bab ii landasan teori 2.1 jejaring sosial...

15
 9  BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Jejaring Sosial Facebook 2.1.1 Pengertian Jejaring Sosial Facebook Pengertian jejaring sosial menurut Wikipedia (2012) adalah suatu struk- tur sosial yang dibentuk dari simpul-simpul (yang umumnya adalah individu atau organisasi) yang dijalin dengan satu atau lebih tipe relasi spesifik seperti nilai, visi, ide, teman, keturunan, dll. Dalam Wikipedia (2012) Facebook adalah sebuah layanan situs jejaring sosial dan situs web yang diluncurkan pada Februari 2004 yang dioperasikan dan dimiliki oleh Facebook.Inc. Facebook merupakan salah satu jaringan sosial dimana para pengguna dapat berinteraksi dengan orang lain di seluruh dunia. Penggunanya dapat bergabung dalam sebuah komunitas untuk melakukan koneksi dan berinteraksi. Facebook bisa juga diartikan sebagai media pertukaran informasi, karena di dalamnya berisi tentang kabar berita seputar penggunanya yang dapat dilihat orang lain. Menurut Kurniali (2009), Facebook adalah situs pertemanan populer yang berasal dari Amerika, pendiri Facebook adalah Mark Zukerberg. Facebook menerima semua pengguna yang berusia lebih dari 13 tahun dan memiliki sebuah alamat email yang valid. Menurut Zaenal (2009) Facebook

Upload: nguyenkhanh

Post on 24-May-2019

214 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Jejaring Sosial Facebookrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/1803/3/T1_132008006_BAB II.pdf · atau yang biasa disebut dengan FB merupakan situs jejaring

 

 

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Jejaring Sosial Facebook

2.1.1 Pengertian Jejaring Sosial Facebook

Pengertian jejaring sosial menurut Wikipedia (2012) adalah suatu struk-

tur sosial yang dibentuk dari simpul-simpul (yang umumnya adalah individu

atau organisasi) yang dijalin dengan satu atau lebih tipe relasi spesifik

seperti nilai, visi, ide, teman, keturunan, dll.

Dalam Wikipedia (2012) Facebook adalah sebuah layanan situs jejaring

sosial dan situs web yang diluncurkan pada Februari 2004 yang dioperasikan

dan dimiliki oleh Facebook.Inc.

Facebook merupakan salah satu jaringan sosial dimana para pengguna

dapat berinteraksi dengan orang lain di seluruh dunia. Penggunanya dapat

bergabung dalam sebuah komunitas untuk melakukan koneksi dan

berinteraksi. Facebook bisa juga diartikan sebagai media pertukaran

informasi, karena di dalamnya berisi tentang kabar berita seputar penggunanya

yang dapat dilihat orang lain.

Menurut Kurniali (2009), Facebook adalah situs pertemanan populer

yang berasal dari Amerika, pendiri Facebook adalah Mark Zukerberg.

Facebook menerima semua pengguna yang berusia lebih dari 13 tahun dan

memiliki sebuah alamat email yang valid. Menurut Zaenal (2009) Facebook

Page 2: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Jejaring Sosial Facebookrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/1803/3/T1_132008006_BAB II.pdf · atau yang biasa disebut dengan FB merupakan situs jejaring

 

10 

 

atau yang biasa disebut dengan FB merupakan situs jejaring sosial yang saat

ini sedang populer dimana-mana. Facebook diperkenalkan oleh Mark

Zuckerberg pada tahun 2004. Sampai saat ini, jutaan orang memiliki

Facebook dan sebagian besar mengatakan dapat bertemu lagi dengan sahabat

lama yang sudah hilang komunikasi atau lost contact bertahun-tahun. Nilawati

(2010) menjelaskan Facebook merupakan situs jejaring sosial yang saat ini

sedang populer di dunia maya. Facebook merupakan karya dari Mark

Zuckerberg. Facebook dapat membantu untuk mencari teman-teman lama

yang mungkin dalam beberapa waktu tidak bertemu. Facebook juga dapat

digunakan untuk kepentingan yang lebih serius, seperti promosi produk,

promosi seminar dan workshop, dll.

Berdasarkan uraian tersebut, maka dapat disimpulkan Facebook adalah

situs jejaring sosial yang saat ini sedang populer dan didirikan oleh Mark

Zukerberg. Facebook merupakan salah satu jaringan sosial dimana para

pengguna dapat berinteraksi dengan orang lain di seluruh dunia. Penggunanya

dapat bergabung dalam sebuah komunitas untuk melakukan koneksi dan

berinteraksi.

2.1.2 Penggunaan Jejaring Sosial Facebook

Dalam penggunaan jejaring sosial Facebook tidak terlepas juga dari

penggunaan Internet. Menurut Horrigan (2000), terdapat dua hal mendasar

yang harus diamati untuk mengetahui intensitas penggunaan intenet seseorang,

Page 3: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Jejaring Sosial Facebookrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/1803/3/T1_132008006_BAB II.pdf · atau yang biasa disebut dengan FB merupakan situs jejaring

 

11 

 

yakni frekuensi internet yang sering digunakan dan lama menggunakan tiap

kali mengakses internet yang dilakukan oleh pengguna internet.

The Graphic, Visualization & Usability Center, the Georgia Institute of

Technology (Qomariyah, 2009) menggolongkan pengguna internet menjadi

tiga kategori dengan berdasarkan intensitas internet yang digunakan:

a. Heavy users (lebih dari 40 jam per bulan).

b. Medium users (antara 10 sampai 40 jam per bulan)

c. Light users (kurang dari 10 jam per bulan)

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI, 2002:438), definisi

Intensitas adalah tingkatan atau seberapa sering melakukannya. Sedangkan

menurut Wikipedia (2012), definisi Intensitas adalah Intensitas berasal dari

bahasa latin yaitu intention yang berarti ukuran kekuatan, keadaan tingkatan

atau ukuran intensnya.

Menurut Kaloh (Christanti, 2011) intensitas merupakan tingkat

keseringan seseorang dalam melakukan suatu kegiatan tertentu yang didasari

rasa senang dengan kegiatan yang dilakukan tersebut. Penggunaan jejaring

sosial Facebook secara umum biasa disebut online keadaan ini menunjukan

keadaan konektivitas atau terhubung ke dalam suatu jaringan yang besar.

Dari definisi di atas penulis dapat menyimpulkan definisi penggunaan

jejaring sosial Facebook adalah tingkat keseringan seseorang dalam terhubung

dan menggunakan jejaring sosial Facebook yang didasari rasa senang dengan

kegiatan yang dilakukan tersebut.

Page 4: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Jejaring Sosial Facebookrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/1803/3/T1_132008006_BAB II.pdf · atau yang biasa disebut dengan FB merupakan situs jejaring

 

12 

 

2.1.3 Aspek-Aspek Intensitas

Menurut Kasali (dalam Christanti, 2011) aspek dalam intensitas yaitu :

a. Perhatian

b. Minat

c. Hasrat

d. Rasa percaya

e. Tindakan.

Sedangkan Siahaan (dalam Christanti, 2011) menjelaskan aspek-aspek

dalam intensitas adalah :

a. Perhatian

Perhatian adalah tingkat ketertarikan terhadap sesuatu yang menjadi

target perilaku.

b. Penghayatan

Penghayatan adalah pemahaman terhadap informasi yang disajikan.

c. Durasi

Lamanya selang waktu setiap individu dalam mengeksplorasi.

d. Frekuensi

Banyaknya pengulangan perilaku dalam mengkonsumsinya atau

seberapa sering.

Afandi (2011) juga mengambil beberapa aspek dalam intensitas dalam

online Facebook, yaitu :

a. Mengetahui perihal Facebook (Knowing)

Page 5: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Jejaring Sosial Facebookrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/1803/3/T1_132008006_BAB II.pdf · atau yang biasa disebut dengan FB merupakan situs jejaring

 

13 

 

b. Pemakaian fasilitas Facebook (Application)

c. Tingkat keseringan atau frekuensi individu (Frequency)

2.2 Teori Prokrastinasi

2.2.1 Pengertian Prokrastinasi Akademik

Istilah prokrastinasi berasal dari bahasa Latin procrastination dengan

awalan ”pro” dan akhiran ”crastinus”. Pro berarti kecenderungan bergerak

maju, crastinus berarti menuju keesokan hari (Steel, 2006). Sehingga jika

digabungkan prokrastinasi menjadi menangguhkan atau menunda sampai hari

berikutnya. Penundaan adalah kecenderungan untuk menunda atau sama sekali

menghindari tanggung jawab, keputusan, atau tugas yang perlu dilakukan

(Haycock, McCarthy, & SKAY 1998, Tuckman dan Sexton, 1989 dalam La

Forge, 2005).

Prokrastinasi adalah suatu kecenderungan untuk menunda dalam

memulai maupun menyelesaikan kinerja secara keseluruhan untuk melakukan

aktivitas lain yang tidak berguna, sehingga kinerja menjadi terhambat, tidak

pernah menyelesaikan tugas tepat waktu, serta sering terlambat dalam

menghadiri pertemuan-pertemuan (Tuckman, 2007).

Ellis dan Knaus (La Forge, 2005) mengatakan bahwa prokrastinasi

adalah kebiasaan penundaan yang tidak bertujuan dan proses penghindaran

tugas, yang hal itu sebenarnya tidak perlu dilakukan seseorang karena adanya

ketakutan untuk gagal, serta adanya pandangan bahwa segala sesuatu harus

Page 6: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Jejaring Sosial Facebookrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/1803/3/T1_132008006_BAB II.pdf · atau yang biasa disebut dengan FB merupakan situs jejaring

 

14 

 

dilakukan dengan benar, bahwa penundaan yang telah menjadi respon tetap

atau kebiasaan dapat dipandang sebagai suatu kebiasaan (trait) prokrastinasi.

Salomo dan Rothblum (1984) mendefinisikan prokrastinasi sebagai

perbuatan yang tanpa alasan memperlambat pekerjaan sampai pada titik

ketidaknyamanan yang dialami. Penundaan melibatkan mengetahui bahwa

seseorang bisa saja melakukan suatu kegiatan, dan mungkin bahkan ingin

melakukannya, namun gagal untuk memotivasi diri sendiri untuk melakukan

aktivitas dalam waktu yang diinginkan atau diharapkan (Senecal, Koestner,

& Vallerand 1995 dalam La Forge, 2005).

Setiap bentuk penundaan adalah prokrastinasi, salah satunya dalam

bidang akademik. Prokrastinasi akademik dapat disimpulkan sebagai suatu

kecenderungan individu menunda tugas akademik yang ditandai oleh

pengalihan kapasitas pikiran, perasaan dan tindakan yang menyebabkan

kegagalan dalam penyelesaian tugas akademik secara keseluruhan dari waktu

ke waktu.

Prokrastinasi akademik adalah perilaku menunda-nunda dalam

mengerjakan atau menyelesaikan tugas akademik. Tugas-tugas akademik

tersebut diantaranya tugas menulis, membaca, belajar menghadapi ujian,

menghadiri pertemuan (kuliah), tugas administratif, dan kinerja akademik

secara keseluruhan. Solomon dan Rothblum (1984) menyebutkan mahasiswa

yang melakukan prokrastinasi paling banyak dalam tugas menulis sebesar

46%. Selain itu, dalam tugas membaca 30,1%; belajar untuk ujian 27,6%;

Page 7: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Jejaring Sosial Facebookrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/1803/3/T1_132008006_BAB II.pdf · atau yang biasa disebut dengan FB merupakan situs jejaring

 

15 

 

menghadiri pertemuan (kuliah) 23%; dalam tugas administratif 10,6%; dan

kinerja akademik secara keseluruhan 10,2%.

2.2.2 Jenis-Jenis Tugas Pada Prokrastinasi Akademik 

Prokrastinasi akademik dan non-akademik sering menjadi istilah yang

digunakan oleh para ahli untuk membagi jenis-jenis tugas dalam prokrastinasi.

Prokrastinasi akademik adalah jenis penundaan yang dilakukan pada jenis

tugas formal yang berhubungan dengan tugas akdemik, misalnya tugas

sekolah atau tugas kuliah. Prokrastinasi non-akademik adalah penundaan yang

dilakukan pada jenis tugas non-formal atau tugas yang berhubungan dengan

kehidupan sehari-hari, misalnya tugas rumah tangga, tugas sosial, tugas kantor

dan lain sebagainya (Ferrari, 1995., dalam Gufron, 2003).

Menurut Green (dalam Gufron, 2003), jenis tugas yang menjadi obyek

prokrastinasi akademik adalah tugas yang berhubungan dengan kinerja

akademik. Perilaku-perilaku yang mencirikan penundaan dalam tugas

akademik dibedakan dari perilaku lainnya dan dikelompokkan menjadi unsur

prokrastinasi akademik.

Salomon & Rothblum (Ferrari, dkk, 1995) menyebutkan 6 area tugas

akademik tentang jenis-jenis tugas yang sering diprokrastinasi oleh

mahasiswa, yaitu:

Page 8: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Jejaring Sosial Facebookrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/1803/3/T1_132008006_BAB II.pdf · atau yang biasa disebut dengan FB merupakan situs jejaring

 

16 

 

a. Tugas Menulis Makalah

Tugas tersebut meliputi penundaan melaksanakan kewajiban atau

tugas-tugas menulis, misalnya menulis makalah, laporan, atau

mengarang lainnya.

b. Tugas Belajar Menghadapi Ujian

Tugas tersebut meliputi menghadapi ujian, mencakup penundaan

belajar untuk menghadapi ujian, misalnya Ujian Tengah Semester,

Ujian Akhir Semester, dan Test Mingguan.

c. Tugas Membaca Mingguan

Tugas tersebut meliputi adanya penundaan untuk membaca buku

atau referensi yang berkaitan dengan tugas akademik yang

diwajibkan.

d. Tugas Administratif Akademik

Tugas tersebut seperti menulis catatan, mendaftarkan diri dalam

presensi kehadiran, mengembalikan buku perpustakaan.

e. Tugas Menghadiri Pertemuan Perkuliahan

Yaitu penundaan maupun keterlambatan dalam menghadiri

pelajaran, praktikum dan pertemuan-pertemuan lainnya.

f. Tugas Akademik Secara Keseluruhan

Yaitu menunda mengerjakan atau menyelesaikan tugas-tugas

akademik secara keseluruhan.

Ferrari, dkk (1995) juga membagi prokrastinasi menjadi dua:

Page 9: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Jejaring Sosial Facebookrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/1803/3/T1_132008006_BAB II.pdf · atau yang biasa disebut dengan FB merupakan situs jejaring

 

17 

 

a. Functional procrastination, yaitu penundaan mengerjakan tugas

yang bertujuan untuk memperoleh informasi yang lebih lengkap dan

akurat.

b. Disfunctional procrastination yaitu penundaan yang tidak bertujuan,

berakibat jelek dan menimbulkan masalah. Ada dua bentuk

prokrastinasi yang disfunctional berdasarkan tujuan mereka

melakukan penundaan, yaitu:

1. Decisional Procrastination

Decisional procrastination adalah suatu penundaan

dalam mengambil keputusan. Bentuk prokrastinasi ini

merupakan sebuah anteseden kognitif dalam menunda untuk

mulai melakukan suatu kerja dalam menghadapi situasi yang

dipersepsikan penuh stress (Ferrari, dalam Rizvi dkk., 1997).

Prokrastinasi dilakukan sebagai suatu bentuk coping yang

digunakan untuk menyesuaikan diri dalam perbuatan

keputusan pada situasi-situasi yang dipersepsikan penuh

stress. Jenis prokrastinasi ini terjadi akibat kegagalan dalam

mengindentifikasikan tugas, yang kemudian menimbulkan

konflik dalam diri individu, sehingga akhirnya seorang

menunda untuk memutuskan masalah. Decisional

procrastination berhubungan dengan kelupaan, kegagalan

Page 10: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Jejaring Sosial Facebookrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/1803/3/T1_132008006_BAB II.pdf · atau yang biasa disebut dengan FB merupakan situs jejaring

 

18 

 

proses kognitif, akan tetapi tidak berkaitan dengan kurangnya

tingkat intelegensi seseorang.

2. Avoidance Procrastination

Avoidance procrastination atau Behavioral

procrastination adalah suatu penundaan dalam perilaku yang

tampak. Penundaan dilakukan sebagai suatu cara untuk

menghindari tugas yang dirasa tidak menyenangkan dan sulit

untuk dilakukan. Prokrastinasi dilakukan untuk menghindari

kegagalan dalam menyelesaikan pekerjaan yang akan

mendatangkan. Avoidance procrastination berhubungan

dengan tipe self presentation, keinginan untuk menjauhkan

diri dari tugas yang menantang, dan implusiveness.

2.2.3 Ciri-Ciri Prokrastinasi Akademik

Ferrari dkk, 1995 mengemukakan ciri-ciri prokrastinasi akademik

sebagai berikut :

a. Penundaan untuk memulai dan menyelesaikan kerja tugas.

Seseorang yang melakukan prokrastinasi tahu bahwa tugas yang

dihadapi harus segera diselesaikan dan berguna bagi diri procrastinator,

akan tetapi menunda nunda untuk mulai mengerjakannya atau mununda-

nunda untuk menyelesaikan sampai tuntas jika ia sudah mulai

mengerjakan sebelumnya.

Page 11: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Jejaring Sosial Facebookrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/1803/3/T1_132008006_BAB II.pdf · atau yang biasa disebut dengan FB merupakan situs jejaring

 

19 

 

b. Keterlambatan dalam mengerjakan tugas.

Orang yang melakukan prokrastinasi memperlakukan waktu yang

lebih lama dari pada waktu yang dibutuhkan pada umumnya dalam

mengerjakan suatu tugas. Seorang procrastinator menghabiskan waktu

yang dimilikinya untuk mempersiapkan diri secara berlebihan maupun

melakukan hal-hal yang tidak dibutuhkan dalam penyelesaian tugas

tanpa memperhitungkan keterbatasan waktu yang dimiliki.

c. Kesenjangan waktu antara rencana dan kinerja aktual.

Seorang procrastinator mempunyai kesulitan untuk melakukan

sesuatu sesuai dengan batas waktu yang telah ditentukan sebelumnya.

Seseorang procrastinator sering mengalami keterlambatan dalam

memenuhi deadline yang telah ditentukan, baik oleh orang lain maupun

rencana rencana yang telah di tentukan sendiri.

d. Melakukan aktifitas lain yang lebih menyenangkan yang bersifat

hiburan.

Seorang procrastinator dengan sengaja tidak segera melakukan

tugasnya, akan tetapi menggunakan waktu yang dimiliki untuk

melakukan aktifitas lain yang dipandang lebih menyenangkan dan

mendatangkan hiburan,seperti membaca (koran, majalah, atau buku

cerita lainnya), ngobrol, jalan-jalan, chating sehingga menyita waktu

yang ia miliki untuk mengerjakan tugas yang harus diselesaikan.

Page 12: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Jejaring Sosial Facebookrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/1803/3/T1_132008006_BAB II.pdf · atau yang biasa disebut dengan FB merupakan situs jejaring

 

20 

 

Dari ciri-ciri diatas dapat disimpulkan bahwa prokrastinasi akademik

adalah penundaan untuk memulai maupun menyelesaikan kerja pada tugas

yang dihadapi, keterlambatan dalam mengerjakan tugas, kesenjangan waktu

antara rencana dan kinerja aktual dan melakukan aktivitas lain yang lebih

menyenangkan daripada melakukan tugas yang harus dikerjakan.

2.2.4 Aspek-Aspek Prokrastinasi Akademik

Dari beberapa penelitian terdapat beberapa peneliti yang mengungkap-

kan aspek atau komponen dari prokrastinasi. Diantaranya adalah Milgram

(dalam Ferrari 1995) yang memandang 4 komponen prokrastinasi yaitu:

a. Suatu perilaku yang melibatkan unsur penundaan, baik untuk

memulai maupun menyelesaikan suatu tugas atau aktivitas.

b. Menghasilkan akibat-akibat lain yang lebih jauh, misalnya

keterlambatan menyelesaikan tugas maupun kegagalan dalam

mengerjakan tugas.

c. Melibatkan suatu tugas yang dipersepsikan oleh pelaku prokrastinasi

sebagai suatu tugas yang penting untuk dikerjakan, misalnya tugas

kantor, tugas sekolah, maupun tugas rumah tangga.

d. Menghasilkan keadaan emosional yang tidak menyenangkan,

misalnya perasaan cemas, perasaan bersalah, marah, panik, dan

sebagainya.

Page 13: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Jejaring Sosial Facebookrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/1803/3/T1_132008006_BAB II.pdf · atau yang biasa disebut dengan FB merupakan situs jejaring

 

21 

 

2.3 Hubungan Penggunaan Situs Jejaring Sosial Facebook Dengan

Prokrastinasi Akademik

Situs jejaring sosial Facebook adalah salah satu bentuk dari

berkembangnya teknologi. Facebook mempererat hubungan seseorang tanpa

ada batas ruang. Tetapi sering kali dalam penggunaannya banyak orang yang

mulai mempergunakan waktu lebih banyak untuk online pada situs jejaring

sosial ini.

Banyak mahasiswa yang menunda-nunda untuk mengerjakan tugas

kuliah dari dosen atau menunda belajar saat menghadapi ujian, mahasiswa

menunda dengan melakukan aktivitas lain yang tidak mendukung kegiatan

akademis. Solomon dan rothblum (1984) menyebutkan mahasiswa yang

melakukan prokrastinasi paling banyak dalam tugas menulis sebesar 46%.

Selain itu, dalam tugas membaca 30,1%; belajar untuk ujian 27,6%;

menghadiri pertemuan (kuliah) 23%; dalam tugas administratif 10,6%; dan

kinerja akademik secara keseluruhan 10,2%. Menurut Ferarri dan Lay

(Ferrari,1995) mahasiswa memiliki keinginan untuk melakukan suatu aktivitas

akademik sesuai dengan harapan dan batas waktu yang telah ditentukan, tetapi

pada akhirnya kehilangan semangat untuk melakukannya sehingga mahasiswa

tersebut menunda pekerjaan sehingga disebut prokrastinasi akademis.

Seseorang yang melakukan penundaan tersebut disebut prokrastinator.

Seorang prokrastinator sebenarnya sadar bahwa dirinya menghadapi tugas-

tugas yang penting, akan tetapi dengan sengaja menunda-nunda hingga

Page 14: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Jejaring Sosial Facebookrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/1803/3/T1_132008006_BAB II.pdf · atau yang biasa disebut dengan FB merupakan situs jejaring

 

22 

 

muncul perasaan tidak nyaman dan cemas. Jika seorang procrastinator lebih

memilih mengakses jejaring sosial Facebook dengan waktu yang lama maka

secara tidak langsung akan membuat kegiatan dan tugas-tugas perkuliahan

terbengkalai.

Hasil penelitian An’nisa Zulaicha dan Inhastuti Sugiasih (Fakultas

Psikologi Universitas Sultan Agung Semarang) dengan subyek adalah

mahasiswa yang aktif dalam penggunaan chatting mig33 menunjukan bahwa

ada hubungan positif antara kecanduan chatting dengan prokrastinasi

akademik. Koefisien determinan (R2) sebesar 0,525 yang menunjukan bahwa

2,5% dari prokrastinasi akademik pada mahasiswa yang terkena kecanduan

chatting, sedangkan 47,5 lainnya dipengaruhi oleh variabel lain. Penelitian

yang dilakukan oleh Irfan Nazir (Fakutas Ilmu Sosial dan Politik Universitas

Sumatra Utara) dengan populasi penelitian berjumlah 908 orang dan sampel

sebanyak 90 orang mahasiswa FISIP USU menunjukan bahwa ada hubungan

yang tinggi antara situs facebook terhadap tindakan menggunakan ditunjukan

dengan besar korelasi Spearman (rho) adalah 0,738 maka dapat disimpulkan

bahwa kekuatan dari situs facebook adalah 54% terhadap tindakan mahasiswa

FISIP USU

Penelitian yang dilakukan oleh Ikhwan Pratama (Fakultas Psikologi

Universitas Kristen Satya Wacana) dengan subyek 110 mahasiswa Fakultas

Psikologi UKSW menunjukan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan

antara sikap prokrastinasi pada mahasiswa yang menggunakan Facebook

Page 15: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Jejaring Sosial Facebookrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/1803/3/T1_132008006_BAB II.pdf · atau yang biasa disebut dengan FB merupakan situs jejaring

 

23 

 

dengan frekuensi rendah, frekuensi sedang, dan frekuensi tinggi. Dengan nilai

F sebesar 0,062 dengan nilai signifikansi 0,940 (p>0,05).

Oleh karena itu dalam penelitian ini ingin membuktikan apakah ada

hubungan yang signifikan antara penggunaan jejaring sosial Facebook dengan

prokrastinasi akademik.

2.4 Hipotesis

Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah: Ada hubungan yang

positif signifikan antara penggunaan Facebook dengan Prokrastinasi akademik

mahasiswa Bimbingan dan Konseling Universitas Kristen Satya Wacana,

semakin tinggi penggunaan jejaring sosial Facebook maka semakin tinggi

Prokrastinasi akademik Mahasiswa Bimbingan dan Konseling Universitas

Kristen Satya Wacana.