bab ii kajian literatur a. pengertian judul · 11 2. interior adalah tatanan perabot didalam ruang...

81
10 BAB II KAJIAN LITERATUR A. PENGERTIAN JUDUL 1. Nama Proyek Desain Interior Stasiun Kereta Api Solo Balapan di Surakarta2. Definisi Proyek Pengertian judul proyek ditelaah berdasarkan tiap kata yang menyusunnya, adalah sebagai berikut : a. Desain 1. Desain adalah seni terapan, arsitektur, dan berbagai pencapaian kreatif lainnya. Dalam sebuah kalimat, kata "desain" bisa digunakan baik sebagai kata benda maupun kata kerja. Sebagai kata kerja, "desain" memiliki arti "proses untuk membuat dan menciptakan obyek baru". Sebagai kata benda, "desain" digunakan untuk menyebut hasil akhir dari sebuah proses kreatif, baik itu berwujud sebuah rencana, proposal, atau berbentuk obyek nyata. (Sumber : www.wikipedia.org, 09 Maret 2014) 2. Desain menurut Alexander Desain merupakan temuan unsur fisik yang paling objektif (Sumber : https://www.facebook.com/ songoDesign/posts/219947344873397 , 09 Maret 2014). 3. Desain menurut Asimow adalah pengembalian keputusan, dalam menghadapi ketidaktentuan, dengan ganjaran yang berat bagi kesalahan (Sumber : https://www.facebook.com/ songoDesign/posts/219947344873397 , 09 Maret 2014). b. Interior 1. Interior adalah bagian dari gedung atau bangunan. (Sumber: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia ed.2, Jakarta: Balai Pustaka, 1996, p.741)

Upload: others

Post on 31-Aug-2019

3 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II KAJIAN LITERATUR A. PENGERTIAN JUDUL · 11 2. Interior adalah tatanan perabot didalam ruang dalam dari sebuah gedung. (Kamus Besar Bahasa Indonesia, cetakan 3, 1990, halaman

10

BAB II

KAJIAN LITERATUR

A. PENGERTIAN JUDUL

1. Nama Proyek

“Desain Interior Stasiun Kereta Api Solo Balapan di Surakarta”

2. Definisi Proyek

Pengertian judul proyek ditelaah berdasarkan tiap kata yang

menyusunnya, adalah sebagai berikut :

a. Desain

1. Desain adalah seni terapan, arsitektur, dan berbagai

pencapaian kreatif lainnya. Dalam sebuah kalimat, kata

"desain" bisa digunakan baik sebagai kata benda maupun

kata kerja. Sebagai kata kerja, "desain" memiliki arti

"proses untuk membuat dan menciptakan obyek baru".

Sebagai kata benda, "desain" digunakan untuk menyebut hasil

akhir dari sebuah proses kreatif, baik itu berwujud sebuah

rencana, proposal, atau berbentuk obyek nyata. (Sumber :

www.wikipedia.org, 09 Maret 2014)

2. Desain menurut Alexander Desain merupakan temuan unsur

fisik yang paling objektif (Sumber : https://www.facebook.com/

songoDesign/posts/219947344873397 , 09 Maret 2014).

3. Desain menurut Asimow adalah pengembalian keputusan,

dalam menghadapi ketidaktentuan, dengan ganjaran yang berat

bagi kesalahan (Sumber : https://www.facebook.com/

songoDesign/posts/219947344873397 , 09 Maret 2014).

b. Interior

1. Interior adalah bagian dari gedung atau bangunan. (Sumber:

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar

Bahasa Indonesia ed.2, Jakarta: Balai Pustaka, 1996, p.741)

Page 2: BAB II KAJIAN LITERATUR A. PENGERTIAN JUDUL · 11 2. Interior adalah tatanan perabot didalam ruang dalam dari sebuah gedung. (Kamus Besar Bahasa Indonesia, cetakan 3, 1990, halaman

11

2. Interior adalah tatanan perabot didalam ruang dalam dari

sebuah gedung. (Kamus Besar Bahasa Indonesia, cetakan 3,

1990, halaman 331)

3. Interior adalah bagian dalam dari bangunan apapun dan

bagaimanapun bentuk bangunan itu dibatasi oleh lantai,dinding

dan plafon (Suptandar 1999:9).

c. Stasiun

: “Station” : Building, etc, where a service organized, stopping

place for train, put something at a certain place (Oxford

Learners Pocket Dictionary). Dalam bahasa Indonesia

diterjemahkan sebagai stasiun yang berarti bangunan yang

berfungsi sebagai tempat kereta api berhenti untuk sementara

(Kamus Inggris-Indonesia – Gramedia Jakarta).

: Tempat berkumpulnya penumpang dan barang yang

menggunakann moda angkutan kereta api. Di stasiun, orang

beristirahat dan menunggu baik penumpang maupun bukan

penumpang (penjemput, pengantar, dll). (Warpani,

Suwardjoko, Merencanakan Sistem perangkutan, Penerbit ITB,

Bandung).

d. Kereta Api

: Adalah suatu sarana angkutan darat yang terdiri dari dua

bagian pokok, yaitu tenaga penggerak yang disebut lokomotif

dan alat pengangkut yang disebut gerbong (Warpani.S.,1990)

: Menurut Undang Undang Perkeretaapian (UU 13 tahun

1992) Kendaraan dengan tenaga gerak , baik berjalan sendiri

mapun dirangkaikan dengan kendaraan lainnya, yang akan atau

sedang berjalan dan bergerak diatas rel (Sumber :

https://carapedia.com/perkeretaapian_thn_1992_info1351.html

,14Maret2014).

Page 3: BAB II KAJIAN LITERATUR A. PENGERTIAN JUDUL · 11 2. Interior adalah tatanan perabot didalam ruang dalam dari sebuah gedung. (Kamus Besar Bahasa Indonesia, cetakan 3, 1990, halaman

12

Stasiun Kereta Api merupakan elemen yang sangat vital bagi

perkembangan sebuah kota. Melalui keberadaan sebuah stasiun, yang

menghubungkan satu kota dengan kota lain, sehingga sebuah kota dapat

mengoptimalkan potensi yang di milikinya. Tidak jarang sebuah stasiun

menjadi magnet pertumbuhan ekonomi sebuah kota.

Dalam hal ini stasiun kereta api adalah wadah atau bangunan

yang berfungsi mewadahi suatu kegiatan yang berhubungan dengan

perkeretapian yang kegiatannya adalah tempat menurunkan dan

menaikkan penumpang maupun barang, tempat menunggu kereta api

dan tempat kereta api berhenti untuk istirahat maupun tersalip oleh

kereta api lainnya.

B. TINJAUAN KOTA SURAKARTA

1. Sejarah Kota Surakarta

Solo tidak lebih dari sebuah desa terpencil yang tenang, 10 km di

sebelah timur Kartasura, ibukota kerajaan Mataram. Pakubuwana II

yang menjadi Raja Mataram mendukung Cina melawan Belanda,

kemudian Pakubuwono II mencari tempat yang lebih menguntungkan

untuk membangun kembali kerajaannya, dan di tahun 1745 Kerajaan

dibongkar dan diarak menuju Kota Surakarta yang terletak di tepi Kali

(Sungai) Bengawan Solo.

18 Februari 1745 dianggap sebagai hari kelahiran kota resmi.

Dikatakan bahwa tempat itu ia memilih untuk menjadi istana baru itu

terletak di sebuah danau kecil. sejarawan itu "babad" atau catatan

Page 4: BAB II KAJIAN LITERATUR A. PENGERTIAN JUDUL · 11 2. Interior adalah tatanan perabot didalam ruang dalam dari sebuah gedung. (Kamus Besar Bahasa Indonesia, cetakan 3, 1990, halaman

13

pengadilan resmi masih menyebutkan bahwa danau itu dikeringkan

oleh mendukung mitos ratu laut selatan, Nyi Roro Kidul ( Sumber :

http://www.surakarta.go.id/konten/sejarah-kota , 2 Maret 2015)

Tanggal 16 Juni merupakan hari jadi Pemerintahan Kota

Surakarta. Secara de facto tanggal 16 Juni 1946 terbentuk Pemerintah

Daerah Kota Surakarta yang berhak mengatur dan mengurus rumah

tangganya sendiri, sekaligus menghapus kekuasaan Kerajaan

Kasunanan dan Mangkunegaran.

Secara yuridis Kota Surakarta terbentuk berdasarkan penetapan

Pemerintah tahun 1946 Nomor 16 /SD, yang diumumkan pada tanggal

15 Juli. Dengan berbagai pertimbangan faktor-faktor histories

sebelumya, tanggal 16 Juni 1946 ditetapkan sebagai hari jadi

Pemerintah Kota Surakarta (http://www.surakarta.go.id/konten/sejarah-

pemerintahan , 2 Maret 2015)

2. Geografis Kota Surakarta

Secara geografis Kota Surakarta berada antara 110045'15'' -

110045'35'' Bujur Timur dan antara 7036'00''- 7056'00' 'Lintang

Selatan, dengan luas wilayah kurang lebih 4.404,06 Ha. Kota Surakarta

juga berada pada cekungan di antara dua gunung, yaitu Gunung Lawu

dan Gunung Merapi dan di bagian timur dan selatan dibatasi oleh

Sungai Bengawan Solo.

Page 5: BAB II KAJIAN LITERATUR A. PENGERTIAN JUDUL · 11 2. Interior adalah tatanan perabot didalam ruang dalam dari sebuah gedung. (Kamus Besar Bahasa Indonesia, cetakan 3, 1990, halaman

14

Gambar II.1 Peta Surakarta

(Sumber : Sumber : http://www.surakarta.go.id/konten/selayang-pandang , 18

Maret 2015)

Dilihat dari aspek lalu lintas perhubungan di Pulau Jawa, posisi

Kota Surakarta tersebut berada pada jalur strategis yaitu pertemuan atau

simpul yang menghubungkan Semarang dengan Yogyakarta

(JOGLOSEMAR), dan jalur Surabaya dengan Yogyakarta. Dengan

posisi yang strategis ini maka tidak heran kota Surakarta menjadi pusat

bisnis yang penting bagi daerah kabupaten di sekitarnya.

Jika dilihat dari batas kewilayahan, Kota Surakarta dikelilingi

oleh 3 kabupaten. Sebelah utara berbatasan dengan kabupaten

Karanganyar dan Boyolali, sebelah timur dibatasi dengan kabupaten

Sukoharjo dan Karanganyar, sebelah selatan berbatasan dengan

kabupaten Sukoharjo, dan sebelah barat berbatasan dengan kabupaten

Sukoharjo dan Karanganyar.

Sementara itu secara administratif, Kota Surakarta terdiri dari 5

(lima) wilayah kecamatan, yaitu kecamatan Laweyan, Serengan, Pasar

Page 6: BAB II KAJIAN LITERATUR A. PENGERTIAN JUDUL · 11 2. Interior adalah tatanan perabot didalam ruang dalam dari sebuah gedung. (Kamus Besar Bahasa Indonesia, cetakan 3, 1990, halaman

15

Kliwon, Jebres dan Banjarsari. Dari kelima kecamatan ini, terbagi

menjadi 51 kelurahan, 595 Rukun Warga (RW) dan 2669 Rukun

Tetangga (RT). (Sumber : http://www.surakarta.go.id/konten/selayang-

pandang , 18 Maret 2015)

C. TINJAUAN UMUM KERETA API INDONESIA

1. Pengertian Kereta Api

Kereta api dalah suatu sarana angkutan darat yang terdiri dari dua

bagian pokok, yaitu tenaga penggerak yang disebut lokomotif dan alat

pengangkut yang disebut gerbong (Warpani.S.,1990). Kendaraan

dengan tenaga gerak baik berjalan sendiri mapun dirangkaikan dengan

kendaraan lainnya, yang akan atau sedang berjalan dan bergerak diatas

rel. (Kompas,1996, hal 6)

Stasiun kereta api adalah tempat untuk menaikkan dan

menurunkan penumpang yang menggunakan jasa transportasi kereta

api. Selain stasiun, pada masa lalu dikenal juga dengan halte kereta api

yang memiliki fungsi nyaris sama dengan stasiun kereta api. Untuk

daerah/kota yang baru dibangun mungkin stasiun portabel dapat

dipergunakan sebagai halte kereta. Fasilitas stasiun kereta api umumnya

terdiri atas:

Pelataran parkir di muka stasiun

Tempat penjualan tiket, dan loket informasi

Peron atau ruang tunggu

Ruang kepala stasiun, dan

Page 7: BAB II KAJIAN LITERATUR A. PENGERTIAN JUDUL · 11 2. Interior adalah tatanan perabot didalam ruang dalam dari sebuah gedung. (Kamus Besar Bahasa Indonesia, cetakan 3, 1990, halaman

16

Ruang PPKA (Pengatur Perjalanan Kereta Api) beserta

peralatannya, seperti sinyal, wesel (alat pemindah jalur), telepon,

telegraf, dan lain sebagainya.

2. Sejarah Stasiun Indonesia

Sejarah perkeretaapian di Indonesia diawali dengan pencangkulan

pertama pembangunan jalan kereta api di desa Kemijen, Jumat

tanggal 17 Juni1864, oleh Gubernur Jenderal Hindia Belanda,

Mr. L.A.J Baron Sloet van den Beele. Pembangunan diprakarsai oleh

"Naamlooze Venootschap Nederlandsch Indische Spoorweg

Maatschappij" (NV. NISM) yang dipimpin oleh Ir. J.P de Bordes dari

Kemijen menuju desa Tanggung (26 Km) dengan lebar sepur 1435 mm.

Ruas jalan ini dibuka untuk angkutan umum pada hari Sabtu, 10

Agustus 1867.Kereta listrik pertama beroperasi 1925,

menghubungkan Weltevredendengan Tandjoengpriok

(http://id.wikipedia.org/wiki/Stasiun_kereta api , 19 November 2013)

.

Keberhasilan swasta, NV. NISM membangun jalan KA

antara Samarang-Tanggung, yang kemudian pada tanggal 10

Februari 1870 dapat menghubungkan kota Semarang - Surakarta (110

Km), akhirnya mendorong minat investor untuk membangun jalan KA

di daerah lainnya. Tidak mengherankan, kalau pertumbuhan panjang

jalan rel antara 1864 - 1900 tumbuh dengan pesat. Kalau tahun 1867

Page 8: BAB II KAJIAN LITERATUR A. PENGERTIAN JUDUL · 11 2. Interior adalah tatanan perabot didalam ruang dalam dari sebuah gedung. (Kamus Besar Bahasa Indonesia, cetakan 3, 1990, halaman

17

baru 25 km, tahun 1870 menjadi 110 km, tahun 1880mencapai 405 km,

tahun 1890 menjadi 1.427 km dan pada tahun 1900 menjadi 3.338 km.

Selain di Jawa, pembangunan rel KA juga dilakukan di Aceh

(1874), Sumatera Utara (1886), Sumatera Barat (1891), Sumatera

Selatan (1914), bahkan tahun 1922 di Sulawesi juga telah dibangun

jalan KA sepanjang 47 Km antara Makasar-Takalar, yang

pengoperasiannya dilakukan tanggal 1 Juli 1923, sisanya

Ujungpandang-Maros belum sempat diselesaikan. Sedangkan di

Kalimantan, meskipun belum sempat dibangun, studi jalan KA

Pontianak - Sambas (220 Km) sudah diselesaikan. Demikian juga di

pulau Bali dan Lombok, juga pernah dilakukan studi pembangunan

jalan KA (http://id.wikipedia.org/wiki/Stasiun_kereta api , 19

November 2013).

Sampai dengan tahun 1939, panjang jalan KA di Indonesia

mencapai 6.811 km. Tetapi, pada tahun 1950 panjangnya berkurang

menjadi 5.910 km, kurang lebih 901 km raib, yang diperkirakan karena

dibongkar semasa pendudukan Jepang dan diangkut ke Burma untuk

pembangunan jalan KA di sana.

Jenis jalan rel KA di Indonesia dibedakan dengan lebar sepur

1.067 mm; 750 mm (di Aceh) dan 600 mm di beberapa lintas cabang

dan tram kota. Jalan rel yang dibongkar semasa pendudukan Jepang

(1942 - 1943) sepanjang 473 km, sedangkan jalan KA yang dibangun

semasa pendudukan Jepang adalah 83 km antara Bayah - Cikara dan

Page 9: BAB II KAJIAN LITERATUR A. PENGERTIAN JUDUL · 11 2. Interior adalah tatanan perabot didalam ruang dalam dari sebuah gedung. (Kamus Besar Bahasa Indonesia, cetakan 3, 1990, halaman

18

220 km antara Muaro - Pekanbaru. Ironisnya, dengan teknologi yang

seadanya, jalan KA Muaro - Pekanbaru diprogramkan selesai

pembangunannya selama 15 bulan yang memperkerjakan 27.500 orang,

25.000 diantaranya adalah Romusha. Jalan yang melintasi rawa-rawa,

perbukitan, serta sungai yang deras arusnya ini, banyak menelan korban

yang makamnya bertebaran sepanjang Muaro - Pekanbaru.

Setelah kemerdekaan Indonesia diproklamirkan pada tanggal 17

Agustus 1945, karyawan KA yang tergabung dalam "Angkatan Moeda

Kereta Api" (AMKA) mengambil alih kekuasaan perkeretaapian dari

pihak Jepang. Peristiwa bersejarah yang terjadi pada tanggal 28

September 1945, pembacaan pernyataan sikap oleh Ismangil dan

sejumlah anggota AMKA lainnya, menegaskan bahwa mulai tanggal 28

September 1945 kekuasaan perkeretaapian berada ditangan bangsa

Indonesia. Orang Jepang tidak diperkenankan lagi campur tangan

dengan urusan perkeretaapian di Indonesia. Inilah yang melandasi

ditetapkannya 28 September 1945 sebagai Hari Kereta Api di

Indonesia, serta dibentuknya "Djawatan Kereta Api Republik

Indonesia" (DKARI).

Masa Pembangunan Stasiun

Berikut daftar stasiun besar:

1. Stasiun Karanganyar - 1875

2. Stasiun Jakarta Kota - diresmikan 1929

Page 10: BAB II KAJIAN LITERATUR A. PENGERTIAN JUDUL · 11 2. Interior adalah tatanan perabot didalam ruang dalam dari sebuah gedung. (Kamus Besar Bahasa Indonesia, cetakan 3, 1990, halaman

19

3. Stasiun Tanjung Priok - 1914

4. Stasiun Gambir (dulu Weltevreden) - 1914

5. Stasiun Jatinegara (dulu Meester Cornelis)

6. Stasiun Manggarai - 1969

7. Stasiun Pasar Senen - 1916

8. Stasiun Cikampek - 1894

9. Stasiun Bogor - 1880

10. Stasiun Bandung - 1887

11. Stasiun Yogyakarta - 1887

12. Stasiun Solo Balapan - 1876

13. Stasiun Semarang Tawang - 1873

14. Stasiun Cirebon - 1920

15. Stasiun Madiun - 1897

16. Stasiun Purwokerto - 1922

17. Stasiun Malang - 1941

18. Stasiun Surabaya Kota - 1878 dan renovasi 1911

19. Stasiun Surabaya Gubeng - 1913

20. Stasiun Pasar Turi - 1938

( Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Stasiun_kereta api , 19

November 2013)

Page 11: BAB II KAJIAN LITERATUR A. PENGERTIAN JUDUL · 11 2. Interior adalah tatanan perabot didalam ruang dalam dari sebuah gedung. (Kamus Besar Bahasa Indonesia, cetakan 3, 1990, halaman

20

4. Fungsi dan peranan stasiun

Kereta api sudah menjadi salah satu sarana transportasi yang vital

bagi masyarakat baik untuk penghubung antar kota maupun dalam kota.

Dalam hal ini, Stasiun Kereta Api memiliki peran yang tak kalah

penting dari fungsi kereta api itu sendiri. Fungsi Stasiun Kereta Api

tidak hanya sebagai halte pemberhentian belaka melainkan sebagai

fasilitas 'transit' atau tempat kegiatan datang dan pergi para penumpang,

sehingga bangunan stasiun menjadi sarana penting pada setiap kota

yang dilalui perjalanan kereta api.

Banyaknya kota-kota di Indonesia yang dilalui jalur kereta api

diikuti pula dengan pembangunan stasiun-stasiun dengan rancangan

arsitektur yang menunjukkan berbagai era sejak jaman pemerintah

Hindia Belanda hingga saat ini. Dalam perjalanan sejarah bangsa

Indonesia, bangunan stasiun kereta api menjadi salah satu fasilitas

publik dan aset bangsa yang perlu dijaga dan dilestarikan.

Peranan dan fungsi stasiun sangatlah penting bagi kehidupan

masyarakat kini. Dimana transportasi murah dan cepat menjadi andalan

dan konsumsi masyarakat sehari-hari , salah satunya kereta-api.

Dalam hal ini stasiun Kereta Api memiliki peran yang tak kalah

penting dari fungsi Kereta Api sendiri. Fungsi stasiun Kereta Api tidak

hanya sebagai halte pemberhentian belaka melainkan sebagai fasilitas

“transit” atau tempat kegiatan datang dan pergi penumpang, sehingga

Page 12: BAB II KAJIAN LITERATUR A. PENGERTIAN JUDUL · 11 2. Interior adalah tatanan perabot didalam ruang dalam dari sebuah gedung. (Kamus Besar Bahasa Indonesia, cetakan 3, 1990, halaman

21

bangunan stasiun menjadi sarana penting pada setiap kota yang dilalui

perjalanan Kereta Api. Selain sebagai tempat pemberhentian Kereta

Api, stasiun juga berfungsi apabila terjadi persimpangan antar Kereta

Api sementara jalur lainnya digunakan untuk keperluan cadangan dan

langsir.

Perkembangan fungsi stasiun didorong oleh Peraturan Pemerintah

No. 69 tahun 1998 tentang prasarana dan sarana Kereta Api yang

membolehkan stasiun melakukan kegiatan penunjang berupa usaha

pertokoan, rumah makan, perkantoran atau akomodasi. Maka tidak

heran jika hampir semua stasiun Kereta Api di Jabodetabek memiliki

area komersial untuk usaha pertokoan, rumah makan dan jasa publik

lainnya. Stasiun Kereta Api juga memiliki daya tarik bagi pertumbuhan

bisnis lainnya, seperti bisnis properti, perdagangan, angkutan umum

dan jasa parkir. Maka tidak heran apabila pemerintah menjadikan

stasiun Kereta Api sebagai pusat pertumbuhan ekonomi, sebab stasiun

memiliki potensi besar untuk menjadi cikal bakal kawasan ekonomi

terpadu. Hal ini didukung oleh banyaknya pengguna Kereta Api yang

keluar masuk stasiun dari pagi hingga malam hari, mengingat angkutan

Kereta Api biayanya lebih murah, keamanan lebih terjamin dan

mengurangi kepadatan lalu lintas jalan raya serta sekaligus mengurangi

kerusakan jalan.

Page 13: BAB II KAJIAN LITERATUR A. PENGERTIAN JUDUL · 11 2. Interior adalah tatanan perabot didalam ruang dalam dari sebuah gedung. (Kamus Besar Bahasa Indonesia, cetakan 3, 1990, halaman

22

5. Ketentuan Stasiun Kereta Api

a. Ketentuan Stasiun

Stasiun kereta api sendiri merupakan sebuah kesatuan sistem yang

kompleks. Pada dasarnya, sebuah bangunan stasiun terdiri dari dua

buah komponen , yaitu komponen utama dan komponen pendukung.

Komponen utama stasiun kereta api terdiri dari :

Jaringan rel, pusat control perjalanan kereta api, ruang administrasi

dan persinyalan

Peron / naik turunnya penumpang

Area sirkulasi , toilet , telepon umum dan tempat tunggu

penumpang.

Tempat penjualan tiket dan area sewa (retail space)

Tempat bongkar muat barang.

Area parkir.

Sedangkan komponen pendukung terdiri dari :

Tempat ibadah

Tempat istirahat bagi masinis dan pegawai

Restorasi

Tempat penitipan barang.

b. Ketentuan Khusus

1. Tipe-tipe Stasiun

Stasiun sebagai prasarana transportasi memiliki tingkat

kompleksitas yang sangat tinggi. stasiun dapat dibagi sesuai dengan tipe

dan karakteristik stasiun sebagai berikut :

a) Berdasarkan fungsi pelayanannya, stasiun dapat digolongkan

menjadi :

Page 14: BAB II KAJIAN LITERATUR A. PENGERTIAN JUDUL · 11 2. Interior adalah tatanan perabot didalam ruang dalam dari sebuah gedung. (Kamus Besar Bahasa Indonesia, cetakan 3, 1990, halaman

23

Stasiun Bandar Udara (Airport Statio)

Transportasi udara telah berkembang menjadi sebuah sektor yang

sangat tinggi pertumbuhannya dibidang ekonomi, dan menghubungkan

bandar udara ke pusat kota memakai jalur kereta api menjadi investasi

yang menguntungkan. Lokasi Bandar Udara yang jauh dipinggir kota

dapat langsung terhubung dengan pusat kota hanya dengan

menggunakan jalur kereta api. Pada umumnya stasiun ini terletak di

Negara yang telah memiliki sistem transportasi yang maju dan

sistematis.

Stasiun Internasional (International Station)

Kereta api yang digunakan pada jalur ini merupakan kereta api

cepat. Bahkan laut, gunung, sungai besar dan jurang tidak menjadi

halangan bagi jalur transportasi darat antarnegara.

Stasiun Kota (Town Station)

Stasiun dengan tipe seperti ini memiliki ukuran sedang dan

berfungsi di antara stasiun utama dan stasiun pinggiran kota (rural

station)

Stasiun Bawah Tanah (Underground Station)

Stasiun kereta api ini terletak dibawah tanah dan memiliki pintu

masuk menuju stasiun biasanya terletak dijalur pejalan kaki dan di

desain secara khusus agar mudah terlihat. Pada umumnya stasiun ini

melayani rute dalam kota.

Page 15: BAB II KAJIAN LITERATUR A. PENGERTIAN JUDUL · 11 2. Interior adalah tatanan perabot didalam ruang dalam dari sebuah gedung. (Kamus Besar Bahasa Indonesia, cetakan 3, 1990, halaman

24

b) Berdasarkan kedudukannya, stasiun dapat digolongkan menjadi :

Stasiun Akhiran / Awalan

Merupakan stasiun yang terletak pada awal maupun akhir tujuan

perjalanan kereta api. Jaringan rel berakhir di stasiun ini

Stasiun lanjutan / Antara

Stasiun ini terletak di tengah-tengah tujuan perjalanan kereta api

Stasiun Persilangan

Stasiun ini berfungsi membagi atau mengumpulkan 2 lintasan

kereta api dan terletak pada persimpangan jalur kereta api.

c) Berdasarkan ruang lingkupnya, stasiun dapat digolongkan menjadi

Stasiun Besar

Memiliki lingkup pelayanan , jumlah penumpang , rute yang

banyak. Terletak di kota besar, peron barang dan penumpang terpisah

dan dilalui semua jenis kereta api. Fasilitas yang ada di stasiun sangat

lengkap.

Stasiun Sedang

Terletak di kota menengah, jumlah penumpang dilayani tidak

terlalu banyak dan dilalui beberapa kereta api. Luas stasiun ini lebih

besar dari stasiun kecil namun lebih kecil dari stasiun besar.

Stasiun Kecil

Melayani rute tertentu dan pendek serta fasilitas yang ada

sederhan.

Page 16: BAB II KAJIAN LITERATUR A. PENGERTIAN JUDUL · 11 2. Interior adalah tatanan perabot didalam ruang dalam dari sebuah gedung. (Kamus Besar Bahasa Indonesia, cetakan 3, 1990, halaman

25

d) Berdasarkan letak dan bentuknya, stasiun dapat digolangkan

menjadi :

Stasiun kepala

Merupakan stasiun kereta api yang terletak pada akhir jalur kereta

rel dan posisi stasiun kereta api tegak lurus dengan jalan rel kereta.

Sering disebut sebagai stasiun akhir atau stasiun buntu.

Gambar II.2 Stasiun Kepala

(Sumber : “Pedoman Standarisasi Stasiun Kereta Api Indonesia” , PT.

Kereta Api Indonesia (Persero)2011)

Stasiun Terusan

Merupakan stasiun kereta api yang terletak pada tepi sebuah jalur

kereta api dan posisi stasiun kereta api sejajar dengan jalan kereta rel.

Gambar II.3 Stasiun Terusan

(Sumber : “Pedoman Standarisasi Stasiun Kereta Api Indonesia” , PT.

Kereta Api Indonesia (Persero)2011)

Page 17: BAB II KAJIAN LITERATUR A. PENGERTIAN JUDUL · 11 2. Interior adalah tatanan perabot didalam ruang dalam dari sebuah gedung. (Kamus Besar Bahasa Indonesia, cetakan 3, 1990, halaman

26

Stasiun Pulau

Merupakan stasiun kereta api yang terletak diantara dua jalur rel

dan posisi stasiun kereta api sejajar dengan jalan kereta rel

Gambar II.4 Stasiun Pulau

(Sumber : “Pedoman Standarisasi Stasiun Kereta Api Indonesia” ,

PT. Kereta Api Indonesia (Persero)2011)

2. Sistem Persinyalan (Signalling System)

Sistem persinyalan merupakan salah satu elemen penting. Di

Indonesia sistem persinyalan bersama sistem telekomunikasi

dimasukkan ke dalam satu divisi tersendiri. Sistem persinyalan

digunakan sebagai penunjuk bagi seorang masinis untuk menjalankan

rangkaian keretaq agar aman, nayaman dan selamat sampai tujuan

akhir.

3. Sistem Telekomunikasi

Selain sinyal, telekomunikasi juga merupakan suatu hal yang

sangat penting dan tidak dapat terpisahkan. Sistem telekomunikasi yang

digunakan di Indonesia saat ini terdiri dari 2 jalur, yaitu jalur

telekomunikasi melalui Telkom dan jalur intern PT.Kereta Api

Indonesia ( TOKA – Telepon Otomat Kereta Api) yang terhubung ke

semua stasiun.

Page 18: BAB II KAJIAN LITERATUR A. PENGERTIAN JUDUL · 11 2. Interior adalah tatanan perabot didalam ruang dalam dari sebuah gedung. (Kamus Besar Bahasa Indonesia, cetakan 3, 1990, halaman

27

4. Program Ruang Stasiun

a) Ruang Publik

Merupakan ruang atau area yang diperuntukkan atau

dipergunakan untuk umum. Jenis ruang publik yang terdapat pada

bangunan stasiun meliputi :

Entrance

Merupakan suatu area dalam memasuki bangunan stasiun.

Entrance memiliki akses pencapaian yang jelas dan mempunyai akses

pedestrian ke daerah parker dan memiliki tingkat aksesbilitas tinggi

bagi semua orang termasuk difabel.

Hall

Merupakan ruang depan yang berfungsi sebagai ruang penerima

baik pengelola, pengantar, penjemput, dan penumpang kereta api.

Lobby

Merupakan daerah yang sering digunakan oleh pengelola,

penjemput, maupun penumpang kereta api. Ruang lobby memerlukan

kedekatan dengan ruang tunggu, restoran, peron, informasi, agen

perjalanan dan pemesanan taksi.

Informasi

Merupukan pelayanan stasiun yang fungsinya memberikan

informasi kepada calon penumpang, penumpang atau pengantar yang

berkaitan dengan operasional atau pejalanan kereta api dan fasilitas

yang ada di stasiun. (Sumber : “Pedoman Standarisasi Stasiun Kereta

Api Indonesia” , PT. Kereta Api Indonesia (Persero)2011)

Page 19: BAB II KAJIAN LITERATUR A. PENGERTIAN JUDUL · 11 2. Interior adalah tatanan perabot didalam ruang dalam dari sebuah gedung. (Kamus Besar Bahasa Indonesia, cetakan 3, 1990, halaman

28

Ruang tunggu

Merupakan ruang yang berfungsi sebagai tempat tunggu

tambahan dari lobby. Ruang tunggu sangat diperlukan untuk menunggu

kedatangan kereta api. Pelayanan ini dibagi menjadi 3 macam yaitu :

- Pelayanan Ruang Tunggu Umum

Pelayanan ini diperuntukkan bagi semua kelas penumpang kereta

api.

- Pelayanan Ruang Tunggu Eksekutif

Pelayanan ini diperuntukan untuk penumpang kereta api kelas

eksekutif

- Pelayanan Ruang Tunggu VIP

Pelayanan ini diperuntukkan untuk pejabat kereta api, dinas dari

lembaga pemerintah dan tamu khusus.

Pelayanan ruang tunggu VIP, eksekutif dan umum hanya tersedia

di stasiun besar, sedangkan untuk stasiun kelas sedang dilengkapi

pelayanan ruang tunggu eksekutif dan umum serta stasiun kecil hanya

mempunyai pelayanan ruang tunggu umum. (Sumber : “Pedoman

Standarisasi Stasiun Kereta Api Indonesia” , PT. Kereta Api Indonesia

(Persero)2011)

Page 20: BAB II KAJIAN LITERATUR A. PENGERTIAN JUDUL · 11 2. Interior adalah tatanan perabot didalam ruang dalam dari sebuah gedung. (Kamus Besar Bahasa Indonesia, cetakan 3, 1990, halaman

29

Gambar II.5 Fasilitas Ruang Tunggu

(Sumber : “Pedoman Standarisasi Stasiun Kereta Api Indonesia” ,

PT. Kereta Api Indonesia (Persero)2011)

Restaurant , Pertokoan , ATM , Money Changer , TITAM ,

Counter Hotel & Travel

- Pelayanan Restoran

Merupakan pelayanan yang ada di stasiun yang melayani

penjualan makanan dan minuman yang dibutuhkan oleh penumpang

dan menyediakan tempat untuk makan dan minum. Dimana jam

operasionalnya dapat disesuakian dengan jam operasional kereta api.

- Pertokoan

Adalah pelayanan yang menyediakan makanan dan minuman atau

kebutuhan yang lain. dengan jam operasional menyesuaikan jam

operasional kereta api.

- Pelayanan ATM

Pelayanan untuk dapat berstransaksi tunai atau non tunai yang ada

di stasiun selama 24 jam. Untuk stasiun besar dan sedang minimal

harus ada 1 ATM center dimana harus ada 3 merchant bank, dengan

Page 21: BAB II KAJIAN LITERATUR A. PENGERTIAN JUDUL · 11 2. Interior adalah tatanan perabot didalam ruang dalam dari sebuah gedung. (Kamus Besar Bahasa Indonesia, cetakan 3, 1990, halaman

30

jenis banknya disesuaikan dengan kebuthan di stasiun. Untuk stasiun

kecil pelayanan ATM disesuakian dengan accupancy penumpang.

- Money Changer

Pelayanan penukaran mata uang asing dimana layanan ini harus

disesuaikan dengan kebutuhan stasiun sehingga pelayanan terhadap

penumpang bisa optimal.

- TITAM

Layanan tiket terpadu antar moda dimana penumpang dapat

menikmati layanan tiket tunggal yang dapat dipakai dua hingga tiga

jenis transportasi sekaligus sehingga penumpang kereta api yang akan

melanjutkan perjalanan dengan bus atau kapal tidak perlu membeli tiket

berkali-kali.

- Counter Hotel & Travel

Layanan di stasiun dimana penumpang dapat memilih layanan

penginapan dan sarana transportasi yang diinginkan.

Ketersediaan Titam , Counter Hotel & Travel di stasiun

disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing stasiun. (Sumber :

“Pedoman Standarisasi Stasiun Kereta Api Indonesia” , PT. Kereta Api

Indonesia (Persero)2011)

Peron

Merupakan ruang atau area yang dipergunakan oleh penumpang

kereta api untuk naik dan turun kereta api. Hal-hal yang harus

diperhatikan sehubungan dengan kelengkapan di area peron adalah

sebagai berikut:

Page 22: BAB II KAJIAN LITERATUR A. PENGERTIAN JUDUL · 11 2. Interior adalah tatanan perabot didalam ruang dalam dari sebuah gedung. (Kamus Besar Bahasa Indonesia, cetakan 3, 1990, halaman

31

a. Area peron harus dilengkapi dengan lampu penerangan yang

memadai, papan nama peron, papan nama jalur KA, papan

petunjuk arah, petunjuk waktu, tanda batas aman peron dan papan

peringatan/larangan.

b. Untuk memenuhi aspek kenyamanan, peron di stasiun besar,

stasiun sedang dan stasiun komuter harus dilengkapi dengan

overkaping.

c. Untuk akses pergerakan vertikal, peron tinggi dan peron sedang

harus dilengkapi dengan ramp sehingga aksesibel bagi penyandang

cacat dan memudahkan bagi orang yang membawa barang dengan

alat bantu angkut beroda.

Pelayanan Penitipan dan Pengantar Barang

Merupakan pelayanan tambahan yang harus ada di stasiun

sedang dan stasiun besar, dimana fungsinya adalah untuk tempat

menitipkan barang sementara yang dapat dimanfaatkan oleh

penumpang kereta api, dengan membayar tariff sesuai dengan ketentuan

yang berlaku di stasiun.

Pengantar barang merupakan jasa angkut barang dari luar kereta

kedalam kereta api atau sebaliknya dengan tarif sesuai dengan

ketentuan yang berlaku. Pengantar barang di stasiun wajib diatur dan

dikoordinasi oleh petugas stasiun agar keberadaannya dapat membantu

penumpang dan memperlancar arus penumpang dari luar ke dalam

Page 23: BAB II KAJIAN LITERATUR A. PENGERTIAN JUDUL · 11 2. Interior adalah tatanan perabot didalam ruang dalam dari sebuah gedung. (Kamus Besar Bahasa Indonesia, cetakan 3, 1990, halaman

32

stasiun atau sebaliknya. (Sumber : “Pedoman Standarisasi Stasiun

Kereta Api Indonesia” , PT. Kereta Api Indonesia (Persero)2011)

Pelayanan Untuk Penyandang Cacat dan Lansia

Pelayanan untuk penyandang cacat atau lansia yaitu layanan yang

dapat dimanfaatkan bagi penyandang cacat (difable) dan orang usia

lanjut untuk kemudahan atau aksesbilitasnya di dalam stasiun yang

tentunya sampai orang penyandang cacat dan lansia tersebut

mendapatkan pelayanan yang diperlukan di dalam stasiun atau sampai

masuk ke dalam kereta api.

Pelayanan ini dapat berupa kursi roda, dan prioritas untuk

menggunakan lift pada stasiun. Ramp harus tersedia di semua kelas

stasiun yang di desain sesuai dengan kebutuhan untuk membantu

memudahkan penyandang cacat dan lansia naik peron sehingga bisa

dengan mudah masuk ke dalam kereta api. (Sumber : “Pedoman

Standarisasi Stasiun Kereta Api Indonesia” , PT. Kereta Api Indonesia

(Persero)2011)

Pelayanan untuk Ibu Menyusui

Pelayanan yang disediakan di stasiun untuk ibu menyusui adalah

ruangan khusus yang bisa disatukan dengan ruangan eksekutif dengan

ukuran minimal untuk 5 orang dengan dinding pembatas sehingga ibu

yang menyusui merasa aman. (Sumber : “Pedoman Standarisasi Stasiun

Kereta Api Indonesia” , PT. Kereta Api Indonesia (Persero)2011)

Page 24: BAB II KAJIAN LITERATUR A. PENGERTIAN JUDUL · 11 2. Interior adalah tatanan perabot didalam ruang dalam dari sebuah gedung. (Kamus Besar Bahasa Indonesia, cetakan 3, 1990, halaman

33

Pelayanan Smoking Area

Pelayanan smoking area adalah pelayanan tempat atau ruangan

khusus di stasiun yang disediakan bagi penumpang yang merokok,

sehingga tidak mengganggu penumpang lain yang tidak merokok.

(Sumber : “Pedoman Standarisasi Stasiun Kereta Api Indonesia” , PT.

Kereta Api Indonesia (Persero)2011)

Lavatory dan Mushola

Merupakan toilet yang diperuntukkan bagi pengelola, pengantar,

penjemput maupun penumpang kereta api untuk buang air besar , buang

air kecil dan sebagainya. Lavatory pada bangunan stasiun terdapat lebih

dari satu dan penggunaan antara pria dan wanita dipisahakan.

Pelayanan toilet merupakan pelayanan umum yang harus ada di

stasiun tanpa dipungut biaya atau jasa atas penggunaan pelayanan

tersebut yang dapat dipakai untuk buang air kecil dan air besar.

Gambar II.6 Jumlah Toilet dan Petugas Kebersihan Berdasarkan

Kelas Stasiun

(Sumber : “Pedoman Standarisasi Stasiun Kereta Api Indonesia” ,

PT. Kereta Api Indonesia (Persero)2011)

Page 25: BAB II KAJIAN LITERATUR A. PENGERTIAN JUDUL · 11 2. Interior adalah tatanan perabot didalam ruang dalam dari sebuah gedung. (Kamus Besar Bahasa Indonesia, cetakan 3, 1990, halaman

34

Pelayanan mushola yaitu pelayanan tempat untuk beribadah bagi

yang beragama islam dengan ketentuan minimal harus tersedia tempat

wudhu untuk pria dan wanita. Mushola minimal harus dilengkapi

pengeras suara, kipas angin atau pendingin udara dan perangkat sholat.

Mushola harus dapat digunakan oleh minimal 4 orang pria dan 4 orang

wanita untuk stasiun besar, 4 orang pria atau wanita untuk stasiun

sedang dan kecil. (Sumber : “Pedoman Standarisasi Stasiun Kereta Api

Indonesia” , PT. Kereta Api Indonesia (Persero)2011)

b) Ruang Privat

Jenis ruang privat yang terdapat pada bangunan stasiun terdiri

dari:

Ruang pengelola

Merupakan ruang yang dipergunakan oleh pengelola dalam

mengawasi dan mengelola kegiatan yang ada dalam stasiun.

Ruang pengelola dapat dibedakan menjadi dua , yaitu :

- Ruang pengelola non teknis

- Ruang pengelola teknis

Ruang administrasi

Merupakan ruang yang dipergunakan untuk mewadahi kegiatan

administrasi dalam stasiun.

Ruang Pertemuan

Merupakan ruang yang dipergunakan untuk mengadakan rapat,

acara pertemuan , atau acara-acara yang lain.

c) Ruang Kontrol / Pengendali

Merupakan ruang untuk mengendalikan kelancaran dan

keselamatan perjalanan kereta api. Dari ruang ini petugas stasiun

Page 26: BAB II KAJIAN LITERATUR A. PENGERTIAN JUDUL · 11 2. Interior adalah tatanan perabot didalam ruang dalam dari sebuah gedung. (Kamus Besar Bahasa Indonesia, cetakan 3, 1990, halaman

35

mengirimkan sinyal yang diteruskan kepada masinis kereta api, dengan

demikian masinis dapat mengatur kecepatan laju kereta api agar tepat

dan selamat sampai tujuan.

d) Ruang kereta api

Jenis area kereta api yang terdapat dalam bangunan stasiun

meliputi :

Ruang perbaikan dan perawatan kereta api

Ruang pembaharuan kereta api

Ruang peristirahatan kereta api

6. Pengelolaan Bangunan Heritage

Indonesia merupakan negara yang pernah dijajah oleh Belanda.

Dalam penjajahannya Belanda banyak memberikan dampak positif dan

negatif. Dampak positif yang dibawa oleh Belanda salah satunya adalah

berkembangnya pembangunan di Indonesia. Penjajahan tersebut telah

terjadi puluhan tahun silam.

Perkembangan pembangunan yang dilakukan oleh Belanda

menghasilkan karya karya arsitektur yang sangat menarik di jaman

sekarang. Banyak contoh bangunan yang dihasilakn seperti Stasiun,

Kantor , Benteng, dan lain-lain. Karya arsitektur yang masih ada di

jaman sekarang haruslah dilestarikan dan dipertahankan keberadaannya,

karena merupakan salah satu bukti sejarah Negara Indonesia.

Stasiun merupakan salah satu bangunan yang mendapat sentuhan

Belanda pada masa penjajahannya. Sehingga hampir semua stasiun di

Indonesia merupakan bangunan bersejarah yang harus dilestarikan dan

Page 27: BAB II KAJIAN LITERATUR A. PENGERTIAN JUDUL · 11 2. Interior adalah tatanan perabot didalam ruang dalam dari sebuah gedung. (Kamus Besar Bahasa Indonesia, cetakan 3, 1990, halaman

36

dipertahankan keberadaannya. Tiap tiap bangunan perkereta-apian

memiliki keunikan dan keistimewaan sendiri, baik sejarah , karakeristik

bangunan, lokasi maupun kondisi pada saat ini.

Bangunan bersejarah tersebut memiliki pedoman teknis dalam

cara pelestariannya, berikut cara atau teknis melestarikan bangunan

bersejarah menurut PT.Kereta Api Indonesia

Pemeliharaan / Perawatan

Adalah upaya perawatan bangunan dan lingkungan agar tetap

lestari.

Preservasi

Adalah upaya menjaga dan merawat bangunan keutuhan

bangunan dan lingkungan pada kondisinya yang ada serta memastikan

tidak terjadi kerusakan yang berlanjut

Pelestarian/Konservasi

Adalah proses mempertahankan bangunan dan lingkungannya

agar cultural significance-nya (nilai budaya) tetap dapat dipertahankan.

Di dalamnya termasuk pemugaran, pemeliharaan, perawatan, yang

sesuai situasi dan kondisi yang ada

Restorasi

Adalah upaya mengembalikan kondisi bangunan seperti keadaan

masa lampau, upaya ini perlu pendokumentasian yang baik dengan

menyusun ulang komponen-komponen yang ada tanpa bahan baru

Rekontruksi

Page 28: BAB II KAJIAN LITERATUR A. PENGERTIAN JUDUL · 11 2. Interior adalah tatanan perabot didalam ruang dalam dari sebuah gedung. (Kamus Besar Bahasa Indonesia, cetakan 3, 1990, halaman

37

Adalah upaya mengembalikan bangunan dan lingkungannya

sedapat mungkin mendekati kondisi di masa lampau dengan

mengunakan bahan-bahan lama yang sesuai dari hasil rekomendasi

yang dikeluarkan oleh pemangku kebijakan cagar budaya.

Adaptasi / Renovasi / Rehabilitasi

Adalah upaya memodifikasi bangunan dan lingkungannya agar

memenuhi kebutuhan saat ini sesuai fungsi baru yang tepat (compatible

uses) namun tetap menjaga kualitas dan keaslian bangunan semaksimal

mungkin .

Pemanfaatan

Adalah pendayagunaan bangunan beserta lingkungannya untuk

kepentingan masyarakat dengan tetap mempertahankan kelestariannya.

(Sumber : heritage.kereta-api.co.id)

Page 29: BAB II KAJIAN LITERATUR A. PENGERTIAN JUDUL · 11 2. Interior adalah tatanan perabot didalam ruang dalam dari sebuah gedung. (Kamus Besar Bahasa Indonesia, cetakan 3, 1990, halaman

38

D. TINJAUAN KHUSUS INTERIOR STASIUN KERETA API

1. Pelaku Kegiatan

Pelaku kegiatan di Stasiun Kereta Api adalah :

a) Pengelola

Orang yang mengatur organisasi dan kegiatan dalam stasiun, baik

perawatan stasiun maupun urusan pengaturan perjalanan kereta api,

yang terdiri dari Kepala Stasiun Besar , Wakil Kepala Stasiun Besar ,

Staff, dan lain-lain.

Gambar II.7 Struktur Organisasian Stasiun

(Sumber : “Pedoman Standarisasi Stasiun Kereta Api Indonesia” ,

PT. Kereta Api Indonesia (Persero)2011)

b) Konsumen / Pengunnjung

Konsumen atau pengunjung dalam stasiun kereta api terbagi

menjadi dua, yaitu :

Page 30: BAB II KAJIAN LITERATUR A. PENGERTIAN JUDUL · 11 2. Interior adalah tatanan perabot didalam ruang dalam dari sebuah gedung. (Kamus Besar Bahasa Indonesia, cetakan 3, 1990, halaman

39

Segmen Khusus

Masyarakat yang menggunakan jasa perkeretaapian yang daya

aktivitasnya cukup tinggi (masyarakat yang sering menggunakan jasa

kereta api saat berpergian)

Segmen Umum

Masyarakat luas yaitu pengguna jasa perkeretaapian dan para

pengantar maupun masyarakat biasa

Pengusaha

Pengusaha yang bergerak di bidang penjualan makanan ataupun

cindramata dan lain-lain yang ada dalam stasiun.

2. Aktivitas / Kegiatan Penghuni

a. Kegiatan Utama

1) Kegiatan Informasi

Fungsi

Suatu kegiatan yang berfungsi memberikan segala informasi

kepada masyarakat mengenai perjalanan kereta api pada khususnya.

Karakteristik Kegiatan Informasi

Dibutuhkan suasana terbuka, informatif, aman dan nyaman.

Pola Aktifitas Informasi

Informasi pada Stasiun Kereta Api ada dua macam , yaitu :

Page 31: BAB II KAJIAN LITERATUR A. PENGERTIAN JUDUL · 11 2. Interior adalah tatanan perabot didalam ruang dalam dari sebuah gedung. (Kamus Besar Bahasa Indonesia, cetakan 3, 1990, halaman

40

- Informasi Aktif

Informasi yang didapat langsung dari manusia atau informan

atau dengan wawancara atau konsultasi.

- Informasi Pasif

Informasi yang didapat dari media lain (media massa , internet

dan lain-lain)

2) Kegiatan Pemasaran

Fungsi

Pemasaran merupakan suatu kegiatan untuk menjual atau

mengiklankan produk ataupun jasa yang berhubungan dengan

perkeretaapian pada khususnya kepada masyarakat.

Karakteristik Kegiatan Pemasaran

Kegiatan pemasaran ini merupakan proses kegiatan komunikasi

visual antara penjual dan pembeli secara langsung, maka diperlukan

suasana yang komunikatif, informatif, rekreatif , santai , aman dan

nyaman

3) Kegiatan Promosi

Fungsi

Adalah suatu kegiatan yang menginformasikan atau

memperkenalkan suatu jasa atau produk kepada masyarakat

Page 32: BAB II KAJIAN LITERATUR A. PENGERTIAN JUDUL · 11 2. Interior adalah tatanan perabot didalam ruang dalam dari sebuah gedung. (Kamus Besar Bahasa Indonesia, cetakan 3, 1990, halaman

41

Karakteristik Kegiatan Promosi

Dikarenakan kegiatan promosi ini merupakan proses kegiatan

konsultasi, pengamatan dan komunikasi visual antara pengamatan

dengan objek secara langsung, maka diperlukan suasana yang

komunikatif, informatif, rekreatif, santai, aman dan nyaman

b. Kegiatan Pengunjung

1) Kegiatan Pengolahan

Fungsi

Suatu kegiatan yang berfungsi untuk mengkoordinasikan seluruh

kegiatan yang berlangsung dalam wadah stasiun kereta api dengan

harapan agar aktivitas yang ada tetap dapat berlangsung dengan lancer

dan saling mendukung.

Karakteristik Kegiatan Pengelola

Karena Kegiatan ini adalah kegiatan pengawasan dan kordinasi

maka dibutuhkan suatu karakteristik ruang yang aman , nyaman ,

komunikatif serta mendukung proses kerja.

Page 33: BAB II KAJIAN LITERATUR A. PENGERTIAN JUDUL · 11 2. Interior adalah tatanan perabot didalam ruang dalam dari sebuah gedung. (Kamus Besar Bahasa Indonesia, cetakan 3, 1990, halaman

42

2) Kegiatan menunggu

Fungsi

Suatu kegiatan menanti kereta api yang datang ataupun akan

pergi.

Karakteristik kegiatan menunggu

Menunggu merupakan kegiatan yang menimbulkan kebosanan

dan kejenuhan, Dibutuhkan karakteristik ruang yang rekreatif,

komunikatif, aman dan nyaman.

3) Kegiatan Refreshing

Fungsi

Kegiatan menyegarkan badan ataupun pikiran untuk

menghilangkan kejenuhan ataupun kebosanan.

Karakteristik kegiatan Refreshing

Kegiatan ini merupakan kegiatan yang harus membuat senang

maka dibutuhkan karakteristik ruang yang menyenangkan, komunikatif,

aman dan nyaman

Page 34: BAB II KAJIAN LITERATUR A. PENGERTIAN JUDUL · 11 2. Interior adalah tatanan perabot didalam ruang dalam dari sebuah gedung. (Kamus Besar Bahasa Indonesia, cetakan 3, 1990, halaman

43

3. Fasilitas Ruang dan Besaran Ruang

a. Ukuran dasar Ruang

Ukuran dasar ruang meliputi panjang , lebar , dan tinggi ,

digunakan sebagai pedoman untuk mendesain bangunan sehubungan

dengan pemenuhan asas aksesibilitas pada bangunan.

Ukuran dasar ruang di Stasiun mengacu kepada dua ukuran dasar

sebagai berikut :

- Ukuran Dasar Umum,

Meliputi ukuran tubuh manusia dewasa, peralatan yang

digunakan, ruang yang dibutuhkan untuk mewadahi

pergerakannya

Gambar II.8 Ukuran umum orang dewasa

(Sumber : “Pedoman Standarisasi Stasiun Kereta Api Indonesia” ,

PT. Kereta Api Indonesia (Persero)2011)

Page 35: BAB II KAJIAN LITERATUR A. PENGERTIAN JUDUL · 11 2. Interior adalah tatanan perabot didalam ruang dalam dari sebuah gedung. (Kamus Besar Bahasa Indonesia, cetakan 3, 1990, halaman

44

Gambar II.9Ruang Gerak Bagi Tuna Netra

(Sumber : “Pedoman Standarisasi Stasiun Kereta Api Indonesia” ,

PT. Kereta Api Indonesia (Persero)2011)

Gambar II.10 Ukuran Kursi Roda

(Sumber : “Pedoman Standarisasi Stasiun Kereta Api Indonesia” ,

PT. Kereta Api Indonesia (Persero)2011)

Page 36: BAB II KAJIAN LITERATUR A. PENGERTIAN JUDUL · 11 2. Interior adalah tatanan perabot didalam ruang dalam dari sebuah gedung. (Kamus Besar Bahasa Indonesia, cetakan 3, 1990, halaman

45

Gambar II.11 Ukuran Putar Kursi Roda

(Sumber : “Pedoman Standarisasi Stasiun Kereta Api Indonesia” ,

PT. Kereta Api Indonesia (Persero)2011)

Gambar II.12 Belokan dan Papasan Kursi Roda

(Sumber : “Pedoman Standarisasi Stasiun Kereta Api Indonesia” ,

PT. Kereta Api Indonesia (Persero)2011)

- Ukuran Dasar Khusus,

Disesuaikan dengan ukuran sarana dan prasarana

perkeretaapian, peralatan, perlengkapan dan ruang yang

dibutuhkan untuk mewadahi pergerakan sarana sehubungan

dengan kegiatan operasional kereta api di stasiun.

Page 37: BAB II KAJIAN LITERATUR A. PENGERTIAN JUDUL · 11 2. Interior adalah tatanan perabot didalam ruang dalam dari sebuah gedung. (Kamus Besar Bahasa Indonesia, cetakan 3, 1990, halaman

46

Gambar II.13 Ruang Bebas pada Jalan Rel Lurus untuk Elektrifikasi

dan non Elektrifikasi

(Sumber : “Pedoman Standarisasi Stasiun Kereta Api Indonesia” ,

PT. Kereta Api Indonesia (Persero)2011)

Gambar II.14Ruang Bebas pada Jalan Rel Lengkung

(Sumber : “Pedoman Standarisasi Stasiun Kereta Api Indonesia” ,

PT. Kereta Api Indonesia (Persero)2011)

Page 38: BAB II KAJIAN LITERATUR A. PENGERTIAN JUDUL · 11 2. Interior adalah tatanan perabot didalam ruang dalam dari sebuah gedung. (Kamus Besar Bahasa Indonesia, cetakan 3, 1990, halaman

47

Gambar II.15 Ruang Bebas pada Jalan Rel Lurus untuk Jalur Ganda

(Sumber : “Pedoman Standarisasi Stasiun Kereta Api Indonesia” ,

PT. Kereta Api Indonesia (Persero)2011)

Gambar II.16 Ruang Bebas pada Jalan Rel Jalur Lengkung untuk

Jalur Ganda

(Sumber : “Pedoman Standarisasi Stasiun Kereta Api Indonesia” ,

PT. Kereta Api Indonesia (Persero)2011)

b. Pembagian Fungsi Ruang di Stasiun

Ruang-ruang di stasiun adalah tempat untuk berbagai aktifitas dan

fasilitas pelayanan jasa angkutan kereta api yang berada di stasiun.

Ruang-ruang ini merupakan bagian dari bangunan stasiun yang berupa

Page 39: BAB II KAJIAN LITERATUR A. PENGERTIAN JUDUL · 11 2. Interior adalah tatanan perabot didalam ruang dalam dari sebuah gedung. (Kamus Besar Bahasa Indonesia, cetakan 3, 1990, halaman

48

ruangan kerja, ruangan pelayanan, hall, teras, area terbuka, jalur kereta

api, peron, jalur pejalan kaki, pelataran parkir dan lain-lain.

Setiap ruang di stasiun mempunyai fungsi tertentu sesuai dengan

aktifitas dan fasilitas pelayanan yang ditempatkan di ruang tersebut.

Secara umum, pembagian ruang di stasiun berdasarkan fungsinya

meliputi:

Ruang Untuk Kegiatan Pokok

a. Ruang Petugas Operasional, yang meliputi:

1) Ruang Kepala Stasiun (KS), yaitu ruang yang diperuntukan

bagi Kepala Stasiun untuk menjalankan tugasnya dalam mengatur

kegiatan pelayanan yang ada di stasiun.

2) Ruang Wakil Kepala Stasiun (WKS), yaitu ruang dinas Wakil

Kepala Stasiun yang bertugas membantu tugas Kepala Stasiun.

3) Ruang Pemimpin Perjalanan Kereta API (PPKA), yaitu

ruangan khusus PPKA yang lokasinya harus memungkinkan

bagi petugas untuk melihat kedatangan kereta api dan terlihat oleh

masinis, serta bisa melihat area emplasemen di stasiun. Ruang ini

harus memadai untuk penempatan peralatan operasional yang

diperlukan oleh PPKA.

4) Ruang Pengawas Peron (PAP), yaitu ruang pengawas petugas

stasiun yang berada pada posisi bisa melihat arah datangnya kereta

dan seluruh emplasemen yang fungsinya sebagai tempat untuk

memberika layanan informasi melalui pengeras suara kepada calon

Page 40: BAB II KAJIAN LITERATUR A. PENGERTIAN JUDUL · 11 2. Interior adalah tatanan perabot didalam ruang dalam dari sebuah gedung. (Kamus Besar Bahasa Indonesia, cetakan 3, 1990, halaman

49

penumpang kereta api.

5) Ruang Keuangan, yaitu ruang yang mempunyai fungsi utama

sebagai ruang administrasi dan perbendaharaan stasiun.

6) Ruang Serbaguna, yaitu ruang yang disediakan untuk

menunjang operasional stasiun atau bisa dijadikan tempat untuk

keperluan petugas.

7) Ruang Peralatan, yaitu ruang yang disediakan untuk

menyimpan alat-alat yang digunakan untuk keperluan stasiun

missal alat kebersihan, dan sebagainya.

8) Ruang UPT Kru KA, yaitu ruang yang disediakan bagi Kru KA

yang berdinas untuk menggunakan fasilitas tersebut sesuai dengan

kebutuhannya.

9) Ruang Istirahat Kru KA, yaitu ruang khusus istirahat yang

dilengkapi dengan fasilitas tempat tidur untuk kru KA yang akan

atau selesai berdinas sehingga kondisinya selalu dalam keadaan

siap tugas.

10) Ruang Petugas Keamanan, yaitu ruang petugas keamanan

stasiun yang disediakan untuk tempat koordinasi dan administrasi

petugas keamanan termasuk tempat untuk istirahat petugas

keamanan stasiun.

11) Ruang Petugas Kebersihan, yaitu ruang yang disediakan bagi

petugas kebersihan stasiun untuk menyiapkan dan melakukan

Page 41: BAB II KAJIAN LITERATUR A. PENGERTIAN JUDUL · 11 2. Interior adalah tatanan perabot didalam ruang dalam dari sebuah gedung. (Kamus Besar Bahasa Indonesia, cetakan 3, 1990, halaman

50

tugasnya di stasiun. (Sumber : “Pedoman Standarisasi Stasiun

Kereta Api Indonesia” , PT. Kereta Api Indonesia (Persero)2011)

b. Ruang Pelayanan dan Publik,meliputi:

1) Ruang Hall

2) Ruang Loket

3) Ruang Pelayanan Informasi

4) Ruang Tunggu VIP

5) Ruang Tunggu Eksekutif

6) Ruang Tunggu Umum

7) Ruang Peron

8) Ruang Pelayanan Kesehatan

9) Ruang Toilet Umum

10) Ruang Mushola

11) Ruang untuk Ibu Menyusui

Ruang Untuk Kegiatan Penunjang dan Jasa Pelayanan Khusus

Ruang ini adalah ruang yang diperuntukan bagi kegiatan-kegiatan

komersial yang secara langsung maupun tidak langsung menunjang

kegiatan penyelenggaraan jasa angkutan kereta api di stasiun. Ruang ini

meliputi:

a. Ruang Pertokoan,

b. Ruang Restoran,

c. Ruang Parkir Kendaraan,

Page 42: BAB II KAJIAN LITERATUR A. PENGERTIAN JUDUL · 11 2. Interior adalah tatanan perabot didalam ruang dalam dari sebuah gedung. (Kamus Besar Bahasa Indonesia, cetakan 3, 1990, halaman

51

d. Ruang Gudang,

e. Ruang Penitipan Barang,

f. Ruang Bongkar Muat Barang,

g. Ruang ATM,

h. Ruang Reservasi Hotel dan Travel.

Luas dan Kapasitas Ruang di Stasiun

Setiap ruang di stasiun memiliki ukuran tertentu sesuai dengan

aktifitas dan fasilitas pelayanan yang berada di dalamnya. Penentuan

ukuran ruang harus mempertimbangkan berbagai hal sehubungan

dengan kapasitas, utilitas, aksesibilitas, keselamatan, keamanan dan

kenyamanan bagi pengguna ruangan. Sehubungan dengan kapasitas

ruang, luas ruang pelayanan dan publik dapat dihitung dengan

formulasi sebagai berikut:

L = 0,64 m2/orang x V x LF

L = luas ruang pelayanan dan publik (m2)

V = jumlah rata-rata penumpang per jam sibuk dalam 1 tahun

(orang)

LF = load factor (100%) = 1

Penentuan luas ruang yang diperuntukan bagi kegiatan penunjang

dan jasa pelayanan khusus di stasiun disesuaikan dengan kebutuhannya

menyangkut jenis pelayanan, kapasitas dan utilitasnya serta tetap

memenuhi aspek-aspek aksesibilitas, keselamatan, keamanan dan

Page 43: BAB II KAJIAN LITERATUR A. PENGERTIAN JUDUL · 11 2. Interior adalah tatanan perabot didalam ruang dalam dari sebuah gedung. (Kamus Besar Bahasa Indonesia, cetakan 3, 1990, halaman

52

kenyamanan. (Sumber : “Pedoman Standarisasi Stasiun Kereta Api

Indonesia” , PT. Kereta Api Indonesia (Persero)2011)

Gambar II.17 Standar Luas Minimum Ruang untuk Kegiatan Pokok di

Stasiun

(Sumber : “Pedoman Standarisasi Stasiun Kereta Api Indonesia” ,

PT. Kereta Api Indonesia (Persero)2011)

Page 44: BAB II KAJIAN LITERATUR A. PENGERTIAN JUDUL · 11 2. Interior adalah tatanan perabot didalam ruang dalam dari sebuah gedung. (Kamus Besar Bahasa Indonesia, cetakan 3, 1990, halaman

53

Gambar II.18 Tipikal Ruang Kepala Stasiun

(Sumber : “Pedoman Standarisasi Stasiun Kereta Api Indonesia” ,

PT. Kereta Api Indonesia (Persero)2011)

Gambar II.19 Ruang Wakil Kepala Stasiun

(Sumber : “Pedoman Standarisasi Stasiun Kereta Api Indonesia” ,

PT. Kereta Api Indonesia (Persero)2011)

Page 45: BAB II KAJIAN LITERATUR A. PENGERTIAN JUDUL · 11 2. Interior adalah tatanan perabot didalam ruang dalam dari sebuah gedung. (Kamus Besar Bahasa Indonesia, cetakan 3, 1990, halaman

54

Gambar II.20 Tipikal Ruang PPKA

(Sumber : “Pedoman Standarisasi Stasiun Kereta Api Indonesia” ,

PT. Kereta Api Indonesia (Persero)2011)

Gambar II.21 Tipikal Ruang PAP

(Sumber : “Pedoman Standarisasi Stasiun Kereta Api Indonesia” ,

PT. Kereta Api Indonesia (Persero)2011)

Page 46: BAB II KAJIAN LITERATUR A. PENGERTIAN JUDUL · 11 2. Interior adalah tatanan perabot didalam ruang dalam dari sebuah gedung. (Kamus Besar Bahasa Indonesia, cetakan 3, 1990, halaman

55

Gambar II.22 Tipikal Ruang Keuangan

(Sumber : “Pedoman Standarisasi Stasiun Kereta Api Indonesia” ,

PT. Kereta Api Indonesia (Persero)2011)

Gambar II.23 Tipikal Ruang Serbaguna

(Sumber : “Pedoman Standarisasi Stasiun Kereta Api Indonesia” ,

PT. Kereta Api Indonesia (Persero)2011)

Page 47: BAB II KAJIAN LITERATUR A. PENGERTIAN JUDUL · 11 2. Interior adalah tatanan perabot didalam ruang dalam dari sebuah gedung. (Kamus Besar Bahasa Indonesia, cetakan 3, 1990, halaman

56

Gambar II.24 Tipikal Ruang Peralatan

(Sumber : “Pedoman Standarisasi Stasiun Kereta Api Indonesia” ,

PT. Kereta Api Indonesia (Persero)2011)

Gambar II.25 Tipikal Ruang UPT kru KA

(Sumber : “Pedoman Standarisasi Stasiun Kereta Api Indonesia” ,

PT. Kereta Api Indonesia (Persero)2011)

Page 48: BAB II KAJIAN LITERATUR A. PENGERTIAN JUDUL · 11 2. Interior adalah tatanan perabot didalam ruang dalam dari sebuah gedung. (Kamus Besar Bahasa Indonesia, cetakan 3, 1990, halaman

57

Gambar II.26 Ruang Istirahat Kru KA

(Sumber : “Pedoman Standarisasi Stasiun Kereta Api Indonesia” ,

PT. Kereta Api Indonesia (Persero)2011)

Gambar II.27 Tipikal Ruang Petugas Keamanan

(Sumber : “Pedoman Standarisasi Stasiun Kereta Api Indonesia” ,

PT. Kereta Api Indonesia (Persero)2011)

Page 49: BAB II KAJIAN LITERATUR A. PENGERTIAN JUDUL · 11 2. Interior adalah tatanan perabot didalam ruang dalam dari sebuah gedung. (Kamus Besar Bahasa Indonesia, cetakan 3, 1990, halaman

58

Gambar II.28 Tipikal Ruang Petugas Kebersihan

(Sumber : “Pedoman Standarisasi Stasiun Kereta Api Indonesia” ,

PT. Kereta Api Indonesia (Persero)2011)

Gambar II.29Tipikal Ruang Hall

(Sumber : “Pedoman Standarisasi Stasiun Kereta Api Indonesia” ,

PT. Kereta Api Indonesia (Persero)2011)

Page 50: BAB II KAJIAN LITERATUR A. PENGERTIAN JUDUL · 11 2. Interior adalah tatanan perabot didalam ruang dalam dari sebuah gedung. (Kamus Besar Bahasa Indonesia, cetakan 3, 1990, halaman

59

Gambar II.30 Tipikal Ruang Loket

(Sumber : “Pedoman Standarisasi Stasiun Kereta Api Indonesia” ,

PT. Kereta Api Indonesia (Persero)2011)

Gambar II.31 Tipikal Ruang Informasi

(Sumber : “Pedoman Standarisasi Stasiun Kereta Api Indonesia” ,

PT. Kereta Api Indonesia (Persero)2011)

Page 51: BAB II KAJIAN LITERATUR A. PENGERTIAN JUDUL · 11 2. Interior adalah tatanan perabot didalam ruang dalam dari sebuah gedung. (Kamus Besar Bahasa Indonesia, cetakan 3, 1990, halaman

60

Gambar II.32 Tipikial Ruang Tunggu VIP

(Sumber : “Pedoman Standarisasi Stasiun Kereta Api Indonesia” ,

PT. Kereta Api Indonesia (Persero)2011)

Gambar II.33 Tipikal Ruang Tunggu Eksekutif

(Sumber : “Pedoman Standarisasi Stasiun Kereta Api Indonesia” ,

PT. Kereta Api Indonesia (Persero)2011)

Page 52: BAB II KAJIAN LITERATUR A. PENGERTIAN JUDUL · 11 2. Interior adalah tatanan perabot didalam ruang dalam dari sebuah gedung. (Kamus Besar Bahasa Indonesia, cetakan 3, 1990, halaman

61

Gambar II.34 Tipikal Ruang Tunggu Umum

(Sumber : “Pedoman Standarisasi Stasiun Kereta Api Indonesia” ,

PT. Kereta Api Indonesia (Persero)2011)

Gambar II.35 Tipikal Ruang Kesehatan

(Sumber : “Pedoman Standarisasi Stasiun Kereta Api Indonesia” ,

PT. Kereta Api Indonesia (Persero)2011)

Page 53: BAB II KAJIAN LITERATUR A. PENGERTIAN JUDUL · 11 2. Interior adalah tatanan perabot didalam ruang dalam dari sebuah gedung. (Kamus Besar Bahasa Indonesia, cetakan 3, 1990, halaman

62

Gambar II.36 Tipikal Toilet

(Sumber : “Pedoman Standarisasi Stasiun Kereta Api Indonesia” ,

PT. Kereta Api Indonesia (Persero)2011)

Gambar II.37Tipikal Mushola

(Sumber : “Pedoman Standarisasi Stasiun Kereta Api Indonesia” ,

PT. Kereta Api Indonesia (Persero)2011)

Page 54: BAB II KAJIAN LITERATUR A. PENGERTIAN JUDUL · 11 2. Interior adalah tatanan perabot didalam ruang dalam dari sebuah gedung. (Kamus Besar Bahasa Indonesia, cetakan 3, 1990, halaman

63

Gambar II.38 Tipikal Ruang Ibu Menyusui / Laktasi

(Sumber : “Pedoman Standarisasi Stasiun Kereta Api Indonesia” ,

PT. Kereta Api Indonesia (Persero)2011)

Peron

Peron berfungsi sebagai tempat untuk aktifitas naik turun

penumpang kereta api yang terbagi menjadi 3 jenis, yaitu peron tinggi,

peron sedang dan peron rendah. Peron ditempatkan di tepi jalur kereta

api (side platform) dan di antara dua jalur (island platform).

Gambar II.39 Ukuran Teknis Peron

(Sumber : “Pedoman Standarisasi Stasiun Kereta Api Indonesia” ,

PT. Kereta Api Indonesia (Persero)2011)

Dengan mempertimbangkan kapasitas penumpang, lebar peron

dapat dihitung dengan menggunakan formula sebagai berikut:

Page 55: BAB II KAJIAN LITERATUR A. PENGERTIAN JUDUL · 11 2. Interior adalah tatanan perabot didalam ruang dalam dari sebuah gedung. (Kamus Besar Bahasa Indonesia, cetakan 3, 1990, halaman

64

b = 0,64 m2/orang x V x LF

l

Keterangan :

b = lebar peron (meter)

V = jumlah rata-rata penumpang per jam sibuk dalam 1 tahun (orang)

LF = load factor (80%)

l = panjang peron sesui dengan rangkaian terpanjang KA penumpang yang

beroperasi (meter)

Pembangunan peron baru harus menggunakan jenis peron tinggi

atau peron rendah. Peron sedang dipertimbangkan tidak memenuhi

aspek efisiensi utilitas karena operasionalnya masih harus

menggunakan tangga khusus(bancik) untuk naik turun penumpang.

(Sumber : “Pedoman Standarisasi Stasiun Kereta Api Indonesia” , PT.

Kereta Api Indonesia (Persero)2011)

Gambar II.40 Potongan Melintang Peron Tinggi

(Sumber : “Pedoman Standarisasi Stasiun Kereta Api Indonesia” ,

PT. Kereta Api Indonesia (Persero)2011)

Page 56: BAB II KAJIAN LITERATUR A. PENGERTIAN JUDUL · 11 2. Interior adalah tatanan perabot didalam ruang dalam dari sebuah gedung. (Kamus Besar Bahasa Indonesia, cetakan 3, 1990, halaman

65

Gambar II.41 Melintang Peron Rendah

(Sumber : “Pedoman Standarisasi Stasiun Kereta Api Indonesia” ,

PT. Kereta Api Indonesia (Persero)2011)

4. Sirkulasi Ruang

Sistem sirkulasi ruang terdapat lima macam, yaitu:

a. Sirkulasi Linier

Merupakan alur sirkulasi yang lurus, namun dapat

melengkung atau terdiri dari segmen-segmen,

memotong jalan lain, bercabang atau membentuk

kisaran (loop). Dicirikan dengan garis-garis gerakan

yang sinambung pada satu arah atau lebih.

b. Sirkulasi Grid

Mempunyai karakteristik yang dapat

memungkinkan gerakan bebas dalam banyak arah

yang berbeda-beda. Terdiri atas dua set jalur sejajar

yang berpotongan.

c. Sirkulasi Radial

Page 57: BAB II KAJIAN LITERATUR A. PENGERTIAN JUDUL · 11 2. Interior adalah tatanan perabot didalam ruang dalam dari sebuah gedung. (Kamus Besar Bahasa Indonesia, cetakan 3, 1990, halaman

66

Sirkulasi ini melibatkan konvergensi pada suatu

titik pusat yang fungsional dan memudahkan

pencapaian sepanjang titik-titik tersebut yang

merupakan tujuan bagi pengunjung.

d. Sirkulasi Organik

Sirkulasi paling peka terhadap kondisi tapak,

kadang-kadang dengan mengorbankan fungsi

atau logic dari sistem tersebut dan penafsiran

yang mudah terhadapnya oleh pengguna.

e. Sirkulasi Network

Suatu bentuk jaringan yang terdiri dari beberapa

jalan yang menghubungkan titik tertentu dalam

ruangan.

Pengaturan Zona Pelayanan Stasiun

Pembagian zona pelayanan stasiun ini dimaksudkan agar

pengaturan orang di stasiun lebih mudah dan lebih teratur karena akan

berdampak langsung terhadap kenyamanan penumpang.

Zona pelayanan stasiun dibagi menjadi 3 yaitu :

c. Zona penumpang bertiket atau Zona I

Merupakan temmpat steril yang khusus disediakan bagi

penumpang bertiket yang telah siap memasuki kereta api.

Tempat ini adalah area peron dan jenis peron tinggi

merupakan rekomendasi untuk standarisasi stasiun.

d. Zona Calon Penumpang Bertiket atau Zona II

Merupakan tempat yang disediakan bagi calon penumpang

bertiket yang menunggu datangnya kereta yaiut ;

- Ruang tunggu ( umum, eksekutif dan VIP)

Page 58: BAB II KAJIAN LITERATUR A. PENGERTIAN JUDUL · 11 2. Interior adalah tatanan perabot didalam ruang dalam dari sebuah gedung. (Kamus Besar Bahasa Indonesia, cetakan 3, 1990, halaman

67

- Semua ruang dalam yang ada di stasiun setelah calon

penumpang melewati tempat pemeriksaan tiket / portir.

e. Zona Umum atau Zona III

Merupakan tempat dimana calon penumpang, pengantar dan

orang umum mendapatkan pelayanan sebelum masuk

kedalam zona II. Zona III dimaksud adalah zona calon

penumpang dan umum sebelum diperiksa tiketnya atau

sebelum masuk peron, yang termasuk zona I adalah ;

- Hall

- Tempat parkir

- Halaman Stasiun ; dan semua ruang yang dibatasi oleh

tempat pemeriksaan tiket / portir.

Dari pembagian zona diatas dapat di gambarkan alur sirkulasi

pada stasiun kereta api adalah

Gambar II.41 Alur Sirkulasi dan Pembagian Zona Stasiun

(Sumber : “Pedoman Standarisasi Stasiun Kereta Api Indonesia” ,

PT. Kereta Api Indonesia (Persero)2011)

Page 59: BAB II KAJIAN LITERATUR A. PENGERTIAN JUDUL · 11 2. Interior adalah tatanan perabot didalam ruang dalam dari sebuah gedung. (Kamus Besar Bahasa Indonesia, cetakan 3, 1990, halaman

68

Pengaturan sirkulasi penumpang di stasiun harus memperhatikan hal-hal sebagai

berikut :

Tidak terjadi perpotongan antara akses masuk dan akses keluar

penumpang , baik yang akan naik KA maupun turun dari KA.

Pintu masuk dipisahkan dengan pintu keluar stasiun.

Kapasitas / Ukuran pintu masuk dan keluar penumpang sesuai

dengan volume penumpang yang ada.

(Sumber : “Pedoman Standarisasi Stasiun Kereta Api Indonesia” ,

PT. Kereta Api Indonesia (Persero)2011)

Gambar II.42 Contoh penerapan alur sirkulasi pada Stasiun Bandung

(Sumber : “Pedoman Standarisasi Stasiun Kereta Api Indonesia” ,

PT. Kereta Api Indonesia (Persero)2011)

Page 60: BAB II KAJIAN LITERATUR A. PENGERTIAN JUDUL · 11 2. Interior adalah tatanan perabot didalam ruang dalam dari sebuah gedung. (Kamus Besar Bahasa Indonesia, cetakan 3, 1990, halaman

69

5. Organisasi Ruang

Menurut Francis D.K Ching ada lima macam perorganisasian

ruang, yaitu:

a. Organisasi terpusat

Merupakan komposisi terpusat yang

dikelompokkan mengelilingi sebuah ruang pusat

yang besar dan dominan. Organisasi terpusat

bersifat stabil.

Kelebihannya adalah:

1. Memiliki pusat kegiatan atau orientasi dengan efisiensi dan

efektivitas yang tinggi.

2. Menciptakan kofigurasi keseluruhan ruang yang secara

geometris teratur dan simetris terhadap dua sumbu atau lebih.

Kelemahannya adalah:

Karena bentuknya teratur harus cukup ruang untuk

mengumpulkan sejumlah ruang sekunder di sekitarnya.

b. Organisasi linier

Organisasi linier terdiri dari sederetan ruang

yang berhubungan langsung satu sama lain atau

dihubungkan melalui ruang linier yang berbeda

dan terpisah.

Organisasi linier biasanya terdiri dari ruang-ruang yang berulang mirip

dalam hal ukuran, bentuk dan fungsinya.

Kelebihannya adalah dapat bertukar fungsi sebagai penunjuk arah

sekaligus menggambarkan gerak pemekaran dan pertumbuhan karena

karakternya yang memanjang.

Kelemahannya adalah bentuk ruangnya kurang variatif tapi dapat

memaksimalkan pencapaian ukuran luas.

Page 61: BAB II KAJIAN LITERATUR A. PENGERTIAN JUDUL · 11 2. Interior adalah tatanan perabot didalam ruang dalam dari sebuah gedung. (Kamus Besar Bahasa Indonesia, cetakan 3, 1990, halaman

70

c. Organisasi radial

Organisasi jenis radial memadukan unsur-unsur

organisasi terpusat maupun linier. Organisasi ini

terdiri dari ruang pusat yang dominan, dimana

sejumlah organisasi-organisasi linier berkembang

seperti bentuk jari-jarinya.

Organisasi radial adalah sebuah bentuk ekstrovert yang mengembang

ke luar ruang lingkupnya. Dengan lengan-lengan liniernya, bentuk ini

dapat meluas dan menggabungkan dirinya pada unsur-unsur tertentu

atau benda-benda lapangan lainnya. Kelebihannya adalah mudah

menyesuaikan kondisi lingkungan. Kelemahannya adalah

membutuhkan banyak ruang.

d. Organisasi cluster

Organisasi cluster menggunakan pertimbangan

penempatan peletakan sebagai dasar untuk

menghubungkan suatu ruang terhadap ruang lainnya.

Sering kali penghubungnya terdiri dari sel-sel ruang

yang berulang dan memiliki fungsi-fungsi serupa dan memiliki

persamaan sifat visual seperti halnya bentuk dan orientasi. Suatu

organisasi cluster dapat juga menerima ruang-ruang yang berlainan

ukuran, bentuk, dan fungsinya tetapi berhubungan satu dengan yang

lain berdasarkan penempatan dan ukuran visual seperti simetri atau

menurut sumbu.

Kelebihannya adalah:

1. Organisasi cluster dapat menerima ruang yang berlainan ukuran

bentuk dan fungsinya tetapi berhubungan satu sama lainnya

berdasarkan penempatan dan ukuran visual seperti semetri atau

menurut sumbunya.

2. Bentuknya luwes dapat menyesuaikan perubahan dan pertumbuhan

langsung tanpa mempengaruhi karakternya, karena polanya tidak

berasal dari konsep geometri yang kaku.

Page 62: BAB II KAJIAN LITERATUR A. PENGERTIAN JUDUL · 11 2. Interior adalah tatanan perabot didalam ruang dalam dari sebuah gedung. (Kamus Besar Bahasa Indonesia, cetakan 3, 1990, halaman

71

Kelemahannya adalah:

Tidak adanya tempat utama yang terkandung di dalam pola

organisasi cluster signifikasi sebuah ruang harus ditegaskan pada

ukuran, bentuk atau orientasi di dalam polanya.

e. Organisasi grid

Organisasi grid terdiri dari bentuk-bentuk dan

ruang-ruang dimana posi-posisinya dalam ruang

dan hubungan antar ruang diatur oleh pola grid

tiga dimensi atau dengan bidang.

Suatu grid dibentuk dengan menetapkan sebuah pola teratur dari titik-

titik yang menentukan pamer-pamer dari dua pasang garis sejajar.

Suatu organisasi grid dapat memiliki hubungan bersama, walaupun

berbeda dalam ukuran, bentuk atau fungsi.

Kelebihannya adalah:

1. Organisasi grid ini dapat memiliki hubungan bersama walau

berbeda dalam hal ukuran, bentuk, fungsi.

2. Suatu grid dapat juga mengalami perubahan bentuk yang lain

dengan cara pengurangan, penambahan kepadatan atau dibuat

berlapis dan identitasnya sebagai sebuah grid tetap dipertahankan

oleh kemampuan mengorganisir ruang.

Kelemahannya adalah :

Dalam aspek bentuk, posisi, hubungan antar ruang semua

diatur oleh pola grid tiga dimensi atau bidang sehingga sifatnya

tidak fleksibel. Musik center ini memakai pola sirkulasi ruang

terpusat, karena letaknya yang terpisah-pisah antara ruang yang

satu dengan yang lain dan efektivitas kegiatan yang tinggi sehingga

dipilih pola sirkulasi ini agar musik center ini juga tetap memiliki

pola yang terarah dan aktivitas yang ada di dalamnya dapat

berjalan dengan baik tanpa mengganggu aktivitas lainnya.

Page 63: BAB II KAJIAN LITERATUR A. PENGERTIAN JUDUL · 11 2. Interior adalah tatanan perabot didalam ruang dalam dari sebuah gedung. (Kamus Besar Bahasa Indonesia, cetakan 3, 1990, halaman

72

6. Komponen Pembentuk Ruang

Dalam setiap pembahasan desain interior tidak lepas dari

pengertian tentang ruang. Adapun yang dimaksud ruang adalah.

”Suatu wadah dari objek-objek yang adanya dirasakan secara subjektf

dapat dibatasi oleh elemen-elemen buatan sepeti garis, bidang, dan

lain-lain maupun elemen alam” (Pamudji Suptandar, 1982, hal. 34)

Yang termasuk unsur pembentuk ruang antara lain adalah:

b. Lantai

Batasan pengertian lantai, adalah :

1. Lantai merupakan bagian bangunan yang berada di bawah

dan diinjak.

2. Lantai permukaan bangunan di dalamn ruang dimana orang

berjalan.

3. Lantai merupakan bidang datar dan dijadikan sebagai alas

dan ruang dimana aktivitas manusia dilakukan diatasnya dan

mempunyai sifat/fungsi ruang.

4. Sebagai pembagi ruang anatar tingkat satu dengan tingkat

berikutnya. (Sumber : P. Suptandar, 1982; 2-3)

Persyaratan lantai adalah :

1. Lantai harus kuat dan dapat menahan beban diatasnya.

2. Mudah dibersihkan dan tahan terhadap kelembaban,

3. Kedap suara dan memberikan rasa hangat pada kaki

(Sumber : P. Suptandar, 1982; 5-6)

c. Dinding

Dinding mempunyai pengertian dan fungsi yaitu :

1. Dinding berfungsi sebagai pemikul beban diatas.

2. Fungsi penutup atau pembatas ruangan, baik visual maupun

akustik.

3. Mengahadapi alam luar dan ruangan dalam :

a. Radiasi sinar cahaya dan sinar kalor matahari

b. Radiasi sumber –sumber kalor dari dalam

Page 64: BAB II KAJIAN LITERATUR A. PENGERTIAN JUDUL · 11 2. Interior adalah tatanan perabot didalam ruang dalam dari sebuah gedung. (Kamus Besar Bahasa Indonesia, cetakan 3, 1990, halaman

73

c. Isolasi atau pengahalang kalor yang dating dari luar

d. Pemeliharaan suhu yang diminta dalam ruangan

e. Pelindung terhadap hempasan hujan dan kelembapan

f. Pengatur terhadapa arus angin luar

g. Pengaturan ventilasi di dalam ruangan

(Sumber : Y.B Mangun Wijaya, 2000:339)

d. Ceiling

Ceiling bersal dari kata “ceil” yang berarti melindungi dengan

suatu bidang penyekat sehingga terbentuk suatu ruang. Secara umum

dapat dikatakan ceiling adalah sebuah bidang/permukaan yang terletak

diatas garis pandang normal manusia, berfungsi sebagai

pelindung/penutup lanatai atau atap dan sekaligus sebagai pembentuk

ruang dengan bidang yang ada dibawahnya. (P. Suptandar, 1982:56).

Dalam interior, ceiling didefinisikan sebagai bidang penutup

atau pembatas bagian atas sebuah dalam yang terbentuk dari bidang

alas dan dinding-dinding yang terletak pada keempat sisi. Fungsi

ceiling sendiri antara lain:

a. Sebagai pelindung kegiatan manusia

b. Sebagai pembentuk ruang bersama-sama dengan dindning dan

lantai membentuk suatu ruang dalam

c. Sebagai skylight yaitu meneruskan cahaya alamiah kedalam

bangunan

d. Sebagai penunjang unsur dekoratif ruang dalam

e. Sebagai perdam suara/akustik (Sumber : P. Suptandar, 1982; 75-

58)

7. Elemen Pengisi Ruang

Pengunaan perabot selalu menunjuk pada kegiatan pemakainya

dan kegiatan disini merupakan titik awal perencanaan interior,

hal ini menunjukkan bahwa pengisi ruang yang utama adalah

perabot/ furniture, sedang pelengkap lainnya hanya sebagai

tambahan pengisi ruang.

Page 65: BAB II KAJIAN LITERATUR A. PENGERTIAN JUDUL · 11 2. Interior adalah tatanan perabot didalam ruang dalam dari sebuah gedung. (Kamus Besar Bahasa Indonesia, cetakan 3, 1990, halaman

74

a. Pengertian perabot

Kata perabot berasal dari bahasa jawa yang berarti alat

atau perkakas, bila dihibungkan dengan rumah maka perabot

adalah meja, kursi, almari, dan lain sebagainya. ( W.J.S

Poerwodarminto, 1976 , hal.34 ).

Semua perabot harus fungsional, nyaman dipakai

memiliki ketahanan yang baik, memiliki sifat dan skala

yang tetap sesuai dengan keadaan tertentu, tetapi situasi-

situasi tertentu mempunyai perbedaan yang lain, sehingga

pemilihan objek yang terbaik untuk situasi tertentu menjadi

hal yang harus dicari jalan keluarnya. Pelengkap pada elemen

pengisi ruang interior merupakan faktor pelengkap atau

factor yang tidak terlalu vital pada perancangan interior,

seperti aksesoris interior ataupun penghias. Pelengkap

jugabisa berupa alat pembantu untuk pemakai ruangan,

seperti jam dinding, layar informasi, juga yang bersifat

menghias seperti lukisan,karya seni patung, dan karya seni

lainnya.

8. Sistem Interior

Untuk menciptakan ruang yang diinginkan, maka diperlukan

unsur-unsur sistem. Sebuah teori mengatakan bahwa interior sistem

adalah “tata cahaya, tata hawa, dan tata suara yang masing-masing

bertujauan untuk mencapai kenikmatan bagi para pemakai ruang

(Arnold Freidman, Forest Wilson dan Jhon F pile, 1977, hal. 230)

a. Pencahayaan

Cahaya memiliki fungsi yang sangat vital karena

menjadi syarat dalam penglihatan manusia. Meski demikian,

cahaya berlebihan akan memberi dampak kesilauan,

sehingga untuk mencapai kesesuaian harus berdasarkan

kebutuhan yang dituntut untuk mendapatkan efektivitas dan

Page 66: BAB II KAJIAN LITERATUR A. PENGERTIAN JUDUL · 11 2. Interior adalah tatanan perabot didalam ruang dalam dari sebuah gedung. (Kamus Besar Bahasa Indonesia, cetakan 3, 1990, halaman

75

efisien tinggi. Sebagai tujuan adanya sumber cahaya

didalam ruang, dijelaskan sebagai berikut.

1. Cahaya memungkinkan penghuni bergerak dan

berjalan secara mudah dan aman.

2. Cahaya menciptakan lingkungan yang memungkinkan

penghuni melihat detail-detail dari tugas dan kegiatan

visual secara mudah dan tepat .

3. Cahaya menciptakan lingkungan visual yang nyaman

dan berpengaruh baik terhadap prestasi.(Kusudiarjo

Hadinoto , 1978, hal. 37)

Ada 2 jenis pencahayaan, yaitu pencahayaan alami dan buatan.

Untuk pencahayaan alami, diperoleh langsung dari sinar matahari

dengan memberi lubang cahaya atau dengan cara dipantulkan pada

bidang sekitarnya. Untuk pencahayaan buatan, yaitu pencahayaan

dengan memanfaatkan energi listrik melalui media lampu sebagai

sumber penerangan (Prasasto Satwiko, 2004, hal.93).

Berdasarkan sumbernya, adapun jenis pencahayaan yaitu:

a. Pencahayaan Alam (Natural lighting)

Yang dimaksud penerangan alami disini adalah pencahayaan

yang berasal dari alam seperti, sinar matahari, sinar bulan,

sinar api dan sumber lain dari alam (fosfor, dan sebagainya).

Namun pada umumnya sumber cahaya alami yang biasa

digunakan dalam pencahayaan ruang adalah sinar matahari.

Cahaya alam dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu:

1. Pencahayaan langsung

Pencahayaan langsung yaitu pencahayaan yang

berasal dari sinar matahari secara langsung melalui atap,

jendela, genting kaca dan lain-lain.

2. Pencahayaan tidak langsung

Pencahayaan tidak langsung adalah cahaya yang

diperoleh dari sinar matahari secara tidak langsung, sistem

Page 67: BAB II KAJIAN LITERATUR A. PENGERTIAN JUDUL · 11 2. Interior adalah tatanan perabot didalam ruang dalam dari sebuah gedung. (Kamus Besar Bahasa Indonesia, cetakan 3, 1990, halaman

76

pencahayaan tersebut di biaskan melalui skylight, permainan

bidang kaca dan lain-lain.

3. Pencahayaan buatan (Artificial lighting)

Pencahayaan buatan ialah penerangan yang berasal

dari cahaya buatan manusia, seperti cahaya lampu

(J.Pamudji Suptandar , 1999, hal. 225).

Pada umumnya sumber cahaya buatan yang kita gunakan

dalam perencanaan interior adalah pencahayaan lampu listrik.

Seperti dijelaskan dalam Human Faktor Design Hand book

bahwa, “Cahaya buatan dipakai apabila tidak cukup cahaya alami

untuk dapat digunakan melihat pekerjaan yang diinginkan dan

atau apabila untuk mengendalikan warna cahaya pada suatu

ruangan tertentu”. (Wesly E woodson, 1981, hal. 149).

Pencahayaan lampu tersebut dapat digunakan sebagai

sumber cahaya bagi kegiatan sehari-hari dan menciptakan unsur

keindahan dalam desain suatu ruangan. Kita banyak menggunakan

cahaya buatan pada perancangan interior suatu bangunan untuk

menciptakan suatu kondisi-kondisi tertentu sesuai dengan

kebutuhan dan fungci ruangan tersebut, agar menimbulkan

kenyamanan bagi penghuninya. Contoh sumber cahaya buatan antara

lain adalah:

a. Lampu Pijar (incandescent)

Lampu pijar terdiri dari tiga pokok yaitu basis, filamen

(benang pijar) dan bola lampu. Besarnya aliran cahaya (fluks

cahaya) yang dihasilkan oleh lampu pijar yang sedang

menyala tergantung pada suhu filamennya. Dengan

memperbesar input tenaga, suhu filamen meningkat, radiasi

bergeser ke arah gelombang cahaya lebih pendek an lebih

banyak cahaya tampak lebih putih. Pengendalian lampu pijar

sebagai sumber cahaya umumnya dengan melapisi bola lampu

dengan maksud mendifusikan cahaya.

Page 68: BAB II KAJIAN LITERATUR A. PENGERTIAN JUDUL · 11 2. Interior adalah tatanan perabot didalam ruang dalam dari sebuah gedung. (Kamus Besar Bahasa Indonesia, cetakan 3, 1990, halaman

77

Gambar II.43 lampu Pijar (incandescent)

(Sumber : iniunic.blogspot.com . Senin 17 Juni 2013. Jam

02.18 WIB)

b. Lampu Fluorescent

Bentuk lampu ini dapat berupa tabung (tube lamp)

maupun bola. Lampu jenis ini merupakan salah satu lampu

pelepas listrik yang berisi gas air raksa bertekanan rendah.

Lampu fluorescent generasi terbaru penggunaan listriknya

semakin efisien (mencapai 80 lumen per watt) dan distribusi

speltralnya mendekati grafik kepekaan mata, sehingga tidak terjadi

penyimpangan warna.

Gambar II.44 Lampu Fluorescent

( Sumber : elektronika-dasar.web.id . Senin 17 Juni 2013.

Jam 02.19 WIB)

c. Lampu HID (High-Intensity Discharge Lamps)

Cahaya dihasilkan oleh lecutan listrik melalui uap zat

logam. Lampu mercury menghasilkan cahaya dari lecutan

listrik dalam tabung kaca atau kuarsa berisi uap merkuri

bertekanan tinggi. Efikasinya antara 40 – 60 lm/watt.

Dibutuhkan waktu antara 3 – 8 menit (untuk menguapkan

merkuri) sebelum menghasilkan cahaya maksimal. Karena itu

Page 69: BAB II KAJIAN LITERATUR A. PENGERTIAN JUDUL · 11 2. Interior adalah tatanan perabot didalam ruang dalam dari sebuah gedung. (Kamus Besar Bahasa Indonesia, cetakan 3, 1990, halaman

78

disebut lampu metal-halida. Untuk memperoleh hasil yang

maksimal dalam pencahayaan, dipakai beberapa type lampu

antara lain yaitu:

1. Flood Light, lampu yang menghasilkan sudut pencahayaan

sebesar 100o – 180o

2. Sot Light, lampu dengan hasil cahaya yang menyebar,

sehingga tidak banyak menimbulkan bayangan.

3. Special Flood Light, lampu dengan sudut kasus kurang dari

100o

4. Reflector Spotlight, merupakan reflektor yang sederhana

dan mudah menyesuaikan dengan sudut pencahayaan dan

pengoperasian.

5. Sealed Beam Lamp, lampu dengan reflektor bervariasi

6. Lens Spotlight, terdiri dari lensa sederhana dengan atau

tanpa reflector.

7. Profile Spotlight, lampu yang menghasilkan sudut

pencahayaan yang kuat dan dapat disesuaikan silhuette yang

dikehendaki

8. Effects Spotlight, untuk menghasilkan proyeksi yang sama

dengan Obyeknya.

9. Bifocal Spotlight, efek spotlight yang dilengkapi dengan dua

saklar atau lebih, sehingga dapat digunakan sebagai lampu

dengan sudut pencahayaan yang kuat dan lemah serta

kombinasinya.

Page 70: BAB II KAJIAN LITERATUR A. PENGERTIAN JUDUL · 11 2. Interior adalah tatanan perabot didalam ruang dalam dari sebuah gedung. (Kamus Besar Bahasa Indonesia, cetakan 3, 1990, halaman

79

Gambar II.45 Lampu HID (High-Intensity Discharge Lamps)

(sumber : www.tokopedia.com . senin 17 Juni 2013 . Jam

02.21 WIB)

Berdasarkan pendistribusian cahaya terdapat 5 sistem

penerangan (iluminasi) yang masing-masing berbeda sifat,

karakter dan pengaruh distribusi cahayanya. Lima sistem tersebut

meliputi :

a. Sistem pencahayaan langsung ( direct lighting )

Sistem iluminasi ini 90% hingga 100% cahaya

mengarah langsung ke obyek yang diterangi. Oleh karena itu

sistem ini mengakibatkan ; penyinaran efektif, menimbulkan

kontras dan bayangan, terjadi silau, baik langsung dari sumber

cahaya maupun akibat cahaya pantulan.

b. Sistem pencahayaan setengah langsung ( semi direct lighting )

Pada sistem iluminasi ini, 60% sampai 90% cahaya

mengarah pada obyek yang diterangi dan cahaya selebihnya

menerangi langit-langit dan dinding yang juga memantulkan

cahaya karena obyek tersebut.

c. Sistem iluminasi difus ( general diffuse lighting )

Sistem iluminasi difus jika 40% sampai 60% cahaya

diarahkan pada obyek dan sisanya menyinari langit-langit dan

dinding, yang juga memantulkan cahaya kearah obyek tersebut.

d. Sistem pencahyaan setengah tak langsung

Pada prinsipnya sistem ini merupakan kebalikan dari sistem

setengah langsung. Sistem setengah tak langsung 60% hingga

Page 71: BAB II KAJIAN LITERATUR A. PENGERTIAN JUDUL · 11 2. Interior adalah tatanan perabot didalam ruang dalam dari sebuah gedung. (Kamus Besar Bahasa Indonesia, cetakan 3, 1990, halaman

80

90% cahaya diarahkan pada langit-langit dan dinding, sisanya

diarahkan langsung ke obyek. Karena sebagian besar cahaya

mengenai bidang kerja, berasal dari pantulan langit-langit dan

dinding. Maka dapat dikatakan cahaya yang datang berasal dari

segala arah, sehingga bayangan relatif tidak tampak dan silau

dapat diperkecil.

e. Sistem iluminasi tidak langsung ( indirect lighting )

Pada sistem ini 90% hingga 100% cahaya diarahkan ke

langit-langit dan dinding. Oleh karena keseluruhan cahaya yang

menyinari obyek pada bidang kerja merupakan cahaya pantulan

segala arah dari langit-langit dan dinding, maka mengakibatkan:

penyinaran tidak efektif, tidak ada kontras dan relatif tidak

menimbulkan.Ditinjau dari sistem perletakannya, perletakan

sumber cahaya dapat dilakukan dengan beberapa metode, antara

lain:

1. Cornice adalah suatu sistem pencahayaan umum, yang

pemasangannya pada dinding bagian atas atau pertemuan

antara ceiling dan dinding. Sumber cahaya dihasilkan dari

flourescent tube (sebagai sumber cahaya pantul).

2. Recessed in ceiling adalah suatu sumber pencahayaan yang

difungsikan sebagai penerangan pada panel, built in dan

sebagainya, yang pemasangannya pada ceiling. Sumber cahaya

dihasilkan dari incandescen lamp.

3. Attached to ceiling adalah penempatan lampu pada

permukaan ceiling sebagai penerangan umum.

4. Hanging lighting adalah penempatan lampu dengan cara

digantung berfungsi sbagai penerangan umum.

5. Luminous ceiling adalah penempatan lampu yang ditutup

dengan screeb jernih dan sumber cahaya dari flourescent lamp.

Page 72: BAB II KAJIAN LITERATUR A. PENGERTIAN JUDUL · 11 2. Interior adalah tatanan perabot didalam ruang dalam dari sebuah gedung. (Kamus Besar Bahasa Indonesia, cetakan 3, 1990, halaman

81

6. Soffit adalah suatu pencahayaan yang dipakai sebagai

penerangan pada lekukan dinding yang penerangannya dari

flourescent lamp.

7. Cove lighting merupakan suatu pencahayaan yang dipakai

sebagai efek, sumber cahaya dipasang pada dinding yang

diarahkan ke permukaan ceiling.

8. Valance lighting adalah suatu pencahayaan yang

pemasangannya pada dinding yang penyinarannya diarahkan ke

permukaan ceiling secara langsung. Sumber cahaya jenis

flourescent lamp yang disembunyikan dibalik frame.

9. Wall bracket lighting adalah suatu pencahayaan yang dipasang

pada dinding dengan memakai lampu cahaya atau dekorasi.

b. Penghawaan

Penghawaan mempunyai peranan penting pada kebutuhan udara

yang optimal dalam ruangan termasuk kelembaban udara dalam

ruang. Seperti dijelaskan bahwa “Penanganan sistem ventilasi harus

memperhatikan faktor-faktor kelambapan agar memenuhi unsur

kenyamanan dalam ruang “. (Pamudji Suptandar , 1982, hal. 62 ).

a. Penghawaan alami dengan ventilasi

Yang dimaksud dengan ventilasi adalah suatu usaha

pembaharuan udara dalam suatu bangunan atau ruang dengan

jalan memasukkan sejumlah udara segar/ bersih dari luar untuk

menggantikan udara yang kotor di dalam ruangan dengan

menggantikan faktor-faktor kelembapan agar dapat memenuhi

unsur kenyamanan bagi si pemakai. (Pamudji Suptandar,1982,

hal. 62).

Sedang pengaruh ventilasi terhadap interior antara lain:

1. Peletakan ventilasi akan mempengaruhi bentuk interior,

misalnya letak jendela.

2. Letak ventilasi yang mempengaruhi udara langsung pada

susunan interior yaitu ketinggian, lebar, dan, posisi.

Page 73: BAB II KAJIAN LITERATUR A. PENGERTIAN JUDUL · 11 2. Interior adalah tatanan perabot didalam ruang dalam dari sebuah gedung. (Kamus Besar Bahasa Indonesia, cetakan 3, 1990, halaman

82

3. Ventilasi mempengaruhi suasana, pencahayaan dan akustik di

dalam termasuk hubungan ruang dengan alam sekitarnya.

4. Sistim ventilasi harus mempehatikan fungsi ruang.

5. Jenis ventilasi mempengaruhi akan ketinggian tiap ruangan.

( P amudji Suptandar,1982, hal. 63 )

Gambar II.46 : mungkinan yang terjadi pada sistem ventilasi

silang)

(Sumber : Ir. Setyo Soetiadji S, Anatomi Utilitas, Djambatan,1986

: 41)

b. Penghawaan buatan atau ventilasi buatan

Pengertian dari ventilasi buatan yaitu “penghawaan yang

diperoleh secara buatan atau mengalami proses mekanisme”

(Pamudji Suptandar, 1982, hal. 83)

Ventilasi buatan ini terdiri dari dua macam, sepeti dijelaskan

Pamudji Suptandar di bawah ini .

1. Exhoust yaitu mekanisme dari kipas angin dengan sisitim

menggerakkan udara denagan tidak mengurangi kelembapan

udara alam.

2. A.C. yaitu sisitim mekanisme memasukkan udara segar

dengan termperatur maupun kelembapan tertentu. A.C.

dipakai apabila ventilasi alam tidak memenuhi persyaratan;

polusi udara, polus suara, dan apabila ingin mendapatkan

kelembapan udara yang konstan.

Page 74: BAB II KAJIAN LITERATUR A. PENGERTIAN JUDUL · 11 2. Interior adalah tatanan perabot didalam ruang dalam dari sebuah gedung. (Kamus Besar Bahasa Indonesia, cetakan 3, 1990, halaman

83

3. Selanjutnya dijelaskan pengertian jenis A.C tersebut oleh

Pamudji Suptandar dalam bukunya interior desain yang

menyebutkan .

4. Window unit, yaitu jenis AC yang dipergunakan pada

ruang-ruang kecil dimana sistim mekaniknya terdapat pada satu

unit yang kompak. pemasangan unit tersebut bisa pada

jendela bagian atas maupun bawah pada dinding sebagai

ornamen hiasan.

5. Split unit, yaitu jenis AC yang dipergunakan untuk satu atau

beberapa ruang, sedangkan perlengkapan untuk evaporator

terpisah pada tiap ruang. Unit ini berdiri sendiri pada lantai

dengan bentuknya yang indah sepadan denga furniture lain

yang merupakan ornamen.

6. Package Unit yaitu Jenis AC yang dipergunakan dalam

satu ruang yang cukup luas seperti restoran, super market

dan sebagainya. Perlengkapan evaporator dan condensor

terpisah dan tersendiri. Unit ini bisa berdiri sendiri atau

built-in, sehingga dapat menambah keserasian dalam ruangan.

7. Central Unit yaitu, jenis yang dipergunakan untuk ruang

yang luas sekali seperti restoran pekantoran, gedung teater,

shopping center. Perlengkapan keseluruhan terletak di luar

ruangan kemudian didistribusikan ke masing-masing ruang

melalui ducting dan berahkir dengan diffuser. (Pamudji

Suptandar, 1982, hal. 83)

9. Akustik

Sistem akustik ruang yang baik adalah ruang yang mampu

menjawab kebutuhan dari salah satu faktornya yaitu mengenai

gangguan seperti bising, gema, gaung dan sebagainya. Penanganan

gangguan yang terjadi dalam ruang menjadikan perlunya kualitas

akustik yang sebaik-baiknya. Akustik dapat mengatasi masalah

Page 75: BAB II KAJIAN LITERATUR A. PENGERTIAN JUDUL · 11 2. Interior adalah tatanan perabot didalam ruang dalam dari sebuah gedung. (Kamus Besar Bahasa Indonesia, cetakan 3, 1990, halaman

84

teknis yang berhubungan langsung dengan tata suara pada

bangunan interior, antara lain tingkat bunyi yang berlebihan,

perlindungan privasi ruang, tingkat kejelasan pencakupan dengan

latar belakang suara dan pengadaan suara latar yang sesuai dengan

situasi tertentu. (John F. Pile, 1980, hal. 421)

Tujuan dari akustik adalah meniadakan dan mengurangi bunyI

yang sifatnya mengganggu, kemudian mengatur sistem bunyi tata

suara agar bunyi yang dikehendaki terdengar jelas tanpa gangguan,

serta menjaga kontinuitas bunyi dan perambatannya dalam ruang-

ruang khusus yang menghendaki sistem akustik spesifik.

Dalam pengaturan penyebaran bunyi di dalam suatu ruang

terdapat 3 faktor yang harus diperhatikan yaitu bunyi langsung,

bunyi pantul dan bunyi serap.

1. Bunyi Langsung, yaitu bunyi yang berasal dari sumber suara

yang berjalan langsung mencapai pendengaran.

2. Bunyi Pantul, yaitu bunyi yang berasal dari sumber suara

yang dalam pencapaian sebelum ke pendengaran, lebih

dahulu mengenai bidang pantul.

3. Bunyi Serap, yaitu bunyi yang mengalami penyerapan karena

material absorbsi.(Prasasto Satwiko, 2004, hal.129)

10. Warna

Intensitas cahaya yang terpantul akan melengkapi dasar

penglihatan serta mempengaruhi kesan tentang gelap terang,

sehingga kita dapat membedakan objek penglihatan dan merasakan

pengaruh warna. Penggunaan warna dalam interior dapat

membedakan bagian objek, memperkuat perhatian atau mengurangi

kelelahan mata. Sehingga dapat dikatakan bahwa paduan dan

pemilihan warna tergantung pada fungsi ruang, misalnya untuk

rumah sakit, restoran, hotel dan lain sebagainya.

Page 76: BAB II KAJIAN LITERATUR A. PENGERTIAN JUDUL · 11 2. Interior adalah tatanan perabot didalam ruang dalam dari sebuah gedung. (Kamus Besar Bahasa Indonesia, cetakan 3, 1990, halaman

85

Warna sebenarnya merupakan seberkas cahaya yang

dipantulkan sebuah benda ke mata kita, warna apabila digabungkan

dengan penerangan akan merupakan persekutuan yang kuat dalam

pendekorasian.

a. Pengertian Warna

Warna biasanya dikaitkan dengan kenikmatan mata, pada

kenyataannya kebutuhan manusia akan manfaat warna sangatlah

besar. Ini dikarenakan masing-masing warna mempunyai

karakter tersendiri yang sanggup mempengaruhi rasa atau selera,

kesan, ingatan, dan keinginan-keinginan. Dalam desain elementer

disebutkan bahwa warna menurut ilmu fisika adalah kesan yang

ditimbulkan oleh cahaya pada mata manusia.

b. Fungsi Warna

Fungsi warna mengandung sesuatu yang sifatnya

mengarahkan, memberikan perintah, peringatan dengan tanda-tanda

warna tertentu. Fungsi warna disebutkan dalam “Desain Warna

Susunan Dan Fungsi” adalah, warna dengan fungsi praktis yaitu

instruksi terarah dan pelayanan pada umumnya. Warna sebagai

fungsi artistik yaitu ungkapan pribadi seniman. Warna sebagai

fungsi simbolik yaitu alam magis, adat, agama, dan metafisis.

c. Sifat Khusus Warna

Dari masing-masing warna, masing-masing mempunyai

sifat seperti yang dijelaskan oleh William Brushwell dalam

Painting and Decorations adalah sebagai berikut :

1. warna panas; yaitu kuning, kuning orange, orange merah,

merah violet.

2. warna dingin; yaitu violet, violet biru, biru, hijau, hijau kuning.

Page 77: BAB II KAJIAN LITERATUR A. PENGERTIAN JUDUL · 11 2. Interior adalah tatanan perabot didalam ruang dalam dari sebuah gedung. (Kamus Besar Bahasa Indonesia, cetakan 3, 1990, halaman

86

3. warna ringan; yaitu putih, merah, merah orange, orange

kuning, kuning hijau.

4. warna ringan ; yaitu hitam, merah violet, violet,violet biru,

hijau.

5. warna jauh ; yaitu violet, violet biru, hijau, putih.

d. Pengaruh psikologis warna

Secara psikologis warna memiliki pengaruh terhadap

perasaan manusia. Seperti dijelaskan dalam The Use Colour In

Interior adalah:

1. Warna biru

Pada umumnya dinamakan warna menjauh sebab

mereka terlihat seakan menjauh dari pengamat, dapat

mengurangi sifat, dapat dirangsang. Dan oleh sebab itu

membantu seseorang berkonsentrasi. Warna biru bersifat

baik, dingin dan tenang, akan tetapi tidak dapat dipandang

secara pandang lalu, karena terlalu banyak warna biru akan

mengakibatkan sifat melankolis.

2. Warna hijau

Memberikan pengaruh menyejukkan serta dapat

mengurangi ketegangan hidup. Apabila dikombinasikan

dengan warna dingin menimbulkan kesegaran, dan apabila

dikombinasikan dengan warna panas akan lebih menarik.

3. Warna kuning

Adalah warna yang merangsang dan menarik perhatian,

kunig adalah warna yang paling bercahaya. Hari-hari akan

membosankan apabila tanpa kehadiran warna kuning dari sinar

matahari.

4. Warna merah

Menyenangkan dan merangsang otak. Warna merah

ini sering dinamakan warna mendekat, karena mereka

Page 78: BAB II KAJIAN LITERATUR A. PENGERTIAN JUDUL · 11 2. Interior adalah tatanan perabot didalam ruang dalam dari sebuah gedung. (Kamus Besar Bahasa Indonesia, cetakan 3, 1990, halaman

87

sepetinya mendekati Si pengamat. Selain itu warna merah

menimbulkan sifat agresif dan memberikan kesan kemewahan

dan keebahagiaan.

5. Warna abu-abu

Dapat memberikan efek dingin seperti warna coklat.

Apabila digunakan sendiri akan menimbulkan depresi.

Dalam penggunaan sebaiknya dikombinasikan dengan warna

hidup.

6. Warna orange

Memiliki efek merangsang dan bisanya digunakan dalam

jumlah yang sedikit. Dapat menimbulkan rasa sakit dan

kejenuhan.

7. Warna coklat

Warna ini akan memberikan pengaruh segar, tenang

dan hangat. Tetapi dalam pemakaian harus dikombinasikan

dengan warna orange, kuning atau warna emas.

8. Warna putih

Warna ini dapat mematikan semangat jika tidak

dikombinasikan dengan warna-warna emas.

9. Warna hitam

Cenderung memberi pengaruh seperti menekan.

Apabila digunakan dengan warna lain akan berfungsi

menunjang intensitas warna tersebut.

11. Sistem Keamanan

Keamanan yang dimaksud adalah keamanan fisik manusia,

fisik bangunan, serta lingkungan, untuk sistem ini diperlukan :

a. Satuan pengamanan atau biasa disebut Satpam

b. Keamanan terhadap bahaya kebakaran

c. Tanda petunjuk arah (exis signs)

d. Alat pengunci (hardware locking)

Page 79: BAB II KAJIAN LITERATUR A. PENGERTIAN JUDUL · 11 2. Interior adalah tatanan perabot didalam ruang dalam dari sebuah gedung. (Kamus Besar Bahasa Indonesia, cetakan 3, 1990, halaman

88

e. Tanda bahaya (alarm)

Adapun bentuk-bentuk penganmanan antara lain :

1. Pengamanan umum

Pengamanan ini dilakukan melalui tata kerja dan tata

ruang. Untuk menjamin seluruh keamanan di dalam ruang

khususnya dampak kejahatan, maka perlu adanya pembagian

tugas dan kewajiban yang tegas diantara para petugas. Adapun

tugas tersebut yaitu :

a. pemerikasaan ruang-ruang secara rutin dan berkala.

b. membuat peraturan yang diperlukan.

c. menyelenggarakan pengamanan umum bagi seluruh

fasilitas ruang yang ada.

2. Pengamanan terhadap tangan-tangan jahil, yaitu dengan :

a. Sistem perlindungan sekitar (perimeter protection system)

Bertujuan untuk melindungi bangunan terhadap bahaya

dari luar. Penekanan pengamanan terutama ditujukan pada

jendela, pintu, atap, lubang ventilasi, dan dinding yang

mudah tembus.

b. Sistem perlindungan dalam (interior protection system)

Sistem ini sangat bermanfaat dalm pengaman gedung,

apabila perimeter gagal berfungsi, misalnya pencuri

berhasil menyelinap masuk dan bersembunyi di dalam

gedung sebelum saatnya pintu-pintu ditutup. Kedua

system di atas ada yang bekerja secara mekanis ataupun

elektris,yaitu:

- saklar magnetic (magnetic control switch)

- pita kertas logam (metal foil tape)

- sensor pemberitahuan atau pencegah bila kaca pecah (glass

breaking sensor)- kamera pemantau (photoelectronic eyes)

- pendeteksi getaran (vibration detector)

Page 80: BAB II KAJIAN LITERATUR A. PENGERTIAN JUDUL · 11 2. Interior adalah tatanan perabot didalam ruang dalam dari sebuah gedung. (Kamus Besar Bahasa Indonesia, cetakan 3, 1990, halaman

89

- pemberitahuan/perimgatan getaran (internal vibration

sensor)

- alat pemasuk data (acces control by remote door control)

- pengubahan sinar infra merah (passive infra - red)

3. Pengaman terhadap kebakaran

Beberapa syarat untuk mencegah bahaya kebakaran pada

bangunan, yaitu :

a. mempunyai bahan stuktur utama dan finishing yang tahan api.

b. mempunyai jarak bebas dengan bangunan-bangunan di

sebelahnya atau terhadap lingkungan.

c. melakukan penempatan tangga kebakaran sesuai dengan

persyaratan-persyaratannya

d. mempunyai pencegahan terhadap sistem elektrikal

e. mempunyai pencegahan terhadap sistem penangkal petir

f. mempunyai alat kontrol untuk ducting pada sistem

pengkondisian udara

g. mempunyai sistem pendeteksian dengan sistem alarm, sistem

automatic smoke dan head ventilating

h. mempunyai alat kontrol terhadap lif untuk mendeteksi dan

mengatasi adanya kebakaran diperlukan alat seperti :

1. Fire damper

Alat ini untuk menutup pipa ducting yang mengalirkan

udara supaya asap dan api tidak menjalar kemana-mana.

Alat ini bekerja secara otomatis, kalau terjadi kebakaran

akan segera menutup pipa-pipa tersebut

2. Smoke dan head ventilating

Alat ini dipasang pada daerah-daerah yang menghubungkan

udara luar. Kalau terjadi kebakaran, asap yang timbul segera

dapat mengalir ke luar, sehingga para petugas pemadam

kebakaran akan terhindar dari asap-asap tersebut.

Page 81: BAB II KAJIAN LITERATUR A. PENGERTIAN JUDUL · 11 2. Interior adalah tatanan perabot didalam ruang dalam dari sebuah gedung. (Kamus Besar Bahasa Indonesia, cetakan 3, 1990, halaman

90

3. Vent dan Exhaust

Dipasang di depan tangga kebakaran yang akan berfungsi

mengisap asap yang akan masuk pada tangga yang akan

dibuka pintunya. Atau dapat juga dipasang di dalam tangga,

secara otomatis berfungsi memasukkan udara untuk

memberikan tekanan pada udara di dalam ruang tangga.

4. Hidran kebakaran

Hidran kebakaran adalah alat untuk memadamkan

kebakaran yang sudah terjadi dengan memakai alat bantu

air.

5. Sprinkler

Penempatan titik-titik sprinkler harus disesuaikan dengan

standar yang berlaku dalam kebakaran ringan. Setiap

sprinkler dapat melayani luas area 10-20 m2 dengan

ketinggian ruang 3 m. Ada beberapa cara pemasangan

kepala sprinkler, seperti dipasang di bawah plafon/langit-

langit, di atas plafon atau ditempel di tembok.

6. Halon

halon Pada daerah yang penanggulangan pemadam

kebakarannya tidak diperbolehkan menggunakan air, seperti

pada ruang yang penuh peralatan-peralatan elektronik atau

ruang arsip, ruang tersebut harus dilengkapi dengan sistem

pemadam kebakaran halon.