bab ii kajian teori a. tanggung jawab 1. pengertian ...repository.ump.ac.id/2160/3/bab...

17
9 BAB II KAJIAN TEORI A. Tanggung jawab 1. Pengertian tanggung jawab Menurut Abu dan Munawar (2007) tanggung jawab merupakan perbedaan antara benar dan yang salah, yang boleh dan yang di larang, yang dianjurkan dan yang di cegah, yang baik dan yang buruk, dan sadar bahwa harus menjauhi segala yang bersifat negatif dan mencoba membina diri untuk selalu menggunakan hal-hal yang positif. Jadi sejak itu mulai dapat melakukan apa yang dimengertikannya. Tidak lagi tergoda untuk berbuat sama dengan orang lain, sekalipun orang lain itu berjumlah banyak, bersikeras untuk dianut, dan ditantang dengan ancaman ataupun hukuman. Wiyoto (2001) menjelaskan tanggung jawab adalah kemampuan untuk membuat keputusan yang pantas dan efektif. Pantas berarti merupakan menetapkan pilihan yang terbaik dalam batas-batas normal sosial dan harapan yang umum diberikan, untuk meningkatkan hubungan antar manusia yang positif, keselamatan, keberhasilan, dan kesejahteraan mereka sendiri, misalnya menanggapi sapaan dengan senyuman. Sedangkan tanggapan yang efektif berarti tanggapan yang memampukan anak mencapai tujuan-tujuan yang hasil akhirnya adalah makin kuatnya harga diri mereka, misalnya bila akan belajar kelompok harus mendapat izin dari orang tua. Mampu bertanggung jawab jika melakukan tugas rutin Hubungan Antara Self…, Parlina, Fakultas Psikologi UMP, 2016

Upload: doandien

Post on 03-Mar-2019

256 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II KAJIAN TEORI A. Tanggung jawab 1. Pengertian ...repository.ump.ac.id/2160/3/BAB II_PARLINA_PSIKOLOGI'16.pdf · juga sebagai makhluk sosial yang berada di tengah-tengah masyarakat

9

BAB II

KAJIAN TEORI

A. Tanggung jawab

1. Pengertian tanggung jawab

Menurut Abu dan Munawar (2007) tanggung jawab merupakan

perbedaan antara benar dan yang salah, yang boleh dan yang di larang,

yang dianjurkan dan yang di cegah, yang baik dan yang buruk, dan sadar

bahwa harus menjauhi segala yang bersifat negatif dan mencoba membina

diri untuk selalu menggunakan hal-hal yang positif. Jadi sejak itu mulai

dapat melakukan apa yang dimengertikannya. Tidak lagi tergoda untuk

berbuat sama dengan orang lain, sekalipun orang lain itu berjumlah

banyak, bersikeras untuk dianut, dan ditantang dengan ancaman ataupun

hukuman.

Wiyoto (2001) menjelaskan tanggung jawab adalah kemampuan

untuk membuat keputusan yang pantas dan efektif. Pantas berarti

merupakan menetapkan pilihan yang terbaik dalam batas-batas normal

sosial dan harapan yang umum diberikan, untuk meningkatkan hubungan

antar manusia yang positif, keselamatan, keberhasilan, dan kesejahteraan

mereka sendiri, misalnya menanggapi sapaan dengan senyuman.

Sedangkan tanggapan yang efektif berarti tanggapan yang memampukan

anak mencapai tujuan-tujuan yang hasil akhirnya adalah makin kuatnya

harga diri mereka, misalnya bila akan belajar kelompok harus mendapat

izin dari orang tua. Mampu bertanggung jawab jika melakukan tugas rutin

Hubungan Antara Self…, Parlina, Fakultas Psikologi UMP, 2016

Page 2: BAB II KAJIAN TEORI A. Tanggung jawab 1. Pengertian ...repository.ump.ac.id/2160/3/BAB II_PARLINA_PSIKOLOGI'16.pdf · juga sebagai makhluk sosial yang berada di tengah-tengah masyarakat

10

tanpa diberi tahu, dapat menjelaskan apa yang dilakukannya, tidak

menyalahkan orang lain yang berlebihan, mampu menentukkan pilihan

dari beberapa alternatif, dapat berkonsentrasi pada belajar yang rumit, bisa

membuat keputusan yang berbeda dari keputusan orang lain dalam

kelompoknya, mempunyi minat yang kuat untuk menekuni dalam belajar,

menjalin komunikasi dengan sesama anggota kelompok, menghormati dan

menghargai aturan, bersedia dan siap mempresentasikan hasil kerja

kelompok, memiliki kemampuan dalam mengemukakan pendapat,

mengakui kesalahan tanpa mengajukan alasan yang dibuat-buat.

Menurut Schiller & Bryan (2002) tanggung jawab adalah perilaku

yang menentukan bagaimana bereaksi terhadap situasi setiap hari, yang

memerlukan beberapa jenis keputusan yang bersifat moral. Mudjiono

(2012) menyatakan bahwa, tanggung jawab adalah sikap yang berkaitan

dengan janji atau tuntutan terhadap hak, tugas, kewajiban sesuai dengan

aturan, nilai, norma, adat-istiadat yang dianut warga masyarakat.

Burhanudin (2000) menjelaskan bahwa tanggung jawab adalah

kesanggupan untuk menetapkan sikap terhadap suatu perbuatan yang

diemban dan kesanggupan untuk memikul resiko dari sesuatu perbuatan

yang dilakukan. Sedangkan menurut Britnes(dalam Mardiyah & Setiawati,

2014) tanggung jawab berarti tidak boleh mengelak, bila diminta

penjelasan tentang perbuatannya. Bertanggung jawab berarti dapat diminta

penjelasan tentang tingkah lakunya dan bukan saja bisa menjawab

melainkan juga harus menjawab.

Hubungan Antara Self…, Parlina, Fakultas Psikologi UMP, 2016

Page 3: BAB II KAJIAN TEORI A. Tanggung jawab 1. Pengertian ...repository.ump.ac.id/2160/3/BAB II_PARLINA_PSIKOLOGI'16.pdf · juga sebagai makhluk sosial yang berada di tengah-tengah masyarakat

11

Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa tanggung

jawab merupakan kemampuan untuk memahami mengenai apa yang

bersifat positif dan negatif, berusaha untuk mencoba untuk tidak

melakukan hal yang negatif dan berusaha melakukan hal yang postif.

Tanggung jawab merupakan mengambil keputusan yang patut dan efektif,

merupakan pilihan yang terbaik dalam batas-batas norma sosial,

kesanggupan untuk menentukan suatu sikap dan memikul resiko terhadap

apa yang telah dilakukannya.

2. Aspek-aspek Tanggung Jawab

Menurut Burhanudin (2000) tanggung jawab adalah kesanggupan

untuk menetapkan sikap terhadap suatu perbuatan atau tugas yang

diemban dan kesanggupan untuk memikul resiko dari suatu perbuatan

yang dilakukan.

Aspek-aspek tanggung jawab menurut Burhanudin sebagai berikut:

a. Kesadaran

Memiliki kesadaran akan etika dan hidup jujur, melakukan

perencanaan dan melaksanakannya secara fleksibel, sikap produktif

dalam mengembangkan diri. Agar bisa memahami sikap dalam belajar

bagi dirinya sendiri

b. Kecintaan atau Kesukaan

Memiliki sikap empati, bersahabat, dalam hubungan

interpersonal. Hal ini dikarenakan individu melihat kebutuhan yang

Hubungan Antara Self…, Parlina, Fakultas Psikologi UMP, 2016

Page 4: BAB II KAJIAN TEORI A. Tanggung jawab 1. Pengertian ...repository.ump.ac.id/2160/3/BAB II_PARLINA_PSIKOLOGI'16.pdf · juga sebagai makhluk sosial yang berada di tengah-tengah masyarakat

12

lain dan memberikan potensi bagi dirinya. Dan untuk menunjukkan

ekspresi cintanya kepada individu lain.

c. Keberanian

Memiliki kemampuan bertindak independen, mampu melihat

perilaku dari segi konsekuensi atas dasar sistem nilai.

Dari aspek- aspek yang telah dijelaskan diatas bahwa aspek

tanggung jawab merupakan kesadaran akan etik, nilai, moral,

kemampuan dalam perencanaan, memiliki sikap produktif untuk

mengembangkan diri dalam kemampuan yang di milikinya serta

memiliki hubungan interpersonal yang baik (empati, bersahabat) dan

kemampuan bertindak independen.

3. Jenis Tanggung Jawab

Menurut Tirtorahardjo (dalam Ulfa, 2014) tanggung jawab

berdasarkan wujudnya terdiri dari: (1) tanggung jawab kepada diri sendiri,

(2) tanggung jawab kepada masyarakat, dan (3) tanggung jawab kepada

Tuhan. Berikut penjelasandari ketiga jenis tanggung jawab berdasarkan

wujudnya:

a. Tanggung Jawab Kepada Diri Sendiri

Hakikat manusia sebagai makhluk individu yang mempunyai

kepribadian yang utuh, dalam bertingkah laku, dalam menentukan

perasaan, dalam menentukan keinginannya, dan dalam menuntut hak-

haknya. Namun, sebagai individu yang baik maka harus berani

Hubungan Antara Self…, Parlina, Fakultas Psikologi UMP, 2016

Page 5: BAB II KAJIAN TEORI A. Tanggung jawab 1. Pengertian ...repository.ump.ac.id/2160/3/BAB II_PARLINA_PSIKOLOGI'16.pdf · juga sebagai makhluk sosial yang berada di tengah-tengah masyarakat

13

menanggung tuntutan kata hati, misalnya dalam bentuk penyesalan

yang mendalam.

b. Tanggung Jawab Kepada Masyarakat

Selain hakikat manusia sebagai makhluk individu, manusia

juga sebagai makhluk sosial yang berada di tengah-tengah masyarakat

dan tidak mungkin untuk hidup sendiri. Oleh karena itu, manusia

dalam berpikir, bertindak, berbicara dan segala aktivitasnya, manusia

terikat oleh masyarakat, lingkungan dan negara. Maka dari itu segala

tingkahlaku ataupun perbuatannya harus dipertanggungjawabkan

kepada masyarakat.Tanggung jawab kepada masyarakat juga

menanggung tuntutan-tuntutan berupa sanksi-sanksi dan norma-norma

sosial, misalnya seperti cemoohan masyarakat, hukuman penjara, dan

lain-lain.

c. Tanggung Jawab Kepada Tuhan

Manusia di alam semesta ini tidaklah muncul dengan

sendirinya, namun ada yang menciptakan yaitu Tuhan YME. Sebagai

makhluk ciptaan Tuhan manusia wajib mengabdi kepadaNya dan juga

menanggung tuntutan norma-norma Agama serta melakukan

kewajibannya terhadap Tuhan YME. Sebagai bentuk perilaku

bertanggung jawab kepada Tuhan misalnya yaitu mempunyai perasaan

berdosa dan terkutuk.

Berdasarkan penjelasan tentang jenis-jenis tanggung jawab

tersebut, maka tanggung jawab belajar siswa termasuk dalam jenis

Hubungan Antara Self…, Parlina, Fakultas Psikologi UMP, 2016

Page 6: BAB II KAJIAN TEORI A. Tanggung jawab 1. Pengertian ...repository.ump.ac.id/2160/3/BAB II_PARLINA_PSIKOLOGI'16.pdf · juga sebagai makhluk sosial yang berada di tengah-tengah masyarakat

14

tanggung jawab kepada diri sendiri dan masyarakat. Artinya, santri

tersebut harus bisa menanggung kata hatinya untuk bersedia

melakukan kewajibannya sebagai santri atau tersebut harus bisa

berkomitmen untuk membiasakan diri dalam belajar dengan baik dan

disiplin.

Jenis tanggung jawab meliputi tanggung jawab terhadap diri

sendiri meliputi tingkah lak, perasaan, menentukan hak-haknya.

Tanggung jawab kepada masyarakat, meliputi aturan, norma- norma

yang ada dimana seseorang berada. Kemudian tanggung jawab

terhadap Tuhan, terkait dengan Agama yang dianutnya.

4. Ciri-ciri Tanggung Jawab

Sedangkan ciri-ciri seorang yang bertanggung jawab menurut

Astuti (2005) antara lain yaitu:

a. Melakukan tugas rutin tanpa harus diberi tahu, dia menyadari tanggung

jawabnya untuk mengerjakan tugas sebagai santri.

Narwanti (dalam Fitriastuti, 2014) yang menyatakan bahwa

tanggung jawab adalah sikap dan perilaku seseorang untuk

melaksanakan tugas dan kewajibannya, yang seharusnya dia lakukan,

terhadap diri sendiri, masyarakat, lingkungan (alam, sosial, dan

budaya), Negara dan Tuhan Yang Maha Esa

b. Dapat menjelaskan apa yang dilakukannya, setiap hal yang dilakukan

memiliki alasan yaitu maksud dan tujuannya.

Hubungan Antara Self…, Parlina, Fakultas Psikologi UMP, 2016

Page 7: BAB II KAJIAN TEORI A. Tanggung jawab 1. Pengertian ...repository.ump.ac.id/2160/3/BAB II_PARLINA_PSIKOLOGI'16.pdf · juga sebagai makhluk sosial yang berada di tengah-tengah masyarakat

15

c. Tidak suka menyalahkan orang lain atas kesalahan yang dilakukan

orang tersebut.

d. Kemampuan dalam menentukan pilihannya menurut Pearson & Trout

(dalam Susanti,2015) menyatakan bahwa satu-satunya alasan individu

memiliki kesadaran adalah kesadaran memungkinkan individu

melakukan pergerakan atas kemauan sendiri. Pergerakan atas kemauan

sendiri adalah pergerakan yang dibuat berdasarkan keputusan, bukan

berdasarkan insting atau reflek, dengan memiliki kesadaran maka

individu mampu melakukan pergerakan atas kemauan sendiri.

e. Bisa bermain atau bekerja sendiri dengan senang hati

f. Bisa membuat keputusan yang berbeda dari keputusan orang lain

dalam kelompoknya

g. Punya beberapa saran atau minat yang ditekuni

h. Menghormati dan menghargai aturan

i. Dapat berkonsentrasi pada tugas-tugas yang rumit

j. Mengerjakan apa yang dikatakannya akan dilakukan

k. Mengakui kesalahan tanpa mengajukan alasan yang dibuat-buat.

Pendapat lain dari Zubaedi (dalam Ulfa, 2014) menyatakan bahwa

tanggung jawab juga ditandai dengan adanya sikap yang rasa memiliki,

disiplin, dan empati. Rasa memiliki maksudnya seseorang itu

mempunyai kesadaran akan memiliki tanggung jawab yang harus

dilakukan; disiplin berarti seseorang itu bertindak yang menunjukkan

perilaku yang tertib dan patuh pada berbagai peraturan; dan empati

berarti seseorang itu mampu mengidentifikasi dirinya dalam keadaan

Hubungan Antara Self…, Parlina, Fakultas Psikologi UMP, 2016

Page 8: BAB II KAJIAN TEORI A. Tanggung jawab 1. Pengertian ...repository.ump.ac.id/2160/3/BAB II_PARLINA_PSIKOLOGI'16.pdf · juga sebagai makhluk sosial yang berada di tengah-tengah masyarakat

16

perasaan dan pikiran yang sama dengan orang atau kelompok lain dan

tidak merasa terbebani akan tanggung jawabnya itu.

5. Faktor yang Mempengaruhi Tanggung Jawab

Menurut Sudani (dalam A’ans dkk, 2014) sebagai berikut:

1. Kurangnya kesadaran akan pentingnya melaksanakan hak dan

kewajiban yang merupakan tanggung jawabnya.

2. Kurang memiliki rasa percaya diri terhadap kemampuan yang dimiliki

3. Dan layanan bimbingan konseling yang dilakukan oleh guru BK

(Bimbingan Konseling) dalam menangani perilaku tanggung jawab

belajar secara khusus belum terlaksana secara optimal di kelas.

B. Self -Regulated Learning

1. Pengertian Self- Regulated Learning

Menurut Hurlock (2007) self -regulated learning merupakan self-

generation dan self monitoring terhadap berbagai pikiran, perasaan, dan

perilakunya agar dapat meraih tujuan. Tujuan tersebut dapat bersifat

akademik (meningkatkan pemahaman bacaan, menjadi penulis yang apik

belajar bagaimana caranya mengalikan, mengajukan pertanyaan yang

relevan) atau dapat bersifat sosioemosional (mengontrol kemarahannya

sendiri, berada bersama kawan secara lebih nyaman).

Menurut Winne (dalam Santrock, 2007) self -regulated learning

adalah kemampuan seseorang untuk mengelola secara efektif pengalaman

belajarnya sendiri di dalam berbagai cara sehingga mencapai hasil belajar

yang optimal.

Hubungan Antara Self…, Parlina, Fakultas Psikologi UMP, 2016

Page 9: BAB II KAJIAN TEORI A. Tanggung jawab 1. Pengertian ...repository.ump.ac.id/2160/3/BAB II_PARLINA_PSIKOLOGI'16.pdf · juga sebagai makhluk sosial yang berada di tengah-tengah masyarakat

17

Self -regulated learning merupakan kemampuan dalam hal

mengatur perasaan, pikiran dan perilakunya dan dapat mengelola pikiran,

perasaan, dan perilakunya secara efektif sehingga mampu mencapai hasil

belajarnya di sekolah.

2. Aspek- aspek Self Regulated Learning

Menurut Zimmerman (1998) self -regulated learning mencakup

tiga aspek :

a. Metakognisi, yaitu kemampuan individu dalam merencanakan,

mengorganisasikan atau mengatur, menginstruksikan diri, memantau

dan melakukan evaluasi dalam aktivitas belajar.

b. Motivasi, yaitu mengatakan bahwa motivasi dalam self -regulated

learning ini merupakan pendorong (drive) yang ada pada diri individu

yang mencakup persepsi terhadap efikasi diri, kompetensi otonomi

yang dimiliki dalam aktivitas belajar. Motivasi merupakan fungsi dari

kebutuhan dasar untuk mengontrol dan berkaitan dengan perasaan

kompetensi yang dimiliki setiap individu.

c. Perilaku, yaitu merupakan upaya individu untuk mengatur diri,

menyeleksi, dan memanfaatkan lingkungan maupun menciptakan

lingkungan yang mendukung aktivitas belajar.

Menurut Glyn dkk (dalam Latipah, 2010) self - regulated learning

merupakan kombinasi ketermapilan belajar akademik dan pengendalian

diri yang membuat pembelajaran terasa lebih mudah sehingga para santri

lebih termotivasi

Hubungan Antara Self…, Parlina, Fakultas Psikologi UMP, 2016

Page 10: BAB II KAJIAN TEORI A. Tanggung jawab 1. Pengertian ...repository.ump.ac.id/2160/3/BAB II_PARLINA_PSIKOLOGI'16.pdf · juga sebagai makhluk sosial yang berada di tengah-tengah masyarakat

18

Selanjutnya menurut Wolters dkk. (dalam Amalia, 2003)

menjelaskan penerapan dari setiap aspek yaitu:

Pertama, yaitu meregulasi atau mengontrol kognisi meliputi

macam-macam kognisi atau metakognitif yang mengharuskan individu

terlibat untuk mengadaptasi dan mengubah kognisinya. Strategi

pengulangan, elaborasi, dan organisasi dapat digunakan individu untuk

mengontrol kognisi dan proses belajarnya.

Kedua, yaitu meregulasi motivasi melibatkan aktivitas yang penuh

tujuan dalam memulai, mengatur atau menambah kemauan untuk

memulai, mempersiapkan tugas berikutnya, atau menyelesaikan aktivitas

tertentu atau sesuai tujuan. Regulasi motivasi adalah semua pemikiran,

tindakan atau perilaku dimana santri berusaha mempengaruhi pilihan,

usaha, dan ketekunan tugas akademisnya.

Ketiga, yaitu meregulasi perilaku merupakan usaha individu untuk

mengontrol sendiri perilaku nampak. Meliputi effort regulation (regulasi

usaha), time study environment (waktu dan lingkungan), dan help seeking

(pencarian bantuan).

Sedangkan menurut Pintrich & De Groot (dalam Ruliyanti, 2014)

terdapat tiga aspek dalam self-regulated learning yang disebut para ahli

mampu meningkatkan performa santri di dalam kelas. Pertama,

kemampuan santri menerapkan strategi metakognitif untuk merencanakan,

memonitor, dan memodifikasi kognisinya. Kedua, kemampuan santri

mengontrol upayanya untuk menyelesaikan berbagai tugas di dalam kelas,

Hubungan Antara Self…, Parlina, Fakultas Psikologi UMP, 2016

Page 11: BAB II KAJIAN TEORI A. Tanggung jawab 1. Pengertian ...repository.ump.ac.id/2160/3/BAB II_PARLINA_PSIKOLOGI'16.pdf · juga sebagai makhluk sosial yang berada di tengah-tengah masyarakat

19

dalam hal ini termasuk menangkal hambatan seperti gangguan lingkungan.

Ketiga, mempertahankan kognisinya agar tetap fokus pada tugas; ketiga,

strategi kognitif yang diterapkan santri untuk belajar, mengingat dan

memahami materi pelajaran.

Dari penjelasan di atas dapat di simpulkan bahwa aspek self -

regulated learning meliputi kemampuan dalam merencanakan,

mengorganisasikan, mengatur diri, memonitor diri, melakukan evaluasi

terhadap diri sendiri, serta memiliki kepercayaan terhadap kemampuan

yang dimilikinya dan mendukung terhadap kegiatan belajarnya di sekolah.

3. Faktor yang mempengaruhi self regulated learning

Menurut Zimerman (1989) setidaknya terdapat 3 faktor yang

mempengaruhi self -regulated learning, sebagai berikut:

a. Faktor pribadi

Menggunakan proses pribadi untuk mengatur strategi perilaku dan

lingkungan belajar segera.

b. Faktor perilaku

Menggunakan strategi self -evaluation sehingga mendapatkan

informasi tentang akurasi dan apakah harus terus memeriksa melalui

umpan balik enactive.

c. Faktor lingkungan

Menggunakan strategi manipulasi lingkungan yang melibatkan

intervensi ruang urutan perilaku mengubah respon, seperti

Hubungan Antara Self…, Parlina, Fakultas Psikologi UMP, 2016

Page 12: BAB II KAJIAN TEORI A. Tanggung jawab 1. Pengertian ...repository.ump.ac.id/2160/3/BAB II_PARLINA_PSIKOLOGI'16.pdf · juga sebagai makhluk sosial yang berada di tengah-tengah masyarakat

20

menghilangkan kebisingan, mengatur pencahayaan yang memadai dan

mengatur tempat untuk menulis.

4. Karakteristik Self -Regulated Learning

Menurut Winne & Perry ( Santrock, 2007) karakteristik seseorang

yang memiliki self regulated -learning yaitu:

a. Menetapkan tujuan untuk memperluas pengetahuan mereka dan

membina motivasi mereka. Menurut Smith (dalam Latipah, 2010)

mengatakan bahwa motivasi merupakan inti dari pengelolaan diri

dalam belajar dimana santri mau mengambil tindakan dan tanggung

jawab atas kegiatan belajar yang di lakukan.

b. Menyadari sifat dasar emosinya dan menempuh startegi-strategi yang

dapat di gunakan untuk mengelola emosinya. Menurut Santrock

(dalam Alfina,2014) santri yang memiliki kemampuan self-regulated

learning menunjukan karateristik mengatur tujuan belajar untuk

mengembangkan ilmu dan meningkatkan motivasi, dapat

mengendalikan emosi sehingga tidak mengganggu kegiatan

pembelajaran, memantau secara periodik kemajuan target belajar,

mengevaluasinya dan membuat adaptasi yang diperlukan sehingga

menunjang dalam prestasi, oleh karena itu kemampuan self-regulated

learning sangat penting dimiliki oleh santri, agar memiliki tanggung

jawab yang besar terhadap diri dan perilaku demi tercapainya tujuan

yang telah ditargetkan.

Hubungan Antara Self…, Parlina, Fakultas Psikologi UMP, 2016

Page 13: BAB II KAJIAN TEORI A. Tanggung jawab 1. Pengertian ...repository.ump.ac.id/2160/3/BAB II_PARLINA_PSIKOLOGI'16.pdf · juga sebagai makhluk sosial yang berada di tengah-tengah masyarakat

21

c. Secara berkala memonitor kemajuan yang telah dicapai dalam meraih

tujuan. Alwisol (2007) menjelaskan bahwa manusia mempunyai

kekuatan kreatif untuk mengontrol kehidupan dirinya, bertanggung

jawab mengenai tujuan finalnya, menentukan cara memperjuangkan

mencapai tujuan itu, dan menyumbang pengembangan minat sosial

d. Merevisi atau memperhalus startegi-strateginya berdasarkan kemajuan

yang telah di capai.

e. Mengevaluasi hambatan-hambatan yang muncul dan berusaha

melakukan adaptasi.

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa karakteristik seseorang

yang memiliki self -regulated learning yaitu, menetapkan tujuan, dapat

mengelola emosinya, memonitor kemajuan yang telah di capai, berusaha

merevisi, mengevaluasi hambatan-hambatan yang muncul

Hubungan Antara Self…, Parlina, Fakultas Psikologi UMP, 2016

Page 14: BAB II KAJIAN TEORI A. Tanggung jawab 1. Pengertian ...repository.ump.ac.id/2160/3/BAB II_PARLINA_PSIKOLOGI'16.pdf · juga sebagai makhluk sosial yang berada di tengah-tengah masyarakat

22

C. Santri

Menurut Majid (1997) santri berasal dari perkataan sastri sebuah kata

dari sansekerta yang artinya melek huruf dikonotasikan dengan kelas literary

bagi orang jawa yang disebabkan karena pengetahuan mereka tentang Agama

melalui kitab-kitab yang bertuliskan dengan bahasa arab. Santri merupakan

seorang pelajar yang belajar disekolah Agama atau yang disebut pondok

pesantren.

Pondok Pesantren menurut Nasir (2005) mendefinisikan bahwa

pondok pesantren adalah lembaga keagamaan yang memberikan pendidikan

dan pengajaran serta mengembangakn dan menyebarkan ilmu agama Islam.

Dilanjutkan oleh Zarkasy (2005) menurut asal katanya pesantren berasal dari

kata santri yang mendapat imbuhan awalan pe dan akhiran an yang

menunjukan tempat maka artinya adalah tempat para santri.

Santri atau pelajar sama halnya dengan peserta didik, menurut

Pendidikan Nasional (2003) mengatakan bahwa peserta didik adalah anggota

yang berusaha mengembangkan dirinya melalui jalur, jenjang, dan jensi

pendidikan. Menurut Chaplin dkk ( 2013) pendidikan merupakan

pengembangan potensi atau kemampuan manusia secara menyeluruh yang

pelaksanaannya dilakukan dengan cara mengajarkan berbagai pengetahuan

dan kecakapan yang dibutuhkan manusia itu sendiri.

Hubungan Antara Self…, Parlina, Fakultas Psikologi UMP, 2016

Page 15: BAB II KAJIAN TEORI A. Tanggung jawab 1. Pengertian ...repository.ump.ac.id/2160/3/BAB II_PARLINA_PSIKOLOGI'16.pdf · juga sebagai makhluk sosial yang berada di tengah-tengah masyarakat

23

D. Kerangka Berpikir

Tanggung jawab dapat dimiliki semua orang, termasuk santri yang

tinggal di pondok pesantren. Tanggung jawab seorang santri dipondok

pesantren tidak terlepas dari tugas, peraturan yang ada disekolah. Santri yang

memiliki tanggung jawab akan menyelesaikan pekerjaan atau tugasnya di

pondok pesantren, ataupun kegaiatan dan aturan lainnnya.

Santri yang bertanggung jawab memahami apa yang bersifat positif

dan negatif dan ia akan melakukan hal-hal yang positif hal ini yang

membuktikan bahwa santri memiliki kesadaran diri. Santri yang memiliki

tanggung jawab akan mampu merencanakan terhadap tanggung jawabnya di

sekolah dan mampu mengembangkan diri. Dengan kesadarannya sebagai

santri dan memiliki tanggung jawab terhadap sekolahnya maka ia akan

mengatur cara belajarnya, perasaan, perilaku, dan pikirannya. Ketika santri

telah mampu mengatur diri, mengontrol, dan mengevaluas dalam belajarnya

maka ia akan mampu bertanggung jawab terhadap belajar, aturan, yang ada di

sekolah atau pondok pesantern. Demikian juga ketika santri memiliki rasa

tanggung jawab maka ia akan dapat mengatur belajarnya, mengontrol,

memonitor, memotivasi dirinya dengan baik.

Hasil penelitian yang dilakukan Pahyanti (2013) tentang peningkatan

tanggung jawab, siswa masih kurang memperhatikan pembelajaran dan sering

tidak melaksanakan tugas-tugas yang diberikan guru. Siswa lebih

mengandalkan teman dengan mencotek hasil pekerjaan siswa lain. Siswa tidak

berani mengemukakan pendapatnya di depan kelas. Dalam hal ini tanggung

Hubungan Antara Self…, Parlina, Fakultas Psikologi UMP, 2016

Page 16: BAB II KAJIAN TEORI A. Tanggung jawab 1. Pengertian ...repository.ump.ac.id/2160/3/BAB II_PARLINA_PSIKOLOGI'16.pdf · juga sebagai makhluk sosial yang berada di tengah-tengah masyarakat

24

jawab merupakan aspek penting bagi santri, dimana tanggung jawab

merupakan hal yang membuat santri melaksanakan tugas, belajar di pondok

pesantren, mematuhi aturan yang ada dan juga tanggung jawab akan

memudahkan dalam meraih tujuan dalam belajar sebagai santri di pondok

pesantren.

Rendahnya tanggung jawab juga akan berdampak buruk pada santri,

hal ini dibuktikan dengan hasil penelitian Setyowati (2015) yang meneliti

tentang Tingkat tanggung jawab siswa SMP (Sekolah Menengah Pertama)

dengan menerapkan Buliding leraning power. Rendahnya tanggung jawab

pada diri siswa akan berdampak pada terbentuknya perilaku-perilaku

menyimpang dalam bentuk pelanggaran-pelanggaran. Dengan penerapan

building leraning power (BLP) tingkat tanggung jawab semakin meningkat.

sebanyak 4% siswa didominasi dengan kategori cukup tanggung jawab, 32%

siswa dikategorisasikan memiliki sikap tanggung jawab, dan sebanyak 64%

siswa dikategorisasikan memiliki sikap sangat tanggung jawab. Penelitian ini

menunjukkan bahwa rendahnya tanggung jawab akan berdampak pada

pelanggaran, akan tetapi tanggung jawab juga dapat ditingkatkan.

Oleh karena itu dengan adanya self -regulated learning maka santri

akan meningkatkan tanggung jawabnya karena dengan self -regulated

learning santri akan mengatur cara belajarnya, tugas-tugasnya sebagai santri

dan aturan yang ada di pondok pesantren. Karena santri yang memiliki self -

regulated learningakan mampu merencanakan bagaimana dalam

belajar,mengevaluasi terhadap kesalahan atau yang dilakukannya, memiliki

Hubungan Antara Self…, Parlina, Fakultas Psikologi UMP, 2016

Page 17: BAB II KAJIAN TEORI A. Tanggung jawab 1. Pengertian ...repository.ump.ac.id/2160/3/BAB II_PARLINA_PSIKOLOGI'16.pdf · juga sebagai makhluk sosial yang berada di tengah-tengah masyarakat

25

kepercayaan diri yang bagus dan tidak mudah terjerumus ke hal-hal yang

negatif. Adapun penjelasan yang sudah diuraikan diatas, dapat gambarkan

melalui alur kerangka berpikir dibawah ini.

Gambar 1

Kerangka Berpikir

Santri

Self -Regulated Learning

1. Metakognisi

2. Motivasi

3. Perilaku

E. Hipotesis

Hipotesis yang diajukan adalah ada hubungan antara self -regulated

learning dengan Tanggung Jawab Santri Tingkat SMA di Pondok Pesantren

Modern Zam-zam Muhammadiyah Cilongok Kabupaten Banyumas.

Tanggung Jawab

1. Kesadaran

2. Kecintaan

3. Menerima konsekuensi

Hubungan Antara Self…, Parlina, Fakultas Psikologi UMP, 2016