bab ii landasan teori 2.1 2.1.1 pengertian ii.pdfbab ii . landasan teori . 2.1 motivasi 2.1.1...
TRANSCRIPT
-
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Motivasi
2.1.1 Pengertian
Kata motivasi berasal dari bahasa latin yaitu movere, yang berarti bergerak (move).
Motivasi menjelaskan apa yang membuat orang melakukan sesuatu, membuat mereka tetap
melakukannya,dan membantu mereka dalam menyelesaikan tugas-tugas. Hal ini berarti
bahwa konsep motivasi digunakan untuk menjelaskan keinginan berperilaku, arah perilaku
(pilihan), intensitas perilaku (usaha berkelanjutan), dan penyelesaian atau prestasi yang
sesungguhnya (Pintrich, 2003 : 2).
Menurut Santrock, motivasi adalah proses yang memberi semangat, arah, dan
kegigihan perilaku. Artinya perilaku yang memiliki motivasi adalah perilaku yang penuh
energy, terarah, dan bertahan lama (Santrock, 2007). Dalam kegiatan belajar, maka
motivasi dapat dikatakan sebagai keseluruhan daya penggerak di dalam diri siswa yang
menimbulkan kegiatan belajar, sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subjek belajar itu
dapat tercapai (Sardiman, 2008 :84 ).
Motivasi dapat diartikan sebagai kekuatan (energi) seseorang yang dapat
menimbulkan tingkat persistensi dalam melakukan sesuatu kegiatan baik yang bersumber
dari dalam diri individu itu sendiri ( motivasi intrinsik ) maupun dari luar individu (motivasi
ekstrinsik ). Seberapa kuat motivasi yang dimiliki individu akan banyak menentukan
terhadap kualitas perilaku yang ditampilkannya, baik dalam konteks belajar, bekerja,
maupun dalam kehidupan lainnya. Kajian tentang motivasi telah sejak lama memiliki daya
tarik tersendiri bagi kalangan pendidik dan peneliti, terutama dikaitkan dengan kepentingan
upaya pencapaian prestasi seseorang.
-
Motivasi adalah fokus yang melatar belakangi individu untuk berbuat dalam
mencapai tujuan tertentu.Pada dasarnya motivasi adalah suatu kemauan dan keinginan
yang berasal dari dalam diri seseorang. Tanpa kemauan dan keinginan seseorang tidak akan
melakukan sesuatu, sehingga tujuan tidak akan dapat diraihnya. Demikian juga dalam
pembelajaran, setiap siswa akan melaksanakan tugas pembelajaran dari guru dengan baik
apabila mereka mempunyai suatu keinginan dan kemauan untuk melaksanakan tugas dan
pekerjaan tersebut. Dorongan kemauan dan keinginan inilah yang sangat menentukan
semangat belajar siswa.
Motivasi merupakan dasar dasar untuk melaksanakan suatu kegiatan yang dalam
usahanya akan mendapatkan pengalaman dan kemampuan. Adapun pengalaman dan
kemampuan tersebut akanmenghasilkan kinerja yang akan berfungsi sebagai motivator.
Dengan adanya motivasi sehingga harapan individu ataupun kelompok akan dapat memacu
serta memberikan peluang agar dapat menunjukan potensi dan kemampuan yang
dimilikinya.
2.1.2 Teori Motivasi
Memahami tentang motivasi, kita akan bertemu dengan beberapa teori tentang
motivasi antara lain:
a. Teori Abraham H. Maslow ( Teori Kebutuhan )
Teori motivasi yang dikembangkan oleh Abraham H. Maslow (Sondang Siagian
1995:146-158) pada intinya berkisar pada pendapat bahwa manusia mempunyai lima
tingkat atau hierarki kebutuhan, yaitu :
Ke lima Kebutuhan Aktualisasi
Diri Ke empat Kebutuhan Penghargaan
Ke tiga Kebutuhan Afliasi / Akseptasi
Ke dua Kebutuhan Rasa Aman
Pertama Kebutuhan Fisiologis
-
Gambar 2.1 Hierarki kebutuhan Abraham H. Maslow
Keterangan gambar 2.1:
1) Kebutuhan fisiologikal (physiological needs), kebutuhan untuk menunjang kehidupan manusia. Menurut maslow apabila kebutuhan fisiologikal belum
terpenuhi secukupnya maka kebutuhan lain akan memotovasi manusia, seperti: rasa
lapar, haus,istirahat.
2) Kebutuhan rasa aman (safety needs), tidak dalam arti fisik semata, akan tetapi juga mental, psikologikal dan intelektual. Kebutuhan bebas dari bahaya fisik dan rasa
takut akan kehilangan pekerjaan, harta benda da kebutuhan jaminan social.
3) Kebutuhanakan kasih sayang (Love needs), kebutuhan untuk bergaul dengan orang lain dan untuk diterima sebagai bagian dari orang lain.
4) Kebutuhanakan harga diri (esteem needs), yang pada umumnya tercermin dalam berbagai simbol-simbol status. Kebutuhan untuk dihargai dan berharga bagi orang
lain, kebutuhan ini menghasilkan kepuasa seperti kuasa, prestos, keyakinan akan
diri sendiri.
5) Aktualisasi diri (self actualization), dalam arti tersedianya kesempatan bagi seseorang untuk mengembangkan potensi yang terdapat dalam dirinya sehingga
berubah menjadi kemampuan nyata. Kebutuhan yang menjadi orang yang dicita-
citakan dan di rasakan mampu mewujudkannya memaksimalkan potensi dan
mencapai sesuatu yang didambakan.
Kebutuhan-kebutuhan yang disebut pertama (fisiologis) dan kedua (keamanan) kadang-
kadang diklasifikasikan dengan cara lain, misalnya dengan menggolongkannya sebagai
kebutuhan primer, sedangkan yang lainnya dikenal pula dengan klasifikasi kebutuhan
sekunder. Terlepas dari cara membuat klasifikasi kebutuhan manusia itu, yang jelas adalah
bahwa sifat, jenis dan intensitas kebutuhan manusia berbeda satu orang dengan yang lainnya
karena manusia merupakan individu yang unik. Juga jelas bahwa kebutuhan manusia itu tidak
hanya bersifat materi, akan tetapi bersifat pskologikal, mental, intelektual dan bahkan juga
spiritual.
Menarik pula untuk dicatat bahwa dengan makin banyaknya organisasi yang tumbuh
dan berkembang di masyarakat dan makin mendalamnya pemahaman tentang unsur manusia
dalam kehidupan organisasional, teori “klasik” Maslow semakin dipergunakan, bahkan
dikatakan mengalami “koreksi”. Penyempurnaan atau “koreksi” tersebut terutama diarahkan
pada konsep “hierarki kebutuhan “ yang dikemukakan oleh Maslow. Istilah “hierarki” dapat
-
diartikan sebagai tingkatan.Atau secara analogi berarti anak tangga.Logikanya ialah bahwa
menaiki suatu tangga berarti dimulai dengan anak tangga yang pertama, kedua, ketiga dan
seterusnya. Jika konsep tersebut diaplikasikan pada pemuasan kebutuhan masnusia, berarti
seseorang tidak akan berusaha memuaskan kebutuhan tingkat kedua, dalam hal ini keamanan-
sebelum kebutuhan tingkat pertama yaitu sandang, pangan, dan papan terpenuhi; yang ketiga
tidak akan diusahakan pemuasan sebelum seseorang merasa aman, demikian pula seterusnya.
Berangkat dari kenyataan bahwa pemahaman tentang berbagai kebutuhan manusia
makin mendalam penyempurnaan dan “koreksi” dirasakan bukan hanya tepat, akan tetapi juga
memang diperlukan karena pengalaman menunjukkan bahwa usaha pemuasan berbagai
kebutuhan manusia berlangsung secara simultan. Artinya, sambil memuaskan kebutuhan fisik,
seseorang pada waktu yang bersamaan ingin menikmati rasa aman, merasa dihargai,
memerlukan teman serta ingin berkembang.
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa lebih tepat apabila berbagai kebutuhan
manusia digolongkan sebagai rangkaian dan bukan sebagai hierarki. Dalam hubungan ini, perlu
ditekankan bahwa:
1) Kebutuhan yang suatu saat sudah terpenuhi sangat mungkin akan timbul lagi di waktu yang akan datang.
2) Pemuasaan berbagai kebutuhan tertentu, terutama kebutuhan fisik, bisa bergeser dari pendekatan kuantitatif menjadi pendekatan kualitatif dalam pemuasannya.
3) Berbagai kebutuhan tersebut tidak akan mencapai “titik jenuh” dalam arti tibanya suatu kondisi dalam mana seseorang tidak lagi dapat berbuat sesuatu dalam
pemenuhan kebutuhan itu.
Kendati pemikiran Maslow tentang teori kebutuhan ini tampak lebih bersifat teoritis,
namun telah memberikan fundasi dan mengilhami bagi pengembangan teori-teori motivasi
yang berorientasi pada kebutuhan berikutnya yang lebih bersifat aplikatif.
b. Teori David Mc Clelland
Menurut Mc. Clelland( Siagian 1995:167-170) timbulnya tingkah laku karena
dipengaruhi olehkebutuhan-kebutuhanyang ada dalam diri manusia.Dalam
-
konsepnyamengenai motivasi terdapat tiga kebutuhan pokok yang mendorong
tingkahlaku :
1. Kebutuhan berprestasi (need achievement)
Tercermin pada orang-orang yang dengan kebutuhan tinggi untuk berprestasi,
memiliki keinginan besar untuk berhasil dan juga memiliki rasa kuatir akan kegagalan,
lebih suka bertanggung jawab secara pribadi untuk menyelesaikan pekerjaan,
menentukan tujuanyang wajar dengan memperhitungkan resikonya, menyukai umpan
balik yang spesifik dan segera atas prestasi mereka serta melakukan segala sesuatu
kreatif dan inovatif.
2. Kebutuhan berfaliasi (need for affiliation)
Kebutuhan ini ditujukan dengan adanya untuk memperoleh kesenangan dan
kasih sayang dan cenderung menghindari dari kekecewaan karena ditolak oleh suatu
kelompok social, secara individu, mereka cenderung berusaha membina hubungan
social yang menyenangkan, rasa intim dan pengertian, siap menghibur dan membantu
orang lain yang berada dalam kesusahan serta menyukai berinteraksi, bersahabat
dengan orang lain.
3. Kebutuhan kekuasaan (need of power)
Kebutuhan ini tercermein pada orang-orang yang memiliki kebutuhan tinggi
untuk berkuasa, menaruh perhatian besar untukdapat mempengaruhi orang lain. Orang
seperti ini umumnya mencari posisi pemimpin, penuh daya, keras kepala dan sangat
menuntut serta senang mengajar dan berbicara di depan umum, mencoba membantu
orang lain walaupun tidak diminta, mencoba menguasai orang lain denagn mengatur
orang lain terkesan padanya serta selalu menjaga reputasi dan kedudukannya.
Teori motivasi berprestasi dari Mc Clellanddalam (Siagian, 1995 : 167-170) ini
merupakan teori yang sangat penting,karena motivasi berprestasi dapat diajari
-
mencapai sukses di dalam dunia pendidikan. Ketiga unsur kebutuhan tersebut sangat
berpengaruh untuk dapat mewujudkan dan mendorong para siswa untuk belajar lebih
efektif dan efisien, dimana kebutuhan berprestasi tersebut dapat dikembangkan
melebihi karakteristik sebagai berikut :
1. Suka mengambil resiko yang layak sebagai fungsi ketrampilan berkesempatan,
menyukai tantangan dan menginginkan tanggung jawab pribadi bagi hasil yang
dicapainya.
2. Mempunyai kecenderungan untuk menetapkan tujuan prestasi yang layak dan
menghadapi resiko yang sudah diperhitungkan.
3. Mempunyai kebutuhan yang sangat kuat akan umpan balik tentang apa yang telah
dikerjakan.
4. Mempunyai ketrampilan dalam perencaaan jangka panjang da memiliki
kemampuan-kemampuan organisasi.
Nampak dalam teori motivasi Mc. Clelland bahwa kebutuhan antar individu sangat
bervariasi, antara satu dengan yang lain mempunyai kebutuhan yang berbeda. Ada yang
didorong untuk mencapai prestasi, afliasi, dan kekuasaan.
2.1.3 Fungsi Motivasi
Menurut Sardiman ( 2008 : 85 ) bahwa motivasi selain berfungsi sebagai pendorong
usaha da pencapaian juga berfungsi sebagai berikut :
1. Mendorong manusia untuk berbuat, jadi sebagai penggerak atau motor yang melepaskan
energi.
2. Menentukan arah perbuatan, yakni kea rah tujuan yang telah dicapai.
-
3. Menyeleksi perbuatan, yakni menentukan perbuatan-perbuatan mana yang akan dikerjakan
yang serasi guna mencapai tujuan dengan menyisihkan perbuatan yang tidak bermanfaat
bagi tujuan tersebut.
Motivasi merupakan suatu usaha yang disadari untuk menggerakkan, mengarahkan,
dan menjaga tingkah laku seseorang agar dapat terdorong bertindak melakukan sesuatu
sehingga mencapai hasil dan tujuan tertentu.Setiap motivasi itu berkaitan dengan suatu tujuan
atau ciri – ciri.Makin berharga tujuan itu bagi yang bersangkutan, semakin kuat pula
motivasinya.Jadi motivasi itu sangat berguna bagi tindakan atau perbuatan seseorang.
A. Jenis Motivasi
Menurut Sardiman (2008:89) ada berbagai jenis motivasi, yaitu :
1. Motivasi Intrinsik adalah motif-motif yang aktif atau berfungsinya tidak perlu
dirangsang dari luar karena dalam diri setiap individu sudah ada dorongan untuk
melakukan sesuatu.
Indikator di dalam motivasi intrinsik ini adalah adanya kemauan, kesenangan dan
keuletan.
2. Motivasi Ekstrinsik adalah motif-motif yang aktif dan berfungsinya karena adanya
perangsang dari luar. Oleh karena itu motivasi ekstrinsik dapat juga dikatakan
sebagai bentuk motivasi yang di dalamnya aktivitas belajar dimulai dan diteruskan
berdasarkan dorongan dari luar yang tidak secara mutlak berkaitan dengan aktivitas
belajar. Indikator di dalam motivasi ekstrinsik adalah ajakan dari orang lain,
paksaan dan lingkungan yang sangat berperan penting di dalam motivasi
ekstrinsik.
-
B. Ciri-Ciri Motivasi
Teori tentang motivasi, perlu dikemukakan adanya beberapa ciri-ciri motivasi.Menurut
(Sardiman 2006:83) motivasi yang ada pada diri setiap orang itu memiliki ciri-ciri sebagai
berikut:
a. Tekun menghadapi tugas (dapat bekerja terus menerus dalam waktu yang lama, tidak
berhenti sebelum selesai)
b. Ulet menghadapi kesulitan (tidak lekas putus asa). Tidak memerlukan dorongan dari
luar untuk berprestasi sebaik mungkin (tidak cepat puas dengan prestasi yang telah
dicapai)
c. Lebih senang bekerja mandiri
d. Cepat bosan pada tugas-tugas yang rutin (hal-hal yang bersifat mekanis, berulang-ulang
begitu saja)
e. Dapat mempertahankan pendapatnya (kalau sudah yakin akan sesuatu)
f. Tidak mudah melepaskan hal yang diyakini itu
g. Senang mencari dan memecahkan masalah-masalah
Apabila seseorang memiliki cirri-ciri motivasi, berarti seseorang itu memilikimotivasi
yang cukup kuat. Ciri-ciri motivasi itu akan sangat penting dalam kegiatan
pembelajaran.Berdasarkan penelitian tersebut yang dimaksud dengan Motivasi mahasiswa
dalam memanfaatkan internet sebagai media dalam menyelesaikan tugas kuliah pada penelitian
ini adalah segala sesuatu yang ada di sekitar lingkungan kegiatan belajar yang secara fungsional
dapat digunakan dalam mengoptimalisasikan dalam penyelesaian tugas kuliah.Optimalisasi
dalam menyelesaikan tugas kuliah ini dapat di lihat dari proses berua interaksi mahasiswa
dengan berbagai macam sumber yang dapat merangsang mahasiswa dalam penyelesaian tugas
kuliah.
-
2.1.4 Media Dalam Pembelajaran
Media pembelajaran secara umum adalah alat bantu proses belajar mengajar.
Segala sesuatu yang dapat dipergunakan untuk merangsang pikiran, perasaan, perhatian
dan kemampuan atau ketrampilan pebelajar sehingga dapat mendorong terjadinya proses
belajar.
Menurut Oemar Hamalik (1994 : 23), media pembelajaran merupakan alat,
metode, dan teknik yang digunakan dalam rangka lebih mengefektifkan komunikasi dan
interaksi antar guru dan siswa dalam proses pendidikan dan pengajaran di sekolah.
Menurut Asnawir dan Basyiruddin dalam bukunya yang berjudul Media
Pembelajaran, media pembelajaran adalah suatu yang bersifat menyalurkan pesan dan
dapat mendorong terjadinya proses belajar pada dirinya.
Berdasarkan definisi para ahli dapat di simpulkan bahwa media pembelajaran
adalah wadah dari pesan yang oleh sumber atau prnalurnya ingin di teruskan yaitu
penerima pesan tersebut. Bahwa materi yang ingin di sampaikan adalah pesan
pembelajarannya serta tujuan yang ingin di capai adalah terjadinya proses belajar dalam
menyelesaikan tugas kuliah.
Menurut Bovee dalam Ouda Teda Ena (2001:2) Media adalah sebuah alat yang
mempunyai fungsi menyampaikan pesan (Bovee, 1997). Media pembelajaran adalahsebuah
alat yang berfungsi dan digunakan untuk menyampaikan pesan pembelajaran. Pembelajaran
adalah proses komunikasi antara pembelajar, pengajar, dan bahan ajar. Banyak batasan atau
pengertian yan dikemukakan para ahli tentang media, diantaranya adalah Asosiasi Teknologi
dan Komunikasi Pendidikan (Asosociation of Education and
Communication Technology (AECT).Secara umum dapat dikatakan bahwa substansi dari
media pembelajaran adalah bentuk saluran, yang digunakan untuk menyalurkan pesan,
http://belajarpsikologi.com/macam-macam-metode-pembelajaran/
-
informasi atau bahan pelajaran kepada penerima pesan atau pembelajar dapat pula
dikatakan bahwa media pembelajaran adalah berbagai jenis komponen dalam lingkungan
dalam lingkungan pembelajar yang dapat merangsang pembelajar untuk belajar.
a. Tujuan dan Manfaat Media Pembelajaran
A. Tujuan Media Pembelajaran
Tujuan media pembelajaran sebagai alat bantu pembelajaran, adalah sebagai
berikut:
a. mempermudah proses pembelajaran di kelas
b. meningkatkan efisiensi proses pembelajaran
c. menjaga relevansi antara materi pelajaran dengan tujuan belajar
2.1.5 Fungsi Media Pembelajaran
Media Pembelajaran menurutLivie dan Lentz dalam Arsyad (2010:8) berfungsi untuk
merangsang pembelajaran dengan:
(a) Menghadirkan obyek sebenarnya dan obyek yang langkah (b) Membuat duplikasi dari obyek yang sebenarnya (c) Membuat konsep abstrak ke konsep konkret (d) Memberi kesamaan persepsi (e) Mengatasi hambatran waktu, tempat, jumlah, dan jarak (f) Menyajikan ulang informasi secara konsisten (g) Memberi suasana yang belajar yang tidak tertekan, santai,
danmenarik.
Selain itu, Livie dan Lentz dalam Arsyad (2010:8) mengemukakan 4 fungsi
media pembelajaran yaitu:
1. Fungsi atensi berarti media visual merupakan inti, menarik dan mengrahkan perhatian pembelajar akan berkosentrasi pada isis pelajaran
2. Fungsi afektif maksudnya media visual dapat dilihat dari tingkat kenikmaran pembelajar ketika belajar membaca teks bergambar.
3. Fungsi kognitif yaitu mengungkapkan bahwa lambang visual mempelancar pencapaian tujuan dalam memahami dan mendengar informasi
4. Fungsi kompensatoris yaitu media visual memberikan konteks untuk memahami teks dan membantu pembelajr yang lemah dalam membaca
untuk mengorganisasikan informasi dalam teks dan mengingatnya
kembali.
-
Empat fungsi visual tersebut, dapat dikatakan bahwa belajar dari pesan visual
memerlukan keterampilan tersendiri.teknik afektif adalah tehnik untuk memahami
tehnik pesan visual. yang terbagi dari beberapa fase seperti dibawah ini:
1. Fase diffrensiasi. yaitu dimana pembelajar mula-mula mengamati, mengidentifikasi dan menganalisis
2. Fase integrasi yaitu di mana mempelajar menempatkan unsure-unsur visual secara serempak, menghubungkan pesan-pesan visual kepada pengalaman
pengalamannya.
3. Kesimpulan, yaitu dari pengalaman visualisai untuk kemudian menciptakan konseptualisasi baru dari apa yang mereka pelajari sebelumnya.
Hasil penelitian Edmund Faison, dkk dalam Nana Sudjana dan Ahmad Rivai
(2007:12) tentang pennggunaan gambar visual dalam pembelajaran disimpulkan:
1. Terdapat beberapa hasil penelitian bahwa untuk memperoleh hasil belajar bagi
pembelajar secara maksimal yaitu:
a. Gambar-gambar yang digunakan harus jelas b. Gambar harus familiar dgn pembelajar c. Gambar yang digunakan ukurannya cukup besar d. Terdapat bukti, gambar-gambar berwarna lebih menarik minat
pembelajar.
e. Hasil penelitian Mabel Rudisill. gambar-ganbar yang disukai anak-anak adalah gambar-gambar berwarna yang menumbuhkan impresi atau kesan
realistik.
Berdasarkan uraian tersebut yang dimaksud dengan media pada penelitian yaitu
secara umum dapat dikatakan bahwa substansi dari media pembelajaran adalah bentuk
saluran, yang digunakan untuk menyalurkan pesan, informasi atau bahan pelajaran
kepada penerima pesan atau pembelajar dapat pula dikatakan bahwa media
pembelajaran adalah berbagai jenis komponen dalam lingkungan dalam lingkungan
pembelajar yang dapat merangsang pembelajar untuk belajar.
-
2.1.6 Pemanfaatan Internet Dalam Pembelajaran
A. Pemanfaatan Internet dalam pembelajaran
Teknologi internet hadir sebagai sumber pembelajaran yang multifungsi, yang
memungkinkan mahasiswa melakukan komunikasi dengan sumber ilmu secara lebih
luas bila dibandingkan dengan hanya menngunakan sumber-sumber pembelajaran lain
secara visual.Teknologi internet menunjang pelajar yang mengalami keterbatasan
ruang dan waktu untuk tetap dapat menikmati pendidikan.Mahasiswa dapat berperan
sebagai seorang peneliti, menjadi seorang analis, tidak hanya berperan sebagai
konsumen informasi saja. Mereka menganalisis informasi yang relevan dengan tujuan
pembelajaran, mahasiswa dan dosen tidak perlu hadir secara fisik dikelas karena siswa
dapat mempelajari bahan ajar dan mengerjakan tugas-tugas pembelajaran serta ujian
dengan cara mengakses jaringan computer yang telah ditetapkan secara online. Berikut
adalah beberapa manfaat internet dalam pembelajaran:
1. Arus informasi pendidikan mengalir setiap waktu tanpa ada batasan waktu dan tempat
2. Kemudahan mendapatkan sumber pembelajaran yang lengkap
3. Aktifitas pembelajaran meningkat 4. Daya tamping meningkat 5. Adanya standarisasi pembelajaran 6. Meningkatkan baik kuantitas maupun kualitas pendidikan
Berdasarkan uraian tersebut, dapat dikatakan bahwa internet bukanlah
pengganti system pendidikan.Kehadiran internet lebih bersifat suplementer atau
pelengkap saja. Metode konvensional seperti visual tetap diperlukan, hanya saja dapat
di ubah dalam bentuk lain. ( http://re-searchengines.com/mangkoes6-04.html)
B. Kelamahan dan Kelebihan pemanfaatan internet
Definisi internet menurut Mc Micllan (2001:146) adalah “a series of interconnected
computers that are able to talk to each other by virtue of shared language or protocol”.
http://re-searchengines.com/mangkoes6-04.html
-
Internet (International Network) menurut Budi Sutedjo (2002: 52) adalah sebuah
jaringan komputer yang sangat besar yang terdiri dari jaringan-jaringan kecil yang
saling terhubung yang menjangkau seluruh dunia.
Lebih lanjut dijelaskan bahwa internet merupakan suatu jaringan komunikasi tanpa
batas yang melibatkan jutaan komputer pribadi yang tersebar di seluruh dunia.
Secara Teknis, internet merupakan dua komputer atau lebih yang saling
berhubungan membentuk jaringan komputer hingga meliputi jutaan komputer di
seluruh dunia yang saling berinterikasi dan bertukar informasi. Sedangkan dari segi
ilmu pengetahuan, internet merupakan sebuah perpustakaan besar yang didalamnya
terdapat jutaan bahkan milyaran informasi atau data dalam bentuk media elektronik.
Berbagai keunggulan menurut menurut Budi Sutedjo (2002: 52) yang dapat diperoleh
dalam internet sebagai sarana pendukung kebutuhan masyarakat, khususnya dalam riset
dan bisnis. Keunggulan tersebut antara lain :
1. Konektivitas dan jangkauan global,
Dalam internet jaringan yang terjalin bersifat global tanpa mengenal ruang, waktu, dan
birokrasi, dimana akses data dan informasi melampaui batas-batas negara dan
protokoler.Misalnya anda membutuhkan referensi dan sumber informasi untuk kebutuhan riset,
maka akan dijumpai berbagai sumber dan informasi dalam internet secara global tanpa harus
mendatangi sumber dan informasi tersebut.
2. Akses 24 jam
Akses di internet tidak dibatasi dengan waktu, karena dimana pun dan kapan pun dunia
maya (akses internet) tidak pernah terlelap tidur. Perbedaan zone waktu dan ruang tidak dikenal
dalam menjelajah internet. Misalnya anda akses internet malam hari di Indonesia, maka di
belahan dunia lain (misalnya Afrika dan Amerika) sedang giat-giatnya bekerja, demikian juga
sebaliknya.
-
3. Kecepatan
Kecepatan untuk mendapatkan informasi dan berkomunikasi di internet menjadi salah
satu pertimbangan pengguna dalam menggunakan internet. Pencarian informasi dengan
internet jauh lebih cepat dibandingkan dengan pencarian secara manual. Anda tinggal klik pada
salah satu icon dan tunggu beberapa saat, maka informasi tersebut sudah anda dapatkan.
4. Interaktivitas dan fleksibilitas
Dalam dunia internet komunikasi dengan pengguna di belahan dunia, dapat anda
lakukan tanpa batas ruang dan waktu. Komunikasi yang anda lakukan dapat secara interaktif,
misalnya dengan fasilitas chatting. Di samping itu anda dapat mengikuti informasi
perkembangan terbaru, misalnya dalam bisnis secara fleksibel dan dapat dikomunikasikan
dengan pengguna lain.
Di samping keunggulan seperti tersebut di atas, internet juga mempunyai kelemahan.
Kelemahan tersebut tergantung dari sudut pandang setiap pengguna dan bersifat relatif.
Kelemahan tersebut antara lain :
5. Ancaman virus
Salah satu masalah dalam dunia internet adalah ancaman virus yang selalu berkembang
seiring perkembangan dunia komputer maupun perkembangan internet itu sendiri. Berbagai
virus telah berkembang dan penyebarannya pun bervariatif, khususnya menyebar lewat
jaringan global internet, baik lewat e-mail maupun file-file yang di download.
6. Ketergantungan pada jaringan telepon, satelit dan Internet Service Provider
Fasilitas jaringan telepon, bahkan satelit serta ISP menjadi sangat berpengaruh
terhadap biaya pemakaian internet. Apabila anda akses internet dial-up, maka kenaikan tarif
pulsa telepon dan ISP menjadi pengaruh yang cukup kuat terhadap akses internet.
-
2.1.7 Penelitian Terdahulu
Penelitian yang dilakukan oleh Agustin (162007008) dengan judul Motivasi Dalam
Memanfaatkan Internet Sebagai Sumber Belajar Siswa kelas X Di SMA Negeri 3 Salatiga
Semester Ganjil Tahun 2011/2012, dalam penelitian nya si peneliti menjelaskan bahwa salah
satu peyebab dari sering atau tidaknya siswa dalam memanfaatkan internet sebagai sumber
belajar adalah motivasi.
Rumusan masalah penelitian adalah: mengidentifikasi faktor-faktor apa saja yang
memotivasi siswa dalam memanfaatkan internet sebagai sumber belajar.
Tujuan penelitian adalah untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang memotivasi siswa
dalam memanfaatkan internet sebagai sumber belajar di SMA Negeri 3 Salatiga.
Metode penelitian adalah dengan menggunakan metode deskriptif kuantitatif.Dengan
mengambil sampel sebesar 100 responden.Data yang di kumpulkan dengan menggunakan
instrumen berupa angket atau kuesioner.
Berdasarkan hasil penelitian, di peroleh kesimpulan bahwa besarnya faktor intrinsik
kemauan yang ada pada pada diri siswa sudah sangat memotivasi siswa dalam memanfaatkan
inerternet sebagai sumber belajar. Hasil analisis faktor ekstrinsik fasilitas sekolah (40%) dan
kedekatan lokasi internet sekolah dengan presentasi (43%) juga sangat memotivasi siswa
dalam memanfaatkan internet sebagai sumber belajar. Sedangkan hasil analisis untuk faktor
ekstrinsik ajakan dan suruhan menunjukkan bahwa faktor ajakan padaguru lebih lebih kecil
dari pada faktor suruhan guru.Ini berarti guru sering menuruh siswa mencari tugas-tugas
sekolah di internet sehingga siswa sangat termotivasi dalam memanfaatkan internet sebagai
sumber belajar.Untukanalisis prioritas siswa pada mata pelajaran pada mata pelajaran
Akuntansi merupakan mata pelajaran yang tidak sering memanfaatkan internet sebagai sumber
-
belajar.sedangkan mata pelajaran yang sering memanfaatkan internet sebagai sumber belajar
adalah mata pelajaran TIK.
Kesimpulan pada penelitian ini adalah ada dua faktor yng mendukung siswadalam
memanfaatkan internet secara ekstrinsik dan intrinsik.
2.1.8 Kerangka Dasar Penelitian
Berkaitan dengan motivasi siswa dalam pemanfaatan internet terdapat factor-faktor
intrinsik dan ektrinsik yang muncul pada pemanfaatan internet dalam pembelajaran, karena
setiap dalam pemanfaatan internet terdapat factor-faktor yang dapat memotivasi diri
mahasiswa.Pemanfaatan internet dalam pembelajaran memiliki dampak yang positif bagi
mahasiswa dalam meningkatkan sumber pembelajaran di UKSW.
A. Motivasi Mahasiswa
Motivasi mahasiswa dalam pemanfaatan internet sebagai sumber belajar dalam
penelitian ini adalah segala sesuatu yang ada di sekitar lingkungan kegiatan belajar
yang secata fungsional dapat digunakan untuk membantu optimaliasi hasil belajar.
Optimalisasi hasil belajar ini dapat dilihat dari proses berupa interaksi mahasiswa
dengan berbagai macam sumber yang dapat merangsang siswa untuk belajar dan
mempercepat pemahaman dan penguasaan. Motivasi mahasiswa timbul karena adanya
ketekunan, keuletan, kesenangan, dan faktor lingkungan yng dapat memotivasi
mahasiswa dalam pemanfaatan internet sebagai sumber pembelajaran.
B. Faktor-faktor dalam pemanfaatan internet sebagai sumber informasi dalam
menyelesaikan tugas
Faktor-faktor yang memotivasi mahasiswa dalam pemanfaatan internet,
maksudnya adalah untuk mengidentifikasi apakah faktor intrinsik maupun ektrinsik
dalam penelitian ini dapat memotivasi mahasiswa dalam pemanfaatan internet secara
-
maksimal. Pemanfaatan internet sangat bermanfaat bagi mahasiswa karena setiap saat
kita bisa melihat sumber-sumber pembelajaran yang akurat dalam manyelesaikan tugas,
terbaru dan luas, Faktor intrinsik dalam penelitian ini adalah faktor yang timbul dari
diri kita sendiri seperti keuletan, kemauan, dan kesenangan untuk memnfaatkan internet
dalam pembelajaran. Sedangkan faktor ektrinsik adalah faktor yang timbul dari luar
seperti adanya ajakan orang lain dalam pemanfaatan internet, adanya suruhan, dan
faktor lingkungan.
2.1.9 Model Hipotetis
Model hipotitis merupakan gambaran dari variabel-variabel penelitian. Di dalam
Penelitian akan di jelaskan variabel dependen dan independen.Adapun pemanfaatan internet
sebagai media informasi dalam menyelesaikan tugas kuliah di sebut variabel independen
dengan notasi X, faktor intrinsik X₁ dan faktor ekstrinsik X₂.Sedangkan yang di sebut sebagai
variabel dependen atau variabel tidak bebas adalah motivasi mahasiswa dalam memanfaatkan
internet dalam menyelesaikan tugas kuliah kuliah di beri notasi Y.
Berdasarkan uraian tersebut dapat di gambarkan model hipotetis penelitian sebagai
berikut:
XX
Gambar 2.2Pengaruh Motivasi Intrinsik dan Ekstrinsik dalam pemanfaatan
internet sebagai sumber informasi dalam menyelesaikan tugas.
( X₁)
(Y)
(X₂)
-
Keterangan:
X1 = Motivasi intrinsik
X₂ = Motivasi ekstrisik
Y = Pemanfaatan internet
= pengaruh variabel X terhadap Y
2.1.10 Definisi Operasional
Definisi operasional di gunakan dalam menjelaskan variabel dalam penelitian tentang
Pemanfaatan Internet Sebagai Media Dan Motivasi Belajar Mahasiswa Pendidikan Ekonomi
Di Universitas Kristen Satya Wacana Dalam Menyelesaikan Tugas Kuliah.Menurut Arikunto
(2002;99) variabel adalah objek penelitian atau apa yang menjadi titik perhatian suatu
penelitian. Dalam penelitian ini variabel yang di gunakan adalah sebagai berikut.
1. Motivasi intrinsik
Motivasi Intrinsik adalah motif-motif yang aktif atau berfungsinya tidak perlu
dirangsang dari luar karena dalam diri setiap individu sudah ada dorongan untuk melakukan
sesuatu.Indikator motivasi intrinsik adalah kemauan, kesenangan, dan keuletan.Tingkat
motivasi intrinsik di katagorikan menjadi :
- Tinggi : jika mahasiswa pendidikan ekonomi dalam menyelesaikan tugas kuliah
di pengaruhi yaitu, kemauan, keuletan dan kesenangandi beri skor 3
- Sedang : jika mahasiswa pendidikan ekonomi dalam menyelesaikan tugas kuliah
di pengaruhi yaitu, kemauan, keuletan di beri skor 2.
- Rendah :jika mahasiswa pendidikan ekonomi dalam menyelesaikan tugas kuliah
di pengaruhi yaitu, kemauan di beri skor 1
-
2. Motivasi ekstrinsik
Motivasi Ekstrinsik adalah motif-motif yang aktif dan berfungsinya karena adanya
perangsang dari luar.Oleh karena itu motivasi ekstrinsik dapat juga dikatakan sebagai bentuk
motivasi yang di dalamnya aktivitas belajar dimulai dan diteruskan berdasarkan dorongan dari
luar yang tidak secara mutlak berkaitan dengan aktivitas belajar.
- Tinggi : jika ajakan orang lain, suruhan, dan lingkungan sangat mempengaruhi
mahasiswa dalam memanfaatkan internet di dalam menyelesaikan tugas kuliah di beri
skor 3.
- Sedang : jika ajakan orang lain, dan suruhan mempengaruhi mahasiswa dalam
memanfaatkan internet di dalam menyelesaikan tugas kuliah di beri skor 2.
- Rendah : jika ajakan orang lain, suruhan dan lingkungan tidak mempengaruhi
mahasiswa dalam memanfaatkan internet sebagai di dalam menyelesaikan tugas kuliah
di beri skor 1.
- Berkaitan dengan motivasi mahasiswa dalam pemanfaatan internet terdapat
motivasiintrinsik (kemauan, kesenangan dankeuletan) dan motivasi ektrinsik (ajakan
orang tua, suruhan, dan lingkungan) yang muncul pada pemanfaatan internet dalam
menyelesaikan tugas kuliah,Berdasarkan keterangan tersebut di peroleh perhitungan
sebagai berikut:
- Tinggi : jika pengaruhmotivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik dalam memanfaatkan
internet sangat mempengaruhi mahasiswa pendidikan ekonomi dalam menyelesaikan
tugas kuliah
- Sedang : jika pengaruh motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik dalam memanfaatkan
internet cuku mempengaruhi mahasiswa pendidikan ekonomi dalam menyelesaikan
tugas kuliah.
-
- Rendah :jika pengaruh motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik dalam memanfaatkan
internet tidak mempengaruhi mahasiswa pendidikan ekonomi dalam menyelesaikan
tugas kuliah.
Dengan demikian kriteria perhitungannya adalah:
- Tinggi: 𝟑+𝟑
𝟔𝐱𝟏𝟎𝟎% = 𝟏𝟎𝟎%
- Sedang:𝟐+𝟐
𝟔𝐱𝟏𝟎𝟎% = 𝟔𝟔, 𝟔𝟔%
- Rendah: 𝟏+𝟏
𝟔𝐱𝟏𝟎𝟎% = 𝟑𝟑, 𝟑𝟑%
2.1.11 Skala Pengukuran
Skala pengukuran merupakan kesepakatan yang di gunakansebagai acuan untuk
menentukan panjang pendeknya interval yang ada dalam alat ukur,sehingga alat ukur
tersebut bila digunakan dalam pengukuran akan menghasilkan data kuantitatif
(Sugiono,2011;92).
Motivasi Intrinsik dalam penelitian ini memakai skala ordinal. Menurut
Riduwan (2010;9) skala ordinal adalah sekala yang di dasarkan pada rangking yang di
urutkan dari jenjang yang lebih tinggi sampe jenjang terendahatau sebalikknya.
Motivasi ekstrinsik memakai skala interval. Menurut Riduwan (2010;9) Skala interval
adalah skala yang menunjukkan satu data dengan data yang lainmempunyai bobot yang
sama.
-
Tabel 2.1
Daftar Skala Pengukuran
2.1.12 Hipotesis Penelitian
Menurut Sugiyono (2011;64), hipotesis merupakan jawaban sementara
terhadap rumusan masalah penelitian, dimana rumusan masalah telah dinyatakan dalam
bentuk kalimat pernyataan. Dengan mengacu pada rumusan masalah dan kerangka
pemikiran yang telah di buat, peneliti merumuskan sebagai berikut:
No
Variabel
Notasi
Skala Pengukuran
Nominal
Ordinal
Interval
Ratio
1. Motivasi Intrinsik
X₁
v
2. Motivasi ekstrinsik
X₂
v
3. pemanfaatan internet Y V
-
Hipotesis kerja 1:
Pemanfaatan internet sebagai media dan motivasi belajar mahasiswa pendidikan
ekonomi di Universitas Kristen Satya Wacana dalam menyelesaikan tugas kuliah atau
(0,66%),artinya mahasiswa pendidikan ekonomi di Universitas Kristen Satya Wacana dalam
menggunakan internet sebagai media belajar adalah sedang.
Hipotesis Statistik
H₀=0,66
H₁≠0,66
Hiotesis kerja 2:
Ada pengaruh positif signifikan antara pemanfaatan internet sebagai media dengan
motivasi belajar mahasiswa pendidikan ekonomi di Universitas Kristen Satya Wacana dalam
menyelesaikan tugas kuliah, artinya semakin tinggi dorongan untuk memanfaatkan internet
sebagai media, makin tinggi motivasi belajar mahasiswa.
Hipotesis Statistik
H₀ : β₁ = 0
H₀ : β₂ ≠ 0