bab ii landasan teori 1. komunikasi antarbudaya …eprints.mercubuana-yogya.ac.id/1781/3/bab...

32
BAB II LANDASAN TEORI 1. Komunikasi Antarbudaya Pengertian Komunikasi komunikasi adalah suatu hubungan yang melibatkan proses ketika informasi dan pesan dapat tersalurkan dari satu pihak (orang / media ) ke pihak lain. 1 komunikasi berhubungan dengan perilaku manusia dan kepuasan terpenuhinya kebutuhan berinteraksi dengan manusia-manusia lainnya. Hampir setiap manusia membutuhkan hubungan sosial dengan orang lain dan kebutuhan ini terpenuhi melalui pertukaran pesan yang berfungsi sebagai jembatan untuk mempersatukan manusia yang tanpa berkomunikasi akan terisolasi. Pesan muncul lewat perilaku manusia, sebelum perilaku disebut pesan, perilaku harus memenuhi dua syarat. Perilaku harus diobservasi oleh seseorang, dan kedua perilaku harus mengandung makna. Artinya, setiap perilaku yang dapat diartikan atau mempunyai arti adalah suatu pesan. Kedua, perilaku mungkin disadari ataupun tidak disadari (terutama perilaku nonverbal), perilaku yang tidak sengaja ini menjadi esan bila seseorang melihatnya dan menangkap suatu makna dari perilaku itu. 2 ada beberapa karakteristik yang membantu untuk memahami bagaimana komunikasi yang berlangsung. 3 1 Nurani Suyomukti. Pengantar Ilmu Komunikasi. (Jogjakarta,AR Ruzz Media,2016), hal 11 2 Deddy Mulyanan & Jalaludin Rakhmat. Komunikas Antar Budaya Panduan Berkomunikasi dengan Orang-Orang Berbeda Budaya. (Bandung: PT.Remaja Rosdakarya,2006), hal 12 3 Ibid, hal 16-18

Upload: phamminh

Post on 03-Mar-2019

228 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II LANDASAN TEORI 1. Komunikasi Antarbudaya …eprints.mercubuana-yogya.ac.id/1781/3/BAB II.pdf · dan kebiasaan makan, waktu dan kesadaran akan waktu, penghargaan dan ... Komunikasi

BAB II

LANDASAN TEORI

1. Komunikasi Antarbudaya

Pengertian Komunikasi

komunikasi adalah suatu hubungan yang melibatkan proses ketika

informasi dan pesan dapat tersalurkan dari satu pihak (orang / media ) ke pihak

lain.1 komunikasi berhubungan dengan perilaku manusia dan kepuasan

terpenuhinya kebutuhan berinteraksi dengan manusia-manusia lainnya. Hampir

setiap manusia membutuhkan hubungan sosial dengan orang lain dan kebutuhan

ini terpenuhi melalui pertukaran pesan yang berfungsi sebagai jembatan untuk

mempersatukan manusia yang tanpa berkomunikasi akan terisolasi. Pesan muncul

lewat perilaku manusia, sebelum perilaku disebut pesan, perilaku harus memenuhi

dua syarat. Perilaku harus diobservasi oleh seseorang, dan kedua perilaku harus

mengandung makna. Artinya, setiap perilaku yang dapat diartikan atau

mempunyai arti adalah suatu pesan. Kedua, perilaku mungkin disadari ataupun

tidak disadari (terutama perilaku nonverbal), perilaku yang tidak sengaja ini

menjadi esan bila seseorang melihatnya dan menangkap suatu makna dari perilaku

itu.2

ada beberapa karakteristik yang membantu untuk memahami bagaimana

komunikasi yang berlangsung.3

1 Nurani Suyomukti. Pengantar Ilmu Komunikasi. (Jogjakarta,AR Ruzz Media,2016), hal 11 2 Deddy Mulyanan & Jalaludin Rakhmat. Komunikas Antar Budaya Panduan Berkomunikasi dengan Orang-Orang Berbeda Budaya. (Bandung: PT.Remaja Rosdakarya,2006), hal 12 3 Ibid, hal 16-18

Page 2: BAB II LANDASAN TEORI 1. Komunikasi Antarbudaya …eprints.mercubuana-yogya.ac.id/1781/3/BAB II.pdf · dan kebiasaan makan, waktu dan kesadaran akan waktu, penghargaan dan ... Komunikasi

Pertama ,komunikasi itu dinamik. Komunikasi adalah suatu

aktivitas yang terus berlangsung dan selalu berubah. Sebagai para pelaku

komunikasi secara konstan dipengaruhi oleh pesan orang lain dan sebagai

konsekuensinya mengalami perubahan yang terus menerus. Setiap orang

dalam hidup sehari-hari bertemu dan berinteraksi dengan orang-orang dan

orang-orang itu mempengaruhi . setiap kali orang terpegaruh, orang akan

berubah, seberapa kecil pun perubahan itu.

Kedua, komunikasi itu interaktif, komunikasi terjadi antara sumber

dan penerima, ini mengimplikasikan dua orang atau lebih yang membawa

latar belakang dan pengalama tersebut mempengaruhi interaksi. Interaksi juga

menandakan situasi timbal balik yang memungkinkan setia pihak

mempengaruhi pihak lainnya. Setiap pihak secara seentak menciptakan pesan

yang dimaksudkan untuk memperoleh respon-respon tertentu dari pihak

lainnya.

Ketiga, komunikasi tidak dapat dibalik (irreversibble) dalam arti bahwa

sekali mengatakan sesuatu dan seseorang telah menerima dan men-decode

pesan, tidak dapat menarik kembali pesan itu dan sama sekali meniadakan

pengaruhnya. Sekali penerima telah dipengaruhi oleh suatu pesan, pengaruh

tersebut tidak dapat ditarik kembali sepenuhnya.

Keempat, komunikasi berlangsung dalam konteks fisik dan konteks

sosial . ketika interaksi dengan seseorang, interaksi tidaklah terisolasi, tetapi

ada dalam lingkungan fisik tertentu dan dinamika sosial tertentu. Lingkungan

fisik meliputi objek-objek fisik tertentu.

Page 3: BAB II LANDASAN TEORI 1. Komunikasi Antarbudaya …eprints.mercubuana-yogya.ac.id/1781/3/BAB II.pdf · dan kebiasaan makan, waktu dan kesadaran akan waktu, penghargaan dan ... Komunikasi

Konteks sosial merupakan hubungan sosial antara sumber dan penerima.

Konteks sosial mempengaruhi proses komunikasi, bentuk bahasa yang

digunakan , penghormatan yang ditunjukan kepada sesorang, waktu, suasana

hati, siapa berbicara dengan siapa dan derajat kegugupan atau kepercayaan

diri yang diperhatikan orang, semua itu sebagiam saja dari aspek-aspek

komunikasi yang dipengaruhi pleh konteks sosial.

Artinya, komunikasi manusia tidak terjadi dalam ruang lingkup

sosial,komunikasi terjadi dalam lingkungan sosial yang kompleks.

Lingkungan sosial ini mereflesikan bagaimana orang hidup, bagaimana ia

berinteraksi dengan orang lain. Lingkungan sosial adalah budaya, dan bila

ingin benar-benar memahami komunikasi, harus memahami budaya.

Tidak ada batasan antara budaya dan komunikasi, seperti yang

dinyatakan Hall,4 “Budaya adalah komunikasi dan komunikasi adalah

budaya” dengan kata lain ketika membahas komunikasi dan budaya sulit

untuk memutuskan mana yang menjadi suara mana yang menjadi gemanya,

karena mempelajari budaya melalui komunikasi dan pada saat yang sama

komunikasi merupakan refleksi budaya.

Budaya adalah suatu konsep yang membangkitkan minat. Secara

formal budaya didefinisikan sebagai tatanan pengetahuan,

pengalaman,kepercayaan, nilai, makna, hirarki,agama, waktu, peranan,

hubungan ruang, konsep alam semesta, objek-objek materi dan milik yang

diperoleh sekelompok besar orang dari generasi ke generasi melalui individu

dan kelompok. Budaya menampakan diri dalam pola-pola bahasa dan dalam

4 4 Deddy Mulyanan & Jalaludin Rakhmat. Komunikas Antar Budaya Panduan Berkomunikasi dengan Orang-Orang Berbeda Budaya.(Bandung: PT.Remaja Rosdakarya,2006), hal 25

Page 4: BAB II LANDASAN TEORI 1. Komunikasi Antarbudaya …eprints.mercubuana-yogya.ac.id/1781/3/BAB II.pdf · dan kebiasaan makan, waktu dan kesadaran akan waktu, penghargaan dan ... Komunikasi

bentuk-bentuk kegiatan dan prilaku yang berfungsi sebagai model-model bagi

tindakan penyesuaian diri dan gaya komunikasi yang memungkinkan orang-

orang tinggal dalam suatu masyarakat disuatu lingkungan geografis tertentu

pada suatu tingkat perkembangan teknis tertentu dan pada suatu saat tertentu.5

Harris & Moran6 telah menjabarkan beberapa karakteristik budaya supaya

kita dapat mengidentifikasikan identitas-identitas budaya yang berbeda,

antara lain adalah komunikasi dan bahasa, pakaian dan penampilan, makanan

dan kebiasaan makan, waktu dan kesadaran akan waktu, penghargaan dan

pengakuan, hubungan-hubungan, nilai dan norma , rasa diri dan ruang, proses

mental dan belajar, serta kepercayaan dan sikap. Komunikasi dan bahasa

yang dimaksud disini antara lain komunikasi verbal dan nonverbal.

Komunikasi verbal dan nonverbal masing-masing budaya memiliki keunikan

tersendiri dan itulah yang mebedakan kelompok budaya satu dengan yang

lain. Bahasa adalah seluruh bahasa asing yang ada di dunia. Dalam suatu

bahasa tedapat pula dialek, aksen, logat, jargon dan lainnya.

Pakaian dan penampilan menyangkut masalah pakaian dan dandanan

(perhiasan) luar, serta dekorasi tubuh yang cenderung berbeda secara kultural.

Kimono di Jepang, Kebaya di Jawa , Koteka d Papua, payung Inggris,

menunjukan beberapa cntoh identitas budaya. seragam polisi, seragam dokter,

bentuk riasa, juga meupakan produk budaya yang membedakan budaya satu

dengan budaya lainnya. Makanan da kebiasaan makan seperti halnya orang

Amerika cenderung menyukai makanan berbahan daging, sedangkan

kelompok hindhu menyukai sayuran. Disuatu daerah, meeka makan dengan

5 Opcit,hal 18 6 Deddy Mulyanan & Jalaludin Rakhmat. Komunikas Antar Budaya Panduan Berkomunikasi

dengan Orang-Orang Berbeda Budaya.(Bandung: PT.Remaja Rosdakarya,2006), hal 58-63

Page 5: BAB II LANDASAN TEORI 1. Komunikasi Antarbudaya …eprints.mercubuana-yogya.ac.id/1781/3/BAB II.pdf · dan kebiasaan makan, waktu dan kesadaran akan waktu, penghargaan dan ... Komunikasi

menggunakan alat makan yang lengkap, sedangkan dikelompok yang lain ada

yang menggunakan tangan saja.

Budaya orang Jerman menunjukan bahwa mereka lebih tepat waktu

dengan orang Amerika yang cenderung lebih santai, hal ini menggambarkan

karakteristik waktu dan kesadaran waktu. seorang polisi diberi enghargaan

berupa medali atau seorang eksekutif diberi penghargaan , dan cara

pemberian penghargaan ini akan berbeda ketika kita berada disubkultur yang

berbeda pula.

Komunikasi Antarbudaya

Komunikasi dan kebudayaan tidak sekedar dua kata tetapi dua konsep

yang tidak dapat dipisahkan,” harus dicatat bahwa studi komunikasi

antarbudaya dapat diartikan sebagai studi yang menekankan pada efek

kebudayaan terhadap komunikasi ( William B.Hart II, 1996). 7

Menurut Alo liliweri dalam buku dasar-dasar komunikasi antar budaya,

komunikasi antarbudaya adalah menambah kata budaya ke dalam pernyataan

“komunikasi antara dua orang/ lebih yang berbeda latar belakang

kebudayaan”

Beberapa ahli komunikasi antarbudaya mengemukakakn pendapatnya tentang

definisi komunikasi antarbudaya sebagai berikut :

1. Andrea L.Rich dan Dennis M.Ogawa menyatakan dalam buku Intercultural

Communication,A Reader bahwa komunikasi antarbudaya adalah komunikasi

antara orang-orang yang berbeda kebudayaannya, misalnya antara suku

7 7 Alo Liliweri. Dasar-Dasar Komunikasi Antar Budaya.( Yogyakarta:Pustaka Pelajar, 2003), hal 8.

Page 6: BAB II LANDASAN TEORI 1. Komunikasi Antarbudaya …eprints.mercubuana-yogya.ac.id/1781/3/BAB II.pdf · dan kebiasaan makan, waktu dan kesadaran akan waktu, penghargaan dan ... Komunikasi

bangsa, etnik, ras dan kelas sosial (Larry A.Samovar dan Richard

Porter,1976:25).8

2. Samovar dan Porter (1976:4) juga menyatakan komunikasi antarbudaya

terjadi diantara produsen pesan dan penerima pesan yang latar belakang

kebudayaannya berbeda.9

3. Chaley H.Dood (1991:5) mengungkapkan komunikasi antarbudaya meliputi

komunikasi yang melibatkan peserta komunikasi yang mewakili pribadi,

antarpribadi atau kelompok dengan tekanan pada perbedaan latar belakang

kebudayaan yang mempengaruhi perilaku komunikasi para peserta (1991).10

4. Komunikasi antarbudaya adalah suatu proses komunikasi simbolik,

interpretatif,transaksional, dan kontekstual yang dilakukan oleh sejumlah

orang yang karena memiliki perbedaan derajat kepentingan memberikan

interpretasi dan harapan secara berbeda terhadap apa yang disampaikan dalam

bentuk perilaku tertentu sebagai makna yang dipertukarkan (Lustig dan

Koster,1993).11

5. Komunikasi antarbudaya (Intercultural Communication) adalah proses

pertukaran pikiran dan makna antara orang-orang berbeda budaya. 12

6. Gou-Ming Chen dan William J.Starosta mengatakan bahwa komunikasi

antarbudaya adalah proses negosiasi atau pertukaran sistem simbolik yang

8 Alo Liliweri. Makna Budaya dalam Komuinikasi Antarbudaya. ( Yogyakarta: PT LKIS Printing Cemerlang, 2009), hal 12 9 Ibid 10 Ibid 11 Ibid, Hal 12-13 12

Deddy Mulyana. Komunikasi Efektif Suatu Pendekatan Lintas Budaya.(Remaja Rosdakarya, Bandung, 2004), hal xi

Page 7: BAB II LANDASAN TEORI 1. Komunikasi Antarbudaya …eprints.mercubuana-yogya.ac.id/1781/3/BAB II.pdf · dan kebiasaan makan, waktu dan kesadaran akan waktu, penghargaan dan ... Komunikasi

membimbing perilaku manusia, dan membatasi mereka dalam menjalankan

fungsinya sebagai kelompok.13

Dari beberapa pengertian komunikasi antarbudaya dapat disimpulkan bahwa

proses komunikasi antarbudaya bahwa semakin besar derajat perbedaan

antarbudaya maka semakin besar pula kita kehilangan peluang untuk

meramalkan suatu tingkat ketidakpastian

Komunikasi sebagai proses (itu salahsatu karakteristik komunikasi) karena

komunikasi itu dinamik, selalu berlangsung dan sering berubah-ubah. Sebuah

proses terdiri dari beberapa sekuen yang dibedakan namun tidak dapat

dipisahkan. Semua sekuen berkaitan satu sama lain meskipu dia selalu

berubah-ubah. Jadi pada hakikatnya proses komunikasi lain, yakni suatu

proses yang interaktif dan transaksional serta dinamis.14

Komunikasi antarbudaya yang interaktif adalah komunikasi yang dilakukan

oleh komunikator dengan komunikan dalam dua arah/timbal balik (two

way communication) namun masih berada tahap rendah (Wahlstrom,1992).15

baik komunikasi interaktif maupun transaksional mengalami proses yang

bersifat dinamis, karena proses tersebut berlangsung dalam konteks sosial

yang hidup, berkembang dan bahkan berubah-ubah berdasarkan waktu,

situasi dan kondisi tertentu. Karena proses komunikasi yang dilakukan

merupakan dinamisator atau “penghidup” bagi proses komunikasi tersebut.

13 Opcit,Hal .13 14

Alo Liliweri.Dasar-Dasar Komunikasi Antar Budaya. ( Yogyakarta:Pustaka Pelajar, 2003),Hal.24 15 Ibid, hal 24

Page 8: BAB II LANDASAN TEORI 1. Komunikasi Antarbudaya …eprints.mercubuana-yogya.ac.id/1781/3/BAB II.pdf · dan kebiasaan makan, waktu dan kesadaran akan waktu, penghargaan dan ... Komunikasi

Berikut unsur-unsur proses komunikasi antarbudaya16

;

a. Komunikator

Komunikator dalam komunikasi antar budaya adalah pihak yang

memperkasai komunikasi , artinya dia mengawali pengiriman pesan tertentu

kepada pihak lain yang disebut komunikan. Dalam komunikasi antarbudaya

seorang komunikator berasal dari latar belakang kebudayaan tertentu,

misalnya kebudayaan A berbeda dengan komunikan yang berkebudayaan B.

b. Komunikan

Komunikan dalam komunikasi antarbudaya adalah pihak yang menerima

pesan tertentu. Dia menjadi tujuan/ sasaran komunikasi dari pihak lain

(komunikator). Dalam komunikasi antarbudaya, seorang komunikan berasal

dari latar belakang sebuah kebudayaan tertentu, misalnya kebudayaan B.

c. Pesan

Pesan adalah apa yang ditekankan atau yang dialihkan oleh komunikator

kepada komunikan. Setiap pesan sekurang-kurangnya mempunyai dua aspek

utama. Content dan Treatment, yaitu isi dan perlakuan. Isi pesan meliputi

aspek daya tarik pesan, misalnya kebaruan, kontroversi,argumentatif, rasional

bahkan emosional.dan daya tarik pesan saja tidak cukup, akan tetapi sebuah

pesan juga perlu mendapatkan perlakuan, perlakuan atas pesan berkaitan

dengan penjelasan atau penataan isi pesan oleh komunikator.

d. Media

Dalam proses komunikasi antarbudaya, media merupakan tempat, saluran

yang dilalui oleh pesan atau simbol yang dikirim melalui media tertulis dan

16 Ibid, hal 25-31

Page 9: BAB II LANDASAN TEORI 1. Komunikasi Antarbudaya …eprints.mercubuana-yogya.ac.id/1781/3/BAB II.pdf · dan kebiasaan makan, waktu dan kesadaran akan waktu, penghargaan dan ... Komunikasi

media massa. Akan tetapi kadang-kadang pesan itu dikirim tidak melalui

media, terutama dalam komunikasi antar budaya tatap muka.

e. Efek dan umpan balik

Manusia mengkomunikasikan pesan karena dia mengharapkan agar tujuan

dan fungsi komunikasi itu tercapai. Tujuan dan fungsi komunikasi, termasuk

komunikasi antarbudaya, antara lain memberikan informasi,

menjelaskan/meguraikan tentang sesuatu, memberikan hiburan, memaksakan

pendapat atau mengubah sikap komunikan. Dalam proses tersebut umumnya

menghendaki reaksi balikan yang disebut umpan balik. Umpan balik

merupakan tanggapan balik dari komunikan kepada komunikator atas pesan-

pesan yang telah disampaikan. Tanpa umpan balik atas pesan-pesan dalam

komunikasi antarbudaya maka komunikator dan komunikan tidak bisa

memahami ide, pikiran dan perasaan yang terkadang dalam pesan terkandung

dalam pesan tersebut.

f. Suasana (Setting dan Context)

Satu faktor penting dalam komunikasi antarbudaya adalah suasana yang

kadang-kadang disebut setting of communication, yakni tempat (ruang,space)

dan waktu (time) serta suasana (sosial/psikologis) ketika komunikasi antar

budaya berlangsung.

g. Gangguan (Noise atau Interference )

Gangguan dalam komunikasi antarbudaya adalah segala ssesuatu yang

menjadi penghambat laju pesan yang ditukar antara komunikator dengan

komunikan, atau yang paling fatal adalah menguraikan makna pesan

antarbudaya. Gangguan menghambat komunikan menerima pesan dan

Page 10: BAB II LANDASAN TEORI 1. Komunikasi Antarbudaya …eprints.mercubuana-yogya.ac.id/1781/3/BAB II.pdf · dan kebiasaan makan, waktu dan kesadaran akan waktu, penghargaan dan ... Komunikasi

sumber pesan. Gangguan (noise) dikatakan ada dalam satu sistem komunikasi

bila dalam membuat pesan berbeda dengan pesan yang diterima.

Model komunikasi antarbudaya

Gambar model komunikasi antarbudaya17

Gambar di atas menunjukan A dan B merupakan dua orang yang

berbeda latar belakang kebudayaan karena itu memilki perbedaan

kepribadian dan persepsi mereka terhadap relasi antarpribadi.

Ketika A dengan B bercakap-cakap itulah yang disebut komunikasi

antarbudaya karena dua pihak “ menerima” perbedaan diantara

mereka sehingga bermanfaat untuk menurunkan ketidakpastian dan

kecemasan dalam relasi antarpribadi. Menurunya tingkat

17 Ibid,hal 32

Kebudayaan

Kepribadian

Persepsi terhadap

relasi antarpribadi

A

C

B

Strategi

Komunikasi yang

akomodatif

Kebudayaan

Kebudayaan

Persepsi terhadap

Relasi antarpribadi

adi

Ketidakpastian

Kecemasan

Menerima

Perrbedaan

Page 11: BAB II LANDASAN TEORI 1. Komunikasi Antarbudaya …eprints.mercubuana-yogya.ac.id/1781/3/BAB II.pdf · dan kebiasaan makan, waktu dan kesadaran akan waktu, penghargaan dan ... Komunikasi

ketidakpastian dan kecemasan dalam relasi antarpribadi.

Menurunnya tingkat ketidakpastian dan kecemasan dapa menjadi

motivasi bagi strategi komunikasi yang bersifat akomodatif .

strategi tersebut juga dihasilkan oleh karena terbentuknya sebuah

“kebudayaan “ baru (C) yang secara psikologis menyenangkan

kedua orang itu. Hasilnya adalah komunikasi yang bersifat adaptif

yakni A dan B saling menyesuaikan diri akibatnya menghasilkan

komunikasi antarpribadi- antarbudaya yang efektif. 18

Persepsi

Persepsi adalah inti komunikasi, sedangkan penafsiran

(interpresentasi) adalah inti persepsi, yang identik dengan

penyandian –balik (decoding ) dalam proses komunikasi. Hal ini

jelas tampak pada definisi John R. Wenburg dan William

W.Wilmot:”Persepsi dapat didefinisikan sebagai cara organisme

memberi makna ”, Rudolph F Venderber: “ Persepsi didefinisikan

sebagai interpretasi bermakna atas sensasi sebagai representatif

objek eksternal; persepsi adalah pengetahuan yang tampak

mengenai apa yang ada diluar sana.19

Persepsi disebut inti komunikasi, karena jika persepsi kita

tidak akurat, tidak mungkin kita berkomunikasi dengan afektif.

Persepsilah yang menentukan untuk memilih suatu pesan dan

mengabaikan pesan yang lain. Semakin tinggi derajat kesamaan

18 Ibid,hal 33 19 Deddy Mulyana. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. (Bandung, PT.Remaja Rosdakarya, 2010) hal 180

Page 12: BAB II LANDASAN TEORI 1. Komunikasi Antarbudaya …eprints.mercubuana-yogya.ac.id/1781/3/BAB II.pdf · dan kebiasaan makan, waktu dan kesadaran akan waktu, penghargaan dan ... Komunikasi

persepsi antar individu, semakin mudah dan semakin sering

mereka berkomunikasi, dan sebagai konsekuensinya semakin

cenderung membentuk kelompok budaya atau identitas.

Berikut adalah definisi lain dari persepsi :

Brian fellows, persepsi adalah proses yang memungkinkan

suatu organisme menerima dan menganalisis informasi.20

Kanneth K. Sereno dan Edward M.Bodaken, Persepsi adalah

sarana yang memperoleh kesadaran akan sekeliling dan

lingkungan kita.21

Philip Goodarce dan Jenifer Follers, Persepsi adalah proses

mental yang digunakan untuk mengenali rangsangan.22

Joseph A.Devito, Persepsi adalah proses yang menjadikan kita

sadar akan banyaknya stimulus yang mempengaruhi indra

kita.23

Persepsi meliputi Pengindraan (sensasi) melalui alat-alat

indra (indra peraba, indra penglihat, indra pencium,indra

pengecap,dan indra pendengar), atensi, dan interpretasi.

Sensasi merujuk pada pesan yang dikirimkan ke otak lewat

penglihatan, pendengaran, telinga, kulit, otot, hidung dan lidah

adalah penghubung antara otak manusia dengan lingkungan

sekitar. Mata bereaksi terhadap gelombang cahaya, telinga

terhadap gelombang suara, kulit terhadap temperatur dan

20 Ibid,hal 180 21 Ibid 22

Ibid 23 Ibid

Page 13: BAB II LANDASAN TEORI 1. Komunikasi Antarbudaya …eprints.mercubuana-yogya.ac.id/1781/3/BAB II.pdf · dan kebiasaan makan, waktu dan kesadaran akan waktu, penghargaan dan ... Komunikasi

tekanan, hidung terhadap bau-bauan dan lidah terhadap rasa.

Lalu rangsangan dikirim ke otak.

Persepsi manusia sebenarnya terbagi menjadi dua : persepsi

terhadap objek (lingkungan fisik) dan persepsi terhadap

manusia. Persepsi terhadap manusia lebih sulit dan kompleks,

karena manusia bersifat dinamis. Persepsi manusia sering

disebut juga sebagai persepsi sosial , meskipun kadang-kadang

manusia disebut juga objek. Akan tetapi untuk memahami

persepsi sosial secara utuh terlebih dahulu akan membahas

mengenai persepsi mengenai lingkungan fisik.

Persepsi lingkungan fisik

Dalam mempersepsi lingkungan fisik, terkadang melakukan

kekeliruan. Indra tidak jarang menipu kita. Latar belakang,

budaya dan suasanapsikologis yang berbeda juga membuat

persepsi kita berbeda atas suatu objek. Seperti seorang

mahasiswa yang melaporkan, seorang pria kanada yang pernah

ditemuinya dalam perjalanan kereta api dijawa terheran-heran

melihat pepohonan ketela didekat rel kereta api yang

disangkanya tanaman ganja, mungkin karena bentuk

dedaunanya yang agak mirip, seperti jari-jari tangan. 24

Persepsi Sosial

Persepsi sosial adalah proses menangkap arti objek-objek

sosial dan kejadian-kejadian yang dialami dalam lingkungan.

24 Ibid ,hal 190

Page 14: BAB II LANDASAN TEORI 1. Komunikasi Antarbudaya …eprints.mercubuana-yogya.ac.id/1781/3/BAB II.pdf · dan kebiasaan makan, waktu dan kesadaran akan waktu, penghargaan dan ... Komunikasi

Beberapa prinsip penting mengenai persepsi sosial yang

menjadi pembenaran atas persepsi sosial adalah sebagai

berikut25

a. Persepsi berdasarkan pengalaman

persepsi manusia terhadap seseorang, objek, atau

kejadian dan reaksi mereka terhadap hal-hal itu

berdasarkan pengalaman (dan pembelajaran) masa lalu

mereka berkaitan dengan orang, objek atau kejadian

serupa. Cara kita bekerja dan menilai pekerjaan apa

yang baik bagi kita, cara kita makan dan menilai

makanan apa yang lezat bagi kita, mengukur kecantikan

seorang perempuan, bereaksi terhadap seekor ular atau

merespons kuburan (kuburan di Indonesia tampak

menakutkan sedangkan dibarat seperti taman) sangat

tergantung dengan apa yang telah diajarkan budaya kita

mengenai hal-hal itu.

b. Persepsi bersifat selektif

Suatu rangsangan merupakan faktor utama yang

menentukan selektivitas atas rangsangan terbagi

menjadi 2 faktor :

1. Faktor internal yang mempengaruh atensi

Atensi dipengaruhi oleh faktor-faktor internal;

faktor biologis (lapar,haus, dan sebagainya); faktor

25 Ibid, hal 191-211

Page 15: BAB II LANDASAN TEORI 1. Komunikasi Antarbudaya …eprints.mercubuana-yogya.ac.id/1781/3/BAB II.pdf · dan kebiasaan makan, waktu dan kesadaran akan waktu, penghargaan dan ... Komunikasi

fisiologis (tinggi, pendek, gemuk, kurus, sehat ,

sakit, lelah , penglihatan atau pendengaran kurang

sempurna, cacat tubuh, dan sebagainya); dan faktor-

faktor sosial budaya seperti gender, agama, tingkat

pendidikan, pekerjaan, penghasilan, peranan, status

sosial, pengalaman masa lalu, kebiasaan, dan

bahkan faktor-faktor psikologis seperti kemauan ,

keinginan, motivasi, pengharapan, kemarahan,

kesedihan, dan sebagainya.

2. Faktor ekternal yang mempengaruh atensi

Atensi pada suatu objek juga dipengaruhi oleh

faktor eksternal, yakni atribut-atribut objek yang

dipersepsi seperti gerakan, intensitas, kontras,

kebauran, dan perulangan objek yang dipersepsi.

c. Persepsi bersifat dugaan

Proses persepsi bersifat dugaan memungkinkan

menafsirkan suatu objek dengan makna yang lebih

lengkap dari suatu sudut pandang mana pun. Oleh

karena informasi yang tidak lengkap tidak pernah

tersedia, dugaan diperlukan untuk membuat kesimpulan

berdasarkan informasi yang tidak lengka pengindraan

itu.

d. Persepsi bersifat evaluatif

Page 16: BAB II LANDASAN TEORI 1. Komunikasi Antarbudaya …eprints.mercubuana-yogya.ac.id/1781/3/BAB II.pdf · dan kebiasaan makan, waktu dan kesadaran akan waktu, penghargaan dan ... Komunikasi

Tidak ada persepsi yang pernah objektif, persepsi

adalah proses kognitif psikologis dalam diriyang

mencerminkan sikap, kepercayaan, nilai, dan

pengharapan untuk memaknai objek persepsi. Demikian

persepsi bersifat pribadi atau subjektif. “Persepsi pada

dasarnya pada dasarnaya mewakili keadaan fisik dan

psikologis individu alih-alih menunjukan karakteristik

dan kualitas mutlak objek yang dipersepsi”,( Andrea

L.Rich)26

e. Persepsi bersifat kontekstual

Rangsangan dari luar harus diorganisasikan. Dari semua

pengaruh dalam persepsi kita , konteks merupakan salah

satu pengaruh paling kuat ketika melihat seseorang,

suatu objek atau suatu kejadian, konteks rangsangan

sangat mempengaruhi struktur kognitif, pengharapan

dan oleh karenanya juga persepsi kita.

Dalam mengorganisasikan objek, yakni

meletaknnya dalam suatu konteks tertentu,

menggunakan prinsip-prinsip berikut.

Prinsip pertama : struktur subjek atau kejadian,

berdasarkan prinsip kemiripan atau kedekatan dan

kelengkapan. Secara lebih spesifik, cenderung

mempresepsi rangsangan yang terpisah sebagai

26 Ibid, hal 206

Page 17: BAB II LANDASAN TEORI 1. Komunikasi Antarbudaya …eprints.mercubuana-yogya.ac.id/1781/3/BAB II.pdf · dan kebiasaan makan, waktu dan kesadaran akan waktu, penghargaan dan ... Komunikasi

berhubungan sejauh rangsangan-rangsangan itu

berdekatan satu sama lainnya, baik dekat secara fisik

ataupun dalam urutan waktu, serta miip dalam bentuk,

ukuran, warna dan atribut lainnya. Dalam penerimaan

pesan, cenderung melengkapi pesan yang tidak lengkap

dengan bagian-bagian (dugaan-dugaan) yang terkesan

logis untuk melengkapi pesan tersebut.

Prinsip Kedua : kita cenderung mempersepsi suatu

rangsangan atau kejadian yang terdiri dari objek dan

latar (belakang)nya. Lingkungan fisik dapat dapat

menyediakan begitu banyak ransangan, namun pola

yang kita persepsi dalam lingkungan tersebut

merupakan “ciptaan” kita sendiri.

Persepsi dan Budaya

Budaya mempengaruhi realitas seseorang dan ada

hubungan langsung antara budaya, persepsi, dan perilaku .

“Bahkan, setiap proses kognitif dasar, seperti perhatian dan

persepsi merupakan hal yang lunak dan diperoleh melalui

pengalaman budaya” (Chiu dan Hong) 27

Budaya mengartikan sebagian besar pengalaman anda

dengan kata lain, “persepsi merupakan suatu hal yang

ditentukan oleh budaya .28

27 Larry A.Samovar, Richard E.Porter, Edwin R.Mc Daniel . Komunikasi Lintas Budaya, (jakarta, Salemba Humaika,2010) , hal 223 28 Ibid,hal 224

Page 18: BAB II LANDASAN TEORI 1. Komunikasi Antarbudaya …eprints.mercubuana-yogya.ac.id/1781/3/BAB II.pdf · dan kebiasaan makan, waktu dan kesadaran akan waktu, penghargaan dan ... Komunikasi

Persepsi seseorang atas lingkungannya bersifat subjektif maka

semakin besar perbedaan persepsi terhadap realitas. Dan tidak ada

dua orang yang mempunyai nilai-nilai budaya yang persis sama,

maka tidak pernah ada dua orang yang mempunyai persepsi yang

sama pula dan terdapat enam unsur budaya secara langsung

mempengaruhi persepsi ketika berkomunikasi dengan budaya lain

yakni 29

:

a. Kepercayaan (beliefs), nilai (values), dan sikap (attitudes)

Kepercayaan adalah anggapan subjektif bahwa suatu atau peristiwa

punya ciri atau nilai tertentu, dengan atau tanpa bukti. Nilai adalah

komponen evaluatif dari kepercayaan kita, mencakup: kegunaan,

kebaikan, estetika, dan kepuasaan .nilai bersumber dari isu filosofis

yang lebih besar yang merupakan bagian dari lingkungan budaya,

karena itu nilai bersifat stabil dan sulit berubah.

b. Pandangan dunia (worldview)

Pandangan dunia adalah orientasi budaya terhadap Tuhan, kehidupan,

kematian, alam semesta, kebenaran, materi (kekayaan), dan isu-isu

filosofi lainnya yang berkaitan dengan kehidupan. Pandangan dunia

mencakup agama dan ideologi. Berbagai agama dunia punya konsep

ketuhanan dan kenabian yang berbeda ideologi-ideologi berbeda juga

punya konsep berbeda mengenai hubungan antarmanusia. Jelas,

pandangan dunia merupakan unsur penting yang mempengaruhi

29 Deddy Mulyana. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar.(Bandung, PT.Remaja Rosdakarya, 2010), hal 180

Page 19: BAB II LANDASAN TEORI 1. Komunikasi Antarbudaya …eprints.mercubuana-yogya.ac.id/1781/3/BAB II.pdf · dan kebiasaan makan, waktu dan kesadaran akan waktu, penghargaan dan ... Komunikasi

persepsi seseorang ketika berkomunikasi dengan orang lain, khususnya

yang berbeda budaya.

c. Organisasi sosial

Oranisasi sosial yang dimasuki, apakah formal dan informal, yang

mempengaruhi kita dalam mempersepsi dunia dan kehidupan ini, yang

pada gilirannya mempengaruhi perilaku kita. Perangkat peraturan

(meskipun tidak tertulis ) yang ditetapkan keluarga kita mempengaruhi

cara kita berkomunikasi, begitupun perangkat aturan (tertulis ataupun

tidak) yang ditetapkan pemerintah.

d. Tabiat manusia (Human nature)

Pandangan kita tentang siapa kita, bagaimana sifat atau watak kita,

juga mempengaruhi cara kita mempersepsi lingkungan fisik dan sosial

kita.

e. Orientasi kegiatan

Aspek lain yang mempengaruhi persepsi adalah pandangan tentang

aktivitas. Orientasi ini paling baik diaggap sebagai suatu rentang: dari

Being (siapa seseorang) hingga doing (apa yang dilakukan seseorang

). Dalam suatu budaya mungkin terdapat kecendrungan ini, namun

salah satu biasanya dominan.

f. Persepsi tentang diri dan orang lain (perception of self and others)

Masyarakat timur pada umumnya adalah masyarakat kolektivis, dalam

budaya kolektivis , diri (self) tidak bersifat unik atau otonom,

melainkan lebur dalam kelompok ( keluarga, klan, kelompok kerja,

suku, bangsa, dan sebagainya), sementara diri dalam individualis

Page 20: BAB II LANDASAN TEORI 1. Komunikasi Antarbudaya …eprints.mercubuana-yogya.ac.id/1781/3/BAB II.pdf · dan kebiasaan makan, waktu dan kesadaran akan waktu, penghargaan dan ... Komunikasi

(barat) bersifat otonom. Akan tetapi suatu budaya sebenarnya dapat

saja memiliki kecendrungan individualis dan kolektivitas, hanya saja,

seperti orientasi kegiatan, salah satu biasanya lebih menonjol.

Hambatan komunikasi antarbudaya

Gangguan komunikasi terjadi jika terdapat salah satu elemen

komunikasi ,sehingga proses komunikasi tidak dapat berlangsung

secara efektif (Shannon dan Weaver:1949) . 30

sedangkan rintangan

komunikasi dimaksudkan ialah adanya hambatan yang membuat

proses komunikasi tidak dapat berlangsung sebagaimana harapan

komunikator dan komunikan.

Gangguan dalam komunikasi antarbudaya adalah segala sesuatu

yang menjadi penghambat laju pesan yang ditukar antara komunikator

dengan komunikan, atau paling fatal adalah mengurangi makna pesan

antarbudaya. Gangguan menghambat komunikan menerima pesan dan

sumber pesan . gangguan (noise) dikatakan ada dalam satu sistem

komunikasi bila dalam membuat pesan yang disampaikan berbeda

dengan pesan yang diterima. Gangguan itu dapat bersumber dari

unsur-unsur komunikasi, misalnya komunikator , komunikan, pesan,

media/saluran yang mengurangi usaha bersama untuk memberikan

makna yang sama atas pesan.

Gangguan komunikasi yang bersumber dari komunikator dan

komunikan misalnya karena perbedaan status sosial dan budaya

(stratifikasi sosial, jenis perjaan,faktor usia), latar belakang pendidikan

30 Hafied Cangara. Pengantar Ilmu Komunikasi. ( Raja Grafindp Persada, Jakarta,1998), hal 145

Page 21: BAB II LANDASAN TEORI 1. Komunikasi Antarbudaya …eprints.mercubuana-yogya.ac.id/1781/3/BAB II.pdf · dan kebiasaan makan, waktu dan kesadaran akan waktu, penghargaan dan ... Komunikasi

(tinggi pendidikan) dan pengetahuan (akumulasi pengetahuan terhadap

tema yang dibicarakan), ketrampilan (kemampuan untuk memanipulasi

pesan) berkomunikasi. Sementara itu gangguan yang berasal dari

pesan misalnya perbedaan pemberian makna atas pesan disampaikan

secara verbal, (sinonim, homonim, denotatif dan konotatif), perbedaan

tafsir atas non verbal (bahasa isyarat tubuh).

De Vito (1997) menggolongkan tiga macam gangguan;

1. Fisik, berupa interfensi dengan transmisi fisik isyarat atau pesan

lain, misalnya desingan mobil yang lewat, dengungan komputer,

kaca mata.

2. Psikologis, interfensi kognitif atau mental, misalnya prasangka dan

bias pada sumber-penerima-pikiran yang sempit

3. Semantik, berupa pembicara dan pendengar memberi arti

berlainan, misalnya orang yang berbicara bahasa yang berbeda,

menggunakan jargon atau istilah yang terlalu rumit tidak dipahami

pendengar.

Komunikasi verbal

Bahasa merupakan interaksi inti manusia. Melalui bahasalah

sesorang belajar nilai dan budaya dan perilaku budaya anda. Lagi pula,

nama anda merupakan hal penting dalam identitas nasional anda. Bahasa

merupakan aspek yang penting dalam belajar komunikasi antarbudaya.31

31

Larry A.Samovar, Richard E.Porter, Edwin R.Mc Daniel .Komunikasi Lintas Budaya. (Jakarta, Salemba Humaika,2010) , hal 265

Page 22: BAB II LANDASAN TEORI 1. Komunikasi Antarbudaya …eprints.mercubuana-yogya.ac.id/1781/3/BAB II.pdf · dan kebiasaan makan, waktu dan kesadaran akan waktu, penghargaan dan ... Komunikasi

Pada dasarnya, bahasa merupakan sejumlah simbol atau tanda yang

disetujui untuk digunakan oleh sekelompok orang untuk menghasilkan

arti.32

Hubungan antara simbol dan yang dipilih dan arti yang disepakati

kadang berubah-ubah.

Bahasa digunakan dalam interaksi komunikasi antarbudaya,

hampir setiap interaksi komunikasi antarbudaya melibatkan satu atau lebih

individu menggunakan bahasa kedua. Jadi, tidak mungkin untuk

membahas semua hal di mana bahasa merupakan faktor yang memberikan

hubungan saling menguntungkan pada semua pihak terlibat. Bahasa dalam

interaksi interpesonal, ketika individu dari budaya yang berbeda terlibat

dalam komunikasi, jelaslah bahwa seseorang tidak akan menggunakan

bahasa asli mereka. Kecuali mereka yang berbicara dalam bahasa kedua

fasih atau hampir fasih, potensi untuk salah komunikasi itu tinggi.jadi

ketika menggunakan bahasa sendiri dalam suatu interaksi dengan penutur

asing, ada beberapa pertimbangan yang harus dimiliki untuk mengurangi

kesalahan komunikasi.33

Dalam interaksi komunikasi budaya, penting untuk waspada. Hal

ini dijelaskan oleh langer sebagai penciptaan kategori baru, mau menerima

informasi baru, dan menyadari bahwa orang lain mungkin tidak

menyetujui suatu prespektif . Dan salah satu masalah yang dihadapi oleh

penutur bahasa kedua adalah bahwa penutur asli kelihatanya berbicara

sangat cepat. Selanjutnya adalah kosakata, menentukan kosakata

pembicara bahasa kedua juga penting, sampai anda yakin bahwa orang

32

Ibid, hal 269 33Ibid, hal 280

Page 23: BAB II LANDASAN TEORI 1. Komunikasi Antarbudaya …eprints.mercubuana-yogya.ac.id/1781/3/BAB II.pdf · dan kebiasaan makan, waktu dan kesadaran akan waktu, penghargaan dan ... Komunikasi

lain telah memiliki kemampuan bahasa kedua yang cukup, anda harus

menghindari kosakata tertentu, kata-kata teknik dan singkatan. Metafora

slang dan kolokuialisme (istilah ucapan sehari-hari) juga menghambat

pemahaman dan sebaliknya tidak digunakan. Memonitor umpan balik non

verbal ketika berinteraksi dengan seseorang yang menggunakan bahasa

kedua, perlu berhati-hati terhadap respons non-verbal seseorang. Hal ini

dapat mengisyaratkan mengenai kecepatan berbicara dan tipe kosa kata ,

juga apakah seseorang memahami apa yang dikatakan. Dan dengan

“memeriksa” itu berarti bahwa harus melibatkan ukuran yang dapat

membantu meyakinkan , apakah rekan bicara merasa bahwa penutur

bahasa kedua memiliki kesulitan untuk memahami apa yang dikatakan,

“Biar saya katakan dengan cara lain,” dan ulangi pernyataan anda kembali.

Hambatan komunikasi bukan hanya dari bahasa atau komunikasi verbal

saja akan tetapi juga dalam komunikasi non verbal.34

a. Komunikasi non verbal

Komunikasi non-verbal dipengaruhi oleh sejumlah faktor, termasuk latar

belakang budaya, latar belakang sosial ekonomi, pendidikan, gender, usia,

kecenderungan pribadi dan idiosinkrasi.singkatnya, tidak semua orang

dalam budaya tertentu melakukan tindakan non verbal yang sama, jadi

interpretasi dari komunikasi non-verbal harus dievaluasi secara hati-hati

sebelum menyimpulkannya.35

Komunikasi dan budaya non-verbal merupakan pesan-pesan tertentu dapat

dikirim dengan cara yang berbeda oleh budaya pula. Komunikasi non-

34

Ibid , hal 280-282 35 Ibid, hal 296

Page 24: BAB II LANDASAN TEORI 1. Komunikasi Antarbudaya …eprints.mercubuana-yogya.ac.id/1781/3/BAB II.pdf · dan kebiasaan makan, waktu dan kesadaran akan waktu, penghargaan dan ... Komunikasi

verbal “memainkan peranan penting dalam interaksi komunikasi antara

orang-orang dari budaya yang berbeda. hubungan antarbudaya dan

perilaku non-verbal akan menolong untuk meningkatkan perilaku dalam

hubungan antarbudaya. Hall menngarisbawahi kebutuhan untuk

mempelajari komunikasi non-verbal, bahwa banyak kesulitan ketika

berhubungan dengan orang dari negara lain, berakar dari sedikit

pemahaman mengenai komunikasi lintas budaya, pelatihan formal dalam

bahasa , sejarah , pemerintah dan adat istiadat merupakan langkah

pertama. Hal tak kaah pentingnya adalah pengenalan terhadap bahasa non

verbal dari suatu negara.36

Dengan memahami perbedaan budaya dalam perilaku non-verbal,

tidak hanya akan dapat memahami beberapa pesan yang dihasilkan selama

interaksi, namun juga dapat mengumpulkan petunjuk mengenai tindakan

dan nilai yang mendasarinya. Komunikasi non-verbal kadang menunjukan

sifat dasar dari suatu budaya. 37

Komunikasi non-verbal dan budaya menggunakan frase seperti

“bahasa yang diam dan dimensi yang tersembunyi” Andersen

menyatakan38

hal yang sama dengan menyatakan hal yang sama dengan

menyatakan “ manusia sedikit menyadari perilaku non-verbal mereka yang

dilaksanakan tanpa pikir panjang, secara spontan dan tidak sadar.kedua

ahli ini mengatakan bahwa banyak perilaku non-verbal seperti budaya,

cenderung sukar untuk di pahami Spontan dan diluar kesadaran.39

36 Ibid, hal 297 37 Ibid 38

Ibid,hal 298 39 Ibid

Page 25: BAB II LANDASAN TEORI 1. Komunikasi Antarbudaya …eprints.mercubuana-yogya.ac.id/1781/3/BAB II.pdf · dan kebiasaan makan, waktu dan kesadaran akan waktu, penghargaan dan ... Komunikasi

Semua orang berasal dari spesises yang sama, warisan genetik

yang umum, dan biasanya menghasilkan ekspresi wajah universal dari

semua emosi dasar (misalnya rasa takut, kebahagian, amarah,

kejutan,kebencian dan kesedihan). Banyak ahli akan menyetujui,

bagaimanapun, bahwa”Budaya memformulasikan sejumlah peraturan yang

mendiktekan dimana, bagaimanapun, bahwa “budaya memformulasikan

sejumlah peraturan yang mendiktekan dimana, bagaimana, dan dengan

akibat apa ekspresi non verbal akan di tunjukan” .

Banyak klasifikasi membagi pesan non-verbal dua komprehensif:

yang dihasilkan tubuh dan ruang lingkup, seperti :

1. Pengaruh penampilan

Kekuatan komunikasi untuk mendekatkan atau menjauhkan

orang lain berasal dari bagaimana kita berpenampilan juga dari

bahasa yang kita pergunakan.40

2. Menilai keindahan

Dalam komunikasi antarbudaya, penampilan merupakan hal

yang penting, seperti diamati oleh Gardiner dan Kosmitzi,41

“gambaran tubuh seseorang dan kepuasan terhadapnya berasal

dari perbandingan dengan pandangan dan standar budaya

implisit.

3. Pesan warna kulit

Warna kulit mungkin merupakan contoh yang paling jelas

bagaimana penampilan berhubungan persepsi dan komunikasi.

40

Ibid, hal 299 41 Ibid, hal 300-301

Page 26: BAB II LANDASAN TEORI 1. Komunikasi Antarbudaya …eprints.mercubuana-yogya.ac.id/1781/3/BAB II.pdf · dan kebiasaan makan, waktu dan kesadaran akan waktu, penghargaan dan ... Komunikasi

Seperti yang dinyatakan oleh , Vasquez 42

“ warna kulit

merupakan penanda ras yang pertama dikenali anak-anak dan

dapat dianggap sebagai atribut yang mencolok”

4. Pesan dari pakaian

Pakaian di samping berfungsi sebagai pelindung, juga

merupakan suatu bentuk komunikasi.” Pakaian dapat

digunakan untuk menampilkan status ekonomi,

pendidikan,status sosial, standar moral, kemampuan atletik dan

/ atau ketertarikan , sistem kepercayaan (politik,

filosofis,agama), dan tingkat kepuasan”.43

5. Gerakan tubuh (Kinesik)

Gerakan berkomunikasi disebut dengan kinesik. Petunjuk

kinesik adalah gerakan tubuh yang dilihat yang dapat

mengirimkan pesan mengenai pesan mengenai sikap terhadap

orang lain ( bersandar ke depan menandakan bahwa nyaman

dengan seseorang) , keadaan emosi, (mengetuk-ngetuk meja

jika gelisah) dan keingnan untuk mengontrol lingkungan

(menggerakan tangan untuk mengusir nyamuk).44

6. Postur

Postur dapat menandakan apakah seseorang sedang

memperhatikan atau tidak, tingkatan status ketika

berhubungan,dan bahkan ,manusia saling membenci atau

menyukai. Postur juga dapat menyatakan gerakan keagamaan

42 Ibid, hal 301-302 43

Ibid, hal 302 44 Ibid, hal 304-305

Page 27: BAB II LANDASAN TEORI 1. Komunikasi Antarbudaya …eprints.mercubuana-yogya.ac.id/1781/3/BAB II.pdf · dan kebiasaan makan, waktu dan kesadaran akan waktu, penghargaan dan ... Komunikasi

(duduk,berlutut,membungkuk dan lain lain), sikap patuh,

bahkan maksud seksual,Proceedings of the National Academy

of science menyatakan “bahwa postur tubuh sama pentingnya

dengan wajah dalam menyatakan emosi seperti rasa takut” .45

7. Ekspresi wajah

Wajah adalah cerminan jiwa seseorang,” atau pepatah orang

yahudi yang mengatakan bahwa “rahasia seseorangdapat dilihat

dari wajahnya” orang-orang dimanapun terpikat dengan wajah.

Seseorang dapat mempelajari 3 wajah, pertama, adalah “wajah

yang sebenarnya,” atau wajah dari lahir, kedua, adalah wajah

manipulasi untuk kemauan ditampilkan untuk tersenyum,

berkedip,cemberut dan sebagainya. Dan terakhir adalah wajah

yang berubah oleh sekeliling terhadap pesan yang diterima.

Suatu pandangan menyatakan bahwa secara anatomi ekspresi

yang mungkin sama mungkin terjadi pada semua orang, namun

arti yang dimaksudkan berbeda dari satu budaya ke budaya

yang lain. Diluar ekspresi wajah yang alamiah secara biologis,

ada ekspetasi dan norma budaya yang jelas menyatakan kapan,

dimana, bagaimana, dan kepada siapa ekspresi wajah

dinyatakan. Hal ini berarti bahwa budaya yang bereda

menetapkan peraturannya sendiri mengenai ekspresi wajah

yang pantas , demikian juga dengan aspek-aspek perilaku yang

mengikutinya. Beberapa contoh yang spesifik akan

45 Ibid, hal 305

Page 28: BAB II LANDASAN TEORI 1. Komunikasi Antarbudaya …eprints.mercubuana-yogya.ac.id/1781/3/BAB II.pdf · dan kebiasaan makan, waktu dan kesadaran akan waktu, penghargaan dan ... Komunikasi

menggambarkan peranan budaya dalam memproduksi dan

menginterpretasi ekspresi wajah.46

8. Kontak mata dan tatapan

Gaya kontak mata begitu penting . pentingnya mata dalam

proses komunikasi adalah bahwa pesan yang dikirimkan

dengan mata tak terbatas jumlahnya. Beberapa kata berikut

untuk menjelaskan mata orang: langsung, sensual, tajam,

ekspresif,inteligen, menembus sanubari, sedih, gembira,

duniawi, keras , terpercaya dan curiga.47

9. Parabahasa

Ketika penyair dari Jerman Klopstock menuliskan, “Nada

manusia lebih dahsyat dari dawai atau seruling untuk

menggerakkan jiwa,” ia mengetahui bahwa suara yang

dihasilkan memberi arti lebih daripada kata-kata yang

diucapkan. Naik turunnya suara juga memberikan peryataan

atau memberikan perintah. Apa pun masalahnya isyarat vokal

tertentu memberikan informasi dalam menilai kepribadian

karakter yang ada di dalamnya, keadaan emosi, latar belakang

etnis, dan aktivitas retoris. Nada seseorang dapat

mempengaruhi persepsi berhubungan dengan kelas sosial,

kedibelitas dan pemahaman dari kata-kata yang di ucapkan .

ada tiga klasifikasi dalam parabahasa: 1) kualitas vokal

(volume, nada suara, tempo , gema) , ketika kualitas vokal

46

Ibid, hal 310 47 Ibid,hal 313

Page 29: BAB II LANDASAN TEORI 1. Komunikasi Antarbudaya …eprints.mercubuana-yogya.ac.id/1781/3/BAB II.pdf · dan kebiasaan makan, waktu dan kesadaran akan waktu, penghargaan dan ... Komunikasi

memiliki banyak komponen, perbedaan budaya jelas kelihatan

dari volume suara. 2) Karakteristik vokal,(tertawa,

menangis,merengek, menguap) karakteristik vokal merupakan

vokalisasi yang menunjukan arti yang dipelajari anggota suatu

budaya. 3) Pembeda vokal,( “uh-huh,” shh,”

“uh,”ooh,”mmmh,”) sama seperti karakteristik vokal, pembeda

vokal-suara-suara yang dapat didengar namun tidak dalam

bentuk kata-kata termasuk dalam kategori parabahasa.48

selanjutnya adalah ruang lingkup bagaimana ruang gerak

pribadi dan waktu menjadi suatu hambatan komunikasi.

10. Sentuhan

Disentuh atau menyentuh juga merupakan sarana komunikasi.”

Sentuhan merupakan perasaan yang paling tua, paling primitif

dan mendarah daging. Sentuhan meupakan perasaan pertama

yang dialami ketika masih dalam kandungan dan yang terakhir

kita hilangkan sebelum kematian”.49

Sentuhan dan menyentuh

orang lain, memberikan pengetahuan mengenai komunikasi

yang dilakukan.

11. Ruang gerak pribadi

Pentingnya ruang gerak pribadi sebagai bentuk komunikasi

dengan jelas dinyatakan oleh Hall, 50

,setiap orang memiliki

gelembung jarak yang tidak terlihat disekelilingnya yang

membesar dan berkontraksi tergantung dari jenis hubungan

48 Ibid , hal 319-322 49

Ibid, hal 316 50 Ibid, hal 322

Page 30: BAB II LANDASAN TEORI 1. Komunikasi Antarbudaya …eprints.mercubuana-yogya.ac.id/1781/3/BAB II.pdf · dan kebiasaan makan, waktu dan kesadaran akan waktu, penghargaan dan ... Komunikasi

yang dimiliki dengan orang di sekitarnya, keadaan emosinya,

latar belakang budayanya, dan aktivitas yang sedang

dikerjakan. Seseorang diizinkan untuk menembus daerah

teritorial tersebut, namun untuk waktu yang terbatas.

Ruang gerak pribadi adalah sebagian alam semesta yang di

tempati dan dimiliki, sama dengan bentuk komunikasi pada

umumnya, ruang gerak juga diasosiasikan dengan budaya,

khususnya nilai budaya.

12. Tempat duduk

Pengaturan tempat duduk merupakan bentuk komunikasi non-

verbal. Misalnya, bahwa Amerika, ketika dalam kelompok ,

cenderung berbicara dengan mereka yang dibelakang

dibandingkan mereka yang duduk atau berdiri disamping. Pola

ini mengatur bagaimana mereka memilih pemimpin ketika

dalam suatu kelompok : orang yang duduk diujung meja dipilih

(atau pemimpin akan langsung pindah keposisi ujung meja).51

13. Mengatur mbel

Cara orang dan budaya mengatur mebel (kursi, meja, dan lain-

lain) jelas menyampaikan suatu hal . demikian aspek

komunikasi non verbal, pengaturan mebel menggambarkan

budaya. Menurut Hall dan Hall,52

“Ruangan di Prancis

menggambarkan budaya dan istitusi Perancis. Segala sesuatu

terpusat dan segala sesuatu diletakkan di bagian pertengahan “.

51

Ibid, hal 324 52 Ibid, hal 325

Page 31: BAB II LANDASAN TEORI 1. Komunikasi Antarbudaya …eprints.mercubuana-yogya.ac.id/1781/3/BAB II.pdf · dan kebiasaan makan, waktu dan kesadaran akan waktu, penghargaan dan ... Komunikasi

14. Waktu

Hubungan waktu dan budaya sangat jelas, dan seperti aspek

budaya pada umumnya, merupakan bagian dari proses

enkulturasi sejak kita kecil. Hickson dan Moore

menggarisbawahi hubungan tersebut53

“ budaya mulai

mendidik sejak kita kecil mengenai nilai dan cara membedakan

waktu. Setiap budaya memiliki norma waktu tersendiri secara

tidak sadar dan diikuti dan disalahgunakan. Ketika

penyalahgunaan terjadi, bagaimanapun, hal tersebut dilihat

sebagai pesan yang disengaja yang diasosiasikan dengan

budaya tertentu.dengan demikian, setiap budaya mengajarkan

pengikutnya apa yang pantas dan tidak pantas mengenai

waktu.” Semua aspek komuikasi non verbal budaya

memainkan peran yang penting dalam bagaimana melihat dan

memanipulasi waktu supaya mengkomunikasikan pesan yang

berbeda.

Mengurangi tingkat ketidakpastian

Salah satu perspektif komunikasi antarbudaya adalah menekankan bahwa

tujuan komunikasi antarbudaya adalah mengurangi tingkat ketidakpastian

tentang orang lain. Gudykunstt dan Kim (1984) menunjukan bahwa orang-

orang yang kita tidak kenal selalu berusaha mengurangi tingkat

ketidakpastian melalui peramalan yang tepat atas relasi antarpribadi. Usaha

53 Ibid, hal.327

Page 32: BAB II LANDASAN TEORI 1. Komunikasi Antarbudaya …eprints.mercubuana-yogya.ac.id/1781/3/BAB II.pdf · dan kebiasaan makan, waktu dan kesadaran akan waktu, penghargaan dan ... Komunikasi

untuk mengurangi tingkat ketidakpastian itu dapat dilakukan melalui tiga

tahap interaksi, yakni :

1. Pra-kontak atau tahap pembentukan, kesan melalui simbol verbal maupun

non verbal (apakah komunikan suka berkomunikasi atau menghindari

komunikasi )

2. Initial contact and imppresion, yakni tanggapan lanjutan atas kesan yang

muncul dari kontak awal tersebut; misalnya bertanya pada diri sendiri;

Apakah saya seperti dia? Apakah dia mengerti saya? Apakah saya rugi

waktu kalau berkomunikasi dengan dia ?

3. Closure, mulai membuka diri yang semula tertutup melalui atribusi

pengembangan kepribadian implisit. Teori atribusi menganjurkan agar

kita harus lebih mengerti perilaku orang lain dengan menyelidiki

motivasi atas suatu perilaku atau tindakan dia.