bab ii kajian pustaka 2.1 pengertian maknaeprints.umm.ac.id/48802/3/bab ii hindri.pdfmurut george...
TRANSCRIPT
19
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Makna
Makna ialah suatu hasil pengolahan dari interaksi sosial, kare itu makna
tidak melihat pada obyek, melainkan hasil negosiasi menggunakan bahasa yang
telah di lakukan. Negosiasi itu dilakukan kearena manusia mengapresiasikan
berbagai warna kehidupan mereka dari hasil interaksi sosial itu baik itu obyek
fisik, tindakan bahakan meliputi peristiwa yang telah di alami sebelimnya. Makn
yang terintrepretasikan manusia dapat berubah-ubah dari waktu ke waktu
berdasarkan keadaan yang di hadapi entah itu adanya sebuah perubahan atas suatu
situasi dan kondisi suatu lingkungan berdasarkan hasil dari suatu interaksi sosial
yang dilakukan, suatu perubahan yang telah diintepretasikan karena manusia bisa
melakukan suatu proses sosial yang pada umumnya seperti beriteraksi dengan
dirinya sendiri. karena makna itu lahir dari proses sosial atau biasa di sebut
interaksi sosial serta dari hasil interaksi dengan dirinya sendiri atau biasa di sebut
merenung. (Dalam Berger A Artur:2004)
Mengumukakan bahwa esenssi interaksi sembolik ialah bentuk kebiasaan
yang dilakukan berulang yang merupakan presentasi dari bentuk sosial manusia
yaitu suatu interaksi dengan orang lain yang biasa di sebut komunikasi atau suatu
pertukaran sebuah simbol yang dipercayai dan dilakukan yang diberi nama
makna. Pemikiran tersebut mengisyaratkan bahwa suatu aktivitas yang dipercayai
oleh manusia yang biasanya dilihat dengan sebutan suatu proses yang dilakukan
berulang memungknkan mausia membentuk dan mengatus perilaku mereka
dengan mempertimbangkan hasil pemikiran orang lainnya yang menjadi lawan
20
berinteraksi mereka semua. Definisi yang telah diberikan oleh masuia kepada
manusia lainnya, objek, keadaan yang terjadi dan serta diri mereka sendiri yang
menentukana apa tingkah laku individu dalam mengerti makan di konstruksikan
sebagai suatu proses berinteraksi dan nantinya proses tersebut tidak dijadikan alat
oleh para pemegang kekuatan-kekuatan sosial untuk memeinkan semua perannya ,
tetapi dapat dijadikan alat oleh pemeran sebenarnya yang seharusnya memerankan
baik itu dari sebuah organisasi sosial dan suatu kekuatan sosial lainnya yang
memang layak. (Mulyana dedi:2002)
Intrasi Siimbolik ada karena ide-ide dasar dalam membentuk makna yang
berasal dari pikiran manusia (Mind) mengenai diri (Self), dan hubungannya di
tengah interaksi sosial, dan bertujuan akhir untuk memediasi, serta
menginterpretasi makna di tengah masyarakat (Society) dimana individu tersebut
menetap. Makna itu berasal dari interaksi, dan tidak ada cara lain untuk
membentuk makna, selain dengan membangun hubungan dengan individu lain
melalui interaksi. Tiga tema konsep pemikiran George Herbert Mead yang
mendasari interaksi simbolik (Dalam Nina S Sakmaniah:2011), antara lain:
1) Pentingnya makna bagi perilaku manusia.
Tema pertama pada interaksi simbok berfokus pada pentingnya
membentuk makna bagi perilaku manusia, dimana dalam teori interaksi
simbolik tidak bisa dilepaskan dari proses komunikasi, karena awalnya
makna itu tidak ada artinya, sampai pada akhirnya di konstruksi secara
interpretatif oleh individu melalui proses interaksi, untuk menciptakan
makna yang dapat disepakati secara bersama.
21
2). Pentingnya konsep mengenai diri
Tema pertama pada interaksi simbok berfokus pada pentingnya
membentuk makna bagi perilaku manusia, dimana dalam teori interaksi
simbolik tidak bisa dilepaskan dari proses komunikasi, karena awalnya
makna itu tidak ada artinya, sampai pada akhirnya di konstruksi secara
interpretatif oleh individu melalui proses interaksi, untuk menciptakan
makna yang dapat disepakati secara bersama.
3) Hubungan antara individu dengan masyarakat.
Tema terakhir pada interaksi simbolik berkaitan dengan hubungan
antara kebebasan individu dan masyarakat, dimana asumsi ini mengakui
bahwa norma-norma sosial membatasi perilaku tiap individunya, tapi pada
akhirnya tiap individu-lah yang menentukan pilihan yang ada dalam sosial
kemasyarakatannya.
Berdasarkan ketiga konsep pemikiran di atas makan diperolehlah suatu
assumsi dari pemikiran tooh Sosiologis yakni Herbert Blimer (salah seorang
murut George Harbert Mead ) sebagai berikut:
1. Seseorang individu aakn bertiindak teradap orang lain atas
representasi suatu makna yang telah dibeerikan oleh oranglain
kepada individu tersebut.
2. Suatu makna akat tercipta atas hasil interaksi yang telah dilakukan
oleh indibidu.
3. suatu makan dimodifikai oleh suatu hasil iinterpretif.
22
4. suatu interaksi dengan orang lain akan menyebabkan
perkembangan konsep diri dari sorang individu dengan individu
lainnya.
5. Konsep diri memberikan sebuah motif penting untuk berperilaku.
6. Orang dan kelompok-kelompok dipengaruhi oleh proses budaya
dan sosial.
7. Struktur sosial dihasilkan melalui interaksi sosial.
2.2 Pedagang Tradisional
perniagaan adalah suatu indikator yang menyebabkan kemajuan dalam
bidangg ekkonomi terutama dalam penyerapan suatu tenaga bekerja dan dilihat
dari suatu keggiattan yang dilakukan. perdagangan digunakan sebagi jalan pintas
terampuh bagi para pekerja yang bukan dari segi pertaniann dan dapat meresap
dari berbagai golongan usia jeniskelamin maupuntidak memerlukan kriteria
tertentu yang diharuskan mengikuti suatu prosedur yang brlaku, aktivitas kegiatan
yang dilakukan juga tidak menentu, terutama tempat bekerjanya jyga tidak tentu
maupun dari segi modalnya dan modalnya juga milik pribadi masing-masing atau
lembaga yang tidak resmi lainnya serta barangnya juga miik pribadu masing-
masing serta penghasilannya juga (Hidayat, 1978 dalam Fitriyawati:2016).
Tempatnya yang seriing digunakan untuk berjualbeli barang dagangannya
adalah pasar sederhana biasanya terletak di suatu desa yang biasanya disebut
pasarr tradional. Suatu pasar yang berbasisi tradisiona adalah tempat bertemunta
penjual dan pembeli yang tadisional juga biasanya terjadi tawar menawar secara
langsung bertatap muka. (Damsar, 2005 dalam Fitriyawati:2016).
23
Pedagang adalah seseorang yang berjualan barang dagangan di pasar atau
seorang aktor yang sangat berperan di dalam pasar karena pedagang sangatlah
penting di dalam sruktur paar jika tidak ada penjual maka sebuah pasar akan sepi
atau mati jadi peran pedagang sangatlah penting. Pedagang adalah mereka yang
melakukan perbuatan perniagaan sebagai pekerjaannya sehari-hari. Perbuatan
perniagaan pada umumnya merupakan perbuatan pembelian barang untuk dijual
lagi.
menurut pendapat andersin dalam wahab (2004 : 8), macam jenis
pedagang adalah sebagai berikut) :
1). Agen ialah suatu llenbaga salutan distrisi tang melakuakn
transakasi jualbeli barang hasilproduksi suatu perusahaan.
2). Pedagang besar atau grosir adalah seorang pedagang yang secara
langsung membel hasil produkasi suatu perusuahaan dalam
jumlah partai bersar, kemudian dijual kembali ke ruko, toko
warung, swalayan dll.
3). Pedagang eceran ialah seorangpedagang yang membeli barang dai
pedagang bersar lalu menjualnya secara langsung kepada
konsumen dalam jumlah sedikit biasanya bijian.
4). Makelar ialah seorang wakil atau penjual, biasanya melakukan
perjanjian atas nama mereka dalam proses jualbeli suatu barang
dagangan.
5). Komisioner ialah seorang atau berbentuk badan perantara dalam
jual beli barang dgangan tapi atas nama sendiri, dan bertujuan
24
mendapatkan balasan atas jasanya tersebut. Balasan jasa untuk
komisioner biasanya disebut komisi.
6). Agen ada dua macam bentuk agen yakni:
A. Agen penjualanialah seorang atau berbentuk jasa yang
kegiatannya menjualkan barang hasil produkksi milik produsen
terttentu kepada konsumen atau kepada edagang kecil menengah.
B. Agen pembelan ialah seoang atau sebuah badan yang
kegiatannya membeli barang hasil produksi dari produksen
untukpara pembeli atau konsumen yang sedang membutuhkan
disuatu daeran tertentu.
7. Exsportir dan Impotir
Exsportir ialah penjual barang dagangan baik itu di dalam
negeri maupun sampai keluar negeri. Impotir yakni salah soerang
pihak yang membeli barang untuk di jual dari luar negeri dan untuk
dijualkan kedalam negeri. Exspotir dan impotir berkegiatan
berdagang dalam kategori perdagangan internasionall.
dalam dunia perniagaan atau perdagangan dapat dibedakan menjadi dua
macam yakni perdagangan dalam skala besar dn perdagangan damal skala kecil,
perdagangan dalam skala besar kategori penjualnya adalah barangnya berjumlah
besar, tetapi jika dalam skala kecil barangnya dijual langsung kepada konsumen
dalam jumlah kecil. perdagangan dapat diartikan sebagai seorang inddividu yang
melakukan perniagaan atau melakukan perdagangan, menjualbelikan barang yang
tidak diproduksi sendiri, untuk memperoleh suatu keuntungan dan kenyamannan
sehingga yang tersebut dsebut dengan pedagang tradisional adalah para pedagang
25
ataupun penjual yang ada di sekitar pasar tradisional. Pedagang adalah seorang
aktor yng melakukan perdagangan, memperjualbelikan barang dagangan yang
tidak merka produksi sendiri guna untuk memperoleh suatu keuntungan.
Pedagang dalam Sudarmo(2014) dapat dikategorikan sebagai berikut:
A) Pedagang grosir, yaitu pedagang yang membeli barang dalam
jumlah besar langsung dari produsennya untuk dijual lagi pada
pengecer.
B) Pedagang eceran, adalah semua kegiatan yang berhubungan kepada
konsumen akhir untuk penggunaan pribadi, bukan untuk
diperdagangkan lagi.
Pedagang tradisional mempunyai karakteristik yang kurang baik dalam
strategi perencanaan, terbatasnya akses pemodalan yang disebabkan jaminan
(collateral) yang tidak mencukupi, tidak adanya skala ekonomi, tidak mempunyai
jaminan kerja sama dengan pemasok besar, manajemen pengadaan yang buruk,
dan lemahnya kemampuan dalam menyesuaikan keinginan konsumen. Menurut
wiboonpongse dan sriboonchitta (dalam aryani, 2011: 175)
26
2.3 Pasar Tradisional
Pasar merupakan tempat dimana penjual dan pembeli melakukan
pertukaran antara uang dengan barang dengan perhitungan harga yang seimbang
jadi saling menguntungkan. Pasar adalah suatu tempat dimana para pedagang
melakukan kegiatan transaksi jual beli suatu barang yang di butuhkan guna
memenuhi kebutuhan sehari-hari . Pasar adalah tempat yang sangat vital dan
penting bagi masyarakat karena untuk memenuhi kebutuhan hidupnya masyarakat
dapta membeli apapun yang diperlukan baik bahan pokok seperti kebutuhan
makan kebutuhan sandang dan kebutuhan lainnya sebagai pelengkap. Selain itu
pasar juga berfungsi sebagai tempat mencari uang guna memenuhi kebutuhan si
penjual bukan hanya pembeli saja yang di untungkan melainkan pedagang juga
mendapatkan keuntungan.
Pengertian pasar scara harfiah adalah berkumpul untuk tukar menukar
barang untuk melakukan jual-beli dalam lima hari jawa. Pasar diduga dari bahasa
sanskerta pancawara. Pasar dalam konsep urban jawa adalah kejadian yang
berulang scara ritmik dimana transaksi sendiri tidak sentral, yang sentral dalam
kegiatan pasaran adalah interaksi sosial dan ekonomi dalam satu peristiwa,
berkumpul dalam arti saling beetemu muka dan berjual beli pada hari pesaran
menjadi semacam panggilan sosial periodik, kata lain pasar adalah peken yang
kata kerjanya yang artinya berkumpul. Menurut Wiryomartono,A.B (1995)
Pasar adalah bertemunya permintaan dan penawaran atas satu macam
barang/ jasa. Di pasar, antara para pembeli dan penjual saling tawar menawar
untuk menentukan harga berbagai jenis barang. Dalam analisis ekonomi,
27
pengertian pasar tidak terbatas kepada suatu tempat tertentu tetapi meliputi suatu
daerah, negara dan bahkan dunia internasional.
Pasar tradisional merupakan suatu tempat yang sangat umum dijaikan
sebuah incaran bagi masyarakat untuk mencari barang kebutuhan sehari-hari dan
mereka sering mencarinya di pasar tradisional. di pasar tradisional pada umunya
menjual barang yang harganya lebih murah dan bisa di tawar dibandingkan
dengan sistem yang ada di pasar modern.pasar tradisional bisanya didatangi oleh
msyarakat dalam kelas menengah ke bawah berdasarkan keadaan ekonominya.
dipasar tradisional bayak sekali kerumunan para penjual dan pembeli yang sedang
menjualbelikan barang dagangan atau jasa yang mereka miliki. Aktor di pasar
traduisional buasanya pedagang dalam skala kecil, yang sebagian besar adalan
menjual bahan hasil pertanian sekitr atau milik sendiri seperti sayuran, buah, beras
dan yang lainnya, kerajunan masyarakat seperti tikar dan topi, kebutuhan pangan
lainnya seperti ayam, telur, daging dan yang lainnya. sedangkan parapembelinya
biasanya masyarakat terdekat pasar tradisional atau tang bertempat tinggal di
sekitar asar tradisional yang sudang kenal denan para penjual maupun pembeli
laiinya. (Duwit S, Kumurur, dan Moniag:2015).
Pasar tradisonal merupakan tempat bertemunya penjual dan pembeli serta
ditandai dengan adanya transasi secara langsung dan biasanya ada proses tawar
menawar. Banguanan pasar biasanya terdiri atas kios-kios atau gerai, akses lebih
luas bagi para produsen dan dasaran terbuka yang dibuka oleh penjual maupun
suatu pengelola pasar. Kebanyakan pasar tradisional menjual kebutuhan sehari-
28
hari seperti bahan makanan, ikan buah, sayur-sayuran, telur, daging, kain, barang-
barang elektronik, dan jasa, serta menjual kue-kue. (Malano Hermanto:2011)
Pasar Tradisional merupakan suaru gambaran dari ekonomii rakyat kelas
menengah ke bawah. Sebagai suatu tempat bergantung utuk para pedagang dalam
skala kecil dan menengah. Pasar Tradisional menjadi tumpuan untuk memenuhi
kebutuhan terutama kaum petani, peternak, pengrajin sebagai seseorang yang
memasik barang dagangan. sebagian besar penduduk indonesia yang masih
tergolong kelompo menengah ke bawah msih sangan menggantungkan hidup ke
pasar tradisional. karena suatu pasar tradisional adalah tempat yang vital yakni
sebagai pusatperekonomian rkyat kecil menengah serta jumlah pasar tradisional
juga banyak hampir tersebar di seluruh penjuru negeri. Di pasar radisional kita
sering menjumpai percekcokan antar penjual dengan pembeli karena itu adalah
suatu tradisi yang biasahnya disebut tawar menawar harga barang yang
disebabkan oleh hal sepele saja yang mengakibatkan kesalahpahaman yang
biasnya disebabkan karena kurangnya pengetahuan seta kurangnya skil melayani
pembeli secara maksmal.Menurut Brata B Ida(2010)
Defenisi pasar tradisional menurut perpres no 112 tahun 2007 adalah pasar
yang dibangun dan dikelola oleh pemerintah, pemerintah daerah, swasta, badan
usaha milik negara dan badan usaha milik daerah termasuk kerjasama dengan
swasta dengan tempat usaha berupa toko, kios, los dan tenda yang
dimiliki/dikelola oleh pedagang kecil, menengah, swadaya masyarakat atau
koperasi dengan usaha skala kecil, modal kecil dan dengan proses jual beli barang
dagangan melalui tawar menawar.
29
Pengertian pasar tradisional menurut Bagoes P Winyomartono (Syarifudin
didin:2018) Pasar Tradisional dalah suatu kejadian yang berrajalan secara
periodik, dimana yang menjdi sentral adalah interaksi sosial dan ekonomi dalam
suatu peristiwa. Pasar dapat diartikan sebagai kata peken artinya berkumpul. pasar
tradisional memiliki dfungsi sebagai pusat kagiatan perekonomianmasyarakat,
saat terjadi jualbeli dan fungsi sosial pasar tradisional yakni saat terjadinya tawar
menawar sebagai bentuk interaksi sosial masayarakat pasar tradisional.
2.4 Penelitian Terdahulu
Penelitian terdahulu adalah suatu bentuk acuan oleh peneliti guna
menunjang penelitian yang akan dilakukan sehingga nantinya hasil penelitian ini
mendapatkan berbagai macam teori yang digunakan dalam mengkaji penelitian
terdahulu. Berdasarkan penelitian terdahulu, penelitian tidak menemukan
penelitian yang sama judulnya seperti yang akan di angkat oleh peneliti. Namun
peneliti mengangkat penelitian terdahulu sebagai referensi serta acuan untuk
memperkaya hasil tulisan yang akan diteliti oleh peneliti. Berikut adalah beberapa
jurnal yang yang terkait dengan penelitian yang akan diteliti oleh peneliti.
Pertama peneliti mengutiphasil dari penelitian terdahulu milik Muhammad
Zunaidi yang berjudul “Kehidupan Sosial Ekonomi Pedagang Di Pasar
Tradisional Pasca Relokasi Dan Pembangunan Pasar Modern” kemudian hasil
“penelitiannya Alasan pedagang untuk pindah dagang tidak lain di latar belakangi
oleh ketidak setujuan pedagang adanya relokasi dan pembangunan pasar modern
dengan alasan takut akan nilai ketradisionalan pasar Babat akan luntur dan harga
kios yang mahal. Pro dan kontara berakibat pada kehidupan sosial ekonomi
30
pedagang dimana pedagang yang tradisional Babat sebelum adanya relokasi dan
pembangunan pasar modern bersatu di pasar tradisional Babat setelah adanya hal
tersebut pedagang tradisional Babat ada yang menempati pasar agrobis, pasar
modern Babat dan ada yang menempati wilayah luar pasar. Relevansi dari
penelitian ini adalah Bagai mana pedagang memaknai sebuah perubahan yang
terjadi akibat adanya relokasi dan pembangunan pasar modern pedagang
tradisional serta dampak baik sosial maupun ekonomi akibat peruahan sosial yang
terjadi”. Perbedaan adalah dalam penelitiaan di atas peneliti meneliti dampak bagi
pegagang akibat relokasi dan revitalisasi pasar tradisional dari segi sosial
ekonomi baik pendapatan maupun relasi yang telah di jalin lama , sedangkan
dalam penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti penelitian lebih kepada
pemaknaan perubahan hari pasaran bagi para pedagang yang berjualan baik
pedagang asli maupun pedagang pindaan dari pasar lain.
Penelitian terdahulu yang kedua Annisa Indah Masitha, yang berjudul
“Dampak Sosial Ekonomi Revitalisasi Pasar Tradisional Terhadap Pedagang”,
hasil penelitiannya adalah “Bahwa berbagai dampak sosial ekonomi dari
pelaksanaan revitalisasi Pasar Wonokromo yang dirasakan pedagang berbeda-
beda bergantung lapisan kelompok pedagang. Revitalisasi pasar bagi pedagang
besar yang relatif memiliki kapital ekonomi dan sosial yang stabil membawa
perubahan positif seperti keinginan dan semangat untuk memajukan usahanya
agar berkembang lebih baik. Bagi pedagang kecil, revitalisasi pasar dirasakan
belum membawa kesejahteraan ke arah yang lebih baik. Adanya revitalisasi pasar
mematikan usaha mereka yang terlihat dengan perubahan pendapatan yang
menurun dibandingkan ketika sebelum direvitalisasi. Di samping itu, revitalisasi
31
Pasar Wonokromo juga membawa pergeseran relasi sosial di dalam pasar. Bagi
pedagang besar cenderung memperoleh jaringan perdagangan lebih luas dengan
dunia luar. Sedangkan bagi pedagang kecil, relasi sosial tersebut semakin terkikis
dengan hilangnya pelanggan sehingga mereka harus membangun kembali dari
awal relasi yang terputus”. Relevansi dari penelitian ini ialah bentuk dampak dari
terlaksananya revitalisasi di pasar tradisional yang dirasakan oleh para pedagang
berbeda antara yang satu dengan yang laiinya teragantung lapsannya dari para
kelompok pedagang. adanya revitalisasi di pasar tradisional dapat mematikan
usaha yang dijalani merka seprti perubahan pada pendapatan mereka yang
berkurang dibandingkan seeum revitalisasi. selain itu revitalisasi pasar tradisional
juga membawa pergeseran relasi sosial didalam pasar tradisional. bagi pedagang
besar cenderung memperolieh jarigan perdagangan yang lebih luas dengan dunia
luar akan tetapi bagi pedagang ecil menengah relasi sosial tersebut semakin
sedikit terkikis akibatnya mereka kehilangan pelanggan mereka sehingga mereka
diharuskan membangun kembali hubungan relasi mereka dari awal lagi.Perbedaan
adalah dalam penelitiaan di atas peneliti meneliti dampak dari relokasi dan
revitalisasi pasar tradisional dari segi sosial ekonomi baik pendapatan maupun
relasi yang telah di jalin lama, sedangkan dalam penelitian yang akan dilakukan
oleh peneliti penelitian lebih kepada pemaknaan perubahan hari pasaran bagi para
pedagang yang berjualan baik pedagang asli maupun pedagang pindaan dari pasar
lain.
Penelitian terdahulu yang ketiga yakni Eis Al Masitoh, yang berjudul
“Upaya menjaga eksistensi pasar tradisional: studi revitalisasi pasar piyungan
bantul”, hasil dari penelitian ini adalah “Revitalisasi pasar tidak otomatis
32
mendorong peningkatan pembeli. Bahkan dalam jangka pendek, revitalisasi pasar
membuat orang kehilangan pelanggan karena untuk sementara pasar dilakukan
penataan. Untuk itu dibutuhkan proses pemulihan untuk menarik kembali
pelanggan pasar yang lama”. Relevansii dari penlitian ini adalah Damppak yang
diiakibatkan karena revitalisasi yang dilakukan menyebabkan kehilangan
pelanggan karena untuk sementara paasar dilakukan penataan, pemuliihan unntuk
menariik kembalii pelanggan pasar yang lama karena pedagang yang piindah
tempat. Perbedaan adalah dalam penelitiaan di atas peneliti meneliti dampak dari
relokasi dan revitalisasi pasar tradiisional dari segi sosial ekonomi baik
pendapatan maupun relasi yang telah di jalin lama, sedangkan dalam penelitian
yang akan dilakukan oleh peneliti penelitian lebih kepada pemaknaan perubahan
hari pasaran bagi para pedagang yang berjualan baik pedagang asli maupun
pedagang pindaan dari pasar lain.
Penelitian terdahulu yang terakhir adalah milik Mulianto, D.,Mulyadi,
A.,Siregar berjudul “Persepsi sikap pedagang dan masyarakat mengenai kondisi
lingkungan pasar terhadap revitalisasi pasar dupa kencana pekanbaru” hasil dari
penelitian ini adalah “Urgensi pelaksanaan revitalisasi Pasar Dupa, dengan
mempertimbangkan bagaimana persepsi dan sikap para pedagang dan masyarakat
konsumen, serta bagaimana keinginan mereka dalam implementasi program
revitalisasi pasar. Hal ini penting untuk dilakukan penelitian sehingga pihak-
pihak berkepentingan memiliki dasar sosial yang cukup kuat untuk segera
melaksanakan perbaikan kondisi pasar, sebab pedagang dan masyarakat
merupakan dua pihak yang paling intens dalam berinteraksi dengan lingkungan
pasar”. Relevansi dari penelitian ini adalah Suatu anggapan mngnai koeadaan
33
linkungan pasar tradisional terhadap revitalisasi pasar dengan mempertimbangkan
bagaimana anggapan dan sikap para pedagang dengan masyarakat sebagai
konsumen serta bagaimana keingginam mereka dalam penyampaian program
revitalisasi pasar tradisional. Perbedaan adalah dalam penelitiaan di atas peneliti
meneliti dampak dari relokasi dan revitalisasi pasar tradisional dari segi sosial
ekonomi baik pendapatan maupun relasi yang telah di jalin lama, sedangkan
dalam penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti penelitian lebih kepada
pemaknaan perubahan hari pasaran bagi para pedagang yang berjualan baik
pedagang asli maupun pedagang pindaan dari pasar lain.
34
Tabel 2,1 Penelitian Terdahulu
No Nama Peneliti Judul Penelitian Hasil Penelitian
1. Muhammad
Zunaidi. (2013)
Vol. 3, No.1,
ISSN: 2089-
0192
Kehidupan Sosial
Ekonomi Pedagang
Di Pasar Tradisional
Pasca Relokasi Dan
Pembangunan pasr
Modern
Alasan pedagang untuk pindah
dagang tidak lain di latar belakangi
oleh ketidak setujuan pedagang
karena relokasi dan pembanguanan
pasar modern dengan menggunakan
alassan takut kerifan lokak pasar
tradisional Babat akan luntur serta
perlahan hilang serta mahalnya
harga swa kios baru setelah
pembangunan.
Relevansi dari penelitian ini adalah Bagai mana pedagang memaknai sebuah
perubahan yang sudh terjadi akibatnya adanya relokasi dan revitalisasi, para
pedagang tradisional serta dampak baik sosial maupun ekonomi akibat peruahan sosial
yang terjadi.
Perbedaan adalah dalam penelitiaan di atas peneliti meneliti dampak bagi
pegagang akibat relokasi dan revitalisasi pasar tradisional dari segi sosial ekonomi
baik pendapatan maupun relasi yang telah di jalin lama , sedangkan dalam penelitian
yang akan dilakukan oleh peneliti penelitian lebih kepada pemaknaan perubahan hari
pasaran bagi para pedagang yang berjualan baik pedagang asli maupun pedagang
pindaan dari pasar lain.
35
2. Annisa Indah
Masitha. Vol.2
No.1, April
2010
Dampak
sosialekonomi
revitalisasi pasar
tradisioal terhadap
pedagang.
Pedagang yang terkena dampak dari
pelaksanaan revitalisasi pasar tradoisional
wonokromo seperti kehilangan tempat
berdagang, memtikan relasi yang telah
terjalin sejak lama serta menurunnya
penghasilan karena pasar sepi. tetapi
sesungguhnya revitalisasi pasar bertujuan
untuk menginisuatif pedagang agar
memiliki usaha yang berkembang reta
kapital ekomoi yang setabil serta
sosialnya juga stabil.
Relevansi dari penelitian ini adalah dampak sosialekonomi yang dirasakan
oleh pedagang akibar terlaksananya revtalisasi pasar tradisional yang dirasakan oleh
berbagai lapisan kelompok para pedsgang. Hilangnya relasi bagi para pedagang kecil.
Perbedaan adalah dalam penelitiaan di atas peneliti meneliti dampak dari
relokasi dan revitalisasi pasar tradisional dari segi sosial ekonomi baik pendapatan
maupun relasi yang telah di jalin lama, sedangkan dalam penelitian yang akan
dilakukan oleh peneliti penelitian lebih kepada pemaknaan perubahan hari pasaran
bagi para pedagang yang berjualan baik pedagang asli maupun pedagang pindaan dari
pasar lain.
3. Eis Al
Masitoh, Vol.
X. No. 2,
Maret 2013
Upaya menjaga
eksistensi pasar
tradisional: studi
revitalisasi pasar
Revitalisasi pasar tidak otomatis
mendorong peningkatan pembeli. Bahkan
dalam jangka pendek, revitalisasi pasar
membuat orang kehilangan pelanggan
36
piyungan bantul karena untuk sementara pasar dilakukan
penataan. Untuk itu dibutuhkan proses
pemulihan untuk menarik kembali
pelanggan di pasar.
Relevansi dari penelitian ini adalah Dampak yang diakibatkan karena
revitalisasi yang dilakukan menyebabkan kehilangan pelanggan karena untuk
sementara pasar dilakukan penataan, pemulihan untuk menarik kembali pelanggan
pasar yang lama karena pedagang yang pindah tempat.
Perbedaan adalah dalam penelitiaan di atas peneliti meneliti dampak dari
relokasi dan revitalisasi pasar tradisional dari segi sosial ekonomi baik pendapatan
maupun relasi yang telah di jalin lama, sedangkan dalam penelitian yang akan
dilakukan oleh peneliti penelitian lebih kepada pemaknaan perubahan hari pasaran
bagi para pedagang yang berjualan baik pedagang asli maupun pedagang pindaan dari
pasar lain.
4. Mulianto,
D.,Mulyadi,
A.,Siregar, YI
2013:7
Persepsi sikap
pedagang dan
masyarakat
mengenai kondisi
lingkungan pasar
terhadap revitalisasi
pasar dupa kencana
pekanbaru
Urgensi pelaksanaan revitalisasi Pasar
Dupa, dengan mempertimbangkan
bagaimana persepsii dan sikap para
pedagangdan masyarakat konsuumen,
serta bagaimana keiinginan mereka dalam
implementasii program reviitalisasi pasar.
Halini penting untuk dilakukan peneliitian
sehingga pihak -pihak berkepentingan
memiliiki dasar sosial yang cukup kuat
untuk segera melaksanakan perbaiikan
37
kondiisi pasar, sebab pedagang dan
masyarakat merupakan dua piihak yang
paliing iintens dalam beriinteraksi dengan
liingkungan pasarr
Relevansi dari penelitian ini adalah bahwa persepsi dari sikap pedagang dan
masyarakat mengenai kondisi lingkungan pasar setelah terjadinya revitalisasi pasar
tradisional dengan mempertimbangkan juga persepsi masyarakat sebagai konsumen
serta bagaimana mereka dalam mengimplementasi revitalisasi terebut. Perbedaan
adalah dalam penelitiaan di atas peneliti meneliti dampak dari relokasi dan revitalisasi
pasar tradisional dari segi sosial ekonomi baik pendapatan maupun relasi yang telah di
jalin lama, sedangkan dalam penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti penelitian
lebih kepada pemaknaan perubahan hari pasaran bagi para pedagang yang berjualan
baik pedagang asli maupun pedagang pindaan dari pasar lain.
38
2.5 Kerangka Teoritis
George Herbert Mead dilahirkan di South Hadley, Massachussetts,
Amerika, pada 27 Februari 1863, anak dari seorang pendeta, hiram Mead. beliau
mendapatkan pendidika dalam bidang flsafat dan aplikasi terhadap kajian
psikologi sosial. Miad lulus dan menjadi sarjana mida di Oberln College pada
tahun 1883 dan beberapa tahun kemudian beliau menjadi seorang guru di sekolah
dasar. Kemudian di tahun 1889 beliau meneruskan kembali pendidikannya di
Harvard dan di Universitas Leibzig. Tahuun 188, Mead merneruskan
pendiidikannya di Harrvard dan di Universiitas Leipzig.. Selama di Jerman, Mead
mempelajari beberapa gagasan filsafat dari berbagai tokoh, seperti Kant, Hegel,
dan Fichte selain mempelajari pemikiran psikologi sosial Wilhelm Wundt.
Mead kemudian ditawari mengajar di Univesiitas Miichigan pada tahun
1891. Pada 1894 atas undangan John Dewey, ia pindah ke Universiitas Chiicago
hingga akhir hayatnya. Walaupun telah memasuki usia pennsiun di tahu 1928,
beliau masih tetap mengajar sebagai seorang dosen yang terhormat da menjabat
sebagai seorang ketua jurusan filosofi pada tahun 1930. Selain sebagai seorang
akademisi Mead juga seorang aktivis sosial yang terlibat dalam berbagai aktivitas
reformasi sosial. Pemikiran Mead mengenai pentingnya komunikasi diinspirasi
oleh filsuf sekaligus pendiri aliran pragamatisme di Amerika, yakni C.S Peirce
(1983-1914). Akan tetapi, pengaruh terbesar bagi Mead adalah John Dewey dan
ahli psikologi sosial Charles Horton Cooley(Sindung:2012).
George Herbert Mead dilahirkan di South Hadley, Massachussetts,
Amerika, pada 27 Februari 1863, anak dari seorang pendeta, hiram Mead. Ia
Mead kemudian ditawari mengajar di Univesitas Michigan pada tahun 1891.
39
Pada 1894 atas undangan John Dewey, ia pindah ke Universitas Chicago hingga
akhir hayatnya. Walaupun telah memasuki usia pensiun pada tahun 1928, Mead
tetap mengajar sebagai dosen kehormatan dan ketua jurusan filosofi pada tahun
1930. Selain sebagai seorang akademisi Mead juga seorang aktivis sosial yang
terlibat dalam berbagai aktivitas reformasi sosial. Pemikiran Mead mengenai
pentingnya komunikasi diinspirasi oleh filsuf sekaligus pendiri aliran
pragamatisme di Amerika, yakni C.S Peirce (1983-1914). Akan tetapi, pengaruh
terbesar bagi Mead adalah John Dewey dan ahli psikologi sosial Charles Horton
Cooley(Sindung:2012).
George Herbert Mead merupakan tokoh falsafah Amerika Serikat, Mead
telah menerbitkan banyak kertas kerja tentang proses sosial dalam komunikasi dan
masyarakat yang berkaitan dengan individu. John Dewey dan Alfred North
Whitehead, pakar falsafah dan sosiologi, menganggap Mead sebagai seorang
pemikir kategori tertinggi. Dalam buku Mead yang berjudul Mind, Self and
Society (1934), beliau meletakkan kedudukan masyarakat (manusia) paling utama
dalam skema pemikirannya.
Mead memandang bahwa akal budi (mind) bukan sebagai suatu benda,
tetapi suatu proses sosial. sekalipun ada manusia yang bertindak dengn skema aksi
dan reaksi, namun kebanyakan tindakan individu melibatkan suatu proses sosial
yang melibatkan mental didalamnya yang artinya bahwa suatu aksi danreaksi bisa
terjadi menggunakan suatu proses yang melibatkan pemikiran atau suatu kegiatan
mental yang dilkukan.
Pemikiran juga dapat menghasilkan suatu bahasa isyarat yang biasa
disebut dengan simbol. Simbol tersebut memiliki artian yang bisa berbentuk gerak
40
gerik atau suatu gesture tetapijuga bisa dalam bentuk bahasa. Kemampuan
seorang individu dalam menciptakan bahasa inilah yang membedakan manusia
dengna hewan. Bahasa bisa membuat manusia mampu untuk memahami serta
mengartikan bukan dalam bentuk simbol saja tetapi bisa dalam bentuk gerak gerik
atu gesture, melainkan juga mampu untuk mengarikan simbol dalam bentuk kata-
kata yang diucampak menggunakan alat indra.
Suatu kemampuan ini yang memungkinkan maunisa dapat melihat dirinya
sendiri melalui pemikiran dan endapat oranglain dimana hal tersebut sangatlah
penting dalam memahami arti-arti bersama atau menciptakan suatu rspon yang
sama terhadap simbol-simbol suara yang sama dalam memberikannya. Agar
kehidupan sosial tetap bertahan, maka sorang aktor harus bisa memahami simbol-
simbol dengan artian yang sama, yang berarti bahwa manusia harus bisa
memahami bahasa yang sama. Suatu proses berfikir, berinteraksi, dan bereaksi
menjadi mungkin karen simbol-simbol yang penting dlam sebuah kelompok sosial
mempunyai arti ang sama dan menimbulkan reaksi yang sama pada orang orang
yang menggunakan simbol-simbol tersebut maupun pad orang ain yang sedang
berinteraksi terhadap simbol-simbol tersebut.
Mead juga menekannkan betapa pentingnya suatu fleksibilitas dari mind
(akal budi). Selain harus memahami simbol-simbil yang sama dengan rtian yang
sama, fleksibilitas juga memungkinkan untuk terjadinya interaksi dalam keadaan
tertenu meskipun orang tersebut tidak mengeti artian dari simbol yang diberikan
tersebut. Hal itu dikarenkan individu masih bisa berinteraksi satu sama lain
meskipun hal-hal yang membingungkan atau hal yang tidak mereka mengerti dan
41
itu dimungkinkan karena akal budi mereka bersifat fleksibel dari pikiran mereka
jadi dapat menangkap hal hal yang kurang jelas.
Mead menganggap bawa suatu kemampuan untuk memeebrikan sebuah
jawaban kepada dii sendiri selayaknya memberikan jawaban kepada orang lain ,
merupakan situsi yang penting dalam perkembangan akal budi. Mead juga
berpendapat bahwa tubuh bukanlah diri, tetapi jika dia telah menjadi diri ketika
pikirannya telah berkembang. Dalam artian ini self bukanlah suatu obyek
melinkan suatu proses sadar yang mempunyai suatu kemampuan untuk berfikir,
beperti berikut ini :
a. Bisa memberi sebuah jawaban kepada diri serupa orang lain yang
memberikannya jawaban.
b. Bisa memberikan sebuah jawaban seperti suatu aturan, norma, atau
hukuman yang juga memberi jawaban padanta.
c. mampu untuk mengambil bagian dalam percakapan diri sendiri dengan
orang lainnya.
d. Mampu menyadari atas perkataan serta kemampuan untuk menggunakan
kesadaran tentang menentukan apa yang harus dilakukan pada fase
berikutnya.
Jadi pada dasarnya teori ini adalah suatu teori yang memiiki inti mengenai
manusia yang bertindak atasmakna makan yang dimana makna tersebut
didapatkan dari hasil berinteraksi dengan lawan mainnya arau orang lain serta
makan makan terebut dikembangka dan disempurnakan saat intertaksi tersebut
sedang berlangsung.
42
Keterkaitan antara Teori Interaksi Simbolik milik George Harbert Mead
ini dengan penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti adalah yaitu pemaknaan
tindakan sosial (Mind) yang berproses ke arah interaksi sosial yang berujung pada
suatu hasil interaksi yang disebut simbol yang akan selalu di ingat atau dilakukan
oleh Pedagang tradisional sehingga masyarakat mengganggap simbol tersebut
sebagai suatu kebiasan yang sebuah keharusan tersendiri, jadi suatu tindakan
sosial dalam penelitian ini adalah sebuah kegiatan yang telah di sepakati
sebelunya oleh masyarakat setempat baik yang berprofesi sebagai pedagang (Self)
melakukan transaksi atau sebuah interaksi sosial yang didasarkan pada norma-
norma atau nilai- nilai tertenu sebagai pengikat dan pengaruh antara pedagang
dengan pembeli yang kemudian di atur dengan menentukan sebuah hari
kesepakatan atau hari pasaran sebagai simbol kesepakatan utuk melakukan
tindakan transaksi jual beli tersebut sehingga dapat menimbulkan suatu interaksi
sosial yang disimbolkan sebuah hari pasaran untuk melakukan tindakan sosial
oleh masyarakat (Society). Seperti yang di gambarkan pada bagan di bawah ini.
43
Bagan A.
George Harbert mead
Teori interaksi Simbolik
interpretasi Simbol :
Perubahan Hari Berdagang
Memaknai Secara Ekonomi Memaknai Secara Sosial
Pendapatan yang menurun Berbagi tempat berjualan
Berkurangnya pembeli
Bertambahnya saingan
dalam berdagang
Dimaknai Dalam Bentuk
Dampak Yang Dirasakan
Oleh Pedagang
Sumber : Hasil penelitian yang telah diolah oleh Peneliti