bab ii landasan teori 2.1 2.1.1 pengertian ii.pdfbab ii . landasan teori . 2.1 motivasi 2.1.1...

22
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Motivasi 2.1.1 Pengertian Kata motivasi berasal dari bahasa latin yaitu movere, yang berarti bergerak (move). Motivasi menjelaskan apa yang membuat orang melakukan sesuatu, membuat mereka tetap melakukannya,dan membantu mereka dalam menyelesaikan tugas-tugas. Hal ini berarti bahwa konsep motivasi digunakan untuk menjelaskan keinginan berperilaku, arah perilaku (pilihan), intensitas perilaku (usaha berkelanjutan), dan penyelesaian atau prestasi yang sesungguhnya (Pintrich, 2003 : 2). Menurut Santrock, motivasi adalah proses yang memberi semangat, arah, dan kegigihan perilaku. Artinya perilaku yang memiliki motivasi adalah perilaku yang penuh energy, terarah, dan bertahan lama (Santrock, 2007). Dalam kegiatan belajar, maka motivasi dapat dikatakan sebagai keseluruhan daya penggerak di dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subjek belajar itu dapat tercapai (Sardiman, 2008 :84 ). Motivasi dapat diartikan sebagai kekuatan (energi) seseorang yang dapat menimbulkan tingkat persistensi dalam melakukan sesuatu kegiatan baik yang bersumber dari dalam diri individu itu sendiri ( motivasi intrinsik ) maupun dari luar individu (motivasi ekstrinsik ). Seberapa kuat motivasi yang dimiliki individu akan banyak menentukan terhadap kualitas perilaku yang ditampilkannya, baik dalam konteks belajar, bekerja, maupun dalam kehidupan lainnya. Kajian tentang motivasi telah sejak lama memiliki daya tarik tersendiri bagi kalangan pendidik dan peneliti, terutama dikaitkan dengan kepentingan upaya pencapaian prestasi seseorang.

Upload: others

Post on 28-Jan-2021

3 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • BAB II

    LANDASAN TEORI

    2.1 Motivasi

    2.1.1 Pengertian

    Kata motivasi berasal dari bahasa latin yaitu movere, yang berarti bergerak (move).

    Motivasi menjelaskan apa yang membuat orang melakukan sesuatu, membuat mereka tetap

    melakukannya,dan membantu mereka dalam menyelesaikan tugas-tugas. Hal ini berarti

    bahwa konsep motivasi digunakan untuk menjelaskan keinginan berperilaku, arah perilaku

    (pilihan), intensitas perilaku (usaha berkelanjutan), dan penyelesaian atau prestasi yang

    sesungguhnya (Pintrich, 2003 : 2).

    Menurut Santrock, motivasi adalah proses yang memberi semangat, arah, dan

    kegigihan perilaku. Artinya perilaku yang memiliki motivasi adalah perilaku yang penuh

    energy, terarah, dan bertahan lama (Santrock, 2007). Dalam kegiatan belajar, maka

    motivasi dapat dikatakan sebagai keseluruhan daya penggerak di dalam diri siswa yang

    menimbulkan kegiatan belajar, sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subjek belajar itu

    dapat tercapai (Sardiman, 2008 :84 ).

    Motivasi dapat diartikan sebagai kekuatan (energi) seseorang yang dapat

    menimbulkan tingkat persistensi dalam melakukan sesuatu kegiatan baik yang bersumber

    dari dalam diri individu itu sendiri ( motivasi intrinsik ) maupun dari luar individu (motivasi

    ekstrinsik ). Seberapa kuat motivasi yang dimiliki individu akan banyak menentukan

    terhadap kualitas perilaku yang ditampilkannya, baik dalam konteks belajar, bekerja,

    maupun dalam kehidupan lainnya. Kajian tentang motivasi telah sejak lama memiliki daya

    tarik tersendiri bagi kalangan pendidik dan peneliti, terutama dikaitkan dengan kepentingan

    upaya pencapaian prestasi seseorang.

  • Motivasi adalah fokus yang melatar belakangi individu untuk berbuat dalam

    mencapai tujuan tertentu.Pada dasarnya motivasi adalah suatu kemauan dan keinginan

    yang berasal dari dalam diri seseorang. Tanpa kemauan dan keinginan seseorang tidak akan

    melakukan sesuatu, sehingga tujuan tidak akan dapat diraihnya. Demikian juga dalam

    pembelajaran, setiap siswa akan melaksanakan tugas pembelajaran dari guru dengan baik

    apabila mereka mempunyai suatu keinginan dan kemauan untuk melaksanakan tugas dan

    pekerjaan tersebut. Dorongan kemauan dan keinginan inilah yang sangat menentukan

    semangat belajar siswa.

    Motivasi merupakan dasar dasar untuk melaksanakan suatu kegiatan yang dalam

    usahanya akan mendapatkan pengalaman dan kemampuan. Adapun pengalaman dan

    kemampuan tersebut akanmenghasilkan kinerja yang akan berfungsi sebagai motivator.

    Dengan adanya motivasi sehingga harapan individu ataupun kelompok akan dapat memacu

    serta memberikan peluang agar dapat menunjukan potensi dan kemampuan yang

    dimilikinya.

    2.1.2 Teori Motivasi

    Memahami tentang motivasi, kita akan bertemu dengan beberapa teori tentang

    motivasi antara lain:

    a. Teori Abraham H. Maslow ( Teori Kebutuhan )

    Teori motivasi yang dikembangkan oleh Abraham H. Maslow (Sondang Siagian

    1995:146-158) pada intinya berkisar pada pendapat bahwa manusia mempunyai lima

    tingkat atau hierarki kebutuhan, yaitu :

    Ke lima Kebutuhan Aktualisasi

    Diri Ke empat Kebutuhan Penghargaan

    Ke tiga Kebutuhan Afliasi / Akseptasi

    Ke dua Kebutuhan Rasa Aman

    Pertama Kebutuhan Fisiologis

  • Gambar 2.1 Hierarki kebutuhan Abraham H. Maslow

    Keterangan gambar 2.1:

    1) Kebutuhan fisiologikal (physiological needs), kebutuhan untuk menunjang kehidupan manusia. Menurut maslow apabila kebutuhan fisiologikal belum

    terpenuhi secukupnya maka kebutuhan lain akan memotovasi manusia, seperti: rasa

    lapar, haus,istirahat.

    2) Kebutuhan rasa aman (safety needs), tidak dalam arti fisik semata, akan tetapi juga mental, psikologikal dan intelektual. Kebutuhan bebas dari bahaya fisik dan rasa

    takut akan kehilangan pekerjaan, harta benda da kebutuhan jaminan social.

    3) Kebutuhanakan kasih sayang (Love needs), kebutuhan untuk bergaul dengan orang lain dan untuk diterima sebagai bagian dari orang lain.

    4) Kebutuhanakan harga diri (esteem needs), yang pada umumnya tercermin dalam berbagai simbol-simbol status. Kebutuhan untuk dihargai dan berharga bagi orang

    lain, kebutuhan ini menghasilkan kepuasa seperti kuasa, prestos, keyakinan akan

    diri sendiri.

    5) Aktualisasi diri (self actualization), dalam arti tersedianya kesempatan bagi seseorang untuk mengembangkan potensi yang terdapat dalam dirinya sehingga

    berubah menjadi kemampuan nyata. Kebutuhan yang menjadi orang yang dicita-

    citakan dan di rasakan mampu mewujudkannya memaksimalkan potensi dan

    mencapai sesuatu yang didambakan.

    Kebutuhan-kebutuhan yang disebut pertama (fisiologis) dan kedua (keamanan) kadang-

    kadang diklasifikasikan dengan cara lain, misalnya dengan menggolongkannya sebagai

    kebutuhan primer, sedangkan yang lainnya dikenal pula dengan klasifikasi kebutuhan

    sekunder. Terlepas dari cara membuat klasifikasi kebutuhan manusia itu, yang jelas adalah

    bahwa sifat, jenis dan intensitas kebutuhan manusia berbeda satu orang dengan yang lainnya

    karena manusia merupakan individu yang unik. Juga jelas bahwa kebutuhan manusia itu tidak

    hanya bersifat materi, akan tetapi bersifat pskologikal, mental, intelektual dan bahkan juga

    spiritual.

    Menarik pula untuk dicatat bahwa dengan makin banyaknya organisasi yang tumbuh

    dan berkembang di masyarakat dan makin mendalamnya pemahaman tentang unsur manusia

    dalam kehidupan organisasional, teori “klasik” Maslow semakin dipergunakan, bahkan

    dikatakan mengalami “koreksi”. Penyempurnaan atau “koreksi” tersebut terutama diarahkan

    pada konsep “hierarki kebutuhan “ yang dikemukakan oleh Maslow. Istilah “hierarki” dapat

  • diartikan sebagai tingkatan.Atau secara analogi berarti anak tangga.Logikanya ialah bahwa

    menaiki suatu tangga berarti dimulai dengan anak tangga yang pertama, kedua, ketiga dan

    seterusnya. Jika konsep tersebut diaplikasikan pada pemuasan kebutuhan masnusia, berarti

    seseorang tidak akan berusaha memuaskan kebutuhan tingkat kedua, dalam hal ini keamanan-

    sebelum kebutuhan tingkat pertama yaitu sandang, pangan, dan papan terpenuhi; yang ketiga

    tidak akan diusahakan pemuasan sebelum seseorang merasa aman, demikian pula seterusnya.

    Berangkat dari kenyataan bahwa pemahaman tentang berbagai kebutuhan manusia

    makin mendalam penyempurnaan dan “koreksi” dirasakan bukan hanya tepat, akan tetapi juga

    memang diperlukan karena pengalaman menunjukkan bahwa usaha pemuasan berbagai

    kebutuhan manusia berlangsung secara simultan. Artinya, sambil memuaskan kebutuhan fisik,

    seseorang pada waktu yang bersamaan ingin menikmati rasa aman, merasa dihargai,

    memerlukan teman serta ingin berkembang.

    Dengan demikian dapat dikatakan bahwa lebih tepat apabila berbagai kebutuhan

    manusia digolongkan sebagai rangkaian dan bukan sebagai hierarki. Dalam hubungan ini, perlu

    ditekankan bahwa:

    1) Kebutuhan yang suatu saat sudah terpenuhi sangat mungkin akan timbul lagi di waktu yang akan datang.

    2) Pemuasaan berbagai kebutuhan tertentu, terutama kebutuhan fisik, bisa bergeser dari pendekatan kuantitatif menjadi pendekatan kualitatif dalam pemuasannya.

    3) Berbagai kebutuhan tersebut tidak akan mencapai “titik jenuh” dalam arti tibanya suatu kondisi dalam mana seseorang tidak lagi dapat berbuat sesuatu dalam

    pemenuhan kebutuhan itu.

    Kendati pemikiran Maslow tentang teori kebutuhan ini tampak lebih bersifat teoritis,

    namun telah memberikan fundasi dan mengilhami bagi pengembangan teori-teori motivasi

    yang berorientasi pada kebutuhan berikutnya yang lebih bersifat aplikatif.

    b. Teori David Mc Clelland

    Menurut Mc. Clelland( Siagian 1995:167-170) timbulnya tingkah laku karena

    dipengaruhi olehkebutuhan-kebutuhanyang ada dalam diri manusia.Dalam

  • konsepnyamengenai motivasi terdapat tiga kebutuhan pokok yang mendorong

    tingkahlaku :

    1. Kebutuhan berprestasi (need achievement)

    Tercermin pada orang-orang yang dengan kebutuhan tinggi untuk berprestasi,

    memiliki keinginan besar untuk berhasil dan juga memiliki rasa kuatir akan kegagalan,

    lebih suka bertanggung jawab secara pribadi untuk menyelesaikan pekerjaan,

    menentukan tujuanyang wajar dengan memperhitungkan resikonya, menyukai umpan

    balik yang spesifik dan segera atas prestasi mereka serta melakukan segala sesuatu

    kreatif dan inovatif.

    2. Kebutuhan berfaliasi (need for affiliation)

    Kebutuhan ini ditujukan dengan adanya untuk memperoleh kesenangan dan

    kasih sayang dan cenderung menghindari dari kekecewaan karena ditolak oleh suatu

    kelompok social, secara individu, mereka cenderung berusaha membina hubungan

    social yang menyenangkan, rasa intim dan pengertian, siap menghibur dan membantu

    orang lain yang berada dalam kesusahan serta menyukai berinteraksi, bersahabat

    dengan orang lain.

    3. Kebutuhan kekuasaan (need of power)

    Kebutuhan ini tercermein pada orang-orang yang memiliki kebutuhan tinggi

    untuk berkuasa, menaruh perhatian besar untukdapat mempengaruhi orang lain. Orang

    seperti ini umumnya mencari posisi pemimpin, penuh daya, keras kepala dan sangat

    menuntut serta senang mengajar dan berbicara di depan umum, mencoba membantu

    orang lain walaupun tidak diminta, mencoba menguasai orang lain denagn mengatur

    orang lain terkesan padanya serta selalu menjaga reputasi dan kedudukannya.

    Teori motivasi berprestasi dari Mc Clellanddalam (Siagian, 1995 : 167-170) ini

    merupakan teori yang sangat penting,karena motivasi berprestasi dapat diajari

  • mencapai sukses di dalam dunia pendidikan. Ketiga unsur kebutuhan tersebut sangat

    berpengaruh untuk dapat mewujudkan dan mendorong para siswa untuk belajar lebih

    efektif dan efisien, dimana kebutuhan berprestasi tersebut dapat dikembangkan

    melebihi karakteristik sebagai berikut :

    1. Suka mengambil resiko yang layak sebagai fungsi ketrampilan berkesempatan,

    menyukai tantangan dan menginginkan tanggung jawab pribadi bagi hasil yang

    dicapainya.

    2. Mempunyai kecenderungan untuk menetapkan tujuan prestasi yang layak dan

    menghadapi resiko yang sudah diperhitungkan.

    3. Mempunyai kebutuhan yang sangat kuat akan umpan balik tentang apa yang telah

    dikerjakan.

    4. Mempunyai ketrampilan dalam perencaaan jangka panjang da memiliki

    kemampuan-kemampuan organisasi.

    Nampak dalam teori motivasi Mc. Clelland bahwa kebutuhan antar individu sangat

    bervariasi, antara satu dengan yang lain mempunyai kebutuhan yang berbeda. Ada yang

    didorong untuk mencapai prestasi, afliasi, dan kekuasaan.

    2.1.3 Fungsi Motivasi

    Menurut Sardiman ( 2008 : 85 ) bahwa motivasi selain berfungsi sebagai pendorong

    usaha da pencapaian juga berfungsi sebagai berikut :

    1. Mendorong manusia untuk berbuat, jadi sebagai penggerak atau motor yang melepaskan

    energi.

    2. Menentukan arah perbuatan, yakni kea rah tujuan yang telah dicapai.

  • 3. Menyeleksi perbuatan, yakni menentukan perbuatan-perbuatan mana yang akan dikerjakan

    yang serasi guna mencapai tujuan dengan menyisihkan perbuatan yang tidak bermanfaat

    bagi tujuan tersebut.

    Motivasi merupakan suatu usaha yang disadari untuk menggerakkan, mengarahkan,

    dan menjaga tingkah laku seseorang agar dapat terdorong bertindak melakukan sesuatu

    sehingga mencapai hasil dan tujuan tertentu.Setiap motivasi itu berkaitan dengan suatu tujuan

    atau ciri – ciri.Makin berharga tujuan itu bagi yang bersangkutan, semakin kuat pula

    motivasinya.Jadi motivasi itu sangat berguna bagi tindakan atau perbuatan seseorang.

    A. Jenis Motivasi

    Menurut Sardiman (2008:89) ada berbagai jenis motivasi, yaitu :

    1. Motivasi Intrinsik adalah motif-motif yang aktif atau berfungsinya tidak perlu

    dirangsang dari luar karena dalam diri setiap individu sudah ada dorongan untuk

    melakukan sesuatu.

    Indikator di dalam motivasi intrinsik ini adalah adanya kemauan, kesenangan dan

    keuletan.

    2. Motivasi Ekstrinsik adalah motif-motif yang aktif dan berfungsinya karena adanya

    perangsang dari luar. Oleh karena itu motivasi ekstrinsik dapat juga dikatakan

    sebagai bentuk motivasi yang di dalamnya aktivitas belajar dimulai dan diteruskan

    berdasarkan dorongan dari luar yang tidak secara mutlak berkaitan dengan aktivitas

    belajar. Indikator di dalam motivasi ekstrinsik adalah ajakan dari orang lain,

    paksaan dan lingkungan yang sangat berperan penting di dalam motivasi

    ekstrinsik.

  • B. Ciri-Ciri Motivasi

    Teori tentang motivasi, perlu dikemukakan adanya beberapa ciri-ciri motivasi.Menurut

    (Sardiman 2006:83) motivasi yang ada pada diri setiap orang itu memiliki ciri-ciri sebagai

    berikut:

    a. Tekun menghadapi tugas (dapat bekerja terus menerus dalam waktu yang lama, tidak

    berhenti sebelum selesai)

    b. Ulet menghadapi kesulitan (tidak lekas putus asa). Tidak memerlukan dorongan dari

    luar untuk berprestasi sebaik mungkin (tidak cepat puas dengan prestasi yang telah

    dicapai)

    c. Lebih senang bekerja mandiri

    d. Cepat bosan pada tugas-tugas yang rutin (hal-hal yang bersifat mekanis, berulang-ulang

    begitu saja)

    e. Dapat mempertahankan pendapatnya (kalau sudah yakin akan sesuatu)

    f. Tidak mudah melepaskan hal yang diyakini itu

    g. Senang mencari dan memecahkan masalah-masalah

    Apabila seseorang memiliki cirri-ciri motivasi, berarti seseorang itu memilikimotivasi

    yang cukup kuat. Ciri-ciri motivasi itu akan sangat penting dalam kegiatan

    pembelajaran.Berdasarkan penelitian tersebut yang dimaksud dengan Motivasi mahasiswa

    dalam memanfaatkan internet sebagai media dalam menyelesaikan tugas kuliah pada penelitian

    ini adalah segala sesuatu yang ada di sekitar lingkungan kegiatan belajar yang secara fungsional

    dapat digunakan dalam mengoptimalisasikan dalam penyelesaian tugas kuliah.Optimalisasi

    dalam menyelesaikan tugas kuliah ini dapat di lihat dari proses berua interaksi mahasiswa

    dengan berbagai macam sumber yang dapat merangsang mahasiswa dalam penyelesaian tugas

    kuliah.

  • 2.1.4 Media Dalam Pembelajaran

    Media pembelajaran secara umum adalah alat bantu proses belajar mengajar.

    Segala sesuatu yang dapat dipergunakan untuk merangsang pikiran, perasaan, perhatian

    dan kemampuan atau ketrampilan pebelajar sehingga dapat mendorong terjadinya proses

    belajar.

    Menurut Oemar Hamalik (1994 : 23), media pembelajaran merupakan alat,

    metode, dan teknik yang digunakan dalam rangka lebih mengefektifkan komunikasi dan

    interaksi antar guru dan siswa dalam proses pendidikan dan pengajaran di sekolah.

    Menurut Asnawir dan Basyiruddin dalam bukunya yang berjudul Media

    Pembelajaran, media pembelajaran adalah suatu yang bersifat menyalurkan pesan dan

    dapat mendorong terjadinya proses belajar pada dirinya.

    Berdasarkan definisi para ahli dapat di simpulkan bahwa media pembelajaran

    adalah wadah dari pesan yang oleh sumber atau prnalurnya ingin di teruskan yaitu

    penerima pesan tersebut. Bahwa materi yang ingin di sampaikan adalah pesan

    pembelajarannya serta tujuan yang ingin di capai adalah terjadinya proses belajar dalam

    menyelesaikan tugas kuliah.

    Menurut Bovee dalam Ouda Teda Ena (2001:2) Media adalah sebuah alat yang

    mempunyai fungsi menyampaikan pesan (Bovee, 1997). Media pembelajaran adalahsebuah

    alat yang berfungsi dan digunakan untuk menyampaikan pesan pembelajaran. Pembelajaran

    adalah proses komunikasi antara pembelajar, pengajar, dan bahan ajar. Banyak batasan atau

    pengertian yan dikemukakan para ahli tentang media, diantaranya adalah Asosiasi Teknologi

    dan Komunikasi Pendidikan (Asosociation of Education and

    Communication Technology (AECT).Secara umum dapat dikatakan bahwa substansi dari

    media pembelajaran adalah bentuk saluran, yang digunakan untuk menyalurkan pesan,

    http://belajarpsikologi.com/macam-macam-metode-pembelajaran/

  • informasi atau bahan pelajaran kepada penerima pesan atau pembelajar dapat pula

    dikatakan bahwa media pembelajaran adalah berbagai jenis komponen dalam lingkungan

    dalam lingkungan pembelajar yang dapat merangsang pembelajar untuk belajar.

    a. Tujuan dan Manfaat Media Pembelajaran

    A. Tujuan Media Pembelajaran

    Tujuan media pembelajaran sebagai alat bantu pembelajaran, adalah sebagai

    berikut:

    a. mempermudah proses pembelajaran di kelas

    b. meningkatkan efisiensi proses pembelajaran

    c. menjaga relevansi antara materi pelajaran dengan tujuan belajar

    2.1.5 Fungsi Media Pembelajaran

    Media Pembelajaran menurutLivie dan Lentz dalam Arsyad (2010:8) berfungsi untuk

    merangsang pembelajaran dengan:

    (a) Menghadirkan obyek sebenarnya dan obyek yang langkah (b) Membuat duplikasi dari obyek yang sebenarnya (c) Membuat konsep abstrak ke konsep konkret (d) Memberi kesamaan persepsi (e) Mengatasi hambatran waktu, tempat, jumlah, dan jarak (f) Menyajikan ulang informasi secara konsisten (g) Memberi suasana yang belajar yang tidak tertekan, santai,

    danmenarik.

    Selain itu, Livie dan Lentz dalam Arsyad (2010:8) mengemukakan 4 fungsi

    media pembelajaran yaitu:

    1. Fungsi atensi berarti media visual merupakan inti, menarik dan mengrahkan perhatian pembelajar akan berkosentrasi pada isis pelajaran

    2. Fungsi afektif maksudnya media visual dapat dilihat dari tingkat kenikmaran pembelajar ketika belajar membaca teks bergambar.

    3. Fungsi kognitif yaitu mengungkapkan bahwa lambang visual mempelancar pencapaian tujuan dalam memahami dan mendengar informasi

    4. Fungsi kompensatoris yaitu media visual memberikan konteks untuk memahami teks dan membantu pembelajr yang lemah dalam membaca

    untuk mengorganisasikan informasi dalam teks dan mengingatnya

    kembali.

  • Empat fungsi visual tersebut, dapat dikatakan bahwa belajar dari pesan visual

    memerlukan keterampilan tersendiri.teknik afektif adalah tehnik untuk memahami

    tehnik pesan visual. yang terbagi dari beberapa fase seperti dibawah ini:

    1. Fase diffrensiasi. yaitu dimana pembelajar mula-mula mengamati, mengidentifikasi dan menganalisis

    2. Fase integrasi yaitu di mana mempelajar menempatkan unsure-unsur visual secara serempak, menghubungkan pesan-pesan visual kepada pengalaman

    pengalamannya.

    3. Kesimpulan, yaitu dari pengalaman visualisai untuk kemudian menciptakan konseptualisasi baru dari apa yang mereka pelajari sebelumnya.

    Hasil penelitian Edmund Faison, dkk dalam Nana Sudjana dan Ahmad Rivai

    (2007:12) tentang pennggunaan gambar visual dalam pembelajaran disimpulkan:

    1. Terdapat beberapa hasil penelitian bahwa untuk memperoleh hasil belajar bagi

    pembelajar secara maksimal yaitu:

    a. Gambar-gambar yang digunakan harus jelas b. Gambar harus familiar dgn pembelajar c. Gambar yang digunakan ukurannya cukup besar d. Terdapat bukti, gambar-gambar berwarna lebih menarik minat

    pembelajar.

    e. Hasil penelitian Mabel Rudisill. gambar-ganbar yang disukai anak-anak adalah gambar-gambar berwarna yang menumbuhkan impresi atau kesan

    realistik.

    Berdasarkan uraian tersebut yang dimaksud dengan media pada penelitian yaitu

    secara umum dapat dikatakan bahwa substansi dari media pembelajaran adalah bentuk

    saluran, yang digunakan untuk menyalurkan pesan, informasi atau bahan pelajaran

    kepada penerima pesan atau pembelajar dapat pula dikatakan bahwa media

    pembelajaran adalah berbagai jenis komponen dalam lingkungan dalam lingkungan

    pembelajar yang dapat merangsang pembelajar untuk belajar.

  • 2.1.6 Pemanfaatan Internet Dalam Pembelajaran

    A. Pemanfaatan Internet dalam pembelajaran

    Teknologi internet hadir sebagai sumber pembelajaran yang multifungsi, yang

    memungkinkan mahasiswa melakukan komunikasi dengan sumber ilmu secara lebih

    luas bila dibandingkan dengan hanya menngunakan sumber-sumber pembelajaran lain

    secara visual.Teknologi internet menunjang pelajar yang mengalami keterbatasan

    ruang dan waktu untuk tetap dapat menikmati pendidikan.Mahasiswa dapat berperan

    sebagai seorang peneliti, menjadi seorang analis, tidak hanya berperan sebagai

    konsumen informasi saja. Mereka menganalisis informasi yang relevan dengan tujuan

    pembelajaran, mahasiswa dan dosen tidak perlu hadir secara fisik dikelas karena siswa

    dapat mempelajari bahan ajar dan mengerjakan tugas-tugas pembelajaran serta ujian

    dengan cara mengakses jaringan computer yang telah ditetapkan secara online. Berikut

    adalah beberapa manfaat internet dalam pembelajaran:

    1. Arus informasi pendidikan mengalir setiap waktu tanpa ada batasan waktu dan tempat

    2. Kemudahan mendapatkan sumber pembelajaran yang lengkap

    3. Aktifitas pembelajaran meningkat 4. Daya tamping meningkat 5. Adanya standarisasi pembelajaran 6. Meningkatkan baik kuantitas maupun kualitas pendidikan

    Berdasarkan uraian tersebut, dapat dikatakan bahwa internet bukanlah

    pengganti system pendidikan.Kehadiran internet lebih bersifat suplementer atau

    pelengkap saja. Metode konvensional seperti visual tetap diperlukan, hanya saja dapat

    di ubah dalam bentuk lain. ( http://re-searchengines.com/mangkoes6-04.html)

    B. Kelamahan dan Kelebihan pemanfaatan internet

    Definisi internet menurut Mc Micllan (2001:146) adalah “a series of interconnected

    computers that are able to talk to each other by virtue of shared language or protocol”.

    http://re-searchengines.com/mangkoes6-04.html

  • Internet (International Network) menurut Budi Sutedjo (2002: 52) adalah sebuah

    jaringan komputer yang sangat besar yang terdiri dari jaringan-jaringan kecil yang

    saling terhubung yang menjangkau seluruh dunia.

    Lebih lanjut dijelaskan bahwa internet merupakan suatu jaringan komunikasi tanpa

    batas yang melibatkan jutaan komputer pribadi yang tersebar di seluruh dunia.

    Secara Teknis, internet merupakan dua komputer atau lebih yang saling

    berhubungan membentuk jaringan komputer hingga meliputi jutaan komputer di

    seluruh dunia yang saling berinterikasi dan bertukar informasi. Sedangkan dari segi

    ilmu pengetahuan, internet merupakan sebuah perpustakaan besar yang didalamnya

    terdapat jutaan bahkan milyaran informasi atau data dalam bentuk media elektronik.

    Berbagai keunggulan menurut menurut Budi Sutedjo (2002: 52) yang dapat diperoleh

    dalam internet sebagai sarana pendukung kebutuhan masyarakat, khususnya dalam riset

    dan bisnis. Keunggulan tersebut antara lain :

    1. Konektivitas dan jangkauan global,

    Dalam internet jaringan yang terjalin bersifat global tanpa mengenal ruang, waktu, dan

    birokrasi, dimana akses data dan informasi melampaui batas-batas negara dan

    protokoler.Misalnya anda membutuhkan referensi dan sumber informasi untuk kebutuhan riset,

    maka akan dijumpai berbagai sumber dan informasi dalam internet secara global tanpa harus

    mendatangi sumber dan informasi tersebut.

    2. Akses 24 jam

    Akses di internet tidak dibatasi dengan waktu, karena dimana pun dan kapan pun dunia

    maya (akses internet) tidak pernah terlelap tidur. Perbedaan zone waktu dan ruang tidak dikenal

    dalam menjelajah internet. Misalnya anda akses internet malam hari di Indonesia, maka di

    belahan dunia lain (misalnya Afrika dan Amerika) sedang giat-giatnya bekerja, demikian juga

    sebaliknya.

  • 3. Kecepatan

    Kecepatan untuk mendapatkan informasi dan berkomunikasi di internet menjadi salah

    satu pertimbangan pengguna dalam menggunakan internet. Pencarian informasi dengan

    internet jauh lebih cepat dibandingkan dengan pencarian secara manual. Anda tinggal klik pada

    salah satu icon dan tunggu beberapa saat, maka informasi tersebut sudah anda dapatkan.

    4. Interaktivitas dan fleksibilitas

    Dalam dunia internet komunikasi dengan pengguna di belahan dunia, dapat anda

    lakukan tanpa batas ruang dan waktu. Komunikasi yang anda lakukan dapat secara interaktif,

    misalnya dengan fasilitas chatting. Di samping itu anda dapat mengikuti informasi

    perkembangan terbaru, misalnya dalam bisnis secara fleksibel dan dapat dikomunikasikan

    dengan pengguna lain.

    Di samping keunggulan seperti tersebut di atas, internet juga mempunyai kelemahan.

    Kelemahan tersebut tergantung dari sudut pandang setiap pengguna dan bersifat relatif.

    Kelemahan tersebut antara lain :

    5. Ancaman virus

    Salah satu masalah dalam dunia internet adalah ancaman virus yang selalu berkembang

    seiring perkembangan dunia komputer maupun perkembangan internet itu sendiri. Berbagai

    virus telah berkembang dan penyebarannya pun bervariatif, khususnya menyebar lewat

    jaringan global internet, baik lewat e-mail maupun file-file yang di download.

    6. Ketergantungan pada jaringan telepon, satelit dan Internet Service Provider

    Fasilitas jaringan telepon, bahkan satelit serta ISP menjadi sangat berpengaruh

    terhadap biaya pemakaian internet. Apabila anda akses internet dial-up, maka kenaikan tarif

    pulsa telepon dan ISP menjadi pengaruh yang cukup kuat terhadap akses internet.

  • 2.1.7 Penelitian Terdahulu

    Penelitian yang dilakukan oleh Agustin (162007008) dengan judul Motivasi Dalam

    Memanfaatkan Internet Sebagai Sumber Belajar Siswa kelas X Di SMA Negeri 3 Salatiga

    Semester Ganjil Tahun 2011/2012, dalam penelitian nya si peneliti menjelaskan bahwa salah

    satu peyebab dari sering atau tidaknya siswa dalam memanfaatkan internet sebagai sumber

    belajar adalah motivasi.

    Rumusan masalah penelitian adalah: mengidentifikasi faktor-faktor apa saja yang

    memotivasi siswa dalam memanfaatkan internet sebagai sumber belajar.

    Tujuan penelitian adalah untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang memotivasi siswa

    dalam memanfaatkan internet sebagai sumber belajar di SMA Negeri 3 Salatiga.

    Metode penelitian adalah dengan menggunakan metode deskriptif kuantitatif.Dengan

    mengambil sampel sebesar 100 responden.Data yang di kumpulkan dengan menggunakan

    instrumen berupa angket atau kuesioner.

    Berdasarkan hasil penelitian, di peroleh kesimpulan bahwa besarnya faktor intrinsik

    kemauan yang ada pada pada diri siswa sudah sangat memotivasi siswa dalam memanfaatkan

    inerternet sebagai sumber belajar. Hasil analisis faktor ekstrinsik fasilitas sekolah (40%) dan

    kedekatan lokasi internet sekolah dengan presentasi (43%) juga sangat memotivasi siswa

    dalam memanfaatkan internet sebagai sumber belajar. Sedangkan hasil analisis untuk faktor

    ekstrinsik ajakan dan suruhan menunjukkan bahwa faktor ajakan padaguru lebih lebih kecil

    dari pada faktor suruhan guru.Ini berarti guru sering menuruh siswa mencari tugas-tugas

    sekolah di internet sehingga siswa sangat termotivasi dalam memanfaatkan internet sebagai

    sumber belajar.Untukanalisis prioritas siswa pada mata pelajaran pada mata pelajaran

    Akuntansi merupakan mata pelajaran yang tidak sering memanfaatkan internet sebagai sumber

  • belajar.sedangkan mata pelajaran yang sering memanfaatkan internet sebagai sumber belajar

    adalah mata pelajaran TIK.

    Kesimpulan pada penelitian ini adalah ada dua faktor yng mendukung siswadalam

    memanfaatkan internet secara ekstrinsik dan intrinsik.

    2.1.8 Kerangka Dasar Penelitian

    Berkaitan dengan motivasi siswa dalam pemanfaatan internet terdapat factor-faktor

    intrinsik dan ektrinsik yang muncul pada pemanfaatan internet dalam pembelajaran, karena

    setiap dalam pemanfaatan internet terdapat factor-faktor yang dapat memotivasi diri

    mahasiswa.Pemanfaatan internet dalam pembelajaran memiliki dampak yang positif bagi

    mahasiswa dalam meningkatkan sumber pembelajaran di UKSW.

    A. Motivasi Mahasiswa

    Motivasi mahasiswa dalam pemanfaatan internet sebagai sumber belajar dalam

    penelitian ini adalah segala sesuatu yang ada di sekitar lingkungan kegiatan belajar

    yang secata fungsional dapat digunakan untuk membantu optimaliasi hasil belajar.

    Optimalisasi hasil belajar ini dapat dilihat dari proses berupa interaksi mahasiswa

    dengan berbagai macam sumber yang dapat merangsang siswa untuk belajar dan

    mempercepat pemahaman dan penguasaan. Motivasi mahasiswa timbul karena adanya

    ketekunan, keuletan, kesenangan, dan faktor lingkungan yng dapat memotivasi

    mahasiswa dalam pemanfaatan internet sebagai sumber pembelajaran.

    B. Faktor-faktor dalam pemanfaatan internet sebagai sumber informasi dalam

    menyelesaikan tugas

    Faktor-faktor yang memotivasi mahasiswa dalam pemanfaatan internet,

    maksudnya adalah untuk mengidentifikasi apakah faktor intrinsik maupun ektrinsik

    dalam penelitian ini dapat memotivasi mahasiswa dalam pemanfaatan internet secara

  • maksimal. Pemanfaatan internet sangat bermanfaat bagi mahasiswa karena setiap saat

    kita bisa melihat sumber-sumber pembelajaran yang akurat dalam manyelesaikan tugas,

    terbaru dan luas, Faktor intrinsik dalam penelitian ini adalah faktor yang timbul dari

    diri kita sendiri seperti keuletan, kemauan, dan kesenangan untuk memnfaatkan internet

    dalam pembelajaran. Sedangkan faktor ektrinsik adalah faktor yang timbul dari luar

    seperti adanya ajakan orang lain dalam pemanfaatan internet, adanya suruhan, dan

    faktor lingkungan.

    2.1.9 Model Hipotetis

    Model hipotitis merupakan gambaran dari variabel-variabel penelitian. Di dalam

    Penelitian akan di jelaskan variabel dependen dan independen.Adapun pemanfaatan internet

    sebagai media informasi dalam menyelesaikan tugas kuliah di sebut variabel independen

    dengan notasi X, faktor intrinsik X₁ dan faktor ekstrinsik X₂.Sedangkan yang di sebut sebagai

    variabel dependen atau variabel tidak bebas adalah motivasi mahasiswa dalam memanfaatkan

    internet dalam menyelesaikan tugas kuliah kuliah di beri notasi Y.

    Berdasarkan uraian tersebut dapat di gambarkan model hipotetis penelitian sebagai

    berikut:

    XX

    Gambar 2.2Pengaruh Motivasi Intrinsik dan Ekstrinsik dalam pemanfaatan

    internet sebagai sumber informasi dalam menyelesaikan tugas.

    ( X₁)

    (Y)

    (X₂)

  • Keterangan:

    X1 = Motivasi intrinsik

    X₂ = Motivasi ekstrisik

    Y = Pemanfaatan internet

    = pengaruh variabel X terhadap Y

    2.1.10 Definisi Operasional

    Definisi operasional di gunakan dalam menjelaskan variabel dalam penelitian tentang

    Pemanfaatan Internet Sebagai Media Dan Motivasi Belajar Mahasiswa Pendidikan Ekonomi

    Di Universitas Kristen Satya Wacana Dalam Menyelesaikan Tugas Kuliah.Menurut Arikunto

    (2002;99) variabel adalah objek penelitian atau apa yang menjadi titik perhatian suatu

    penelitian. Dalam penelitian ini variabel yang di gunakan adalah sebagai berikut.

    1. Motivasi intrinsik

    Motivasi Intrinsik adalah motif-motif yang aktif atau berfungsinya tidak perlu

    dirangsang dari luar karena dalam diri setiap individu sudah ada dorongan untuk melakukan

    sesuatu.Indikator motivasi intrinsik adalah kemauan, kesenangan, dan keuletan.Tingkat

    motivasi intrinsik di katagorikan menjadi :

    - Tinggi : jika mahasiswa pendidikan ekonomi dalam menyelesaikan tugas kuliah

    di pengaruhi yaitu, kemauan, keuletan dan kesenangandi beri skor 3

    - Sedang : jika mahasiswa pendidikan ekonomi dalam menyelesaikan tugas kuliah

    di pengaruhi yaitu, kemauan, keuletan di beri skor 2.

    - Rendah :jika mahasiswa pendidikan ekonomi dalam menyelesaikan tugas kuliah

    di pengaruhi yaitu, kemauan di beri skor 1

  • 2. Motivasi ekstrinsik

    Motivasi Ekstrinsik adalah motif-motif yang aktif dan berfungsinya karena adanya

    perangsang dari luar.Oleh karena itu motivasi ekstrinsik dapat juga dikatakan sebagai bentuk

    motivasi yang di dalamnya aktivitas belajar dimulai dan diteruskan berdasarkan dorongan dari

    luar yang tidak secara mutlak berkaitan dengan aktivitas belajar.

    - Tinggi : jika ajakan orang lain, suruhan, dan lingkungan sangat mempengaruhi

    mahasiswa dalam memanfaatkan internet di dalam menyelesaikan tugas kuliah di beri

    skor 3.

    - Sedang : jika ajakan orang lain, dan suruhan mempengaruhi mahasiswa dalam

    memanfaatkan internet di dalam menyelesaikan tugas kuliah di beri skor 2.

    - Rendah : jika ajakan orang lain, suruhan dan lingkungan tidak mempengaruhi

    mahasiswa dalam memanfaatkan internet sebagai di dalam menyelesaikan tugas kuliah

    di beri skor 1.

    - Berkaitan dengan motivasi mahasiswa dalam pemanfaatan internet terdapat

    motivasiintrinsik (kemauan, kesenangan dankeuletan) dan motivasi ektrinsik (ajakan

    orang tua, suruhan, dan lingkungan) yang muncul pada pemanfaatan internet dalam

    menyelesaikan tugas kuliah,Berdasarkan keterangan tersebut di peroleh perhitungan

    sebagai berikut:

    - Tinggi : jika pengaruhmotivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik dalam memanfaatkan

    internet sangat mempengaruhi mahasiswa pendidikan ekonomi dalam menyelesaikan

    tugas kuliah

    - Sedang : jika pengaruh motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik dalam memanfaatkan

    internet cuku mempengaruhi mahasiswa pendidikan ekonomi dalam menyelesaikan

    tugas kuliah.

  • - Rendah :jika pengaruh motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik dalam memanfaatkan

    internet tidak mempengaruhi mahasiswa pendidikan ekonomi dalam menyelesaikan

    tugas kuliah.

    Dengan demikian kriteria perhitungannya adalah:

    - Tinggi: 𝟑+𝟑

    𝟔𝐱𝟏𝟎𝟎% = 𝟏𝟎𝟎%

    - Sedang:𝟐+𝟐

    𝟔𝐱𝟏𝟎𝟎% = 𝟔𝟔, 𝟔𝟔%

    - Rendah: 𝟏+𝟏

    𝟔𝐱𝟏𝟎𝟎% = 𝟑𝟑, 𝟑𝟑%

    2.1.11 Skala Pengukuran

    Skala pengukuran merupakan kesepakatan yang di gunakansebagai acuan untuk

    menentukan panjang pendeknya interval yang ada dalam alat ukur,sehingga alat ukur

    tersebut bila digunakan dalam pengukuran akan menghasilkan data kuantitatif

    (Sugiono,2011;92).

    Motivasi Intrinsik dalam penelitian ini memakai skala ordinal. Menurut

    Riduwan (2010;9) skala ordinal adalah sekala yang di dasarkan pada rangking yang di

    urutkan dari jenjang yang lebih tinggi sampe jenjang terendahatau sebalikknya.

    Motivasi ekstrinsik memakai skala interval. Menurut Riduwan (2010;9) Skala interval

    adalah skala yang menunjukkan satu data dengan data yang lainmempunyai bobot yang

    sama.

  • Tabel 2.1

    Daftar Skala Pengukuran

    2.1.12 Hipotesis Penelitian

    Menurut Sugiyono (2011;64), hipotesis merupakan jawaban sementara

    terhadap rumusan masalah penelitian, dimana rumusan masalah telah dinyatakan dalam

    bentuk kalimat pernyataan. Dengan mengacu pada rumusan masalah dan kerangka

    pemikiran yang telah di buat, peneliti merumuskan sebagai berikut:

    No

    Variabel

    Notasi

    Skala Pengukuran

    Nominal

    Ordinal

    Interval

    Ratio

    1. Motivasi Intrinsik

    X₁

    v

    2. Motivasi ekstrinsik

    X₂

    v

    3. pemanfaatan internet Y V

  • Hipotesis kerja 1:

    Pemanfaatan internet sebagai media dan motivasi belajar mahasiswa pendidikan

    ekonomi di Universitas Kristen Satya Wacana dalam menyelesaikan tugas kuliah atau

    (0,66%),artinya mahasiswa pendidikan ekonomi di Universitas Kristen Satya Wacana dalam

    menggunakan internet sebagai media belajar adalah sedang.

    Hipotesis Statistik

    H₀=0,66

    H₁≠0,66

    Hiotesis kerja 2:

    Ada pengaruh positif signifikan antara pemanfaatan internet sebagai media dengan

    motivasi belajar mahasiswa pendidikan ekonomi di Universitas Kristen Satya Wacana dalam

    menyelesaikan tugas kuliah, artinya semakin tinggi dorongan untuk memanfaatkan internet

    sebagai media, makin tinggi motivasi belajar mahasiswa.

    Hipotesis Statistik

    H₀ : β₁ = 0

    H₀ : β₂ ≠ 0