bab ii ide bisnis - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/ecolls/ethesisdoc/bab2/bab...

35
13 BAB II IDE BISNIS Pada bagian ini akan dibahas secara keseluruhan mengenai peta persaingan dari industri restoran cepat saji di Indonesia. Dimulai dengan menganalisa makro lingkungannya kemudian diikuti Porter’s Five Forces model lalu diikuti dengan analisa industri cepat saji itu sendiri. Selain juga itu terdapat pembahasan mengenai kekuatan serta peluang dari bisnis restoran cepat saji dengan menggunakan analisa Matriks SWOT guna menghadapi industri restoran cepat saji khususnya di Jakarta sehingga dapat diketahui strategi yang tepat untuk bersaing dalam industri restoran cepat saji. Berikut ini uraian yang lebih jelas mengenai hal tersebut: II.1. ANALISA MAKRO LINGKUNGAN RESTORAN CEPAT SAJI Dalam menjalankan sebuah bisnis perlu dipahami bagaimana kondisi lingkungan secara keseluruhan baik didalam maupun diluar dari Industri tersebut. Dengan menganalisa hal tersebut dapat terlihat hubungan yang secara sigfinikan mempengaruhi bisnis tersebut. Hal ini diperlukan agar perusahaan mampu mengembangkan misi dan mendesain strategi untuk mencapai tujuan jangka panjang. Menurut Arthur A. Thompson (Crafting and Executing Strategy: 2012, p99) digambarkan bahwa terdapat makro lingkungan dari sebuah perusahaan di luar dari industri perusahaan itu.

Upload: nguyenthuan

Post on 09-Mar-2019

215 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II IDE BISNIS - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/BAB II_2014_0075.pdf · Hal ini disebabkan karena jumlah penduduk di ... November 2013) bahwa proporsi

13

BAB II

IDE BISNIS

Pada bagian ini akan dibahas secara keseluruhan mengenai peta persaingan

dari industri restoran cepat saji di Indonesia. Dimulai dengan menganalisa makro

lingkungannya kemudian diikuti Porter’s Five Forces model lalu diikuti dengan

analisa industri cepat saji itu sendiri. Selain juga itu terdapat pembahasan mengenai

kekuatan serta peluang dari bisnis restoran cepat saji dengan menggunakan analisa

Matriks SWOT guna menghadapi industri restoran cepat saji khususnya di Jakarta

sehingga dapat diketahui strategi yang tepat untuk bersaing dalam industri restoran

cepat saji. Berikut ini uraian yang lebih jelas mengenai hal tersebut:

II.1. ANALISA MAKRO LINGKUNGAN RESTORAN CEPAT

SAJI

Dalam menjalankan sebuah bisnis perlu dipahami bagaimana kondisi

lingkungan secara keseluruhan baik didalam maupun diluar dari Industri

tersebut. Dengan menganalisa hal tersebut dapat terlihat hubungan yang

secara sigfinikan mempengaruhi bisnis tersebut. Hal ini diperlukan agar

perusahaan mampu mengembangkan misi dan mendesain strategi untuk

mencapai tujuan jangka panjang. Menurut Arthur A. Thompson (Crafting and

Executing Strategy: 2012, p99) digambarkan bahwa terdapat makro

lingkungan dari sebuah perusahaan di luar dari industri perusahaan itu.

Page 2: BAB II IDE BISNIS - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/BAB II_2014_0075.pdf · Hal ini disebabkan karena jumlah penduduk di ... November 2013) bahwa proporsi

14

Gambaran ini memperlihatkan faktor apa saja yang dapat mempengaruhi

bisnis dari sebuah perusahaan dalam mencapai tujuannya.

Gambar 1 The Company’s Macro-Environment

Sumber : Thompson, A., Peteraf, M., Gamble, J., & Strickland, L. (2012, p99). Crafting and

Executing Strategy 18th edition. New York: McGraw-Hill

Analisa tersebut menggunakan teknik PEST+EL yang merupakan

akronim dari Political, Economy, Social dan Technology serta ditambahkan

Environment dan Law & Regulations. Teknik ini dapat membantu dalam

melihat secara keseluruhan kondisi lingkungan dari Industri yang akan dituju.

Bisnis warung nasi gulung termasuk dalam industri restoran cepat saji yang

belakangan mulai berkembang seiring dengan meningkatnya kebutuhan

makanan cepat saji di dunia. Kebutuhan tersebut yang belakangan sudah

mulai dipenuhi oleh para pelaku bisnis di berbagai belahan dunia.

Page 3: BAB II IDE BISNIS - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/BAB II_2014_0075.pdf · Hal ini disebabkan karena jumlah penduduk di ... November 2013) bahwa proporsi

15

Berikut ini analisa makro lingkungan dari tiap – tiap faktor yang

mempengaruhi industri restoran cepat saji, khususnya di Indonesia.

1. Politik

Pada tahun 2014, dunia politik di Indonesia akan dihadapkan

dengan pemilihan umum (pemilu). Hal ini menyebabkan akan terjadi

keramaian politik pada saat rakyat melaksanakan pesta demokrasi.

Tingginya tingkat aktivitas partai politik, para politikus, dan elite

politik serta semua pemangku kepentingan (stakeholders) terkait

menyebabkan fokus masyarakat lebih ke arah dunia politik selama

pesta demokrasi berlangsung.

Secara tidak langsung apa yang terjadi pada dunia politik di

Indonesia tidak terlalu berpengaruh terhadap peluang dari bisnis

warung nasi gulung ini. Hal ini disebabkan karena salah satu

kebutuhan dasar manusia adalah makanan sehingga tingkat kebutuhan

akan makanan rendah lemak tentu masih ada. Di lain pihak, harga

bahan baku jelas sedikit banyak akan berpengaruh terhadap kebijakan

ekonomi dari pemimpin terpilih tersebut.

Dilihat secara keseluruhan, kebijakan politik pemimpin terpilih

akan berpengaruh terhadap aktivitas dunia usaha. Kebijakan tersebut

akan memberikan kejelasan akan peraturan yang diterapkan dalam

dunia usaha. Regulasi yang probisnis tentu akan menciptakan peluang

positif dan memberikan kemudahan bagi dunia usaha khususnya bagi

segmen Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM). Oleh karena itu, para

Page 4: BAB II IDE BISNIS - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/BAB II_2014_0075.pdf · Hal ini disebabkan karena jumlah penduduk di ... November 2013) bahwa proporsi

16

pelaku bisnis lebih tertarik untuk beraktivitas bisnis pasca pemilihan

umum.

2. Ekonomi

Perekonomian di Indonesia yang tak kunjung membaik membuat

pemerintah harus bertindak bijaksana dalam membuat suatu kebijakan.

Kebijakan pemerintah dalam mengurangi subsidi harga Bahan Bakar

Minyak (BBM) yang sempat ditolak oleh beberapa lapisan masyarakat

harus dilaksanakan. Dalam situasi seperti ini ketegasan pemerintah

sangat diperlukan sebagai badan yang mengelola sebuah negara.

Menurut data dari Bloomberg, sepanjang tahun 2013 mata uang rupiah

mengalami pelemahan mencapai sekitar 15% terhadap US Dollar.

Walaupun menurut Bank Dunia, pertumbuhan kelas menengah di

Indonesia sangat cepat karena setiap tahun kelas menengah bertumbuh

mencapai sekitar 7 juta penduduk. Pertumbuhan tersebut menyebabkan

melonjaknya konsumsi. Tingkat konsumsi akan produk import yang

tinggi menyebabkan melemah nilai rupiah terhadap US Dollar. Inilah

yang kemudian harus diawasi pemerintah dalam meningkatkan

konsumsi produk lokal.

Page 5: BAB II IDE BISNIS - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/BAB II_2014_0075.pdf · Hal ini disebabkan karena jumlah penduduk di ... November 2013) bahwa proporsi

17

Gambar 2 Beberapa kurs di Asia terhadap US$ pada tahun 2013

Sumber: http://bloomberg.co.id

Melihat kondisi tersebut, Bank Dunia memprediksi pertumbuhan

ekonomi Indonesia pada 2014 sebesar 5,3 persen. Proyeksi tersebut

lebih rendah dari perkiraan pertumbuhan tahun ini sebesar 5,6 persen.

Padahal, proyeksi pemerintah untuk pertumbuhan ekonomi pada 2013

sebesar 5,7 persen dan pada 2014 sebesar 6 persen. Inilah yang sedang

dicanangkan pemerintah dalam meningkatkan ekonomi di Indonesia,

dengan mengkampanyekan pemakaian produk lokal guna

meningkatkan pendapatan Domestik Bruto. Pada tahun 2012,

Pendapatan Domestik Bruto di Indonesia sudah mencapai US$ 3,592

per kapita. Inilah yang menunjukkan bahwa dari segi pendapatan

ekonomi masyarakat Indonesia meningkat.

Kondisi inflasi di Indonesia yang berlangsung sejak tahun 2010

hingga tahun 2013 cukup memprihatinkan. Walaupun setiap tahun

Indonesia mengalami inflasi tetapi lonjakan inflasi pada tahun 2013

Page 6: BAB II IDE BISNIS - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/BAB II_2014_0075.pdf · Hal ini disebabkan karena jumlah penduduk di ... November 2013) bahwa proporsi

18

cukup signifikan karena naik sebesar 4,08%. Hal ini disebabkan karena

kenaikan tingkat harga barang impor karena semakin melemahnya

nilai rupiah, adanya kenaikan tingkat upah tenaga kerja yang tidak

diimbangi oleh peningkatan produktifitasnya, dan adanya kenaikan

harga Bahan Bakar Minyak sudah mencapai 20% dari pengeluaran

pemerintah.

Gambar 3 Laju Tingkat Inflasi berdasarkan data dari BPS selama 3 tahun terakhir

Sumber: http://bps.go.id

3. Sosial

Pertumbuhan penduduk di Indonesia belakangan sudah mampu

dikendalikan oleh pemerintah. Walaupun penyebaran penduduk sedikit

sulit dilaksanakan. Hal ini disebabkan karena jumlah penduduk di

pulau Jawa mencapai 58% dari seluruh penduduk di Indonesia

sedangkan luas pulau Jawa sendiri hanya sekitar 7% dari keseluruhan

Page 7: BAB II IDE BISNIS - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/BAB II_2014_0075.pdf · Hal ini disebabkan karena jumlah penduduk di ... November 2013) bahwa proporsi

19

luas Republik Indonesia. Ini yang menunjukkan bahwa aktivitas bisnis

yang terjadi di pulau Jawa sangat tinggi. Menurut pernyataan Menteri

Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa (http://setkab.go.id/ - 4

November 2013) bahwa proporsi kelas menengah di Indonesia telah

meningkat dari 36,% pada 2010 menjadi 56,5% pada 2013. Sementara

angka kemiskinan terus menurun dari 17% tahun 2004 menjadi 11,6%

pada 2013 ini. Dengan aktivitas yang tinggi dan pertumbuhan kelas

menengah yang terus meningkat menjadikan sebuah potensi baru

dalam mengembangkan bisnis restoran cepat saji.

Gambar 4 Rata-rata Pengeluaran Perkapita tiap bulan penduduk DKI Jakarta periode 2010 -

2012 menurut kelompok barang

Sumber: http://jakarta.bps.go.id/

Selama periode 2010 hingga 2012, terlihat bahwa rata-rata

pengeluaran penduduk DKI Jakarta untuk mengkonsumsi makanan

dan minuman jadi terus meningkat. Menurut data yang ditunjukkan

Page 8: BAB II IDE BISNIS - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/BAB II_2014_0075.pdf · Hal ini disebabkan karena jumlah penduduk di ... November 2013) bahwa proporsi

20

oleh BPS pada tahun 2012 bahwa angka konsumsi untuk makanan dan

minuman jadi per kapita di DKI Jakarta mencapai Rp. 185.000,- per

bulan. Pada tahun 2012 pun, pengeluaran untuk makanan per kapita

penduduk DKI Jakarta mencapai sekitar Rp. 517.000,- per bulan atau

sekitar 37% dari pengeluaran keseluruhan tiap bulan.

Data tersebut dapat disimpulkan bahwa penduduk DKI Jakarta

yang mengkonsumsi makanan cepat saji memiliki pendapatan sekitar

Rp. 1,4 juta per bulan atau setara dengan Upah Minimum Regional

(UMR) pada tahun 2012. Oleh karena itu, umumnya penduduk yang

mengkonsumsi makanan cepat saji memiliki pendapatan minimum

pada kisaran Upah Minimum Regional atau pada tahun 2013,

pendapatan yang lebih besar dari Rp. 2,2 juta per bulan.

Belakangan ini, kesadaran masyarakat akan pola hidup sehat

sudah mulai berkembang. Pemberitaan diberbagai media mengenai

bahan baku yang dapat merusak organ tubuh pada makanan cepat saji

menjadikan pertimbangan seseorang dalam membeli produk makanan

cepat saji. Ini yang kemudian menjadikan tren pangan global yang

sudah mengarah ke makanan yang sehat. Oleh karena itu, sudah

menjadi bagian dari gaya hidup seseorang untuk mengkonsumsi

makanan sehat.

4. Teknologi

Seiring dengan perkembangan teknologi belakangan ini, banyak

pihak yang menggunakan internet sebagai media promosi baik itu

Page 9: BAB II IDE BISNIS - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/BAB II_2014_0075.pdf · Hal ini disebabkan karena jumlah penduduk di ... November 2013) bahwa proporsi

21

media yang berbayar ataupun gratis. Sebuah bentuk kekuatan baru

dalam melakukan promosi karena jejaring sosial seperti Facebook,

Twitter, dan Instagram yang sudah menjadi bagian dari gaya hidup

seseorang. Inilah yang kemudian membuat sebuah bentuk bisnis baru

atau yang lebih dikenal dengan bisnis online.

Bahkan, dalam berkomunikasi pun belakangan sudah mulai

mewabah instant messaging seperti Blackberry Messenger, WhatApp,

Line, KakaoTalk, dan WeChat, yang merupakan sebuah media

komunikasi langsung secara dua arah melalui pesan teks. Hal ini yang

kemudian diliat para pelaku bisnis untuk menjadikan media tersebut

menjadi sebuah alat untuk melakukan promosi ataupun untuk

pemesanan bagi restoran cepat saji.

Gambar 5 Promosi McDonald’s Indonesia dalam jejaring Social Media

Sumber: http://www.stupidmonkey.web.id/

Selain itu, banyak restoran cepat saji yang sudah menerapkan

teknologi dengan sistem Point of Sales (POS) yang terintegrasi dengan

Page 10: BAB II IDE BISNIS - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/BAB II_2014_0075.pdf · Hal ini disebabkan karena jumlah penduduk di ... November 2013) bahwa proporsi

22

sistem otomatis operasional “Back of Store”. Hal ini lebih

mempermudah serta mempercepat sistem pemesanan pada restoran

cepat saji karena pada saat pemesanan berlangsung data pesanan juga

dikirimkan ke bagian “Back of Store” untuk mempersiapkan makanan

yang dipesan. Belakangan ini, teknologi ini diterapkan dengan

perangkat nirkabel sehingga tidak membutuhkan kabel dalam

menyambungkan sistem operasi tersebut.

5. Environment (Lingkungan)

Kesadaran masyarakat yang terus meningkat dalam melestarikan

lingkungan menimbulkan aktivitas peduli lingkungan dalam komunitas

masyarakat. Hal ini yang kemudian mendorong para pelaku bisnis

untuk menggunakan bahan baku ramah lingkungan pada proses

bisnisnya. Dalam Industri restoran cepat saji, banyak yang sudah

melakukan hal tersebut dengan menggunakan bahan kemasan yang

dapat di daur ulang sehingga kemasan yang digunakan untuk makanan

tersebut mudah terurai dan tidak merusak lingkungan.

Selain itu juga belakangan beberapa restoran cepat saji beralih

menggunakan bahan baku organik. Bahan baku organik ini dihasilkan

melalui proses organis yang ditanam di tanah yang ramah lingkungan,

dan 100% tidak menggunakan pestisida kimia, salah satu contoh yaitu

beras organik. Keunggukan Beras Organik sendiri adalah memiliki

kandungan nutrisi dan mineral tinggi, kandungan glukosa, karbohidrat

dan proteinnya mudah terurai, sehingga aman dan sangat baik

Page 11: BAB II IDE BISNIS - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/BAB II_2014_0075.pdf · Hal ini disebabkan karena jumlah penduduk di ... November 2013) bahwa proporsi

23

dikonsumsi penderita diabetes dan baik untuk program diet, mencegah

kanker, jantung, asam urat, darah tinggi, dan vertigo.

6. Law & Regulation (Hukum & Regulasi)

Pemerintah yang merupakan regulator memiliki kewenangan

untuk mengatur penyebaran dari restoran cepat saji tersebut. Oleh

karena itu, pemerintah mengeluarkan Permendag (Peraturan Menteri

Perdagangan) No. 07/M-DAG/PER/2/2013 tentang Pengembangan

Kemitraan dalam Waralaba Jenis Usaha Jasa Makanan dan Minuman

mengatur perusahaan diizinkan mengoperasikan maksimal 250 outlet,

setiap pemberi atau penerima waralaba yang telah memiliki gerai lebih

dari 250 unit harus menyesuaikan dengan ketentuan Permendag dalam

waktu lima tahun.

Seiring berkembangnya bisnis tersebut, pemerintah pun memberi

pajak bagi para pengusaha dibidang restoran atau warung.

Kewenangannya pun diberikan kepada pemerintahan daerah kabupaten

atau kota dalam memungut pajak hiburan dan pajak restoran. Hal ini

dilakukan untuk membantu pembangunan di daerah tersebut. Sebagai

salah satu contoh di Daerah Khusus Ibukota Jakarta tercantum pada

Pasal 2 Ayat (2) dan (5) Undang-Undang No. 28 Tahun 2009 Tentang

Pajak Daerah Dan Retribusi Daerah. Untuk tarif pajak restoran, Pasal

40 Ayat (1) UU 28/2009 menentukan batas tertinggi yaitu 10%. Inilah

yang kemudian dijadikan acuan bagi para pengusaha restoran untuk

menentukan pajak yang ditagihkan kepada para pelanggan.

Page 12: BAB II IDE BISNIS - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/BAB II_2014_0075.pdf · Hal ini disebabkan karena jumlah penduduk di ... November 2013) bahwa proporsi

24

Dalam perkembangan makanan olahan seperti cepat saji,

pemerintah pun mengeluarkan beberapa peraturan terkait dengan

makanan yang beredar dilingkungan masyarakat. Salah satu contoh

yaitu Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2004 telah mengatur

tentang Keamanan, Mutu, dan Gizi Pangan. Dalam peraturan tersebut

dinyatakan bahwa keamanan dari setiap pangan adalah kondisi dan

upaya yang diperlukan untuk mencegah pangan dari kemungkinan

cemaran biologis, kimiawi, dan benda lain yang dapat mengganggu,

merugikan, dan membahayakan kesehatan manusia. Hal ini

diberlakukan untuk melindungi masyarakat dari mengkonsumsi

makanan yang memiliki kandungan yang berbahaya bagi tubuh.

Pemerintah sendiri juga sudah menjalin kerjasama dengan aparat

keamanan untuk melakukan razia terhadap produk-produk makanan

ilegal yang beredar di masyarakat.

Gambar 6 Salah satu contoh label kandungan dari produk makanan

Sumber: http://health.kompas.com/

Page 13: BAB II IDE BISNIS - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/BAB II_2014_0075.pdf · Hal ini disebabkan karena jumlah penduduk di ... November 2013) bahwa proporsi

25

Selain itu, Departemen Kesehatan selaku aparat pemerintah yang

mengawasi tentang kesehatan dari masyarakat mengeluarkan beberapa

peraturan terkait dengan produk makanan olahan. Salah satu contoh

yaitu Permenkes Nomor 30 tahun 2013 tentang Pencantuman

Informasi Kandungan Gula, Garam dan Lemak. Peraturan ini yang

kemudian mengatur bahwa tiap produk makanan yang terdaftar di

Departemen Kesehatan harus mencantumkan kandungan Gula, Garam

dan Lemak sebagi bentuk transparansi dari produsen kepada konsumen

terhadap produk yang ditawarkan.

Di Indonesia sendiri, peredaran makanan baik dari lokal maupun

import berada dibawah pengawasan Badan Pengawasan Obat dan

Makanan (BPOM). Badan bentukan pemerintah ini bertugas untuk

mendeteksi, mencegah dan mengawasi produk makanan dan obat-

obatan dalam rangka melindungi keamanan, keselamatan dan

kesehatan konsumennya baik di dalam maupun di luar negeri.

II.2. PORTER’S FIVE FORCES MODEL

Dalam memulai suatu bisnis baru perlu adanya analisa mengenai

industri dalam bisnis tersebut. Warung nasi gulung yang dikategorikan dalam

industri makanan cepat saji harus melihat bagaimana peta persaingan dalam

bisnis tersebut. Hal ini sangat diperlukan dalam membuat perencanaan dan

perumusan strategi agar dapat bersaing dalam industri makanan cepat saji.

Page 14: BAB II IDE BISNIS - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/BAB II_2014_0075.pdf · Hal ini disebabkan karena jumlah penduduk di ... November 2013) bahwa proporsi

26

Dalam melihat daya saing tersebut dapat pendekatan Lima Kekuatan

Kompetitif (Five Competitive Forces) yang dicetuskan oleh Michael E. Porter

dari Harvard Business School (1979). Model Porter dapat digunakan dalam

membuat perencanaan bisnis di masa mendatang sehingga dapat memahami

dimana letak kekuatan perusahaan dalam industri tersebut. Dalam

perencanaan tesebut kita dapat memanfaatkan kekuatan dan membenahi

kelemahan yang ada pada industri tersebut. Oleh karena itu, perusahaan dapat

mementukan tujuan yang ingin dicapai dalam industri tersebut.

Gambar 7 Porter’s Five Forces Model

Sumber: Thompson, A., Peteraf, M., Gamble, J., & Strickland, L. (2012, p103). Crafting and

Executing Strategy 18th edition. New York: McGraw-Hill

Page 15: BAB II IDE BISNIS - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/BAB II_2014_0075.pdf · Hal ini disebabkan karena jumlah penduduk di ... November 2013) bahwa proporsi

27

Dalam bisnis nasi gulung ini, akan dilihat kelima daya saing tersebut

yang diuraikan sebagai berikut:

1. Ancaman dari produk-produk pengganti (substitute products)

Produk nasi gulung ini memiliki ancaman dari produk subtitusi baik

dari makanan ringan ataupun dari makanan utama. Kategori produk

nasi gulung pun berada pada produk makanan ringan yang cukup

mengeyangkan. Dalam kategori produk subtitusi yang cukup bersaing

antara lain produk roti, biskuit, ataupun jajanan pasar (lemper, risoles,

aneka gorengan). Dapat dikatakan ancaman dari produk subtitusi

termasuk tinggi.

2. Ancaman dari pendatang baru (new entrants)

Bisnis nasi gulung ini termasuk dalam produk baru di industri cepat

saji. Ancaman dari pendatang baru cukup besar karena pangsa pasar

yang sangat besar untuk mengembangkan bisnis restoran cepat saji.

Hal ini bukan tidak mungkin dimasa yang akan datang akan

meningkatkan ancaman bagi bisnis nasi gulung mengingat peluang

yang terjadi pada bisnis ini. Berikut ini ada beberapa hal yang dapat

memudahkan atau justru menyulitkan para pesaing untuk memasuki

industri cepat saji ini (Wheelen dan Hunger, 2012, p110-113), yaitu:

a. Economies of scale, adanya perbedaan harga jika suatu pelaku

bisnis membeli bahan baku dengan jumlah yang banyak akan

sangat mempengaruhi para pendatang baru untuk memasuki

industri cepat saji ini.

Page 16: BAB II IDE BISNIS - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/BAB II_2014_0075.pdf · Hal ini disebabkan karena jumlah penduduk di ... November 2013) bahwa proporsi

28

b. Perbedaan produk. Produk nasi gulung ini merupakan sebuah menu

makanan yang masih jarang disajikan oleh restoran cepat saji di

Indonesia. Maka dari itu, produk nasi gulung ini dapat dikatakan

produk yang berbeda dan unik dibandingkan dengan produk sejenis

lainnya.

c. Capital Requirements. Untuk memasuki industri makanan cepat

saji ini membutuhkan modal sekitar IDR 190 juta, dimana untuk

modal tersebut adalah tidak terlalu besar untuk membuat satu

usaha makanan cepat saji bila dibandingkan dengan modal untuk

membuat restoran cepat saji seperti merek-merek yang akan

disebutkan pada sub bab selanjutnya yang rata-rata telah mencapai

lebih dari 1 Milyar.

d. Switching costs. Tidak membutuhkan Switching costs yang terlalu

besar bagi para pelaku bisnis untuk menggunakan pemasok lain

dalam menjalankan usaha ini. Hal ini dikarenakan tidak adanya

teknologi yang mahal yang digunakan di dalam usaha ini. Jadi,

Switching costs tergolong rendah untuk menjalankan usaha ini.

e. Access to distribution channels. Produk ini tidak mempunyai

Acces to distribution channels karena produk ini dijual langsung di

tempat dimana pelaku bisnis menyewa atau membeli kios untuk

melakukan penjualan langsung kepada para konsumen.

f. Cost disadvantages independent of size. Produk nasi gulung ini

tergolong baru di usaha makanan dan minuman cepat saji, sehingga

Page 17: BAB II IDE BISNIS - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/BAB II_2014_0075.pdf · Hal ini disebabkan karena jumlah penduduk di ... November 2013) bahwa proporsi

29

jika produk nasi gulung ini dapat menjadi produk yang sukses

maka akan banyak para pelaku bisnis juga memasuki usaha ini.

g. Peraturan pemerintah. Ijin usaha untuk membuat usaha jenis

makanan dan minuman dapat dibuat di Kementerian kesehatan,

BPPOM, dan MUI untuk mendapatkan sertifikasi yang menjadi

syarat dalam menjalankan usaha ini.

Dilihat dari beberapa hal diatas maka dapat disimpulkan bahwa

ancaman dari pendatang baru cukup tinggi dimana para pelaku usaha

dapat dengan mudahnya masuk ke dalam industri makanan cepat saji

ini.

3. Persaingan yang sengit di antara para pelaku bisnis yang sudah

ada (existing players)

Belakangan ini industri cepat saji yang berada di Jakarta cukuplah

berkembang. Kemunculan produk dengan variasi yang baru membuat

peta persaingan cukup ketat. Walaupun hanya sedikit produk sejenis

yang bermunculan akan tetapi menimbulkan persaingan dalam

memberikan pilihan makanan bagi para pelanggan. Hal ini tentu yang

menjadikan peluang bagi para pebisnis di industri makanan cepat saji

dan juga membuat persaingan menjadi tinggi. Berikut ini faktor-faktor

yang dapat menentukan tinggi atau rendahnya persaingan di industri

cepat saji menurut Wheelen dan Hunger (2012) :

a. Jumlah dari kompetitor. Kompetitor yang secara langsung dan

tidak langsung di dalam industri makanan cepat saji ini tergolong

Page 18: BAB II IDE BISNIS - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/BAB II_2014_0075.pdf · Hal ini disebabkan karena jumlah penduduk di ... November 2013) bahwa proporsi

30

banyak. Maka dari itu persaingan di industri dapat dikatakan cukup

ketat, akan tetapi masih ada ceruk pasar yang belum dapat terlayani

yaitu makanan cepat saji yang menggunakan bahan baku yang

mempunyai kandungan lemak rendah.

b. Rate of industry growth. Pertumbuhan restoran cepat saji di

Indonesia tergolong tinggi, hal ini dikarenakan permintaan akan

makanan cepat saji semakin meningkat yang disebabkan oleh

mobilitas yang tinggi dari masyarakat perkotaan seperti di Jakarta

serta adanya persaingan dalam menawarkan produk makanan cepat

saji yang terkadang menimbulkan perang harga.

c. Karakteristik produk atau jasa. Produk nasi gulung ini dapat

dikatakan cukup unik dan baru di dalam industri ini, hal ini

diharapkan dapat menarik perhatian para konsumen untuk

mencoba produk ini. Ditambah dengan bahan baku yang

menyehatkan sehingga faktor-faktor ini diharapkan dapat menjadi

satu karakteristik produk yang berbeda dari produk lainnya.

d. Amount of fixed costs. Fixed costs yang ditimbulkan dari usaha ini

tidak terlalu besar dibandingkan dengan jenis usaha makanan cepat

saji lainnya. Hal ini dikarenakan penggunaan sumber daya yang

digunakan masih tergolong sedikit dan kecil serta adanya

economies of scale dari bahan baku makanan.

e. Kapasitas. Kapasitas yang dimiliki oleh usaha ini cukup kecil

sehingga pelayanan yang diberikan pun cukup terbatas bagi para

Page 19: BAB II IDE BISNIS - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/BAB II_2014_0075.pdf · Hal ini disebabkan karena jumlah penduduk di ... November 2013) bahwa proporsi

31

pelanggan yang ingin makan ditempat. Maka dari itu, layan antar

menjadi salah satu cara untuk mensiasati keterbatasan kapasitas

yang dimiliki oleh usaha ini.

f. Height of exit barriers. Dalam usaha ini, kesempatan untuk exit

barriers tergolong rendah karena penggunaan sumber daya dan

modal yang tidak terlalu banyak.

g. Diversity of rivals. Dengan adanya tren makanan sehat yang terjadi

pada saat ini membuat banyaknya restoran cepat saji menawarkan

produk yang serupa dengan nasi gulung ini, misalnya mengurangi

kandungan lemak pada produk tersebut.

4. Kekuatan tawar dari pemasok (bargaining power of suppliers)

Pada bisnis nasi gulung ini, kebutuhan akan bahan baku sangatlah

tinggi. Ini disebabkan karena bahan baku yang digunakan sangat

berpengaruh terhadap kualitas produk makanan yang dihasilkan.

Walaupun terdapat berbagai pilihan pemasok, namun tidak terlalu

banyak yang mampu memenuhi kualitas yang diinginkan dan

kebutuhan pasokan yang memadai. Tentu dengan ketergantungan dari

pemasok yang tinggi menjadikan kekuatan tawar dari pemasok

termasuk cukup besar.

5. Kekuatan tawar dari konsumen, pelanggan, atau pembeli

(bargaining power of buyers)

Dalam industri makanan cepat saji tentu saja kekuatan dari para

pembeli cukup besar karena produk dan layanan yang diberikan cukup

Page 20: BAB II IDE BISNIS - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/BAB II_2014_0075.pdf · Hal ini disebabkan karena jumlah penduduk di ... November 2013) bahwa proporsi

32

mempengaruhi persepsi masyarakat akan produk tersebut. Hal ini yang

menimbulkan bahwa produk nasi gulung yang ditawarkan harus

disesuaikan dengan selera dan keinginan masyarakat. Oleh karena itu,

menu yang ditawarkan nasi gulung ini disesuaikan dengan cita rasa

lokal dari masyarakat setempat.

II.3. INDUSTRI MAKANAN CEPAT SAJI

Belakangan industri makanan cepat saji cukup berkembang, khususnya

di Jakarta seperti yang dikemukan pada bab sebelumnya. Hal ini disebabkan

karena terusnya meningkat angka pekerja di Jakarta yang mencapai sekitar

65% dari seluruh penduduk di Jakarta. Kebutuhan ini yang kemudian

berusaha dipenuhi oleh para pebisnis dalam menciptakan sebuah bisnis baru

yang menyediakan makanan cepat saji. Makanan cepat saji yang ditawarkan

tidak hanya bercita rasa lokal tetapi juga dapat dikategorikan sebagai makanan

import. Mulai dari kalangan masyarakat kelas menengah ke bawah maupun

menengah ke atas menikmati makanan cepat saji.

Restoran cepat saji sendiri memiliki berbagai kekuatan melalui berbagai

hal ditawarkan kepada pelanggan melalui varian produk, kemasan ataupun

kualitas pelayanan. Keberhasilan utama dari produk makanan cepat saji yaitu

memiliki waktu yang relatif rendah dalam menyajikan makanannya.

Persaingan ini yang menyebabkan para pelaku bisnis makanan cepat saji

semakin kompetitif dalam mengolah produk makanannya. Bahkan, bagi para

Page 21: BAB II IDE BISNIS - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/BAB II_2014_0075.pdf · Hal ini disebabkan karena jumlah penduduk di ... November 2013) bahwa proporsi

33

“pemain besar” dalam bisnis ini sudah mampu menguasai setiap value chain

dari bisnisnya. Inilah yang menjadi keutamaan dalam suatu bisnis bila mampu

menekan biaya yang dikeluarkan agar dapat memberikan keuntungan yang

sebesar-besarnya.

Gambar 8 Indonesia Fast Food Market Share 2011

Sumber: http://nicosiamoneynews.com/

Berdasarkan pengamatan Euromonitor pada tahun 2011, industri

restoran cepat saji di Indonesia dikuasai oleh KFC yang mencapai 30%.

Kemudian, diikuti oleh Es Teler 77 dan McDonald’s dengan 13% dan 11%.

Berikut ini pengamatan mengenai beberapa market leader dalam industri

restoran cepat saji di Indonesia serta keunggulan mereka dalam memenangi

kompetisi tersebut.

Dalam mengkonsumsi produk makanan tersebut banyak pihak belum

mengetahui akibat dari intensitas mengkonsumsi makanan cepat saji. Tingkat

Page 22: BAB II IDE BISNIS - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/BAB II_2014_0075.pdf · Hal ini disebabkan karena jumlah penduduk di ... November 2013) bahwa proporsi

34

konsumsi makanan siap saji yang tinggi dapat menimbulkan efek yang tidak

baik bagi kesehatan tubuh karena makanan siap saji tersebut lebih banyak

mengandung bahan kimia berbahaya dibandingkan kandungan vitamin atau

zat lain yang dibutuhkan oleh tubuh. Selain itu, makanan siap saji juga

mengandung bahan yang tidak alami, serta memiliki kecenderungan

penggunaan zat aditif yang berlebihan.

Belakang ini muncul beberapa produk makanan yang berasal dari bahan

baku organik. Umumnya makanan organik berasal dari sayuran ataupun

protein, seperti telur, unggas dan lain sebagainya yang proses serta cara

penanaman ataupun pembiakannya tidak menggunakan obat kimia, pestisida,

hormon buatan dan sejenisnya sehingga benar-benar alami dari alam.

Hal ini yang mulai mendorong trend dari pangan secara global yang

sudah mulai mengenal produk makanan yang sehat. Kemunculan produk

makanan dari Jepang maupun Korea yang mewabah di Indonesia dengan

mengedepankan produk makanan sehat dan alami tentu menjadikan sebuah

segmentasi tersendiri. Tentu dengan kualitas yang produk yang terjaga

membuat harga yang ditawarkan pun relatif cukup mahal.

Melihat segmentasi low fat fast food yang cukup potensial banyak para

pengusaha lokal yang mengembangkan jenis bisnis ini. Keutamaan dari bisnis

ini yaitu dengan mengedepankan kualitas produk makanan yang mempunyai

kandungan rendah lemak bagi tubuh para penikmat cepat saji. Hal ini tentu

melekat pada produk berupa sayur-sayuran ataupun buah-buahan yang

dikembangkan secara alami.

Page 23: BAB II IDE BISNIS - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/BAB II_2014_0075.pdf · Hal ini disebabkan karena jumlah penduduk di ... November 2013) bahwa proporsi

35

Berdasarkan pengamatan pada industri restoran cepat saji sendiri,

terbagi menjadi beberapa segmentasi seperti yang digambarkan di bawah ini

yang dibagi berdasarkan pada kandungan lemak pada makanan serta harga

yang ditawarkan. Warung nasi gulung sendiri nantinya akan berada pada

segmentasi low fat low price.

Gambar 9 Competitors Mapping Restoran Fast Food

Dalam industri low fat fast food ini memiliki tantangan yang harus

mampu mengalahkan cita rasa makanan junk food tanpa menggunakan zat

kimiawi. Faktor tersebut yang menjadi tantangan tersendiri dalam menaklukan

industri tersebut dengan mengolah bumbu makanan menggunakan bahan-

bahan alami dengan proses yang cepat. Berikut ini beberapa kompetitor utama

dalam persaingan industri low fat fast food, diantaranya sebagai berikut:

Low Price High Price

High Fat

Low Fat

Page 24: BAB II IDE BISNIS - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/BAB II_2014_0075.pdf · Hal ini disebabkan karena jumlah penduduk di ... November 2013) bahwa proporsi

36

1. Sushi Tei

Restoran Sushi Tei awalnya merupakan restoran franchiser dari

Singapura. Nama Sushi Tei sendiri berarti warung sushi yang

spesialisasinya menjual ikan karena pada awalnya hanya berjualan

dengan menggunakan gerobak. Kemudian menjadi berkembang di

Singapura, dan akhirnya menjadi restoran besar yang di kembangkan

melalui sistem kemitraan (franchise) seperti di Thailand, Hongkong,

Malaysia, Australia dan Indonesia.

Gambar 10 Gerai Sushi Tea di Jakarta

Sumber: http://www.dskon.com/

Sushi Tei sendiri masuk ke Indonesia pada tahun 2003 melalui PT.

Sushi Tei Indonesia yang pertama kali berdiri di Jakarta. Kemudian

berkembang hingga Medan, Surabaya, Bali, dan Bandung. Saat ini, Sushi

Tei sendiri sudah memiliki 19 gerai tersebar di seluruh kawasan tersebut.

Ciri khas yang di tonjolkan pada restoran Sushi Tei ini sendiri adalah

sushi belt dan open kitchen. Selain dua keunikan yang ditunjukkan

Page 25: BAB II IDE BISNIS - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/BAB II_2014_0075.pdf · Hal ini disebabkan karena jumlah penduduk di ... November 2013) bahwa proporsi

37

tersebut, produk makanan ikan yang ditawarkan memiliki kualitas ikan

yang segar. Hal ini yang menjadikan keberhasilan Sushi Tei melalui

produk ikan yang kaya akan protein juga dengan kualitas yang segar

tanpa bahan pengawet kimiawi.

2. Lotteria

Lotteria di Korea Selatan didirikan pada tanggal 25 Oktober 1979,

dan merupakan bagian dari perluasan Grup Lotte yang termasuk dalam

pendirian atau akuisisi divisi makanan-terkait lainnya. Di Korea, Lotteria

mampu mengalahkan KFC dan Mcdonald’s dalam industri makanan cepat

saji karena Lotteria telah mengikuti tren pangan global yang cepat dan

bergeser ke makanan kesehatan. Dalam menghadapi kecenderungan itu,

dihilangkan lemak trans dari kentang gorengnya. Hal ini juga ditambah

dengan diperkenalkannya menu sehat seperti gandum hitam dan roti

burger yang hanya 350 kalor.

Gambar 11 Gerai Lotteria di Indonesia

Sumber: http://www.the-marketeers.com/

Page 26: BAB II IDE BISNIS - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/BAB II_2014_0075.pdf · Hal ini disebabkan karena jumlah penduduk di ... November 2013) bahwa proporsi

38

Lotteria mempunyai konsep yang cukup unik dan berbeda, dari segi

menunya Lotteria menyajikan menu makanan dan minuman dari bahan

Organik, kita ketahui bahwa makanan organik sangat baik dari segi

kesehatan, dan kita ketahui di era saat ini sedang semaraknya makanan

yang berbahan baku organik maka dari itu langkah Lotteria sangat tepat

untuk membuka cabang di Indonesia. Lotteria yang masuk ke Indonesia

sekitar tahun 2011, dan sudah memiliki 21 gerai se-Jabodetabek. Rumah

makan ini menyajikan makanan cepat saji, seperti burger bulgogi, chicken

ganjong, ayam goreng, dan kentang goreng, dengan harga yang

terjangkau yaitu sekitar Rp 20 - 35 ribu.

3. Loving Hut

Loving Hut merupakan sebuah restoran cepat saji vegan yang

berasal dari Formosa (Taiwan) dengan jaringan terbesar di dunia.

Jaringan restoran Vegan Loving Hut dimulai pada awal tahun 2008 dan

saat ini sudah ada di 23 negara dengan lebih dari 158 restoran yang

tersebar di seluruh dunia. Loving Hut menawarkan cita rasa internasional

dari makanan non-hewani dengan harga yang bersaing. Semua bahan

makanan diolah dari soya (kedelai) dan jamur, dengan perasa non-MSG.

Selain itu, hampir semua sayur-sayuran yang diolah di Loving Hut juga

merupakan sayuran organik yang disuplai dari perkebunan Agatho.

Page 27: BAB II IDE BISNIS - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/BAB II_2014_0075.pdf · Hal ini disebabkan karena jumlah penduduk di ... November 2013) bahwa proporsi

39

Gambar 12 Salah satu cabang Loving Hut di Jakarta

Sumber: http://suprememastertv.com/

Loving Hut sendiri berada pada kawasan The Plaza Semanggi, Lt.

3A, No. 3A. Dengan lokasi yang berada di pusat bisnis kota Jakarta

menjadikan restoran cepat saji ini menjadi daya tarik bagi para pelanggan

yang mengkonsumsi makanan vegetari.

II.4. ANALISA SWOT

Menurut Whelen dan Hunger (2012), Analisa SWOT tidak hanya

digunakan untuk melihat kekuatan dan kelemahan perusahaan dari sumber

daya yang dimiliki perusahaan akan tetapi juga kemampuan perusahaan untuk

mengidentifikasi peluang dalam bisnis itu dan tantangan yang akan dihadapi.

Page 28: BAB II IDE BISNIS - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/BAB II_2014_0075.pdf · Hal ini disebabkan karena jumlah penduduk di ... November 2013) bahwa proporsi

40

Gambar 13 SWOT Analysis

Sumber: Wheelen, L. and Hunger, David. (2012, p182). Strategic Management and Business

Policy, 13th edition. Pierson International Edition.

Analisa ini cukup membantu dalam memanfaatkan setiap peluang dan

ancaman yang ada melalui kekuatan dan kelemahan dari bisnis warung nasi

gulung ini. Dengan menggunakan analisa SWOT ini diharapkan dapat

memberikan strategi alternatif dalam mengembangkan bisnis nasi gulung ini.

Berikut ini merupakan penjelasan dari analisa SWOT dari bisnis warung nasi

gulung:

1. Kekuatan (Strenghts)

Beberapa hal menjadi kekuatan dalam bisnis warung nasi gulung ini

adalah produk varian baru dalam industri cepat saji, disesuaikan

dengan kebutuhan nutrisi masyarakat Indonesia, cita rasa yang lokal,

tempat yang strategis (mendekati ke pusat kegiatan sehari-hari), dan

harga yang cukup terjangkau.

Page 29: BAB II IDE BISNIS - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/BAB II_2014_0075.pdf · Hal ini disebabkan karena jumlah penduduk di ... November 2013) bahwa proporsi

41

2. Kelemahan (Weakness)

Tentu, bisnis warung nasi gulung ini juga memiliki kelemahan yaitu

bermunculan ideologi kebarat-baratan dari masyarakat, pendistribusian

yang terbatas, luas tempat yang terbatas, serta sulitnya membangun

kepercayaan masyarakat akan produk lokal.

3. Peluang (Opportunities)

Bisnis warung nasi gulung ini memiliki peluang yang cukup baik hal

ini disebabkan karena kebutuhan akan makanan cepat saji yang terus

meningkat, adanya tren masyarakat indonesia akan makanan yang baru

dan unik, mengembangkan industri bahan baku lokal, menumbuhkan

selera makanan lokal, serta dapat manambah pilihan bagi masyarakat.

4. Ancaman (Threats)

Pada bisnis ini memiliki berbagai ancaman yaitu banyaknya

kompetitor, bermunculan produk makanan sejenis, kesulitan

mendapatkan sumber daya manusia yang memadai (Juru masak dan

pelayan), dan kestabilan ekonomi di Indonesia yang mempengaruhi

harga bahan baku.

II.4.1. Sintesis Faktor-faktor Internal dan Eksternal

Menurut Wheelen dan Hunger (2012), meskipun analisis SWOT

banyak digunakan di berbagai perusahaan untuk memformulasikan strategi

Page 30: BAB II IDE BISNIS - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/BAB II_2014_0075.pdf · Hal ini disebabkan karena jumlah penduduk di ... November 2013) bahwa proporsi

42

untuk perusahaan tersebut, namun ada beberapa kritik seperti yang

disebutkan oleh Wheelen dan Hunger, yaitu:

Analisis SWOT menghasilkan daftar kekuatan, kelemahan, kesempatan

dan ancaman yang sangat panjang.

Analisis SWOT tidak menggunakan pembobotan untuk

memprioritaskan daftar tersebut dari masing-masing faktor yang

dianalisis tersebut.

Analisis SWOT kerapkali menggunakan kalimat yang mengandung arti

ambigu.

Faktor yang sama dapat digunakan ke dalam dua kategori, misalnya

kekuatan yang dapat juga dianggap sebagai kelemahan perusahaan.

Tidak adanya kewajiban untuk melakukan verifikasi atas suatu opini

dengan data atau analisis.

Analisis SWOT hanya menggunakan analisis tunggal.

Hasil analisis SWOT seringkali tidak memiliki keterkaitan secara logis

dengan implementasi strategis.

Setelah para pemimpin perusahaan melakukan analisis perusahaan

secara umum (internal) dan menganalisa secara eksternal faktor-faktor yang

akan berpengaruh terhadap formulasi strategi, maka para pelaku usaha dapat

menggunakan tabel Internal Factor Analysis Summary (IFAS) dan External

Factor Analysis Summary (EFAS) yang dikembangkan oleh Wheelen dan

Page 31: BAB II IDE BISNIS - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/BAB II_2014_0075.pdf · Hal ini disebabkan karena jumlah penduduk di ... November 2013) bahwa proporsi

43

Hunger (2004, 73) untuk menentukan arah strategi dengan menggunakan

Matriks TOWS. (Ismail Solihin, 2012, p165-172)

Tabel 1 Perhitungan IFAS & EFAS

Sumber: Dokumentasi Penulis

Internal Factor Analysis Summary – IFAS Internal Strategic Factor Weight Rating Weighted Score

Strengts

S1 Produk baru di industri cepat saji 0,05 2,0 0,1

S2 Cita rasa local 0,10 3,0 0,3

S3 Tempat yang strategis 0,10 4,0 0,4

S4 Harga yang terjangkau 0,15 5,0 0,75

Weakness

W1 Ideologi kebaratan dari masyarakat 0,05 2,0 0,1

W2 Distribusi yang terbatas 0,20 4,0 0,8

W3 Sulitnya membangun kepercayaan masyarakat akan produk local

0,15 2,5 0,37

W4 Tempat yang terbatas 0,20 3,5 0,7

Total scores 1,00 3,52

External Factor Analysis Summary – EFAS External Strategic Factor Weight Rating Weighted Score

Opportunities

O1 Meningkatnya kebutuhan makanan cepat saji 0,15 2,5 0,37

O2 Mengembangkan industri bahan baku lokal 0,15 4,0 0,6

O3 Menumbuhkan selera makanan lokal 0,05 2,0 0,1

O4 Menambah pilihan bagi masyarakat 0,10 2,5 0,25

Threads

T1 Banyaknya kompetitor 0,20 4,5 0,9

T2 Bermunculan produk makanan sejenis 0,10 3,5 0,35

T3 Kesulitan mendapatkan sumber daya manusia 0,05 2,0 0,1

T4 Stabilitas ekonomi Indonesia yang dapat mempengaruhi harga bahan baku

0,20 4,0 0,8

Total scores 1,00 3,47

Dengan menggunakan Tabel IFAS dan EFAS yang sudah disajikan di

atas maka dapat dibuat alternatif strategi dengan menggunakan tabel Matriks

TOWS.

Page 32: BAB II IDE BISNIS - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/BAB II_2014_0075.pdf · Hal ini disebabkan karena jumlah penduduk di ... November 2013) bahwa proporsi

44

Tabel 2 Matriks TOWS

Sumber: Dokumentasi Penulis

Internal Factors (IFAS)

External Factors (EFAS)

Strengths (S)

S1 Produk baru di industri cepat saji S2 Cita rasa lokal S3 Tempat yang strategis S4 Harga yang terjangkau

Weaknesses (W)

W1 Ideologi kebaratan dari masyarakat Indonesia W2 Distribusi yang terbatas W3 Sulitnya membangun kepercayaan akan produk lokal W4 Tempat yang terbatas

Opportunities (O) O1 Meningkatnya kebutuhan makanan cepat saji O2 Mengembangkan industri bahan baku lokal O3 Menumbuhkan selera makanan lokal O4 Menambah pilihan bagi masyarakat

SO Strategies 1. Mengembangkan makanan

cepat saji dengan bahan baku lokal serta dengan cita rasa lokal di tempat strategis di Jakarta dengan harga yang terjangkau

2. Masyarakat mempunyai pilihan makanan dengan adanya produk baru ini

WO Strategies

1. Meyakinkan pelanggan bahwa dengan membeli produk lokal berarti ikut serta dalam meningkatkan industri dalam negeri

2. Membuat promo penjualan untuk menarik pelanggan di area usaha

Threats (T) T1 Banyaknya competitor T2 Bermunculan produk makanan sejenis T3 Kesulitan mendapatkan sumber daya manusia T4 Stabilitas ekonomi Indonesia yang dapat mempengaruhi harga bahan baku

ST Strategies 1. Mengembangkan varian

baru guna menghindari munculnya competitor dengan produk yang sejenis

2. Mencari SDM yang bertempat tinggal dekat dengan lokasi usaha

3. Selalu mencari pemasok dengan harga terbaik untuk menghindari kenaikan harga yang dikarenakan terjadinya stabilitas perekonomian di Indonesia

WT Strategies

1. Membuat layanan pesan antar untuk melayani pelanggan karena keterbatasan tempat

2. Meyakinkan pelanggan melalui media promosi bahwa produk lokal tidak kalah kualitasnya dengan produk import

Pada Tabel di atas dapat terlihat bahwa perusahaan mempunyai

beberapa pilihan strategi untuk dipilih, tentunya dengan menyaring terlebih

dahulu strategi mana yang paling sesuai untuk digunakan.

Page 33: BAB II IDE BISNIS - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/BAB II_2014_0075.pdf · Hal ini disebabkan karena jumlah penduduk di ... November 2013) bahwa proporsi

45

II.5. PENDEKATAN STRATEGI

Dalam membangun sebuah bisnis dibutuhkan perencanaan yang baik

agar memiliki daya saing pada pasar bisnis tersebut. Perencanaan tersebut

meliputi analisa pasar, peramalan keuangan ataupun survey secara langsung.

Hal tersebut dilakukan agar dapat menentukan strategi yang tepat dalam

membangun bisnis tersebut. Menurut Michael Porter (David, 2001, pp180-

182), ada tiga landasan strategi yang dapat membantu organisasi memperoleh

keunggulan kompetitif, yaitu keunggulan biaya (cost leadership), diferensiasi,

dan fokus. Dengan istilah lain disebut dengan generic strategy.

Produk nasi gulung ini dapat dikatakan baru dalam industri makanan.

Dalam kompetisi segmentasi low fat low price maka biaya pokok produksi

dari produk tersebut ditekan dengan menggunakan skala ekonomi dalam

volume yang banyak. Oleh karena itu, strategi yang digunakan warung nasi

gulung ini merupakan Cost Leadership Strategy. Dengan memanfaatkan hal

itu, warung nasi gulung menjadi daya tarik tersendiri dengan harga yang

cukup terjangkau dan rendah lemak.

II.5.1. Blue Ocean Strategy

Blue Ocean Strategy (BOS) pertama kali diperkenalkan oleh W. Chan

Kim dan Renee Mauborgne melalui bukunya yang juga berjudul sama di

tahun 2005. Menurut mereka, Blue Ocean Strategy didefinisikan sebagai

berikut bahwa “Bagaimana membuat ruang pasar yang belum terjelajahi, yang

Page 34: BAB II IDE BISNIS - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/BAB II_2014_0075.pdf · Hal ini disebabkan karena jumlah penduduk di ... November 2013) bahwa proporsi

46

bisa menciptakan permintaan dan memberikan peluang pertumbuhan yang

sangat menguntungkan. Intinya, bagaimana bersaing dengan tangkas dalam

kompetisi; bagaimana secara cerdik membaca persaingan, menyusun strategi

dan kerangka kerja yang sistematis guna menciptakan samudra biru”

Definisi tersebut menjelaskan bahwa Blue Ocean Strategy bukan

strategi untuk memenangkan persaingan akan tetapi strategi untuk keluar dari

dunia persaingan dengan menciptakan ruang pasar yang baru dan membuat

pesaing dan kompetisi menjadi tidak relevan. Dapat disimpulkan bahwa

konsep dasar Blue Ocean Strategy adalah Value Innovation. Value Innovation

sendiri memiliki makna lebih dari sekedar inovasi. Konsep ini berbicara

mengenai bagaimana menciptakan diferensiasi dan biaya rendah di saat

bersamaan, dengan tujuan meraih diferensiasi yang pada akhirnya berujung

pada peningkatan nilai pembeli.

Bisnis warung nasi gulung ini sendiri akan berusaha fokus melalui

diferensiasi pada industri restoran cepat saji. Menu yang ditawarkan memiliki

kandungan lemak total yang rendah serta dengan harga jual yang cukup

terjangkau. Hal ini yang mendasari untuk menggunakan Blue Ocean Strategy

sebagai langkah awal dalam kompetisi restoran cepat saji. Produk yang

ditawarkan berupa nasi gulung merupakan produk yang belum ada dalam

industri restoran cepat saji.

Page 35: BAB II IDE BISNIS - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/BAB II_2014_0075.pdf · Hal ini disebabkan karena jumlah penduduk di ... November 2013) bahwa proporsi

47

II.6. NILAI PROPORSI RESTORAN LOW FAT LOW PRICE

Kota Jakarta merupakan sebuah ibukota yang terus berkembang

sehingga peluang dalam menciptakan bisnis restoran cepat saji ini cukuplah

besar. Terlihat dari jumlah restoran cepat saji yang tersebar diseluruh

kawasan kota Jakarta yang diperkirakan mencapai ribuan. Namun dari

sejumlah gerai yang tersebar, hanya sedikit yang mampu menawarkan

produk makanan yang menyehatkan sehingga peluang dalam menciptakan

bisnis makanan cepat saji yang sehat pun dapat menciptakan segmentasi

tersendiri bagi penduduk Jakarta.

Kehadiran warung nasi gulung sendiri merupakan sebuah alternatif

sendiri menciptakan pangsa pasar baru dalam industri restoran cepat saji.

Belum adanya restoran cepat saji yang menyajikan makanan rendah lemak

yang memiliki cita rasa lokal menjadi salah satu alasan utama mendirikan

bisnis ini. Di sisi lain, harga yang ditawarkan dari produk warung nasi

gulung ini cukup terjangkau bagi masyarakat khususnya pekerja di Jakarta.

Oleh karena itu, pendirian bisnis ini merupakan sebagai perwujudan

harapan masyarakat kota Jakarta dalam restoran cepat saji Low Fat Low

Price dimana produk yang ditawarkan merupakan menu yang cukup

bersahabat dengan cita rasa lokal. Pada bab berikutnya akan dijelaskan

mengenai konsep dasar serta ide pemikiran dalam mendirikan bisnis warung

nasi gulung ini.