bab ii landasan teori - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/6168/3/febrianto bab ii.pdf ·...

21
8 BAB II LANDASAN TEORI A. Penelitian yang Relevan Agar dapat membedakan penelitian Analisis Kesalahan Berbahasa pada “Surat Pembaca” Edisi Maret sampai April 2012 dengan penelitian sebelumnya, maka penliti meninjau dua hasil penelitian mahasiswa Universitas Muhammadiyah Purwokerto yaitu 1. Penelitian yang berjudul Analisis Kesalahan Berbahasa pada “Surat Pembaca” dalam Tabloid Mingguan Bintang Nova dan Nyata Edisi September-Oktober 2000, tahun 2001 oleh Lina Destiyani mempunyai tujuan untuk mengetahui kesalahan berbahasa pada Surat Pembaca. Data penelitian ini adalah wacana “Surat Pembaca” dan sumber data berupa Tabloid Mingguan Bintang, Nova, dan Nyata. Pada tabloid Bintang berjumlah 70 surat pembaca, Nova berjumlah 42 surat pembaca, dan Nyata 62 surat pembaca. Metode dalam penyajian data menggunakan teknik simak dan teknik catat. 2. Penelitian yang berjudul Analisis Kesalahan Berbahasa pada “Surat Pembaca” Majalah Penyebar Semangat Edisi April sampai Juni Tahun 2003, tahun 2005 oleh Lina Tri Ariani mahasiswa Universitas Muhammadiyah Purwokerto, jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia mempunyai tujuan untuk mengetahui kesalahan pemakian bahasa Jawa pada “Surat Pembaca” majalah Penyebar Semangat edisi April smapai Juni tahun 2003. Data yang digunakan adalah wacana pada Penyebar Semangat yang terdiri dari 52 surat pembaca yakni 16 surat pembaca dengan jumlah 165 kalimat untuk bulan April, 19 surat pembaca 8 Analisis Kesalahan Bahasa..., Febrianto Nugroho, FKIP UMP 2012

Upload: others

Post on 06-Oct-2020

8 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II LANDASAN TEORI - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/6168/3/FEBRIANTO BAB II.pdf · maka penliti meninjau dua hasil penelitian mahasiswa Universitas Muhammadiyah Purwokerto

8

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Penelitian yang Relevan

Agar dapat membedakan penelitian Analisis Kesalahan Berbahasa pada

“Surat Pembaca” Edisi Maret sampai April 2012 dengan penelitian sebelumnya,

maka penliti meninjau dua hasil penelitian mahasiswa Universitas Muhammadiyah

Purwokerto yaitu

1. Penelitian yang berjudul Analisis Kesalahan Berbahasa pada “Surat Pembaca”

dalam Tabloid Mingguan Bintang Nova dan Nyata Edisi September-Oktober

2000, tahun 2001 oleh Lina Destiyani mempunyai tujuan untuk mengetahui

kesalahan berbahasa pada Surat Pembaca. Data penelitian ini adalah wacana

“Surat Pembaca” dan sumber data berupa Tabloid Mingguan Bintang, Nova, dan

Nyata. Pada tabloid Bintang berjumlah 70 surat pembaca, Nova berjumlah 42

surat pembaca, dan Nyata 62 surat pembaca. Metode dalam penyajian data

menggunakan teknik simak dan teknik catat.

2. Penelitian yang berjudul Analisis Kesalahan Berbahasa pada “Surat Pembaca”

Majalah Penyebar Semangat Edisi April sampai Juni Tahun 2003, tahun 2005

oleh Lina Tri Ariani mahasiswa Universitas Muhammadiyah Purwokerto, jurusan

Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia mempunyai tujuan untuk mengetahui

kesalahan pemakian bahasa Jawa pada “Surat Pembaca” majalah Penyebar

Semangat edisi April smapai Juni tahun 2003. Data yang digunakan adalah

wacana pada Penyebar Semangat yang terdiri dari 52 surat pembaca yakni 16

surat pembaca dengan jumlah 165 kalimat untuk bulan April, 19 surat pembaca

8

Analisis Kesalahan Bahasa..., Febrianto Nugroho, FKIP UMP 2012

Page 2: BAB II LANDASAN TEORI - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/6168/3/FEBRIANTO BAB II.pdf · maka penliti meninjau dua hasil penelitian mahasiswa Universitas Muhammadiyah Purwokerto

9

dengan jumlah 120 kalimat untuk bulan Mei dan 17 surat pembaca dengan jumlah

kalimat 171 untuk bulan Juni. Metode yang digunakan dalam penelitian tersebut

yaitu metode simak dan catat.

Berdasarkan dua penelitian tersebut, maka penelitian mengenai analisis

kesalahan berbahasa memiliki persamaan dan perbedaan. Persamaannya terletak pada

sebagian teori yang digunakan karena pada dasarnya teori tentang analisis kesalahan

berbahasa sama, hanya saja menggunakan pendapat dari para ahli yang berbeda.

Perbedaanya terletak pada teknik yang digunakan dalam pengumpulan data

dan sumber data. Teknik pengumpulan data menggunakan metode baca catat, karena

data berupa kata dalam kalimat yang telah dibaca kemudian dicatat pada kartu data.

Pada analisis data peneliti akan menentukan kalimat yang mengandung kesalahan-

kesalahan fonologis, morfologis, sintaktis, dan semantis. Sedangkan penelitian

sebelumnya hanya menggunkan teknik simak dan catat. Sumber data penelitian juga

berbeda, penelitian sebelumnya menggunakan tabloid dan majalah. Sedangkan

penelitian ini menggunakan surat kabar. Dengan adanya perbedaan tersebut maka

telah membuktikan bahwa penelitian ini berbeda dengan penelitian sebelumnya.

B. Bahasa

Bahasa merupakan sarana komunikasi, maka segala yang berkaitan dengan

komunikasi tidak terlepas dari bahasa, seperti berpikir sistematis dalam menggapai

ilmu pengetahuan. Dengan kata lain, tanpa mempunyai kemampuan berbahasa,

seseorang tidak dapat melakukan kegiatan berpikir secara sistematis dan teratur.

Banyak pengertian bahasa yang telah dibuat oleh pakar bahasa, definisi tersebut dapat

ditemukan dalam kamus atau dari beberapa buku teks tentang bahasa.

Analisis Kesalahan Bahasa..., Febrianto Nugroho, FKIP UMP 2012

Page 3: BAB II LANDASAN TEORI - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/6168/3/FEBRIANTO BAB II.pdf · maka penliti meninjau dua hasil penelitian mahasiswa Universitas Muhammadiyah Purwokerto

10

1. Pengertian Bahasa

Bahasa adalah sistem lambang bunyi yang dipergunakan oleh para anggota

suatu masyarakat untuk bekerja sama, berinteraksi, dan mengidentifikasi diri

(Kridalaksana, 2009: 24).

Bahasa adalah sistem lambang bunyi yang arbitrer, yang digunakan oleh

anggota suatu masyarakat untuk bekerja sama, berinteraksi, dan mengidentifikasikan

diri (Depdiknas, 2008: 116). Para pakar linguistik deskriptif bahasa mendefinisikan

sebagai satu sistem lambang bunyi yang bersifat arbitrer, yang kemudian lazim

ditambah dengan sekelompok anggota masyarakat untuk berinteraksi dan

mengidentifikasikan diri (Chaer, 2007: 32).

Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa bahasa adalah sistem

lambang bunyi yang arbitrer untuk bekerja sama, berinteraksi, dan mengidentifikasi

diri.

2. Fungsi Bahasa

Berkaitan dengan fungsi bahasa Keraf (2004: 3) mengungkapkan bahwa

bahasa mempunyai empat fungsi yaitu: alat untuk menyatakan ekspresi diri, alat

komunikasi, alat untuk mengadakan integrasi dan adaptasi sosial, alat mengadakan

kontrol sosial. Secara rinci keempat fungsi bahasa dijelaskan sebagai berikut.

a. Alat untuk Menyatakan Ekspresi Diri.

Ekspresi diri berarti mengungkapkan segala hal yang dirasakan oleh pikiran

dan perasaan manusia. Bahasa menyatakan segala sesuatu yang digunakan oleh

manusia sebagai media untuk membebaskan diri dari persoalan-persoalan dan tekanan

hidup yang dialaminya. Unsur bahasa yang mendorong manusia mengekspresikan

Analisis Kesalahan Bahasa..., Febrianto Nugroho, FKIP UMP 2012

Page 4: BAB II LANDASAN TEORI - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/6168/3/FEBRIANTO BAB II.pdf · maka penliti meninjau dua hasil penelitian mahasiswa Universitas Muhammadiyah Purwokerto

11

dirinya agar menarik perhatian orang lain terhadap kita, yaitu digunakan sebagai alat

untuk mencari perhatian orang lain terhadap hal-hal yang sedang dirasakan.

b. Alat Komunikasi

Bahasa sebagai alat komunikasi merupakan fungsi bahasa yang bersifat intra-

personal karena bahasa digunakan sebagai alat untuk saling bertukar pikiran dan

perasaan antar manusia. Dalam kehidupan sehari-hari, tentunya manusia tidak akan

lepas dari kegiatan komunikasi dengan media bahasa sebagai alat penyampainnya

yang dapat memungkinkan kita menciptakan kerja sama dengan sesame warga.

c. Alat Mengadakan Integrasi dan Adaptasi Sosial

Dalam kehidupan masyarakat manusia selalu membutuhkan eksistensi untuk

diterima dan diakui oleh masyarakatnya. Dalam pembentukan eksistensi itulah,

manusia akan melakukan integrasi (pembaharuan) dan adaptasi (penyesuaian diri)

dalam masyarakat. Proses intregarasi dan adaptasi ini manusia selalu menggunakan

bahasa sebagai perantaranya. Dalam proses ini, dengan bahasa seorang anggota

masyarakat akan mengenal dan belajar terhadap segala adat istiadat, tingkah laku dan

tata karma masyarakatnya. Oleh karena itu, secara sosial kolektif bahasa mempunyai

peran penting sebagai media untuk membentuk keharmonisan kehidupan masyarakat

dalam proses integrasi dan adaptasi sosial.

d. Alat Mengadakan Kontrol Sosial

Bahasa akan dimobilisasi oleh seseorang sebagai usaha untuk mempengaruhi

pikiran dan tindakan orang. Hampir setiap hari kegiatan kontrol sosial akan terjadi

dalam masyarakat. Misalnya orang tua yang menasehati anak-anaknya, kepala desa

yang memberikan penerangan dan penyuluhan pada warganya tentunya keberhasilan

seseorang dalam melakukan kontrol sosial sangat dipengaruhi keberhasilan seseorang

Analisis Kesalahan Bahasa..., Febrianto Nugroho, FKIP UMP 2012

Page 5: BAB II LANDASAN TEORI - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/6168/3/FEBRIANTO BAB II.pdf · maka penliti meninjau dua hasil penelitian mahasiswa Universitas Muhammadiyah Purwokerto

12

dalam menggunakan bahasa secara tepat. Dengan menggunakan bahasa yang baik dan

komunikatif, maka seseorang bias mempengaruhi pikiran dan tindakan orang lain

sesuai dengan yang diharapkannya.

Dapat disimpulkan bahwa fungsi bahasa sebagai alat komunikasi yang

digunakan oleh segenap masyarakat untuk mengekspresikan diri, mengadakan

integrasi (adaptasi sosial), dan untuk mengadakan kontrol sosial antar sesama.

C. Pengertian Analisis Kesalahan

Secara umum dapat dikatakan bahwa suatu pemakaian bahasa dikatakan salah,

apabila pemakaian tersebut menyimpang dari pola umum yang berlaku dalam bahasa

itu. Oleh karena itu, kesalahan berbahasa yang sering terjadi harus dikurangi dan kalau

dapat dihapuskan sama sekali. Hal ini baru dapat tercapai apabila seluk-beluk

kesalahan berbahasa itu dikaji secara mendalam. Pengkajian segala aspek kesalahan

itulah yang dimaksud dengan istilah analisis kesalahan (anakes).

Analisis kesalahan adalah suatu prosedur kerja, yang biasa digunakan oleh

para peneliti dan guru bahasa, yang meliputi pengumpulan sampel, pengidentifikasian

kesalahan yang terdapat dalam sampel, penjelasan kesalahan tersebut,

pengklasifikasian kesalahan itu berdasarkan penyebabnya, serta pengevaluasian atau

penilaian taraf keseriusan kesalahan itu (Ellis dalam Tarigan, 1995: 68).

D. Kesalahan Berbahasa

Kesalahan merupakan sisi yang mempunyai cacat pada ujaran. Kesalahan

tersebut merupakan bagian-bagian konversasi atau komposisi yang menyimpang dari

norma baku atau norma terpilih dari performansi bahasa orang dewasa (Dulay dalam

Analisis Kesalahan Bahasa..., Febrianto Nugroho, FKIP UMP 2012

Page 6: BAB II LANDASAN TEORI - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/6168/3/FEBRIANTO BAB II.pdf · maka penliti meninjau dua hasil penelitian mahasiswa Universitas Muhammadiyah Purwokerto

13

Tarigan, 1995: 141-142).

Kesalahan berbahasa atau “language errors” beraneka ragam jenisnya dan

dapat diklasifikasi dengan berbagai cara kita memandangnya. Dengan perkataan lain,

setiap sudut pandangan menghasilkan pengelompokan tertentu.

Chomsky dalam Tarigan (1995: 143) membedakan jenis kesalahan menjadi

dua yaitu:

1. Kesalahan yang disebabkan oleh faktor-faktor kelelahan, keletihan, dan kurangnya perhatian disebut faktor performansi. Kesalahan performansi merupakan kesalahan penampilan, dalam beberapa kepustakaan disebut “mistakes”.

2. Kesalahan yang diakibatkan oleh kurangnya pengetahuan mengenai kaidah-kaidah bahasa, yang disebut Chomsky (1965) sebagai faktor kompetensi, merupakan penyimpangan-penyimpangan sistematis yang disebabkan oleh pengetahuan pelajar yang sedang berkembang mengenai sistem B2 (atau bahasa kedua) disebut “errors”.

Kesalahan berbahasa dapat dikelompokan berdasarkan kriteria tertentu, yaitu

berdasarkan komponen tata bahasa. Berdasarkan komponen tata bahasa, kesalahan

bahasa meliputi: fonologis, morfologis, sintaktis, dan semantis (Tarigan, 1995: 198-

200).

a. Fonologis

Kridalaksana (2009: 63) mengatakan fonologi merupakan bidang dalam

linguistik yang menyelidiki bunyi-bunyi bahasa menurut fungsinya; fonemik.

Fonologi merupakan kajian tentang bunyi ujar yang diselidiki oleh cabang linguistik

(Muslich, 2009:1). Agustien (2003:3) mengatakan fonologi merupakan bagian dari

tata bahasa yang mempelajari bunyi bahasa pada umumnya dalam ilmu bahasa.

Sedangkan Chaer (2007: 102) mengatakan fonologi merupakan bidang linguistik yang

mempelajari, menganalisis, dan membicarakan runtunan bunyi-bunyi.

Analisis Kesalahan Bahasa..., Febrianto Nugroho, FKIP UMP 2012

Page 7: BAB II LANDASAN TEORI - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/6168/3/FEBRIANTO BAB II.pdf · maka penliti meninjau dua hasil penelitian mahasiswa Universitas Muhammadiyah Purwokerto

14

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa fonologi merupakan bidang

linguistik yang menyelidiki (mempelajari) bunyi bahasa menurut fungsinya tentang

bunyi ujar dalam ilmu bahasa.

Kaitannya dengan analisis kesalahan, bunyi-bunyi ujaran tersebut disalin

dalam wujud tulisan atau ortografis, yakni berhubungan dengan masalah sistem ejaan

yang meliputi: penggunaan huruf besar, pemenggalan kata, dan penggunaan tanda

baca (Tarigan, 1995:196).

1) Penggunaan Huruf Kapital

Dalam Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia Yang Disempurnakan atau

EYD (P3B Depdiknas, 2009: 14), bahwa pemakaian huruf besar terdapat pada 15

tempat. Huruf kapital tersebut digunakan sebagai huruf pertama:

a) kata pada awal kalimat.

Contoh: Dia mengantuk Apa maksudnya? b) petikan langsung

Contoh: Adik bertanya, “Kapan kita pulang?” Bapak menasehatkan, “Berhati-hatilah, Nak!”

c) dalam ungkapan yang berhubungan dengan nama Tuhan dan kitab suci, termasuk

kata ganti untuk Tuhan

Contoh: Allah Yang Mahakuasa

d) nama gelar kehormatan, keturunan, dan keagamaan yang diikuti nama orang

Contoh: Mahaputra Yamin Sultan Hasanuddin

e) unsur nama jabatan dan pangkat yang diikuti nama orang atau yang dipakai

sebagai pengganti nama orang tertentu, nama instansi, atau nama tempat

Analisis Kesalahan Bahasa..., Febrianto Nugroho, FKIP UMP 2012

Page 8: BAB II LANDASAN TEORI - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/6168/3/FEBRIANTO BAB II.pdf · maka penliti meninjau dua hasil penelitian mahasiswa Universitas Muhammadiyah Purwokerto

15

Contoh: Wakil Presiden Adam Malik Perdana Menteri Nehru

f) unsur-unsur nama orang

Contoh: Amir Hamzah Dewi Sartika

g) nama bangsa, suku bangsa, dan bahasa

Contoh: bangsa Indonesia suku Sunda

h) nama tahun, bulan, hari, hari raya, dan peristiwa sejarah

Contoh: bulan Agustus hari Jumat

i) nama geografi

Contoh: Asia Tenggara Banyuwangi

j) semua unsur nama negara, lembaga pemerintah dan ketatanegaraan, serta nama

dokumen resmi kecuali kata seperti dan

Contoh: Republik Indonesia Majelis Permusyawaratan Rakyat

k) setiap unsur bentuk ulang sempurna yang terdapat pada nama badan, lembaga

pemerintah dan ketatanegaraan, serta dokumen resmi

Contoh: Perserikatan Bangsa-Bangsa Undang-Undang Dasar Republik Indonesia

l) semua kata (termasuk semua unsur kata ulang sempurna) di dalam nama buku,

majalah, surat kabar, dan judul karangan, kecuali kata seperti di, ke, dari, dan,

yang, dan untuk yang tidak terletak pada posisi awal

Contoh: Bacalah majalah Bahasa dan Sastra Dia adalah agen surat kabar Sinar Pembangunan

m) unsur singkatan nama gelar, pangkat, dan sapaan

Analisis Kesalahan Bahasa..., Febrianto Nugroho, FKIP UMP 2012

Page 9: BAB II LANDASAN TEORI - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/6168/3/FEBRIANTO BAB II.pdf · maka penliti meninjau dua hasil penelitian mahasiswa Universitas Muhammadiyah Purwokerto

16

Contoh: Dr. doktor S.H. sarjana hukum

n) kata penunjuk hubungan kekerabatan seperti bapak, ibu, saudara, kakak, adik, dan

paman yang dipakai dalam penyapaan dan pengacuan.

Contoh: “Kapan Bapak berangkat?” tanya Harto. Adik bertanya, “Itu apa, Bu?”

o) kata ganti Anda.

Contoh: Sudahkah Anda tahu? Surat Anda telah kami terima.

2) Pemenggalan Kata

Pemenggalan kata yaitu pemenggalan pada penggantian baris dengan ditandai

tanda hubung (-). Pemenggalan kata tersebut meliputi:

a) pemenggalan pada kata dasar dilakukan sebagai berikut:

(1) Jika di tengah kata ada vokal yang berurutan, pemenggalan itu dilakukan di antara

kedua huruf vokal itu.

Contoh: ma-in sa-at

(2) Jika di tengah kata ada huruf konsonan, termasuk gabungan-huruf konsonan, di

antara dua buah vokal, pemenggalan dilakukan sebelum huruf konsonan

Contoh: ba-pak la-wan

(3) Jika di tengah kata ada huruf konsonan yang berurutan, pemenggalan dilakukuan

di antara kedua huruf konsonan itu.

Contoh: man-di som-bong

b) imbuhan akhiran dan imbuhan awalan termasuk awalan yang mengalami

perubahan bentuk serta partikel yang biasanya ditulis serangkai dengan kata

dasarnya, dapat dipenggal pada pergantian baris.

Analisis Kesalahan Bahasa..., Febrianto Nugroho, FKIP UMP 2012

Page 10: BAB II LANDASAN TEORI - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/6168/3/FEBRIANTO BAB II.pdf · maka penliti meninjau dua hasil penelitian mahasiswa Universitas Muhammadiyah Purwokerto

17

Contoh: makan-an mem-bantu

c) jika suatu kata terdiri atas lebih dari satu unsur dan salah satu unsur itu dapat

bergabung dengan unsur lain.

Contoh: bio-grafi, bi-o-gra-fi foto-grafi, fo-to-gra-fi (P3B Depdiknas, 2009: 12-13)

3) Penggunaan Tanda Baca

Menurut Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia Yang Disempurnakan atau

EYD (P3B Depdiknas, 2009: 41), bahwa tanda baca itu terdiri dari 15 macam antara

lain:

1) tanda titik (.)

Contoh: Ayahku tinggal di Solo. Biarlah mereka duduk di sana.

2) tanda koma (,)

Contoh: Saya membeli kertas, pena, dan tinta. Satu, dua, ... tiga!

3) tanda titik koma (;)

Contoh: Malam makin larut; pekerjaan belum selesai juga. Ayah mengurus tanamannya di kebun itu; Ibu sibuk bekerja di dapur.

4) tanda titik dua (:)

Contoh: Kita sekarang memerlukan perabot rumah tangga: kursi, meja, dan lemari. Hanya ada dua pilihan bagi para pejuang kemerdekaan itu: hidup atau mati.

5) tanda hubung (-)

Contoh: anak-anak berulang-ulang

Analisis Kesalahan Bahasa..., Febrianto Nugroho, FKIP UMP 2012

Page 11: BAB II LANDASAN TEORI - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/6168/3/FEBRIANTO BAB II.pdf · maka penliti meninjau dua hasil penelitian mahasiswa Universitas Muhammadiyah Purwokerto

18

6) tanda pisah (-)

Contoh: 1910 – 1945 Jakarta – Bandung

7) tanda ellipsis (...)

Contoh: Kalau begitu ... ya, marilah kita bergerak. Sebab-sebab kemerosotan ... akan diteliti lebih lanjut.

8) tanda tanya (?)

Contoh: Kapan ia berangkat? Saudara tahu, bukan?

9) tanda seru (!)

Contoh: Alangkah seramnya peristiwa itu! Bersihkan kamar itu sekarang juga!

10) tanda kurung ((...))

Contoh: Bagian Perencanaan sudah selesai menyusun DKI (Daftar Isian Kegiatan) kantor itu. Pejalan kaki itu berasal dari (kota) Surabaya.

11) tanda kurung siku ( [...] )

Contoh: Sang Sapurba men[d]engar bunyi gemerisik. Persamaan kedua proses ini (perbedaannya [lihat halaman 35-38] tidak dibicarakan)perlu dibentangkan di sini.

12) tanda petik (“...”)

Contoh: Kata Tono, “Saya juga minta satu.” Bung Komar sering disebut “pahlawan”, ia sendiri tidak tahu sebabnya.

13) tanda petik tunggal (‘...’)

Contoh: Tanya Basri, “Kau dengar bunyi ‘kring-kring’ tadi?” “Wah kubuka pintu kamar depan, kudengar teriak anakku, Ibu, Bapak pulang, dan rasa letihku lenyap seketika,” ujar Bapak Hamdan.

14) tanda garis miring ( / )

Contoh: No.7/PK/1973 Jalan Kramat II/10

Analisis Kesalahan Bahasa..., Febrianto Nugroho, FKIP UMP 2012

Page 12: BAB II LANDASAN TEORI - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/6168/3/FEBRIANTO BAB II.pdf · maka penliti meninjau dua hasil penelitian mahasiswa Universitas Muhammadiyah Purwokerto

19

15) tanda penyingkat atau Apostrof (‘)

Contoh: Ali ‘kan kusurati. (‘kan= akan) Malam ‘lah tiba . (‘lah= telah)

2. Morfologis

Morfologi adalah bagaian dari ilmu bahasa yang membicarakan atau

mempelajari seluk-beluk kata serta pengaruh perubahan struktur kata terhadap kelas

kata dan arti kata. (Putrayasa, 2010: 3)

Verhaar (2001: 11) mengatakan morfologi adalah ilmu menyangkut struktur

internal kata. Kridalaksana (2009: 159) mengatakan morfologi merupakan bidang

linguistik yang mempelajari morfem dan kombinasi-kombinasinya; bagian dari

struktur bahasa yang mencangkup kata dan bagian-bagaian kata, yakni morfem.

Ramlan (1997: 21) mengatakan morfologi adalah bagian dari ilmu bahasa yang

membicarakan atau yang mempelajari seluk-beluk bentuk kata serta pengaruh

perubahan-perubahan bentuk kata terhadap golongan dan arti kata. Proses morfologik

terdiri dari afiksasi, reduplikasi, dan komposisi.

Dari beberapa pendapat tersebut dapat disimpulkan morfologi merupakan

bidang linguistik yang mempelajari seluk beluk kata serta pengaruh perubahan

struktur kata dan morfem. Dalam proses perubahan bentuk dasar dalam rangka

pembentukan kata-kata baru, yang meliputi: afiksasi, reduplikasi, dan komposisi.

a. Afiksasi

Menurut Putrayasa (2010: 6) afiks adalah bentuk terikat. Artinya, dalam

tuturan biasa, bentuk tersebut tidak dapat berdiri sendiri dan secara gramatis selalu

melekat pada bentuk lain.

Analisis Kesalahan Bahasa..., Febrianto Nugroho, FKIP UMP 2012

Page 13: BAB II LANDASAN TEORI - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/6168/3/FEBRIANTO BAB II.pdf · maka penliti meninjau dua hasil penelitian mahasiswa Universitas Muhammadiyah Purwokerto

20

Afiks adalah sebuah bentuk, biasanya berupa morfem terikat, yang diimbuhkan

pada sebuah dasar dalam proses pembentukan kata (Chaer, 2007: 177).

Dari beberapa pendapat, dapat disimpulkan bahwa afiks merupakan morfem

terikat yang diimbuhkan pada sebuah dasar dalam proses pembentukan kata. Bentuk

tersebut tidak dapat berdiri sendiri dan secara gramatis selalu melekat pada bentuk

lain. Afiks dapat dibedakan menjadi empat: prefiks (awalan), infiks (sisipan), sufiks

(akhiran), dan konfiks (gabungan awalan dan akhiran).

Contoh: kata terjatuh yang dibentuk dari kata jatuh dan prfiks ter-, dan kata

menggergaji yang dibentuk dari kata gergaji dan prefiks meN-.

b. Reduplikasi

Reduplikasi adalah proses morfemis yang mengulang bentuk dasar, baik secara

keseluruhan, secara sebagian (parsial), maupun dengan perubahan bunyi (Chaer,

2007: 182). Menurut Ramlan (1997: 63) reduplikasi adalah pengulangan satuan

gramatik, baik seluruhnya maupun sebagainnya, baik dengan variasi fonem maupun

tidak.

Berdasarkan bentuk dasarnya, pengulangan dapat digolongkan menjadi empat

macam yakni: pengulangan seluruh, pengulangan sebagian, pengulangan yang

berkombinasi dengan proses pembubuhan afiks, dan pengulangan dengan perubahan

fonem (Ramlan, 1997: 69-75).

1) Pengulangan Seluruh

Pengulangan seluruh adalah pengulangan seluruh bentuk dasar, tanpa

perubahan fonem dan tidak berkombinasi dengan proses pembubuhan afiks.

Contoh: sepeda sepeda-sepeda buku buku-buku

Analisis Kesalahan Bahasa..., Febrianto Nugroho, FKIP UMP 2012

Page 14: BAB II LANDASAN TEORI - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/6168/3/FEBRIANTO BAB II.pdf · maka penliti meninjau dua hasil penelitian mahasiswa Universitas Muhammadiyah Purwokerto

21

2) Pengulangan Sebagian

Pengulangan sebagian adalah pengulangan sebagian dari bentuk dasarnya.

Apabila bentuk dasar itu berupa bentuk kompleks kemungkinan-kemungkinan bentuk

dasarnya sebagai berikut:

a) Bentuk MeN-. Misalnya:

mengambil mengambil-ambil membaca membaca-baca

b) Bentuk di-. Misalnya :

ditarik ditarik-tarik dikemasi dikemas-kemasi

c) Bentuk ber-. Misalnya :

berjalan berjalan-jalan bertemu bertemu-temu

d) Bentuk ter-. Misalnya :

terbatuk terbatuk-batuk tersenyum tersenyum-senyum

e) Bentuk ber-an. Misalnya :

berlarian berlari-larian berhamburan berhambur-hamburan

f) Bentuk –an Misalnya :

minuman minum-minuman makanan makan-makanan

g) Bentuk ke-. Misalnya :

kedua kedua-dua ketiga ketiga-tiga

3) Pengulangan yang Berkombinasi dengan Proses Pembubuhan afiks

Dalam golongan ini bentuk dasar diulang seluruhnya dan berkombinasi

dengan proses pembubuhan afiks, maksudnya pengulangan itu terjadi bersama-sama

dengan proses pembubuhan dan bersama-sama pula mendukung satu fungsi.

Analisis Kesalahan Bahasa..., Febrianto Nugroho, FKIP UMP 2012

Page 15: BAB II LANDASAN TEORI - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/6168/3/FEBRIANTO BAB II.pdf · maka penliti meninjau dua hasil penelitian mahasiswa Universitas Muhammadiyah Purwokerto

22

Contoh : kereta kereta-keretaan hitam kehitam-hitaman

4) Pengulangan dengan Perubahan Fonem

Kata ulang yang pengulangannya termasuk golongan ini sebenarnya

sangat sedikit.

Contoh : gerak gerak-gerik robak robak-rabik

c. Komposisi

Menurut Chaer (2007: 185) komposisi adalah hasil dan proses penggabungan

morfem dasar dengan morfem dasar, baik yang bebas maupun yang terikat, sehingga

terbentuk sebuah konsrtuksi yang memilki identitas leksikal yang berbeda atau yang

baru.

Ramlan (1997: 76) berpendapat bahwa kata majemuk adalah kata yang terdiri

dari dua kata sebagai unsurnya. Arifin (2009:12) mengatakan komposisi merupakan

proses morfologis yang mengubah gabungan leksem menjadi satu kata, yakni kata

majaemuk.

Sedangkan komposisi menurut (Verhaar, 2001: 154) merupakan proses

morfemis yang menggabungkan dua morfem dasar (atau pradasar) menjadi satu kata,

yang namanaya “kata majemuk” atau “kompauan”.

Dari beberapa pendapat tersebut dapat disimpulkan komposisi adalah proses

pemajemukan yaitu penggabungan dua leksem atau lebih yang membentuk kata

sehingga terbentuk sebuah konstruksi yang memiliki identitas leksikal yang berbeda

atau yang baru. Misalnya rumah sakit, meja makan, kepala batu, keras kepala, dan

masih banyak lagi.

Analisis Kesalahan Bahasa..., Febrianto Nugroho, FKIP UMP 2012

Page 16: BAB II LANDASAN TEORI - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/6168/3/FEBRIANTO BAB II.pdf · maka penliti meninjau dua hasil penelitian mahasiswa Universitas Muhammadiyah Purwokerto

23

3. Sintaktis

Sintaksis adalah cabang linguistik yang menyangkut susunan kata dalam

kalimat (Verhaar, 2001: 11). Sintaksis adalah salah satu cabang tata bahasa yang

menelaah struktur-struktur kalimat, klausa, dan frasa (Tarigan,2009: 5).

Sintaksis adalah pengaturan dan hubungan antara kata dengan kata, atau

dengan satuan-satuan yang lebih besar, atau antara satuan-satuan yang lebih besar itu

dalam bahasa ( Kridalaksana, 2009: 223).

Dari beberapa pendapat pakar di atas dapat disimpulkan bahwa sintaksis

adalah hubungan antara kata dengan kata, atau kata dengan satuan-satuan yang lebih

besar dalam telaah struktur kalimat, klausa, dan frasa.

Sintaksis mengkaji lebih luas dari pada morfologi. Morfologi menyelidiki

hubungan gramatikal kata, sedangkan sintaksis mempelajari seluk-beluk dalam tata

bentuk kalimat atau di luar batas kata. Bidang kajian sintaksis tersbut adalah: frasa,

klausa, dan kalimat.

a. Frasa

Frase adalah satuan gramatik yang terdiri dari dua kata atau lebih yang tidak

melampaui batas fungsi unsur klausa (Ramlan, 2001: 138).

Dari batasan di atas dapatlah dikemukakan bahwa frase mempunyai dua sifat,

yaitu:

1) Frasa merupakan satuan gramatik yang terdiri dari dua kata atau lebih.

2) Frasa merupakan satuan yang tidak melebihi batas fungsi unsur klausa,

maksudnya frase itu selalu terdapat dalam satu fungsi unsur klausa, yaitu S, P, O,

Pel, atau Ket.

Analisis Kesalahan Bahasa..., Febrianto Nugroho, FKIP UMP 2012

Page 17: BAB II LANDASAN TEORI - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/6168/3/FEBRIANTO BAB II.pdf · maka penliti meninjau dua hasil penelitian mahasiswa Universitas Muhammadiyah Purwokerto

24

Contoh: Dua orang mahasiswa sedang membaca buku baru di perpustakaan. S p o Ket

b. Klausa

Klausa adalah satuan gramatik yang terdiri dari S P baik disertai O, Pel, dan

Ket ataupun tidak (Ramlan, 2001: 79).

Unsur inti klausa ialah S dan P. Namun demikian, S sering dihilangkan,

misalnya dalam kalimat luas sebagai akibat penggabungan klausa dan dalam kalimat

jawaban.

Contoh: Ibu tidak berlari-lari. S P

c. Kalimat

Kalimat adalah satuan gramatik yang dibatasi oleh adanya jeda panjang yang

disertai nada akhir turun atau naik (Ramlan, 2001: 23).

Kalimat adalah kesatuan ujaran yang mengungkapkan suatu konsep pikiran

atau perasaan; satuan bahasa yang secara relatif berdiri sendiri, mempunyai pola

intonasi final dan secara aktual ataupun potensial terdiri atas klausa (Depdiknas, 2008:

609).

Contoh: Lembaga itu menerbitkan majalah sastra. S P O

4. Semantik

Verhaar (2001: 13) mengatakan semantik merupakan cabang linguistik yang

meneliti arti atau makna. Semantik adalah bagian struktur bahasa yang berhubungan

dengan makna ungkapan dan juga dengan struktur makna suatu wicara; sistem dan

Analisis Kesalahan Bahasa..., Febrianto Nugroho, FKIP UMP 2012

Page 18: BAB II LANDASAN TEORI - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/6168/3/FEBRIANTO BAB II.pdf · maka penliti meninjau dua hasil penelitian mahasiswa Universitas Muhammadiyah Purwokerto

25

penyelidikan makna, dan arti dalam suatu bahasa atau bahasa pada umumnya

(Kridalaksana, 2009: 216).

Dari beberapa pendapat pakar di atas dapat disimpulkan bahwa semantik

adalah cabang linguistik yang meneliti struktur bahasa yang membahas arti atau

makna suatu wicara (bahasa).

Menurut Verhaar (2001: 385-388) semantik itu dibagi menjadi semantik

leksikal dan semantik gramatikal. Semantik leksikal menyangkut makna leksikal.

Semantik gramatikal menyangkut makna gramatikal.

Berdasarkan kesalahan berbahasa bidang semantik peneliti membatasi pada

struktur leksikal yaitu penggunaan kata yang memiliki makna kurang tepat dalam

sebuah susunan kalimat, atau bermacam-macam relasi semantik yang terdapat pada

kata. Hubungan antara kata itu dapat berwujud: sinonimi, polisemi, homonimi,

hiponimi, dan antonimi (Keraf, 2010: 34).

1) Relasi antara bentuk dan makna yang melibatkan sinonimi dan polisemi:

a) Sinonimi: lebih dari satu bentuk bertalian dengan satu makna.

b) Polisemi: bentuk yang sama memiliki lebih dari satu makna.

2) Relasi antara dua makna yang melibatkan hiponimi dan antonimi:

a) hiponimi: cakupan-cakupan makna dalam sebuah makna yang lain.

b) antonimi: posisi sebuah makna di luar sebuah makna yang lain.

3) Relasi antara dua bentuk yang melibatkan homonimi, yaitu satu bentuk mengacu

kepada dua referen yang berlainan.

E. Pengertian Surat Kabar dan Surat Pembaca

1. Pengertian Surat Kabar

Menurut (Depdiknas, 2008:1361) surat kabar merupakan lembaran-lembaran

kertas yang bertuliskan berita dsb; koran.

Analisis Kesalahan Bahasa..., Febrianto Nugroho, FKIP UMP 2012

Page 19: BAB II LANDASAN TEORI - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/6168/3/FEBRIANTO BAB II.pdf · maka penliti meninjau dua hasil penelitian mahasiswa Universitas Muhammadiyah Purwokerto

26

Dapat disimpulkan surat kabar (koran) yang terbit setiap hari Suara Merdeka

memiliki berita yang disampaikan untuk masyarakat.

2. Pengertian Rubrik Surat Pembaca

Menurut (Depdiknas, 2008:1186) rubrik adalah kepala karangan (ruangan

tetap) dalam surat kabar, majalah, dsb. Rubrik adalah kepala (ruangan) karangan

dalam surat kabar, majalah, dsb. (Poerwadarminta, 2003: 989).

Surat Pembaca merupakan surat yang ditulis oleh pembaca yang dimuat dalam

surat kabar/koran, tabloid, atau majalah yang berisi tanggapan, kritik, saran, keluhan,

ajakan, imbauan, ucapan terima kasih, dan lain-lain. Dalam hal ini surat kabar Suara

Merdeka terdapat rubrik “Surat Pembaca” yang dijadikan objek penelitian.

F. Kerangka Pikir

Bahasa adalah sistem lambang bunyi yang dipergunakan oleh para anggota

masyarakat untuk berkomunikasi, berinteraksi dan mengidentifikasikan diri

(Kridalaksana, 2008: 24). Bahasa yang digunakan dalam surat kabar Suara Merdeka

khususnya pada rubrik “Surat Pembaca” masih terdapat berbagai kesalahan dalam

penggunaan huruf kapital, pemenggalan kata, penggunaan tanda baca, kata yang tidak

tepat imbuhan, pola kalimat yang tidak efektif, dan makna yang kurang jelas.

Tarigan (1995: 198-200) mengatakan komponen tata bahasa, kesalahan bahasa

meliputi: fonologis, morfologis, sintaktis, dan semantis. Berdasarkan kesalahan bahasa

yang peneliti temukan di surat kabar Suara Merdeka, peneliti akan meneliti bahasa

yang ditulis masyarakat yang dituangkan dalam surat kabar rubrik “Surat Pembaca”.

Surat pembaca yang merupakan rubrik yang tidak pasti ada dalam surat kabar. Rubrik

Analisis Kesalahan Bahasa..., Febrianto Nugroho, FKIP UMP 2012

Page 20: BAB II LANDASAN TEORI - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/6168/3/FEBRIANTO BAB II.pdf · maka penliti meninjau dua hasil penelitian mahasiswa Universitas Muhammadiyah Purwokerto

27

ini sebagian besar berisi keluh kesah masyarakat yang dituangkan menjadi sebuah

tulisan. Hal itu disebabkan oleh bahasa dalam “Surat Pembaca” yang memang dimuat

dengan gaya penulisnya. Tulisan dari berbagai masyarakat yang dimuat dalam “Surat

Pembaca” menjadi menarik untuk diteliti. Bagaimana bahasa yang digunakan

masyarakat dalam bentuk tulisan. Secara lebih jelasnya akan diuraikan pada papan

teori yang digunakan dalam penelitian ini.

Analisis Kesalahan Bahasa..., Febrianto Nugroho, FKIP UMP 2012

Page 21: BAB II LANDASAN TEORI - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/6168/3/FEBRIANTO BAB II.pdf · maka penliti meninjau dua hasil penelitian mahasiswa Universitas Muhammadiyah Purwokerto

28 Bagan 1. Kerangka Pikir

Kesalahan Bahasa Indonesia Pada Rubrik “Surat Pembaca” Suara Merdeka Edisi Maret – April 2012

28

Analisis Kesalahan Bahasa..., Febrianto Nugroho, FKIP UMP 2012