bab ii kajian pustaka 2.1 teori kesejahteraan 2.1.1 ekonomi … · 2018. 11. 12. · n = tingkat...

33
15 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Teori Kesejahteraan 2.1.1 Ekonomi Kesejahteraan Kesejahteraan dapat dilihat melalui banyak dimensi, namun dapat dimulai dari cara pengukuran yang dipakai yakni kesejahteraan material atau standar hidup manusia (Stiglitz dkk., 2009). Misalnya dalam mengukur pendapatan riil dan juga konsumsi riil, ini adalah sebagian dari determinan pokok kesejahteraan material yang dinikmati manusia. Untuk mengukur standar hidup maka yang penting diperhatikan adalah dalam pengukuran output dari hasil pembangunan (diukur dengan Produk Domestik Regional Bruto = PDRB untuk tingkatan regional/daerah dan Produk Domestik Produk = PDB untuk tingkatan nasional/negara). Kesejahteraan dapat didefinisikan sebagai perwujudan dari pemenuhan kepuasan seseorang dalam kehidupannya di masyarakat, di mana besar kecilnya tingkat kepuasan tersebut tergantung dari kesejahteraan yang dinilai oleh masing- masing anggota masyarakat (Saen, 1982). Kesejahteraan secara fungsional dapat dikatakan sebagai fungsi dari utilitas (kepuasan) dari seluruh individu sebagai anggota masyarakat dalam suatu perekonomian. Di mana utilitas yang diterima masing-masing individu merupakan fungsi dari berbagai kombinasi dari barang dan jasa yang dikonsumsinya dalam waktu tertentu dan jumlah tertentu. Kemudian untuk kesejahteraan sosial dianggap mengalami peningkatan jika

Upload: others

Post on 28-Oct-2020

1 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Teori Kesejahteraan 2.1.1 Ekonomi … · 2018. 11. 12. · n = Tingkat pertumbuhan angkatan kerja Harrod-Domar mendasarkan teorinya berdasarkan mekanisme

15

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1 Teori Kesejahteraan

2.1.1 Ekonomi Kesejahteraan

Kesejahteraan dapat dilihat melalui banyak dimensi, namun dapat dimulai

dari cara pengukuran yang dipakai yakni kesejahteraan material atau standar

hidup manusia (Stiglitz dkk., 2009). Misalnya dalam mengukur pendapatan riil

dan juga konsumsi riil, ini adalah sebagian dari determinan pokok kesejahteraan

material yang dinikmati manusia. Untuk mengukur standar hidup maka yang

penting diperhatikan adalah dalam pengukuran output dari hasil pembangunan

(diukur dengan Produk Domestik Regional Bruto = PDRB untuk tingkatan

regional/daerah dan Produk Domestik Produk = PDB untuk tingkatan

nasional/negara).

Kesejahteraan dapat didefinisikan sebagai perwujudan dari pemenuhan

kepuasan seseorang dalam kehidupannya di masyarakat, di mana besar kecilnya

tingkat kepuasan tersebut tergantung dari kesejahteraan yang dinilai oleh masing-

masing anggota masyarakat (Saen, 1982). Kesejahteraan secara fungsional dapat

dikatakan sebagai fungsi dari utilitas (kepuasan) dari seluruh individu sebagai

anggota masyarakat dalam suatu perekonomian. Di mana utilitas yang diterima

masing-masing individu merupakan fungsi dari berbagai kombinasi dari barang

dan jasa yang dikonsumsinya dalam waktu tertentu dan jumlah tertentu.

Kemudian untuk kesejahteraan sosial dianggap mengalami peningkatan jika

Page 2: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Teori Kesejahteraan 2.1.1 Ekonomi … · 2018. 11. 12. · n = Tingkat pertumbuhan angkatan kerja Harrod-Domar mendasarkan teorinya berdasarkan mekanisme

16

paling tidak, ada satu individu yang mengalami peningkatan kesejahteraan

sedangkan yang lainnya dapat tidak mengalami penurunan tingkat

kesejahteraannya. Berdasarkan pernyataan itu dapat dikupas sebagai awal penilai

kesejahteraan individu di masyarakat.

Kesejahteraan masyarakat banyak dibicarakan melalui teori kesejahteraan

Pareto. Di dalam prinsip pemikiran Pareto dikatakan bahwa suatu perubahan

kebijakan akan meningkatkan kesejahteraan sosial masyatakat, hanya jika

kebijakan yang dimaksud menyebabkan paling tidak ada satu orang yang

kesejahteraannya meningkat atau dalam kondisi yang lebih baik, sedangkan

individu lain kondisi kesejahteraannya berada pada kondisi yang tidak berubah

(tetap) kesejahteraannya (Mankiw, 2000).

2.1.2 Pengukuran Kesejahteraan Masyarakat

Menurut Mayer dan Sullivan (2002), secara konsep ekonomi konsumsi lebih

tepat digunakan dibandingkan dengan pendapatan, karena konsumsi merupakan

pengukuran yang langsung menyentuh kesejahteraan masyarakat. Kemudian

kesejahteraan dari non dimensi ekonomi dapat berupa pendidikan, kesehatan.

Pengukuran dari sisi kesehatan dapat dilakukan melalui item pengukuran

kesehatan secara umum, seperti pelaporan medis, rawat nginap atau rawat jalan,

kesehatan psikologi, mental, emosional dan sebagainya bahkan terkait dengan

masalah kebahagian (Easterlin, 2001).

BPS (2008) menggunakan kriteria yang didasarkan pada pengeluaran

konsumsi rumah tangga baik berupa pangan dan non pangan. BKKBN

menggunakan pendekatan kesejahteraan keluarga dalam mengukur kesejahteraan

Page 3: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Teori Kesejahteraan 2.1.1 Ekonomi … · 2018. 11. 12. · n = Tingkat pertumbuhan angkatan kerja Harrod-Domar mendasarkan teorinya berdasarkan mekanisme

17

ini, dengan membagi kriteria keluarga menjadi lima tahapan, yaitu keluarga pra

sejahtera, keluarga sejahtera I, keluarga sejahtera II, keluarga sejahtera III, dan

keluarga sejahtera plus.

Cahyat dkk. (2007) dari lembaga CIFOR (Center for International Forestry

Researh) melakukan pemantauan kesejahteraan dengan mengambil kasus di Kutai

Barat Kalimantan Timur, dan menemukan bahwa kesejahteraan itu dapat diukur

dengan beberapa kriteria, sebagai berikut a) kesejahteraan subjektif, b)

kesejahteraan dasar yang dibagi lagi menjadi tiga indeks yaitu kesehatan dan gizi,

kekayaan materi dan pengetahuan, c) lingkungan pendukung antara lain alam,

ekonomi, sosial, politik, infrastruktur serta pelayanan publik.

Stiglitz (2011) mengukur kesejahteraan masyarakat melalui dimensi berikut;

standar hidup material (terdiri dari pendapatan, konsumsi, dan kekayaan),

kesehatan, pendidikan, aktivitas penduduk termasuk jenis pekerjaan, politik dan

pemerintahan, modal sosial yakni hubungan kekerabatan dan lain-lain, lingkungan

tempat tinggal atau lingkungan hidup saat ini dan masa depan, masalah keamanan

dari sisi berusaha/ekonomi dan non ekonomi lainnya.

Kesejahteraan masyarakat yang diukur dari persoalan ekonomi yakni

melalui pertumbuhan ekonomi yang ujung-ujungnya merupakan indikator dari

dampak kebijaksanaan pembangunan yang dilaksanakan khususnya dalam bidang

ekonomi. Pertumbuhan ekonomi tersebut merupakan kontribusi dari pertumbuhan

berbagai macam sektor ekonomi, yang secara tidak langsung menggambarkan

tingkat perubahan ekonomi yang terjadi. Bagi daerah, indikator ini penting untuk

Page 4: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Teori Kesejahteraan 2.1.1 Ekonomi … · 2018. 11. 12. · n = Tingkat pertumbuhan angkatan kerja Harrod-Domar mendasarkan teorinya berdasarkan mekanisme

18

mengetahui keberhasilan pembangunan yang telah dicapai dan berguna untuk

menentukan arah pembangunannya di masa yang akan datang.

Khusus untuk nilai Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) secara nyata

mampu memberikan gambaran mengenai nilai tambah bruto yang dihasilkan unit-

unit produksi pada suatu daerah dalam periode tertentu. Lebih jauh,

perkembangan besaran nilai PDRB merupakan salah satu indikator yang dapat

dijadikan ukuran untuk menilai keberhasilan pembangunan suatu daerah, atau

dengan kata lain pertumbuhan ekonomi suatu daerah dapat tercermin melalui

pertumbuhan nilai PDRB. Sehingga selain PDRB ada indikator lain untuk

mengukur tingkat kesejahteraan umum dan PDRB menjadi bagian dari ukuran ini.

Ukuran ini menjelaskan pelbagai indikator yang ada, ukuran itu adalah Indeks

Pembangunan Manusia (IPM) paling tepat dipakai untuk mengukur profil

kesejahteraan umum. Indeks pembangunan Manusia (IPM) adalah indeks yang

digunakan untuk menggambarkan capaian di sektor kesejahteraan masyarakat

secara agregat, karena indeks ini menangkap perkembangan di sektor ekonomi

dan sektor sosial sekaligus.

Di dalam indeks tersebut, kesejahteraan tidak hanya ditilik melalui

perspektif ekonomi semata sebagaimana lazim terekam dalam Produk Domestik

Regional Bruto (PDRB) per kapita, tetapi juga diteropong via capaian di sektor

sosial, yakni pendidikan dan kesehatan. Dalam hal yang terakhir, Tingkat Melek

Huruf (TMH) dan Tingkat Harapan Hidup (THH) adalah dua indikator yang lazim

termaktub dalam konstruksi IPM.

Page 5: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Teori Kesejahteraan 2.1.1 Ekonomi … · 2018. 11. 12. · n = Tingkat pertumbuhan angkatan kerja Harrod-Domar mendasarkan teorinya berdasarkan mekanisme

19

Pertama, fokus kesejahteraan dan pemerataan ekonomi yang memiliki

indikator pertumbuhan ekonomi, pengendalian inflasi, PDRB perkapita, indeks

gini yang rendah, pemerataan pendapatan, penurunan penduduk miskin, dan

kriminalitas yang semakin menurun. Kesemua indikator ini memiliki ukurannya

masing masing dan bisa dijadikan sarana evaluasi apakah pemerintah sukses atau

gagal dalam mengurus rakyatnya.

Kedua, fokus kesejahteraan masyarakat. Fokus yang kedua ini juga

memiliki indikator, yaitu angka melek huruf, angka rata-rata lama sekolah, angka

partisipasi kasar, angka pendidikan yang ditamatkan dan angka partisipasi murni.

Indikator ini tergabung dalam fokus kesejahteraan masyarakat di bidang

pendidikan. Selanjutnya fokus kesejahteraan masyarakat di bidang kesehatan

memiliki indikator, yaitu angka kelangsungan hidup bayi, angka usia harapan

hidup, persentase balita gizi buruk.

2.2 Pertumbuhan Ekonomi

2.2.1 Pengertian Pertumbuhan Ekonomi

Secara umum, pertumbuhan ekonomi didefinisikan sebagai peningkatan

kemampuan dari suatu perekonomian dalam memproduksi barang-barang dan

jasa-jasa. Pertumbuhan ekonomi adalah salah satu indikator yang amat penting

dalam melakukan analisis tentang pembangunan ekonomi yang terjadi pada suatu

negara. Pertumbuhan ekonomi menunjukkan sejauh mana aktivitas perekomian

akan menghasilkan tambahan pendapatan masyarakat pada suatu periode tertentu.

Karena pada dasarnya aktivitas perekonomian adalah suatu proses penggunaan

Page 6: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Teori Kesejahteraan 2.1.1 Ekonomi … · 2018. 11. 12. · n = Tingkat pertumbuhan angkatan kerja Harrod-Domar mendasarkan teorinya berdasarkan mekanisme

20

faktor-faktor produksi untuk menghasilkan output, maka proses ini pada

gilirannya akan menghasilkan suatu aliran balas jasa terhadap faktor produksi

yang dimiliki oleh masyarakat. Dengan adanya pertumbuhan ekonomi maka

diharapkan pendapatan masyarakat sebagai pemilik faktor produksi juga akan

meningkat.

Dengan perkataan lain bahwa pertumbuhan ekonomi lebih menunjuk kepada

perubahan yang bersifat kuantitatif (quantitative change) dan biasanya diukur

dengan menggunakan data Produk Domestik Bruto (PDB) atau pendapatan atau

nilai akhir pasar (total market value) dari barang-barang akhir dan jasa-jasa (final

goods and services) yang dihasilkan dari suatu perekonomian selama kurun waktu

tertentu (biasanya satu tahun).

Pendapatan perkapita merupakan personal income di mana pendapatan yang

diterima rumah tangga dan bisnis non perusahaan. Nilainya diperoleh dengan

membagi nilai Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) suatu tahun tertentu

dengan jumlah penduduk pada tahun tersebut (Mankiw, 2003:10). Dengan adanya

pendapatan perkapita suatu negara mengharap pembangunan ekonomi mengalami

perkembangan dari tahun ke tahun, karena pendapatan perkapita suatu negara

dapat membandingkan tingkat kesejahteraan masyarakat, serta dapat

membandingkan laju perkembangan ekonomi yang telah dicapai oleh negara dari

masa ke masa.

Definisi Produk Domestik Regional Bruto adalah total nilai produksi barang

dan jasa yang diproduksi di suatu wilayah (regional) tertentu dalam waktu tertentu

biasanya dalam satu tahun (Badan Pusat Statistik, 2013).

Page 7: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Teori Kesejahteraan 2.1.1 Ekonomi … · 2018. 11. 12. · n = Tingkat pertumbuhan angkatan kerja Harrod-Domar mendasarkan teorinya berdasarkan mekanisme

21

Menurut Anwar (1992), Produk Domestik Regional Bruto adalah sejumlah

nilai tambah produksi yang ditimbulkan oleh berbagai sector atau lapangan usaha

yang melakukan kegiatan usahanya di suatu daerah atau regional tanpa memilih

atas faktor produksi. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) merupakan

jumlah nilai tambah atau jumlah nilai barang atau jasa akhir yang dihasilkan oleh

seluruh unit usaha dalam suatu daerah pada satu tahun. Seperti yang telah kita

ketahui bahwa pertumbuhan penduduk justru mendorong usaha pertumbuhan

ekonomi, sebab kalau tidak ada pertumbuhan ekonomi niscaya standar hidup

manusia pasti semakin merosot.

Perlu diketahui bahwa pertumbuhan ekonomi berbeda dengan pembangunan

ekonomi, kedua istilah ini mempunyai arti yang sedikit berbeda. Kedua-duanya

memang menerangkan mengenai perkembangan ekonomi yang berlaku. Tetapi

biasanya, istilah ini digunakan dalam konteks yang berbeda. Pertumbuhan selalu

digunakan sebagai suatu ungkapan umum yang menggambarkan tingkat

perkembangan sesuatu negara, yang diukur melalui persentasi pertambahan

pendapatan nasional riil. Istilah pembangunan ekonomi biasanya dikaitkan dengan

perkembangan ekonomi di negara-negara berkembang. Dengan perkataan lain,

dalam mengartikan istilah pembangunan ekonomi, ahli ekonomi bukan saja

tertarik kepada masalah perkembangan pendapatan nasional riil, tetapi juga

kepada modernisasi kegiatan ekonomi, misalnya kepada usaha merombak sektor

pertanian yang tradisional, masalah mempercepat pertumbuhan ekonomi dan

masalah perataan pembagian pendapatan (Sukirno, 2006).

Page 8: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Teori Kesejahteraan 2.1.1 Ekonomi … · 2018. 11. 12. · n = Tingkat pertumbuhan angkatan kerja Harrod-Domar mendasarkan teorinya berdasarkan mekanisme

22

2.2.2 Teori Pertumbuhan Ekonomi

Teori-teori pertumbuhan ekonomi yang berkembang, antara lain sebagai

berikut (Sukirno, 2006).

2.2.2.1 Teori Pertumbuhan Klasik

Teori ini dipelopori oleh Adam Smith, David Ricardo, Malthus, dan John

Stuart Mill. Menurut teori ini pertumbuhan ekonomi dipengaruhi oleh empat

faktor, yaitu jumlah penduduk, jumlah barang modal, luas tanah dan kekayaan

alam serta teknologi yang digunakan. Mereka lebih menaruh perhatiannya pada

pengaruh pertambahan penduduk terhadap pertumbuhan ekonomi. Mereka

asumsikan luas tanah dan kekayaan alam serta teknologi tidak mengalami

perubahan. Teori yang menjelaskan keterkaitan antara pendapatan perkapita

dengan jumlah penduduk disebut dengan teori penduduk optimal.

Menurut teori ini, pada mulanya pertambahan penduduk akan menyebabkan

kenaikan pendapatan perkapita. Namun jika jumlah penduduk terus bertambah

maka hukum hasil lebih yang semakin berkurang akan mempengaruhi fungsi

produksi yaitu produksi marginal akan mengalami penurunan, dan akan membawa

pada keadaan pendapatan perkapita sama dengan produksi marginal. Pada

keadaan ini pendapatan perkapita mencapai nilai yang maksimal. Jumlah

penduduk pada waktu itu dinamakan penduduk optimal. Apabila jumlah

penduduk terus meningkat melebihi titik optimal maka pertumbuhan penduduk

akan menyebabkan penurunan nilai pertumbuhan ekonomi.

Page 9: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Teori Kesejahteraan 2.1.1 Ekonomi … · 2018. 11. 12. · n = Tingkat pertumbuhan angkatan kerja Harrod-Domar mendasarkan teorinya berdasarkan mekanisme

23

2.2.2.2 Teori Pertumbuhan Harrod-Domar

Teori ini dikembangkan hampir pada waktu yang bersamaan oleh Roy F.

Harrod (1984) di Inggris dan Evsey D. Domar (1957) di Amerika Serikat. Mereka

menggunakan proses perhitungan yang berbeda tetapi memberikan hasil yang

sama, sehingga keduanya dianggap mengemukakan ide yang sama dan disebut

teori Harrod-Domar. Teori ini melengkapi teori Keynes, dimana Keynes

melihatnya dalam jangka pendek (kondisi statis), sedangkan Harrod-Domar

melihatnya dalam jangka panjang (kondisi dinamis). Teori Harrod-Domar

didasarkan pada asumsi, sebagai berikut.

1) Perkonomian bersifat tertutup

2) Hasrat menabung (MPS = s) adalah konstan

3) Proses produksi memiliki koefisien yang tetap (constant return to scale).

4) Tingkat pertumbuhan angkatan kerja adalah konstan dan sama dengan tingkat

pertumbuhan penduduk.

Model ini menerangkan dengan asumsi supaya perekonomian dapat

mencapai pertumbuhan yang kuat (steady growth) dalam jangka panjang. Asumsi

yang dimaksud di sini adalah kondisi dimana barang modal telah mencapai

kapasitas penuh, tabungan memiliki proposional yang ideal dengan tingkat

pendapatan nasional, rasio antara modal dengan produksi (Capital Output

Ratio/COR) tetap perekonomian terdiri dari dua sektor (Y = C + I). Atas dasar

asumsi-asumsi khusus tersebut, Harrod-Domar membuat analisis dan

menyimpulkan bahwa pertumbuhan jangka panjang yang mantap (seluruh

Page 10: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Teori Kesejahteraan 2.1.1 Ekonomi … · 2018. 11. 12. · n = Tingkat pertumbuhan angkatan kerja Harrod-Domar mendasarkan teorinya berdasarkan mekanisme

24

kenaikan produksi dapat diserap oleh pasar) hanya bisa tercapai apabila terpenuhi

syarat-syarat keseimbangan, sebagai berikut.

g = K = n.............................................................. (2.1)

Dimana:

g = Growth (tingkat pertumbuhan output)

K = Capital (tingkat pertumbuhan modal)

n = Tingkat pertumbuhan angkatan kerja

Harrod-Domar mendasarkan teorinya berdasarkan mekanisme pasar tanpa

campur tangan pemerintah. Akan tetapi kesimpulannya menunjukkan bahwa

pemerintah perlu merencanakan besarnya investasi agar terdapat keseimbangan

dalam sisi penawaran dan permintaan barang.

2.2.2.3 Teori Pertumbuhan Neo-Klasik

Teori pertumbuhan neo-klasik dikembangkan oleh Robert M. Solow (1970)

dan T.W. Swan (1956). Model Solow-Swan menggunakan unsur pertumbuhan

penduduk, akumulasi kapital, kemajuan teknologi, dan besarnya output yang

saling berinteraksi.

Perbedaan utama dengan model Harrod-Domar adalah dimasukkannya

unsur kemajuan teknologi dalam modelnya. Selain itu, Solow-Swan menggunakan

model fungsi produksi yang memungkinkan adanya substitusi antara kapital (K)

dan tenaga kerja (L). Dengan demikian, syarat-syarat adanya pertumbuhan

ekonomi yang baik dalam model Solow-Swan kurang restriktif disebabkan

kemungkinan substitusi antara tenaga kerja dan modal. Hal ini berarti ada

fleksibilitas dalam rasio modal-output dan rasio modal-tenaga kerja.

Page 11: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Teori Kesejahteraan 2.1.1 Ekonomi … · 2018. 11. 12. · n = Tingkat pertumbuhan angkatan kerja Harrod-Domar mendasarkan teorinya berdasarkan mekanisme

25

Teori Solow-Swan melihat bahwa dalam banyak hal mekanisme pasar dapat

menciptakan keseimbangan, sehingga pemerintah tidak perlu terlalu banyak

mencampuri atau mempengaruhi pasar. Campur tangan pemerintah hanya sebatas

kebijakan fiskal dan kebijakan moneter. Tingkat pertumbuhan berasal dari tiga

sumber yaitu, akumulasi modal, bertambahnya penawaran tenaga kerja, dan

peningkatan teknologi. Teknologi ini terlihat dari peningkatan skill atau kemajuan

teknik, sehingga produktivitas kapital meningkat. Dalam model tersebut, masalah

teknologi dianggap sebagai fungsi dari waktu.

Teori neo-klasik sebagai penerus dari teori klasik menganjurkan agar

kondisi selalu diarahkan untuk menuju pasar sempurna. Dalam keadaan pasar

sempurna, perekonomian bisa tumbuh maksimal. Sama seperti dalam ekonomi

model klasik, kebijakan yang perlu ditempuh adalah meniadakan hambatan dalam

perdagangan, termasuk perpindahan orang, barang, dan modal. Harus dijamin

kelancaran arus barang, modal, dan tenaga kerja, dan perlunya penyebarluasan

informasi pasar. Harus diusahakan terciptanya prasarana perhubungan yang baik

dan terjaminnya keamanan, ketertiban, dan stabilitas politik. Analisis lanjutan dari

paham neoklasik menunjukkan bahwa untuk terciptanya suatu pertumbuhan yang

mantap (steady growth), diperlukan suatu tingkat saving yang tinggi dan seluruh

keuntungan pengusaha diinvestasikan kembali.

2.2.2.4 Teori Schumpeter

Teori ini menekankan pada inovasi yang dilakukan oleh para pengusaha dan

mengatakan bahwa kemajuan teknologi sangat ditentukan oleh jiwa usaha

(enterpreneurship) dalam masyarakat yang mampu melihat peluang dan berani

Page 12: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Teori Kesejahteraan 2.1.1 Ekonomi … · 2018. 11. 12. · n = Tingkat pertumbuhan angkatan kerja Harrod-Domar mendasarkan teorinya berdasarkan mekanisme

26

mengambil risiko membuka usaha baru, maupun memperluas usaha yang telah

ada. Dengan pembukaan usaha baru dan perluasan usaha, tersedia lapangan kerja.

tambahan untuk menyerap angkatan kerja yang bertambah setiap tahunnya.

Didorong oleh adanya keinginan untuk memperoleh keuntungan dari

inovasi tersebut, maka para pengusaha akan meminjam modal dan mengadakan

investasi. Investasi ini akan mempertinggi kegiatan ekonomi suatu negara.

Kenaikan tersebut selanjutnya juga akan mendorong pengusaha-pengusaha lain

untuk menghasilkan lebih banyak lagi sehingga produksi agregat akan bertambah.

Selanjutnya Schumpeter menyatakan bahwa jika tingkat kemajuan suatu

perekonomian semakin tinggi maka keinginan untuk melakukan inovasi semakin

berkurang, hal ini disebabkan oleh karena masyarakat telah merasa mencukupi

kebutuhannya. Dengan demikian, pertumbuhan ekonomi akan semakin lambat

jalannya dan pada akhirnya tercapai tingkat keadaan tidak berkembang (stationary

state). Namun keadaan tidak berkembang yang dimaksud di sini berbeda dengan

pandangan klasik. Dalam pandangan Schumpeter keadaan tidak berkembang itu

dicapai pada tingkat pertumbuhan ekonomi tinggi. Sedangkan dalam pandangan

klasik, keadaan tidak berkembang terjadi pada waktu perekonomian berada pada

kondisi tingkat pendapatan masyarakat sangat rendah.

2.3 Teori Ekonomi Pembangunan

Pembangunan ekonomi mencakup pengertian yang sangat luas, tidak hanya

sekedar menaikkan pendapatan perkapita pertahun bahkan indikator PNB (Produk

Nasional Bersih). Sebagai indikator utama tidak selalu dapat menggambarkan

suksesnya suatu pembangunan. Indikator-indikator yang lain seperti pendidikan,

Page 13: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Teori Kesejahteraan 2.1.1 Ekonomi … · 2018. 11. 12. · n = Tingkat pertumbuhan angkatan kerja Harrod-Domar mendasarkan teorinya berdasarkan mekanisme

27

distribusi pendapatan, jumlah penduduk miskin, juga menunjukkan keberhasilan

pembangunan. Pengalaman pada tahun 1950-an dan tahun 1960-an telah

membuktikan hal ini. Negara-negara di dunia ketiga telah mencapai tingkat

pertumbuhan ekonomi yang tinggi sesuai dengan target namun gagal dalam

meningkatkan taraf hidup sebagian besar masyarakatnya. Masalah-masalah sosial

seperti pengangguran, kesenjangan pendapatan dan sebagainya tidak mengalami

perbaikan. Dan selama tahun 1970-an mulai muncul pandangan bahwa tujuan

utama dari usaha-usaha pembangunan bukan menciptakan tingkat pertumbuhan

yang tinggi melainkan penghapusan dan pengurangan tingkat kemiskinan.

Penanggulangan ketimpangan pendapatan, penyediaan lapangan kerja dalam

konteks perekonomian yang terus berkembang.

Berdasarkan pengamatannya pada pemerintahan di Eropa Timur, struktur

dan ukuran pemerintah yang lebih kecil ternyata mampu mendorong masyarakat

untuk ikut berpartisipasi dalam upaya mencapai kesejahteraan. Di samping itu

pemerintahan yang lebih kecil memiliki tingkat birokrasi yang rendah sehingga

fungsi administratif berjalan dengan baik dan masyarakat mampu mendapatkan

pelayanan publik yang sesuai dengan harapan mereka.

Teori-teori pertumbuhan ekonomi melihat hubungan antara pertumbuhan

ekonomi dengan faktor-faktor penentu pertumbuhan ekonomi. Beberapa teori

mengenai pertumbuhan ekonomi, yaitu sebagai berikut.

1) Teori Klasik

Adam Smith adalah ahli ekonomi klasik pertama, yang mengemukakan

pentingnya kebijaksanaan lisezfaire atas sistem mekanisme untuk

Page 14: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Teori Kesejahteraan 2.1.1 Ekonomi … · 2018. 11. 12. · n = Tingkat pertumbuhan angkatan kerja Harrod-Domar mendasarkan teorinya berdasarkan mekanisme

28

memaksimalkan tingkat perkembangan ekonomi suatu masyarakat. Menurut

Smith sistem ekonomi pasar bebas menciptakan efisiensi, membawa ekonomi

kepada full employment, dan menjamin pertumbuhan ekonomi sampai

tercapai posisi stationer (stationery state) yang terjadi apabila sumber daya

alam telah seluruhnya dimanfaatkan, dan kalaupun ada pengangguran itu

bersifat sementara.

2) Teori Schumpeter

Schumpeter berpandangan bahwa pertumbuhan ekonomi sangat ditentukan

oleh kemampuan kewirausahaan (entrepreneurship). Sebab, para

pengusahalah yang mempunyai kemampuan dan keberanian mengaplikasi

penemuan-penemuan baru dalam dunia usaha merupakan langkah inovasi.

Termasuk dalam langkah-langkah inovasi adalah penyusunan teknik dalam

tahap produksi serta masalah organisasi manajemen, agar produk yang

dihasilkan dapat diterima pasar.

2.4 Teori Perubahan Struktur Ekonomi

2.4.1 Teori Perubahan Struktural

Teori-teori perubahan struktural (struktural change theory) memusatkan

perhatiannya pada mekanisme yang akan memungkinkan negara-negara

terbelakang untuk mentransformasikan struktur perekonomian dalam negeri

mereka dari perekonomian pertanian subsisten tradisional yang hanya mampu

mencukupi keperluan sendiri ke perekonomian yang lebih modern, lebih

Page 15: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Teori Kesejahteraan 2.1.1 Ekonomi … · 2018. 11. 12. · n = Tingkat pertumbuhan angkatan kerja Harrod-Domar mendasarkan teorinya berdasarkan mekanisme

29

berorientasi ke kehidupan perkotaan, dan lebih bervariasi, serta memiliki sektor

industri manufaktur dan jasa-jasa yang tangguh (Todaro, 2000).

2.4.2 Teori Hollis B. Chenery

Teori Chenery mengidentifikasikan karakteristik-karakteristik yang

sekiranya berpengaruh besar terhadap keberhasilan proses pembangunan. Faktor-

faktor yang didapatinya penting, antara lain adalah kelancaran transisi dari

perekonomian agraris ke perekonomian industri; kesinambungan akumulasi modal

fisik dan manusia; perubahan jenis permintaan konsumen dari produk kebutuhan

pokok ke berbagai macam barang dan jasa; perkembangan daerah perkotaan

terutama pusat-pusat industri berkat migrasi para pencari kerja dari daerah-daerah

pertanian di pedesaan dan kota-kota kecil; serta pengurangan jumlah anggota

dalam setiap keluarga dan kenaikan populasi pada umumnya (Todaro, 2000).

2.4.3 Teori Isard

Isard (1956) dalam Sirojuzilam dan Mahalli (2010) memberikan suatu pola

pergeseran struktur ekonomi dearah dalam penyerapan tenaga kerja. Pola yang

dikembangkannya adalah perbandingan perubahan tenaga kerja daerah dengan

perubahan tenaga kerja daerah yang lebih luas. Pola tersebut disesuaikan menjadi

suatu grafik, sebagai berikut.

Page 16: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Teori Kesejahteraan 2.1.1 Ekonomi … · 2018. 11. 12. · n = Tingkat pertumbuhan angkatan kerja Harrod-Domar mendasarkan teorinya berdasarkan mekanisme

30

Gambar 2.1

Pertumbuhan Relatif Sektor-sektor

Sumber: Sirojuzilam dan Mahalli (2010)

2.5 Konsep Keuangan Inklusif

Financial inclusion adalah program yang dimaksudkan untuk membuat

masyarakat khususnya kelas menengah bawah mengerti dan menggunakan jasa

layanan institusi keuangan utamanya perbankan (Kumar, 2013). Sedangkan

financial exclusion adalah kondisi dimana masyarakat belum memiliki akses ke

perbankan atau belum berhubungan dengan bank, sehingga mereka tidak punya

rekening di bank (Sinclair, 2013).

Konsep inklusi keuangan muncul setelah adanya konsep eklusi keuangan.

Berbagai peneliti mendefinisikan inklusi keuangan sebagai kebalikan dari eklusi

keuangan. Sarma (2012) mendefinisikan inklusi keuangan sebagai sebuah proses

yang menjamin kemudahan dalam akses, ketersediaan, dan manfaat dari system

keuangan formal bagi seluruh pelaku ekonomi.

Bank Indonesia (2013) mendefinisikan keuangan inklusi (financial

inclucion) sebagai seluruh upaya yang bertujuan meniadakan segala bentuk

Page 17: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Teori Kesejahteraan 2.1.1 Ekonomi … · 2018. 11. 12. · n = Tingkat pertumbuhan angkatan kerja Harrod-Domar mendasarkan teorinya berdasarkan mekanisme

31

hambatan yang bersifat harga maupun non harga, terhadap akses masyarakat

dalam memanfaatkan layanan jasa keuangan. Indikator yang dapat dijadikan

ukuran dari keuangan yang inklusif sebuah Negara adalah ketersediaan/akses

untuk mengukur kemampuan penggunaan jasa keuangan formal dalam hal

keterjangkauan fisik dan harga, penggunaan untuk mengukur kemampuan

penggunaan actual produk dan jasa keuangan (antara lain keteraturan, frekuensi

dan lama penggunaan), kualitas untuk mengukur apakah atribut produk dan jasa

keuangantelah memenuhi kebutuhan pelanggan, dan kesejahteraan untuk

mengukur dampak layanan keuangan terhadap tingkat kehidupan masyarakat.

Beck et al. (2007) menyatakan bahwa konsep akses jasa keuangan dengan

penggunaan jasa keuangan adalah konsep yang berbeda. Pelaku ekonomi mungkin

memiliki akses terhadap jasa keuangan tetapi tidak ingin menggunakannya. Hal

ini dapat disebabkan alasan sosial budaya ataupun biaya imbangan yang terlalu

tinggi untuk menggunakan jasa keuangan. Oleh karena itu, Beck et al.

membedakan kedua konsep terkait jangkauan sector keuangan, yakni (1) adanya

akses dan kemungkinan dalam menggunakan jasa keuangan, dan (2) penggunaan

jasa keuangan actual artinya yang benar-benar menggunakan jasa keuangan.

Adanya akses dan kemungkinan dalam menggunakan jasa keuangan di suatu

daerah diukur dengan jumlah outlet/kantor cabang perbankan dan ATM yang ada

di daerah tersebut. Semakin tinggi intensitas outlet/kantor cabang bank dan ATM

maka semakin tinggi pula kemungkinan dalam mengakses deposit serta rata-rata

kreditdan deposit per GDP per kapita. Tingginya dan kesempatan dalam

menggunakan jasa keuangan. Sedangkan konsep kedua diukur dengan jumlah

Page 18: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Teori Kesejahteraan 2.1.1 Ekonomi … · 2018. 11. 12. · n = Tingkat pertumbuhan angkatan kerja Harrod-Domar mendasarkan teorinya berdasarkan mekanisme

32

rekening kredit dan deposit serta rata-rata kredit dan deposit per GDP per kapita.

Tingginya kepemilikan rekening kredit dan deposit menunjukkan tingginya

penggunaan jasa keuangan.

Demirguc-Kunt A. et al. (2008) menjelaskan lebih terperinci terkait

perbedaan akses terhadap jasa keuangan dengan penggunaan jasa keuangan.

Akses ditujukan untuk penawaran sedangkan penggunaan jasa keuangan

ditentukan baik oleh penawaran maupun permintaan. Walaupun seseorang

berpendapatan tinggi memiliki akses terhadap jasa keuangan, ada kemungkinan

saja ia tidak tertarik untuk menggunakan jasa tersbut. Begitu pula dengan nasabah,

baik individu maupun perusahaan, belum tentu mau meminjam uang meskipun

ditawari dengan suku bunga yang rendah.

Adapun studi Van der Werff (2013) dalam studinya di 31 negara OECD

tahun 2011, menunjukkan bahwa faktor yang mempengaruhi proporsi populasi

yang mengakses perbankan adalah ketimpangan pendapatan, jumlah ATM dan

bank per 100.000 populasi, tingkat kepercayaan masyarakat terhadap institusi

yang diproksikan dengan corruption index dan GNI per kapita. Inklusi keuangan

juga dipengaruhi oleh perkembangan teknologi.

Beck et al. (2007) di 99 negara pada tahun 2003-2004 menunjukkan bahwa

factor yang menentukan jangkauan sektor keuangan sama dengan faktor yang

menentukan kedalaman sektor keuangan. Faktor-faktor tersbut adalah tingkat dari

pembangunan yang diproksikan dengan GDP per kapita, kualitas institusi yang

diproksikan dengan governance index, serta informasi kredit yang diprosikan

yang diproksikan dengan credit information index.

Page 19: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Teori Kesejahteraan 2.1.1 Ekonomi … · 2018. 11. 12. · n = Tingkat pertumbuhan angkatan kerja Harrod-Domar mendasarkan teorinya berdasarkan mekanisme

33

Index of Financial Inclusion (IFI). Beberapa peneliti mengukur inklusi

keuangan dengan menghitung proporsi dari populasi dewasa atau rumah tangga

yang memiliki akses terhadap jasa keuangan formal. Studi yang lain membedakan

konsep akses jasa keuangan dengan penggunaan jasa keuangan. Akses jasa

keuangan dapat diukur dengan jumlah kantor perbankan dan jumlah ATM yang

tersebar pada suatu wilayah, penggunaan jasa keuangan diukur dengan jumlah

deposit serta kredit yang dilemparkan/disalurkan (World Bank, 2008). Sarma et

al. (2011) merangkum itu semua dalam satu konsep yaitu Indeks Inklusi

Keuangan (Index of Financial Inclusion). Indeks ini sendiri digunakan untuk

mengukur keinklusifan sistem keuangan di suatu negara. Perhitungan IFI yang

dikembangkan oleh Sarma terbagi atas tiga dimensi, yaitu sebagai berikut.

1) Penetrasi Perbankan. Penetrasi perbankan adalah indikator utama dalam

inklusif keuangan. Semakin banyak penggunanya maka semakin baik, karena

itu sistem keuangan diharapkan dapat menjangkau secara luas di antara

penggunanya. Salah satu indikator penetrasi perbankan adalah proporsi

populasi yang memiliki rekening di bank.

2) Ketersediaan jasa keuangan. Jasa keuangan harus tersedia bagi semua

pengguna, dalam suatu sistem keuangan yang inklusif. Ukuran ketersediaan

ini adalah jumlah outlet (kantor cabang, ATM, dan lain lain). Ketersediaan

jasa dapat dilihat dari jumlah cabang lembaga keuangan atau jumlah ATM

(Automatic Telle Machine). Tidak bisa dipungkiri ATM memiliki peranan

yang sangat penting bagi jasa perbankan dalam melayani kebutuhan

masyarakat. Kemudahan dalam mengambil tunai, penyetoran tunai serta

Page 20: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Teori Kesejahteraan 2.1.1 Ekonomi … · 2018. 11. 12. · n = Tingkat pertumbuhan angkatan kerja Harrod-Domar mendasarkan teorinya berdasarkan mekanisme

34

digunakan untuk pembayaran membuat ATM menjadi kebutuhan mutlak bagi

masyarakat. Dengan adanya kantor cabang dan ATM, masyarakat akan

semakin mudah menjangkau jasa keuangan.

3) Penggunaan jasa perbankan. Banyak alasan mengapa sekelompok orang

masih belum memanfaatkan keberadaan jasa keuangan meskipun mereka

memiliki akses terhadap jasa keuangan. Di antaranya, jauhnya outlet bank

dari tempat kediaman atau aktivitas sehari-hari, pengalaman buruk yang

melibatkan penyedia jasa. Oleh sebab itu, memiliki rekening tidak cukup

untuk menunjukkan sistem keuangan yang inklusif, namun masyarakat juga

bisa menggunakannya. Kegunaan tersebut di antaranya dapat dalam bentuk

kredit, deposit, pembayaran, remitansi, dan transfer. Berbagai studi tentang

literasi keuangan telah dilakukan di beberapa negara. Wachira dan Kihiu

(2012) telah melakukan studi tentang pengaruh literasi keuangan terhadap

akses jasa keuangan di Kenya pada tahun 2009, ternyata akses terhadap jasa

keuangan tidak hanya dipengaruhi oleh tingkat literasi keuangan tetapi lebih

besar dipengaruhi oleh tingkat pendapatan, jarak dari bank, usia, status

perkawinan, jenis kelamin, ukuran rumah tangga, dan tingkat pendidikan.

Berbagai studi tentang literasi keuangan telah dilakukan di beberapa

negara. Wachira dan Kihiu (2012) telah melakukan studi tentang pengaruh literasi

keuangan terhadap akses jasa keuangan di Kenya pada tahun 2009, ternyata akses

terhadap jasa keuangan tidak hanya dipengaruhi oleh tingkat literasi keuangan

tetapi lebih besar dipengaruhi oleh tingkat pendapatan, jarak dari bank, usia, status

perkawinan, jenis kelamin, ukuran rumah tangga, dan tingkat pendidikan.

Page 21: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Teori Kesejahteraan 2.1.1 Ekonomi … · 2018. 11. 12. · n = Tingkat pertumbuhan angkatan kerja Harrod-Domar mendasarkan teorinya berdasarkan mekanisme

35

Andrianaivo dan Kpodar (2012) menganalisis 44 negara di benua Afrika

dengan menggunakan data tahun 1988-2007 terkait hubungan telepon seluler,

inklusi keuangan dan pertumbuhan ekonomi. Hasil studi tersebut menjelaskan

bahwa pengembangan telepon seluler berkontribusi terhadap pertumbuhan

ekonomi di Afrika. Selain itu, inklusi keuangan yang diukur dengan jumlah

tabungan dan pinjaman per kapita menjadi salah satu jalur transmisi dari

perkembangan telepon seluler terhadap pertumbuhan. Peranan perbankan nasional

perlu ditingkatkan sesuai fungsinya dalam menghimpun dan menyalurkan dana

masyarakat dengan lebih memperhatikan pembiayaan kegiatan sektor

perekonomian nasional dengan prioritas kepada koperasi, pengusaha kecil dan

menengah, serta berbagai lapisan masyarakat tanpa diskriminasi sehingga akan

memperkuat struktur perekonomian nasional (Kasmir, 2004:417).

Menurut Susilo (2002), bank dalam sistem keuangan mempunyai peranan

penting, sebagai berikut 1) Pengalihan Asset (Assets Transmutation), 2) Transaksi

(Transaction), Likuiditas (Liquidity), 3) Efisiensi (Eficiency). Selain peran dari

perbankan diperlukan juga peran dari pemerintah yang dalam hal ini bertindak

mengatur pemerataan pendapatan, stabilitas ekonomi serta mengeluarkan

deregulasi di segala bidang, terutama yang berhubungan dengan perbankan dan

perekonomian. Peran pemerintah dalam pemerataan pendapatan masyarakat

sangat penting, karena dengan peningkatan pendapatan ini akan mendorong

meningkatnya pola konsumsi masyarakat dan juga tabungan masyarakat.

Strategi inklusi keuangan bukanlah sebuah inisiatif yang terisolasi, sehingga

keterlibatan dalam inklusi keuangan tidak hanya terkait dengan tugas Bank

Page 22: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Teori Kesejahteraan 2.1.1 Ekonomi … · 2018. 11. 12. · n = Tingkat pertumbuhan angkatan kerja Harrod-Domar mendasarkan teorinya berdasarkan mekanisme

36

Indonesia, namun juga regulator, kementrian dan lembaga lainnya dalam upaya

pelayanan keuangan kepada masyarakat luas. Melalui strategi inklusi keuangan

diharapkan kolaborasi antar lembaga pemerintah dan pemangku kepentingan

tercipta secara baik dan terstruktur (www.bi.go.id).

Bank Indonesia telah membuat Skema Keterlibatan dalam Inklusi

Keuangan seperti yang disajikan Gambar 2.2.

Gambar 2.2

Skema Keterlibatan dalam Inklusi Keuangan

Bank Dunia (2010) mengungkapkan setidaknya tedapat empat jenis layanan

jasa keuangan yang dianggap vital bagi kehidupan masyarakat yakni layanan

penyimpanan data, layanan kredit, layanan sistem pembayaran dan asuransi

Page 23: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Teori Kesejahteraan 2.1.1 Ekonomi … · 2018. 11. 12. · n = Tingkat pertumbuhan angkatan kerja Harrod-Domar mendasarkan teorinya berdasarkan mekanisme

37

termasuk di dalamnya dana pensiun. Berikut kerangka kinerja umum inklusi

keuangan pada Gambar 2.5.

Gambar 2.3

Kerangka Kinerja Umum Inklusi Keuangan

2.6 Konsep Lembaga Keuangan

Lembaga keuangan sudah sangat dikenal oleh masyarakat Indonesia, karena

kegiatan kredit sudah sangat biasa dilakukan oleh masyarakat Indonesia dalam

setiap sendi kehidupan masyarakat. Definisi secara umum dari lembaga keuangan

tersebut adalah setiap perusahaan yang bergerak di bidang keuangan,

menghimpun dana, menyalurkan dana atau kedua-duanya (Kasmir, 2002).

Bank berasal dari bahasa Italia yaitu banco yang artinya meja untuk

penitipan atau penukaran uang di pasar. Bank adalah lembaga keuangan, pencipta

Page 24: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Teori Kesejahteraan 2.1.1 Ekonomi … · 2018. 11. 12. · n = Tingkat pertumbuhan angkatan kerja Harrod-Domar mendasarkan teorinya berdasarkan mekanisme

38

uang, pengumpul dana dan pemberi kredit, mempermudah pembayaran dan

penagihan, stabilisator moneter dan dinamisator pertumbuhan ekonomi (Hasibuan

1994). Bank adalah suatu industri yang bergerak dibidang kepercayaan, yang

dalam hal ini adalah sebagai media perantara keuangan (financial intermediary)

antara debitur dan kreditur dana (Santoso, 1996). Bank berfungsi sebagai berikut

(Triandaru dan Budisantoso, 2006).

1) Agent of Trust, yaitu lembaga yang landasannya adalah kepercayaan.

2) Agent of Development, yaitu lembaga yang memobilisasi dana untuk

pembangunan ekonomi.

3) Agent of Services, yaitu lembaga yang memobilisasi jasa untuk pembangunan

ekonomi. Jasa ini antara lain dapat berupa jasa pengiriman uang, penitipan

barang berharga, pemberian jaminan Bank, dan penyelesaian tagihan.

2.7 Hubungan Antar Variabel Penelitian

Keterkaitan sektor keuangan dengan pertumbuhan ekonomi dapat diulas

melalui fokus pembicaraan tentang terjadinya stabilitas makroekonomi,

ketidakseimbangan, pendapatan dan kekayaan, perkembangan institusional, dan

ketidaksempurnaan pasar keuangan. Para ekonom pada awalnya memberikan

opini yang berbeda-beda mengenai pentingnya peranan sistem keuangan terhadap

pertumbuhan ekonomi. Hicks (1969) menyatakan bahwa ada peranan penting dari

sistem keuangan dalam proses industrialisasi di Inggris melalui mobilisasi modal.

Ahli lain seperti Yoseph Schumpeter (1911) juga berpendapat sama seperti ahli

sebelumnya, dengan mengatakan bahwa bank yang berfungsi dengan baik dapat

memicu inovasi pada teknologi melalui identifikasi dan pemberian dana kepada

Page 25: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Teori Kesejahteraan 2.1.1 Ekonomi … · 2018. 11. 12. · n = Tingkat pertumbuhan angkatan kerja Harrod-Domar mendasarkan teorinya berdasarkan mekanisme

39

parawirausahawan. Sedangkan sedikit berbeda pandangan dari John Robinson

(1952) yang menyatakan bahwa justru usahawanlah yang menjadi pemicu

perkembangan sektor keuangan.

Beberapa pendapat lain yang juga sejalan dengan para ahli di atas, dengan

menyatakan bahwa hubungan antara financial superstruxture suatu negara dengan

infrastruktur di sektor riil, menjadi landasan yang kuat terjadinya hubungan sektor

keuangan dengan pembangunan ekonomi (Goldsmith, 1969). Dikatakan pula oleh

ahli tersebut bahwa financial superstructure pada suatu perekonomian akan

mempercepat pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan performan ekonomi

karena hal itu memfasilitasi pergerakan dana kepada pihak terbaik, yaitu yang

memberikan hasil pada social return paling besar. Ahli tersebut juga mengungkap

perbandingan rasio financial institution terhadap PDB dari negara berkembang

dan negara maju sepanjang periode tahun 1860-1963, bahwa di banyak negara

perkembangan sektor keuangan berdampak terhadap percepatan pertumbuhan

ekonominya.

Selanjutnya juga pendapat dari Cameron (1967) menyatakan bahwa peran

penting dari sektor keuangan terhadap pembangunan ekonomi nampak di

beberapa negara Eropa. Beck dkk juga berpendapat sama dengan penelitian

sebelumnya dengan menyatakan bahwa pembangunan sektor keuangan telah

mendorong pertumbuhan ekonomi yang pro-poor, karena mengurangi

ketidakmerataan pendapatan melalui peningkatan pendapatan masyarakat miskin.

Dalam kenyataannya banyak fenomena yang timbul berkaitan dengan

pembangunan ekonomi, yaitu kesenjangan wilayah dan pemerataan

Page 26: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Teori Kesejahteraan 2.1.1 Ekonomi … · 2018. 11. 12. · n = Tingkat pertumbuhan angkatan kerja Harrod-Domar mendasarkan teorinya berdasarkan mekanisme

40

pembangunan. Dimana para ahli berpendapat bahwa pertumbuhan ekonomi

wilayah tidak akan bermanfaat dalam hal pemecahan masalah kemiskinan

(Sirojuzilam, 2005). Hal ini dikarenakan banyak wilayah yang pertumbuhan

ekonominya tidak sejalan dengan pemerataannya, dimana kesenjangan semakin

tinggi disaat pertumbuhan ekonominya juga meningkat. Hal inilah yang

menyebabkan pertumbuhan ekonomi bukanlah pemecahan masalah dalam

pengentasan kemiskinan.

Yilmaz (2002) meneliti bagaimana pola dan struktur perekonomian

cenderung konvergen dan divergen. Hasilnya menjelaskan bahwa perbedaan

wilayah dan perilaku temporal dari perekonomian nasional mempunyai efek

terhadap kecepatan kondisi konvergensi. Ardani (1966) telah menganalisis

kesenjangan pendapatan dan konsumsi antar daerah dengan menggunakan indeks

Williamson selama 1098-1993 dan 1983-1993. Kesimpulannya mendukung

hipotesis Williamson (1965) bahwa pada tahap pembangunan ekonomi terdapat

kesenjangan kemakmuran antar daerah. Namun semakin majunya pembangunan

ekonomi kesenjangan tersebut semakin menyempit (Waluyo, 2007).

Branchless Bangking diyakini dapat dijangkau masyarakat bawah (Antara

News, 2008) - Layanan lembaga keuangan formal seperti perbankan di negara-

negara berkembang hanya dapat menjangkau sebagian kecil warga negara

sehingga berbagai otoritas keuangan menggalakkan program inklusi finansial.

Masyarakat bawah enggan berhubungan dengan bank misalnya karena mereka

sudah membayangkan mahalnya berurusan dengan bank. Sementara bank juga

menilai melayani masyarakat bawah membutuhkan biaya yang lebih besar.

Page 27: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Teori Kesejahteraan 2.1.1 Ekonomi … · 2018. 11. 12. · n = Tingkat pertumbuhan angkatan kerja Harrod-Domar mendasarkan teorinya berdasarkan mekanisme

41

Namun lembaga keuangan memegang peran penting dalam meningkatkan

kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan sehingga upaya menjangkau

masyarakat bawah tetap harus dilakukan. Bahkan lembaga konsultan Economic

Develoment Service (EDS) menilai lembaga keuangan berperan dalam upaya

pengurangan kemiskinan di Indonesia. “Sekitar 80 persen dari jumlah penduduk

miskin Indonesia tidak mempunyai akses kepada lembaga keuangan formal,” kata

Direktur Pelaksana EDS, Peter Van Dierman. Menurut dia, pembiayaan dari

lembaga keuangan yaitu bank hanya mencakup 17 persen dari total penduduk

Indonesia sementara jumlah penduduk yang memiliki akses kepada lembaga

keuangan mikro hanya mencakup 10 persen. “Dengan kondisi seperti ini maka

upaya perluasan akses terhadap lembaga keuangan oleh masyarakat lapisan bawah

(inklusi finansial) menjadi sangat penting,” kata Peter yang juga Ketua Penasihat

Tim Nasional Percepatan Pengurangan Kemiskinan (TNP2K). Ia menyebutkan

untuk dapat meningkatkan inklusi keuangan, produk lembaga keuangan untuk

tabungan harus yang berbasis biaya rendah, pembiayaan harus diarahkan untu

usaha kecil dan menengah, produk asuransi yang mengurangi risiko dan

mengurangi kerentanan warga miskin dan perlunya pendidikan serta sosialisasi

kepada masyarakat. Peter menilai inisiatif yang dilakukan Bank Indonesia (BI)

dalam upaya meningkatkan inklusi keuangan sudah sesuai dengan upaya

mengurangi kemiskinan. Inisiatif itu antara lain program pendidikan keuangan

(Ayo ke Bank), promosi produk tabungan dengan biaya rendah (Tabunganku),

peningkatan kapasitas bank pembiayaan/perkreditan rakyat, program kemitraan,

Page 28: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Teori Kesejahteraan 2.1.1 Ekonomi … · 2018. 11. 12. · n = Tingkat pertumbuhan angkatan kerja Harrod-Domar mendasarkan teorinya berdasarkan mekanisme

42

penyusunan database UKM, proyek percontohan dan panduan pelaksanaan

branchless banking (bank tanpa kantor cabang.

Pradita (2010) dari hasil penelitiannya disimpulkan bahwa fungsi

intermediasi perbakan berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia

tetapi tingkat pengaruhnya tidak cukup besar. Saat ini fungsi intermediasi

perbankan berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi, itu terlihat pada saat

penyaluran kredit menurun karena perbankan berhati-hati dalam penyaluran kredit

pertumbuhan ekonomi mengalami perlambatan

Salim (2012) mengungkap pembangunan sektor keuangan khususnya

perubahan struktur perbankan Indonesia diharapkan mampu meningkatkan

perekonomian, sebab lembaga keuangan khususnya lembaga perbankan

mempunyai peranan yang amat strategis dalam menggerakkan roda perekonomian

suatu negara. Pada masa pemulihan ekonomi bank masih belum secara optimal

melakukan fungsi utamanya sebagai intermediasi keuangan yang digambarkan

oleh angka perbandingan jumlah kredit yang disalurkan dengan dana pihak ketiga

yang dihimpun perbankan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi.

Pertumbuhan kredit sangat terkait dengan stabilitas ekonomi negara. Kinerja

variabel makro ekonomi yang terdiri dari PDB, suku bunga SBI, tingkat inflasi,

jumlah uang beredar, nilai tukar rupah terhadap dollar, dan harga minyak relatif

cukup baik menjaga stabilitas perekonomian Indonesia. Namun demikian,

keadaan tersebut dianggap belum maksimal mendorong pertumbuhan kredit

perbankan nasional yang diharapkan mampu menciptakan pertumbuhan ekonomi

yang berkualitas. Oleh karena itu, pengetahuan mengenai pengaruh variabel

Page 29: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Teori Kesejahteraan 2.1.1 Ekonomi … · 2018. 11. 12. · n = Tingkat pertumbuhan angkatan kerja Harrod-Domar mendasarkan teorinya berdasarkan mekanisme

43

makro terhadap pertumbuhan kredit perlu dipahami dan diketahui untuk antisipasi

kebijakan dalam upaya meningkatkan pertumbuhan kredit di masa yang akan

datang. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa secara simultan variabel

ekonomi tersebut di atas ternyata memberi pengaruh terhadap pertumbuhan kredit

perbankan. Namun secara parsial hanya pertumbuhan PDB dan harga minyak

yang signifikan yang mempengaruhi pertumbuhan kredit. Tidak berpengaruhnya

empat variabel makro yang lain ternyata menyebabkan pengaruh pertumbuhan

PDB terhadap permintaan kredit menjadi kurang maksimal. Pertumbuhan

ekonomi berkualitas dapat dilakukan dengan melalui pemerataan pembangunan

khususnya di luar Jawa dengan memberikan fokus pada sektor riil tradable yang

mengalami penurunan ekonomi pada saat krisis finansial global 2008-2009

sehingga kredit dapat dimaksimalkan pertumbuhannya di sektor tersebut (Susanti,

2010).

Pertumbuhan kredit sangat penting bagi pertumbuhan ekonomi suatu

negara. Kredit sebagai produk industri perbankan juga sangat tergantung dengan

pertumbuhan ekonomi. Menganalisis hubungan timbal-balik antara pertumbuhan

kredit dan pertumbuhan ekonomi serta pengaruh variabel-variabel makro ekonomi

lain terhadap kedua variabel tersebut adalah tujuan utama dari penelitian ini.

Penelitian ini menggunakan data kredit bank umum, Produk Domestik Bruto

(PDB), inflasi, dan tingkat suku bunga. Melalui penelitian ini disimpulkan

beberapa hal, sebagai berikut (a) Pertumbuhan kredit berpengaruh positif terhadap

pertumbuhan ekonomi dan pertumbuhan ekonomi berpengaruh positif terhadap

pertumbuhan kredit; (b) Inflasi berpengaruh negatif terhadap pertumbuhan kredit

Page 30: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Teori Kesejahteraan 2.1.1 Ekonomi … · 2018. 11. 12. · n = Tingkat pertumbuhan angkatan kerja Harrod-Domar mendasarkan teorinya berdasarkan mekanisme

44

dan pertumbuhan kredit; (c) Suku bunga tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan

kredit maupun terhadap pertumbuhan ekonomi; (d) Berdasarkan pengujian

kausalitas granger yang telah dilakukan, dapat dikatakan bahwa terdapat

hubungan bidirectional causality antara pertumbuhan ekonomi dan pertumbuhan

kredit (Muharam dan Darmawan, 2013).

Perkembangan perekonomian yang dicapai saat ini, Indonesia masih harus

menghadapi permasalahan yang mungkin juga dialami negara lain, khususnya

negara sedang berkembang, yang sedang melaksanakan pembangunan.

Pembangunan tersebut tentunya memerlukan dana dalam jumlah yang besar.

Salah satu sumber pendanaan tersebut adalah kredit bank. Pertumbuhan ekonomi

merupakan masalah perekonomian dalam jangka panjang dan dipengaruhi oleh

berbagai faktor. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh kredit

perbankan, nilai ekspor, pengeluaran pemerintah, dan jumlah tenaga kerja

terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia. Pertumbuhan ekonomi Indonesia akan

semakin meningkat secara signifikan dengan meningkatnya kredit perbankan,

pengeluaran pemerintah dan jumlah tenaga kerja (Yunan, 2009).

Kebijakan perkreditan Bank di Nigeria sangat penting untuk beberapa

alasan. Pertama, kredit perbankan adalah pelicin roda pertumbuhan ekonomi.

Kedua, bahwa ada bukti empiris yang kuat yakni perkembangan pasar keuangan

yang sehat dan lembaga memiliki hubungan yang signifikan dengan pertumbuhan

ekonomi jangka panjang. Lebih penting lagi, penelitian terbaru memberikan bukti

bahwa kebijakan sektor keuangan yang tidak tepat dan buruk berpotensi fatal dan

berbahaya dalam ekonomi berkembang seperti yang dibuktikan oleh distress

Page 31: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Teori Kesejahteraan 2.1.1 Ekonomi … · 2018. 11. 12. · n = Tingkat pertumbuhan angkatan kerja Harrod-Domar mendasarkan teorinya berdasarkan mekanisme

45

sektor keuangan di Nigeria, terutama di tahun 1990-an, sampai dengan tahun

2011. Penelitian ini dirancang untuk mengeksplorasi kekuatan kredit perbankan

terhadap pertumbuhan ekonomi dengan menerapkan desain penelitian survei. Data

yang dihasilkan dianalisis melalui tabel, frekuensi, persentase dan statistik X2.

Ditemukan bahwa kredit perbankan memiliki hubungan yang signifikan dengan

pertumbuhan ekonomi dan pembangunan sosial-infrastruktur (Ugoani, 2013).

Akinlo dan Egbetunde (2010) dalam makalahnya mengkaji hubungan

kausal jangka panjang antara pembangunan keuangan dan pertumbuhan ekonomi

dari sebanyak sepuluh negara di sub-Sahara Afrika. Menggunakan model koreksi

kesalahan vektor (VECM), studi ini menemukan bahwa pengembangan keuangan

berkointegrasi dengan pertumbuhan ekonomi di sepuluh negara di sub-Sahara

Afrika yang dipilih itu. Temuan itu ada sepanjang hubungan jangka antara

pembangunan keuangan dan pertumbuhan ekonomi di negara-negara Afrika sub-

Sahara yang dipilih. Hasil penelitian tersebut juga menunjukkan bahwa

pengembangan keuangan Granger menyebabkan pertumbuhan ekonomi di

Republik Afrika Tengah, Republik Kongo, Gabon, dan Nigeria, sementara

pertumbuhan ekonomi Granger menyebabkan perkembangan keuangan di

Zambia. Namun, dua arah hubungan antara pembangunan keuangan dan

pertumbuhan ekonomi ditemukan di Kenya, Chad, Afrika Selatan, Sierra Leone,

dan Swaziland.

Dalam makalah berikut ini peneliti mengevaluasi hubungan antara

intermediasi keuangan dan pertumbuhan ekonomi di negara berkembang yang

menganut berbagai sistem ekonomi. Pertama, menggunakan data set dari 28

Page 32: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Teori Kesejahteraan 2.1.1 Ekonomi … · 2018. 11. 12. · n = Tingkat pertumbuhan angkatan kerja Harrod-Domar mendasarkan teorinya berdasarkan mekanisme

46

negara, antara 2001 dan 2010 dan di sini indikator intermediasi keuangan

didefinisikan dengan menerapkan metode EFA. Dalam makalah ini peneliti

menggunakan beberapa dimensi intermediasi keuangan, yakni: kredit dalam

negeri yang diberikan oleh sektor perbankan (% dari PDB); kredit domestik untuk

sektor swasta (% dari PDB); jumlah uang beredar (% dari PDB); pasar modal

perusahaan yang terdaftar (% dari PDB). Sebagai langkah awal analisis, di sini

peneliti menggunakan Spearman rank-order analisis covariance dan juga menguji

korelasi antara variabel dan hasilnya agar dapat diketahui secara umum tinggi

tingkat korelasi antara indikator. Kedua, peneliti juga membandingkan indikator

intermediasi keuangan ini dengan beberapa dimensi pertumbuhan ekonomi

dengan menggunakan tiga metode yang berbeda, yakni metode OLS (Ordinary

Least Square), GLM (Generalized Linear Model) dan QR (Quantil Regression),

untuk memeriksa ketepatan model. Hasilnya menunjukkan bahwa intermediasi

keuangan sebagai bagian dari pengembangan keuangan yang secara positif

terkait dengan pertumbuhan ekonomi (Dima dan Opriş, 2013).

Tujuan dari makalah berikut ini adalah untuk menguji secara empiris

hubungan dinamis secara mendalam antara finansial, kegiatan investasi dan

pertumbuhan ekonomi untuk kasus Negara Tunisia selama periode 1961-2010.

Dan estimasi jangka pendek menunjukkan bahwa keuangan tidak menyebabkan

pertumbuhan ekonomi di Tunisia sementara hasil jangka panjang menunjukkan

kesimpulan yang berlawanan. Selanjutnya, hal itu menunjukkan bahwa investasi

merupakan mesin utama pertumbuhan dalam jangka pendek dan juga jangka

panjang. Temuan yang ada dalam makalah ini bisa menjadi perhatian besar bagi

Page 33: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Teori Kesejahteraan 2.1.1 Ekonomi … · 2018. 11. 12. · n = Tingkat pertumbuhan angkatan kerja Harrod-Domar mendasarkan teorinya berdasarkan mekanisme

47

pemerintah baru Tunisia untuk menarik respon kebijakan yang tepat untuk

mempromosikan peran sektor keuangan dalam perekonomian (Abdelaziz dan

Hakimi, 2013).

Suselo dkk. (2008) melihat hubungan pertumbuhan ekonomi dan perubahan

struktur ekonomi dan pengaruhnya terhadap kemiskinan. Hasil penelitiannya

menemukan pertumbuhan ekonomi dan perubahan struktur ekonomi berpengaruh

terhadap tingkat kemiskinan melalui beberapa jalur, yakni: a) Pertumbuhan

ekonomi secara langsung berpengaruh terhadap tingkat pendapatan per kapita

sektoral, b) Perubahan struktur perekonomian secara langsung akan berdampak

pada adanya perubahan distribusi pendapatan sektoral yang diterima oleh para

pemilik faktor produksi. Hal ini akan berpengaruh terhadap tingkat kemiskinan di

sektor yang bersangkutan, c) Pertumbuhan ekonomi menyebabkan terjadinya

perubahan struktur ekonomi, mengingat adanya perbedaan insentif seiring dengan

adanya perbedaan tingkat pertumbuhan ekonomi antar sektor usaha, yang pada

akhirnya akan berdampak pula pada tingkat kemiskinan.