bab ii landasan teori 2.1. tinjauan...
TRANSCRIPT
6
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. Tinjauan Pustaka
2.1.1. Konsep konsumen
Menutut Ihalauw (2000 : 32) konsep adalah unsur dasar yang
dipergunakan untuk membentuk teori. Selain itu, konsep juga
berfungsi sebagai landasan berpijak bagi peneliti dalam melakukan
penelitiannya. Konsumen adalah setiap orang memakai barang atau
jasa yang tersedia di masyarakat baik bagi kepentingan diri sendiri,
keluargaorang lain, maupun mahluk hidup lain, dan tidak untuk
diperdagangkan.
2.1.2. Konsep Kepuasan
Menutut Ihalauw (2000 : 32) konsep adalah unsur dasar yang
dipergunakan untuk membentuk teori. Selain itu, konsep juga
berfungsi sebagai landasan berpijak bagi peneliti dalam melakukan
penelitiannya. Konsep kepuasan konsumen menurut menutur Nigel
Hill dalam bukunya yang berjudul ”handbook of Customer Satisfaction
Measurement” adalah persepsi konsumen tentang apa yang diterima
sama dengan atau melebihi harapannya (Hill, Nigel, 1994 : 4).
Kepuasan adalah semacam langkah perbandingan antara pengalaman
dengan hasil evakuasi, yang dapat menghasilkan sesuatu yang nyaman
7
secara rokhani, bukan hanya nyaman karena dibayangkan atau
diharapkan puas atau tidak puas bukan merupakan emosi melainkan
sesuatu hasil dari evakuasi dari emosi. Kepuasan konsumen adalah
perasaan senang atau kecewa seseorang yang berasal dari
perbandingan antara kesannya terhadap kinerja atau hasil suatu produk
dan harapan-harapannya (Kotler, 2003 : 61). Dari teori-teori diatas
dapat disimpulkan dahwa konsumen pada umumnya menghaparapkan
untuk produk berupa barang barang atau jasa yang dibelinya dapat
diterima dan dinikmati dengan layanan yangt baik dan memuaskan,
sehingga kepuasan konsumen dapat membentuk persepsi dan
selanjutnya dapat memposisikan produk perusahaan di benak mereka.
2.1.3. Kepuasan Konsumen
Kepusan konsumen adalah perasaan seseorang yang puas
atau kecewa setelah membandingkan kenyataan dan hararapan yang
diterima dari suatu produk (kotler, 2003 : 36). Sedangkan menurut
Jonh C. Mowen (2002:89) kepuasan konsumen didefinisikan sebagai
keseluruhan sikap yang ditunjukkan konsumen atas barang atau jasa
setelah mereka memperoleh dan menggunakannya. Ini merupakan
penilaian evaluatif pasca pemilihan yang disebabkan oleh seleksi
pembelian khusus dan pengalaman menggunakan atau mengkonsumsi
barang atau jasa tersebut.
8
Konsumen akan merasa puas apabila mereka mendapatkan
apa yang mereka inginkan baik itu sebuah produk atau jasa, sebaliknya
konsumen akan merasa tidak puas apabila mereka mendapatkan
produk atau pelayanan yang tidak sesuai dengan yang mereka
harapkan. Karena kepuasan konsumen sangat berpengaruh terhadap
loyalitasn maka perusahaan merasa perlu untuk mempertahankan
pelanggannya yaitu dengan cara memberikan potongan harga dan
pelayanan yang lebih baik dari pada pesaing, sehingga pelanggan
merasa puas dan tidak beralih ke pesaing.
Kepuasan adalah hal yang sangat penting, konsumen akan
mengevaluasi apakah layanan yang diberikan memenuhi harapan atau
tidak.Dalam membandingkan antara persepsi atau hasil dari suatu
produk dengan harapan, dapat dijabarkan apabila persepsi dari suatu
produk lebih besar dari harapan, maka hal itu menandakan bahwa
konsumen sangat puas terhadap produk yang ditawarkan, apabila
persepsi suatu produk sama dengan harapan, maka hal itu menandakan
bahwa konsumen cukup puas terhadap produk yang ditawarkan dan
apabila persepsi produk lebih kecil dari harapan maka hal itu
menandakan bahwa konsumen tidak puas terhadap produk yang
ditawarkan.
Konsumen yang tidak puas tersebut akan meninggalkan
produk atau layanan yang diberikan dan mereka akan cenderung
menceritakan kepada orang lain tentang keburukan produk atau
9
layanan, sehigga akan memberi dampak negatif pada nama dan citra
perusahaan. Sebaliknya, jika konsumen merasa puas maka selanjutnya
konsumen menunjukkan loyalitasnya kepada perusahaan dan
konsumen juga cenderung mengatakan sesuatu yang serba baik kepada
orang lain tentang barang dan jasa perusahaan sehingga nama dan citra
perusahaan menjadi baik.
Persepsi konsumen terhadap kualitas layanan, yang dimaksut
persepsi konsumen terhadap kualitas layanan adalah tingkat pernyataan
pendapat pengguna jasa terhadap keramahan petuga, kelengkapan dan
kecepatan pelayanan pada toko.
2.1.3.1. Pelayanan
Pelayanan merupakan hal yang sering dijumpai dalam
kehidupan sehari-hari, misalnya saja pelayanan komunikasi,
hiburan, pendidikan, restoran, dan masih banyak yang lainnya.
Sekarang pelanggan bukan semata-mata membeli barang atau
jasa, namun mereka juga memberi manfaat yang diberikan oleh
barang dan jasa yang bersangkutan. Menurut Kotler (2000:48)
definisi pelayanan adalah kegiatan atau manfaat yang
ditawarkan oleh suatu pihak lain yang pada dasarnya tidak
berwujut dan tidak menghasilkan kepemilikan, yang pada
dasarnya tidak berwujud dan tidak mengakibatkan kepemilikan
apapun. Produksinya dapat dikaitkan atau tidak dikaitkan pada
satu produk fisik. Pelayanan merupakan perilaku produsen
10
dalam rangka memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen
demi tercapainya kepuasan pada konsumen itu sendiri.
Pelayanan secara tidak langsunsung mempengaruhi
Marketshare perusahaan karena bisa menjadi nilai pemuas yang
membedakan total perusahaan dengan persaingan.
Dalam bisnis sikap dan pelayanan kontak personal
merupakan aspek yang sangat penting dalam meningkatkan
penjualan. Kualitas pelayanan akan memberikan nilai tambah
yang positif dimata konsumen. Setiap toko memerlukan
pelayanan yang unggul yakni suatu sikap atau cara karyawan
dalam melayani konsumen secara memuaskan. Menurut Endar
Sugiarto (2002:42) agar loyalitas pelanggan semakin melekat
erat dan pelanggan tidak berpaling pada pelayanan lain,
penyedia jasa perlu menguasai lima unsur CTARN
(Cepat,Tepat, Aman, Ramah tamah, Nyaman).
1. Kecepatan.
Kecepatan disini adalah waktu yang digunakan dalam
melayani konsumen minimal sama dengan batas waktu
dalam standar pelayanan yang ditentukan oleh perusahaan.
Bila pelanggan menetapkan pembeli suatu produk, tidak
hanya harga yang dinilai dengan uang tetapi dilihat dari
faktor waktu.
11
2. Ketepatan
Kecepatan tanpa ketepatan bekerja tidak menjamin
kepuasan konsumen, karena tidak dapat memenuhi
keinginan dan harapan konsumen. Oleh karena itu,
ketepatan sangan penting dalam pelayanan.
3. Keamanan
Dalam melayani konsumen para petugas pelayanan harus
memberikan perasaan aman pada konsumen. Tanpa
perasaan aman dihatinya niscahya konsumen akan berpikir
dua kali jika harus kembali ketempat tersebut. Rasa aman
yang dimaksutkan disini adalah selain rasa aman fisik
adalah rasa aman spikis. Denagan adanya keamanan maka
konsumen akan merasa tentram dan mempunyai banyak
kesempatan untuk memilih dan memutuskan apa yang
diinginkan.
4. Keramahan
Dalam dunia pelayanan umumnya masih penggunakan
permasalahan dan mencampuradukkan antara kepentingan
pelayanan dan perasaan sendiri. Jika penjual tersebut
beramah tamah secara profesional terhadap pelanggan
niscahnya perusahaan dapat lebih meningkathasil penjualan
karena kepuasan pelanggan yang akan membuat pelanggan
menjadi loyal.
12
5. Kenyamanan
Rasa nyaman dapat diberikan kepada pelanggan maka
pelanggan akan berulangkali menggunakan atau membeli
jasa/ produk yang ditawarkan. Jika pelanggan merasa
tenang, tentram, dalam proses pelayanan tersebut pelanggan
akan memberikan kesempatan kepada perusahan untuk
memberi produk atau jasa yang ditawarkan, pelanggan akan
lebih leluasa dalam menentukan pilihan sesuai dengan
keinginan.
2.1.3.2. Jenis Produk
Pengertian produk menurut Kotler (1997:120) adalah
setiap apa saja yang ditawarkan di pasar untuk mendapatkan
perhatian, permintaan, pemakaian, dan konsumsi yang dapat
memenuhi keinginan atau kebutuhan. Produk ini meliputi
benda fisik, jasa, orang tempat organisasi dan gagasan-gagasan.
Berdasarkan definisi tersebut dapat dikatakan bahwa konsumen
sebenarnya tidak hanya membeli atribut fisik, tetapi mereka
juga membeli sesuatu yang memuaskan keinginan mereka.
Suatu perusahaan yang mengetahui hal tersebut, tentu tidak
hanya menjual produk itu sendiri, tetapi juga manfaat dari
produk tersebut.
13
Kualitas produk merupakan hal yang perlu mendapat
perhatian utama dari perusahaan atau produsen, mengingat
kualitas produk berkaitan erat dengan masalah kepuasan
konsumen, yang merupakan tujuan dari kegiatan pemasaran
yang dilakukan perusahaan. Setiap perusahaan atau produsen
harus memiliki tngkat kualitas yang akan memantau atau
menunjang untuk meningkatkan atau mempertahankan posisi
produknya dipasar. Kualitas merupakan satu dari alat utama
untuk mencapai posisi produk. Kualitas menyatakan tingkat
kemampuan suatu produk tertentu dalam melaksanakan
fungsinya yang dihapkan (Kotler :125).
Dalam segi pandangan pemasaran, kualitas diukur
dalam ukuran persepsi pembeli tentang mutu/ kualitas produk
yang meliputi warna, rasa, merk, bentuk kemasan, dan lain-
lain. Faktor-faktor yang membentuk produk adalah sebagai
berikut:
1. Kualitas.
Salah satu faktor penting yang dapat membuat konsumen
puas adalah kulitas karena kualitas dapat digunakan
pemasar untuk mengembangkan loyalitas merek dari
konsumennya. kualitas merupakan persepsi konsumen,
maka dapat dikatakan jika kualitas konsumen positif berarti
produk disukai, dan sebaliknya jika negative produk tidak
14
disukai dan tidak akan bertahan lama di pasar (kotler,
1997). Kualitas adalah ciri-ciri suatu produk yang
berhubungan dengan daya tahan, kemampuan produk
tersebut untuk memenuhi kebutuhan, menghasilkan
kepuasan dagi konsumen dan sebagainya.
2. Harga
Harga merupakan salah satu elemen penting bauran
pemesaran yang membutuhkan pertimbangan cermat.
Harga merupakan pernyataan nilai dari suatu produk. Nilai
adalah ratio atau perbandingan antara persepsi terhadap
manfaat dengan diaya-biaya yang dikeluarkan untuk
mendapatkan produk.
Harga adalah sejumlah uang yang dikeluarkan untuk
mendapatkan satu satuan barang atau jasa dengan
pengorbanan tertentu (Basu Swasta dan Handoko, 211:
2000)
Apabila harga produk dipasaran adalah cukup tinggi, hal ini
menandakan bahwa kulitas produk tersebut adalah cukup
baik dan merek produk dibenak konsumen adalah cukup
bagus dan menyakinkan. Sebaliknya apabila harga suatu
produk dipasaran adalah rendak, maka ini menandakan
bahwa kualitas produk tersebut adalah renda, maka ini
menandakan dahwa kualitas produk tersebut adalah kurang
15
baik dan merek produk tersebut kurang bagus dan kurang
menyakinkan dibenak konsumen . jadi harga bisa menjadi
tolak ukur bagi konsumen mengenai kualitas dan merek
dari suatu produk.
3. Kelengkapan.
Dalam suatu hubungan produk terhadap pengambilan
keputusan konsumen dalam melakukaan pembelanjaan atau
pembelian dengan melihat kelengkapan produk yang
terdapat di dalam swalayan, dimana produk menurut
Kismono ( 2001 :326) menyatakan bahwa produk dalam
istilah pemasaran ( Marketing) adalah bentuk fisik barang
yang di tawarkan dengan seperangkat citra (Image) dan jasa
( service) yang di gunakan untuk memuaskan kebutuhan
konsumen.jadi produk merupakan segala sesuatu yang
dapat di tawarkan produsen untuk di perhatikan, di minta,
di cari, dibeli di gunakan atau di konsumsikan sebagai
pemenuhan kebutuhan dan keinginan pasar yang
bersangkutan.
Produk di beli oleh konsumen karena dapat memenuhi
kebutuhan tertentu atau member manfaat tertentu,
karakteristik produk tidak hanya meliputi aspek fisik
produk ( tangible features ), tetapi juga aspek non fisik
16
(intangible features ) seperti citra dan jasa yang dapat di
lihat.
Dalam hal ini kelengkapan produk dapat di lihat dari
kategori produk yang tersedia di suatu perusahaan retail
atau swalayan, dimana pemasar membagi produk
berdasarkan proses pembelian dan penggunaannya, menjadi
produk konsumsi dan produk industri.
2.1.3.3. Faktor yang mempengaruhi kepuasan konsumen
1. Pendapatan
Pendapatan diartikan sebagai penerimaan sejumlah uang yang
diterima secaratetap oleh perorangan, keluarga atau organisasi.
Besar kecilnya pendapat seseorang dapat menentukan daalam
pengambilan keputusan pembelian suatu barang atau jasa,
semakin kecil pendapatan seseorang maka dalam mengambil
keputusan pembelian juga semakin kecil, tetapi sebaliknya
semakin besar pendapatan seseorang maka semakin besar
kemungkinan seseorang mengambil keputusan dalam pembelian
guna memenuhi kebutuhan dan kepuasan.
2. Pekerjaan
Pekerjaan dapat diartikan sesuatu yang dilakukan untuk mencari
nafkah. Setiap orang mempunyai pekerjaan yang berbeda-beda
17
ada karyawan pabrik, PNS, pegawai Bank, sales dan sebagainya,
dengan demikian pendapat seseorangpun berbeda-beda.
Pekerjaan dapat mempengaruhi konsumen dalam mengambilan
keputusan pembelian mengenai suatu barang barang atau jasa,
sebab pekerjaan yang dimiliki seseorang akan mempengaruhi
persepsinya akan suatu barang atau jasa yang dibelinya guna
memenuhi kebutuhan hidupnya.
3. Umur
Umur konsumen sangat berpengaruh terhadap pembelian barang
konsumen, karena barang yang dibutuhkan antar konsumen
sangat berbeda dari anak-anak sekolah dan ibu rumah tangga.
4. Jenis Kelamina
Jenis kelamin juga berpengaruh terhadap barang yang diinginkan
konsumen. Konsumen laki-laki dan perempuan berbeda
kebutuhannya.
2.1.4. Kualitas Layanan
. Kualitas merupakan suatu kondisi dinamis yang berpengaruh
dengan produk, jasa, manusia, proses dan lingkungan yang memenuhi
atau melebihi harapan (Tjiptono, 2001). Sehingga definisi kualitas
pelayanan dapat diartikan sebagai upaya pemenuhan kebutuhan dan
keinginan konsumen serta ketepatan penyampaiannya dalam
mengimbangi harapan konsumen (Tjiptono, 2007). Kualitas pelayanan
18
(service quality) dapat diketahui dengan cara membandingkan persepsi
para konsumen atas pelayanan yang nyata-nyata mereka terima /
peroleh dengan pelayanan yang sesungguhnya mereka harapkan /
inginkan terhadap atribut-atribut pelayanan suatu perusahaan. Setiap
perusahaan sudah seharusnya menambah perhatianya pada faktor
kualitas layanan, dimana kualitas layanan ini merupakan faktor yang
sangat penting dalam berhubungan dengan kepuasan konsumen.
Kualitas layanan sendiri merapakan hasil perbandingan antara harapan
dan persepsi konsumen terhadap layanan yang diterima dari
perusahaan. Kualitas layanan yang sempurna dapat tercapai apabila
harapan-harapan konsumen dapat dipenuhi oleh layanan yang
diberikan oleh perusahaan. Oleh karena itu perusahaan senantiasa
berusaha untuk melakukan layanan sebaik mungkin dari berbagai
aspek, baik meliputi kualitas produk yang ditawarkan maupun layanan
perusahaan melalui kinerja para karyawan dalam rangka melayani para
konsumennya.
Dengan tercapainya kualitas layanan yang sempurna akan
mendorong terciptanya kepuasan konsumen karena kualitas layanan
merupakan sarana untuk mewujudkan kepuasan konsumen. Kualitas
layanan dapat di wujudkan dengan memberikan layanan kepada
konsumen dengan sebaik mungkin sesuai dengan apa yang menjadi
harapan konsumen.
19
Kualitas layanan yang sangat dipengaruhi oleh harapan
konsumen. Harapan konsumen dapat bervairiasi dari konsumen satu
dengan yang lain walaupun layanan yang diberikan konsisten. Kualitas
mungkin dapat dilihat sebagai suatu kelemahan jika konsumen
mempunyai harapan yang terlalu tinggi, walaupun dengan suatu
layanan yang baik. Kualitas layanan merupakan faktor yang sangat
penting dalam hubungan pemenuhan harapan atau keinginan
konsumen. Namun mengukur kualiatas layanan bukanlah hal yang
mudah. Layanan merupakan salah satu bentuk jasa yang mempunyai
karakteristik yang berbeda dengan barang. Menadapatkan jasa atau
pelayana yang dijual, seperti rasa senang, nyaman, aman, dan
kenikmatan.
20
2.2. Kerangka Pikir
Kepuasan
Konsumen
Pelayanan
Jejis
produk
Kecepatan
Ketepatan
Keamanan
Keramahan
Kenyaman
an
Kualitas
Harga
Kelengkap
an
umur
Jenis
kelamin
Faktor yang
mempengaruhi
kepuasan
konsumen
Pendapatan
pekerjaan
21
Keterangan:
Kepuasan konsumen adalah perasaan senang atau kecewa seseorang yang
berasal dari perbandingan antara kesannya terhadap kinerja atau hasil suatu
produk dan harapan-harapannya, atau juga bisa diartikan sebagai kondisi
dimana seseorang merasa puas jika kebutuhannya secara nyata atau hanya
anggapan terpenuhi atau melebihi harapannya. Sedangkan pelayanan adalah
setiap tindakan atau kegiatan yang dapat ditawarkan oleh suatu pihak kepada
pihak lain.
Harga adalah sejumlah uang yang dikeluarkan untuk mendapatkan satu-
satuan barang atau jasa dengan pengorbanan tertentu ( Basu Swasta dan
Handoko, 2000:7). Sedangkan yang dimaksut dengan harga disini adalah
sejumlah uang yang harus dikeluarkan oleh konsumen yang membeli pada
Toko Rejo Mulya.