bab ii landasan teori 2.1 landasan...

22
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Landasan Konseptual Komunikasi 2.1.1 Pengertian komunikasi Secara etimologis komunikasi berasal dari bahasa Latin, yaitu cum, kata depan yang artinya dengan atau bersama dengan, dan kata units, kata bilangan yang berarti satu. Dua kata tersebut membentuk kata benda communio, yang dalam bahasa inggris disebut dengan communion, yang berarti kebersamaan, persatuan, persekutuan, gabungan, pergaulan, atau hubungan. Karena untuk melakukan communion, diperlukan usaha dan kerja. Kata communio dibuat kata kerja communicate, yang berarti membagi sesuatu dengan seseorang, tukar menukar, membicarakan sesuatu dengan orang, membicarakan sesuatu dengan orang, memberitahukan sesuatu kepada seseorang, bercakap-cakap, bertukar pikiran, berhubungan, berteman. (Nurjaman dan Umam, 2012:35). Menurut Bernard Berelson dan Gary A. Steiner (Mulyana, 2013:68) , “Komunikasi : trasnmisi informasi, gagasan, emosi, keterampilan, dan sebagainya dengan menggunakan symbol-simbol, kata-kata, gambar, figut, grafik, dan sebagainya. Tindakan atau proses transmisi itulah yang biasa disebut komunikasi”. Menurut Gerald R. Miller (Mulyana, 2013:68), “Komunikasi terjadi ketika suatu sumber menyampaikan suatu pesan kepada penerima dengan niat yang disadari untuk mempengaruhi perilaku penerima”. Sedangkan Joseph A. DeVito (2011:24) pada bukunya menyatakan bahwa “Komunikasi mengacu pada tindakan, oleh satu orang atau lebih, yang mengirim dan menerima pesan yang terdistorsi oleh gangguan (noise), terjadi dalam suatu konteks tertentu, mempunyai pengaruh tertentu, dan ada kesempatan untuk melakukan umpan balik”. Begitu banyak pengertian komunikasi yang diberikan oleh para pakar komunikasi. Dari pengertian komunikasi di atas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa komunikasi adalah suatu proses pengiriman dan penerimaan pesan yang terjadi antara sumber dan penerima lalu menghasilkan suatu pemahaman yang dapat mempengaruhi satu sama lain. Terkait dengan keberhasilan suatu perusahaan atau organisasi setiap proses komunikasi yang berlangsung antar individu akan menghasilkan pengaruh yang menunjang kinerja para karyawan.

Upload: trinhthuy

Post on 02-Mar-2019

222 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Landasan …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-01074...dalam fungsi komunikasi sosial ini adalah fungsi komunikasi kultural. Para ilmuwan sosial

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Landasan Konseptual Komunikasi

2.1.1 Pengertian komunikasi

Secara etimologis komunikasi berasal dari bahasa Latin, yaitu cum, kata depan yang

artinya dengan atau bersama dengan, dan kata units, kata bilangan yang berarti satu. Dua kata

tersebut membentuk kata benda communio, yang dalam bahasa inggris disebut dengan

communion, yang berarti kebersamaan, persatuan, persekutuan, gabungan, pergaulan, atau

hubungan. Karena untuk melakukan communion, diperlukan usaha dan kerja. Kata communio

dibuat kata kerja communicate, yang berarti membagi sesuatu dengan seseorang, tukar menukar,

membicarakan sesuatu dengan orang, membicarakan sesuatu dengan orang, memberitahukan

sesuatu kepada seseorang, bercakap-cakap, bertukar pikiran, berhubungan, berteman. (Nurjaman

dan Umam, 2012:35).

Menurut Bernard Berelson dan Gary A. Steiner (Mulyana, 2013:68) , “Komunikasi :

trasnmisi informasi, gagasan, emosi, keterampilan, dan sebagainya dengan menggunakan

symbol-simbol, kata-kata, gambar, figut, grafik, dan sebagainya. Tindakan atau proses transmisi

itulah yang biasa disebut komunikasi”. Menurut Gerald R. Miller (Mulyana, 2013:68),

“Komunikasi terjadi ketika suatu sumber menyampaikan suatu pesan kepada penerima dengan

niat yang disadari untuk mempengaruhi perilaku penerima”.

Sedangkan Joseph A. DeVito (2011:24) pada bukunya menyatakan bahwa “Komunikasi

mengacu pada tindakan, oleh satu orang atau lebih, yang mengirim dan menerima pesan yang

terdistorsi oleh gangguan (noise), terjadi dalam suatu konteks tertentu, mempunyai pengaruh

tertentu, dan ada kesempatan untuk melakukan umpan balik”.

Begitu banyak pengertian komunikasi yang diberikan oleh para pakar komunikasi. Dari

pengertian komunikasi di atas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa komunikasi adalah suatu

proses pengiriman dan penerimaan pesan yang terjadi antara sumber dan penerima lalu

menghasilkan suatu pemahaman yang dapat mempengaruhi satu sama lain. Terkait dengan

keberhasilan suatu perusahaan atau organisasi setiap proses komunikasi yang berlangsung antar

individu akan menghasilkan pengaruh yang menunjang kinerja para karyawan.

Page 2: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Landasan …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-01074...dalam fungsi komunikasi sosial ini adalah fungsi komunikasi kultural. Para ilmuwan sosial

2.1.2 Fungsi Komunikasi

Berdasarkan pengamatan yang para pakar komunikasi lakukan, komunikasi

mengemukakan fungsi-fungsi yang berbeda, meskinpun adakalanya terdapat kesamaan dan

tumpang tindih diantara berbagai pendapat tersebt. Menurut William I Gorden komunikasi

mempunyai empat fungsi yaitu (Mulyana, 2014:5-38) :

1. Fungsi Komunikasi Sosial

Fungsi komunikasi sebgai komunikasi sosial setidaknya mengisyaratkan bahwa

komunikasi penting untuk membangun konsep-konsep diri kita, aktualisasi-diri, untuk

kelangsungan hidup, untuk memperoleh kebahagiaan, terhindar dari tekanan dan

ketegangan antara lain lewat komunikasi yang menghibur, dan memupuk hubungan

dengan orang lain.

Orang yang tidak pernah berkomunikasi dengan manusia bisa dipastikan akan

“tersesat,” karena tidak sempat menata dirinya dalam suatu lingkungan sosial. Implisit

dalam fungsi komunikasi sosial ini adalah fungsi komunikasi kultural. Para ilmuwan

sosial mengakui bahwa budaya dan komunikasi itu mempunyai hubungan timbal balik.

Budaya menjadi bagian dari perilaku komunikasi, dan pada gilirannya komunikasi

juga menentukan, memelihara, mengembangkan atau mewariskan budaya.

2. Fungsi Komunikasi Ekspresif

Komunikasi ekspresif tidak langsung bertujuan mempengaruhi orang lain, namun

dapat dilakukan sejauh komunikasi tersebut menjadi instrument untuk menyampaiakn

perasaan (emosi) kita. Perasaan-perasaan tersebut dikomunikasikanterutama melalui

pesan non verbal. Perasaan sayang peuli, rindu, simpati, gembira, marah dan benci

dapat disampaikan lewat kata-kata, manun terutama lewat perilaku nonverbal.

3. Fungsi Komunikasi Ritual

Komunikasi ritual bertujuan untuk komitmen mereka kepada tradisi keluarga,

komunitas, suku, bangsa, negara, ideology, atau agama mereka. Komunikasi ritual

Page 3: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Landasan …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-01074...dalam fungsi komunikasi sosial ini adalah fungsi komunikasi kultural. Para ilmuwan sosial

sering juga bersifat ekspresif, menyatakan perasaan terdalam seseorang. Orang

menziarahi makam Nabi Muhammad, bahkan menangis di dekatnya, untuk

menunjukkan kecintaannya kepadanya. Para siswa yang menjadi pasukan pengibar

bendera merah putih, sering dengan berlinang air mata, dalam pelantikan mereka,

untuk menunjukkan rasa cinta mereka kepada nusa dan bangsa, terlepas dari apakah

kita setuju terhadap perilaku mereka atau

4. Fungsi Komunikasi Instrumental

Komunikasi instrumental mempunyai beberapa tujuan umum: menginformasikan,

mengajar, mendorong, mengubah sikap dan keyakinan, dan mengubah perilaku atau

menggerakkan tindakan, dan juga menghibut. Bila diringkas, maka kesemua tujuan

tersebut dapat disebut membujuk (bersifat persuasif). Komunikasi yang berfungsi

memberitahukan atau menerangkan (to inform) mengandung muatan persuasif dalam

arti bahwa pembicara menginginkan pendengarnya mempercayai bahwa fakta atau

informasi yang disampaikannya akurat dan layak diketahui.

Sebagai instrumen, komunikasi tidak saja kita gunakan untuk menciptakan dan

membangun hubungan tersebut. Komunikasi berfungsi sebagai instrument untuk

mencapai tujuan-tujuan pribadi dan pekerjaan, baik tujuan jangka pendek ataupun

tujuan jangka panjang. Tujuan jangka pendek, misalnya untuk memperoleh pujian,

menumbuhkan kesan yang baik memperoleh keuntungan material, ekonomi, dan

politik.Sementara itu, tujuan jangka panjang dapat diraih lewat keahlian komunikasi,

misalnya keahlian berpidato, berunding, berbahasa asing ataupun keahlian menulis.

Kedua tujuan itu tentu saja berkaitan dalam arti bahwa berbagai pengelolaan kesan itu

secara kumulatif dapat digunakan untuk mencapai tujuan jangka panjang berupa

keberhasilan karier.

2.1.3 Unsur – Unsur Komunikasi

Dalam pendekatan dengan komunikasi juga terdiri dari beberapa unsur yang penting,

menurut Harrold Lasswel (dalam Mulyana, 2014:69), yaitu :

Page 4: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Landasan …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-01074...dalam fungsi komunikasi sosial ini adalah fungsi komunikasi kultural. Para ilmuwan sosial

a. Sumber (source), adalah pihak yang berinisiatif atau mempunyai kebutuhan untuk

berkomunikasi. Sumber disini bisa jadi seorang individu, kelompok, organisasi,

bahkan suatu negara.

b. Pesan, adalah apa yang dikomunikasikan dari sumber kepada penerima. Pesan

mempunyai tiga komponen yaitu makna, symbol yang digunakan untuk

menyampaikan makna, dan bentuk atau organisasi dari pesan

c. Saluran atau media, adalah alat atau wahana yang digunakan sumber untuk

menyampaikan pesan kepada penerima. Dalam suatu peristiwa komunikasi sebenarnya

banyak saluran yang dapat kita gunakan, meskipun ada yang satu yang dominan.

d. Penerima (receiver), sering juga disebut sebagai sasaran atau tujuan, penyandi balik

(decoder), ataupun khalayak (audience), yakni orang yang menerima pesan dari

sumber

e. Efek, yaitu apa yang terjadi pada penerima setelah menerima pesan komunikasi

tersebut.

Dalam proses penyampaian pesan juga terdapat hambatan yang berupa perasaan

tidak nyaman yang diakibatkan oleh sikap, pemikiran, dan perilaku yang tidak konsisten

dan memotivasi seseorang untuk mengambil langkah demi mengurangi ketidaknyamanan

tersebut. Hal ini merupakan perasaan yang dimiliki seseorang ketika mereka “menemukan

diri mereka sendiri melakukan sesuatu yang tidak sesuai dengan apa yang mereka ketahui,

atau mempunyai pendapat yang tidak sesuai dengan pendapat lain yang mereka pegang”,

Leon Festinger menamakan perasaan yang tidak seimbang ini sebagai disonansi kognitif.

Terdapat tiga faktor yang dapat mempengaruhi tingkat disonansi seseorang, yaitu:

a. Kepentingan (importance), atau seberapa signifikan suatu masalah, berpengaruh

terhadap tingkat disonansi yang dirasakan.

b. Rasio Disonansi (dissonance ratio) merupakan faktor dalam menentukan tingkat

disonansi; merupakan jumlah kognisi konsonan berbanding dengan disonan.

c. Rasionalitas (rationale) merupakan faktor dalam menentukan tingkat disonansoo;

merujuk kepada alasan yang dikemukakan untuk menjelaskan inkonsistensi.

Page 5: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Landasan …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-01074...dalam fungsi komunikasi sosial ini adalah fungsi komunikasi kultural. Para ilmuwan sosial

2.1.4 Proses Komunikasi

Proses komunikasi adalah proses penyampaian pikiran atau perasaan oleh seseorang

(komunikator) kepada orang lain (komunikan), pikiran bisa merupakan gagasan, informasi,

opini dan lain-lain yang muncul dari benaknya (Effendy, 2007). Proses komunikasi adalah

penyaluran pesan pada komunikan sampai sasaran yang dikehendaki. Banyak model-model

komunikasi yang digunakan dalam praktek komunikasi sekarang ini. sekian banyak model

komunikasi namun hanya beberapa yang sesuai dengan proses komunikasi melalui event.

Adapum model Shannon dan Weaver yang digunakan dalam penjabaran teori ini.

Pada model ini menyoroti problem penyampaian pesan berdasarkan tingkat

kecermatanya. Suatu konsep yang paling penting pada model komunikasi ini adalah

gangguan (noise), yakni setiap rangsangan tambahan yang tidak dikehendaki dan dapat

mengganggu kecermatan pesan yang disampaikan (Mulyana 2013:149).

Model matematikal dari Shannon dan Weaver itu menggambarakan komunikasi

sebagai proses linier. alasan memilih teori ini sebab The Mathematical Theory of

Communication ini cukup mewakili untuk menggambarkan terjadinya proses komunikasi

melalui komponen-komponen komunikasi yang dimiliki oleh teori Shannon dan Weaver.

Gambar 2.1 Model Komunikasi Shannon dan Weaver

Page 6: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Landasan …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-01074...dalam fungsi komunikasi sosial ini adalah fungsi komunikasi kultural. Para ilmuwan sosial

Model Shannon Weaver mengasumsikan bahwa sumber informasi menghasilkan

suatu pesan untuk dikomunikasikan dari seperangkat pesan yang dimungkinkan. Pemancar

(transmitter) mengubah pesan menjadi suatu sinyal yang sesuai dengan saluran yang

digunakan. Saluran (channel) adalah medium yang mengirimkan sinyal (tanda) dari

transmitter ke penerima (receiver). Dalam percakapan, sumber informasi adalah otak,

transmitternya adalah mekanisme suara yang menghasilkan sinyal (kata-kata terucapkan),

yang ditransmisikan lewat udara (sebagai saluran). Penerima (receiver), yakni mekanisme

pendengaran, melakukan operasi yang sebaliknya yang dilakukan transmitter dengan

merekonstuksi pesan dari sinyal. Tujuan (destination) adalah (otak) orang yang menjadi

tujuan tersebut..

Shannon dan Weaver juga memperkenalkan konsep mengenai redundancy dan

entropy, Redudancy adalah pengulangan kata yang dapat menyebapkan rendahnya entropy.

Shannon dan Weaver juga menekankan bahwa setiap imformasi yang disajikan (message)

merupakan proses komunikasi. Informasi yang disampaiakan memiliki tujuan untuk

menambah pengetahuan, mengubah sikap, dan perilaku individu serta khalayak (Mulyana,

2013:150).

Suatu konsep penting dalam model Shannon dan Weaver ini adalah bising (noise),

yakni setiap rangsangan tambahan dan tidak dikehendaki yang dapat menggangu

kecermatan pesan yang disampaikan. Dengan adanya sumber gangguan (noise source) ini

banyak kemungkinan pesan (message) yang disampaikan oleh sumber informasi (info

source) tidak sampai ke tujuan (destination), bisa juga si penerima salah mengartikan

pesan, atau dapat pula pesan justru diterima orang lain (Mulyana 2013:150).

2.1.5 Tujuan Komunikasi

Menurut Arnold dan Bowers (Devito, 2011:30) “Motif atau tujuan dari komunikasi

tidak perlu dikemukakan secara sadar, juga tidak perlu mereka yang terlibat menyepakati

tujuan komunikasi mereka. Tujuan dapat disadari atau tidak. Dapat dikenali ataupun tidak.

Meskipun teknologi komunikasi berubah dengan cepat pada dasarnya tujuan komunikasi

tetap sama.

Tujuan dari komunikasi menurut Joseph A Devito (2011:31-33) adalah sebagai

berikut :

Page 7: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Landasan …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-01074...dalam fungsi komunikasi sosial ini adalah fungsi komunikasi kultural. Para ilmuwan sosial

a. Menemukan

Salah satu tujuan komunikasi adalah menyangkut penemuan diri. Dengan

berkomunikasi, setiap individu dapat memahami secara lebih baik mengenai diri kita

sendiri, dan orang lain.

b. Untuk berhubungan

Setiap individu memiliki keinginan untuk merasakan dicintai dan disukai begitupun

menyukai dan mencintai. Salah satu motivasi yang paling kuat dalam melakukan

komunikasi adalah membina hubungan dengan orang lain melalui komunikasi.

c. Untuk meyakinkan

Di dalam komunikasi pada jaman modern ini manusia kerap kali bertindak sebagai

konsumen dari penyampaian pesan yang dilakukan oleh media. Media massa sebagian

besar meyakinkan setiap manusia untuk melakukan perubahan sikap dan perilaku.

d. Untuk Bermain

Dalam kehidupan sehari-hari, setiap individu tidak terlepas dari hal yang menghibur,

kini hiburan menjadi salah satu kebutuhan. Untuk melakukan hiburan atau bermain,

komunikasi menjadi alat yang tepat dalam mengutarakan dan bertukar informasi-

informasi yang menarik yang dapat menghibur

2.1.6 Komunikasi Organisasi

Zelko dan Dance (dalam Muhammad, 2014:66) mengatakan komunikasi organisasi

suatu sistem yang saling tergantung mencakup komunikasi internal dan komunikasi

eksternal. Komunikasi internal adalah komunikasi dalam organisasi itu sendiri seperti

komunikasi dari bawahan kepada atasan, komunikasi dari atasan kepada bawahan,

Page 8: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Landasan …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-01074...dalam fungsi komunikasi sosial ini adalah fungsi komunikasi kultural. Para ilmuwan sosial

komunikasi sesama karyawan yang sama tingkatannya. Sedangkan komunikasi eksternal

adalah komunikasi yang dilakukan organisasi terhadap lingkungan luarnya, seperti

komunikasi dalam penjualan hasil produksi, pembuatan iklan, dan hubungan dengan

masyarakat umum.

Goldhaber (Muhammad, 2014:67) mendefinisikan komunikasi organisasi sebagai

proses menciptakan dan saling menukar pesan dalam satu jaringan hubungan yang saling

tergantung satu sama lain untuk mengatasi lingkungan yang tidak pasti atau selalu

berubah-ubah.

Gambar 2.2 Empat arah komunikasi organisasi

Sumber:Mulyana(2013:184)

2.1.7 Fungsi Komunikasi organisasi

Komunikasi menjalankan empat fungsi komunikasi dalam suatu organisasi (Wahjono

,2010:218) yaitu :

1. Fungsi Kendali (kontrol/pengawasan)

Page 9: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Landasan …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-01074...dalam fungsi komunikasi sosial ini adalah fungsi komunikasi kultural. Para ilmuwan sosial

Komunikasi bertindak untuk mengendalikan perilaku anggota organisasi agar mereka

mematuhi semua aturan dan hierarki dalam organisasi

2. Fungsi motivasi

Komunikasi dapat menjelaskan pada para anggota apa yang harus dikerjakan dan

bagaimana dapat bekerja dengan baik.

3. Fungsi Pengungkapan emosi

Dengan komunikasi,para anggota dapat mengungkapkan kekecewaan atau rasa puas

yang mereka rasakan

4. Fungsi Informasi

Dengan Informasi , semua keputusan dapat diambil dan dapat diteruskan pada semua

anggota organisasi.

2.1.8 Hambatan Komunikasi Organisasi

Menurut Dewi (Dewi, 2007 : 17) hambatan komunikasi dalam organisasi adalah

sebagai berikut :

1. Kelebihan beban informasi dan pesan yang bersaing

Perkembangan teknologi telah menyebabkan jumlah pesan dalam suatu organisasi

meningkat tajam hingga kecepatan yang semakin tinggi. Hal itu bisa berakibat pada

adanya pesan yang tidak ditanggapi, pesan yang dianggap tidak penting, atau

pemberian respon yang tidak akurat.

2. Penyaringan yang tidak tepat

Ketika meneruskan suatu pesan kepada orang lain di dalam organisasi, biasanya terjadi

penyaringan yang dilakukan dengan memotong atau menyingkat pesan. Bisa jadi suatu

pesan penting tidak sampai sebagian atau bahkan seluruhnya karena telah dipotong

atau dibuang.

3. Iklim komunikasi tertutup atau tidak memadai

Page 10: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Landasan …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-01074...dalam fungsi komunikasi sosial ini adalah fungsi komunikasi kultural. Para ilmuwan sosial

Pertukaran informasi yang bebas dan terbuka merupakan salah satu ciri komunikasi

yang efektif. Iklim komunikasi sangat terkait dengan gaya manajemen. Gaya

manajemen yang tertutup cenderung menghambat pertukaran informasi. Demikian

pula saluran yang terlalu banyak bisa mengubah pesan ketika bergerak vertikal atau

horizontal dalam sebuah organisasi.

Menurut Cangara yang dalam (Dewi, 2007: 17-18) hambatan komunikasi pada

dasarnya terdiri atas tujuh macam gangguan dan rintangan yaitu:

1. Gangguan teknis, misalnya gangguan pada stasiun radio, jaringan telepon, kerusakan

pada alat komunikasi dan lain-lain.

2. Gangguan semantik merupakan gangguan yang disebabkan karena kesalahan pada

bahasa yang digunakan. Misalnya, kata-kata yang terlalu banyak memakai jargon

asing, penggunaan bahasa yang berbeda, dan penggunaan struktur bahasa yang tidak

sebagaimana mestinya.

3. Gangguan psikologis merupakan rintangan yang terjadi karena adanya persoalan

dalam diri individu. Misalnya, rasa curiga, situasi berduka, atau gangguan kejiwaan.

4. Rintangan fisik atau organik merupakan rintangan karena letak geografis. Misalnya

jarak yang jauh sehingga sulit dicapai alat transportasi dan komunikasi.

5. Rintangan status merupakan rintangan yang terjadi karena perbedaan status sosial

dan senioritas. Misalnya, antara raja dengan rakyat, antara atasan dan bawahan atau

antara dosen dengan mahasiswa.

6. Rintangankerangka pikir merupakan rintangan yang terjadi karena adanya perbedaan

pola pikir. Perbedaan pola pikir bisa disebabkan karena pengalamandan latar belakang

pendidikan yang berbeda.

7. Rintangan budaya merupakan rintangan yang disebabkan oleh perbedaan norma,

kebiasaan dan nilai-nilai yang dianut.

2.1.9 Komunikasi Organisasi Internal

Komunikasi organisasi internal dapat didefinisikan sebagai bentuk pertukaran

informasi dan juga ide di dalam organisasi meliputi hubungan antar pegawai dan juga

pimpinan. Misalnya, gagasan di antara para administrator dan karyawan dalam suatu

Page 11: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Landasan …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-01074...dalam fungsi komunikasi sosial ini adalah fungsi komunikasi kultural. Para ilmuwan sosial

perusahaan, dalam struktur lengkap yang khas disertai pertukaran gagasan secara

horisontal dan vertikal di dalam perusahaan, sehingga pekerjaan berjalan (operasi dan

manajemen).

Komunikasi formal dibedakan menjadi empat, yaitu (Mulyana, 2013:184):

1. Komunikasi Ke Bawah (Downward Communication)

Komunikasi ke bawah menunjukan arus pesan yang mengalir dari para atasan atau

para pimpinan kepada bawahannya. Kebanyakan komunikasi ke bawah digunakan

untuk menyampaikan pesan-pesan yang berkenan dengan tugas-tugas dan

pemeliharaan. Komunikasi ke bawah mempunyai fungsi pengarahan, perintah,

indoktrinasi, inspirasi, dan evaluasi.

2. Komunikasi Ke Atas (Upward Communication)

Komunikasi ke atas adalah pesan yang mengalir dari bawahan kepada atasan atau dari

tingkat yang lebih rendah kepada tingkat yang lebih tinggi. Semua karyawan dalam

suatu organisasi kecuali yang berada pada tingkatan yang paling atas mungkin

berkomunikasi ke atas. Tujuan dari komunikasi ini adalah untuk memberikan balikan,

memberikan saran dan mengajukan pertanyaan. Komunikasi ini mempunyai efek pada

penyempurnaan moral dan sikap karyawan, tipe pesan adalah integrasi dan pembaruan

(Muhammad, 2014:116).

3. Komunikasi Horizontal (Horizontal Communication)

Komunikasi horizontal adalah pertukaran pesan diantara orng-orang yang sama

tingkatan otoritasnya di dalam organisasi. Pesan yang mengalir menurut fungsi dalam

organisasi diarahkan secara horizontal. Pesan ini biasanya berhubungan dengan tugas-

tugas atau tujuan kemanusiaan, seperti koordinasi, pemecahan masalah, penyelesaian

konflik dan saling memberikan informasi (Muhammad, 2014:121).

Page 12: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Landasan …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-01074...dalam fungsi komunikasi sosial ini adalah fungsi komunikasi kultural. Para ilmuwan sosial

4. Komunikasi Lintas-Saluran (Diagonal Communication)

Komunikasi antara pimpinan seksi dengan pegawai seksi lain. Komunikasi ini

merupakan komunikasi yang memotong jalur vertikal dan horizontal. Sebagai contoh,

anggota staf junior dapat langsung pergi ke atasannya ,dan telepon, email atau

mengunjungi tekhnikal senior di area lain untuk mendapatkan informasi. Beberapa

penelitian mengatakan bahwa dalam organisasi yang memiliki low performing,

komunikasi diagonal digunakan oleh staf untuk mencari informasi dalam permintaan

pantas keberadaan prosedur kerja, ketika dalam orgainisasi high performing ,

komunikasi diagonal digunakan staf unutk menyelesaikan masalah kerja yang sulit dan

kompleks. Ketika komunikasi diagonal menjadi tanda fleksibilitas- sebagai contoh,

dalam organisasi organik- ini jelas sekai dapat menyebabkan masalah bahkan lebih

ekstrimnya lagi menyebabkan kerusuhan. (Mulyana , 2013:199)

2.2 Landasan Konseptual Kinerja

2.2.1 Pengertian Kinerja

Prawirosentono dalam Lijan Poltak Sinambela (2012: 5) kinerja adalah hasil kerja

yang dapat dicapai oleh seseorang atau sekelompok orang dalam suatu organisasi, sesuai

dengan wewenang dan tanggung jawab masing-masing, dalam rangka upaya mencapai

tujuan organisasi bersangkutan secara legal, tidak melanggar hukum dan sesuai dengan

moral dan etika. Rumusan di atas menjelaskan bahwa kinerja adalah tingkat keberhasilan

seseorang atau lembaga dalam melaksanakan pekerjaannya.

Dari definisi di atas, terdapat setidaknya empat elemen yaitu:

1. Hasil kerja yang dicapai secara individual atau secara instusi, yang berarti bahwa

kinerja tersebut adalah “hasil akhir” yang diperoleh secara sendiri-sendiri atau

berkelompok.

2. Dalam melaksanakan tugas, orang atau lembaga diberikan wewenang dan tanggung

jawab, yang berarti orang atau lembaga diberikan hak dan kekuasan untuk bertindak

sehingga pekerjaannya dapat dilakukan dengan baik. Meskipun demikian orang atau

Page 13: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Landasan …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-01074...dalam fungsi komunikasi sosial ini adalah fungsi komunikasi kultural. Para ilmuwan sosial

lembaga tersebut tetap harus dalam kendali, yakni mempertanggung jawabkan

pekerjaannya kepada pemberi hak dan wewenang, sehingga dia tidakm akan

menyalahgunakan hak dan wewenang nya tersebut.

3. Pekerjaan haruslah dilakukan secara legal, yang berarti dalam melaksanakan tugas-

tugas individu atau lembaga tentu saja harus mengikuti aturan yang telah ditetapkan,

dan

4. Pekerjaan tidaklah bertentangan dengan moral atau etika, artinya selain mengikuti

aturan yang telah ditetapkan, tentu saja pekerjaan tersebut haruslah sesuai dengan

moral dan etika yang berlaku umum.

2.2.2 Pengertian Penilaian Kerja

Simajuntak dalam Lijan Poltak Sinambela (2012: 59) penilaian kinerja merupakan

suatu metode dan proses penilaian pelaksanaan tugas seseorang atau sekelompok orang

atau unit-unit kerja dalam suatu perusahaan atau organisasi sesuai dengan standar kinerja

atau tujuan yang ditetapkan terlebih dahulu.

2.2.3 Manfaat Penilaian Kerja

Manfaat penilain kinerja menurut Ayon Triyono (2012) antara lain adalah:

• Sebagai dasar informasi dan data untuk pengambilan keputusan menaikkan atau

menurunkan gaji.

• Sebagai dasar informasi dan data untuk pengambilan keputusan mengenai status

karyawan, pemutusan hubungan kerja (PHK), demosi, dan lain sebagainya.

• Sebagai dasar informasi dan data untuk kebijakan promosi.

Page 14: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Landasan …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-01074...dalam fungsi komunikasi sosial ini adalah fungsi komunikasi kultural. Para ilmuwan sosial

• Sebagai dasar informasi dan data untuk penempatan-penempatan (positioning)

karyawan pada tugas-tugas tertentu.

• Sebagai dasar informasi dan data untuk menilai efektivitas setiap kegiatan yang ada

dalam perusahaan.

• Sebagai dasar informasi dan data untuk mempekirakan kebutuhan akan pelatihan bagu

karyawan dalam organisasi.

• Sebagai dasar informasi dan data untuk mengevaluasi program latihan, efektivitas

jadwal kerja, metode kerja, struktur organisasi, mekanisme pengawasan dan

monitoring, kondisi kerja, peralatan-peralatan kerja, dan kemampuan kerja karyawan.

• Sebagai informasi dan data untuk mengetahui aspek-aspek kompetensi yang masih

perlu ditingkatkan oleh karyawan.

• Sebagai dasar informasi dan data untuk memperbaikan dan mengembangkan deksripsi

pekerjaan (job description) maupun desain pekerjaan (job design).

• Hasil penilaian kinerja (performance appraisal) karyawan dapat memperbaiki

keputusan-keputusan personalia dan memberikan umpan balik kepada karyawan

tentang pelaksanaan kerja mereka.

2.2.4 Indikator Kinerja

Malayu S.P. Hasibuan dalam Indah Puji Hartatik (2014), beberapa unsur-unsur yang

dinilai dalam kinerja karyawan adalah sebagai berikut :

• Kesetiaan

Penilai menilai kesetiaan pekerjaan terhadap pekerjaan, jabatan dan, organisasi.

Kesetiaan ini dicerminkan oleh kesediaan karyawan menjaga dan membela organisasi

di dalam maupun luar pekerjaan.

• Prestasi

Penilai menilai hasil kerja baik kualitas maupun kuantitas yang dapat dihasilkan oleh

karyawan dari uraian pekerjaannya.

• Kejujuran

Penilai menilai kejujuran dan melaksanakan tugas-tugasnya memenuhi perjanjian, baik

bagi dirinya maupun terhadap orang lain.

• Kedisiplinan

Page 15: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Landasan …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-01074...dalam fungsi komunikasi sosial ini adalah fungsi komunikasi kultural. Para ilmuwan sosial

Penilai menilai kedisiplinan karyawan dalam memenuhi peraturan-peraturan yang ada

dan mengerjakan pekerjaannya sesuai dengan instruksi yang diberikan kepadanya.

• Kreativitas

Penilai menilai kemampuan karyawan dalam mengembangkan kreativitasnya untuk

menyelesaikan pekerjaan, sehingga bekerja lebih berdaya dan berhasil guna.

• Kerja Sama

Penilai menilai partisipasi dan kerja sama seorang karyawan, baik vertical maupun

horizontal, di dalam maupun luar pekerjaan.

• Kepemimpinan

Penilai menilai kemampuan karyawan untuk memimpin, mempengaruhi, dan

mempunyai pribadi yang kuat, dihormati, berwibawa dan dapat memotivasi orang lain.

• Kepribadian

Penilai menilai sikap, perilaku, kesopanan, periang, disukain, memberi kesan

menyenangkan, memperhatikan sikap yang baik, dan penampilan yang simpatik serta

wajar dari karyawan tersebut.

• Tanggung Jawab

Penilai menilai kesediaan karyawan dalam mempertanggungjawabkan kebijaksanaan,

pekerjaan, hasil kerja, sarana, dan prasarana yang digunakan

• Prakarsa

Penilai menilai kemampuan berpikir seorang karyawan dengan didasarkan pada

inisiatif untuk menganalisis, menilai, menciptakan, memberikan alasan, mendapatkan

kesimpulan, dan membuat keputusan masalah yang dihadapi.

2.2.5 Dimensi Kinerja

Menurut Bernadin dan Russel dalam kaswan (2012: 187), ada enam kriteria utama

yang menjadi dimensi dalam menilai kinerja, antara lain :

a. Kualitas

Page 16: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Landasan …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-01074...dalam fungsi komunikasi sosial ini adalah fungsi komunikasi kultural. Para ilmuwan sosial

Kualitas kinerja dinilai dari proses atau hasil kerja yang mendekati kesempurnaan. Hal

ini dapat ditinjau dari kesesuaian dengan cara kerja yang ideal dalam melaksanakan

suatu pekerjaan dan mencapai tujuan yang diharapkan oleh suatu aktivitas.

b. Kuantitas

Kuantitas merujuk pada jumlah yang dihasilkan dalam kerja. Jumlah tersebut dapat

berupa nilai uang, jumlah unit, atau jumlah perputaran kerja yang telah diselesaikan.

c. Ketepatan waktu

Penyelesaian suatu aktivitas atau pekerjaan produksi dengan baik berdasarkan waktu

tersingkat yang dapat dicapai maupun waktu yang telah ditargetkan.

d. Kebutuhan untuk supervisi

Kemandirian karyawan dalam melaksanakan fungsi kerja dengan baik tanpa meminta

bantuan pengawasan atau intervensi pengawasan untuk menghindari hasil yang

merugikan.

e. Dampak interpersonal

Kemampuan karyawan dalam meningkatkan harga diri, itikad baik, dan kerja sama

sesame karyawan dan bawahan.

Dari teori diatas, dapat disimpulkan bahwa dimensi-dimensi kinerja karyawan yang

ada adalah sebagai tolak ukur dalam menilai kinerja karyawan. Penilaian tersebut

berhubungan dengan kualitas kerja yang dihasilkan, kuantitas kerja yang baik dan tinggi,

ketepatan waktu dalam aktivitas (efesiensi), kebutuhan supervisi dalam pelaksanaan

aktivitas kerja, dan dampak interpersonal.

2.3 Pengaruh komunikasi organisasi internal terhadap kinerja

Siklus manajemen kinerja adalah dimulai dengan perencanaan kinerja dan diakhiri dengan

pengkajian ulang dan evaluasi kinerja.Meskipun demikian yang membuat manajemen kinerja

berfungsi paling efektif adalah diantara perencanaan dan evaluasi adalah komunikasi yang

berlangsung terus menerus .Pada dasarnya sebagus apapun rencana kinerja yang dibuat dan

meskipun evaluasi dilakukan dengan baik dan benar,tanpa di lakukan komunikasi yang

berkesinambungan disemua lini (komunikasi vertical, horizontal,maupun diagonal) rasanya tidak

akan membawa hasil yang optimal.

Page 17: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Landasan …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-01074...dalam fungsi komunikasi sosial ini adalah fungsi komunikasi kultural. Para ilmuwan sosial

Dalam kondisi dunia teknologi informatika yang sudah sangat maju seperti sekarang ini,

penerapan komunikasi yang efektif,menjadi sesuatu yang sangat penting.Dunia internet yang

berkembang sangat pesat,memberikan manfaat yang sangat besar bagi pegawai untuk membantu

peningkatan kinerjanya.Misalnya seorang sales,dapat menawarkan produk yang dijualnya

keseluruh dunia meskipun dia tidak perlu harus mondar mandir kesana kemari.Dalam hal ini

peran komunikasi sangat penting dan menentukan.Artinya dimaksud harus mampu membangun

komunikasi yang menarik melalui bahan presentasi yang dapat dipersiapkan dalam bentuk soft

copy dan dapat diunduh di internet,setelah ada respon dari luar,dapat dengan cepat ditundak

lanjuti sampai pada tahap eksekusi penjualan.Ketika pegawai tersebut tidak menguasai dunia

teknologi informasi,dia dapat membangun komunikasi dengan rekan kerjanya yang memahami

teknologi informasi atau kepada pihak lain.

Demikian juga halnya yang bersangkutan harus mampu menyampaikan dan mendiskusikan

gagasan tersebut kepada pimpinan atau rekan kerjanya sehingga memperoleh dukungan dari

mereka,Begitulah dibutuhkan komunikasi yang efektif.

Berdasarkan Uraian diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa komunikasi memang

berpengaruh pada kinerja karyawan dalam sebuah organisasi.

2.4 Kerangka Berpikir

Berdasarkan uraian diatas dapat digambarkan kerangka berpikir mengenai pengaruh

komunikasi terhadap kinerja sebagai berikut :

Hotel Indonesia Kempinski Jakarta

Komunikasi Organisasi Internal (X):

- Komunikasi atas kebawah

(downward

communication)

- Komunikasi bawah keatas

(upward communication)

- Komunikasi Horizontal

(Horizontal

communication)

Kinerja (Y):

- Kualitas

- Kuantitas

- Ketepatan Waktu

- Kebutuhan Supervisi

- Dampak Interpersonal

Kaswan (2012: 187)

Page 18: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Landasan …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-01074...dalam fungsi komunikasi sosial ini adalah fungsi komunikasi kultural. Para ilmuwan sosial

Gambar 2.3 Kerangka Berpikir

Sumber Penulis (2015)

2.5 Penelitian Terdahulu

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu

NO JUDUL METODOLOGI KESIMPULAN

1 Brenda Beryl Achieng

Otieno (2015) :

Effect of Employee

Communication on

Organisation

Performance in

Kenya’s Horticultural

Sector

Kuantitatif Penelitian ini merekomendasi

bahwa perusahaan harus

mengembangkan komunikasi

yang efektif.Hal ini akan

memfasilitasi informasi,baik

diluar atau didalam perusahaan

sehingga meningkatkan kinerja.

Page 19: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Landasan …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-01074...dalam fungsi komunikasi sosial ini adalah fungsi komunikasi kultural. Para ilmuwan sosial

2 Franky Ramli

Mokodompit (2013) :

Pengaruh Komunikasi

organisasi terhadap

efektivitas kinerja pada

PT.Radio Memora

Anoa Indah

Kuantitatif Komunikasi organisasi sangat

berhubungan erat dengan

efektivitas kinerja karyawan jika

komunikasi organisasi berjalan

dengan baik dan benar maka

akan terjadi efektivitas kinerja

karyawan. Secara umum dapat

dikatakan bahwa komunikasi

organisasi yang baik dan benar

pada karyawan disuatu

perusahaan mengindikasikan

bahwa terjadi efektivitas kinerja

karyawannya. Suatu komunikasi

dibutuhkan juga dalam

organisasi dimana dengan

adanya komunikasi organisasi

yang efektif dapat tercipta suatu

efektivitas kerja dalam

lingkungan suatu organisasi.

3 Kirti Rajhans (2012).

Effective

Organizational

Communication:A key

to Employee

Motivation and

Performance

Kualitatif Komunikasi organisasi

memainkan peran penting dalam

motivasi dan kinerja karyawan

yaitu sebagai bukti nyata yang

terjadi di organisasi modern

antara lain kepegawaian yang

ketat , meningkatnya beban kerja

,jam kerja yang lebih lama

,fleksibilitas dan pengambilan

resiko.Demikian pula dengan

komunikasi karyawan yang

Page 20: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Landasan …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-01074...dalam fungsi komunikasi sosial ini adalah fungsi komunikasi kultural. Para ilmuwan sosial

memegang peran penting dalam

manajemen untuk me orientasi

ulang karyawan yang tidak

terbiasa oleh perubahan , dan

sebagai alat untuk memotivasi

karyawan untuk beradaptasi

lebih mudah.

4 M.Kiswanto (2010) :

Pengaruh

kepemimpinan dan

komunikasi terhadap

kinerja kerja Kaltim

Pos Samarinda.

Kuantitatif Kepemimpinan dan komunikasi

berdampak positif dan signifikan

terhadap kinerja karyawan,dan

komunikasi mempunya

pengaruh dominan terhadap

kinerja karyawan.

5 Pedro Neves & Robert

Eisenberger. (2012) :

Management

Communication and

Employee

Performance: The

Contribution of

Perceived

Organizational Support

Kualitatif Komunikasi terbuka antara

manajemen dan karyawan adalah

cara yang efektif untuk

meningkatkan kinerja baik

pekerjaan standart dan juga

pekerjaan tambahan mereka.

Karena hal itu menyatakan

bahwa organisasi peduli tentang

kesejahteraan dan nilai-nilai

kontribusi karyawan.Sejalan

dengan norma timbal balik

(Gouldner , 1960) ,ketika

manajer berkomunikasi secara

terbuka dengan karyawan, hal itu

menciptakan garis komunikasi

kebawah (Downward

communication) dan garis

Page 21: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Landasan …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-01074...dalam fungsi komunikasi sosial ini adalah fungsi komunikasi kultural. Para ilmuwan sosial

Berdasarkan jurnal diatas dapat kita simpulkan bahwa komunikasi adalah dasar dari semua

hubungan, apakah itu terjadi di dalam keluarga kita, dengan teman-teman atau di tempat kerja.

Bagaimana kita berkomunikasi secara langsung berkaitan dengan kualitas dari pengalaman atau

hubungan.Komunikasi berfungsi memberikan informasi secara memadai dan terintegrasi dalam

suatu organisasi. Implementasinya tentu berarti biaya bagi organisasi, tetapi perlu untuk

mengatakan bahwa informasi juga komoditas dan dengan demikian sumber daya informasi dan

komunikasi yang memerlukan mengambil mereka ke rekening yang sama dengan sumber daya

tradisional.

Komunikasi berdampak positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan,dan komunikasi

mempunya pengaruh dominan terhadap kinerja karyawan. perusahaan harus mengembangkan

komunikasi yang efektif.Hal ini akan memfasilitasi informasi,baik diluar atau didalam

perusahaan sehingga meningkatkan kinerja.

komunikasi ke atas (Upward

Communication) yang

memperkuat karyawan dan

membantu dengan berkelakuan

yang membantu organisasi.

Page 22: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Landasan …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-01074...dalam fungsi komunikasi sosial ini adalah fungsi komunikasi kultural. Para ilmuwan sosial