bab ii landasan teori - repository.bsi.ac.id · dreamweaver sendiri merupakan aplikasi yang...
TRANSCRIPT
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Konsep Dasar Web
Pada bab ini penulis mencoba mengemukakan beberapa teori yang diambil
dalam berbagai buku sebagai pembuatan desain web dan pemrograman website.
Namun teori-teori tersebut tidak dijelaskan secara keseluruhan, melainkan hanya
bagian tertentu yang ada kaitannya serta mendukung dalam pelaksanaan pembuatan
desain web dan pemrograman website ini.
A. Website
Menurut Hidayat dalam (Kusniawan, 2016) mengartikan bahwa “website atau
situs dapat diartikan sebagai kumpulan halaman-halaman yang digunakan untuk
menampilkan informasi teks, gambar diam atau gerak, animasi, suara dan atau
gabungan dari semuanya baik yang bersifat statis maupun dinamis yang membentuk
suatu rangkaian bangunan yang saling terkait. Website terbagi menjadi dua golongan,
yaitu:
1. Website Statis
Adalah website yang mempunyai halaman konten yang tidak dapat di ubah-
ubah, untuk mengubah halaman kontennya harus secara manual, misal dengan
mengedit code. Website statis ini tidak menggunakan database.
2. Website Dinamis
Adalah website yang secara terstruktur ditujukan untuk update sesering
mungkin. Biasanya selain halaman utama yang bisa di akses oleh user umum,
juga disediakan halaman backend untuk mengedit konten dari website.
6
7
3. Internet
Menurut Krisianto dalam (Puspitasari, 2016) Internet adalah salah satu bentuk
media komunikasi dan informasi interaktif. Wujud internet adalah jaringan
komputer yang terhubung di seluruh dunia. Internet digunakan untuk mengirim
informasi antar komputer di seluruh dunia.Internet diartikan sebagai “The
global public Transmission Control Protocol/Internet Protocol (TCP/IP)
internetwork”. Jadi Internet adalah gabungan dari seluruh komputer didunia
yang di satukan oleh sebuah “bahasa” yang sama, adapun bahasa yang
dimaksud adalah Transmission Control Protokol/Internet Protokol (TCP/IP).
4. Web Server
Menurut Kurniawan dalam (Sagita & Sugiarto, 2016) mengemukakan bahwa
“Server Web adalah sebuah perangkat lunak yang berfungsi menerima
permintaan http atau https dari klien yang dikenal dengan web browser dan
mengirimkan kembali hasilnya dalam bentuk halaman-halaman web yang
umumnya berbentuk dokumen html”. Server web yang terkenal diantaranya
adalah Apache dan Microsoft Internet Information Service (IIS).
5. Web Browser
Menurut Sibero dalam (Sagita & Sugiarto, 2016) mengemukakan bahwa “Web
Browser adalah aplikasi perangkat lunak yang digunakan untuk mengambil dan
menyajikan sumber informasi web”. Sumber informasi web didentifikasi
dengan Uniform Resource Identifier (URI) yang dapat terdiri dari halaman
web, video, gambar ataupun konten lainnya. Contoh Web Browser yang banyak
dipakai diantaranya: Microsoft, Internet Explorer, Google Chrome, Opera,
Nestcape Navigator dan Mozila Firefox.
8
6. Web Editor
Menurut Madcoms dalam (Isty & Afifah, 2018) “Adobe Dreamweaver CS5
adalah versi terbaru dari Dreamweaver yang merupakan bagian dari Adobe
Creative Suite 5”. Dreamweaver sendiri merupakan aplikasi yang digunakan
sebagai HTML editor prefesional untuk mendesain web secara visual. Aplikasi
ini juga biasa dikenal dengan istiah WYSIWYG (What You See Is What You
Get).
B. Bahasa Pemrograman
Menurut Nugroho dalam (Eka Wulansari Fridayanthie, 2015) Bahasapemrograman merupakan notasi untuk memberikan perintah secara tepat programkomputer. Berbeda dengan bahasa, misalkan Bahasa Indonesia dan Inggris yangmerupakan bahasa alamiah (natural language), sintaksis dan semantik bahasapemrograman komputer ditentukan secara jelas dan terstruktur, sehingga bahasapemrograman juga disebut sebagai bahasa formal (formal language).
1. Hyper Text Markup Leanguage (HTML)
Menurut Winarno dkk dalam (Kusniawan, 2016) menjelaskan bahwa “HTML
merupakan singkatan dari Hypertxt Markup Language, artinya bahasa ini
adalah bahasa markup untuk memformat konten halaman web. Atau dengan
kata lain, bahasa untuk mengatur bagaimana penampilan dan pemformatan
konten yang ada di web”.
2. Java Script
Menurut Wahana Komputer dalam (Imaniawan & Elsa, 2017) “Java Script
merupakan skrip yang paling banyak digunakan dalam pemrograman web pada
sisi client dewasa ini. Dengan adanya Java Script sebuah web akan menjadi
lebih hidup, cepat, dan tampil lebih menawan dengan sebuah animasi”.
9
3. Bootstrap
Menurut Alatas dalam (Kusniawan, 2016) bootstrap merupakan Framework
ataupun Tools untuk membuat aplikasi web ataupun situs web responsive
secara cepat, mudah dan gratis.
4. Jquery
Menurut Sibero dalam (Kusniawan, 2016) JQuery adalah salah satu framework
terbaik saat ini. JQuery dikembangkan oleh John Resig di BarCamp NYC. Pada
awal perkembanganya, JQuery pertama dibuat untuk meringkas CSS selektor
dalam suatu pustaka fungsi.
5. Casading Style Sheet (CSS)
Menurut Sibero dalam (Isty & Afifah, 2018) “Cascading Style Sheet memiliki
arti gaya menata halaman bertingkat, yang berarti setiap satu elemen yang telah
diformat dan memiliki anak yang telah diformat, maka anak dari elemen
tersebut secara otomatis mengikuti format elemen induknya”.
6. Hypertext Prepocessor (PHP)
Menurut Sibero dalam (Isty & Afifah, 2018) “PHP adalah pemrograman
interpreter yaitu penerjemahan baris kode sumber menjadi kode mesin yang
dimengerti komputer secara langsung pada saat baris kode dijalankan”.
Sedangkan menurut Kristanto dalam (Imaniawan & Elsa, 2017) “PHP adalah
bahasa pemrograman yang digunakan secara luas untuk penanganan
pembuatan dan pembangunan sebuah web dan bisa digunakan pada HTML”.
C. Basis Data
Berikut ini adalah beberapa definisi basis data menurut Fathansyah dalam
(Sagita & Sugiarto, 2016) :
10
1. Himpunan kelompok data atau arsip yang saling berhubungan yang
diorganisasi sedemikian rupa agar kelak dapat dimanfaatkan kembali dengan
cepat dan mudah.
2. Kumpulan data yang saling berhubungan yang disimpan secara bersama
dengan sedemikian rupa dan tanpa pengulangan yang tidak perlu, untuk
memenuhi berbagai kebutuhan.
3. Kumpulan file atau arsip yang saling berhubungan yang disimpan dalam media
penyimpanan elektronis.
1. MySQL dan PHP My Admin
Menurut Sadeli dalam (Isty & Afifah, 2018) “MySQL adalah database yang
menghubungkan script php menggunakan perintah query dan escaps character
yang sama dengan PHP. MySQL mempunyai tampilan client yang
mempermudah dalam mengakses database dengan kata sandi untuk
mengijinkan proses yang bisa anda lakukan”.
PhpMyadmin adalah sebuah software yang berbentuk seperti halaman situs
yang terdapat pada web server.
2. XAMPP
Menurut Riyanto dalam (Isty & Afifah, 2018) “XAMPP merupakan paket web
server berbasis open source yang dapat dipasang pada beberapa sistem operasi
yang ada (Windows, Linux, dan Mac OS)”.
D. Model Pengembangan Perangkat Lunak
Model pengembangan perangkat lunak yang akan digunkan pada perancangan
web pada penelitian ini menggunakan pengembangan perangkat lunak water fall.
Menurut Shalahuddin & Sukamto Ariani (2018:28) menjelaskan bahwa “Model
SDLC air terjun (Waterfall) sering juga disebut model sekuensial linier (sequential
11
linear) atau alur hidup klasik (classic life cycle)”. Model air terjun menyediakan
pendekatan alur hidup perangkat lunak secara sekuensial atau terurut dimulai dari
analisis, desain, pengkodean, pengujian dan tahap pendukung (Support).
Berikut adalah gambar model air terjun :
Sumber Shalahuddin & Sukamto Ariani (2018:28)
Gambar II.1
Ilustrasi Model Waterfall
Beberapa tahap dalam pengembangan model waterfall yaitu :
1. Analisa Kebutuhan Perangkat Lunak
Proses pengumpulan kebutuhan dilakukan secara intensif untuk
mespesifikasikan kebutuhan perangkat lunak agar dapat dipahami perangkat
lunak seperti apa yang dibutuhkan oleh user. Spesifikasi kebutuhan perangkat
lunak pada tahap ini perlu untuk didokumentasikan
2. Desain
Desain perangkat lunak adalah proses multi langkah yang fokus pada desain
pembuatan program perangkat lunak termasuk struktur data, arsitektur
perangkat lunak, representasi antarmuka, dan prosedur pengodean. Tahap ini
12
mentranslasi kebutuhan perangkat lunak dari tahap analisis kebutuhan ke
representasi desain agar dapat diimplementasikan menjadi program pada tahap
selanjutnya. Desain perangkat lunak yang dihasilkan pada tahap ini juga perlu
didokumentasikan
3. Pembuatan Kode Program
Desain harus ditranslasikan ke dalam program perangkat lunak. Hasil dari
tahap ini adalah program komputer sesuai dengan desain yang telah dibuat
pada tahap desain.
4. Pengujian
Pengujian fokus pada perangkat lunak dari segi logik dan fungsional untuk
memastikan bahwa semua bagian sudah diuji. Hal ini dilakukan untuk
meminimalisir kesalahan dan memastikan keluaran yang dihasilkan sesuai
dengan apa yang diinginkan.
5. Pendukung (Support) atau Pemeliharaan (Maintenance)
Tidak menutup kemungkinan sebuah perangkat lunak mengalami perubahan
ketika sudah dikirimkan ke user. Perubahan bisa terjadi karena adanya
kesalahan yang muncul dan tidak terdeteksi saat pengujian atau perangkat
lunak harus beradaptasi dengan lingkungan baru. Tahap pendukung atau
pemeliharaan dapat mengulangi proses pengembangan mulai dari analisis
spesifikasi untuk perubahan perangkat lunak yang sudah ada, tapi tidak untuk
membuat perangkat lunak baru.
2.2 Teori Pendukung
A. Struktur Navigasi
Menurut Ardiansyah dalam (Imaniawan & Wati, 2017) “Struktur Navigasi
dapat diartikan sebagai alur dari suatu program yang menggambarkan rancangan
13
hubungan antara area yang berbeda sehingga memudahkan proses pengorganisasian
seluruh elemen-elemen website”.
Macam-macam struktur navigasi antara lain :
1. Linear Navigation Model
Linear navigation model digunakan oleh sebagian besar Website. Informasi
diberikan secara sekuensial dimulai dari satu halaman. Beberapa desainer
menggunakan satu laman untuk masuk atau keluar website.
2. Hierarki Model
Hierarki Model diadaptasi dari top-down design. Konsep navigasi ini dimulai
dari satu node yang menjadi home page. Dari home page dapat dibuat beberapa
cabang kehalam-halaman utama. Apabila di perlukan, dari tiap halaman utama
dapat dikembangkan menjadi beberapa cabang lagi. Hal ini seperti struktur
organisasi dalam perusahaan.
3. Spoke-and-hub model
Spoke and hub model hanya menggunakan satu node untuk berhubungan
dengan node lain. Pada model ini hanya terdapat dua macam link, yaitu dari
home page ke halaman tertentu, dan dari halaman tersebut kembali ke home
page
4. Full Web Model
Full web model memberikan kemampuan hyperlink yang banyak. Full web
model banyak digunakan karena user dapat mengakses semua topik dengan
sub topik dengan cepat. Namun kelemahan dari model ini, yaitu dapat
berakibat user kehilangan cara untuk kembali ke topik sebelumnya.
Menurut Binanto dalam (Isty & Afifah, 2018) Ada 4 struktur dasar yang
digunakan yaitu linear, hierarkis, nonlinear, dan composite.
14
1. Linear
Pengguna akan melakukan navigasi secara berurutan, dari frame atau byte
informasi yang satu ke yang lainnya
Sumber : (Binanto, 2013)
Gambar II.2
Struktur Navigasi Linear
2. Hierarkis.
Struktur dasar ini disebut juga struktur “linear dengan percabangan” karena
pengguna melakukan navigasi di sepanjang cabang pohon struktur yang
terbentuk oleh logika isi.
Sumber : (Binanto, 2013)
Gambar II.3
Struktur Navigasi Hirarkis
3. Nonlinear
Pengguna akan melakukan navigasi dengan bebas melalui isi proyek dengan
tidak terkait dengan jalur yang sudah ditentukan sebelumnya.
15
Sumber : (Binanto, 2013)
Gambar II.4
Struktur Navigasi NonLinear
4. Composite
Pengguna akan melakukan navigasi dengan bebas (secara nonlinear), tetapi
terkadang dibatasi presentasi linier film atau informasi penting dan/atau pada
data yang paling terorganisasi secara logis pada suatu hierarki.
Sumber : (Binanto, 2013)
Gambar II.5
Struktur Navigasi Composite
B. Enterprise Relationship Diagram
Menurut Al-Bahra dalam (Mulia Rahmayu, 2016) “Entity Relationship
Diagram (ERD) adalah diagram yang menunjukkan informasi dibuat, disimpan, dan
16
digunakan dalam sistem bisnis”. Entity Relationship Diagram (ERD) merupakan
gambaran data yang dimodelkan dalam suatu diagram yang digunakan untuk
mendokumentasikan data dengan cara menentukan apa saja yang terdapat tiap entity
dan bagaimana hubungan antara entity satu dengan lainnya.
1. Komponen Penyusun ERD
Menurut Al-Bahra dalam (Mulia Rahmayu, 2016) terdapat beberapa komponen
penyusun ERD:
a. Entitas
Suatu kumpulan objek atau sesuatu yangdapat dibedakan atau dapat
didefinisikan. Pada ERD, Entitas digambarkan dengan sebuah bentuk persegi
panjang. Contoh: Tempat (ruang, bangunan, kantor, lapangan, kampus)
b. Atribut
Atribut merupakan karakteristik dari entitas atau Relationship yang
menyediakan penjelasan detail entitas atau relation. Ada dua jenis atribut:
1) Identifier (key)
digunakan untuk menentukan suatu entitas secara unik (primary key).
2) Descriptor (non key attribute)
digunakan untuk menspesifikasikan karakteristik dari suatu entitas yang tidak
unik.
Pada umumnya atribut merupakan karakteristik dari entitas untuk relasi yang
menyediakan penjelasan detail tentang entitas atau relasi tersebut.
Contoh: Atribut Pelanggan, dan No KTP/SIM, dan Nama
c. Relasi
Hubungan yang terjadi antara satu entitas atau lebih. Relasi diberi nama dengan
kata kerja dasar. Sehingga memudahkan untuk melakukan pembacaan relasinya
17
(bisa dengan kalimat aktif atau kalimat pasif). Pada ERD, Relasi digambarkan
dengan sebuah bentuk belah ketupat. Contoh: Mahasiswa mengambil Mata
Kuliah dan Orang mengendarai Mobil.
2. Derajat Relasi (Relationship Degree)
Menurut Al-Bahra dalam (Mulia Rahmayu, 2016) Relationship degree atau
derajat relasi adalah jumlah entitas yang berpartisipasi dalam satu relasi. Derajat
relasi yang sering dipakai di dalam ERD:
a. Unary Relationship
Unary Relationship adalah model relasi yang terjadi di antara entity yang
berasal dari entity set yang sama. Sering juga disebut sebagai recursive
relationship atau relective relationship.
b. Binary Relationship
Binary Relationship adalah model relasi antar instansi-instansi (istances) dari
suatu tipe entitas (dua entity yang berasal dari entity yang sama). Relationship
ini paling umum digunakan dalam pembuatan model data.
c. Ternary Relationship
Ternary Relationship merupakan relationship antara instansi-instansi dari tiga
tipe entitas secara sepihak. Masing-masing entitas mungkin berpartisipasi satu
atau banyak dalam suatu relationship ternary. Perlu dicatat bahwa relationship
ternary tidak sama dengan tiga relationship binary.
d. Atribut (Attribute)
Atribut merupakan karakteristik dari entitas atau Relationship yang
menyediakan penjelasan detail entitas atau relation. Ada dua jenis atribut:
1) Identifier (key)
digunakan untuk menentukan suatu entitas secara unik (primary key).
18
2) Descriptor (non key attribute)
digunakan untuk menspesifikasikan karakteristik dari suatu entitas yang tidak
unik. Pada umumnya atribut merupakan karakteristik dari entitas untuk relasi
yang menyediakan penjelasan detail tentang entitas atau relasi tersebut.
Contoh: Atribut Pelanggan, dan No KTP/SIM, dan Nama.
e. Kardinalitas (Kardinality)
Menurut Simarmata dalam (Mulia Rahmayu, 2016) “Kardinalitas suatu
hubungan menyatakan sejumlah kejadian terkait untuk masing-masing dua
entitas”. Kardinalitas mendefinisikan jumlah kemunculan baik minimum
maupun maksimum satu entitas yang dapat dihubungkan dengan kemunculan
tunggal entitas lain. Jenis Derajat Kardinalitas:
1) One to One (1:1)
Hubungan satu ke satu (1:1) terjadi jika sebanyak satu kejadian dari suatu
entitas A dihubungkan dengan satu kejadian entitas B.
2) One to Many (1:M)
Tingkat hubungan satu ke banyak (1:M) adalah sama dengan banyak ke-satu
(M:1). Tergantung dari arah mana hubungan tersebut dilihat. Untuk satu
kejadian pada entitas A dapat mempunyai banyak hubungan dengan kejadian
pada entitas B. Sebaliknya satu kejadian pada entitas B hanya dapat
mempunyai satu hubungan.
3) Many to Many (M:N)
Hubungan banyak ke banyak (M:N) mempunyai arti setiap entitas pada
himpunan entitas A dapat berhubungan dengan banyak entitas pada himpunan
entitas B, dan demikian juga sebaliknya, dimana setiap entitas pada himpunan
entitas B berhubungan banyak entitas pada himpunan entitas A.
19
3. LRS (Logical Relationship Structure)
Menurut Simarmata dan paryudi dalam (Eka Wida Fridayanthie, 2016)
“Logical Record Structured (LRS) adalah representasi dari struktur record-record
pada tabel-tabel yang terbentuk dari hasil relasi antar himpunan entitas”. Menentukan
kardinalitas, jumlah tabel, dan Foreign Key (FK).
Menurut ASFA dalam (Imaniawan & Elsa, 2017) “LRS merupakan
transformasi dari penggambaran ERD dalam bentuk yang lebih jelas dan mudah
untuk dipahami”. Penggambaran LRS hampir mirip dengan penggambaran
normalisasi file, hanya saja tidak digambarkan simbol asterix (*) sebagai simbol
primary key (kunci utama) dan foreign key (kunci tamu).
4. Pengkodean
Menurut Supranto dalam (Sukamaindrayana & Rahman Sidik, 2017)
mengemukakan bahwa “Pengkodean (coding) adalah suatu kegiatan pemberian kode
atau simbol pada keterangan-keterangan tertentu, kalau pengolahan akan dilakukan
dengan komputer elektronik”. Jenis pengkodean antara lain : SBCDIC (Standard
Binary Coded Decimal Intercharge Code), Kode Baudot, Unicode, BCD (Binary
Code Decimal), EBCDIC (Extended Binary Code Decimal Interchange Code),
ASCII (American Standard Code For Internation Interchange)
C. Implementasi dan Pengujian Web
Implementasi merupakan tahap menerjemahkan perancangan berdasarkan hasil
analisis. Sedangkan untuk menjamin kualitas suatu web, dibutuhkan adanya
pengujian. Pengujian ini juga dimaksudkan untuk mengidetifikasi cacat dan masalah
yang ada di web tersebut. Berikut penjelasan mengenai dua hal tersebut menurut para
ahli:
20
1. Implementasi
Menurut (Mardiani, 2014) “Tujuan implementasi adalah untuk
mengkonfirmasikan modul program perancangan pada para pelaku sistem
sehingga user dapat memberikan masukan kepada pengembang sistem”.
2. Pengujian (Black Box Testing)
Menurut Sommerville dalam (Mulyana, 2014) menulis bahwa Pengujian
fungsional atau pengujian kotak hitam (black box testing) merupakan
pendekatan pengujian yang ujinya diturunkan dari spesifikasi program atau
komponen. Sistem merupakan kotak hitam yang perilakunya hanya dapat
ditentukan dengan mempelajari input dan output yang berkaitan. Nama lain
untuk cara ini adalah pengujian fungsional karena penguji hanya
berkepentingan dengan fungsionalitas dan bukan implementasi perangkat
lunak. Penguji memberikan input kepada komponen atau sistem dan meneliti
output yang dihasilkan. Jika output bukan merupakan yang diramalkan berarti
uji tersebut telah dengan berhasil mendeteksi masalah dengan perangkat lunak
tersebut.