bab ii kajian pustaka a. landasan teori 1. motivasi belajar fileterjadi proses perubahan sebagai...

27
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Motivasi Belajar a. Pengertian Motivasi Belajar Berbagai pendapat para ahli tentang pengertian motivasi antara lain menurut Santrok (2008:510) bahwa motivasi adalah proses yang memberi semangat, arah, dan kegigihan perilaku. Adapun pendapat menurut Sardiman (2007:73) adalah daya penggerak dari dalam diri untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu guna mencapai suatu tujuan. Selanjutnya menurut Mc. Donald (dalam Sardiman:2007:73), motivasi adalah perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya “felling” dan didahului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan. Berdasarkan beberapa pendapat para ahli tentang pengertian motivasi dapat disimpulkan bahwa motivasi merupakan keseluruhan daya penggerak di dalam diri siswa yang menimbulkan, menjamin kelangsungan, dan yang memberikan arah dalam kegiatan belajar. Sehingga tujuan yang diharapkan dapat tercapai dengan baik dan maksimal. Belajar ada sejak manusia dilahirkan sampai usia lanjut, dalam kehidupan sehari- hari manusia banyak melakukan kegiatan yang sebenarnya merupakan suatu gejala belajar. Menurut Slameto (2010: 2), “belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamanya sendiri dalam interaksi dengan lingkunganya.” 7

Upload: haquynh

Post on 05-May-2019

216 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Motivasi Belajar fileterjadi proses perubahan sebagai hasil belajar dan terjadi dalam ... Rumusan tujuan yang baik dan diakui oleh siswa,

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Motivasi Belajar

a. Pengertian Motivasi Belajar

Berbagai pendapat para ahli tentang pengertian motivasi antara lain menurut

Santrok (2008:510) bahwa motivasi adalah proses yang memberi semangat, arah, dan

kegigihan perilaku. Adapun pendapat menurut Sardiman (2007:73) adalah daya

penggerak dari dalam diri untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu guna mencapai

suatu tujuan. Selanjutnya menurut Mc. Donald (dalam Sardiman:2007:73), motivasi

adalah perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya “felling”

dan didahului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan.

Berdasarkan beberapa pendapat para ahli tentang pengertian motivasi dapat

disimpulkan bahwa motivasi merupakan keseluruhan daya penggerak di dalam diri

siswa yang menimbulkan, menjamin kelangsungan, dan yang memberikan arah dalam

kegiatan belajar. Sehingga tujuan yang diharapkan dapat tercapai dengan baik dan

maksimal.

Belajar ada sejak manusia dilahirkan sampai usia lanjut, dalam kehidupan sehari-

hari manusia banyak melakukan kegiatan yang sebenarnya merupakan suatu gejala

belajar. Menurut Slameto (2010: 2), “belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan

seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara

keseluruhan, sebagai hasil pengalamanya sendiri dalam interaksi dengan lingkunganya.”

7

Page 2: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Motivasi Belajar fileterjadi proses perubahan sebagai hasil belajar dan terjadi dalam ... Rumusan tujuan yang baik dan diakui oleh siswa,

Hal ini menunjukkan bahwa jika seseorang melakukan gejala belajar dengan baik maka

terjadi proses perubahan sebagai hasil belajar dan terjadi dalam jangka waktu tertentu.

Perubahan dari belum tahu menjadi tahu, belum mampu menjadi mampu adalah

perubahan tingkah laku yang menandai telah terjadinya proses belajar. Belajar menurut

pengertian secara psikologis, merupakan suatu proses perubahan, yaitu perubahan

tingkah laku sebagai hasil dari interaksi dengan lingkunganya dalam memenuhi

kebutuhan hidupnya.

Dari pengertian motivasi dan belajar dapat disimpulkan bahwa motivasi belajar

merupakan keseluruhan daya penggerak yang terdapat dalam diri siswa yang

mendorong, memantapkan, dan mengarahkan untuk melakukan aktivitas pada kegiatan

belajar siswa sebagai hasil pengalamanya sendiri guna mencapai suatu tujuan

(kebutuhan) dan memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru. Motivasi juga

bisa disebut sebagai penumbuh gairah, merasa senang, dan semangat untuk belajar.

Dengan motivasi yang kuat, siswa akan mempunyai banyak energi untuk melakukan

kegiatan belajar dan mencapai prestasi yang tinggi. Siswa yang motivasi berprestasinya

tinggi akan mencapai prestasi akademis yang tinggi apabila:

a. Rasa takutnya akan kegagalan lebih rendah daripada keinginannya untuk berhasil.

b. Tugas-tugas di dalam kelas cukup memberi tantangan, tidak terlalu mudah tetapi

juga tidak terlalu sukar, sehingga memberi kesempatan untuk berhasil.

b. Cara-cara Meningkatkan Motivasi Belajar

Menurut Slameto (2010:176-179), ada beberapa cara yang dapat digunakan

untuk meningkatkan motivasi dalam kegiatan belajar di sekolah, yaitu:

b. Pemberian angka

Page 3: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Motivasi Belajar fileterjadi proses perubahan sebagai hasil belajar dan terjadi dalam ... Rumusan tujuan yang baik dan diakui oleh siswa,

c. Pujian

d. Saingan atau Kompetensi

e. Tujuan yang diakui

Berdasarkan pendapat Slameto di atas, cara meningkatkan motivasi belajar siswa

dapat dikembangkan sebagai berikut; 1) Pemberian angka, pada umumnya setiap siswa

ingin mengetahui hasil pekerjaanya, yaitu berupa angka yang diberikan oleh guru. Siswa

yang mendapat nilai atau angkanya baik, akan mendorong motivasi belajarnya menjadi

lebih besar. Sebaliknya siswa yang mendapat nilai atau angka kurang, akan

menimbulkan frustasi atau dapat juga menjadi pendorong agar belajar lebih baik; 2)

Pujian, pemberian pujian pada siswa atas hal-hal yang telah dilakukan dengan berhasil

sangat besar manfaatnya sebagai pendorong dalam belajar. Dengan pujian ini merupakan

suatu bentuk penguatan yang positif dan sekaligus merupakan motivasi yang baik.

Dengan pujian yang tepat akan menumbuhkan suasana yang menyenangkan dan

mempertinggi gairah belajar pada diri siswa.

Selanjutnya 3) Saingan atau kompetisi dapat digunakan sebagai alat motivasi

untuk mendorong belajar siswa. Dengan adanya persaingan, baik persaingan individual

maupun kelompok dapat meningkatkan prestasi belajar siswa, karena dengan persaingan

akan tertanam dalam diri siswa untuk menjadi yang terbaik dan pertama; 4) Tujuan yang

diakui. Rumusan tujuan yang baik dan diakui oleh siswa, merupakan alat motivasi yang

penting. Sebab, dengan memahami tujuan yang harus dicapai, karena dirasa sangat

berguna dan menguntungkan bagi siswa, maka akan timbul keinginan yang kuat pada

diri siswa untuk terus belajar.

Page 4: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Motivasi Belajar fileterjadi proses perubahan sebagai hasil belajar dan terjadi dalam ... Rumusan tujuan yang baik dan diakui oleh siswa,

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa motivasi sangat mempengaruhi

keberhasilan belajar siswa untuk mencapai suatu tujuan. Motivasi belajar tidak cukup

dari diri sendiri melainkan motivasi dari sekelilingnya baik itu dari guru, teman sebaya,

maupun tujuan pembelajaran dapat mempengaruhi keberhasilan siswa untuk

mendapatkan prestasi belajar yang baik dan memuaskan.

c. Ciri-ciri Motivasi Belajar

Dalam suatu proses belajar mengajar, guru menghadapi banyak siswa. Masing-

masing siswa memiliki karakteristik dan motivasi belajar yang berbeda-beda. Menurut

Freud (dalam Sardiman, 2007: 83) motivasi yang ada pada setiap orang itu memiliki

ciri-ciri sebagai berikut:

1. Tekun menghadapi tugas (dapat bekerja terus- menerus dalam waktu yang lama,

tidak pernah berhenti sebelum selesai).

2. Ulet menghadapi kesulitan (tidak lekas putusasa). Tidak memerlukan dorongan dari

luar untuk berprestasi sebaik mungkin (tidak cepat puas dengan prestasi yang telah

dicapai).

3. Menunjukkan minat terhadap bermacam-macam masalah “untuk orang dewasa

(misalnya masalah pembangunan agama, politik, ekonomi, keadilan,

pemberantasan korupsi, penentangan terhadap setiap tindak kriminal, amoral, dan

sebagainya).

4. Lebih senang bekerja mandiri.

5. Cepat bosan pada tugas-tugas yang rutin (hal-hal yang bersifat mekanis, berulang-

ulang begitu saja, sehingga kurang kreatif).

6. Dapat mempertahankan pendapatnya (kalau sudah yakin akan sesuatu).

Page 5: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Motivasi Belajar fileterjadi proses perubahan sebagai hasil belajar dan terjadi dalam ... Rumusan tujuan yang baik dan diakui oleh siswa,

7. Tidak mudah melepaskan hal yang diyakini itu.

8. Senang mencari dan memecahkan masalah soal-soal.

Apabila seseorang memiliki ciri-ciri seperti di atas, berarti orang itu selalu

memiliki motivasi yang cukup kuat. Ciri-ciri motivasi seperti itu akan sangat penting

dalam kegiatan belajar-mengajar akan berhasil baik, kalau siswa tekun mengerjakan

tugas, ulet dalam memecahkan berbagai masalah dan hambatan secara mandiri, selain itu

siswa juga harus mampu mempertahankan pendapatnya, kalau ia sudah yakin dan

dipandangnya cukup rasional.

d. Fungsi Motivasi Belajar

Menurut Sardiman (2007:85) ada tiga fungsi motivasi dalam belajar yaitu:

1. Mendorong siswa untuk melakukan suatu perbuatan. Tanpa adanya motivasi maka

tidak akan timbul suatu perbuatan, yaitu belajar.

2. Motivasi berfungsi sebagai penentu arah. Arah yang dimaksud adalah tujuan yang

akan dicapai, yaitu hasil belajar yang optimal.

3. Motivasi berfungsi sebagai penyeleksi perbuatan. Seseorang yang mempunyai

motivasi yang tinggi pasti akan mampu membedakan dan menentukan perbuatan

yang harus dikerjakan terlebih dahulu guna mencapai tujuan belajar dengan

mengesampingkan perbuatan yang tidak bermanfaat.

Selain itu, motivasi juga berfungsi sebagai pendorong usaha dalam pencapaian

prestasi belajar. Dengan kata lain, prestasi belajar yang baik akan berhasil dicapai jika

dalam proses pencapaian didasari dengan usaha dan motivasi yang kuat. Adanya

motivasi yang baik dalam belajar akan menunjukkan hasil yang baik pula.

2. Prestasi Belajar

Page 6: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Motivasi Belajar fileterjadi proses perubahan sebagai hasil belajar dan terjadi dalam ... Rumusan tujuan yang baik dan diakui oleh siswa,

a. Pengertian Prestasi Belajar

Menurut Arifin (2009:12) Prestasi Belajar berasal dari bahasa Belanda yaitu

prestatie. Kemudian dalam bahasa Indonesia menjadi “prestasi” yang berarti hasil usaha

yang dicapai, dalam hal ini yang dimaksud dengan kegiatan tersebut adalah belajar.

Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh

suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamanya

sendiri dalam interaksi dengan lingkunganya (Slameto, 2010: 2).

Dari pengertian prestasi dan belajar di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa

prestasi belajar adalah hasil yang dapat dicapai oleh seseorang setelah melakukan

kegiatan belajar dalam kurun waktu tertentu yang menghasilkan perubahan-perubahan

dalam pengetahuan, keterampilan, dan nilai sikap. Seorang siswa yang telah melakukan

kegiatan belajar, dapat diukur prestasinya setelah melakukan kegiatan belajar tersebut

dengan menggunakan suatu alat evaluasi.

b. Fungsi Prestasi Belajar

Menurut Arifin (2009:12 ada beberapa fungsi utama prestasi belajar yaitu:

1. Prestasi belajar sebagai indikator kualitas dan kuantitas pengetahuan yang telah

dikuasai siswa.

2. Prestasi belajar sebagai lambang pemuasan hasrat ingin tahu, termasuk kebutuhan

siswa didik dalam suatu program pendidikan.

3. Prestasi belajar sebagai bahan informasi dalam inivasi pendidikan.

4. Prestasi belajar sebagai indikator intern dan ekstern dari suatu institusi pendidikan.

5. Prestasi belajar dapat dijadikan indikator terhadap daya serap (kecerdasan) peserta

didik.

Page 7: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Motivasi Belajar fileterjadi proses perubahan sebagai hasil belajar dan terjadi dalam ... Rumusan tujuan yang baik dan diakui oleh siswa,

Dapat disimpulkan bahwa fungsi prestasi bukan saja sebagai indikator suatu

keberhasilan pengetahuan siswa saja, tetapi prestasi juga dapat berfungsi sebagai

penunjang keberhasilan suatu institusi pendidikan. Sekolah dikatakan berkualitas jika

prestasi siswanya tinggi dan baik.

c. Faktor-faktor Prestasi Belajar

Menurut Ahmadi dan Supriyono (2003: 138) Faktor-faktor yang mempengaruhi

prestasi belajar yaitu:

1. Faktor intern adalah faktor-faktor yang dapat mempengaruhi prestasi belajar yang

timbul dari dalam diri siswa.

a) Faktor jasmaniah (fisiologi) baik yang bersifat bawaan maupun yang diperoleh.

Yang termasuk faktor ini misalnya penglihatan, pendengaran, struktur tubuh,

dan sebagainya.

b) Faktor psikologis baik yang bersifat bawaan maupun yang diperoleh terdiri atas:

1) Faktor intelektif yang meliputi:

(a) Faktor potensial yaitu kecerdasan dan bakat

(b) Faktor kecakapan nyata yaitu prestasi yang telah dimiliki.

2) Faktor non-intelektif, yaitu unsur-unsur kepribadian tertentu seperti sikap,

kebiasaan, minat, kebutuhan, emosi, dan penyesuaian diri.

2. Faktor ekstern adalah faktor-faktor yang dapat mempengaruhi prestasi belajar yang

sifatnya diluar diri siswa. Berikut ini beberapa faktor ekstern, yang meliputi

pengalaman-pengalaman, keadaan lingkungan keluarga, masyarakat dan

sebagainya.

1) Keadaan keluarga

Page 8: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Motivasi Belajar fileterjadi proses perubahan sebagai hasil belajar dan terjadi dalam ... Rumusan tujuan yang baik dan diakui oleh siswa,

2) Keadaan sekolah

3) Lingkungan masyarakat

Berdasarkan pendapat Ahmadi dan Supriyono di atas dapat dikembangkan

sebagai berikut: 1) Keadaan keluarga, keluarga merupakan lingkungan terkecil dalam

masyarakat seseorang dilahirkan dan dibesarkan. Adanya rasa aman dalam keluarga

sangat mempengaruhi keberhasilan siswa dalam belajar. Rasa aman itu akan mendorong

untuk siswa belajar secara aktif, karena rasa aman merupakan salah satu kekuatan

pendorong dari luar yang menambah motivasi dalam belajar. Perhatian dari orang tua

juga sangat mempengaruhi belajar siswa. Dengan perhatian, siswa akan terdorong dan

termotivasi, sehingga siswa dapat belajar dengan tekun. Dalam keluarga anak

memerlukan, waktu, tempat, dan keadaan yang baik untuk belajar.

Berikutnya 2) Keadaan sekolah, sekolah merupakan lembaga formal pertama

yang sangat penting dalam menentukan keberhasilan belajar siswa, karena itu

lingkungan sekolah yang baik dapat mendorong untuk belajar lebih giat. Keadaan

sekolah ini meliputi cara penyajian pelajaran, hubungan guru dengan siswa, alat-alat

pelajaran dan kurikulum. Faktor ekstern selanjutnya 3) Lingkungan masyarakat,

disamping orang tua, lingkungan juga merupakan salah satu faktor yang tidak sedikit

pengaruhnya terhadap prestasi belajar siswa dalam proses pelaksanaan pendidikan.

Karena lingkungan alam sekitar sangat besar pengaruhnya terhadap perkembangan

pribadi anak, sebab dalam kehidupan sehari-hari anak akan lebih banyak bergaul

dengan lingkungan dimana anak tinggal atau berada.

Dengan demikian dapat dikatakan bahwa faktor yang mempengaruhi prestasi

belajar dapat timbul dari dalam diri maupun luar. Lingkungan sangat berpengaruh

Page 9: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Motivasi Belajar fileterjadi proses perubahan sebagai hasil belajar dan terjadi dalam ... Rumusan tujuan yang baik dan diakui oleh siswa,

dalam membentuk kepribadian anak, karena dalam pergaulan sehari-hari seorang anak

akan selalu menyesuaikan dirinya dengan kebiasaan lingkunganya. Apabila anak

bertempat tinggal dilingkungan yang temanya rajin belajar, anak tersebut akan ikut rajin

belajar, tapi sebaliknya jika lingkungan tempat tinggalnya anaknya malas, maka anak

tersebut akan terpengaruh malas juga.

3. Pembelajaran Kooperatif

a. Pengertian Pembelajaran Kooperatif

Menurut Karli (2004:48) model belajar kooperatif adalah suatu strategis belajar-

mengajar yang menekankan pada sikap atau perilaku bersama dalam bekerja atau

membantu diantara sesama dalam struktur kerjasama yang teratur dalam kelompok,

yang terdiri atas dua orang atau lebih untuk memecahkan masalah. Keberhasilan kerja

sangat dipengaruhi oleh keterlibatan dari setiap anggota kelompok itu sendiri. Dalam

pendekatan ini, siswa merupakan bagian dari suatu sistem kerjasama dalam mencapai

hasil yang optimal dalam belajar.

Dalam proses pembelajaran, keberhasilan dalam belajar bukan hanya dari guru

saja, melainkan bisa dari pihak lain yang ikut terlibat dalam pembelajarn itu, yaitu

teman sebaya. Jadi, keberhasilan dalam pendekatan ini bukan hanya ditentukan oleh

kemampuan individu secara utuh, melainkan perolehan itu akan baik bila dilakukan

bersama-sama dalam kelompok kecil yang terstruktur dengan baik. Beberapa

karakteristik pendekatan belajar kooperatif, antara lain:

1. Individual Accountability atau tanggung jawab individu yaitu: bahwa individu di dalam kelompok mempunyai tanggung jawab untuk menyelesaikan permasalahan yang dihadapi kelompok secara tuntas, sehingga keberhasilan kelompok sangat ditentukan oleh tanggung jawab setiap anggota.

2. Social Skill, meliputi seluruh hidup sosial, kepekaan sosial dan mendidik siswa untuk menumbuhkan pengekangan diri dan pengarahan diri demi kepentingan

Page 10: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Motivasi Belajar fileterjadi proses perubahan sebagai hasil belajar dan terjadi dalam ... Rumusan tujuan yang baik dan diakui oleh siswa,

kelompok. Keterampilan ini mengajarkan siswa untuk belajar memberi dan menerima, mengambil dan menerima tanggung jawab, sikap saling menolong, menghormati hak orang lain dan membentuk kesadaran sosial.

3. Positive Interdependence yaitu sifat yang menunjukkan saling ketergantungan satu terhadap yang lain di dalam kelompok secara positif.

4. Group Processing, proses perolehan jawaban permasalahan dikerjakan oleh kelompok secara bersama – sama.

b. Langkah-langkah Pembelajaran Kooperatif

Adapun langkah-langkah model pembelajaran kooperatif menurut Karli

(2004:50) adalah sebagai berikut:

1. Guru membentuk kelompok yang terdiri dari 4-5 orang.

2. Guru merancang pembelajaran, mempertimbangkan dan menetapkan target

pembelajaran yang ingin dicapai dalam pembelajaran.

3. Dalam aplikasi pembelajaran di kelas, guru merancang lembar observasi

kegiatan siswa dalam belajar secara besama-sama dalam kelompok-kelompok

kecil.

4. Dalam melakukan observasi kegiatan siswa baik secara individu maupun

kelompok, dalam pemahaman materi maupun mengenai sikap dan perilaku

siswa selama kegiatan belajar.

5. Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk mempresentasikan hasil

kerjanya.Keberhasilan kerja kelompok akan terlihat dari jumlah skor atau nilai

yang diperoleh kelompok pada saat dilakukan post-test yang dikerjakan secara

individual.

Page 11: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Motivasi Belajar fileterjadi proses perubahan sebagai hasil belajar dan terjadi dalam ... Rumusan tujuan yang baik dan diakui oleh siswa,

Menurut Rusman (2010:208) unsur-unsur yang diperlukan agar model

pembelajaran kooperatif atau kerja kelompok dapat mencapai hasil yang baik adalah

sebagai berikut.

1. Siswa dalam kelompoknya harus beranggapan mereka “sehidup sepenanggungan bersama”.

2. Siswa bertanggungjawab atas segala sesuatu di dalam kelompoknya seperti milik mereka sendiri.

3. Siswa harus melihat bahwa semua anggota kelompoknya mempunyai tujuan yang sama.

4. Siswa harus membagi tugas dan tanggungjawab yang sama diantara anggota kelompoknya.

5. Siswa akan dikenakan evaluasi atau akan diberikan hadiah/ penghargaan yang juga akan dikenakan untuk semua anggota kelompok.

6. Siswa berbagi kepemimpinan dan mereka membutuhkan keterampilan untuk belajar bersama.

7. Siswa akan diminta mempertanggungjawabankan secara individual materi yang ditangani dalam kelompok kooperatif.

Dapat disimpulkan bahwa pembelajaran kooperatif bukan merupakan belajar

secara individu saja melainkan belajar secara tim. Hal itu bertujuan untuk melatih

siswa untuk bekerjasama dan berkolaborasi untuk meningkatkan sikap sosial antar

siswa. Pembelajaran kooperatif juga memberi kesempatan pada siswa dengan kondisi

latar belakang yang berbeda untuk bekerja saling bergantung satu sama lain atas tugas-

tugas bersama dan belajar untuk menghargai satu sama lain.

4. Pembelajaran Kooperatif tipe NHT

a. Pengertian NHT

NHT (Numbered Head Together) merupakan salah satu tipe dalam

pembelajaran kooperatif dan pertama kali dikenalkan oleh Spencer Kagan (1993).

Menurut Lie (2010: 59) NHT merupakan suatu teknik pembelajaran yang

memberikan kesempatan kepada siswa untuk saling membagikan ide-ide dan

mempertimbangkan jawaban yang paling tepat. Sedangkan menurut A’la

Page 12: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Motivasi Belajar fileterjadi proses perubahan sebagai hasil belajar dan terjadi dalam ... Rumusan tujuan yang baik dan diakui oleh siswa,

(2010:100) Number Heads Together (NHT) adalah suatu metode belajar secara

berkelompok dan setiap siswa diberi nomor kemudian guru memanggil nomor

dari siswa secara acak.

Jadi dapat disimpulkan bahwa pembelajaran kooperatif tipe NHT adalah

merupakan salah satu tipe pembelajaran kooperatif struktural yang menekankan

pada struktur khusus yang dirancang untuk mempengaruhi pola interaksi siswa

dalam memperoleh materi yang tercakup dalam suatu pelajaran dan mengecek

pemahaman mereka terhadap isi pelajaran.

b. Langkah-langkah NHT

Menurut Trianto (2010:82) langkah –langkah penerapan pembelajaran

kooperatif tipe NHT adalah sebagai berikut:

1. Penomoran (Numbering)

2. Pengajuan Pertanyaan (Questioning)

3. Berpikir bersama (Head Together)

4. Pemberian jawaban (Answering)

Penomoran merupakan langkah pertama dalam pembelajaran kooperatif tipe

NHT. Pada tahap ini, guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok atau tim yang

beranggotakan tiga sampai lima orang dan memberi mereka nomor, sehingga tiap

siswa dalam tim tersebut memiliki nomor yang berbeda-beda.

Langkah berikutnya, guru mengajukan suatu pertanyaan kepada siswa.

Pertanyaan dapat diambil dari materi pelajaran yang memang sedang dipelajari,

pertanyaan yang dibuat bervariasi dari yang bersifat spesifik hingga yang bersifat

umum.

Page 13: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Motivasi Belajar fileterjadi proses perubahan sebagai hasil belajar dan terjadi dalam ... Rumusan tujuan yang baik dan diakui oleh siswa,

Pada langkah yang ketiga ini siswa menyatukan pendapatnya terhadap jawaban

pertanyaan yang diajukan guru dan memastikan bahwa tiap anggota dalam

kelompok/timnya sudah mengetahui jawabannya. Langkah yang terakhir guru

memanggil satu nomor dan siswa dari tiap kelompok yang nomornya sesuai,

mengangkat tangannya dan mencoba untuk menjawab pertanyaan untuk seluruh kelas.

Sampai saat ini belum ada pedoman penilaian NHT, maka pada

evaluasi/penilaian dan pemberian penghargaan pada kelompok, penulis menggunakan

pedoman penilaian dalam pembelajaran kooperatif tipe STAD. Dengan dengan

langkah-langkah dalam Slavin (2008:151) sebagai berikut :

1. Menghitung Skor Individu

Langkah 1 : Menetapkan skor dasar

Setiap siswa diberikan skor berdasarkan skor yang lalu atau skor diambil dari

kuis yang pertama kali diadakan oleh guru.

Langkah 2 : Menghitung skor terkini

Siswa memperoleh poin untuk kuis yang berkaitan dengan pelajaran terkini.

Langkah 3 : Menghitung skor peningkatan/perkembangan

Siswa memperoleh poin perkembangan yang besarnya ditentukan apakah skor

kuis mereka melampaui skor dasar mereka atau justru menurun dengan

menggunakan skala yang ditunjukan pada Tabel 2.1.

Tabel 2.1 Perhitungan Perkembangan Skor Individu

No Nilai Tes Skor Perkembangan

Page 14: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Motivasi Belajar fileterjadi proses perubahan sebagai hasil belajar dan terjadi dalam ... Rumusan tujuan yang baik dan diakui oleh siswa,

1. Lebih dari 10 poin dibawah skor dasar/awal 0 poin 2. 10 sampai 1 poin di bawah skor dasar/awal 10 poin

3. Skor 0 sampai 10 poin di atas skor dasar/awal 20 poin

4. Lebih dari 10 poin di atas skor dasar/awal 30 poin

5. Pekerjaan sempurna (tanpa memperhatikan skor dasar/awal) 30 Poin

Sumber Rusman (2010:216)

2. Menghitung skor kelompok

Skor kelompok dihitung dengan membuat rata-rata skor perkembangan

anggota kelompok, yaitu dengan menjumlahkan semua skor perkembangan

individu anggota kelompok tersebut.

Tabel 2.2 Penghitungan perkembangan skor kelompok

No Rata-rata Skor Kelompok Kualifikasi 1. 0 – 5 2. 6 – 15 Tim Baik (Good Team) 3. 16 – 20 Tim Baik Sekali (Great Team) 4. 21 – 30 Tim Istimewa (Super Team)

Sumber: Rusman (2010:216)

3. Pemberian hadiah dan pengakuan skor kelompok

Setelah masing-masing kelompok memperoleh predikat, guru memberikan

hadiah atau penghargaan kepada masing-masing kelompok.

c. Kelebihan dan Kelemahan NHT

Menurut A’la (2010:100) pembelajaran kooperatif tipe NHT mempunyai

kelebihan dan kelemahan sebagai berikut:

1. Kelebihan

a. Setiap siswa dalam belajar menjadi siap semua.

b. Dapat melakukan diskusi dengan sungguh-sungguh.

Page 15: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Motivasi Belajar fileterjadi proses perubahan sebagai hasil belajar dan terjadi dalam ... Rumusan tujuan yang baik dan diakui oleh siswa,

c. Siswa yang pandai dapat mengajari siswa yang kurang pandai.

2. Kelemahan

a. Kemungkinan nomor yang sudah dipanggil, dipanggil lagi oleh guru.

b. Tidak semua anggota kelompok dipanggil oleh guru.

Dari kelebihan dan kelemahan di atas dapat disimpulkan bahwa NHT tidak

terlalu cocok untuk jumlah siswa yang banyak karena membutuhkan waktu yang lama,

namun begitu proses pembelajaran siswa tidak hanya sekedar paham dengan konsep

yang diberikan, tetapi juga memiliki kemampuan untuk bersosialisasi dengan teman-

temannya. Siswa juga belajar untuk mengemukakan pendapat dan menghargai

pendapat teman.

Rasa kepedulian pada teman satu kelompok agar dapat menguasai konsep,

siswa dapat saling berbagi ilmu dan informasi, serta suasana kelas yang

menyenangkan dan tidak terdapatnya siswa yang mendominasi dalam kegiatan

pembelajaran karena semua siswa memiliki peluang yang sama untuk tampil

menjawab pertanyaan.

5. Ilmu Pengetahuan Alam

a. Pengertian Ilmu Pengetahuan Alam

Berbagai pendapat para ahli tentang pengertian IPA antara lain menurut

Carin dan Sund (dalam Trianto, 2007:100) mendefinisikan IPA sebagai

pengetahuan yang sistematis dan tersusun secara teratur, berlaku umum

(universal), dan berupa kumpulan data hasil observasi dan eksperimen. Adapun

Page 16: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Motivasi Belajar fileterjadi proses perubahan sebagai hasil belajar dan terjadi dalam ... Rumusan tujuan yang baik dan diakui oleh siswa,

pendapat Aly (1998:18) IPA merupakan ilmu yang sistematis dan dirumuskan,

yang berhubungan dengan gejala-gejala kebendaan dan didasarkan atas

pengamatan dan induksi.

Berdasarkan beberapa pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa

IPA merupakan suatu pengetahuan yang tersusun secara sistematis dan dalam

penggunaanya secara umum pada gejala-gejala alam, dengan cara melakukan

eksperimen atupun observasi.

b. Hakikat IPA

Menurut Sulistyorini (2007:9-10) hakikat IPA meliputi tiga unsur utama

yaitu:

1. IPA Sebagai Produk

IPA sebagai produk merupakan akumulasi dari hasil upaya para perintis IPA

dan pada umumnya telah tersusun secara lengkap dan sistematis. Biasanya

berupa fakta, prinsip, teori dan hukum. Dalam pengajaran IPA guru juga

harus bisa dan mampu memanfaatkan alam sekitar sebagai sumber belajar,

karena alam sekitar merupakan sumber belajar yang paling otentik dan tidak

akan habis digunakan.

2. IPA Sebagai Proses

Proses yang dimaksud adalah prosedur pemecahan masalah melalui metode

ilmiah. Metode Ilmiah meliputi penyusunan hipotesis, perancangan

eksperimen, evaluasi, pengukuran, dan penarikan kesimpulan. Untuk anak

SD, metode ilmiah dikembangkan secara bertahap dan berkesinambungan,

Page 17: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Motivasi Belajar fileterjadi proses perubahan sebagai hasil belajar dan terjadi dalam ... Rumusan tujuan yang baik dan diakui oleh siswa,

dengan harapan anak akan terbentuk paduan yang lebih utuh sehingga anak

SD dapat melakukan penelitian sederhana.

3. IPA Sebagai Pemupukan Sikap

Sikap yang dimaksud “ sikap ilmiah terhadap alam sekitar”. Ada sembilan

aspek sikap dari ilmiah yang dapat dikembangkan pada anak usia SD/MI,

yaitu:

a. Sikap ingin tahu

b. Sikap ingin mendapatkan sesuatu yang baru

c. Sikap kerja sama

d. Sikap tidak putus asa

e. Sikap tidak berprasangka

f. Sikap mawas diri

g. Sikap bertanggung jawab

h. Sikap berpikir bebas

i. Sikap kedisiplinan diri.

Berdasarkan sembilan aspek di atas dapat disimpulkan, bahwa maksud

dari sikap ingin tahu adalah suatu sikap yang selalu ingin mendapatkan jawaban

yang benar dari objek yang diamati, dengan cara bertanya kepada guru, teman

atau kepada diri sendiri atupun dengan kerja kelompok. Melalui kerja kelompok

maka, ketidaktahuan siswa dapat diungkapkan untuk memperoleh pengetahuan,

siswa akan belajar bersikap kooperatif, dan menyadari bahwa pengetahuan yang

dimiliki orang lain mungkin lebih banyak dan lebih sempurna daripada yang

dimilikinya.

Page 18: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Motivasi Belajar fileterjadi proses perubahan sebagai hasil belajar dan terjadi dalam ... Rumusan tujuan yang baik dan diakui oleh siswa,

Dalam pembelajaran IPA ketiga unsur itu diharapkan dapat muncul

sehingga siswa dapat mengalami proses pembelajaran secara utuh, memahami

fenomena alam melalui kegiatan pemecahan masalah, metode ilmiah, dan meniru

cara ilmuan bekerja dalam menemukan fakta baru. Kecenderungan pembelajaran

IPA pada masa sekarang adalah siswa hanya mempelajari IPA sebagai produk,

menghafalkan konsep, teori dan hukum, keadaan ini diperparah oleh pembelajaran

yang berorientasi pada tes/ujian. Akibatnya IPA sebagai proses dan sikap tidak

tersentuh dalam pembelajaran.

c. Materi Energi Listrik

Standar kompetensi; mempraktekan pola penggunaan dan perpindahan

energi. Kompetensi dasar; menyajikan informasi tentang perpindahan dan

perubahan energi listrik. Indikator 1) menunjukkan gejala kelistrikan, misalnya

pengaruh menggosokkan benda; 2) mengidentifikasi berbagai sumber listrik; 3)

menyebutkan macam-macam rangkaian listrik; 4) membuat rangkaian listrik

sederhana; 5) menggolongkan berbagai benda konduktor dan isolator; 6)

menunjukkan berbagai perubahan bentuk energi listrik menjadi gerak, bunyi, dan

panas.

Hidup kita saat ini sangat bergantung pada energi listrik. Untuk menerangi

ruangan, untuk menyetrika pakaian, untuk menghidupkan televisi semuanya butuh

listrik. Materi pokok dalam penelitian tindakan kelas ini adalah materi pokok

energi dan perubahan dengan kompetensi dasar energi listrik, dengan rincian

materi sebagai berikut (Tim BKG,2007: 94-106).

Page 19: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Motivasi Belajar fileterjadi proses perubahan sebagai hasil belajar dan terjadi dalam ... Rumusan tujuan yang baik dan diakui oleh siswa,

Energi listrik merupakan salah satu pokok bahasan IPA yang diajarkan

pada siswa kelas VI Sekolah Dasar/MI. Diantara cakupan materi yang terdapat

pada pokok bahasan Energi Listrik adalah sebagai berikut:

1. Gejala Kelistrikan

Listrik merupakan salah satu bentuk energi yang dihasilkan oleh

sumber listrik. Listrik sebenarnya sudah ditemukan sejak 2.500 tahun yang

lalu oleh filsuf Yunani yang bernama Thales (625-547SM). Thales

mengamati adanya suatu keanehan ketika sepotong batu ambar digosok

dengan kain sutra. Akibat gosokan itu, batu ambar menarik benda-benda

ringan seperti debu, jerami, bulu, serta sobekan-sobekan kerta. Hal ini berarti,

batu ambar tersebut menjadi bermuatan listrik.

Akan tetapi listrik yang dihasilkan batu ambar tersebut hanya bertahan

untuk waktu yang singkat. Listrik seperti itu disebut listrik statis atau listrik

tetap (diam). Listrik statis tidak dapat mengalir melalui kawat.

2. Sumber Energi Kelistrikan

a. Generator

Listrik yang kita gunakan di rumah dialirkan dari Pembangkit

Listrik Tenaga Air (PLTA). Pada sebuah pembangkit listrik tenaga air,

air yang jatuh dari bendungan memutar turbin. Poros yang dihubungkan

ke turbin yang berupa baling-baling menggerakkan generator. Pada

generator, kumparan kawat berputar di antara kutub-kutub magnet dan

menghasilkan arus listrik. Arus listrik ini yang disalurkan ke rumah-

rumah dan pabrik-pabrik.

Page 20: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Motivasi Belajar fileterjadi proses perubahan sebagai hasil belajar dan terjadi dalam ... Rumusan tujuan yang baik dan diakui oleh siswa,

Gambar 2.1 PLTA sebagai salah satu pembangkit listrik

b. Baterai

Sumber energi listrik yang sering digunakan dalam kehidupan

sehari-hari yaitu baterai. Baterai merupakan elemen kering karena berisi

zat kimia berbentuk padat. Perhatikan gambar 2.2.

Gambar 2.2 Bagian-bagian Baterai

(Sumber, IPA SD kelas VI, Ibayati, dkk, 2008:107)

Baterai tersusun dari beberapa lapisan. Bagian luar baterai adalah

seng. Bagian dalamnya ada zat kimia berbentuk serbuk hitam terdiri dari

campuran larutan salmiak dan batu kawi. Di tengah-tengah baterai

terdapat batang arang atau batang karbon yang keras. Ujung baterai yang

menonjol disebut kutub positif. Ujung yang satu lagi, yaitu dasar baterai

disebut kutub negatif. Jika kedua kutub itu dihubungkan dengan seutas

Page 21: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Motivasi Belajar fileterjadi proses perubahan sebagai hasil belajar dan terjadi dalam ... Rumusan tujuan yang baik dan diakui oleh siswa,

kabel, maka terjadilah aliran listrik pada kabel itu. Pada baterai terjadi

perubahan energi kimia menjadi energi listrik. Tegangan listrik pada

baterai sekitar 1,5 Volt.

c. Aki (Akumulator)

Sumber energi listrik yang menggunakan cairan ialah akumulator

(accu) atau aki. Aki dibuat dari lempeng timbal yang dimasukkan dalam

larutan asam sulfat encer. Perhatikan gambar di bawah ini. Sebelum

digunakan, terlebih dahulu aki dialiri dengan arus listrik. Pada saat

mengisi aki, energi listrik diubah menjadi energi kimia.

Gambar 2.3 Accu atau Aki

(Sumber, IPA SD kelas VI, Ibayati, dkk, 2008:108)

d. Dinamo Sepeda

Gambar 2.4 Dinamo sepeda

(Sumber, IPA SD kelas VI, Ibayati, dkk, 2008:108)

Page 22: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Motivasi Belajar fileterjadi proses perubahan sebagai hasil belajar dan terjadi dalam ... Rumusan tujuan yang baik dan diakui oleh siswa,

Pada saat sepeda digerakkan, dinamo mengubah energi gerak

menjadi energi listrik sehingga lampu dapat menyala. Sebuah dinamo

terdiri dari sebuah magnet dan kumparan. Jika kumparan tersebut diputar,

maka akan timbul energi listrik.

3. Rangkaian Listrik

a. Rangkaian Seri

Pada rangkaian seri, lampu atau baterai disusun secara berurutan.

Arus listrik pada rangkaian seri hanya memiliki satu jalan. Arus listrik

dari baterai mengalir ke lampu A, kemudian ke lampu B, dan kembali

lagi ke baterai.Rangkaian seri lampu atau baterai digambarkan sebagai

berikut.

Gambar 2.5 Rangkaian Seri

(Sumber, IPA SD kelas VI, Rositawati dan Muharam, 2008:115)

b. Rangkaian Paralel

Alat-alat listrik dapat pula dihubungkan secara paralel atau

sejajar. Pada rangkaian paralel, lampu atau baterai dipasang sejajar. Arus

listrik dari baterai mengalir secara bersamaan melalui lampu A dan

lampu B, kemudian balik lagi ke baterai.

Page 23: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Motivasi Belajar fileterjadi proses perubahan sebagai hasil belajar dan terjadi dalam ... Rumusan tujuan yang baik dan diakui oleh siswa,

Rangkaian listrik yang ada pada rumah, gedung perkantoran, dan

lain-lain pada umumnya disusun secara paralel. Keuntungan penggunaan

rangkaian paralel adalah ketika ada salah satu alat elektronik, misalnya

lampu, dimatikan, maka alat elektronik lain tidak padam.

Gambar 2.6 Rangkaian Listrik Paralel

(Sumber, IPA SD kelas VI, Rositawaty dan Muharam, 2008:115)

4. Benda Konduktor Listrik dan Benda Isolator Listrik

Konduktor listrik adalah benda yang dapat menghantarkan arus listrik,

misalnya benda dari logam. Adapun isolator listrik adalah benda yang tidak

dapat menghantarkan arus listrik, misalnya plastik dan karet. Perhatikan

gambar 2.10

Gambar 2.7 Benda Konduktor dan Isolator

(IPA SD kelas VI, Rositawaty dan Muharam, 2008:113)

5. Perubahan Energi Listrik

a. Energi Listrik Menjadi Energi Cahaya

Page 24: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Motivasi Belajar fileterjadi proses perubahan sebagai hasil belajar dan terjadi dalam ... Rumusan tujuan yang baik dan diakui oleh siswa,

Gambar 2.8 Bohlam

(IPA SD kelas VI, Rositawaty dan Muharam, 2008:123)

Lampu bohlam atau neon adalah contoh alat elektronik yang

mengubah energi listrik menjadi cahaya. Begitu juga dengan senter, energi

listrik baterai diubah menjadi energi cahaya.

b. Energi Listrik Menjadi Energi Panas

Setrika listrik mengubah energi listrik menjadi panas. Selain setrika, alat

elektronik yang mengubah listrik menjadi panas, misalnya penanak nasi

(rice cooker), pemanas nasi (magic jar), kompor listrik dan oven listrik.

Gambar 2.9 Setrika

(sumber IPA SD Kelas VI, Ibayati,dkk, 2008:71)

c. Energi Listrik Menjadi Energi Gerak

Benda-benda yang memanfaatkan perubahan energi listrik menjadi energi

gerak antara lain penyedot debu, kipas angin, dan blender.

Page 25: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Motivasi Belajar fileterjadi proses perubahan sebagai hasil belajar dan terjadi dalam ... Rumusan tujuan yang baik dan diakui oleh siswa,

Gambar 2.10 Kipas Angin

(sumber IPA SD Kelas VI, Ibayati,dkk, 2008:105)

d. Energi Listrik Menjadi Energi Bunyi

Alat-alat elektronik yang memanfaatkan perubahan energi listrik menjadi

energi bunyi antara lain televisi dan tape recorder.

Gambar 2.11 TV mengubah energi listrik menjadi energi bunyi

(IPA SD Kelas VI, Ibayati,dkk, 2008:119)

B. Penelitian yang Relevan

Berdasarkan hasil penelitian Muhamad Taufik Akbar (2008) yang berjudul

“Peningkatan Peran Aktif Siswa Melalui Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT (Numbered

Heads Together) Pada Siswa kelas VI di MI Muhammadiyah 1 Pingit Banjarnegara”

disimpulakan bahwa peran aktif siswa dalam pembelajaran dengan mengggunakan model

Page 26: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Motivasi Belajar fileterjadi proses perubahan sebagai hasil belajar dan terjadi dalam ... Rumusan tujuan yang baik dan diakui oleh siswa,

pembelajaran kooperatif tipe NHT dari siklus I ke siklus II mengalami peningkatan skor

rata-rata sebesar 1,65 poin dari 2,94 dengan kriteria kurang baik menjadi 4,59 dengan

kriteria baik.

C. Kerangka Berfikir

Keberhasilan siswa dalam belajar bukan hanya dari penguasaan materi semata,

namun motivasi yang dimiliki siswa juga sangat mempengaruhinya. Pada umunnya setiap

individu mempunyai keinginan dan kebutuhan belajar sendiri-sendiri. Setiap keinginan dan

kebutuhan untuk belajar perlu diarahkan agar mencapai prestasi belajar yang optimal. Selain

motivasi, kelompok teman sebaya juga sangat mempengaruhi aktivitas belajar siswa, untuk

membantu keberhasilan siswa dalam belajar. Dalam kenyataanya menunjukkan bahwa

dalam proses belajar yang berlangsung belumlah sesuai dengan yang diharapkan.

Rendahnya motivasi dan prestasi belajar siswa merupakan permasalahan yang harus segera

diatasi, salah satunya yaitu dengan pembaharuan dalam pembelajaran.

Number Head Together (NHT) merupakan suatu pendekatan yang berorientasi pada

kerjasama, diskusi kelompok dan berfikir bersama, dengan cara melibatkan lebih banyak

siswa dalam kelompok-kelompok kecil untuk bekerja sama dan saling membantu dalam

memahami materi yang tercakup dalam pelajaran serta mengecek pemahaman siswa

terhadap isi pelajaran. Kelompok belajar yang beranggotakan 3-5 siswa terdiri dari siswa

yang memiliki kemampuan tinggi, sedang, dan rendah. Dibentuknya kelompok-kelompok

kecil bertujuan agar siswa bertanggungjawab baik terhadap kelompok maupun dirinya

sendiri. Kemudian agar siswa mampu memberikan hasil fikirannya dengan berani

mengungkapkan pendapatnya, menjawab dan menanggapi pertanyaan yang diberikan guru.

Page 27: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Motivasi Belajar fileterjadi proses perubahan sebagai hasil belajar dan terjadi dalam ... Rumusan tujuan yang baik dan diakui oleh siswa,

Penerapan pembelajaran kooperatif tipe NHT dimaksudkan untuk meningkatkan motivasi

dan prestasi belajar siswa.

D. Hipotesis Tindakan

Berdasarkan uraian dan kerangka berfikir diatas dapat dirumuskan hipotesis tindakan

dalam penelitian ini adalah “Dengan menerapkan Pembelajaran kooperatif tipe NHT pada

pembelajaran IPA materi energi listrik kelas VI SD Negeri 3 Wangon maka motivasi dan

prestasi belajar siswa akan meningkat”.