bab ii landasan teori a. 1. a. pengertian kegiatan...

34
BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka 1. Kegiatan Ekstrakurikuler a. Pengertian Kegiatan Ekstrakurikuler Menurut Suryosubroto, (2009:286-287) yang dimaksud dengan program adalah sederetan kegiatan yang akan dilaksanakan untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Dan menurut Farida Yusuf, (dalam Suryosubroto, 2009:287) mendeskripsikan program sebagai kegiatan yang direncanakan. Jadi program merupakan kegiatan yang direncanakan untuk dilaksanakan dalam rangka pencapaian tujuan. Menurut Suharsimi AK, 1988:57 kegiatan ekstrakurikuler adalah kegiatan tambahan, diluar struktur program yang pada umumnya merupakan kegiatan pilihan. Sedangkan definisi kegiatan ekstrakurikuler menurut Direktorat Pendidikan Menegah Kejuruan (Kurikulum SMK 1984, Depdikbud: 6) adalah kegiatan yang dilakukan di luar jam pelajaran tatap muka, dilaksanakan di sekolah atau di luar sekolah agar lebih memperkaya dan memperluas wawasan pengetahuan dan kemampuan yang telah dipelajari dari berbagai mata pelajaran dalam kurikulum. 9

Upload: dodien

Post on 03-Feb-2018

226 views

Category:

Documents


7 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II LANDASAN TEORI A. 1. a. Pengertian Kegiatan ...abstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/A121308062_bab1.pdf · semangat perjuangn para pahlawan bangsa. ... 8. Peringatan hari-hari

9

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka

1. Kegiatan Ekstrakurikuler

a. Pengertian Kegiatan Ekstrakurikuler

Menurut Suryosubroto, (2009:286-287) yang dimaksud dengan program

adalah sederetan kegiatan yang akan dilaksanakan untuk mencapai suatu

tujuan tertentu. Dan menurut Farida Yusuf, (dalam Suryosubroto, 2009:287)

mendeskripsikan program sebagai kegiatan yang direncanakan. Jadi program

merupakan kegiatan yang direncanakan untuk dilaksanakan dalam rangka

pencapaian tujuan.

Menurut Suharsimi AK, 1988:57 kegiatan ekstrakurikuler adalah

kegiatan tambahan, diluar struktur program yang pada umumnya merupakan

kegiatan pilihan.

Sedangkan definisi kegiatan ekstrakurikuler menurut Direktorat

Pendidikan Menegah Kejuruan (Kurikulum SMK 1984, Depdikbud: 6) adalah

kegiatan yang dilakukan di luar jam pelajaran tatap muka, dilaksanakan di

sekolah atau di luar sekolah agar lebih memperkaya dan memperluas

wawasan pengetahuan dan kemampuan yang telah dipelajari dari berbagai

mata pelajaran dalam kurikulum.

9

Page 2: BAB II LANDASAN TEORI A. 1. a. Pengertian Kegiatan ...abstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/A121308062_bab1.pdf · semangat perjuangn para pahlawan bangsa. ... 8. Peringatan hari-hari

10

Dengan demikian yang dimaksud kegiatan ekstrakurikuler adalah

kegiatan yang dilakukan di luar jam tatap muka biasa untuk menunjang

realisasi kurikulum agar dapat memperluas wawasan, pengetahuan dan

kemampuan siswa dalam menghayati apa yang telah dipelajari dalam

kegiatan intrakurikuler. Di samping itu melalui kegiatan ekstrakurikuler

dikembangkan bakat dan minat siswa dalam upaya pembinaan diri siswa.

b. Tujuan dan Ruang Lingkup Kegiatan Ekstrakurikuler

Menurut Depdikbud (1998) kegiatan Ekstrakurikuler sebagai bagian dari

kebijaksanaan pendidikan secara menyeluruh mempunyai tujuan dan tugas

pokok, yaitu :

1. Memperdalam dan memperluas pengetahuan siswa.

2. Mengenal hubungan antara berbagai mata pelajaran.

3. Menyalurkan bakat dan minat.

4. Melengkapi upaya pembinaan manusia seutuhnya.

Adapun tujuan dari pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler disekolah

menurut Direktorat Pendidikan Menengah Kejuruan, 1987:9 :

1. Kegiatan ekstrakurikuler harus dapat meningkatkan kemampuan

siswa beraspek kognitif, efektif, dan psikomotor.

2. Mengembangkan bakat dan minat siswa dalam upaya pembinaan

pribadimenuju pembinaan manusia seutuhnya yang positif.

3. Dapat mengetahui,mengenal serta membedakan antara hubungan

satu pelajaran dengan mata pelajaran lainya.Adapun ruang lingkup

Page 3: BAB II LANDASAN TEORI A. 1. a. Pengertian Kegiatan ...abstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/A121308062_bab1.pdf · semangat perjuangn para pahlawan bangsa. ... 8. Peringatan hari-hari

11

kegiatan ekstrakurikuler harus bertitik tolak pada kegiatan yang

dapat menunjang serta mendukung program intrakurikuler.

Direktorat pendidikan Menengah Kejuruan (1987:12) menjelaskan

bahwa ruang lingkup kegiatan ekstrakurikuler harus berpangkal pada kegiatan

yang dapat menunjang serta dapat mendukung program intrakurikuler dan

program kokurikuler.

Berdasarkan kutipan diatas, jadi ruang lingkup kegiatan Ekstrakurikuler

adalah kegiatan-kegiatan yang dapat menunjang dan mendukung

terlaksananya kegiatan intrakurikuler untuk mengembangkan kemampuan

serta bakat dan minat siswa.

c. Asas Pelaksanaan Kegiatan Ekstrakurikuler

Asas pelaksanaan kegiatan Ekstrakurikuler meliputi :

1. Harus dapat meningkatkan pengayaan pengetahuan siswa, baik ranah

kognitif, afektif maupun psikomotorik.

2. Memberikan tempat serta mendorong penyaluran bakat dan minat

siswa, sehingga siswa akan terbiasa melakukan kesibukan-kesibukan

yang positif.

3. Adanya perencanaan, persiapan dan pembiayaan yang telah

diperhitungkan masak-masak sehingga program ekstrakurikuler

dapat mencapai tujuan.

4. Faktor-faktor para pelaksana untuk memonitor dan memberikan

penilaian.

Page 4: BAB II LANDASAN TEORI A. 1. a. Pengertian Kegiatan ...abstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/A121308062_bab1.pdf · semangat perjuangn para pahlawan bangsa. ... 8. Peringatan hari-hari

12

d. Jenis Kegiatan Ekstrakurikuler

Kegiatan Ekstrakurikuler sangat banyak jenisnya, dikarenakan agar siswa

dapat memilih bakat dan minatnya masing-masing. Menurut Amir Daien

(1988) (dalam Suryosubroto, 2009:288) kegitan ekstrakurikuler dibagi

menjadi dua jenis yaitu :

1. Kegiatan ekstrakurikuler yang bersifat rutin adalah bentuk kegiatan

ekstrakurikuler yang dilaksanakan secara terus menerus, seperti ;

latihan bola volly, latihan sepak bola, dan sebagainya. Kegiatan

Ekstrakurikuler yang bersifat rutin memungkinkan untuk pencapaian

prestasi maksimal buat peserta didik.

2. Kegitan ekstrakurikuler yang bersifat periodik adalah bentuk kegiatan

yang dilaksanakan pada waktu-waktu tertentu saja, seperti lintas

alam, kemping, pertandingan olahraga, dan sebagainya. Kegiatan ini

berfungsi untuk selingan dari kegiatan lain seperti kegiatan kurikuler

karena dapat untuk mengurangi kepenatan dan menyegarkan pikiran

yang tegang.

Dan menurut Depdikbud (1987:27) kegiatan ekstrakurikuler dibagi

menjadi dua jenis yaitu :

a. Kegiatan yang bersifat sesaat, misal: karyawisata, bakti sosial.

b. Kegiatan yang bersifat kelanjutan, misal: pramuka, PMR, dan

sebagainya.

Selanjutnya menurut Departemen Pendidikan dan Kebudayaan (1995: 3)

menjelaskan jenis-jenis kegiatan Ekstrakurikuler meliputi :

Page 5: BAB II LANDASAN TEORI A. 1. a. Pengertian Kegiatan ...abstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/A121308062_bab1.pdf · semangat perjuangn para pahlawan bangsa. ... 8. Peringatan hari-hari

13

1. Pendidikan kepramukaan

2. Pasukan Pengibar Bendera (PASKIBRA)

3. Palang Merah Remaja (PMR)

4. Pasukan Keaman Sekolah (PKS)

5. Gema Pencinta Alam

6. Koperasi Sekolah

7. Usaha Kesehatan Sekolah (UKS)

8. Kelompok Ilmiah Remaja (KIR)

9. Olahraga

10. Kesenian

Dan menurut Departemen Pendidikan dan Kebudayaan (1998: 6-10), ada

8 (delapan) materi dan jenis kegiatan Ekstrakurikuler, yaitu :

1. Kegiatan pembinaan ketaqwaan terhadap TuhanYang Maha Esa.

Jenis kegiatannya adalah : (a) melaksanakan peribadatan sesuai

dengan agamanya masingmasing, (b) memperingati hari-hari besar

agama, (c) membina kegiatan toleransi antar umat beragama,

(d)mengadakan lomba yang bersifat keagamaan, (e)

menyelenggarakankegiatan seni yang bernafaskan keagamaan.

2. Kegiatan pembinaan kehidupan berbangsa dan bernegara. Jenis

kegiatanya adalah : (a) melaksanakan upacara bendera pada hari

Senin, serta hari-hari besar nasional, (b) melaksanakan bakti sosial,

(c) melaksanakan lomba karya tulis, (d) melaksanakan pertukaran

Page 6: BAB II LANDASAN TEORI A. 1. a. Pengertian Kegiatan ...abstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/A121308062_bab1.pdf · semangat perjuangn para pahlawan bangsa. ... 8. Peringatan hari-hari

14

pelajar antar propinsi, (e) menghayati dan mampu menyanyikan lagu

lagu nasional.

3. Kegiatan pembinaan Pendidikan Pendahuluan Bela Negara. Jenis

kegiatannya adalah : (a) melaksanakan tata tertib sekolah, (b)

melaksanakan baris-berbaris, (c) mempelajari dan menghayati

sejarah pejuangan bangsa, (d) melaksanakan wisata siswa dan

kelestarian lingkungan alam, (e) mempelajari dan menghayati

semangat perjuangn para pahlawan bangsa.

4. Kegiatan pembinaan kepribadian dan budi pekerti luhur Jenis

kegiatannya adalah : (a) melaksanakan Pedoman Penghayatan dan

Pengamalan Pancasila, (b) melaksanakan tata krama pergaulan,

(c)menumbuhkan dan meningkatkan kesadaran rela berkorban

dengan perbuatan amal, (d) meningkatkan sikap hormat siswa

terhadap orangtua, guru, dan sesama teman di lingkungan

masyarakat.

5. Kegiatan pembinaan berorganisasi, pendidikan politik dan

kepemimpinan Jenis kegiatannya adalah : (a) mengembangkan peran

siswa dalam Organisasi Siswa Intra Sekolah ( OSIS ), (b)

melaksanakan latihan kepemimpinan siswa, (c) mengadakan forum

diskusi ilmiah, (d) mengadakan media komunikasi OSIS, (e)

mengorganisir suatu pementasan atau bazar.

Page 7: BAB II LANDASAN TEORI A. 1. a. Pengertian Kegiatan ...abstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/A121308062_bab1.pdf · semangat perjuangn para pahlawan bangsa. ... 8. Peringatan hari-hari

15

6. Kegiatan pembinaan keterampilan dan kewiraswastaan Jenis

kegiatannya adalah : (a) meningkatkan keterampilan dalam

menciptakan sesuatu lebih berguna, (b) meningkatkan keterampilan

di bidang teknik, elektronik, pertanian dan peternakan, (c)

meningkatkan usaha-usaha keterampilan tangan, (d) meningkatkan

usaha koperasi sekolah, (e) meningkatkan penyelenggaraan

perpustakaan sekolah.

7. Kegiatan pembinaan kesegaran jasmani dan daya kreasi. Jenis

kegiatannya adalah : (1) meningkatkan usaha kesehatan sekolah, (2)

meningkatkan kesehatan mental, (3) menyelenggarakan kantin sehat,

(4) menyelenggarakan lomba berbagai macam olahraga.

8. Kegiatan pembinaan persepsi, apersepsi dan kreasi seni. Jenis

kegiatanya adalah : (1) meningkatkan wawasan dan keterampilan

siswa di bidang seni, (2) menyelenggarakan sanggar belajar

semacam seni, (3) meningkatkan daya cipta seni, (4) mementaskan,

memamerkan hasil berbagai cabang seni.

Secara umum kegiatan Ekstrakurikuler dapat dibagi menjadi :

1. Lomba Karya Ilmu Pengetahuan Remaja (LKIPR).

2. Pramuka.

3. PMR/UKS.

4. Koperasi sekolah.

5. Olahraga Prestasi.

Page 8: BAB II LANDASAN TEORI A. 1. a. Pengertian Kegiatan ...abstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/A121308062_bab1.pdf · semangat perjuangn para pahlawan bangsa. ... 8. Peringatan hari-hari

16

6. Kesenian tradisional/modern.

7. Cinta alam dan lingkungan hidup.

8. Peringatan hari-hari besar.

9. Jurnalistik.

10. PKS

Berdasarkan uraian diatas, kegiatan Ekstrakurikuler dibedakan menjadi

kegiatan yang bersifat rutin dan bersifat periodik. Kegiatan yang bersifat rutin

diadakan terus menerus dan kegiatan yang bersifat periodik diadakan pada

waktu-waktu tertentu saja.

e. Visi dan Misi kegiatan Ekstrakurikuler

Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik

Indonesia Nomor 81a (2013) Tentang Implementasi Kurikulum menjelaskan

bahwa kegiatan Ekstrakurikuler mempunyai Visi dan Misi didalamnya.yaitu :

1. Visi

Visi kegiatan ekstrakurikuler pada satuan pendidikan adalah

berkembangnya potensi, bakat, minat, kemampuan, kepribadian, dan

kemandirian peserta didik secara optimal melalui kegiatan-kegiatan

di luar kegiatan intrakurikuler.

2. Misi

Misi kegiatan ekstrakurikuler pada satuan pendidikan adalah :

Page 9: BAB II LANDASAN TEORI A. 1. a. Pengertian Kegiatan ...abstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/A121308062_bab1.pdf · semangat perjuangn para pahlawan bangsa. ... 8. Peringatan hari-hari

17

a. Menyediakan sejumlah kegiatan yang dapat dipilih dan diikuti

sesuai dengan kebutuhan, potensi, bakat, dan minat peserta

didik.

b. Menyelenggarakan sejumlah kegiatan yang memberikan

kesempatan kepada peserta didik untuk dapat mengekspresikan

dan mengaktualisasikan diri secara optimal melalui kegiatan

mandiri dan atau berkelompok.

Dengan demikian kegiatan Ekstrakurikuler memiliki visi dan misi untuk

mengembangkan bakat dan minat siswa melalui kegiatan diluar kegiatan

intrakurikler.

f. Fungsi Kegiatan Ekstakurikuler

Menurut Winarno Narmoatmojo (2009) dalam Dasar Kebijakan dan

Aktualisasinya mengungkapkan fungsi kegiatan Ekstrakurikuler meliputi :

1. Pengembangan, yaitu fungsi kegiatan ekstrakurikuler untuk

mengembangkan kemampuan dan kreativitas peserta didik sesuai

dengan potensi, bakat dan minat mereka.

2. Sosial, yaitu fungsi kegiatan ekstrakurikuler untuk mengembangkan

kemampuan dan rasa tanggung jawab sosial peserta didik.

3. Rekreatif, yaitu fungsi kegiatan ekstrakurikuler untuk

mengembangkan suasana rileks, mengembirakan dan menyenangkan

bagi peserta didik yang menunjang proses perkembangan.

Page 10: BAB II LANDASAN TEORI A. 1. a. Pengertian Kegiatan ...abstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/A121308062_bab1.pdf · semangat perjuangn para pahlawan bangsa. ... 8. Peringatan hari-hari

18

4. Persiapan karir, yaitu fungsi kegiatan ekstrakurikuler untuk

mengembangkan kesiapan karir peserta didik.

Dari uraian diatas fungsi kegiatan ekstrakrikuler adalah untuk

mengembangkan kemampuan fisik, kreativitas, tanggung jawab,

mengembangkan kesiapan karir dan untuk membangun suasana yang rileks.

g. Prinsip-prinsip Kegiatan Ekstrakurikuler

Menurut Oteng Sutisna (1985) (dalam Suryosubroto, 2009:291)

mengungkapkan prinsip-prinsip kegiatan Ekstrakurikuler adalah :

1. Semua murid, guru, dan personil administrasi hendaknya ikut serta

dalam usaha meningkatkan program.

2. Kerjasama dalam tim adalah fundamental.

3. Pembatasan-pembatasan untuk partisipasi hendaknya dihindarkan.

4. Prosesnya adalah lebih penting daripada hasil.

5. Program hendaknya cukup komprehensif dan seimbang dapat

memenuhikebutuhan dan minat semua siswa.

6. Program hendaknya memperhitungkan kebutuhan khusus sekolah.

7. Program harus dinilai berdasarkan sumbangannya pada nilai-nilai

pendidikan di sekolah dan efisiensi pelaksanaannya.

8. Kegiatan ini hendaknya menyediakan sumber-sumber motivasi yang

kayabagi pengajaran kelas, sebaliknya pengajaran kelas hendaknya

juga menyediakan sumber motivasi yang kaya bagi kegiatan murid.

Page 11: BAB II LANDASAN TEORI A. 1. a. Pengertian Kegiatan ...abstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/A121308062_bab1.pdf · semangat perjuangn para pahlawan bangsa. ... 8. Peringatan hari-hari

19

9. Kegiatan ekstrakurikuler ini hendaknya dipandang sebagai integral

dari keseluruhan program pendidikan di sekolah, tidak sekedar

tambahan atau sebagai kegiatan yang berdiri sendiri.

Dan menurut Winarno Narmoatmojo (2009) dalam Dasar Kebijakan dan

Aktualisasinya juga mengungkapkan bahwa prinsip-prinsip kegiatan

Ekstrakurikuler meliputi :

1. Individual, yaitu prinsip kegiatan ekstrakurikuler yang sesuai dengan

potensi, bakat dan minat peserta didik masing-masing.

2. Pilihan, yaitu prinsip kegiatan ekstrakurikuler yang sesuai dengan

keinginan dan diikuti secara sukarela peserta didik.

3. Keterlibatan aktif, yaitu prinsip kegiatan ekstrakurikuler yang

menuntut keikutsertaan peserta didik secara penuh.

4. Menyenangkan, yaitu prinsip kegiatan ekstrakurikuler dalam suasana

yang disukai dan mengembirakan peserta didik.

5. Etos kerja, yaitu prinsip kegiatan ekstrakurikuler yang membangun

semangat peserta didik untuk bekerja dengan baik dan berhasil.

6. Kemanfaatan sosial, yaitu prinsip kegiatan ekstrakurikuler yang

dilaksanakan untuk kepentingan masyarakat.

Sebagai usaha pengembangan melalui Kegiatan Ekstrakurikuler perlu

diperhatikan hal-hal sebagai berikut :

1. Materi kegiatan yang dapat memberikan pengayaan bagi siswa.

2. Sejauh mungkin tidak terlalu membenani siswa.

3. Memanfaatkan potensi alam lingkungan.

Page 12: BAB II LANDASAN TEORI A. 1. a. Pengertian Kegiatan ...abstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/A121308062_bab1.pdf · semangat perjuangn para pahlawan bangsa. ... 8. Peringatan hari-hari

20

4. Manfaat kegiatan-kegiatan industri dan dunia usaha.

Adapun langkah-langkah pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler adalah:

1. Kegatan ekstrakurikuler yang diberikan kepada siswa secara

perorangan atau kelompok ditetapkan oleh sekolah berdasarkan

minat siswa, tersedianya fasilitas yang diperlukan serta adanya guru

atau petugas untuk itu, bilamana kegiatan tersebut memerlukannya.

2. Kegiatan-kegiatan yang direncanakan untuk diberikan kepada

siswahendaknya diperhatikan keselamatannya dan kemampuan siswa

sertakondisi sosial budaya setempat (Suryosubroto, 2009: 291-292).

2. Pelaksanaan Kegiatan Ekstrakurikuler

a. Partisipasi Siswa

Ditinjau dari segi etimologis, kata partisipasi merupakan pinjaman dari

bahasa Belanda “participatie” atau dari bahasa Inggris “Participation”

Sukanto (1983). Dalam bahasa Latin disebut “Participatio” yang berasal dari

kata kerja “Partipare” yang berarti ikut serta, sehingga partisipasi

mengandung pengertian aktif yaitu adanya kegiatan atau aktivitas.

Menurut Santoso Sastropoetro (1986,11).Partisipasi adalah keikutsertaan,

peran serta atau keterlibatan yang berkaitan dengan keadaan lahiriahnya.

Pengertian ini menjelaskan peran masyarakat dalam mengambil bagian, atau

turut serta menyumbangkan tenaga dan pikiran ke dalam suatu kegiatan,

berupa keterlibatan ego atau diri sendiri atau pribadi yang lebih daripada

sekedar kegiatan fisik semata.

Page 13: BAB II LANDASAN TEORI A. 1. a. Pengertian Kegiatan ...abstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/A121308062_bab1.pdf · semangat perjuangn para pahlawan bangsa. ... 8. Peringatan hari-hari

21

Sedangkan menurut Keith Davis dan John W. Newstrom (1995:179)

partisipasi adalah keterlibatan mental dan emosional orang-orang dalam

sistuasi kelompok yang mendorong mereka untuk memberikan kontribusi

kepada tujuan kelompok dan berbagi tanggung jawab pencapaian tujuan itu.

Pengertian partisipasi menurut Moelyarto Tjokrowinoto (1974) (dalam

Suryosubroto, 2009:293) didefinisikan sebagai berikut :

“ Partisipasi adalah penyetaan mental dan emosi seseorang di

dalamsituasi kelompok yang mendorong merekan untuk

mengembangkan daya pikir dan perasaan mereka bagi tercapainya

tujuan-tujuan, bersama tanggung jawab terhadap tujuan tersebut.”

H.A.R. Tilaar (2009:287) mengungkapkan partisipasi adalah sebagai

wujud dari keinginan untuk mengembangkan demokrasi melalui proses

desentralisasi dimana diupayakan antara lain perlunya perencanaan dari

bawah (button-up) dengan mengikutsertakan masyarakat dalam proses

perencanaan dan pembangunan masyarakatnya.

Secara umum, partisipasi dapat di artikan yaitu keterlibatan diri

seseorang dalam hal ini mental, emosi seta fisik dalam suatu kegiatan, baik

secara langsung maupun tidak langsung atau suatu proses identifikasi diri

seseorang untuk menjadi peserta dalam kegiatan bersama dalam situasi sosial

tertentu.

Dalam penelitian ini partisipasi yang dimaksud adalah keterlibatan siswa

dalam kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan oleh sekolah dalam hal ini

Page 14: BAB II LANDASAN TEORI A. 1. a. Pengertian Kegiatan ...abstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/A121308062_bab1.pdf · semangat perjuangn para pahlawan bangsa. ... 8. Peringatan hari-hari

22

kegiatan Ekstrakurikuler. Partisipasi siswa dalam kegiatan Ekstrakurikuler

sangat penting karena siswa merupakan objek ang diharapkan mendapat

pengaruh darikegiatan Ekstrakurikler tersebut.

Adapun hal-hal yang harus terpenuhi agar tercapainya partisipasi dapat

berjalan sebagaimana mestinya. Menurut Pariata Westra (1977:16) (dalam

Suryosubroto, 2009:295) disebutkan:

1. Tersedianya waktu yang cukup untuk mengadakan partisipasi.

2. Pembiayaan hendaknya tidak melebihi nilai-nilai hasil yang

diperoleh

3. Pelaksanaan partisipasiharuslah memandang penting serta

urgenterhadap kelompok kerja.

4. Peserta partisipasi haruslah memandang penting serta

kemampuantertentu agar efektif untuk dipartisipasikan.

5. Pelaku partisipasi haruslah berhubungan agar saling tukar ide.

6. Tidak ada pihak-pihak yang merasa terancam dengan adanya

partisipasi itu.

7. Partisipasi agar efektif jika didasari atas asas-asas adanya kebebasan

kerja.

b. Macam-Macam Partisipasi

Menurut Sundariningrum dalam Sugiyah (2010:38) mengklasifikasikan

partisipasi menjadi dua berdasarkan cara keterlibatannya, yaitu:

1. Partisipsai langsung

Page 15: BAB II LANDASAN TEORI A. 1. a. Pengertian Kegiatan ...abstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/A121308062_bab1.pdf · semangat perjuangn para pahlawan bangsa. ... 8. Peringatan hari-hari

23

Partisipasi yang terjadi apabila individu menampilkan kegiatan

tertentu dalam proses partisipasi. Partisipasi ini terjadi apabila setiap

orang dapat mengajukan pandangan, membahas pokok

permasalahan, mengajukan keberatan terhadap keinginan orang lain

atau terhadap ucapannya.

2. Partisipasi tidak langsung

Partisipasi yang terjadi apabila individu mendelegasikan hak

partisipasinya pada orang lain.

c. Manfaat Partisipasi

Menurut Pariatra Westra dalam Widi Astuti (2008:14) manfaat

partisipasi adalah:

1. Lebih mengemukakan diperolehnya keputusan yang benar.

2. Dapat digunakan kemampuan berpikir kreatif dari para anggotanya.

3. Dapat mengendalikan nilai-nilai martabat manusia, motivasi serta

membangun kepentingan bersama.

4. Lebih mendorong orang untuk bertanggung jawab.

5. Lebih memungkinkan untuk mengikuti perubahan.

Pendapat lain dikemukakan oleh Burt K. Schalan dan Roger (Widi

Astuti, 2008:14) bahwa manfaat dari partisipasi adalah:

1. Lebih banyak komunikasi dua arah.

2. Lebih banyak bawahan mempengaruhi keputusan.

3. Manajer dan partisipasi kurang bersikap agresif.

Page 16: BAB II LANDASAN TEORI A. 1. a. Pengertian Kegiatan ...abstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/A121308062_bab1.pdf · semangat perjuangn para pahlawan bangsa. ... 8. Peringatan hari-hari

24

4. Potensi untuk memberikan sumbangan yang berarti dan positif,

diakui

5. dalam derajat lebih tinggi.

Sedangkan menurut pendapat Keith Davis (1985: 186) (dalam

Suryosubroto, 2009:296) mengemukakan manfaat prinsipil dari partisipasi,

yaitu:

1. Lebih memungkinkan diperolehnya keputusan yang benar.

2. Dapat digunakan kemampuan berfikir kreatif dari para anggotanya.

3. Dapat mengendalikan nilai-nilai martabat manusia, motivasi

sertamembangun kepentingan bersama.

4. Lebih mendorong orang untuk bertanggung jawab.

5. Lebih memungkinkan untuk mengikuti perubahan-perubahan.

Dari pendapat-pendapat diatas tentang partisipasi, dapat disimpulkan

bahwa partisipasi memberi manfaat-manfaat yang penting untuk keberhasilan

dari progam yang direncanakan, yaitu :

1. Lebih memungkinkan diperolehnya keputusan yang benar karena

banyaknya sumbangan yang berarti dan positif.

2. Mengedepankan komunikasi dua arah sehingga baik bawahan

maupun atasan memiliki kesempatan yang sama dalam mengajukan

pemikiran.

3. Mendorong kemampuan berpikir kreatif demi kepentingan bersama.

4. Pengembangan potensi diri dan kreativitas.

Page 17: BAB II LANDASAN TEORI A. 1. a. Pengertian Kegiatan ...abstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/A121308062_bab1.pdf · semangat perjuangn para pahlawan bangsa. ... 8. Peringatan hari-hari

25

5. Adanya penerimaan yang lebih besar terhadap perintah yang

diberikan dan adanya perasaan diperlukan.

6. Melatih untuk bertanggung jawab dan mendorong untuk membangun

kepentingan bersama.

d. Faktor-faktor yang mempengaruhi siswa dalam kegiatan

Ekstrakurikuler

Pada dasarnya banyak faktor yang mempengaruhi derajat partisipasi

seseorang yang tercermin dalam prilaku dan aktifitasnya dalam suatu

kegiatan. Faktor yang mempengaruhi derajat partisipasi antara lain

pendidikan, penghasilan dan pekerjaan anggota masyarakat dalam hal ini

orang tua siswa.

Dikemukakan oleh Noeng Moehajir (1980:135) (dalam Suryosubroto,

2009:298), bahwa tumbuhnya pertisipasi dapat dilihat dari derajat

partisipasinya, yaitu:

1. Partisipasi tanpa mengenal objek partisipasi yang berpartisipasi

karena diperintahkan untuk ikut.

2. Berpartisipasi karena yang bersangkutan telah mengenal ide baru

tersebut, ada daya tarik dari objek dan ada minat dari subjek.

3. Berpartisipasi karena yang bersangkutan telah melihat lebih detail

tentang alternatif pelaksanaan dan penerapan ide tersebut.

Page 18: BAB II LANDASAN TEORI A. 1. a. Pengertian Kegiatan ...abstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/A121308062_bab1.pdf · semangat perjuangn para pahlawan bangsa. ... 8. Peringatan hari-hari

26

4. Berpartisipasi karena yang bersangkutan langsung memanfaatkan ide

dan usaha pembangunan tersebut untuk dirinya, keluarga, dan

masyarakat.

Dengan demikian, kegiatan ekstrakurikuler sebagai organisasi siswa

disekolah agar dapat melibatkan semua siswa disekolah, harus

menyelenggarakan jenis kegiatan yang sesuai dengan kebutuhan siswa dan

memiliki kemanfaatan bagi dirinya sebagai sarana pendewasaan diri dan

penyaluran bakat-bakat potensial mereka, di samping kepala sekolah harus

memerintahkan siswa untuk mengikuti kegiatan ekstrakurikuler yang

diselenggarakan oleh sekolah yang bertujuan mengembangkan program

kegiatan ekstrakurikuler sekolah (Suryosubroto, 2009:299-300).

e. Bentuk-bentuk partisipasi siswa dalam kegiatan Ekstrakurikuler

Bentuk partisipasi siswa dalam kegiatan Ekstrakurikuler antara satu

dengan yang lainya pasti berbeda, baik dari usaha maupun dari cara untuk

mencapai tujuan yang diharapkan. Menurut Dusseldrop seperti yang dikutip

oleh Subandiyah (1990) (dalam Suryosubroto, 2009: 300) kegiatan

ekstrakurikuler siswa pada intinya terdiri atas:

1. Mendatangi pertemuan.

2. Melibatkan diri dalam diskusi.

3. Melibatkan diri dalam aspek organisasi dari proses partisipasi,

misalnya: mengikuti kegiatan yang dilaksanakan, menyelenggarakan

pertemuan kelompok.

Page 19: BAB II LANDASAN TEORI A. 1. a. Pengertian Kegiatan ...abstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/A121308062_bab1.pdf · semangat perjuangn para pahlawan bangsa. ... 8. Peringatan hari-hari

27

4. Mengambil bagian dalam proses keputusan dengan cara menyatakan

pendapat atau masalah, misalnya: tujuan yang harus dicapai oleh

kelompok, cara mencapai tujuan, mengalokasikan sumber yang

langka, pemilihan perorangan yang mewakili kelompok, penilaian

efektivitasefisiensi, dan relevansi kegiatan.

5. Ikut serta memanfaatkan hasil program misalnya: ikut serta dalam

latihan atau ikut serta dalam memanfaatkan keuntungan.

Sedangkan Jumrowi yang dikutip oleh Subandiyah (1990:14) (dalam

Suryosubroto, 2009:301) mengemukakan bahwa bentuk partisipasi dalam

suatu kegiatan ekstrakurikuler meliputi:

1. Partisipasi dalam memberikan buah pikir.

2. Partisipasi tenaga.

3. Partisipasi harta benda.

4. Partisipasi harta benda yang diberikan.

5. Partisipasi sosial yang diberikan sebagai kedekatan hati.

Menurut Suryosubroto (2009:302), unutk mengukur partisipasi siswa

dalam kegiatan Ekstrakurikuler ditentukan oleh :

1. Tingkat kehadiran dalam pertemuan.

2. Jabatan yang dipegang.

3. Pemberian saran, usulan, kritik, dan pendapat bagi

peningkatanorganisasi.

4. Kesediaan anggota untuk berkorban.

5. Motivasi anggota.

Page 20: BAB II LANDASAN TEORI A. 1. a. Pengertian Kegiatan ...abstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/A121308062_bab1.pdf · semangat perjuangn para pahlawan bangsa. ... 8. Peringatan hari-hari

28

f. Pembina Kegiatan Ekstrakurikler

Begitu banyak kegunaan dari kegiatan Ekstrakurikuler untuk menunjang

tercapainya tujuan pendidikan yang diinginkan. Tetapi, mengatur siswa dalam

jumlah besar akan sulit dilakukan. Apalagi diluar dari jam pelajaran. Maka

dari itu diperlukan pengelolaan kegiatan Ekstrakurikuler yang baik, khsusnya

pengaturan siswa, peningkatan disiplin siswa dan semua petugas.

Dengan demikain diperlukan diperlukan manajemen yang lebih baik lagi

agar tidak menggangu kegiatan intrakurikuler. Untuk jenis kegiatan

Ekstrakurikuler yang berkaitan dengan pelajaran yaitu olahraga, musik, seni

tari dan sebagainya, sekolah dapat memanfaatkan guru bidang study

disekolah tersebut.

Tugas seorang pembina kegiatan Ekstrakurikuler seperti yang

diungkapkan oleh Made Pidarta (2009) dalam bukunya Supervisi Pendidikan

Kontekstual dikatakan sebagai berikut :

1. Tugas mengajar

a. Merencanakan aktivitas

b. Membimbing aktivitas

c. Mengevaluasi

2. Ketatausahaan

a. Mengadakan presensi

Page 21: BAB II LANDASAN TEORI A. 1. a. Pengertian Kegiatan ...abstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/A121308062_bab1.pdf · semangat perjuangn para pahlawan bangsa. ... 8. Peringatan hari-hari

29

b. Menerima dan mengatur keuangan

c. Mengumpulkan nilai

d. Memberikan tanda penghargaan

3. Tugas-tugas umum

Tugas umum dari seorang guru atau pembina Ekstrakurikuler yaitu

mengadakan pertandingan, pertunjukan, perlombaan, dan lain-lain

dengan maksud dan tujuan yang telah di tentukan.

Sebelum memulai pembinaan, seorang guru/pelatih kegiatan

Ekstrakurikuler harus memiliki suatu progam latihan yang akan dilaksanakan

dalam pembinaannya. Penyusunan progam ini dimaksudkan agar seorang

guru/pelatih mempunyai pedoman yang jelas dalam menjalankan kegiatan

Ekstrakurikuler. Penyusunan Progam latihan dilakukan setiap semester.

Selain berguna untuk guru juga diperlukan saat kepala sekola melakukan

supervisi.

Pembinaan kegiatan ekstrakurikuler dapat berbeda antara sekolah satu

dengan sekolah lain. Tetapi para guru/pelatih harus memperhatikan hal-hal

sebagai berikut :

1. Kegiatan harus dapat meningkatkan pengayaan siswa yang beraspek

kognitif, afektif, dan psikomotor.

2. Memberikan tempat serta penyaluran bakat dan minat sehingga

siswa akan terbiasa dengan kesibukan-kesibukan yang bermakna.

Page 22: BAB II LANDASAN TEORI A. 1. a. Pengertian Kegiatan ...abstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/A121308062_bab1.pdf · semangat perjuangn para pahlawan bangsa. ... 8. Peringatan hari-hari

30

3. Adanya perencanaan dan persiapan serta pembinaan yang

telahdiperhitungkan masak-masak sehingga program ekstrakurikuler

mencapaitujuan.

4. Pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler oleh semua atau sebagai siswa.

Setelah program selesai, pembina perlu mengadakan evaluasi. Evaluasi

ini dimaksudkan untuk mengetahui kemanfaatan program bagi siswa maupun

bagi sekolah, hemat biaya atau tidak, dan sebagainya. Hasil evaluasi ini

bermanfaat bagi pengambil keputusan untuk menentukan perlu tidaknnya

suatu program ekstrakurikuler dilanjutkan (Suryosubroto, 2009: 302-305).

g. Sarana dan Prasarana

1. Sarana

Keberhasilan suatu progam latihan tidak lepas dari ketersediaan sarana

dan prasarana yang memadai. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia

(2005: 999) menyatakan bahwa sarana adalah segala sesuatu yang dapat

dipakai sebagai alat dalam mencapai maksud atau tujuan.

2. Prasarana

Menurut Soepartono (2000: 5) mengemukakan bahwa prasarana berarti

“segala sesuatu yang merupakan penunjang terselenggaranya suatu proses

(usaha atau pembangunan).” Dalam olahraga prasarana didefinisikan sebagai

sesuatu yang mempermudah atau memperlancarmtugas dan memiliki sifat

yang relatif permanen. Salah satu sifat tersebut adalah susah dipindahkan.

Page 23: BAB II LANDASAN TEORI A. 1. a. Pengertian Kegiatan ...abstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/A121308062_bab1.pdf · semangat perjuangn para pahlawan bangsa. ... 8. Peringatan hari-hari

31

Dan menurut Depdiknas (2001: 28) menyatakan bahwa prasarana

pendidikan adalah fasilitas yang mendukung keterlaksanaan kegiatan

pendidikan seperti gedung dan benda yang tidak dapat dipindahkan lainya.

h. Pendanaan

Dana merupakan salah satu sarana yang menentukan lancar atau tidaknya

pelaksanaan kegiatan Ekstrakurikuler. Dana kegiatan Ekstrakurikuler dapat

diartikan dana yang disediakan oleh masing-masing sekolah untuk

terlaksananya kegiatan Ekstrakurikuler di sekolahan tersebut.

Menurut Undang-undang Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 1989 bab

VIII pasal 33-36 mengenai sumber daya pendidikan. Menerangkan bahwa

dana pendidikan berasal dari :

1. APBN dan APBD merupakan biaya langsung yang terkait dengan

penggajian guru, administrator, staf sekolah, pembelian peralatan,

materi pelajaran dan gedung sekolah. Dana pendidikan selain gaji

dan biaya pendidikan kedinasan dialokasikan minimal 20% dari

APBD. Dana APBD berasal dari APBD Provinsi dan APBD

Kabupaten/Kota. Dana tersebut tergantung pada kemampuan

keuangan pemerintah setempat dan daerah lain. Dana pendidikan

yang berasal dari APBD diperuntukkan sama dengan dana yang

berasal dari APBN, yakni bisa untuk pendanaan rutin dan untuk

pendanaan pembangunan, tergantung pada kebutuhan sekolah.

Untuk pendanaan rutin contohnya membayar gaji guru bantu/tenaga

Page 24: BAB II LANDASAN TEORI A. 1. a. Pengertian Kegiatan ...abstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/A121308062_bab1.pdf · semangat perjuangn para pahlawan bangsa. ... 8. Peringatan hari-hari

32

honorer. Untuk pendanaan pembangunan direalisasikan untuk

rehabilitasi gedung, sarana olahrada dan sejenisnya. Dana APBN

pun dapat digunakan untuk Bantuan Operasional Sekolah (BOS)

yang setiap daerah mendapatkan jatah yang sama dan dana APBD

digunakan untuk Bantuan Operasional Pembangunan (BOP).

Sedangkan dana rutin, yaitu dana yang dipakai membiayai kegiatan

rutin seperti tambahan gaji guru, pendidikan, penelitian, pengabdian

masyarakat, biaya pemeliharaan, dsb.

2. Dana Penunjang Pendidikan berupa beasiswa yang diterima oleh

peserta didik untuk menunjang biaya pendidikannya.

3. Dana dari Masyarakat yang berupa bantuan/sumbangan BP3

(sekarang menjadi SPP) yaitu dana untuk peserta didik seperti untuk

pembayaran seragam, buku, ATK, transport. Selain sumbangan SPP

juga ada dana pembangunan, ialah dana yang dipakai membiayai

pembangunan dalam berbagai bidang seperti sarana prasarana, alat

belajar, media, dsb.

4. Sumbangan dari Pemerintah Daerah setempat ialah sumbangan yang

diterima oleh sekolah dari pemerintah daerah setempat dimana

sekolah tersebut berada.

5. Bantuan lain-lain adalah bantuan yang diterima oleh sekolah dari

berbagai pihak selain APBN dan APBD, Dana Penunjang

Pendidikan, Dana dari Masyarakat, Sumbangan dari Pemerintah

Page 25: BAB II LANDASAN TEORI A. 1. a. Pengertian Kegiatan ...abstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/A121308062_bab1.pdf · semangat perjuangn para pahlawan bangsa. ... 8. Peringatan hari-hari

33

Daerah setempat. Bantuan tersebut berasal dari kerjasama sekolah

dengan instansi lain atau yang sejenis. Diantaranya ialah bantuan

yang berasal dari luar negeri.

Semua dana yang masuk harus dipergunakan dengan baik untuk

terlaksanya kegiatan Ekstrakurikuler yang baik. Pememimpin dalam hal ini

harus mampu mengatur dan menjalankan kebijakan agar semua dana dapat

dimanfaatkan secara efektif dan efisien.

i. Strategi pembinaan dan pengembangan pendidikan jasmani

Pembinaan dan pengembangan pendidikan jasmani adalah suatu proses

pendidikan dan pembudayaan untuk meningkatkan mutu pendidikan jasmani

yang dilaksanakan melalui jalur pendidikan sekolah dan luar sekolah

(Depdikbud 1998:5 dalam Aris Santoso). Tujuan yang terkandung dalam

pembinaan dan pengembangan pendidikan jasmani adalah peningkatan

kualitas sumberdaya manusia yang memiliki kemampuan untuk mendukung

peningkatan produktivitas kerja, prestasi belajar, dan ketahanan sosial.

j. Penyusunan progam kegiatan Ekstrakurikuler

Penyusunan program ekstrakulikuler adalah suatu aktifitas yang di

maksud memilih kegiatan-kegiatan yang sudah didefinisi sesuai dengan

langkah kebijakan. Pemilihan demikian harus dilakukan karena tidak semua

kegiatan yang diidentifikasi tersebut nantinya dapat di laksanakan dengan

perkataan lain, penyusunan program berarti seleksi atas kegiatan-kegiatan

yang sudah diidentifikasi dalam kebijakan.

Page 26: BAB II LANDASAN TEORI A. 1. a. Pengertian Kegiatan ...abstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/A121308062_bab1.pdf · semangat perjuangn para pahlawan bangsa. ... 8. Peringatan hari-hari

34

Menurut Suharsimi Arikunto (1988:57) yang di maksud dengan program

Ekstrakulikuler ialah sederetan kegiatan yang akan dilaksanakan untuk

mencapai tujuan tertentu. Program tidak terlepas dari strategi utama

sekolah/Madrasah yang telah ditetapkan sebelumnya. Rencana program

meliputi program kerja untuk mengimplementasikan sasaran sebagai nama

yang dimaksud oleh kebijakan organisasi. Maka rancangan program

didasarkan atas visi, misi, tujuan, sasaran, dan kebijaksanaan yang ada

hubungannya dengan segala aspek. Program adalah unsur pertama yang harus

ada demi terciptanya suatu kegiatan.

k. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kegiatan Ekstrakurikuler

Banyak faktor yang mempengaruhi keberhasilan kegiatan

Ekstrakurikuler, yaitu :

1. Guru/Pelatih

Kemampuan guru/pelatih dalam kegiatan Ekstrakurikuler sangat penting,

karena seorang guru/pelatih tidak hanya tentang meningkatkan kemampuan

fisik dari anak didiknya saja tetapi juga harus melihat aspek lain seperti

halnya psikologis, sosiologis dan lain sebagainya. Maka dari itu seorang

guru/pelatih juga harus menguasai pengetahuan khusus. Seperti yang di

ungkapkan oleh Ucup Yusuf, dkk (2000: 16) pengetahuan tersebut antara lain

“tentang ruang lingkup, tujuan secara sistem latihan, prinsip-prinsip

latihan,faktor-faktor latihan, komponen-komponen latihan, perencanaan dan

Page 27: BAB II LANDASAN TEORI A. 1. a. Pengertian Kegiatan ...abstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/A121308062_bab1.pdf · semangat perjuangn para pahlawan bangsa. ... 8. Peringatan hari-hari

35

penyusunan serta evaluasi program latihan, kemampuan-kemampuan

biomotorik dan pengembangannya”.

Menurut Sukadiyanto (2002: 4) bahwa “pelatih adalah seseorang yang

memiliki kemampuan profesional untuk membantu mengungkapkan potensi

olahragawan menjadi kemampuan yang nyata secara optimal dalam waktu

relatif singkat.” Untuk itu tugas utama pelatih adalah membimbing

olahragawan dan membantu mengungkap kampotensi yang dimiliki

olahragawan sehingga olahragawan dapat mendiri sebagai peran utama

mengaktualisasikan akumulasi hasil latihan dalam kancah pertandingan.

Untuk tercapainya tujuan dari kegiatan Ekstrakurikuler yang diinginkan

keberadaan pelatih yang baik sangat diharuskan. Pelatih dituntut untuk bisa

membimbing para siswa agar bisa berkembang sesuai dengan yang

diharapkan sekolah.

2. Jadwal pelaksanaan Kegiatan Ekstrakurikuler

Waktu pelaksanaan kegiatan Ekstrakurikuler sangat penting untuk

keberhasilan kegiatan ini. Untuk mendapat hasil yang maksimal diperlukan

waktu yang cukup agar guru/pelatih dapat memberikan materi kepada siswa.

3. Sarana dan Prasarana

a. Sarana

Menurut Soepartono (2000: 6), sarana pendidikan jasmani merupakan

terjemahan dari “Facilitie”, sesuatu yang dapat digunakan dan dimanfaatkan

Page 28: BAB II LANDASAN TEORI A. 1. a. Pengertian Kegiatan ...abstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/A121308062_bab1.pdf · semangat perjuangn para pahlawan bangsa. ... 8. Peringatan hari-hari

36

dalam pelaksanaan kegiatan olahraga atau pendidikan jasmani. Sarana

olahraga dapat dibedakan menjadi dua kelompok yaitu :

1. Peralatan (apparatus)

Peralatan adalah sesuatu yang digunakan, contoh : palang tunggal, palang

sejajar, gelang-gelang, dan lain-lain.

2. Perlengkapan (device)Terdiri dari :

a. Pertama, sesuatu yang melengkapi kebutuhan prasarana,

misalnya: net, bendera untuk tanda, garis batas.

b. Kedua, sesuatu yang dapat dimainkan atau dimanipulasi

dengan tangan atau kaki, misalnya : bola, raket, pemukul.

Sedangkan menurut Agus Suryobroto (2004:4), sarana atau alat adalah

segala sesuatu yang diperlukan dalam pembelajaran pendidikan jasmani,

olahraga dan kesehatan, yang mudah dibawa, dan dapat dipindahkan oleh

pelakunya atau siswa.

Dari pendapat ahli diatas dapat disimpulkan bahwa sarana adalah alat

yang digunakan sebagai penunjang kegiatan Ekstrakurikuler yang dapat

dipindahkan, harga lebih murah dan dapat di ubah sesuai kebutuhan siswa.

b. Prasarana

Secara umum prasarana berarti segala sesuatu yang merupakan

penunjang terselenggaranya suatu proses (usaha atau pembangunan). Menurut

Agus Suryobroto (2004: 4), prasarana atau perkakas adalah segala sesuatu

Page 29: BAB II LANDASAN TEORI A. 1. a. Pengertian Kegiatan ...abstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/A121308062_bab1.pdf · semangat perjuangn para pahlawan bangsa. ... 8. Peringatan hari-hari

37

yang diperlukan dalam pembelajaran pendidikan jasmani, olahraga dan

kesehatan, mudah dipindah tetapi berat.

Dan menurut Menurut Soepartono (2000: 4), prasarana atau fasilitas

adalah segala sesuatu yang diperlukan dalam pembelajaran pendidikan

jasmani, olahraga dan kesehatan, bersifat permanen atau tidak dapat dipindah-

pindahkan.

Fasilitas-fasilitas yang ada haruslah memenuhi standart pemakaian antara

lain : ukuran sesuai kebutuhan, bersih, sirkulasi udara baik, pencahayaan

cukup, kebersihan dijaga, dan tidak membahayakan saat digunakan. Hal ini

sesuai dengan yang diutarakan oleh Agus Suryobroto (2004: 16), persyaratan

sarana prasarana pendidikan jasmani adalah :

1. Aman, aman merupakan syarat paling utama yaitu sarana dan

prasarana pendidikan jasmani harus terhindar dari unsur bahaya.

2. Mudah dan murah, sarana dan prasarana pendidikan jasmani mudah

didapat/disiapkan/diadakan dan jika membeli tidak mahal harganya,

tetapi juga tidak mudah rusak.

3. Menarik, sarana dan prasarana pendidikan jasmani dapat menarik

perhatian siswa sehingga siswa merasa senang dalam

penggunaannya.

4. Memacu untuk bergerak, denganadanya sarana dan prasarana

tersebut maka siswa terpacu untuk bergerak.

Page 30: BAB II LANDASAN TEORI A. 1. a. Pengertian Kegiatan ...abstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/A121308062_bab1.pdf · semangat perjuangn para pahlawan bangsa. ... 8. Peringatan hari-hari

38

5. Sesuai dengan kebutuhan, dalam penyediaannya seharusnya

disesuaikan dengan kebutuhan ataupun penggunaannya. Siswa SD

berbeda dengan siswa SMP, siswa SMP berbeda dengan siswa SMA

dan seterusnya. Misalnya, bola sepak untuk siswa SD mestinya akan

cenderung lebih empuk dan ringan dibandingkan dengan bola sepak

untuk siswa SMP atau SMA.

6. Sesuai dengan tujuan, jika sarana dan prasarana digunakan untuk

mengukur keseimbangan maka akanberkaitan dengan lebar tumpuan

dan tinggi tumpuan.

7. Tidak mudah rusak, sarana dan prasarana tidak mudah rusak

meskipun harganya murah.

8. Sesuai dengan lingkungan, sarana dan prasarana pendidikan jasmani

hendaknya disesuaikan dengan situasi dan kondisi lingkungan

sekolah, misalnya, sarana dan prasarana yang cocok untuk lapangan

lunaktetapi digunakan untuk lapangan keras, jelas hal ini tidak

cocok.

Dari pendapat para ahli diatas dapat disimpulkan, prasarana adalah

segala sesuatu yang digunakan untuk menunjang kegiatan dan sifatnya

permanen atau susah dipindahkan.

Page 31: BAB II LANDASAN TEORI A. 1. a. Pengertian Kegiatan ...abstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/A121308062_bab1.pdf · semangat perjuangn para pahlawan bangsa. ... 8. Peringatan hari-hari

39

4. Lingkungan

Menurut Uttoro (2007:23) Keadaan lingkungan dapat dibagi dua macam

yaitu lingkungan sekitar dan lingkungan disebabkan faktor musim dan iklim.

Lingkungan sekitar yang dimaksud adalah ligkungan sekitar sekolah dan

lingkungan sekitar siswa. Lingkungan sekitar sekolah dapat berpengaruh

terhadap prestasi siswa, contoh lingkungan sekitar sekoah adalah kebersihan,

kenyamanan dan keamanan sekolah.

Sedangkan lingkungan akibat faktor musim dan iklim adalah keadaan

cuaca. Seperti hujan, mendung, panas. Dengan keadaan lingkngan yang baik

maka prestasi yang diharapkan akan bisa tercapai.

l. Hambatan Kegiatan Ekstrakurikuler

Dari penjalasan yang dijabarkan diatas memberikan petunjuk betapa

penting serta kompleksnya kegiatan Ekstrakurikuler sebagai pendukung

kegiatan kurikuler dan sebagai ajang pembibitan atlet. Tetapi semua itu tidak

lepas dari permasalahan-permasalahan atau hambatan-hambatan yang

dihadapi dalam pembinaan kegiatan Estrakurikuler.

Menurut Drs. Slameto ( 2010 : 54) faktor-faktor yang mempengaruhi

pembelajaran digolongkan menjadi faktor intern dan faktor ekstern, yaitu :

1. Faktor yang ada dalam diri individu yang sedang belajar (intern).

Faktor intern terbagi menjadi (1) faktor jasmaniah (faktor kesehatan,

Page 32: BAB II LANDASAN TEORI A. 1. a. Pengertian Kegiatan ...abstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/A121308062_bab1.pdf · semangat perjuangn para pahlawan bangsa. ... 8. Peringatan hari-hari

40

cacat tubuh), (2) faktor psikologis (inteligensi, perhatian, minat,

bakat, motif, kematangan, kesiapan), (3) faktor kelelahan.

2. Faktor yang ada di luar individu (ekstern). Faktor ekstern terbagi

menjadi (1) faktor keluarga (cara orang tua mendidik, keadaan

ekonomi keluarga, suasana rumah), (2) faktor sekolah (metode

mengajar, disiplin sekolah, kurikulum), (3) faktor masyarakat (bentuk

kehidupan masyarakat, teman bergaul), (4) faktor lingkungan.

B. Penelitian Relevan

1. Mahmud, Achmad (2013) Pengelolaan Pembelajaran Pendidikan Jasmani,

Olahraga Dan Kesehatan Berbasis Prestasi Ekstrakurikuler Di SMK Negeri

1 Purworejo. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan (1) karakteristik

perencanaan pembelajaran Penjasorkes Berbasis prestasi Ekstrakurikuler di

SMK Negeri 1 Purworejo (2) Karakteristik Materi Pembelajaran Penjasorkes

Berbasis prestasi Ekstrakurikuler di SMK Negeri 1 Purworejo; (3)

Karakteristik aktivitas (interaksi) belajar mengajar siswa dan guru dalam

pembelajaran Penjasorkes Berbasis prestasi Ekstrakurikuler di SMK Negeri 1

Purworejo; (4) Karakteristik media pembelajaran Penjasorkes berbasis

prestasi Ekstrakurikuler di SMK Negeri 1 Purworejo; (5) karakteristik sistem

evaluasi pembelajaran Penjasorkes Berbasis prestasi Ekstrakurikuler di SMK

Negeri 1 Purworejo. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan

desain etnogarfi. Nara sumber dalam penelitian adalah kepala sekolah,guru

penjasorkes dan siswa. Metode pengumpulan data menggunakan wawancara

Page 33: BAB II LANDASAN TEORI A. 1. a. Pengertian Kegiatan ...abstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/A121308062_bab1.pdf · semangat perjuangn para pahlawan bangsa. ... 8. Peringatan hari-hari

41

mendalam, observasi, dan dokumentasi. Analisis data menggunakan model

interaktif. Thesis thesis, Universitas Muhammadiyah Surakarta.

2. Rendy Hatdyan M (2009) Hubungan Tingkat Partisipasi Dalam

Ekstrakurikuler Olahraga Dengan Keterampilan Sosial Siswa Di SMP Negeri

1 Cisolok. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan tingkat

partisipasi dalam ekstrakurikuler olahraga dengan keterampilan sosial siswa

dan untuk mengetahui seberapa besar hubungan tingkat partisipasi dalam

ekstrakurikuler olahraga dengan keterampilan sosial siswa di SMPN 1

Cisolok. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode deskriptif

dengan populasi yaitu siswa yang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler

olahraga di SMPN 1 Cisolok sebanyak 120 orang siswa, dan sampelnya

diambil secara random sebanyak 30 orang siswa. Instrumen penelitian berupa

angket. Data yang diperoleh dianalisis secara statistik dan juga grafik. Dari

pengolahan data statistik diperoleh nilai persentase untuk tiap variabel,

simpangan baku, variansi, normalitas, serta uji t untuk menguji data yang

telah diperoleh. Analisis grafik menunjukkan dengan jelas adanya persentase

yang diperoleh dari hubungan tingkat partisipasi dalam ekstrakurikuler

olahraga dengan keterampilan sosial siswa di SMPN 1 Cisolok. Hasil

pengolahan dan analisis mendeskripsikan bahwa terdapat hubungan yang erat

Tingkat Partisipasi dalam Ekstrakurikuler Olahraga, dengan Keterampilan

Sosial Siswa khususnya di SMPN 1 Cisolok. Jurnal. Universitas Pendidikan

Indonesia.

Page 34: BAB II LANDASAN TEORI A. 1. a. Pengertian Kegiatan ...abstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/A121308062_bab1.pdf · semangat perjuangn para pahlawan bangsa. ... 8. Peringatan hari-hari

42

C. Kerangka Pemikiran

EVALUASI KEGIATAN EKSTRAKURIKULER PADA PENDIDIKAN

JASMANI SMP SE-KAB. SRAGEN

Gambar 2.1. Kerangka Pemikiran

SMP KABUPATEN SRAGEN EKSTRAKURIKULER OLAHRAGA

EVALUASI

PARTISIPASI SISWA

PEMBINAAN

SARANA PRASARANA

PENDANAAN

PELATIH

KEGIATAN

EKSTRAKURIKULER

HAMBATAN