bab ii kajian teoritis 2.1.masalah kesulitan belajar 1 ...€¦ · kesulitan belajar dibutuhkan...

21
BAB II KAJIAN TEORITIS 2.1.Masalah Kesulitan Belajar 1. Pengertian Kesulitan Belajar Dalam proses belajar mengajar di sekolah, baik guru maupun siswa pasti mengharapkan agar mencapai hasil yang sebaik-baiknya. Dalam kenyataan, harapan itu tidak terlalu terwujud. Masih banyak siswa yang tidak memperoleh hasil belajar yang memuaskan. Ada siswa yang mendapatkan nilai tinggi dan ada pula siswa yang mendapatkan nilai rendah. Bahkan ada pula siswa yang gagal dalam mencapai tujuan belajar. Kenyataan ini menunjukkan bahwa guru masih menghadapi sejumlah siswa yang mengalami kesulitan dalam belajar. Oleh sebab itu masalah kesulitan merupakan suatu kendala berat bagi siswa, maka perlu dicari solusi pemecahan masalah tersebut. Untuk itu perlu sekali dipahami siswa yang mengalami kesulitan belajar. Penting bagi guru pembimbing untuk memahami siswanya yang mengalami kesulitan belajar karena kesulitan belajar apabila tidak ditangani secepat mungkin akan berakibat buruk bagi siswa, berakibat tidak hanya prestasi belajar siswa tetapi juga akan mengalami kesulitan dalam dunia kerja.

Upload: others

Post on 01-Dec-2020

8 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II KAJIAN TEORITIS 2.1.Masalah Kesulitan Belajar 1 ...€¦ · kesulitan belajar dibutuhkan pengetahuan tentang segala sesuatu yang berkaitan dengan masalah yang dihadapi siswa,

BAB II

KAJIAN TEORITIS

2.1.Masalah Kesulitan Belajar

1. Pengertian Kesulitan Belajar

Dalam proses belajar mengajar di sekolah, baik guru maupun siswa

pasti mengharapkan agar mencapai hasil yang sebaik-baiknya. Dalam

kenyataan, harapan itu tidak terlalu terwujud. Masih banyak siswa yang tidak

memperoleh hasil belajar yang memuaskan. Ada siswa yang mendapatkan

nilai tinggi dan ada pula siswa yang mendapatkan nilai rendah. Bahkan ada

pula siswa yang gagal dalam mencapai tujuan belajar. Kenyataan ini

menunjukkan bahwa guru masih menghadapi sejumlah siswa yang mengalami

kesulitan dalam belajar.

Oleh sebab itu masalah kesulitan merupakan suatu kendala berat bagi

siswa, maka perlu dicari solusi pemecahan masalah tersebut. Untuk itu perlu

sekali dipahami siswa yang mengalami kesulitan belajar. Penting bagi guru

pembimbing untuk memahami siswanya yang mengalami kesulitan belajar

karena kesulitan belajar apabila tidak ditangani secepat mungkin akan

berakibat buruk bagi siswa, berakibat tidak hanya prestasi belajar siswa tetapi

juga akan mengalami kesulitan dalam dunia kerja.

Page 2: BAB II KAJIAN TEORITIS 2.1.Masalah Kesulitan Belajar 1 ...€¦ · kesulitan belajar dibutuhkan pengetahuan tentang segala sesuatu yang berkaitan dengan masalah yang dihadapi siswa,

Menurut Surya (1998) kesulitan belajar adalah suatu keadaan siswa

kurang mampu menghadapi tuntutan yang harus dilakukan dalam proses

belajar, sehingga proses dan hasilnya kurang memuaskan. Contoh-contoh

kesulitan belajar ini antara lain :

a. Dalam pelajaran Matematika, semua siswa dapat menyelesaikan soal

dalam waktu 45 menit, Andang mengalami kesulitan belajar karena waktu

yang diperlukan Andang lebih panjang dibandingkan dengan tuntutan.

b. Yunus harus mengerjakan suatu soal, tetapi ia gagal karena pengetahuan

dasar yang diperlukan belum dikuasai. Dengan demikian Yunus

mengalami kesulitan belajar karena tidak memiliki pengetahuan dasar

yang diperlukan.

c. Beberapa bulan lalu, Nabila mengalami kecelakaan lalu lintas di jalan raya

sehingga mengakibatkan cacat kedua kakinya. Sekarang Nabila

mengalami kesulitan belajar yang berkaitan dengan latihan jasmani seperti

sepak bola, lari, lompat dan sebagainya.

Kesulitan belajar adalah suatu gagasan pada satu atau lebih proses

psikologis dasar, yaitu meliputi : pemahaman atau penggunaan bahasa secara

lisan dan tertulis, yang mungkin termanifestasikan pada kemampuan yang

tidak sempurna dalam mendengar, berpikir, berbicara, membaca, menulis,

mengeja atau untuk mengerjakan perhitungan matematik. Temasuk dalam

pengertian ini adalah kondisi hambatan perseptual, kerusakan otak, disfungsi

Page 3: BAB II KAJIAN TEORITIS 2.1.Masalah Kesulitan Belajar 1 ...€¦ · kesulitan belajar dibutuhkan pengetahuan tentang segala sesuatu yang berkaitan dengan masalah yang dihadapi siswa,

otak minimal, disleksia (kesulitan membaca) dan aphasia (gangguan fungsi

bahasa). Tidak termasuk dalam kondisi ini adalah anak-anak yang mengalami

problem belajar dengan penyebab utama : kecacatan dalam pendengaran,

penglihatan, hambatan, motorik, keterbelakangan mental, gangguan emosi,

masalah lingkungan, masalah budaya atau masalah ekonomi”. (U.S. Office of

Education 2003).

2. Faktor-faktor Penyebab Kesulitan Belajar

Ada beberapa penyebab kesulitan belajar yang terdapat pada literatur

dan hasil riset (Harwell, 2001), yaitu :

a. Faktor keturunan/bawaan

b. Gangguan semasa kehamilan, saat melahirkan atau prematur

c. Kondisi janin yang tidak menerima cukup oksigen atau nutrisi dan atau

ibu yang merokok, menggunakan obat-obatan (drugs), atau meminum

alkohol selama masa kehamilan.

d. Trauma pasca kelahiran, seperti demam yang sangat tinggi, trauma kepala,

atau pernah tenggelam.

e. infeksi telinga yang berulang pada masa bayi dan balita. Anak dengan

kesulitan belajar biasanya mempunyai sistem imun yang lemah.

f. Awal masa kanak-kanak yang sering berhubungan dengan aluminium,

arsenic, merkuri/raksa, dan neurotoksin lainnya.

Menurut Surya (1998). Faktor-faktor penyebab kesulitan belajar secara

garis besar dibagi dua macam, yaitu :

Page 4: BAB II KAJIAN TEORITIS 2.1.Masalah Kesulitan Belajar 1 ...€¦ · kesulitan belajar dibutuhkan pengetahuan tentang segala sesuatu yang berkaitan dengan masalah yang dihadapi siswa,

a. Faktor internal (dalam diri siswa)

Faktor-faktor internal (dalam diri siswa) antara lain :

1) Siswa kurang memiliki kemampuan dasar untuk pembelajaran.

2) Kurangnya bakat khusus.

3) Kurangnya motivasi atau dorongan untuk belajar.

4) Situasi pribadi baik yang menetap maupun yang sementara seperti

gangguan emosional, pertentangan (konflik) dalam diri, suasana

frustasi (kekecewaan), kesedihan yang berkepanjangan.

5) Faktor-faktor fisik seperti cacat tubuh gangguan kesehatan, gangguan

penglihatan, gangguan pendengaran.

6) Faktor-faktor bawaan seperti buta warna, kidal, cacat bawaan.

b. Faktor eksternal (dari luar siswa)

Faktor-faktor eksternal (diluar diri siswa) antara lain :

1) Faktor lingkungan sekolah yang kurang memadai bagi situasi

pembelajaran seperti : cara mengajar, sikap guru, kurikulum, alat

bantu mengajar, ruang kelas, suasana hubungan sosial, dan

sebagainya.

2) Suasana dalam keluarga yang kurang mendukung kegiatan belajar

seperti kegaduhan di rumah, kurang perhatian dari orang tua, kurang

peralatan belajar, kekurangmampuan keluarga, dan sebagainya.

Page 5: BAB II KAJIAN TEORITIS 2.1.Masalah Kesulitan Belajar 1 ...€¦ · kesulitan belajar dibutuhkan pengetahuan tentang segala sesuatu yang berkaitan dengan masalah yang dihadapi siswa,

3) Situasi lingkungan yang kurang mendukung seperti : pengaruh

pergaulan, pengaruh film, TV, bacaan, dan sebagainya.

Dari uraian yang telah disebutkan di atas, maka penulis dapat

dinyatakan bahwa faktor-faktor kesulitan belajar yang dialami oleh siswa

sangat banyak ragamnya baik yang bersumber dari diri siswa itu sendiri atau

di luar diri siswa. Untuk dapat menolong siswa-siswa yang mengalami

kesulitan belajar dibutuhkan pengetahuan tentang segala sesuatu yang

berkaitan dengan masalah yang dihadapi siswa, khususnya siswa SMK yang

memasuki usia remaja.

3. Jenis-jenis Kesulitan Belajar

Setelah memahami apa yang menjadi faktor-faktor kesulitan belajar,

maka seorang pembimbing harus dapat memahami siapa-siapa yang perlu

mendapatkan bantuan (bimbingan) dalam mengatasi kesulitan belajar.

Untuk dapat memberikan bantuan kepada siswa-siswa yang

mengalami kesulitan belajar, pembimbing harus peka terhadap gejala-gejala

yang nampak pada diri siswa. Jenis-jenis kesulitan belajar adalah bermacam-

macam tingkah laku siswa yang tampaknya seolah-olah merupakan

penghambat kemajuan belajar seorang siswa. Menurut (Martensi & Mungin

Eddy Wibowo, 1983).

Jenis-jenis kesulitan belajar adalah :

a. Jenis-jenis kesulitan belajar yang tampak pada saat mempersiapkan diri

untuk menerima pelajaran :

Page 6: BAB II KAJIAN TEORITIS 2.1.Masalah Kesulitan Belajar 1 ...€¦ · kesulitan belajar dibutuhkan pengetahuan tentang segala sesuatu yang berkaitan dengan masalah yang dihadapi siswa,

1. Terlalu banyak bergerak (hyperactive), sering berpindah tempat,

mencolek-colek siswa lain, menggerak-gerakan badan, banyak

berbicara.

2. Tidak sanggup memusatkan perhatian.

3. Acuh tak acuh, sibuk sendiri dengan dirinya.

b. Jenis-jenis kesulitan belajar yang tampak selama proses belajar

1. Kurang atau sulit dalam memahami konsep-konsep baru.

2. Sering sakit kepala, sakit perut dan sebagainya.

3. Cepat lupa.

4. Ketidaksanggupan dalam berdiskusi, berespon.

5. Sering melamun.

6. Sering mencontek.

7. Self image yang kurang baik, selalu merasa bodoh, tidak dapat

berprestasi.

8. Sulit berkomunikasi dengan siswa lain.

9. Tidak dapat memusatkan perhatian agak lama.

10. Membuat persepsi secara salah.

11. Kekacauan pada waktu berbicara, membaca atau mendengarkan.

12. Tidak terampil menggunakan alat-alat pelajaran, tidak dapat

mengorganisasi kegiatan-kegiatan dengan terarah.

c. Jenis-jenis kesulitan belajar yang tampak sesudah proses belajar

Page 7: BAB II KAJIAN TEORITIS 2.1.Masalah Kesulitan Belajar 1 ...€¦ · kesulitan belajar dibutuhkan pengetahuan tentang segala sesuatu yang berkaitan dengan masalah yang dihadapi siswa,

1. Ceroboh meninggalkan alat-alat pelajaran atau alat-alat praktikum

begitu saja

2. Membiarkan ruangan, meja, kursi kotor sehabis dipakai.

3. Memusuhi dan mengejek siswa-siswa lain.

4. Acuh tak acuh terhadap lingkungannya.

5. Menyendiri dan mengisolir diri.

Dengan demikian jelaslah apa yang telah diungkapkan oleh Martensi

& Mungin Eddy Wibowo (1983) mengenai jenis-jenis kesulitan belajar yang

dialami siswa. Kesulitan belajar siswa dapat terlihat dalam hasil yang

diperoleh siswa seperti :

a. Hasil belajar rendah

b. Hasil belajar tidak sesuai dengan apa yang diharapkan.

c. Siswa sering tertinggal dalam melakukan tugas-tugas pembelajaran.

d. Siswa sering menunjukkan sikap yang tidak wajar seperti layaknya siswa-

siswa yang lain.

Sedangkan menurut penulis jenis-jenis kesulitan belajar dapat dilihat

pada tingkah laku siswa yang menunjukkan sikap yang kurang sama dengan

teman-temannya. Contohnya : jam masuk sekolah siswa biasanya pukul 07.00

WIB tetapi ada siswa yang datang ke sekolah pada pukul 07.30 WIB. Inilah

dimaksud tingkah laku yang berbeda dengan temannya.

Kesulitan belajar siswa dapat ditunjukkan oleh adanya hambatan-

Page 8: BAB II KAJIAN TEORITIS 2.1.Masalah Kesulitan Belajar 1 ...€¦ · kesulitan belajar dibutuhkan pengetahuan tentang segala sesuatu yang berkaitan dengan masalah yang dihadapi siswa,

hambatan tertentu untuk mencapai hasil belajar. Dapat bersifat psikologis,

sosiologis, maupun fisiologis yang dapat menyebabkan prestasi belajar yang

dicapainya berada di bawah semestinya. Menurut Ardhi Nurrahman (2011)

kesulitan belajar siswa mencakup pengertian yang luas, diantaranya :

a. Learning disorder atau kekacauan belajar adalah keadaan dimana proses

belajar seseorang terganggu karena timbulnya respons yang bertentangan.

Pada dasarnya, yang mengalami kekacauan belajar, potensi dasarnya tidak

dirugikan, akan tetapi belajarnya terganggu atau terhambat oleh adanya

respons-respons yang bertentangan, sehingga hasil belajar yang

dicapainya lebih rendah dari potensi yang dimilikinya.

b. Learning disfunction adalah gejala dimana proses belajar yang dilakukan

siswa tidak berfungsi dengan baik, meskipun sebenarnya siswa tersebut

tidak menunjukkan adanya subnormalitas mental, gangguan alat dria, atau

gangguan psikologis lainnya.

c. Underachiever merupakan siswa yang sesungguhnya memiliki tingkat

potensi intelektual yang tergolong di atas normal, tetapi prestasi

belajarnya tergolong rendah.

d. Slow learner atau lambat belajar adalah siswa yang lambat dalam proses

belajar, sehingga siswa tersebut membutuhkan waktu yang lebih lama

dibandingkan sekelompok siswa lain yang memiliki taraf potensi

intelektual yang sama.

Page 9: BAB II KAJIAN TEORITIS 2.1.Masalah Kesulitan Belajar 1 ...€¦ · kesulitan belajar dibutuhkan pengetahuan tentang segala sesuatu yang berkaitan dengan masalah yang dihadapi siswa,

e. Learning disabilities atau ketidakmampuan belajar mengacu pada gejala

dimana siswa tidak mampu belajar atau menghindari belajar, sehingga

hasil belajar di bawah potensi intelektualnya. Siswa yang mengalami

kesulitan belajar seperti tergolong dalam pengertian di atas akan tampak

dari berbagai gejala.

2.2. Bimbingan di SMK dalam Mengatasi Kesulitan Belajarpai kesejahteraan

hidupnya.Sedangkan Totok Santoso (1988) berpendapat bahwa bimbingan belajar

adalah suatu proses pertolongan dari pembimbing kepada peserta bimbing dalam

memecahkan kesulitan yang berhubungan dengan masalah belajar baik di sekolah

maupun di luar sekolah agar peserta bimbing dapat menyesuaikan diri dalam

situasi belajarnya, dapat mengembangkan ketrampilan belajarnya, dan

membentuk kebiasaan-kebiasaan belajar dengan sistematik dan dapat mencapai

prestasi semaksimal mungkin sesuai dengan potensi dan kemampuan dirinya.

Dengan demikian guru pembimbing memegang peranan penting, di

samping guru-guru bidang studi yang terkait lainnya. Pembimbing harus peka

terhadap kesulitan belajar yang dialami oleh para remaja. Untuk membantu

mengatasi kesulitan belajar yang dialami siswa, maka pembimbing harus

memberikan layanan bimbingan belajar bagi siswa yang bermasalah.

Tujuan pelayanan bimbingan di ambil dari buku rambu-rambu BK

Page 10: BAB II KAJIAN TEORITIS 2.1.Masalah Kesulitan Belajar 1 ...€¦ · kesulitan belajar dibutuhkan pengetahuan tentang segala sesuatu yang berkaitan dengan masalah yang dihadapi siswa,

(2008) ialah agar konseli dapat :

a. Merencanakan kegiatan penyelesaian studi, perkembangan karir serta

kehidupannya di masa akan datang

b. Mengembangkan seluruh potensi dan kekuatan yang dimilikinya seoptimal

mungkin

c. Menyesuaikan diri dengan lingkungan pendidikan, lingkungan

masyarakat serta lingkungan kerjanya

d. Mengatasi hambatan dan kesulitan yang dihadapi dalam studi, penyesuaian

dengan lingkungan pendidikan, masyarakat, maupun lingkungan kerja

Bimbingan merupakan sebuah istilah yang sudah umum digunakan

dalam dunia pendidikan. Bimbingan pada dasarnya merupakan upaya bantuan

untuk membantu individu mencapai perkembangan yang optimal. Bimbingan

yang lebih luas dikemukakan oleh Good (Thantawi, 1995) yang menjabarkan

bahwa bimbingan adalah:

a. Suatu proses hubungan pribadi yang bersifat dinamis

b. Suatu bentuk bantuan yang sistematis kepada murid

c. Perbuatan atau teknik yang dilakukan untuk menuntun murid terhadap

suatu tujuan yang diinginkan dengan menciptakan kondisi lingkungan yang

membuat dirinya sadar tentang kebutuhan

Page 11: BAB II KAJIAN TEORITIS 2.1.Masalah Kesulitan Belajar 1 ...€¦ · kesulitan belajar dibutuhkan pengetahuan tentang segala sesuatu yang berkaitan dengan masalah yang dihadapi siswa,

Supriadi (2004) menyatakan bahwa yang dimaksud dengan bimbingan

adalah proses bantuan yang diberikan oleh konselor / pembimbing kepada

konseli agar konseli dapat:

a. Memahami dirinya

b. Mengarahkan dirinya

c. Memecahkan masalah-masalah yang dihadapinya

d. Mengambil manfaat dari peluang yang dimilkinya sesuai dengan

potensi-potensinya

Dari uraian yang telah disebutkan di atas, maka penulis menyimpulkan

bahwa faktor-faktor kesulitan belajar yang dialami oleh siswa sangat banyak

ragamnya baik yang bersumber dari diri siswa itu sendiri atau di luar diri siswa.

Untuk dapat menolong siswa-siswa yang mengalami kesulitanbelajar

dibutuhkan pengetahuan tentang segala sesuatu yang berkaitan dengan masalah

yang dihadapi siswa, khususnya siswa SMK yang memasuki usia remaja.

2.3.Bimbingan Belajar

1. Pengertian Bimbingan Belajar

Menurut Santoso (1988) bimbingan belajar adalah suatu proses

pertolongan dari pembimbing kepada peserta bimbing dalam memecahkan

kesulitan yang berhubungan dengan masalah belajar baik di sekolah maupun

di luar sekolah agar peserta bimbing dapat menyesuaikan diri dalam situasi

belajarnya, dapat mengembangkan ketrampilan belajarnya, dan membentuk

Page 12: BAB II KAJIAN TEORITIS 2.1.Masalah Kesulitan Belajar 1 ...€¦ · kesulitan belajar dibutuhkan pengetahuan tentang segala sesuatu yang berkaitan dengan masalah yang dihadapi siswa,

kebiasaan-kebiasaan belajar dengan sistematik dan dapat mencapai prestasi

semaksimal mungkin sesuai dengan potensi dan kemampuan dirinya.

2. Tujuan Layanan Bimbingan Belajar

Untuk menyelenggarakan bimbingan di sekolah, terlebih dahulu

pembimbing harus merencanakan program bimbingan untuk keberhasilan

proses belajar mengajar di sekolah. Salah satu program bimbingan itu

adalah memberikan layanan bimbingan belajar bagi setiap siswa yang

membutuhkan karena belajar itu merupakan inti kegiatan pengajaran di

sekolah, maka wajiblah siswa-siswa dibimbing agar mencapai tujuan

belajar.

Menurut Sukardi (1983) tujuan bimbingan belajar secara umum

adalah membantu siswa-siswa agar mendapat penyesuaian yang baik di

dalam situasi belajar, sehingga setiap siswa dapat belajar dengan efisien

sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya, dan mencapai perkembangan

yang optimal.

Tujuan layanan bimbingan belajar di ambil dari buku rambu-

rambu BK (2008) ialah agar konseli dapat :

a. Memiliki kesadaran tentang potensi diri dalam aspek belajar, dan

memahami berbagai hambatan yang mungkin muncul dalam proses

belajar yang di alaminya.

Page 13: BAB II KAJIAN TEORITIS 2.1.Masalah Kesulitan Belajar 1 ...€¦ · kesulitan belajar dibutuhkan pengetahuan tentang segala sesuatu yang berkaitan dengan masalah yang dihadapi siswa,

b. Memiliki sikap dan kebiasaan belajar yang positif, seperti kebiasaan

membaca buku, disiplin dalam belajar, mempunyai perhatian terhadap

semua pelajaran, dan aktif mengikuti semua kegiatan belajar yang

diprogramkan.

c. Memiliki motif yang tinggi untuk belajar sepanjang hayat.

d. Memiliki keterampilan atau teknik belajar yang efektif, seperti

ketrampilan membaca buku, menggunakan kamus, mencatat pelajaran,

dan mempersiapkan diri menghadapi ujian.

e. Memiliki ketrampilan untuk menetapkan tujuan dan perencanaan

pendidikan, seperti membuat jadwal belajar, mengerjakan tugas-tugas,

memantapkan diri dalam memperdalam pelajaran tertentu, dan berusaha

memperoleh informasi tentang berbagai hala dalam rangka

mengembangkan wawasan yang lebih luas.

f. Memiliki kesiapan mental dan kemampuan untuk menghadapi ujian.

Dengan bimbingan belajar diharapkan siswa-siswa dapat melakukan

penyesuaian yang baik dalam situasi belajar seoptimal mungkin sesuai

potensi-potensi, bakat dan kemampuanyang ada padanya. Berdasarkan

tujuan layanan bimbingan belajar seperti yang telah dirinci di atas maka

penulis menyimpulkan tujuan layanan bimbingan belajar adalah untuk

membantu siswa-siswa yang mengalami kesulitan belajar sehingga siswa-

Page 14: BAB II KAJIAN TEORITIS 2.1.Masalah Kesulitan Belajar 1 ...€¦ · kesulitan belajar dibutuhkan pengetahuan tentang segala sesuatu yang berkaitan dengan masalah yang dihadapi siswa,

siswa tersebut dapat menyelesaikan atau menangani tuntutan yang

dikenakan padanya.

3. Peran Guru Bimbingan dan Konseling dalam Layanan Bimbingan

Belajar untuk Mengatasi Kesulitan Belajar

Guru Bimbingan dan Konseling dewasa ini berkembang sesuai

dengan fungsinya, membina untuk mencapai tujuan pendidikan. Pemberian

bantuan terhadap individu untuk mencapai pemahaman dan pengarahan diri

yang dibutuhkan untuk melakukan penyesuaian diri secara maksimum

terhadap sekolah, keluarga serta masyarakat. Dalam keseluruhan proses

pendidikan guru merupakan faktor utama. Dalam tugasnya sebagai

pendidik, guru memegang berbagai jenis peran yang mau tidak mau harus

dilaksanakan sebaik-baiknya. Setiap jabatan atau tugas tertentu akan

menuntut pola tingkah laku tertentu pula. Sehubungan dengan peranannya

sebagai pembimbing, (dalam Tri Budi, 2003) seorang guru pembimbing

harus :

a. Mengumpulkan data tentang siswa

b. Mengamati tingkah laku siswa dalam situasi sehari-hari

c. Mengenal para siswa yang memerlukan bantuan khusus

d. Mengadakan pertemuan atau hubungan dengan orangtua siswa baik

secara individu maupun secara kelompok untuk memperoleh saling

pengertian tentang pendidikan anak

Page 15: BAB II KAJIAN TEORITIS 2.1.Masalah Kesulitan Belajar 1 ...€¦ · kesulitan belajar dibutuhkan pengetahuan tentang segala sesuatu yang berkaitan dengan masalah yang dihadapi siswa,

e. Bekerja sama dengan masyarakat dan lembaga lainnya untuk

membantu memecahkan masalah siswa

f. Membuat catatan pribadi siswa serta menyiapkannya dengan baik

g. Menyelenggarakan bimbingan kelompok atau individu

h. Bekerja sama dengan petugas bimbingan lainnya untuk membantu

memecahkan masalah siswa

i. Menyusun program bimbingan sekolah bersama-sama dengan petugas

bimbingan lainnya

j. Meneliti kemajuan siswa baik di sekolah maupun di luar sekolah

Berdasarkan uraian di atas maka jelaslah bahwa peran guru baik sebagai

pengajar maupun sebagai pembimbing pada hakekatnya saling berkaitan satu

dengan yang lainnya. Dengan kata lain, kedua peran tersebut harus dilaksanakan

secara berkesinambungan dan sekaligus merupakan keterpaduan.

Guru pembimbing di sekolah sering disebut sebagai konselor. Menurut

Winkel dan Sri Hastuti (2004) tugas-tugas dari guru pembimbing adalah :

a. Mengembangkan pengertian dan pemahaman diri selama proses kemajuan

di sekolah

b. Mempertemukan pengetahuan tentang dirinya sendiri dengan informasi

tentang kesempatan kerja yang ada secara tepat dan bertanggung jawab,

yang akhirnya diwujudkan dalam membuat pilihan-pilihan

Page 16: BAB II KAJIAN TEORITIS 2.1.Masalah Kesulitan Belajar 1 ...€¦ · kesulitan belajar dibutuhkan pengetahuan tentang segala sesuatu yang berkaitan dengan masalah yang dihadapi siswa,

c. Mewujudkan penghargaan terhadap pribadi orang lain

d. Mengatasi kesulitan dalam memahami dirinya

e. Memahami lingkungan sekolah keluarga dan masyarakat

f. Mengidentifikasi dan memecahkan masalah yang dihadapinya

g. Menyalurkan dirinya, baik dalam bidang pendidikan maupun dalam

bidang-bidang kehidupan lainnya

Karena guru pembimbing atau konselor mempunyai tugas-tugas yang

dapat membantu mengatasi masalah-masalah siswa disamping didukung oleh

semua pihak yang berada di lingkungan sekolah, maka penulis berpendapat

sebaliknya dalam melaksanakan tugasnya, hendaklah didukung oleh guru-guru

yang lain karena keberhasilan dan kegagalan siswa merupakan tanggung jawab

bersama.

a. Prosedur dan Langkah-langkah Membimbing Siswa yang Mengalami

Kesulitan belajar

Menurut Surya (1998) tugas guru yang paling penting dalam

hubungan dengan kesulitan belajar ialah membantu siswa melalui prosedur

bimbingan. Dengan bimbingan yang baik, siswa dapat mengatasi masalah

kesulitannya dan mampu berprestasi secara optimal sesuai dengan

Page 17: BAB II KAJIAN TEORITIS 2.1.Masalah Kesulitan Belajar 1 ...€¦ · kesulitan belajar dibutuhkan pengetahuan tentang segala sesuatu yang berkaitan dengan masalah yang dihadapi siswa,

kemampuannya. Menurut Surya (1998) secara garis besar prosedur

bimbingan melalui langkah-langkah sebagai berikut :

a. Langkah pertama : Kenalilah siswa yang mengalami kesulitan belajar

Siswa-siswa yang nilainya kurang dari 60, dapat dinyatakan sebagai

siswa-siswa yang mengalami kesulitan belajar.

b. Langkah kedua : Bagaimana sifat dan jenis kesulitannya ?

Guru harus dapat menemukan dalam mata pelajaran apa saja siswa

mengalami kesulitan atau bagian mata pelajaran mana siswa mengalami

kesulitan.

c. Langkah ketiga : Apa latar belakangnya ?

Berdasarkan gejala yang nampak untuk setiap subjek atau kasus,

lalu carilah latar belakang yang menjadi penyebab kesulitan belajar yang

ada dalam dirinya (internal) atau diluar dirinya (eksternal). Beberapa

pertanyaan berikut dapat dijadikan sebagai rujukan dalam upaya mencari

latar belakang tersebut :

1. Bagaimana tingkah lakunya dalam ruang kelas ?

2. Bagaimana kemampuan dasarnya (intelegensi dan bakatnya) ?

3. Apakah ia mempunyai masalah pribadi ?

4. Apakah ia mempunyai kecacatan fisik atau mental ?

5. Bagaimana cara guru mengajar ?

6. Bagaimana keadaan keluarganya ?

Page 18: BAB II KAJIAN TEORITIS 2.1.Masalah Kesulitan Belajar 1 ...€¦ · kesulitan belajar dibutuhkan pengetahuan tentang segala sesuatu yang berkaitan dengan masalah yang dihadapi siswa,

d. Langkah keempat : bagaimana kemungkinan-kemungkinan usaha

bimbingan ?

Berdasarkan informasi mengenai gejala dan latar belakang

kesulitan belajar, dapat diperkirakan beberapa kemungkinan tindakan-

tindakan yang dapat dilaksanakan untuk memberikan bimbingan.

Tindakan yang dilakukan sudah tentu harus disesuaikan dengan

informasi masing-masing individu siswa. Pertanyaan-pertanyaan berikut

dapat dijadikan rujukan dalam menetapkan langkah keempat ini :

1. Apakah dilakukan pemeriksaan kesehatan ?

2. Apakah perlu diberikan pelajaran tambahan secara khusus ?

3. Apakah perlu diberikan konseling ?

e. Langkah kelima : Pelaksanaan pemberian bimbingan

Selama proses pemberian bimbingan, haruslah diikuti dengan

penilaian yang cermat untuk mengetahui keefektifan layanan bimbingan.

Sesuai dengan sifat dan jenis kesulitan yang dihadapi, beberapa aktivitas

pemberian bimbingan yang mungkin diberikan antara lain seperti :

1. Memberikan tugas tambahan dalam pelajaran atau pengajaran

perbaikan

2. Mengubah sesuai metode mengajar dengan metode lain yang lebih

sesuai dengan kemampuan siswa yang bersangkutan

3. Meminta teman sebaya yang pandai untuk membantu dalam belajar

4. Memberikan konseling dan bimbingan dalam kelompok

Page 19: BAB II KAJIAN TEORITIS 2.1.Masalah Kesulitan Belajar 1 ...€¦ · kesulitan belajar dibutuhkan pengetahuan tentang segala sesuatu yang berkaitan dengan masalah yang dihadapi siswa,

f. Langkah keenam : bagaimanakah hasilnya ?

Langkah keenam ini merupakan langkah untuk menilai

keberhasilan langkah-langkah sebelumnya. Langkah ini sangat berguna

mengetahui keberhasilan upaya pemahaman dan pemberian bimbingan

kepada siswa. Teknik atau cara yang boleh dilakukan dalam langkah

keenam ini antara lain dengan memberikan pemeriksaan atau tes prestasi

belajar kepada siswa.

Agar pembimbing tidak mengalami kekeliruan dalam menolong siswa

yang mengalami kesulitan belajar, diperlukan kerjasama antara guru bidang

studi, wali kelas dan guru-guru yang terkait lainnya. Dari informasi yang

didapat maka guru pembimbing akan tahu siapa-siapa saja yang memerlukan

bimbingan belajar, bimbingan pribadi, sosial, serta bimbingan karier. Dengan

demikian pelaksanaan bimbingan belajar bagi siswa yang mengalami kesulitan

belajar akan teridentifikasi dengan baik.

4. Penelitian yang Relevan

a. Gerson Naru (2005) dalam penelitianya tentang usaha guru pembimbing

dalam membimbing siswa yang mengalami kesulitan belajar diperoleh

Page 20: BAB II KAJIAN TEORITIS 2.1.Masalah Kesulitan Belajar 1 ...€¦ · kesulitan belajar dibutuhkan pengetahuan tentang segala sesuatu yang berkaitan dengan masalah yang dihadapi siswa,

kesimpulan bahwa guru pembimbing kurang melaksnakan kewajibanya

membimbing siswa yang mengalami kesulitan belajar.

b. Antonetha Kihi (2006) dalam penelitiannya tentang usaha guru pembimbing

dalam membimbing siswa yang memiliki prestasi belajar rendah diperoleh

kesimpulan bahwa guru pembimbing kurang berperan aktif dalam

membimbing siswa yang berprestasi rendah.

c. Noverawati Autantika (2011) dalam penelitiannya tentang kompetensi dan

peran guru bimbingan dan konseling dalam upaya mengatasi kesulitan

belajar siswa diperoleh kesimpulan Guru bimbingan dan konseling telah

berperan sesuai dengan kompetensinya dalam bimbingan dan konseling.

d. Mahmudah (2011) dalam penelitiannya tentang peran bimbingan dan

konseling dalam menangani siswa yang mengalami kesulitan belajar

diperoleh kesimpulan 1) Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya

kesulitan belajar pada siswa kelas XI di MAN Yogyakarta III yaitu tidak

memiliki buku-buku pelajaran, dukungan orangtua kurang, cara mengajar

guru monoton, situasi kelas kurang kondusif, tidak ada minat untuk belajar,

tidak menargetkan hasil belajar, tidak aktif dalam bertanya, pelajaran sulit,

dan malas mencatat. 2) Adapun pelaksanaan Peran guru Bimbingan dan

Konseling dengan cara memberikan bimbingan belajar, layanan dan

kegiatan pendukung. Dalam menangani siswa yang mengalami kesulitan

belajar yaitu dengan cara membantu bimbingan belajar serta mengarahkan

peserta didik secara terus menerus supaya mereka dapat memahami

Page 21: BAB II KAJIAN TEORITIS 2.1.Masalah Kesulitan Belajar 1 ...€¦ · kesulitan belajar dibutuhkan pengetahuan tentang segala sesuatu yang berkaitan dengan masalah yang dihadapi siswa,

dirinya.3) Peran guru Bimbingan dan Konseling dalam menangani siswa

yang mengalami kesulitan belajar dapat dikatakan mengalami peningkatan

atau berhasil dengan baik dalam membimbing.

e. Dwiani Mardistuti (2010) penelitiaannya dalam peran guru kelas dlam

meningkatkan pelaksanaan belajar pendidikan agama islam diperoleh hasil

penelitian ini menunjukkan bahwa guru kelas SD N Kalongan Maguwoharjo

Depok Sleman sangat berperan dalam meningkatkan pelaksanaan belajar

siswa dalam pelajaran pendidikan agama islam sebagaimana kita tahu peran

guru sehubungan dengan fungsinya sebagai pengajar, pendidik dan

pembimbing. Upaya yang dilakukan Guru kelas SD N Kalongan

Maguwoharjo Depok Sleman dalam meningkatkan pelaksanaan belajar

siswa dalam pelajaran pendidikan agama islam adalah dengan mengadakan

TPA khusus kelas 3, shalat fardhu berjamaah, melaksanakan hari- hari besar

Islam, menjenguk siswa yang sakit.