bab ii kajian teori 2.1 pasar modal 2.1.1 pengertian pasar...
TRANSCRIPT
10
Hendri nur Ardiansyah, 2012 Pengaruh Indeks Nikkei 225 Terhadap Pergerakan IHSG di Bursa Efek Indonesia Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
BAB II
KAJIAN TEORI
2.1 Pasar Modal
2.1.1 Pengertian Pasar Modal
Menurut Undang-undang Pasar Modal Republik Indonesia Nomor 8 tahun
1995 Pasal 1 butir 13 menyebutkan bahwa “ Pasar modal adalah kegiatan yang
bersangkutan dengan penawaran umum dan perdagangan efek, perusahaan publik
yang berkaitan dengan efek yang diterbitkannya, serta lembaga dan potensi yang
berkaitan dengan efek. Sedangkan menurut Suad Husnan (2001 : 3), menyebutkan
bahwa :
Secara formal pasar modal dapat didefinisikan sebagai pasar untuk
instrumen keuangan (atau sekuritas) jangka panjang yang bisa diperjualbelikan,
baik dalam bentuk hutang ataupun modal sendiri, baik yang diterbitkan oleh
pemerintah, public authorities, maupun perusahaan swasta
Disisi lain, Eduardus Tandelilin (2001:7) mengemukakan bahwa ada tiga
definisi pasar modal, yaitu sebagai berikut :
Pertama definisi dalam arti luas adalah : Sistem keuangan yang
terorganisir, termasuk bank-bank komersial dan semua perantara dibidang
keuangan, serta surat berharga. Kedua, definisi dalam arti menengah adalah :
Semua pasar yang terorganisasi dan lembaga-lembaga yang memperdagangkan
warkat-warkat kredit (bisaanya yang berjangka waktu lebih dari satu tahun)
termasuk saham-saham, obligasi-obligasi, pinjaman berjangka hipotek, dan
tabungan serta deposito berjangka. Ketiga, definisi dalam arti yang sempit
adalah : Tempat pasar terorganisasi yang memperdagangkan saham-saham dan
obligasi-obligasi dengan memakai jasa dari makelar, komisioner dan para
underwriter (penjamin).
Dari pengertian-pengertian pasar modal diatas maka dapat disimpulkan
bahwa pada dasarnya, Pasar Modal (capital market) merupakan pasar untuk
11
Hendri nur Ardiansyah, 2012 Pengaruh Indeks Nikkei 225 Terhadap Pergerakan IHSG di Bursa Efek Indonesia Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
berbagai instrumen keuangan jangka panjang yang bisa diperjualbelikan, baik
dalam bentuk utang maupun modal sendiri.
2.1.2 Peran dan Fungsi Pasar Modal
Rusdin (2006:2-3) menjelaskan bahwa ada lima peranan Pasar Modal di
Indonesia, yaitu sebagai berikut :
1. Pasar Modal merupakan wahana pengalokasian dana secara efisien.
2. Pasar memudahkan alternatif berinvestasi dengan memberikan
keuntungan dengan sejumlah resiko tertentu.
3. Memungkinkan para investor untuk memiliki perusahaan yang sehat
dan berprosfek baik.
4. Pelaksanaan manajemen perusahaan secara professional dan
transparan.
5. Peningkatan aktivitas ekonomi nasional.
Seperti halnya pasar pada umumnya, pasar modal merupakan tempat
bertemunya penjual dan pembeli efek dengan risiko untung dan rugi. Pada
hakikatnya pasar modal mempunyai dua fungsi menurut Eduardus Tandelilin
(2001:13) fungsi pasar modal diantarnya adalah:
1. Lembaga perantara yang menunjukan peran penting dalam menunjang
perekonomian karena pasar modal dapat menghubungkan pihak yang
membutuhkan dana dengan pihak yang mempunyai kelebihan dana.
2. Mendorong terciptanya alokasi dana yang efisien, karena dengan adanya
pasar modal maka pihak yang kelebihan dana (investor) dapat memilih
alternatif investasi yang memberikan return yang optimal.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa pasar modal berfungsi sebagai lembaga
yang mendorong terciptanya alokasi dana yang efisien melalui pengalihan dana
dari pihak lender ke pihak borrower yang mampu memicu pertumbuhan
perekonomian suatu negara dengan mengalirkan dana lebih kepada sektor-sektor
produktif.
12
Hendri nur Ardiansyah, 2012 Pengaruh Indeks Nikkei 225 Terhadap Pergerakan IHSG di Bursa Efek Indonesia Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
2.1.3 Investasi di Pasar Modal
Investasi merupakan penempatan sejumlah dana pada saat ini dengan
harapan memperoleh keuntungan dimasa yang akan datang. Pengertian investasi
juga dikemukakan oleh beberapa ahli, menurut Relly dan Borwn dalam buku
Irham Fahmi & Yovi L Hadi (2009:4)
Investment is the current commitment of dollar for a period of time to
device future payment that will compensate the investor for (1) the time funds
are commited, (2) the expected rate inflation, (3) the uncertainty of the future
payment.
Salah satu lembaga keuangan yang dapat menfasilitasi kegiatan investasi
adalah lembaga pasar modal. Seperti yang diulas pada sub bab sebelumnya bahwa
pasar modal mempunya fungsi sebagai lembaga perantara untuk menyalurkan
dana dari lender ke borrower. Dengan adanya pasar modal memudahkan kedua
belah pihak untuk melaksanakan kegiatan investasi.
Dengan melihat begitu besarnya manfaat dari pasar modal maka layaknya
para investor mengetahui mekanisme investasi di pasar modal. Adapun
mekanisme investasi berdasarkan buku Panduan Investasi di Pasar Modal
Indonesia (2003:44) sebagai berikut:
Investor dapat membuka rekening di Perusahaan Efek dengan cara mengisi
dokumen-dokumen yang diperlukan. Secara umum, Perusahaan Efek biasanya
mewajibkan investor untuk menyetorkan sejumlah dana tertentu sebagai
jaminan dalam proses penyelesaian transaksi.
Untuk transaksi Saham:
Transaksi diawali dengan memberikan perintah jual dan/atau perintah beli
ke Perusahaan Efek. Perintah tersebut dapat diberikan lewat telepon atau
perintah secara tertulis. Perintah tersebut harus berisikan nama saham,
jumlah yang akan dijual dan/atau dibeli, serta berapa harga jual dan/atau
harga beli yang diinginkan.
Perintah tersebut selanjutnya akan diverifikasi oleh Perusahaan Efek
bersangkutan.
13
Hendri nur Ardiansyah, 2012 Pengaruh Indeks Nikkei 225 Terhadap Pergerakan IHSG di Bursa Efek Indonesia Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Selanjutnya, perintah tersebut dimasukkan ke dalam sistem perdagangan di
Bursa Efek.
Semua perintah jual dan/atau perintah beli dari seluruh Perusahaan Efek
akan dikumpulkan di Bursa Efek dalam sistem yang disebut JATS.
Untuk transaksi Obligasi:
Transaksi dimulai dengan penempatan kuotasi di sistem perdagangan di
BES yang disebut OTC-FIS, sehingga semua kuotasi yang masuk ke
dalam sistem dapat dilihat secara langsung (real time) oleh pelaku pasar
lainnya.
Melalui OTC-FIS, partisipan dapat melihat kuotasi yang paling menarik
bagi dirinya.
Kemudian, partisipan yang tertarik untuk membeli/menjual dapat
menghubungi partisipan yang akan menjual/membeli untuk negosiasi lebih
lanjut.
2.2 Komoditas Pasar Modal
2.2.1 Macam-macam Instrumen Pasar Modal
Instrumen Pasar Modal adalah semua surat berharga (efek) yang secara
umum diperjualbelikan melalui Pasar Modal. Menurut UU no 8 Tahun 1995
tentang Pasar Modal, efek dapat diartikan sebagai “setiap surat pengakuan hutang,
surat berharga komersial, saham, obligasi, sekuritas kredit, tanda bukti hutang,
setiap right, waran, opsi, atau derivatif dari efek, atau setiap instrumen yang
ditetapkan sebagai efek.”
Menurut Eduardus Tandelilin (2001:18) “umumnya sekuritas yang
diperdagangkan di pasar modal meliputi saham, obligasi, reksadana dan instrumen
derivatif.” Masing-masing sekuritas tersebut memberikan return dan resiko yang
berbeda-beda. Berikut ini penjelasan beberapa instrumen pasar modal:
1. Saham merupakan surat tanda bukti kepemilikan atas aset-aset perusahaan
dalam bentuk PT. Saham merupakan salah satu jenis sekuritas yang paling
populer di pasar modal. Dengan memiliki saham, investor akan memperoleh
14
Hendri nur Ardiansyah, 2012 Pengaruh Indeks Nikkei 225 Terhadap Pergerakan IHSG di Bursa Efek Indonesia Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
deviden dan dapat memanfaatkan fluktuasi harga saham dengan menjual
saham tersebut untuk memperoleh keuntungan yang dinamakan capital gain.
2. Obligasi merupakan sertifikat yang berisi kontrak antara investor dan
perusahaan, yang menyatakan bahwa investor sebagai pemegang obligasi
telah meminjamkan sejumlah uang kepada perusahaan (emiten). Perusahaan
yang menerbitkan obligasi mempunyai kewajiban untuk membayar bunga
secara reguler sesuai dengan jangka waktu yang telah ditentukan serta pokok
pinjaman pada saat jatuh tempo.
3. Reksadana adalah sertifikat yang menjelaskan bahwa pemiliknya menitipkan
sejumlah dana kepada perusahaan reksadana untuk dikelola oleh manajer
investasi profesional, agar digunakan sebagai modal berinvestasi baik di pasar
modal maupun di pasar uang.
4. Instrumen derivatif merupakan sekuritas turunan dari suatu sekuritas lain,
sehingga nilai instrumen derivatif sangat tergantung dari harga sekuritas lain.
Ada beberapa jenis instrumen derivatif, diantaranya waran, bukti right (right
issue), opsi dan future.
Masing-masing instrumen memiliki keunggulan dan kelemahannya. Untuk
bisa memperoleh keuntungan dari beberapa sekuritas tersebut, yang paling utama
adalah investor harus berhati-hati dalam memilih dan memainkan sekuritas
dengan mempertimbangkan segala resiko dan informasi yang diterima. Diantara
sekuritas yang telah disebutkan, saham merupakan instrumen paling populer dan
sangat digemari masyarakat karena selain memberikan deviden, kondisi fluktuasi
harga saham dapat dijadikan kesempatan untuk memperoleh capital gain.
15
Hendri nur Ardiansyah, 2012 Pengaruh Indeks Nikkei 225 Terhadap Pergerakan IHSG di Bursa Efek Indonesia Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
2.2.2 Saham
Saham merupakan surat berharga yang paling populer dan dikenal luas di
masyarakat. Adapun pengertian saham itu sendiri merupakan sertifikat yang
menunjukkan bukti kepemilikan suatu perusahaan.
Menurut Tjiptono Darmadji dan Hendy M. Fakhruddin (2006 : 6) “Saham
(stock atau share) dapat didefinisikan sebagai tanda penyertaan atau pemilikan
seseorang atau badan dalam suatu perusahaan atau perseroan terbatas.” Sama
halnya pendapat Andi Porman Tambunan (2007:1) yang menyatakan bahwa
“Bukti penyertaan modal pada sebuah perusahaan. Dengan membeli saham
perusahaan, berarti menginvestasikan modal/dana yang nantinya akan digunakan
oleh pihak manajemen untuk membiayai kegiatan operasional perusahaan.”
Dari berbagai definisi diatas dapat disimpulkan bahwa saham adalah salah
satu surat berharga yang diperjualbelikan di pasar modal yang merupakan tanda
penyertaan kepemilikan suatu perusahaan.
2.2.3 Jenis-jenis Saham
Saham merupakan surat berharga yang paling popular dan dikenal luas oleh
masyarakat. Pada umumnya, saham yang dikenal sehari-hari merupakan saham
biasa (common stock). Menurut Tjiptono Darmadji dan Hendy M. Fakhruddin
(2006:7) mengemukakan bahwa ada beberapa sudut pandang untuk membedakan
saham, yaitu:
a. Ditinjau dari segi kemampuan dalam hak tagih atau klaim maka saham
terbagi atas:
16
Hendri nur Ardiansyah, 2012 Pengaruh Indeks Nikkei 225 Terhadap Pergerakan IHSG di Bursa Efek Indonesia Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
1. Saham Biasa (common stock), yaitu saham yang menempatkan
pemiliknya pada posisi paling junior dalam pembagian dividen dan hak
atas harta kekayaan perusahaan apabila perusahaan tersebut dilikuidasi.
2. Saham preferen (preferred stock), yaitu saham yang memiliki
karakteristik gabungan antara obligasi dan saham biasa, karena bisa
menghasilkan pendapatan tetap, tetapi juga bisa tidak mendatangkan
hasil seperti yang dikehendaki investor.
b. Dilihat dari cara peralihannya, saham dibedakan atas:
1. Saham atas unjuk (bearer stock), artinya pada saham tersebut tidak
tertulis nama pemiliknya, agar mudah dipindahtangankan dari satu
investor ke investor lain. Secara hukum, siapa yang memegang saham
tersebut maka dialah yang diakui sebagai pemiliknya dan berhak untuk
ikut hadir dalam RUPS.
2. Saham atas nama (registered stock), merupakan saham dengan nama
pemilik yang ditulis secara jelas dan cara peralihannya harus melalui
prosedur tertentu.
c. Ditinjau dari kinerja perdagangannya, maka saham dapat dikategorikan atas:
1. Saham unggulan (blue-chip stock), yaitu saham biasa dari suatu
perusahaan yang memiliki reputasi tinggi, sebagai pemimpin di industri
sejenis, memiliki pendapatan yang stabil, dan konsisten dalam membayar
dividen.
2. Saham pendapatan (income stock), saham dari suatu emiten yang
memiliki kemampuan membayar dividen lebih tinggi dari rata-rata
dividen yan dibayarkan pada tahun sebelumnya.
3. Saham pertumbuhan (groeth stock – well –known), yaitu saham-saham
dari emiten yang memiliki pertumbuhan pendapatan yang tinggi.
4. Saham spekulatif (speculative stock), yaitu saham suatu perusahaan yang
tidak bisa secara konsisten memperoleh penghasilan dari tahun ke tahun,
akan tetapi memiliki kemungkinan penghasilan yang tinggi di masa
mendatang, meskipun belum pasti.
5. Saham siklikal (cyclical stock), yaitu saham yang tidak terpengaruh oleh
kondisi ekonomi makro maupun situasi bisnis secara umum. Pada saat
resesi ekonomi, harga saham ini tetap tinggi, dimana emitennya mampu
memberikan dividen yang tinggi sebagai akibat dari kemampuan emiten
dalam memperoleh penghasilan yang tinggi pada masa resesi.
2.2.4 Pertimbangan Dalam Memilih Saham
Beberapa keuntungan yang diperoleh oleh investor dalam menanamkan
investasi dalam bentuk saham. Adapun bagi pihak yang memilki saham akan
17
Hendri nur Ardiansyah, 2012 Pengaruh Indeks Nikkei 225 Terhadap Pergerakan IHSG di Bursa Efek Indonesia Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
memperoleh beberapa keuntungan dibanding instrumen-instrument pasar modal
lainya sebagai bentuk kewajiban yang harus diterima, yaitu:
a. Memperoleh deviden yang diberikan setiap akhir tahun.
b. Memperoleh capital gain, yaitu keuntungan pada saat saham yang dimiliki
tersebut dijual kembali pada harga yang lebih mahal.
c. Memiliki hak suara bagi pemegang saham jenis common stock (saham
biasa) Irham Fahmi & Yovi L Hadi. (2009:4)
Dalam memilih saham diperlukan keahlian-keahlian dalam melakukan
analisis saham yang memiliki prospek untuk dipilih. Setidaknya dapat dua analisis
dalam memilih saham, analisis tersebut yaitu:
1) Analisis Fundamental
Mengetahui fundamental suatu saham dapat membantu investor untuk
menghindari membeli saham dengan kinerja yang buruk, dengan kata lain saham
dari perusahaan yang tidak dapat menghasilkan laba dan cendrung mengalami
kerugian hingga berpengaruh terhadap harga dari saham tersebut.
Menurut Tryfino (2009:8) “Analisis fundamental merupakan metode
analisis berdasarakan kinerja keuangan suatu perusahaan.” Analisisi ini bertujuan
untuk memastikan bahwa saham yang dibeli merupakan saham perusahaan
dengan kinerja yang baik.
Analisis ini sangat berhubungan dengan cara melakukan penilaian saham
dengan mempelajari atau mengamati berbagai indikator kondisi suatu perusahaan
hingga dengan analisis ini investor dapat mengetahui bagaimana perusahan
berjalan sehat atau sebaliknya, dan bagaimana return yang akan diperoleh cukup
menguntungkan atau tidak. Dengan demikian informasi tersebut menjadi penting
dalam memutuskan saham yang akan dipilih.
18
Hendri nur Ardiansyah, 2012 Pengaruh Indeks Nikkei 225 Terhadap Pergerakan IHSG di Bursa Efek Indonesia Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Menurut Tryfino (2009:8-9)
Mengukur tingkat kewajaran suatu saham biasanya adalah dengan
membandingkan ratio-ratio keuangan tertentu dengan saham lainnya yang
bergerak dalam bisnis yang sama...metode analisis fundamental cukup efektif
digunakan diantaranya adalah Book Value, Per Book Value, Earning Per
Share, dan Price Earning Ratio”
2) Analisis Teknikal
Analisis Teknikal ini merupakan teknik yang sering dilakukan oleh calon
investor untuk menganalisis jangka pendek atau menengah walupun kadang
digunakan dalam analisis jangka panjang dalam menentukan saham yang akan
dibeli. Analisis teknikal adalah pelengkap dari analisis fundamental, maksudnya
adalah dalam membeli atau menjual saham para investor sebaiknya melakukan
analisis fundamental terlebih dahulu. Ini bertujuan untuk mengetahui apakah suatu
saham masih layak dibeli di harga tertentu atau minimal investor mengetahui
saham yang akan dibeli memiliki kinerja baik hingga dapat memperkirakan
potensi harga yang akan dituju oleh saham tersebut. Setelah mengetahui hal
tersebut untuk mengetahui kemungkinan tren arah pergerakan harga suatu saham,
alat analisisnya adalah metode teknikal.
Menurut Djoko Susanto dan Agus Sabardi (2002 :2) dalam bukunya
Analisis Teknikal Di Bursa Efek, mengemukakan bahwa;
Analisis teknikal adalah suatu metode meramalkan pergerakan harga
saham dan meramalkan kecenderungan pasar dimasa mendatang, dengan cara
mempelajari grafik harga saham, volume perdagangan dan Indeks Harga
Saham Gabungan. Analisis teknikal lebih memperhatikan pada apa yang telah
terjadi dipasar daripada apa yang seharusnya terjadi.
Dari pengertian diatas dapat terdapat perbedaan yang jelas antara dua
teknik yang telah disampaikan, pada analisis fundamental, analisis lebih
19
Hendri nur Ardiansyah, 2012 Pengaruh Indeks Nikkei 225 Terhadap Pergerakan IHSG di Bursa Efek Indonesia Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
menekankan kepada kinerja perusahaan sedangkan analisis teknikal tidak melihat
bagaimana kinerja perusahaan melainkan lebih menekankan pada pergerakan
saham dipasar. Jadi pada analisis teknikal merupakan ramalan harga saham yang
lebih melihat pergerakan dipasar dalam memutuskan investasi saham.
“Beberapa teori metode analisis yang cukup sederhana dan efektif
digunakan untuk menganalisis pergerakan suatu saham adalah Moving Average
Convergence Divergence (MACD), Stochastic Oscillator, dan Trendlines.”
Tryfino (2009:18)
2.3 Indeks Saham
2.3.1 Pengertian Indeks Saham
Kebutuhan suatu investor memilih investasi dalam suatu saham
memerlukan data historis terhadap pergerakan saham dibursa. Didalam transaksi
pada bursa terjadi pada setiap saat hingga pergerakan harga pun terjadi dalam tiap
waktu. Dari ribuan kejadian dan fakta historis yang terjadi dibursa mesti dapat
disajikan dengan sistem tertentu hingga menghasilkan suatu informasi yang
sederhana. Dengan informasi yang sederhana investor dapat menafsirkan
informasi tersebut hingga dapat mengambil keputusan investasi terhadap saham.
Bentuk informasi yang dipandang sangat tepat untuk mengambarkan
pergerakan harga saham dimasa lalu adalah suatu indeks harga saham yang
memberikan deskripsi harga-harga saham pada suatu saat tertentu maupun
dalam priodesasi tertentu pula (Sunariyah 2006:138)
Dalam memahami pengertian Indeks Harga Saham terlebih dahulu kita
harus memahami apa yang dimaksud dengan angka indeks, dan indeks harga baru
20
Hendri nur Ardiansyah, 2012 Pengaruh Indeks Nikkei 225 Terhadap Pergerakan IHSG di Bursa Efek Indonesia Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
kemudian memahami pengertian indeks harga saham. Menurut Sudjana
(2000:180)
Angka Indeks adalah angka yang diharapkan dapat memberitahukan
perubahan-perubahan sebuah atau lebih karakteristik pada waktu dan tempat
yang sama ataupun berlainan…..Indeks harga adalah angka yang diharapkan
dapat dipakai untuk memperlihatkan perubahan mengenai harga-harga
barang, baik harga untuk semacam maupun berbagai macam barang dalam
waktu dan tempat yang sama atupun berlainan
Pengertian indeks harga saham dikemukan oleh beberapa ahli diantaranya
oleh Sunariyah (2006:138) “Indeks harga saham merupakan catatan terhadap
perubahan-perubahan maupun pergerakan harga saham sejak mulai pertama kali
beredar sampai pada suatu saat tertentu” sedangkan Samsul (2006: 179)
menyatakan bahwa “Indeks harga saham adalah harga saham yang dinyatakan
dalam angka indeks.” Indeks saham digunakan untuk tujuan analisis dan
menghindari dampak negatif dari penggunaan harga saham dalam rupiah.
Pengunaan harga saham dalam rupiah tanpa dikoreksi terlebih dahulu akan
merusak analisis dan dengan menggunakan indeks dapat menghindari kesalahan
analisis walapun tanpa koreksi.
Dengan beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa indeks harga
saham adalah suatu indeks yang menggambarkan pergerakan harga-harga saham
dibursa dalam periode tertentu yang digunakan sebagai informasi bagi investor.
2.3.2 Jenis-jenis Indeks Saham
Setelah memahami pengertian dari indeks saham, lebih lanjut dalam
kegiatan transaksi di bursa kita disajikan dengan dengan berbagai macam
klasifikasikan indeks harga saham sesuai dengan tujuannya masing-masing.
21
Hendri nur Ardiansyah, 2012 Pengaruh Indeks Nikkei 225 Terhadap Pergerakan IHSG di Bursa Efek Indonesia Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Sekarang ini PT Bursa Efek Indonesia memiliki 11 jenis indeks harga saham yang
secara terus menerus disebarluaskan melalui media cetak maupun elektronik,
sebagai salah satu pedoman bagi investor untuk berinvestasi di pasar modal.
Berdasarkan Buku Panduan Indeks Harga Saham Bursa Efek Indonesia (2010:3)
ke sebelas jenis indeks tersebut adalah:
1. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), menggunakan semua emiten yang
tercatat sebagai komponen perhitungan indeks. Saat ini beberapa emiten
tidak dimasukkan dalam perhitungan IHSG, misalnya emiten-emiten eks
Bursa Efek Surabaya karena alasan tidak (atau belum ada) aktivitas
transaksi sehingga belum tercipta harga di pasar.
2. Indeks Sektoral, menggunakan semua emiten yang ada pada masing-
masing sektor.
3. Indeks LQ45, menggunakan 45 emiten yang dipilih berdasarkan
pertimbangan likuiditas dan kapitalisasi pasar, dengan kriteria-kriteria
yang telah ditentukan.
4. Jakarta Islamic Index (JII), menggunakan 30 emiten yang masuk dalam
kriteria syariah (Daftar Efek Syariah yang diterbikan oleh Bapepam-LK)
dan termasuk saham yang memiliki kapitalisasi besar dan likuiditas tinggi.
5. Indeks Kompas100, menggunakan 100 emiten yang dipilih berdasarkan
pertimbangan likuiditas dan kapitalisasi pasar, dengan kriteria-kriteria
yang telah ditentukan.
6. Indeks BISNIS-27, menggunakan 27 emiten yang dipilih berdasarkan
kriteria tertentu dan merupakan kerja sama antara PT Bursa Efek
Indonesia dengan Harian Bisnis Indonesia
7. Indeks PEFINDO25, menggunakan 25 emiten yang dipilih berdasarkan
kriteria tertentu dan merupakan kerja sama antara PT Bursa Efek
Indonesia dengan lembaga rating PEFINDO
8. Indeks SRI-KEHATI, menggunakan 25 emiten yang dipilih berdasarkan
kriteria tertentu dan merupakan kerja sama antara PT Bursa Efek
Indonesia dengan Yayasan KEHATI.
9. Indeks Papan Utama, menggunakan emiten yang masuk dalam kriteria
papan utama.
10. Indeks Papan Pengembangan, menggunakan emiten yang masuk dalam
kriteria papan pengembangan.
11. Indeks Individual, yaitu indeks harga saham masing-masing emiten.
22
Hendri nur Ardiansyah, 2012 Pengaruh Indeks Nikkei 225 Terhadap Pergerakan IHSG di Bursa Efek Indonesia Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
2.3.3 Manfaat dan Fungsi Indeks Harga Saham
Dalam pelaksanaan investasi di bursa saham, informasi relevan yang dapat
digunakan dalam menganalisi keputusan investasi sangatlah diperlukan. Indeks
harga saham salah satu bentuk informasi yang tersedia di bursa. Informasi tersebut
merupakan sajian data historis yang mengambarkan perubahan harga-harga saham
yang diperdagangkan dibursa. Pada pasar modal sebuah indeks diharapkan
memiliki lima manfaat yaitu:
1. Indeks dapat digunakan untuk menghitung total imbal hasil dari pasar
secara agregat atau beberapa komponen pasar pada periode waktu tertentu
dan menggunakan tingkat pengembalian tersebut sebagai tolak ukur untuk
menilai kinerja dari portofolio individu.
2. Untuk mengembangkan portofolio indeks.
3. Indeks dapat pula digunakan untuk menguji faktor-faktor yang
mempengaruhi pergerakan harga saham secara agregat.
4. Perubahan harga historis dapat digunakan untuk memprediksikan
pergerakan harga di masa depan.
5. Risiko yang relevan dengan risiko aset individual (saham) adalah risiko
sistematik, yang merupakan hubungan antara tingkat imbal hasil dari
risiko aset dan tingkat imbal hasil untuk portofolio pasar dari risiko aset.
Dengan demikian, pada saat menghitung risiko sistematik untuk risiko aset
individual perlu untuk mengkaitkan tingkat pengembaliannya dengan
imbal hasil dari indeks pasar agregat yang dapat digunakan sebagai proxy
dari portofolio pasar risiko. Muliaman (2004:7)
Sependapat dengan Ade Fatmawati Lubis (2008:157) menyatakan bahwa,
sebuah indeks diharapkan memiliki lima fungsi, yaitu:
1) Sebagai indikator trend pasar
2) Sebagai indikator tingkat keuntungan
3) Sebagai tolak ukur (benchmark) kinerja suatu portofolio
4) Memfasilitasi pembentukan portofolio dengan srategi pasif
5) Memfasilitasi berkembangnya produk derivative
23
Hendri nur Ardiansyah, 2012 Pengaruh Indeks Nikkei 225 Terhadap Pergerakan IHSG di Bursa Efek Indonesia Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
2.3.4 Faktor yang Mempengaruhi Indeks Harga Saham
Pada dasarnya indeks harga saham mengalami pergerakan tiap waktunya
mulai dari pembukaan hingga pada penutupan di lantai bursa. Indeks tersebut
dipengaruhi oleh beberapa faktor yang mempengaruhinya. Indeks harga saham
merupakan angka yang mengambarkan harga saham dimana harga tersebut lahir
dari permintaan dan penawaran terhadap saham yang terdapat di bursa saham.
Faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan dan penawaran saham
tersebutlah yang menjadi faktor penyebab pergerakan indeks harga saham.
menurut M. Samsul (2006:185)
Terdapat beberapa variabel yang mempengaruhi permintaan dan
penawaran baik yang besifat rasional dan irasional. Pengaruh yang sifatnya
rasional mencakup kinerja perusahaan, tingkat bunga, tingkat inflasi, tingkat
pertumbuhan, kurs valuta asing, atau indeks harga dari negara lain. Pengaruh
irasional mencakup rumor pasar, mengikuti mimpi, bisikan teman, atau
permainan harga.
Sedangkan secara garis besar, ada tiga faktor utama yang berpengaruh
terhadap pergerakan indeks saham terutama Indeks Saham Gabungan Menurut
Pandana Pasaribu et al (2009:2) yaitu:
Faktor domestik, faktor asing, dan faktor aliran modal ke Indonesia.
Faktor domestik yang dapat berpengaruh terhadap indeks saham berupa
faktor-faktor fundamental suatu negara seperti inflasi, pendapatan
nasional, jumlah uang yang beredar, suku bunga, maupun nilai tukar
Rupiah. Berbagai faktor fundamental tersebut dianggap dapat
berpengaruh pada ekspektasi investor yang akhirnya berpengaruh pada
pergerakan Indeks. Faktor asing merupakan salah satu implikasi dari bentuk
globalisasi dan semakin terintegrasinya pasar modal di seluruh dunia. Kondisi
ini memungkinkan timbulnya pengaruh dari bursa-bursa maju terhadap bursa
yang sedang berkembang.
Berdasarkan faktor-faktor yang mempengaruhi pergerakan indeks harga
saham yang telah dikemukakan diatas terdapat kesamaan, yang masing-masing
24
Hendri nur Ardiansyah, 2012 Pengaruh Indeks Nikkei 225 Terhadap Pergerakan IHSG di Bursa Efek Indonesia Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
merujuk bahwa harga saham dipengaruhi oleh banyak faktor yang bisa datang dari
dalam seperti kondisi perusahaan dan iklim perekonomi nasional ataupun dari luar
berupa kondisi perekonomian ataupun pasar modal internasional lainnya atau
bahkan pengaruh yang sifatnya irasional.
2.3.5 Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)
Indeks yang paling populer dalam mengukur kinerja bursa efek indonesia
salah satunya adalah IHSG. Pengertian IHSG Menurut Widoatmodjo (2004:13)
“IHSG (Indeks Harga Saham Gabungan) adalah salah satu indeks yang
merangkum perkembangan harga-harga saham di BEI.” Hal serupa juga
dikemukakan Sunariyah (2006:142) menyatakan bahwa “indeks harga saham
gabungan adalah suatu nilai yang digunakan untuk mengukur kinerja gabungan
seluruh saham yang tercatat di suatu bursa efek”
Pergerakan IHSG dapat berubah setiap harinya disebabkan oleh perubahan
harga saham setiap hari dan dikarenakan adanya saham tambahan. Pertambahan
jumlah saham yang beredar tersebut dikarenakan adanya emisi baru, yaitu
masuknya emitem baru yang tercatat di Bursa Efek, atau disebabkan adanya
corporate action berupa split, right, waran, deviden saham, dan saham bonus.
2.3.5.1 Perhitungan Indeks Harga Saham Gabungan
Dalam mengukur Indeks harga saham terdapat beberapa metode yang
dapat digunakan. Beberapa metode tersebut adalah:
1) Metode Market Value Weighted Index.
25
Hendri nur Ardiansyah, 2012 Pengaruh Indeks Nikkei 225 Terhadap Pergerakan IHSG di Bursa Efek Indonesia Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Metode berdasarkan nilai Value di atas memberikan bobot yang besar
terhadap saham berkapitalisasi besar dan bukan pada harga yang
tinggi.
Dengan metode ini, tingkat kepentingan (bobot) dari individual
saham dalam sampel tergantung dari nilai pasar saham tersebut.
Dengan demikian, apabila terjadi perubahan dengan persentase tertentu
pada perusahaan besar akan memiliki dampak yang lebih besar
dibandingkan dengan perubahan dengan angka yang sama pada
perusahaan kecil. Muliaman (2004:9)
Metode ini merupakan metode perhitungan indeks yang banyak
digunakan oleh bursa dunia seperti New York Stock Exchange,
Standard and Poor’s Indexes, maupun BEI. Metode ini cocok untuk
mengindikasikan perubahan dalam nilai pasar saham secara
keseluruhan dalam indeks.
2) Metode Price Weighted Index
Berbeda dengan metode berdasarkan nilai Value, metode Price
Weighted Index lebih memberikan bobot yang besar terhadap saham
dengan harga yang tinggi.
Metode perhitungan indeks ini merupakan metode yang
menggunakan rata-rata aritmatika dari harga saat ini, sehingga
pergerakan indeks akan dipengaruhi oleh perbedaan harga. Indeks ini
lebih cocok digunakan untuk mengindikasikan pergerakan harga dari
saham tertentu. Muliaman (2004:10)
Dalam perhitungan yang menggunakan metode ini, seluruh harga-
harga saham yang termasuk dalam perhitungan indeks dijumlahkan
kemudian dibagi dengan suatu nilai pembagi yang akan disesuaikan
bila terjadi stock split dan perubahan pada sampel setiap saat.
3) Metode Unweighted Price Index.
26
Hendri nur Ardiansyah, 2012 Pengaruh Indeks Nikkei 225 Terhadap Pergerakan IHSG di Bursa Efek Indonesia Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Berbeda dengan kedua metode yang telah disebutkan metode ini
memberikan bobot yang sama tanpa melihat nilai ataupun harga
saham. Seperti yang dikemukakan Muliaman (2004:11) “Dengan
metode ini, semua saham memiliki bobot yang sama tanpa melihat
harga atau nilai pasarnya. Indeks ini dapat digunakan oleh setiap.”
Berdasarakan Buku Panduan Indeks Harga Saham Bursa Efek Indonesia
(2010:22) “saham indeks yang ada di BEI dihitung dengan menggunakan
metodologi rata-rata tertimbang berdasarkan jumlah saham tercatat (nilai pasar)
atau Market Value Weighted Average Index”
Indeks berdasarkan nilai memberikan bobot yang lebih besar pada saham
yang berkapitalisasi pasar besar dan bukan pada saham berharga tinggi. Adapun
cara menghitungan indek saham dengan metode ini adalah sebagai berikut.
Rumus :
Muliaman (2004:7)
Nilai Pasar adalah kumulatif jumlah saham hari ini dikali harga pasar hari
ini (kapitalisasi pasar), yaitu.
Rumus :
Muliaman (2004:8)
Keterangan:
c = closing price (harga yang terjadi) untuk emiten ke i
n = jumlah saham yang digunakan untuk perhitungan indeks (jumlah saham yang
tercatat) untuk emiten ke i
N= jumlah emiten yang tercatat di BEI
Indeks = Nilai Pasar
X 100 Nilai Dasar
𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑃𝑎𝑠𝑎𝑟 = Ci ni
N
i=1
27
Hendri nur Ardiansyah, 2012 Pengaruh Indeks Nikkei 225 Terhadap Pergerakan IHSG di Bursa Efek Indonesia Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Sementara yang dimaksud sebagai nilai dasar adalah kumulatif jumlah
saham pada hari dasar dikali dengan harga dasar pada hari dasar. Agar indeks
hanya mencerminkan pergerakan harga saham saja maka faktor-faktor yang bukan
merupakan perubahan harga saham harus dieliminasi sehingga nilai dasar harus
selalu disesuaikan.
Rumus :
Muliaman (2004:8)
Keterangan
NDB = Nilai Dasar Baru setelah Corporate Action
NDS = Nilai Dasar Sebelumnya
NPS = Nilai Pasar Sebelumnya
2.3.6 Indeks Nikkei 225
Sama halnya dengan Indonesia di luar negeri pun informasi harga saham
disajikan pada investor dengan menggunakan angka indeks. Di negara Jepang
indeks yang paling populer dipublikasikan dan menjadi tolak ukur investasi
kawasan asia adalah indeks Nikkei 225.
Nikkei 225 adalah index saham utama, yang terdiri dari 225 buah saham
unggulan/blue chip dari 225 perusahaan terkemuka di Jepang, yang terdaftar di
papan atas dan yang paling aktif diperdagangkan di Bursa Efek Tokyo. Indeks ini
telah dihitung oleh harian Nihon Keizai Shimbun (Nikkei) sejak 7 September
1950. Metode perhitungannya menggunakan perhitungan Price Weighted
Averaged Method. Saham perusahaan yang tercatat dalam Indeks Nikkei 225
NDB = (NPS+Nilai Penyesuaian)
X NDS NPS
28
Hendri nur Ardiansyah, 2012 Pengaruh Indeks Nikkei 225 Terhadap Pergerakan IHSG di Bursa Efek Indonesia Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
merupakan saham yang paling aktif diperdagangkan dalam bursa efek Tokyo dan
indeks tersebut menjadi panduan bagi investor ketika akan berinvestasi.
2.3.6.1 Perhitungan Indeks Nikkei 225
Indeks ini dibuat untuk mencerminkan kondisi pasar saham, oleh karena
itu pergerakan setiap indeks sektor industri dinilai setara dan tidak ada
pembobotan yang lebih untuk sektor-sektor industri tertentu. Indek Nikkei 225
merupakan indeks yang paling banyak dikutip oleh ekuitas Jepang. Perhitungan
Indeks Nikkei 225 mirip dengan perhitungan Dow Jones Industrial Average
(DJIA) dengan kata lain, Nikkei 225 adalah versi Jepang dari DJIA. Seperti yang
telah dibahas sebelumnya indeks Nikkei 225 dihitung dengan metode Price
Weighted Averaged Method, dengan pembobotan berdasarkan harga sama seperti
perhitungan Dow Jones Industrial Average. Demikian juga seperti yang
dikemukakan dalam publikasi Nikkei Stock Average Index Guidebook (2011:6)
“The Nikkei225 is calculated as a weighted price average where the sum of the
constituent stock prices adjusted by the presumed par value is divided by the
divisor.”
sumber : Nikkei Stock Average Index Guidebook 2011
Untuk menghasilkan indeks terlebih dahulu kita mesti menentukan
pembilang yaitu jumlah harga saham yang telah disesuaikan adapun mentukan
𝑁𝑖𝑘𝑘𝑒𝑖 𝑆𝑡𝑜𝑐𝑘 𝐴𝑣𝑒𝑟𝑎𝑔𝑒 =𝑠𝑢𝑚 𝑜𝑓 𝐴𝑑𝑗𝑢𝑠𝑡𝑒𝑑 𝑠𝑡𝑜𝑐𝑘 𝑝𝑟𝑖𝑐𝑒
𝐷𝑖𝑣𝑖𝑠𝑜𝑟
29
Hendri nur Ardiansyah, 2012 Pengaruh Indeks Nikkei 225 Terhadap Pergerakan IHSG di Bursa Efek Indonesia Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
harga saham yang telah disesuaikan adjusted stock price dengan menggunakan
formula sebagai berikut.
Sumber : Nikkei Stock Average Index Guidebook 2011
Catatan:
1. Adjusted stock price merupakan harga saham yang telah disesuaikan
2. Stock price merupakan harga saham
3. 50 Yen merupakan par value base dasar nilai nominal (pari)
4. Presumed par value merupakan perkiraan nilai nominal (pari) saham
perusahaan dan nilai tersebut dapat dilihat pada daftar list presumed par value
tersedia di website www.e.nikkei.co.jp
Sedangkan untuk menentukan bilangan pembagi divisor, dapat diperoleh
dari publikasi Nihon Keizai Shibun (surat kabar Jepang) atau berdasarkan
informasi dari website seperti www.e.nikkei.co.jp. Nilai divisor berdasar
perhitungan otoritas bursa per oktober 2011 adalah sebesar 24.966.
Berbagai macam event yang terjadi di pasar saham Tokyo seperti stock
splits, perpindahan dan penambahan dari saham yang beredar akan memberikan
dampak atas perhitungan indeks dan bilangan pembaginya (divisor). Adapun
perubahan terhadap divisor tersebut dapat ditentukan dengan formula sebagai
berikut:
Sumber : Nikkei Stock Average Index Guidebook 2011
Catatan :
1. Divisor Tomorrow merupakan angka divisor baru setelah terjadi perubahan
akibat adanya penambahan saham, stock split dll
𝐴𝑑𝑗𝑢𝑠𝑡𝑒𝑑 𝑠𝑡𝑜𝑐𝑘 𝑝𝑟𝑖𝑐𝑒 =𝑆𝑡𝑜𝑐𝑘 𝑃𝑟𝑖𝑐𝑒 x 50 (𝑦𝑒𝑛 )
𝑃𝑟𝑒𝑠𝑢𝑚𝑒𝑑 𝑝𝑎𝑟 𝑣𝑎𝑙𝑢𝑒 (𝑦𝑒𝑛 )
𝐷𝑖𝑣𝑖𝑠𝑜𝑟 𝑇𝑜𝑚𝑜𝑟𝑟𝑜𝑤 = 𝐷𝑖𝑣𝑖𝑠𝑜𝑟 𝑇𝑜𝑑𝑎𝑦 𝑆𝑢𝑚 𝑜𝑓 𝑏𝑎𝑠𝑒 𝑝𝑟𝑖𝑐𝑒𝑠 𝑓𝑜𝑟 𝑛𝑒𝑥𝑡 𝑑𝑎𝑦 𝑐𝑜𝑛𝑠𝑡𝑖𝑡𝑢𝑒𝑛𝑡𝑠
𝑆𝑢𝑚 𝑜𝑓 𝑐𝑙𝑜 𝑠𝑖𝑛𝑔 𝑝𝑟𝑖𝑐𝑒𝑠 𝑜𝑓 𝑡𝑜𝑑𝑎 𝑦 ′𝑠 𝑐𝑜𝑛𝑠𝑡𝑖𝑡𝑢𝑒𝑛𝑡𝑠
30
Hendri nur Ardiansyah, 2012 Pengaruh Indeks Nikkei 225 Terhadap Pergerakan IHSG di Bursa Efek Indonesia Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
2. Divisor Today merupakan angka divisor pada saat ini.
3. Sum of base prices for the next day constituentes merupakan jumlah harga
saham kontituen 225 saham yang tergabung dalam Nikkei 225 setelah terjadi
perubahan jumlah saham beredar akibat stock split ataupun penambahan
saham baru.
4. Sum of closing prices of todays constituents merupakan jumlah harga saham
kontituen 225 saham yang tergabung dalam Nikkei 225 pada penutupan hari
ini.
2.4 Keterkaitan Antar Pasar Modal
2.4.1 Integrasi Perekonomian dan Keuangan Antar Negara
Di era globalisasi, perekonomian dan keuangan antara suatu negara
dengan negara lainnya mengalami keterkaitan. Dengan didorong oleh kebutuhan
akan barang dan jasa maka hubungan antara negara baik berupa ekspor dan impor
maupun aliran modal tidak bisa dihindari hingga menyebabkan perekonomian dan
keuangan suatu negara dengan negara lainnya mengalami keterkaitan.
Faktor yang menjadi penyebab terjadinya integrasi perekonomian menurut
Yati Kurniati (2007:1):
Kedekatan geografis dan historis serta hubungan ekonomi antara negara di
suatu kawasan seringkali menjadi pendorong utama pembentukan integrasi
ekonomi dan keuangan regional, dengan tujuan untuk meningkatkan
pembangunan ekonomi dan kesejahteraan kawasan dimaksud.
Dalam memahami konsep integrasi atau keterkaitan perekonomian dan
keuangan antara negara perlu dipahami apa yang dimaksud dengan integrasi
dibidang perekonomian dan integrasi dibidang keuangan menurut Yati Kurniati
(2007:1-2) :
Integrasi ekonomi adalah integrasi di sektor rill yang bertujuan mencapai
pertumbuhan ekonomi yang tinggi. Upaya yang dilakukan adalah dengan jalan
liberalisasi sehingga terjadi kebebasan arus faktor-faktor produksi, yaitu:
31
Hendri nur Ardiansyah, 2012 Pengaruh Indeks Nikkei 225 Terhadap Pergerakan IHSG di Bursa Efek Indonesia Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
modal, tenaga kerja, jasa-jasa dan investasi, termasuk kerjasama dalam
mengurangi dan akhirnya menghapus hambatan perdagangan intra
kawasan…integrasi keuangan pada intinya menghapus hambatan lalulintas
arus keuangan antara negara dikawasan serta mengembangkan infrastruktur
keuangan regional untuk mendukung kelancaran dan meningkatkaan transaksi
lintas batas, serta memelihara stabilitas keuangan kawasan.
Dari pemaparan para ahli mengenai integrasi perekonomian dan keuangan,
pada dasarnya integrasi bertujuan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan
kesejahteran suatu kawasan. Tujuan tersebut dapat terlaksana dengan mengadakan
kerjasama dalam bidang perekonomian dan keuangan dengan cara menghapuskan
hambatan-hambatan arus faktor poduksi dan menjamin lancarnya lalu lintas
transaksi keuangan
Dalam konteks negara Indonesia, integrasi perekonomian dan keuangan
terjadi melalui lembaga kerjasama ataupun perjanjian kerjasama secara bilateral,
regional dan mutilateral dalam bidang ekonomi antara suatu negara. Bentuk
lembaga kerjasama yang mencakup bidang perekonomian antara negara Indonesia
dengan negara lainnya seperti dikawasan asia tenggara terdapat lembaga ASEAN
(Association of South East Asian Nations),untuk kawasan regional Asia Pasifik
APEC (Asian Pacifik Economic Coorporation) dan untuk skala global seperti
WTO (Word Trade Oraganizatian).
Pembentukan organisasi antara negara baik yang sifatnya regional
maupun global yang bergerak dibidang perekonomian dan bentuk kerjasama atau
perjanjian perdagangan menjadikan perekonomian dikawasan tersebut terintegrasi
dan saling mempengaruhi. Bentuk lembaga dan perjanjian-perjanjian tersebutlah
yang merupakan bentuk dari terintegrasinya perekonomian dan keuangan
Indonesia dengan negara-negara lain. Dengan adanya hubungan dalam bidang
32
Hendri nur Ardiansyah, 2012 Pengaruh Indeks Nikkei 225 Terhadap Pergerakan IHSG di Bursa Efek Indonesia Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
perekonomian dan keuangan maka segala hambatan dalam kegiatan
perekonomian antara negara berupa arus produksi bisa berjalan dengan lancar atau
hambatan lainnya seperti tarif-tarif perdagangan dapat dikurangi atau bahkan
dihilangkan.
Dengan perekonomian dan keuangan yang telah terintegrasi secara
regional dan global maka dipastikan perkembangan perekonomian suatu negara
dapat mempengaruhi perekonomian negara lainnya dan juga sebaliknya. Dengan
terintegrasinya perekonomian antar negara maka arus faktor produksi dapat
tersalurkan dengan lancar hingga memberikan dampak positif terhadap negara
yang terintegrasi. Akibat terintegrasinya perekonomian, kemajuan suatu negara
dapat merangsang kemajuan negara lainnya karena akan ada arus faktor produksi
yang lancar dan sebaliknya dengan terintegrasi suatu negara dan negara lainnya
akan berpengaruh negatif ketika suatu negara yang terintegrasi mengalami
permasalah perekonomian seperti krisis, hingga mempengaruhi perekonomian
negara lainnya yang terintegrasi dikarenakan arus faktor produksi yang terhambat.
Demikian juga dampaknya terhadap Pasar Modal Indonesia, integrasi
perekonomian dapat membawa pengaruh positif dan negatif terhadap pasar.
Integrasi perekonomian dapat merangsang masuknya para pemodal untuk
menanamkan investasinya yang merupakan salah satu dari faktor produksi,
ataupun merangsang perusahaan asing yang bergerak secara global untuk
melakukan fund Reaching di pasar modal dalam negeri hingga berdampak pada
meningkatnya kinerja pasar dan perekonomian. Demikian juga integrasi
perekonomian antara negara menjadikan pasar modal lebih rentan terhadap akan
33
Hendri nur Ardiansyah, 2012 Pengaruh Indeks Nikkei 225 Terhadap Pergerakan IHSG di Bursa Efek Indonesia Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
adanya arus modal keluar Capital Outflow dikarenakan aksi para investor asing
ketika terjadi gejolak perekonomian disuatu kawasan negara yang saling
terintegrasi.
2.4.2 Teori Portofolio Disversifikasi Investasi Internasional
Dalam melakukan investasi para investor sering kali dihadapkan oleh
resiko atas investasinya. Suatu yang wajar jika investor selalu berusaha dalam
meningkatkan laba dan mengurangi segala bentuk resiko yang dihadapinya
diantaranya dengan melakukan portofolio dengan mendiversifikasi investasinya
secara internasional.
Dengan keterbukaan dalam perekonomian dan kemajuan teknologi
komunikasi kini para investor tidak hanya melakukan disversifikasi pada satu
kawasan negara saja melainkan dilakukan dengan menanamkan investasinya
diberbagai negara untuk menghindari resiko yang dihadapinya.
Hady (2004:93) menyatakan bahwa, yang menjadi motif arus modal
internasional dalam bentuk portfolio investment adalah:
1. High Return
Motif dasar dari international portfolio investment adalah untuk mencari
tingkat hasil yang tinggi.
2. Risk Diversification
Investasi di berbagai surat berharga dapat mengahasilkan return
tertentu dengan risiko yang lebih kecil atau return yang lebih tinggi
dapat dihasilkan dengan resiko tertentu. Dalam hal ini, return dari
investasi dalam surat berharga asing (foreign securities) akan tergantung
terutama pada perbedaan kondisi diluar negeri. Kebanyakan akan
berhubungan terbalik dengan return dari investasi dalam surat
berharga dalam negeri (domestic securities). Sehubungan dengan ini,
tindakan investor untuk melakukan diversifikasi investasi, baik dalam
foreign maupun domestic securities, akan menghasilkan return yang
34
Hendri nur Ardiansyah, 2012 Pengaruh Indeks Nikkei 225 Terhadap Pergerakan IHSG di Bursa Efek Indonesia Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
rata-rata lebih tinggi dan/atau risiko yang lebih rendah daripada hanya
melakukan investasi di dalam negeri.
Tingkat keuntungan yang diharapkan dari portofolio merupakan rata-rata
tertimbang dari keuntungan yang diharapkan dari sekuritas-sekuritas yang
membentuknya yang ditunjukan sebagai berikut
Sumber : Suad Husnan dan Pujiastuti (2006:46)
Keterangan
E (Rp) = Tingkat keuntungan yang diharapkan dari portofolio
xi = adalah proporsi dana yang diinvestasikan pada saham i (i=1,…N)
E (Ri) = Adalah tingkat keuntungan yang diharapkan dari saham i
Dan berikut ini merupakan pertimbangan bagaimana seorang pemodal
asing (dimisalkan ia adalah pemodal Amerika Serikat) menginvestasikan dananya
dipasar modal internasional dan tidak hanya membatasi investasi dipasar modal
domestik memutuskan untuk membeli non-US dengan mempertimbangkan
tingkat keuntungan yang diharapkan, resiko, dan korelasi sekuritas di negara yang
berbeda. Elton dan Guber (1991, h. 263) dalam Suad Husnan (2003:153)
menggambarkan bahwa keputusan investor memilih melakukan disversifikasi
dalam kondisi yang digambarkan dalam sebuah formula sebagai berikut.
Keterangan
E (Rn) : tingkat keuntungan yang diharapkan untuk sekuritas non-AS
E (Rus) : tingkat keuntungan yang diharapkan untuk sekuritas
E (Rp) = ∑ xi E (Ri)
E (Rn) – Rf
> E (Rus) – Rf
KN.US
𝜎N 𝜎US
35
Hendri nur Ardiansyah, 2012 Pengaruh Indeks Nikkei 225 Terhadap Pergerakan IHSG di Bursa Efek Indonesia Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
𝜎N : deviasi standar sekuritas non AS
𝜎US : deviasi standar sekuritas AS
KN.US : koefisien korelasi antara sekuritas non AS dengan sekuritas AS
Rf : tingkat keuntungan bebas resiko
Dari formula diatas maka kelayakan keputusan investasi di luar negeri
dipengaruhi oleh koefisien korelasi tingkat keuntungan antara investasi dalam dan
luar negeri. Semakin rendah koefisein korelasi tingkat keuntungan sekuritas asing
dengan sekuritas domestik maka semakin menarik investasi asing tersebut karena
dapat mengurangi resiko menurut Brigham dan Houston (2006:233) :
Menyatakan bahwa Semakin kecil koefisien korelasi positif, maka
semakin rendah risiko dalam sebuah portofolio yang besar. Jika kita dapat
menemukan sekumpulan saham yang korelasinya nol atau negatif, seluruh
risiko akan dapat dihilangkan. Namun dalam dunia nyata, dimana korelasi
di antara setiap saham biasanya adalah positif tetapi kurang dari +1,0,
beberapa meskipun bukan semua, risiko akan dapat dihilangkan.
2.4.3 Pengaruh Tokyo Exchange Terhadap Bursa Efek Indonesia
Dengan terintegrasinya suatu perkonomian dan keuangan maka arus
investasi yang merupakan salah satu faktor produksi dari negara maju ke negara
berkembang dapat tersalurkan dengan lancar. Dengan kemudahan dan tanpa
regulasi yang menghambat hingga arus investasi dari suatu negara ke negara lain
dapat tersalurkan dengan cepat dan lancar hingga dapat meningkatkan
pertumbuhan perekonomian secara makro.
Demikian juga pasar modal sebagai lembaga investasi di suatu negara
mengalami keterkaitan dengan pasar modal negara lainnya hingga saling
mempengaruhi. Pada dasarnya keterkaitan dan bentuk saling mempengaruhi
antara bursa saham menjadi hal yang logis pada era globalisasi dengan
36
Hendri nur Ardiansyah, 2012 Pengaruh Indeks Nikkei 225 Terhadap Pergerakan IHSG di Bursa Efek Indonesia Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
keterbukaan dalam bidang perekonomian dan keuangan seperti kebijakan
pemerintah dalam mengusahakan agar iklim investasi dalam suatu negara menjadi
lebih baik hingga mengundang para investor berminat untuk menanamkan
investasi dalam upaya peningkatan perekonomian.
Kebijakan liberalisasi pasar keuangan, khususnya pasar modal,
memang mampu menarik dana asing ke Indonesia. Sejak Pemerintah
Republik Indonesia membuka kesempatan pemodal asing untuk berpartisipasi
di pasar modal Indonesia di tahun 1989 melalui Keputusan Menteri
Keuangan Nomor 1055/KMK.013/1989 tentang Pembelian Saham oleh
Pemodal Asing Melalui Pasar Modal yang membolehkan pemodal asing untuk
menguasai maksimum 49 persen di pasar perdana, maupun 49 persen saham yang
tercatat di bursa efek. Bahkan dengan keluarnya keputusan menteri keuangan
NOMOR 455/KMK.01/1997 sebagai penganti Keputusan Menteri Keuangan
Nomor 1055/KMK.013/1989 memberikan peluang kepada asing untuk menguasai
100% kepemilikan di bursa. Dengan kebebasan tersebut para investor leluasa
dalam melakukakan disversifikasi investasinya diberbagai pasar negara hingga
pasar modal menjadi terintegrasi menurut (Husnan, 2003:157; Husnan 1991)
“Secara teoritis penghilangan hambatan bagi pemodal asing akan membuat pasar-
pasar modal seluruh dunia akan terintegrasi secara penuh (full integrated
capital).” Demikian juga secara rinci menurut Eun dan Resnick (2004:188)
menyatakan faktor penyebab terintegrasinya pasar modal sebagai berikut:
…during the 1980s world capital markets began a trend toward greater
global integration. Several factors account for this movement:
1. Investors began to realize the benefit of international portofolio
diversification.
37
Hendri nur Ardiansyah, 2012 Pengaruh Indeks Nikkei 225 Terhadap Pergerakan IHSG di Bursa Efek Indonesia Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
2. Major capital markets become more liberalized though the elimination of
fixed trading commissions, the reduction in governmental regulation, and
measures taken by the ueropean union to integrate their capital markets.
3. New computer and communication technology facilitated effeciens and fair
securities trading through order routing and execution, information
dissemination, and clearance and settlement.
4. MNCs realize the benefits of sourcing new capital internationally.
Dari pendapat yang dikemukakan oleh Eun dan Resnick yang menyatakan
terdapat empat faktor yang turut mempengaruhi keterkaitan antara pasar modal
satu dan pasar modal lainnya yaitu para investor melakukan diverifikasi
internasional, pasar modal menjadi lebih liberal dengan mengeliminiasi komisi
perdagangan dan pengurangan peraturan pemerintah, kemajuan akan teknologi
dan komunikasi hingga menjadi lebih efisien, dan adanya Multi National
Corporation’s yang berupaya memperoleh dana/modal segar internasional.
Pasar modal Indonesia merupakan pasar modal yang cukup terbuka
dipengaruhi oleh pasar modal dari negara lainnya. Aliran modal yang masuk ke
BEI menjadi salah satu penyebab, pasar menjadi rawan dipengaruhi oleh faktor
luar negeri baik bersifat positif atau bahkan negatif seperti gejolak bursa saham
luar negeri. Menurut Lana Soelistianingsih dalam Andriansyah (2008:8)
mengatakan bahwa
Pemodal asing dapat berperan positif maupun negatif terhadap
perkembangan pasar modal suatu negara. Peran positif pemodal asing
adalah (1) menutup gap antara tabungan dan investasi, (2) mendorong
likuiditas pasar, (3) mendorong kepercayaan pemodal, (4) memperkuat nilai
tukar domestik, (5) mendorong mekanisme pasar, dan (6) mengurangi
asymmetric information sehingga pasar lebih transparan dan efisien.
Sementara itu, peran negatif yang dapat ditimbulkan oleh pemodal asing
adalah (1) pasar menjadi didikte oleh pemodal asing sehingga tingkat
independensi kebijakan menjadi terganggu, (2) kebijakan moneter
menghadapi trade-off antara kepentingan domestik dan asing, (3)
meningkatnya volatilitas/ketidakstabilan return/yield, (4) sangat rentan
terhadap risiko global, (5) proses pembalikan membuat country risk
38
Hendri nur Ardiansyah, 2012 Pengaruh Indeks Nikkei 225 Terhadap Pergerakan IHSG di Bursa Efek Indonesia Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
meningkat dan nilai tukar domestik akan terganggu, (6) mendorong
tekanan tak terduga, dan (7) mengurangi nasionalisme.
Berdasarkan data yang diperoleh, investor asing cukup mendominasi
saham-saham di BEI terlihat dari jumlah kepemilikannya dalam beberapa tahun
kebelakang.
Table 1.1
Proporsi Kepemilikan Saham Asing dan Domestik
Per 30 Desember Tahun 2008-2011
Tahun Domestik % Asing %
2008 211,52 33% 446,18 67%
2009 373,06 33% 762,71 67%
2010 701,51 37% 1.184,28 63%
2011 828,32 40% 1.235,04 60%
Sumber: KASEI Press release tahun 2009 dan 2011
Dari tabel di atas terlihat bahwa terdapat aliran modal yang cukup besar
ke Indonesia, maka dengan besarnya aliran dana asing dipastikan mampu
menggerakan pasar modal Indonesia dengan indikatornya berupa IHSG. Dengan
kepemilikan aliran modal asing yang begitu besar maka BEI secara otomatis
menjadi sensitif terhadap pergerakan pasar modal asing. Memang dengan
masuknya investasi asing kedalam negeri dapat mempercepat pertumbuhan dalam
negeri akan tetapi dengan dominasi asing dipasar modal menjadikan pasar modal
lebih rentan dalam menerima rangsangan ketika terjadi gejolak dari luar seperti
gejolak bursa saham asing. Hal tersebut terjadi dikarenakan para investor asing
yang menanamkan investasinya diberbagai bursa dapat mencabut investasi dengan
seketika untuk menghindari kerugian atas investasinya.
39
Hendri nur Ardiansyah, 2012 Pengaruh Indeks Nikkei 225 Terhadap Pergerakan IHSG di Bursa Efek Indonesia Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Dengan demikian maka terdapat saling keterkaitan antara pasar modal
termasuk pasar modal Jepang Tokyo Exchange dengan salah satu indikatornya
Nikkei 225 turut mempengaruhi pergerakan pasar modal Indonesia BEI dengan
indikatornya IHSG. Sesuai apa yang dikemukakan Umi dan Erni (2003:3) “Pasar
modal dikatakan terintegrasi apabila indeks harga saham suatu negara bergerak
bersama-sama dengan pergerakan negara lainnya (comovement)” Beberapa jurnal
penelitian menunjukan bahwa terdapat hubungan antara pasar modal Indonesia
BEI dan pasar modal negara-negara lain termasuk pasar modal Jepang Tokyo
Exchange dengan indikator masing-masing indeksnya. Terjadinya hubungan
tersebut dikarenakan oleh adanya disversifikasi portofolio dari investor asing.
Abdul Karim. et al. (2009:11) menyatakan bahwa “The implication of the findings
of cointegration among Indonesia and Japan, the US, Singapore and China is that
the gains from international diversification for investors with long holding
periods in those countries are limited”
Perusahaan yang tercatat dalam indeks Nikkei 225 yang merupakan Indeks
dari Tokyo Exchange merupakan perusahaan besar yang beroperasi secara global
termasuk di Indonesia, dengan demikian jika indeks Nikkei 225 naik ini berarti
perekonomian Jepang dalam keadaan yang baik hingga mendorong pertumbuhan
ekonomi Indonesia melalui melalui faktor produksi hingga mampu mendongkrak
perekonomian dan menciptakan iklim investasi yang baik hingga para investor
baik asing dan lokal berbondong-bondong memasuki bursa dengan ditandai
naiknya IHSG demikian juga sebaliknya jika terjadi keguncangan di dalam
perekonomian Jepang hingga berdampak pada kinerja bursa saham dapat langsung
40
Hendri nur Ardiansyah, 2012 Pengaruh Indeks Nikkei 225 Terhadap Pergerakan IHSG di Bursa Efek Indonesia Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
di tularkan pada bursa saham dalam negeri. Hal tersebut terjadi sebab para
investor, terutama investor asing mengalami kehawatiran dan berusahan
menghindari kerugian akan investasinya melihat fakta bahwa saling keterkaitanya
perekonomian dan keuangan antara negara serta pelajaran dari fenomena krisis
sebelumnya.
Demikian juga pengaruh pergerakan bursa Tokyo Stock Exchange terhadap
Bursa Efek Indonesia dapat terjadi secara tidak langsung. Hal tersebut bermakna
bahwa pergerakan saham-saham di Tokyo Stock Exchange termasuk saham
perusahaan yang tergabung dalam Nikkei 225 dipegaruhi oleh pergerakan saham
negara lainnya dan kemudian ditransmisikan ke bursa lainya termasuk pada
saham-saham dibursa efek indonesia yang dicerminkan oleh pergekan IHSG.
2.5 Resiko Investasi
Resiko merupakan suatu yang mesti dihadapi oleh para investor dalam
setiap melakukan kegiatan investasinya. Dalam pelaksanaan kegiatan investasi
resiko yang dihadapai dapat di klasifikasikan berdasarkan sifatnya dibagi menjadi
tiga diantaranya:
a) Sytematic Risk
“systematic risk (resiko sitematik) adalah resiko yang tidak bisa di
disversifikasikan atau dengan kata lain resiko yang sifatnya mempengaruhi
secara menyeluruh” Irham Fahmi & Yovi L Hadi ( 2009:158). Systematic
risk, atau biasa juga disebut dengan market risk atau undiversifiable risk
merupakan faktor risiko yang mempengaruhi pasar secara keseluruhan
41
Hendri nur Ardiansyah, 2012 Pengaruh Indeks Nikkei 225 Terhadap Pergerakan IHSG di Bursa Efek Indonesia Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
(makro). Jenis resiko ini tidak dapat dikontrol oleh investor dan tidak bisa pula
dimitigasi melalui disversifikasi. Contoh dari systematic risk adalah peristiwa
krisis yang dialami oleh kawasan Asia tahun 1997 dan krisis global 2008
b) Unsystematic Risk
“Resiko yang tidak sistematis, yaitu hanya membawa dampak pada
perusahaan yang terkait saja.” Irham Fahmi & Yovi L Hadi (2009:158).
unsystematic risk, atau sering disebut juga specific risk, adalah risiko yang
terjadi pada perusahaan atau industrinya yang dapat mempengaruhi harga
saham perusahaan tersebut. Resiko tersebut sangatlah terkait oleh kondisi
perusahaan dan kondisi manajemen serpeti keputusan manajemen, persaingan
perusahaan, dll.
c) Total Risk
“Total risk adalah gabungan dari unsystematic risk dan systematic risk.” Irham
Fahmi & Yovi L Hadi (2009:159). Total risk merupakan dari kedua resiko
diatas yang dapat diformulakan sebagai berikut.
Total Risk : Systematic Risk + Unsystematic Risk
2.6 Penelitian Terdahulu
Terdapat peneliti terdahulu yang meneliti bagaimana indeks bursa saham
asing dapat mempengaruhi pergerakan IHSG. Berikut ini merupakan gambaran
penelitian serupa yang meneliti faktor yang mempengaruhi IHSG terutama
indeks-indeks bursa asing.
42
Hendri nur Ardiansyah, 2012 Pengaruh Indeks Nikkei 225 Terhadap Pergerakan IHSG di Bursa Efek Indonesia Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Table 2.2
Tinjauan Peneliti Terdahulu
Peneliti Judul Variabel Hasil Penelitian
M.Mansur Pengaruh Indeks
Bursa Global
Terhadap Indeks
Saham Gabungan
(IHSG) pada Bursa
Efek Jakarta (BEJ)
periode tahun
2000-2002
KOSPI (X1),
NIKKEI 225 (X2),
HANG SENG (X3),
TAEXI (X4) DOW
JONES (X5)
FTSE (X6) ASX (X7)
dan IHSG (Y)
Hasil dari pengujian
analisis jalur model
menunjukan bahwa indeks
harga saham bursa global
secara bersama-sama
memberikan pengaruh
yang signifikan terhadap
IHSG
A. Rifai Analisis Faktor-
Faktor yang
Mempengaruhi
Indeks Harga
Saham Gabungan
di Bursa Efek
Indonesia
Suku bunga deposito
valas (X1), indeks LQ
45, indeks DOW JONES
(X2), pendapatan
nasional (X3),
pertumbuhan produksi
industri (X4), IHSG (Y)
Hasil penelitian
menunjukan bahwa secara
parsial indeks LQ 45,
indeks Dow Jones,
pendapatan nasional
berpengaruh posistif dan
signifikan terhadap IHSG.
43
Hendri nur Ardiansyah, 2012 Pengaruh Indeks Nikkei 225 Terhadap Pergerakan IHSG di Bursa Efek Indonesia Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
2.7 Kerangka Pemikiran.
Pasar modal memegang peranan penting dalam perekonomian sebuah
negara secara makro dan perusahan secara mikro. Dengan adanya pasar modal
maka dapat memberikan kesempatan seluas-luasnya bagi para pemilik perusahan
selaku emiten untuk memperluas usahanya sebab keberadaan pasar modal
memberikan kemudahan bagi perusahaan untuk mendapatkan dana dari para
investor. Tidak hanya bermanfaat bagi para emiten, pasar modal memberikan
kesempatan bagi para investor untuk mendapat keuntungan atas investasi yang
dilakukan sesuai dengan karakeristik investasi yang dipilih. Dengan demikian
maka kinerja pasar modal menjadi salah satu indikator kemajuan perekonomian
suatu negara. Sependapat dengan apa yang dikemukaan oleh Widoatmodjo
(2009:8) “Bila orang menilai perekonomian sebuah negara maka ia akan melihat
juga perkembangan indeks harga saham disamping angka inflasi, neraca tansaksi
berjalan, PDB, dan data ekonomi makro lainnya.”
Terdapat beberapa indikator yang selalu menjadi bahan analisis dalam
pasar modal diantarnya Indeks Harga Saham Gabungan, transaksi bursa efek,
kapitalisasi pasar, jumlah emiten yang terdaftar dan porsi perdagangan asing.
Diantara indikator tersebut pergerakan IHSG di lantai bursa menjadi perhatian
dari para investor yang akan menanamkan investasinya dikarenakan IHSG
menunjukan gambaran harga saham secara keseluruhan. Anjloknya harga-harga
saham secara drastis mengakibatkan kerugian bagi para investor karena akan
berpengaruh terhadap return saham.
44
Hendri nur Ardiansyah, 2012 Pengaruh Indeks Nikkei 225 Terhadap Pergerakan IHSG di Bursa Efek Indonesia Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Ada beberapa variabel yang dapat mempengaruhi pergerakan IHSG seperti
dikemukakan oleh Muhammad Samsul (2006:185)
Terdapat beberapa variabel yang mempengaruhi permintaan dan
penawaran baik yang besifat rasional dan irasional. Pengaruh yang sifatnya
rasional mencakup kinerja perusahaan, tingkat bunga, tingkat inflasi, tingkat
pertumbuhan, kurs valuta asing, atau indeks harga dari negara lain. Pengaruh
irasional mencakup rumor pasar, mengikuti mimpi, bisikan teman, atau
permainan harga.
Pengaruh dari bursa saham asing yang digambarkan oleh pergerakan
indeks bursanya dapat memberikan sentimen positif ataupun negatif terhadap
bursa saham Indonesia yang digambarkan oleh IHSG. Pergerakan indeks bursa di
BEI terutama IHSG seringkali mengikuti pergerakan dari indeks bursa asing
terutama indeks bursa besar yang berdekatan. Hal tersebut disebabkan oleh
adanya keterkaitan antar bursa saham hingga pergerakan indeks saham di suatu
bursa di ikuti oleh bursa saham negara lainya termasuk bursa saham Indonesia di
BEI.
Keterkaitan antar pasar modal disebabkan oleh adanya integrasi
perekonomian dan keuangan suatu negara dengan negara lain. Integrasi
perekonomian dan keuangan menjadi alasan para investor dalam
mempertimbangkan investasi disuatu bursa dengan melihat pergerakan di bursa
lainnya terutama pada bursa yang lebih besar. Dengan terjadinya integrasi
perekonomian dan keuangan maka akan terdapat aliran faktor-faktor produksi
terutama berupa modal antara negara yang saling terintegrasi, hingga dapat
dipastikan keadaan perekonomian yang tercermin dalam indeks harga saham suatu
negara yang terintegrasi dapat mempengaruhi perekonomian negara yang
terintegrasi lainya yang tercermin dalam pergerakan indeks harga saham.
45
Hendri nur Ardiansyah, 2012 Pengaruh Indeks Nikkei 225 Terhadap Pergerakan IHSG di Bursa Efek Indonesia Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Keterkaitan antar bursa saham juga di picu oleh investor asing yang
menanamkan investasinya di berbagai bursa dengan melakukan disversifikasi
investasi. Dengan melakukan disvesifikasi investasi di berbagai negara yang
berbeda para investor dapat membagi resiko dan meningkatkan keuntungan
investasinya hingga apa yang diharapkan dapat terealisasikan. Akan tetapi dengan
adanya investor asing yang melakukan investasi di berbagai negara menjadikan
pasar rawan terpengaruh akibat gejolak dari bursa asing.
Keterkaitan antar bursa saham Indonesia dengan bursa saham lainya juga
disebabkan oleh terbukanya Pasar Modal Indonesia atas aliran modal asing hingga
menjadikan para investor asing mampu mendominasi kepemilikan saham dalam
negeri. Dominasi asing tersebut turut menjadikan pergerakan indeks dalam negeri
IHSG senantiasa mengikuti pergerakan indeks bursa luar negri lainnya. Aktivitas
investor asing yang mendominasi tersebut tentu akan direspon oleh investor lokal
yang berlaku sebagai follower mengikuti pergerakan asing. Walaupun terdapat
dominasi investor lokal tidak semata-mata menjadikan bursa saham menjadi aman
terhadap respon dari bursa saham lainya. “Hal tersebut disebabkan oleh perilaku
dari investor lokal sendiri yang menjadikan perilaku investor asing sebagai
acuan.” (Cahyono, 2000:93).
Demikian juga meningkatnya teknologi komunikasi dan informasi mampu
memberikan informasi dengan cepat serta akurat hingga berita atas investasinya
dapat diketahui dan proses transaksi menjadi lebih mudah dilaksanakan tanpa
dibatasi waktu dan tempat. Dengan bantuan teknologi tersebut investor dapat
menyimpan dananya di suatu negara tanpa mengenal batas dan dapat pula
46
Hendri nur Ardiansyah, 2012 Pengaruh Indeks Nikkei 225 Terhadap Pergerakan IHSG di Bursa Efek Indonesia Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
mengambil dananya kapanpun jika dianggap tidak menguntungkan atau
mengalami kerugian.
Jepang merupakan negara besar dikawasan Asia, negara tersebut memiliki
kedekatan dengan Indonesia dalam bidang perekonomian hingga dimungkinkan
memiliki keterkaitan disebabkan adanya aktivitas ekspor dan impor. Demikian
juga dengan pengaruh indeks Nikkei 225 pada bursa saham negara tersebut
terhadap pergerakan IHSG. Perusahaan yang tercatat dalam indeks Nikkei 225
merupakan perusahaan besar yang beroperasi secara global termasuk di Indonesia,
dengan demikian jika indeks Nikkei 225 naik berarti kinerja perekonomian Jepang
dalam keadaan baik. Sebagai salah satu negara tujuan ekspor Indonesia,
pertumbuhan ekonomi Jepang dapat mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia
melalui kegiatan ekspor maupun aliran modal masuk baik investasi langsung
maupun melalui pasar modal hingga mampu mendongkrak kinerja bursa dengan
ditandai naiknya IHSG.
Demikian juga pengaruh pergerakan bursa Tokyo Stock Exchange terhadap
Bursa Efek Indonesia dapat terjadi secara tidak langsung. Hal tersebut bermakna
bahwa pergerakan saham-saham di Tokyo Stock Exchange termasuk saham
perusahaan yang tergabung dalam Nikkei 225 dipengaruhi oleh pergerakan saham
negara lainnya baik akibat keguncangan bursa Wall Street seperti fenomena krisis
2008 ataupun keguncangan bursa Eropa yang mulai terasa pada tahun 2011 yang
kemudian ditransmisikan ke bursa lainnya termasuk pada saham-saham dibursa
efek indonesia yang dicerminkan oleh pergerakan IHSG, sejalan dengan apa yang
dikemukakan Sunariyah (2006:28)
47
Hendri nur Ardiansyah, 2012 Pengaruh Indeks Nikkei 225 Terhadap Pergerakan IHSG di Bursa Efek Indonesia Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Semakin membaiknya kondisi Indonesia baik dari sisi perekonomian
maupun stabilitas politik, keamanan Indonesia serta membaiknya bursa global
mampu mendorong para pemodal lokal maupun asing untuk kembali
bertransaksi di bursa Indonesia. Hal tersebut mampu mengangkat kinerja bursa
efek Indonesia yang terlihat semakin meningkat pergerakan indeks.
Dengan demikian penelitian ini ingin mengungkapkan lebih pengaruh
bursa saham yang lebih kuat di kawasan regional terhadap bursa saham indonesia.
Dalam penelitian ini bursa regional diwakili oleh bursa saham Tokyo dengan
indeks saham Nikkei 225 sebagai bursa kuat di kawasan Asia dan untuk bursa
saham Indonesia mengunakan IHSG.
Berdasarkan pemaparan diatas maka skema kerangka pemikiran
digambarkan pada gambar 2.1:
48
Hendri nur Ardiansyah, 2012 Pengaruh Indeks Nikkei 225 Terhadap Pergerakan IHSG di Bursa Efek Indonesia Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Gambar 2.1
Kerangka Pemikiran
Keterangan:
= Variabel yang diteliti
= Variabel yang tidak diteliti
Faktor yang Mempengaruhi
Harga-Harga Saham dan IHSG di
BEI
Permintaan
&
Penawaran
Irasional Rasional
Kinerja Perusahan
Tingkat Bunga
Tingkat Inflasi
Tingkat Pertumbuhan
Kurs Valuta Asing
Indeks Harga Saham
Negara Lain
Nikkei 225 IHSG
49
Hendri nur Ardiansyah, 2012 Pengaruh Indeks Nikkei 225 Terhadap Pergerakan IHSG di Bursa Efek Indonesia Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Berdasarkan uraian sebelumnya, maka hubungan variabel dalam
penelitian, digambarakan dalam paradigma sebagai berikut:
Gambar 2.2
Hubungan Variabel
Keterangan:
X = Variabel bebas (Nikkei 225)
Y = Variabel terikat (IHSG)
= Menandakan adanya pengaruh antara indeks Nikkei 225 (X)
terhadap IHSG (Y)
2.7.1 Hipotesis
Menurut Husein Umar (2009:104) “Hipotesis adalah suatu rumusan
sementara mengenai suatu hal yang dibuat untuk menjelaskan hal itu dan juga
menuntun/mengarahkan penyelidikan selanjutnya.”
Berdasarkan pejelasan mulai dari latar belakang sampai pada penjelasan
kerangka pemikiran, maka hipotesis penelitian ini adalah:
“Indeks Nikkei 225 berpengaruh positif terhadap pergerakan IHSG di
Bursa Efek Indonesia”
Y X