bab ii landasan teori 2.1. pengertian jaringan komputer filedihubungkan satu dengan lainnya dengan...

19
4 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Jaringan Komputer Menurut Arifin (2011:9) dalam bukunya Kitab Suci Jaringan Komputer dan Koneksi Internet mendefinisikan bahwa: Jaringan komputer merupakan kumpulan dari beberapa komputer yang dihubungkan satu dengan lainnya dengan menggunakan protokol komunikasi. Jaringan ini memerlukan media transmisi tertentu untuk dapat saling berbagi informasi, program, dan penggunaan bersama perangkat keras. Prinsip dasar jaringan komputer adalah terjadinya komunikasi dua arah antara pengirim dan penerima informasi. Keuntungan menggunakan jaringan komputer di antaranya adalah : 1. Penggunaan bersama (share) peralatan, data, program, dan infromasi. 2. Sebagai salah satu media komunikasi tanpa pulsa. 3. Sistem informasi yang terintegrasi. 2.2. Jenis - Jenis Jaringan Komputer Menurut Arifin (2011: 9) dalam bukunya Kitab Suci Jaringan Komputer dan Koneksi Internet membagi jenis jenis jaringan komputer berdasarkan luas wilayahnya dan berdasarkan konfigurasinya meliputi LAN ( Local Area Network), MAN (Metropolitan Area Network), WAN (Wide Area Network), Peer-to-peer, Client/Server.

Upload: ngokhuong

Post on 28-Jul-2019

228 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

4

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1. Pengertian Jaringan Komputer

Menurut Arifin (2011:9) dalam bukunya Kitab Suci Jaringan Komputer

dan Koneksi Internet mendefinisikan bahwa:

Jaringan komputer merupakan kumpulan dari beberapa komputer yang

dihubungkan satu dengan lainnya dengan menggunakan protokol komunikasi.

Jaringan ini memerlukan media transmisi tertentu untuk dapat saling berbagi

informasi, program, dan penggunaan bersama perangkat keras. Prinsip dasar

jaringan komputer adalah terjadinya komunikasi dua arah antara pengirim dan

penerima informasi.

Keuntungan menggunakan jaringan komputer di antaranya adalah :

1. Penggunaan bersama (share) peralatan, data, program, dan infromasi.

2. Sebagai salah satu media komunikasi tanpa pulsa.

3. Sistem informasi yang terintegrasi.

2.2. Jenis - Jenis Jaringan Komputer

Menurut Arifin (2011: 9) dalam bukunya Kitab Suci Jaringan Komputer dan

Koneksi Internet membagi jenis jenis jaringan komputer berdasarkan luas

wilayahnya dan berdasarkan konfigurasinya meliputi LAN (Local Area Network),

MAN (Metropolitan Area Network), WAN (Wide Area Network), Peer-to-peer,

Client/Server.

5

2.2.1. Jenis Jaringan Komputer Berdasarkan Luas Wilayah :

1. LAN (Local Area Network)

Menurut Arifin (2011: 9) dalam bukunya Kitab Suci Jaringan Komputer

dan Koneksi Internet mendefinisikan bahwa:

LAN adalah bentuk jaringan komputer lokal, yang luas areanya sangat terbatas.

Biasanya diterapkan untuk jaringan komputer rumahan, laboratorium komputer

disekolah dan dikantor. Media yang digunakan untuk LAN dapat berupa kabel

(UTP atau BNC) maupun wireless.

Berikut beberapa keuntungan jaringan LAN :

a. Dapat saling bertukar file (file sharing).

b. Pengamanan data dalam bentuk backup dapat disimpan dibeberapa komputer

backup.

c. Dapat dibuat sistem client-server, sehingga penggunaan dan manajemen data

terpusat.

d. Sebagai media komunikasi antar pengguna tanpa pulsa.

e. Sebagai media monitoring dan maintenance dengan menggunakan sistem

remote.

f. Dapat dihubungkan ke internet, sehingga seluruh komputer dalam jaringan

dapat mengakses internet bersama.

g. Dapat saling berbagi sumber daya dalam suatu proses.

6

Sumber : http://www.aluth.com

Gambar II.1.

Local Area Network

2. MAN (Metropolitan Area Network)

Menurut Arifin dalam bukunya yang berjudul Kitab Suci Jaringan

Komputer dan Koneksi Internet (2011:10) mendefinisikan bahwa:

Metropolitan Area Network (MAN) merupakan jaringan komputer dengan skala

yang lebih besar dari LAN, dapat berupa jaringan komputer antar

kantor/perusahaan yang jaraknya berdekatan. Luasan area pada jaringan ini sekitar

10 sampai dengan 50 km. MAN terdiri dari beberapa LAN yang saling terhubung.

Media yang digunakan idealnya adalah wireless atau kabel serat optik. Namun

untuk menghemat biaya, biasanya memanfaatkan media komunikasi umum yang

sudah ada. Dengan menggunakan jaringan metropolitan, perusahaan/lembaga

tertentu dapat dengan cepat dan mudah memperoleh informasi dan data yang

dibutuhkan.

Sumber : www.gurupendidikan.co.id

Gambar II.2.

Metropolitan Area Network

7

3. WAN (Wide Area Network)

Menurut Arifin dalam bukunya yang berjudul Kitab Suci Jaringan

Komputer dan Koneksi Internet (2011:11) mendefinisikan bahwa:

Wide Area Network (WAN) adalah bentuk jaringan komputer dengan skala yang

sangat besar, berupa jaringan komputer antar kota, pulau, negara bahkan benua.

WAN berupa kumpulan dari LAN dan MAN yang saling terintegrasi. Dengan

WAN, pertukaran data dan komunikasi antar pengguna lebih cepat, tepat, dan

murah. Pada implementasinya, WAN menggunakan berbagai teknologi canggih,

seperti satelit dan gelombang elektromagnetik. WAN juga menjadi pemicu

terciptanya teknologi transfer data kecepatan tinggi, seperti ISDN dan DSL, juga

teknologi stasiun bumi mikro (VSAT). Kumpulan dari berbagai WAN akan

membentuk internetworking atau internet.

Sumber : http://www.netprivateer.com/lanwan.html

Gambar II.3.

Wide Area Network

2.2.2. Jenis Jaringan Komputer Berdasarkan Konfigurasinya :

1. Peer-to-peer

Menurut Arifin (2011: 12) dalam bukunya Kitab Suci Jaringan Komputer

dan Koneksi Internet mendefinisikan bahwa:

Peer-to-peer merupakan sistem yang banyak digunakan pada jaringan dengan

jumlah komputer yang sedikit dan tiap tiap komputer memiliki kedudukan yang

8

sama dan tidak memerlukan server. Tiap komputer dalam jaringan ini dapat

menggunakan perangkat printer bersama dengan sistem printer sharing.

2. Client/Server

Menurut Arifin (2011: 12) dalam bukunya Kitab Suci Jaringan Komputer

dan Koneksi Internet mendefinisikan bahwa :

Client/Server banyak digunakan pada jaringan dengan jumlah komputer yang

banyak dimana terdapat satu atau lebih komputer dijadikan sebagai server. Server

dapat dibedakan berdasarkan tugas dan fungsinya seperti data server, email

server, proxy server, web server, dan lain-lain.

2.3. Pengertian Topologi

Menurut Arifin dalam bukunya yang berjudul Kitab Suci Jaringan

Komputer dan Koneksi Internet (2011:29) mendefinisikan bahwa topologi

terbentuk dari beberapa komputer yang saling terhubung melalui media

komunikasi (kabel/nirkabel) dan beberapa perangkat keras pendukungnya. Cara

menghubungkan komputer satu dengan lainnya sehingga membentuk jaringan

yang disebut sebagai topologi. Ada tiga jenis topologi dasar berikut ini adalah

jenis jenis topologi dasar jaringan :

2.3.1. Topologi Bus

Menurut Arifin dalam bukunya yang berjudul Kitab Suci Jaringan

Komputer dan Koneksi Internet (2011:29) mendefinisikan bahwa:

Topologi bus merupakan topologi jaringan yang paling sederhana. Seluruh

komputer terhubung pada satu jalur transmisi induk yang sama, yaitu kabel

coaxial. Seluruh aliran informasi akan melalui jaringan induk ini dan melewati

beberapa terminal yang dilaluinya. Tiap – tiap informasi yang dikirimkan

memiliki alamat tujuan yang akan disesuaikan pada saat informasi tersebut

melalui sebuah terminal. Apabila alamat tujuan sesuai, maka informasi akan

diterima dan di proses oleh terminal tersebut, sedangkan apabila tidak sesuai,

maka informasi tersebut akan diabaikan, untuk selanjutnya disesuaikan dengan

terminal berikutnya.

Topologi bus sangat mudah untuk di impelementasikan, namun memiliki

kelemahan yaitu apabila kabel induk putus disatu titik, maka dapat mempengaruhi

komputer/terminal yang ada dibelakangnya. Jumlah komputer dalam jaringan

sangat mempengaruhi kecepatan transfer data karena hanya menggunakan satu

media transmisi induk. Topologi ini lebih cocok jika diterapkan dalam jaringan

dengan skala kecil.

9

Sumber : www.adalahcara.com

Gambar II.4.

Topologi Bus

2.3.2. Topologi Ring

Menurut Arifin dalam bukunya yang berjudul Kitab Suci Jaringan

Komputer dan Koneksi Internet (2011:30) mendefinisikan bahwa :

Sistem kerja dari topologi ring hampir sama dengan topologi bus. Sehingga titik

terminal dihubungkan kedua titik yang berdekatan. Dalam topologi ring,

informasi berputar untuk sampai tujuan. Media koneksi yang digunakan adalah

kabel UTP. Kelemahan dari topologi ini apabila kabel putus di satu titik, maka

sangat mempengaruhi kinerja jaringan.

Sumber : www.adalahcara.com

Gambar II.5.

Topologi Ring

10

2.3.3. Topologi Star

Menurut Arifin dalam bukunya yang berjudul Kitab Suci Jaringan

Komputer dan Koneksi Internet (2011:29) mendefinisikan bahwa :

Dalam topologi star, tiap terminal dalam jaringan terhubung pada sebuah

perangkat yang disebut switch/hub.Switch berfungsi sebagai pusat pengatur lalu

lintas data. Terminal yang akan mengirimkan informasi/data ke terminal lain

harus melalui switch/hub dulu, yang kemudian akan dikirimkan ke terminal

tujuan. Media koneksi yang digunakan adalah kabel UTP atau 10/100/1000 Base-

T.

Sumber : www.adalahcara.com

Gambar II.6.

Topologi Star

2.3.4. Topologi Mesh

Menurut Arifin dalam bukunya yang berjudul Kitab Suci Jaringan

Komputer dan Koneksi Internet (2011:31) mendefinisikan bahwa :

Pada topologi mesh, semua titik terminal akan saling terhubung dengan titik yang

lain, sehingga membentuk jaringan yang kompleks. Keuntungan topologi ini

adalah sangat kecil kemungkinan terjadinya kemacetan (gagal koneksi),

sedangkan kerugian dari topologi ini adalah mahalnya biaya pemasangan karena

tiap titik terminal dalam jaringan saling terhubung. Pada implementasinya, untuk

menekan biaya pemasangan biasanya tidak semua titik terminal dihubungkan.

11

Sumber : www.adalahcara.com

Gambar II.7.

Topologi Mesh

2.3.5. Topologi Tree

Menurut Arifin dalam bukunya yang berjudul Kitab Suci Jaringan

Komputer dan Koneksi Internet (2011:31) mendefinisikan bahwa :

Pada topologi tree, sebuah komputer/terminal akan dijadikan akar pusat (tingat-an

paling atas dari sebuah hirarki) yang kemudian akan dihubungkan ke satu atau

lebiih titik terminal lain yang satu tingkat lebih rendah dibawahnya (tingkat

kedua) dengan hubungan point-to-point antara masing masing simpul tingkat.

Sumber : www.adalahcara.com

Gambar II.8.

Topologi Tree

12

2.4. Perangkat Keras Jaringan

2.4.1. Router

Menurut Sofana dalam bukunya Cisco CCNA dan Jaringan Komputer

(2014:58) mendefinisikan bahwa:

Router sering digunakan untuk menghubungkan beberapa network. Baik network

yang sama maupun yang berbeda dari segi teknologinya. Seperti menghubungkan

network yang menggunakan topologi Bus, Star, Ring. Router juga digunakan

untuk membagi network besar menjadi beberapa buah subnetwork (network-

network kecil). Setiap subnetwork seolah olah “terisolir” dari network lain. Hal ini

dapat membagi-bagi traffic yang akan berdampak positif pada performa network.

Sumber : www.cisco.com

Gambar II.9.

Router

2.4.2. Bridge

Menurut Sofana dalam bukunya Cisco CCNA dan Jaringan Komputer

(2014:67) mendefinisikan bahwa :

Bridge merupakan perangkat network yang digunakan untuk menghubungkan dua

buah LocalAreaNetwork (LAN) atau membagi LAN menjadi dua buah segmen.

Tujuannya adalah untuk mengurangi traffic sedemikian rupa sehingga dapat

meningkatkan performa network.

13

Sumber : http://dlink.com/

Gambar II.10.

Bridge

2.4.3. Switch

Menurut Sofana dalam bukunya Cisco CCNA dan JaringanKomputer

(2014:70) mendefinisikan bahwa “Switch adalah bridge yang memiliki banyak

port. Sehingga switch disebut sebagai multiportbridge. Switch berfungsi sebagai

sentral atau kosentrator pada sebuah network.”

Sumber : http://www.dlink.com/

Gambar II.11.

Switch

2.4.4. Hub

Menurut Sofana dalam bukunya Cisco CCNA dan Jaringan Komputer

(2014:104) mendefinisi kan bahwa :

Hub berfungsi sebagai konsentrator. Namun hub tidak dapat mempelajari alamat

hardware sehingga informasi yang dating ke hub akan diteruskan ke seluruh host.

Jadi setiap host akan menerima informasi dari hub. Kondisi semacam ini disebut

sebagai “banjir broadcast”.

14

Sumber : https://www.amazon.ca/

Gambar II.12.

Hub

2.4.5. Repeater

Menurut Sofana dalam bukunya Cisco CCNA dan Jaringan Komputer

(2014:105) mendefinisikan bahwa “Repeater digunakan untuk memperkuat sinyal

agar informasi dapat sampai ke host lain yang lokasinya cukup jauh.”

Sumber: http://www.matrox.com/

Gambar II.13.

Repeater

2.4.6. NIC

Menurut Sofana dalam bukunya Cisco CCNA dan Jaringan Komputer

(2014:325) mendefinisikan bahwa “NIC merupakan perangkat wajib yang harus

dimiliki agar sebuah computer dapat terhubung ke network. NIC merupakan akses

15

ke media fisik jaringan. Tegangan listrik, arus, gelombang elektromagnetik, dan

besaran fisik lainnya dibentuk dan ditentukan oleh NIC.”

2.5. Perangkat Lunak Jaringan

2.5.1. Cisco Packet Tracer

Menurut Hidayat dalam sinopsis bukunya Panduan Lengkap Pembuatan

Jaringan Nirkabel Menggunakan Simulator Cisco Packet Tracer (2013)

mendifinisikan bahwa :

Cisco Packter Tracer adalah software simulator jaringan komputer yang dibuat

oleh Cisco Systems dan disediakan gratis oleh umum. Cisco Packet Tracer dapat

digunakan untu mendesain dan mengkonfigurasikan sebuah jaringan yang

hasilnya sama seperti mendesain sebuah jaringan nyata.

2.6. TCP, IP Address dan Subnetting

2.6.1. TCP (Transmissin Control Protocol)

Menurut Sofana dalam bukunya Cisco CCNA dan Jaringan Komputer

(2014:249) mendefinisikan bahwa :

Transmissin Control Protocol (TCP) merupakan protocol terpenting dalam layer

Transport. TCP merupakan protokol yang bersifat connection oriented. Artinya

sebelum proses transmisi data terjadi, dua aplikasi TCP harus melakukan

pertukaran control informasi (handshaking). Protokol TCP bertanggung jawab

untuk pengiriman data dari sumber ketujuan dengan benar.

2.6.2. IP Address

Menurut Sofana dalam bukunya Cisco CCNP dan Jaringan Komputer

(2012:23) mendefinisikan bahwa :

IP Address dibentuk oleh sekumpulan bilangan biner sepanjang 32 bit, yang

dibagi ke dalam 4 bagian (oktet). Setiap bagian panjangnya 8 bit. IP address

merupakan identifikasi setiap host pada jaringan internet.

IP address yang berjumlah sekitar 4 milyar ini tidak semuanya dapat

digunakan sebagai IP address untuk host. IP address yang digunakan untuk

keperluan LAN /intranet disebut IP address private. IP address yang digunakan

untuk internet IP address public.

Tabel II.1

16

IP Address Private

Kelas IP address

A 10.0.0.0 – 10.255.255.255

B 172.16.0.0 – 172.31.255.255

C 192.168.0.0 – 192.168.255.255

Sumber : Iwan Sofana

Secara umum IP address dapat dibagi menjadi 5 kelas, Kelas A, B, C, D,

E. IP address kelas D dan E digunakan untuk keperluan khusus. IP address kelas

A, kelas B, kelas C dapat dipisahkan menjadi 2 bagian, yakni bagian network (bit

– bit network/network bits) dan bagian host (bit-bit host/host bits). Network bit

berperan sebagai pembeda antar-network atau identifikasi (ID) network.

Sedangkan host bit berperan sebagai identifikasi (ID) host.

1. IP Address Kelas A

Menurut Sofana dalam bukunya Cisco CCNP dan Jaringan Komputer

(2012:26) mendefinisikan bahwa :

Bit pertama bernilai 0. Bit ini dan 7 bit berikutnya (8 bit pertama) merupakan bit

network (network bit) dan boleh bernilai berapa saja (kombinasi angka 1 dan 0).

Sisanya, yaitu 24 bit terakhir merupakan bit-bit untuk host. Jangkauan IP address

kelas A dimulai dari 1.xxx.xxx.xxx hingga 126.xxx.xxx.xxx.

Tabel II.2

IP Address Kelas A

nnnnnnnn Hhhhhhhh hhhhhhhh Hhhhhhhh

Sumber :Iwan Sofana

N menyatakan network, sedangkan H menyatakan host.

17

2. IP Address Kelas B

Menurut Sofana dalam bukunya Cisco CCNP dan Jaringan Komputer

(2012:27) mendefinisikan bahwa :

Dua bit pertama bernilai 10. Dua bit ini dan 14 bit berikutnya (16 bit pertama)

merupakan bit network dan boleh bernilai berapa saja (kombinasi angka 1 dan 0).

Sisanya, Yaitu 16 bit terakhir merupakan bit-bit host. Jangkauan IP address kelas

B dimulai dari 128.xxx.xxx.xxx hingga 191.255.xxx.xxx.

Tabel II.3.

IP Address Kelas B

nnnnnnnn Nnnnnnnn Hhhhhhhh hhhhhhhh

Sumber :Iwan Sofana

N menyatakan network, sedangkan H menyatakan host.

3. IP Address Kelas C

Menurut Sofana dalam bukunya Cisco CCNP dan Jaringan Komputer

(2012:27) mendefinisikan bahwa :

Dua bit pertama bernilai 110. Tiga bit ini dan 21 bit berikutnya (24 bit pertama)

merupakan bit network dan boleh bernilai berapa saja (kombinasi angka 1 dan 0).

Sisanya, Yaitu 8 bit terakhir merupakan bit-bit host. Jangkauan IP address kelas C

dimulai dari 192.0.0.xxx sampai 223.255.255.xxx .

Tabel II.4.

IP Address Kelas C

nnnnnnnn Nnnnnnnn Nnnnnnnn Hhhhhhhh

Sumber :Iwan Sofana

N menyatakan network, sedangkan H menyatakan host.

4. IP Address Kelas D

Menurut Sofana dalam bukunya Cisco CCNP dan Jaringan Komputer

(2012:28) mendefinisikan bahwa :

Empat bit pertama bernilai 1110. IP address kelas D merupakan multicast

address. Salah satu aplikasi yang memanfaatkan multicast address adalah real

time video conferencing. Pada IP address kelas D tidak dikenal bit-bit network

dan host. Pada jenis traffic multicast, sebuah paket yang dikirim ke alamat

multicast akan diterima oleh semua host pada group yang sama. Jangkauan IP

18

address kelas D dimulai dari 224.0.0.0 hingga 239.255.255.255. IP address

224.0.0.0 hingga 224.0.0.255 dicadangkan untuk digunakan oleh protocol network

pada sebuah segmen network lokal. Artinya, paket dengan address ini tidak akan

di forward oleh router. Time-to-live (TTL) paket akan diset 1 sehingga tidak akan

di-forward oleh router. Sedangkan IP address dari 239.0.0.0 hingga

239.255.255.255 disebut Administratively Scoped Address yang dapat di

analogikan dengan private address 10.0.0.0/8 (kelas A).

5. IP Address Kelas E

Menurut Sofana dalam bukunya Cisco CCNA dan Jaringan Komputer

(2014:265) mendefinisikan bahwa “Dua bit pertama bernilai 1111. IP Address

kelas E dicadangkan untuk kegiatan riset atau eksperimental. Pada IP address

kelas E juga tidak dikenal bit-bit network dan host.”

2.6.3. Subnetting

Menurut Arifin dalam bukunya Kitab Suci Jaringan Komputer dan

Koneksi Internet (2011: 51) mendefinisikan bahwa :

Sebuah jaringan besar terdiri dari jaringan-jaringan kecil yang saling terintegrasi.

Pembagian sebuah jaringan menjadi sub-sub jaringan (subnetwork) yang disebut

subnetting. Pembagian jaringan ini juga dimaksudkan untuk menghemat network

ID, dimana setiap jaringan yang terhubung ke internet akan mendapatkan sebuah

network ID.

Contoh subnetting

19

Sumber : http://www.javanetmedia.com

Gambar II.14.

Subnetting

Subnetting adalah proses memecah suatu IP jaringan ke sub jaringan yang

lebih kecil yang disebut "subnet." Setiap subnet deskripsi non-fisik (atau ID)

untuk jaringan-sub fisik (biasanya jaringan beralih dari host yang mengandung

satu router -router dalam jaringan multi).

Mengapa harus melakukan subnetting? Ada beberapa alasan mengapa kita

perlu melakukan subnetting, diantaranya adalah sebagai berikut:

a. Untuk mengefisienkan alokasi IP Address dalam sebuah jaringan supaya

bisa memaksimalkan penggunaan IP Address.

b. Mengatasi masalah perbedaan hardware dan media fisik yang digunakan

daam suatu network, karena Router IP hanya dapat mengintegrasikan

berbagai network dengan media fisik yang berbeda jika setiap network

memiliki address network yang unik.

c. Meningkatkan security dan mengurangi terjadinya kongesti akibat terlalu

banyaknya host dalam suatu network.

20

2.7. Virtual Local Area Network (VLAN)

Menurut Sofana dalam bukunya Cisco CCNP dan Jaringan Komputer

(2012:306) mendefinisikan bahwa :

VLAN atau Virtual LAN atau logical LAN atau logical subnet, merupakan sebuah

cara untuk memecah network menjadi beberapa network (segmen) yang lebih

kecil. Tujuan utama VLAN adalah untuk memperkecil jumlah traffic broadcast

pada masing-masing subnet. Sehingga,setiap subnet akan memiliki broadcast

domain-nya sendiri.

2.8. Keamanan Jaringan (network security)

Keamanan jaringan komputer adalah proses pencegahan yang dilakukan

oleh penyerang untuk terhubung ke dalam jaringan komputer melalui akses yang

tidak sah , atau penggunaan secara illegal dari komputer dan jaringan.

Firewall adalah pertahanan pertama yang ditujukan untuk melindungi

sebuah komputer atau sebuah network dari traffic internet atau traffic intranet

yang tidak diinginkan.”

Firewall memerankan tiga fungsi sebagai berikut :

1. Control (Pengendalian)

Sebagai contoh Firewall mengizinkan akses FTP jaringan tertentu dan

menutupnya untuk jaringan yang lain.

2. Secure (Mengamankan)

Mesin Firewall dirancang pula untuk memblok peluang penyerangan dan

akses tidak sah yang datang dari luar.

3. Prevent (Mencegah)

Firewall bekerja untuk memberitakan berbagai hal abnormal yang terjadi

dalam keluarga jaringan kita misalnya software rusak atau mesin yang

terkonfigurasi dengan buruk yang dapat memuntahkan sembarang paket ke dunia

luar.

21

Ada beberapa kontrol dari firewall yang dapat dilakukan yaitu :

a. Permitted Services

Service yang boleh melintasi firewall harus dibatasi pada aplikasi yang

benar-benar diizinkan.

b. Restricted Commonication Flow

Komunikasi langsung harus dibatasi dan dikontrol firewall.

c. Access control

Hak akses pengguna atau user harus dibatasi dari mana dan mau kemana

kapan dan apa saja yang boleh atau tidak boleh di akses.

1) NAT ( Network Address Translation)

Memungkinkan internal IP private network tersembunyi.

2) Control Messages

Memungkinkan firewall untuk tidak membalas scanning suatu protokol

atau mengirimkan pesan seperti host unreachable time exceeded dan lain-lain.

secara umun Keamanan jaringan mempunyai 3 (tiga) kata kunci yaitu :

a) Resiko

Resiko berarti seberapa besar kemungkinan keberhasilan para penyusup

dalam memperoleh akses kedalam jaringan komputer lokal melalui konektivitas

dengan wide area network. Biasanya akses-akses yang diinginkan oleh para

penyusup adalah:

1. Read Access

Mengetahui keseluruhan sistem jaringan informasi.

22

2. Write Access

Melakukan proses menulis dan menghancurkan data pada sistem tersebut.

3. Denial of service

Menutup penggunanan utitilitas-utilitas jaringan normal dengan cara

menghabiskan jatah CPU, bandwidth dan memory.

b) Ancaman (threats)

Ancaman berarti orang-orang yang berusaha memperoleh akses illegal

terhadap jaringan komputer lokal seolah-olah ia memiliki otoritas terhadap akses

ke jaringan komputer tersebut.

c) Kerapuhan System (Vulnerability)

Kerapuhan sistem berarti seberapa jauh proteksi perlindungan (proteksi)

yang bisa di lakukan pada jaringan komputer lokal dari orang-orang dari luar

sistem maupun orang-orang dari dalam yang berusaha memperoleh akses ilegal

terhadap jaringan komputer lokal yang dimiliki.