bab ii kajian pustaka dan hipotesis penelitian 1.1 … · 2017. 4. 1. · jasa tersebut antara lain...

22
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 1.1 Landasan Teori dan Konsep 1.1.1 Pengertian Perbankan Menurut Undang-undang Nomor 7 tahun 1992 tentang Perbankan yang telah diubah dengan Undang-undang nomor 10 tahun 1998, pengertian bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Bank adalah suatu badan usaha yang tugas utamanya sebagai lembaga perantara keuangan yang menyalurkan dana dari pihak yang berkelebihan dana pada waktu yang ditentukan (Dendawijaya, 2001). Perbankan Indonesia dalam menjalankan fungsinya berdasarkan demokrasi ekonomi dengan menggunakan prinsip kehati-hatian. Fungsi utama perbankan Indonesia adalah sebagai penghimpun dana, penyalur dana masyarakat serta bertujuan untuk menunjang pelaksaan pembangunan nasional dalam rangka meningkatkan pemerataan pembangunan nasional. Perbankan memiliki kedudukan yang strategis, yakni sebagai penunjang kelancaran sistem pembayaran pelaksanaan kebijakan moneter dan pencapaian stabilitas keuangan, sehingga diperlukan perbankan yang sehat transparan dan dapat dipertanggungjawabkan.

Upload: others

Post on 24-Dec-2020

2 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 1.1 … · 2017. 4. 1. · Jasa tersebut antara lain berupa jasa pengiriman uang, penitipan surat berharga, pemberian jaminan bank,

BAB II

KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN

1.1 Landasan Teori dan Konsep

1.1.1 Pengertian Perbankan

Menurut Undang-undang Nomor 7 tahun 1992 tentang Perbankan yang

telah diubah dengan Undang-undang nomor 10 tahun 1998, pengertian bank

adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk

simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau

bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.

Bank adalah suatu badan usaha yang tugas utamanya sebagai lembaga perantara

keuangan yang menyalurkan dana dari pihak yang berkelebihan dana pada waktu

yang ditentukan (Dendawijaya, 2001).

Perbankan Indonesia dalam menjalankan fungsinya berdasarkan demokrasi

ekonomi dengan menggunakan prinsip kehati-hatian. Fungsi utama perbankan

Indonesia adalah sebagai penghimpun dana, penyalur dana masyarakat serta

bertujuan untuk menunjang pelaksaan pembangunan nasional dalam rangka

meningkatkan pemerataan pembangunan nasional. Perbankan memiliki

kedudukan yang strategis, yakni sebagai penunjang kelancaran sistem pembayaran

pelaksanaan kebijakan moneter dan pencapaian stabilitas keuangan, sehingga

diperlukan perbankan yang sehat transparan dan dapat dipertanggungjawabkan.

Page 2: BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 1.1 … · 2017. 4. 1. · Jasa tersebut antara lain berupa jasa pengiriman uang, penitipan surat berharga, pemberian jaminan bank,

1.1.2 Analisis Kinerja Perbankan

Dalam kamus besar Bahasa Indonesia mendefinisikan kinerja (performance)

adalah sesuatu yang dicapai atau prestasi yang diperlihatkan. Menurut Kasmir

(2003), kinerja bank merupakan ukuran keberhasilan bagi manajemen bank

tersebut. Kinerja perbankan dapat diartikan sebagai hasil yang dicapai suatu bank

dengan mengelola sumber daya yang ada dalam bank seefektif mungkin dan

seefisien mungkin guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan manajemen.

Penilaian kinerja perbankan menjadi sangat penting dilakukan karena operasi

perbankan sangat peka terhadap maju mundurnya perekonomian suatu negara.

Dapat diketahui bahwa fungsi bank pada umumnya (Tri Susilo dkk., 2000):

a) Agent of trust

Merupakan lembaga yang landasannya adalah kepercayaan, baik dalam

menghimpun dana ataupun dalam penyaluran dana. Masyarakat percaya bahwa

uangnya tidak akan disalahgunakan oleh bank, begitu pula sebaliknya pihak bank

percaya bahwa debitur tidak akan menyalahgunakan pinjamannya dan mempunyai

niat baik untuk mengembalikan pinjaman beserta kewajiban lainnya pada saat

jatuh tempo.

b) Agent of development

Kegiatan bank adalah menghimpun dan menyalurkan dana merupakan hal

yang sangat diperlukan bagi kelancaran perekonomian di sektor riil. Kegiatan

bank tersebut memungkinkan masyarakat untuk melakukan investasi, kegiatan

distribusi serta kegiatan konsumsi barang dan jasa, mengingat kegiatan tersebut

tidak dapat dilepaskan dari adanya penggunaan uang. Kelancaran kegiatan

Page 3: BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 1.1 … · 2017. 4. 1. · Jasa tersebut antara lain berupa jasa pengiriman uang, penitipan surat berharga, pemberian jaminan bank,

investasi-distribusi-konsumsi ini tidak lain adalah kegiatan pembangunan

perekonomian suatu masyarakat.

c) Agent of services

Bank merupakan lembaga yang memobilisasi dana untuk pembangunan

ekonomi, dimana bank memberikan jasa perbankan yang lain kepada masyarakat.

Jasa tersebut antara lain berupa jasa pengiriman uang, penitipan surat berharga,

pemberian jaminan bank, dan penyelesaian tagihan.

Dari fungsi yang ada dapat dikatakan bahwa dasar beroperasinya bank

adalah kepercayaan, baik kepercayaan bank kepada masyarakat ataupun

sebaliknya. Oleh karena itu untuk tetap menjaga kepercayaan tersebut kesehatan

bank perlu diawasi dan dijaga (Januarti, 2002).

1.1.3 Profitabilitas

Menurut Harahap (2010:304), profitabilitas menggambarkan kemampuan

perusahaan mendapatkan laba melalui semua kemampuan dan sumber yang ada

seperti kegiatan penjualan, kas, modal, jumlah karyawan, jumlah cabang dan

sebagainya. Profitabilitas adalah kemampuan untuk mengukur seberapa besar

tingkat keuntungan yang dapat diperoleh oleh perusahaan (Sutrisno, 2009:222).

Profitabilitas merupakan salah satu bagian terpenting bagi perusahaan karena

disamping dapat menilai efisiensi kerja, juga merupakan alat untuk meramal laba

pada masa yang akan datang dan merupakan alat pengendalian bagi manajemen.

Menurut Hendrayanti (2013), terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi

profitabilitas yaitu :

Page 4: BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 1.1 … · 2017. 4. 1. · Jasa tersebut antara lain berupa jasa pengiriman uang, penitipan surat berharga, pemberian jaminan bank,

1) Faktor internal

Terdapat beberapa variabel yang berasal dari faktor internal yang dapat

mempengaruhi profitabilitas, sebagai berikut :

a) Perputaran kas yaitu kemampuan kas dalam menghasilkan pendapatan

sehingga dapat dilihat berapa kali uang kas berputar dalam satu periode

tertentu.

b) Risiko operasi yaitu risiko yang menunjukkan tingkat pengeluaran biaya untuk

keperluan operasi bank.

c) Risiko kredit adalah risiko yang dihadapi bank terhadap besarnya kredit yang

disalurkan kepada nasabah, semakin besar jumlah kredit yang disalurkan akan

semakin besar risiko kredit.

d) Risiko pasar yaitu risiko pasar merupakan risiko dari dampak perubahan kredit

yang disalurkan (out standing credit) sebagai akibat dari kondisi ekonomi

maupun persaingan.

e) Kecukupan modal yaitu menunjukkan sampai sejauh mana kemampuan

permodalan suatu bank untuk mampu menyerap risiko kegagalan kredit yang

mungkin terjadi, sehingga semakin tinggi angka rasio ini, maka menunjukkan

bank tersebut semakin sehat, begitu juga sebaliknya.

f) Likuiditas yaitu kemampuan bank membayar kembali penarikan yang

dilakukan nasabah deposan dengan mengandalkan kredit yang diberikan

sebagai sumber likuiditasnya.

Page 5: BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 1.1 … · 2017. 4. 1. · Jasa tersebut antara lain berupa jasa pengiriman uang, penitipan surat berharga, pemberian jaminan bank,

2) Faktor Eksternal

Terdapat beberapa faktor eksternal yang dapat mempengaruhi profitabilitas,

sebagai berikut :

a) Inflasi adalah sebuah kondisi dimana jumlah uang yang beredar lebih banyak

dari jumlah barang.

b) Suku bunga adalah tingkat besarnya tingkat suku bunga (BI Rate) manjadi

salah satu faktor bagi perbankan untuk menentukan besarnya suku bunga yang

ditawarkan kepada masyarakat.

c) Fluktuasi nilai tukar adalah hasil alami dari sistem nilai tukar yang berubah-

ubah yang merupakan norma dari sebagian besar perekonomian utama.

d) Kebijakan moneter adalah suatu kebijakan yang bertujuan untuk mencapai

keseimbangan internal (pertumbuhan ekonomi yang tinggi, stabilitas harga,

pemerataan pembangunan) dan keseimbangan eksternal (keseimbangan neraca

pembayaran).

Menurut Brigham dan Houston (2010:146), untuk mengukur profitabilitas

bank, biasanya menggunakan rasio profitabilitas karena rasio profitabilitas sudah

mencakup rasio utang, rasio aktivitas maupun rasio likuiditas yang terdiri dari

ROE (return on equity) yaitu rasio yang menggambarkan besarnya kembalian atas

modal untuk menghasilkan keuntungan, dan ROA (return on asset) yaitu rasio

yang menunjukkan kemampuan dari keseluruhan asset yang ada dan digunakan

untuk menghasilkan keuntungan. Penelitian ini hanya menggunakan profitabilitas

yang diproksikan dengan ROA (return on asset). Menurut Meythi dan Ahmad

Page 6: BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 1.1 … · 2017. 4. 1. · Jasa tersebut antara lain berupa jasa pengiriman uang, penitipan surat berharga, pemberian jaminan bank,

Buyung (2009), alasan penggunaan ROA dibandingkan ROE sebagai salah satu

rasio yang mengukur profitabilitas bank dikarenakan Bank Indonesia sebagai

pembina dan pengawas perbankan lebih mementingkan aset yang dananya berasal

dari simpanan masyarakat. Dalam kerangka penilaian kesehatan bank, BI akan

menentukan bank itu sehat apabila bank memiliki ROA diatas 1,215% (SK DIR

BI No. 30/12/KEP/DIR dan SEBI No. 30/3/UPPB masing-masing tanggal 30

April 1997).

ROA adalah perbandingkan saldo laba sesudah pajak dengan jumlah asset

perusahaan secara keseluruhan. Menurut Santoso (2000:32), ROA adalah rasio

yang digunakan mengukur kemampuan bank menghasilkan keuntungan secara

relatif dibandingkan dengan total assetnya atau ukuran untuk menilai seberapa

besar tingkat pengembalian dari asset perusahaan. Rasio ini menghitung

keuntungan bersih setelah pajak (earning after tax) terhadap jumlah asset secara

keseluruhan. Kouser and Saba (2012) menjelaskan bahwa, rasio profitabilitas

membandingkan komponen pendapatan dengan penjualan. Ini memberikan ide-

ide tentang apa yang membuat pendapatan perusahaan dan biasanya dinyatakan

sebagai bagian dari setiap penjualan. Semakin besar ROA suatu bank, semakin

besar pula tingkat keuntungan yang dicapai bank tersebut dan semakin baik pula

posisi bank tersebut dari segi penggunaan aset (Rivai, 2006).

Dalam penelitian ini, ROA digunakan sebagai indikator performance atau

kinerja bank. ROA menunjukkan efektivitas perusahaan dalam menghasilkan

keuntungan dengan mengoptimalkan asset yang dimiliki. Pihak manajemen

mengukur kinerja keuangan perusahaan dan menilai kinerja operasional dalam

Page 7: BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 1.1 … · 2017. 4. 1. · Jasa tersebut antara lain berupa jasa pengiriman uang, penitipan surat berharga, pemberian jaminan bank,

pemanfaatan sumber daya yang dimiliki perusahaan menggunakan ROA, di

samping perlu dipertimbangkan masalah pembiayaan terhadap aktiva.

Informasi mengenai kinerja sangat bermanfaat bagi pengguna laporan

keuangan. Bagi kelompok investor, kreditor maupun masyarakat umum

menginginkan investasi mereka yang ditanamkan ke bank perlu untuk mengetahui

kinerja bank tersebut. Pengembalian atas investasi modal berguna bagi evaluasi

manajemen, analisis profitabilitas, peramalan laba, serta perencanaan dan

pengendalian (Halsey Wild, 2005). ROA dapat dipergunakan sebagai dasar

pengambilan keputusan apabila perusahaan akan melakukan ekspansi. Perusahaan

dapat mengistimasikan ROA yang harus melalui investasi pada aktiva tetap.

2.1.4 Perputaran Kas

Perputaran kas adalah sejak dimulainya kas diinvestasikan ke dalam kredit

yang disalurkan sampai pada saat kembali lagi menjadi kas yang tepat dan tidak

terlambat (Mulyono, 2000:152). Untuk menentukan berapa jumlah kas yang

sebaiknya harus dipertahankan dalam perusahaan, belum ada standar rasio yang

bersifat umum. Perputaran kas dapat dihitung dengan membandingkan penjualan

dengan jumlah rata-rata kas (Kasmir, 2013). Menurut Astuti (2014), yang

dimaksud dengan penjualan pada lembaga perbankan adalah total pendapatan

bunga. Rata-rata kas dalam perhitungan ini adalah kas akhir yang diperoleh

ditambah dengan kas awal dibagi dua.

Kas merupakan aktiva perusahaan yang paling likuid karena bisa

dipergunakan segera untuk memenuhi kewajiban finansial perusahaan. Untuk

Page 8: BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 1.1 … · 2017. 4. 1. · Jasa tersebut antara lain berupa jasa pengiriman uang, penitipan surat berharga, pemberian jaminan bank,

menambah jumlah kas, perusahaan harus memperoleh laba dari kegiatannya.

Menurut Mulyono (2000), kas bagi bank mempunyai fungsi ganda yaitu sebagai

alat likuiditas dan sebagai alat atau barang yang diperdagangkan oleh bank untuk

mendapatkan penghasilan (revenue). Pada bank, setiap bank harus mampu

mengelola kas dan memiliki manajemen kas yang akurat, sehingga uang kas dapat

dikelola secara efisien. Bank perlu mengatur persediaan uang kas baik yang

terdapat di kantor pusat, kantor cabang, maupun kantor kas. Bank memerlukan

saldo kas yang cukup untuk melayani penarikan secara tunai oleh nasabah.

Dengan persediaan uang kas secara cukup, akan meningkatkan kepercayaan

nasabah kepada bank. Di sisi lain, persediaan kas yang berlebihan juga

menimbulkan biaya peluang (opportunity cost). Adanya persediaan kas yang

berlebihan dapat dimanfaatkan bank untuk menghasilkan pendapatan bagi bank

dengan melakukan penyaluran kredit bagi pihak yang memerlukan dana.

Namun disisi lain, perputaran kas yang rendah karena jumlah persediaan kas

yang minim disebabkan oleh adanya kredit bermasalah mengakibatkan bank

tersebut mengalami risiko likuiditas atau liquidity risk. Kredit bermasalah dapat

mempengaruhi perputaran kas, dimana dengan munculnya kredit bermasalah,

dana yang telah diberikan bank kepada debitur untuk sementara atau seterusnya

tidak kembali lagi kepada bank yang meminjamkannya. Oleh karena itu, dana

yang seharusnya dapat dipinjamkan lagi kepada para debitur lain yang

membutuhkannya untuk mendanai operasi atau perluasan operasi bisnis, tidak

dapat diberikan lagi. Dengan demikian, perputaran kas bank terhenti dan seluruh

dampak positif yang dapat ditimbulkan oleh penyaluran kredit tidak dapat terjadi

Page 9: BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 1.1 … · 2017. 4. 1. · Jasa tersebut antara lain berupa jasa pengiriman uang, penitipan surat berharga, pemberian jaminan bank,

(Sutojo, 2008:27). Semakin tinggi tingkat perputaran kas berarti berarti semakin

efisien tingkat penggunaan kasnya dan sebaliknya semakin rendah tingkat

perputarannya semakin tidak efisien karena semakin banyaknya uang yang

berhenti atau tidak dipergunakan.

Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi besar kecilnya persediaan

kas. Persediaan kas minimal atau persediaan bersih adalah jumlah kas minimal

yang harus dipertahankan oleh perusahaan agar dapat memenuhi kewajiban

finansialnya sewaktu-waktu dan merupakan unsur atau inti permanen dari kas.

Menurut Riyanto (2008:95-97) adapun persediaan kas dapat dipengaruhi oleh

faktor–faktor sebagai berikut :

a) Pertimbangan antara kas masuk dengan kas keluar.

b) Penyimpangan terhadap aliran kas yang diperkirakan.

c) Adanya hubungan yang baik dengan bank-bank.

Beberapa motif untuk menahan kas antara lain :

1). Motif transaksi (Transaction motive)

Saldo kas adalah hal yang dibutuhkan dalam operasi bisnis. Pembayaran

harus dilakukan dalam bentuk kas dan penerimaan disimpan di dalam rekening

kas. Saldo kas dikaitkan dengan pembayaran-pembayaran dan penerimaan rutin

sebagai saldo transaksi (transaction balance).

Page 10: BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 1.1 … · 2017. 4. 1. · Jasa tersebut antara lain berupa jasa pengiriman uang, penitipan surat berharga, pemberian jaminan bank,

2). Motif berjaga-jaga (precautionary motive)

Motif berjaga-jaga dapat diartikan untuk mengantisipasi adanya kebutuhan-

kebutuhan yang bersifat mendadak. Saldo untuk berjaga-jaga adalah saldo kas

yang ditahan dalam cadangan untuk berjaga-jaga terhadap fluktuasi arus kas

masuk dan keluar yang bersifat acak. Arus kas masuk dan keluar tidak dapat

diramalkan dengan tepat. Oleh karena itu, perusahaan perlu memiliki sejumlah

kas sebagai cadangan terhadap fluktuasi arus kas masuk dan keluar dan tidak

diramalkan sebelumnya.

3). Motif spekulasi (speculative motive)

Saldo untuk spekulasi adalah saldo kas yang ditahan agar perusahaan dapat

memanfaatkan kesempatan untuk membeli secara murah apabila kesempatan itu

ada. Beberapa saldo kas mungkin dimiliki untuk dapat memungkinkan perusahaan

mengambil keuntungan dari penawaran pembelian yang mungkin terjadi.

2.1.5 Kecukupan Modal

Modal merupakan faktor yang sangat penting bagi perkembangan dan

kemajuan bank, serta sebagai upaya untuk tetap menjaga kepercayaan masyarakat.

Sebagaimana layaknya sebuah badan usaha, modal bank harus dapat digunakan

untuk menjaga kemungkinan timbulnya risiko kerugian akibat dari pergerakan

aktiva bank yang pada dasarnya sebagian besar berasal dari pinjaman pihak ketiga

(dana masyarakat). Menurut Hasibuan (2004:61), secara umum mengemukakan

bahwa modal sendiri bank atau equity fund adalah sejumlah uang tunai yang telah

Page 11: BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 1.1 … · 2017. 4. 1. · Jasa tersebut antara lain berupa jasa pengiriman uang, penitipan surat berharga, pemberian jaminan bank,

disetorkan pemilik dan sumber-sumber lainnya yang berasal dari dalam bank itu

sendiri yang mana terdiri dari modal inti dan modal pelengkap.

Modal bank juga merupakan dana yang diinvestasikan oleh pemilik dalam

rangka pendirian badan usaha yang dimaksudkan untuk membiayai kegiatan usaha

bank disamping memenuhi peraturan yang ditetapkan (Siamat, 2000:56). Dapat

disimpulkan bahwa, modal bank merupakan dana yang diinvestasikan oleh

pemilik untuk membiayai kegiatan usaha bank yang jumlahnya telah ditetapkan

pada saat pendirian usaha bank tersebut. Kecukupan modal dalam penelitian ini

diproksikan dengan Capital Adequacy Ratio (CAR) atau sering disebut rasio

permodalan merupakan modal dasar yang harus dipenuhi oleh bank.

Menurut Peraturan Bank Indonesia (2013), CAR adalah rasio yang

memperlihatkan seberapa jauh aktiva bank yang mengandung risiko (kredit,

penyertaan, surat berharga, tagihan pada bank lain) ikut dibiayai dari dana modal

sendiri bank di samping memperoleh dana-dana dari sumber-sumber di luar bank.

Rasio CAR digunakan untuk mengukur kecukupan modal yang dimiliki bank

untuk menunjang aktiva yang mengandung atau menghasilkan risiko, misalnya

kredit yang diberikan (Dendawijaya, 2009:121). Semakin tinggi CAR maka

semakin kuat kemampuan bank tersebut untuk menanggung risiko dari setiap

kredit atau aktiva produktif yang berisiko. Selain itu, semakin tinggi CAR

semakin baik kondisi sebuah bank karena modal yang ada dapat disalurkan

kembali untuk dilakukannya penyaluran kredit untuk mendapatkan pendapatan

dan profitabilitas perusahaan perbankan. Menurut Dietrich et al. (2009), bank

dengan modal yang tinggi dianggap relatif lebih aman dibandingkan dengan bank

Page 12: BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 1.1 … · 2017. 4. 1. · Jasa tersebut antara lain berupa jasa pengiriman uang, penitipan surat berharga, pemberian jaminan bank,

modal yang rendah, hal ini disebabkan bank dengan modal yang tinggi biasanya

memiliki kebutuhan yang lebih rendah dari pada pendanaan eksternal.

Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia (2013) tentang kewajiban penyedian

modal minimum yang harus dimiliki perbankan ditetapkan sebagai berikut:

a) 8% (delapan persen) dari Aset Tertimbang Menurut Risiko (ATMR) untuk

Bank dengan profil risiko peringkat 1 (satu).

b) 9% (sembilan persen) sampai dengan kurang dari 10% (sepuluh persen) dari

ATMR untuk Bank dengan profil risiko peringkat 2 (dua).

c) 10% (sepuluh persen) sampai dengan kurang dari 11% (sebelas persen) dari

ATMR untuk Bank dengan profil risiko peringkat 3 (tiga).

d) 11% (sebelas persen) sampai dengan 14% (empat belas persen) dari ATMR

untuk Bank dengan profil risiko peringkat 4 (empat) atau peringkat 5 (lima).

Modal yang dimiliki bank terkait juga dengan aktivitas perbankan dalam

menjalankan fungsinya sebagai lembaga intermediasi atas dana yang diterima

nasabah. Jika modal dapat dijaga, maka kepercayaan dari masyarakat akan

semakin meningkat terhadap bank tersebut, sehingga bank dapat menghimpun

dana untuk keperluan organisasionalnya. Ketentuan pasal 2 Surat Keputusan

Direksi Bank Indonesia Nomor 26/20/KEP/DIR tentang Kewajiban Penyediaan

Modal Minimum Bank tanggal 29 Mei 1993, modal bagi bank yang beroperasi di

Indonesia diatur sebagai berikut (Muhammad, 2000:220) yaitu :

1) Modal Inti (primary capital)

Komponen modal inti pada prinsipnya terdiri atas modal disetor dan

cadangan-cadangan yang dibentuk dari laba setelah pajak. Dengan perincian

Page 13: BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 1.1 … · 2017. 4. 1. · Jasa tersebut antara lain berupa jasa pengiriman uang, penitipan surat berharga, pemberian jaminan bank,

sebagai berikut:

a) Modal disetor, yaitu modal yang disetor secara efektif oleh pemiliknya.

b) Agio saham, yaitu selisih lebih setoran modal yang diterima oleh bank sebagai

akibat harga saham yang melebihi nilai nominalnya.

c) Cadangan Umum, yaitu cadangan yang dibentuk dari penyisihan laba yang

ditahan atau dari laba bersih setelah dikurangi pajak, dan mendapat persetujuan

Rapat Umum Pemegang Saham atau Rapat Anggota sesuai dengan ketentuan

pendirian atau anggaran dasar masing -masing bank.

d) Cadangan Tujuan, yaitu bagian laba setelah dikurangi pajak yang disisihkan

untuk tujuan tertentu dan telah mendapat persetujuan Rapat Umum Pemegang

Saham atau Rapat Anggota.

e) Laba yang ditahan (retained earnings), yaitu saldo laba bersih setelah

dikurangi pajak yang oleh Rapat Umum Pemegang Saham atau Rapat Anggota

diputuskan untuk tidak dibagikan.

f) Laba tahun lalu, yaitu laba bersih tahun-tahun lalu setelah dikurangi pajak, dan

belum ditetapkan penggunaannya oleh Rapat Umum Pemegang Saham atau

Rapat Anggota. Jumlah laba tahun lalu yang diperhitungkan sebagai modal inti

hanya sebesar 50 %. Dalam hal bank mempunyai saldo rugi tahun-tahun lalu,

maka seluruh kerugian tersebut menjadi faktor pengurang dari modal inti.

g) Laba tahun berjalan, yaitu laba yang diperoleh dalam tahun buku berjalan

setelah dikurangi taksiran utang pajak. Jumlah laba tahun buku berjalan yang

diperhitungkan sebagai modala inti hanya sebesar 50%. Dalam hal pada tahun

berjalan bank mengalami kerugian, maka seluruh kerugian tersebut menjadi

Page 14: BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 1.1 … · 2017. 4. 1. · Jasa tersebut antara lain berupa jasa pengiriman uang, penitipan surat berharga, pemberian jaminan bank,

faktor pengurang dari modal inti.

h) Bagian kekayaaan bersih anak perusahaan yang laporan keuangannya

dikonsolidasikan (minority interest), yaitu modal inti anak perusahaan setelah

dikompensasikan dengan nilai penyertaan bank pada anak perusahaan tersebut.

Yang dimaksud dengan anak perusahaan adalah bank lain, lembaga keuangan

atau lembaga pembiayaan yang mayoritas sahamnya dimiliki oleh bank.

2) Modal Pelengkap (secondary capital)

Modal pelengkap terdiri atas cadangan-cadangan yang dibentuk tidak dari

laba setelah pajak serta pinjaman yang sifatnya dipersamakan dengan modal.

Secara rinci modal pelengkap dapat berupa :

a) Cadangan revaluasi aktiva tetap, yaitu cadangan yang dibentuk dari selisih

penilaian kembali aktiva tetap yang telah medapat persetujuan Direktorat

Jendral Pajak.

b) Cadangan penghapusan aktiva yang diklasifikasikan, yaitu cadangan yang

dibentuk dengan cara membebani laba rugi tahun berjalan, dengan maksud

untuk menampung kerugian yang mungkin timbul sebagai akibat dari tidak

diterimanya kembali sebagain atau seluruh aktiva produktif. Dalam kategori,

cadangan ini termasuk cadangan piutang ragu-ragu dan cadangan penurunan

nilai surat-surat berharga. Jumlah cadangan penghapusan aktiva yang

diklasifikasikan yang dapat diperhitungkan adalah maksimum sebesar 1,25%

dari jumlah aktiva tertimbang menurut resiko.

c) Modal kuasi yang menurut BIS disebut hybrid (debt/equity) capital instrumen,

yaitu modal yang didukung oleh instrumen atau warkat yang memiliki sifat

Page 15: BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 1.1 … · 2017. 4. 1. · Jasa tersebut antara lain berupa jasa pengiriman uang, penitipan surat berharga, pemberian jaminan bank,

seperti modal atau utang dan mempunyai ciri-ciri :

(1) Tidak dijamin oleh bank yang bersangkutan, dipersamakan dengan modal

(subordinated) dan telah dibayar penuh.

(2) Tidak dapat dilunasi atau ditarik atas inisiatif pemilik, tanpa persetujuan

Bank Indonesia.

(3) Mempunyai kedudukan yang sama dengan modal dalam hal jumlah

kerugian bank melebihi retained earnings dan cadangan-cadangan yang

termasuk modal inti, meskipun bank belum dilikuidasi pembayaran bunga

dapat ditangguhkan apabila bank dalam keadaan rugi atau laba tidak

mendukung untuk membayar bunga tersebut.

(4) Dalam pengertian modal kuasi ini termasuk cadangan modal yang berasal

dari penyetoran modal yang efektf oleh pemilik bank yang belum

didukung oleh modal dasar (yang sudah mendapat pengesahan dari

instansi yang berwenang) yang mencukupi.

d) Pinjaman subordinasi, yaitu pinjaman yang diperoleh berdasarkan suatu

perjanjian antara bank dengan pihak lain yang hanya dapat dilunasi apabila

bank telah memenuhi kewajiban tertentu,dan pelunasannya dilakukan paling

akhir dari semua simpanan dan pinjaman yang diterima,dalam hal terjadi

likuidasi. Jumlah pinjaman subordinasi yang diperhitungkan sebagai modal

untuk sisa jangka waktu 5 (lima) tahun terakhir adalah jumlah pinjaman

subordinasi dikurangi amortisasi yang dihitung dengan menggunakan metode

garis lurus (prorata). Maksimum pinjaman subordinasi yang dapat dijadikan

komponen modal pelengkap adalah sebesar 50% dari modal inti. Pinjaman ini

Page 16: BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 1.1 … · 2017. 4. 1. · Jasa tersebut antara lain berupa jasa pengiriman uang, penitipan surat berharga, pemberian jaminan bank,

mempunyai syarat-syarat sebagai berikut :

(1) Ada perjanjian tetulis antara bank dengan pemberi pinjaman.

(2) Mendapat persetujuan terlebih dahulu dari Bank Indonesia. Dalam

hubungan ini pada saat bank mengajukan permohonan persetujuan, bank

harus menyampaikan program pembayaran kembali pinjaman subordinasi

tesebut.

(3) Tidak dijamin oleh bank yang bersangkutan dan telah dibayar penuh.

Minimal berjangka waktu 5 (lima) tahun.

(4) Pelunasan sebelum jatuh tempo harus mendapat persetujuan dari BI, dan

dengn pelunasan tersebut permodalan bank tetap sehat. Hak tagihnya

dalam hal terjadinya likuidasi berlaku paling akhir dari segala pinjaman

yang ada (kedudukannya sama dengan modal).

Langkah – langkah perhitungan penyediaan modal minimum bank adalah

sebagai berikut:

1) ATMR aktiva neraca dihitung dengan cara mengalikan nilai nominal

masing-masing aktiva yang bersangkutan dengan bobot resiko dari masing -

masing pos aktiva neraca tersebut.

2) ATMR aktiva administratif dihitung dengan cara mengalikan nilai nominal

rekening administratif yang bersangkutan dengan bobot resiko dari masing –

masing pos rekening tersebut.

3) Total ATMR yang didapatkan dari penjumlahan ATMR aktiva neraca

dengan ATMR administratif.

Page 17: BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 1.1 … · 2017. 4. 1. · Jasa tersebut antara lain berupa jasa pengiriman uang, penitipan surat berharga, pemberian jaminan bank,

4) Rasio modal bank dihitung dengan cara membandingkan antara modal bank

(modal inti + modal pelengkap) dan total ATMR.

Hasil perhitungan rasio diatas kemudian dibandingkan dengan kewajiban

penyediaan modal minimum perbankan. Berdasarkan hasil perbandingan tersebut,

dapatlah diketahui apakah bank yang telah bersangkutan telah memenuhi

ketentuan CAR (kecukupan modal) atau tidak. Dengan kata lain, Capital

Adequacy Ratio adalah rasio kinerja bank untuk mengukur kecukupan modal yang

dimiliki bank untuk menunjang aktiva yang mengandung atau menghasilkan

risiko, misalnya kredit diberikan. CAR merupakan indikator terhadap kemampuan

bank untuk menutupi penurunan aktivanya sebagai akibat dari kerugian bank yang

disebabkan oleh aktiva yang berisiko.

2.1.6 Risiko Operasi

Menurut Muttaqin (2010), risiko operasi berarti risiko kerugian yang terjadi

baik secara langsung maupun tidak langsung sebagai akibat dari kegagalan dan

kurang memadainya proses internal sehingga menimbulkan biaya operasional dan

berdampak pada berkurangnya pendapatan operasional. Untuk meminimalkan

risiko operasi maka perbankan perlu bertindak rasional dalam arti lebih

memperhatikan efisiensi. Masalah efisiensi dirasakan semakin penting pada saat

ini dan dimasa yang akan datang karena adanya permasalahan yang mungkin

timbul sebagai akibat kompetisi usaha yang bertambah ketat, dan meningkatnya

mutu kehidupan yang berakibat pada meningkatnya standar kepuasan konsumen.

Bank yang efisien adalah bank yang mampu menekan biaya operasi dan

Page 18: BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 1.1 … · 2017. 4. 1. · Jasa tersebut antara lain berupa jasa pengiriman uang, penitipan surat berharga, pemberian jaminan bank,

meningkatkan pendapatan operasi untuk memperoleh keuntungan yang tinggi

serta terhindar kondisi bank bermasalah.

Selain itu, untuk meminimalkan risiko yang terjadi maka perbankan wajib

menerapkan manajemen risiko operasi agar risiko tersebut bisa dideteksi,

dikendalikan dan diatasi kemunculannya. Menurut SEBI No.5/21/DPNP/2003,

proses penerapan manajemen risiko operasi adalah melakukan identifikasi

terhadap faktor penyebab timbulnya risiko operasi yang melekat pada seluruh

aktivitas fungsional, produk, proses dan sistem informasi yang berdampak negatif

terhadap pencapaian sasaran organisasi bank. Terdapat beberapa faktor penyebab

timbulnya risiko operasi seperti otomatisasi, ketergantungan pada teknologi,

outsourcing, insentif dan perdagangan, volume dan nilai transaksi, proses perkara.

Dalam Surat Edaran Internal BI (2004), risiko operasi yang semakin

meningkat mencerminkan kurangnya kemampuan bank dalam menekan biaya

operasional dan meningkatkan pendapatan operasionalnya yang dapat

menimbulkan kerugian karena bank kurang efisien dalam mengelola usahanya dan

sebaliknya menurut Veithzal dkk. (2007:722), semakin kecil rasio biaya (beban)

operasionalnya akan lebih baik, karena bank yang bersangkutan dapat menutup

biaya (beban) operasional dengan pendapatan operasionalnya. Mengingat kegiatan

utama bank pada prinsipnya adalah bertindak sebagai perantara, yaitu

menghimpun dan menyalurkan dana, maka biaya dan pendapatan operasional

bank didominasi oleh biaya bunga dan pendapatan bunga (Dendawijaya, 2009).

Page 19: BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 1.1 … · 2017. 4. 1. · Jasa tersebut antara lain berupa jasa pengiriman uang, penitipan surat berharga, pemberian jaminan bank,

Dalam penelitian ini risiko operasi diindikasikan dengan menggunakan rasio

BOPO. BOPO adalah rasio perbandingan antara biaya operasional dengan

pendapatan operasional. Biaya operasional merupakan biaya yang dikeluarkan

oleh bank dalam rangka menjalankan aktivitas usaha utamanya seperti biaya

bunga, biaya pemasaran, biaya tenaga kerja dan biaya operasi lainnya. Pendapatan

operasional merupakan pendapatan utama bank yaitu pendapatan yang diperoleh

dari penempatan dana dalam bentuk kredit dan pendapatan operasi lainnya.

Semakin rendah tingkat rasio BOPO berarti semakin baik kinerja

manajemen bank tersebut, karena lebih efisien dalam menggunakan sumber daya

yang ada di perusahaan. Besarnya rasio BOPO yang dapat ditolerir oleh

perbankan di Indonesia adalah sebesar 93,52%, hal ini sejalan dengan ketentuan

yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia. Dari rasio ini, dapat diketahui tingkat

efisiensi kinerja manajemen suatu bank jika angka rasio menunjukkan angka

diatas 90% dan mendekati 100% ini berarti kinerja bank tersebut menunjukkan

tingkat efiensi yang sangat rendah. Tetapi jika rasio ini rendah, misalnya

mendekati 75% ini berarti kinerja bank yang bersangkutan menunjukkan tingkat

efisiensi yang tinggi (Riyadi, 2004:141).

2.2. Hipotesis Penelitian

2.2.1 Pengaruh Perputaran Kas Terhadap Profitabilitas Perbankan

Menurut Halsey Wild (2013:45), perputaran kas merupakan kemampuan kas

dalam menghasilkan pendapatan sehingga dapat dilihat berapa kali uang kas

berputar dalam satu periode tertentu. Perbandingan antara pendapatan dengan

jumlah kas rata-rata menggambarkan tingkat perputaran kas (cash turnover).

Page 20: BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 1.1 … · 2017. 4. 1. · Jasa tersebut antara lain berupa jasa pengiriman uang, penitipan surat berharga, pemberian jaminan bank,

Semakin tinggi tingkat perputaran kas berarti semakin efisien tingkat penggunaan

kasnya dan sebaliknya semakin rendah tingkat perputarannya semakin tidak

efisien, hal ini menunjukkan semakin banyaknya uang yang berhenti atau tidak

dipergunakan karena perputaran kas menunjukkan tinggi rendahnya efisiensi

penggunaan kas sehingga keuntungan yang diperoleh semakin besar. Hal ini

sejalan dengan penelitian Rahma (2011) dan Rahmasari (2011) menyatakan

bahwa perputaran kas berpengaruh positif dan signifikan terhadap profitabilitas.

H1 : Perputaran kas berpengaruh positif dan signifikan terhadap profitabilitas pada

perusahaan perbankan di Bursa Efek Indonesia.

2.2.2 Pengaruh Kecukupan Modal Terhadap Profitabilitas Perbankan

Permodalan bagi bank sebagaimana perusahaan pada umumnya selain

berfungsi sebagai sumber utama pembiayaan terhadap kegiatan operasionalnya

juga berperan sebagai penyangga terhadap kemungkinan terjadinya kerugian.

Permodalan yang kuat akan mampu menjaga kepercayaan masyarakat terhadap

bank yang bersangkutan, sehingga masyarakat percaya untuk menghimpun dana

pada bank tersebut dan bank akan mendapatkan laba atau profit. Dengan tingkat

laba atau profitabilitas inilah bank dapat meningkatkan struktur permodalan yang

kuat sehingga dapat membentuk kondisi keuangan yang sehat.

Rasio kecukupan modal yaitu Capital Adequacy Ratio (CAR) merupakan

rasio yang bertujuan untuk memastikan bahwa bank dapat menyerap kerugian

yang timbul dari aktivitas yang dilakukannya. Hal ini didasarkan pada ketentuan

yang ditetapkan oleh BIS (Bank for International Settlements). Menurut penelitian

yang dilakukan oleh Sudiyatno (2010) menunjukkan bahwa, Capital Adequacy

Page 21: BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 1.1 … · 2017. 4. 1. · Jasa tersebut antara lain berupa jasa pengiriman uang, penitipan surat berharga, pemberian jaminan bank,

Ratio (CAR) berpengaruh positif dan signifikan terhadap profitabilitas (ROA).

Ben Naceur et al. (2008) juga berpendapat bahwa, bank yang memiliki modal

yang tinggi cenderung menunjukkan tingginya profitabilitas. Pendapat ini

didukung oleh Dietrich et al. (2009), yang memperlihatkan hasil CAR

berpengaruh positif dan signifikan terhadap ROA. Semakin besar Capital

Adquacy Ratio (CAR) maka keuntungan bank juga semakin besar. Dengan kata

lain semakin kecil risiko suatu bank maka semakin besar keuntungan yang

diperoleh bank.

H2 : Kecukupan Modal berpengaruh positif dan signifikan terhadap profitabilitas

pada perusahaan perbankan di Bursa Efek Indonesia.

2.2.3 Pengaruh Risiko Operasi Terhadap Profitabilitas Perbankan

Menurut Dini dan Shabri (2014), risiko operasi adalah risiko yang antara

lain disebabkan ketidakcukupan dan tidak berfungsinya proses internal, kesalahan

manusia, kegagalan sistem, atau adanya problem yang mempengaruhi operasional

bank. Menurut Ali (2006:278), risiko operasi merupakan jenis risiko yang dapat

dikelola dan dikendalikan dengan baik bila bank dapat memperbaiki business

efficiencynya. Salah satu yang mempengaruhi profitabilitas adalah efisien dalam

menekan biaya operasi dan non operasi. Bank yang efisien dalam menekan biaya

operasionalnya dapat mengurangi kerugian sehingga pendapatan dan profitabilitas

meningkat.

Risiko operasi dapat diukur dengan menggunakan rasio BOPO. BOPO

merupakan rasio yang digunakan untuk menentukan tingkat efisiensi dan

kemampuan bank dalam melakukan kegiatan operasinya (Dendawijaya,

Page 22: BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 1.1 … · 2017. 4. 1. · Jasa tersebut antara lain berupa jasa pengiriman uang, penitipan surat berharga, pemberian jaminan bank,

2009:116). Semakin kecil BOPO berarti semakin efisien biaya operasional yang

dikeluarkan oleh bank yang bersangkutan. Begitu pula sebaliknya semakin besar

BOPO berarti semakin kurang efisien biaya operasional yang dikeluarkan oleh

bank yang bersangkutan. Hal ini akan berakibat menurunkan laba atau

profitabilitas bank yang bersangkutan (Dendawijaya, 2005). Menurut Adyani

(2011) dalam penelitiannya bahwa, BOPO berpengaruh negatif dan signifikan

terhadap profitabilitas (ROA).

H3 : Risiko Operasi berpengaruh negatif dan signifikan terhadap profitabilitas

pada perusahaan perbankan di Bursa Efek Indonesia.