bab ii landasan teori 2.1 lampu lalu lintas traffic...

16
3 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Lampu Lalu Lintas (Traffic Light) Menurut UU no. 22/2009 tentang Lalu lintas dan Angkutan Jalan: alat pemberi isyarat lalu lintas atau APILL adalah lampu yang mengendalikan arus lalu lintas yang terpasang di persimpangan jalan, tempat penyeberangan pejalan kaki (zebra cross), dan tempat arus lalu lintas lainnya. Lampu ini yang menandakan kapan kendaraan harus berjalan dan berhenti secara bergantian dari berbagai arah. Pengaturan lalu lintas di persimpangan jalan dimaksudkan untuk mengatur pergerakan kendaraan pada masing-masing kelompok pergerakan kendaraan agar dapat bergerak secara bergantian sehingga tidak saling mengganggu antar-arus yang ada. Lampu lalu lintas telah diadopsi di hampir semua kota di dunia ini. Lampu ini menggunakan warna yang diakui secara universal; untuk menandakan berhenti adalah warna merah, hati-hati yang ditandai dengan warna kuning, dan hijau yang berarti dapat berjalan. 2.2 PLC (Programmable Logic Controller) 2.2.1 Sejarah PLC (Programmable Logic Controller) Sistem PLC yang pertama dikembangkan dari komputer konvensional pada akhir 60an dan awal 70an. PLC pertama-tama banyak di pergunakan di bagian otomotif. Biasanya, bagian otomotif memerlukan sedikitnya satu bulan mengubah system kontrolnya jika satu model otomotif mengalami perubahan. Hal ini disebabkan karena diperlukan perubahan wiring dan juga dan juga modifikasi relay dan panel control. Dengan adanya PLC, kesulitan perubahan wiring dapat ditanggulangi dan pemograman dapat dilakukan hanya dalam waktu beberapa hari. Beberapa perkembangan da inovasi dari PLC membuat semakin user friendly. Pada tahun 1978, penemuan chip mikroprosesor menaikan kemampuan komputer untuk segala jenis sistem otomatisasi

Upload: phamthu

Post on 03-Mar-2019

232 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

3

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Lampu Lalu Lintas (Traffic Light)

Menurut UU no. 22/2009 tentang Lalu lintas dan Angkutan Jalan: alat pemberi isyarat

lalu lintas atau APILL adalah lampu yang mengendalikan arus lalu lintas yang terpasang di

persimpangan jalan, tempat penyeberangan pejalan kaki (zebra cross), dan tempat arus lalu

lintas lainnya. Lampu ini yang menandakan kapan kendaraan harus berjalan dan berhenti

secara bergantian dari berbagai arah. Pengaturan lalu lintas di persimpangan jalan

dimaksudkan untuk mengatur pergerakan kendaraan pada masing-masing kelompok

pergerakan kendaraan agar dapat bergerak secara bergantian sehingga tidak saling

mengganggu antar-arus yang ada.

Lampu lalu lintas telah diadopsi di hampir semua kota di dunia ini. Lampu ini

menggunakan warna yang diakui secara universal; untuk menandakan berhenti adalah warna

merah, hati-hati yang ditandai dengan warna kuning, dan hijau yang berarti dapat berjalan.

2.2 PLC (Programmable Logic Controller)

2.2.1 Sejarah PLC (Programmable Logic Controller)

Sistem PLC yang pertama dikembangkan dari komputer konvensional pada akhir

60an dan awal 70an. PLC pertama-tama banyak di pergunakan di bagian otomotif.

Biasanya, bagian otomotif memerlukan sedikitnya satu bulan mengubah system

kontrolnya jika satu model otomotif mengalami perubahan. Hal ini disebabkan karena

diperlukan perubahan wiring dan juga dan juga modifikasi relay dan panel control.

Dengan adanya PLC, kesulitan perubahan wiring dapat ditanggulangi dan pemograman

dapat dilakukan hanya dalam waktu beberapa hari. Beberapa perkembangan da inovasi

dari PLC membuat semakin user friendly. Pada tahun 1978, penemuan chip

mikroprosesor menaikan kemampuan komputer untuk segala jenis sistem otomatisasi

4

dengan harga yang terjangkau. Robotika, peralatan otomatis dan komputer dari

berbagai tipe temasuk PLC berkembang dengan pesat. Program PLC makin mudah

dimengerti oleh banyak orang.

Sejak awal 80an, PLC makin banyak digunakan. Beberapa perusahaan elektronik

dan komputer membuat PLC dengan volume yang besar. Meskipun industry peralatan

mesin dimana CNC (computer numerical control) telah digunakan pada beberapa

waktu lalu, PLC tetap digunakan. PLC juga digunakan pada otomatisasi building dan

juga security control system. Saat ini fungsi dari pada PLC tidak hanya menggantikan

fungsi dari relay (dengan menggunakan Ladder Diagram) untuk mengendalikan suatu

output on atau off saja, tapi juga dapat mengendalikan dan menerima masukan dari

sinyal-sinyal analog.

Gambar 2.1 PLC Omron

2.2.2 Pengertian PLC (Programmable Logic Controller)

Berdasarkan namanya konsep PLC adalah sebagai berikut :

1. Programmable, menunjukkan kemampuan dalam hal memori untuk menyimpan

program yang telah dibuat yang dengan mudah diubah-ubah fungsi atau

kegunaannya.

2. Logic, menunjukkan kemampuan dalam memproses input secara aritmatik dan

logic (ALU), yakni melakukan operasi membandingkan, menjumlahkan,

mengalikan, membagi, mengurangi, negasi, AND, OR, dan lain sebagainya.

5

3. Controller, menunjukkan kemampuan dalam mengontrol dan mengatur proses

sehingga menghasilkan output yang diinginkan.

Menurut Putra Afgianto E, PLC (Programmable Logic Control) adalah sebuah

alat yang digunakan untuk menggantikan rangkaian sederetan relay yang dijumpai

pada sistem kontrol proses konvensional. PLC bekerja dengan cara mengamati

masukan (melalui sensor-sensor yang terkait), kemudian melakukan proses dan

melakukan tindakan sesuai yang dibutuhkan, yang berupa menghidupkan atau

mematikan keluarannya (logic, 8 0 atau 1, hidup atau mati). Program yang dibuat

umumnya dinamakan diagram tangga atau Ladder Diagram yang kemudian harus

dijalankan oleh PLC yang bersangkutan. Dengan kata lain, PLC menentukan aksi

apa yang harus dilakukan pada instrumen keluaran berkaitan dengan status suatu

ukuran atau besaran yang diamati.

Menurut Suryono dan Tugino PLC (Programmable Logic Control) dapat

dibayangkan seperti sebuah personal komputer konvensional (konfigurasi internal

pada PLC mirip sekali dengan konfigurasi internal pada personal komputer). Akan

tetapi dalam hal ini PLC dirancang untuk pembuatan panel listrik (untuk arus

kuat). Jadi bisa dianggap PLC adalah komputernya panel listrik. Ada juga yang

menyebutnya dengan PC (programmable controller ).

Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa PLC adalah sebuah

peralatan kontrol otomatis yang menggantikan rangkaian sederetan relay yang

mempunyai memori untuk menyimpan program masukan guna mengontrol

peralatan atau proses melalui modul masukan dan keluaran baik digital maupun

analog. Dalam dunia industri yang berfokus pada kontrol proses banyak sekali

produk ataupun merek PLC yang digunakan sebagai pengontrolnya diantaranya,

Omron, Siemens, Schneider, Allen Bradley, LS/LG, Versamax, Mitsubishi, Delta,

Fuji, Honey Well, Yokogawa, dll.

2.2.3 Komponen Dasar PLC

1. Unit CPU (Central Processing Unit)

CPU merupakan bagian utama dan merupakan otak dari aplikasi PLC. CPU ini

berfungsi untuk melakukan komunikasi dengan PC atau consule, interkoneksi pada

6

setiap bagian aplikasi PLC, mengeksekusi program-program, serta mengatur input dan

ouput sistem

2. Unit Memori

Memori merupakan tempat penyimpan data sementara dan tempat menyimpan program

yang harus dijalankan, dimana program tersebut merupakan hasil terjemahan dari ladder

diagram yang dibuat oleh user. Sistem memori pada PLC juga mengarah pada teknologi

flash memori. Dengan menggunakan flash memori maka akan sangat mudah bagi

pengguna untuk melakukan programming maupun reprogramming secara berulang-

ulang. Selain itu pada flash memori juga terdapat eprom yang dapat dihapus berulang-

ulang.

Sistem memori dibagi dalam blok-blok dimana masing-masing blok memiliki fungsi

sendiri-sendiri. Beberapa bagian dari memori digunakan untuk menyimpan status dari

input dan output, sementara bagian memori yang lain digunakan untuk menyimpan

variable yang digunakan pada program seperti nilai timer dan counter. Program PLC

memiliki suatu rutin kompleks yang digunakan untuk memastikan Memori PLC tidak

rusak. Hal ini dapat dilihat lewat lampu indikator pada PLC.

3. Programmer atau monitor

Programmer atau monitor merupakan suatu alat yang digunakan untuk berkomunikasi

dengan PLC. Dengan menggunakan programmer atau monitor ini dapat dimasukkan

program ke dalam PLC dan juga dapat memonitor proses yang dilakukan oleh PLC.

Programmer atau monitor mempunyai beberapa fungsi yaitu:

a) Off, difungsikan untuk mematikan PLC sehingga program yang dibuat tidak dapat

dijalankan.

b) Run, difungsikan untuk pengendalian suatu proses pada saat program dalam kondisi

diaktifkan.

c) Monitor untuk mengetahui keadaan suatu proses yang terjadi pada PLC.

d) Program yang menyatakan suatu keadaan dimana programmer atau monitor dapat

digunakan untuk membuat program. Programer atau monitor sering disebut sebagai

hand held programer.

7

4. Modul Masukan Dan Keluaran PLC

Terminal masukan mengirimkan sinyal dari kabel yang dihubungkan dengan masukan

sensor dan tranduser, sedangkan keluaran menyediakan keluaran yang aktuator atau

indikator alat. Hal yang penting dalam modul masukan atau keluaran adalah tegangan

modul dan nilai arus. Modul masukan bernilai 24 volt DC dan tidak diperbolehkan

bekerja pada tegangan 120 volt AC atau 220 volt AC, tegangan ini akan membuat

kerusakan PLC.

5. Power Supply PLC

Power supply digunakan untuk memberikan tegangan pada PLC. Tegangan masukan

pada program PLC biasanya sekitar 24 VDC atau 220 VAC. Pada plc yang besar, Power

supply biasanya diletakkan terpisah. Power supply tidak digunakan untuk memberikan

daya secara langsung ke input maupun output, yang berarti input dan output murni

merupakan saklar. Jadi pengguna harus menyediakan sendiri Power supply untuk input

dan output pada plc. Dengan cara ini maka PLC itu tidak akan mudah rusak.

6. Penambahan Input Atau Output PLC

Setiap plc omron pasti memiliki jumlah i/o yang terbatas, yang ditentukan berdasarkan

tipe plc omron. Namun dalam aplikasi seringkali input atau output yang ada pada PLC

tidak mencukupi. Oleh sebab itu diperlukan perangkat tambahan untuk menambah

jumlah i/o yang tersedia. Penambahan jumlah i/o ini dinamakan dengan expansin unit.

1.2.4 Pemograman PLC Dengan Console

Programming console adalah suatu alatyang digunakan sebagai penulis dan

pemantauan (monitoring) suatu program yang merupakan otak penggerak darai rangkaian

control dengan system PLC (programble logic controller).

Sebelum memulai memprogram PLC, ada baiknya kita pelajari lebih dahulu operasi-

operasi mendasar dari keyboard (papan ketik) dan setting awal yang diperlukan.

8

Gambar 2.2 Console PLC

CPU PLC dapat diset ke 3 Mode/posisi PROGRAM, MONITOR, atau RUN yang dapat

dilihat dari tampilan Programming Console. Berikut keterangan fungsinya:

1. Mode PROGRAM digunakan untuk membuat program atau membuat modifikasi atau

perbaikan ke program yang sudah ada. Pada mode ini kita dapat menuliskan program

yang kita buat dan akan langsung disimpan di RAM oleh PLC. Kita juga dapat mengubah

isi DM, memeriksa hubungan input dengan input device, memeriksa hubungan output

dengan output device, dan lain-lain. Untuk posisi ini, kita perlu ekstra hati-hati sebab

kesalahan operasional Programming Console dapat menyebabkan berubahnya program

yang ada di dalam memori PLC.

2. Mode MONITOR digunakan untuk mengubah nilai setting dari counter dan timer ketika

PLC sedang beroperasi. Pada mode ini kita dapat memonitoring program, kondisi/status

output kontak, serta akan sangat membantu dalam pelacakan kesalahan sistem.

3. Mode RUN Digunakan untuk mengoperasikan/menjalankan program yang telah kita buat

tanpa dapat mengubah nilai setting timer dan counter.

Sebelum memasukkan program yang kita buat ke dalam memori PLC dengan

menggunakan Programming Console, terlebih dahulu akan kita pelajari letak dan fungsi

tombol-tombol Keyboard pada Programming Console. Adapun letak tombol-tombol

keyboard pada Programming Console adalah seperti gambar di bawah ini :

9

Gambar 2.3 Keyboard Pada Console

Berikut ini adalah fungsi dari masing-masing tombol yang ada pada keyboard

Programming Console :

1. FUN untuk memangil fungsi yang diinginkan, setelah menekan tombol ini diikuti oleh

dua digit yang sesuai dengan nomor fungsi yang dihendaki.

2. LD (Load) memasukan input yang dihendaki sebagai bagian awal dari Ladder

Diagram.

3. AND untuk memasukan input yang diseri dengan input sebelumnya.

4. OR memasukan input yang diparalel dengan input sebelumnya.

5. OUT untuk mengeluarkan output dari rangkaian.

6. TIM (Timer) atau pewaktu dikontrol dengan tombol ini, baik untuk fungsi maupun

kontak output dari fungsi tersebut.

7. CNT (Counter) atau pencacah penghitung dikontrol dengan tombol ini, baik untuk

fungsi maupun kontak output dari fungsi tersebut.

8. CONT (Contact) digunakan untuk mencari kontak dengan nomor kontak tertentu

9. CHG (Change) digunakan untuk merubah nilai setting dari timer dan counter

10. Mon- (Monitor) untuk mengetahui status dari kontak input dan output dengan nomor

tertentu.

11. INS (Insert) untuk menyisipkan baris program

12. CLR (Clear) untuk menghapus seluruh isi program

10

13. NOT digunakan bersama LD, AND OR, untuk menandakan kontak NC (Normally

Close) digunakan dengan out untuk menandakan output invers

14. AR digunakan untuk mendefinisikan Holding Relay dan Auxalary Relay

15. TR untuk mendefinisikan temporary relay atau titik pencabangan

16. SFT (Shift) digunakan untuk menganti fungsi dari 4 tombol dengan kegunaan yang

lebih tertulis Play, Record, Channel dan Contact.

17. 0-9 digunakan untuk memasukan data berupa angka decimal dan heksa decimal dalam

pemograman

18. SRCH (Search) untuk mencari kontak input dan output

19. DE (Delete) digunakan untuk menghapus sebagian baris program

20. WRI- (Write) digunakan untuk menulis baris-baris program agar tersimpan dalam

RAM.

21. ↕ (Up/Down) untuk mengeser atau melihat satu baris program ke atas atau ke bawah.

1.3 Komputer

Pengertian Komputer Dalam bahasa inggris disebut to compute yang berarti orang yang

sedang menghitung, sedangkan dalam bahasa latin disebut dengan computare yang berarti

menghitung. Komputer seperti yang telah kita ketahui merupakan sebuah alat elektronik

yang mampu memiliki banyak fungsi dan mampu melakukan banyak tugas. Sebelumnya

pada masa Perang Dunia ke-2 komputer adalah suatu mesin mekanis yang berfungsi untuk

melakukan perhitungan operasi aritmatika. Selain itu komputer dapat didefinisikan sebagai

sekumpulan alat elektronik yang saling terkoordinasi satu sama lain sehingga dapat

menerima data, kemudian mengolah data, dan pada akhirnya akan menghasilkan suatu

keluaran yang berupa informasi (Input > Proses > Output).

11

Gambar 2.4 Seperangkat Komputer

Komputer pada saat ini merupakan suatu kebutuhan bagi setiap orang, komputer

menjadi suatu bagian yang penting bagi setiap kehidupan manusia karena lewat komputer

kita bisa melakukan berbagai aktivitas pekerjaan sehingga menjadi lebih ringan dan untuk

mempersingkat waktu pekerjaan tersebut. Komputer tidak hanya digunakan oleh orang

dewasa saja, namun anak-anak pun juga bisa menggunakannya, mereka bisa belajar sambil

bermain.

Berikut beberapa fungsi dari komputer yang sering dimanfaatkan oleh manusia:

1. Komputer pada bidang keamanan

Pada bidang keamanan dan pertahanan, komputer merupakan suatu bagian yang sangat

penting, karena lewat komputer suatu negara dapat memperkuat pertahanannya dari

serangan luar, dengan peralatan-peralatan yang canggih suatu negara cukup menyerang

dan bertahan dengan mengendalikan komputer

2. Komputer untuk bidang kesehatan

Pada jaman yang canggih seperti sekarang ini, pada bidang kesehatan pun telah mulai

memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi, diantaranya

adalah penggunaan alat kedokteran yang menggunakan aplikasi komputer yaitu Ultra

Sonografi (USG).

3. Komputer sebagai sarana pengontrolan

12

Komputer sebagai alat kontrol bagi pemantauan CCTV, traffic light (lampu lalu lintas),

maupun escalator. Dalam hal ini komputer sebagai alat kontrol jarak dekat maupun jarak

jauh.

4. Komputer sebagai sarana usaha

Dengan adanya komputer, kita dapat membuka usaha misalnya usaha percetakan atau

sablon, usaha video editing, usaha desain arsitektur, dan warnet.

5. Komputer sebagai sarana informasi

Komputer yang terhubung ke internet akan membuat kita akan lebih mudah mencari

informasi, mulai dari berita politik, perdagangan, travel, referensi bagi pelajar, dan lain

sebagainya.

6. Komputer sebagai sarana Untuk komunikasi

Dengan menggunakan komputer kita bisa mengirim gambar, video, dan audio melalui e-

mail, melakukan chatting dengan seseorang, dan berkomunikasi melalui webcam.

Dengan mengetahui apa itu pengertian komputer dan juga fungsinya dalam berbagai

bidang, komputer ini bisa digunakan sebagai sarana untuk pembuatan program PLC

karena komputer memiliki input dan output yang dibutuhkan untuk proses download dan

upload PLC.

1.4 Software Syswin 3.4

Software Omron Syswin dirancang untuk digunakan pada Programmable Logic

Controller (PLC). Perbedaan dengan penggunaan Programming Console adalah cara

pemasukan program, bila pada console yang digunakan adalah mnemonic dari program, tapi

dalam Syswin dapat digunakan diagram tangga atau mnemonic-nya.

Selain itu dengan menggunakan software ini ada beberapa hal yang dapat dilakukan antara

lain:

- Pembuatan program baru,

- Penyimpanan program dan pengeditan program,

- Meng-upload dari PLC atau men-download ke PLC,

- Mencetak program dari kelengkapannya

13

1. Susunan Program PLC

- Pemrograman menggunakan software ini menggunakan pengorganisasian yang sama

dengan Programming Console. Seluruh network dan setiap network dikumpulkan pada

setiap group dan setiap group dikumpulkan pada setiap blok.

- Sebuah network berisi sebuah anak tangga atau ladder dan tidak boleh sebuah network

terdiri lebih dari satu tangga atau ladder.

2. Penyamaan Setting Program Dengan Jenis PLC Yang Digunakan

Saat merencanakan sebuah program PLC, beberapa item perlu disesuaikan dan di setup

dengan SYSWIN sebelum memulai penulisan program, SYSWIN perlu mengetahui

model PLC yang terhubung atau yang akan diprogram agar saat dilakukan download

pada PLC, program yang dibuat dapat diterima oleh PLC. Untuk melakukan editing

dapat dilakukan dengan mengklik pada project/project setup.

3. Windows Ini Menyediakan Pensettingan Terhadap:

- SERIES, untuk memilih PLC apakah C atau CV.

- EDITOR, untuk memilih cara pemrograman dilakukan dengan Ladder atau Function

Plant.

- PROJECT TYPE, digunakan untuk memilih tipe proyek. Jika Program maka program

yang dibuat dapat di-download dan dieksekusi dalam PLC. Jika Library maka proyek

yang dibuat hanya sebagai dokumen. Jika Template maka proyek yang dibuat akan

diedit dan digunakan pada masa yang akan datang.

- INTERFACE, untuk memilih penyambungan antara PC dengan PLC.

- BRIDGE OPTION, untuk menentukan apakah sambungan PLC langsung atau tidak.

Jika penyambungan PLC langsung ke PC maka pilih Direct, jika tidak maka pilih

Bridge atau CV bridge.

- CODING OPTION, untuk memilih penyambungan ke CPU PLC apakah

menggunakan RS232 (Sysmac Way, jika melalui peralatan port pada PLC maka

memilih Toolbus).

- Pembuatan Program Tangga (Ladder Diagram)

14

Jika telah dilakukan pensettingan terhadap SYSWIN maka dapat dilakukan

pembuatan diagram tangga. Pembuatan tangga dapat menggunakan mouse atau keyboard

komputer. Jika memakai mouse maka dapat langsung memilih perintah yang akan dibuat

pada Drawing Tool. Jika menggunakan keyboard maka dengan mengetikkan huruf yang

ditampilkan dalam Drawing Tool. Pengetikan alamat yang dilakukan pada SYSWIN agak

berbeda dengan Programming Console. Jika alamat 10000 pada Programming Console

maka pada SYSWIN dituliskan 100.00. Tiga digit pertama merupakan data word dan dua

digit terakhir merupakan data bit.

Gambar 2.5 Ladder Diagram Syswin 3.4

4. Pembuatan Dan Penyisipan Network

Jika ingin menambahkan tangga baru maka harus menambahkan lagi sebuah network.

Untuk menambahkan network baru dengan memilih menu bar Block/insert network atau

dapat menekan tombol alt+insert pada keyboard. Jika ingin menambahkan keterangan

pada network maka dengan memilih toolbar editor/network simbol editor atau menekan

tombol ctrl+F7 pada keyboard.

5. Pemasukan dan penjalanan program ke PLC

Jika tangga telah selesai yang diakhiri dengan menulis instruksi END pada instruksi

terakhir maka program yang dibuat dapat dimasukkan pada PLC setelah dipastikan

setting dan penyambungan PLC ke PC sudah benar. untuk pengecekan penyambungan

dapat dilakukan dengan memilih toolbar Project/Communication, bila toolbar ini telah

15

dipilih maka akan tertampil windows yang akan memberitahukan keadaan koneksi PC

dengan PLC.

6. Test Koneksi PLC

Untuk menetahui koneksi PLC terhadap PC maka cukup tekan tombol “Test PLC”. Jika

pada status tertampil “Conected” maka PLC sudah terhubung dengan baik dengan PC.

Jika tidak tertampil “Conected” maka PLC belum terhubung ke PC sehingga perlu

dilakukan pengecekan koneksi kabel serial dan setting PLC.

- Untuk memasukkan program atau download dapat dilakukan dengan memilih Toolbar

Online/Download.

- Setelah program dimasukkan pada PLC, maka dapat menjalankan PLC dengan

memilih toolbar Online/Mode. Untuk mengaktifkan dengan memilih RUN.

- Jika ingin mentransfer program dari PLC ke PC maka dapat dilakukan dengan

memilih Toolbar Online/Upload.

7. Menampilkan Mnemonic Program

- Diagram tangga yang telah dibuat dapat ditampilkan kode mnemonic-nya dengan

memilih Toolbar Editor/Statement List Editor.

- Mnemonic yang ditampilkan hanya tiap-tiap network saja. Jika ingin menampilkan

network selanjutnya dengan memilih menu Next atau tombol Alt+N pada Keyboard.

1.5 Lampu Indikator

Pada dasarnya LED adalah dioda yang dapat memancarkan cahaya apabila

diberikan sumber tegangan listrik secara forward dengan arus maksimum 20-100 mA

tergantung dari jenis LED yang digunakan. Dengan karakteristik menyalakan LED

secara forward bisa tersebut maka LED dapat dinyalakan dengan sumber tegangan DC

maupun AC, sehingga dapat dibuat “Rangkaian LED Dengan Listrik AC 220V” seperti

pada gambar rangkaian dibawah.

16

Gambar 2.6 Lampu Indikator

Rangkaian LED ini dinyalakan menggunakan jaringan listrik AC 220V (Listrik

PLN). Konfigurasi rangkaian LED ini terdiri dari 24 LED DC 3V warna putih (super

LED) yang dipasang secara seri dengan konfigurasi fordward reverse. Konfigurasi

LED yang dinyalakan dengan jaringan listrik AC 220V ini dimaksudkan untuk

mendapatkan efisiensi daya dan intensitas cahaya yang maksimal. Selain LED pada

rangkaian ini dipasang pembatas arus berupa resistor 1KOhm 3 Watt den sebuah

kapasitor non polar 0,22 uF / 1000V.

1.6 Definisi Kabel Listrik

Kabel listrik merupakan bahan yang digunakan untuk menyalurkan energi listrik.

Dalam kabel listrik biasanya terdiri dari isolator dan konduktor, kecuali untuk kabel

grounding atau yang sering disebut kabel BC( Bar Copper), kabel Kabel TT(tegangan

tinggi), Kabel SUTET(kabel tegangan exstra tinggi), biasanya ada yang tidak dibungkus

dengan isolator.

Isolator di sini adalah bahan pembungkus kabel yang biasanya terbuat dari bahan

thermoplastik biasanya dari bahan PVC atau thermosetting, sedangkan konduktornya terbuat

dari bahan tembaga ataupun aluminium.

17

Gambar 2.7 Macam-Macam Kabel

Kemampuan hantar sebuah kabel listrik ditentukan oleh KHA kemampuan hantar arus)

yang dimilikinya, sebab parameter hantaran listrik ditentukan dalam satuan Ampere.

Kemampuan hantar arus ditentukan oleh luas penampang konduktor yang berada dalam

kabel listrik, adapun ketentuan mengenai KHA kabel listrik diatur dalam spesifikasi SPLN.

1.7 Push Button (Saklar Tekan)

Dalam dunia industri terdapat berbagai macam jenis mesin, baik itu mesin produksi

ataupun mesin penunjang, dengan cara kerja yang berbeda-beda dan fungsi yang berbeda

pula sehingga menghasilkan output atau hasil yang bervariasi. untuk menggerakan suatu

mesin diperlukan suatu alat yang sangat banyak jenis dan ragamnya, salah satunya adalah

Push Button atau saklar tekan, yang dapat memberikan sinyal listrik, sehingga mesin bisa

hidup.

Dalam bahasa Indonesianya yaitu saklar tekan, artinya alat ini bekerja dengan cara

ditekan, alat ini sangat umum, banyak digunakan diberbagai mesin produksi yang terdapat

diindustri-industri dan lainnya, alat ini juga paling mudah untuk dipelajari atau dipahami

karena fungsi dan cara kerjanya yang sangat sederhana. Pada bagian atasnya terdapat knop

yang berfungsi sebagai area penekan (warna merah), lalu disamping kiri dan kanan terdapat

terminal, kontak normally open (no) dan normally close (nc) berfungsi sebagai terminal

wiring untuk dihubungkan dengan alat listrik lainnya, lalu mempunyai kapasitas beban

sekitar 5 A.

Cara Kerja alat ini befungsi sebagai pemberi sinyal masukan pada rangkaian listrik,

ketika / selama bagian knopnya ditekan maka alat ini akan bekerja sehingga kontak-

kontaknya akan terhubung untuk jenis normally open dan akan terlepas untuk jenis normally

close, dan sebaliknya ketika knopnya dilepas kembali maka kebalikan dari sebelumnya,

untuk membuktikannya pada terminalnya bisa digunakan alat ukur tester / ohm meter. pada

umumnya pemakaian terminal jenis NO digunakan untuk menghidupkan rangkaian dan

18

terminal jenis NC digunakan untuk mematikan rangkaian, namun semuanya tergantung dari

kebutuhan. Berikut adalah gambar dari Push Button.

Gambar 2.8 Push Button

Penggunaan alat ini sangat banyak digunakan, dalam sebuah operation panel bisa

terdapat beberapa Push Button tergantung dari keperluan, alat ini juga memiliki kode warna

pada bagian knopnya untuk membedakan fungsi dari masing-masing alat, seperti warna

merah digunakan untuk tombol berhenti/stop, lalu warna hitam/hijau digunakan untuk

tombol jalan/start kemudian warna kuning digunakan untuk tombol reset atau alarm stop,

ada beberapa contoh penggunaan Push Button seperti untuk menjalankan motor/pompa,

menjalankan conveyor, menghidupkan lampu, mereset alarm, menyalakan bell,

menghidupkan cylinder dan masih banyak lagi.