bab ii landasan teori a. pengertian akuntansi dan...
TRANSCRIPT
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Pengertian Akuntansi dan Laporan Keuangan Koperasi
1. Pengertian Akuntansi
Akuntansi adalah seni dari pencatatan, penggolongan, dan
peringkasan dari peristiwa-perisiwa dan kejadian-kejadian yang setidak-
tidaknya bersifat keuangan dengan cara yang secepat-cepatnya dan
dengan penunjuk atau dinyatakan dalam uang serta penafsiran tarhadap
hal-hal yang timbul dari padanya.Dari pengertian akuntansi tersebut ,
diketahui bahwa peringkasan dalam hal ini di maksudkan adalah
pelaporan dari peristiwa-peristiwa keuangan perusahaan yang dapat
diartikan sebagai laporan keuangan.
a. Perlunya kebijakan akuntansi
Tujuan yang ingin di capai melalui penempatan kebijakan akuntansi
adalah sebagai berikut :
1). Sebagai pemilihan dan penjabaran lebih lanjut dari standar-standar
yang terdapat dalam pernyataan SAK yang di pandang paling tepat
untuk di terapkan dalam penyelenggaraan akuntansi dan
penyusunan laporan keuangan koperasi, setelah sebelumnya
memperimbangkan praktik akuntansi yang lazim dalam dunia
usaha penyelenggaraan koperasi serta kekhususan kondisi badan
usaha koperasi.
11
2). Sebagai acuan dalam penyusunan pedoman akuntansi (accounting
manual) yang akan di pergunakan dalam mengakuntansikan
transaksi-transaksi keuangan badan usaha koperasi sesuai prinsip-
prinsip yang lazim.
b. Perubahan kebijakan akuntansi
Salah satu tujuan di tetapkannya kebijakan akuntansi adalah agar
terpelihara konsistensi dan keseragaman perlakuan akuntansi terhadap
suatu transaksi perusahaan. Namun demikian, ini tidak menutup
kemungkinan adanya perubahan / penyempurnaan sesuai
perkembangan keadaan. Penetapan atas perubahan kebijakan
akuntansi ini di atur oleh ketua koperasi.
2. Pengertian Laporan Keuangan Koperasi
Laporan keuangan koperasi adalah laporan yang di susun untuk
dapat menggambarkan posisi keuangan, sisa hasi usaha, dan arus kas
perusahaan secara keseluruhan sebagai pertanggung jawaban pengurus
atas pengelolaan koperasi yang terutama di tujukan kepada anggota.
Dalam laporan keuangan koperasi terdapat laporan laba rugi. Laporan laba
rugi menyajikan hasil akhir yang di sebut SHU. SHU koperasi dapat
berasal dari usaha yang di selenggarakan untuk anggota dan bukan
anggota. Pada rapat anggota tahunan SHU ini di putuskan untuk di bagi
sesuai dengan ketentuan yang tercantum dalam UU dan anggaran dasar
koperasi.
12
Acuan pembagian SHU adalah sebagai berikut :
- Cadangan koperasi
- Anggota sebanding dengan jasa yang di berikan
- Dana pengurus
- Dana pegawai
- Dana pendidikan koperasi
- Dana sosial
- Dana pembagian daerah kerja
Pemakai utama dari laporan keuangan koperasi adalah para anggota
koperasi itu sendiri serta para pejabat Pembina. Pemakai lain yang
mempunyai kepentingan terhadap koperasi di antaranya adalah calon
anggota koperasi, Bank, Krediur, dan Kantor pajak.
Kepentingan pemakai utama laporan keuangan kopersi terutama adalah :
- Menilai pertanggung jawaban pengurus
- Menilai prestasi pengurus
- Menilai manfaat yang di berikan koperasi terhadap anggotanya.
- Sebagai bahan pertimbangan untuk menentukan jumlah sumber
daya, karya dan hasal yang akan di berikan kepada koperasi.
a. Tujuan pelaporan keuangan koperasi.
Laporan keuangan koperasi dapat menyadiakan informasi yang
berguna bagi pemakai utama dan pemakai lainnya untuk:
1. Mengetahui manfaat yang di perolah dengan menjadi anggota
koperasi
13
2. Mengetahui prestasi keuangan koperasi selama satu periode
dengan SHU dan manfaat keanggotaan koperasi sabagai ukuran
3. Mengetahui sumber daya ekonomis yang di miliki koperasi,
kewajiban dan kekayaan bersih dengan pemisahan antara yang
berkaitan dengan anggota dan bukan anggota
4. Mengetahui transaksi, kejadian, dan keadaan yang mengubah
sumber daya ekonomis, kewajiban dan kekayaan bersih dalam satu
periode dengan pemisahan antara yang berkaitan dengan anggota
dan bukan anggota
5. mengetahui informasi penting lainya yang mungkin mempengaruhi
likuidutas dan solvabilitas koperasi.
b. Laporan Tahunan Koperasi
Di samping laporan keuangan, dalam laporan tahunan koperasi
perlu di serakan pula acara RAT, tata tertib RAT, notulen RAT tahun
sebelumnya, organisasi dan manajemen, permodalan, kegiatan
operasional, rencana kerja, anggaran pendapatan dan biaya tahun yang
akan datang, dan lain-lain yang perlu di sahkan dalam RAT.
Laporan tahunan di samping tediri dari laporan pengurus juga
di sertakan Laporan badan pemeriksa. Dengan adanya hal-hal yang
harus di sampaikan oleh pengurus dalam RAT maka laporan
keuangan hanyalah merupakan sebagian dari laporan pengurus dalam
RAT.
14
B. Pengertian Piutang Usaha dan Usaha Simpan Pinjam.
Dalam menjalankan usahanya, koperasi melalui beberapa bidang usaha,
misalnya pertokoan dan usaha simpan pinjam.Usaha simpan pinjam
dikoperasi diadakan untuk memenuhi kebutuhan ekonomi anggota khususnya
dan masyarakat pada umumnya. Dengan adanya permohonan kredit dikoperasi
simpan pinjam maka timbullah piutang.
Pengertian piutang menurut Al Haryono Jusuf dalam bukunya Dasar-
dasar Akuntasi, “Piutang merupakan hak untuk menagih sejumlah uang dari
sipenjual kepada sipembeli yang timbul karena adanya suatu transaksi “ (Al
Haryono Jusuf, 1999 : 52). Sedangkan pengertian piutang menurut
Sudarsono , “ Piutang adalah Suatu jumlah tagihan terhadap pihak lain
akibat adanya transaksi usaha yang di setujui dengan penutupan /
pembiayaaan yang di tunda selama jangka waktu tertentu “.
Pengertian kegiatan usaha simpan pinjam menurut PP No. 9 tahun 1995
pasal 1 ayat 1 adalah “Kegiatan usaha simpan pinjam adalah kegiatan yang
dilakukan untuk menghimpun dana dan menyalurkannya melalui kegiatan
simpan pinjam dari dan untuk anggota yang bersangkutan, calon anggota
koperasi yang bersangkutan, calon anggota koperasi yang bersangkutan,
koperasi lain dan atau anggotanya.
Sedangkan pengertian pinjaman menurut PP tahun 1995 pasal 1 ayat 7
adalah : “ Penyediaan uang atau tagihan yang dapat disamakan dengan itu,
berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam antara koperasi
15
dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam mengembalikan atau
melunasi hutangnya dengan jangka waktu yang telah ditentukan dan disertai
dengan suhu imbalan (bunga)”.
Menurut PSAK No. 27.18.09 Akuntansi Koperasi, rekening piutang koperasi
pada umumnya diklasifikasikan menjadi :
1. Piutang yang timbul karena penjualan produk atau penyerahan jasa kepada
anggota, sehubungan dengan program penyaluran barang atau dana kredit
dari pemerintah maupun karena kegiatan usaha lainnya.
2. Piutang yang timbul karena penyaluran produk atau penyerahan jasa
kepada bukan anggota, sehubungan dengan program penyaluran barang
atau dana kredit dari pemerintah maupun karena kegiatan usaha lainnya.
3. Piutang kepada koperasi lain yang timbul sehubungan dengan transaksi-
transaksi yang menyangkut program pemerintah di bidang pengadaan dan
penyaluran produk pencairan sebagian atau seluruh piutang ini di luar
wewenang koperasi yang berpiutang. Di samping itu, transaksi atau dana
yang mengakibatkan timbulnya piutang ini dilakukan atau disimpan oleh
koperasi lain. Piutang semacam ini lebih bersifat sebagai aktiva yang
dititipkan pada koperasi lain, yang pengaturannya diatur pihak lain.
Contoh dari piutang ini adalah piutang dana pengembangan.
4. Piutang yang timbul sehubungan dengan pembagian Sisa Hasil Usaha
(SHU) dari koperasi lain yang pencairannya tergantung pada persyaratan
tertentu.
16
C. Penggolongan Piutang Usaha
Piutang usaha digolongkan berdasarkan jangka waktu, transaksi penyebab
terjadinya dan berdasarkan ada tidaknya kesanggupan tertulis. Penggolongan
tersebut dijelaskan sebagai berikut :
1. Berdasarkan jangka waktu piutang, piutang digolongkan sebagai berikut :
a. Piutang lancar atau piutang jangka pendek (Current Receivables)
Piutang lancar atau piutang jangka pendek meliputi semua piutang
yang akan jatuh tempo dalam jangka waktu satu periode akuntansi atau
kurang. Piutang jangka pendek atau piutang lancar akan disajikan di
dalam neraca sebagai elemen aktiva lancar.
b. Piutang Jangka Panjang
Piutang jangka panjang meliputi semua piutang yang akan jatuh tempo
dalam jangka waktu lebih dari satu periode akuntansi. piutang jangka
panjang akan disajikan di dalam neraca sebagai elemen investasi
jangka panjang atau aktiva lain-lain.
2. Berdasarkan Penyebab terjadinya piutang, digolongkan sebagai berikut :
a. Piutang dagang atau piutang usaha (Trade Receivable)
Piutang dagang meliputi semua piutang yang timbul karena :
- Penjualan barang dagangan
- Penjualan jasa yang merupakan produk utama perusahaan
17
b. Piutang non dagang atau piutang di luar usaha
Piutang non dagang meliputi semua piutang yang timbul bukan karena
transaksi penjualan barang dagangan dan penjualan jasa yang
merupakan produk utama perusahaan.
Transaksi yang menyebabkan timbulnya piutang bukan usaha antara
lain :
- Penjualan aktiva tetap
- Pembayaran pajak yang terlalu besar
3. Berdasarkan ada tidaknya kesanggupan tertulis, dapat digolongkan sebagai
berikut :
a. Piutang wesel
Piutang wesel meliputi semua piutang yang didukung dengan
kesanggupan tertulis untuk membayar piutang tersebut pada tanggal
tertentu.
b. Piutang non wesel
Piutang non wesel meliputi semua piutang yang tidak didukung
kesanggupan tertulis untuk membayar piutang tersebut pada tanggal
tertentu.
18
D. Metode Pencatatan Piutang
Metode pencatatan dapat dilakukan dengan menggunakan beberapa
metode yaitu :
1. Metode Konvensional
Dalam metode ini posting ke dalam kartu piutang dilakukan atas dasar
yang dicatat dalam jurnal penjualan dan buku jurnal penerimaan.
2. Metode posting langsung ke dalam kartu piutang atas pernyataan piutang.
Metode ini dapat dilakukan dengan 2 cara yaitu :
a. Metode Posting Harian.
b. Metode Posting Periodik
3. Metode pencatatan tanpa buku pembantu (Ledgerless Bookeping)
Dalam metode pencatatan piutang ini, tidak digunakan buku pembantu
piutang.
4. Metode pencatatan piutang dengan komputer
Dalam metode pencatatan piutang ini dengan menggunakan komputer.
E. Perhitungan Bunga Pinjaman
Menurut H. Rahmat Firdaus dan Maya Ariyanti bunga pinjaman dapat
dihitung dengan dua cara, yaitu :
1. Flot Rate (Prorate)
Rumus dari bunga ini adalah :
19
nn) x P ( 1 P A +
=
Keterangan :
A = Angsuran pokok kredit + bunga kredit, di mana A jumlahnya tetap
meskipun pokoknya telah diangsur.
P = Jumlah pokok kredit awal / Plafond sebelum diangsur.
I = Tingkat bunga kredit tiap bulan.
n = Jangka waktu kredit (dalam bulan).
Contoh :
- Jumlah pokok kredit Rp. 100.000.000,00
- Jangka waktu kredit 20 bulan.
- Bunga 12 % per tahun
Maka besarnya angsuran pokok + bunga adalah :
nn) x P ( 1 P A +
=
2020) x 00(100.000.0 12) : (0,12 0100.000.00 A +
=
20.000)(2.000.000 (0,01) 0100.000.00 A +
=
2020.000.000 0100.000.00 A +
=
6.000.000 A =
Jadi pembayaran setiap bulannya adalah sebesar Rp. 6.000.000. Pada
jumlah Rp. 6.000.000 di atas telah termasuk angsuran pokok dan bunga.
20
2. Sliding rate (menurun)
Pada sistem ini, maka jumlah bunga dalam rupiah akan menurun sesuai
saldo pinjaman.
12 : 360n x i x Sp B : Rumus =
B = Jumlah bunga (dalam rupiah) yang masih harus dibayar
Sp = Saldo pokok kredit
I = Tingkat bunga (dalam %) perbulan
n = Jumlah hari perbulan
Contoh :
- Pokok kredit awal : Rp. 100.000.000
- Jangka waktu pinjaman : 10 bulan mulai tanggal 1 Maret s.d 31
Desember 2007
- Suku bunga : 12 % pertahun
- Angsuran pokok : Rp. 10.000.000,00 perbulan
Perhitungan bunga adalah :
- Untuk akhir bulan I, di mana utang pokok belum diangsur, yaitu Maret
2007, maka jumlah hari adalah 31 hari
12 : 360n x i x Sp B =
3031 x 12) : (0,12 x 0100.000.00 B =
3031 x 0,01 x 0100.000.00 B =
21
3031.000.000 B =
1.033.333 B =
Dengan demikian pada akhir bulan ke-1 debitur harus membayar
Rp. 10.000.000 (angsuran pokok) + 1.033.333 ( bunga ) =
Rp. 11.033.333
- Akhir bulan ke-2, di mana utang pokok telah diangsur 1 (satu) kali
sebesar Rp. 10.000.000 sehingga saldo pokok tinggal Rp. 90.000.000
yaitu bulan April 2007 (30 hari), maka perhitungan bunganya adalah :
12 : 360n x i x Sp B =
3030 x 12) : (0,12 x 90.000.000 B =
300,01 x 90.000.000 B =
900.000 B =
Dengan demikian jumlah yang harus dibayar debitur adalah Rp.
10.000.000 (angsuran pokok) + 900.000 (bunga bulan April) =
Rp.10.900.000. Demikian seterusnya hingga angsuran terakhir.
Di Koperasi Pegawai Republik Indonesia “Dharma Bhakti
Samodera PIP Semarang”, perhitungan bunga yang ditetapkan adalah
perhitungan dengan cara flat (prorate).
22
F. Penyajian Piutang Pada Neraca
Semua piutang yang di perkirakan akan terealisasi menjadi kas
dalam setahun disajikan pada seksi aktiva lancar di neraca. Adalah hal
yang biasa untuk mencantumkan aktiva menurut urutan likuiditasnya.
Urutan likuiditas ini mencerminkan seberapa cepat aktiva tersebut dapat di
konversi menjadi kas dalam operasi normal.
Contoh penyajian piutang pada neraca adalah sebagai berikut :
F. Aktiva Lancar
Piutang :
- Piutang wesel Rp. 250.000
- Piutang usaha Rp. 500.000
- Cadangan kerugian piutang Rp. 10.000
Rp. 490.000
- Piutang lain Rp. 25.000
- Pendapatan yang masih akan diterima Rp. 10.000
Jumlah piutang Rp. 775.000
Cadangan kerugian piutang dilaporkan sebagai pengurang terhadap piutang
usaha. Selain itu, piutang usaha juga bisa disajikan dalam neraca pada nilai
realisasi bersih sebesar Rp. 490.000, dengan catatan yang menjelaskan jumlah
cadangan. jika akun cadangan mencakup provisi untuk piutang wesel serta
cadangan kerugian piutang, maka hal itu harus dikurangkan dari total piutang
wesel dan piutang usaha.
23
Untuk menghitung jumlah kerugian piutang, hasil perhitungan piutang dikurangi
atau ditambah dengan saldo rekening cadangan piutang.
Contoh transaksi :
Pada tanggal 31 desember 2006 rekening piutang menunjukan saldo sebesar Rp.
50.000.000 dan rekening cadangan kerugian piutang menunjukan saldo Rp.
10.000. persentase kerugian piutang di tetepkan sebesar 1% dari saldo piutang.
Jurnal yang dibuat pada tanggal 31 desember 2006 untuk mencatat kerugian
piutang dan rekening cadangan kerugian piutang adalah sebagai berikut :
Kerugian piutang Rp. 490.000
Cadangan kerugian piutang Rp. 490.000
Tabel 1
CADANGAN KERUGIAN PIUTANG 31 Desember 2006 Rp. 10.000
Kerugian piutang Rp.490.000 Rp.500.000
Perhitungan :
Persentase kerugian : 1% x Rp.50.000.000 Rp.500.000
Saldo kredit rekening cadangan kerugian piutang Rp .10.000
Jumlah yang ditambahkan ke rekening cadangan Rp.490.000
24