bab ii kajian pustaka a. (lks) - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/2528/3/putri handayani bab...

29
8 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Lembar Kerja Siswa (LKS) a. Pengertian LKS Lembar Kerja Siswa (LKS) merupakan salah satu bentuk bahan ajar cetak (printed). Menurut Pedoman Umum Pengembangan Bahan Ajar Diknas 2004 (Prastowo, 2012 : 203), lembar kegiatan siswa (student work sheet) adalah lembaran-lembaran berisi tugas yang harus dikerjakan oleh peserta didik. Surachman yang dikutip oleh Widjajanti (2008 : 1), LKS merupakan jenis hand out yang dimaksudkan untuk membantu siswa belajar secara terarah. Hal ini diperkuat oleh Slamet (Widjajanti, 2004 : 15) bahwa pembelajaran dipengaruhi oleh dua faktor yaitu faktor internal berupa kemampuan awal siswa dan faktor eksternal berupa pendekatan pembelajaran. Prastowo (2009 : 204) menerangkan lebih rinci bahwa LKS adalah suatu bahan ajar cetak yang berupa lembar - lembar kertas yang berisi materi, ringkasan, dan petunjuk - petunjuk pelaksanaan tugas pembelajaran yang harus dikerjakan oleh peserta didik, yang mengacu pada kompetensi dasar yang harus dicapai. Hidayah menerangkan bahwa LKS merupakan salah satu jenis alat bantu pembelajaran (Majid, 2013 : 371). 8 Pengembangan Lembar Kerja..., Putri Handayani, FKIP UMP, 2016

Upload: lamkien

Post on 02-May-2018

231 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. (LKS) - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/2528/3/PUTRI HANDAYANI BAB II.pdf · ... adalah lembaran-lembaran berisi tugas yang ... kepada siswa untuk

8

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Lembar Kerja Siswa (LKS)

a. Pengertian LKS

Lembar Kerja Siswa (LKS) merupakan salah satu bentuk bahan

ajar cetak (printed). Menurut Pedoman Umum Pengembangan Bahan

Ajar Diknas 2004 (Prastowo, 2012 : 203), lembar kegiatan siswa (student

work sheet) adalah lembaran-lembaran berisi tugas yang harus dikerjakan

oleh peserta didik. Surachman yang dikutip oleh Widjajanti (2008 : 1),

LKS merupakan jenis hand out yang dimaksudkan untuk membantu

siswa belajar secara terarah. Hal ini diperkuat oleh Slamet (Widjajanti,

2004 : 15) bahwa pembelajaran dipengaruhi oleh dua faktor yaitu faktor

internal berupa kemampuan awal siswa dan faktor eksternal berupa

pendekatan pembelajaran.

Prastowo (2009 : 204) menerangkan lebih rinci bahwa LKS adalah

suatu bahan ajar cetak yang berupa lembar - lembar kertas yang berisi

materi, ringkasan, dan petunjuk - petunjuk pelaksanaan tugas

pembelajaran yang harus dikerjakan oleh peserta didik, yang mengacu

pada kompetensi dasar yang harus dicapai. Hidayah menerangkan bahwa

LKS merupakan salah satu jenis alat bantu pembelajaran (Majid, 2013 :

371).

8

Pengembangan Lembar Kerja..., Putri Handayani, FKIP UMP, 2016

Page 2: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. (LKS) - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/2528/3/PUTRI HANDAYANI BAB II.pdf · ... adalah lembaran-lembaran berisi tugas yang ... kepada siswa untuk

9

LKS bertujuan untuk memudahkan dalam pencapaian tujuan

pembelajaran. Majid (2013 : 371) menerangkan bahwa lembar kerja (LK)

atau lembar tugas (LT) dimaksudkan untuk memicu dan membantu siswa

melakukan kegiatan belajar dalam rangka menguasai suatu pemahaman,

keterampilan, dan / atau sikap.

Berdasarkan pendapat para ahli, dapat disimpulkan bahwa LKS

merupakan alat bantu pembelajaran berupa lembaran-lembaran tugas.

LKS bertujuan untuk memudahkan siswa dalam belajar dan memahami

konsep suatu materi. Penyusunan LKS harus sesuai dengan kompetensi

dasar yang akan dicapai, sehingga dapat memudahkan pencapaian tujuan

pembelajaran.

b. Komponen LKS

Penyusunan LKS mempunyai beberapa komponen yang perlu

dicermati. Komponen – komponen LKS harus sesuai dengan kriteria

LKS yang baik. Majid (2013 : 371) menjelaskan bahwa komponen

Lembar Kerja atau Lembar Tugas yaitu :

1) Informasi

Informasi hendaknya „menginspirasi‟ siswa utuk menjawab /

mengerjakan tugas. Informasi dapat diganti dengan gambar, teks,

tabel, dan benda konkret.

2) Pernyataan Masalah

Pernyataan masalah hendaknya menuntut siswa untuk

menemukan strategi/ cara memecahkan masalah.

Pengembangan Lembar Kerja..., Putri Handayani, FKIP UMP, 2016

Page 3: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. (LKS) - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/2528/3/PUTRI HANDAYANI BAB II.pdf · ... adalah lembaran-lembaran berisi tugas yang ... kepada siswa untuk

10

3) Pertanyaan/ Perintah

Pertanyaan/ perintah hendaknya merangsang siswa untuk

menyelidiki, menemukan, memecahkan masalah dan/atau

berimajinasi/ mengkreasi.

4) Pertanyaan dapat bersifat terbuka atau membimbing (guide).

c. Fungsi dan Tujuan LKS

Lembar kerja Siswa (LKS) harus disusun sesuai fungsi dan tujuan

yang jelas. Prastowo (2012 : 205) menjelaskan pentingnya LKS bagi

kegiatan pembelajaran, maka tidak bisa lepas dari pengkajian tentang

fungsi, tujuan, dan kegunaan LKS itu sendiri. Penjabaran dari masing-

masing kajian tersebut, sebagai berikut :

1) Sebagai bahan ajar yang bisa meminimalkan peran pendidik, namun

lebih mengaktifkan peserta didik;

2) Sebagai bahan ajar yang mempermudah peserta didik untuk

memahami materi yang diberikan;

3) Sebagai bahan ajar yang ringkas dan kaya tugas untuk berlatih; serta

4) Memudahkan pelaksanaan pengajaran kepada peserta didik.

LKS yang disusun dengan baik dapat digunakan secara optimal

dalam kegiatan pembelajaran. Penyusunan LKS (Sumiati, 2011 : 172)

mempunyai tujuan sebagai berikut :

a) Menyiapkan kondisi siswa untuk siap belajar sebelum pelaksanaan

kegiatan pembelajaran.

b) Membimbing siswa untuk memproses hasil belajarnya (menemukan

Pengembangan Lembar Kerja..., Putri Handayani, FKIP UMP, 2016

Page 4: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. (LKS) - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/2528/3/PUTRI HANDAYANI BAB II.pdf · ... adalah lembaran-lembaran berisi tugas yang ... kepada siswa untuk

11

atau membuktikan konsep yang dipelajarinya).

c) Memotivasi siswa untuk belajar mandiri.

d) Memperkaya konsep yang telah siswa pelajari (perolehan hasil

belajar) untuk diterapkan di dalam kehidupan nyata.

d. Karakteristik LKS

Penyusunan LKS perlu memperhatikan beberapa karakteristik yang

baik. Karakteristik yang dimiliki sebuah LKS menurut Rustaman (Majid,

2013 : 374) adalah:

1) Memuat semua petunjuk yang diperlukan siswa;

2) Petunjuk ditulis dalam bentuk sederhana dengan kalimat singkat dan

kosa kata yang sesuai dengan umur dan kemampuan pengguna;

3) Berisi pertanyaan-pertanyaan yang harus diisi oleh siswa;

4) Adanya ruang kosong untuk menulis jawaban serta penemuan siswa;

5) Memberikan catatan yang jelas bagi siswa atas apa yang telah mereka

lakukan.

6) Memuat gambar yang sederhana dan jelas.

e. Langkah-Langkah Aplikatif Membuat LKS

LKS sebagai alat bantu pembelajaran terdiri dari judul, tujuan

kegiatan, alat dan bahan yang digunakan, langkah kerja, dan beberapa

pertanyaan yang harus dikerjakan oleh peserta didik. LKS harus

Pengembangan Lembar Kerja..., Putri Handayani, FKIP UMP, 2016

Page 5: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. (LKS) - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/2528/3/PUTRI HANDAYANI BAB II.pdf · ... adalah lembaran-lembaran berisi tugas yang ... kepada siswa untuk

12

mempunyai sistematika yang baik. Langkah-langkah penyusunan LKS

menurut Diknas 2014 (Prastowo, 2012 : 212) sebagai berikut :

1) Melakukan Analisis Kurikulum

Analisis kurikulum merupakan langkah pertama dalam

penyusunan LKS. Tujuan analisis adalah untuk menentukan

kompetensi - kompetensi yang memerlukan bahan ajar LKS. Langkah

analisis dilakukan dengan mempelajari materi pokok, pengalaman

belajar, materi ajar, dan indikator yang harus dimiliki oleh peserta

didik.

2) Menyusun Peta Kebutuhan LKS

Peta kebutuhan LKS sangat penting untuk mengetahui jumlah

LKS yang harus ditulis dengan mempertimbangkan sekuensi atau

urutan LKS.

3) Menentukan Judul-Judul LKS

Judul LKS ditentukan berdasarkan kompetensi dasar, materi

pokok, atau pengalaman belajar yang terdapat dalam kurikulum.

4) Penulisan LKS

Langkah - langkah yang sistematis dalam penulisan LKS

sebagai berikut :

a) Merumuskan kompetensi dasar

Perumusan KD pada suatu LKS diambil dari rumusan dalam

kurikulum yang mengacu pada Permendiknas No.22 tahun 2006.

Pengembangan Lembar Kerja..., Putri Handayani, FKIP UMP, 2016

Page 6: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. (LKS) - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/2528/3/PUTRI HANDAYANI BAB II.pdf · ... adalah lembaran-lembaran berisi tugas yang ... kepada siswa untuk

13

b) Menentukan alat penilaian

Penilaian dapat dilakukan terhadap proses kerja dan hasil

kerja peserta didik. Mulyasa (2010 : 205) menerangkan beberapa

hal yang perlu diperhatikan dalam menentukan penilaian yaitu :

1) Penilaian dilakukan untuk mengukur pencapaian kompetensi;

2) Mengggunakan acuan kriteria;

3) Menggunakan sistem penilaian berkelanjutan;

4) Hasil penilaian dianalisis untuk menentukan tindak lanjut;

5) Sesuai dengan pengalaman belajar yang ditempuh dalam

kegiatan pembelajaran.

c) Menyusun materi

Materi LKS sangat bergantung terhadap kompetensi dasar

yang ingin dicapai.

d) Memperhatikan struktur LKS.

Struktur LKS terdiri dari enam komponen, yaitu judul,

petunjuk belajar (petunjuk siswa, kompetensi yang akan dicapai,

informasi pendukung, tugas-tugas dan langkah-langkah kerja, serta

penilaian. Bagan langkah-langkah penulisan LKS sebagai berikut :

Pengembangan Lembar Kerja..., Putri Handayani, FKIP UMP, 2016

Page 7: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. (LKS) - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/2528/3/PUTRI HANDAYANI BAB II.pdf · ... adalah lembaran-lembaran berisi tugas yang ... kepada siswa untuk

14

f. Cara Menggunakan LKS

Pendekatan media LKS harus dapat dilakukan dengan baik dalam

proses pembelajaran. Sumiati (2011 : 173) menjelaskan cara

menggunakan LKS, yaitu :

1) Sebelum proses pembelajaran, guru perlu menetapkan bahwa LKS

dapat dikerjakan secara individu, berpasangan atau berkelompok.

2) Guru memberikan arahan siswa, untuk mengerjakan sesuai dengan

pokok bahasan/ sub pokok bahasan yang akan dipelajari.

3) Guru memberikan bimbingan dan tuntunan (bukan menunjukkan)

kepada siswa untuk menemukan konsep hasil belajar secara mandiri.

Analisis Kurikulum

Menyusun Peta Kebutuhan LKS

Menentukan Judul-Judul LKS

Menulis LKS

Merumuskan KD

Menentukan Alat

Menyusun Materi

Memperhatikan Struktur Bahan Ajar

Gambar 2.1 Alur Penyusunan LKS

(Trianto, 2009 : 190)

Pengembangan Lembar Kerja..., Putri Handayani, FKIP UMP, 2016

Page 8: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. (LKS) - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/2528/3/PUTRI HANDAYANI BAB II.pdf · ... adalah lembaran-lembaran berisi tugas yang ... kepada siswa untuk

15

4) Guru bersama siswa membahas hasil pengerjaan LKS pada akhir

proses pembelajaran.

5) Guru memberi komentar atau tanggapan yang positif terhadap LKS,

agar pengerjaan LKS lebih bermakna.

g. Kriteria LKS yang Baik

Penyusunan LKS dapat membantu peserta didik menemukan suatu

konsep, memberikan arah pembelajaran, dan penguatan dalam kegiatan

belajar. Hendro (Widjajanti, 2008 : 2-5) menjelaskan bahwa LKS yang

digunakan harus memenuhi kriteria bahan ajar yang baik, antara lain :

1) Syarat Didaktik

LKS yang berkualitas harus memenuhi syarat - syarat didaktik

yang dapat dijabarkan, sebagai berikut :

a) Mengajak siswa aktif dalam proses pembelajaran.

b) Memberi penekanan pada proses untuk menemukan konsep.

c) Memiliki variasi stimulus melalui berbagai media dan kegiatan

siswa sesuai dengan ciri KTSP.

d) Dapat mengembangkan kemampuan komunikasi sosial, emosional,

moral, dan estetika pada diri siswa.

e) Pengalaman belajar ditentukan oleh tujuan pengembangan pribadi.

2) Syarat Konstruksi

Syarat konstruksi berhubungan dengan penggunaan bahasa,

susunan kalimat, kosa kata, tingkat kesukaran, dan kejelasan dalam

LKS. Syarat - syarat konstruksi tersebut, yaitu :

Pengembangan Lembar Kerja..., Putri Handayani, FKIP UMP, 2016

Page 9: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. (LKS) - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/2528/3/PUTRI HANDAYANI BAB II.pdf · ... adalah lembaran-lembaran berisi tugas yang ... kepada siswa untuk

16

a) Menggunakan bahasa yang sesuai dengan tingkat kedewasaan

anak.

b) Menggunakan struktur kalimat yang jelas. Hal - hal yang perlu

diperhatikan, yaitu :

1) Hindarkan kalimat kompleks.

2) Hindarkan “kata-kata tak jelas, misalnya “mungkin”,“kira-kira”.

3) Hindarkan kalimat negatif, apalagi kalimat negatif ganda.

4) Menggunakan kalimat positif lebih jelas daripada kalimat

negatif.

c) Memiliki tata urutan pelajaran yang sesuai dengan tingkat

kemampuan anak.

d) Hindari pertanyaan yang terlalu terbuka. Pertanyaan dianjurkan

merupakan isian atau jawaban yang didapat dari hasil pengolahan

informasi, bukan mengambil dari perbendaharaan pengetahuan

yang tak terbatas.

e) Tidak mengacu pada buku sumber yang di luar kemampuan

keterbacaan siswa.

f) Menyediakan ruangan yang cukup untuk memberi keleluasaan

pada siswa untuk menulis maupun menggambarkan pada LKS.

g) Menggunakan kalimat yang sederhana dan pendek.

h) Gunakan lebih banyak ilustrasi daripada kata-kata.

i) Dapat digunakan oleh anak-anak, baik yang lamban maupun yang

cepat.

Pengembangan Lembar Kerja..., Putri Handayani, FKIP UMP, 2016

Page 10: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. (LKS) - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/2528/3/PUTRI HANDAYANI BAB II.pdf · ... adalah lembaran-lembaran berisi tugas yang ... kepada siswa untuk

17

j) Memiliki tujuan yang jelas serta bermanfaat sebagai sumber

motivasi.

k) Mempunyai identitas untuk memudahkan administrasinya meliputi

kelas, mata pelajaran, topik, nama atau nama-nama anggota

kelompok, tanggal dan sebagainya.

3) Syarat Teknis

a. Tulisan

1) Gunakan huruf cetak dan tidak menggunakan huruf latin atau

romawi.

2) Gunakan huruf tebal yang agak besar untuk topik, bukan huruf

biasa yang diberi garis bawah.

3) Gunakan kalimat pendek, tidak boleh lebih dari 10 kata dalam

satu baris.

4) Gunakan bingkai untuk membedakan kalimat perintah dengan

jawaban siswa.

5) Usahakan agar perbandingan ukuran huruf dengan ukuran

gambar serasi.

b. Gambar

Gambar yang baik untuk LKS adalah gambar yang dapat

menyampaikan pesan/ isi dari gambar tersebut secara efektif

kepada pengguna LKS.

Pengembangan Lembar Kerja..., Putri Handayani, FKIP UMP, 2016

Page 11: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. (LKS) - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/2528/3/PUTRI HANDAYANI BAB II.pdf · ... adalah lembaran-lembaran berisi tugas yang ... kepada siswa untuk

18

c. Penampilan

Penampilan sangat penting dalam LKS. Anak pertama-tama

akan tertarik pada penampilan bukan pada isi LKS.

2. Matematika

Departemen Pendidikan Nasional (2009 : 1) menerangkan bahwa

matematika merupakan salah satu ilmu dasar yang dipelajari di setiap

jenjang sekolah mulai sekolah dasar, sekolah menengah, sampai perguruan

tinggi. Salah satu ciri khas dari matematika adalah berpola pikir deduktif,

konsisten, dan memiliki materi yang bersifat spiral hierarkhis. Pembelajaran

materi matematika harus diikuti tahap demi tahap, karena materi saling

terkait dan bertingkat.

Penguasaan materi pelajaran matematika dibagi menjadi 4 tahap

aktivitas menurut Departemen Pendidikan Nasional (2009 : 1), yaitu :

a. Tahap penanaman konsep merupakan tahap pengenalan awal tentang

konsep yang akan dipelajari siswa. Tahap ini perlu penggunaan benda

konkret sebagai alat peraga.

b. Tahap pemahaman konsep adalah tahap lanjutan setelah konsep

ditanamkan. Penggunaaan alat peraga dikurangi dan bentuknya semi

konkrit sampai pada akhirnya tidak diperlukan lagi.

c. Tahap pembinaan keterampilan yaitu tahap yang tidak boleh dilupakan

dalam rangka membina pengetahuan siap bagi siswa. Tahap pengajaran

ini menggunakan latihan-latihan dan tidak memerlukan alat peraga.

Pengembangan Lembar Kerja..., Putri Handayani, FKIP UMP, 2016

Page 12: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. (LKS) - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/2528/3/PUTRI HANDAYANI BAB II.pdf · ... adalah lembaran-lembaran berisi tugas yang ... kepada siswa untuk

19

d. Tahap penerapan konsep merupakan penerapan konsep yang sudah

dipelajari ke dalam bentuk soal-soal terapan (cerita) yang berkaitan

dengan kehidupan sehari-hari.

Karakteristik pembelajaran matematika di sekolah berdasarkan

Suherman (Departemen Pendidikan Nasional, 2007 : 7) sebagai berikut:

1) Pembelajaran matematika berjenjang (bertahap).

Materi pembelajaran diajarkan secara berjenjang atau bertahap,

yaitu dari hal konkrit ke abstrak, hal yang sederhana ke kompleks, atau

konsep mudah kekonsep yang lebih sukar.

2) Pembelajaran matematika mengikuti metoda spiral.

Setiap mempelajari konsep baru perlu memperhatikan konsep atau

bahan yang telah dipelajari sebelumnya. Bahan yang baru selalu

dikaitkan dengan bahan yang telah dipelajari. Pengulangan konsep dalam

bahan ajar dengan cara memperluas dan memperdalam adalah perlu

dalam pembelajaran matematika (spiral melebar dan menaik).

3) Pembelajaran matematika menekankan pola pikir deduktif.

Matematika adalah deduktif, matematika tersusun secara deduktif

aksiomatik. Menentukan pendekatan pembelajaran harus yang sesuai

dengan kondisi siswa. Pembelajaran belum sepenuhnya menggunakan

pendekatan deduktif, tetapi masih campur dengan deduktif.

Pengembangan Lembar Kerja..., Putri Handayani, FKIP UMP, 2016

Page 13: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. (LKS) - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/2528/3/PUTRI HANDAYANI BAB II.pdf · ... adalah lembaran-lembaran berisi tugas yang ... kepada siswa untuk

20

4) Pembelajaran matematika menganut kebenaran konsistensi.

Kebenaran-kebenaran dalam matematika merupakan kebenaran

konsistensi, tidak bertentangan antara kebenaran suatu konsep dengan

yang lain.

Peraturan Mendiknas No.23 Tahun 2006, Standar Kompetensi

Lulusan (SKL) untuk mata pelajaran Matematika SD/MI (Departemen

Pendidikan Nasional, 2009 : 7), sebagai berikut :

a) Memahami konsep bilangan bulat dan pecahan, operasi hitung dan sifat-

sifatnya, serta menggunakannya dalam pemecahan masalah kehidupan

sehari-hari.

b) Memahami bangun datar dan bangun ruang sederhana, unsur-unsur dan

sifat-sifatnya, serta menerapkannya dalam pemecahan masalah

kehidupan sehari-hari.

c) Memahami konsep ukuran dan pengukuran berat, panjang, luas, volume,

sudut, waktu, kecepatan, debit, serta mengaplikasikannya dalam

pemecahan masalah kehidupan sehari-hari.

d) Memahami konsep koordinat untuk menentukan letak benda dan

menggunakannya dalam pemecahan masalah kehidupan sehari-hari.

e) Memahami konsep pengumpulan data, penyajian data dengan tabel,

gambar dan grafik (diagram), mengurutkan data, rentangan data, rerata

hitung, modus, serta menerapkannya dalam pemecahan masalah

kehidupan sehari-hari.

Pengembangan Lembar Kerja..., Putri Handayani, FKIP UMP, 2016

Page 14: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. (LKS) - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/2528/3/PUTRI HANDAYANI BAB II.pdf · ... adalah lembaran-lembaran berisi tugas yang ... kepada siswa untuk

21

f) Memiliki sikap menghargai matematika dan kegunaannya dalam

kehidupan.

g) Memiliki kemampuan berpikir logis, kritis, dan kreatif.

3. Model Pembelajaran Quantum

a. Pengertian Model Pembelajaran Quantum

Salah satu model pembelajaran yang mengembangkan potensi anak

dengan menyediakan pembelajaran yang aktif dan menyenangkan adalah

pembelajaran quantum. Hal ini diperkuat oleh pendapat Huda (2014 :

192) menyatakan bahwa quantum learning merupakan model

pembelajaran yang membiasakan belajar menyenangkan. Penerapan

model ini diharapkan dapat meningkatkan minat, sehingga siswa dapat

meningkatkan hasil belajar secara menyeluruh.

Quantum adalah interaksi mengubah energi menjadi cahaya.

Interaksi - interaksi yang ada di dalam dan di sekitar momen belajar

mencakup unsur untuk belajar efektif yang mempengaruhi kesuksesan

siswa. Interaksi tersebut mengubah kemampuan dan bakat alamiah siswa

menjadi cahaya yang akan bermanfaat bagi mereka sendiri dan orang

lain.Quantum Teaching meliputi petunjuk spesifik untuk menciptakan

lingkungan belajar yang efektif, merancang kurikulum, menyampaikan

isi, dan memudahkan proses belajar (De Porter, 2003 : 4-5).

Berdasarkan beberapa pendapat ahli, dapat disimpulkan bahwa

Quantum Learning menyediakan bermacam-macam interaksi yang

Pengembangan Lembar Kerja..., Putri Handayani, FKIP UMP, 2016

Page 15: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. (LKS) - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/2528/3/PUTRI HANDAYANI BAB II.pdf · ... adalah lembaran-lembaran berisi tugas yang ... kepada siswa untuk

22

mencakup unsur-unsur untuk belajar efektif dan dapat mempengaruhi

kesuksesan siswa. Model Pembelajaran Quantum menekankan pada

interaksi di lingkungan kelas dengan memaksimalkan momen belajar.

Siswa dituntut untuk aktif dalam kegiatan pembelajaran dengan suasana

belajar yang menyenangkan.

b. Asas Utama Model Pembelajaran Quantum

Penerapan model pembelajaran Quantum harus sesuai asas dan

prinsip yang jelas. De Porter (2003 : 6) menyatakan bahwa asas dari

Quantum Teaching adalah Bawalah Dunia Mereka ke Dunia Kita dan

Antarkan Dunia Kita ke Dunia Mereka. Maksud asas tersebut adalah

segala sesuatu yang ada di dalam diri seorang guru harus mampu

membawa siswa untuk dapat memahami, mencoba dan menerapkan

dalam kehidupan. Langkah utama untuk menerapkan asas tersebut adalah

memasuki dunia siswa, sehingga dapat mempermudah penerapan

berbagai metode pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan. Penerapan

asas tersebut diharapkan dapat meningkatkan motivasi belajar siswa.

c. Prinsip Model Pembelajaran Quantum

Model Pembelajaran Quantum mempunyai lima prinsip atau

kebenaran tetap yang mempengaruhi pelaksanaan pembelajaran. De

Porter (2003 : 7) menguraikan prinsip model pembelajaran quantum,

sebagai berikut :

Pengembangan Lembar Kerja..., Putri Handayani, FKIP UMP, 2016

Page 16: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. (LKS) - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/2528/3/PUTRI HANDAYANI BAB II.pdf · ... adalah lembaran-lembaran berisi tugas yang ... kepada siswa untuk

23

1) Segalanya Berbicara

Segalanya dari lingkungan kelas hingga bahasa tubuh guru

mengirim pesan tentang belajar yang akan disampaikan pada

pembelajaran tersebut. Semua anggota tubuh dapat dijadikan alat

untuk pembelajaran yang sedang dilaksanakan.

2) Segalanya Bertujuan

Semua yang terjadi dalam proses pembelajaran mempunyai

tujuan. Guru perlu membuat perencanaan pembelajaran agar proses

belajar mempunyai tujuan dan batasan yang jelas.

3) Pengalaman sebelum Pemberian Nama.

Proses pembelajaran yang baik yaitu siswa telah mengalami

informasi sebelum memperoleh nama materi yang dipelajari.

Partisipasi siswa secara langsung dalam pembelajaran dapat

memberikan pengalaman belajar yang bermakna.

4) Akui Setiap Usaha.

Belajar mengandung resiko. Belajar berarti melangkah keluar

dari kenyamanan. Siswa patut mendapat pengakuan atas kepercayaan

dan kepercayaan diri mereka.

5) Jika Layak Dipelajari, maka Layak Pula Dirayakan.

Perayaan merupakan umpan balik mengenai kemajuan dan

meningkatkan asosiasi emosi positif dengan belajar.

Pengembangan Lembar Kerja..., Putri Handayani, FKIP UMP, 2016

Page 17: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. (LKS) - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/2528/3/PUTRI HANDAYANI BAB II.pdf · ... adalah lembaran-lembaran berisi tugas yang ... kepada siswa untuk

24

d. Kerangka Rancangan Model Pembelajaran Quantum

Prinsip-prinsip dalam pembelajaran Quantum yang dinyatakan

dengan kerangka TANDUR (De Porter, 2003 : 88) yaitu :

1) Tumbuhkan

Seorang guru harus mampu menciptakan suasana kelas yang

nyaman dan meriah. Pembelajaran yang menyenangkan dapat

menumbuhkan minat siswa untuk mengikuti pelajaran dan

memanfaatkan pengalaman mereka agar proses belajar mengajar

berjalan dengan baik. Strategi yang dilakukan dapat menggunakan

pertanyaan, pantomim, lakon pendek dan lucu, drama, video, cerita

(De Porter, 2003 : 89).

2) Alami

Unsur ini memberi pengalaman kepada siswa, dan

memanfaatkan hasrat alami otak untuk menjelajah. Pembelajaran akan

lebih mudah dengan memanfaatkan pengetahuan dan rasa ingin tahu

siswa. Strategi pada tahap ini menggunakan jembatan keledai,

permainan, dan simulasi. Proses belajar dapat dilakukan secara

kelompok dan menyediakan kegiatanyang dapat mengingat kembali

pengetahuan yang sudah dimiliki siswa (De Porter, 2003 : 90).

3) Namai

De Porter (2003 : 91) menerangkan penamaan adalah tahap

pembelajaran quantum untuk mengajarkan konsep, keterampilan

Pengembangan Lembar Kerja..., Putri Handayani, FKIP UMP, 2016

Page 18: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. (LKS) - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/2528/3/PUTRI HANDAYANI BAB II.pdf · ... adalah lembaran-lembaran berisi tugas yang ... kepada siswa untuk

25

berpikir, dan strategi belajar. Penamaan merupakan informasi, fakta,

rumus, pemikiran, tempat, dan sebagainya.

4) Demonstrasi

Strategi pembelajaran quantum pada tahap ini adalah

memberikan kesempatan bagi siswa untuk mengaitkan pengalaman

dengan data baru, sehingga siswa dapat menghayati sebagai

pengalaman pribadi.

5) Ulangi

Guru harus dapat memastikan bahwa siswa tersebut sudah

menguasai materi. Siswa dapat diminta untuk mengulangi konsep

materi dengan cara memeriksa kembali hasil kegiatan yang telah

dikerjakan untuk memperkuat pemahaman dalam bentuk latihan.

Pengulangan perlu dilakukan untuk memperkuat koneksi saraf dan

menumbuhkan rasa pemahaman terhadap pembelajaran yang dialami

siswa.

6) Rayakan

Siswa perlu mendapat pengakuan untuk penyelesaian,

partisipasi, dan pemerolehan keterampilan dan ilmu pengetahuan.

Perayaan memberikan rasa puas telah menyelesaikan dengan

menghargai usaha, ketekunan, kesuksesan, dengan mengakui setiap

orang atas prestasi mereka. Strategi yang digunakan untuk merayakan

tersebut dengan pujian, bernyanyi bersama, pamer pada pengunjung

dan pemberian hadiah.

Pengembangan Lembar Kerja..., Putri Handayani, FKIP UMP, 2016

Page 19: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. (LKS) - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/2528/3/PUTRI HANDAYANI BAB II.pdf · ... adalah lembaran-lembaran berisi tugas yang ... kepada siswa untuk

26

Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan kerangka rancangan

model pembelajaran quantum sesuai gambar berikut :

Gambar 2.2 Kerangka Rancangan Model Pembelajaran Quantum

4. Bilangan Bulat

a. Kelas/ Semester : IV/ II

b. Alokasi Waktu : 2 x 35 Menit

c. Standar Kompetensi :

5. Menjumlahkan dan mengurangkan bilangan bulat

d. Kompetensi Dasar :

5.2 Menjumlahkan bilangan bulat.

e. Indikator :

5.2.1 Menjumlahkan bilangan bulat positif dengan positif.

5.2.2 Menjumlahkan bilangan bulat positif dengan negatif.

5.2.3 Menjumlahkan bilangan bulat negatif dengan positif.

5.2.4 Menjumlahkan bilangan bulat negatif dengan negatif.

Rayakan

Ulangi

Demonstrasikan

Namai

Alami

Tumbuhkan

Pengembangan Lembar Kerja..., Putri Handayani, FKIP UMP, 2016

Page 20: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. (LKS) - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/2528/3/PUTRI HANDAYANI BAB II.pdf · ... adalah lembaran-lembaran berisi tugas yang ... kepada siswa untuk

27

f. Tujuan Pembelajaran:

1) Siswa dapat menjumlahkan bilangan bulat positif dengan positif.

2) Siswa dapat menjumlahkan bilangan bulat positif dengan negatif

3) Siswa dapat menjumlahkan bilangan bulat negatif dengan positif

4) Siswa dapat menjumlahkan bilangan bulat negatif dengan negatif.

g. Materi Ajar :

Daerah terdingin di permukaan bumi adalah kutub utara dan kutub

selatan. Suhu di kedua tempat tersebut dapat mencapai angka di bawah

00C (diberi tanda – atau negatif). {..., -3, -2, -1} adalah himpunan

bilangan bulat negatif, sedangkan {1, 2, 3, 4, 5,...} adalah himpunan

bilangan bulat positif.{0, 1, 2, 3, 4, 5,...} merupakan himpunan

bilangangan-bilangan bulat tidak negatif atau himpunan bilangan-

bilangan cacah. Selanjutnya {1, 2, 3, ...} dinamakan himpunan bilangan-

bilangan bulat positif, dan {..., -3, -2, -1} dinamakan himpunan bilangan-

bilangan bulat negatif, dan {..., -3, -2, -1, 0, 1, 2, 3,..} dinamakan

himpunan bilangan- bilangan bulat. Contoh penggunaan bilangan bulat :

a) Tinggi helikopter sekitar 30 meter di atas permukaan laut.

b) Bilangan bulat terdapat pada skala termometer.

Penjumlahan bilangan bulat dapat diperagakan menggunakan

Manik Bintar. Aturan yang harus diperhatikan yaitu :

1) Nilai dari setiap manik bintar, sebagai berikut :

= manik positif = +1 = 1

= manik negatif = (-1) = (-1)

Pengembangan Lembar Kerja..., Putri Handayani, FKIP UMP, 2016

Page 21: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. (LKS) - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/2528/3/PUTRI HANDAYANI BAB II.pdf · ... adalah lembaran-lembaran berisi tugas yang ... kepada siswa untuk

28

= manik berpasangan = 0 (nol)

2) Setiap bilangan bulat mempunyai lawan. Pengurangan sama dengan

penjumlahan dengan lawan dari bilangan pengurangan.

a + b = a – (-b)

a - b = a + (-b)

Macam-macam operasi penjumlahan bilangan bulat, sebagai

berikut :

a) Penjumlahan bilangan bulat positif dengan positif.

Contoh : 4 + 3 = .....

Langkah penyelesaian :

1) Letakkan manik-manik positif sejumlah 4 buah di papan “Manik

Bintar”.

2) Letakkan manik-manik positif yang berjumlah 3 buah secara

berurutan.

3) Hitung manik yang tidak berpasangan.

4) Karena semua manik tidak berpasangan, maka jumlah seluruh

manik yang bernilai positif adalah .....

5) Jadi 4 + 3 = .....

b) Penjumlahan bilangan bulat positif dengan negatif.

Contoh : 7 + (-9) = .....

Pengembangan Lembar Kerja..., Putri Handayani, FKIP UMP, 2016

Page 22: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. (LKS) - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/2528/3/PUTRI HANDAYANI BAB II.pdf · ... adalah lembaran-lembaran berisi tugas yang ... kepada siswa untuk

29

1) Letakkan manik-manik positif sejumlah 7 buah di papan “Manik

Bintar”.

2) Manik-manik tidak sejenis yang terdiri dari 7 manik positif dan 9

manik negatif, sehingga letakkan secara berpasangan manik-manik

negatif secara berpasangan. Masukkan manik negatif sebanyak 9

buah.

3) Setelah semua manik-manik berpasangan, lalu hitung manik-manik

yang tersisa atau manik-manik yang tidak mempunyai pasangan.

Jika manik berpasangan, maka bernilai nol.

4) Jumlah manik yang tidak berpasangan adalah ..... buah manik

negatif. Sisa manik merupakan hasil penjumlahan.

Jadi 7 + (-9) = .....

c) Penjumlahan bilangan bulat negatif dengan positif.

Contoh : -6 + 8 = .....

1) Letakkan manik-manik negatif berjumlah 6 buah di papan “Manik

Bintar”.

2) Karena manik-manik tidak sejenis, maka pasangkan manik positif

sejumlah 8 buah.

Pengembangan Lembar Kerja..., Putri Handayani, FKIP UMP, 2016

Page 23: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. (LKS) - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/2528/3/PUTRI HANDAYANI BAB II.pdf · ... adalah lembaran-lembaran berisi tugas yang ... kepada siswa untuk

30

3) Manik yang berpasangan bernilai nol. Hitung sisa manik yang tidak

mempunyai pasangan. Sisa manik tersebut adalah hasil

penjumlahan.

4) Jumlah yang tidak berpasangan adalah ..... buah manik positif.

5) Jadi -6 + 8 = .....

d) Penjumlahan bilangan bulat negatif dengan negatif.

Contoh : -1 + (-3) = .....

Langkah penyelesaian :

1) Tempelkan 1 buah manik negatif di papan tulis“Manik Bintar”.

2) Karena jenis manik sama yaitu manik negatif, maka letakkan 3

buah manik negatif pada papan tulis secara berurutan.

3) Manik-manik tidak ada yang berpasangan, hitung semua manik di

papan tulis.

4) Jumlah semua manik yang ada di papan “Manik Bintar” adalah.....

5) Jadi -1 + (-3) = ....

Berdasarkan contoh-contoh operasi penjumlahan bilangan bulat

tersebut, diperoleh aturan tanda :

Pengembangan Lembar Kerja..., Putri Handayani, FKIP UMP, 2016

Page 24: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. (LKS) - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/2528/3/PUTRI HANDAYANI BAB II.pdf · ... adalah lembaran-lembaran berisi tugas yang ... kepada siswa untuk

31

Tabel 2.1 Aturan Tanda Operasi Penjumlahan Bilangan Bulat

No Operasi Penjumlahan Aturan Tanda

1 a + b Hasil positif (+)

2

a + (-b)

Hasil tergantung nilai a dan b,

a > b maka hasil positif (+)

a < b maka hasil negatif (-)

3

-a + b

Hasil tergantung nilai a dan b,

a > b maka hasil positif (-)

a < b maka hasil negatif (+)

4 -a + (-b) Hasil negatif (-)

B. Kajian Penelitian yang Relevan

Penelitian yang relevan adalah penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa

pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha yang bernama Susiani, dkk

dalam jurnal pendidikan dasar volume 3 tahun 2013 berjudul “Pengaruh Model

Pembelajaran Quantum terhadap Kecerdasan Sosio – Emosional dan Prestasi

Belajar IPA Siswa Kelas V SD di Banyuning”. Hasil penelitian tersebut, yaitu :

(1) terdapat pengaruh penerapan model pembelajaran quantum terhadap

prestasi belajar IPA, (2) ada peningkatan kecerdasan sosio-emosional yang

cukup signifikan pada kelompok siswa yang mengikuti pembelajaran

Quantum, (3) ada perbedaan kecerdasan sosio-emosional dan prestasi belajar

yang signifikan antara siswa yang mengikuti model pembelajaran quantum

dengan siswa yang mengikuti pembelajaran secara konvensional. Langkah-

langkah pembelajaran “Tandur” membuat siswa belajar dengan cara mereka

sendiri.

Kajian lain yang relevan yaitu penelitian mahasiswa Program Guru

dalam Jabatan Universitas Tadulako pada Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol.

2 No.3 ISSN 2354-614X yang berjudul “Meningkatkan Hasil Belajar IPA

Pengembangan Lembar Kerja..., Putri Handayani, FKIP UMP, 2016

Page 25: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. (LKS) - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/2528/3/PUTRI HANDAYANI BAB II.pdf · ... adalah lembaran-lembaran berisi tugas yang ... kepada siswa untuk

32

Khususnya Melalui Pembelajaran Quantum Teaching di Kelas V SD N Inpres

Matamaling”. Hasil penelitian memberikan masukan kepada penyelenggara

pendidikan bahwa pembelajaran quantum yang telah dilaksanakan di SD N

Inpres Matamaling dapat meningkatkan kualitas pembelajaran dan mendorong

semangat belajar siswa untuk memacu prestasi belajar. Pembelajaran quantum

dapat meningkatkan hasil belajar IPA khususnya materi energi dan

perubahannya.

Perbedaan kedua penelitian tersebut yaitu penelitian yang berjudul

“Pengaruh Model Pembelajaran Quantum terhadap Kecerdasan Sosio –

Emosional dan Prestasi Belajar IPA Siswa Kelas V SD di Banyuning”

merupakan jenis penelitian eksperimen yang memberikan masukan bahwa

pembelajaran quantum sangat efektif dalam meningkatkan prestasi belajar

siswa. Penelitian yang berjudul “Meningkatkan Hasil Belajar IPA Khususnya

Melalui Pembelajaran Quantum Teaching di Kelas V SD N Inpres

Matamaling” merupakan jenis penelitian tindakan kelas. Hasil temuan pada

penelitian tersebut terdapat peningkatan hasil belajar IPA di kelas V SD N

Inpres Matamaling.

Berdasarkan hasil penelitian tersebut, dapat diketahui bahwa model

pembelajaran Quantum dapat meningkatkan kualitas pembelajaran dan prestasi

belajar siswa. Model pembelajaran Quantum merupakan model pembelajaran

yang membiasakan siswa untuk belajar secara menyenangkan. Siswa yang

telah melakukan treatment sudah terbiasa untuk aktif berinteraksi dengan siswa

maupun guru.

Pengembangan Lembar Kerja..., Putri Handayani, FKIP UMP, 2016

Page 26: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. (LKS) - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/2528/3/PUTRI HANDAYANI BAB II.pdf · ... adalah lembaran-lembaran berisi tugas yang ... kepada siswa untuk

33

Oleh karena itu, peneliti mengembangkan Lembar Kerja Siswa (LKS)

matematika materi bilangan bulat berbasis model pembelajaran quantum di

kelas IV sekolah dasar. Produk pengembangan ini menekankan pembelajaran

yang menyenangkan melalui model pembelajaran quantum. Kerangka praktis

proses pembelajaran yaitu strategi TANDUR (Tumbuhkan, Alami, Namai,

Demonstrasikan, Ulangi, dan Rayakan. Lembar kerja menekankan siswa aktif

untuk menemukan konsep penjumlahan bilangan bulat dengan cara bermain

“Manik Bintar (Bilangan Bulat Pintar)”.

C. Kerangka Berpikir

Proses pembelajaran perlu sarana atau media pendukung yang baik untuk

mencapai tujuan pembelajaran. Proses belajar mengajar matematika menjadi

titik awal bagi siswa untuk memahami konsep materi matematika. Tidak semua

materi matematika mudah dipahami siswa, sehingga perlu lembar kerja yang

membantu siswa dalam belajar. Kesulitan belajar siswa dalam memahami

konsep materi bilangan bulat dapat mempengaruhi pencapaian prestasi belajar

siswa.

Keberadaan LKS dan media pembelajaran merupakan komponen penting

yang mendukung kegiatan belajar mengajar. Pengembangan LKS sebagai salah

satu bahan ajar menjadi suatu tuntutan dan kebutuhan. Peneliti

mengembangkan LKS matematika berbasis model pembelajaran quantum

materi bilangan bulat sebagai salah satu upaya untuk mengatasi permasalahan

tersebut.

Pengembangan Lembar Kerja..., Putri Handayani, FKIP UMP, 2016

Page 27: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. (LKS) - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/2528/3/PUTRI HANDAYANI BAB II.pdf · ... adalah lembaran-lembaran berisi tugas yang ... kepada siswa untuk

34

Penelitian pengembangan ini menggunakan model pembelajaran

quantum dengan pendekatan TANDUR (Tumbuhkan, Alami, Namai,

Demonstrasikan, Ulangi, Rayakan). Produk penelitian ini melalui tahap

pengujian produk sebelum digunakan. Jika produk telah dinyatakan valid,

maka LKS dapat digunakan secara optimal. Penggunaan LKS matematika

materi bilangan bulat berbasis model pembelajaran quantum materi bilangan

bulat di kelas IV sekolah dasardiharapkan dapat meningkatkan prestasi belajar

siswa.

Gambar 2.3 Kerangka Berpikir

Penerapan LKS Matematika Materi Bilangan Bulat Berbasis Model Pembelajaran Quantum

LKS Matematika Materi Bilangan Bulat Berbasis Model Pembelajaran Quantum Kelas IV SD telah valid.

Pengembangan LKS Matematika Materi Bilangan Bulat Kelas IV SD Model Pembelajaran Quantum diharapkan dapat mendukung proses pembelajaran sehingga dapat berpengaruh terhadap prestasi beajar siswa.

Berdasarkan wawancara, observasi, dan analisis terhadap LKS Matematika di kelas IV SD menunjukkan bahwa LKS Matematika yang

menjadi acuan belajar tersebut termasuk pada kriteria cukup baik dan kurang baik.

LKS dan media pembelajaran merupakan komponen penting yang mendukung kegiatan belajar mengajar.

Pengembangan Lembar Kerja..., Putri Handayani, FKIP UMP, 2016

Page 28: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. (LKS) - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/2528/3/PUTRI HANDAYANI BAB II.pdf · ... adalah lembaran-lembaran berisi tugas yang ... kepada siswa untuk

35

D. Hipotesis Penelitian

Berdasarkan latar belakang, kajian pustaka, dan kerangka berpikir di atas,

maka rumusan hipotesis sebagai berikut :

1. Kondisi faktual penggunaan Lembar Kerja Siswa (LKS) di kelas IV

sekolah dasar ada kekurangan.

2. Mengetahui pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS) matematika materi

bilangan bulat berbasis model pembelajaran quantum di kelas IV sekolah

dasar.

3. Lembar Kerja Siswa (LKS) matematika berbasis pembelajaran quantum

materi bilangan bulat di kelas IV sekolah dasar dinyatakan valid.

4. Pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS) matematika materi bilangan

bulat berbasis model pembelajaran quantum efektif digunakan di kelas IV

sekolah dasar.

5. Penilaian guru terhadap penggunaan Lembar Kerja Siswa (LKS)

matematika materi bilangan bulat berbasis model pembelajaran quantum

di kelas IV sekolah dasar dinyatakan baik.

6. Respon siswa terhadap penggunaan Lembar Kerja Siswa (LKS)

matematika materi bilangan bulat berbasis model pembelajaran quantum

di kelas IV sekolah dasar dinyatakan baik.

Pengembangan Lembar Kerja..., Putri Handayani, FKIP UMP, 2016

Page 29: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. (LKS) - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/2528/3/PUTRI HANDAYANI BAB II.pdf · ... adalah lembaran-lembaran berisi tugas yang ... kepada siswa untuk

36

E. Spesifikasi Produk yang Dikembangkan

Produk yang dihasilkan dalam penelitian yaitu LKS matematika materi

bilangan bulat model pembelajaran quantum di kelas IV SD. LKS memuat

beberapa langkah-langkah yaitu: (1) Halaman Judul (Cover); (2) Kata

Pengantar; (3) Daftar Isi; (4) Petunjuk Penggunaan LKS; (5) Peta Konsep; (6)

Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar, Indikator, dan Tujuan Pembelajaran;

(7) Petunjuk Khusus Pengerjaan LKS; (8) Bagian Inti (Materi Bilangan Bulat

dengan menerapkan pembelajaran quantum); (9) Daftar Pustaka.

Pengembangan Lembar Kerja..., Putri Handayani, FKIP UMP, 2016