bab ii landasan teori - repository.bsi.ac.id · daya yang ada seperti menggunakan printer,...
TRANSCRIPT
4
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. Pengertian Jaringan Komputer
Menurut Kurniawan (2007:2) mengemukakan bahwa: “jaringan komputer
adalah kumpulan sejumlah peripheral yang terdiri dari beberapa komputer, printer,
LAN Card, dan peralatan lain yang saling terintegrasi satu sama lain. Dengan
demikian, kita dapat melakukan aktivitas seperti tukar-menukar data atau informasi
dengan mudah dan dalam waktu singkat dan cepat”.
Menurut Irawan (2013:2) mengemukakan bahwa:
Jaringan komputer bisa dikatakan sebagai sebuah kelompok yang terdiri dari dua atau
lebih komputer yang saling berbagi pakai (sharing) melalui perangkat lunak ataupun
keras, serta menggunakan protokol yang sama. Jaringan komputer yang paling kecil
dan sederhana bisa terdiri dari dua komputer yang saling berhubungan langsung (peer
to peer) atau sebuah hubungan dengan ruang lingkup yang lebih besar dan kompleks
dengan banyak perangkat yang terhubung, seperti internet.
Setiap perangkat yang terhubung dengan jaringan disebut sebagai node.
2.1.1. Manfaat Jaringan Komputer
Beberapa manfaat jaringan komputer menurut Irawan (2013:4) antara lain:
a. Berbagi pakai perangkat dan sumber daya
Komputer yang terhubung dengan jaringan bisa saling memanfaatkan sumber
daya yang ada seperti menggunakan printer, aplikasi, dan hardisk secara
bersama-sama.
5
b. Komunikasi
Setiap pengguna di jaringan bisa saling berkomunikasi langsung melalui
komputer (chatting, email, teleconference, dan perangkat lunak lainnya).
c. Integrasi data
Jaringan komputer memudahkan untuk menerapkan integrasi data dari atau ke
semua komputer (berbagi pakai file atau database).
d. Mengorganisir dan keamanan
Jaringan komputer memudahkan untuk melakukan pengawasan, kontrol, serta
perlindungan pada komputer yang terbagi di dalam kelompok tertentu di
dalam jaringan.
2.1.2. Jenis-Jenis Jaringan Komputer
Menurut Irawan (2013:5) jenis atau macam jaringan komputer dapat
dibedakan menjadi beberapa macam, jika dikelompokkan berdasarkan kategori
dibawah ini:
1. Berdasarkan Sumber Distribusi Informasi
a. Jaringan Terpusat
Jaringan yang terdiri dari server sebagai pusat data dan komputer
client sebagai perantara untuk mengakses sumber informasi dari server.
b. Jaringan Terdistribusi
Merupakan perpaduan dari beberapa jaringan terpusat, yaitu terdiri
dari beberapa komputer server yang saling berhubungan dengan client
sehingga membentuk sistem jaringan tertentu.
6
2. Berdasarkan Ruang Lingkup dan Jangkauan
a. Jaringan LAN (Local Area Network)
Menurut Irawan (2013:6) mengemukakan bahwa: “LAN adalah
jaringan komputer dengan ruang lingkup, terdiri dari 2 komputer atau lebih
yang saling berhubungan. Cakupan jaringan adalah lokasi dengan jangkauan
dan area terbatas seperti warnet, kantor, atau laboratorium”.
Sumber:http://edidos.com/img/instalasi_lan.jpg
Gambar II.1
LAN (Local Area Network)
b. Jaringan MAN (Metropolitan Area Network)
Menurut Irawan (2013:6) mengemukakan bahwa: ”jaringan ini
merupakan pengembangan dari LAN dengan cakupan yang lebih luas, seperti
dalam satu kota besar daerah setempat”.
7
Sumber:http://artikeljaringankomputer.com/wp-content/uploads/2013/09
/Skema-Jaringan-Komputer-MAN.jpg
Gambar II.2
MAN (Metropolitan Area Network)
c. Jaringan WAN (Wide Area Network)
Menurut Irawan (2013:6) mengemukakan bahwa: “jaringan komputer
dengan jangkuan paling luas, mencakup antar provinsi, negara, bahkan benua.
Internet adalah jaringan WAN terbesar”.
Sumber:http://nurikhsanalvi.cyberjogja.web.id/wp-content/uploads/2016/03
/wide-area-network-wan.jpg
Gambar II.3
WAN (Wide Area Network)
3. Berdasarkan Peran dalam Memproses Data
a. Jaringan Client-Server
Jaringan ini terdiri dari satu atau lebih komputer server dan komputer
client. Komputer yang berperan menjadi server atau client bisa diubah atau
ditukar melalui perangkat lunak jaringan pada protokol. Komputer berperan
8
sebagai penyedia informasi dan komputer client sebagai perantara untuk
mengakses server.
b. Jaringan Peer-to-Peer
Tidak ada server ataupun client pada jaringan ini, semua komputer
dapat melakukan pengiriman ataupun menerima informasi. Semua komputer
bisa berperan sebagai server sekaligus sebagai client.
4. Berdasarkan Media Transmisi Data
a. Jaringan Berkabel (Wired Network)
Komputer didalam jaringan ini terhubung melalui media kabel. Kabel
jaringan tersebut bekerja dengan cara mengirim informasi dalam bentuk sinyal
listrik kepada komputer-komputer yang terhubung jaringan.
b. Jaringan Nirkabel (Wireless Network)
Jaringan dengan media penghubung gelombang elektromagnetik.
Setiap komputer saling berkomunikasi menggunakan gelombang
elektromagnetik yang mengirimkan sinyal informasi kepada komputer lain.
2.2. Topologi
Menurut Irawan (2013:23) mengemukakan bahwa: “Topologi jaringan adalah
cara bagaimana menghubungkan komputer dengan komputer lainnya dalam sebuah
jaringan. Topologi jaringan terbagi dua yaitu topologi logika (logical topology) dan
topologi fisik (physical topology)”.
9
Topologi Logika adalah menggambarkan bagaimana aliran data dalam
jaringan, meliputi: FFDI (Fiber Distributed-Data Interface), Token Ring, dan
Ethernet. Topologi fisik adalah sebagai berikut:
2.2.1. Macam-Macam Topologi
1. Topologi Bus
Menurut Irawan (2013:23) mengemukakan bahwa: “Topologi Bus atau
Topology backbone adalah menghubungkan beberapa komputer secara berantai
(workstation dan server) pada sebuah kabel coaxial. Sebuah terminator di tempatkan
pada tiap-tiap ujung backbone”.
Sumber:http://www.syekhnurjati.ac.id/ptipd/wp-content/uploads/sites/29/2016/03
/Topologi-Bus01.jpg
Gambar II.4
Topologi Bus
a. Kelebihan Topologi Bus
1. Biaya relatif murah, hemat kabel.
2. Jika sebuah komputer bermasalah, maka tidak akan mempengaruhi komputer
lainnya.
10
b. Kekurangan Topologi Bus
1. Jika kabel utama (coaxial) putus, maka komunikasi semua komputer yang
terhubung pada kabel tersebut gagal.
2. Semakin banyak komputer yang terhubung pada satu kabel utama
menyebabkan lalu lintas data yang padat, kecepatan komunikasi bisa
menurun.
2. Topologi Ring
Menurut Irawan (2013:24) mengemukakan bahwa:
Topologi Ring atau topologi “cincin” merupakan jalur komunikasi satu arah, karena
semua komputer dan node lainnya saling berhubungan seperti membentuk lingkaran.
Data akan dalam jaringan jika tidak ada terminal yang mengambil, beda dengan
topologi bus yang menyerap data pada ujung backbone menggunakan terminator jika
tidak ada yang mengambil.
Sumber:http://komputerlamongan.com/wp-content/uploads/2014/11/network_ring
.jpg
Gambar II.5
Topologi Ring
a. Kelebihan Topologi Ring
1. Hemat kabel.
11
2. Kegagalan koneksi karena gangguan media masih bisa diatasi dengan jalur
lain yang masih terhubung.
b. Kekurangan Topologi Ring
1. Transfer data lebih lambat, karena harus melewati banyak komputer terlebih
dahulu (data harus berputar melewati semua komputer sampai menemukan
komputer tujuan).
2. Pengembangan jaringan yang kaku, tidak fleksibel.
3. Topologi Star
Menurut Irawan (2013:25) mengemukakan bahwa: “Topologi Star atau
topologi bintang adalah sistem jaringan dengan komunikasi terpusat, yaitu beberapa
komputer terhubung dengan sebuah terminal yang menjadi pusat jaringan”.
Sumber:http://www.syekhnurjati.ac.id/ptipd/wp-content/uploads/sites/29/2016/0
3/1_21_startopology1.jpg
Gambar II.6
Topologi Star
12
a. Kelebihan Topologi Star
1. Kontrol dan pengelolaan mudah karena semua koneksi terpusat di satu
tempat.
2. Mudah untuk menelusuri jika terjadi masalah pada koneksi.
b. Kekurangan Topologi Star
1. Jika pusat koneksi gagal, maka semua komunikasi terputus.
2. Kecepatan koneksi jaringan keseluruhan sangat bergantung dengan kualitas
pusat koneksi.
4. Topologi Tree
Menurut Irawan (2013:26) mengemukakan bahwa: “Topologi Tree atau
topologi “pohon” bisa diartikan sebagai kombinasi karakteristik antara topologi star
dan topologi bus. Topologi ini terdiri atas kumpulan topologi star yang dihubungkan
dalam satu topologi bus sebagai backbone”.
Komputer-komputer dihubungkan ke hub, sedangkan hub lain di hubungkan
sebagai jalur tulang punggung atau backbone.
Sumber:http://kelipet.com/wp-content/uploads/2015/09/9ufR8m4.png
Gambar II.7
Topologi Tree
13
a. Kelebihan Topologi Tree
1. Dapat membuat kelompok komputer dalam jaringan sesuai keinginan.
2. Mudah untuk menelusuri jika terjadi masalah pada koneksi.
b. Kekurangan Topologi Tree
1. Apabila simpul yang lebih tinggi tidak berfungsi, maka akan mempengaruhi
kinerja simpul-simpul di bawahnya.
2. Perlu pengaturan khusus untuk mengatur jalur lalu lintas koneksi karena
adanya percabangan.
5. Topologi Mesh
Menurut Irawan (2013:27) mengemukakan bahwa: “Topologi Mesh adalah
topologi yang tidak memiliki aturan dalam koneksi. Pada topologi ini setiap terminal
terhubung secara langsung kesemua terminal-terminal yang lain. Topologi ini sulit
diterapkan pada jaringan kabel, tapi bisa diterapkan dengan jaringan wireless”.
Sumber:http://jaringankomputer.org/wp-content/uploads/2012/02/topologi-mesh-
parsial.jpg
Gambar II.8
Topologi Mesh
14
a. Kelebihan Topologi Mesh
1. Kegagalan koneksi antara 2 workstation tidak akan mempengaruhi dengan
koneksi lainnya.
2. Privasi dan keamanan lebih terjamin.
b. Kekurangan Topologi Mesh
1. Jika diterapkan pada jaringan kabel, akan membutuhkan banyak kabel dan
sudah pasti biaya yang lebih mahal.
2. Sulit untuk diorganisir karena kerumitan alur koneksi dalam jaringan.
6. Topologi Hybrid
Menurut Irawan (2013:27) mengemukakan bahwa: “Topologi Hybrid disebut
juga sebagai topologi “gabungan”, karena topologi ini terdiri dari 2 macam atau lebih
dari beberapa topologi seperti Bus, Ring, Star, dan lainnya”.
Sumber:http://jaringankomputer.org/wp-content/uploads/2012/02/topologijaringan-
hybrid.jpg
Gambar II.9
Topologi Hybrid
15
a. Kelebihan Topologi Hybrid
1. Fleksibel, gabungan dari beberapa topologi membuatnya bisa diterapkan pada
bermacam lingkungan jaringan.
2. Kombinasi dari beberapa topologi memiliki keunggulan tersendiri, khususnya
kelebihan dan kekurangan masing-masing topologi yang bisa saling
melengkapi atau menutupi.
b. Kekurangan Topologi Hybrid
1. Pengelolaan yang sulit, karena menerapkan 2 atau mungkin lebih topologi
yang berbeda dalam satu sistem jaringan.
2. Instalasi yang lebih sulit, terutama menghubungkan 2 topologi berbeda dan
keduanya harus bisa berjalan dengan baik.
2.3. Perangkat Keras Jaringan
Perangkat keras merupakan komponen penting dalam terbentuknya suatu
jaringan komputer. Tanpa adanya perangkat keras akan sulit membentuk suatu
jaringan komputer yang fungsinya sangat penting dalam hal telekomunikasi data.
Proses penetapan perangkat keras jaringan komputer relatif lebih mudah
dibandingkan dengan perangkat lunak. Walaupun terdapat berbagai jenis jaringan
komputer yang berbeda, namun semuanya memiliki karakteristik perangkat keras
tertentu yang sifatnya umum.
16
Perangkat keras jaringan yang biasanya digunakan untuk sebuah jaringan
LAN (Local Area Network), MAN (Metropolitan Area Network), dan WAN (Wide
Area Network) adalah sebagai berikut:
2.3.1. Server
Menurut Wagito (2007b:23) mengemukakan bahwa: “suatu server merupakan
hati dari jaringan. Server biasanya merupakan komputer berkecepatan tinggi dengan
berkapasitas memori (RAM) dan simpanan yang besar, dan dihubungkan dengan
kartu jaringan yang cepat (fast network interface)”. Untuk mendukung kinerja yang
tinggi pada server dimungkinkan untuk dipasang beberapa prosesor secara simentrik.
Demikian juga peralatan lain seperti main board, sumber daya dan RAM dipilih
kualitas tinggi, sehingga server mampu beroperasi terus-menerus tanpa berhenti
untuk melayani permintaan.
a. FTP Server
FTP Server adalah suatu server yang menjalankan software yang berfungsi
untuk memberikan layanan tukar menukar file dimana server tersebut selalu siap
memberikan layanan FTP apabila mendapat permintaan (request) dari FTP client.
b. FTP Client
FTP Client adalah komputer yang me-request koneksi ke FTP Server untuk
tujuan tukar menukar file.
17
Sumber:https://ninjahosts.co.uk/wp-content/uploads/2014/11/server2.png
Gambar II.10
Server
2.3.2. Workstation
Menurut Sopandi (2008:15) mengemukakan bahwa: “Workstation adalah
komputer yang ditunjukan sebagai client, dimana komputer ini sebagai tempat kerja
atau pengolahan data yang diakses dari server”. Dahulu Workstation ini hanya
perpanjangan komputer server, jika server down maka komputer ini tidak berfungsi.
Tetapi sekarang ini workstation sebagian besar menggunakan Personal Computer
(PC).
Sumber:http://www.workstationspecialist.com/media/wysiwyg/HomePageCatlist/Wo
rkstation-Homepage-444x204.png
Gambar II.11
Workstation
2.3.4. Kartu Jaringan (Ethernet / LAN Card)
Menurut Madcoms (2010:8) mengemukakan bahwa: ”Kartu Jaringan
merupakan perangkat yang dipasang pada sebuah PC yang berfungsi untuk dapat
berkomunikasi dengan komputer lain melalui jaringan LAN (Local Area Network).
18
Setiap kartu jaringan memiliki Mac Address (Medium Access Control) yang bersifat
unik, yang berarti tidak ada 2 buah kartu jaringan yang memiliki Mac Address yang
sama”.
Berdasarkan kecepatan transmisi, kartu jaringan dibedakan menjadi beberapa,
diantaranya adalah:
a. 10BASE-T (Standard Ethernet) merupakan Ethernet card yang menyediakan
kecepatan transmisi sampai dengan 10 Mbps (Mega bits per second).
b. 100BASE-T (Fast Ethernet) merupakan Ethernet card yang menyediakan
kecepatan transmisi sampai dengan 100Mbps.
c. 1000BASE-T (Gigabit Ethernet) merupakan Ethernet card yang menyediakan
kecepatan transmisi sampai dengan 1 Gbps.
Sumber:http://www.patartambunan.com/wp-content/uploads/2014/08/kartu-
jaringan.jpg
Gambar II.12
Kartu Jaringan
2.3.5 Hub
Menurut Madcoms (2010:8) mengemukakan bahwa: “Hub merupakan
perangkat jaringan yang bekerja di OSI Layer 1 (Physical Layer). Hub berfungsi
19
sebagai penerima sinyal dari sebuah komputer, kemudian mentransmisikan ke
komputer lain. Dengan kata lain, hub bekerja sebagai penyambung, concentrator, dan
sebagai penguat sinyal pada kabel UTP”.
Hub tidak mengenal MAC Address / Physical Address, sehingga tidak dapat
memilah data yang harus ditransmisikan, sehingga collision pada sebuah jaringan
tidak dapat dihindari. Collision (tabrakan) merupakan suatu kondisi apabila terdapat
dua device yang mengirim data pada saat bersamaan yang akan berakibat hilangnya
data.
Sumber:http://content.us.dlink.com/wp-content/uploads/2014/03/DUB-H7-B1.png
Gambar II.13
Hub
2.3.6 Switch
Menurut Madcoms (2010:9) mengemukakan bahwa:
Switch merupakan perangkat jaringan yang bekerja pada OSI Layer 2 (Data Link
Layer), Switch berfungsi hampir sama seperti Hub. Switch mengenal Mac Address
yang digunakan untuk memilah data mana yang harus ditransmisikan. Switch
menampung daftar MAC Address yang dihubungkan dengan port-port yang
digunakan untuk menentukan kemana harus mengirim paket, sehingga akan
mengurangi traffic pada jaringan.
20
Switch menggunakan transmisi Full Duplex dimana memiliki jalur antara
Receive dan Transmit data yang terpisah. Walaupun collision masih mungkin dapat
terjadi, tetapi sudah diminimalisir.
Sumber:http://www.dlink.com/be/nl/-/media/Images/Products/DGS/1024D/
DGS1024DG1Image%20LFront.png
Gambar II.14
Switch
2.3.7. Repeater
Menurut Kurniawan (2007:52) mengemukakan bahwa: “Repeater merupakan
alat yang dapat menerima sinyal digital dan memperkuatnya untuk diteruskan
kembali. Repeater juga dapat memperjauh jarak transmisi data. Disamping itu,
repeater dapat memperkecil noice pada sinyal transmisi yang datang”.
Repeater bekerja pada level Physical Layer dalam model jaringan OSI. Tugas
utama dari repeater adalah menerima sinyal dari satu kabel LAN dan
memancarkannya kembali ke kabel LAN yang lain. Pada jaringan wireless, repeater
diletakkan pada gedung-gedung yang tinggi, menara pemancar, atau dipuncak
gunung. Hal ini bertujuan agar sinyal yang diterima atau dipancarkan dapat diterima
dengan baik. Dengan adanya repeater, jarak gelombang yang dapat ditempuh oleh
jaringan wireless juga menjadi semakin jauh.
21
Sumber:http://www.techlineinfo.com/wp-content/uploads/2013/03/image13.png
Gambar II.15
Repeater
2.3.8. Bridge
Menurut Kurniawan (2007:52) mengemukakan bahwa:
Bridge adalah alat yang dapat menghubungkan sebuah LAN dengan LAN yang lain,
apabila keduanya menggunakan teknologi yang sama, misalnya dengan teknologi
Ethernet. Bridge bekerja pada level data link layer pada model jaringan OSI. Oleh
sebab itu, bridge dapat menyambungkan jaringan yang menggunakan metode
transmisi atau medium access control yang berbeda. Bridge juga mampu mempelajari
alamat link pada setiap perangkat yang tersambung dengannya dan mengatur alur
frame berdasarkan alamat tersebut.
Fungsi lain bridge adalah dapat memisahkan suatu paket data yang harus
dikirimkan pada jaringannya sendiri atau pada jaringan yang lain, apabila kedua
jaringan saling terhubung. Bridge dapat berfungsi sebagai router pada jaringan lebih
luas. Hal tersebut dinamakan dengan istilah brouter (bridge-router). Bridge juga
dapat meng-copy frame data dari suatu jaringan ke jaringan yang lain, asalkan
jaringan komunikasi tersebut masih terhubung.
a. Keuntungan menggunakan bridge
1. Bridge lebih mudah kita pasang dan kita rawat.
2. Bridge cukup sederhana dan harganya lebih murah daripada router.
3. Bridge cenderung mampu menangani trafik yang lebih tinggi.
22
b. Kerugian menggunakan bridge
1. Alamat fisik bridge pada suatu stasiun dalam jaringan harus berbeda dengan
yang lain.
2. Frame broadcast dilewatkan bridge ke seluruh LAN, hal ini dapat
menyebabkan trafik melebihi kapasitas medium jaringan.
3. Kesalahan dalam mengkonfigurasi bridge menyebabkan bridge memutarkan
frame tanpa henti.
4. Bridge lebih cocok pada jaringan dengan volume trafik yang relatif rendah.
Sumber:http://www.pengertianku.net/wp-content/uploads/2015/05/bridge-
jaringan-komputer.jpg
Gambar II.16
Bridge
2.3.9. Router
Menurut Kurniawan (2007:54) mengemukakan bahwa: “Router merupakan
suatu alat atau program aplikasi yang berfungsi menentukan pada titik mana suatu
paket data harus diteruskan ke jaringan yang lain. Router akan memilih jalan terdekat
untuk melewatkan paket aplikasi data. Aplikasi-aplikasi yang berada pada router, jika
telah terinstal pada sebuah komputer dinamakan PC Router”.
23
Router bekerja pada level network layer pada model jaringan OSI. Router
memiliki kemampuan yang lebih baik daripada bridge. Router dapat kita gunakan
untuk menghubungkan sejumlah LAN, sehingga trafik yang dibangkitkan oleh
sebuah LAN akan terisolasikan dengan baik dari trafik LAN lain. Fungsi utama
router adalah untuk me-routing-kan paket-paket data dengan suatu segmen jaringan
yang berbeda. Pada hubungan jaringan yang lebih global seperti internet, diperlukan
adanya router. Router dapat menentukan jaringan mana yang berhak mengakses suatu
paket data yang diberikan oleh router tersebut. Dengan demikian router dapat
dipasang atau disambungkan dengan dua jaringan atau lebih. Apabila jaringan
tersebut menggunakan akses internet dengan kecepatan tinggi seperti ADSL
(Asymmetric Digital Subscriber Line), router dapat berfungsi ganda, salah satunya
adalah sebagai firewall. Router biasanya terletak pada suatu gateway yang terhubung
dengan jaringan. Router memiliki sebuah daftar dari rute-rute yang akan dijadikan
sebagai jalan bagi suatu paket data. Dengan demikian router mampu memilih rute
terbaik untuk paket data. Kemampuan router diatas disebut sebagai routing table.
DHCP Router adalah pemberian IP secara dinamis yang pengaturannya
berada di router. Jadi setiap perangkat yang terhubung dengan router dan
menggunakan pengaturan DHCP Client maka otomatis akan mendapatkan IP secara
dinamis.
a. Keuntungan menggunakan router
1. Router dapat kita gunakan pada topologi jaringan apapun.
24
2. Dalam router terdapat suatu trafik broadcast yang dapat memperkecil beban
network.
3. Router tidak peka terhadap masalah kelambatan waktu seperti yang dialami
jika menggunakan bridge.
4. Router umumnya dapat lebih mudah kita konfigurasi daripada bridge.
5. Router dapat menentukan jalur optimal antar dua sistem dan mengatur
prioritas antar protocol.
6. Router membentuk penghalang antar LAN, sehingga memungkinkan masalah
yang terjadi di sebuah LAN diisolasikan pada LAN tersebut.
b. Kerugian menggunakan router
1. Router pada lapisan network OSI hanya mampu meneruskan trafik yang
sesuai dengan protokol yang diimplementasikan padanya saja.
2. Penggunaan tabel routing static menyebabkan beberapa sistem dapat
terjangkau oleh sistem yang lain.
3. Router umumnya lebih kompleks dan pemrosesan pada router lebih besar
daripada bridge, sehingga keluaran yang dihasilkan dapat lebih rendah
daripada bridge.
4. Apabila memindahkan suatu mesin dari satu jaringan LAN ke jaringan LAN
yang lain, maka alamat network tersebut juga berubah.
25
Sumber:http://www.perangkatkeras.net/wp-content/uploads/2015/12/
Wireless-router-1.png
Gambar II.17
Router
2.3.10. Modem
Menurut Ramadhan (2006a:24) mengemukakan bahwa: “modem merupakan
alat untuk merubah sinyal digital komputer (aliran data) menjadi sinyal analog
(sinyal-sinyal telepon) dan sebaliknya”. Modem digunakan untuk menghubungkan
PC dengan internet. Cara menghubungkan PC dengan internet ada beberapa macam,
yaitu dengan menggunakan line telepon, kabel modem, satelit, ADSL (Asymmetric
Digital Subscriber Line), dan lain sebagainya.
Saat ini modem digunakan untuk jalur komunikasi internet. Ada beberapa jenis
modem yaitu:
1. Berdasarkan Fisiknya
a. Modem Internal
Modem internal dipasangkan pada bagian dalam CPU, misal slot PCI (pada
motherboard tertentu sudah dilengkapi dengan modem dari pabriknya).
b. Modem Eksternal
Modem eksternal dipasang pada bagian luar CPU, umumnya dipasangkan
pada serial port atau USB pada CPU.
26
2. Berdasarkan Media Jaringannya
a. Modem Berkabel
Modem berkabel merupakan modem yang memerlukan jaringan kabel
untuk pengaksesannya, misal jaringan kabel telepon. Namun, pada beberapa
tahun ini, telah muncul modem internal yang tertanam langsung pada
motherboard. Pada periode tahun 1990-an ditawarkan koneksi kabel digital
dari sentral telepon ke rumah pelanggan menggunakan fiber-optik yang
merupakan realisasi dari jaringan telepon ISDN (leased-line dengan kecepatan
144kbps). Kemudian, setelah tahun 2000, juga muncul teknologi baru
pengganti fiber-optik yang dikenal dengan nama modem ADSL (Asymmetric
Digital Subscriber Line: kabel pelanggan digital asimetrik). Koneksinya
menggunakan modem digital di dua sisi, yaitu sisi pelanggan dan sisi sentral
telepon. Selain menggunakan jaringan telepon, modem kabel juga bisa
menggunakan jaringan TV kabel.
b. Modem Tanpa Kabel
Teknologi wireless atau tanpa kabel untuk akses data merupakan
bagian dari jaringan komputer yang biasanya tidak disebut modem, tetapi
menggunakan istilah lain yang telah disepakati, seperti modem GSM, modem
CDMA, modem HSDPA, dan modem HSUPA.
27
Sumber:http://www.microtech.net.pk/inter/product_images/a/516/DFM-
562E_side__39838_zoom.png
Gambar II.18
Modem
2.3.11. Access Point
Menurut Kurniawan (2007:58) mengemukakan bahwa: “Access Point
merupakan alat terpenting dalam membangun jaringan wireless maupun jaringan
hotspot. Pada dasarnya access point merupakan hub untuk wireless dan bridge untuk
jaringan LAN UTP. Oleh karena itu, biasanya pada access point terdapat port untuk
konektor RJ-45”. Untuk menghindari collision atau tabrakan antar data baik yang
diterima maupun yang dikirim, access point menggunakan media access Carrier
Sense Multiple Access with Collision Avoidence atau biasa disebut dengan
CSMA/CA. Secara standarisasi, access point bekerja pada lapisan Data Link dan
lapisan fisik dari standarisasi OSI, sehingga protokol komunikasi atau transfer
datanya masih memakai protokol TCP/IP.
Sumber:http://i2.wp.com/belajar-komputer-mu.com/wp-content/uploads/2012/01/
wireless-access-point-router.jpg?resize=500%2C352
Gambar II.19
Access Point
28
2.3.12. Kabel Jaringan
Menurut Irawan (2013:8) mengemukakan bahwa: “kabel jaringan berfungsi
sebagai media penghubung antara node didalam jaringan”. Meskipun saat ini
teknologi jaringan nirkabel (wireless) sedang trend, namun kabel masih banyak
digunakan karena dari sisi kualitas dan kecepatan transfer data lebih baik dari
wireless. Berikut ini beberapa jenis kabel yang digunakan pada jaringan komputer.
a. Kabel Coaxial (Wired Network)
Menurut Irawan (2013:8) mengemukakan bahwa: “kabel ini dilindungi oleh
dua lapis isolasi, yaitu lapisan pertama adalah yang paling dekat dengan
konduktor tembaga dan lapisan kedua untuk melindungi bagian inti yang berada
di tengah”. Lapisan isolasi pertama dilapisi oleh serabut konduktor untuk
melindungi dari pengaruh elektromagnetik. Lebar kabel coaxial bermacam-
macam, beberapa jenis kabel coaxial ada yang lebih besar dari yang lain. Semakin
besar kabel, maka semakin besar kapasitas datanya.
Sumber:http://tech.dbagus.com/wp-content/uploads/2015/09/Fungsi-Kabel-
Coaxial.jpg
Gambar II.20
Kabel Coaxial
29
b. Kabel Unshielded Twisted Pair (UTP)
Menurut Irawan (2013:9) mengemukakan bahwa: “UTP merupakan jenis
kabel yang paling banyak digunakan untuk membangun jaringan, khususnya
jaringan lokal (LAN)”. Kabel UTP kategori 5e (Cat5e) adalah salah satu yang
paling banyak digunakan untuk membangun LAN.
Sumber:http://www.patartambunan.com/wp-content/uploads/2014/07/kabel-
utp.jpg
Gambar II.21
Kabel UTP
Tabel II.1
Kategori kabel Unshielded Twisted Pair (UTP)
Kategori Tipe Penggunaan Keterangan
Cat 1 UTP Data Suara Digunakan untuk perangkat
komunikasi suara analog seperti
kabel telepon
Cat 2 UTP 4 Mbps Token Ring Digunakan untuk transmisi suara
digital, dengan kecepatan hingga 4
Megabit perdetik (4 Mbps)
Cat 3 UTP,
STP
10 BaseT Ethernet Biasa digunakan pada topologi
token ring dengan kecepatan
transmisi mencapai 16 Megabit
perdetik (16 Mbps)
Cat 4 UTP,
STP
16 Mbps Token Ring Kecepatan transmisi data
mencapai 20 Megabit perdetik (20
Mbps)
30
Lanjutan Tabel II.1
Kategori kabel Unshielded Twisted Pair (UTP)
Cat 5 UTP,
STP
100BaseT Ethernet
(2-pairs)
1000 BaseTX (4-
pairs)
Fast Ethernet. Kecepatan transmisi
data mencapai 100 Megabit
perdetik (100 Mbps) dengan
bandwidth hingga 100 MHz
Cat 5e UTP,
STP
1000 BaseT (2-pairs) Digunakan untuk transmisi data
dengan kecepatan 100 Mbps
hingga 1 Gigabit perdetik dan
dengan bandwidth hingga 100
MHz
Cat 6 UTP,
STP
1000 BaseT (2-pairs)
Broadband
Gigabit Ethernet. Kecepatan
transmisi data mencapai 10
Gigabit perdetik dengan
bandwidth hingga 250 MHz
Cat 6a UTP,
STP
10 Gbps Ethernet Kecepatan transmisi data
mencapai 10 Gigabit perdetik
dengan bandwidth hingga
500MHz
Cat 7 /
Class F
STP,
S/FTP
10 Gbps Ethernet Kecepatan transmisi data
mencapai 10 Gigabit perdetik
dengan bandwidth hingga 600
MHz
Sumber:Irawan(2013:66) Jaringan Komputer Untuk Orang Awam
Pada prinsipnya kabel UTP dapat dibagi menjadi dua tipe pengkabelan
berdasarkan penyusunan warna kabel yaitu:
1. Tipe Straight
Straight Cable digunakan untuk menghubungkan antara PC (Personal
Computer) dengan perangkat hub atau dengan perangkat switch. Urutan warna
kabel pada pengkabelan tipe straight yang terpasang pada konektor RJ45,
pada ujung yang satu sama dengan urutan warna pada ujung yang lain. Kabel
Straight digunakan untuk:
31
A. Menghubungkan antara komputer dengan switch
B. Menghubungkan komputer dengan LAN pada modem cable/DSL
C. Menghubungkan router dengan LAN pada modem cable/DSL
D. Menghubungkan switch ke router
E. Menghubungkan hub ke router
Sumber:http://www.patartambunan.com/wp-content/uploads/2014/07/
susunan -kabel-straight-utp.jpg
Gambar II.22
Tipe Pengkabelan Straight
Tabel II.2
Pemasangan Kabel Straight
Ujung A Ujung B
1 Orange Putih Orange Putih 1
2 Orange Orange 2
3 Hijau Putih Hijau Putih 3
4 Biru Biru 4
5 Biru Putih Biru Putih 5
6 Hijau Hijau 6
7 Coklat Hijau Coklat Hijau 7
8 Coklat Coklat 8
Sumber:Madcoms(2010:14) Sistem Jaringan Komputer Untuk Pemula
32
2. Tipe Crossover
Crossover Cable digunakan untuk menghubungkan antara PC (Personal
Computer) dengan PC (Personal Computer), atau menghubungkan antara
Hub dengan Hub. Urutan warna kabel pada pengkabelan tipe Crossover yang
terpasang pada konektor RJ45, pada ujung yang satu tidak sama dengan
urutan warna pada ujung lain.
Kabel ini digunakan untuk menghubungkan 2 device yang sama, yaitu:
A. Menghubungkan 2 buah komputer secara langsung
B. Menghubungkan 2 buah switch
C. Menghubungkan 2 buah hub
D. Menghubungkan switch dengan hub
E. Menghubungkan komputer dengan router
Sumber:http://www.pintarkomputer.com/wp-content/uploads/2014/09
/Cross OverCable.png
Gambar II.23
Tipe Pengkabelan Crossover
33
Tabel II.3
Pemasangan Kabel Crossover
Ujung A Ujung B
1 Orange Putih Hijau Putih 1
2 Orange Hijau 2
3 Hijau Putih Orange Putih 3
4 Biru Biru 4
5 Biru Putih Biru Putih 5
6 Hijau Orange 6
7 Coklat Putih Coklat Putih 7
8 Coklat Coklat 8
Sumber:Madcoms(2010:15) Sistem Jaringan Komputer Untuk Pemula
c. Kabel Shielded Twisted Pair (STP)
Menurut Irawan (2013:9) mengemukakan bahwa “Kabel STP sama dengan
kabel UTP, tapi memiliki pelindung (shield) lapisan aluminium foil untuk
mencegah gangguan interferensi saat melakukan transmisi data”.
Sumber:http://teknodaily.com/wp-content/uploads/2015/02/GambarKarakteristik-
atau-Struktur-Komponen- Kabe -STP.jpg
Gambar II.24
Kabel STP
34
d. Kabel Serat Optik (Fiber Optic)
Menurut Irawan (2013:10) mengemukakan bahwa “menggunakan serat kaca
sebagai inti untuk mengirimkan cahaya dari satu tempat ke tempat lainnya”.
Kabel ini lebih cepat dari kabel apapun yang masih menggunakan tembaga, serta
harganya sangat mahal.
Sumber:http://www.beritateknologi.com/wp-content/uploads/2015/08/Gambar-
Karakteristik-atau-Struktur-Komponen- Kabel-Fiber-Optik.jpg
Gambar II.25
Kabel Serat Optik (Fiber Optic)
e. Konektor
Menurut Irawan (2013:13) mengemukakan bahwa “konektor digunakan
sebagai penghubung antara kabel jaringan dengan port yang ada di perangkat
keras jaringan”. Konektor disesuaikan dengan jenis kabel yang digunakan. Kabel
UTP/STP menggunakan konektor RJ45, Coaxial menggunakan konektor BNC/T
dan serat optic menggunakan banyak tipe konektor seperti SC, ST, FC, dan
sebagainya. Konektor ST paling umum digunakan, karena mudah untuk dipasang
dan dicabut.
35
Sumber:http://emerer.com/wp-content/uploads/2015/01/2-Cara-Crimping-dan-
Pasang-Konektor-RJ-45-pada-Kabel-UTP-LAN-model-Straight-serta-Cross-
emerer.com-.jpg
Gambar II.26
Konektor RJ45
Sumber:http://platinum-computer.com/wp-content/uploads/2014/10/konektor-
fiber-optic.jpg
Gambar II.27
Konektor Fiber Optic
36
Sumber:http://kameracctvmurah.net/wp-content/uploads/2011/12/konektor-bnc-
rca.jpg
Gambar II.28
Konektor BNC
Sumber:https://www.endevco.com/news/archivednews/2010/2010_11/images/BN
C-T-connector.jpg
Gambar II.29
Konektor T-BNC
2.4. Perangkat Lunak Jaringan
Menurut Sugeng Winarno (2010:11) mengemukakan bahwa: “perangkat
lunak adalah perintah (program komputer) yang dieksekusi memberikan fungsi dan
petunjuk kerja seperti yang diinginkan”. Jaringan komputer pertama dirancang
dengan perangkat keras yang menjadi pertimbangan utamanya dan perangkat lunak
37
menjadi pertimbangan selanjutnya. Sekarang strategi ini tidak berlaku lagi karena
perangkat lunak jaringan sekarang ini sangat terstruktur.
Perangkat lunak dapat dibagi menjadi tiga macam yaitu :
1. Bahasa Pemrograman
Merupakan perangkat lunak yang bertugas untuk mengkonversikan arsitektur
dan algoritma yang dirancang manusia kedalam format yang dapat dijalankan
komputer. Contoh bahasa pemrograman di antaranya: BASIC, COBOL, Pascal,
C++, FORTRAN.
2. Sistem Operasi
Sistem operasi adalah perangkat lunak yang mengatur fungsi dasar dari
sebuah komputer. Sistem operasi berfungsi melakukan control pada semua
aplikasi program pada komputer termasuk pengaturan perangkat dan input-output.
Contoh sistem operasi antara lain: Microsoft DOS, Microsoft Windows, Linux,
Macintosh, dll.
3. Utility
Sistem operasi merupakan perangkat lunak sistem dengan fungsi tertentu,
misalnya pemeriksaan perangkat keras (hardware troubleshooting), memeriksa
disket yang rusak, mengatur ulang isi hardisk (partisi, defrag). Contoh utility
adalah Norton Utility. Saat komputer pertama kali di hidupkan, sistem operasilah
yang pertama kali dijalankan, sistem operasi yang mengatur seluruh proses,
menterjemahkan masukan, mengatur proses internal, memanajemen penggunaan
memori dan memberikan keluaran ke peralatan yang bersesuaian.
38
Perangkat lunak aplikasi merupakan bagian perangkat lunak yang sangat
banyak di jumpai dan terus berkembang. Sebelum tahun 1990-an aplikasi yang di
kenal yaitu pemroses kata (Word Star, Chi Write), pemroses table (Lotus 123,
Quarto Pro), database (DBASE), dan permainan. Pada perkembangan kata, table
dan database saat ini telah di bundle menjadi aplikasi office. Contoh aplikasi
office adalah Microsoft Office yang terdiri dari Word (permoses kata), Excel
(pemroses table), Access (database), dan PowerPoint (presentasi). Aplikasi
multimedia, contoh aplikasi multimedia adalah Winamp untuk memutar musik
berformat MP3 atau CD Audio, kemudian RealPlayer yang dapat digunakan
untuk menonton film atau VCD. Aplikasi internet yang umum di gunakan adalah
browsing, e-mail, chatting dan messenger. Aplikasi yang bersifat khusus di
antaranya untuk membantu pekerjaan Engineer seperti AutoCAD (gambar
struktur), Protel (gambar rangkaian elektronik), dan Matlab (pemroses dan
visualisasi perumusan matematis).
1. Cisco Packet Tracer Student
Merupakan suatu simulator yang dikeluarkan oleh Cisco System,
Packet Tracer ini dapat merancang suatu jaringan baik dalam pengkonfigurasi
router, switch dan device-device yang dikeluarkan vendor cisco. User juga
dapat melihat apakah konfigurasi yang dilakukan pada switch, router, wireless
ataupun PC benar adanya atau tidak. Simulator ini terdiri dari beberapa versi
dimana tiap versi mempunyai keunggulan dan kelebihan seperti halnya seri-
seri pada router, switch device-device LAN ataupun WAN.
39
Sumber: http://what.my.id/files/upload/2011/12/Cisco-Packet-Tracer.jpg
Gambar II.30
Cisco Packet Tracer Student
2.5. TCP/IP dan Subnetting
Dalam sebuah jaringan komputer, TCP/IP dan Subnetting merupakan dua hal
yang sangat penting. Keduanya memiliki fungsi dan tugas tersendiri agar aliran data
didalam sebuah jaringan tidak mengalami masalah.
2.5.1. TCP/IP
Menurut Irawan (2013:16) mengemukakan bahwa “TCP/IP (Transmission
Control Protocol/Internet Protocol) merupakan protokol jaringan yang paling banyak
digunakan, TCP/IP merupakan sekelompok protokol yang mengatur komunikasi data
yang ada di internet”.
40
Sumber:https://i-technet.sec.s-msft.com/dynimg/IC197700.gif
Gambar II.31
Layer TCP/IP
Berikut ini gambaran model TCP/IP (Irawan, 2013:17):
1. Lapisan Network Interface
Lapisan ini bertanggung jawab meletakkan frame-frame jaringan diatas media
jaringan yang digunakan. TCP/IP dapat bekerja dengan banyak teknologi
transport seperti didalam LAN, MAN, WAN, termasuk ATM (Asynchronous
Transfer Mode), ADSL (Assymetric bit rate Digital Subscriber Line), PPP (Point
to Point Protocol), ISDN (Integrated Services Digital Network), dan lain-lain.
2. Lapisan Internet
Lapisan yang melakukan pemetaan (routing) dan enkapsulasi paket-paket data
yang ada dijaringan menjadi paket-paket IP (Internet Protocol). Beberapa
protokol yang bertanggung jawab pada lapisan ini adalah: IP (Internet Protocol),
ARP (Address Resolution Protocol), ICMP (Internet Control Message Protocol),
dan IGMP (Internet Group Message Protocol).
41
3. Lapisan Transport
Lapisan yang bertugas menyediakan layanan-layanan yang dapat diandalkan,
yaitu memastikan bahwa pesan disampaikan bebas kesalahan, ada kontrol
terhadap alur data (flow control), berurutan atau ada segmentasi, dan bebas
kesalahan. Protokol yang bekerja pada lapisan ini adalah TCP (Transmission
Control Protocol) dan UDP (User Datagram Protocol).
4. Lapisan Application
Lapisan yang menyediakan akses kepada aplikasi terhadap layanan jaringan.
Protocol yang berbeda dilapisan ini antara lain: DHCP (Dynamic Host
Configuration Protocol), DNS (Domain Name System), HTTP (Hypertext
Transfer Protocol), FTP (File Transfer Protocol), SMTP (Simple Mail Transfer
Protocol), SNMP (Simple Network Management Protocol), Telnet, Winsock, dan
NetBT.
A. Layanan pada TCP/IP
Berikut ini adalah beberapa layanan yang terdapat pada protokol TCP/IP.
1. File Transfer (Pengiriman file)
FTP (File Transfer Protocol) memungkinkan pengguna jaringan untuk
mengirim atau menerima file dari komputer.
2. Remote Login
Pengguna jaringan bisa melakukan login ke komputer lain dalam jaringan
menggunakan Telnet.
42
3. Remote Execution
Menjalankan program dari komputer lain didalam jaringan.
4. Computer Mail
Sistem pengiriman dan penerimaan email, melalui protokol:
a. POP (Post Office Protocol) dan IMAP (Internet Message Access
Protocol) untuk menerima email.
b. SMTP (Simple Mail Transfer Protocol) untuk mengirim email.
c. MIME (Multipurpose Internet Mail Extensions) untuk mengirim data
selain teks.
5. Name Server
Nama database alamat yang digunakan pada internet.
6. Network File System (NFS)
Mengakses file dari dalam komputer pada jaringan jarak jauh.
7. Streaming (Layanan multimedia)
Langsung mengolah data yang diterima tanpa menunggu mengolah data
selesai dikirim.
8. IRC (Internet Relay Chat)
Layanan chatting.
B. Port TCP
Port TCP mampu menandai lokasi tertentu untuk menyampaikan paket TCP
yang dikirimkan, lokasi tersebut ditandai dengan nomor yang disebut TCP Port
Number.
43
Tabel II.4
Port TCP yang umum digunakan
Port TCP Data Type
20 Port saluran data FTP (File Transfer Protocol)
21 Port saluran kontrol FTP (File Transfer Protocol)
23 Port koneksi dengan telnet
25 Port untuk mengirim email melalui protokol SMTP
80 Port untuk browsing dengan protokol HTTP
110 Port untuk menerima email menggunakan protokol POP3
139 Port layanan NetBIOS
Sumber:Irawan(2013:19) Jaringan Komputer Untuk Orang Awam
2.5.2. IP address
Menurut Irawan (2013:32) mengemukakan bahwa: “IP (Internet Protocol)
Address adalah alamat yang digunakan pada perangkat yang terhubung dengan
jaringan, seperti komputer, printer, dan sebagainya”. IP Address yang sudah banyak
digunakan adalah IP versi 4 dengan kapasitas 32bit, jika sudah penuh akan digantikan
IP versi 6 dengan kapasitas 128bit. Ada 2 (dua) pemberian IP address pada komputer,
yaitu:
a. Static IP Address
Pemberian IP dengan memasukkan alamat IP secara manual.
b. Automatic IP Address
Pemberian alamat IP secara otomatis biasanya dengan menggunakan konfigurasi
DHCP.
A. Kelas IP Address
Kelas IP address yang dimaksud adalah kelas pada IP versi 4. Nilai maksimal
pada 1 octet alamat ip versi 4 adalah 255. Jika dihitung total semua octet maka
44
total semua alamat IP versi 4 adalah 255x255x255x255 = 4.228.250.625 alamat.
IP address terbagi menjadi beberapa kategori atau kelompok yang disebut kelas
(Class). Ada 5 kelas IP address yaitu A, B, C, D, dan E. hanya 3 yang digunakan,
yaitu A, B, dan C. kelas D untuk alamat Multicast dan E hanya untuk percobaan.
Tabel II.5
Pembagian octet alamat masing-masing kelas IP
Octet 1 Octet 2 Octet 3 Octet 4
Class A Network Host Host Host
Class B Network Network Host Host
Class C Network Network Network Host
Class D Multicast
Class E Research
Sumber:Irawan(2013:36) Jaringan Komputer Untuk Orang Awam
Tabel II.6
Kelas IP Address
Kelas Rentang Alamat Penulisan
A 1 – 126 1.0.0.0 – 126.255.255.255
B 128 – 191 128.0.0.0 – 191.255.255.255
C 192 – 223 192.0.0.0 – 223.255.255.255
D 224 – 239 224.0.0.0 – 239.255.255.255
E 240 – 254 240.0.0.0 – 254.255.255.255
Sumber:Irawan(2013:36) Jaringan Komputer Untuk Orang Awam
1. Kelas A
IP address kelas A digunakan untuk jaringan dengan host dalam jumlah
banyak. Bit pertama pada address kelas A selalu diset nol, sehingga nilai
depannya selalu 0 dan 127. Pada IP address kelas A, network ID adalah 8 bit
pertama, sedangkan host ID adalah 24 bit berikutnya. Misalkan IP 114.49.6.5
maka network ID adalah 114 dan host ID adalah 49.6.5. Dengan panjang host
45
ID yang 24 bit, maka network dengan IP address kelas A dapat menampung
sekitar 16 juta host.
2. Kelas B
IP address kelas B digunakan untuk jaringan berukuran sedang dan besar.
Dua bit pertama pada kelas B di set 10 (satu nol), sehingga byte terdepan dari
IP address kelas B akan bernilai 128 sehingga 191. Pada IP address kelas B,
network ID adalah 16 bit pertama, sedangkan host ID adalah 16 bit
berikutnya. Misalkan IP 133.93.125.2, maka network ID adalah 133.93 dan
host ID adalah 125.2. Dengan panjang host ID yang 16 bit, maka network
yang menggunakan IP address kelas B dapat menampung sekitar 65000 host.
3. Kelas C
IP address kelas C pada awalnya digunakan pada jaringan yang berukuran
kecil (misal pada LAN). Tiga bit pertama dari IP address kelas C berisi 111.
Dengan 21 bit berikutnya, angka ini akan membentuk network ID 24 bit dan
host ID adalah 8 bit terakhir. Dengan memakai IP address kelas C ini, akan
bisa dibentuk sekitar 2 juta network dengan masing-masing mempunyai 256
IP address.
4. Kelas D
IP address kelas D digunakan untuk keperluan IP multicasting. 4 bit
pertama pada IP address kelas D diset 1110.. Bit-bit berikutnya diset sesuai
keperluan multicas group yang menggunakan IP address. Dalam multicast
tidak kenal adanya network bit dan host bit.
46
5. Kelas E
IP address kelas E jarang digunakan untuk umum. 4 bit pertama dari IP
address kelas ini diset 1111
2.5.3. Subnet Mask
Menurut Irawan (2013:39) mengemukakan bahwa: “Subnet mask adalah
alamat yang terdiri dari susunan angka biner 32bit yang digunakan untuk
mengelompokkan alamat berdasarkan network ID dan host ID”. Subnet mask selalu
berpasangan dengan IP address. Standar format biner subnet mask adalah nilai
network ID selalu 1 dan nilai host ID selalu 0. Berikut subnet mask default
berdasarkan kelas IP.
Tabel II.7
Subnet mask
Kelas Subnet Mask Biner
A 255.0.0.0 11111111.00000000.00000000.00000000
B 255.255.0.0 11111111.11111111.00000000.00000000
C 255.255.255.0 11111111.11111111.11111111.00000000
Sumber:Irawan(2013:39) Jaringan Komputer Untuk Orang Awam
2.5.4. Subnetting
Menurut Irawan (2013:39) mengemukakan bahwa: “Subnetting adalah
membagi jaringan kedalam beberapa bagian dengan “memecah” host ID subnet mask
untuk dijadikan beberapa network ID baru bagi jaringan-jaringan yang lebih kecil”.
47
a. Menentukan Jumlah Subnet
Perhitungan untuk menentukan jumlah subnet dapat dilakukan dengan cara:
angka 2 dipangkatkan dengan banyaknya angka 1 binary pada octet host ID dari
subnet mask.
2x = Jumlah Subnet
b. Menentukan Jumlah Host Per Subnet
Perhitungan untuk menentukan jumlah host per subnet dapat dilakukan
dengan cara: angka 2 dipangkatkan dengan banyaknya angka 0 binary dari subnet
mask, kemudian dikurangi 2.
2y – 2 = Jumlah Host Per Subnet
c. Menentukan Blok Subnet
Perhitungan untuk menentukan rentang blok subnet adalah dengan
mengurangi angka 256 dengan nilai decimal dari octet terakhir. Misalkan
diketahui subnet mask adalah 255.255.255.192, maka 256 – 192 = 64. Berikutnya
hitung kelipatan 64, maka 64 + 64 = 128 dan 128 + 64 = 192, jadi total subnet-
nya adalah 0, 64, 128, 192.
256 – Nilai Octet Terakhir Subnet Mask
d. Menentukan Alamat Subnet, Host, dan Broadcast yang valid
Setelah berhasil menentukan blok subnet dan membuat subnet map atau tabel
subnet, dari situ bisa ditentukan alamat subnet, rentang host, dan alamat
broadcast yang valid.
48
2.6. Sistem Keamanan Jaringan
Menurut Sukamaaji (2012:60) mengemukakan bahwa: “keamanan jaringan
yaitu proses pencegahan yang dilakukan oleh penyerang untuk terhubung kedalam
jaringan komputer melalui akses yang tidak sah, atau penggunaan secara ilegal dari
komputer dan jaringan”. Keamanan jaringan sangat penting untuk sebuah jaringan
yaitu untuk mencegah para pengguna yang tidak berhak menggunakan jaringan yang
dimiliki. Contoh pengamanan jaringan adalah dengan menggunakan firewall ataupun
proxy yang digunakan untuk memfilter user yang akan menggunakan jaringan.
1. Firewall
Menurut Kurniawan (2007:201) mengemukakan bahwa: “Firewall merupakan
sebuah cara yang efektif untuk melindungi sistem dari ancaman keamanan
jaringan komputer dari luar”. Firewall perlu kita terapkan dan kita jaga tingkat
keamanannya karena akan mempersempit celah keamanan yang biasa digunakan
oleh para hacker maupun cracker untuk memasuki sebuah sistem. Firewall kita
gunakan untuk membatasi akses antara dua jaringan yang saling terhubung, yaitu
antara jaringan internal dengan jaringan yang lebih global (internet). Firewall
diletakkan diantara kedua jaringan tersebut, sehingga semua informasi yang
keluar maupun yang masuk harus melewati firewall.
Tujuan utama firewall adalah menjaga agar akses internal maupun eksternal
dari orang yang tidak berwenang atau tidak mempunyai akses tidak dapat
dilakukan. Firewall merupakan suatu cara yang efektif untuk melindungi jaringan
dari ancaman gangguan lewat internet. Selain itu, firewall dalam jaringan
49
komputer membatasi dan menjaga kerusakan pada satu bagian jaringan agar tidak
menyebar ke bagian lain pada jaringan.
Sumber:http://www.cloudhance.com/Images/img/IT/business-Firewall.jpg
Gambar II.32
Firewall
Keuntungan apabila dalam pemasangan jaringan menggunakan firewall, antara
lain:
1. Firewall dapat kita gunakan untuk membatasi penggunaan sumber daya
informasi.
2. Seluruh akses dalam jaringan dapat kita kontrol melalui firewall.
3. Firewall dapat kita gunakan untuk mengawasi semua service yang berjalan.
4. Firewall dapat mencatat dan merekam semua kegiatan yang berjalan
melewatinya.
5. Firewall dapat menerapkan suatu kebijakan sekuriti (Security Policy).
6. Firewall dapat mencegah suatu paket yang dirasa mencurigakan oleh sistem.
7. Firewall dapat sedikit menghambat pergerakan para penyerang yang mencoba
memasuki sistem.
50
2. Penggunaan Jaringan Firewall
Dalam jaringan firewall terdapat dua buah cara yang dapat kita gunakan agar
komunikasi jaringan dapat berjalan sesuai dengan fungsinya, yaitu menggunakan
packet filtering dan sistem proxy.
a. Packet Filtering
Packet Filtering sering disebut juga screening router, yaitu suatu
router yang melakukan routing paket antara jaringan internal dan jaringan
eksternal sesuai dengan kebijakan keamanan yang digunakan pada suatu
jaringan. Dengan kata lain, packet filtering hanya dapat dipakai untuk
menyaring paket-paket yang digunakan dengan paket-paket yang tidak
digunakan dan mempunyai resiko keamanan yang lebih besar. Informasi yang
digunakan untuk menyeleksi paket-paket tersebut antara lain alamat IP
address asal dan tujuan, protokol yang digunakan (TCP, UDP, atau ICMP),
dan alamat port asal dan tujuan.
b. Sistem Proxy
Proxy merupakan suatu program server atau aplikasi spesifik yang
dijalankan pada mesin firewall. Setiap komunikasi yang terjadi antara dua
buah jaringan dilakukan melalui suatu operator (Proxy Server). Sebuah
firewall biasanya akan menggunakan kombinasi antara packet filtering dan
sistem proxy. Hal tersebut dikarenakan tidak semua kinerja protokol jaringan
dapat berjalan secara maksimal sesuai dengan salah satu dari kedua teknik
tersebut diatas. Proxy dalam melakukan tugasnya mengambil user request
51
untuk internet service (seperti HTTP, FTP, dan lain-lain) dan meneruskannya
pada host yang menjadi tujuannya. Dapat kita simpulkan, proxy merupakan
perantara antara jaringan internal dengan jaringan eksternal (internet).
Kelebihan sistem proxy adalah level keamanannya lebih baik daripada
screening router, karena semua paket yang melewatinya dideteksi sampai
pada tingkatan aplikasi layer. Selain itu jaringan internal yang menggunakan
sistem proxy dapat menggunakan private IP address, sehingga komputer yang
tersambung pada sistem tersebut jumlahnya dapat menjadi sangat banyak.
Adapun kekurangan sistem proxy adalah kinerjanya lebih rendah
daripada screening router karena aplikasi yang didukung oleh sistem proxy ini
terbatas dan terjadi suatu penambahan header pada paket yang dikirimkan.
3. Enkripsi
Suatu enkripsi sangat erat dengan sistem keamanan pada suatu jaringan
termasuk dalam jaringan WLAN adalah:
a. WEP (Wired Equvalent Privacy)
Teknik enkripsi yang meniru cara kerja teknologi wired, karena pada
komunikasi dengan teknologi wired dirasa lebih aman dibandingkan dengan
wireless. prinsip kerja WEP yaitu menggunakan shared key secara bersama
baik untuk proses enkripsi maupun deskripsi. Namun prinsip kerja inilah yang
menjadi WEP.
52
b. WPA (Wi-Fi Protected Access)
Teknologi ini merupakan pengembangan dari teknologi yang
sebelumnya yaitu WEP. Pada teknologi ini shared key tetap digunakan akan
tetapi akan dirotasi dengan tujuan menyulitkan cracker menangkap shared key
yang digunakan. Proses otentikasinya menggunakan 802,1x dan EAP
(Extensible Authentication Protocol, dimana user akan terotentikasi jika akan
tergabung dengan jaringan wireless dan diberlakukan mutual authentication
sehingga user tidak akan bisa bergabung tanpa kesengajaan. Pada perangkat
wi-fi umumnya sudah mendukung WPA.
c. WPA2 (Wi-Fi Protected access 2)
Teknologi WPA2 merupakan pengembangan dari WPA, dengan
tujuan meningkatkan peforma client saat mengakses access point. Proses
otentikasinya menggunakan algoritma AES dan 802.1x sehingga menjamin
keamanan data dan control access lebih baik dari teknologi sebelumnya.
2.6.1. Jenis Gangguan Keamanan Jaringan
1. Hacking
Hacking berupa pengrusakan pada infrastruktur jaringan yang sudah ada,
misalnya pengrusakan pada sistem dari suatu server.
2. Physing
Physing berupa pemalsuan terhadap data resmi dilakukan untuk hal yang
berkaitan dengan pemanfaatannya.
53
3. Deface
Merupakan perubahan terhadap tampilan suatu website secara illegal.
4. Carding
Carding merupakan pencurian data terhadap identitas perbankan seseorang,
misalnya pencurian nomor kartu kredit, digunakan untuk memanfaatkan saldo
yang terdapat pada rekening tersebut untuk keperluan belanja online
5. Spoofing
Spoofing yaitu sebuah bentuk kegiatan pemalsuan dimana seorang hacker
memalsukan identitas seorang user hingga dia berhasil secara illegal login atau
sebaliknya malah untuk mematikan sistem pengamanan password.
6. Password cracker
Password cracker adalah sebuah program yang dapat membuka enkripsi
sebuah password atau sebaliknya malah untuk mematikan sistem pengamanan
password.