bab ii landasan teori 2.1 strategi pemasaran 2.1.1 pengertian

36
15 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Strategi Pemasaran 2.1.1 Pengertian Strategi Pemasaran Keberadaan strategi sangat penting dalam memasarkan produk sebaik apapun segmentasi pasar sasaran, dan posisi pasar yang dilakukan tidak akan berjalan jika tidak diikuti dengan strategi yang tepat. Strategi adalah langkah-langkah yang harus dijalankan oleh suatu perusahaan untuk mencapai tujuan. Kadang langkah-langkah yang harus dihadapi terjal dan berliku-liku, namun adapula langkah yang relatif mudah. 1 Strategi adalah pola fundamental dari tujuan sekarang dan yang terencana, penyebaran sumber daya, dan interaksi antara organisasi dengan pasar pesaing, dan faktor-faktor lingkungan lainnya. 2 Strategi pemasaran merupakan suatu manajemen yang disusun untuk mempercepat pemecahan persoalan pemasaran dan membuat keputusan-keputusan yang bersifat strategis. Setiap fungsi manajemen memberikan kontribusi tertentu pada saat penyusunan strategi pada level yang berbeda. Pemasaran merupakan fungsi yang memiliki kontak paling besar dengan lingkungan eksternal, padahal perusahaan hanya memiliki 1 Kasmir, Kewirausahaan, Jakarta: PT Raja Grafindo. 2006, hlm. 171. 2 Henry Simamora, Manajemen Pemasaran Internasional, Jakarta: Salemba Empat, cet. Ke 1, 2000, hlm. 214.

Upload: lehanh

Post on 19-Jan-2017

237 views

Category:

Documents


7 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Strategi Pemasaran 2.1.1 Pengertian

15

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Strategi Pemasaran

2.1.1 Pengertian Strategi Pemasaran

Keberadaan strategi sangat penting dalam memasarkan produk

sebaik apapun segmentasi pasar sasaran, dan posisi pasar yang dilakukan

tidak akan berjalan jika tidak diikuti dengan strategi yang tepat. Strategi

adalah langkah-langkah yang harus dijalankan oleh suatu perusahaan

untuk mencapai tujuan. Kadang langkah-langkah yang harus dihadapi

terjal dan berliku-liku, namun adapula langkah yang relatif mudah.1

Strategi adalah pola fundamental dari tujuan sekarang dan yang

terencana, penyebaran sumber daya, dan interaksi antara organisasi

dengan pasar pesaing, dan faktor-faktor lingkungan lainnya.2

Strategi pemasaran merupakan suatu manajemen yang disusun

untuk mempercepat pemecahan persoalan pemasaran dan membuat

keputusan-keputusan yang bersifat strategis. Setiap fungsi manajemen

memberikan kontribusi tertentu pada saat penyusunan strategi pada level

yang berbeda. Pemasaran merupakan fungsi yang memiliki kontak paling

besar dengan lingkungan eksternal, padahal perusahaan hanya memiliki

1 Kasmir, Kewirausahaan, Jakarta: PT Raja Grafindo. 2006, hlm. 171.

2 Henry Simamora, Manajemen Pemasaran Internasional, Jakarta: Salemba Empat, cet.

Ke 1, 2000, hlm. 214.

Page 2: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Strategi Pemasaran 2.1.1 Pengertian

16

kendali yang terbatas terhadap lingkungan eksternal. Oleh karena itu

pemasaran memainkan peranan penting dalam pengembangan strategi.

Strategi adalah penetapan tujuan jangka panjang yang dasar dari

suatu organisasi, dan pemilihan alternatif tindakan dan alokasi sumber

daya yang diperlukan untuk mencapai tujuan tersebut.3

Menurut Philip Kotler pemasaran merupakan proses sosial di

mana individu mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan

melalui penciptaan, penawaran, dan pertukaran yang bebas atas produk

dan jasa yang bernilai dengan orang lain. Dalam bahasa yang ringkas,

kita bisa mengatakan bahwa pemasaran adalah memuaskan kebutuhan

dan keinginan orang dengan mendapatkan keuntungan.4

Pemasaran adalah proses merencanakan dan melaksanakan

konsep, memberi harga, melakukan promosi dan menyalurkan ide,

barang dan jasa untuk menciptakan pertukaran yang bisa memenuhi

tujuan individu maupun organisasi dengan memerhatikan konsep

pemasaran yang mensyaratkan orientasi konsumen, orientasi tujuan dan

orientasi sistem.5 Dalam hal ini, strategi pemasaran mengacu pada faktor

operasional atau pelaksanaan kegiatan pemasaran seperti penentuan

harga, pemberian merek, pembungkusan, penentuan saluran distribusi,

pemasangan iklan dan sebagainya.6 Jika sasaran pasarnya sudah

3 Mamduh M Hanafi, Manajemen, Yogyakarta: Unit Penerbit. 2003, hlm.136. 4 Taufik Amir, Dinamika Pemasaran, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.2004. hlm.4.

5 Carl McDaniel, Roger Gate, Riset Pemasaran Kontemporer, Jakarta: Salemba Empat,

2001, hlm. 4-5. 6 Gitosudarmo Indriyo, Manajemen Strategis, Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta, 2001, hlm.

195.

Page 3: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Strategi Pemasaran 2.1.1 Pengertian

17

ditentukan melaui riset pemasaran, maka perusahaan harus membuat

suatu rencana yang baik untuk memasuki segmen pasar yang dipilih.

Keputusan – keputusan dalam pemasaran dapat dikelompokkan ke dalam

empat strategi, yaitu strategi produk, strategi harga, strategi distribusi,

dan strategi promosi. Kombinasi dari keempat strategi tersebut akan

membentuk marketing mix. Marketing mix tersebut merupakan satu

perangkat yang akan menentukan tingkat keberhasilan pemasaran bagi

peusahaan, dan semua ini ditujukan untuk memberikan kepuasan kepada

segmen pasar atau konsumen yang dipilih.7

Pemasaran tidak akan pernah terlepas dari unsur persaingan.

Biasanya, tidak ada satu jenis bisnis pun yang dengan leluasa bisa

berleha-leha menikmati penjualan dan keuntungan. Paling tidak bukan

untuk waktu yang lama untuk menikmatinya karena akan ada pesaing

yang akan turut menikmatinya.8 Pemasaran adalah sistem keseluruhan

dari kegiatan usaha yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan

harga, mempromosikan, dan mendistribusikan barang dan jasa yang

dapat memuaskan kebutuhan pembeli yang ada maupun pembeli

potensial.9

Hadits Tentang Pemasaran

Pemasaran adalah salah satu kegiatan dalam perekonomian yang

membantu dalam menciptakan nilai ekonomi. Nilai ekonomi itu sendiri

7 Basu Swasta dan Ibnu Sukotjo, Pengantar Bisnis Modern, Yogyakarta : Liberti, edisi

ketiga cet. Ke 10, 2002, hlm. 192-193 8 M. Taufik Amir, Dinamika Pemasaran, Jakarta:PT Raja Grafindo Persada, 2005,

hlm.18. 9 Ibid hal 179

Page 4: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Strategi Pemasaran 2.1.1 Pengertian

18

menentukan harga barang dan jasa. Faktor penting dalam menciptakan

nilai tersebut adalah produksi, pemasaran dan konsumsi. Pemasaran

menjadi penghubung antara kegiatan produksi dan konsumsi.

Yang di riwayatkan oleh Bukhori :

Nabi bersabda: “ barang siapa yang ingin dilapangkan rezekinya

atau di panjang kan umurnya, maka bersilaturahmilah.”

(Matan lain;Muslim 4638, Abi Daud 1443,Ahmad 12128)

Dari hadist tersebut dapat kita pahami bahwa seorang muslim

harus mencari rezeki yang halal dan di tunjang dengan melakukan

silaturahmi. Didalam transaksi jual beli islam menyarankan agar kedua

belah pihak yang melakukan jual beli agar bertemu langsung karena akan

timbul ikatan persaudaraan antara penjual dan pembeli. Di dalam

keterikatan itu kedua belah pihak akan senantiasa saling membantu dan

bekerja sama untuk saling meringankan baik secara sukarela atau dengan

adanya imbalan. Dari hadist diatas menggambarkan bahwa Allah SWT

akan memberi rezeki bagi orang yang selalu menyambung silaturrahmi

antar sesama.

Page 5: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Strategi Pemasaran 2.1.1 Pengertian

19

2.1.2 Strategi Bauran Pemasaran

Berikut strategi bauran pemasaran untuk mencapai strategi

pemasaran yang efektif :

1. Strategi produk

Dalam strategi produk yang harus diingat adalah yang

berkaitan dengan produk secara utuh, mulai dari nama produk,

bentuk, isi, atau pembungkus. Strategi produk menggambarkan

tindakan yang digunakan oleh komponen produk dan bauran

pemasaran untuk mencapai tujuan sebuah perusahaan10

.

Agar strategi produk dapat lebih efektif dalam rangka

mempengaruhi anggota untuk tertarik menggunakan dan kemudian

mereka menjadi puas maka kita harus mempelajari beberapa hal

tentang strategi ini yaitu konsep produk, siklus kehidupan produk,

dan jenis-jenis produk.

Konsep Produk, merupakan suatu pengertian atau pandangan

anggota terhadap suatu produk yang dibutuhkan dan

diinginkannya. Jadi, anggota berpikir tentang seberapa penting

dan bergunanya produk itu baginya. Biasanya anggota

memiliki konsep atau pandangan tertentu terhadap suatu

produk. Misalnya, terhadap produk A”. Apakah arti produk ini

bagi anggota, biasanya anggota menimbang-nimbang sebelum

menggunakan produk ini. Dengan menggunakan produk ini,

10

Justin G Longenecker dkk, kewirausahaan manajemen usaha kecil, Jakarta:

PT.Salemba Emban Patria, 2001 hlm.353.

Page 6: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Strategi Pemasaran 2.1.1 Pengertian

20

apakah usahanya semakin maju dan bermanfaat atau malah

sebaliknya. Jadi, produk produk yang mampu memberikan

kemanfaatan bagi anggota akan mampu untuk menarik anggota

dan kemudian membuat anggota tersebut terdorong untuk

menggunakan produk tersebut dan setelah menggunakannya

nasabah akan dapat menjadi puas sehingga terjadilah

penggunaan produk itu berulang-ulang oleh anggota.

Siklus Kehidupan Produk, Setiap produk sebenarnya akan

memiliki siklus perputaran terhadap kehidupannya. Masa

perkenalan kepada masyarakat, masa pertumbuhan, masa

kedewasaan, kemudian masa penurunan. Masa-masa itu semua

yang akan dialami setiap produk.

Jenis-jenis Produk, Agar dapat memasarkan produk KJKS

BMT dengan baik kepada anggota maka para pegawai perlu

mengetahui produk KJKS BMT termasuk dalam jenis yang

mana, karena masing-masing jenis produk akan memerlukan

penanganan yang berbeda dalam memasarkan produk tersebut

agar berhasil.

2. Strategi Harga

Penentuan harga menjadi sangat penting untuk

diperhatikan mengingat harga merupakan salah satu penyebab laku

tidaknya produk dan jasa yang ditawarkan. Salah dalam

Page 7: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Strategi Pemasaran 2.1.1 Pengertian

21

menentukan harga akan berakibat fatal terhadap produk yang

ditawarkan dan berakibat tidak lakunya produk tersebut di pasar.

Setiap BMT perlu memikirkan tentang penetapan harga

atau biaya pada produknya secara tepat karena biaya yang tidak

tepat akan berakibat tidak menarik para anggota untuk

menggunakan produk itu. Hal ini tidak berarti pula bahwa pihak

BMT harus menetapkan harga serendah mungkin. Oleh karena itu

maka penentuan harga atau biaya haruslah dipikir baik-baik. Dalam

hal ini ada beberapa dasar penetapan harga atau biaya yaitu: Biaya

dan persaingan.

Biaya, Biaya yang telah dikeluarkan pihak BMT untuk

kelengkapan administrasi menjadi pertimbangan utama bagi

BMT dalam menentukan biaya-biaya administrasi. Biaya yang

ditetapkan dibawah biaya produksinya tentu saja akan

mendatangkan kerugian bagi BMT. Oleh karena itu, pada

umumnya BMT menggunakan dasar penetapan biaya adalah

atas dasar biaya produksinya.

Persaingan, Dalam hal ini BMT menetapkan biaya menurut

kebutuhan BMT dalam hal persaingannya dengan BMT atau

LKS lainnya yang sejenis dan merupakan pesaing-pesaingnya.

Penentuan harga yang akan ditetapkan harus disesuaikan

dengan tujuan perusahaan. Adapun tujuan penentuan harga oleh

suatu perusahaan secara umum adalah sebagai berikut:

Page 8: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Strategi Pemasaran 2.1.1 Pengertian

22

a. Untuk bertahan hidup, yaitu penentuan harga dilakukan semurah

mungkin. Tujuannya adalah agar produk dan jasa yang ditawarkan

laku di pasaran dengan harga murah, tetapi masih dalam kondisi

yang menguntungkan.

b. Untuk memaksimalkan laba, yaitu bertujuan agar penjualan

meningkat sehingga laba menjadi maksimal.

c. Untuk memperbesar market share, yaitu untuk memperbesar

jumlah pelanggan

d. Mutu produk, yaitu untuk memberikan kesan bahwa produk atau

jasa yang ditawarkan memiliki kualitas yang tinggi atau lebih

tinggi dari kualitas pesaing.

e. Karena pesaing, yaitu bertujuan agar harga yang ditawarkan lebih

kompetitif dibandingkan harga yang ditawarkan pesaing.

3. Strategi Tempat dan Distribusi

Distribusi adalah cara perusahaan menyalurkan barangnya,

mulai dari perusahaaan sampai ke tangan konsumen akhir. Strategi

distribusi sangat penting dalam upaya perusahaan melayani

konsumen tepat waktu dan tepat sasaran. Keterlambatan dalam

penyaluran mengakibatkan perusahaan kehilangan waktu dan

kualitas barang serta diambilnya kesempatan oleh pesaing.

4. Strategi Promosi

Promosi merupakan kegiatan yang ditujukan untuk

mempengaruhi nasabah agar mereka dapat mengenal akan produk

Page 9: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Strategi Pemasaran 2.1.1 Pengertian

23

yang ditawarkan oleh BMT kepada mereka dan kemudian mereka

menjadi senang lalu menggunakan produk tersebut. Adapun alat

yang dapat dipergunakan untuk mempromosikan produknya BMT

adalah dengan beberapa cara yaitu advertising (periklanan), sales

promotion (promosi penjualan), dan personal selling.

Advertising (periklanan), Merupakan alat utama bagi BMT

untuk mempengaruhi nasabahnya. Advertising dapat dilakukan

oleh BMT melalui surat kabar, radio, majalah, dan reklame.

Sales Promotion (Promosi penjualan), Merupakan kegiatan

BMT menjajakan produk yang dipasarkannya sedemikian rupa

sehingga anggota akan mudah untuk melihatnya. Misal,

menempelkan pamflet di depan kantor atau papan

pengumuman sehingga banyak anggota yang melihat dan

kemudian berminat untuk menggunakan produk tersebut.

Personal Selling, Merupakan kegiatan BMT untuk melakukan

kontak langsung dengan para anggota maupun calon

anggotanya. Dengan kontak langsung diharapkan terjadi

hubungan atau interaksi yang positif antara BMT dan nasabah

maupun calon anggotanya. Yang termasuk dalam kategori ini

adalah dari pintu ke pintu, telephone, internet.11

11

Gitosudarmo Indriyo, manajemen. hlm.205-216.

Page 10: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Strategi Pemasaran 2.1.1 Pengertian

24

2.1.3 Strategi Pemasaran di KJKS BMT Artha Bumi Asri

Sebelum melakukan proses pemasaran, manajemen KJKS BMT

Artha Bumi Asri melakukan perencanaan pemasaran terlebih dahulu,

sehingga seorang marketing mengetahui langkah – langkah memasarkan

produk agar memperoleh hasil yang maksimal sesuai yang diharapkan

koperasi.

Adapun perencanaan pemasaran di KJKS BMT Artha Bumi Asri

sebagai berikut:

1. Menentukan sasaran yaitu masyarakat sekitar baik masyarakat

mikro maupun pengusaha mikro

2. Menentukan produk yang sesuai sasaran yaitu produk yang sesuai

dengan kapasitas calon anggota

3. Persiapan sumber daya manusia (SDM), karena seorang marketing

di KJKS BMT Artha Bumi Asri diharuskan mampu menguasai

keseluruhan produk yang ada di koperasi, dengan tujuan calon

anggota yang ditawari produk tersebut paham dan bisa tertarik, dan

diharapkan bisa closing.

Setelah menyusun perencanaan pemasaran, barulah seorang

marketing survey langsung ke lapangan. Dalam hal ini seorang marketing

mendatangi langsung calon anggota. Hal pertama yang harus dilakukan

dalam survey lapangan, seorang marketing melakukan silaturrahmi

dengan pengenalan mengenai KJKS BMT Artha Bumi Asri. Namun

sebelum merekrut anggota lain (orang lain), pemasar Artha Bumi Asri

Page 11: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Strategi Pemasaran 2.1.1 Pengertian

25

diharuskan bisa merekrut kerabat – kerabatnya untuk menjadi nasabah di

KJKS BMT Artha Bumi Asri, karena hal tersebut bisa menjadi pemicu

kepada anggota lain.

Dari uraian diatas dapat diuraikan strategi pemasaran yang

dilakukan di KJKS BMT Artha Bumi Asri sebagai berikut:

1. Mengandalkan pola pemasaran tradisional yaitu dengan menggunakan

sistem jemput bola

2. Promosi melalui brosur, sehingga calon anggota mengetahui produk –

produk yang ditawarkan di KJKS BMT Artha Bumi Asri baik produk

simpanan maupun pinjaman dan calon anggota bisa mengetahui

keberadaan koperasi

3. Melakukan sosialisasi secara langsung untuk promosi kepada calon

anggota

4. Menentukan target baru atau sasaran baru.

2.1.4 Pemasaran Produk Menggunakan Triangle Marketing

Di dalam memasarkan produk dan jasa koperasi, maka koperasi

berusaha memuaskan anggotanya, agar tidak berpaling pada pesaing. Di

dalam konsep pemasaran produk dan jasa koperasi, dikenal istilah

Triangle Marketing, yaitu meliputi berbagai kegiatan pemasaran, yang

satu dan lainnya saling berinteraksi secara optimal.

Kegiatan pemasaran yang saling berinteraksi digolongkan

menjadi tiga, yaitu:

Page 12: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Strategi Pemasaran 2.1.1 Pengertian

26

a. Internal Marketing (IM)

b. Eksternal Marketing (EM) dan

c. Interactive Marketing (ITM)

a. Internal Marketing adalah garis yang menghubungkan antara

karyawan dan koperasi. Agar bisa memasarkan produk, maka

koperasi tidak boleh melupakan para karyawannya, mereka harus

diberikan sosialisasi tentang produk dan jasa koperasi apa saja yang

dapat dipasarkan kepada anggota. Dengan demikian para karyawan

dapat memahami semua produk dan jasa yang ditawarkannya, dan

dapat membantu memberikan informasi kepada anggota jika

diperlukan.

b. Eksternal Marketing adalah garis yang menghubungkan antara

anggota dengan koperasi. Hubungan langsung antara anggota dan

koperasi pada umumnya melalui petugas front office atau Customer

Service. Disini petugas front office akan berusaha memberikan

penjelasan tentang produk dan jasa koperasi secara terinci. Berhasil

tidaknya anggota membeli produk dan jasa koperasi, akan sangat

dipengaruhi dari hasil pelayanan petugas yang berada di jajaran

front office.

c. Interactive Marketing, adalah garis yang menghubungan antara

karyawan dan customer (anggota). Disini employee atau karyawan,

harus memahami produk dan jasa koperasinya, agar dapat ikut serta

membantu program pemasaran, dan menjelaskan dengan menarik

Page 13: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Strategi Pemasaran 2.1.1 Pengertian

27

dan benar bila ada pihak luar atau anggota yang ingin mengetahui

produk dan jasa koperasi di tempat karyawan tadi bekerja.

Bayangkan apabila seorang anggota ingin mencoba produk dan jasa

koperasi, dan bertanya pada karyawan yang bekerja di koperasi

tersebut, namun karyawan tersebut malah memberikan efek yang

negatif, tentu anggota tidak akan membeli produk dan jasa koperasi

di koperasi tersebut.

Ketiga konsep tersebut merupakan satu kesatuan yang tidak

dapat berdiri sendiri, dan saling terkait antara satu dan lainnya, agar

terjadi layanan prima untuk mencapai tujuan dalam mempertahankan dan

menarik para anggota.

2.1.5 Etika Pemasaran Syariah

Kunci etis dan moral bisnis sesungguhnya terletak pada

pelakunya yang berkewajiban untuk memegang teguh etika dan moral

bisnis islami, yang mencakup hal – hal berikut ini :

a. Khusnul Khuluq. Akhlaq yang baik adalah modal dasar yang akan

melahirkan praktik bisnis yang etis dan moralitas. Salah satu dari

akhlaq yang baik dalam bisnis Islam adalah kejujuran (terbuka dan

transparan dalam jual belinya).

b. Amanah. Islam menginginkan seorang pebisnis muslim mempunyai

hati yang tanggap, dengan menjaganya dengan memenuhi hak – hak

Allah dan manusia, serta menjaga muamalahnya dari unsur yang

Page 14: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Strategi Pemasaran 2.1.1 Pengertian

28

melampaui batas atau sia – sia. Seorang pebisnis muslim adalah sosok

yang dapat dipercaya, sehingga ia tidak mendzalimi kepercayaan yang

diberikan kepadanya.

c. Toleran, membuka kunci rezeki dan sarana hidup tenang. Manfaat

toleran adalah mempermudah pergaulan, mempermudah urusan jual

beli, dan mempercepat kembalinya modal.12

2.2 Kualitas Sumber Daya Manusia

2.2.1 Pengertian Kualitas Sumber Daya Manusia

Menurut Boetsh dan Denis yang dikutip oleh Fandy Tjiptono13

:

Kualitas merupakan suatu kondisi dinamis yang berhubungan dengan

produk, jasa, manusia, proses dan lingkungan yang memenuhi atau

melebihi harapan. Pendapat diatas dapat dimaksudkan bahwa seberapa

besar kualitas yang diberikan yang berhubungan dengan produk barang

beserta faktor pendukungnya memenuhi harapan penggunanya. Dapat

diartikan bahwa semakin memenuhi harapan konsumen, produk tersebut

semakin berkualitas.

Pengertian sumber daya manusia dalam koperasi adalah sumber

daya atau potensi, atau kekuatan, atau kemampuan yang ada dalam diri

manusia, yang menentukan sikap dan kualitas manusia untuk dapat

12

Ali Hasan, Marketing Bank Syariah. Bogor, penerbit Ghalia Indonesia. Hal 19 13

Tjipto, Fandy, 2000.Strategi Pemasaran.Penerbit Andi Yogyakarta.Hal 57

Page 15: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Strategi Pemasaran 2.1.1 Pengertian

29

berprestasi dan menjadikan organisasinya tetap hidup dan mampu

bersaing.14

Sedangkan pengertian sumber daya manusia strategik dalam

koperasi menurut Undang-Undang No. 25 tahun 1992 tentang

perkoperasian: “sumber daya manusia strategik dalam koperasi adalah

sumber daya atau potensi, atau kekuatan atau kemampuan yang ada

dalam diri manusia koperasi, yang menentukan sikap dan kualitas

manusia koperasi yang mampu berprestasi dan menjadikan koperasi

efektif dan efisiensi serta mandiri.15

Manusia sebagai asset yang akan mengelola sumber daya yang

ada dalam organisasi memerlukan manusia yang baik kualitasnya.

Sumber daya manusia jika ditinjau dari segi kualitasnya memiliki dua

kemampuan, yaitu :

1) Hard Skill : Kemampuan akademik yang dimiliki seseorang.

2) Soft Skill : Kemampuan menyesuaikan dengan lingkungan

terutama dalam dunia kerja / organisasi.

Kedua kemampuan diatas diperlukan bagi sumber daya manusia

dalam menggerakkan dan mengembangkan organisasi. Agar kualitas

sumber daya manusia yang dihasilkan memenuhi standar maka setiap

tahapan proses harus direncanakan dan dikendalikan sesuai dengan

14

Tati Suhartati Joesron, Manajemen Strategik Koperasi, Yogyakara, 2005, h. 107. 15 Ibid, h. 109.

Page 16: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Strategi Pemasaran 2.1.1 Pengertian

30

standar dan spesifikasi yang telah ditetapkan sesuai kebutuhan

organisasi.16

Ciri-ciri orang yang mempunyai dan menghayati etos kerja akan

tampak dalam sikap dan tingkah lakunya yang dilandaskan pada suatu

keyakinan yang sangat mendalam bahwa bekerja itu ibadah dan

berprestasi itu indah.

1. Memiliki kejujuran

Di dalam jiwa seseorang yang jujur itu terdapat komponen nilai

rohani yang memantulkan berbagai sikap yang berpihak kepada

kebenaran dan sikap moral yang terpuji (morally upright). Perilaku yang

jujur adalah perilaku yang diikuti oleh sikap tanggung jawab atas apa

yang diperbuatnya tersebut atau integritas. Kejujuran dan integritas

bagaikan dua sisi mata uang. Seseorang tidak cukup hanya memiliki

keikhlasan dan kejujuran, tetapi dibutuhkan pula nilai pendorong lainnya,

yaitu integritas. Akibatnya mereka siap menghadapi resiko dan seluruh

dia hadapi dengan gagah berani, kebanggaan, dan penuh suka cita, dan

tidak pernah terpikirkan untuk melemparkan tanggung jawabnya kepada

orang lain.

Budaya kerja islami sangat mendorong untuk melahirkan

seorang yang profesionalis sekaligus memiliki integritas yang tinggi.

Jujur, tetapi tidak mempunyai integritas berarti tidak bisa diandalkan.17

16

http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/19414/4/Chapter%20II.pdf

17

Toto tasmara, Membudayakan Etos Kerja Islami, (Jakarta: PT Gema Insani Press,

2002), hlm. 81.

Page 17: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Strategi Pemasaran 2.1.1 Pengertian

31

2. Memiliki komitmen

Yang dimaksud dengan commitment adalah keyakinan yang

mengikat (aqad) sedemikian kukuhnya sehingga membelenggu seluruh

hati nuraninya dan kemudian menggerakkan perilaku menuju arah

tertentu yang diyakininya (I‟tiqad). Pegawai yang memiliki komitmen

tinggi kepada perusahaan merupakan orang yang paling rendah tingkat

stresnya dan dilaporkan bahwa mereka yang berkomitmen itu merupakan

orang yang paling merasakan kepuasan dari pekerjaannya itu.

Goldman18

mengidentifikasikan ciri-ciri orang yang berkomitmen antara

lain sebagai berikut:

a. Siap berkorban demi pemenuhan sasaran perusahaan yang lebih

penting

b. Merasakan dorongan semangat dalam misi yang lebih besar.

c. Menggunakan nilai-nilai kelompok dalam pengambilan keputusan.

Mereka yang memiliki komitmen tidak mengenal kata

menyerah. Komitmen adalah soal tindakan dan keberanian.

3. Disiplin

Erat kaitannya dengan konsisten adalah sikap berdisiplin, yaitu

kemampuan untuk mengendalikan diri dengan tenang dan tetap taat

walaupun dalam situasi yang sangat menekan. Pribadi yang berdisiplin

sangat berhati-hati dalam mengelola pekerjaan serta penuh tanggung

18

Daniel Goldman, penulis buku “Working With Emotional Intellegence”.

Page 18: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Strategi Pemasaran 2.1.1 Pengertian

32

jawab memenuhi kewajibannya. Mata hati dan profesinya terarah pada

hasil yang akan diraih (achievements) sehingga mampu menyesuaikan

diri dalam situasi yang menantang. Mereka juga mempunyai daya

adabtabilitas atau keluesan untuk menerima inovasi atau gagasan baru.

4. Memiliki sikap pecaya diri

Percaya diri melahirkan kekuatan, keberanian, dan tegas dalam

bersikap. Berani mengambil keputusan yang sulit walaupun harus

membawa konsekuensi berupa tantangan atau penolakan.

Sikap percaya diri dapat kita lihat dari beberapa ciri

kepribadiannya yang antara lain sebagai berikut,

a. Mereka berani untuk menyatakan pendapat atau gagasannya sendiri

walaupun hal tersebut beresiko tinggi, misalnya menjadi orang yang

tidak popular atau malah dikucilkan.

b. Mereka mampu menguasai emosinya; ada semacam self regulation

yang menyebabkan dia tetap tenang dan berfikir jernih walaupun

dalam tekanan yang berat (working under pressure).

c. Mereka memiliki independensi yang sangat kuat sehingga tidak

mudah terpengaruh oleh sikap orang lain walaupun pihak lain adalah

mayoritas. Baginya, kebenaran tidak selalu dicerminkan oleh

kelompok yang banyak.

5. Orang yang kreatif

Page 19: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Strategi Pemasaran 2.1.1 Pengertian

33

Pribadi yang kreatif selalu ingin mencoba metode atau gagasan

baru dan asli, sehingga diharapkannya hasil kinerja dapat dilaksanakan

secara efisien, tetapi efektif. Mereka yang beragama islam sangat

memahami ayat pertama yang diterima Rasulullah saw., yaitu kata iqra’

yang berarti tidak hanya dalam pengertian membaca, tetapi juga

mengumpulkan dan merangkum data menjadi satu arti. Seorang yang

kreatif bekerja dengan informasi, data, dan mengelolanya sedemikian

rupa sehingga memberikan hasil atau manfaat yang besar. Mereka juga

termasuk tipe orang yang proaktif dan spontan. Memberikan respons

secara positif terhadap lingkungan kerjanya.

Adapun cirri-ciri pegawai yang kreatif, diantaranya:

a. Kuatnya motivasi untuk berprestasi

b. Komitmen

c. Inisiatif dan optimisme.

6. Bahagia karena melayani

Seorang yang amanah adalah orang-orang yang menjadikan

dirinya sibuk untuk memberikan pelayanan. Mereka merasa bahagia dan

memiliki makna apabila hidupnya dipenuhi dengan pelayanan.

Adapun kunci sukses Sumber Daya Manusia lembaga keuangan syariah:

a. Takhalli (Tinggalkan yang buruk)

b. Tahalli (Isi dengan yang baik)

Page 20: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Strategi Pemasaran 2.1.1 Pengertian

34

c. Tajali (Hiasi dengan yang indah)19

2.2.2 Indikator Kualitas Sumber Daya Manusia

Kualitas sumber daya manusia yang diharapkan pada masa yang

akan datang yang memenuhi:

1. Kualitas Fisik dan kesehatan

Kualitas Fisik dan kesehatan meliputi:

a. Memiliki kesehatan yang baik serta kesegaran jasmani

b. Memiliki tingkat kehidupan yang layak dan manusiawi

2. Kualitas Intelektual (Pengetahuan dan Keterampilan)

Kualitas Intelektual (Pengetahuan dan Keterampilan) meliputi:

a. Memiliki kemampuan pendidikan pada jenjang yang lebih tinggi

b. Memiliki tingkatan ragam dan kualitas pendidikan serta

ketermpilan yang relevan dengan memperhatikan dinamika

lapangan kerja, baik yang tersedia di tingkat lokal, nasional

maupun internasional.

c. Memiliki penguasaan bahasa, meliputi bahasa nasional, bahasa ibu

(daerah) dan sekurang-kurangnya satu bahasa asing.

19

Materi “Seminar Hasil Penelitian dan Outlook Perbankan Syariah 2013” bersama Bp

Ir. Adiwarman Karim, SE, MBA, MAEP, Rabu, 19 Desember 2012 di North Ballroom Gumaya

Tower Hotel Jl. Gajahmada No.59-61 Semarang.

Page 21: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Strategi Pemasaran 2.1.1 Pengertian

35

d. Memiliki pengetahuan dan keterampilan di bidang ilmu

pengetahuan dan teknologi yang sesuai dengan tuntutan

industrialisasi.

3. Kualitas Spiritual (Kejuangan)

Kualitas Spiritual (Kejuangan) meliputi:

a. Taat menjalankan agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang

Maha Esa, serta toleransi yang tinggi dalam kehidupan beragama.

b. Memiliki semangat yang tinggi dan kejuangan yang tangguh, baik

sebagai individu maupun sebagai masyarakat.

c. Jujur yang dilandasi kesamaan antara pikiran, perkataan dan

perbuatan serta tanggung jawab yang dipikulnya.

d. Lebih mementingkan kepentingan umum daripada kepentingan

pribadi atau golongan atas dasar kesamaan lebih mendahulukan

kewajiban daripada hak sebagai Warga Negara.

e. Memiliki sikap adaptif dan kritis terhadap pengaruh negative nilai-

nilai budaya asing.

f. Memiliki kesadaran disiplin nasional sebagai suatu budaya bangsa

yang senantiasa ingin maju.

g. Memiliki semangat kompetisi yang tinggi dengan meningkatkan

motivasi, etos kerja dan produktivitas demi pembangunan bangsa

dan Negara.

Page 22: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Strategi Pemasaran 2.1.1 Pengertian

36

h. Berjiwa besar dan berpikiran positif dalam setiap menghadapi

permasalahan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara demi

keutuhan dan kemajuan.

i. Memiliki sifat keterbukaan yang dilandasi rasa tanggung jawab

bagi kepentingan bangsa.

j. Memiliki kesadaran hukum yang tinggi serta menyadari hak dan

kewajiban asasinya dengan yang ditetapkan dalam UUD 1945.

Melihat uraian tersebut di atas, maka kualitas sumber daya

manusia yang bermutu sangat diperlukan dalam suatu organisasi, karena

dengan adanya manusia-manusia yang bermutu, berintelektual, memiliki

keterampilan serta memiliki fisik yang sehat sangat mempengaruhi

terhadap maju mundurnya suatu organisasi.20

2.3 Minat Anggota

2.3.1 Pengertian Minat Anggota

Dalam kamus bahasa Indonesia minat adalah kesukaan

(kecenderungan hati) kepada sesuatu, perhatian, keinginan.21

Minat

merupakan suatu kecenderungan untuk memberikan perhatian dan

betindak seperti orang, aktivitas atau situasi yang menjadi obyek dari

minat tersebut dengan perasaan senang. Kata lain dari minat adalah

20 http://www.psychologymania.com/2012/12/indikator-kualitas-sumber-daya-

manusia.html 21 Wjs. Poerdamarta, Kamus Umum Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 2006,

hlm.1181

Page 23: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Strategi Pemasaran 2.1.1 Pengertian

37

keinginan yaitu kebutuhan manusia yang dibentuk oleh budaya dan

kepribadian seseorang.22

Minat merupakan kecenderungan efektif seseorang untuk

membuat pilihan aktivitas, kondisi-kondisi individual dapat merubah

minat seseorang. Sehingga dapat dikatakan minat itu tidak stabil

sifatnya.23

2.3.2 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Minat

Faktor adalah suatu unsur yang merupakan hal yang ikut

menyebabkan atau mempengaruhi terjadinya suatu hasil atau keadaan.

Pengertian Faktor agak lebih luas daripada unsur, karena suatu kumpulan

faktor selalu merupakan penyebab atau pendorong timbulnya suatu hal

lain yang merupakan kebulatan.24

Sedangkan menurut kamus Bahasa

Indonesia faktor adalah hal (keadaan, peristiwa) yang ikut menyebabkan

(mempengaruhi) terjadinya sesuatu.25

Adapun faktor dari minat adalah

1. Dorongan dari dalam diri individu, dorongan ini merupakan

dorongan dari individu itu sendiri, sehingga timbul minat untuk

melakukan aktifitas atau tindakan tertentu untuk memenuhinya.

22

Philip Kotler dan Gary Armstrong, Prinsip-Prinsip Pemasaran, Jakarta: Erlangga,

2001, hal. 38. 23 Saparinah dkk, Psikologi Olahraga Buku Tuntunan, Jakarta: Depdikbud, 1982, hlm. 10 24

The Liang Gie, Ensiklopedi Administrasi, Jakarta: PT Air Agung Putera, hal. 162. 25

Djaka P., Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, Surakarta: Pustaka Mandiri, hal. 231

Page 24: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Strategi Pemasaran 2.1.1 Pengertian

38

Misalnya dorongan untuk makan dan ingin tahu akan

membangkitkan minat untuk bekerja atau mencari penghasilan.

2. Motif Sosial, membangkitkan minat untuk melakukan suatu

aktivitas tertentu. Minat ini merupakan semacam kompromi pihak

individu dengan lingkungan sosialnya. Misalnya minat terhadap

pakaian karena ingin mendapatkan persetujuan atau penerimaan

dan perhatian orang lain, atau minat pada studi karena ingin

mendapatkan penghargaan dari orang tuanya.

3. Faktor Emosional, yakni minat yang berkaitan dengan perasaan dan

emosi. Misalnya, keberhasilan akan menimbulkan perasaan puas

dan dapat meningkatkan minat, sedangkan kegagalan dapat

menghilangkan minat seseorang. Minat erat hubungannya dengan

emosi karena faktor ini selalu menyertai seseorang dalam

berhubungan dengan obyek minatnya. Kesuksesan seseorang pada

suatu aktivitas tersebut menimbulkan perasaan suka atau puas,

sedangkan kegagalan akan menimbulkan perasaan tidak senang dan

mengurangi minat seseorang terhadap kegiatan yang bersangkutan.

Karena kepribadian manusia itu bersifat kompleks, maka sering

ketiga faktor yang menjadi penyebab timbulnya minat tersebut tidak

berdiri sendiri, melainkan merupakan suatu perpaduan dari ketiga faktor

Page 25: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Strategi Pemasaran 2.1.1 Pengertian

39

tersebut, akhirnya menjadi agak sulit bagi kita untuk menentukan faktor

manakah yang menjadi awal penyebab timbulnya suatu minat.26

2.3.3 Beberapa kondisi yang mempengaruhi minat

1. Status ekonomi

Apabila status ekonomi membaik, orang cenderung

memperluas minat mereka untuk mencakup hal yang semula belum

mampu mereka laksanakan. Sebaliknya kalau status ekonomi

mengalami kemunduran karena tanggung jawab keluarga atau usaha

yang kurang maju, maka orang cenderung untuk mempersempit

minat mereka.

2. Pendidikan

Semakin tinggi dan semakin formal tingkat pendidikan yang

dimiliki seseorang maka semakin besar pula kegiatan yang bersifat

intelek yang dilakukan. Seperti yang dikutip Notoatmojo, 1997 dari

L.W. Green mengatakan bahwa “Jika ada seseorang yang

mempunyai pengetahuan yang baik, maka ia mencari pelayanan

yang lebih kompeten atau lebih aman baginya”. Kurangnya

pengetahuan masyarakat mengenai pelayanan kesehatan akan

mempengaruhi pemanfaatan fasilitas pelayanan yang ada sehingga

berpengaruh pada kondisi kesehatan mereka.

26

Abdul Rahman Shaleh, Psikologi Suatu Pengantar, Jakarta: Prenada Media, 2004, hal.

263-268

Page 26: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Strategi Pemasaran 2.1.1 Pengertian

40

3. Tempat tinggal

Dimana orang tinggal banyak dipengaruhi oleh keinginan

yang biasa mereka penuhi pada kehidupan sebelumnya masih dapat

dilakukan atau tidak.27

2.4 Murabahah

2.4.1 Pengertian Murabahah

Murabahah merupakan salah satu konsep Islam dalam

melakukan perjanjian jual beli. Konsep ini telah banyak digunakan oleh

bank-bank dan lembaga keuangan Islam untuk pembiayaan modal kerja

dan pembiayaan perdagangan para nasabahnya.

Secara bahasa, kata murabahah berasal dari bahasa Arab dengan

akar kata ribh yang artinya “keuntungan”. Sedangkan secara istilah,

menurut Muhammad, murabahah merupakan jual beli barang pada harga

asal dengan tambahan keuntungan yang telah disepakati. Murabahah

merupakan satu bentuk perjanjian jual beli yang harus tunduk pada

kaidah dan hukum umum jual beli yang berlaku dalam muamalah

Islamiyah.28

Pengertian dari Murabahah itu sendiri yaitu jasa pembiayaan

dengan mengambil bentuk transaksi jual beli dengan cicilan. Pada

perjanjian murabahah atau mark-up, koperasi mempunyai pembelian

27

Skripsi “Orizanti Nurul S. Faktor-faktor yang mempengaruhi minat nasabah produk

simpanan mudharabah (studi kasus pada KJKS BMT Muamalat Rowosari Kendal)” 2011 28

Muhammad, Sistem dan Prosedur Operasional Bank Syari‟ah, Yogyakarta: UII Press,

2008, hlm. 22

Page 27: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Strategi Pemasaran 2.1.1 Pengertian

41

barang atau asset yang di butuhkan oleh anggotanya dengan membeli

barang itu dari pemasok barang dan kemudian menjualnya kepada

anggota tersebut dengan menambahkan mark-up atau keuntungan.

Keseluruhan harga barang dibayar oleh pembeli (anggota) secara

mencicil.

Landasan Syariah :

1. Al-Qur’an surat Al Baqarah ayat 275

... ...

Artinya:

Dan Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba.

(QS. Al-Baqarah:275)

2. Hadis Nabi riwayat Ibnu Majah dari Shuhaib:

(

Artinya :

Nabi bersabda, „Ada tiga hal yang mengandung berkah: jual beli

tidak secara tunai, muqaradhah (mudharabah), dan mencampur gandum

dengan jewawut untuk keperluan rumah tangga, bukan untuk dijual.”

(HR. Ibnu Majah dari Shuhaib).29

Dari hadits di atas dapat diketahui bahwa murabahah atau jual

beli secara tangguh (tidak secara tunai) diperbolehkan oleh Nabi

Muhammad SAW. Kebolehan ini sama artinya dengan diperbolehkannya

murabahah dalam Islam.

29

Muhammad Syafi’i Antonio, Bank Syariah dari Teori ke Praktik, Jakarta: Gema Insani

Press, 2001, hal 102

Page 28: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Strategi Pemasaran 2.1.1 Pengertian

42

Batas keuntungan yang ada dalam murabahah berbeda dengan

sistem riba. Pada produk murabahah, keuntungan yang ada diperoleh

dari kesepakatan antara kedua belah pihak dan tidak ada aspek paksaan

dari salah satu pihak. Sedangkan pada sistem riba, keuntungan

merupakan salah satu hal yang menjadi syarat terjadinya akad. Dalam arti

pemberi pinjaman memiliki hak mutlak dalam menentukan keuntungan

tanpa adanya kesepakatan dengan pihak pemohon pinjaman.30

Pada

KJKS BMT Artha Bumi Asri margin yang diberikan berkisar equivalent

dengan 1,7 % - 2,0 % flat per bulan.

Hal – hal yang lain terkait murabahah dapat diungkap secara

sederhana sebagai berikut :

A. Syarat Murabahah dapat dilaksanakan

1. Pihak yang berakad:

a. Cakap hukum dan

b. Sukarela (ridha), tidak dalam keadaan dipaksa / terpaksa / dibawah

tekanan.

2. Objek yang diperjual belikan:

a. Tidak termasuk yang diharamkan / dilarang

b. Bermanfaat

30

Hulwati, Ekonomi Islam Teori dan Praktiknya dalam Perdagangan Obligasi Syari‟ah

di Pasar Modal Indonesia dan Malaysia, Jakarta: Ciputat Press Group, 2009, hlm. 82

Page 29: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Strategi Pemasaran 2.1.1 Pengertian

43

c. Penyerahannya dari penjual ke pembeli dapat dilakukan

d. Merupakan hak milik penuh pihak yang berakad dan

e. Sesuai spesifikasinya yang diterima pembeli dan diserahkan

penjual

3. Akad / Sighat

a. Harus jelas dan disebutkan secara spesifik dengan siapa berakad

b. Antara ijab qabul (serah terima) harus selaras baik dalam

spesifikasi barang maupun harga yang disepakati.

c. Tidak mengandung klausul yang bersifat menggantungkan

keabsahan transaksi pada hal / kejadian yang akan datang, dan

d. Tidak membatasi waktu, misal : saya jual ini kepada Anda untuk

jangka waktu 10 bulan setelah itu jadi milik saya kembali.

B. Potongan Pelunasan dalam Murabahah

Sesuai dengan Fatwa Dewan islam No. 23 / DSN-MUI/III/2002

tanggal 28 Maret 2002:

1. Jika nasabah dalam transaksi murabahah melakukan pelunasan

pembayaran tepat waktu atau lebih cepat dari waktu yang telah

disepakati. Lembaga Keuangan Syariah boleh memberikan potongan

dari kewajiban pembayaran tersebut, dengan syarat tidak diperjanjikan

dalam akad.

Page 30: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Strategi Pemasaran 2.1.1 Pengertian

44

2. Besarnya potongan sebagaimana dimaksud diatas diserahkan kepada

kebijakan dan pertimbangan Lembaga keuangan Syariah (LKS).

C. Uang Muka dalam Murabahah

Sesuai Fatwa DSN No. 13/DSN-MUI/IX/2000 tanggal 16 September 2000

1. Dalam akad pembiayaan murabahah, LKS dibolehkan untuk meminta

uang muka apabila kedua belah pihak sepakat.

2. Besarnya jumlah uang muka ditentukan berdasarkan kesepakatan.

3. Jika nasabah membatalkan akad murabahah, nasabah harus

memberikan ganti rugi kepada LKS dari uang muka tersebut.

4. Jika jumlah uang muka lebih kecil dari kerugian, LKS dapat meminta

tambahan kepada nasabah

5. Jika jumlah uang muka lebih besar dari kerugian, LKS harus

mengembalikan kelebihannya kepada nasabah.31

2.4.2 Manfaat dan Resiko Murabahah

Sesuai dengan sifat bisnis (tijarah), transaksi murabahah

memiliki beberapa manfaat, demikian juga resiko yang harus diantisipasi.

Murabahah memberi banyak manfaat kepada koperasi. Salah satunya

adalah adanya keuntungan yang muncul dari selisih harga beli dari

penjual dengan harga jual kepada anggota. Selain itu sistem murabahah

31

Nurul Huda dan Muhammad heykal, Lembaga Keuangan Islam: Tinjauan Teoretis dan

praktis, Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2010, hlm 46-47

Page 31: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Strategi Pemasaran 2.1.1 Pengertian

45

juga sangat sederhana. Hal tersebut memudahkan penanganan

administrasinya dikoperasi.

Diantara kemungkinan resiko yang harus diantisipasi antara lain

sebagai berikut :

1. Default atau kelalaian, nasabah sengaja tidak membayar angsuran.

2. Fluktuasi harga komparatif. Ini terjadi bila harga suatu barang di

pasar naik setelah bank membelikannya untuk nasabah. Bank tidak

bisa mengubah harga jual beli tersebut.

3. Penolakan nasabah, barang yang dikirim bisa saja ditolak oleh

nasabah karena berbagai sebab. Bisa jadi karena rusak dalam

perjalanan sehingga nasabah tidak mau menerimanya. Karena itu

sebaliknya dilindungi dengan asuransi. Kemungkinan lain karena

nasabah merasa spesifikasi barang tersebut berbeda dengan yang

dipesan. Bila bank telah menandatangani kontrak pembelian

dengan penjualnya, barang tersebutakan menjadi milik bank.

Dengan demikian, bank mempunyai resiko untuk menjualnya

kepada pihak lain.

4. Dijual. Karena murabahah bersifat jual beli dengan utang, maka

ketika kontrak ditandatangani, barang itu menjadi milik nasabah.

Nasabah bebas melakukan apapun terhadap aset miliknya tersebut,

Page 32: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Strategi Pemasaran 2.1.1 Pengertian

46

termasuk untuk menjualnya. Jika terjadi demikian, resiko untuk

default akan besar.32

Pada pengakuan keuntungan pembiayaan murabahah yang

sesuai dengan PSAK No. 102 ada beberapa metode pengakuan antara

lain :

1. Pada saat terjadinya penyerahan barang jika dilakukan secara tunai

atau secara tangguh / cicilan yang tidak melebihi satu tahun.

2. Selama periode akad sesuai dengan tingkat resiko dan upaya untuk

merealisasikan keuntungan tersebut untuk transaksi tangguh lebih

dari satu tahun.33

2.5 Penelitian Terdahulu

1. Penelitian Dien Adi Zakariya (2006) yang berjudul penerapan Syariah

Marketing dan Pengaruhnya Terhadap Citra Lembaga Leasing “Danaku

Syariah” Cabang Semarang. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan

bukti empiris pengaruh syariah marketing terhadap citra “Danaku

Syariah” cabang Semarang. Dengan metode random sampling diperoleh

70 responden menggunakan analisa regresi sederhana dan metode analisa

kualitatif dibantu dengan program SPSS 16.0 for windows menunjukkan

bahwa pengaruh variabel independen (penerapan syariah marketing)

terhadap variabel dependen (citra) mampu memberikan sumbangan

32

M. Syafi’i antonio, bank hal 106-107 33

Sumber: http://rohmadyuliantoro.files.wordpress.com/2012/09/jurnal-iqbal.pdf

Page 33: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Strategi Pemasaran 2.1.1 Pengertian

47

sebesar 11.4 % sedang yang 88,6 % sisanya dijelaskan variabel lain yang

tidak diteliti. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari hasil analisis

kualitatif implementasi syariah marketing sudah diterapkan di Danaku

Syariah cabang Semarang. Sementara analisis kualitatif pengaruh

penerapan Syariah Marketing Terhadap citra mempunyai pengaruh yang

signifikan terhadap Citra Danaku Syariah cabang Semarang.

2. Penelitian M. Ainun nafis (062411046) dengan judul Pengaruh Pelayanan

Islami Karyawan Terhadap Minat Nasabah Menabung Dengan Akad

Syariah (Study kasus BMT Mitra Muamalat Kota Kudus) dapat di tarik

kesimpulan:

a. Konsep yang ditemukan di BMT Mitra Muamalat Kudus berkaitan

dengan pelayanan Islami karyawan terhadap nasabah / customer

mengindikasikan bahwa setidaknya ada 6 hal penting yang menjadi

perhatian tersendiri bagi nasabah. Dalam angket tertutup yang

disajikan dengan 6 indikator utama tersebut (jujur, amanah, tidak

menipu, menepati janji,murah hati, dan tidak melupakan akhirat)

mayoritas responden memberikan jawaban mengarah pada kualitas

pelayanan Islami yang dilakukan di BMT Muamalat Kudus telah

dijalankan dengan baik.

b. Hasil pengujian hipotesa uji t untuk variabel pelayanan Islami

karyawan diperoleh t hitung sebesar 10.335 dengan tingkat sig

0.000 (lebih kecil sari taraf signifikan 0.05) sehingga dapat

dikatakan bahwa variabel pelayanan Islami karyawan secara

Page 34: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Strategi Pemasaran 2.1.1 Pengertian

48

parsial mempunyai pengaruh signifikan terhadap variabel minat

nasabah menabung dengan akad syariah di BMT Mitra Muamalat

Kudus.

3. Penelitian Maria Ulfah (082411108) dengan judul Analisis Pengaruh

Marketing Syariah Terhadap Minat Nasabah Dana Talangan Haji (Studi

Kasus di Bank Muamalat Cabang Semarang). Dari hasil riset penelitian

dapat disimpulkan, sebagai berikut:

Berdasarkan hasil analisis uji hipotesis dapat disimpulkan,

variabel marketing syariah (X) mempunyai pengaruh signifikan terhadap

minat dana talangan haji di Bank Muamalat Semarang. Terlihat pada t

hitung sebesar 4,564 dengan nilai signifikansinya 0,000 dimana nilai

tersebut kurang dari alpha (p < 0,05). Sehingga memberikan keputusan

untuk menolak H0 yang artinya menurut 30 sampel yang dianalisis

bahwa ada pengaruh antara variabel X dan variabel Y hasil olahan

menunjukkan bahwa besaran koefisien antara variabel X terhadap

variabel Y yaitu sebesar 0.653 berarti bahwa terjadi korelasi yang sedang

dan positif. Sedangkan hasil R square (koefisien diterminasi) sebesar

0,427 berarti 42,7 % variabel Y dipengaruhi oleh variabel X, sedangkan

57,3 % dipengaruhi oleh variabel lain diluar model persamaan.

Dan yang membedakan diantara skripsi peneliti dengan skripsi

lain yaitu :

Page 35: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Strategi Pemasaran 2.1.1 Pengertian

49

Strategi pemasaran berpengaruh positif terhadap minat

anggota untuk menggunakan pembiayaan Murabahah di

KJKS BMT Artha Bumi Asri Semarang. Pengaruh

strategi pemasaran terhadap minat anggota dipengaruhi

adanya letak kantor yang strategis, penambahan margin

tidak membebani anggota / sesuai dengan kemampuan

anggota, serta promosi yang disampaikan menarik

melalui pendekatan individu.

Kualitas sumber daya manusia berpengaruh positif

terhadap minat anggota untuk menggunakan

pembiayaan Murabahah di KJKS BMT Artha Bumi

Asri Semarang. Pengaruh kualitas sumber daya manusia

dipengaruhi adanya sikap karyawan yang baik serta

sehat secara jasmani saat melayani, karyawan berjiwa

besar dan berfikir positif setiap menghadapi

permasalahan atau pengaduan dari anggota. Karyawan

memiliki toleran yang tinggi.

Page 36: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Strategi Pemasaran 2.1.1 Pengertian

50

2.6 Kerangka Pikir Teoritk dan Perumusan Hipotesis

Strategi Pemasaran

Strategi Produk

Strategi Harga

Strategi Tempat dan

Distribusi

Strategi Promosi

Sumber data : Dikembangkan untuk penelitian skripsi 2014.

2.7 Hipotesis

Hipotesa adalah jawaban sementara terhadap rumusan masalah

penelitian, dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam

bentuk kalimat pertanyaan.34

Hipotesis dalam penelitian ini adalah:

H1 : Strategi pemasaran berpengaruh terhadap minat anggota

H2 : Kualitas sumber daya manusia berpengaruh terhadap strategi

pemasaran.

H3 : Strategi pemasaran dan kualitas sumber daya manusia secara

simultan berpengaruh terhadap minat anggota.

34

Sugiyono, Metode Penelitian Administrasi, Bandung: Alfabeta, 2006, hlm. 70

Minat Anggota

Faktor Dorongan

dalam Diri Individu

Motif Sosial

Faktor Emosional

Kualitas SDM

Fisik dan Kesehatan

Intelektual

Spiritual