara

yang beriktunya sampai akhir acara. Jadwal atau yang dikenal dalam

bahasa inggris sebagai schedule mempunyai sifat yang singkat dan jelas

dalam penulisannya. “Singkat” mempunyai arti bahwa hanya menuliskan

hal yang dianggap penting yang harus diketahui orang banyak. dan

“Jelas” merupakan sebuah kejelasan mengenai sebuah keterangan waktu,

tempat, hari dan lain sebagainya.

Page 4: BAB II LANDASAN TEORI - repository.pip-semarang.ac.idrepository.pip-semarang.ac.id/290/17/13.BAB II.pdf · Selain itu, di dalam dunia perdagangan dikenal istilah hard coal dan brown

11

Schedule adalah jadwal, bisa berupa jadwal pelajaran atau biasa

disebut school timetable, acara televise atau televisions programs, jadwal

suatu pertunjukan atau show time, jadwal penerbangan atau flight

schedule, jadwal perjalanan atau itinerary, dan jadwal kedatangan atau

keberangkatan kereta api. Salah satu tujuan pembuatan jadwal adalah

agar kegiatan yang sudah direncanakan dapat terlaksana dengan baik.

Pengertian jadwal menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia)

adalah pembagian waktu berdasarkan rencana pengaturan urutan kerja,

daftar atau tabel kegiatan atau rencana kegiatan dengan pembagian waktu

pelaksanaan yang terperinci. Sedangkan pengertian penjadwalan adalah

proses, cara, perbuatan menjadwalkan atau memasukkan ke dalam

jadwal.

5. Delay time

Menurut Peter Brodie (2006:50) dalam bukunya berjudul

Commercial Shipping Handbook, Delay time adalah waktu yang terpakai

oleh kapal selama bertambat didermaga yang tidak digunakan untuk

kegiatan bongkar muat dan berada didalam jam kegiatan bongkar muat

(misalnya kegiatan yang terhenti karena hujan)”. Pengertian dalam hal ini

adalah hal-hal yang membuat kegiatan bongkar muat tertunda, sehingga

proses pemuatan suatu kapal membutuhkan waktu yang lebih lama dari

perjanjian yang telah disepakati.

Page 5: BAB II LANDASAN TEORI - repository.pip-semarang.ac.idrepository.pip-semarang.ac.id/290/17/13.BAB II.pdf · Selain itu, di dalam dunia perdagangan dikenal istilah hard coal dan brown

12

6. Batubara

Menurut Badan Pembinaan Hukum Nasional Departemen Hukum

dan HAM RI (2008:7) dalam bukunya berjudul Penyelesaian Sengketa-

Sengketa Di Bidang Pertambangan berdasarkan Undang-Undang tentang

Pertambangan Mineral dan Batu Bara Bab I Ketentuan Umum Pasal 1

batu bara adalah endapan senyawa organik karbon yang terbentuk secara

alamiah dari sisa tumbuhan.

Menurut H. Salim (2005:800) dalam bukunya yang berjudul

Hukum Pertambangan Di Indonesia pada halaman 217 tahun 2014 salah

satu jenis bahan tambang adalah batu bara. Istilah batubara merupakan

terjemahan dari bahasa inggris, yaitu coal. Batubara merupakan suatu

campuran padatan yang heterogen dan terdapat di alam dalam

tingkat/grade yang bereda dengan lignit, subbitumine, antarasit

(Sukandarrumidi, 1995: 26).

Batubara dapat digolongkan menurut kualitas dan sifatnya.

a. Penggolongan batubara berdasarkan kualitasnya merupakan

penggolongan batubara yang didasarkan pada tingkat baik atau

buruknya mutu batubara tersebut. Penggolongan batu bara

berdasarkan kualitasnya dibedakan menjadi dua macam, yaitu

kualitas tinggi dan kualitas rendah.

1) Batubara kualitas tinggi merupakan yang nilai kalorinya di atas

5,000 kkal/kg

Page 6: BAB II LANDASAN TEORI - repository.pip-semarang.ac.idrepository.pip-semarang.ac.id/290/17/13.BAB II.pdf · Selain itu, di dalam dunia perdagangan dikenal istilah hard coal dan brown

13

2) Sementara itu, batu bara yang memiliki kualitas rendah (lignit)

adalah batubara yang memiliki nilai kalori 5,000 kkal/kg

Berdasarkan data, cadangan batubara Indonesia sebesar 43,6

miliar ton. Sebanyak 58,6% dari cadangan itu merupakan

batubara kualitas rendah

b. Penggolongan batubara berdasarkan sifat merupakan penggolongan

batubara dari ciri khas atau sifat yang ada pada batubara tersebut.

Batubara menurut sifatnya dibagi menjadi tiga macam, yaitu antrasit,

bitumine/subbitumine, dan lignit (brown coal) (Sukandarrumidi,

1995: 27)

1) Sifat batubara antrasit adalah:

a) Warna hitam mengkilat, kompak

b) Nilai kalor sangat tinggi, kandungan karbon sangat tinggi

c) Kandungan air sangat sedikit

d) Kandungan abu sangat sedikit

e) Kandungan sulfur sangat sedikit

2) Sifat batubara bitumine/subbitumine adalah:

a) Warna hitam mengkilat, kurang kompak

b) Nilai kalor tinggi, kandungan karbon sangat tinggi

c) Kandungan air sedikit

d) Kandungan abu sedikit

e) Kandungan sulfur sedikit

3) Sifat batubara lignit (brown coal) adalah:

Page 7: BAB II LANDASAN TEORI - repository.pip-semarang.ac.idrepository.pip-semarang.ac.id/290/17/13.BAB II.pdf · Selain itu, di dalam dunia perdagangan dikenal istilah hard coal dan brown

14

a) Watna hitam, sangat rapuh

b) Nilai kalor rendah, kandungan karbon sedikit

c) Kandungan air tinggi

d) Kandungan abu banyak

e) Kandungan sulfur banyak

Selain itu, di dalam dunia perdagangan dikenal istilah hard coal dan

brown coal. Hard coal adalah jenis batubara yang menghasilkan gross

kalori lebih dari 5,700 kkal/kg. Hard caol dibagi menjadi:

1. Kandungan zat terbang (volatile matter) hingga 33%, termasuk kelas

1-5 dan

2. Kandungan zat terbang (volatile matter) lebih besar 33%, termasuk

kelas 6-9

Menurut Redi (2014:101) dalam bukunya berjudul Hukum

Pertambangan Brown coal merupakan batubara dengan nilai kalor yang

rendah. Sebenarnya masih ada lagi pembagian lainnya, yaitu batubara

dengan sifat analisisnya batubara kaitannya volatile matter. Namun,

pembagian yang paling mendasar adalah pembagian pada kualitas

batubara karena pembagian ini didasarkan pada nilai komersial dan

penggunaanya. Semakin tinggi kualitas batubara, semakin tinggi

harganya. Akan tetapi, semakin rendah kualitas batubara, semakin rendah

harganya. Batubara yang berkualitas tinggi dapat diekspor keluar negeri.

Negera-negara yang menjadi konsumen batubara berkualitas tinggi

adalah Jepang, Taiwan, Korea, dan Negara-negara Asean. Sementara itu

Page 8: BAB II LANDASAN TEORI - repository.pip-semarang.ac.idrepository.pip-semarang.ac.id/290/17/13.BAB II.pdf · Selain itu, di dalam dunia perdagangan dikenal istilah hard coal dan brown

15

batubara yang berkualitas rendah digunakan untuk memenuhi kebutuhan

dalam negeri sebanyak 58,6% dan total batubara Indonesia merupakan

batubara kualitas rendah sehingga batubara kualitas ini sulit untuk

bersaing di pasar luar negeri.

7. Demurrage

Adapun arti dari Demurrage yaitu Pengenaan denda kepada

penyewa kapal jika dalam pelaksanaan pekerjaan pemuatan atau

pembongkaran muatan kapal terjadi keterlambatan penyelesaian

pekerjaan berdasarkan Voyage Charter Party (Surat kontrak perjanjian

sewa menyewa kapal untuk satu kali perjalanan).

Menurut Suyono (2003:15) dalam bukunya berjudul Shipping

Pengangkutan Intermodal Ekspor Impor Melalui Laut, Demurrage

merupakan denda (penalty) yang harus dibayar oleh pemilik barang

karena pemakaian petikemas melebihi free time, yakni waktu yang

diberikan oleh pelayaran untuk mengosongkan atau mengembalikan

petikemas setelah dibongkar dari kapal. Apabila waktu yang ditentukan

terlewat maka pemilik barang dikenakan demurrage. Lamanya free time

ditentukan sendiri oleh perusahaan pelayaran dan berbeda antar masing-

masing pelayaran. Ada yang seminggu, dua minggu, atau tiga minggu.

Tarif harian juga berbeda antar perusahaan pelayaran.

8. Pelabuhan

Menurut Bambang Triatmodjo (2015:2) dalam bukunya berjudul

Perencanaan Pelabuhan, Pelabuhan (port) adalah daerah perairan yang

Page 9: BAB II LANDASAN TEORI - repository.pip-semarang.ac.idrepository.pip-semarang.ac.id/290/17/13.BAB II.pdf · Selain itu, di dalam dunia perdagangan dikenal istilah hard coal dan brown

16

terlindung terhadap gelombang, yang dilengkapi dengan fasilitas terminal

laut meliputi dermaga dimana kapal dapat bertambat untuk bongkar muat

barang- barang, kran-kran (cane) untuk bongkar Muat barang, gudang

laut (transito) dan tempat-tempat penyimpanan di mana kapal

membongkar muatanya, dan gudang-gudang dimana barang-barang dapat

disimpan dalam waktu yang lebih lama selama menunggu pengiriman ke

daerah tujuan atau pengapalan. Terminal ini dilengkapi dengan jalan

kereta api dan/atau jalan raya.

Ditinjau dari penyelenggaraanya pelabuhan dibedakan menjadi 2:

a. Pelabuhan umum

Pelabuhan umum diselenggarakan untuk kepentingan

pelayanan masyarakat umum. Penyelenggaraan pelabuhan umum

dilakukan oleh permerintah dan pelaksananya dapat dilimpahkan

kepada Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang didirikan untuk

maksud tersebut. Di Indonesia dibentuk empat Badan Usaha Milik

Negara (BUMN) yang diberi wewenang untuk mengelola pelabuhan

umum diusahakan. Keempat badan usaha tesebut adalah PT.

(Persero) Pelabuhan Indonesia I bekedudukan di Medan, Pelabuhan

Indonesia II berkedudukan di Jakarta, Pelabuhan Indonesia III

berkedududkan di Surabaya, Pelabuhan Indonesia IV berkedudukan

di Ujung Pandang.

Page 10: BAB II LANDASAN TEORI - repository.pip-semarang.ac.idrepository.pip-semarang.ac.id/290/17/13.BAB II.pdf · Selain itu, di dalam dunia perdagangan dikenal istilah hard coal dan brown

17

b. Pelabuhan Khusus

Pelabuhan khusus diselenggarakan untuk kepentingan sendiri

guna menunjang kegiatan tertentu. Pelabuhan ini tidak boleh

digunakan untuk kepentingan umum, kecuali dalam keadaan tertentu

dengan ijin pemerintah. Pelabuhan khusus dibangun oleh suatu

perusahaan baik perintah maupun swasta, yang befungsi untuk

prasarana pengiriman hasil produksi perusahaan tersebut.

9. Perusahaan Bongkar muat

Menurut Suyono (2003:219) dalam bukunya yang berjudul

Shipping Pengangkutan Intermodal Ekspor Impor Melalui Laut, yang

dimaksud dengan Perusahaan Bongkar Muat (PBM) adalah badan hukum

Indonesia yang khusus didirikan untuk menyelenggarakan dan

mengusahakan kegiatan bongkar muat barang dari dan ke kapal. Ruang

lingkup pelaksanaan bongkar muat:

a. Stevedoring

Stevedoring adalah pekerjaan membongkar barang dari kapal

ke dermaga/tongkang/truk atau membuat barang dari

dermaga/tongkang/truk ke dalam sampai dengan tersusun dalam

palka kapal dengan menggunakan derek kapal atau derek darat.

b. Cargodoring

Cargodoring adalah pekerjaan melepaskan barang dari tali/jala-

jala (ex tackle) di dermaga dan mengangkut dari dermaga ke

Page 11: BAB II LANDASAN TEORI - repository.pip-semarang.ac.idrepository.pip-semarang.ac.id/290/17/13.BAB II.pdf · Selain itu, di dalam dunia perdagangan dikenal istilah hard coal dan brown

18

gudang/lapangan penumpukan selanjutnya menyusun di

gudang/lapangan penumpukan atau sebaliknya.

c. Receiving/delivery

Receiving/delivery adalah pekerjaan memindahkan barang dari

timbunan/tempat penumpukan di gudang/lapangan penumpukan di

gudang/lapangan penumpukan dan menyerahkan sampai tersusun di

atas kendaraan di pintu gudang/lapangan penumpukan atau

sebaliknya.

10. Muatan berbahaya

Menurut Suyono (2003:271) dalam bukunya yang berjudul

Shipping Pengangkutan Intermodal Ekspor Impor Melalui Laut, Muatan

berbahaya (dangerous cargo) adalah muatan yang dapat terbakar atau

meledak. Muatan berbahaya perlu mendapatkan perhatian khusus dari

berbagai pihak, baik pemilik barang, stevedore, pengangkut, keagenan

maupun instansi terkait. Pengangkutan muatan berbahaya harus

mengikuti ketentuan International Maritime Dengerous Good (IMDG).

Hal-hal yang perlu diperhatikan bila mengerjakan muatan berbahaya

adalah:

a. Pengemasan (packing) yang sesuai peraturan

b. Tanda-tanda (remarks) dan label harus tertera jelas sesuai peraturan

c. Dokumen khusus untuk muatan berbahaya

d. Persyaratan penyimpanan

Page 12: BAB II LANDASAN TEORI - repository.pip-semarang.ac.idrepository.pip-semarang.ac.id/290/17/13.BAB II.pdf · Selain itu, di dalam dunia perdagangan dikenal istilah hard coal dan brown

19

Dalam memuat atau membongkar muatan berbahaya, stevedore

sebaiknya meminta pihak kapal kapal agar ikut mengawasi juga. Selain

itu, dangerous cargo-list dan instruksi tentang pemadatan dan pemuatan

harus diperhatikan.

Muatan berbahaya dikelompokan dalam beberapa kelas dan setiap

kelas mempunyai label tersendiri:

Class 1 Explosive

Class 1.1 Subtances and articles which have a mass explosion hazard

(zat dan barang yang mempunyai sifat ledakan hebat)

Class 1.2 Subtances and articles which have a projection hazard but

no a mass explosion hazard (zat dan bahan yang mempunyai

sifat bahaya peledakan namun bukan ledakan hebat)

Class 1.3 Subtances and articles which have a fire hazard and either a

minor blast hazard ar a minor projection hazard or both, but

a nor a mass explosion hazard (zat dan barang yang dapat

menimbulkan bahaya kebakaran atau ledakan kecil atau

keduanya, namun bukan menimbulkan ledakan hebat)

Class 1.4 Substances and articles which present no significant hazard

(zat dan bahan yang tidak begitu membahayakan)

Class 1.5 Very intensitive substance (zat yang sangat peka)

Class 2 Gases: compresed, liquefied or dissolved under pressure

(gas: dipadatkan, dicairkan atau dilarutkan dibawah tekanan)

Class 3 Flammable liquids (cairan mudah terbakar)

Page 13: BAB II LANDASAN TEORI - repository.pip-semarang.ac.idrepository.pip-semarang.ac.id/290/17/13.BAB II.pdf · Selain itu, di dalam dunia perdagangan dikenal istilah hard coal dan brown

20

Class 3.1 Low flashpoint of liquids (cairan dengan titik bakar rendah)

Class 3.2 Intermediate flashpoint of liquids (cairan dengan titik bakar

sedang)

Class 3.3 High flashpointn of liquids (cairan dengan titik bakar tinggi)

Class 4.1 Flammable solids (bahan padat mudah terbakar)

Class 4.2 Flammable solids, or substance, liable to spontaneous

combustion (bahan padat, mudah terbakar, atau zat yang

mudah mengeluarkan uap panas)

Class 4.3 Flammable solids, or subtances, which in contact with water

emit flammable gasses (bahan padat mudah terbakar, atau zat

yang bila terkena air akan mengeluarkan gas yang mudah

terbakar)

Class 5.1 Oxidizing substances (zat oksidasi)

Class 5.2 Organic peroxides (zat yang dapat teroksidasi)

Class 6.1 Poisonous (toxic) substance (zat beracun)

Class 7 Radioactive substance (zat radioaktif)

Class 8 Corrosives (bahan yang menimbulkan karat)

Class 9 Miscellaneous dangerous subtances (aneka bahan berbahaya)

11. Alat gali dan alat muat pertambangan

1. Alat gali

Menurut Haryanto (2011:46) dalam bukunya berjudul Pertambangan

Berkah Atau Tula? Alat gali antara lain:

a. Backhoe (pull shovel)

Page 14: BAB II LANDASAN TEORI - repository.pip-semarang.ac.idrepository.pip-semarang.ac.id/290/17/13.BAB II.pdf · Selain itu, di dalam dunia perdagangan dikenal istilah hard coal dan brown

21

Backhoe sering juga disebut pull shovel, adalah alat dari

golongan shovel yang khusus dibuat untuk menggali material di

bawah permukaan tanah atau di bawah tempat kedudukan alatnya.

b. Power Shovel

Alat yang untuk menggali tebing yang letaknya lebih tinggi

dari tempat kedudukan alat. Macam shovel dibedakan dalam dua

hal, ialah shovel dengan kendali kabel (cable controlled), dan

shovel dengan kendali hidrolis (hydraulic controlled)

c. Dragline

Dragline adalah alat untuk menggali tanah dan memuatkan

pada alat-alat angkut. misalnya truk atau ke tempat penimbunan

yang dekat dengan tempat galian

d. Clamshell

Clamshell adalah alat gali yang digunakan untuk mengerjakan

bahan-bahan lepas, seperti pasir, kerikil, lumpur dan lain-lainnya

e. Excavator

Excavator adalah alat yang bekerjanya berputar bagian

atasnya pada sumbu vertikal di antara sistem roda-rodanya

2. Alat muat

a. Articulated Dump Truck

Menurut Sudrajat (2010:88) dalam bukunya yang berjudul Teori

dan Praktek Pertambangan Indonesia Menurut Hukum

Articulated Dump Truck digunakan untuk memindahkan dan

Page 15: BAB II LANDASAN TEORI - repository.pip-semarang.ac.idrepository.pip-semarang.ac.id/290/17/13.BAB II.pdf · Selain itu, di dalam dunia perdagangan dikenal istilah hard coal dan brown

22

membuang material dengan kapasitas terbatas dan kondisi jalan

berlumpur

b. Off Highway Truck

Sama halnya dengan ADT, Off Highway Truck juga

digunakan untuk memindahkan material dengan kapasitas yang

besar mulai 40T sampai 360T

c. Conveyor

Menurut Sudrajat (2010:123) dalam bukunya yang berjudul

Teori dan Praktek Pertambangan Indonesia Menurut Hukum

Conveyor adalah alat yang digunakan untuk memindahkan

muatan curah dalam hal ini batubara, yang terdiri dari rangkaian

yaitu:

1) Crusher

Crusher adalah mesin yang dirancang untuk mengurangi

besar batu ke batu yang lebih kecil seperti kerikil

2) Hopper

Hopper adalah alat penerima curahan muatan batubara

atau menampung muatan batubara

3) Feed belt

Feed belt adalah alat yang berfungsi untuk menyalurkan atau

meneruskan muatan dari hopper meneuju belt conveyor

4) Roller belt

Page 16: BAB II LANDASAN TEORI - repository.pip-semarang.ac.idrepository.pip-semarang.ac.id/290/17/13.BAB II.pdf · Selain itu, di dalam dunia perdagangan dikenal istilah hard coal dan brown

23

Roller belt adalah alat yang berfungsi sebagai alat bantu yang

dapat berputar agar feed belt dapat bergerak sehingga dapat

menyalurkan muatan

5) Belt conveyor

Peralatan yang cukup sederhana yang digunakan untuk

mengangkut muatan curah dengan kapasitas besar. Ban berjalan

yang digerakkan oleh motor listrik yang digunakan untuk

mengangkut batubara ke atas tongkang.

d. Dump truck

Termasuk didalam kategori alat pengangkut material, karena

alat ini dapat mengangkut material secara vertikal dan kemudian

memindahkannya secara horizontal pada jarak jangkau yang

relatif kecil.

3. Alat gali angkut dan muat

a. Backhoe Loader

Merupakan gabungan dari dua alat berat yang berbeda

fungsinya. Bagian depan dilengkapi dengan bucket dan

berfungsi sebagaimana loader dan bagian belakang dilengkapi

dengan perlengkapan yang sama dengan yang digunakan pada

excavator.

b. Alat muat (loader)

Loader adalah alat pemuat material hasil galian/gusuran alat

lain yang tidak dapat langsung dimuatkan ke alat angkut,

Page 17: BAB II LANDASAN TEORI - repository.pip-semarang.ac.idrepository.pip-semarang.ac.id/290/17/13.BAB II.pdf · Selain itu, di dalam dunia perdagangan dikenal istilah hard coal dan brown

24

misalnya Bulldozer, Grader. Pada prinsipnya Loader adalah alat

pembantu untuk memuatkan dari stockfiled ke kendaraan angkut

atau alat-alat lain, disamping dapat juga berfungsi untuk

pekerjaan awal, misalnya clearing ringan, menggusur

bongkaran, menggusur tonggak kayu kecil, menggali fondasi

basement, dan lain-lain.

12. ROM (Run of Mine )

Menurut Dyah Probowati (2008:43) dalam bukunya berjudul

Batubara, ROM (Run of Mine) adalah tempat penyetokan batubara yang

belum dimasukkan ke tempat crusher /mesin penghancur batubara.

13. Stockpile

Menurut Dyah Probowati (2008:19) dalam bukunya berjudul

Batubara, coal stockpile adalah tempat penyimpanan sementara batubara

sebelum dijual atau dikapalkan. Coal stockpile juga disebut sebagai

gudang sementara batubara hasil dari penambangan (exporasi) sebelum

batubara ini dikapalkan untuk dijual.

14. Coal Blanding

Menurut Dyah Probowati (2008:30) dalam bukunya berjudul

Batubara, coal blanding adalah proses pengadukan (mixing) bersama dari

dua tipe/kualitas batubara yang berbeda atau lebih, dimana perbandingan

setiap tipe batubara yang dicampur supaya kualitas produk batubara

campuran (blend coal) yang dihasilkan memenuhi persyaratan

kualitas/spesifikasi batubara.

Page 18: BAB II LANDASAN TEORI - repository.pip-semarang.ac.idrepository.pip-semarang.ac.id/290/17/13.BAB II.pdf · Selain itu, di dalam dunia perdagangan dikenal istilah hard coal dan brown

25

15. Hauling Road

Menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) hauling road

adalah jalan angkutan, yakni jalan yang dibangun untuk lalu-lintas truk-

truk pengangkut tonase besar pada area pertambangan.

B. Kerangka Pikir Penelitian

Untuk mempermudah memahami skripsi ini maka penulis membuat

suatu kerangka berpikir yang merupakan pemaparan secara kronologis dalam

menjawab pokok permasalahan penelitian berdasarkan pemahaman teori dan

konsep-konsep. Pemaparan ini digambarkan dalam bentuk bagan alir yang

sederhana yang disertai dengan penjelasan singkat mengenai bagan tersebut.

Dalam bagan tesebut dijelaskan bahwa bagaimana peran barge schedules

dalam mengurangi delay time, apakah dalam pelaksanaannya sudah sesuai

dengan prosedur dalam melakukan pemuatan di jetty. Apakah pelaksanaannya

sudah sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan oleh perusahaan.

Dalam skripsi ini akan dibahas mengenai pemuatan yang kurang

maksimal khususnya dalam pembagian penjadwalan tongkang yang akan

melakukan pemuatan di jetty hingga muatan tersebut akan dibawa ke kapal

besar untuk dibongkar, yang mengakibatkan keterlambatan. Dimana pada

setiap kasus keterlambatan pemuatan pasti ada penyebabnya, maka akan

dicari apa penyebab dari keterlambatan tersebut, dan akan ditemukan solusi

yang paling tepat untuk mencegah kasus tersebut. Agar kedepannya proses

pemuatan dapat ditingkat semaksimal mungkin dan kasus keterlambatan

dapat diminimalisasikan. Setelah penulis mengungkapkan materi yang

Page 19: BAB II LANDASAN TEORI - repository.pip-semarang.ac.idrepository.pip-semarang.ac.id/290/17/13.BAB II.pdf · Selain itu, di dalam dunia perdagangan dikenal istilah hard coal dan brown

26

berkaitan masalah penelitian pada tinjauan pustaka, maka berdasarkan uraian

kepustakaan tersebut, penulis memilih dan menggunakan konsep yang paling

sesuai dan berkaitan untuk digunakan dalam pemecahan masalah penelitian.

Karena itu penulis menyajikan konsep penelitian melalui skematik/ bagan

yang berkaitan dengan judul “Peran Barge Schedules guna mengurangi Delay

Time pada PT. Indexim Coalindo”.

Page 20: BAB II LANDASAN TEORI - repository.pip-semarang.ac.idrepository.pip-semarang.ac.id/290/17/13.BAB II.pdf · Selain itu, di dalam dunia perdagangan dikenal istilah hard coal dan brown

27

KERANGKA BERPIKIR

Ya

Tidak

Peran barge schedules dalam mengurangi delay

time

Hambatan yang menyebabkan delay time:

a. Kerusakan pada alat bongkar muat

b. Tebalnya debu yang dihasilkan batubara

c. Batubara tidak memenuhi kriteria atau tidak

ada sama sekali

Upaya untuk mengurangi delay time

Delay time berkurang

Tindakan yang dilakukan untuk mengurangi

delay time

Efektif