bab ii ke-2
TRANSCRIPT
B. Lokasi dan Kesampaian Daerah
Untuk mencapai lokasi penambangan dapat ditempuh dengan
menggunakan kendaraan selama ± 4 - 5 jam dengan jarak sekitar 230 km dari
kota Banjarmasin.
GAMBAR 1
PETA WILAYAH KERJA PT. ADARO INDONESIA
Keterangan : Batas KP PT. Adaro IndonesiaBatas PropinsiJalan Arteri
Daerah operasional PT. Adaro Indonesia secara astronomis terletak pada
11533’30” BT - 11536’10” BT dan 27’30” LS - 225’30” LS . Secara
6
administratif, wilayah PT. Adaro Indonesia meliputi 3 kabupaten yang terdapat di
2 propinsi dan 13 kecamatan. Di daerah Tingkat I Kalimantan Selatan meliputi
Kabupaten Tabalong yaitu Kecamatan Muara Harus, Murung Pudak, Upau, Tanta
dan Kelua. Kabupaten Hulu Sungai Utara yaitu Kecamatan Paringin, Lapihong,
Juai, Awayan dan Batu Mandi. Pada daerah Tingkat I Kalimantan Tengah
meliputi Kabupaten Barito Selatan dengan kecamatanya Kelanis, Murung Inung,
dan Pasar Panas.
C. Geologi Daerah PT. Adaro Indonesia
Secara regional wilayah kuasa pertambangan PT. Adaro Indonesia pada
lokasi penambangan termasuk dalam Cekungan Barito. Cekungan tersebut terdiri
dari empat formasi yang berumur Eosen sampai Pleistosen. Urutan stratigrafi
formasi tersebut berdasarkan waktu terbentuknya adalah sebagai berikut :
a. Formasi Tanjung, merupakan formasi paling tua dari empat lapisan yang ada
di daerah penambangan, berumur Eosen, ketebalannya mencapai 1.100 meter,
terdiri dari (dari bawah ke atas) konglomerat yang merupakan komponen
utama, mengandung sisipan batubara yang kurang berarti, lapisan ini ditutupi
oleh batupasir, batulanau dan batulumpur (mudstone) dibagian atasnya.
b. Formasi Berai, berumur Oligosen bawah sampai Miosen dengan ketebalan
mencapai 1300 meter, terutama terdiri dari unsur karbonat berupa batukapur
hasil dari pengendapan laut dangkal di bagian bawah dan napal di bagian atas.
7
c. Formasi Warukin, berumur Miosen sampai Pleistosen Bawah dengan
ketebalan antara 1.000 sampai 2.000 meter dan merupakan formasi yang
paling produktif, secara garis besar dapat dibagi menjadi tiga lapisan (masing-
masing dari bawah ke atas) adalah sebagai berikut :
1) Satuan batulempung setebal 100 meter
2) Satuan batulumpur dan batupasir (sandstone) setebal 600 - 900 meter,
bagian atasnya terdapat deposit batubara dengan ketebalan lapisan
mencapai 10 meter.
3) Satuan lapisan batubara, pada lapisan bagian bawah terdiri dari perlapisan
pasir dan batupasir yang tidak kompak dan bagian atasnya berupa
lempung dan batulempung, bagian ini mempunyai ketebalan antara 150 -
850 meter dengan tebal lapisan deposit batubara 20 - 50 meter.
d. Formasi Dahor, merupakan perselingan batupasir dan konglomerat yang tidak
kompak Formasi ini ketebalannya sekitar 840 meter dan berumur Miosen
Akhir sampai Pliosen. Hubungannya tidak selaras dengan Formasi Warukin
yang terletak dibawahnya dan tidak selaras dengan endapan alluvial yang
terdapat di bagian atasnya (Gambar 2).
8
Qa
GAMBAR 2
PETA GEOLOGI REGIONAL
Keterangan :
Endapan Alluvial Syncline
FormasiDahor
Anticlin
Formasi Warukin Thrust Fault
Formasi Berai --.---.---.---.--
Fault
Formasi Tanjung ----- Plunge Direction
D. Keadaan Geografi
9
Tet
TQd
Tmw
Tomb
1. Keadaan Iklim dan Curah Hujan
Daerah tambang Tutupan beriklim tropis dengan suhu rata–rata 28˚C
- 35˚C. Daerah tambang ini dekat dengan garis katulistiwa dan dipengaruhi
oleh dua musim yaitu musim kemarau dan musim hujan.
Pada bulan November – Maret bertiup angin musim barat laut kearah
selatan yang membawa hujan, sedangkan bulan Juli – September angin
bertiup dari timur atau tenggara yang merupakan angin kering.
2. Keadaan Flora dan Fauna
Keadaan flora di daerah sekitar wilayah PT. Adaro Indonesia hampir
sama dengan daerah lain di Indonesia. Tumbuhan yang mendominasi di
daerah ini adalah pohon karet, rumput ilalang, pohon bambo, cemara, dan
lain-lain, yang tumbuh dengan subur sesuai keadaan daerah iklim tropis.
10