bab ii kajian pustaka a. pengertian tentang implementasirepository.ub.ac.id/111389/3/bab_ii.pdf ·...

12
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pengertian Tentang Implementasi Secara sederhana implementasi bisa diartikan pelaksanaan atau penerapan. Majone dan Wildavsky, mengemukakan implementasi sebagai evaluasi, Browne dan Wildavsky mengemukakan bahwa implementasi adalah perluasan aktivitas yang saling menyesuaikan, pengertian implementasi sebagai aktivitas yang saling menyesuaikan juga dikemukakan oleh Mclaughin, adapun Schubert mengemukakan bahwa implementasi adalah sistem rekayasa. 1 Pengertian-pengertian di atas memperlihatkan bahwa kata implementasi berpusat pada aktivitas, adanya aksi, tindakan, atau mekanisme suatu sistem. Ungkapan mekanisme mengandung arti bahwa implementasi bukan sekadar aktivitas, tetapi suatu kegiatan yang terencana dan dilakukan secara sungguh-sungguh berdasarkan acuan norma tertentu untuk mencapai tujuan kegiatan. Oleh karena itu, implementasi tidak berdiri sendiri tetapi dipengaruhi oleh obyek berikutnya yaitu hukum. Dalam kenyataannya, implementasi peraturan perundang-undangan merupakan proses untuk melaksanakan ide, program atau seperangkat aktivitas baru dengan harapan orang lain dapat menerima dan melakukan perubahan. Dalam konteks implementasi peraturan perundang-undangan pendekatan- pendekatan yang telah dikemukakan di atas memberikan tekanan pada proses. Esensinya implementasi adalah suatu proses, suatu aktivitas yang digunakan untuk mentransfer ide/gagasan, program atau harapan-harapan yang dituangkan dalam bentuk tertulis agar dilaksanakan sesuai dengan bentuk tertulis tersebut. 1 2011, Definisi Implementasi(online), Dikutip http://www.google.com , diakses tanggal 8 Maret 2011

Upload: others

Post on 04-Dec-2020

0 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pengertian Tentang Implementasirepository.ub.ac.id/111389/3/BAB_II.pdf · bahwa implementasi adalah sistem rekayasa.1 Pengertian-pengertian di atas memperlihatkan

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Pengertian Tentang Implementasi

Secara sederhana implementasi bisa diartikan pelaksanaan atau penerapan.

Majone dan Wildavsky, mengemukakan implementasi sebagai evaluasi, Browne dan

Wildavsky mengemukakan bahwa implementasi adalah perluasan aktivitas yang

saling menyesuaikan, pengertian implementasi sebagai aktivitas yang saling

menyesuaikan juga dikemukakan oleh Mclaughin, adapun Schubert mengemukakan

bahwa implementasi adalah sistem rekayasa.1 Pengertian-pengertian di atas

memperlihatkan bahwa kata implementasi berpusat pada aktivitas, adanya aksi,

tindakan, atau mekanisme suatu sistem. Ungkapan mekanisme mengandung arti

bahwa implementasi bukan sekadar aktivitas, tetapi suatu kegiatan yang terencana

dan dilakukan secara sungguh-sungguh berdasarkan acuan norma tertentu untuk

mencapai tujuan kegiatan.

Oleh karena itu, implementasi tidak berdiri sendiri tetapi dipengaruhi oleh

obyek berikutnya yaitu hukum. Dalam kenyataannya, implementasi peraturan

perundang-undangan merupakan proses untuk melaksanakan ide, program atau

seperangkat aktivitas baru dengan harapan orang lain dapat menerima dan melakukan

perubahan. Dalam konteks implementasi peraturan perundang-undangan pendekatan-

pendekatan yang telah dikemukakan di atas memberikan tekanan pada proses.

Esensinya implementasi adalah suatu proses, suatu aktivitas yang digunakan untuk

mentransfer ide/gagasan, program atau harapan-harapan yang dituangkan dalam

bentuk tertulis agar dilaksanakan sesuai dengan bentuk tertulis tersebut.

1 2011, Definisi Implementasi(online), Dikutip http://www.google.com, diakses tanggal 8 Maret 2011

Page 2: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pengertian Tentang Implementasirepository.ub.ac.id/111389/3/BAB_II.pdf · bahwa implementasi adalah sistem rekayasa.1 Pengertian-pengertian di atas memperlihatkan

Menurut Lawrence M. Friedman sistem hukum terdiri dari tiga komponen

yaitu perangkat struktur hukum (lembaga hukum), substansi hukum (peraturan

perundang-undangan), dan kultur hukum atau budaya hukum.2Antara srtuktur

hukum, substansi hukum dan kultur hukum seharusnya terdapat garis merahdan

diantara ketiganya saling mempengaruhi.

Implementasi suatu aturan hukum tidak dapat lepas dari tipe-tipe hukum atau

tipologi hukum yang berpengaruh pada penegakan hukum. Terdapat tipe-tipe hukum,

yaitu:

1. Hukum yang bersifat represif

Merupakan hukum yang bersifat menekan masyarakat dan cenderung

ditentang oleh masyarakat, misalnya Undang-Undang Anti Pornografi (APP) dan

biasanya tidak mencerminkan keadilan dalam masyarakat, misalnya undang-undang

pada masa Orde Baru.

2. Hukum yang bersifat responsif

Merupakan hukum yang bersifat menampung aspirasi masyarakat dan

cenderung dipatuhi, misalnya Undang-Undang Pemilu, Undang-Undang Otonomi

Daerah.

3. Hukum yang bersifat progresif

Merupakan hukum yang memberikan manfaat bagi masyarakat dan yang

menyejahterakan masyarakat dan cenderung dapat diterima masyarakat, misalnya

Undang-Undang Pangan, Undang-Undang Kesehatan, Undang-Undang Perlindungan

Konsumen.

4. Hukum yang menitikberatkan pada supremasi hukum

2 Saifullah, Refleksi Sosiologi Hukum, Refika Aditama, Bandung, 2007, hlm 26.

Page 3: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pengertian Tentang Implementasirepository.ub.ac.id/111389/3/BAB_II.pdf · bahwa implementasi adalah sistem rekayasa.1 Pengertian-pengertian di atas memperlihatkan

Dapat dikatan sebagai hukum yang mengedepankan aturan hukum atau rule of

law, merupakan pengaturan oleh hukum, hukum yang berkuasa dan hukum yang

memerintah. Unsur-unsurnya dapat berupa hak asasi yang dijamin oleh undang-

undang, persamaan di hadapan hukum dan tidak ada kesewenang-wenangan tanpa

aturan hukum yang jelas.

Untuk mengefektifkan implementasi kebijakan yang ditetapkan, maka

diperlukan adanya tahap-tahap implementasi kebijakan. M. Irfan Islamy membagi

tahap implementasi dalam dua bentuk, yaitu :

a. Bersifat self-executing, yang berarti bahwa dengan dirumuskannya dan

disahkannya suatu kebijakan maka kebijakan tersebut akan

terimplementasikan dengan sendirinya, misalnya pengakuan suatu negara

terhadap kedaulatan negara lain.

b. Bersifat non self-executing yang berarti bahwa suatu kebijakan publik

perlu diwujudkan dan dilaksanakan oleh berbagai pihak supaya tujuan

pembuatan kebijakan tercapai.3

Ahli lain, Brian W. Hogwood dan Lewis A. Gunn mengemukakan sejumlah

tahap implementasi sebagai berikut :

Tahap I terdiri atas kegiatan-kegiatan :

a. Menggambarkan rencana suatu program dengan penetapan tujuan

secara jelas ;

b. Menentukan standar pelaksanaan ;

c. Menentukan biaya yang akan digunakan beserta waktu pelaksanaan.

Tahap II : Merupakan pelaksanaan program dengan mendayagunakan struktur

staf, sumber daya, prosedur, biaya serta metode ;

3 2011, Definisi Implementasi(online), Dikutip http://www.google.com, diakses tanggal 8 Maret 2011

Page 4: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pengertian Tentang Implementasirepository.ub.ac.id/111389/3/BAB_II.pdf · bahwa implementasi adalah sistem rekayasa.1 Pengertian-pengertian di atas memperlihatkan

Tahap III Merupakan kegiatan-kegiatan :

a. Menentukan jadual ;

b. Melakukan pemantauan ;

c. Mengadakab pengawasan untuk menjamin kelancaran pelaksanaan

program. Dengan demikian jika terdapat penyimpangan atau

pelanggaran dapat diambil tindakan yang sesuai, dengan segera. 4

Jadi implementasi kebijakan akan selalu berkaitan dengan perencanaan

penetapan waktu dan pengawasan. Sedangkan menurut Mazmanian dan Sabatier

dalam Solichin Abdul Wahab, (1991) Mempelajari masalah implementasi kebijakan

berarti berusaha untuk memahami apa yang senyatanya terjadi sesudah suatu

program diberlakukan atau dirumuskan.5 Yakni peristiwa-peristiwa dan kegiatan-

kegiatan yang terjadi setelah proses pengesahan kebijakan baik yang menyangkut

usaha-usaha untuk mengadministrasi maupun usaha untuk memberikan dampak

tertentu pada masyarakat. Hal ini tidak saja mempengaruhi perilaku lembaga-

lembaga yang bertanggung jawab atas sasaran (target grup) tetapi juga

memperhatikan berbagai kekuatan politik, ekonomi, sosial yang berpengaruh pada

impelementasi kebijakan negara.

Menurut George C. Edward III ada empat faktor yang berpengaruh

terhadap keberhasilan atau kegagalan implementasi suatu kebijakan, yaitu faktor

sumber daya, birokrasi, komunikasi, dan disposisi.6

1. Faktor sumber daya (resources)

Faktor sumber daya mempunyai peranan penting dalam

implementasi kebijakan, karena bagaimanapun jelas dan konsistennya

4Ibid . 5Ibid. 6Edward, George C, Implementing Public Policy, 1980, hlm 111.

Page 5: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pengertian Tentang Implementasirepository.ub.ac.id/111389/3/BAB_II.pdf · bahwa implementasi adalah sistem rekayasa.1 Pengertian-pengertian di atas memperlihatkan

ketentuan-ketentuan atau aturan-aturan suatu kebijakan, jika para

personil yang bertanggung jawab mengimplementasikan kebijakan

kurang mempunyai sumber-sumber untuk melakukan pekerjaan secara

efektif, maka implementasi kebijakan tersebut tidak akan bisa efektif.

Sumber-sumber penting dalam implementasi kebijakan yang

dimaksud antara lain mencakup :

a. Staf yang harus mempunyai keahlian dan kemampuan untuk bisa

melaksanakan tugas ;

b. Perintah

c. Anjuran atasan/pimpinan

Disamping itu, harus ada ketepatan atau kelayakan antara jumlah staf

yang dibutuhkan dan keahlian yang harus dimiliki dengan tugas yang

akan dikerjakan.

Dana untuk membiayai operasionalisais implementasi kebijakan

tersebut, informasi yang relefan dan yang mencukupi tentang

bagaimana cara mengimplementasikan suatu kebijakan, dan kerelaan

atau kesanggupan dari berbagai pihak yang terlibat dalam

implementasi kebijakan tersebut. Hal ini dimaksudkan agar para

implementor tidak akan melakukan suatu kesalahan dalam bagaimana

caranya mengimplementasikan kebijakan tersebut. Informasi yang

demikian ini juga penting untuk menyadarkan orang-orang yang

terlibat dalam implementasi, agar diantara mereka mau melaksanakan

dan mematuhi apa yang menjadi tugas dan kewajibannya.

Kewenangan untuk menjamin atau meyakinkan bahwa kebijakan

yang diimplementasikan adalah sesuai dengan yang mereka kehendaki,

Page 6: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pengertian Tentang Implementasirepository.ub.ac.id/111389/3/BAB_II.pdf · bahwa implementasi adalah sistem rekayasa.1 Pengertian-pengertian di atas memperlihatkan

dan fasilitas atau sarana yang digunakan untuk

mengoperasionalisasikan implementasi suatu kebijakan yang meliputi:

Gedung, tanah, sarana dan prasarana yang kesemuanya akan

memberikan pelayanan dalam implementasi kebijakan. Kurang

cukupnya sumber-sumber ini berarti ketentuan-ketentuan atau aturan-

aturan tidak akan menjadi kuat, pelayanan tidak akan diberikan dan

pengaturan yang rasional tidak dapat dikembangkan.

2. Struktur Birokrasi

Meskipun sumber untuk mengimplementasikan suatu kebijakan

sudah mencukupi dan para implementor mengetahui apa yang harus

dilakukan dan bagaimana cara melakukannya, serta mereka mempunyai

keinginan untuk melakukannya, implementasi bisa jadi masih belum

efektif, karena ketidakefisienan struktur birokrasi yang ada.

3. Faktor Komunikasi

Komunikasi adalah suatu kegiatan manusia untuk menyampaikan

apa yang menjadi pemikiran dan perasaannya, harapan atau

pengalamannya kepada orang lain. Faktor komunikasi dianggap sebagai

faktor yang amat penting, karena dalam setiap proses kegiatan yang

melibatkan unsur manusia dan sumber daya akan selalu berurusan

dengan permasalahan “Bagaimana hubungan yang dilakukan”.

4. Faktor Disposisi (sikap)

Disposisi ini diartikan sebagai sikap para pelaksana untuk

mengimplementasikan kebijakan. Dalam implementasi kebijakan, jika

ingin berhasil secara efektif dan efisien, para implementor tidak hanya

harus mengetahui apa yang harus mereka lakukan dan mempunyai

Page 7: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pengertian Tentang Implementasirepository.ub.ac.id/111389/3/BAB_II.pdf · bahwa implementasi adalah sistem rekayasa.1 Pengertian-pengertian di atas memperlihatkan

kemampuan untuk implementasi kebijakan tersebut, tetapi mereka juga

harus mempunyai kemauan untuk mengimplementasikan kebijakan

tersebut.7

B. Pengertian Tentang Pelaksanaan Program Pelayanan Satu Pintu

Pelaksanaan adalah suatu proses, cara, perbuatan melaksanakan (rancangan,

keputusan, dsb). Secara sederhana pelaksanaan bisa diartikan implementasi atau

penerapan. Majone dan Wildavsky (dalam Nurdin dan Usman, 2002), mengemukakan

implementasi sebagai evaluasi, Browne dan Wildavsky (dalam Nurdin dan Usman,

2004:70) mengemukakan bahwa implementasi adalah perluasan aktivitas yang saling

menyesuaikan, pengertian implementasi sebagai aktivitas yang saling menyesuaikan

juga dikemukakan oleh Mclaughin (dalam Nurdin dan Usman, 2004), adapun

Schubert (dalam Nurdin dan Usman, 2002:70) mengemukakan bahwa implementasi

adalah sistem rekayasa. Pengertian-pengertian di atas memperlihatkan bahwa kata

implementasi berpusat pada aktivitas, adanya aksi, tindakan, atau mekanisme suatu

sistem. Ungkapan mekanisme mengandung arti bahwa implementasi bukan sekadar

aktivitas, tetapi suatu kegiatan yang terencana dan dilakukan secara sungguh-sungguh

berdasarkan acuan norma tertentu untuk mencapai tujuan kegiatan.

Oleh karena itu, implementasi tidak berdiri sendiri tetapi dipengaruhi oleh

obyek berikutnya yaitu hukum. Dalam kenyataannya, implementasi peraturan

perundang-undangan merupakan proses untuk melaksanakan ide, program atau

seperangkat aktivitas baru dengan harapan orang lain dapat menerima dan melakukan

perubahan.Dalam konteks implementasi peraturan perundang-undangan pendekatan-

pendekatan yang telah dikemukakan di atas memberikan tekanan pada proses.

7 2011, Konsep Implementasi(online), Dikutip http//:www.google.com, diakses tanggal 8 Maret 2011

Page 8: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pengertian Tentang Implementasirepository.ub.ac.id/111389/3/BAB_II.pdf · bahwa implementasi adalah sistem rekayasa.1 Pengertian-pengertian di atas memperlihatkan

Esensinya implementasi adalah suatu proses, suatu aktivitas yang digunakan untuk

mentransfer ide/gagasan, program atau harapan-harapan yang dituangkan dalam

bentuk tertulis agar dilaksanakan sesuai dengan bentuk tertulis tersebut.

Menurut Lawrence M. Friedman sistem hukum terdiri dari tiga komponen

yaitu perangkat struktur hukum (lembaga hukum), substansi hukum (peraturan

perundang-undangan), dan kultur hukum atau budaya hukum.8Antara srtuktur hukum,

substansi hukum dan kultur hukum seharusnya terdapat garis merahdan diantara

ketiganya saling mempengaruhi

Peneliti membahas mengenai pelaksanaan program pelayanan satu

pintu,dimana program pelayanan satu pintu yang merupakan kegiatan

penyelenggaraan perizinan dan non perizinan yang proses pengelolaannya mulai dari

tahap permohonan sarnpai ke tahap terbitnya dokumen dilakukan dalam satu tempat.9

Program Pelayanan Satu Pintu dapat berarti satu agen pemerintah yang

memiliki semua otoritas yang diperlukan untuk memberi berbagai perijinan (lisenses,

permits, approvals dan clearances).Dan Tanpa otoritas yang mampu menangani semua

urusan tersebut, agen pemerintah tidak dapat mengatur berbagai pengaturan selama

proses. Oleh sebab itu, dalam hal ini agen tersebut tidak dapat menyediakan semua

bentuk perizinan yang diperlukan dalam berbagai tingkat administrasi, sehingga harus

bergantung pada otoritas lain.10

Pelayananadalah suatu bentuk kegiatan pelayanan yang dilaksanakan oleh

instansi pemerintah baik di pusat, di daerah, BUMN, dan BUMD dalam bentuk

barang maupun jasa dalam rangka pemenuhan kebutuhan masyarakat sesuai peraturan

perundang-undangan yang berlaku.Kegiatan yang dilakukan oleh instansi tersebut

berupa pelayanan publik,dimana pelayanan publik berarti segala kegiatan pelayanan

8 Saifullah, Refleksi Sosiologi Hukum, Refika Aditama, Bandung, 2007, hlm 26. 9Permendagri No.24 Tahun 2006 Pasal (1) poin 11

10Riawan Tjandra W, Hukum Administrasi Negera, Universitas Atmajaya, Yogyakarta, hlm 19.

Page 9: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pengertian Tentang Implementasirepository.ub.ac.id/111389/3/BAB_II.pdf · bahwa implementasi adalah sistem rekayasa.1 Pengertian-pengertian di atas memperlihatkan

yang dilaksanakan oleh penyelenggara pelayanan publik sebagai upaya pemenuhan

kebutuhan penerima pelayanan maupun pelaksanaan ketentuan peraturan perundang-

undangan.Dapat pula diartikan sebagai pemberian layanan(melayani) keperluan orang

atau masyarakat yang mempunyaikepentingan pada organisasi itu sesuai dengan

aturan pokok dantata cara yang telah ditetapkan.Pelayanan publik oleh birokrasi

publik adalah merupakan salah satu perwujudan dari fungsi aparatur negara sebagai

abdi masyarakat disamping sebagai abdi negara,birokrasi sepewrti ini ditujukan un

tuk mensejahterakan masyarakat,dimana dalam pembahasan diatas dapat di ambil

contoh yaitu dengan adanya Program Pelayanan Satu Pintu.

Pelayanan publik yang profesional, artinya pelayanan publikyang dicirikan

oleh adanya akuntabilitas dan responsibilitas daripemberi layanan (aparatur

pemerintah). Dengan ciri sebagai berikut:

1.Efektif, lebih mengutamakan pada pencapaian apa yang menjadi tujuan dan sasaran;

2.Sederhana, mengandung arti prosedur/tata cara pelayanan diselenggarakan secara

mudah, cepat, tepat, tidak berbelit-belit, mudah dipahami dan mudah dilaksanakan

oleh masyarakat yang meminta pelayanan;

3.Kejelasan dan kepastian (transparan), mengandung akan arti adanya kejelasan dan

kepastian mengenai :

a.Prosedur/tata cara pelayanan;

b.Persyaratan pelayanan, baik persyaratan teknis maupun persyaratan

administratif;

c.Unit kerja dan atau pejabat yang berwenang dan bertanggung jawab

dalam memberikan pelayanan

d.Rincian biaya/tarif pelayanan dan tata cara pembayarannya;

e.Jadwal waktu penyelesaian pelayanan.

Page 10: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pengertian Tentang Implementasirepository.ub.ac.id/111389/3/BAB_II.pdf · bahwa implementasi adalah sistem rekayasa.1 Pengertian-pengertian di atas memperlihatkan

4. Keterbukaan, mengandung arti prosedur/tata cara persyaratan,satuan kerja/pejabat

penanggungjawab pemberi pelayanan,waktu penyelesaian, rincian waktu/tarif serta

hal-hal lain yangberkaitan dengan proses pelayanan wajib diinformasikan

secaraterbuka agar mudah diketahui dan dipahami oleh masyarakat,baik diminta

maupun tidak diminta;

5.Efisiensi, mengandung arti :

a.Persyaratan pelayanan hanya dibatasi pada hal-hal berkaitan

langsung dengan pencapaian sasaran pelayanan dengan

b.Dicegah adanya pengulangan pemenuhan persyaratan,dalam hal proses

pelayanan masyarakat yang bersangkutanmempersyaratkan adanya

kelengkapan persyaratan darisatuan kerja/instansi pemerintah lain yang

terkait.

6.Ketepatan waktu, kriteria ini mengandung arti pelaksanaanpelayanan masyarakat

dapat diselesaikan dalam kurun waktuyang telah ditentukan;

7.Responsif, lebih mengarah pada daya tanggap dan cepatmenanggapi apa yang

menjadi masalah, kebutuhan dan aspirasimasyarakat yang dilayani;

8.Adaptif, cepat menyesuaikan terhadap apa yang menjadituntutan, keinginan dan

aspirasi masyarakat yang dilayaniyangsenantiasa mengalami tumbuh kembang.

C. Pengertian Tentang Perijinan

Perijinan disini berarti izin,mengapa izin ada,semua itu karena adanya norma

ataupun norma umum.Norma umum yaitu peraturan perundang – undangan.

Izin adalah persetujuan dari penguasa berdasarkan Undang-Undang atau peraturan

pemerintah untuk dalam keadaan tertentu menyimpang dari larangan umum tersebut.

Izin menurut pengertiannya dapat dibagi menjadi dua yaitu :

Page 11: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pengertian Tentang Implementasirepository.ub.ac.id/111389/3/BAB_II.pdf · bahwa implementasi adalah sistem rekayasa.1 Pengertian-pengertian di atas memperlihatkan

1. Izin dalam arti sempit izin saja

2. Dalam arti luas yaitu :

a. Izin merupakan Persetujuan

b. Dispensasi yaitu pembebasan

c. Lisensi digunakan dalam bidang perdagangan

d. Konsensi perjanjian antara pemerintah dan swasta dalam bidang pertambangan

untuk menyerahkan tugas-tugas pemerintah kepada pihak swasta yang menyangkut

kepentingan umum.

Tujuan Perizinan dalam arti luas

Tujuan izin yaitu untuk mempengaruhi masyarakat untuk mengikuti keinginan

pemerintah.

1. Mengarahkan aktifitas tertentu (Sturen).

2. Mencegah bahaya bagi lingkungan.

3. Keinginan melindungi objek tertentu.

4. Hendak membagi benda-benda yang sedikit.

Mengarahkan dengan meyeleksi orang-orang dan aktivitas-aktivitas.Adapun berbagai

jenis perijinan seperti lisensi, permit, approvals.

Lisensi dapat diartikan secara umum sebagai pemberian izin terhadap barang atau

jasa kepada penerima lisensi untuk menggunakan barang atau jasa tersebut.11

Permit adalah izin yang diperlukan dalam kebanyakan yurisdiksi untuk konstruksi

baru, atau menambahkan ke struktur yang sudah ada, dan dalam beberapa kasus untuk

renovasi besar.12

11Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas, di akses tanggal 17 July 2012 12Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas, di akses tanggal 17 July 2012

Page 12: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pengertian Tentang Implementasirepository.ub.ac.id/111389/3/BAB_II.pdf · bahwa implementasi adalah sistem rekayasa.1 Pengertian-pengertian di atas memperlihatkan

Approvals atau Persetujuan adalah suatau kata sepakat antar kedua belah pihak atau

lebih mengenai harta benda kekayaan mereka yang bertujuan mengikat kedua belah

pihak13

13Menurut R subekhi dan R Tjitrosudibio, http://tips-belajar-internet.blogspot.com